laporan pelaksanaan kegiatan hapip
TRANSCRIPT
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN(Individu)
KULIAH KERJA NYATAPEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADATAHUN 2012
SUB UNIT : 1/Dusun Nglingi
U N I T : 144
KECAMATAN : Ngebel
KABUPATEN : Ponorogo
PROPINSI : Jawa Timur
Disusun oleh :
Nama Mahasiswa : HAPIP HARITSYAH
Nomor Mahasiswa : 09/283623/PN/11704
BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM
DAN PELAYANAN MASYARAKAT
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara resmi menjadi mata kuliah dalam kurikulum
Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi
meliputi; Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Program KKN yang
merupakan suatu program rintisan sekitar tahun 1971 – 1973, UGM ditunjuk sebagai
universitas pembina KKN di Indonesia. Dalam perkembangannya, KKN di UGM senantiasa
mengalami pemyempurnaan secara berkala. Perubahan status UGM sebagai universitas riset
menyebabkan kegiatan KKN pun dilakukan dengan berbasis pada riset, dilaksanakan atas
tema – tema khusus yang dimunculkan bersama dari masyarakat dan universitas.
Kuliah Kerja Nyata Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN –PPM)
Universitas Gadjah Mada dilaksanakan di Dusun Nglingi, Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel,
Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Dalam kurun waktu 38 hari (mulai dari 9 Juli – 15
Agustus 2012) penulis berhasil menjalankan program K1 dengan sukses. Program K1 Tema
diselesaikan dalam 87 jam, sedangkan Program K1 Non-Tema diselesaikan dalam 118 jam.
Pelaksanaan program KKN diawali dengan kegiatan observasi awal di dusun Nglingi,
Kelurahan Ngebel, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Pada kegiatan
observasi ini, mahasiswa melakukan pengkajian masalah-masalah yang aktual maupun
potensial terjadi di masyarakat, terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan
masyarakat. Selanjutnya setelah mengumpulkan permasalahan tersebut, saya menyusun
perencanaan program yang akan saya dilaksanakan.
Secara umum pelaksanaan program berjalan lancar. Perubahan yang terjadi lebih
banyak kepada waktu pelaksanaan, dikarenakan harus menyesuaikan dengan jadwal yang ada
di masyarakat , selain itu terdapat kendala – kendala kecil dalam pelaksanaan program itu
sendiri. Ada beberapa program tambahan yang muncul sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Program – program KKN yang dilaksanakan adalah :
1. Pelatihan Tanaman TOGA. (Tema)
2. Upaya pengendalian penyakit dan hama tanaman cengkeh. (Tema)
3. Pembinaan teknis persiapan lahan perikanan. (Non-Tema)
4. Pembelajaran Teknik Budidaya Ikan. (Non-Tema)
5. Penyuluhan Perikanan dan pentingnya gizi ikan. (Non-Tema)
6. Pengenalan/pembuatan kolam keramba/KJA. (Tema)
7. Pengenalan alat/teknik perikanan. (Non-Tema)
8. Penyuluhan perikanan. (Non-Tema)
Dari keseluruhan program yang telah dilaksanakan, yang termasuk program Inter
Disipliner (ID) adalah pelatihan tanaman TOGA dan pengenalan/pembuatan kolam
keramba/KJA. Sedangkan yang termasuk program Mono Disipliner (MD) adalah upaya
pengendalian penyakit dan hama tanaman cengkeh, pembinaan teknis persiapan lahan
perikanan, pembelajaran teknik budidaya ikan, penyuluhan perikanan dan pentingnya gizi
ikan, pengenalan alat/teknik perikanan, dan penyuluhan perikanan. Adapun hasil rekapitulasi
kegiatan dapat dilihat dalam Lembar Rekapitulasi Kegiatan (R-1).
KKN Unit 144 yang dilaksanakan di Dusun Nglingi, Desa Ngebel, Kecamatan
Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur ini mengangkat suatu tema yang dekat dengan
UMKM. Tema kegiatan yang diterapkan adalah berupa pengembangan UMKM desa wisata,
latar belakang pengambilan tema ini tak dapat dipisahkan dari pengembangan desa wisata.
