laporan kegiatan pelaksanaan

39
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN ( Individu ) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN (KKN-PPM-BK) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BARAMULI SUB UNIT : PACONGKANG UNIT : DESA BARANG KECEMATAN : LILIRIAJA KABUPATEN : SOPPENG PROVINSI : SULAWESI SELATAN DI SUSUN OLEH Nama Mahasiswa : FITRIANI Nomor Pokok : B.002.08.068 LEMBAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BARAMULI KABUPATEN PINRANG 2012

Upload: andi-eva-nirmalasari

Post on 21-Jul-2015

714 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN ( Individu ) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN (KKN-PPM-BK) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BARAMULI

SUB UNIT UNIT KECEMATAN KABUPATEN PROVINSI

: PACONGKANG : DESA BARANG : LILIRIAJA : SOPPENG : SULAWESI SELATAN

DI SUSUN OLEH Nama Mahasiswa : FITRIANI Nomor Pokok : B.002.08.068

LEMBAGA PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BARAMULI KABUPATEN PINRANG 2012

HALAMAN PENGESAHAN Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini telah dikonsultasikan dengan pembimbing lapangan dan dinyatakan sah telah memenuhi syarat

sebagaimana tertera dalam Pedoman KKN PPM-BK

Pinrang,....Maret 2012

Mengetahui, Kepala Desa Dosen pembimbing lapangan

( A. FAJAR RAUF, BA )

( MUH. YAHYA, SKM )

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan Rahmat Hidayanya sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan KKN-PPM-BK ini yang berlangsung selama kurang lebih dua bulan di Desa barang kecamatan Liliriaja kabupaten Soppeng dan akhirnya kami dapat menyusun laporan hasil kegiatan KKN-PPM-BK ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan berdasarkan hasil yang didapat selama praktek belajar lapangan. Kuliah Kerja Nyata pembelajaran pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan (KKN-PPM-BK) kami laksanakan program-program pengumpulan data, identifikasi masalah, prioritas masalah, dan intervensi yang

berhubungan dengan status kesehatan masyarakat yang ada dalam lingkup Desa Barang. Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng. Dalam penentuan prioritas masalah, berdasarkan pada hasil

pengumpulan data primer dan data sekunder serta berdasarkan hasil diskusi antar tokoh agama dan, tokoh Masyarakat. Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan yang kami susun ini masih dalam tahap pembelajaran mengingat pengetahuan kami yang masih sangat terbatas. Oleh karena itu kami tidak menutup mata untuk menerima kritikan

dan saran yang sifatnya membangun sebagai masukan untuk kesempurnaan lanhkah selanjutnya. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada : 1. Pimpinan STIKES Baramuli Pinrang 2. Kepala Wilayah Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng 3. Pembimbing dan pengelola KKN-PPM-BK STIKES Baramuli Pinrang 4. Kepala Puskesmas Dr.wiwi irawan 5. Kepala Desa Barang Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng A.FAJAR RAUF, BA 6. Kepala Dusun ABD.KARIM, AMIR, 7. Para tokoh masyarakat Desa Barang 8. Serta semua pihak yang terlibat langsung selama kegiatan KKN-PPM-BK sampai selesainya penyusunan laporan ini Demikianlah laporan ini kami susun sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki dan peningkatan derajat kesehatan di Desa Barang khususnya dan masyarakat Desa Barang pada umumnya, semoga tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang setimpal, AMIN....... Soppeng, 20 April 2012 Penyusun Fitriani

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..i ..ii

HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

.iii

iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Prinsip Dasar Pelaksanaan KKN-PPM-BK 5 C. Tujuan dan Sasaran KKN-PPM-BK ...7 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI A. Gambaran Geografis dan Demografis ...8 B. Gambaran Status Derajat Kesehatan Masyarakat BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN KKN-PPM-BK A. Hasil Kegiatan (Berisi Rekappitulasi Kegiatan) B. Pembahasan (Uraian dan Pembahasan Kegiatan)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Landasan pembangunan nasional adalah Pancasila, dan landasan konstitusionalnya adalah Undang-undang Dasar 1945. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Oleh karenanya pembangunan kesehatan diselenggarakan pula dengan berlandaskan pada Pancasila dan Undang undang Dasar 1945. Kesehatan sebagai hak asasi manusia secara tegas di amanatkan oleh Undang undang Dasar 1945, di mana dinyatakan bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan

mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Di dunia internasional, konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) tahun 1948 juga menyatakan bahwa Health is a fundamental right, yang mengandung suatu kewajiban untuk menyehatkan yang sakit dan mempertahankan serta meningkatkan yang sehat. Hal ini melandasi pemikiran bahwa sehat sebagai hak asasi manusia dan sehat sebagai investasi. Dasar pembangunan kesehatan adalah norma, nilai kebenaran, dan aturan pokok yang bersumber dari falsafah dan budaya Bangsa

