laporan keterangan pertanggungjawaban (lpkpj)

103
RENCANA STRATEGIS DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016-2021

Upload: lemien

Post on 14-Jan-2017

271 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN

TAHUN 2016-2021

Page 2: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT,

Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kekuatan,

kesehatan dan kemampuan sehingga Rencana Strategis

(RENSTRA) Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan

Selatan Tahun 2016-2021 dapat disusun dan diselesaikan.

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 disusun

dalam rangka memenuhi Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Penyusunan Rencana

Strategis (RENSTRA) ini juga diharapkan dapat memberikan arah

dan pedoman kepada segenap karyawan dan manajemen Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya.

Kami menyadari bahwa Rencana Strategis (RENSTRA)

ini masih belum sempurna. Segala saran dan kritik demi

penyempurnaan Rencana Strategis (RENSTRA) ini akan diterima

dengan senang hati.

Banjarbaru, September 2016 KEPALA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN,

Drs. H. GUSTAFA YANDI, M.Si Pembina Tingkat I

NIP. 19661227 198602 1 004

Page 3: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

ii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ............................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................ 1

1.2. Landasan Hukum ........................................... 2

1.3. Maksud dan Tujuan ........................................ 5

1.4. Sistematika ..................................................... 6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN

DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ...... 8

2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi . 8

2.2. Sumber Daya Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan ............................ 20

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ............... 24

2.4. Tantangan dan Peluang Pelayanan

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan ......................................... 28

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN

DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ..... 30

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ............... 30

Page 4: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

iii

3.2. Telaahan Visi Misi Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah ................................................. 53

3.3. Telaahan Renstra Kementerian/Lembaga ....... 55

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

(RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis (KLHS) ............................................. 59

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ............................. 61

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN

KEBIJAKAN ............................................................ 65

4.1. Visi dan Misi Daerah ......................................... 65

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan

Selatan .............................................................. 84

4.3. Strategi dan Kebijakan ...................................... 84

BAB V RENCANA PROGRAM KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN

DAN PENDANAAN INDIKATIF ................................ 88

5.1. Rencana Program dan Kegiatan ...................... 88

5.2. Indikator Kinerja Program ................................ 92

5.3. Kelompok Sasaran .......................................... 93

5.4. Pendanaan Indikatif ......................................... 93

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDAPATAN

DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ...... 95

BAB VII PENUTUP ................................................................ 96

LAMPIRAN

LAMPIRAN I Tabel Pencapaian Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 – 2015

Page 5: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

iiii

LAMPIRAN II Tabel Pencapaian Belanja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 – 2015

Page 6: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dengan terbitnya Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap

instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan

negara diwajibkan untuk membuat Rencana Strategis (RENSTRA).

Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan langkah awal untuk

melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah, karena itu

memerlukan keahlian sumber daya manusia dan sumber daya

lainnya agar mampu menjawab tuntutan perkembangan zaman.

Rencana Strategis (RENSTRA) merupakan suatu proses yang

berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu

5 (lima) tahun ke depan dengan menganalisa lingkungan yang ada,

baik internal maupun eksternal untuk mengetahui tingkat kekuatan,

kelemahan, peluang dan tantangan yang ada.

Berdasarkan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 maka

Dinas Pendapatan sebagai salah satu instansi di lingkungan

Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dituntut untuk

mempunyai Rencana Strategis (RENSTRA) yang dijadikan acuan

dalam penyusunan program dan kegiatan mendasar untuk

diimplementasikan oleh seluruh komponen organisasi dalam

rangka pencapaian tujuannya.

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 adalah dokumen

perencanaan tentang Program dan Kegiatan yang akan dilaksanakan

oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan untuk

Page 7: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

2

periode tahun 2016 sampai dengan tahun 2021, berorientasi kepada

hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu dan RPJMD,

memuat Tujuan, dan Strategi yang realistis.

1.2. Landasan Hukum

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsinya didasari atas :

1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 jo. Undang-Undang

Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang

Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai

Pembentukan Daerah Swantara Tingkat I Kalimantan Selatan

sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 106);

2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4844);

3) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

Page 8: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

3

4) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5234);

5) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5494);

6) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

7) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4741);

8) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

9) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang

Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 56 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk

Page 9: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

4

Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 537);

10) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 5 Tahun

2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 5);

11) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 1 Tahun

2012 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan

Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi

dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

(Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012

Nomor 1);

12) Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 7 Tahun

2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor xx);

13) Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 031 Tahun

2014 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Kalimantan

Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi

dan Tata Unit Kerja Pelaksana Teknis Dinas dan Badan

Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2014 Nomor 31);

14) Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 029 Tahun

2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas dan

Unsur-unsur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan dan Unit Pelayanan Pendapatan Daerah.

Page 10: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

5

1.3. Maksud dan Tujuan

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 disusun dengan

maksud untuk mengarahkan seluruh dimensi dan potensi Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dengan cara

mengintegrasikan antara kemampuan dari potensi sumber daya

manusia dengan sumber daya lainnya, agar lembaga ini mampu

menjawab tuntutan perkembangan strategis dalam tataran regional,

nasional, maupun global.

Adapun tujuan disusunnya Rencana Strategis (RENSTRA)

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah :

a. Menterjemahkan visi dan misi Kepala Daerah ke dalam tujuan

dan sasaran yang akan dicapai selama tahun 2016-2021, yang

disertai dengan program prioritas Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan dengan berpedoman pada RPJMD

2016-2021;

b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran

strategis dalam bentuk program dan kegiatan beserta kerangka

pendanaannya selama tahun 2016- 2021.

c. Membantu dalam melakukan evaluasi kinerja Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan periode Renstra yang lalu.

Page 11: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

6

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Rencana Strategis (RENSTRA)

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi uraian tentang Latar Belakang, Landasan Hukum,

Maksud dan Tujuan serta Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN

DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Memuat tentang Tugas Pokok dan Fungsi, Struktur

Organisasi, Sumber Daya, Kinerja Pelayanan serta

Tantangan dan Peluang Pelayanan yang ada pada Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS

POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN

DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Memuat tentang Identifikasi Permasalahan berdasarkan

Tugas Pokok dan Fungsi, Telaahan Visi dan Misi Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah serta Penentuan Isu-isu

Strategis

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Memuat rumusan Visi dan Misi Daerah, Tujuan, Sasaran,

Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Page 12: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

7

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN

DAN PENDANAAN INDIKATIF

Memuat tentang Rencana Program, Kegiatan, Indikator

Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD

Memuat tentang Indikator Kinerja Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang mengacu pada

Tujuan dan Sasaran RPJMD.

Page 13: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

8

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah

di bidang pendapatan sesuai dengan azas desentralisasi,

dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Uraian tugas sebagaimana dimaksud di atas adalah sebagai

berikut :

a. Merumuskan dan menetapkan kebijaksanaan teknis di bidang

pendapatan Daerah sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh

Gubernur dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

b. Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

di bidang pajak dan retribusi daerah.

c. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional,

mengkoordinasikan, dan memfasilitasi dalam rangka pembinaan

dan pengembangan pendapatan daerah.

d. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina,

mengoordinasikan, dan memfasilitasi pengelolaan pajak dan

retribusi daerah.

e. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina,

mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan memfasilitasi

penerimaan pendapatan bagi hasil pajak, bagi hasil bukan pajak

dan lain-lain pendapatan.

Page 14: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

9

f. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina,

mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan, dan memfasilitasi

pengembangan pendapatan daerah.

g. Merumuskan dan menetapkan kebijakan operasional, membina,

mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan dan memfasilitasi

pembinaan dan pegawasan internal.

h. Membina, mengawasi dan mengendalikan unit pelaksana teknis.

i. Membina dan mengendalikan pengelolaan kegiatan

kesekretariatan, dan

j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur

sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawabnya.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas

Pendapatan Daerah mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang pendapatan daerah

sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Gubernur berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di

bidang pajak dan retribusi daerah.

c. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan

fasilitasi pelayanan pajak dan retribusi daerah.

d. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan

fasilitasi penerimaan pendapatan bagi hasil pajak, bagi hasil

bukan pajak dan lain-lain pendapatan.

e. Perumusan kebijakan operasional, pembinaan, pengaturan dan

fasilitasi pengembangan pendapatan daerah.

f. Perumusan kebijakan operasional, pengaturan dan fasilitasi

pembinaan dan pengawasan internal.

Page 15: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

10

g. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian unit pelaksana teknis,

dan

h. Pengelolaan kegiatan kesekretariatan.

Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi

penyusunan program, rencana kerja dan laporan Dinas, pengelolaan

urusan keuangan, urusan ketatausahaan, rumah tangga,

perlengkapan, dan administrasi kepegawaian.

Unsur-unsur organisasi Sekretariat adalah :

a. Sub Bagian Program ;

b. Sub Bagian Keuangan; dan

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Sub Bagian Program mempunyai tugas menyiapkan bahan,

menyusun program dan rencana kegiatan Dinas Pendapatan Daerah;

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyusun

rencana anggaran mengelola penatausahaan keuangan serta

menyiapkan laporan pertanggungjawaban keuangan ;

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas

mengelola urusan surat menyurat, ekspedisi dan kearsipan, urusan

rumah tangga dan perlengkapan, hubungan masyarakat dan

keprotokolan, organisasi, tatalaksana dan perpustakaan, serta

administrasi kepegawaian.

Page 16: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

11

Bidang Pajak dan Retribusi

Bidang Pajak dan Retribusi mempunyai tugas

melaksanakan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi pungutan pajak

dan retribusi daerah serta intensifikasi pungutan pajak retribusi

daerah.

Unsur-unsur Organisasi Bidang Pajak dan Retribusi

adalah :

a. Seksi PKB/BBNKB;

b. Seksi Pajak Daerah Lainnya; dan

c. Seksi Retribusi.

Seksi PKB/BBNKB mempunyai tugas menyiapkan bahan,

melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan pemungutan

pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor.

Seksi Pajak Daerah Lainnya mempunyai tugas menyiapkan

bahan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi kegiatan

pemungutan pajak lainnya meliputi pajak air bawah tanah, pajak air

permukaan dan pajak bahan bakar kendaraan bermotor.

Seksi Retribusi mempunyai tugas menyiapkan bahan,

memantau dan mengevaluasi kegiatan pemungutan retribusi jasa

umum, retribusi jasa usaha dan retribusi jasa tertentu.

Bidang Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan

Bidang Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan

mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi dan

fasilitas penerimaan dan pengelolaan dana perimbangan dan bagi

hasil pajak dan bagi hasil bukan pajak, kekayaan daerah yang

dipisahkan, lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah dan lain-lain

Pendapatan Daerah yang sah.

Page 17: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

12

Unsur-unsur Organisasi Bidang Dana Perimbangan dan

Lain-lain Pendapatan adalah :

a. Seksi Bagi Hasil Pajak;

b. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak; dan

c. Seksi Lain-lain Pendapatan.

Seksi Bagi Hasil Pajak mempunyai tugas menyiapkan

bahan, menyusun rencana penerimaan dan melaksanakan

pembukuan, pelaporan evaluasi penerimaan yang bersumber dari

dana bagi hasil pajak.

Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak mempunyai tugas

menyiapkan bahan, pelaporan dan evaluasi penerimaan yang

bersumber dari dana bagi hasil bukan pajak.

Seksi Lain-lain Pendapatan mempunyai tugas menyiapkan

bahan dan melaksanakan pengumpulan, pemungutan, pemasukan,

pembukuan dan pelaporan pendapatan yang bersumber dari

penerimaan lain-lain Pendapatan Asli Daerah, pendapatan dari

BUMD dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Bidang Pengembangan Pendapatan

Bidang Pengembangan Pendapatan mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi dan pembinaan perencanaan pendapatan

dan penerimaan daerah, pengelolaan data dalam rangka intensifikasi

dan ekstensifikasi pendapatan daerah, pengembangan sistem

informasi manajemen serta analisa dan pelaporan pendapatan dan

penerimaan daerah.

Page 18: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

13

Unsur-unsur organisasi Bidang Pengembangan Pendapatan

Daerah adalah :

a. Seksi Perencanaan Pendapatan;

b. Seksi Sistem Informasi Manajemen; dan

c. Seksi Evaluasi dan Pelaporan.

Seksi Perencanaan Pendapatan mempunyai tugas

merencanakan, menghimpun dan mengolah data informasi

pendapatan dan penerimaan daerah, memprediksi target pendapatan

dan penerimaan daerah yang bersumber dari PAD, dana

perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Seksi Sistem Informasi Manajemen mempunyai tugas

melaksanakan dan menyelenggarakan pengelolaan data,

pengembangan dan pengendalian sistem informasi manajemen

pendapatan dan penerimaan daerah.

Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas memantau

dan menganalisa anggaran kas pendapatan sebagai perkiraan

kemampuan pencapaian target pendapatan daerah, pengkajian data

dan dokumentasi Pendapatan daerah, serta evaluasi dan penyusunan

laporan pendapatan dan permintaan daerah.

Bidang Pembinaan dan Pengawasan

Bidang Pembinaan dan Pengawasan mempunyai tugas

melaksanakan koordinasi pembinaan dan pengawasan kegiatan

pemungutan pendapatan dan penerimaan daerah, meliputi

pelaksanaan hukum dan perundang-undangan di bidang pendapatan

daerah, administrasi, keuangan dan material.

Page 19: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

14

Unsur-unsur organisasi Bidang Pembinaan dan

Pengawasan adalah :

a. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Hukum dan Perundang-

undangan;

b. Seksi Pembinaan dan Pengawasan Keuangan dan Materiil; dan

c. Seksi Evaluasi Hasil Pengawasan.

Seksi Pembinaan dan Pengawasan Hukum dan Perundang-

undangan mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan

pengawasan serta menyusun laporan hasil pembinaan dan

pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan

di bidang pendapatan daerah.

Seksi Pembinaan dan Pengawasan Keuangan dan Materiil

mempunyai tugas menyiapkan bahan pembinaan dan pengawasan

serta menyusun laporan hasil pembinaan dan hasil pengawasan di

bidang keuangan dan material dalam kegiatan pendapatan daerah.

Seksi Evaluasi Hasil Pengawasan mempunyai tugas

menyiapkan bahan, menghimpun, mengkaji, menganalisa dan

mengevaluasi serta menyusun laporan hasil pengawasan kegiatan

pendapatan dan penerimaan daerah.

Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud

terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang

terbagi dalam kelompok-kelompok sesuai dengan bidang

keahliannya.

Page 20: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

15

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS UNSUR-

UNSUR ORGANISASI UNIT PELAYANAN PENDAPATAN

DAERAH

Unit Pelayanan Pendapatan Daerah

Dinas Pendapatan Daerah memiliki 14 (empat belas) Unit

Pelayanan Pendapatan Daerah dan 2 (dua) Kantor Pembantu

tersebar di wilayah Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan dan

mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, dan pemungutan pajak

dan retribusi pendapatan daerah lainnya.

Unsur-unsur organisasi Unit Pelayanan Pendapatan Daerah

adalah :

a. Sub Bagian Tata Usaha;

b. Seksi Pelayanan PKB/BBNKB;

c. Seksi Pelayanan Pendapatan Lainnya; dan

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas menyiapkan

bahan penyusunan program dan pelaporan, mengelola

penatausahaan keuangan, surat menyurat dan kearsipan, rumah

tangga, perlengkapan serta melaksanakan urusan administrasi

kepegawaian dan ketatalaksanaan.

Seksi Pelayanan PKB/BBNKB

Seksi Pelayanan PKB/BBNKB mempunyai tugas

melaksanakan pendaftaran dan pendataan objek dan subjek pajak

kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor,

perhitungan, penetapan, penagihan, dan penerima pajak terhutang.

Page 21: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

16

Seksi Pendapatan Lainnya

Seksi Pendapatan Lainnya mempunyai tugas melaksanakan

pendataan dan pendaftaran objek dan subjek pendapatan lainnya,

perhitungan, penetapan, penagihan dan penerimaan pendapatan

daerah lain terhutang.

Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud

dalam pasal 29 terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan

fungsional yang terbagi dalam kelompok-kelompok sesuai dengan

bidang keahliannya

STRUKTUR ORGANISASI

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan,

Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan

Selatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang

Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6

Tahun tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, struktur organisasi Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terdiri dari :

a. Kepala Dinas.

b. Sekretariat.

c. Bidang Pajak dan Retribusi.

d. Bidang Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan.

e. Bidang Pengembangan Pendapatan.

f. Bidang Pembinaan dan Pengawasan.

g. Unit Pelayanan Pendapatan Daerah.

Page 22: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

17

h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kemudian pengaturan lebih lanjut tentang Unit Pelayanan

Pendapatan Daerah (UPPD) sebagai ujung tombak pelayanan

kepada masyarakat telah diatur dalam Peraturan Gubernur

Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan,

Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan

Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 31 Tahun 2014

tentang Perubahan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor

8 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan

Selatann dengan struktur organisasi sebagai berikut:

a. Kepala UPPD.

b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

c. Kepala Seksi Pelayanan PKB/PBNKB.

d. Kepala Seksi Pendapatan Lainnya.

Page 23: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

18

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BERDASARKAN PERDA NOMOR 6 TAHUN 2008

sebagaimana telah diubah dengan

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 031 TAHUN 2014

KEPALA DINAS

SEKRETA

RIS

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

SUB BAGIAN

UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

SUB

BAGIAN

KEUANG

AN

SUB BAGIAN

PROGRAM

BIDANG

PAJAK &

RETRIBU

SI

BIDANG DANA

PERIMBANGAN

DAN LAIN-LAIN

PENDAPATAN

BIDANG

PENGEMBANGAN

PENDAPATAN

BIDANG

PEMBINA

AN DAN

PENGAW

ASAN

SEKSI PKB

/ BBNKB

SEKSI BAGI HASIL

PAJAK

SEKSI PERENCANAAN

PENDAPATAN

SEKSI

BINWAS

HUKUM & PERUNDANG

-UNDANGAN

SEKSI

PAJAK

DAERAH LAINNYA

SEKSI BAGI HASIL

BUKAN PAJAK

SEKSI SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN

SEKSI BINWAS

KEUANG

AN & MATERII

L

SEKSI

RETRIBUSI

SEKSI LAIN-LAIN

PENDAPATAN

SEKSI EVALUASI DAN

PELAPORAN

SEKSI

EVALUA

SI HASIL PENGAW

ASAN

UPPD

SE KALSEL

Page 24: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

19

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

UNIT PELAYANAN PENDAPATAN DAERAH

DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN

SELATAN

BERDASARKAN PERATURAN GUBERNUR NOMOR 8 TAHUN 2008

sebagaimana telah diubah dengan PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN

SELATAN NOMOR 031 TAHUN 2014

KEPALA UPPD

SUB

BAGIAN

TATA USAHA

KELOMPOK

JABATAN FUNGSIONAL

SEKSI

PELAYANAN

PKB/BBN-KB

SEKSI

PENDAPATAN

LAINNYA

Page 25: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

20

2.2. Sumber Daya Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan

Selatan

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

dalam menyelenggarakan pelayanan didukung oleh :

1. Sumber Daya Manusia

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

mempunyai 14 (empat belas) UPPD dan 2 (dua) KPPD yang

tersebar di wilayah Kabupaten/Kota se Kalimantan Selatan.

