laporan kemajuan penelitian pasca sarjana dana its …
TRANSCRIPT
i
LAPORAN KEMAJUAN
PENELITIAN PASCA SARJANA
DANA ITS 2020
PENGEMBANGAN KAPAL TRIMARAN GREEN ENERGI
UNTUK OPTIMALISASI KEBUTUHAN POWER
Tim Peneliti :
Prof. Ir. I Ketut Aria Pria Utama, M.Sc., Ph.D. (Teknik Perkapalan/FTK)
Dr. Ir. I Ketut Suastika, M.Sc. (Teknik Perkapalan/FTK)
Egi Yuliora, S.T., M.T. (Teknik Perkapalan/FTK/ITS)
Sutiyo, ST. (Teknik Perkapalan/FTK)
DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
Sesuai Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian No: …………………..
i
Daftar Isi
Daftar Isi ............................................................................................................................................ i
Daftar Tabel ...................................................................................................................................... ii
Daftar Gambar ................................................................................................................................. iii
Daftar Lampiran ............................................................................................................................... iv
BAB I RINGKASAN ....................................................................................................................... 1
BAB II HASIL PENELITIAN........................................................................................................ 10
2.1 Pembuatan Model Kapal ....................................................................................................... 10
2.2 Analisis Hambatan dan Daya Mesin Kapal ........................................................................... 12
BAB III STATUS LUARAN.......................................................................................................... 13
BAB IV PERAN MITRA (UntukPenelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi) ........................ 14
BAB V KENDALA PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................................. 15
BAB VI RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA ..................................................................... 16
BAB VII DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 17
BAB VIII LAMPIRAN................................................................................................................... 18
LAMPIRAN 1 Tabel Daftar Luaran ............................................................................................... 30
ii
Daftar Tabel
iii
Daftar Gambar
iv
Daftar Lampiran
1
BAB I RINGKASAN
1.1 Latar Belakang
IMO menetapkan batas atas kandungan sulfur dalam bahan bakar sebesar 0.5% yang
diberlakukan mulai 1 Januari 2020 (IMO, 2018), melalui pertemuan ke-72 Komite Perlindungan
Lingkungan Laut (MEPC) yang digelar di London pada 9-13 April 2018. Kebijakan ini secara
signifikan akan mengurangi jumlah sulfur oksida yang berasal dari emisi kapal. Regulasi ini akan
memberikan dampak positif yang besar bagi kesehatan dan lingkungan, khususnya bagi penduduk
yang tinggal di dekat pelabuhan dan pantai. Pemerintah Indonesia selaku anggota Dewan
International Maritime Organization (IMO) harus melaksanakan setiap ketentuan yang telah
dikeluarkan IMO termasuk penerapan aturan Marine Pollution (Marpol).
Sulfur Oksida memiliki 16,4% bagian dari komposisi polutan yang mencemari udara.
Sedangkan, komposisi terbesarnya adalah Carbon Monoksida, yaitu sebesar 49,1%, lihat Gambar
1.1. Selanjutnya penyebab utama polusi udara adalah dari kendaraan bermotor yaitu sebesar 46,2%.
ICCT (2013) melaporkan bahwa kegiatan di sektor pelayaran seluruh dunia berkonstribusi
menyumbang Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 11%, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.1.
Organisasi Maritim Internasional (IMO) melalui PBB mengkoordinasikan keselamatan maritim
internasional dan pelaksanaannya dengan melakukan kerja-sama antar-pemerintah dan antar-
industri pelayaran untuk meningkatkan keselamatan maritim dan untuk mencegah polusi udara dan
air laut.
Gambar 1.1 Komposisi pencemaran udara dan factor penyebabnya
2
Gambar 1.2 Konstribusi pelayaran pada emisi GRK dan konsumsi BBM global (ICCT, 2013).
Terdapat tiga cara bagi kapal untuk memenuhi IMO GSC 0,5% ini. Pertama adalah
menggunakan bahan bakar LNG atau bahan bakar cair bertitik nyala rendah (Low Flashpoint Fuel)
seperti methanol. Cara kedua adalah dengan menggunakan scrubber (sistem pembersih gas buang).
Pemasangan sistem Scrubber harus memenuhi ketentuan dan persetujuan otoritas pelayaran negara
bendera. Tidak banyak galangan kapal yang memiliki kualifikasi instalasi scrubber yang diakui.
