laporan keuangan sektor publikzzzzzzzzzzz.docx

Upload: rayson-saputra

Post on 10-Oct-2015

172 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Laporan Keuangan Sektor PublikSejarah nyaSektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen. Kompleksitas sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen lebih bervariasi. Demikian juga stakeholder sektor publik,mereka membutuhkan informasi yang lebih bervariasi, handal, dan relevan untuk pengambilan keputusan. Tugas dan tanggung jawab akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi baik untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak eksternal. Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Karena kebutuhan informasi di sektor publik lebih bervariasi, maka informasi tidak terbatas pada informasi keuangan yang dihsilkan dari sistem akuntansi organisasi. Informasi non-moneter seperti ukuran output pelayanan harus juga dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.Pada tahun 1950-an dan 1960-an sektor publik memainkan peran penting sebagai pembuat dan pelakssana strategi pembangunan. Pada tahun 1952, istilah sektor publik pertama kali digunakan secara resmi, dimana sektor publik dikaitkan dengan bagian dari manjemen ekonomi makro yang terkait dengan pembangunan dan lembaga pelakssana pembangunan.Setelah datang banyak kritikan dan serangan dari teori perkembangan radikal, di negara-negara indusri sektor publik mengalami reformasi. Reformasi tersebut tampak dalam adopsiNew Public Management(NPM) danreinventing govermentdi banyak negra terutama Anglo-Saxon. Dengan adanya perubahan pada sektor tersebut, terjadi pula perubahan pada akuntansi sektor publik. Contohnya perubahan sistem akuntansi dari akuntansi berbasis kas menjadi akuntansi berbasis akrual. Pemerintah New Zeland yang dianggap berhasil dalam menerapkan akuntansi berbasis akrual telah mengadopsi sistem akuntansi tersebut sejk tahun 1991.Kini muncul isu bahwa akuntansi sektor publik di negara berkembang mengalami kebangkrutan. Namun hal tersebut dapat disangkal dengan negara-negara yang memiliki kepercayaan publik tinggi seperti Malaysia, Taiwan, Thailand dan Korea Selatan.Kontribusi sektor publik dapat memantu pembangunan nasional dan stabilitas publik. Oleh karena itu perbaikan kinerja sektor publik terus dilakukan agar dapat terciptagood publik and corporate govermance. Seiring dengan perbaikan sektor publik, akuntansi publik pun ikut berkembang dengan pesat. Hal ini tampak pada dua dasawarsa terakhir, istilah akuntabilitas publik,value for money, reformasi sektor publik, privatisasi,good publik governance. yang begitu cepat masuk ke kamus sektor publik.Isu-isu sektor publik masih terus bermunculan misalnya isu perlunya dilakukan reformasi akuntansi, auditing, sistem anajemen keuangan pubik, privatisasi perusahaan-perusahaan publik, dan tuntutan dibuatnya laporan laporan keungan eksternal.

Akuntansi keuangan sector public Sekedar info, Langenderfer (1973) dalam Glynn, J. J. (1993) menyatakan bahwa akuntansi secara normatif memiliki 3 aspek , yaitu :1. Sifat informasi yang diberikan2. Kepada siapa informasi tersebut diberikan, dan3. Apa tujuan informasi itu diberikan.Lebih lanjut Langenderfer menyataka bahwa :Akuntansi merupakan suatu sistem pengukuran dan sistem komunikasi untuk memberikan informasi ekonomi dan sosial atas suatu entitas yang dapat diidentifikasi sehingga memungkinkan pemakai untuk membuat pertimbangan dan keputusan mengenai alokasi sumber daya yang optimal dan tingkat pencapaian tujuan organisasi (Langenderfer, 1973, p.50).

Tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus kas dari suatu entitas yang berguna bagi sejumlah besar pemakai (wide range users) dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu entitas dalam aktivitasnya untuk mencapai tujuan.

Akuntansi sektor publik terkait dengan tigapokok :Penyediaan informasi Bagi pemerintah : digunakan dlm proses pengendalian manajemen mulai dari perencanaan strategik, pembuatan program, penganggaran, evaluasi, pelaporan kinerja. Bagi publik : untuk mengetahui hasil pelaksanaan sumber daya yg dipercayakan kpd pemerintahPengendalian manajemen akuntansi dibutuhkan dalam pembuatan laporan keuangan sektor publik berupa laporan surplus/defisit pd pemerintahan, laporan laba/rugi dan aliran kas pd BUMN/BUMD, laporan pelaksanaan anggaran, laporan alokasi sumber dana dan neracaAkuntabilitas pertanggungjawaban manajemen berupa laporan surplus/defisit APBN pada pemrintah, laporan laba/rugi dan arus kas pada BUMN/BUMD, laporan pelaksanaan anggran, laporan alokasi sumber daya dan neraca.