Indonesia, yang dipergunakan sebagai landasan untuk berpikir dan bertindak dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Untuk itu sehat menjadi kebutuhan hidup yang bersifat universal. Setiap kelompok masyarakat sebagai mahluk berbudaya akan berupaya menciptakan cara-cara yang dapat membuat diri mereka menjadi sehat sesuai dengan pengamatan, pengetahuan,dan keyakinan serta kondisis lingkungan hidup mereka, sehingga terciptalah suatu sistem kesehatan, sebagai strategi adaptasi kebudayaan mereka. Dalam kaitannya dengan hal tersebut di atas,ditinjau dari beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan, yakni : Lingkungan, Pelayanan Kesehatan, Perilaku dan Keturunan. Maka dalam berbagai fenomena yang umum dijumpai dalam masyarakat yang paling

berpengaruh terhadap tinggi rendahnya status kesehatan adalah faktor lingkungan dan perilaku yang bermanifestasi pada kebiasaan yang dianut oleh sebagian masyarakat yang dianggap sebagai satu hal yang lumrah. Lingkungan sebagai sebuah wadah yang menaungi masyarakat yang ada di dalamnya layak untuk diperhitungkan. Berbicara tentang kesehatan lingkungan mencakup aspek yang cukup luas salah satu contoh masalah Gizi yang cukup fenomenal adalah Memanfaatkan Garam beryodium

oleh masyarakat yang belum optimal. Penggunaan KB dikalangangan Masyarakat Masih Sangat Kurang mengkonsumsi Sayuran dan Buah

yang segar yang memenuhi sayarat kesehatan masih sangat kurang dijumpai khususnya di masyarakat pedesaan.Disamping itu perilaku dan kebiasaan buruk masyarakat menjadi sebuah tolak ukur yang nyata dalam penanganan masalah kesehatan, dan sebagian besar faktor tersebuat disebabkan oleh ketidaktahuan mereka tentang kesehatan dan kurangnya informasi yang diserap terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan. A. Prinsip Dasar Pelaksanaan KKN-PPM-BK Kuliah Kerja Nyata adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus, dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. KKN dilaksanakan dalam masyarakat di luar kampus dengan maksud meningkatkan relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan ilmu, pengetahuan, teknologi, serta

seni untuk melaksanakan pembangunan yang semakin meningkat serta meningkatkan persepsi mahasiswa tentang relevansi antara materi kurikulum kampus dengan realita pembangunan dalam masyarakat. KKN PPM BK merupakan suatu proses belajar kerja dalam bentuk kegiatan profesional terhadap program Pembangunan Berwawasan Kesehatan sesuai dengan Pardigma Sehat dengan cara partisipasi dalam

menggerakkan seluruh komponen parnership secara proportional dalam suatu kerja nyata sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat dari mahasiswa. KKN PPM BK merupakan salah satu bentuk pengintegrasian Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu anatara pengabdian pada masyarakat dengan pendidikan dan penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa secara interdisipliner dalm bidang kesehatan, dibawah bimbingan Satgas KKN PPM BK dan Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu (8 minggu). Bidang garapan dalam KKN-PPM-BK mencakup semua aspek yang terkait dengan profesi kesehatan, yaitu : 1. Aspek keterampilan teknis, misalnya monitoring dan evaluasi program yang telah atau sedang berjalan dan analisa data. 2. Aspek penelitian dan pengembangan sesuai dengan kebutuhan instansi lokasi KKN-PPM-BK 3. Aspek perencanaan, manajemen dan organisasi masalah kesehatan di lokasi KKN-PPM-BK C. Tujuan Dan Sasaran KKN-PPM-BK 1. Tujuan KKN-PPM-BK Adapun tujuan pelaksanaan KKN-PPM-BK adalah sebagai berukut : a. Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan.