Cara ketiga dalah beralih ke BBM yang berkadar sulfur rendah (low sulphur fuel) di bawah 0.5
persen(Jurnal Maritim, 2018).
Peraturan IMO secara khusus dibelakukan untuk melindungi lingkungan dari polusi gas buang
yang disebabkan oleh kapal dari pemakain bahan bakar. Selain ketiga cara tersebut, (Gelling, 2006),
Romadhoni dan Utama, (2015) telah melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa kapal
monohull dengan modifikasi Axe-bow mampu mereduksi hambatan sampai 8-20%. Selanjutnya
perkembangan teknologi rancang bangun kapal yang sangat berkembang pesat dengan
pengembangan kapal trimaran. Hasil peneletian Murdijanto et al., (2011) menemukan bahwa kapal
dengan katamaran dan trimaran dapat memiliki resistensi yang lebih kecil dibandingkan dengan
monohull dengan displasmen yang sama. Karakteristik seakeeping kapal multihull memilki olah
gerak yang sebanding dengan monohull. Ini mengindikasikan hal yang baik yaitu bahwa
katamaran/trimaran untuk sungai adalah kapal yang efisien dan nyaman. Jika prototipe atau kapal
nyata dikembangkan bisa menjadi kapal yang sangat efisien serta kapal dengan standar keamanan
tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh (Luhulima et al., 2017) kapal trimaran mampu mereduksi
bahan bakar sampai 11,7%, bahkan Zong et al. (2018) melakukan optimasi lambung kapal trimaran
yang mampu mengurangi hambatan sampai 21,34%. Kelebihan kapal trimaran dapat menjadi
pertimbangan untuk pembangunan kapal baru. Penggabungan dari modifikasi Axe-bow dan
lambung trimaran memiliki implikasi penggunaan bahan bakar menjadi sangat efisien.
3
(a)
(b)
Gambar 1.3 Jenis Kapal (a) kapal Monohul dengan modifikasi Axe-bow; (b) Kapal Cepat
Trimaran
Tantangan terhadap tekanan ekonomi dan aturan lingkungan yang cukup ketat menciptakan
kebutuhan akan inovasi baru untuk estimasi daya dorong kapal dan pilihan mesin yang sesuai, serta
desain lambung kapal yang optimal untuk bangunan baru. Untuk meminimalkan daya pendorong
dapat diatasi pada tahap desain yaitu desain bentuk lambung dan desain propulsor. Metodologi dan
prosedur desain kapal yang sesuai, dengan mempertimbangkan faktor ekonomi dan lingkungan
untuk kapal masa depan dibahas secara komprehensif oleh Molland et el. (2014).
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh naval architects adalah keakurasian dalam
memprediksi karakteristik hidrodinamikanya, khususnya pada aspek hambatan, propulsi serta
penentuan mesin utama penggerak kapal yang dapat mengurangi pencemaran udara dan lingkungan
laut. Penelitian ini difokuskan pada optimalisasi kapal trimaran dengan modifikasi axe-bow yang
sesuai dengan perairan Indonesia yang difokuskan pada kajian hambatan, konsumsi bahan bakar
dan pengaruhnya terhadap lingkungan.
Perhitungan hambatan kapal dilakukan dengan 2 cara antara lain: kajian numerik dan
eksperimental. Kajian numerik dengan simulasi CFD (Computational Fluid Dynamics)
menggunakan teknologi komputer berkecepatan tinggi dan menghasilkan penyelidikan model
sangat teliti. Kajian Eksperimen merupakan pengujian geometri 3-dimensi ukuran badan kapal
dalam skala kecil pada kolam uji (Towing Tank). Hasil yang diperoleh diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam memprediksi secara akurat terkait hambatan trimaran yang
selanjutnya dapat diaplikasikan untuk menghitung kebutuhan bahan bakar yang diperlukan. Hasil
evaluasi peneletian ini berupa kajian hambtan kapal trimaran yang efisien dalam kaitan dengan
penentuan kapasitas mesin penggerak kapal yang dapat mengurangi pemakaian BBM serta mampu
memenuhi persyaratan IMO dan EEDI.
