laporan kasus 3 - congestive heart failure

Upload: labora-meinar-mariaagatha-samosir

Post on 08-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lapkas

TRANSCRIPT

CONGESTIVE HEART FAILURE

CONGESTIVEHEARTFAILUREdr. Andreas Octaviano RainaldyDefinisiGagal jantung kongestif adalahKetidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap oksigen dan nutrient dikarenakan adanya kelainan fungsi jantung yang berakibat jantung gagal memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri.Anatomi

PENYEBAB GAGAL JANTUNGJantung kiri primerJantung kanan primerPenyakit jantung iskemik

Gagal jantung kiri

Penyakit jantung hipertensi

Penyakit pulmonari kronik

Penyakit katup aorta

Stenosis katup pulmonal

Penyakit katup mitral

Penyakit jantung kongenital(VSD,PDA)

Miokarditis

Hipertensi pulmonal

Kardiomiopati

Embolisme paru masif

Amyloidosis jantung

Penyakit katup trikuspid

Sumber: Concise Pathology 3rd EditionPenyebab gagal jantung kongestifKelainan otot jantungAterosklerosis koroner Hipertensi sistemik atau pulmonalPeradangan dan penyakit myocardium degeneratifPenyakit jantung lainFaktor sistemikKlasifikasi chfKlasifikasi Fungsional NYHA(Klasifikasi berdasarkan Gejala dan Aktivitas Fisik)Kelas ITidak ada pembatasan aktivitas fisik. Aktivitas sehari hari tidak menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.Kelas IISedikit pembatasan aktivitas fisik. Berkurang dengan istirahat, tetapi aktivitas sehari hari menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.Kelas IIIAdanya pembatasan yang bermakna pada aktivitas fisik. Berkurang dengan istirahat, tetapi aktivitas yang lebih ringan dari aktivitas sehari hari menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.Kelas IVTidak dapat melakukan aktivitas sehari hari tanpa adanya kelelahan. Gejala terjadi pada saat istirahat. Jika melakukan aktivitas fisik, keluhan akan semakin meningkat.Klasifikasi chfTahapan Gagal Jantung berdasarkan ACC/AHA(Derajat Gagal Jantung berdasarkan struktur dan kerusakan otot jantung)Tahap ARisiko tinggi berkembang menjadi gagal jantung, tidak ada dijumpai abnormalitas struktural dan fungsional, tidak ada tanda atau gejala.Tahap BBerkembangnya kelainan struktural jantung yang berhubungan erat dengan perkembangan gagal jantung, tetapi tanpa gejala atau tanda.Tahap CGagal jantung simptomatik berhubungan dengan kelainan struktural jantung.Tahap DKelainan struktural jantung yang berat dan ditandai adanya gejala gagal jantung saat istirahat meskipun dengan terapi yang maksimal.PatofisiologiGagal jantung dapat terjadi karena beberapa hal, yaitu :(1) gangguan kontraktilitas ventrikel, (2) meningkatnya afterload, atau (3) gangguan pengisian ventrikel.

PatofisiologiJantung mengkompensasi dengan cara meningkatkan kekuatan kontraksi, meningkatkan ukuran, memompa lebih kuat, dan menstimulasi ginjal untuk mengambil natrium dan air. Penggunaan sistem secara berlebihan untuk mengkompensasi tersebut menyebabkan kerusakkan pada ventrikel dan terjadi remodelingCompensation

Neurhomeral CompensationTanda dan Gejala CHFDispnea: akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran gas, dapat terjadi saat istirahat atau dicetuskan oleh gerakan yang minimal atau sedang.

Ortopnea: kesulitan bernapas saat berbaring

Paroximal nokturna dispnea (terjadi bila pasien sebelumnya duduk lama dengan posisi kaki dan tangan dibawah, pergi berbaring ke tempat tidur)Batuk: biasa batuk kering dan basah yang menghasilkan sputum berbusa dalam jumlah banyak kadang disertai banyak darah.

Mudah lelah: akibat cairan jantung yang kurang, yang menghambat cairan dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil katabolisme.

Kegelisahan: akibat gangguan oksigenasi jaringan, stress akibat kesakitan bernafas, dan pengetahuan bahwa jantung tidak berfungsi dengan baik

Edema ekstremitas bawah atau edema dependen.

Hepatomegali dan nyeri tekan pada kuadran kanan batas abdomen.

Anoreksia dan mual terjadi akibat pembesaran vena dan status vena didalam rongga abdomen.

Nokturna: rasa ingin kencing pada malam hari, terjadi karena perfusi renal didukung oleh posisi penderita pada saat berbaring.

Lemah: akibat menurunnya curah jantung, gangguan sirkulasi dan pembuangan produk sampah katabolisme yang tidak adekuat dari jaringan.

Bendungan pada vena perifer (jugularis)

Gangguan gastrointestinal (perut kembung, anoreksia dan nausea) dan asites.

