laporan job training media massa cetak
TRANSCRIPT
LAPORAN JOB TRAINING MEDIA MASSA CETAK
Disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban selama menjalani masa job training di media massa cetak
dan untuk memenuhi nilai mata kuliah Job Cetak
BISNIS INDONESIA
Periode 03 Mei – 02 Juli 2010
oleh:
Annisa Thabiina
210110060144
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
JURUSAN JURNALISTIK
JATINANGOR
2010
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah swt, karena atas rahmat dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan laporan job training media massa cetak ini.
Laporan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban penulis selama menjalani
masa job training di harian Bisnis Indonesia, yang berlangsung pada 03 Mei – 02 Juli 2010.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung selama pelaksanaan job training, khususnya kepada: Keluarga penulis.
Mama, Papa, Ais, dan Ira, atas dukungan dari segi materil dan imateril.
Koordinator job training, S. Sahala Tua Saragih, yang sudah memberikan bekal
sebelum pelaksanaan job training dan selalu mengingatkan pentingnya logika bahasa. Juga
untuk semua dosen di Jurusan Jurnalistik Fikom Unpad yang sudah membimbing penulis
selama perkuliahan.
Teman-teman Jurnalistik 2006 yang selalu menyemangati dan memberi dukungan kepada
penulis, khususnya Astie, Sari, Vanya, Felicia, Tari, Uli dan Atiqa. Terima kasih buat info
dan masukan dari kalian ya teman-teman.
Keluarga Bisnis Indonesia. Pak Rustam, Pak Nurudin, Mbak Mia, Pak Taufik, pak Sunu,
Teh Anggi, Gita dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Banyak sekali
bimbingan dan masukan yang saya dapat dari kalian. Juga teman-teman yang magang di
Bisnis Indonesia Feli dan Deny.
Fajar dan Farid, teman-teman terbaik yang selalu memberi dukungan dan hiburan saat
penulis merasa jenuh. Serta semua pihak yang sudah membantu dan tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu. Terima kasih.
Penulis menyadari bahwa laporan job training ini belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca, untuk peningkatan
kualitas laporan selanjutnya.
Penulis berharap semoga laporan ini ada manfaatnya. Amin.
Bandung, Juli 2010
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................3
Daftar Lampiran......................................................................................................4
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang............................................................................................5
I.2 Tujuan..........................................................................................................6
I.3 Manfaat........................................................................................................6
I.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Job Training............................................6
Bab II Gambaran Umum Harian Bisnis Indonesia
II.1 Sejarah Bisnis Indonesia...........................................................................7
II.2 Visi dan Misi Bisnis Indonesia..................................................................11
II.3 Budaya Perusahaan....................................................................................12
II.4 Susunan Redaksional Bisnis Indonesia......................................................12
II.5 Anak Perusahaan........................................................................................16
II.6 Sebaran dan profil Pembaca Bisnis Indonesia...........................................16
II.7 Prosedur Kerja Redaksi..............................................................................18
II.8 Data Penerbitan Bisnis Indonesia..............................................................19
Bab III Pelaksanaan Job Training
III.1 Pelaksanaan Job Training.........................................................................21
III.2 Rincian Kegiatan Job Training.................................................................22
III.3 Daftar Berita yang Dimuat di Harian Media Indonesia............................28
III.4 Daftar Berita yang Dimuat di bisnisindonesia.com..................................28
Bab IV Penutup
IV.1 Refleksi..................................................................................................... 30
IV.2 Simpulan...................................................................................................32
IV.3 Saran.........................................................................................................33
Daftar Pustaka..........................................................................................................34
Lampiran
3
DAFTAR LAMPIRAN
Surat job training dari Jurusan Jurnalistik Fikom Unpad
Surat keterangan job training dari Bisnis Indonesia
Hasil penilaian dari Bisnis Indonesia
Daftar hadir job training
Daftar tulisan naik cetak
Kliping tulisan asli dan tulisan naik cetak
4
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Salah satu kebutuhan yang tak kalah penting bagi manusia adalah kebutuhan akan
informasi. Dalam usaha memperoleh informasi tersebut, manusia mendapatkannya dari
berbagai sumber. Salah satu sumber informasi tersebut adalah media massa.
Media massa merupakan media yang menghubungkan masyarakat ke dalam beberapa
isu atau informasi yang dianggap penting (menyangkut kehidupan manusia). Informasi yang
disampaikan di media berupa berita hingga hiburan yang dapat menambah pengetahuan serta
memenuhi tujuan untuk mencapai kepuasan dalam mendapatkan informasi.
Media Massa berkembang seiring berkembangnya teknologi yang ada di dunia. Kini
jenisnya pun beragam. Mulai dari media massa cetak (koran, majalah, dan tabloid), media
massa elektronik (televisi dan radio), hingga media massa online.
Kualitas suatu media massa tidak lepas dari pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
Salah satu yang paling penting adalah peran jurnalis. Setiap informasi yang disebarkan
memalui media massa tidak lepas dari peran dan tanggung jawab para jurnalis yang terlibat di
dalamnya.
Untuk menjadi seorang jurnalis, terdapat beberapa prasyarat yang harus dipenuhi. Slain
memiliki rasa ingin tahu yang besar dan tidak cukup puas dengan temuan-temuan sementara,
jurnalis juga harus mau bekerja keras dalam menjalankan tugas. Ia tidak akan pernah tahu
tentang kapan akan terjadinya berbagai peristiwa menarik.
Produk berita dihasilkan atas kerja antar bagian pada sebuah perusahaan media. Karena
itu team work menjadi tuntutan yang mutlak sifatnya. Hal ini lah yang belum didapatkan
selama mahasiswa menempuh pendidikan di universitas.
Oleh sebab itu, Jurusan Jurnalistik Fikom Unpad sebagai salah satu perguruan tinggi
pencetak jurnalis masa depan mewajibkan para mahasiswanya untk mengambil mata kuliah
5
jobtraining dengan bobot 2 sks, masing-masing di media massa cetak dan media massa
elektronik.
Hal ini diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk mengenal langsung dunia kerja
para jurnalis di perusahaan media. Dengan begitu ilmu yang dipelajari selama di bangku
kuliah dapat diterapkan secara langsung. Mahasiswa juga diharapkan dapat mengevaluasi
kelebihan dan kekurangan yang ada di dalam dirinya.
I.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan job training adalah :
Memenuhi mata kuliah job cetak dengan bobot 2 SKS, yang merupakan prasyarat
kelulusan di Jurusan Jurnalistik, Fikom Unpad.
Mengaplikasikan ilmu jurnalistik yang didapat selama perkuliahan.
Mengetahui dinamika kerja wartawan dalam dunia jurnalistik.
Menambah pengalaman praktik bagi mahasiswa, yang akan berguna saat memasuki
dunia kerja.
I.3 Manfaat
Manfaat dari kegiatan job training adalah:
Membantu mahasiswa untuk memahami seperti apa kegiatan praktik dalam dunia
jurnalistik, sehingga bisa membandingkan antara teori dan praktik.
Melatih diri mahasiswa untuk disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki etos kerja
sebagai wartawan.
Mengetahui proses dan kegiatan jurnalistik di suatu industri media massa.
Menambah link yang akan berguna ketika mahasiswa memasuki dunia kerja.