Adapun jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 438

orang dengan perincian sebagai berikut:

1. Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

sebanyak 97 orang.

2. UPPD Banjarmasin I sebanyak 61 orang.

3. UPPD Banjarmasin II sebanyak 23 orang.

4. UPPD Marabahan sebanyak 24 orang.

5. UPPD Banjarbaru sebanyak 36 orang.

6. UPPD Martapura sebanyak 37 orang.

7. UPPD Pelaihari sebanyak 17 orang.

8. UPPD Rantau sebanyak 21 orang.

9. UPPD Kandangan sebanyak 19 orang.

10. UPPD Barabai sebanyak 20 orang.

11. UPPD Amuntai sebanyak 22 orang.

12. UPPD Paringin sebanyak 10 orang.

13. UPPD Tanjung sebanyak 13 orang.

14. UPPD Batulicin sebanyak 14 orang.

15. UPPD Kotabaru sebanyak 24 orang.

Page 26: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

21

JUMLAH PNS MENURUT JENIS KELAMIN

DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

No. Kantor Jenis Kelamin

Perempuan Laki-laki Jumlah

1 DINAS PENDAPATAN DAERAH 65 32 97

2 UPPD BANJARMASIN I 36 25 61

3 UPPD BANJARMASIN II 12 11 23

4 UPPD MARABAHAN 20 4 24

5 UPPD PELAIHARI 15 2 17

6 UPPD BANJARBARU 21 15 36

7 UPPD MARTAPURA 21 16 37

8 UPPD RANTAU 17 4 21

9 UPPD KANDANGAN 11 8 19

10 UPPD BARABAI 11 9 21

11 UPPD AMUNTAI 15 7 22

12 UPPD PARINGIN 9 1 10

13 UPPD TANJUNG 11 2 13

14 UPPD BATULICIN 8 6 15

15 UPPD KOTABARU 18 6 24

JUMLAH 290 148 438

FORMASI JABATAN STRUKTURAL

DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

No. Kantor Eselonering

Jumlah

IV a IV b III a III b II a II b

1 DINAS PENDAPATAN DAERAH 15 0 5 0 1 0 21

2 UPPD BANJARMASIN I 3 0 1 0 0 0 4

3 UPPD BANJARMASIN II 3 0 1 0 0 0 4

4 UPPD MARABAHAN 3 0 1 0 0 0 4

5 UPPD PELAIHARI 3 0 1 0 0 0 4

6 UPPD BANJARBARU 3 0 1 0 0 0 4

7 UPPD MARTAPURA 3 0 1 0 0 0 4

8 UPPD RANTAU 3 0 1 0 0 0 4

9 UPPD KANDANGAN 3 0 1 0 0 0 4

10 UPPD BARABAI 3 0 0 0 0 0 3

11 UPPD AMUNTAI 3 0 1 0 0 0 4

12 UPPD PARINGIN 3 0 1 0 0 0 4

13 UPPD TANJUNG 3 0 1 0 0 0 4

14 UPPD BATULICIN 3 0 1 0 0 0 4

15 UPPD KOTABARU 3 0 1 0 0 0 4

JUMLAH 57 0 19 0 1 0 76

Page 27: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

22

JUMLAH PNS MENURUT GOLONGAN

DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

No. Kantor Golongan

Jumlah I II III IV

1 DINAS PENDAPATAN DAERAH 4 38 46 10 97

2 UPPD BANJARMASIN I 1 26 34 0 61

3 UPPD BANJARMASIN II 0 8 13 2 23

4 UPPD MARABAHAN 1 10 12 1 24

5 UPPD PELAIHARI 1 5 10 1 17

6 UPPD BANJARBARU 3 14 18 1 36

7 UPPD MARTAPURA 0 13 23 1 37

8 UPPD RANTAU 4 7 9 1 21

9 UPPD KANDANGAN 0 8 10 1 19

10 UPPD BARABAI 0 6 14 0 21

11 UPPD AMUNTAI 1 12 8 1 22

12 UPPD PARINGIN 0 5 5 0 10

13 UPPD TANJUNG 1 3 8 1 13

14 UPPD BATULICIN 0 7 6 1 15

15 UPPD KOTABARU 0 14 10 0 24

JUMLAH 14 173 227 27 438

JUMLAH PERSONEL MENURUT PENDIDIKAN

DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

No. Kantor

PENDIDIKAN JM

L SD SLTP SM

U

D.

I

D.I

I

D.II

I

D.I

V S.1 S.2 S.3

1 DINAS PENDAPATAN DAERAH 4 5 38 0 0 5 0 34 11 0 97

2 UPPD BANJARMASIN I 1 2 37 0 0 5 0 15 1 0 61

3 UPPD BANJARMASIN II 0 0 13 0 0 1 0 5 4 0 23

4 UPPD MARABAHAN 1 1 13 0 1 0 0 7 1 0 24

5 UPPD PELAIHARI 0 1 9 0 0 0 0 5 2 0 17

6 UPPD BANJARBARU 0 3 22 0 0 0 0 10 1 0 36

7 UPPD MARTAPURA 1 1 23 0 0 1 0 9 1 0 37

8 UPPD RANTAU 0 1 9 0 0 1 0 10 0 0 21

9 UPPD KANDANGAN 0 2 9 0 2 2 0 2 2 0 19

10 UPPD BARABAI 0 0 14 0 0 1 0 5 0 0 20

11 UPPD AMUNTAI 0 1 15 0 0 1 0 4 1 0 22

12 UPPD PARINGIN 0 0 5 0 1 1 0 3 1 0 10

13 UPPD TANJUNG 1 1 7 0 0 1 0 2 1 0 13

14 UPPD BATULICIN 0 0 10 0 0 1 0 2 1 0 14

15 UPPD KOTABARU 1 1 13 0 0 0 1 7 1 0 24

JUMLAH 9 19 236 0 4 20 1 120 28 0 438

Page 28: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

23

2. Sumber Daya Aset

Aset yang dikelola Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan terdiri atas :

a. Tanah

b. Alat-alat besar

c. Alat-alat angkutan

d. Alat kantor dan rumah tangga

e. Alat studio dan alat komunikasi

f. Bangunan gedung

g. Jalan dan jembatan

h. Instalasi

i. Jaringan

j. Buku dan perpustakaan

Tabel Rekapitulasi dan Mutasi Barang T.A. 2016

NO Nama Barang Jumlah Harga

(ribuan Rp)

1 TANAH 22 57.604.586.600,00

2 ALAT-ALAT BESAR 33 3.805.627.350,00

3 ALAT-ALAT ANGKUTAN 107 7.847.125.500,00

4 ALAT-ALAT KANTOR DAN RUMAH

TANGGA

5.442 31.621.769.811,37

5 ALAT STUDIO DAN ALAT

KOMUNIKASI

215 2.047.082.499,08

6 BANGUNAN GEDUNG 59 120.695.404.637,00

7 JALAN DAN JEMBATAN 3 347.846.585,00

8 INSTALASI 14 1.258.088.750,00

9 JARINGAN 16 1.163.153.704,00

10 BUKU DAN PERPUSTAKAAN 5 306.632.234,00

JUMLAH 5.916 226.697.317.670,45

Pengembangan dan peningkatan sarana dan prasarana

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terus

dilakukan untuk mendukung kelancaran dan optimalnya

pelayanan. Untuk meningkatkan dan memudahkan pelayanan

Page 29: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

24

kepada masyarakat wajib pajak dalam membayar pajak

kendaraan bermotor telah dibuka dan beroperasi Samsat Corner

Duta Mall di Banjarmasin dan Samsat Corner di depan Q-Mall

Banjarbaru. Selain itu pula telah beroperasi Samsat Payment

Point yang tersebar di Kantor Cabang Pembantu Bank Kalsel

yang tersebar di wilayah Kabupaten/Kota se Kalsel.

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan

2.3.1. Jenis Pelayanan

Dalam rangka melaksanakan tugas-tugasnya Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

memberikan beberapa bentuk layanan sebagai berikut:

a. Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor.

b. Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Angkut Atas

Air.

c. Pelayanan Pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor.

d. Pelayanan Pembayaran Bea Balik Nama Kendaraan

Angkutan Atas Air.

e. Pelayanan Pembayaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan

Bermotor.

f. Pelayanan Pembayaran Pajak Air Permukaan.

g. Pelayanan Pembayaran Pajak Air Bawah Tanah.

h. Pelayanan Pembayaran SP3 Dealer.

i. Pelayanan Pembayaran Pendapatan dari Angsuran /

Cicilan Penjualan Aset Daerah.

j. Pelayanan Keberatan Pajak Kendaraan Bermotor.

Page 30: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

25

k. Konsultasi / Koordinasi dengan SKPD Mitra Kerja dan

Pihak Terkait dalam Perencanaan Pendapatan.

l. Konsultasi / Koordinasi dengan SKPD Mitra Kerja

dalam penyusunan Anggaran.

m. Konsultasi / Koordinasi dengan Kabupaten / kota terkait

pembagian dana perimbangan.

n. Konsultasi / Koordinasi dengan Instansi Pusat terkait

dalam perencanaan pendapatan dan pembagian dana

perimbangan.

2.3.2. Capaian Program Pembangunan Prioritas

Kepala Daerah

Pelaksanaan program pembangunan prioritas

kepala daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah

berkaitan dengan Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih. Visi

dan Misi ini kemudian dijabarkan dalam prioritas kegiatan

untuk mencapai Visi dan Misi tersebut. Prioritas yang

menjadi tanggung jawab Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan adalah :

1. Pelayanan.

2. Pendapatan Daerah.

Terkait dengan Pelayanan Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah pembayaran

Pajak Kendaraan Bermotor. Selama Tahun 2011-2015

Page 31: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

26

pelayanan yang telah dikembangkan dan beroperasi antara

lain :

1. Mobil SAMSAT Keliling

Mobil SAMSAT Keliling telah beroperasi

se Kalimantan Selatan. Beroperasi di wilayah-wilayah

yang relatif jauh dari Kantor SAMSAT, sesuai dengan

lokasi dan jadwal pelayanan. Layanan ini efektif dalam

memecah konsentrasi antrian di Kantor SAMSAT dan

mendekatkan jarak Wajib Pajak yang lokasinya

berjauhan dengan Kantor SAMSAT.

2. SAMSAT Jemput Antar

SAMSAT Jemput Antar beroperasi di wilayah

Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura, dengan

layanan mengambil Pajak Kendaraan Bermotor dan

Mengantarkan Kembali Notice Pajak Kendaraan

Bermotor yang telah dibayar ke alamat Wajib Pajak.

Layanan ini efektif bagi Wajib Pajak yang tidak dapat

membayar Pajak Kendaraan Bermotor ke Kantor

SAMSAT.

3. SAMSAT Corner Duta Mall Banjarmasin

Tempat pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor yang

terletak di pusat perbelanjaan Duta Mall Banjarmasin,

buka dari jam 09.00 WITA - 21.00 WITA. Dengan

didukung ruangan yang luas dan lokas strategis,

SAMSAT Corner ini efektif melayani Wajib Pajak yang

sambil berbelanja di pusat perbelanjaan Duta Mall

Banjarmasin.

4. SAMSAT Corner Depan Q Mall Banjarbaru

Page 32: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

27

Tempat pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor yang

terletak di depan Q Mall Banjarbaru, buka dari jam

09.00 WITA-21.00 WITA. Dengan didukung lokasi

yang strategis di depan Q Mall Banjarbaru yang

memudahkan Wajib Pajak membayar Pajak Kendaraan

Bermotor sambil berbelanja, SAMSAT Corner ini

efektif memecahkan konsentrasi antrian untuk Kantor

SAMSAT Banjarbaru dan Martapura.

5. Mobil Layanan Bersama

Mobil Layanan Bersama merupakan hasil kerjasama

Dispenda Prov. Kalsel dengan Bank Kalsel dimana pada

mobil tersebut tersedia Teller dan ATM Bank Kalsel

serta petugas SAMSAT untuk membayar Pajak

Kendaraan Bermotor. Layanan ini menyediakan ATM

dan Teller bagi Wajib Pajak yang perlu mengambil uang

untuk membayar Pajak Kendaraan Bermotor atau sambil

menyetor uang ke Bank Kalsel. Kendala pada layanan

ini hanya melayani dua lokasi di wilayah Banjarmasin

dengan jadwal berselang-seling, sehingga merepotkan

Wajib Pajak dalam menunggu jadwal lokasinya.

6. Payment Point

Payment Point juga hasil kerjasama Dispenda Prov.

Kalsel dengan Bank Kalsel, melayani pembayaran Pajak

Kendaraan Bermotor pada cabang Bank Kalsel Satui,

Batulicin, Bati-Bati, Kandangan dan Negara. Layanan

ini efektif mendekatkan jarak bagi Wajib Pajak yang

lokasinya jauh dari Kantor SAMSAT.

7. SMS Informasi Pajak Kendaraan Bermotor

Page 33: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

28

Menampilkan informasi tagihan Pajak Kendaraan

Bermotor kepada Wajib Pajak dengan cara Wajib Pajak

mengirim SMS ke nomor tertentu kemudian akan masuk

SMS yang berisi pemberitahuan tagihan Pajak

Kendaraan Bermotor. Layanan ini efektif dalam

memberikan informasi tentang tagihan Pajak Kendaraan

Bermotornya, dan dari SMS tersebut terdapat

pendapatan pulsa yang dipotong dari Wajib Pajak.

Adapun capaian pembangunan Program Prioritas

Kepala Daerah terkait Pendapatan serta Pendanaan pada

Dinas Pendapatan daerah Provinsi Kalimantan Selatan

terlampir pada Lampiran II dan Lampiran III.

2.4. Tantangan dan Peluang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan

1. Tantangan

Tantangan yang dihadapi oleh Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan dalam menjalankan tugas dan

fungsinya antara lain adalah sebagai berikut :

a. Masih lemahnya kesadaran wajib pajak.

b. Adanya perbedaan asumsi dana perimbangan yang

direncanakan dengan yang ditetapkan oleh Menteri

Keuangan.

c. Ekstensifikasi pendapatan daerah terkendala oleh

kewenangan dan kebijakan Pemerintah Pusat.

d. Kebijakan pusat tentang Nilai Jual Kendaraan Bermotor

(NJKB) sering mengalami perubahan

Page 34: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

29

e. Kebijakan pusat tentang harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

Fluktuatif.

2. Peluang

Selain adanya tantang tersebut di atas juga terdapat sejumlah

peluang yang dapat dimanfaatkan dalam menghadapi tantangan

dimaksud. Beberapa peluang yang dapat dimanfatkan dalam

optimalisasi pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan yaitu sebagai berikut:

a. Adanya UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 28/2009

b. Kemauan Politik Pemda untuk meningkatkan PAD untuk

meningkatkan Pendapatan Asli Daerahnya

c. Bertambahnya Wajib Pajak

d. Berkembangnya teknologi informasi yang pesat yang dapat

dimanfaatkan sebagai media pendukung penerimaaan

pendapatan daerah.

Page 35: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

30

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK

DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI

KALIMANTAN SELATAN

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan

Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Provinsi Kalimantan Selatan dengan Kota Banjarmasin

sebagai ibukotanya, memiliki 11 kabupaten dan 2 kota. Sedangkan

jumlah penduduk Kalimantan Selatan sampai dengan tahun 2014,

berdasarkan data dari BPS Kalimantan Selatan ialah sebanyak

3.922.790 orang yang terdiri atas laki-laki sebanyak 1.987.127

orang dan permepuan sebanyak 1.935.663 orang.

Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai potensi alam

yang banyak antara lain :

1. Pertambangan (batubara, bijih besi dll);

2. Kehutanan;

3. Perkebunan (sawit, karet dll);

4. Pertanian (padi, jagung dll);

5. Peternakan (ayam, sapi dll).

Adapun Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana diatur dalam

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun

2008 Tentang Pembentukan, organisasi dan tata kerja Perangkat

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Lembaran Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2008 Nomor 6), Peraturan Gubernur

Kalimantan Selatan Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Pembentukan,

Organisasi dan Tata Unit Kerja Pelaksana Teknis Dinas dan Badan

Provinsi Kalimantan Selatan sebagaimana telah diubah dengan

Page 36: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

31

Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 031 Tahun 2014

tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata

Unit Kerja Pelaksana Teknis Dinas dan Badan Provinsi Kalimantan

Selatan dan Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 029

Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas dan

Unsur-unsur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan dan Unit Pelayanan Pendapatan Daerah

tercantum Dinas Pendapatan Daerah mempunyai tugas

melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendapatan

sesuai dengan azas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas

pembantuan.

Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya, maka

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan harus

bekerja sama dengan pihak-pihak yang terkait seperti Pemerintah

Pusat, Badan / Dinas Provinsi Kalimantan Selatan, Badan / Dinas

Kabupaten / Kota, Kepolisian, Jasa Raharja dan Pihak-pihak yang

terkait.

Dalam melaksanakan melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya tentunya selalu dihadapkan pada permasalahan.

Permasalahan Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan antara lain yaitu :

a. Tingkat kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak masih

tergolong rendah yang dapat dilihat dari masih banyaknya

tunggakan atas pajak kendaraan bermotor

b. Belum validnya data potensi obyek Pajak Kendaraan Bermotor,

terutama data kendaraan lama.

Page 37: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

32

c. Menurunnya daya beli masyarakat Kalimantan Selatan terhadap

otomotif akibat adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi

secara nasional yang berimbas pada menurunnya kemampuan

masyarakat dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor

maupun dalam pembelian kendaraan baru dimana Pajak

Kendaraan Bermotor merupakan Pendapatan Asli Daerah yang

memberikan kontribusi paling besar bagi Pendapatan Daerah.

d. Menurunnya sektor pertambangan akibat krisis global yang

berimbas pada menurunnya pembayaran Pajak Kendaraan

Bermotor Alat Berat/Besar.

e. Kebijakan pusat tentang Nilai Jual Kendaraan Bermotor

(NJKB) sering mengalami perubahan.

f. Kebijakan pusat tentang harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

Fluktuatif.

g. Adanya perbedaan asumsi dana perimbangan yang

direncanakan dengan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

h. Ekstensifikasi pendapatan daerah terkendala oleh kewenangan

dan kebijakan Pemerintah Pusat.

i. Sarana dan prasarana pelayanan masih kurang memadai, baik

dari jumlah maupun kualitas.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan telah melakukan upaya-upaya,

antara lain :

a. Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah Pusat.

b. Mengembangkan sosialisasi perpajakan dan retribusi

c. Meningkatkan kemampuan analisa perencanaan dana

perimbangan.

d. Melakukan penyempurnaan data base obyek Pajak Daerah.