Secara khusus program KKN ini berjudul “Revitalisasi Usaha Kerajinan Bambu Sebagai
Pengembangan Umkm Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel,
Kabupaten Ponorogo”. Realita yang menunjukkan bahwa desa wisata bisa meningkatkan
pendapatan masyarakat sekitar dengan mendasari program KKN ini untuk menanamkan suatu
paradigma yang lugas terhadap kesadaran akan pengembangan UMKM di desa wisata.
Program yang dilaksanakan pada KKN ini nantinya diharapkan mampu memberikan suatu
pemahaman, praktek, dan pengembangan akan UMKM.
1. Pelatihan Tanaman TOGA. (Tema)
⦁ Bidang : A
⦁ No. Sektor : 2.2.11
⦁ Sifat Program : Interdisipliner
⦁ No. Kode : AT-01 interdisipliner dengan ST-T-07
⦁ Status program : Berhasil Dilaksanakan
Penyuluhan Tanaman Obat keluarGA (TOGA) yang dilakukan terdiri dari beberapa
kegiatan yaitu penyuluhan tentang unsur hara, penyuluhan tentang TOGA, penyuluhan
tentang pupuk, pembagian leaflet tantang TOGA, praktek membuat media tanam dan
penanaman TOGA. Penyuluhan ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan siswa
tentang tanaman obat dan menambah rasa peduli siswa terhadap tanaman dengan
merawatnya setiap hari. Penyuluhan tentang TOGA dibantu oleh teman dari kluster
kesehatan. Adapun pot yang digunakan untuk tempat menanam benih tanaman berbahan
dasar bambu dan merupakan kerajinan bambu yang bisa digunakan.
Program ini dilaksanakan di satu tempat yaitu di SD 1 Ngebel. Penyuluhan berjalan
dengan lancar, siswa-siswa menikuti kegiatan dengan tertib dan senang bisa menanam
tanaman sendiri. Perawatan yang dilakukan siswa-siswa setiap pagi dan sore yaitu
menyiram tanaman mampu dilakukan para siswa. Selain itu kegiatan ini pun didukung
penuh oleh para guru untuk menumbuhkan sikap disiplin dan rasa tanggung jawab para
siswa. Adapun kendala dalam kegiatan ini adalah sulitnya mencari letak yang sesuai untuk
diletakkan bak taman.
2. Upaya pengendalian penyakit dan hama tanaman cengkeh. (Tema)
⦁ Bidang : A
⦁ No. Sektor : 2.2.05
⦁ Sifat Program : Monodisipliner
⦁ No. Kode : AT-02
⦁ Status program : Berhasil Dilaksanakan
Kegiatan pengendalian Hama Penyakit Tanaman (HPT) perkebunan bertajuk kepada
tanaman cengkeh yang menjadi mata pencaharian petani kebun di desa ini. Adanya wabah
yang menyerang cengkeh di daerah tempat KKN PPM membuat kami melaksanakan
program ini. Kegiatan ini terdiri atas observasi daerah perkebunan cengkeh yang sudah
terkena penyakit, melakukan penyuluhan keliling bersama Penyuluh Petani Lapangan
(PPL), serta melakukan diskusi terbuka bersama. Petani cengkeh.
Program ini dilaksanakan di balai desa ngebel. Kegiatan berjalan dengna lancar, tim
kkn berhasil menghubungi dinas perkebunan untuk menjadi pembicara pada acara diskusi
terbuka. Juga terlihat adanya antusias dari para petani, terlihat dari banyaknya jumlah
peserta kegiatan yang datang.
3. Pembinaan teknis persiapan lahan perikanan. (Non-Tema)
⦁ Bidang : A
⦁ No. Sektor : 2.4.02
⦁ Sifat Program : Monodisipliner
⦁ No. Kode : A-02
⦁ Status program : Berhasil Dilaksanakan
Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan terhadap usaha perikanan yang menjadi
salah satu mata pencaharian warga. Semula terdapat adanya lahan berupa bak permanen
untuk budidaya ikan, akan tetapi bak tersebut mengalami kerusakan. Sehingga dari
peristiwa tersebut menghasilkan adanya pemikiran untuk mengaktifkan lahan yang rusak
tersebut agar bisa dipakai kembali menjadi lahan perikanan dengan cara mengubah kolam
permanen menjadi kolam dengan sistem terpal.