Sistem pelaporan keuangan sektor publik :I. Dasar kasII. Dasar akrual : keunggulan dan kelemahanIII. Akuntansi dana : fungsi dan permasalahan akuntansi dana

Siklus akuntansi keuangan sektor publik :a) Transaksib) Analisis bukti transaksic) Mencatat dana transaksid) Mengelompokkan dan mengikhtisarkan data yang dicatate) Penerbitan laporan dan catatannya

Teknik pelaporan keuangan sektor publik :a) Tahapan pencatatanb) Tahap pengikhtisaranc) Tahap pelaporan : jurnal eliminasi ; membuat kertas kerja ; membuat laporan keuangan konsolidasi

Contoh laporan keuangan sektor publik dan unsur unsurnya diorganisasi sektor publik yaitu Pemerintah daerah, Pemerintah pusat, LSM : (neraca ; laporan laba rugi ; laporan arus kas), Yayasan, dan Parpol.

Pengertian laporan keuangan sector publik

Laporan keuangan sector public itu sendiri merupakan representasi posisi keuangan dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sector public. Laporan keuangan sektor publikmerupakan komponen penting untuk menciptakan akuntabilitas sektor publik. Laporan keunngan sector public terbagi menjadi dua yaitu, laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan organisasi pada waktu tertentu dan laporan keuangan yang menjelaskan perubahan atas posisi keuangan tersebut. Pada umumnya laporan keuangan tersebut antara lain :1. Neraca atau Laporan Posisi Keuangan2. Laporan Operasi atau laporan Aktivitas atau laporan Realisasi Anggaran3. Laporan Arus Kas4. Laporan Perubahan Ekuitas5. Catatan atas Laporan Keuangan

Dalam konteks Indonesia, acuan penyusunan laporan keuangn bagi organisasi sector public adalah :I. Peryataan Standar Akuntansi Kuangan Nomor 45 ( PSAK 45 ) tentang laporan Keuangan Organisasi NirlabaII. Standar Akuntansi Pemerintah ( SAP ) yang di tuangkan dalam Peraturan Pemerintah ( PP ) Nomor 24 Tahun 2005Acuan yang utama PSAK 45 sering menjadi pedoman organisasi sector public yang bergerak di berbagai sector baik berupa yayasan, LSM, termasuk institusi-institusi pendidikan. Sedangkan acuan yang kedua SAP menjadi acuan wajib bagi seluruh organ pemerintah baik di pusat maupun daerah.

Tujuan khusus pelaporan keuangan sector public adalah menyediakan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan, dan menunjukkan akuntabilitas entitas atas sumber daya yang dipercayakan, dengan cara :

1. Menyediakan informasi mengenai sumber-sumber alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan atau financial.2. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas mandanai aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya3. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam pendanaan aktivitasnya dan memenuhi kewajiban serta komitmennya4. Menyediakan informasi mengenai kondisi financial suatu entitas dan perubahan didalamnya5. Menyediakan informasi agregat yang berguna untuk mengevaluasi kinerja entitas dalam hal bidang jasa, efisiensi, dan pencapaian tujuan.

Tujuan dan fungsi Keuangan sector public secara umum: Secara umum, tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor publik adalah :1.Kepatuhan dan pengelolaan (Compliance and stewardship) :Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.2.Akuntabilitas dan pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective reporting):Laporan keungan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.3.Perencanaan dan Informasi Otorisasi (Planning and authorization information) :Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas di masa yang akan datang. Berfungsi juga untuk memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi penggunaan dana.4.Kelangsungan organisasi (viability) :Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukan apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) di masa yang akan datang.5.Hubungan masyarakat (public relation) :Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemakai yang dipengaruhi, karyawan, dan masyarakat. Juga berfungsi sebagai alat komunikasi dengan publik dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.6.Sumber fakta dan gambaran (source of facts and figures) :Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai kelompok kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.

Bagi organisasi pemerintah, tujuan umum akuntansi dan laporan keuangan adalah :1. Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban (accountability) dan pengelolaan (stewardship),2. Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik tersebut meliputi informasi yang digunakan untuk :a.membandingkan kinerja keuangan aktual dengan yang dianggarkan

b.menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi

c.membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan masalah keuangan lainnya

d.membantu dalam mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.Govermental Accounting Standards Board(GASB) dalamConcepts Statement No. 1tentangObjectives of Finacial Reportingmenyatakan bahwa akuntabilitas merupakan dasar dari pelaporan keuangan di pemerintah. Akuntabilitas merupakan tujuan tertinggi pelaporan keuanganpemerintah. GASB menjelaskan keterkaitan akuntabilitas dan pelaporan keuangan sebagai berikut :Accountability requires governments to answer to the citizenry to justify the raising of public resources and the purpose for which they are used. Governmental accountability is based on the belief that the citizenry has a right to know, a right to receive openly declared facts that may lead to public debate by the citizens and their elected representatives. Financial reporting plays a major role in fulfilling governments duty to be publicly accountable in a democratic society (par.56).Laporan keuangan sebagai sumber informasi financial memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan. Laporan keuangan merupakan tindakan pragmatis,oleh karena itu laporan keuangan pemerintah harus dievaluasi dalam hal manfaat laporan tersebut terhadap kualitas keputusan yang dihasilkan serta mudah tidaknya laporan keuangan tersebut oleh pemakai. Dalam konteks akuntansi sector public, jenis informasi yang diberikan untuk pengambilan keputusan adalah terbatas pada informasi yang bersifat financial saja, sedangkan informasi financial itu sendiri adalah informasi yang diukur dengan satuan moneter.

Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah :1. Memberikan informasi keuangan untuk menemukan dan memprediksi aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya financial jangka pendek unit pemerintah.

Sumber Daya Finansial Jangka PendekSumber daya financial jangka pendek sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan transaksi rutin. Kas merupakan contoh sumber financial jangka pendek yang siap digunakan. Bagian keuangan perlu mengetahui jumlah uang yang ada ditangan (cash on hand) dan yang berada di bank. Jika sumber financial tidak mencukupi untuk membiayai transaksi jangka pendek, maka perlu dicari cara untuk menutup kebutuhan financial jangka pendek tersebut, mungkin dengan menggunakan pinjaman.

2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit pemerintahan dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.

Kondisi EkonomiKondisi ekonomi suatu entitas mengacu pada seberapa bagus nilai ekonomi suatu entitas pada waktu tertentu. Nilai ekonomi merupakan selisih antara sumber daya total yang dimiliki oleh suatu entitas dengan total utang yang menjadi kewajibannya..Unit pemerintah dapat dipandang sebagai lembaga politik dan juga sebagai lembaga usaha. Sebagai lembaga politik, pemerintahmerupakan alat untuk menyejahterakan konstituennya. Di sisi lain, pemerintah juga dapat di pnadang sebagai lembaga usaha yang dapat dibenarkan secara hokum untuk memmiliki kekayaan,melakukan kontrak, dan transaksi ekonomi sebagaimana perusahaan swasta.Konsep nilai bersih lebih relevan untuk memandang pemerintah sebagai entitas usaha yang memiliki kekayaan dan utang. Informasi akuntansi dibutuhkan untuk memprediksi nilai bersih unit pemerintah dan mengukur kondisi ekonomi ekonomi pemerintah. Informasi mengenai kondisi ekonomi pemerintah tersebut penting sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi, social, dan politik baik oleh pemerintah maupun konstituen pemerintah.

3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuiannya dengan peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah di sepakati, dan ketentuan lain yang di syaratkan.

Ketentuan Hukum, Kontraktual, dan Ketentuan lainnyaUnit pemerintah memiliki kendala khusus dalam melakukan aktivitasnya, yaitu dibatasi oleh peraturan hokum dan perundang-undangan serta ketentuan lain yang ditetapkan. Dalam melakukan eksploitasi sumber daya dan penggunaannya, pemerintahharus selalu mengacu pada peraturan-peraturan hokum yang mengikat, misalnya undang-undang,peraturan pemerintah, letter of intent (Lol),memorandum of understanding(MoU), dan sebagainya. Masyarakat pemilih,legislative,lembaga pengwasan,dan pemberi bantuan sangat berkepentingan untuk memastikan bahwa sumber dana digunakan sesuai dengan ketentuan hokum dan perundang-undangan serta kontrak yang disepakati.

4. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan operasional.

Perencanaan dan PenganggaranAnggaran merupakan alat perencanaan sekaligus alat pengendalian pemerintah. Anggaran sebagai alat perencanaan mengindikasikan target yang harus dicapai oleh pemerintah, sedangkan anggaran sebagai alat pengendalian mengindikasikan alokasi sumber dana yang di setujui legislatif untuk dibelanjakan. Proses penganggaran sector public melibatkan partisipasi banyak pihak, sehingga informasi financial sangat diperlukan agar public dapat mengevaluasi anggaran yang diajukan pemerintah.Membuat anggaran membutuhkan pertimbangan-pertimbangan teknis akuntansi yang matang. Dalam membuat anggaran, akuntansi dibutuhkan terutama untuk mengestimasi biaya program dan memprediksi kondisi ekonomi pemerintah dan perubahan-perubahan yang akan terjadi. Informasi akuntansi sangat membantu dalam pemilihan program yang efektif sesuai dengan kemampuan ekonomi pemerintah.

5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan operasional.

Kinerja Manajerial dan OrganisasionalKinerja pemerintah tidak dapat dinilai berdasarkan laba yang diperoleh, karena organisasi pemerintah bukan entitas bisnis yang mencari laba. Mungkin saja pemerintah memiliki program atau aktivitas yang dari program tersebut dihasilkan pendapatan yang lebih besar dari biayanya, sehingga pemerintah mengalami surplus atas program tersebut. Akan tetapi, surplus yang diperoleh tidak berarrti menunjukakan kinerja unit pemerintah yang bagus sebab harus dilihat juga apakah surplus tersebut karena tariff yang terlalu tinggi yang dibebankan kepada public,termasuk tingkat kualitas pelayanan yang diberikan apakah sudah memadai.Laba bukan merupakan ukuran yang relevan bagi unit pemerintah. Akuntansi sector public berfungsi untuk memfasilitasi terciptanya alat ukur kinerja sector public yang memadai.Ukuran kinerja sector public dapat berupa biaya program, efisiensi,dan efektivitas program. Akuntan sector public bertanggung jawab untuk menetapkan biaya program dan menghitung tingkat efisiensi dan efektivitas program. Pengukuranefisiensi memerlukan informasi biaya, sehingga biaya pelayanan dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran kinerja. Selain informasi biaya, pengukuran efisiensi memerlukan penghitungan output atau hasil. Akan tetapi, output pada sector public lebih banyak berupaintangible output, sehingga pengukuran efisiensi sering mengalami kesulitan. Ukuran kinerja yang kemudian dikembangkan adalah pengukuran efektivitas. Karena sulitanya mengukur secara tepat kinerja di sector public, maka analisis terakhir adalaha dengan mempertimabangkan seberapa jauh suatu program dan pelayanan memenuhi kebutuhan masyarakat relative terhadap biaya yang dikeluarkan.