Page 38: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

33

e. Melaksanakan operasi gabungan untuk menjaring kendaraan

yang menunggak pajak bekerjasama dengan pihak Kepolisian

f. Melakukan sosialisasi pemungutan Pajak Daerah kepada wajib

pajak/masyarakat melalui Media Elektronik dan media lainnya

secara terus menerus dengan tujuan meningkatkan kesadaran

Wajib Pajak dalam membayar pajak tepat waktu

g. Melaksanakan pengadaan unit kendaraan Samsat Keliling untuk

mendekatkan pelayanan kepada Wajib Pajak/masyarakat.

h. Untuk mempercepat proses pembayaran PKB telah bekerjasama

dengan Bank Kalsel untuk membuka layanan Payment Point

pada KCP Bank Kalsel di beberapa tempat di wilayah

Kabupaten Kota se Kalsel untuk pengesahan setiap tahunnya

hanya dengan menunjukkan KTP dan STNK serta Notice Pajak.

i. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana

pelayanan.

Page 39: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

34

Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Aspek kajian Capaian/kondisi saat ini Standar yang digunakan

Faktor yang mempengaruhi

Permasalahan pelayanan SKPD Internal

(kewenangan SKPD)

Eksternal

(diluar kewenangan

SKPD)

Tugas dan Fungsi

Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan

97,317% Realisasi Pendapatan

Daerah terhadap target

Faktor Sumber Daya

Manusia

Faktor Ekonomi

&

Faktor Dukungan dari

Pemerintah Pusat,

Pemerintah Daerah dan

DPRD serta SKPD

terkait

- Tingkat kesadaran wajib pajak

untuk membayar pajak masih

tergolong rendah yang dapat

dilihat dari masih banyaknya

tunggakan atas pajak kendaraan

bermotor

- Belum validnya data potensi

obyek Pajak Kendaraan

Bermotor, terutama data

kendaraan lama.

- Menurunnya daya beli

masyarakat Kalimantan Selatan

terhadap otomotif akibat adanya

perlambatan pertumbuhan

ekonomi secara nasional yang

berimbas pada menurunnya

kemampuan masyarakat dalam

membayar Pajak Kendaraan

Bermotor maupun dalam

pembelian kendaraan baru

dimana Pajak Kendaraan

Bermotor merupakan Pendapatan

Asli Daerah yang memberikan

kontribusi paling besar bagi

Pendapatan Daerah.

Page 40: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

35

Aspek kajian Capaian/kondisi saat ini Standar yang digunakan

Faktor yang mempengaruhi

Permasalahan pelayanan SKPD Internal

(kewenangan SKPD)

Eksternal

(diluar kewenangan

SKPD)

- Menurunnya sektor

pertambangan akibat krisis global

yang berimbas pada menurunnya

pembayaran Pajak Kendaraan

Bermotor Alat Berat/Besar.

- Kebijakan pusat tentang Nilai

Jual Kendaraan Bermotor

(NJKB) sering mengalami

perubahan.

- Kebijakan pusat tentang harga

Bahan Bakar Minyak (BBM)

Fluktuatif.

- Adanya perbedaan asumsi dana

perimbangan yang direncanakan

dengan yang ditetapkan oleh

Menteri Keuangan.

- Ekstensifikasi pendapatan daerah

terkendala oleh kewenangan dan

kebijakan Pemerintah Pusat

Faktor Sarana dan

Prasarana

Dukungan dari

Pemerintah Daerah dan

DPRD serta SKPD

terkait

- Sarana dan prasarana pelayanan

masih kurang memadai, baik dari

jumlah maupun kualitas

Page 41: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

36

Berkenaan dengan permasalahan-permasalahan pelayanan

Dinas Pendapatan Daerah, ada beberapa faktor-faktor yang

mempengaruhinya yang kemudian dianalisis melalui analisis

lingkungan organisasi. Pada umumnya lingkungan itu dibagi

menjadi dua yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.

Pembagian ini didasarkan pada besarnya pengaruh organisasi

terhadap lingkungan-lingkungan tersebut. Lingkungan internal

adalah lebih pada analisa intern organisasi dalam rangka menilai

atau mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan dari tiaptiap

divisi. Sedangkan lingkungan eksternal adalah suatu kekuatan

yang berada diluar organisasi dimana organisasi tidak mempunyai

pengaruh sama sekali terhadapnya sehingga perubahan yang

terjadi pada lingkungan itu akan mempengaruhi kinerja organisasi

tersebut.

A. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL

Analisis lingkungan internal dimaksudkan untuk mengetahui

dan mengidentifikasi elemen-elemen yang menjadi faktor

kekuatan (strength) faktor kelemahan (weakness) dari suatu

organisasi agar dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan

dalam memilih dan merumuskan strategi yang tepat untuk

terlaksananya organisasi dengan baik dan benar. Kondisi

lingkungan internal ini terdiri dari 2 faktor strategis yaitu

kekuatan dan kelemahan. Kekuatan adalah suatu keunggulan

sumberdaya, keterampilan atau kemampuan lainnya terhadap

pesaing dan kebutuhan dari pasar yang dilayani atau hendak

dilayaninya oleh organisasi itu. Dengan kata lain kekuatan

adalah situasi dan kemampuan internal yang bersifat positif

yang memungkinkan organisasi memiliki keuntungan strategis

Page 42: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

37

dalam mencapai sasarannya. Sedangkan kelemahan adalah

keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,

keterampilan dan kemampuan lainnya yang secara serius

menghambat kinerja efektifitas organisasi. Mengenai

lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) pada organisasi

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sebagai

berikut :

1. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya

terpenting dalam suatu organisasi karena sangat

berpengaruh dan menentukan dalam keberhasilan dan

kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan. Organisasi

yang baik adalah yang memiliki sumberdaya manusia

berkualitas dalam arti mempunyai kompetensi pendidikan

yang relevan untuk melaksanakan tugasnya, baik

pendidikan yang bersifat formal maupun yang bersifat

fungsional serta memenuhi persyaratan jabatan lainnya.

Adapun mengenai jumlah pegawai Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan saat ini secara

kuantitatif dapat dikatakan cukup yaitu sebanyak 438

pegawai. Dengan melihat jumlah pegawai yang ada

diharapkan sebagai kekuatan untuk melaksanakan tugas

dan fungsinya. Meskipun dari segi jumlahnya dapat

dikatakan relatif cukup, namun secara kualitatif masih

dapat dikatakan kurang yaitu bila dilihat dari jumlah

pegawai yang telah mengikuti diklat fungsional dibidang

pendapatan dan pengelolaan keuangan masih relatif kecil.

Oleh karena itu untuk mendukung tugas pokok dan fungsi

Page 43: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

38

Dinas Pendapatan Provinsi Kalimantan Selatan selaku

organisasi yang menangani pendapatan daerah hendaknya

pegawai yang ada diberi kesempatan untuk mengikuti

pendidikan penjenjangan dan pendidikan teknis fungsional

yang relevan dengan tugas pokok organisasi. Pendidikan

dan pelatihan penjenjangan menjadi sangat penting, karena

pada hakekatnya adalah untuk meningkatkan atau

mewujudkan kemampuan managerial dan keseragaman

kerja di seluruh jajaran Unit Pemerintah Daerah, sebab

sebagai organisasi publik yang besar dan luas, pelatihan

semacam ini sangat dibutuhkan dalam rangka

mengoptimalkan pelaksanaan tugas.

2. Sarana / Prasarana

Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas

sehari-hari tentunya harus ditunjang dengan tersedianya

sarana dan prasarana yang memadai seperti gedung kantor

dan sarana mobilitas, perumahan dan perlengkapan lainnya.

Ketersediaan fasilitas pendukung atau sarana fisik bagi

penyelenggaraan tugas Dipenda mutlak diperlukan.

Kenyamanan dan kelancaran dalam pelaksanaan tugas

sangat dipengaruhi oleh kondisi ketersediaan sarana dan

prasarana dimaksud.

3. Dukungan Dana

Agar dapat terselenggaranya secara optimal berbagai

kegiatan yang menjadi lingkup bidang tugas Dispenda tentu

saja tidak terlepas dari dukungan dana atau biaya

operasional yang tersedia dalam APBD Provinsi

Kalimantan Selatan. Mengenai besarnya dana tersebut

Page 44: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

39

berfluktuatif pada setiap tahunnya. Adapun alokasi dana

dari sumber pembiayaan belanja selama 2 Tahun Anggaran

yaitu Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp 43.645.212.500,-

dan untuk Tahun Anggaran 2015 meningkat menjadi

Rp. 44.288.552.500,-. Dengan melihat mekanisme

perubahan anggaran yang ada, maka secara legalitas formal

Dispenda bisa dikatakan memiliki kekuatan formal untuk

melakukan peningkatan anggaran agar dapat

mengoptimalkan kinerjanya. Secara umum alokasi dana

belanja tidak langsung dan belanja langsung dipergunakan

untuk menunjang kegiatan Operasional Peningkatan PAD.

4. Informasi

Faktor informasi dapat dikategorikan sebagai hal yang

penting, sebab dengan kejelasan dan kelancaran arus

informasi akan dapat mendukung lancarnya proses

pencapaian tujuan organisasi. Organisasi yang tidak

memiliki informasi atau kebuntuan dalam informasi akan

cenderung gagal dalam melakukan analisis lingkungan

eksternal dan internalnya, karena aktifitas manajemen

dalam suatu organisasi akan sangat membutuhkan

informasi dalam pengambilan keputusan, pembuatan

laporan dan sebagainya. Dispenda Provinsi Kalimantan

Selatan sebagai instansi teknis pengelola keuangan daerah

di dalam melaksanakan fungsinya, tentu saja harus

didukung oleh informasi data yang akurat dan memadai,

terutama yang berkaitan dengan informasi potensi

penerimaan keuangan daerah seperti jumlah objek

pajak/retribusi daerah maupun jumlah wajib pajak/retribusi

Page 45: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

40

daerah, sehingga didapatkan data yang riil dan valid.

Sedangkan secara internal penyampaian informasi

dilakukan melalui hubungan vertikal, hubungan horizontal

dan hubungan diagonal, sehingga terjalin komunikasi yang

lancar di dalam arus informasi demi mendukung kelancaran

pelaksanaan tugas.

B. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

Lingkungan Eksternal merupakan semua kekuatan yang timbul

diluar batas kemampuan organisasi dan sulit untuk diramalkan

sehingga membawa dampak yang dapat mempengaruhi

keputusan serta tindakan didalam organisasi. Untuk itu perlu

adanya perhatian yang serius terhadap aspek yang

melingkupinya. Pada lingkungan Eksternal mengandung dua

faktor yaitu Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats).

Adapun faktor-faktor yang ada dalam lingkungan Eksternal

adalah :

1. Faktor Politik

Bahwa setiap organisasi publik atau non profit dalam

menjalankan kegiatannya tidak terlepas dari pengaruh

berbagai keputusan politis yang digulirkan pemerintah

atasannya atau kelompok-kelompok yang berkepentingan

terhadap organisasi melalui upaya merubah undang-undang

atau peraturan-peraturan yang sudah berjalan. Demikian

pula halnya dengan organisasi publik seperti Dinas

Pendapatan Daerah sebagai organisasi yang mengelola

Pendapatan Asli Daerah pernah mengalami penurunan

penerimaan ketika kebijaksanaan pemerintah pusat

Page 46: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

41

memberlakukan perubahan terhadap aturan yang sudah ada

dengan Undang-undang No. 18 Tahun 1997 yaitu

menghapus pungutan retribusi, dengan tujuan untuk

mendorong percepatan peningkatan ekspor non migas,

namun berimplikasi pada hilangnya PAD yang sangat

potensial. Seiring dengan diberlakukannya undang-undang

No. 28 tahun 2009 sebagai revisi dari Undang-undang 34

tahun 2000 sudah tentu disambut gembira oleh daerah,

karena daerah akan memiliki kewenangan untuk menggali

dan mengembangkan sumber-sumber Pendapatan Asli

Daerahnya.

Di era otonomi pemerintah daerah diharapkan dapat

mengatur rumah tangganya sendiri dengan menggali

potensi sumber pendapatan Asli Daerah melalui penerbitan

perda-perda yang tidak bertentangan dengan kebijaksanaan

pemerintah pusat atau pemerintah atasan, namun

menguntungkan bagi daerah tanpa merasa khawatir untuk

dipolitisir lagi sebagaimana yang pernah terjadi

sebelumnya.

2. Faktor Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang cenderung meningkat

membuka peluang bertambahnya pendapatan daerah, baik

dari pajak daerah maupun retribusi daerah. Pertumbuhan

ekonomi akan mendorong bertambahnya WP daerah,

berdasarkan pengalaman empirik semakin tinggi

pertumbuhan ekonomi akan semakin tinggi pula

peningkatan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah.

Page 47: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

42

3. Faktor Teknologi.

Faktor penting lainnya yang perlu dibahas berkenaan

dengan lingkungan eksternal organisasi Dispenda adalah

faktor teknologi. Adanya perkembangan teknologi dan

informasi yang makin canggih, akan membuat kecepatan

arus informasi dan ketepatan akurasi data dapat lebih

terjaga dan sangat memudahkan serta membantu kepala

dinas untuk mengambil keputusan-keputusan strategis,

utamanya dalam upaya pengelolaan keuangan daerah.

Pesatnya pembangunan dan percepatan di bidang informasi

dan teknologi mau tidak mau harus diikuti dan diterapkan

dalam upaya pelayanan yang cepat dan tepat kepada

masyarakat sebagai objek pajak dan retribusi daerah.

Namun permasalahan akan muncul jika ketersediaan

faktor-faktor teknologi tersebut tidak diikuti oleh kapasitas

teknologi tersebut yang memadai yang mana sangat penting

kaitannya dengan pengelolaan keuangan daerah. Oleh

karena itu upaya penambahan kapasitas menjadi upaya

prioritas pada aspek teknologi ini, agar dapat melakukan

adaptasi secara terus menerus. Berkaitan dengan teknologi

tersebut, Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan

Selatan saat ini telah bekerjasama dengan PT. Telkom

melalui anak perusahannya yaitu Telkom Sigma.

C. ANALISIS SWOT

Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi bagian dari

masing-masing unsur SWOT baik sebagai kekuatan (S) dan

Peluang (O), maupun sebagai unsur yang merupakan

Page 48: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

43

kelemahan (W) dan Ancaman (T) selanjutnya akan

diidentifikasi masing-masing faktor lingkungan dimaksud

untuk kemudian diklasifikasi menurut unsur-unsur SWOT.

Adapun identifikasi lingkungan Dinas Pendapatan Kalimantan

Selatan adalah sebagai berikut :

1. Faktor Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan).

a. Faktor Kekuatan (Strength).

1) Tersedianya SDM.

Personil yang terlibat langsung dalam proses

kegiatan pada organisasi ini relatif dapat dikatakan

cukup, yaitu berjumlah 438 orang PNS.

Dari potensi jumlah personil tersebut tentu saja

merupakan asset organisasi yang dapat diberdayakan

dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi

terutama dalam hal peningkatan PAD. Namun bila

hanya mengandalkan kuantitas saja tapi tidak diikuti

oleh kualitas, maka tidak dapat diharapkan untuk

meningkatkan hasil yang banyak. Untuk itu agar

tugas-tugas berjalan secara optimal harus didukung

oleh pegawai yang memenuhi persyaratan jabatan.

Oleh karena itu Dispenda harus mampu

mengakumulasikan kekuatan dan kemampuan

pegawainya baik melalui diklat penjenjangan

maupun pendidikan teknis, sehingga fungsi

Dispenda baik sebagai fungsi pelayanan maupun

sebagai pengelola keuangan daerah dapat mengatasi

berbagai tantangan dan hambatan serta dapat

berjalan sesuai dengan misi yang diembannya.

Page 49: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

44

2) Tersedianya Dana.

Dana adalah merupakan faktor pendukung yang

penting didalam menjalankan roda organisasi. Untuk

itu organisasi dituntut untuk bisa mengelola

keuangan dengan baik dan mengalokasikannya

secara efektif dan efisien sesuai rencana kegiatan

yang benarbenar strategis dan dapat memberikan

kontribusi bagi pencapaian misi organisasi.

Berbicara dana adalah sesuatu hal yang klise, karena

bagaimanapun besarnya dana yang tersedia selalu

dianggap tidak cukup bila tidak dikelola secara

profesional. Adapun dukungan dana bagi organisasi

Dispenda tidak terjadi masalah, karena bila melihat

mekanisme perubahan anggaran yang ada pada 2

tahun terakhir menunjukkan adanya kenaikan

yang cukup, yaitu Tahun Anggaran 2014 sebesar

Rp 43.645.212.500,- dan untuk Tahun Anggaran

2015 meningkat menjadi Rp. 44.288.552.500,-,

yang berarti organisasinya berjalan secara dinamis

dan ditandai pula dengan adanya kenaikan realisasi

penerimaan yang berarti terjadi peningkatan bagi

penerimaan PAD.

3) Komitmen Dispenda

Sebagaimana daerah-daerah yang lain dalam upaya

pembangunan didaerah pasca UU. No 32 Tahun

2004 yang tidak lagi menggantungkan diri

sepenuhnya pada pemerintah pusat telah membuat

pemerintah daerah sangat berkepentingan untuk

Page 50: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

45

menggali sumber-sumber yang mendukung upaya

peningkatan PAD. Dispenda sebagai pengelola

keuangan daerah bertanggung jawab dalam upaya

menyediakan keuangan bagi terlaksananya

pembangunan daerah. Hal tersebut dapat dilihat

melalui komitmennya dengan mengerahkan segala

daya dan upayanya baik secara ekstensifikasi,

maupun secara intensifikasi dalam penagihan pajak

melalui terobosan menjemput bola ke masyarakat

dengan sistim samsat keliling dan samsat jemput

antar.

4) Memiliki Program Kerja.

Adanya program kerja yang dimiliki oleh organisasi

akan dapat mengarahkan semua proses kegiatan

dengan terencana dan terarah, terutama dalam

memanfaatkan sumber daya baik yang berupa dana,

tenaga kerja maupun sarana dan prasarana secara

efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi

secara optimal.

b. Faktor Kelemahan (Weakness).

1) Kualitas SDM Rendah.