Kegiatan pembinaan teknis persiapan lahan perikanan dilaksanakan dengan
melakukan observasi bak permanen yang rusak, mendatangi rapat pembudidaya serta
sharing langsung dengan para pembudidaya ikan yang ada di dusun Nglingi. Awalnya
terdapat keinginan untuk membangun suatu sistem kolam terpal di lokasi yang rusak akan
tetapi terdapat beberapa kendala seperti kurangnya waktu untuk membuat kolam terpal
siap pakai serta harga plastik terpal yang belum bisa dijangkau baik mahasiswa serta
pembudidaya di saat itu. Sehingga dari tim KKN hanya bisa memberikan bantuan berupa
Standart Operational Procedure (SOP) pembuatan, penggunaan, dan perawatan kolam
terpal.
4. Pembelajaran Teknik Budidaya Ikan. (Non-Tema)
⦁ Bidang : A
⦁ No. Sektor : 2.4.04
⦁ Sifat Program : Monodisipliner
⦁ No. Kode : A-04
⦁ Status program : Berhasil Dilaksanakan
Kegiatan ini merupakan bentuk kegiatan guna meningkatkan usaha perikanan yang
menjadi salah satu mata pencaharian warga. Banyaknya jumlah keramba di sekitar telaga
berpotensi untuk meningkatkan aset desa sebagai desa wisata. Selain itu juga di desa
banyak sekali pembudidayaikan yang membudidayakan ikan nila dengan sistem yang
masih tradisional (ekstensif), sehingga adanya keinginan untuk meningkatkan kualitas
manajemen budidaya perikanan di sekitar telaga. Adapun peningkatan kualitas tersebut
dilakukn dengan pemberian beberapa teknologi tambahan yang sekiranya sesuai untuk
kawasan telaga.
Kegiatan pembelajaran teknik budidaya ikan dilaksanakan dengan melakukan
sharing baik dari tahap persiapan budidaya, tahap operasional budidaya hingga tahap
panen budidaya ikan agar kegiatan perikanan tetap berlangsung dan berkelanjutan. Selain
itu juga, didalam pelaksanaannya diselingi kegiatan cara menanam pakan alami ikan
sehingga ikan yang dibudidayakan bisa mengkonsumsi pakan alami ikan untuk
menghemat penggunaan pakan ikan yang bisa tergolong mahal. Di akhir kegiatan
dilakukan kegiatan pemanenan ikan di keramba warga. Adapun beberapa hambatan yang
dialami yaitu sedikitnya kapasitas orang yang bisa dibawa ke keramba. Sehingga
menyulitkan dalam proses dokumentasi kegiatan.
5. Penyuluhan Perikanan dan pentingnya gizi ikan. (Non-Tema)
⦁ Bidang : A
⦁ No. Sektor : 2.4.08
⦁ Sifat Program : Monodisipliner
⦁ No. Kode : A-5
⦁ Status program : Berhasil Dilaksanakan
Kegiatan ini merupakan salah satu dari program KKN-PPM yang bertujuan untuk
mengenalkan pentingnya gizi ikani kepada masyarakat yang ada di lingkungan lokasi
KKN-PPM. Adapun kegiatan ini ditujukan kepada ibu ibu PKK atau sejenisnya.
Pemilihan ibu-ibu PKK sebagai target/sasaran kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan pemberian gizi ikan kepada keluarga, karena manfaat gizi
ikan yang lebih bagus dibandingkan dengan gizi daging hewan yang lain. Oleh sebab itu,
nantinya kegiatan ini akan mengubah mindset/pola pikir masyarakat untuk lebih
mengkonsumsi daging ikan daripada daging hewan yang lain.
Kegiatan penyuluhan perikanan dan pentingnya gizi ikan dilakukan sebagai program
diversifikasi pangan. Adapun program ini dilakukan dengan melakukan acara masak
bersama perkumpulan ibu ibu yang ada di RT setempat. Kegiatan dimulai dengan
sosialisasi dengan pembudidaya, dilanjutkan dengan sosialisasi ke ibu ibu PKK setempat
lalu dilanjutkan dengan persiapan tempat acara, membeli bahan-bahan, dan memulai
acara memasak bersama sekaligus diselingi dengan pemberian informasi penting tentang
ikan kepada ibu-ibu PKK. Dalam pelaksanaan acara, terlihat ibu ibu sangat antusias
untuk mengikuti rangkaian acara yang diberikan. Adapun hambatan yang dilalui yaitu
lamanya persiapan acara yaitu mempersiapkan ikan yang akan dipakai untuk memasak
bersama ibu ibu.
