laporan kasus kekerasan forensik

4
Laporan Kasus Forensik & Medikolegal STATUS KORBAN A. IDENTITAS Nama Korban : Ny. T Umur : 28 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan No.SPV : B/54/III/2015/SPKT Alamat : Jln. Siroju Makassar TKP : Jln. Gunung Latimojong (KIOS LAE) B. ANAMNESIS Telah datang seorang perempuan pada hari selasa 10 Maret 2015 pukul 02.00 wita. Awalnya korban mengikuti suaminya ke Jln. Gunung Latimojong (Kios Lae) karena pada pukul 00.00 wita belum pulang ke rumah. Sampai di sana korban di tinju di wajahnya. . Status Gizi : - TB : 158 cm - BB : 62 kg Status Penampilan : 1

Upload: wahyudimen

Post on 02-Oct-2015

64 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

laporan kasus kekerasan

TRANSCRIPT

Laporan Kasus Forensik & MedikolegalSTATUS KORBANA. IDENTITASNama Korban: Ny. TUmur: 28 TahunJenis Kelamin: PerempuanNo.SPV: B/54/III/2015/SPKTAlamat: Jln. Siroju MakassarTKP: Jln. Gunung Latimojong (KIOS LAE)

B. ANAMNESIS

Telah datang seorang perempuan pada hari selasa 10 Maret 2015 pukul 02.00 wita. Awalnya korban mengikuti suaminya ke Jln. Gunung Latimojong (Kios Lae) karena pada pukul 00.00 wita belum pulang ke rumah. Sampai di sana korban di tinju di wajahnya. .Status Gizi : - TB : 158 cm BB : 62 kgStatus Penampilan: Korban menggunakan baju kaos bergaris merah dan abu-abu dan celana pendek kain selutut berwarna abu-abu.

Status Lokalis: Tampak luka memar di sekitar mata kiri dan kanan berwarna merah dengan ukuran mata kanan 4,5 kali 3,5 dan mata kiri 5 kali 2,5 cm. Tampak benjolan di dahi berukuran 0,9 kali 1,3 cm Tampak luka gores di bibir bawah kiri berukuran 0,5 cm.C. PEMBAHASANNegara telah mengeluarkan berbagai peraturan hokum untuk melindungi korban dan mencegah terjadinya KDRT , seperti (1) Undang-UndangDasar 1945 pasal 28 G; (2) Undang-undang No. 9 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; (3) Undang-undang No. 7 tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita; (4) Undang-undang No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan; (5) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana; (6) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana; dan (7) Undang-undang No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT .Dalam UU No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau disingkat KDRT disebutkan, bahwa definisi kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis dan / atau penelantaran rumah tangga; termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hokum dalam lingkup rumah tangga. Undang-undang tentang Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UUKDRT) ini terkait erat dengan beberapa peraturan perundang-undangan lain yang sudah berlaku sebelumnyaantara lain UU No.1 Tahun 1946 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), UU No.8 Tahun 1981 tentang Kitab Undan-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), UU No. 1 Tahun 1974 tentang UU Perkawinan, Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on the Elimination of All of Dicrimination Against Women) pada tanggal 24 Juli 1984. Juga telah diundangkannya Undang-undang Hak Asasi Manusia Nomor 39 Tahun 1999.

1