I.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan job training dilaksanakan di Bagian Redaksi Bisnis Indonesia, yang berlokasi di
Wisma Bisnis Indonesia Lt.5. Jl.KH Mas Mansyur Kav.12 A Karet Tengsin, Tanah Abang,
Jakarta. Waktu pelaksanaan pada 03 Mei– 02 Juli 2010, selama 45 hari kerja.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM HARIAN BISNIS INDONESIA
II.1 Sejarah Bisnis Indonesia
Bisnis Indonesia lahir ketika pendirinya, yang merupakan tokoh bisnis terkemuka
Indonesia saat itu, merasakan kekurangan informasi bisnis dan ekonomi. Beberapa tokoh
pendirinya yaitu Sukamdani Sahid Gitosardjono, Eric Samola, Anthony Salim, dan Ciputra.
Bermula dari ajakan Ketua Umum Kadin Indonesia Sukamdani S. Gitosardjono dan
wakilnya Eric Samola kepada bendahara Kadin Anthony Salim untuk mengisi kekosongan
informasi ekonomi dan bisnis tersebut, tepatnya pasca koran Jurnal Ekuin dibredel
pemerintah pada 1983. Pada saat yang sama Ciputra dari Jaya Group melihat pembredalan
Jurnal Ekuin sebagai peluang bisnis.
Keinginan akan kehadiran sebuah koran yang mampu melayani kepentingan kalangan
bisnis di Tanah Air menyatukan mereka berempat dalam upaya mendirikan koran bisnis yang
kini dikenal sebagai harian ekonomi Bisnis Indonesia.
Namun rupanya sinergi itu pun tidak berjalan mulus. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers
(SIUPP) sulit diperoleh. Upaya mereka belum mampu menembus Dirjen Pembinaan Pers dan
Grafika Soekarno dan Menteri Penerangan Harmoko. Padahal Eric Samola kenal baik dengan
Harmoko sebagai sesama pengurus Golkar. Proses pengurusan SIUPP memerlukan waktu
lebih dari setahun. Tapi setelah muncul mitra baru, yakni Dhiyati (istri Harmoko), barulah
SIUPP keluar.
Notaris Hobropoerwanto mencatat Bisnis Indonesia diterbitkan oleh PT Jurnalindo
Aksara Grafika dengan Akte Pendirian No.6 tgl. 11 Juni 1985. Modal dasar perseroan Rp600
juta, terdiri 600 saham (satu saham senilai Rp1 juta). Modal disetor Rp264 juta terdiri 264
saham. Sebanyak 33 lembar saham atas nama Sukamdani S. Gitosardjono, 66 lembar milik
Eric Samola, 66 lembar atas nama Soebronto Laras, Juliah Sukamdani 33 lembar, dan Dhiyati
Harmoko sebanyak 66 lembar.
Saat itu pula disepakati Sukamdani Sahid Gitosardjono sebagai presiden komisaris,
dengan dibantu komisaris Soebronto Laras dan Dhiyati Harmoko. Presiden direktur dipegang
oleh Eric Samola, Juliah Sukamdani, dan Lukman Setiawan sebagai direktur.
Diberi nama Bisnis Indonesia karena pendirinya menginginkan koran baru ini nantinya
akan menyajikan informasi tentang masalah mikro dan perusahaan atau industri. Bukan
7
hanya mengenai masalah ekonomi makro. Selain itu, koran ini juga diharapkan
menginformasikan semua masalah bisnis dan ekonomi yang terjadi di republik ini. Demikian
pula dengan penyebaran atau sirkulasinya.
Sesuai namanya, Bisnis Indonesia, maka berita-berita ekonomi dan bisnis menjadi
sajian utama harian itu, terutama kebijakan ekonomi pemerintah yang berdampak luas
terhadap dunia usaha. Namun hal ini tidak berarti hanya tentang perekonomian saja yang
disajikannya, tetapi isu-isu lainnya seperti isu kesehatan, hukum, politik, dan hiburan juga
turut menghiasi halaman-halaman pada harian Bisnis Indonesia.
Edisi Perdana dan Gejolak Awal
Edisi Perdana Bisnis Indonesia Tahun I No.1, Sabtu, 14 Desember 1985 terbit 12
halaman dengan logo Bisnis Indonesia di tengah. Di bagian pojok kiri atas terdapat kotak
yang bertuliskan nama penerbit, yaitu PT Jurnalindo Aksara Grafika, dan beberapa nama
pimpinannya. Selain itu, alamat kantor redaksi dan bagian usaha pun turut disertakan.
Sementara di pojok kanan atas terdapat motto yang ditulis empat baris dengan jenis
huruf miring dan ukuran yang agak besar: “Dari Swasta Oleh Swasta Untuk Pembangunan”.
Tata letak edisi awal Bisnis Indonesia menganut balance lay out system. Di kiri berita
utama dan di kanan terdapat second headline.
Dari sisi pendapatan perusahaan, masa-masa awal adalah masa yang sulit bagi Bisnis
Indonesia. Koran dicetak di perusahaan milik kelompok usaha lain, kualitas berita belum
baik, distribusi sering tidak lancar, pendapatan dari iklan sangat minim. Bahkan, dua tahun
pertama kerugian mencapai Rp2 miliar.
Titik terang terjadi setelah Bursa Efek Jakarta mulai menggeliat. Eric Samola meminta
redaksi untuk mempelajari seluk-beluk bisnis di pasar modal. Menurutnya, pertumbuhan
ekonomi dan bisnis di Indonesia akan banyak ditentukan oleh kemajuan pasar modal. Karena
itu aktivitas di pasar modal harus mendapatkan porsi pemberitaan yang besar.
Tak pelak Bisnis Indonesia makin dikenal di kalangan pasar modal dan menjadi satu-
satunya koran secara rutin menulis soal proses go public, perdagangan saham, sampai kepada
kebijakan-kebijakan pemerintah tentang pasar modal. Di sisi lain, keberuntungan dalam
bidang usaha juga mengalir. Jumlah oplah meningkat, iklan prospektus, laporan keuangan
dan informasi perusahaan publik kepada investor mengalir ke Bisnis Indonesia.
Byline
8
Berkat berbagai saran dan polling center pembaca, Bisnis Indonesia mulai merumuskan
perlunya melakukan perubahan, sehingga pembaca awam pun dapat ikut menikmati sajian
yang telah dikelola tersebut. Mereka mulai membanding-bandingkan dengan sajian koran
bisnis terbitan luar negeri yang sudah mengikuti standar internasional.
Ternyata, sejumlah koran internasional seperti Financial Times, Wall Street Journal,
dan Nihon Keizai Shimbun memiliki sajian yang enak dibaca dan mudah dipahami, bagi
orang awam sekalipun. Surat kabar bisnis tersebut menjelaskan aktivitas perdagangan di
bursa saham, misalnya, dengan enak dan santai.
Tak hanya itu, saat ke luar negeri mereka juga melihat perbedaan mencolok antara pola
penulisan berita yang mereka lakukan dengan apa yang dituliskan koran-koran internasional
itu. Setiap berita ditulis oleh reporternya dengan identitas jelas, yakni mencantumkan nama
lengkap mereka di awal berita (byline).
Sedangkan di Indonesia, identitas penulis berita dicantumkan secar samar-samar, yakni
hanya menggunakan inisial. Penggunaan inisial, konon, terkait dengan keamanan diri si
penulis berita, khususnya di zaman saat pers masih harus tiarap.
Namun, zaman berubah. Belasan tahun silam, koran di sejumlah negara umumnya
sudah menggunakan pola penulisan secara byline. Oleh karena itu, Bisnis Indonesia pun
mengikuti pola tersebut. Bahkan, untuk berita utama ditambahkan pula identitas penulis lebih
lengkap, yakni dengan mencantumkan e-mail penulis.
Dengan pencantuman e-mail, maka interaksi antara penulis berita dan pembaca dapat
ditingkatkan.