b. Menjadikan

lebih

dewasanya

kepribadian

mahasiswa

dan

bertambah luasnya wawasan mahasiswa. c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan

motivasi kekuatan sendiri. d. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat. e. Mengusahakan terwujudnya Paradigma Sehat di lokasi KKN-PPMBK f. Membantu usaha mewujudkan desa sehat dilokasi KKN-PPM-BK g. Melakukan kesehatan. 2. Sasaran KKN Profesi Kesehatan Sasaran pelaksanaan KKN-PK meliputi mahasiswa, masyarakat dan Pemerintah Daerah/Institusi. a. Bagi Mahasiswa 1) Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya ketergantungan kaitan dan kerja sama antar sektor. 2) Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan ilmu, teknologi dan seni yang dipelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan. pengabdian kepada masyarakat dalam bidang

3) Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan pembangunan. 4) Melaksanakan program pengembangan dan pembangunan bersama setempat. 5) Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya nalar dalam melakukan dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah secara pragmatis ilmiah. 6) Melatih mahasiswa sebagai dinamisator dan problem solver. 7) Melalui pengalaman bekerja dalam melakukan penelaahan, merumuskan dan memecahkan masalah secara langsung, akan menumbuhkan sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa dalam arti peningkatan keahlian, tanggung jawab maupun rasa kesejawatan. b. Masyarakat dan Pemerintah Daerah / Institusi 1) Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran serta IPTEKES dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan. 2) Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk masyarakat yang bertumpu pada kultur kinerja

merencanakan, merumuskan dan melaksanakan pembangunan.

3). Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi swadaya masyarakat dalam pembangunan. 4). Terbentuknya kader-kader kesehatan dalam masyarakat sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan kesehatan. 5). Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam melaksanakan program dan proyek pembangunan yang berada di bawah tanggung jawabnya. c. Perguruan Tinggi 1) Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian sehingga mampu berpartisipasi aktif

mahasiswa dengan proses pembanguan di tengah masyarakat, sehingga kurikulum, materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang ada di Perguruan Tinggi dapat lebih disesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan kesehatan. 2) Dapat menelaah dan merumuskan keadaan/kondisi nyata masyarakat yang berguna bagi pengembangan IPTEKS, serta dapat mendiagnosa secara tepat kebutuhan masyarakat

sehinggan IPTEKS yang diamalkan dapat sesuai dengan tuntutan nyata. 3) Meningkatkan, memperluas dan mempererat kerja sama dengan instansi serta departemen lain melalui rintisan kerja sama dari mahasiswa yang melakukan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI A. Gambaran Geografis Dan Demografis 1. Gambaran Geografis a. Letak Desa Barang terletak di wilayah pemerintahan Kecamatan Liliriaja kabupaten Soppeng.Jarak ke ibukota kabupaten 26 km yang dapat ditempuh 45 Menit. Jarak ke ibukota propinsi 177 km dapat ditempuh 4 Jam. Luas wilayah Desa Barang + 5.000 m2 dengan batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Jampu Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mariorilau Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tinco Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kampiri

b. Administrasi Desa Secara administrative Desa Barang terdiri dari 2 Dusun yaitu Dusun Barang dan Dusun Pacongkang. Dari 2 Dusun tersebut

mempunyai 6 RW dan 12 RT. Dengan jumlah penduduk 2,567 masingmasing Dusun adalah Dusun Barang 678 kepala keluarga dengan

jumlah penduduk 350 jiwa, sedangkan Dusun Pacongkang 150 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 50 jiwa.

2. Keadaan Demografis a. Jumlah Penduduk Menurut data sekunder yang diperoleh dari kantor Desa Barang Kec. Liliriaja Kab. Soppeng pada tahun 2011, jumlah penduduk yang tercatat sebanyak 2,567 jiwa yang terdiri dari kepala keluarga (KK). Jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1,230 jiwa sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 1337 jiwa. 1) Kelompok Umur Distribusi penduduk Desa Barang menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.1 Distribusi Penduduk berdasarkan Kelompok Umur Desa BarangKec. Lilirilau Kab. Soppeng

No. 1. 2. 3. 4. 5.