Perasaan tidak enak pada epigastrium.

DiagnosisAnamnesisKriteria MayorKriteria MinorParoksismal nokturnal dispneaEdema ekstremitas Ronkhi paru

Batuk malam hari

Kardiomegali

Dispnea deffort

Edema paru akut

Hepatomegali

Gallop S3

Efusi pleura

Peninggian tekanan vena jugularis

Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal

Refluks hepatojugular

Takikardi (>120/menit)

Distensi vena leher

Pemeriksaan FisikTekanan darah dan NadiJugular Vein PressureIctus cordisSuara jantung tambahanPemeriksaan paruPemeriksaan hepar dan hepatojugular refluxEdema tungkaiCardiac Cachexia

Pemeriksaan LaboratoriumFungsi-fungsi organ lain seperti : hati, ginjal dan lain-lain. Pemeriksaan hitung darah dapat menunjukan anemia.

Pemeriksaan PenunjangRadiologi/RontgenPemeriksaan EKG Echokardiografi.

Penatalaksanaan gagal jantung kongestifTerapi non farmakologiDiet : Pasien gagal jantung dengan diabetes, dislipidemia atau obesitas harus diberi diet yang sesuai untuk menurunkan gula darah, lipid darah, dan berat badannya. Asupan NaCl harus dibatasi menjadi 2-3 g Na/hari, atau < 2 g/hari untuk gagal jantung sedang sampai berat. Restriksi cairan menjadi 1,5-2 L/hari hanya untuk gagal jantung berat.

Merokok : Harus dihentikan. Terapi non farmakologi

Aktivitas fisik olahraga yang teratur seperti berjalan atau bersepeda dianjurkan untuk pasien gagal jantung yang stabil (NYHA kelas II-III) dengan intensitas yang nyaman bagi pasien.

Istirahat : dianjurkan untuk gagal jantung akut atau tidak stabil.

Bepergian : hindari tempat-tempat tinggi dan tempat-tempat yang sangat panas atau lembabTerapi farmakologi

Terapi Obat menurut status fungsional pasien

Terapi obat menurut NYHA

LAPORAN KASUSCONGESTIVE HEART FAILUREIdentitas Pasien

Nama: Tn. DUmur: 49 tahunJenis kelamin: Laki - lakiStatus: MenikahAlamat: Bao-Bao.Bangsa: IndonesiaPendidikan: SMAPekerjaan: Pensiunan PNSTanggal masuk: 23 Mei 2015Nomor RM: 04-00-64

Keluhan utama

Sesak nafas bila berbaring.Riwayat penyakit sekarang

Pasien laki-laki, umur 49 tahun datang dengan keluhan sesak bila berbaring. Keluhan dirasakan sejak kurang lebih 15 hari SMRS. Awalnya pasien merasa sakit di dada sejak 18 hari SMRS. Sakit dirasakan dari dada, menjalar sampai ke leher dan pasien merasa nyeri seperti tembus sampai ke pundak dan punggung belakang. Nyeri yang dirasakan seperti tertimpa beban berat pada dadanya.

Riwayat penyakit sekarang

Keluhan nyeri dada dirasakan sampai selama 4 jam. Sebelumnya pasien sedang bermain bulutangkis dan mengaku baru bermain sekitar 10 menit. Setelah beristirahat selama 4 jam, pasien baru merasa membaik. Pasien juga mengaku bahwa sakit seperti ini sudah dirasakan sebanyak 4x.

Riwayat penyakit sekarang

Sakit yang pertama dirasakan pada bulan April minggu pertama, pasien merasakan sakit selama 1 jam dan sebelumnya sedang tidak beraktivitas berat. Sakit yang kedua dirasakan pada April minggu ke-3, sakit dirasakan selama 2 jam dan sebelumnya pasien tidak sedang melakukan aktivitas berat.

Riwayat penyakit sekarangPada awal Mei, pasien sedang duduk-duduk di malam hari bersama teman-temannya kemudian pasien merasakan nyeri di dadanya, keluhan dirasakan selama 2 jam. Kemudian setelah pasien merasa nyeri dada yang ke-4 baru pasien mau berobat.

Riwayat penyakit sekarang

Selama 14 hari SMRS, pasien tidak dapat tidur berbaring, selalu tidur dalam posisi duduk karena pasien merasa sesak nafas apabila berbaring. Kemudian pasien berobat ke klinik dr.B,SpJP dan kemudian disuruh dirawat di RS Bhayangkara Kendari. Batuk (-), pilek (-), demam (-). BAB dan BAK lancar.