Gedung Baru
Seiring dengan berkembangnya usaha Bisnis Indonesia, kondisi kantor lama yang
bertempat di Kramat V, Jakarta Pusat, sejak 1 Agustus 1985 itu dirasakan makin tak
memadai. Jumlah karyawan pun terus bertambah. Jika pada awal Agustus 1985 hanya sekitar
50 karyawan yang merupakan pekerja perintis, lima tahun kemudian sudah berlipat tiga
menjadi 150 karyawan.
Oleh karena itu, pada 18 Februari 1992 kantor Bisnis Indonesia dipindahkan ke gedung
milik sendiri di Jl. S. Parman Kav.12, Jakarta Barat, yang bernama Wisma Bisnis Indonesia.
Memasuki usia ke-10 tahun, keuntungan perusahaan juga mengalir ke karyawan dalam
bentuk peningkatan kesejahteraan karyawan. Selain itu, karyawan juga menerima dividen
dari laba usaha perusahaan. Dividen ini dibagikan kepada karyawan karena mereka memiliki
saham 20% (belakangan menjadi 30%) yang dikelola lewat koperasi karyawan PT. JAG.
9
Kemudian, sejak 8 Maret 2005 secara resmi semua kegiatan kelompok usaha ini
bermarkas di Wisma Bisnis Indonesia, Jl. KH. Mas Mansyur Kav.12 A, Tanah Abang,
Jakarta Pusat. Gedung Wisma Bisnis Indonesia ini terdiri atas delapan lantai. Bisnis
Indonesia menempati empat lantai teratas, tepatnya lantai lima hingga lantai delapan. Ruang
redaksi terbagi menjadi dua lantai, yaitu ruang sekretrariat redaksi (sekred) di lantai tujuh
dan news room di lantai lima. Lantai enam merupakan tempat pusat riset dan dokumentasi
(pusdok). Di lantai ini jugalah berita diolah oleh para layouter untuk ditampilkan di edisi
esok hari.
Ruang sekred merupakan ruangan sejumlah wartawan dan redaktur harian Bisnis
Indonesia, sedangkan news room ditempati oleh wartawan dan redaktur Bisnis Indonesia
Minggu (BIM), Bisnis Indonesia Online, dan JBBI. Newsroom juga merupakan tempat
sumber liputan wartawan karena berbagai undangan liputan, seperti konferensi pers atau
seminar, maupun press release diletakkan di sini dan nantinya akan dibagikan oleh Redaktur.
Tahapan 1995-2003
1995:
- Produk suplemen diluncurkan: Finansial, Agribisnis, Manufaktur, Transportasi,
Properti, dan Pariwisata.
- Jumlah halaman ditambah, dari 16 menjadi 20 halaman per hari.
- Memperkenalkan layanan online bisnis.com (digitalisasi edisi cetak untuk disajikan di
website - Internet), menyambut tren ke arah multimedia.
1997:
- Berbagai kalangan, melalui Bisnis Indonesia, mengingatkan dunia usaha untuk
berhati-hati, mengingat ekonomi Thailand dan Korsel jatuh.
- “No way, fundamental kita jauh lebih baik ketimbang mereka,” ujar yang lain
menimpali.
- Pebisnis nekat mengambil dana offshore loan berjangka pendek untuk membiayai
proyek jangka panjang.
- Ekonomi nasional pun mati suri.
1998:
- Terpaksa melakukan downsizing.
- Mengurangi jumlah halaman.
10
- Lebih fokus dalam penyajian informasi, termasuk menggali pelbagai resep yang dapat
disodorkan sebagai obat bagi dunia usaha nasional agar segera siuman.
- Menjadikan Teknologi Informasi dan Usaha Kecil & Koperasi sebagai rubrik
andalan, karena tampil sebagai sektor yang antiloyo.
2002:
- Bergabung dengan Satellite Newspaper Kiosk (d/h Presspoint/PEPC), sehingga
pembaca setia dapat tetap memperoleh copy surat kabar ini di seluruh dunia, di mana
terdapat vending machine SNK.
- Juga merupakan content provider resmi untuk Factiva, ISI Euromoney, Stockwatch,
dan beberapa situs maupun media yang telah menjalin kemitraan.
2003:
- Jumlah halaman makin tebal (pada hari-hari tertentu) menjadi 28 halaman.
- Penambahan item Bisnis in English di bisnis.com.
- Bonus aneka sisipan (tabloid):
Arah (tiap caturwulan)
Kiat (tiap bulan)
TrenDigit@l (bulanan ke dwimingguan)
Edisi regional (tiap bulan)
Laporan khusus tematik (tiap bulan)
Buku saku Hukum & Peraturan (tiap Jumat).
II.2 Visi dan Misi Bisnis Indonesia
Visi
Menjadi penyelenggara media informasi atau multimedia yang terpercaya dalam
kerangka ikut mencerdaskan bangsa.
Misi
Menghasilkan informasi yang terpercaya, memberikan pelayanan yang prima, menepati
komitmen, dan dikelola oleh sumber daya manusia yang profesional dan handal.
11
II.3 Budaya Perusahaan
Keberhasilan usaha merupakan hasil kerjasama pimpinan dan karyawan dengan rasa
kebersamaan, kekeluargaan, persatuan, dan kesatuan.
Motto: Referensi Bisnis Terpercaya
Sembilan Sikap Dasar Karyawan: Sembilan Syarat Penulisan
Berita:
1. Disiplin2. Jujur3. Bertanggungjawab4. Kerja Keras5. Integritas6. Kreatif7. Cermat8. Berprestasi9. Rendah hati
1. Akurat2. Positif3. Lengkap4. Aktual5. Inspiratif6. Obyektif7. Lugas8. Kritis9. Konstruktif
II.4 Susunan Redaksional Bisnis Indonesia
Pemimpin Redaksi:Arief Budisusilo
Wakil Pemimpin Redaksi:Linda Tangdialla
Bidang Keredaksian
Sekretaris Redaksi/GM Keredaksian
: M. Syahrah W. Lubis
Manajer Sekretariat Redaksi : Indyah SutriningrumRedaktur Bahasa : Nono Budiono
Kompartemen I
Redpel/Kepala Kompartemen I
: Gung Panggodo Supriyanto
Asred Makro : Yeni Simanjuntak
12
Asred Global : Nana Oktavia Musliana
Asred Bursa :Bastanul Siregar / Fahmi Ahmad / Pudji Lestari
Asred Perbankan : M. Munir HaikalAsred Valuta & Komoditas : Lutfi ZaenudinAsred Multifinance & Asuransi
: Sylviana Pravita Ratna K. N
Redaktur Megapolitan : Rustam AgusAsred Regional : Yusran Yunus
Kompartemen II
Redpel/Kepala Kompartemen II
: Chamdan Purwoko
Redaktur Manufaktur : Hery LazuardiRedaktur Perdagangan : ZufrizalRedaktur Transportasi : SutarnoRedaktur Energi : Aprilian HermawanAsred Properti : Gajah KusumoAsred Jasa : Bambang SupriyantoAsred Teknologi Informasi : Tri DirgantaraAsred Otomotif : Fatkhul MaskurAsred Transportasi : Junaidi HalikAsred Ritel dan UMKM : Arif PitoyoAsred Agribisnis : Aprika Rani Hernanda
Kompartemen III
Redpel/Kepala Kompartemen III
: Inria Zulfikar
Redaktur Umum dan Politik : Eries AdlinRedaktur Opini dan Sindikasi : Ismail FahmiRedaktur Hukum Bisnis : Suwantin UmarRedaktur BIM : Setyardi WidodoAsisten Redaktur BIM : Rahayuningsih / Algooth PutrantoAsisten Redaktur Oasis : Taufik Wisastra
News Room / JIBI
Redpel/Kepala Newsroom : Abraham Runga
News Editor :
Lahyanto Nadie / Firman Hidranto / Martin Sihombing / M. Rachmat Purboyo / Hery Trianto / Yunan Hilmi / Wisnu Wijaya / M. Sarwani
News Editor (Asred) : Elsya Refianti / Tomy SasangkaRedaktur Foto : Firman WibowoAsred Foto : Wahyu Darmawan
13
Redaktur Artistik : Budi PrakarsaAsred Artistik : Yayan Indrayana
Multimedia
GM Multimedia : Neneng HerbawatiManajer Media Digital : Deriz S. Syarief
14
Skema Pemimpin dan Pengasuh Bisnis Indonesia
15
II.5 Anak Perusahaan
1985: PT Jurnalindo Aksara Grafika (Skh Bisnis Indonesia)
1997: PT Aksara Solopos (Skh Solopos).