Kelompok Umur 0 11 Bulan ( Bayi ) 1 - 64 Tahun ( Usila ) Jumlah

Jumlah 18 40 660 1014 160 1892

Sumber: Data Sampel Primer

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah penduduk yang terbanyak adalah kelompok umur 15-64 tahun dan yang terendah adalah kelompok umur 0-11 bulan. 2) Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk Desa Barang Kecamatan Liliriaja Kabupaten petani,

Soppeng,sebagian

besar

bermata

pencaharian

sebagai

pedangang/wiraswasta, PNS, TNI/Polri, dan yang bermata pencaharian lain - lain sehingga tingkat pendapatan dan pengeluaran dalam setiap bulan bervariasi. Kebanyakan penduduk di daerah ini tidak mengetahui jumlah pendapatan dan pengeluarannya dalam sebulan, hal ini disebabkan karena pendapatan yang mereka peroleh tidak tetap. Jumlah pendapatan yang diperoleh setiap kali panen, biasanya dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari - hari dan untuk mempersiapkan kebutuhan lahan pertanian selanjutnya Ditinjau dari aspek pendidikan sebagian besar penduduk

terdistribusi pada tingkat pendidikan tamat SD 31,2 %, tamat SLTP 19,6 %, tamat SMA/MA 18,00 %, Akademi/PT 10,0 % , sisanya adalah tidak sekolah dan sementara masih menempuh pendidikan di SD. Selain itu penduduk Desa Barang memiliki beraneka ragam etnis mulai dari Bugis (99,5%), Makassar (2,3%), dan lain - lain ( 1,6 %). Kehidupan masyarakat di daerah ini masih dipengaruhi oleh faktor sosial budaya terutama faktor

tradisi, kepercayaan serta sistem nilai yang ada dan masih terpelihara dalam kehidupan sehari - hari. B. Gambaran Status Derajat Kesehatan Masyarakat Salah satu pakar kesehatan dunia yaitu H.L. Blum dalam teorinya mengemukakan masyarakat bahwa status kesehatan oleh baik individu maupun faktor

sangat

dipengaruhi

empat

faktor,

yaitu

lingkungan, faktor perilaku, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor genetik. 1. Faktor Lingkungan Berikut tabel yang menggambarkan kondisi kesehatan lingkungan Desa Barang. Tabel 2.3. Kondisi Kesehatan Lingkungan Desa Barang Kec. Liliriaja Kab. Soppeng No. 1. 2. 3. Kepemilikan Jambang Ya,Memenuhi Syarat Jumlah 136

Ya,Tidak Memenuhi Syarat 53 Tidak 12 Total 200 Sumber: Data Primer Hampir seluruh rumah tangga di Desa Barang telah memiliki WC. Mereka juga membuat SPAL sederhana di samping rumah agar limbah cair yang dihasilkan setiap hari dapat dialirkan sehingga tidak menimbulkan genangan di sekitar rumah. Terlebih lagi Desa Barang

merupakan daerah pegunungan sehingga masyarakat membuat SPAL sederhana yang arahnya ke belakang rumah. Berdasarkan observasi, semua kolong rumah di Desa Barang terlihat bersih dan rapi. Tidak ada sampah yang berserakan. Kalaupun ada, hanya satu dua sampah yang terlihat.sementara sarana air

bersih yang digunakan di Desa Barang bersumber dari sumur bor dan sumur gali. 2. Faktor Perilaku Penduduk di Desa Barang telah memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya kebersihan. Hal ini dibuktikan dengan keadaan rumah tangga yang bersih dan memiliki SPAL. Penduduk Sebagian juga banyak yang menanam pohon atau tanaman obat keluarga (TOGA) di sekitar rumah. Penataan bunga-bunga yang rapi di pekarangan rumah mencerminkan perilaku/kebiasaan penduduk di desa ini. 3. Faktor Pelayanan Kesehatan Faktor pelayanan kesehatan mempengaruhi tinggi atau

rendahnya status kesehatan masyarakat karena keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan dalam pelayanan kesehatan,

pencegahan penyakit, pengobatan dan perawatan bagi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang baik desertai dengan sarana dan prasarana kesehatan yang lengkap merupakan upaya peningkatan kesehatan masyarakat.s

Belum

Terdapat

fasilitas

kesehatan

berupa

Pustu/Polindes/Poskesdes yang ada di Desa Barang, Persoalan ini di sebabkan adanya puskesmas, sehingga masyarakat tidak harus keluar Desa untuk mendapat layanan kesehatan. Keberadaan kader posyandu yang selama ini menjadi

perpanjangan tangan dari petugas kesehatan telah memberikan kontribusi bagi kesehatan ibu dan anaknya, namun kegiatan mereka tidak didukung dengan fasilitas yang memadai seperti tempat pelayanan (gedung) dan biaya operasional. Pelayanan Askes (Asuransi Kesehatan) belum menyentuh masyarakat Desa Barang secara keseluruhan. Menurut hasil

wawancara bersama warga, mereka yang ingin berobat cukup memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK). Sedangkan penuturan kepala puskesmas, hanya pemeriksaan penunjang yang bisa dilayani dengan Askes, misalnya pemeriksaan Hb (Hemoglobin)

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. URAIAN KEGIATAN 1. Rekapitulasi Kegiatan Program

Pengg

No

No. Bidan Sektor g KM

Nama program

Jumlah Program

Volume Jam

Jok

Masy

1. 2. 3. 4. 5.