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada Dinas

Pendapatan Provinsi Kalimantan Selatan dapat

dikatakan tergolong rendah, hal ini dapat dilihat dari

aspek pendidikannya, dimana dari … orang

pegawainya yang memiliki pendidikan formal

lulusan SMU kebawah sebanyak 264 orang

(60,27%), Sarjana Muda 25 orang (5,71%), Sarjana

Page 51: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

46

121 orang (27,63%) dan Pasca Sarjana 28 orang

(6,39%). Dampak dari kelemahan ini bisa menjadi

faktor penghambat kinerja organisasi dan dapat

berakibat menurunnya produktivitas organisasi juga

berpengaruh pada terhambatnya berbagai kebijakan

yang mengarah kepada peningkatan pelayanan

kepada masyarakat, proses perencanaan operasional

organisasi, evaluasi pekerjaan dan rendahnya

kapabilitas pegawai dalam hal pemahaman mandat

organisasi.

2) Belum tersedianya data potensi yang valid

Pada dasarnya target merupakan salah satu faktor

penting bagi perwujudan produktivitas organisasi,

dan dalam konteks Dispenda, produktivitasnya

adalah PAD yang berhasil direalisasikan dari target

yang sudah ditentukan sebelumnya. Belum

tersedianya data potensi yang valid dapat

mengakibatkan realisasi yang dicapai tidak

maksimal, karena dalam penetapkan target tidak

didasarkan atas potensi riil. Untuk itu dalam upaya

peningkatan pajak dan retribusi daerah Dispenda

harus memiliki data yang akurat mengenai perkiraan

potensi yang sesungguhnya sehingga target yang

direncanakan tidak terlalu jauh penyimpangannya

dengan realisasi yang dicapai.

3) Pelayanan kepada masyarakat WP belum optimal.

Kualitas pelayanan pada masyarakat khususnya WP

dirasakan belum optimal dan belum memuaskan,

Page 52: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

47

baik yang dilayani oleh Dispenda, UPPD maupun

yang dilayani oleh Dinas/Instansi terkait. Hal ini

belum sesuai dengan keinginan masyarakat untuk

mendapatkan pelayanan yang mudah, murah, tidak

berbelit-belit, adanya kepastian, cepat dan tepat

waktu dalam pengurusan adminstrasinya. Gambaran

yang terjadi saat ini bahwa pelayanan kepada wajib

pajak terutama untuk membayar PKB/BBNKB saat

ini masih belum sesuai dengan harapan masyarakat

karena prosedur dan proses yang ditempuh cukup

panjang dan membutuhkan waktu yang relatif lama.

4) Kinerja Birokrasi Pada Umumnya Rendah

Penilaian terhadap kinerja sangat berguna untuk

menilai kualitas, kuantitas maupun motivasi

pelaksana. Akuntabilitas dari pelayanan publik yang

rendah dapat dilihat dari fakta bahwa acuan aparat

dalam memberikan pelayanan masih berdasarkan

petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan

(juklak) serta perintah atasan, bukan bertindak atas

kepentingan masyarakat yang nyata-nyata

merupakan subjek dan objek pajak. Aparat yang

bertindak atas prinsip aturan cenderung melahirkan

sikap kaku dan tidak mendorong lahirnya kreatifitas

dalam pemberian pelayanan yang baik. Pelayanan

publik dikatakan efisien apabila penerima pelayanan

dapat dilayani dalam waktu yang sesingkat-

singkatnya dan biaya yang semurah-murahnya.

Namun dalam fakta banyak hal birokrasi pemerintah

Page 53: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

48

gagal mewujudkan kinerja pelayanan publik yang

baik.

2. Faktor Lingkungan eksternal (Peluang dan Ancaman)

a. Faktor Peluang (opportunities).

1) Adanya UU No. 32 Tahun 2004

Kebijakan UU No. 32 Tahun 2004 yang

memberikan otonomi kepada kabupaten/kota dan

Provinsi untuk melaksanakan urusan rumah

tangganya sendiri akan mengakhiri suasana

sentralistis dari kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal ini sangat penting, sebab konsekuensi dari

kebijakan otonomi daerah adalah memberikan

kewenangan yang luas kepada daerah didalam

melaksanakan pemerintahannya secara lebih mandiri

dan dalam pelaksanaan pemerintahan yang mandiri

menuntut pembiayaan sendiri oleh daerah. Adanya

kebijakan Undang-undang tersebut tentunya harus

direspon oleh daerah (Eksekutif dan Legislatif) yang

akan membuat dan menetapkan Perda mengenai

Pajak dan Retribusi yang dapat dipungut dengan

memperhatikan kondisi potensi riil daerah, sehingga

dapat memaksimalkan penerimaan pendapatan asli

daerahnya serta akan menumbuhkan kemandirian

daerah dalam rangka meningkatkan kesejahterahaan

masyarakat.

2) Adanya UU No. 28/2009

Berlakunya Undang-undang No.28 tahun 2009

sebagai revisi UU No.18/97 telah memberi peluang

Page 54: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

49

kepada daerah untuk menghidupkan kembali

peraturan daerah yang pernah dihapus oleh UU

No. 18/97. Bukti nyata dari adanya respon terhadap

undang-undang tersebut adalah dengan telah

diintensifkan dan diekstensifkannya perda-perda

yang berhubungan dengan upaya peningkatan

penerimaan daerah, sebagaimana yang telah

dilaksanakan oleh Dispenda Provinsi Kalimantan

Selatan yaitu mengajukan beberapa macam

rancangan perda kepada DPRD untuk dibahas

dimana hal ini sudah mendapat respon yang positif

dan telah pula mendapatkan pengesahannya.

3) Kemauan Politik Pemda untuk meningkatkan PAD

Adanya kemauan politik dari Pemerintah Provinsi

Kalimantan Selatan untuk meningkatkan Pendapatan

Asli Daerahnya melalui upaya menggali dan

mengembangkan semua sumber-sumber penerimaan,

menyempurnakan sistim dan prosedur pengelolaan

pendapatan baik komponen pajak daerah, retribusi

daerah maupun komponen pendapatan asli daerah

lainnya. Di bidang perpajakan dengan

menyempurnakan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang diikuti dengan peningkatan

kemampuan personil serta perangkat kerja lainnya.

Sedangkan dibidang retribusi daerah adalah dengan

melakukan inventarisasi sumber-sumber obyek

retribusi yang disertai dengan penyusunan piranti

lunak dan pengelolaan aset daerah yang dapat

Page 55: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

50

dijadikan sumber obyek pendapatan. Selain dengan

cara intensifikasi tersebut diatas komitmen Pemda

yang lain dapat dilihat melalui upaya ekstensifikasi,

yaitu dengan melaksanakan upaya pembangunan

disektorsektor lain yang memiliki dampak terhadap

pertumbuhan ekonomi dan berpengaruh positif

dibidang penerimaan daerah dengan cara

menentukan skala prioritas pembangunan seperti

pembangunan sarana dan prasarana perhubungan,

perdagangan dan industri serta membuka daerah-

daerah yang terisolir sebagai upaya untuk

meningkatkan penerimaan daerah dan pendapatan

masyarakat agar menuju masyarakat yang makmur

dan sejahtera.

4) Bertambahnya Wajib Pajak

Sehubungan dengan maraknya pembangunan

disegala bidang yang diikuti oleh majunya

perekonomian, yang berdampak kepada

pengembangan dunia usaha yang berarti

memungkinkan bertambahnya wajib pajak.

Demikian pula halnya dengan Provinsi Kalimantan

Selatan yang mengandalkan Pajak kendaraan

bermotor sebagai prioritas objek pajaknya melalui

PKB dan BBNKB yang terus meningkat dari tahun

ketahun. Hal ini dapat dilihat dengan terus

bertambahnya jumlah penerimaan dari pajak

kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan

Page 56: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

51

bermotor, kesemuanya ini dapat mencerminkan

bertambahnya wajib pajak.

b. Faktor Ancaman (Threats)

1) Krisis Ekonomi

Aspek Pertumbuhan ekonomi memberi pengaruh

positif terhadap peningkatan PAD yaitu apabila

kondisi ekonomi baik maka pendapatan

masyarakatpun akan meningkat, sehingga

kemampuan masyarakat untuk membayar

pajak/retribusi akan meningkat pula dan pada

akhirnya penerimaan PAD dari sektor pajak dan

retribusi daerah juga akan meningkat. Namun bila

terjadi krisis ekonomi yang berkepanjangan dalam

skala makro tidak hanya mempengaruhi fundamental

perekonomian semata, namun berdampak pula pada

berbagai sendi kehidupan masyarakat, seperti

melemahnya daya beli masyarakat, terjadinya

pengangguran dan pemutusan hubungan kerja.

Akibat dari semua ini pertumbuhan ekonomi tidak

dapat berjalan sebagaimana diharapkan sehingga

mempengaruhi penerimaan PAD. Dengan demikian

krisis ekonomi juga merupakan salah satu ancaman

yang dihadapi dalam upaya meningkatkan PAD.

2) Krisis Kepercayaan terhadap Pemerintah

Dampak krisis ekonomi yang sangat serius dan

lambannya langkah-langkah pemulihan ekonomi

yang dilakukan pemerintah, ditambah lagi dengan

terjadinya berbagai tindak penyimpangan yang

Page 57: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

52

dilakukan oknum-oknum birokrasi dalam melakukan

tindakan kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN)

selama ini telah menyebabkan terjadinya krisis

kepercayaan terhadap pemerintah. Akuntabilitas

pejabat pemerintah yang sangat rendah di mata

publik, merupakan ancaman tersendiri bagi

pemerintah dalam menjalankan tugas dan fungsinya

menggerakkan roda pemerintahan dan pembangunan

di daerah, terutama yang berhubungan dengan upaya

pemungutan pajak dan retribusi.

3) Tuntutan Masyarakat terhadap Fasilitas Pelayanan

Sebagai konsekuensi dari perkembangan aspek

sosial masyarakat yang dimanifestasikan pada

tingkat kemampuan masyarakat, adalah

meningkatnya kualitas hidup masyarakat.

Peningkatan ini secara tidak langsung akan

menjadikan masyarakat kian kritis dan membuat

kesadaran masyarakat akan pentingnya peningkatan

pelayanan umum yang berdampak pada tuntutan

masyarakat akan adanya fasilitas pelayanan yang

berkualitas dari pemerintah. Sehingga harus

dipikirkan bagaimana memberikan suatu bentuk

pelayanan yang sesuai dengan keinginan masyarakat

sebagai subyek pajak maupun wajib pajak, sehingga

tercipta ada semacam timbal balik yang saling

menguntungkan antara pemerintah dan masyarakat.

Dengan demikian masyarakat tidak merasa

Page 58: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

53

keberatan memenuhi kewajibannya untuk membayar

pajak kepada pemerintah.

3.2. Telaahan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah

Sesuai dengan visi pasangan Gubernur dan Wakil

Gubernur Kalimantan Selatan terpilih, visi pembangunan jangka

menengah Kalimantan Selatan yaitu :

“MANDIRI DAN TERDEPAN”

(KALSEL MAPAN).

Makna dari KALSEL MAPAN adalah :

a. Mandiri

Mandiri adalah terwujudnya kemampuan atau

keberdayaan yang dapat membangun, dan memelihara

kelangsungan hidup, berlandaskan kekuatannya sendiri. Upaya

peningkatan kesejahteraan rakyat haruslah dijalankan

bersamaan dengan peningkatan kemandirian baik secara

ekonomi dan sosial, yang dapat dilihat antara lain :

Kemandirian dari segi pembiayaan pembangunan,

Kemandirian dari segi ketahanan pangan, Kemandirian dari

segi energi.

b. Terdepan

Kata terdepan mempunyai arti kata paling muka,

paling depan, terdahulu atau utama. Kata ini menunjukkan

semangat bagaimana Kalsel yang selama ini dianonimkan

dengan kata (kalah selalu), untuk bangkit menjadi salah satu

provinsi termaju di Indonesia. Untuk itu diperlukan adanya

semangat dan kerja yang luar biasa, dari seluruh komponen

Page 59: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

54

aparat pemerintah daerah, baik provinsi maupun

kabupaten/kota, seluruh komponen masyarakat lainnya untuk

secara bersama-sama mendukung setiap gerak langkah

pembangunan yang dilaksanakan di daerah.

Misi antara lain :

1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang agamis,

sehat, cerdas, dan terampil.

2. Mengembangkan daya saing ekonomi daerah berbasis

sumber daya lokal, dengan memperhatikan kelestarian

lingkungan.

3. Mengembangkan infrastruktur wilayah yang mendukung

percepatan pengembangan ekonomi dan sosial budaya.

4. Memantapkan kondisi sosial budaya daerah yang

berbasiskan kearifan lokal.

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, dan

berorientasi pada pelayanan publik.

Terkait dengan tupoksi Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan, maka misi yang relevan adalah

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, dan

berorientasi pada pelayanan publik dimana di dalamnya mencakup

tentang:

1. Pendapatan Daerah

2. Pelayanan kepada publik/masyarakat

Page 60: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

55

Tabel 3.2. Telaahan Visi dan Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Visi : Mandiri dan Terdepan

No.

Misi dan

Program Kepala

Daerah

Permasalahan

Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1. Misi 2 :

Mewujudkan

Tatakelola

Pemerintahan yang

Professional dan

Berorientasi pada

Pelayanan Publik

- Belum validnya data

potensi obyek Pajak

Kendaraan Bermotor,

terutama data

kendaraan lama.

- Menurunnya sektor

pertambangan akibat

krisis global yang

berimbas pada

menurunnya

pembayaran Pajak

Kendaraan Bermotor

Alat Berat/Besar.

- Sarana dan prasarana

pelayanan masih

kurang memadai,

baik dari jumlah

maupun kualitas

- Kinerja birokraksi

pada umumnya

rendah.

- Kualitas SDM

Rendah

- Belum tersedian

ya data potensi yg

valid.

- Pelayanan kepada

WP belum

Optimal Krisis

ekonomi

- Krisis kepercaya

an pada

pemerinta h

- Tuntutan

Masyarak at thd

fasilias Pelayanan

- Komitmen Dispenda

- Memiliki Program

Kerja

- Tersedianya personil

- Tersedianya dana

- Adanya UU No.

32/2004

- Adanya UU No.

34/2001.

- Kemauan politik

Pemda untuk

meningkatkan PAD

- Bertambahnya wajib

pajak

Program

Peningkatan dan

Pengembangan

Pengelolaan

Keuangan Daerah

3.3. Telaahan Renstra Kementeriaan/Lembaga

Kementerian/Lembaga yang terkait erat dengan pengelolaan

dan pendapatan daerah di Provinsi Kalimantan Selatan adalah

Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementeriaan Dalam

Negeri). Visi dari Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah

adalah :

"Terwujudnya Pengelolaan Keuangan Daerah yang

Partisifatif, Transparan, Efektif, Efisien, Akuntabel dan

Kompetitif"

Sedangkan Misi dari Direktorat Jenderal Bina Keuangan

Daerah adalah :

1. Mendorong peningkatan kualitas perencanaan anggaran

daerah.

2. Mendorong peningkatan akuntabilitas, transparansi dan tertib

administrasi pengelolaan keuangan daerah.

Page 61: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

56

3. Mendorong peningkatan pendapatan daerah.

4. Mendorong peningkatan kualitas pengelolaan dana

perimbangan dan kemampuan fiskal daerah.

5. Mendorong peningkatan kualitas pengelolaan BUMD, BLUD,

BMD.

6. Mewujudkan pelayanan teknis dan administratif yang

berkualitas di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Keuangan

Daerah.

Tujuan dari Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah

adalah :

"Meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan tertib administrasi

pengelolaan keuangan daerah serta meningkatnya investasi dan

kemampuan fiskal daerah yang kompetitif".

dengan Sasaran sebagai berikut :

1. Terwujudnya tertib administrasi pengelolaan keuangan daerah

yang akuntabel dan transparan, serta efisien dalam

pemanfaatan APBD;

2. Tersusunnya kajian sebagai bahan masukan Revisi UU Nomor

32 Tahun 2004 dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah; dan

3. Tersedianya peraturan yang mendukung investasi di daerah.

Adapun Arah Kebijakan yaitu :

1. Meningkatkan kualitas dalam memberikan fasilitasi

pengelolaan anggaran daerah melalui penetapan pedoman dan

standarisasi teknis, pemberian bimbingan teknis, penyediaan

Page 62: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

57

data dan informasi keuangan dan evaluasi kinerja anggaran

daerah;

4. Meningkatkan kualitas penyiapan rumusan kebijakan, fasilitasi

pelaksanaan kebijakan, standarisasi, bimbingan teknis,

koordinasi, pemantauan dan evaluasi teknis di bidang

pendapatan dan investasi daerah mencakup pajak daerah,

retribusi daerah, pemberian insentif pajak daerah, investasi dan

kekayaan daerah, BUMD dan BLUD, dana bergulir, kerjasama

daerah, dan penyertaan modal daerah serta Pinjaman dan

obligasi daerah;

5. Menyiapkan rumusan kebijakan dan standarisasi teknis serta

fasilitasi, monitoring dan evaluasi DAU, DBH, DAK, dana

transfer lainnya serta sinkronisasi kebijakan dan dukungan

teknis;

6. Menyiapkan rumusan kebijakan serta standardisasi teknis dan

fasilitasi di bidang akuntansi, pertanggungjawaban keuangan

daerah, bantuan keterangan ahli, pemberian dukungan teknis,

informasi keuangan daerah serta pembinaan dan evaluasi

pengelolaan keuangan daerah;

7. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan program,

penyiapan data dan informasi, keuangan, kepegawaian, dan

urusan rumah tangga serta penyiapan rancangan peraturan

perundang-undangan.

Untuk mencapai Visi dan Misi, Strategi yang dicapai adalah :

1. Mendorong terwujudnya pengelolaan keuangan daerah yang

partisipatif, transparan, efektif, efisien, akuntabel dan

kompetitif;

Page 63: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

58

2. Meningkatkan kualitas aparatur pemerintah daerah dan DPRD

dalam pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah;

3. Memantapkan koordinasi, konsolidasi, dan keterpaduan

program dalam peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan

dan kekayaan daerah.