1.2 Tujuan, Manfaat dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan
Tujuan penelitian adalah melakukan analisa dan evaluasi parameter- parameter
hidrodinamika dan korelasinya (geometry, flow characteristic dan pengaruh interferensi komponen-
komponen hambatan) antara satu dengan lainnya secara sistimatis dan rinci dalam kajian
interferensi komponen hambatan kapal Trimaran.
4
Adapun tujuan Penelitian ini adalah:
1. Melakukan review dari state of the art pada komponen hambatan lambung trimaran yang
simetris dengan konfigurasi bentuk main hull NPL dan Axe-Bow
2. Mengetahui pengaruh jarak S/L secara melintang terhadap hambatan kapal Trimaran dengan
modifikasi Axe-Bow.
3. Mengembangkan pengetahuan perihal interaksi dan interferensi komponen hambatan viskos
dan gelombang melalui eksperimen model fisik dan simulasi CFD.
4. Meng-identifikasi pengaruh interaksi dan interferensi pada lambung trimaran dan
menjelaskan pegaruh tersebut pada komponen-komponen hambatan serta meng-observasi
efek hidrodinamika yang terjadi.
5. Menganalisa, mengevaluasi serta mengidentifikasi komponen interferensi hambatan bentuk
(form), interferensi hambatan viskos dan interferensi hambatan gelombang melalui kajian
yang sistematis dan akurat.
6. Memberikan informasi tentang kebutuhan bahan bakar yang optimal dan estimasi gas buang
yang dihasilkan berdasarkan perarutan IMO dan EEDI
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memperkuat data base dalam
mempresentasikan pengaruh interferensi komponen hambatan pada lambung kapal katamaran dan
selanjutnya dapat diaplikasikan secara lansung dalam perhitungan hambatan yang digunakan untuk
penentuan tenaga mesin kapal katamaran pada tahapan desain (preliminary design)
1.3 Tahapan dan Metode Penelitian
Metodologi penelitian yang akan digunakan untuk memecahkan masalah kapal trimaran
green energy dan pengaruhnya terhadap lingkungan tersebut dibagi dalam 2 tahapan utama yaitu
perhitungan/ simulasi numerik dan pengujian model skala fisik, seperti ditunjukkan pada Gambar
1.4
5
Gambar 1.4 Diagram alur penelitian
1.3.1 Metode Numerik (CFD)
Computational Fluid Dynamics merupakan penyelesaian numerik dinamika fluida
(Bertram, 2012). Pada kasus kapal, CFD sangat membantu dalam mengekspresikan fenomena aliran
fluida di sekitar lambung kapal, termasuk masalah interferensi dan interaksi komponen hambatan
pada lambung katamaran dan multihull (Murdijanto et al., 2011)(Luhulima et al., 2017).
Dalam desain kerjanya, problem perlu dideskripsikan dengan menggambarkan model yang
akan dianalisa, sifat-sifat fluida di sekitar model dan penentuan kondisi batasnya. Selanjutnya dalam
solver problem akan dihitung dengan pendekatan Navier Strokes yaitu persamaan kekekalan massa,
momentum, dan energi pada setiap titik pada grid 2D atau 3D. Dari hasil perhitungan tersebut akan
diperoleh hasil output dari simulasi program CFD
6
Pada proses pemodelan kapal katamaran, analisa CFD dilakukan dengan bantuan software
ICEM CFD dan CFX yang merupakan produk dari ANSYS. ICEM CFD digunakan pada tahap
pembuatan geometri lambung tahap meshing baik pada model maupun pada fluida. Sedangkan
untuk pengerjaan tahap selanjutnya digunakan CFX. Analisa CFD yang akan dilakukan pada
pemodelan lambung katamaran ini adalah pemodelan aliran dan perhitungan besarnya drag/
hambatan pada lambung tersebut, visualisasi aliran fluida. Program CFD terdiri dari tiga tahap yaitu
: Pre-processor, Flow Solver (Solution), dan Post-processor.
Keakurasian hasil analisis CFD ditentukan oleh 3 (tiga) faktor (ANSYS, 2013) yaitu :
a. Konvergensi, yaitu analisis kebenaran internal dimana tingkat kesalahan yang dirancang
dipenuhi oleh model yang dikembangkan. Jika nilai konvergensi / variable value dibawah 10-4 untuk
model benam dan 10-5 untuk model free-surface.
b. Studi grid independence, yaitu pengetahuan tentang efisiensi pemakaian grid.
c. Verifikasi, yaitu membandingkan hasil CFD dengan data lain yang ada sehingga secara
realistis kebenaran dapat diterima.