Penyuluhan Gizi Seimbang Demontrasi Penyajian MP-ASI Penyuluhan ASI Esklusif Penyuluhan Gizi dan Bahan Makanan Penyuluhan Beryodium Penggunaan Garam

1 1

255 80 65

124 17 16 30 30

31620 1360 1040 300 2400

1 1

100 80

PF

SB

Penyuluhan Gizi dan Bahan Makanan Penyuluhan Gizi Buruk ( Gizi Ganda) Demontrasi penyajian MP-ASI TOTAL

1 1 1 15

38 30 43 691

23 23 25 288

874 690 1075 38359

2. Pembahasan Dari hasil survey cepat dan pengambilan sampel yang kami lakukan di Desa Barang, Kec. Liliriaja ditemukan beberapa masalah kesehatan khususnya yang berbasis lingkungan. Dari masalah yang didapat ditentukan beberapa prioritas masalah yang kami anggap sangat urgent untuk mendapatkan perhatian dan penanganan untuk segera diselesaikan, dari prioritas masalah tersebut kami mengajukan beberapa rencana operasional pelaksanaan progam kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Bidang

Kesehatan (KKN-PPM-BK) dalam rangka melakukan intervensi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang didapat dan diprioritaskan baik secara individu maupun secara kelompok. Dari data didapatkan dari hasil survey dan pengambilan Sampel, Hasil yang diperoleh adalah : Tingginya presentase masyarakat yang kurang pengetahuan tentang Kesehatan dan pemeliharaannya Hal ini dipengaruhi oleh perilaku Masyarakat dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit serta penanganannya di rumah. Menurut Ensiklopedi Amerika Perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya. Hal ini berarti bahwa perilaku baru terjadi apabila ada suatu yang diperlukan untuk menimbulkan reaksi, yaitu terhadap rangsangan atau Perubahan.

Seperti halnya perilaku terhadap kesehatan lingkungan kesehatan mencakup : a. Perilaku sehubungan dengan air bersih, termasuk didalamnya komponen, manfaat, dan penggunaan air bersih untuk kepentingan kesehatan b. Perilaku sehubungan dengan pembuangan air kotor, yang menyangkut segi higiene pemeliharaan tekhnik dan

penggunaannya. c. Perilaku sehubungan dengan limbah, baik limbah padat maupun limbah cair, termasuk didalamnya system pembuangan sampah dan air limbah yang sehat, serta dampak pembuangan limbah yang tidak baik. d. Perilaku sehungan rumah sehat, yang meliputi ventilasi,

pencahayaan, lantai, dan sebagainya. e. Perilaku sehungan dengan pembersihan sarang-sarang nyamuk (vektor), dan sebagainya. f. Perilaku sehubungan dengan penggunaan garam beryodium dilingkungan perumahan. Lingkungan yang optimal akan memberi dampak pada status kesehatan yang optimal. Lingkungan yang optimal adalah ciri dari pada masyarakat yang modern tersedia sarana untuk kelangsungan

kegiatan pribadi, keluarga, masyarakat seperti air, listrik, pembuangan kotoran, transportasi, perumahan dan sebagainya. Secara kuantitatif kesenjangan lingkungan dapat diukur dengan indikator-indikator tertentu seperti rumah sehat, tempat umum yang sehat, keluarga yang memiliki sarana kesehatan lingkungan (Jamban, Tempat Sampah, PHBS). Semakin besar kesenjangan keadaan lingkungan, semakin kuat asumsi kita untuk menyatakan lingkungan sebagai penyebab penyakit (masalah kesehatan) di suatu wilayah. Untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal, tidak hanya dapat ditinjau dari kesehatan lingkungan tetapi juga dari kesehatan individu dan keluarga. Kesehatan individu tidak dapat dicapai secara tiba-tiba tetapi merupakan suatu proses dalam mengelola

kehidupannya sendiri dengan cara mengatur dan mengembangkan setiap aspek dari tubuh, akal/pikiran dan perasaan sehingga tercapai keseimbangan yang harmonis. Maka dari itu dijadikan program individu. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan( KKN-PPM-BK ) STIKES Baramuli Pinrang antara lain : Berdasarkan masalah yang kami dapatkan dan kesepakatan bersama dengan masyarakat Desa barang,Dusun Barang, & Dusun

Pacongkang

maka

kami

mengajukan

beberapa

perencanaan

operasional pelaksanaan program KKN PPM BK Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baramuli Pinrang adalah sebagai berikut :A. 1) Bidang Kesehatan Masyarakat Penyuluhan Gizi Masyarakat

a. Penyuluhan gizi seimbang Dari hasil survey yang dilakukan di Desa Barang Kecamatan liliriaja Kabupaten Soppeng, rata-rata masyarakat masih kurang mengerti dan memahami tentang pola makan yang sehat di Desa Barang merupakan prioritas masalah pertama dalam pelaksanaan program pokok KKN PPM BK di Desa Barang Oleh karena itu, masih banyak masyarakat yang mudah terserang penyakit akibat kuranya pengetahuan tentang Gizi seimbang. Dan ini adalah suatu upaya untuk memberikan pemahaman tentang Gizi seimbang Kegiatan penyuluhan Kesehatan Umum Penyuluhan Gizi seimbang di masyarakat dilaksanakan mulai tanggal 28 s/d 25, April 2012 dengan alokasi waktu selama dalam pelaksanaan adalah penyuluhan Door to door tiap KK 30 menit di Desa Barang. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut melibatkan masyarakat sebagai peserta, dan mahasiswa sebagai pelaksana teknis penyuluhan. Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan dilakukan dengan metode Tanya jawab dengan jumlah

peserta/hari sebanyak 16 KK. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 minggu dengan jumlah volume sebanyak 255 KK dan jumlah waktu yang digunakan adalah 8 jam dengan total JOK 128 Alokasi dana yang digunakan dalam rangka pelaksanaan penyuluhan kesehatan di Desa Barang ini hanya melibatkan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan. Kegiatan ini memberikan sebuah hasil yang optimal dimana masyarakat dapat mengetahui tentang Gizi seimbang umumnya di Rumah Tangga sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat mengetahui/ mencegah timbulnya penyakit Gizi Kurang atau DM. b. Penyuluhan ASI Esklusif Berdasarkan prioritas masalah kesehatan, masalah ASI Esklusif Masyarakat merupakan masalah serius dan memerlukan pemecahan masalah guna mengurangi kejadian penyakit-penyakit yang tidak diinginkan. Penyuluhan yang dilakukan guna untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya ASI Esklusif bagi Bayi dan ibu Barang pada tanggal 8, April 2012 Dengan jumlah program 1 dengan volume secara keseluruhan 24 Orang dan jumlah waktu

sebanyak 18 jam dengan total keseluruhan yaitu total jam x jumlah volume (JOK) 432

c.

Penyuluhan gizi dan bahan makanan Dari hasil survey yang dilakukan di Desa Barang Kecamatan

liliriaja Kabupaten Soppeng, rata-rata masyarakat masih kurang mengerti dan memahami tentang pola makan yang sehat di Desa Barang merupakan prioritas masalah pertama dalam pelaksanaan program pokok KKN PPM BK di Desa Barang Oleh karena itu, masih banyak masyarakat yang mudah terserang penyakit akibat kuranya pengetahuan tentang.Makanan bergizi Dan ini adalah suatu upaya untuk memberikan pemahaman tentang Makanan bergizi Kegiatan penyuluhan Kesehatan Umum yaitu Penyuluhan gizi dan bahan makanan dilaksanakan mulai tanggal 7, April 2012 dengan alokasi Dusun Pacongkang waktu selama 30 jam dalam pelaksanaan adalah penyuluhan Gizi dan Bahan Makanan di Desa Barang. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut melibatkan masyarakat sebagai peserta, 40 dan mahasiswa sebagai pelaksana teknis penyuluhan. Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan dilakukan dengan metode Tanya jawab dengan. jumlah volume sebanyak 40 dan jumlah waktu 30 yang digunakan adalah dengan total JOK 1200 Alokasi dana yang digunakan dalam rangka pelaksanaan penyuluhan kesehatan di Desa Barang ini hanya melibatkan mahasiswa sebagai pelaksana kegiatan.