Dari gambaran visi misi tujuan, sasaran arah kebijakan dan

strategi Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian

Dalam Negeri, terlihat bahwa ada kesesuaian dengan tupoksi dari

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan terutama yang

terkait dengan Pendapatan Daerah. Beberapa misi yang sesuai

dengan Renstra Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan

Selatan yaitu Mendorong peningkatan pendapatan daerah dan

Mendorong peningkatan kualitas pengelolaan dana perimbangan

dan kemampuan fiskal daerah

Adapun arah kebijakan yang berkenaan dengan Pendapatan

Daerah yaitu neningkatkan kualitas penyiapan rumusan kebijakan,

fasilitasi pelaksanaan kebijakan, standarisasi, bimbingan teknis,

koordinasi, pemantauan dan evaluasi teknis di bidang pendapatan

dan investasi daerah mencakup pajak daerah, retribusi daerah,

pemberian insentif pajak daerah, investasi dan kekayaan daerah,

BUMD dan BLUD, dana bergulir, kerjasama daerah, dan

penyertaan modal daerah serta Pinjaman dan obligasi daerah.

Page 64: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

59

Tabel 3.3. Telaahan Renstra Kementeriaan/Lembaga

No.

Sasaran Jk.

Menengah Renstra

K/L

Permasalahan

Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

1.

2.

3.

Terwujudnya tertib

administrasi pengelolaan

keuangan daerah yang

akuntabel dan transparan,

serta efisien dalam

pemanfaatan APBD;

Tersusunnya kajian

sebagai bahan masukan

Revisi UU Nomor 32

Tahun 2004 dan UU

Nomor 33 Tahun 2004

tentang Perimbangan

Keuangan Pusat dan

Daerah; dan

Tersedianya peraturan

yang mendukung

investasi di daerah

- Kebijakan pusat tentang

Nilai Jual Kendaraan

Bermotor (NJKB) sering

mengalami perubahan.

- Kebijakan pusat tentang

harga Bahan Bakar

Minyak (BBM) Fluktuatif.

- Adanya perbedaan asumsi

dana perimbangan yang

direncanakan dengan yang

ditetapkan oleh Menteri

Keuangan.

- Ekstensifikasi pendapatan

daerah terkendala oleh

kewenangan dan kebijakan

Pemerintah Pusat

- Krisis ekonomi

- Krisis

kepercayaan thd

Pemerintah

- Adanya UU

No. 32/2004

- Adanya UU

No. 34/2001.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Telaahan RTRW Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan

tahun 2015-2035 yang dimaksudkan adalah identifikasi faktor

penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang mempengaruhi

permasalahan pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan ditinjau dari implikasi RTRW. Adapun

maksud dan tujuan dibuatnya RTRW Wilayah Provinsi

Kalimantan Selatan tahun 2015-2035 itu sendiri adalah :

1. untuk merencanakan dan mengarahkan pembangunan

di Provinsi Kalimantan Selatan dengan memanfaatkan ruang

wilayah secara berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras

seimbang dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat serta memantapkan pertahanan dan

keamanan, perlu disusun rencana tata ruang wilayah;

Page 65: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

60

2. dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan antar

sektor, antar daerah/antar wilayah, dan antar lapisan

masyarakat, maka rencana tata ruang wilayah merupakan

pedoman, acuan dan tolok ukur arahan penataan ruang serta

arahan lokasi investasi pembangunan yang dilaksanakan

pemerintah, dunia usaha dan masyarakat;

3. dalam rangka pengembangan dan pemekaran wilayah dan

sinergitas matra darat, laut dan udara.

Mengingat tupoksi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan memiliki tugas utama terkait dengan

pelayanan dan pendapatan terutama pajak dan retribusi daerah,

maka tidak terpengaruh oleh RTRW.

Telaahan KLHS berdasarkan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan terdapat program

prioritas meliputi : 1) Program Rehabilitasi dan Pemulihan

Cadangan Sumnber Daya Alam; 2) Program Pengelolaan dan

Rehabilitasi Ekosistem Pesisir; 3) Program Pengendalian

Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup; 4) Program

Pengendalian Kebakaran Hutan; 5) Program Pengembangan

Kinerja Pengelolaan Persampahan; 6) Program Perlindungan dan

Konservasi Sumber Daya Alam

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

memiliki tugas utama terkait dengan pelayanan dan pendapatan

terutama pajak dan retribusi daerah, maka tidak terpengaruh oleh

KLHS.

Page 66: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

61

3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis

Penentuan Isu-isu Strategis Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan, memiliki dua peran utama yang

sangat esensial yaitu bagaimana meningkatkan pendapatan daerah

secara optimal dan bagaimana meningkatkan pelayanan kepada

wajib pajak. Isu-isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah:

1. Adanya krisis ekonomi internasional yang diakibatkan

melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika,

anjloknya harga minyak dunia, serta turunnya harga batubara

di pasaran dunia.

2. Adanya imbas dari perlambatan pertumbuhan perekonomian

secara nasional kepada Provinsi Kalimantan Selatan yang

mengakibatkan daya beli masyarakat Kalimantan Selatan

menurun.

3. Adanya penurunan sektor batubara di Kalimantan Selatan

dimana sektor batubara merupakan produk andalan dalam

perekonomian Kalsel dan banyak masyarakat Kalsel yang

menggantungkan hidupnya di sektor tersebut.

4. Masih relatif rendahnya kesadaran masyarakat dalam

membayar pajak kendaraan bermotor.

5. Masih belum intensifnya pemungutan pajak kendaraan

bermotor yang berakibat pada besarnya piutang pajak

kendaraan bermotor.

6. Belum optimalnya kualitas sumber daya manusia.

7. Masih terdapat sarana dan prasarana perkantoran UPPD/

KPPD (Samsat) yang perlu dibenahi untuk memberikan

kepuasan layanan bagi masyarakat

Page 67: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

62

8. Masih perlunya penambahan kapasitas teknologi informasi

dalam pengelolaan pendapatan.

9. Masih adanya gap penerimaan dana perimbangan akibat

perbedaan asumsi terutama terkait bagi hasil bukan pajak yang

menjadi hak daerah.

Tabel 3.4.a Identifikasi Isu-isu Strategis

No.

Isu Strategis

Dinamika

Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal

Lain-

lain

1. Adanya krisis ekonomi

internasional yang

diakibatkan melemahnya

nilai tukar Rupiah

terhadap Dollar Amerika,

anjloknya harga minyak,

serta turunnya harga

batubara di pasaran dunia

Adanya imbas dari

perlambatan pertumbuhan

perekonomian secara

nasional kepada Provinsi

Kalimantan Selatan yang

mengakibatkan daya beli

masyarakat Kalimantan

Selatan menurun.

Masih adanya gap

penerimaan dana

perimbangan akibat

perbedaan asumsi

terutama terkait bagi hasil

bukan pajak yang menjadi

hak daerah.

Adanya penurunan sektor

batubara di Kalimantan

Selatan dimana sektor

batubara merupakan

produk andalan dalam

perekonomian Kalsel dan

banyak masyarakat Kalsel

yang menggantungkan

hidupnya di sektor

tersebut.

Masih relatif rendahnya

kesadaran masyarakat

dalam membayar pajak

kendaraan bermotor.

Masih belum intensifnya

pemungutan pajak

kendaraan bermotor yang

berakibat pada besarnya

piutang pajak kendaraan

bermotor.

Belum optimalnya kualitas

sumber daya manusia.

Masih terdapat sarana dan

prasarana perkantoran

UPPD/ KPPD (Samsat)

yang perlu dibenahi untuk

memberikan kepuasan

layanan bagi masyarakat

Masih perlunya

penambahan kapasitas

teknologi informasi dalam

pengelolaan pendapatan.

Page 68: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

63

Tabel 3.4.b. Skor Kriteria Penentuan Isu-isu Strategis

No Kriteria*) Bobot

1 Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian

sasaran Renstra K/L atau Renstra provinsi/kabupaten/kota 20

2 Merupakan tugas dan tanggung jawab SKPD 10

3 Dampak yang ditimbulkannya terhadap publik 20

4 Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 10

5 Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani 15

6 Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan 25

Total 100

Tabel 3.4.c. Nilai Skala Kriteria

No Isu Strategis Nilai Skala Kriteria ke- Total

Skor 1 2 3 4 5 6

1 Adanya krisis ekonomi internasional yang diakibatkan

melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika,

anjloknya harga minyak, serta turunnya harga batubara di

pasaran dunia

75

2 Adanya imbas dari perlambatan pertumbuhan

perekonomian secara nasional kepada Provinsi Kalimantan

Selatan yang mengakibatkan daya beli masyarakat

Kalimantan Selatan menurun

75

3 Masih adanya gap penerimaan dana perimbangan akibat

perbedaan asumsi terutama terkait bagi hasil bukan pajak

yang menjadi hak daerah

40

4 Adanya penurunan sektor batubara di Kalimantan Selatan

dimana sektor batubara merupakan produk andalan dalam

perekonomian Kalsel dan banyak masyarakat Kalsel yang

menggantungkan hidupnya di sektor tersebut

50

5 Masih relatif rendahnya kesadaran masyarakat dalam

membayar pajak kendaraan bermotor. 55

6 Masih belum intensifnya pemungutan pajak kendaraan

bermotor yang berakibat pada besarnya piutang pajak

kendaraan bermotor

65

7 Belum optimalnya kualitas sumber daya manusia. 45

8 Masih terdapat sarana dan prasarana perkantoran UPPD/

KPPD (Samsat) yang perlu dibenahi untuk memberikan

kepuasan layanan bagi masyarakat

40

9 Masih perlunya penambahan kapasitas teknologi informasi

dalam pengelolaan pendapatan

30

Tabel 3.4.d. Rata-Rata Skor Isu-Isu Strategis

No. Isu-Isu Strategis Total Skor Rata-Rata skor 1 Adanya krisis ekonomi internasional yang diakibatkan melemahnya

nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, anjloknya harga

minyak, serta turunnya harga batubara di pasaran dunia

75 18,75

2 Adanya imbas dari perlambatan pertumbuhan perekonomian

secara nasional kepada Provinsi Kalimantan Selatan yang

mengakibatkan daya beli masyarakat Kalimantan Selatan menurun

75 18,75

3 Adanya penurunan sektor batubara di Kalimantan Selatan dimana

sektor batubara merupakan produk andalan dalam perekonomian

Kalsel dan banyak masyarakat Kalsel yang menggantungkan

hidupnya di sektor tersebut

50 16,66

4 Masih adanya gap penerimaan dana perimbangan akibat

perbedaan asumsi terutama terkait bagi hasil bukan pajak yang

menjadi hak daerah

40 13,33

5 Masih belum intensifnya pemungutan pajak kendaraan bermotor

yang berakibat pada besarnya piutang pajak kendaraan bermotor 65 16,25

6 Belum optimalnya kualitas sumber daya manusia 45 15

Page 69: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

64

No. Isu-Isu Strategis Total Skor Rata-Rata skor 7 Masih perlunya penambahan kapasitas teknologi informasi dalam

pengelolaan pendapatan

30 15

8 Masih relatif rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar

pajak kendaraan bermotor

55 13,75

9 Masih terdapat sarana dan prasarana perkantoran UPPD/ KPPD

(Samsat) yang perlu dibenahi untuk memberikan kepuasan layanan

bagi masyarakat

40 13,33

Page 70: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

65

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN

KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Daerah

Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025 sesusai Perda Nomor 17

Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005- 2025, yang

merupakan kristalisasi, komitmen dan kesepakatan seluruh lapisan

masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan yaitu “Kalimantan

Selatan 2025 Maju Dan Sejahtera Sebagai Wilayah Perdagangan

Dan Jasa Berbasis Agroindustri”. Dalam Upaya mewujudkan visi

pembangunan jangka panjang daerah provinsi Kalimantan Selatan

maka Kepala Daerah menyusun Visi Pembangunan Jangka

Menengah Lima Tahunan yang merupakan Tahap Ketiga dalam

RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2005-2025, yang

ditetapkan sebagai visi Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD

Provinsi Kalimantan Selatan) Tahun 2016 – 2021 yaitu: “Kalsel

Mapan (Mandiri dan Terdepan) Lebih Sejahtera,

Berkeadilan, Berdikari dan Berdaya Saing”

Di dalam visi tersebut secara umum mengandung

pengertian “Pembangunan Biru (blue development) Menuju

Kedaulatan dan Kemapanan Berkelanjutan”, yang dapat

dijabarkan sebagai berikut :

1. Pembangunan Biru (blue development) adalah pembangunan

yang memperhatikan keberadaan sumber daya,

mempertahankan keragaman (biodiversity), inovasi dan

penciptaan lapangan kerja sekaligus melakukan upaya-upaya

Page 71: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

66

penyelamatan lingkungan (konservasi) dan meningkatkan jasa-

jasa lingkungan.

2. Ekonomi biru (blue economy) yaitu sistem ekonomi berbasis

inovasi yang memanfaatkan SDA secara produktif dan efisien,

tidak menghasilkan limbah dan emisi; dan pada saat yang sama

mampu menciptakan lapangan kerja, menghasilkan

pertumbuhan ekonomi berkualitas, dan tidak memerlukan biaya

tinggi.

Di dalam Ekonomi Biru (blue economy) mengandung beberapa

prinsip antara lain : (1) Pemerataan distribusi kesejahteraan

yaitu mengupayakan distribusi kesejahteraan yang adil didalam

suatu daerah untuk mengurangi perbedaan antara si kaya dan si

miskin dan mencapai keadilan sosial serta ekonomi yang

berkelanjutan; (2) Ekuitas dan keadilan ekonomi; (3) Ekuitas

antar generasi; (4) Pendekatan pencegahan yaitu melalui

identifikasi resiko terhadap lingkungan, dampak lingkungan

dan mencegah degradasi lingkungan; (5) Hak untuk

berkembang untuk semua komponen; (6) Adanya kerjasama

internasional; (7) Informasi, partisipasi dan akuntabilitas; (8)

Adanya Konsumsi dan produksi berkelanjutan; (9) Strategis,

terkoordinasi dan terintegrasi untuk memberikan perencanaan

pembangunan berkelanjutan, ekonomi hijau dan pengentasan

kemiskinan; (10) Mendefinisikan kembali kesejahteraan; (11)

Kesetaraan gender; (12) Menjaga keanekaragaman hayati dan

mencegah polusi dari setiap bagian dari lingkungan.

3. Kedaulatan dan Kemampuan Berkelanjutan; yaitu

Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang

memperhatikan keseimbangan antara pencapaian aspek

Page 72: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

67

pertumbuhan ekonomi (economy growth), sekaligus

memperhatikan pemerataan kesejahteraan (social equity) dan

kelestarian dan keberlanjutan lingkungan (ecological

sustainablity) yang dikenal dengan the living triangle.

4. Ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan adalah kondisi

terpenuhinya Pangan bagi daerah sampai dengan perseorangan,

yang tercermin dari tersedianya Pangan dan energi yang cukup,

baik jumlah maupun mutunya, aman, beragama, bergizi, merata,

dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama,

keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat,

aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

a. Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa

dalam memproduksi Pangan yang beraneka ragam dari dalam

negeri yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan Pangan

yang cukup sampai di tingkat perseorangan dengan

memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial,

ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.

b. Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yang

secara mandiri menentukan kebijakan Pangan yang menjamin

hak atas Pangan bagi rakyat dan yang memberikan hak bagi

masyarakat untuk menentukan sistem Pangan yang sesuai

dengan potensi sumber daya lokal.

c. Ketahanan pangan adalah suatu upaya meningkatkan

ketersediaan pangan, mengembangkan diversifikasi pangan,

mengembangkan kelembagaan pangan, dan mengembangkan

usaha pengelolaan pangan.

Page 73: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

68

Untuk mendukung Kalimantan Selatan yang mapan

(Mandiri dan Terdepan) terdapat lima elemen utama pembangunan

yaitu aspek kesejahteraan, aspek berkeadilan, aspek berdikari,

aspek berdaya saing dan aspek berkelanjutan. Penjelasan dari

masing-masing elemen adalah sebagai berikut:

1. Kemandirian / Berdikari

Kemandirian pembangunan bermakna terwujudnya

kemampuan atau keberdayaan yang dapat membangun dan

memelihara kelangsungan hidup berdasarkan kekuatan sendiri.

Upaya peningkatan kesejahteraan rakyat haruslah dijalankan

bersamaan dengan peningkatan kemandirian baik secara

ekonomi, sosial, yang dapat dilihat dari kemandirian

pembiayaan pembangunan, ketahanan pangan dan energi.

Peningkatan kemandirian dapat diwujudkan oleh pemerintah

provinsi dengan berbagai program pembangunan daerah untuk

mengatasi kemiskinan dan pengangguran. Sampai saat ini

kemiskinan dan pengangguran adalah hal yang berhubungan

langsung dengan masalah pembangunan. Untuk merealisasikan

cita-cita tersebut, pemerintah harus mengembangkan sektor

yang padat karya dengan tujuan untuk meningkatkan dan

memeratakan pendapatan masyarakat dengan alat ukur Mandiri

Pengangguran (TPT), kemiskinan (jumlah dan tingkat

kemiskinan) dan pemerataan pembangunan (Gini Rasio).

2. Berdaya Saing

Daya saing merupakan kemampuan menghasilkan produk

barang dan jasa yang memenuhi pengujian internasional, dan

dalam saat bersamaan juga dapat memelihara tingkat

pendapatan yang tinggi dan berkelanjutan, atau kemampuan

Page 74: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

69

daerah menghasilkan tingkat pendapatan dan kesempatan kerja

yang tinggi dengan tetap terbuka terhadap persaingan eksternal.

Provinsi Kalimantan Selatan pada periode ketiga RPJPD ingin

mengembangkan tentang agrobisnis, hal ini dikarenakan

Provinsi Kalimantan Selatan merupakan salah satu lumbung

padi Nasional. Agrobisnis merupakan bisnis berbasis usaha

pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor

hulu maupun hilir. Agrobisnis terbagi dalam dua bidang yaitu

peternakan dan budidaya. Di bidang peternakan misalnya,

terdapat hewan-hewan yang bisa diambil manfaatnya, seperti

sapi, kerbau, kambing, domba, ayam, itik, bebek dan lain-lain.

Sementara pada bidang budidaya, banyak jenis tanaman pangan

yang dapat dibudidayakan, seperti durian, jeruk, rambutan,

pepaya, dan lain-lain. Upaya pengembangan usaha pertanian

dan turunannya berorientasi pada peningkatan produktivitas,

kreatifitas dan inovatif, dengan memanfaatkan teknologi dan

kualitas SDM masyarakat dalam mengelola sumber daya alam

yang diukur dari pengeluaran konsumsi rumah tangga baik

pangan dan non pangan.

3. Berkeadilan

Tujuan pembangunan adalah mewujudkan masyarakat yang

adil, makmur dan sejahtera yang merata, materil dan spiritual

berdasarkan Pancasila. Dikarenakan pembangunan di Provinsi

Kalimantan Selatan masih terpusat di kota Banjarmasin, maka

pembangunan di Provinsi Kalimantan Selatan belum dapat

dikatakan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Povinsi

Kalimantan Selatan. untuk itu wilayah lainnya juga perlu

dikembanangkan eselanjutnya walaupun sektor pertanian

Page 75: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

70

mendominasi roda perekonomian di Provinsi Kalimantan

Selatan. Tetapi sektor lainnya tetap juga dikembangkan agar

dapat menyerap tenaga kerja dan berperan serta dalam

meningkatkan pendapatan masyarakat, yang ditunjang dengan

Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur di semua bidang

pembangunan.