Gambar 1.5 memperlihatkan skema perhitungan dengan menggunakan program Ansys
CFX. Struktur ANSYS CFX terdiri dari 4 modul software yang memerlukan geometri dan mesh
untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam menampilkan analisa CFD. Komponen
ANSYS CFX antara lain ANSYS CFX-Pre sebagai bagian dari Physics Pre-Processor, dilanjutkan
dengan ANSYS CFX-Solver yang bertautan dengan ANSYS CFX-Solver Manager sebagai bagian
untuk memecahkan atau menjalankan simulasi dan ANSYS CFD-Post yang merupakan modul
untuk menampilkan hasil simulasi yang dirangkai dengan berbagai visualisasi aliran.
7
Gambar 1.5 Diagran komputasi pada program ANSYS CFX
1.3.2 Metode Eksperimen Model Fisik di Towing Tank
Pengujian model fisik di towing tank dilakukan berdasarkan rekomendasi ITTC
(International Towing Tank Conference), baik prosedur pengujian maupun analisa pengukuran.
Metode pengukuran hambatan pada model kapal melalui eksperimen di Towing Tank, umumnya,
terdiri atas dua metode yang biasa digunakan:
a. Mengukur total hambatan dan mengaplikasikan formulasi empiris untuk hambatan gesek
(friction).
b. Mengukur lansung komponen-komponen hambatan dengan menggunakan teknik eksperimen
yang kompleks dan pengujian model yang cukup banyak.
Pada penelitian ini, metode pertama yang akan digunakan dengan melakukan teknik dan prosedur
pengukuran sebagai berikut:
8
- Mengukur besarnya total komponen hambatan (RT) berdasarkan variasi kecepatan dan
konfigurasi jarak antara lambung kapal (secara melintang dan membujur), termasuk:
o mengamati refleksi dan interaksi gelombang pada lambung kapal
o mengamati aliran dan gelombang disekitar lambung kapal.
o mengamati gelombang depan (bow) dan belakang (stern) yang ditimbulkan oleh mainhull dan
sidehull
Total hambatan lambung kapal diukur dengan load cell transducer. Load cell adalah suatu
transducer gaya yang bekerja berdasarkan prinsip deformasi suatu material akibat adanya tegangan
mekanis yang bekerja. Besar tegangan mekanis berdasarkan pada deformasi yang diakibatkan oleh
regangan. Regangan tersebut terjadi pada lapisan permukaan dari material sehingga dapat terukur
pada alat sensor regangan atau strain gage (lihat Gambar 1.6). Straingage ini merupakan transducer
pasif yang merubah suatu pergeseran mekanis menjadi perubahan tahanan/hambatan.
.
Gambar 1.6 Alat ukur stain gage satu sumbu
Dimensi laboratorium uji (towing tank) berukuran 50 m panjang, 3 m lebar dan 2 m kedalam
air, sebagaimana yang diperlihatkan pada Gambar 3.4. Kecepatan kereta tarik (towing carriage)
maksimum 4 m/detik.
Gambar 3.4 Kolam UJi Tarik-ITS
9
1.4 Target Luaran
Target Luaran Target luaran yang diusulkan adalah sebagai berikut:
1. Publikasi Jurnal International dengan “Experimental Study Green Energy of Axe-bow
Trimaran to Control Marine Polution Under IMO Regulation”, di Journal of Engineering
Science and Technology (JESTEC), Scopus Index Q2 (Taylor’s University)
2. Publikasi di Seminar Internasional: “INTERNATIONAL CONFERENCE
SUSTAINABILITY AND RESILIENCE OF COASTAL MANAGEMENT, Monday, 30
November 2020, Surabaya
3. Thesis (S2) atas nama Sutiyo, NRP.04111950030005 dengan Judul: “Pengembangan Kapal
Trimaran Green Energi Untuk Optimalisasi Kebutuhan Power”
Kata kunci : Trimaran, axe-bow; IMO, Marine Pollution, Efisiensi Energi.