1999: PT Aksara Grafika Pratama (Percetakan).
2002: PT Solo Grafika Utama (Percetakan).
2003: PT Jaya Jurnalindo Utama (Gedung Bisnis Indonesia).
2003: PT Solo Audio Utama (Radio Solopos FM).
2003: Tabloid Tren Digital
2008: PT. Aksara Dinamika Jogja (Penerbit Skh. Harian Jogja)
II.6 Sebaran dan Profil Pembaca Bisnis Indonesia
a. Distribusi
Sirkulasi: 35.000 Kopi dengan 114.000 Pembaca
No. Daerah Jumlah Kopi (%)1. Jabodetabek 67.5%
2. Jawa Barat 6.8%
3. Jawa Tengah & Yogyakarta 4.7%
4. Jawa Timur 7.1%
5. Bali dan sekitarnya 1.6%
6. Sulawesi 2.4%
7. Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh 4.4%
8. Sumatera Selatan dan Lampung 1.9%
9. Batam & Pekanbaru 1.9%
10. Kalimantan Timur dan Selatan 1.2%
11. Kalimantan Tengah dan Barat 0.5%
Sumber: Nielsen Media Index, Gelombang IV -2007
b.Lama Berlangganan
Lama (Tahun) Jumlah (%)1 tahun 14%
16
2-5 tahun 37%6-10 tahun 30%11-15 tahun 10%16-20 tahun 9%
Sumber: Pusat Informasi Bisnis Indonesia, Poling Pembaca.
c. Jenis Kelamin
Laki-laki 70%
Perempuan 30%
d. Umur
Umur (tahun) Presentase (%)15-19 1%20-29 14%30-39 61%40-49 17%> 50 8%
Sumber: Nielsen Media Index, Gelombang IV-2007
e. Sosial Ekonomi Status (SES)
SES (juta) Presentase (%)A1 (> 3001) 44%
A2 (2001-3000) 22% B (1501-2000) 14% C1 (1001-1500) 8%
C2 (< 1000) 12%
Sumber: Nielsen Media Index, Gelombang IV-2007
17
f. Pendidikan
Pendidikan Presentase (%)S1&S2 37%
Akademi 24%SMU 31%
Lain-lain 8%
Sumber: Nielsen Media Index, Gelombang IV-2007
g. Pekerjaan
Pekerjaan Presentase (%)Kerah Putih 72%Kerah Biru 19%Wiraswasta 1%
Pelajar 5%Ibu Rumah Tangga 4%
Sumber: Nielsen Media Index, Gelombang IV-2007
II.7 Prosedur Kerja Redaksi
Piket pagi terdiri dari satu orang redaksi pelaksana, dua orang redaktur, dua orang asisten
redaktur, dan satu reporter. Piket pagi melakukan rapat redaksi pada pukul 10.00 WIB untuk
membicarakan perencanaan dan pengembangan isu. Rapat redaksi pertama ini juga merinci
sepuluh berita yang bakal naik di halaman 1.
Kelompok piket pagi juga melakukan rapat redaksi siang pukul 13.30 WIB yang
membicarakan pengayaan isu dari sepeuluh berita menjadi lima berita yang bakal naik di
halaman 1.
Rapat redaksi selanjutnya dilaksanakan pukul 17.30 WIB untuk memutuskan tiga berita yang
bakal naik di halaman 1.
Deadline untuk Stipel Megapolitan dan Industri pukul 19.00 WIB, untuk Stipel Finansial
pukul 20.000 WIB, dan untuk halaman 1, 2, dan akhir pukul 24.00 WIB.
Kelompok piket malam terdiri dari satu orang redaksi pelaksana, satu orang redaktur, satu
orang asisten redaktur, dan satu reporter.
Untuk penempatan iklan, koordinasi antara marketing dengan redaktur piket. Lalu materi
iklan dari redaktur diserahkan ke tim artistik. Bila redaktur dan marketing sudah pulang,
petugas yang piket dapat mencabut berita yang digantikan oleh iklan.
18
Berita dari seluruh reporter masuk ke asisten terkait, lalu berita disunting oleh redaktur
bahasa. Selanjutnya berita masuk ke redaktur yang sedang piket malam dan diserahkan pula
ke redaktur pelaksana.
Reporter/Fotografer melaporkan dari lapangan. Reporter diminta melengkapi data pendukung
beritanya.
Redaktur mengedit naskah/foto/grafik.
Tim artistik menata letak grafik/tabel, termasuk materi iklan.
Adapun materi yang diperoleh dari Pusat Dokumentasi bisa diminta asisten redaktur atau
redaktur untuk memenuhi data reporter.
Mencetak image pada pengolah tata muka menjadi film.
Di percetakan, image dari film dipindah ke pelat cetak.
Mesin percetakan mencetaknya jadi koran untuk didistribusikan.
II.8 Data Penerbitan Bisnis Indonesia
a. Data Umum
Nama Surat Kabar : Bisnis Indonesia
Nama perusahaan : PT Jurnalindo Aksara Grafika
Motto : Referensi Bisnis Terpercaya
Alamat Perusahaan : Wisma Bisnis Indonesia lt. 5-8
JL KH Mas Mansyur No 12 A Karet Tengsin Tanah Abang Jakarta
Pusat
Telepon : (021) 57901023 (hunting)
Facsimile : Redaksi (021) 57901025, Pemasaran (021) 57901024, Perusahaan
(021) 57901028
email redaksi : [email protected] dan [email protected]
website : www.bisnis.com
b. Data Teknis
Penerbitan : Harian Umum Bisnis Indonesia (6 kali seminggu)
Bisnis Indonesia Minggu (1 kali seminggu)
Waktu Terbit : Pagi hari
Bahasa : Indonesia
Halaman : Harian Umum Bisnis Indonesia 32 halaman
Bisnis Indonesia Minggu 36 halaman
Jumlah Kolom : Harian Umum Bisnis Indonesia 5-7 kolom
Bisnis Indonesia Minggu 3 kolom
19
c. Data Redaksi
Pemimpin Redaksi : Ahmad Djauhar
Wakil Pemimpin Redaksi : Arief Budisusilo, Linda Tangdialla
Sekretaris Redaksi : Gung Panggodo Supryanto
Redaktur Senior : Cyrillus I Kerong
Redaktur Pelaksana : Abraham Runga Mali, Inria Zulfikar, M Syahran W Lubis,
Neneng Herbawati
Redaktur : Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Chamdan Purwoko,
Firman Hidranto, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail
Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M Rochmad
Purboyo, M Sarwani, M Yunan Hilmi, Nono Budiono,
Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya,
Zufrizal.