4. Sejahtera

Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama di dalam

pembangunan. Pemerintah didalam setiap implementasi

kebijakan selalu menjadikan kesejahteraan sebagai tujuan yang

hendak dicapai. Ada beberapa indikator yang bisa dijadikan

landasan bahwa kesejahteraan masyarakat mengalami

penurunan. Indikator tersebut adalah terjadi perlambatan tingkat

pertumbuhan ekonomi, tingginya tingkat Inflasi terutama untuk

kelompok makanan, gagalnya kebijakan dan program

pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat akibat

ditundanya atau dihilangkannya program sosial.

5. Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan adalah proses pembangunan

(lahan, kota, bisnis, masyarakat, dsb) yang berprinsip

“memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan

pemenuhan kebutuhan generasi masa depan”. Salah satu faktor

yang harus dihadapi adalah bagaimana memperbaiki

kehancuran lingkungan tanpa mengorbankan kebutuhan

pembangunan ekonomi dan keadilan sosial. Hal tersebut diatas

terkandung dua gagasan penting yaitu gagasan kebutuhan,

khususnya kebutuhan esensial kaum miskin yang harus diberi

prioritas utama dan gagasan keterbatasan, yang bersumber pada

Page 76: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

71

kondisi teknologi dan organisasi sosial terhadap kemampuan

lingkungan untuk memenuhi kebututuhan kini dan hari depan.

Berdasarkan visi yang dijelaskan sebelumnya, maka

ditetapkan misi pembangunan daerah jangka menengah Provinsi

Kalimantan Selatan tahun 2016-2021 sebagai berikut

6. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang agamis, sehat,

cerdas, dan terampil.

7. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, dan

berorientasi pada pelayanan publik

8. Memantapkan kondisi sosial budaya daerah yang berbasiskan

kearifan lokal

9. Mengembangkan infrastruktur wilayah yang mendukung

percepatan pengembangan ekonomi dan sosial budaya.

10. Mengembangkan daya saing ekonomi daerah berbasis sumber

daya lokal, dengan memperhatikan kelestarian lingkungan.

Penjelasan masing-masing dari misi di atas diuraikan

sebagai berikut:

1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis, Sehat,

Cerdas dan Terampil

Keberhasilan suatu bangsa atau daerah terkait dengan

keunggulan sumber daya manusia. Perkembangan teknologi

saat ini menuntut adanya kesiapan masyarakat untuk menerima

dan mengadaptasi perubahan secara global, sehingga

masyarakat Provinsi Kalimantan Selatan harus mampu

memanfaatkan kemajuan-kemajuan dari hasil implikasi

langsung perkembangan teknologi. Untuk itu, upaya

meningkatkan kualitas sumber daya manusia Provinsi

Kalimantan Selatan yang mandiri dan berdaya saing tinggi

Page 77: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

72

serta memiliki akhlak mulia menjadi misi yang tidak

terpisahkan dari pembangunan daerah di tengah kemajuan

teknologi saat ini.

Kemandirian merupakan salah satu indikasi dan kriteria

manusia unggul, sedangkan ketaqwaan merupakan salah satu

indikasi dan kriteria manusia agamis.

2. Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Professional dan

Berorientasi pada Pelayanan Publik

Birokrasi pemerintahan daerah tidak hanya menitikberatkan

kepada kualitas atau kinerja aparatur, namun juga kepada

kelembagaan dan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan.

Pemerintah daerah yang ditopang oleh aparatur dengan kinerja

baik, bertanggung jawab, serta menguasai ilmu pengetahuan

dan teknologi, diharapkan mampu menciptakan pemerintahan

yang bersih, transparan, profesional, dan efektif dalam

menjalankan tugasnya. Kondisi ini diharapkan mampu

menjamin kinerja pemerintah dalam menciptakan pelayanan

publik yang prima serta menciptakan kepastian hukum dan

akuntabilitas publik.

Dalam melakukan reformasi birokrasi, pemerintah melakukan

pembenahan sistem birokrasi, mulai dari penataan

kewenangan, prosedur operasi standar, kerjasama, sinergi, dan

integrasi organisasi, serta penggunaan teknologi informasi dan

komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

Di samping itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga

melakukan pembenahan manajemen kepegawaian, serta

upaya-upaya terobosan guna meningkatkan kapasitas, mutu,

dan kinerja aparatur pemerintah provinsi.

Page 78: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

73

3. Memantapkan Kondisi Sosial Budaya Daerah Yang

Berbasiskan Kearifan Lokal

Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai suatu kekayaan

budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup; pandangan

hidup (way of life) yang mengakomodasi kebijakan (wisdom)

dan kearifan hidup. Kalimantan Selatan sebagai Provinsi yang

masih memegang teguh kearifan lokal sebagai identitas

wilayah, kiranya perlu mengembangkan kebudayaan wilayah

sehingga menjadi destinasi yang menarik. Walaupun ada

upaya pewarisan kearifan lokal dari generasi ke generasi, tidak

ada jaminan bahwa kearifan lokal akan tetap kukuh

menghadapi globalisasi yang menawarkan gaya hidup yang

makin pragmatis dan konsumtif.

Kearifan lokal yang menuntun masyarakat ke dalam hal

pencapaian kemajuan dan keunggulan, etos kerja, serta

keseimbangan dan keharmonisan alam dan sosial. Dalam hal

keharmonisan sosial dan budaya, hampir semua budaya di

Indonesia mengenal prinsip gotong royong dan toleransi.

4. Mengembangkan Infrastruktur Wilayah yang Mendukung

Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Sosial Budaya

Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan

transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung

dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi.

Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas-

fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan,

instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk

berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat.

Page 79: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

74

Provinsi Kalimantan Selatan dalam perkembangannya perlu

mendukung percepatan pengembangan ekonomi dan sosial

budaya dengan membangun infrastruktur wilayah yang merata

dan berkeadilan.

5. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah yang Berbasis

Sumberdaya Lokal, dengan Memperhatikan Kelestarian

Lingkungan

Ketimpangan pembangunan antarwilayah sering terjadi dalam

kegiatan ekonomi suatu daerah dan memiliki dampak langsung

pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu alat ukur

yang dapat digunakan untuk melihat kesenjangan pendapatan

penduduk adalah Rasio Gini, dengan analisis semakin

mendekati angka 1 nilai rasio, maka semakin tidak merata

pendapatan penduduknya.

Pengembangan kemandirian ekonomi yang tangguh dan

berkelanjutan merupakan konsep dasar yang akan menunjang

pembangunan Provinsi Kalimantan Selatan. Hal ini dilakukan

dengan meningkatkan daya saing dan sumberdaya yang

dimiliki. Pengembangan dan pembangunan kawasan jasa dan

perdagangan menjadi salah satu upaya untuk memperbaiki

tingkat kesejahteraan hidup serta memperkecil ketimpangan

kesejahteraan antarwilayah di Provinsi Kalimantan Selatan.

Kualitas lingkungan hidup merupakan keadaan lingkungan

yang dapat memberikan daya dukung secara optimal bagi

kelangsungan hidup manusia di suatu wilayah. Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup (IKLH) berdasarkan tiga kriteria, yakni

kualitas air, kualitas udara, dan luas tutupan hutan.

Page 80: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

75

Agar Pembangunan Kalimantan Selatan dalam 5 tahun

kedepan dapat lebih terarah dan lebih fokus, maka ditetapkan 13

(tiga belas) prioritas pembangunan daerah yang akan menjadi

acuan, yaitu :

1. Kalsel Cerdas

2. Kalsel Sehat

3. Kalsel Terampil

4. Kalsel Beriman

5. Kalsel dengan Pemda Berkinerja Baik

6. Kalsel Berbudaya

7. Kalsel Aman

8. Kalsel menuju Tuan Rumah PON

9. Kalsel dengan Infrastruktur yang Berkualitas

10. Kalsel Sentra Pangan

11. Kalsel Menuju Salah Satu Destinasi Wisata Nasional

12. Kalsel Menuju Daerah Industri, Perdagangan dan Jasa

13. Kalsel Menuju Lingkungan Berkualitas

Penetapan tujuan dan sasaran merupakan tahap terpenting

dalam perencanaan pembangunan yang menjadi dasar penyusunan

kinerja pembangunan daerah untuk lima tahun mendatang dalam

rentang waktu Tahun 2016-2021. Tujuan dimaksud merupakan

penjabaran atau implementasi dari pernyataan visi dan misi yang

menunjukkan hasil akhir jangka waktu tertentu. Dengan

memperhatikan permasalahan dan isu-isu strategis daerah.

Pernyataan tujuan harus menunjukkan suatu kondisi yang ingin

dicapai di masa mendatang dan juga diselaraskan dengan amanat

pembangunan.

Page 81: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

76

Sasaran adalah penjabaran dari tujuan yaitu hasil yang

akan dicapai secara nyata oleh Provinsi Kalimantan Selatan dari

masing-masing tujuan dalam rumusan yang lebih spesifik dan

terukur dalam suatu indikator beserta targetnya. Oleh karena itu,

sasaran dinyatakan sesuai indikator secara spesifik, fokus, terukur,

dan dapat dicapai dengan indikator kinerja atau tolok ukur

keberhasilan pencapaian sasaran yang akan diwujudkan selama

5 (lima) tahun. Setiap sasaran mencerminkan indikator kinerja

yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang.

Berdasarkan visi dan misi pembangunan jangka

menengah, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan pada

masing-masing misi dan prioritas pembangunan sebagai berikut:

1. Misi Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang Agamis,

Sehat, Cerdas dan Terampil

Untuk mencapai Misi Mengembangkan Sumber Daya Manusia

Yang Agamis, Sehat, Cerdas dan Terampil dilaksanakan

4 (empat) prioritas Utama yaitu: Prioritas Kalsel Cerdas,

Prioritas Kalsel Sehat, Prioritas Kalsel Terampil dan Prioritas

Kalsel Beriman.

Tujuan pada Misi ini : Meningkatkan Daya Saing Sumber

Daya Manusia

Kesejahteraan masyarakat merupakan salah satu bidang urusan

terpenting. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan

kesejahteraan adalah dengan meningkatkan kualitas daya saing

sumber daya manusia baik di taraf nasional maupun

internasional. Kemampuan pemerintah dan masyarakat dalam

menata, mengolah dan membangun provinsi Kalimantan

Selatan secara kreatif dan produktif dengan memanfaatkan

Page 82: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

77

potensi daerah yang berkualitas sehingga mampu berdaya

saing dalam semua aspek kehidupan untuk menekan tingkat

ketergantungan anggaran dalam proses pembangunan.

Guna meningkatkan kualitas daya saing sumber daya manusia

Provinsi Kalimantan Selatan, maka sasaran pembangunan

yang harus dicapai adalah:

1) Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat

2) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

3) Meningkatnya kualitas daya saing tenaga kerja,

4) Meningkatnya pemahaman keagamaan

5) Meningkatnya Indeks Pembangunan dan Pemberdayaan

Gender.

2. Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Professional dan

Berorientasi pada Pelayanan Publik

Untuk mencapai Misi Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan

Yang Professional dan Berorientasi pada Pelayanan Publik

dilaksanakan 1 (satu) prioritas Utama yaitu: Prioritas Kalsel

dengan Pemerintah Daerah Berkinerja Baik.

Tujuan Misi ini : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang

Baik.

Untuk mewujudkan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan

yang baik, maka pemerintah berprinsip pada keterbukaan,

akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi, menjunjung tinggi

supremasi hukum dan membuka partisipasi masyarakat yang

dapat menjamin kelancaran, serta keserasian dan keterpaduan

tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan. Di samping itu, tata kelola penyelenggaraaan

pemerintahan yang baik harus melibatkan peran masyarakat

Page 83: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

78

yang mempunyai hak untuk mencari, memperoleh, dan

memberikan informasi mengenai penyelenggaraan

pemerintahan daerah.

Lebih lanjut, guna mewujudkan sistem pelayanan

pemerintahan yang akuntabel, maka sasaran yang harus

dipenuhi untuk pencapaian tujuan ini adalah:

1) Meningkatnya Kualitas Layanan publik

2) Meningkatnya Pendanaan Daerah

3) Meningkatnya Kinerja Pembangunan Daerah

4) Terwujudnya Aparatur Pemerintah yang Professional dan

Pemerintahan Akuntabel

3. Memantapkan Kondisi Sosial Budaya Daerah yang

Berbasiskan Kearifan Lokal

Untuk mencapai Misi Memantapkan Kondisi Sosial Budaya

Daerah yang Berbasiskan Kearifan Lokal dilaksanakan

3 (tiga) prioritas Utama yaitu: Prioritas Kalsel Berbudaya,

Prioritas Kalsel Aman, dan Prioritas Kalsel Menuju Tuan

Rumah Pekan Olahraga Nasional (PON).

Tujuan Misi :

a. Meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat

Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama dalam

pembangunan suatu daerah. Pemerintah Daerah di dalam

setiap implementasi kebijakan selalu menjadikan

kesejahteraan sebagai tujuan yang hendak dicapai.

Otonomi daerah atau desentralisasi memberikan

kesempatan bagi pemerintah daerah untuk membangun dan

memprakarsai pembangunan daerahnya sendiri, sehingga

Page 84: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

79

kesejahteraan masyarakat lebih cepat tercapai, karena

pemerintah daerah mengetahui kebutuhan masyarakatnya.

Sasaran :

1) Menurunnya penyandang masalah kesejahteraan sosial

2) Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban, perlindungan

masyarakat

3) Terselenggaranya PON

b. Meningkatkan kualitas kehidupan yang berbasiskan

kearifan lokal

Budaya adalah kepercayaan, adat istiadat, norma-norma

artistik, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan

dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan

masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau

informal, yang berfungsi untuk mempertahankan diri

(perlindungan), memperoleh kepuasan hidup, memenuhi

kebutuhan hidup, mengelola/memanfaatkan LH, sebagai

media adaptasi terhadap lingkungan alam, berisi etika

sebagai penuntun prilaku dan mengembangkan daya cipta.

Dengan demikian hakekat kebudayaan adalah perwujudan

dan penyaluran kepribadian manusia, yang sejak dahulu

lahir dari suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati

dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan, untuk

itu diperlukan upaya perbaikan tingkah laku, melalui

aturan-aturan yang bersikan kewajibankewajiban,

tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan

yang dilarang dan tindakan –tindakan yang diijinkan

Kearifan budaya lokal harus dilestarikan sebagai salah satu

upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Page 85: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

80

Transformasi kearifan budaya lokal yang dikaji secara

multi disiplin dan transdisiplin dapat dikembangkan dan

diterapkan dalam meningkatkan kualitas kehidupan

masyarakat.

Sasaran :

1) Meningkatkan ketahanan budaya

2) Meningkatnya Etos Kerja, Moralitas, Sikap, Disiplin,

Kreatifitas, dan Kepedulian

3) Meningkatnya Kerukunan Antar dan Inter Umat

Beragama

4) Meningkatnya Kualitas Budaya Masyarakat

4. Mengembangkan Infrastruktur Wilayah yang Mendukung

Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Sosial Budaya

Untuk mencapai Misi Mengembangkan Infrastruktur Wilayah

yang Mendukung Percepatan Pengembangan Ekonomi dan

Sosial Budaya dilaksanakan 1 (satu) prioritas Utama yaitu:

Prioritas Kalsel dengan infrastruktur yang berkualitas.

Tujuan pada Misi ini: Meningkatkan penyediaan dan

pemerataan pembangunan infrastruktur ke seluruh wilayah

sesuai dengan tata ruang.

Keberhasilan pembangunan sangat berkaitan dengan kebijakan

yang dibuat oleh pemerintah. Pemerintah harus menciptakan

kebijakan pembangunan yang tepat dalam upaya

meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi sekaligus

menciptakan pemerataan pembangunan. Peningkatan laju

ekonomi tidak selalu dibarengi dengan pemerataan.

Kemiskinan tidak dapat dihilangkan dengan hanya

peningkatan laju pertumbuhan ekonomi. Untuk mendukung

Page 86: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

81

hal tersebut tidak lepas dari peran infrastruktur sebagai

katalisator baik percepatan pembangunan perekonomian

maupun pembangunan sosial yang bersifat pemerataan

keseluruhan wilayah. Dengan keberadaan pembangunan

infrastruktur diharapkan mendukung secara fisik terhadap

pembangunan sektor lainnya.

Lebih lanjut, guna mewujudkan pemerataan pembangunan

seluruh wilayah, maka sasaran yang harus dipenuhi untuk

pencapaian tujuan ini adalah:

1) Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur Dasar.

Sasaran ini diarahkan pada pembangunan infrastruktur

dasar yang harus tersedia disetiap individu masyarakat,

seperti ketersediaan air minum, ketersediaan prasarana

sanitasi, ketersediaan listrik masyarakat, dan ketersediaan

telekomunikasi.

2) Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur

Perekonomian.

Sasaran ini diarahkan pada pembangunan infrastruktur

yang mendukung percepatan pertumbuhan perekonomian

seperti ketersediaan sarana prasarana konektivitas antar

wilayah, ketersediaan tampungan air dan ketersediaan

pembangkit listrik yang memadai.

5. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi Daerah yang Berbasis

Sumberdaya Lokal, dengan Memperhatikan Kelestarian

Lingkungan

Untuk mencapai Misi Mengembangkan Daya Saing Ekonomi

Daerah Yang Berbasis Sumberdaya Lokal, Dengan

Memperhatikan Kelestarian Lingkungan yang dilaksanakan

Page 87: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

82

dengan 4 (empat) prioritas Utama yaitu: Prioritas Kalsel Sentra

Pangan, Prioritas Kalsel Menuju Salah satu Destinasi Wisata

Nasional, Prioritas Kalsel Menuju Daerah Industri,

Perdagangan dan Jasa, dan Prioritas Kalsel Menuju

Lingkungan Berkualitas.