10
BAB II HASIL PENELITIAN
2.1 Pembuatan Model Kapal
Pembuatan geometri kapal trimaran dilakukan dengan menggunakan bantuan perangkat
lunak design modeler sesuai dengan ukuran utama kapal yang telah didesain. Berikut akan
dilampirkan ukuran utama dari kapal trimaran yang digunakan dalam pengujian dapat dilihat pada
Tabel 2. 1.
Gambar 2.1 Model 1: Kombinasi main hull NPL dan side hull NPL
Gambar 2.2 Model 2: Kombinasi main hull AxeNPL dan side hull NPL
11
Gambar 2.3 Dimensi Kapal
Keterangan :
L adalah Panjang kapal
B adalah Lebar Kapal
S adalah Jarak Garis tengah Antara Mainhull dan Sidehull
LM adalah Panjang Maibhull
BM adalah Lebar Mainhull
LS adalah Panjang Sidehul
BS adalah Lebar Sidehull
D adalah Selisih Antara LM dan LS
Tabel 2. 1 Ukuran Utama Kapal Rescue Boat
Parameter Unit Model 1 Model 2
LOA m 1,252 1,252
LWL m 1,218 1,252
B m 0,848 0,848
T m 0,067 0,096
H m 0.75 0.75
Displcement kg 6,238 6,238
S(S/L=0.3) m 0,376 0,376
S(S/L=0.4) m 0,501 0,501
Untuk melakukan pengujian hidrodinamika ketiga lambung kapal ini dimodelkan dengan
bantuan perangkat lunak permodelan tiga dimensi untuk mendapatkan bentuk lambung (hull form)
sehingga nantinya model tersebut akan diuji performa hidrodinamikanya dengan menggunakan
perangkat lunak Computational Fluid Dynamic (CFD). Untuk memberikan gambaran terkait bentuk
12
model lambung kapal dapat dilihat pada Error! Reference source not found., Error! Reference
source not found., yang merupakan ilutrasi tiga dimensi dari model lambung kapal.
2.2 Analisis Hambatan dan Daya Mesin Kapal
Analisis terkait nilai hambatan dari model lambung kapal dilakukan pengujian di Towing
Tank, FTK-ITS. Perhitungan hambatan kapal dilakukan pada kecepatan tertentu, pada penelitian
ini rentang kecepatan dalam pengujian nilai hambatan kapal yaitu pada Fr=0.15-0.5. Berikut
merupakan hasil pengujian hambatan dapat dilihat pada Tabel 2. 2.
Tabel 2. 2 Nilai Hambatan Kapal
Fr Trimaran
NPL
Trimaran
Axe-Bow
Trimaran
NPL
Trimaran
Axe-Bow Selisih (%)
0,3 0,4 0,3 0,4 S/L=0,3 S/L=0,4
0,15 0,6 0,6 0,8 0,8 0,7 0,7 -12,5 -15,8
0,20 1,4 1,5 1,6 1,5 1,4 1,3 -10,5 -11,1
0,25 1,6 1,8 2,3 2,1 2,1 2,0 -5,6 -2,0
0,30 2,5 2,5 3,5 3,4 3,1 2,9 -12,9 -13,6
0,4 4,2 4,0 6,3 6,1 6,0 5,6 -4,6 -7,6
0,5 7,8 7,6 9,3 9,6 10,8 9,8 15,7 1,7
Selisih rata-rata -5,1 -8,1
Gambar 2. 1 Hambatan Kapal
13
BAB III STATUS LUARAN
Status Luaran berisi status tercapainya luaran wajib yang dijanjikan dan luaran tambahan (jika
ada). Uraian status luaran harus didukung dengan bukti kemajuan ketercapaian luaran di bagian
bab Lampiran
14
BAB IV PERAN MITRA (UntukPenelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi)
Berisi uraian realisasi kerjasama dan realisasi kontribusi mitra, baik in-kinddan in-cash
15
BAB V KENDALA PELAKSANAAN PENELITIAN
Kendala Pelaksanaan Penelitian berisi kesulitan atau hambatan yang dihadapi selama melakukan
penelitian dan mencapai luaran yang dijanjikan
16
BAB VI RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA
Rencana Tahapan Selanjutnya berisi tentang rencana penyelesaian penelitian dan rencana
untuk mencapai luaran yang dijanjikan.