Kegiatan ini memberikan sebuah hasil yang optimal dimana masyarakat dapat mengetahui tentang Gizi dan bahan makanan di Rumah Tangga sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat mengetahui/ mencegah timbulnya penyakit Gizi Kurang, Anemia dan hipertensi d. Penyuluhan penggunaan garam beryodium Pemeriksaan garam beryodium ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada masyarakat yang belum menggunakan

garam yg mengandung yodium,dan penyuluhan ini diberikan sesuai dengan prioritas masalah kesehatan, dimana salah satu masalah yang penting di Desa Jampu, adalah masalah kurangnya pengetahuan tentang pentingnya yodium dalam kehidupan sehari-hari serta cara pengolahan dan penggunaan Garam Beryodium yang baik dan

benar,agar kandungan yodium dalam garam tetap terjaga kandungan gizinya.Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya

Yodium dan cara penggunaan yodium dapat mengakibatkan penyakit pembesaran pada kelenjar hipertiroid(Gondok) dan penyakit-penyakit lainnya. Oleh sebab itu dalam upaya mengurangi masalah kesehatan ini kami berikan suatu pemahaman serta pengetahuan yang baik dalam bentuk penyuluhan maupun memperlihatkan suatu perilaku positif kepada masyarakat.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan secara massal dilaksanakan di penrie Dusun pacongkang pada tanggal 31, April

2012 dengan volume secara keseluruhan 36 orang dan jumlah waktu sebanyak 30 jam dengan total keseluruhan yaitu total jam x jumlah volume (JOK) 1080 Tujuan program penyuluhan Garam Beryodium dan cara pengolahannya ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Barang

dusun Pacongkang agar mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun program yang dilakukan merupakan program pokok Non tema yang dilaksanankan di rumah warga yang berbasis penyuluhan massal 2) Pelayanan Kesehatan Umum a. Demontrasi penyajian MP-ASI Makanan Pendamping MP-ASI (MP-ASI) dilaksanakan di Posyandu Desa Barang dan Dusun L. Program ini dilaksanakan dengan mengingat masih banyak mayarakat yang tidak mengerti tentang bahan makanan yang baik dan bergizi bagi bayi dan balita. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan menambah pengetahuan para ibu tentang contoh makanan tambahan karena dalam kegiatan posyandu ini didapat 4 balita yang termasuk kategori gizi kurang. Program ini dilaksanakan pada tanggal 4 April 2012 dengan jumlah program

sebanyak 1 kali, dimana dalam pelaksanaan kegiatan ini terdapat balita yang mendapat MP-ASI dan dengan volume secara keseluruhan 20 orang dan jumlah waktu sebanyak 17 jam dengan total keseluruhan yaitu total jam x jumlah volume (JOK) 340 Pelaksanaan kegiatan ini mendapat dukungan positif dari masyarakat Desa bARANGdan serta pihak puskesmas, sehingga program ini dapat terlaksana sesuai dengan hasil yang diharapkan 1. Faktor Pendukung 1) Adanya penerimaan yang baik dari masyarakat. 2) Koordinasi dengan aparat Kantor Desa, Kepala Desa dan lintas sektoral yang turut terlibat dalam program ini. 3) Adanya bimbingan dari dosen pembimbing lapangan. 4) Kerja sama yang baik antara peserta KKN PPM 2. Faktor Penghambat 1) Faktor bahasa, dimana sebagian masyarakat masih

menggunakan bahasa daerah

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan masalah kesehatan yang didapatkan di Desa Barang Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng, maka penyusun menyimpulkan bahwa permasalahan kesehatan yang dihadapi

masyarakat Desa Barang berdasarkan beberapa karakteristik yang telah diamati yaitu dari faktor tingkat pendidikan dan sosial ekonomi sebagian besar masih rendah. Sehingga pemahaman serta

keterampilan mereka pun sangat terbatas. Gaya hidup dan perilaku masyarakatnya masih kurang dalam hal pemeliharaan kesehatan yang dipengaruhi oleh kurangnya promosi dan penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan umum yang diberikan kepada masyarakat

setempat. Masih banyaknya kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang dapat merugikan kesehatan antara lain membuang sampah

disembarang tempat yang masih belum disadari oleh masyarakat. Kurangnya tanggung jawab masyarakat dalam memelihara kebersihan lingkungannya. Dari permasalahan di atas dan prioritas masalah yang telah ditetapkan, maka dilakukan intervensi pemecahan masalah kesehatan di Desa Barang Kecamatan Liliriaja adalah sebagai berikut :