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN MENURUT SFAC NO 4Sebagai bagian dari usaha untuk membuat rerangka konseptual, Financial Accounting Standards Board (FASB, 1980) mengeluarkan Statement of Financial Accounting Concepts No.4 (SFAC 4) mengenai tujuan laporan keuangan untuk organisasi nonbisnis/nirlaba/sektor pulik (objectives of financial reporting by nonbusiness organizations).Tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 tersebut adalah:1.Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.2.Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan member pelayanan tersebut.3.Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.4.Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.5.Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode. Pengukuran secara periodic atas perubahan jumlah dan keadaan/kondisi sumber kekayaan bersih organisasi nonbisnis serta informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan organisasi secara bersama-sama yang dapat menunjukkan informasi yang berguna untuk menilai kinerja.6.Memberikan informasi mengenai bagaimana oganisasi memperoleh dan membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang, dan mengenai factor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.7.Memberikan penjelasan dan interprestasi untuk membantu pemakai dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.

Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik dan KepentingannyaDrebin et al. (1981) mengidentifikasikan terdapat 10 kelompok pemakai laporan keuangan, yaitu antara lain :1. Pembayar pajak (taxpayers)2. Pemberi dana bantuan (grantors)3. Investor4. Pengguna jasa (fee-paying service recipients)5. Karyawan/pegawai6. Pemasok (vendor)7. Dewan legislatif8. Manajemen9. Pemilih (voters)10. Badan pengawas (oversight bodies).

Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor publik menjadi 5 kelompok, yaitu :1. Lembaga pemerintah (governing bodies)2. Investor dan kreditor3. Pemberi sumber daya (resource providers)4. Badab pengawas (oversight bodies)5. Konstituen.Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan yang dilakukan Anthony adalah dengan mempertimbangkan semua organisasi nonbisnis, bukan untuk organisasi pemerintahan saja, sedangkan Drebin et al. mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan untuk sector pemerintahan saja. Jika dibandingkan dengan analisis Drebin et al., Anthony memasukkan pembayar pajak, pemilih, dan karyawan dalam satu kelompok yang ia sebut konstituen; ia mengelompokkan pemberi dana bantuan dan pembayar jasa sebagai pemberi sumber daya; investor dan kreditor dikelompokkan menjadi satu.Sementara itu, Hanley et al. (1992) mengklasifikasikan pengguna laporan keuangan sector public menjadi dua belas kelompok, yaitu:1.Anggota terpilih (elected members)2.Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak3.Pelanggan atau klien4.Karyawan/pegawai5.Pelanggan dan pemasok6.Pemerintah7.Pesaing (competitors)8.Regulator9.Pemberi pinjaman (lenders)10.Donor dan sponsor11.Investor atau patner bisnis12.Kelompok penekan lainnya

Pengklasifikasian pemakai laporan keuangan sector public menurut Borgonovi dan Anessi-Pessina (1997):1.Masyarakat pengguna jasa public2.Masyarakat pembayar pajak3.Perusahaan dan organisasi social ekonomi yang menggunakan pelayanan public sebagai input atas aktivitas organisasi4.Bank dan masyarakat sebagai kreditor pemerintah5.Badan-badan international, seperti Bank Dunia, IMF, ADB, PBB, dsb.6.Investor asing dan Country Analyst7.Generasi yang akan datang8.Lembaga Negara.

Hambatan laporan keuangan sector public

Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan dapat diandalkan, terdapat beberapa kendala yang dihadapi akuntansi sektor publik. Hambatan tersebut adalah objektivitas, konsistensi, daya banding, tepat waktu, ekonomis dalam penyajian laporan, dan materialistik.

ObjektivitasObjektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang relevan. Laporan keuangan disajikan oleh manajemen untuk melaporkan kinerja yang telah dicapai oleh manajemen selama periode waktu tertentu kepada pihak eksternal yang menjadi stakeholder organisasi.Seringkali terjadi masalah dalam objektivitas laporan kinerja yang disebabkan oleh adanya benturan kepentingan, yaitu antara kepentingan manajemen dengan kepentingan stakeholder. Pihak manajemen tidak selalu bertindak untuk kepentingan stakeholder, namun seringkali manajemen bertindak untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka dan mengamankan posisi mereka tanpa memandang bahaya yang ditimbulkan terhadap stakeholder lain, misalnya karyawan, investor, kreditor dan masyarakat.KonsistensiKonsistensi mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang sama untuk menghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa periode waktu secara berturut-turut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat diperbandingkan kinerjanya dari tahun ke tahun. Konsistensi penerapan metode akuntansi merupakan hal yang sangat penting karena organisasi memiliki orientasi jangka panjang, sedangkan laporan keuangan hanya melaporkan kinerja selama satu periode. Oleh karena itu, agar tidak terjadi keterputusan proses evaluasi kinerja organisasi oleh pihak eksternal, maka organisasi perlu konsisten dalam menerapkan metode akuntansinya.Daya BandingLaporan keuangan sektor publik hendaknya dapat diperbandingkan antar periode waktu dan dengan instansi lain sejenisnya. Dengan demikian daya banding berarti laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi dengan organisasi lain yang sejenis. Kendala daya banding terkait dengan objektivitas karena semakin objektif suatu laporan keuangan maka akan semakin tinggi daya bandingnya karena dengan dasar yang sama akan dapat dihasilkan laporan yang berbeda. Selain itu, daya banding juga terkait dengan konsistensi. Adanya beberapa altematif penggunaan metode akuntansi juga dapat menyulitkari tercapainya daya banding.Tepat WaktuLaporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta untuk menghindan tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Kendala ketepatan waktu penyajian laporan terkait dengan lama waktu penyajian laporan keuangan, maka akan semakin baik untuk pengambilan keputusan. Permasalahannya adalah semakin banyak kebutuhan informasi, maka semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan berbagai informasi tersebut. Laporan keuangan mungkin disajikan tidak tepat waktu sehinga menghasilkan berbagai iiiformasi tersebut. Laporan keuangan rnungkin disajikan tidak tepat waktu sehingga tidak relevan untuk pengambilan keputusan meskipun disajikan lebih awal.Ekonomis dalam Penyajian LaporanPenyajian laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam penyajian laporan keuangan dapat berarti bahwa manfaat yang diperoleh hams lebih besar dan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan laporan tersebut.MaterialitasSuatu informasi dianggap material apabila mempengaruhi keputuson, atau jika informasi tersebut dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda. Penentuan matenalitas mernang bersifat pertimbangan subjektif (subjective judgment), namun pertimbangan tersebut tidak dapat dilakukan menurut selera pribadi. Pertimbangan yang digunakan merupakan profesiona1 judgment yang mendasarkan pada teknik tertentu.

Hak dan Kebutuhan pemakai Laporan keuanganPada dasarnya masyarakat memiliki hak dasar terhadap pemerintah, yaitu :A. Hak untuk mengetahui (right to know), yaitu : Mengetahui kebijakan pemerintah Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah Mengetahui alasan yang dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan tertentu

B. Hak untuk diberi informasi (right to be informed) yang meliputihak untuk diberi penjelasan secara terbuka atas permasalahan-permasalahan tertentu yang menjadi perdebatan publik.C. Hak untuk di dengar aspirasinya (right to be heard and to be listened to)

Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah tersebut dapat diringkas sebagai berikut :1. Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya, harga, dan kualitas pelayanan yang diberikan.2. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui keberadaan dan penggunaan dana yang telah diberikan.3. Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghitung tingkat risiko, likuiditas, san solvabilitas.4. Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk melakukan fungsi pengawasan, mencegah terjadinya laporan yang bias atas kondisi keuangan pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara.5. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem informasi manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian organisasi, pengukuran kinerja, dan membandingkan kinerja organisasi antar kurun waktu dan dengan organisasi lain yang sejenis.6. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.

Perbedaan & Persamaan Laporan Keuangan Sektor Publik Dengan Sektor SwastaPerbedaan laporan keungan tersebut meliputi perbedaan jenis-jenis laporan keuangan, elemen laporan keuangan, tujuan pelaporan keuangan, dan teknik akuntansi yang digunakan.Perbedaannya yaitu sebagai berikut :PERBEDAAN

Laporan Departemen PemerintahLaporan Keuangan Sektor Swasta

Fokus Finansial dan Politik Kinerja diukur secara finansial dan non-finansial Pertanggungjawaban kepada parlemen dan masyarakat luas Berfokus pada bagian organiasasi Melihat ke masa depan secara detail Aturan pelaporan ditentukan oleh departemen keuangan Laporan diperiksa olehTreasury Cash Accounting Fokus Finansial Sebagian besar diukur secara finansial Pertanggungjawaban kepada pemegang saham dan kreditur Berfokus pada organisasi secara keseluruhan Tidak dapat melihat masa depan secara detail Aturan pelaporan ditentukan oleh undang undang, standar akuntansi, pasar modal, dan praktik akuntansi. Laporan keuangan diperiksa oleh auditor independen Accrual Accounting

PERSAMAAN

Dokumen dokumen sumber Berperan sebagai hubungan masyarakat Membutuhkan standar akuntansi sebagai pedoman

Laporan keuangan pemerintahan yang buruk dapat menimbulkan implikasi negatif, antara lain :a.Menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pengelola dana publik.b.Investor akan takut menanamkan modalnya karena laporan keuangan tidak dapat diprediksi yang berakibat meningkatnya resiko investasi.c.Pemberi donor akan mengurangi atau menghentikan bantuannya.d.Kualitas keputusan menjadi buruk.e.Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan kinerja aktual.Pemberi informasi keuangan yang tidak dapat diandalkan akan mempengaruhi kualitas keputusan baik bagi pemakai internal meupun pemakai eksternal.