6. Pengenalan/pembuatan kolam keramba/KJA. (Tema)
⦁ Bidang : A
⦁ No. Sektor : 2.4.11
⦁ Sifat Program : Monodisipliner
⦁ No. Kode : A-T-03
⦁ Status program : Berhasil Dilaksanakan
Pengenalan/pembuatan kolam keramba/KJA merupakan suatu kegiatan yang
ditujukan kepada beberapa pemuda yang ada di dusun Nglingi ini. Kegiatan ini menjadi
penting dikarenakan potensi budidaya keramba yang sangat tinggi yang ada di dusun
Nglingi ini. Selain itu banyaknya pemuda yang ada di Dusun Nglingi bisa menjadi
potensi untuk meningkatnya SDM perikanan yang ada di Desa Ngebel. Sehingga dari
kegiatan ini, pemuda mampu menjadi SDM yang bisa mengelola kegiatan sektor
perikanan yang ada di Desa Ngebel.
Kegiatan ini dilakukan dengan melakukan sosialisasi baik kepada pembudidaya ikan
maupun pemuda karang taruna untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Selain itu,
kegiatan dilanjutkan dengan pembuatan alat peraga berupa miniatur keramba untuk
bahan diklat, dan setelah itu program ini diakhiri dengan kegiatan penyuluhan
manajemen kebersihan keramba. Adapun beberapa hambatan yang dihadapi dalam
kegiatan ini yaitu sulitnya menentukan lokasi untuk diadakan diklat, selain itu juga
adanya kerusakan dari alat peraga yang disebabkan rendahnya mutu bahan baku untuk
pembuatan miniatur keramba.
7. Pengenalan alat/teknik perikanan. (Non-Tema)
⦁ Bidang : A
⦁ No. Sektor : 2.4.12
⦁ Sifat Program : Monodisipliner
⦁ No. Kode : A-06
⦁ Status program : Berhasil Dilaksanakan
Kegiatan ini merupakan salah satu program perikanan yang bisa diimplementasikan
kepada pembudidaya ikan yang ada di sekitar telaga. Kegiatan ini dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan pembudidaya dalam melakukan kegiatan budidaya. Adapun
kegiatan ini mampu meningkatkan pengetahuan budidaya intensif terutama bila di
terapkan pada budidaya keramba. Salah satu kegiatan teknik budidaya yaitu menyediakan
pakan ikan buatan kepada para pembudidaya ikan.
Dalam pelaksanaannya kegiatan ini diawali dengan seringnya sharing dengan
pembudidaya tentang karakteristik budidaya yang ada di telaga. Selain itu juga dilakukan
pelatihan pembuatan pakan buatan yang berguna untuk mengurangi kebutuhan pakan
ikan. Dalam melakukan program inipun terdapat beberapa hambatan yang dihadapi
seperti tidak adanya bahan pembuatan pakan seperti tepung ikan yang dijual di daerah
lokasi KKN maupun sekitarnya sehingga dalam pelaksanaanya, bahan bahan yang
digunakan langsung didatangkan dari luar kota. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, para
peserta sangat antusias dalam mengikuti serangkaian acara yang diberikan. Terlihat dari
adanya keikutsertaan dari para peserta yang mencoba langsung membuat pakan ikan.
Selain itu terdapat pembudidaya ikan yang mencoba langsung pakan buatan hasil
kreasinya sendiri.
8. Penyuluhan perikanan. (Non-Tema)
⦁ Bidang : A
⦁ No. Sektor : 2.4.15
⦁ Sifat Program : Monodisipliner
⦁ No. Kode : A-08
⦁ Status program : Berhasil Dilaksanakan
Kegiatan ini merupakan salah satu program perikanan yang dilakukan untuk
memperbaiki kualitas kegiatan budidaya ikan yang ada di sekitar telaga. Kegiatan ini
adalah salah satu bentuk kegiatan yang ditujukan kepada pembudidaya keramba yang
secara langsung memanfaatkan alam untuk kelangsungan kegiatan budidayanya. Adanya
kegiatan budidaya di daerah telaga secara tidak langsung akan mengurangi kualitas air di
perairan, sehingga berpotensi mengurangi pertumbuhan ikan yang dibudidayakan di
telaga. Adapun kegiatan ini dilakukan untuk memperbaiki sistem manajemen budidaya
agar baik pembudidaya maupun lingkungan mampu memproduksi ikan dalam jumlah
yang tetap bahkan lebih.