Riwayat penyakit dahuluPasien memiliki riwayat hipertensi tidak terkontrol selama 2 tahun.Riwayat keluargaTidak ada keluarga pasien yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien.Riwayat kebiasaanPasien perokok aktif, 1-2 bungkus sehari.Pasien sering begadang sampai pagi duduk di luar rumah dengan temannya.Pola makan pasien tidak dijaga dari jam makan maupun jenis makanannya.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentisTekanan darah: 130/70 mmHgFrekuensi nadi: 70 x/menit irregulerFrekuensi napas: 30 x/menitSuhu: 36,5C

Status generalisataKepalaBentuk: normocephaliRambut: hitam, tidak mudah dicabut

Mata: konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks cahaya (+/+)

Hidung: napas cuping hidung (-)

Mulut: mukosa basah, tidak pucat, faring tidak hiperemis

LeherKGB: tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Status generalisata

ThoraksInspeksi : gerakan dinding dada simetris, retraksi (-)

Palpasi : stem fremitus kiri = kanan

Perkusi : sonor di seluruh lapangan paru

Auskultasi : suara nafas vesikuler, wheezing(-/-), ronkhi (+/+) halus, bunyi jantung I & II irregular, murmur (-), bising (+) sistolik katup mitral.

Status generalisata

AbdomenInspeksi: bentuk normal, simetris, datar.Palpasi: teraba lunak, tidak ada nyeri tekan, ballotement (-), hepar dan lien tidak terabaPerkusi: timpaniAuskultasi: bising usus normalEkstermitas:akral hangat, CRT < 2 detik, tidak ada edema

Diagnosis kerja

Dispnoe et causa Congestive Heart Failure.Penatalaksanaan:Rawat inapKonsul Dr. B, Sp.JPDiet : Rendah garamIVFD : RL 20 tetes / menit.O2 4 L / menitPro pasang kateter

Penatalaksanaan:Medikamentosa : Furosemide 2 amp / 8 jam I.VRanitidine 1 amp / 12 jam I.VAspilet 1 x 1 Tab (malam) p.oDigoxin 0,25mg 1 x 1 tab (sore) p.oLisinopril 10mg 2 x 1 tab (pagi-malam) p.oAtorvastatin 20mg 1 x 1 tab (sebelum tidur) p.oSpironolactone 25mg 1 x 1 tab (siang) p.o

Follow Up24 Mei 2015S: masih merasa sesak namun lebih baik dibanding kemarin..O: keadaan umum : baikkesadaran: compos mentis TD: 110/70 mmHg N: 68 x/menit irreguler RR: 26 x/menit S: 36,5C Thoraks : jantung I & II irregular, bising (+) sistolik katup mitral..

A: Dispnoe e.c C.H.F

P: IVFD : NaCL 12 tetes/menitMM : Furosemide 2 amp / 8 jam I.VRanitidine 1 amp / 12 jam I.VAspilet 1 x 1 Tab (malam) p.oDigoxin 0,25mg 1 x 1 tab (sore) p.oLisinopril 10mg 2 x 1 tab (pagi-malam) p.oAtorvastatin 20mg 1 x 1 tab (sebelum tidur) p.oSpironolactone 25mg 1 x 1 tab (siang) p.o

Follow Up25 Mei 2015S: agak merasa sesak namun lebih baik dibanding kemarin..O: keadaan umum : baikkesadaran: compos mentis TD: 110/70 mmHg N: 68-72 x/menit irreguler RR: 26 x/menit S: 36,5C Thoraks : jantung I & II irregular, bising (+) sistolik katup mitral..

A: Dispnoe e.c C.H.F

P: IVFD : NaCL 12 tetes/menit MM : Furosemide 2 amp / 8 jam I.VRanitidine 1 amp / 12 jam I.VAspilet 1 x 1 Tab (malam) p.oDigoxin 0,25mg 1 x 1 tab (sore) p.oLisinopril 10mg 2 x 1 tab (pagi-malam) p.oAtorvastatin 20mg 1 x 1 tab (sebelum tidur) p.oSpironolactone 25mg 1 x 1 tab (siang) p.oAmbroxol 30mg 3 x 1 tab p.oCefadroxil 500mg 2 x 1 tab p.o

Follow Up26 Mei 2015S: sudah tidak terlalu sesak. Malam dapat tidur nyenyak..O: keadaan umum : baikkesadaran: compos mentis TD: 110/80 mmHg N: 68-72 x/menit irreguler RR: 24 x/menit S: 36,5C Thoraks : jantung I & II irregular, bising (+) sistolik katup mitral..

A: Dispnoe e.c C.H.F

P: IVFD : NaCL 12 tetes/menit MM : Furosemide 2 amp / 8 jam I.VRanitidine 1 amp / 12 jam I.VAspilet 1 x 1 Tab (malam) p.oDigoxin 0,25mg 1 x 1 tab (sore) p.oLisinopril 10mg 2 x 1 tab (pagi-malam) p.oAtorvastatin 20mg 1 x 1 tab (sebelum tidur) p.oSpironolactone 25mg 1 x 1 tab (siang) p.oAmbroxol 30mg 3 x 1 tab p.oCefadroxil 500mg 2 x 1 tab p.o

TERIMA KASIH