KOMPONEN KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Organisasi sektor publik dituntut untuk dapat membuat laporan keuangan eksternal yang meliputi laporan keuangan formal, seperti Laporan Surplus/Defisit, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Rugi/Laba, Laporan Aliran Kas, Neraca, serta Laporan Kinerja yang dinyatakan dalam ukuran finansial dan non-finansialTerdapat beberapa alasan mengapa perlu dibuat laporan keuangan. Dilihat dari sisi manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi pemakai eksternal, laporan keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggungjawaban dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Organisasi sektor publik diwajibkan untuk membuat laporan keuangan dan laporan tersebut perlu diaudit untuk menjamin telah dilakukannyatrue and fair presentationKomponen laporan keuangan sector public yang lengkap meliputi :

1. Laporan posisi keuangan2. Laporan kinerja keuangan3. Laporan perubahan aktiva/ekuitas netto4. Laporan arus kas5. Kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuanganKomponen laporan keuangan diatas dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan laporan keuangan sector public

A. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)Laporan posisi keuangan, atau disebut juga dengan neraca ataupun laporan aktiva dan kewajiban adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva, hutang dan modal pemilik pada satu saat tertentu. Sevara minimum, laporan posisi keuangan harus memasukkan pos-pos yang menyajikan jumlah berikut :

1. Properti, pabrik dan peralatan2. Aktiva-aktiva tak berwujud3. Aktiva-aktiva financial4. Investasi yang diperlukan dengan metode ekuitas5. Persediaan6. Pemulihan transaksi non pertukaran, termasuk pajak dan transfer7. Piutang dari transaksi pertukaran8. Kas dan setara kas9. Hutrang pajak dan transfer10. Hutang karana transaksi pertukaran11. Cadangan (provision)12. Kewajiban tidak lancer13. Pertisipasi minoritas, dan14. Aktiva/ekuitas neto

B. Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus/Devisit)Laporan kinerja keuangan atau disebut dengan laporan pendapatan dan biaya, laporan rugi laba, laporan operasi, adalah laporan keuangan yang menyajikan pendapatan dan biaya selama satu periode tertentu.Laporan kinerja keuangan minimal harus mencakup pos-pos lini berikut :

1. Pendapatan dari aktivitas operasi2. Surplus atau devisit dari aktivitas operasi3. Biaya keuangan (biaya pinjaman)4. Surplus atau devisit neto saham asosiasi dan joint venture yang menggunakan metode ekuitas5. Surplus atau devisit dari aktivitas biasa6. Pos-pos luar biasa7. Saham partisipasi minoritas dari surplus atau devisit neto, dan8. Surplus atau devisit neto untuk suatu periode.

C. Laporan Perubahan Dalam Aktiva/Ekuitas NetoLaporan perubahan aktiva/ekuitas neto dari suatu entitas daiantara dua tanggal pelaporan menggambarakan peningkatan atau penurunan kekayaan, bedasarkan prinsip pengukuran tertentu yang diadopsi dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Perubahan keseluruhan dalam aktiva atau ekuitas neto menyajikan total surplus/devisit neto untuk suatu periode, pendapatan dan biaya lainnya yang diakui secara langsung sebagai perubahan dalam aktiva/ekuitas neto dan setiap kontribusi oleh, dan kontribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.Laporan perubahan dalam aktiva/ekuitas neto ini paling tidak meliputi :

1. Kontribusi oleh pemilik dan distribusi kepada pemili dalam kapasitanya sebagai pemilik2. Saldo untuk surplus dan devisit akumulasian pada awal periode dan pada tanggal pelaporan dan pergerakan selama periode3. Pengungkapan komponen aktiva/ekuitas neto secara terpisah, dan rekonsiliasi antara nilai tercatat dari setiap komponen aktova atau ekuitas neto pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan setiap perubahan.D. Laporan Arus KasLaporan arus kas menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran dari kas selama satu periode tertentu. Penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan menurut kegiatan operasi, kegiatan pendanaan, dan kegiatan investasi. Informasi arus kas bermanfaat bagi pemakai laporan keuangan karena menyediakan dasar taksiran kemampuan entitas untuk menghasilkan kas dan setara kas, dan kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.

E. Kebijakan Akuntansi dan Catatan Atas Laporan KeuanganCatatan laporan keuangan dari entitas harus:

1. Menyediakan informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan, dan kebijakan akuntansi spesifik yang dipilih serta menetapkan terhadap transaksi-transaksi dan peristiwa-peristiwa penting lainnya2. Mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh standar akuntansi keuangan sector public, yang tidak disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan, laporan arus kas, dan laporan perubahan aktiva/ekuitas neto, dan:3. Menyediakan informasi yang tidak disajikan pada laporan keuangan, namun persyaratan penyajian wajar tetap ditetapkan.