17
BAB VII DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan
pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada laporan kemajuan yang dicantumkan dalam
Daftar Pustaka.
ANSYS, 2013. ANSYS® Academic Research. ANSYS CFX-Solver Model. Guid.
Bertram, V., 2012. Practical Ship Hydrodynamics, Practical Ship Hydrodynamics.
https://doi.org/10.1016/C2010-0-68326-X
Gelling, J.L., 2006. the Axe Bow: the shape of Ships to Come, in: International HISWA
Symposium on Yacht Design and Yacht Construction, 19th. Amsterdam, NL, 13-14
November 2006.
IMO, 2018. Gidance on The Development Of A Ship Implementation Plan for The
Consistent Implementation of The 0.50% Sulphur Limitunder MARPOL ANNEX VI.
International Maritime Organization ).
Jurnal Maritim, 2018. Mulai 2020, IMO Tetapkan Global Sulphur Cap 0.5 Persen.
Milestone Evolusi Pelayaran Dunia? J. Marit. 1–9.
Luhulima, R.B., Sutiyo, Utama, I., 2017. An Investigation into The Correlation Between
Resistance and Seakeeping Characteristics of Trimaran at Various Configuration and
with Particular Case in Connection with Energy Efficiency. Proc. Int. Symp. Mar.
Eng. Oct. 15-19, 2017, Tokyo, Japan.
Molland, A., Turnock, S., Hudson, D., Utama, I., 2014. Reducing Ship Emissions: A
Review of Potential Practical Improvements in The Propulsive Efficiency of Future.
Trans. RINA IJME 156 A2, 175.
Murdijanto, Utama, I., Jamaluddin, A., 2011. An Investigation Into The
Resistance/Powering and Seakeeping Characteristics of River Catamaran and
Trimaran. MAKARA Technol. Ser. https://doi.org/10.7454/mst.v15i1.853
Romadhoni, Utama, I.K.A.., 2015. Analisa Pengaruh Bentuk Lambung Axe Bow Pada
Kapal High Speed Craft Terhadap Hambatan Total. KAPAL J. Ilmu Pengetah. dan
Teknol. Kelautan; Vol 12, No 2 JuniDO - 10.14710/kpl.v12i2.8351.
Zong, Z., Hong, Z., Wang, Y., Hefazi, H., 2018. Hull form optimization of trimaran using
self-blending method. Appl. Ocean Res. https://doi.org/10.1016/j.apor.2018.09.003
18
BAB VIII LAMPIRAN
Lampiran berisi tabel daftar luaran (Format sesuai lampiran 1) dan bukti pendukung luaran wajib
dan luaran tambahan (jika ada) sesuai dengan target capaian yang dijanjikan
Mono NPL Fr=0.15-0.5
19
20
Mono Axe-Bow Fr=0.15-0.5
21
22
Trimaran NPL S/L=0.3, Fr=0.15-0.5
23
Trimaran NPL S/L=0.4, Fr=0.15-0.5
24
25
26
Trimaran Axe-Bow S/L=0.3, Fr=0.15-0.5
27
28
Trimaran Axe-Bow S/L=0.4, Fr=0.15-0.5
29
30
LAMPIRAN 1 Tabel Daftar Luaran
Program :
Nama Ketua Tim :
Judul :
1.Artikel Jurnal
No Judul Artikel Nama Jurnal Status Kemajuan*)
*) Status kemajuan: Persiapan, submitted, under review, accepted, published
2. Artikel Konferensi
No Judul Artikel Nama Konferensi (Nama
Penyelenggara, Tempat,
Tanggal)
Status Kemajuan*)
*) Status kemajuan: Persiapan, submitted, under review, accepted, presented
3. Paten
No Judul Usulan Paten Status Kemajuan
*) Status kemajuan: Persiapan, submitted, under review
4. Buku
No Judul Buku (Rencana) Penerbit Status Kemajuan*)
*) Status kemajuan: Persiapan, under review, published
5. Hasil Lain
No Nama Output Detail Output Status Kemajuan*)
*) Status kemajuan: cantumkan status kemajuan sesuai kondisi saat ini
6. Disertasi/Tesis/Tugas Akhir/PKM yang dihasilkan
No Nama Mahasiswa NRP Judul Status*)
*) Status kemajuan: cantumkan lulus dan tahun kelulusan atau in progress