Tim Pengembangan Redaksi : Adhitya Noviardi, Djony Edward, Imam Bahtera, YA
Sunyoto, Y Bayu Widagdo.
Manajer Sekretariat Redaksi : Indyah Sutriningrum
Asisten Redaksi : Ahmad Muhibbuddin, Algooth Putranto, Arif Pitoyo,
Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Eisya Refianti, Eries
Adlin, Fahmi Achmad, Firman Wibowo, Gajah Kusumo,
Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh Fatkhul Maskur,
Muhammad Munir Haikal, Rahayuningsih, Rustam Agus,
Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Yeni H Simanjuntak.
Staf Redaksi : Afriyanto, Aldikar M Saidi, Anugerah Perkasa, Aprika Rani
Hernanda, Arif Gunawan Sulistiyono, Bambang P Jatmiko,
Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani
Harifaningsih, Erna Sari Ulina, Erwin Nurdin, Erwin
Tambunan, Fita Indah Maulani, Hanna Prabandari, Herry
Suhendra, Hendra Wibawa, Hilda Sabri, Irsad, John Andhi,
Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana, Mia Chitra, Mulia
Ginting Munthe, Nana Oktavia, Noerma Komalasari,
Nurudin Abdullah, Pudji Lestari, Rahmayulis Saleh, Ratna
Ariyanti, Reni Efita, R Fitriana, Roni Yunianto, Rudi
Arifianto, Siti Munawaroh, S Hadysusanto, Sylviana Pravita,
Theresia Diyah, Tri D Pamenan, Tularji, Yusuf Waluyo.
20
BAB III
PELAKSANAAN JOB TRAINING
III.1 Pelaksanaan Job Training
Penulis melaksanakan job training di harian Bisnis Indonesia selama 45 hari kerja. Di redaksi
harian ini, penulis ditempatkan di desk “Megapolitan”, yang berada di bawah kompartemen 1
dengan kode penulisan M02. Kepala kompartemen 1, Bapak Gung Panggodo Supriyanto
memberi kesempatan pada penulis untuk menyesuaikan diri terlebih dahukli di desk tersebut,
jika dirasa ada ketidakcocokan, maka ia akan memberi kesempatan pada penulis untuk
pindah ke desk lain.
Penempatan di satu desk seperti ini enurut penulis memiliki kekurangan dan
kelebihan tersendiri. Kekurangannya adalah penulis hanya dapat mempelajari dan meliput
mengenai satu bidang saja. Sedangkan kelebihannya, penulis dapat lebih fokus dan lebih
mudah menjalin hubungan baik dan membuat janji dengan para narasumber.
Penulis berada di bawah bimbingan redaktur “Megapolitan”, Rustam Agus. Selain
Penulis, wartawan di desk itu antara lain Nurudin Abdullah dan Mia Citra. Nurudin
memegang isu-isu non pemerintah, sedangkan Mia ditempatkan di kantor Gubernur DKI.
Redaktur menugaskan penulis untuk berkoordinasi dengan Nurudin menangani isu-isu non
pemerintah.
Sejak awal pelaksanaan job training, redaktur telah melpas penulis untuk mencari isu
dan meliputnya sendiri. Redaktur hanya memberi gambaran isu-isu seperti apa yang bisa
masuk kriteria berita di Bisnis Indonesia. Biasanya penulis menyiapkan beberapa isu untuk
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan redaktur.
Penulis memulai kegiatan job training pada 03 Mei 2010 hingga 02 Juli 2010. Waktu
kerja penulis setiap Senin sampai Jumat, dan terkadang Minggu. Untuk Sabtu penulis diberi
libur. Namun bisa saja berubah jika ada undangan liputan atau ada pekerjaan menulis berita
yang belum terselesaikan.
Selama melaksanakan job training di Bisnis Indonesia, penulis membuat berita
langsung atau grafik. Terkadang penulis juga diminta untuk mengutip berita dari kantor berita
Antara, lalu mengeditnya sesuai gaya penulisan Bisnis Indonesia.
21
III.2 Rincian kegiatan job training
1.Senin, 3 Mei 2010
Hari pertama, penulis bertemu dengan kepala kompartemen 1, Bapak Ipang. Setelah
berdiskusi, akhirnya diputuskan bahwa penulis ditempatkan di desk “Megapolitan” di bawah
bimbingan Rustam Agus sebagai redaktur. Redaktur memberi gambaran mengenai seperti
apa berita-betita yang masuk kriteria Bisnis Indonesia. Redaktur juga menugaskan agar
penulis mempelajri tlebih dahulu bagaimana gaya penulisan Bisnis Indonesia di pusat
dokumen Bisnis Indonesia.
2.Selasa, 4 Mei 2010
Penulis di pusat dokumen kantor mempelajari gaya penulisan Bisnis Indonesia. Mencari tahu
berita-berita seperti apa yang masuk kriteria Bisnis Indonesia secara umum dari koran-koran
beberapa bulan sebelumnya. Penulis juga mempelajari secara khusus rubrik “Megapolitan.”
3.Rabu, 5 mei 2010
Penulis mendiskusikan berbagai hal kepada redaktur mengenai apa saja yang akan dikerjakan
selama pelaksanaan job training. Penulis juga mengajukan beberapa isu untuk doidiskusikan
dengan redaktur.
4. Kamis, 6 mei 2010
Penulis datang ke PT Pos Bekasi untuk mewawancarai Kepala PT Pos mengenai pasang surut
yang dialami PT Pos semenjak internet semakin merebak dan langkah-langkah yang
dilakukan agar PT pos tetap eksis di mata masyarakat. Penulis harus menunggu cukup lama
terlebih dahulu sebelum wawancara karena saat itu sedang diadakan rapat. Sampai di kantor,
penulis langsung menulisnya dalam bentuk berita langsung.
5. Jumat, 7 Mei 2010
Penulis datang ke Dinas Pendidikan Bekasi untuk mewawancarai Kepala Dinas terkait
rendahnya tingkat pendidikan di kawasan Bekasi Utara. Penulis sempat kesulitan untuk
mengajukan permohonan wawancara karena pihak Diknas meminta surat izin dan kartu ID.
6. Senin, 10 Mei 2010
22
Penulis datamg ke kantor PT Summarecon untuk mewwancarai Managing Director
perusahaan tersebut terkait pembangunan super blok Summarecon Bekasi dan pengaruhnya
terhadap perekonomian masyarakaat di sekitar super blok tersebut. Setelah itu penulis juga
datang ke kantor Sekda Bekasi , namun ternyata Sekda sedang menghadiri acara di luar kota.
7. Selasa, 11 mei 2010
Penulis kembali mendatangi kantor Sekda Bekasi, masih terkait masalah pembangunan
Summarecon Bekasi, namun Sekda mengalihkan untuk mewawancarai pihak Bappeda Kota
Bekasi. Redaktur akhirnya menugaskan untuk kembali ke kantor untuk membantunya di
kantor.
8. Rabu, 12 mei 2010
Penulis datang ke kantor Bappeda dan mewawancarai salah satu kepal seksi yang
bersangkutan dengan masalah tersebut. Setelah itu penulis kembali ke kantor untuk menulis
berita.
9.Kamis, 13 Mei 2010
Penulis datang ke Pusat Akik Rawabening untuk mewawancarai Kepala Asosiasi
Puspacaraka, Junaedi, terkait akan diresmikannya Pusat Akik Rawabening keesokan harinya.