Kebiajakan akuntansi yang dapat dipertimbangkan oleh suatu entitas untuk disajikan meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:

1. Pengakuan pendapatan2. Prinsip-prinsip konsolidasi, termasuk entitas pengendalian3. Investasi-investasi4. Pengakuan depresiasi/amortisasi aktiva berwujud dan tak berwujud5. Kapitalisasi biaya dan pengeluaran lain6. Persediaan yang dimiliki untuk dijual7. Aktiva bersyarat lain8. Kontrak-kontrak kontruksi9. Investasi property10. Instrument financial dan investasi11. Sewa guna usaha/lease12. Biaya penelitian dan pengembangan13. Persediaan untuk dikonsumsi14. Penyisihan15. Biaya manfaat pensun16. Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai (hedging)17. Devinisi segmen-segmen dan dasar alokasi biaya antar segmen18. Akuntansi inflasi19. Hibah pemerintah.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

Analisis laporan keuangan dapat ditinjau dari ragam pelaporan yang ada, yaitu: Laporan kinerja keuangan (Neraca) Likuiditas pemerintah Komposisi investasi Kekayaan pemerintah Komposisi kewajiban Ravaluasi cadangan Komposisi hutang pension Laporan kinerja keuangan (surplus/devisit) Efektifitas penarikan pajak Tingkat pelanggaran peraturan keuangan Komposisi pendapatan Komposisi pengeluaran Beban bunga pinjaman Rugi surplus translasi keuangan Laporan arus kas Komposisi arus kas Tingkat panarikan pajak baik indivisual, organisasi maupun produk Komposisi pajak tidak langsung Komposisi likuiditas pendapatan lain-lain Komposisi pengeluaran kas Komposisi pengeluaran investasi Komposisi pencairan investasi Komposisi likuiditas pertukaran mata uang

Hal-hal yang perlu dianalisis terhadap laporan keuangan sector public:Laporan keuangan organisasi sector publik merupakan komponen penting untuk menciptakan akuntabilitas sector publik adanya tuntutan yang semakin besar terhadap pelaksanaan akuntabilitas publik menimbulkan implikasi bagi manajeman sector publik untuk memberikan informasi kepada publik. Ada beberpa hal yang harus dilakukan oleh analis sebagai berikut :a.Menentukan dengan jelas tujuan dari analisisb.Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan-laporan keuangan dan rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut.c.Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang berkaitan dengan menggunakan alat-alat analisis seperti rasio-rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya.

Contoh Laporan keuangan sector publicTable Laporan Posisi Keuangan (Neraca)PADA TANGGAL 31 DESEMBER 20XX (dalam ribuan rupiah)

AKTIVA

Aktiva lancar

Kas dan setara kasxxx

Piutangxxx

Persediaanxxx

Uang mukaxxx

Investasixxx

Total aktiva lancarxxx

Aktiva tidak lancar

piutangxxx

Investasixxx

Aktiva keuangan lain nyaxxx

Infrastruktur, pabrik dan peralatanxxx

Tanah dan bangunanxxx

Aktiva Tidak Berwujud

Aktiva Nonkeuangan Lainnyaxxx

Total Aktiva Tidak Lancarxxx

Total Aktivaxxx

Kewajiban

Kewajiban lancar

Utang usahaXxx

Pinjaman jangka pendekXxx

Bagianlancar pinjaman jangka panjangXxx

PenyisihanXxx

Employee benefidsXxx

PensiunXxx

Total kewajiban lancarxxx

Kewajiban tidak lancar

Utang usahaXxx

PinjamanXxx

PenyisihanXxx

Employee benefidsXxx

PensiunXxx

Total kewajiban tidak lancarxxx

Total kewajibanxxx

Aktiva netoxxx

Aktivitas/ ekuitas netoXxx

Modal sumbanganXxx

Entitas pemerintahXxx

CadanganXxx

Akuntansi suplusXxx

xxx

Partisivasi minoritasxxx

Aktiva/ekuitas netoxxx

Table Laporan Kinerja KeuanganCONTOH KLASIFIKASI BIAYA MENURUT FUNGSIORGANISASI SEKTOR PUBLIKUntuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20XX(dalam ribuan rupiah)

Pendapatan Operasi

Pajakxxx

Batas jasa, denda, hukuman dan perizinanxxx

Pendapatan dari transaksi pertukaranxxx

Transfer dari entitas pemerintah lainxxx

Pendapatan operasi lainnyaxxx

Total pendapatan operasixxx

Biaya operasi

Jasa publik umumxxx

Pertahananxxx

Keteraturan dan kemanan publikxxx

Pendidikanxxx

Kesehatanxxx

Proteksi/jaring pengaman sosialxxx

Fasilitas masyarakat dan perumahanxxx

Rekreasi, budaya dan agamaxxx

Masalah ekonomixxx

Proteksi lingkunganxxx

Biaya ekonomixxx

Surplus (Defisit) dari aktiva operasixxx

Biaya bunga(xxx)

Surplus penjualan properti, pabrik dan peralatanxxx

Pendapatan (biaya) total non-operasixxx

Surplus (Defisit) dari aktiva operasixxx

Surplus (defisit) saham partisipasi minoritasxxx

Surplus (defisit) neto Pos Luar Biasaxxx

Pos luar biasaxxx

Surpus (defisit) neto selama periode berjalanxxx

Table Laporan Kinerja KeuanganCONTOH KLASIFIKASI BIAYA MENURUT HAKIKATORGANISASI SEKTOR PUBLIKUntuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20X8(dalam ribuan rupiah)