Tujuan Misi ini:

a. Meningkatkan daya saing Perekonomian

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan

pendapatan daerah disertai dengan perubahan fundamental

dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan

pendapatan bagi penduduk suatu daerah. Perkembangan

teknologi saat ini, menuntut adanya kesiapan masyarakat

untuk menerima dan mengadaptasi perubahan secara

global. Masyarakat harus mampu memanfaatkan

kemajuan-kemajuan dari hasil implikasi langsung

perkembangan teknologi. Untuk itu, upaya mewujudkan

kualitas sumber daya manusia yang mandiri dan berdaya

saing tinggi menjadi tujuan yang tidak terpisahkan dari

pembangunan daerah di tengah kemajuan teknologi saat

ini. Untuk meningkatkan kualitas daya saing perekonomian

masyarakat yang berkelanjutan maka perlu untuk

dilakukan penggalangan partisipasi masyarakat secara aktif

dan membuka pintu kemitraan yang berasas “win-win

solution”.

Sasaran:

1) Terwujudnya Mandiri Pangan

2) Meningkatnya Kontribusi sektor pertanian

Page 88: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

83

3) Meningkatnya Kontribusi Sektor Industri,

Perdagangan dan Jasa

4) Meningkatnya Kontribusi Sektor Pariwisata

5) Meningkatnya Nilai Investasi dalam Aktivitas

Perekonomian

b. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Daerah

Tidak dapat dipungkiri, lingkungan yang sehat dan asri

merupakan dambaan bagi semua orang. Secara sederhana

kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan

lingkungan yang dapat memberikan daya dukung secara

optimal bagi kelangsungan hidup manusia di suatu

wilayah. Komponen-komponen di dalam lingkungan hidup

yang membentuk suatu sistem kehidupan yang disebut

ekosistem. Suatu ekosistem akan menjamin

keberlangsungan kehidupan apabila lingkungan itu dapat

mencukupi kebutuhan minimum dari kebutuhan

organisme. Lebih lanjut, guna mewujudkan lingkungan

hidup yang sehat dan asri maka sasaran yang harus

dipenuhi untuk mencapai tujuan ini adalah Menurunnya

kerusakan dan pencemaran lingkungan dengan indikator

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup.

Page 89: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

84

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Pendapatan

Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Untuk jangka menengah, maka tujuan yang ingin dicapai

oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan ialah

Tata Kelola Pemerintahan yang Baik. Adapun Sasaran Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan adalah

Meningkatnya pendanaan daerah.

Tabel 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Badan Pengelola

Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Misi 2 : Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Professional dan Berorientasi pada Pelayanan Publik

Prioritas : Kalsel dengan Pemerintahan Daerah Berkinerja Baik

Tujuan Sasaran Indikator

Sasaran

Kond

isi

Awal

Target Kinerja Sasaran pada Tahun Ke- Kond

isi

Akhir 1 2 3 4 5

Mewujudkan

Tata Kelola

Pemerintahan

yang Baik

Meningkatnya

pendanaan

daerah

Kemandirian

Fiskal (PAD

terhadap APBD)

53,24

%

56,32

%

58,37

%

58,33

%

58,31

%

58,28

%

58,95

%

4.3. Strategi dan Kebijakan

Strategi adalah faktor terpenting dalam proses

perencanaan yang merupakan rencana secara menyeluruh serta

terpadu dari organisasi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan dalam mencapai tujuannya. Strategi meliputi

penetapan kebijaksanaan program operasional, dan kegiatan

aktivitas dengan memperhatikan sumber daya yang tersedia, serta

keadaan lingkungan yang dihadapi.

Selanjutnya Strategi ini diharapkan dapat memberikan

arahan dan dorongan kegiatan operasional bagi setiap pelaksana

kegiatan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

Dengan demikian akan timbul kesatuan gerak dan langkah seluruh

Page 90: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

85

komponen organisasi, dalam rangka menuju visi yang telah

ditetapkan.

Strategi dirumuskan berdasarkan hasil analisis gambaran

pelayanan SKPD, hasil perumusan isu-isu strategis, tujuan dan

sasaran jangka menengah SKPD.

Tabel. 4.3.a. Penentuan Alternatif Strategi

Pencapaian Indikator Sasaran: Kemandirian Fiskal (PAD

terhadap APBD).

Faktor Eksternal

Faktor Internal

Peluang :

1. UU No. 32 Tahun 2004

2. UU No. 28/2009

3. Tujuan politik

4. Kuantitas Wajib Pajak

Tantangan:

1. Krisis ekonomi

2. Krisis kepercayaan terhadap

pemerintah

3. Tuntutan masyarakat

Kekuatan :

1. Kuantitas SDM

2. Dana

3. Komitmen

4. Program Kerja

Alternatif Strategi :

1. Memberdayakan personil

yang dimiliki untuk

melakukan penagihan

piutang Pajak Kendaraan

Bermotor

2. Mengalokasikan dana untuk

kegiatan publikasi tentang

pelayanan dan kesadaran

masyarakat akan pentingnya

Pajak bagi pembangunan

Alternatif Strategi :

1. Melakukan publikasi untuk

mensosialisasikan

pelayanan agar

menumbuhkan kepercayaan

masyarakat dan kesadaran

untuk membayar pajak

Kelemahan:

1. Kualitas SDM

2. Data yang valid

3. Belum optimal pelayanan

4. Birokrasi

Alternatif Strategi :

1. Memberikan pendidikan dan

pelatihan untuk

meningkatkan kualitas SDM

baik dalam hal pelayanan

maupun kinerja

Alternatif Strategi :

1. menyederhanakan thapan

birokrasi terutama dalam

hal pembayaran Pajak

Kendaraan Bermotor agar

menarik minat masyarakat

untuk membayar

Strategi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan

Selatan selama kurun waktu tahun 2016-2021 adalah Peningkatan

kualitas Pengelolan Keuangan Daerah dengan rincian sebagai

berikut :

Page 91: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

86

Strategi Berdasarkan kekuatan dan peluang :

1. Memberdayakan personil yang dimiliki untuk melakukan

penagihan piutang Pajak Kendaraan Bermotor

2. Mengalokasikan dana untuk kegiatan publikasi tentang

pelayanan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pajak

bagi pembangunan

Strategi Berdasarkan kekuatan dan tantangan :

Melakukan publikasi untuk mensosialisasikan pelayanan agar

menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan kesadaran untuk

membayar pajak

Strategi Berdasarkan kelemahan dan peluang :

Memberikan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan

kualitas SDM baik dalam hal pelayanan maupun kinerja

Strategi Berdasarkan kelemahan dan tantangan :

menyederhanakan tahapan birokrasi terutama dalam hal

pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor agar menarik minat

masyarakat untuk membayar

Dengan mempertimbangkan perkembangan keuangan

daerah, maka kebijakan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi

Kalimantan Selatan selama periode tahun 2016-2021 yaitu

Pengembangan sumber-sumber Pendanaan Pembangunan.

Page 92: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

87

Tabel 4.3.b. Strategi dan Kebijakan

Misi 2 : Mewujudkan Tatakelola Pemerintahan yang Professional dan Berorientasi pada Pelayanan Publik

Prioritas : Kalsel dengan Pemerintahan Daerah Berkinerja Baik

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Mewujudkan

Tata Kelola

Pemerintahan

yang Baik

Meningkatnya

pendanaan

daerah

Kemandirian

Fiskal (PAD

terhadap APBD)

Pengembangan sumber-sumber Pendanaan

Pembangunan

Page 93: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

88

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

INDIKATIF

5.1. Rencana Program dan Kegiatan

Program merupakan penjabaran dari kebijakan secara

menyeluruh yang akan dilaksanakan oleh setiap badan, dinas dan

lembaga teknis daerah secara terintegrasi sesuai dengan

kewenangan yang dimiliki. Program juga merupakan salah satu

elemen perencanaan strategis bagi tercapainya kebijakan yang telah

ditetapkan serta kemudian dijabarkan ke dalam kegiatan-kegiatan.

Penyusunan program juga mengacu Permendagri Nomor 59 Tahun

2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 13 Tahun 2006 dan terakhir dengan Permendagri Nomor 21

Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Program dan kegiatan strategis mengacu pada arah kebijakan

umum pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan

sebagaimana tertuang dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan

Tahun 2016-2021. Program dirumuskan untuk menjawab

permasalahan strategis dan isu strategis dalam mencapai tujuan dan

sasaran yang telah ditetapkan.

Adapun Program pada RPJMD yang diusung oleh Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan yaitu Program

Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan.

Page 94: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

89

Program pada RPJMD tersebut dirincikan kembali ke program

dan kegiatan pada SKPD dengan ditetapkan target capaian pada

setiap tahun. Untuk mencapai target tersebut dialokasikan dana

berupa pagu indikatif. Antara target yang telah ditetapkan dengan

alokasi dana merupakan dua hal yang saling terkait satu dengan

lainnya.

Dalam rangka mencapai visi, misi dan tujuan Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan 5 tahun ke depan,

maka disusun program dan kegiatan sebagai berikut :

1. Kesekretariatan ;

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan

kegiatan :

1) Penyediaan Jasa Surat Menyurat

2) Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan

Listrik

3) Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

4) Penyediaan Alat Tulis Kantor

5) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

6) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan

Bangunan Kantor

7) Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-undangan

8) Penyediaan Bahan Logistik Kantor

9) Penyediaan Makanan dan Minuman

10) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

11) Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah

12) Penyediaan Jasa Dokumentasi dan Publikasi Dispenda

Provinsi Kalsel

13) Inventarisasi dan Penilaian Aset / Barang

Page 95: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

90

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur,

dengan kegiatan :

1) Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional

2) Pengadaan Peralatan Gedung Kantor

3) Pemeliharaan Rutin / Berkala Rumah Dinas

4) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

5) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional

6) Pemeliharaan Rutin /Berkala Perlengkapan Gedung

Kantor

7) Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor

8) Pemeliharaan Rutin / Berkala Mebeleur

9) Pemeliharaan Rutin / Berkala Komputer

10) Rehabilitasi Sedang / Berat Gedung Kantor

c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur,dengan kegiatan :

Pendidkan dan Pelatihan Formal

d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan, dengan kegiatan :

1) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar

Realisasi Kinerja SKPD

2) Penyusunan Program Kerja

3) Pelaksanaan Pengelolaan dan Penatausahaan Keuangan

Page 96: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

91

2. Bidang Pajak dan Retribusi ;

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah, dengan kegiatan :

1) Peningkatan Kualitas Pelayanan SAMSAT Provinsi

Kalsel

2) Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor

3) Peningkatan Penerimaan Pajak Daerah Lainnya dan

Retribusi Daerah

3. Bidang Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan ;

Sub Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah, dengan kegiatan :

1) Peningkatan Penerimaan Bagi Hasil Pajak

2) Peningkatan Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak

3) Peningkatan Penerimaan Lain-lain Pendapatan

4. Bidang Pengembangan Pendapatan ;

Sub Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah, dengan kegiatan :

1) Penyusunan Perencanaan Pendapatan Daerah

2) Pengembangan Sistem Informasi Manajemen

3) Pelaksanaan Evaluasi Penerimaan Daerah

5. Bidang Pembinaan dan Pengawasan ;

Sub Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah, dengan kegiatan :

Pembinaan, Pengawasan, Pendapatan dan Pengelolaan

Keuangan

Page 97: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

92

Dalam rangka mendukung upaya Pengarusutamaan Gender

(PUG), maka dibuat data terpilah antara laki-laki dan perempuan

yang diakomodir dalam kegiatan Peningkatan Penerimaan Lain-lain

Pendapatan pada Bidang Dana Perimbangan dan Lain-lain

Pendapatan terkait dengan adanya penerimaan Lumpsum Payment

berupa pemungutan sumbangan pihak ketiga sebagai salah satu

pendapatan daerah dari jenis penerimaan lain-lain pendapatan

dimana pemungutan tersebut dilakukan oleh petugas pemungut

pada masing-masing UPPD se Kalsel dengan perbandingan jumlah

petugas pemungut sebanyak 8 (delapan) orang laki-laki dan 7

(tujuh) orang perempuan. Hal ini menandakan bahwa komposisi

laki-laki dan perempuan dalam kegiatan ini hampir sebanding.

5.2. Indikator Kinerja Program

Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan atau kualitatif

yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan

yang ditetapkan oleh organisasi yang mana dalam hal ini adalah

Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Indikator

Kinerja harus merupakan sesuatu yang akan dihitung dan diukur

serta digunakan untuk menilai tingkat kinerja. Adapun indikator

kinerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

yaitu:

a. Meningkatnya Kualitas Administrasi Perkantoran.

b. Meningkatnya Kualitas Dok. Perencanaan dan Laporan Kinerja

dan Keuangan.

c. Meningkatnya Kapasitas dan Kualitas Aparatur.

d. Meningkatnya Sarana Prasarana Aparatur.

e. Kemandirian Fiskal (PAD terhadap APBD).

Page 98: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

93

5.3. Kelompok Sasaran

Kelompok Sasaran dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan

dan Sasaran adalah “Masyarakat dan Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) terkait”.

5.4. Pendanaan Indikatif

Sedangkan Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja

Kegiatan, Pendanaan Indikatif/Kebutuhan Dana serta

Kondisi/Sasarannya pada Renstra Dinas Pendapatan Provinsi

Kalimantan Selatan Tahun 2016-2021 tertuang selengkapnya pada

tabel berikut :

Page 99: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

94

Tabel 5.2. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja (Outcome), Pendanaan Indikatif/Kebutuhan Dana serta Kondisi/Sasaran 2016-2021

2016 2017 2018 2019 2020 2021 AWAL AKHIR

Meningkatnya kualitas adm.i perkantoran

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Tersedianya administrasi surat menyurat 323.960.000 294.618.000 309.348.900 324.816.345 341.057.162 358.110.020 0% 100%

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik Tersedianya sumber daya komunikasi, air dan

listrik

7.319.634.000 9.438.570.000 9.910.498.500 10.406.023.425 10.926.324.596 11.472.640.826 0% 100%

3 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Tersedianya administrasi keuangan 925.800.000 1.030.800.000 1.082.340.000 1.136.457.000 1.193.279.850 1.252.943.843 0% 100%

4 Penyediaaan Alat Tulis Kantor Tersedianya alat tulis kantor 744.800.000 887.600.000 931.980.000 978.579.000 1.027.507.950 1.078.883.348 0% 100%

5 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Tersedianya barang cetakan dan penggandaan 2.701.370.000 2.745.630.000 2.882.911.500 3.027.057.075 3.178.409.929 3.337.330.425 0% 100%

6 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Tersedianya komponen inst listrik dan

penerangan

144.000.000 139.475.000 146.448.750 153.771.188 161.459.747 169.532.734 0% 100%

7 Penyediaan Bahan Bacaan dan peraturan perUndang-undangan Tersedianya bahan bacaan dan buku per Uuan 386.720.000 393.400.000 413.070.000 433.723.500 455.409.675 478.180.159 0% 100%

8 Penyediaan Bahan Logistik Kantor Tersedianya logistik kantor 1.314.770.000 1.276.220.000 1.340.031.000 1.407.032.550 1.477.384.178 1.551.253.386 0% 100%

9 Penyediaan Makanan dan Minuman Tersedianya makanan dan minuman 1.344.275.000 1.374.025.000 1.442.726.250 1.514.862.563 1.590.605.691 1.670.135.975 0% 100%

10 Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah Terwujudnya keg koord dan konsul ke luar

daerah

765.645.000 2.789.247.500 2.928.709.875 3.075.145.369 3.228.902.637 3.390.347.769 0% 100%

11 Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah Terwujudnya keg koord ke dalam daerah 1.156.200.000 1.858.120.000 1.951.026.000 2.048.577.300 2.151.006.165 2.258.556.473 0% 100%

12 Kegiatan Penyediaan Jasa Dokumentasi dan Publikasi Tersedianya dokumentasi dan publikasi 817.925.000 857.416.250 900.287.063 945.301.416 992.566.486 1.042.194.811 0% 100%

13 Inventarisasi dan Penilaian Aset Barang Terinventarisirnya aset 201.230.000 201.230.000 211.291.500 221.856.075 232.948.879 244.596.323 0% 100%

Meningkatnya Sarana Prasarana Aparatur

1 Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Meningkatnya kuantitas sapras 813.650.000 900.050.000 945.052.500 992.305.125 1.041.920.381 1.094.016.400 0% 100%

2 Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor Meningkatnya kuantitas sapras 3.707.470.000 3.707.470.000 3.892.843.500 4.087.485.675 4.291.859.959 4.506.452.957 0% 100%

3 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas Meningkatnya kualitas sapras 40.000.000 40.000.000 42.000.000 44.100.000 46.305.000 48.620.250 0% 100%

4 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor Meningkatnya kualitas sapras 6.772.260.000 7.028.533.700 7.379.960.385 7.748.958.404 8.136.406.324 8.543.226.641 0% 100%

5 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional Meningkatnya kualitas sapras 768.400.000 1.439.253.500 1.511.216.175 1.586.776.984 1.666.115.833 1.749.421.625 0% 100%

6 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor Meningkatnya kualitas sapras 228.000.000 292.000.000 306.600.000 321.930.000 338.026.500 354.927.825 0% 100%

7 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor Meningkatnya kualitas sapras 39.500.000 39.500.000 41.475.000 43.548.750 45.726.188 48.012.497 0% 100%

8 Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeleur Meningkatnya kualitas sapras 37.000.000 55.250.000 58.012.500 60.913.125 63.958.781 67.156.720 0% 100%

9 Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer Meningkatnya kualitas sapras 25.000.000 256.270.000 269.083.500 282.537.675 296.664.559 311.497.787 0% 100%

10 Rehabilitasi Sedang / Berat Gedung Kantor Meningkatnya kualitas sapras 4.215.850.000 4.215.850.000 4.426.642.500 4.647.974.625 4.880.373.356 5.124.392.024 0% 100%

Meningkatnya Kapasitas dan Kualitas Aparatur

1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya Terpenuhinya pakaian seragam 650.000.000 750.000.000 0% 100%

2 Pendidikan dan Pelatihan formal Meningkatnya kualitas SDM aparatur 458.000.000 480.900.000 504.945.000 530.192.250 556.701.863 584.536.956 0% 100%

Meningkatnya Kualitas Dok. Perenc. dan Lap. Kinerja dan Keu

1 Penyusunan laporan capaian kinerja Tersusunnya laporan capaian kinerja 27.450.000 28.950.000 30.397.500 31.917.375 33.513.244 35.188.906 0% 100%

2 Evaluasi Renstra SKPD Terevaluasinya renstra 25.000.000 0% 100%

3 Penyusunan program kerja Tersusunnya program kerja dan anggaran 34.600.000 41.600.000 43.680.000 45.864.000 48.157.200 50.565.060 0% 100%

4 Pelaksanaan Pengelolaan penatausahaan keuangan Terkelolanya penatausahaan keuangan 216.782.000 250.202.000 262.712.100 275.847.705 289.640.090 304.122.095 0% 100%

Kemandirian Fiskal (PAD terhadap APBD)

1 Penerimaan Bagi Hasil Pajak Terwujudnya penerimaan bagi hasil pajak 232.000.000 232.000.000 243.600.000 255.780.000 268.569.000 281.997.450 0% 100%