Dalam pelaksanaanya, kegiatan ini dilakukan dengan melakukan sharing serta
peninjauan lokasi budidaya. Adapun hasil dari kegiatan ini, tim kami mengetahui adanya
pencemaran sulfur/belerang di perairan budidaya yang menyebabkan ikan mengalami
penurunan tingkat pertumbuhan. Dari masalah tersebut didapatkan solusi berupa
pemberian kapur (liming) ke keramba budidaya untuk mengurangi kadar belerang serta
pemberian beberapa obat penghilang stress dan memberikan prebiotik kepada ikan guna
meningkatkan pertumbuhan ikan kembali. Adapun warga menanggapi solusi ini dengan
baik serta langsung mempraktekkan langsung penggunaan prebiotik dan obat obat
tersebut kepada ikan keramba. Selain daripada itu, terdapat beberapa hambatan dalam
kegiatan ini yaitu sulitnya menemukan toko yang menjual beberapa barang yang
dibutuhan untuk melakukan kegiatan ini.
II. KESIMPULAN
a. Terdapat 8 program KKN-PPM UGM yang terlaksana dengan rincian 3 program tema, 5
program nontema. Dari 8 program 7 program bersifat Monodisipliner dan 1 bersifat
Interdisipliner.
b. Secara keseluruhan, program-program yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik berkat
dukungan dan kerjasama dari masyarakat setempat serta perangkat desa. Terbukti dengan
adanya partisipasi dari masyarakat yang sangat membantu kami dalam melaksanakan setiap
program KKN-PPM UGM.
c. Kendala utama dalam pelaksanaan KKN ini adalah waktu pelaksanaan program yang sedikit
sehubungan dengan kesibukan warga pada jam kerja, yang membuat beberapa kegiatan mesti
dilakukan di luar jam kerja masyarakat, seperti pada subuh, sore hari serta malam hari.
d. Dengan adanya KKN ini sedikit memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk bisa
melakukan ketrampilan dari bidang perikanan maupun bidang lainnya yang bisa membantu
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
e. Dengan adanya program-program KKN ini akan membantu masyarakat agar lebih mandiri
dan mampu memanfaatkan sesuatu yang tidak bernilai menjadi memiliki nilai yang lebih
baik.
III. SARAN
a. Selama kegiatan berlangsung hendaknya DPL lebih banyak memberikan arahan serta
memonitor perkembangan pelaksanaan program serta memberikan masukan terkait kendala
mahasiswa yang ada di lapangan.
b. Kunjungan DPL maupun LPPM/Korkab bukan hanya sebagai formalitas saja, melaikan
sebagai bentuk perhatian kepada mahasiswa yang ada di lapangan sehingga mahasiswa
merasa terakomodir tentang keluhan permasalahan yang dihadapi di lapangan, sehingga
kuantitas kunjungannya perlu ditingkatkan.
c. Pembekalan saat KKN hendaknya dibuat lebih rinci dan lebih jelas.
d. Diharapkan buku panduan KKN lebih diperbaiki kembali agar tigak menimbulkan
kebingungan terhadap progress pengerjaan laporan ataupun lembar kegiatan mahasiswa.
Selain itu juga Lembar Kegiatan mesti menyesuaikan apa yang tertera di Buku Panduan.
IV. LAMPIRAN
A. Lembar R-1
B. Lembar K-1
C. Lembar K-2
D. Lembar K-3
E. Foto Dokumentasi
1. Pelatihan Tanaman TOGA.
2. Upaya pengendalian penyakit dan hama tanaman cengkeh.
3. Pembinaan teknis persiapan lahan perikanan.
4. Pembelajaran Teknik Budidaya Ikan.
5. Penyuluhan Perikanan dan pentingnya gizi ikan.
6. Pengenalan/pembuatan kolam keramba/KJA.
7. Pengenalan alat/teknik perikanan.
8. Penyuluhan perikanan.