1. Penyuluhan penggunaan garam beryodium 2. Penyuluhan ASI Esklusif 3. Penyuluhan Gizi seimbang 4. Penyuluhan gizi dan bahan makanaan bergizi 5. Demontrasi penyajian MP-ASI 6. Penyuluhan gizi buruk (gizi ganda) 7. TOGA Dari hasil evaluasi intervensi yang dilaksanakan di Desa Barang Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng masyarakat sangat antusiasi dalam membantu dan melaksanakan program-program yang dilakukan dan hasil yang dapat tercapai antara lain: 1. Penyuluhan Penggunaan garam beryodium di masyarakat

terlaksana dengan optimal melebihi target yang ingin dicapai. 2. Penyuluhan ASI Esklusif di masyarakat di Desa Barang Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng terlaksana dengan baik dan melebihi target yang direncanakan. 3. Penyuluhan gizi seimbang di Desa Barang terlaksana melebihi target yang ingin dicapai. 4. Demontrasi penyajian MP-ASI yang dilaksanakan di Posyandu Desa Brang terlaksana dengan baik dan mendapat apresiasi dari Pembina Posyandu dan Bidan Desa

5. Penyuluhan gizi buruk (gizi ganda) di masyarakat Desa Barang Kecematan Liliriaja Kabupaten Soppeng terlaksana dengan baik. 6. Pengadaan toga di Desa Barang terlaksana dengan baik.

B.

SARAN

Dari masalah-masalah kesehatan dan berdasarkan prioritas masalah yang ditemukan dilapangan selama KKN-PPM-BK, maka penyusun

menyarankan agar : 1. Dosen pembimbing lapangan (DPL) : a) Memberikan pengarahan-pengarahan agar pencapaian program tidak menyimpan dari rencana yang telah ditetapkan b) Lebih memantau perkembangan pelaksanaan program peserta KKN PPM-BK. c) Mengevaluasikan hasil program mengenai tingkat keberhasilan yang dicapai. 2. Lembaga program pemberdayaan masyarakat (LPPM) Diharapkan lebih meningkatkan pengarahan, bimbingan, dan

pengawasan pelaksanaan KKN-PPM-BK.

3. Pemerintah a) Struktur organisasi dan pemerintah di Desa Barang Kecematan Liliriaja masih sangat perlu mendapat perhatian khusus untuk realisasi program pemerintah khususnya bidan kesehatan. b) Memperhatikan segala kesulitan-kesulitan masyarakat dalam

penyelesaian persoalan kesehatan. c) Sebaiknya dinas kesehatan mensurvey langsung masyarakat

setempat agar masalah yang mereka dapatkan lebih kongkrit sehingga program yang akan di laksanakan betul-betul menjadi kebutuhan masyarakat. 4. Puskesmas a) Agar mampu menyampaikan informasi kesehatan yang jelas kepada seluruh lapisan masyarakat. b) Meningkatkan pelayanan kesehatan c) Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang arti sehat. Penulis juga menyarankan kepada semua elemen yang terkait, agar tetap konsistensi untuk tetap mempertahankan dan mendukung segala upaya pencegahan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat khususnya yang ada pada Desa Barang Kecematan Liliriaja, semoga dengan adanya sebuah jalan yang dirintis oleh

mahasiswa KKN PPM BK menjadi sebuah harapan baru yang akan terus diterapkan dalam dunia kesehatan masyarakat.

DAFTAR LAMPIRAN

1. Kartu kontrol pelaksanaan kegiatan tema KKN PPM BK(form k-1) 2. Kartu kontrol pelaksanaan program bantu KKN PPM BK(form k-2) 3. Kartu kontrol pelaksanaan kegiatan non tema KKN PPM BK(form k-3) 4. Time schedule kegiatan KKN PPM BK 5. Satuan Acara Penyuluhan Penggunaan Garam Beriodium 6. Satuan Acara Penyuluhan ASI Eksklusi 7. Satuan Acara Penyuluhan MP-ASI 8. Satuan Aacara Penyuluhan Gizi Seimbang 9. Satuan Acara Penyuluhan Gizi dan Bahan Makanan 10. Dokumentasi kegiatan

DOKUMENTASI KEGIATAN PENYULUHAN KKN-PM-BK

DOKUMENTASI SEMINAR AWAL

DOKUMENTASI PENYULUHAN TES GARAM BERYODIUM DOKUMENTASI PADA SAAT TABULASI

DUKUMENTASI PENYULUHAN GIZI DAN BAHAN MAKANAN

DOKUMENTASI DI POSYANDU

DOKUMENTASI DEMONTRASI PENYAJIAN MP-ASI

DOKUMENTASI PENYULUHAN DOOR TO DOOR