2 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Meningkatnya pengembangan SIM 1.147.485.000 1.272.955.000 1.336.602.750 1.403.432.888 1.473.604.532 1.547.284.758 0% 100%

3 Penyusunan perencanaan pendapatan daerah Tersusunnya rencana pendapatan daerah 161.335.000 166.715.000 175.050.750 183.803.288 192.993.452 202.643.124 0% 100%

4 Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak Terwujudnya penerimaan bagi hasil bukan pajak 560.213.000 686.565.000 720.893.250 756.937.913 794.784.808 834.524.049 0% 100%

5 Penerimaan Lain-lain Pendapatan Terwujudnya penerimaan lain-lain pendapatan 174.250.000 174.250.000 182.962.500 192.110.625 201.716.156 211.801.964 0% 100%

6 Pelaksanaan Evaluasi Penerimaan Daerah Terevaluasinya penerimaan daerah 144.900.000 146.630.000 153.961.500 161.659.575 169.742.554 178.229.681 0% 100%

7 Penerimaan Pajak dan Retribusi Daerah Terwujudnya penerimaan pajak dan retribusi daerah 325.770.000 341.270.000 358.333.500 376.250.175 395.062.684 414.815.818 0% 100%

8 Pembinaan, Pengawasan Pendapatan dan Pengelolaan Keu. Terbina dan terawasinya pendapatan dan pengelolaan keuangan590.330.000 690.839.000 725.380.950 761.649.998 799.732.497 839.719.122 0% 100%

9 Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Terwujudnya penerimaan pajak kendaraan bermotor 2.983.085.000 3.240.745.000 3.402.782.250 3.572.921.363 3.751.567.431 3.939.145.802 0% 100%

Nilai IKM rata-

rata seluruh

Samsat se

Kalsel

10 Kualitas Pelayanan SAMSAT Prov.Kalsel. Meningkatnya kualitas pelayanan samsat 5.386.057.000 3.958.801.000 4.156.741.050 4.364.578.103 4.582.807.008 4.811.947.358 0% 100%

47.235.716.000 52.972.950.950 56.271.598.498 58.402.678.422 61.322.812.343 65.163.952.961

Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

KONDISI/SASARANINDIKATOR

KINERJA PROGRAM dan KEGIATAN INDIKATOR OUTCOME

PENDANAAN INDIKATIF/ KEBUTUHAN DANA

Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Peningkatan Sarana dan Prasarana

Rasio

pendapatan asli

daerah

terhadap

pendapatan

daerah

Page 100: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

95

BAB VI

INDIKATOR KINERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN YANG MENGACU PADA

TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Penentuan indikator kinerja dan target kinerja Renstra Dinas

Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan mengacu pada tujuan

dan sasaran RPJMD Provinsi Kalimantan Selatan 2016-2021. Adapun

Indikator Kinerja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

adalah Kemandirian Pendapatan Daerah.

Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan

Sasaran RPJMD

No. Tujuan Sasaran Indikator

Kinerja

Target Kinerja Sasaran pada Tahun Ke-

1 2 3 4 5 6

1.

Terwujudnya

Tata Kelola

Pemerintahan

Yang Baik

Meningkatnya

pendanaan

daerah

Kemandirian

Fiskal (PAD

terhadap APBD) 56,32

%

58,37

%

58,33

%

58,31

%

58,28

%

58,95

%

Page 101: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

RENSTRA DINAS PENDAPATAN DAERAH

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

| TAHUN 2016-2021

96

BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendapatan Daerah

Provinsi Kalimantan Selatan, adalah sebagai pengatur arah

perkembangan organisasi dalam meraih keberhasilan di masa mendatang

dengan partisipasi dan respon dari semua stakeholdernya. Hal ini

merupakan menifestasi dari respon Dinas Pendapatan Provinsi

Kalimantan Selatan terhadap kondisi lingkungannya baik internal

maupun eksternal, yang senantiasa berubah begitu cepat dan

memerlukan pengamatan yang akurat, serta diagnosa lingkungan yang

efektif.

Selanjutnya Rencana Strategis ( RENSTRA ) ini diharapkan

mampu memperoleh manfaat dari berbagai peluang yang ada, dan dapat

memperkecil atau menghilangkan dampak-dampak negatif yang akan

mengancam kesinambungan operasionalisasi organisasi. Untuk itu

semua diperlukan dukungan penuh dari semua stakeholders dan terutama

seluruh pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Kalimantan Selatan.

Tujuan dan Sasaran Dinas Pendapatan Provinsi Kalimantan

Selatan akan dapat tercapai bila didukung oleh seluruh pegawai yang ada

dan pihak-pihak yang berhubungan baik langsung maupun tidak

langsung serta diiringi oleh sikap tawakal terhadap Allah SWT, sebagai

penentu terhadap segala keberhasilan.

Page 102: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

Lampiran I Tabel Pencapaian Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 – 2015

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

PENDAPATAN DAERAH 2.531.602.747.571,00 3.823.475.381.351,00 4.411.660.047.000,00 4.808.702.461.000,00 4.887.311.158.000,00 3.148.042.883.313,37 4.381.683.461.959,91 4.388.643.077.425,72 4.842.903.618.040,00 4.756.188.618.993,91 124,350 114,599 99,478 100,711 97,317 3.893.860.159.230,50 4.482.787.261.837,75

Pendapatan Asli Daerah (PAD) 1.468.951.157.571,00 2.270.670.729.591,00 2.687.435.878.500,00 2.920.893.545.000,00 2.934.170.710.000,00 1.868.594.744.036,27 2.517.557.134.201,11 2.540.111.836.810,72 2.948.443.941.504,00 2.694.010.483.420,91 127,206 110,873 94,518 100,943 91,815 2.336.987.827.665,50 2.703.292.715.772,75

Dana Perimbangan (DP) 979.222.552.000,00 1.208.483.562.000,00 1.373.114.981.000,00 1.531.315.476.000,00 1.474.663.272.000,00 1.195.565.014.393,00 1.534.463.778.392,00 1.505.123.319.103,00 1.523.714.615.711,00 1.576.111.339.450,00 122,093 126,974 109,614 99,504 106,879 1.273.034.142.750,00 1.396.894.322.750,00

Lain-lain Pendapatan Daerah

yang Sah

83.429.038.000,00 344.321.089.760,00 351.109.187.500,00 356.493.440.000,00 478.477.176.000,00 83.883.124.884,10 329.662.549.366,80 343.407.921.512,00 370.745.060.825,00 486.066.796.123,00 100,544 95,743 97,807 103,998 101,586 283.838.188.815,00 382.600.223.315,00

Anggaran pada Tahun ke - Realisasi Anggaran pada Tahun ke - Rasio antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun ke -Uraian

Rata-rata Pertumbuhan

Page 103: LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LPKPJ)

Lampiran II Tabel Pencapaian Belanja Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2011 – 2015

2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 Anggaran Realisasi

A Program Administrasi Perkantoran 7.065.137.000 8.904.124.500 13.820.678.000 13.792.985.100 15.436.664.500 5.392.968.984 6.520.870.654 9.961.868.671 9.227.993.745 12.125.080.288

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 199.800.000 226.400.000 333.400.000 195.900.000 324.400.000 180.804.500 179.439.500 200.836.500 169.618.500 292.850.470 90,49 79,26 60,24 86,58 90,27

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air

dan Listrik

942.000.000 1.533.000.000 3.002.000.000 2.840.000.000 4.890.000.000 531.494.650 745.753.281 1.971.283.500 2.251.490.834 3.757.031.349 56,42 48,65 65,67 79,28 76,83

3 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 489.200.000 519.600.000 522.600.000 484.600.000 507.600.000 468.600.000 465.150.000 464.150.000 454.200.000 480.300.000 95,79 89,52 88,82 93,73 94,62

4 Penyediaan Alat Tulis Kantor 612.350.000 741.739.000 906.557.000 788.394.500 704.824.500 508.344.800 608.478.000 767.791.000 727.379.500 611.466.000 83,02 82,03 84,69 92,26 86,75

5 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 2.262.836.000 2.534.090.000 2.180.530.000 2.489.800.000 2.586.800.000 1.931.213.565 1.750.491.150 1.805.984.000 1.354.342.950 1.810.285.000 85,34 69,08 82,82 54,40 69,98

6 Penyediaan Komponen Instalasi

Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

114.000.000 114.000.000 124.000.000 124.000.000 124.000.000 71.171.200 66.739.348 112.139.400 103.355.575 96.935.000 62,43 58,54 90,44 83,35 78,17

7 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan

Perundang-undangan

140.000.000 180.000.000 180.000.000 170.000.000 243.200.000 110.985.000 125.027.500 129.381.000 133.800.000 184.105.000 79,28 69,46 71,88 78,71 75,70

8 Penyediaan Bahan Logistik Kantor 20.000.000 20.000.000 40.000.000 1.133.760.000 1.078.000.000 7.310.000 7.525.000 7.740.000 805.276.000 969.873.605 36,55 37,63 19,35 71,03 89,97

9 Penyediaan Makanan dan Minuman 533.520.000 661.900.000 1.307.316.000 1.067.400.000 869.310.000 310.540.600 480.574.700 788.753.050 453.978.500 641.272.500 58,21 72,61 60,33 42,53 73,77

10 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar

Daerah

550.000.000 750.000.000 845.880.000 1.250.000.000 1.032.086.000 510.047.803 706.951.000 516.042.500 864.353.962 996.650.381 92,74 94,26 61,01 69,15 96,57

11 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam

Daerah

359.000.000 560.880.000 950.000.000 1.323.200.000 1.236.200.000 339.203.956 534.555.000 949.492.900 1.021.846.700 1.205.620.000 94,49 95,31 99,95 77,23 97,53

12 Penyediaan jasa Dokumentasi dan Publikasi 500.031.000 208.650.000 1.806.300.000 1.538.030.600 1.198.254.000 191.800.000 183.300.000 1.364.900.000 691.172.724 739.578.883 38,36 87,85 75,56 44,94 61,72

13 Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS 192.400.000 631.365.500 1.260.680.000 226.552.910 495.547.675 768.926.621 117,75 78,49 60,99

14 Penyediaan Bahan Kesehatan 52.500.000 52.500.000 56.000.000 62.000.000 32.924.000 41.425.000 49.800.000 21.900.000 62,71 78,90 88,93 35,32

15 Kearsipan dan Perpustakaan 118.800.000 116.500.000 99.000.000 107.000.000 83,33 91,85

16 Inventarisasi dan Penilaian Aset Barang 150.000.000 170.000.000 308.915.000 213.100.000 463.490.000 4.900.000 138.414.500 73.023.200 48.378.500 210.212.100 3,27 81,42 23,64 22,70 45,35

B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana

Aparatur

8.331.626.000 11.544.164.500 22.762.102.000 19.261.522.400 18.471.282.000 5.820.071.959 8.910.207.754 19.210.508.925 14.675.892.236 15.899.057.936

17 Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional 1.605.050.000 393.450.000 1.409.900.000 1.213.250.000 1.334.750.000 1.222.219.000 337.705.500 1.125.043.500 807.150.000 1.200.718.250 76,15 85,83 79,80 66,53 89,96

18 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 2.027.642.700 6.200.449.500 11.259.790.000 8.382.762.400 4.792.585.000 1.418.332.285 4.934.239.927 10.106.167.270 5.822.395.946 4.287.510.700 69,95 79,58 89,75 69,46 89,46

19 Pengadaan Meubeler 931.270.000 616.384.000 66,19

20 Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas 55.000.000 75.000.000 75.000.000 45.000.000 60.000.000 47.417.000 36.388.000 58.020.000 39.592.700 23.165.000 86,21 48,52 77,36 87,98 38,61

21 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 782.600.000 948.600.000 1.498.550.000 3.422.450.000 4.937.922.000 616.266.480 791.024.237 1.294.751.605 2.737.979.585 4.011.639.830 78,75 83,39 86,40 80,00 81,24

22 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan

Dinas/Operasional

664.222.300 899.850.000 1.429.200.000 480.100.000 493.700.000 338.953.444 513.809.881 731.727.778 188.649.512 283.645.095 51,03 57,10 51,20 39,29 57,45

23 Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan

Gedung Kantor

482.950.000 558.150.000 558.150.000 399.000.000 418.000.000 70.592.900 136.424.250 333.708.982 323.723.840 379.285.414 14,62 24,44 59,79 81,13 90,74

24 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung

Kantor

52.000.000 55.000.000 130.000.000 103.500.000 65.000.000 3.250.000 9.150.000 22.849.500 40.943.347 33.440.000 6,25 16,64 17,58 39,56 51,45

25 Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubeler 50.000.000 40.000.000 40.000.000 20.000.000 40.000.000 35.866.000 26.275.000 26.500.000 19.850.000 29.190.000 71,73 65,69 66,25 99,25 72,98

26 Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer 45.000.000 55.000.000 45.000.000 15.000.000 26.000.000 8.060.000 13.842.727 11.209.000 9.967.528 12.538.000 17,91 25,17 24,91 66,45 48,22

27 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 1.635.891.000 2.318.665.000 6.316.512.000 5.180.460.000 6.303.325.000 1.442.730.850 2.111.348.232 5.500.531.290 4.685.639.778 5.637.925.647 88,19 91,06 87,08 90,45 89,44

C Program Peningkatan Disiplin Aparatur 271.200.000 377.400.000 375.750.000 178.850.000 216.477.000 333.381.000 305.092.500 173.004.000

28 Pengadaan Pakaian Dinas beserta

Perlengkapannya

271.200.000 377.400.000 375.750.000 178.850.000 216.477.000 333.381.000 305.092.500 173.004.000 79,82 88,34 81,20 96,73

D Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

616.180.000 449.510.000 651.240.000 437.040.000 516.812.000 333.320.900 296.534.380 351.213.286 282.867.818 285.687.149

28 Evaluasi Renstra SKPD 15.000.000 15.000.000 10.675.000 6.400.000 71,17 42,67

29 Pelaksanaan Pengelolaan dan Penatausahaan

Keuangan

376.260.000 214.080.000 285.940.000 166.090.000 178.662.000 204.319.900 129.860.580 165.976.886 120.126.210 121.822.849 54,30 60,66 58,05 72,33 68,19

30 Penyusunan Program Kerja dan Laporan

Akuntabilitas

239.920.000 235.430.000 365.300.000 255.950.000 323.150.000 129.001.000 166.673.800 185.236.400 152.066.608 157.464.300 53,77 70,80 50,71 59,41 48,73

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur

503.100.000 621.100.000 783.250.000 442.750.000 307.800.000 216.730.000 112.825.000 398.082.800 307.142.900 212.421.750

31 Peningkatan dan Pemberdayaan Sumber Daya

Insani

503.100.000 621.100.000 783.250.000 442.750.000 307.800.000 216.730.000 112.825.000 398.082.800 307.142.900 212.421.750 43,08 18,17 50,82 69,37 69,01

E Program Peningkatan dan Pengembangan

Pengelolaan Keuangan Daerah

4.188.760.000 5.272.126.000 9.510.330.000 9.335.165.000 9.377.144.000 2.414.444.062 3.424.972.402 6.054.018.839 5.779.942.168 7.141.675.566

32 Optimalisasi Penerimaan Bagi Hasil Pajak 521.359.000 517.375.000 1.894.370.000 225.625.000 180.518.000 210.575.400 176.088.490 648.027.216 135.951.185 132.938.000 40,39 34,03 34,21 60,26 73,64

33 Pengembangan Sistem Informasi Manajemen 764.840.000 831.650.000 917.430.000 1.448.010.000 1.258.464.000 317.407.400 651.463.404 725.094.000 915.322.350 1.061.919.500 41,50 78,33 79,04 63,21 84,38

34 Peningkatan Kualitas Pelayanan Samsat Provinsi

Kalsel

142.500.000 484.790.000 624.000.000 306.650.000 421.185.000 139.500.000 465.366.000 393.156.700 210.128.000 384.267.900 97,89 95,99 63,01 68,52 91,23

35 Optimalisasi Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak 312.620.000 285.380.000 503.800.000 478.260.000 521.657.000 142.391.002 163.212.500 208.781.570 274.649.150 326.002.794 45,55 57,19 41,44 57,43 62,49

36 Pengadaan Samsat Corner 749.200.000 161.000.000 747.065.000 160.722.222 99,72 99,83

37 Optimalisasi Penerimaan Lain-lain Pendapatan 19.850.000 98.870.000 144.500.000 135.000.000 317.574.000 50.684.300 75.571.450 98.746.350 203.439.670 0,00 51,26 52,30 73,15 64,06

38 Pelaksanaan Evaluasi Penerimaan Daerah 99.500.000 241.340.000 217.660.000 153.000.000 144.220.000 64.022.000 99.010.220 103.190.179 111.231.400 117.788.057 64,34 41,03 47,41 72,70 81,67

39 Optimalisasi Pendapatan Daerah 275.760.000 164.840.000 200.140.000 219.450.000 156.681.000 159.869.835 101.379.700 115.493.100 131.035.800 117.564.844 57,97 61,50 57,71 59,71 75,03

40 Peningkatan Penerimaan Pajak dan Retribusi

Daerah

479.830.000 448.360.000 276.450.000 176.100.000 481.796.000 233.295.825 96.813.970 137.700.040 117.923.476 181.522.495 48,62 21,59 49,81 66,96 37,68

41 Razia Kendaraan Bermotor 1.070.106.000 1.619.606.000 3.428.790.000 958.654.000 1.392.598.500 2.572.731.900 89,58 85,98 75,03

42 Pembinaan, Pengawasan, Pendapatan dan

Pengelolaan Keuangan

502.395.000 579.915.000 553.990.000 642.580.000 516.336.000 188.728.600 228.355.318 327.207.684 251.040.260 402.582.000 37,57 39,38 59,06 39,07 77,97

43 Pelayanan Kesamsatan 1.781.760.000 2.309.522.000 1.171.935.500 2.081.996.640 65,77 90,15

44 Optimalisasi Pemungutan Pajak dan Kendaraan

Bermotor Alat Berat

1.416.780.000 815.191.000 266.060.600 270.533.666 18,78 33,19

45 Optimalisasi Penerimaan Pajak Kendaraan

Bermotor

2.190.950.000 2.254.000.000 1.935.195.875 1.861.120.000 88,33 82,57

20.704.803.000 27.062.225.000 47.905.000.000 43.645.212.500 44.288.552.500 14.177.535.905 19.481.887.190 36.309.073.521 30.578.931.367 35.836.926.689 0JUMLAH BELANJA

Rata-rata Pertumbuhan (%)No. Program / Kegiatan

Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Rasio antara Realisasi dan Anggaran (%)