Pendapatan Operasi

Pajakxxx

Batas jasa, denda, hukuman dan perizinanxxx

Pendapatan dari transaksi pertukaranxxx

Transfer dari entitas pemerintah lainxxx

Pendapatan operasi lainnyaxxx

Total pendapatan operasixxx

Biaya operasi

Gaji, upah dan employee benefitsxxx

Grants dan pembayaran transfer lainxxx

Perlengkapan dan barang konsumsi yang dipakaixxx

Biaya penyusutan dan amortisasixxx

Biaya operasi lainnyaxxx

TOTAL BIAYA ORASIxxx

Surplus/ (Defisit) dari Aktivitas Operasixxx

Biaya keuangan(xxx)

Surplus penjualan properti, pabrik dan peralatanxxx

Pendapatan (biaya) total monoperasixxx

Surplus/ (Defisit) dari Aktiva Biasaxxx

Surplus/ (Defisit) saham partisipasi minoritasxxx

Surplus/(Defisit) Neto Sebelumnya Pos Luar Biasaxxx

Pos luar biasa

Surplus/(Defisit) Neto selama Periode Berjalanxxx

Table Laporan Arus Kas menurut Metode Tidak LangsungORGANISASI SEKTOR PUBLIKLAPORAN ARUS KASUntuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20X8

ARUS KAS DARI AKTIVA OPERASI

Surplus (defisit) dari aktivitas biasaxxx

Amortisasixxx

Peningkatan penyisihan piutang ragu-raguxxx

Peningkatan utangxxx

Peningkatan pinjamanxxx

Peningkatan penyisihan terkait dengan biaya karyawanXxx

Laba/rugi penjualan investasi(xxx)

Peningkatan aktivitas lancar lainnya(xxx)

Peningkatan investasi karena evaluasi(xxx)

Peningkatan piutang(xxx)

Pos luar biasa

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Pembelian bangunan dan peralatan(xxx)

penjulanan bangunan dan peralatanxxx

Hasil penjualan investasixxx

Pembelian sekuritas mata uang asing(xxx)

Arus kas neto dari aktivitas investasixxx

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAANxxx

Penerimaan dari pinjamanxxx

Pembayaran kembali pinjaman(xxx)

Distribusi/ dividen kepada pemerintah(xxx)

Arus kas neto dari aktivitas pembiayaanxxx

Kenaikan/(penurunan) neto kas dan setara kasxxx

Kas dan setara kas awal periodexxx

Kas dan setara kas akhir periodexxx

Table Laporan Arus Kas menurut Metode LangsungENTITAS SEKTOR PUBLIKLAPORAN ARUS KASUntuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20X8(dalam ribuah rupiah)

ARUS KAS DARI AKTIVA OPERASI

Penerimaan Perpajakan Perpajakanxxx

Penjualan barang dan jasaxxx

Hibahxxx

Penerimaan bungaxxx

Pembayaran

Pembayaran Biaya karyawan(xxx)

Pensiunan(Xxx)

Penerima lainnya(xxx)

Arus kas neto dari aktivitas operasi(xxx)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI(xxx)

Pembelian peralatan(xxx)

Hasil penjualan peralatan

Hasil penjualan investasi

Pembelian sekuritas mata uang asing(xxx)

Arus kas neto dari aktivitas investasixxx

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAANxxx

Penerimaan dari pinjamanXxx

Pembayaran kembali pinjaman(xxx)

Distribusi/deviden dari BUMDxxx

Arus kas neto dari aktivitas pembiayaanxxx

Kenaikan/ (penurunan) neto kas dan setara kasxxx

Kas dan setara kas awal periodexxx

Kas dan setara kas akhirperiodexxx

Sumber : http://www.ensiklopedia1.com/laporan-keuangan-sektor-publik/http://kumpulan-artikel-ekonomi.blogspot.com/2009/06/laporan-keuangan-sektor-publik.htmlhttp://hamtox.blogspot.com/2014/01/tujuan-perkembangan-dan-pelaporan_27.htmlhttp://harahapinhere.blogspot.com/2009/11/laporan-keuangan-sektor-publik_14.htmlhttp://heheoye-heheoye.blogspot.com/2011/10/laporan-keuangan-sektor-publik.htmlhttp://shintadwioktaviani.blogspot.com/2012/06/laporan-keuangan-sektor-publik.htmlhttp://n2cs.wordpress.com/2013/12/25/pelaporan-keuangan-sektor-publik/Refhttp://carlz185fr.wordpress.com/2013/04/24/perkembangan-akuntansi-sektor-publik/http://bandungvariety.wordpress.com/2008/04/10/good-governance-menurut-rangkumanku/http://marettafransiska.blogspot.com/2012/12/teori-standar-akuntansi-sektor-publik.htmlhttp://heibilon.blogspot.com/2011/11/laporan-keuangan-sektor-publik.html