laporan kimia analitik kompleksometri
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II
TITRASI KOMPLEKSOMETRI
24 Oktober 2013
Dewi Nuraini (31112173)
Farmasi 2A (Absen Besar)
PROGRAM STUDI S-1 FARMASI
STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA 2013
IV. Pembahasan
Praktikum yang telah dilakukan yaitu titrasi kompleksometri. Kompleksometri
merupakan suatu metode analisa berdasarkan reaksi pembentukan kompleks antara ion
logam dan zat pembentuk komlpeks (liganda). Disini ion logam yang digunakan yaitu Zn2+
dari ZnSO4, serta senyawa pembentuk kompleksnya yaitu Na2EDTA (Etilen Diamina Tetra
Asetat), EDTA digunakan karena sifatnya yang stabil sehingga mudah untuk membentuk
kompleks. Serta untuk menentukan titik ekivalennya dengan menggunakan EBT (Eriocrom
Black T) dari ungu kemerahan menjadi biru. Praktikum ini dilakukan pembakuan EDTA
terlabih dahulu, karena EDTA merupakan larutan baku skunder, dengan cara melarutkan
serbuk ZnSO4 yang diencerkan dengan aquadest. Didapat volume titrasi 4,5, 3,5, dan 4,2,
setelah diuji Q semua data diterima, lalu diambil rata-rata didapat konsentrasi EDTA yaitu
0,0764N.
Sebelumnya, pada larutan yang akan dititrasi ditambahkan larutan Buffer salmiak
dengan pH 10. Hal itu dilakukan karena selama reaksi terjadi pelepasan ionH+. Karena
pembentuk kompleks yang digunakan yaitu Na2EDTA (Na2H2Y) jadi reaksi yang terjadi
pada titrasi ini sebagai berikut :
Reaksi antara ion Zn2+ dengan EDTA tanpa adanya penambahan indikator adalah :
Zn2+ + H2Y2- ZnY2- + 2H+
Jika sebelum dititrasi ditambahkan indikator maka indikator akan membentuk
kompleks dengan Zn2+ (berwarna ungu kemerahan) kemudian Zn2+ pada kompleks akan
bereaksi dengan EDTA yang ditambahkan.
Jika semua Zn2+ sudah bereaksi dengan EDTA maka warna ungu akan hilang
selanjutnya kelebihan sedikit EDTA akan menyebabkan terjadinya titik akhir titrasi yang
akhirnya terbentuk warna biru.
Zn Ind- + H2Y2- ZnY2+ + H Ind2- + H+
(ungu kemerahan) (tak berwarna) (biru)
Setelah melakukan pembakukan EDTA, selanjutnya menentukan kadar Zn2+ pada
sampel nomor 11. Dengan peprlakuan mempipet larutan sebanyak 10 ml, ditambah 2ml
buffer salmiak, dan 3 tetes indikator EBT. Dititrasi dengan EDTA, titrasi dilakukan hingga
adanya perubahan warna dari ungu kemerahan hingga biru muda, yang menandakan bahwa
titik ekivalen telah tercapai. Didapat volume titrasi 6,7, 6,8, dan 6,9, setelah diuji Q semua
data diterima hingga konsentrasi sampel yang didapat yaitu 0,0519 M. Kesalahan uji yaitu
sebesar 2%. Kesalahan tersebut bis dikarenakan pembacaan buret yang kurang tepat
sehingga penentuan volume pentitran yang tepat.
V. Smpulan
Dari praktikum yang telah kita lakukan dapat disimpulkan bahwa :
EDTA merupakan senyawa yang dapat mwmbwntuk komplwks dengan ion-ion logam,
contohnya Zn2+
Konsentrasi EDTA dari pembakuan didapat 0,0764 M.
Kadar Zn2+ pada sampel nomor 11 yaitu 0,0519 M, dengan keaslahan sebesar 2%.
VI. Daftar Pustaka
Day, R. A. dan A. L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif (edisi keenam). Jakarta : erlangga
Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : Universitas Indonesia
S, Syukri. 1999. Kimia Dasar I. Bandung : ITB
http://id.wikipedia.org/wiki/titrasi-kompleksometri (diakses 25 Oktober 2013, 21:50)