Junaedi menjelaskan mengenai minat masyarakat dan pembeli asing yang semakin tinggi
untuk membeli batu-batuan hias di Pusat Akik Rawabening yang awalnya bernama Pasar
Rawabening itu.
10.Jumat, 14 mei 2010
Penulis meliput peresmian Pusat Akik Rawabening oleh Gubernur DKI Fauzi Bowo. Penulis
sempat mewawancarai Gubernur untuk meminta tanggapannya. Setelah itu penulis
menghadiri konferensi pers mengenai penanganan HIV/AIDS oleh JOTHI. Sampai di kantor
penulis langsung menulis berita.
11.Senin, 17 Mei 2010
Penulis mewawancarai kepala Dinasagama Bekasi, terkait penentuan jumlah kuota haji.
Wawancara berjalan lancar, pihak mereka pun memberi data yang cukup lengkap sebagai
pelengkap berita. Sampai di kantor langsung menulis berita.
23
12. Selasa, 18 Mei 2010
Penulis mewawancarai Ketua Asosiasi Pusat belanja Indonesia, Stefanus Ridwan. Penulis
menulisnya dalam bentuk berita. Hari itu juga penulis menguti dan mengedit beberapa berita
dari kantor berita Antara.
13. Rabu, 19 Mei 2010
Hari itu merupakan hari perayaan Museum Day. Beberapa museum di kawasan kota
mengadakan tur keliling museum sejak pagi hingga petang. Penulis diundang untuk meliput
acara tersebut. Penulis mewawancarai Kepala Dinas pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta,
Arie Budhiman, dan Ketua Panitia Museum Day Drs Gathut Dwihastoro, M.Hum. Penulis
langsung menulisnya menjadi berita di lapangan.
14. Kamis, 20 mei 2010
Penulis mendatangi Dinas Tata Kota Bekasi, untuk mewawancarai Kepala Dinas terkait
masalah pembangunan pusat perbelanjaan di Kota Bekasi. Penulis juga mengutip dan
mengedit beberapa berita dari kantor berita Antara.
15. Jumat, 21 Mei 2010
Penulis mewawancarai Ketua Asosiasi Rekreasi Keluarga Indonesia (ARKI) Taufik A.
Wumu terkait renvana Pemprov DKI menaikkan pajak hiburan hingga 75%. Untuk berita ini,
penulis bekerja sama dengan wartawan Megapolitan lain, yakni Nurudin.
16. Senin, 24 mei 2010
Penulis mencari bahan-bahan untuk peliputan di kantor. Selain itu penulis juga mengutip dan
mengedit berita dari kantor berita Antara.
17. Selasa, 25 Mei 2010
Penulis mencari bahan-bahan untuk peliputan di kantor. Selain itu penulis juga mengutip dan
mengedit berita dari kantor berita Antara.
18. Rabu, 26 Mei 2010
Penulis mendatangi kantor Dinperindag Kota Bekasi untuk wawancara terkait masalah
pengembangan industri kreatif di Bekasi. Namun narasumber terlihat kurang menguasai
topik,, sehingga berita gagal ditulis. Penulis kembali ke kantor untuk menulis berita lain.
24
19. Kamis, 27 Mei 2010
Penulis kembali datang ke Dinas Pendidikan Kota Bekasi untuk wawancara. Setelah itu
seperti biasa kembali ke kantor dan menulis berita.
20. Jumat, 28 Mei 2010
Penulis hanya mencari isu untuk diliput dan menulis berita di kantor.
21. Senin, 31 Mei 2010
Penulis melakukan wawancara dengan Kepala Dinas Porbudpar Kota Bekasi, terkait ajakan
pemerintah kota Bekasi kepada pihak swasta untuk membangun dan mengembangkan sektor
pariwisata di Kota Bekasi.
22. Selasa, 1 Juni 2010
Penulis mendatangi Badan Pusat Statistik DKI Jakarta untuk memperoleh data terakhir
mengenai ekspor impor, serta jumlah penduduk miskin di DKI. Penulis juga mewawancarai
kepala BPS. Setelah itu kembali ke kantor dan menulis berita.
23. Rabu, 2 Juni 2010
Penulis mengolah berbagai data dari BPS dan menyalinnya ke dalam berita. Selain itu juga
mengutip dan mengedit berita dari kantor berita Antara atas permintaan redaktur.
24. Kamis, 3 Juni 2010
Penulis kembali mengolah berbagai data dari BPS dan menyalinnya ke dalam berita. Selain
itu juga mengutip dan mengedit berita dari kantor berita Antara atas permintaan redaktur.
25. Jumat, 4 juni 2010
Penulis mewawancarai Ketua Institut Studi Transportasi Nasional (Instran) untuk meminta
tanggapannya mengenai rencana electronic road pricing (ERP) di Jakarta.
26. Senin, 7 Juni 2010
Penulis mewawancarai Direktur Bina Transportasi darat Kementrian Perhubungan, Elly
Sinaga mengenai kelanjutan proyek Transjakarta koridor IX dan X serta optimalisasi
penggunaan busway.
25
27. Selasa, 8 juni 2010
Penulis memenuhi undangan PT Aetra Air Indonesia untuk meliput penanaman pompa tekan
Kiwi di daerah Jakarta Timur. Peliputan berlangsung sejak siang hari hingga petang. Penulis
mewawancarai corporate secretary perusahaan tersebut serta beberapa warga pengguna air
Aetra.
28. Rabu, 9 Juni 2010
Penulis atas perintah redaktur kembali memenuhi undangan PT Aetra untuk penanaman pipa
saluran terpanjangnya di daerah Jakarta Timur. Dalam peliputan ini, penulis didampingi
wartawan foto. Setelah itu kembali ke kantor dan menulis berita.
29. Kamis, 10 juni 2010
Penulis mewawancarai Tim Studi Arsitektur, Perencanaan Kota dan Real Estate Universitas
Tarumanegara Suryono Herlambang, meminta pendapatnya terkait pembangunan Sentra
Primer Timur Jakarta. Lalu menulisnya dalam bentuk berita.
30. Jumat, 11 Juni 2010
PT Aetra memberi pipa air siap minum untuk kantor walikota Jakarta Timur. Penulis hadir ke
acara ini untuk meliput sekaligus mewawancarai Walikota Jakarta Timur terkait
pembangunan Sentra Primer Timur Jakarta.
31. Senin, 14 juni 2010
Penulis meliput pemutaran perdana film “Tanah Air Beta”. Penulis mewawancarai produser
dan sutradara film tersebut, Nia Zulkarnaen dan Ari Sihasale, serta beberapa pemain.
32. Selasa, 15 Juni 2010
Penulis meliput ke pekan Raya Jakarta, mengamari antusiasme masyarakat di hari-hari awal
pembukaannya, serta mewawancarai manager dari beberapa dealer motor untuk mengetahui
angka penjualan motor di sana selama seminggu terakhir, mengingat PRJ merupakan salah
satu event andalan para dealer untuk mempromosikan dan menjual produknya.
33. Rabu, 16 juni 2010
26
Penulis mewawancarai direktur dari beberapa perusahaan yang turut serta dalam rencana
reklamasi pantai utara seperti PT Jakarta Propertindo, PT Intiland, dan lain-lain, mengingat
rencana ini mendapat kecaman dari beberapa pihak.
34. Kamis, 17 Juni 2010
Penulis mewawancarai Ketua BPS DKI terkait hasil penghitungan terakhir dan pemutakhiran
data BPS mengenai jumlah penduduk di DKI. Setelah itu ke PRJ untuk mewawancarai
Managing Director PT JI Expo, Budi Santoso untuk mengetahui pemasukan yang telah
mereka dapatkan hingga saat itu serta progres pengunjung dari hari ke hari.
35. Jumat, 18 juni 2010
Penulis kembali mewawancarai ketua Institut Studi Transportasi, Izzul Waro. Stelah itu
mewawancarai Ketua ARKI, lalu menulis berita di kantor.
36. Senin, 21 Juni 2010
Penulis diminta redaktur untuk standby di kantor, karena redaktur membutuhkan banyak
bantuan untk mencari data. Selain itu juga penulis ditugaskan untuk membuat grafik.
37. Selasa, 22 Juni 2010
Penulis meliput seminar “Greening The City” di Hotel borobudur, Jakarta, dengan keynote
speaker Gubernur DKI Fauzi Bowo. Dalam acara ini penulis mewawancarai Gubernur,
mengenai rencana-rencana pemprov Jakarta untuk mewujudkan konsep Jakarta Green City.
penulis juga mewawancarai kepala Dinas Pertamanan dan Pemakan DKI Jakarta.
38. Rabu, 23 Juni 2010
Penulis mewawancarai Dirut PT Bakrie Pangripta Loka terkait pembangunan Apartemen
Sentra Timur oleh perusahaan tersebut.
39. Kamis, 24 Juni 2010
Penulis mewawancarai kepala Dinas Pertamanan dan Pemakan DKI Jakarta. Serta dari sisi
ahli mewawancarai ahli tata kota.
40. Jumat, 25 juni 2010
27
Penulis mewawancarai pihak Media Relation PT JI Expo mengenai rencana pembangunan
yang akan dilakukan PT JI Expo.
41. Senin, 28 Juni 2010
Penulis mencari bahan-bahan untuk peliputan di kantor. Selain itu penulis juga mengutip dan
mengedit berita dari kantor berita Antara.
42. Selasa, 29 Juni 2010
Penulis mencari bahan-bahan untuk peliputan di kantor. Selain itu penulis juga mengutip dan
mengedit berita dari kantor berita Antara.
43. Rabu, 30 Juni 2010
Penulis atas perintah redaktur memenuhi undangan konferensi pers dari PT Frisian Flag.
44. Kamis, 1 Juli 2010
Penulis mewawancarai Kepala Dinas Budpar Kota Jakarta, Arie Budhiman mengenai wacana
pemindahan lokasi Museum Bahari. Penulis juga menulis berita hasil olahan data ddari BPS.
Jumat, 2 Juli 2010
Penulis mencari bahan-bahan untuk peliputan di kantor. Selain itu penulis juga mengutip dan
mengedit berita dari kantor berita Antara. Setelah itu penulis berpamitan dengan teman-
teman di redaksi.
III.3 Daftar Berita yang Dimuat di Harian Bisnis Indonesia
No. Tanggal naik
cetak
Judul berita Penulis
1. 15/05/2010 Berburu Batu Akik ke Rawabening
2. 17/05/2010 SK: Pacu Penanganan HIV/AIDS
3. 17/05/2010 Penaikan Pajak Daerah Ancam Pasar
4. 18/05/2010 SK:Daftar Tunggu Haji 3 tahun
5. 19/05/2010 Bisnis Hiburan Skala UKM Terancam Tutup
6. 20/05/2010 Indonesia akan Usul Ada Hari Museum
28
7. 26/05/2010 Mitra Swasta Harus Pahami Aset Pemda
8. 01/06/2010 Bekasi Ajak Swasta Bangun Sektor Wisata
9. 02/06/2010 Penghitungan Hasil Sensus Dinilai Belum
10. 02/06/2010 Harga Sandang Picu Inflasi Mei di DKI
11. 03/06/2010 Kinerja Ekspor Lewat Jakarta Meningkat
12. 04/06/2010 SK: Museum Bahari Direvitalisasi
13. 04/06/2010 Kunjungan Wisman ke DKI Mulai Naik
14. 08/06/2010 Armada Busway Masih Minim
15. 08/06/2010 Pusat Bisnis terpadu Hadir di Kawasan
16. 09/06/2010 Aetra Operasikan pompa Tekan Kiwi
17. 10/06/2010 Jakarta Bangun Saluran Air Baru
18. 11/06/2010 Lahan di Jakarta Tersisa 30%
19. 11/06/2010 Lama Menginap Wisatawan Menurun
20. 11/06/2010 SK: Aetra Tanam Pipa Air Terbesar
21. 12/06/2010 Kantor Pemkot Jaktim Miliki Keran Air
22. 15/06/2010 Infrastruktur Sentra Primer Timur
23. 16/06/2010 SK: Sepeda Motor laris di PRJ
24. 17/06/2010 Reklamasi Pantura Jalan Terus
25. 18/06/2010 PRJ Tunggu Pembeli Asing
26. 20.000 Kamar Hotel Akan Kosong
Daftar Berita yang Dimuat di bisnis.com
No. Tanggal naik Judul berita Penulis
1. 14/05/2010 Pusat ‘Akik’ jakarta Gems Centre Diresmikan Annisa. T &
Nurudin A.
2. 16/05/2010 Kenaikan Pajak Daerah Ancam Pusat
Perbelanjaan
Annisa. T &
Nurudin A.
3. 16/05/2010 Ketersediaan ARV Tekan Penderita HIV/AIDS Annisa. T &
Nurudin A.
29
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Refleksi
Dari job training yang dilakukan penulis selama kurang lebih 2 bulan di harian Bisnis
Indonesia, penulis mendapatkan banyak sekali pengalaman dan pelajaran berharga, yang
tidak didapat selama di perkuliahan. Penulis mengetahui bahwa keadaan di lapangan
terkadang jauh lebih sulit dari apa yang dibayangkan. Banyak sekali hal-hal tidak terduga
yang terjadi dan penulis dituntut untuk segera mengambil keputusan.
Penulis ditempatkan di rubrik “Megapolitan” yang berada di bawah Kompartemen 1
redaksi harian tersebut. Berita dalam rubrik ini mencakup peristiwa yang terjadi di wilayah
Jabodetabek. Namun berbeda dengan media cetak lainnya, karena Bisnis Indonesia
merupakan harian bisnis dan ekonomi, setiap berita harus diangkat dari sisi ekonomi dan
bisnisnya.
Hal ini memberi kesulitan tersendiri bagi penulis. Pertama. Karena latar belakang
penulis mengenai dunia ekonomi dan bisnis sangat minim, sehingga harus banyak
berkonsultasi dengan wartawan lain. Begitu juga dengan pengetahuan penulis tentang istilah-
istilah ekonomi. Karena sering kali saat mewawancarai narasumber, narasumber tersebut
menggunakan istilah-istilah ekonomi yang tidak umum, dan mereka pasti berpikir bahwa
setiap wartawan Bisnis Indonesia pasti mengerti akan istilah tersebut.
Sama halnya saat penulis harus membuat follow up news, dan harus mempelajari
berita-berita sebelumnya mengenai suatu hal. Dari sinilah penulis berusaha mempelajari
istilah-istilah yang ditemukannya tersebut. Di sini peran wartawan lain juga sangat besar
dalam membantu penulis.
Di minggu pertama pelaksanaan job training, penulis merasa sedikit kesulitan dalam
menjalankan pekerjaannya. Karena di hari pertama redaktur hanya memberi pengetahuan
yang sangat dasar mengenai Bisnis Indonesia. Lalu hari kedua sudah dilepas sendiri untuk
mencari isu dan langsung menulisnya. Hal ini jauh dari perkiraan penulis sebelumnya, karena
dari pengalaman yang diceritakan oleh teman-teman penulis yang sudah melaksanakan job
training sebelumnya, biasanya redaktur memberi pengarahan kira-kira isu mengenai hal apa
yang akan diliput, dan biasanya di awal-awal bekerjanya wartawan magang akan ditandem
dengan wartawan lain untuk lebih mengenal dulu tentang pekerjaan wartawan sebenarnya.
30
Selama beberapa hari saya sempat kesulitan membuat janji dengan narasumber,
karena kebanyakan dari mereka meminta kartu ID, sementara kantor tidak memberikannya
kepada wartawan magang. Beberapa kali isu-isu yang rencananya akan saya angkat gagal
karena terganjal di janji dengan narasumber tersebut.
Awalnya saya sempat kecewa karena berita-berita yang sudah susah payah saya
dapatkan hanya dimuat dalam kolom-kolom kecil, rasanya tidak sesuai dengan perjuangan
saya untuk mendapatkan berita tersebut. Namun saya berpikir bahwa bahkan wartawan yang
sudah senior pun terkadang beritanya juga dimuat di kolom-kolom kecil.
Dari hari ke hari, saya semakin mendapat kepercayaan dari redaktur untuk meliput
kasus-kasus yang tergolong besar. Bahkan undangan-undangan pertemuan penting tak jarang
saya dapatkan. Ini menjadi tantangan bagi saya untuk terus belajar, karena itu berarti redaktur
saya telah memberi kepercayaan kepada saya dan mensejajarkan saya dengan reporternya
yang lain, dan menganggap saya mampu bersaing dengan wartawan-wartawan dari media
lain.
Berita saya pun dimuat dalam kolom-kolom yang cukup besar, sama dengan
wartawan lainnya. Senang dan bangga sekali rasanya melihat berita yang saya liput dan tulis
sendiri terpampang di halaman “Megapolitan” dengan kode (M02).
Berita yang ditulis oleh penulis harus melewati tahap penyuntingan oleh redaktur
Pada awalnya, lead (teras berita) yang dipilih penulis menjadi unsur yang paling sering
disunting. Biasanya karena kalimat yang terlalu panjang atau ada unsur lain dalam berita
yang menurut korlip lebih pantas menjadi lead. Namun, setelah dua minggu berjalan, penulis
mulai paham seperti apa teras berita khas Bisnis Indonesia, yang umumnya terdiri dari dua
sampai tiga kalimat. Ini disesuaikan dengan karakter pembaca Bisnis Indonesia yang
umumnya merupakan orang-orang yang dinamis dan pembaca cepat, sehingga hampir semua
unsur 5W+1H (what, when, who, where, why, dan how) tercantum dalam lead secara ringkas.
Paragraf kedua biasanya merupakan kutipan langsung dari narasumber yang
berhubungan dengan lead, dilengkapi dengan keterangan waktu dilakukannya wawancara
tersebut. Paragraf ketiga dan paragraf-paragraf selanjutnya merupakan penjelasan dan
penguat kedua paragraf tersebut. Untuk berita langsung, biasanya ditulis minimal dalam 250
kata dengan panjang yang berkisar satu setengah halaman.
Hal yang cukup sulit bagi penulis pada awalnya adalah untuk menyesuaikan dengan
gaya penulisan berita di Bisnis Indonesia, seperti diksi dan singkatan-singkatan yang
digunakan. Terkadang penulis dianggap masih kurang ringkas dalam menulis berita. Namun
seiring berjalannya waktu, penyesuaian itu dapat dilakukan.
31
Ada beberapa pengalaman yang berkesan selama saya menjalani job training ini.
Salah satunya adalah saat saya mewawancarai Gubernur DKI Jakarta, Bapak fauzi Bowo.
Saat itu ia hadir untuk acara pembukaan Pasar Akik Rawabening, Jakarta. Semua wartawan
menunggunya untuk diwawancara, namun mereka terus menanti saat yang tepat. Karena saat
itu waktu saya sangat sempit, saya memberanikan diri untuk maju terlebih dahulu
menghampiri beliau.
Untungnya beliau langsung mau menjawab pertanyaan yang saya berikan. Hal yang
membuat saya cukup bangga adalah setelah saya, wartawan-wartawan lain langsung datang
berbondong-bondong untuk mewawancarai beliau, dan Bapak fauzi Bowo tetap fokus dengan
pertanyaan yang saya berikan.
Tak jarang saya juga mendapat tawaran untuk menerima amplop, hal yang hanya saya
dengar dari cerita para dosen selama ini. Di sinilah prinspi yang saya pegang harus diuji.
Untungnya sampai saat ini saya masih berhasil untuk menolak tawaran-tawaran tersebut.
Semua hal yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan selama saya menjalani
program job training merupakan pelajaran yang sangat berharga untuk bekal saya nanti.
IV.2 Simpulan
Job training memberikan gambaran nyata pada penulis mengenai suasana kerja di
perusahaan media, terutama media cetak.
Job training memberi pemahaman pada penulis mengenai pentingnya deadline bagi
wartawan media cetak.
Dengan job training, penulis mengetahui dan memahami hambatan-hambatan yang
dialami wartawan di lapangan.
Dengan job training penulis belajar untuk memegang teguh idealisme wartawan.
Dengan job training, penulis dapat mengaplikasikan ilmu yang selama ini dipelajari
selama di perkuliahan.
Job training membuat penulis mengetahui karakteristik yang dimiliki oleh suatu
media.
Job training membuat penulis memahami bahwa gaya penulisan pada media cetak
berbeda-beda.
Job training membuat penulis mengetahui kelemahan dan kelebihan yang dimilikinya
sebagai seorang wartawan.
32
Dengan job training penulis mengetahui bagaimana proses suatu media cetak dari
awal pencarian berita hingga pencetakan.
Dengan job training, penulis dapat menjalin hubungan baik dengan para narasumber
yang pernah diwawancarainya, seperti ahli, pengamat, petinggi negara, dan lain-lain.
Dengan job training, penulis diajarkan untuk bertanggung jawab atas apa yang telah
ditulisnya.
IV.3 Saran
IV.2.1 Bisnis Indonesia
Di minggu pertama wartawan magang bekereja, sebaiknya diberi pengetahuan yang
jelas terlebih dahulu mengenai karakteristik dan gaya penulisan di media tersebut.
Saat awal wartawan magang bekerja sebaiknya tidak langsung dilepas sendiri terlebih
dahulu untuk meliput berita, melainkan diberikan tandem agar tidak kaget.
Sebaiknya di awal-awal bekerja wartawan magang diberi pengarahan mengenai isu
yang harus diliput, tidak langsung dilepas begitu saja, agar ia memahami isu2 seperti
apa yang masuk kriteria media tersebut untuk diliput.
Jika memungkinkan akan lebih baik jika wartawan magang diberi kartu ID untuk
mempermudah peliputannya, karena beberapa pihak terkadang mempermasalahkan
mengenai hal ini.
IV.2.2 Jurusan Jurnalistik Fikom Unpad
Mempermudah pengurusan surat lamaran job training, agar tidak dibatasi, karena
setiap mahasiswa berusaha untuk melamar di berbagai tempat untuk memperbanyak
kemungkinan diterima.
Memberi daftar perusahaan media yang membuka lowongan untuk mahasiswa yang
ingin melaksanakan job training.
Meninjau ke beberapa perusahaan media di mana mahasiswanya sedang
melaksanakan job training, agar mengetahui dengan pasti keadaan mahasiswanya di
lapangan.
33
DAFTAR PUSTAKA
www.bisnis.com
Sumadiria, AS Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media
34