laporan jaga bangli

7
Laporan Jaga 24 Juli 2015 I. Identitas Nama : Ni Luh Kt Dian Wirastini Umur : 36th Alamat : Tabanan Pendidikan : SMA Status : Janda Agama : Hindu Suku/Bangsa : Bali/Indonesia II. Anamnesis Keluhan utama: Gelisah karena rasa cemburu Autoanamnesis Pasien datang bersama orang tua dan iparnya, mengenakan kemeja merah dan celana panjang hitam. Penampilan tidak wajar, pasien tau siapa namanya, siapa yang mengantar dan sedang berada dimana. Pasien tau dirinya dibawa ke RSJ karena merasa bingung dan cemburu, menurut pasien, ini sangat mengganggu. Sejak 1 minggu yang lalu pasien merasa sulit tidur, biasanya pasien tidur dari pukul 4 hingga 6 pagi saja, karena kepikiran perempuan yang menggoda pacarnya. Ketika ditanyakan perasaannya saat ini mengatakan cemburu dan senang. Makan & minum cukup mandi baik. Saat wawancara berlangsung pemikiran pasien berubah-ubah sehingga sulit dimengerti. Pasien mengatakan dirinya sering dimarahi oleh pejabat tinggi negara seperti Bung Karno dan Bu Mega. Pasien mengaku diminta untuk melakukan kasasi oleh Guruh Soekarno. Pasien sering mendengar suara-suara yang berbicara seperti sepasang kekasih dan melihat bayangan Guruh Soekarno datang ke rumahnya dan meminangnya. Pasien mengaku pernah bekerja di koperasi karena sering marah-marah agar Guruh tiak memadu dirinya. Pasien sulit diwawancara karena

Upload: dewa-bracika-damma-prasada

Post on 14-Apr-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KOASS

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Jaga BANGLI

Laporan Jaga24 Juli 2015

I. Identitas

Nama : Ni Luh Kt Dian Wirastini

Umur : 36th

Alamat : Tabanan

Pendidikan : SMA

Status : Janda

Agama : Hindu

Suku/Bangsa : Bali/Indonesia

II. AnamnesisKeluhan utama : Gelisah karena rasa cemburuAutoanamnesis

Pasien datang bersama orang tua dan iparnya, mengenakan kemeja merah dan celana panjang hitam. Penampilan tidak wajar, pasien tau siapa namanya, siapa yang mengantar dan sedang berada dimana. Pasien tau dirinya dibawa ke RSJ karena merasa bingung dan cemburu, menurut pasien, ini sangat mengganggu. Sejak 1 minggu yang lalu pasien merasa sulit tidur, biasanya pasien tidur dari pukul 4 hingga 6 pagi saja, karena kepikiran perempuan yang menggoda pacarnya. Ketika ditanyakan perasaannya saat ini mengatakan cemburu dan senang. Makan & minum cukup mandi baik. Saat wawancara berlangsung pemikiran pasien berubah-ubah sehingga sulit dimengerti. Pasien mengatakan dirinya sering dimarahi oleh pejabat tinggi negara seperti Bung Karno dan Bu Mega. Pasien mengaku diminta untuk melakukan kasasi oleh Guruh Soekarno. Pasien sering mendengar suara-suara yang berbicara seperti sepasang kekasih dan melihat bayangan Guruh Soekarno datang ke rumahnya dan meminangnya. Pasien mengaku pernah bekerja di koperasi karena sering marah-marah agar Guruh tiak memadu dirinya. Pasien sulit diwawancara karena pemikiran pasien ketika ditanyakan jawaban pasien tidak berhubungan. Pasien mengaku tidak meminum obat sejak 15 hari yang lalu karena merasa sudah sembuh. Saat pasien ditanyakan pertanyaan oleh pemeriksa, pasien menjawab sambil tertawa-tawa kecil.

Page 2: Laporan Jaga BANGLI

Heteroanamnesis (kakak dan ipar)

Keluarga datang membawa pasien dengan keluhan tidak kuat dengan kelakuan pasien yang sering mengeluarkan kata-kata yang tidak enak didengar, bicara sendiri, dan tidak mau minum obat. Ipar pasien mengatakan pasien baru saja keluar dari RSJ 15 hari yang lalu. Setelah sampai di rumah, hanya 1 hari saja pasien nampak baik namun esoknya pasien sudah mulai kumat dan sedikit demi sedikit kondisinya mulai menurun. Pasien mengaku tidak mau minum obat karena sudah lulus juara umum 1 di RSJ, sehingga diberi pulang. Ipar pasien mengaku pasien sering berjalan keluar dan berlari karena ada yang menyuruh pasien juga mengatakan pernah curiga pada iparnya. Selain itu pasien juga sedang berpacaran dengan Guruh Soekarno. Guruh dikatakan sering datang ke rumah. pasien juga sering bergumam sendiri. Dahulu pasien dikatakan memiliki sifat sering memilih teman dan pasien merupakan anak perempuan satu-satunya dari 6 bersaudara dan selalu dimanja. Ayah pasien merupakan pensiunan AL. Dikatakan pasien juga pernah berteriak-teriak kepada pohon. Riwayat penyakit kronis saat ini disangkal. Pasien lahir normal dan tidak ada masalah saat kehamilan. Pasien selalu merawat dirinya sendiri tanpa diberitahu.

Faktor Pencetus : Putus obatFaktor Keluarga : Tidak adaFungsi kerja/sosial : MenurunRiwayat Napza : Tidak ada

Status PsikiatriKU : Penampilan tidak wajar, kontak verbal dan visual cukupKesadaran : JernihM/A : Alexitima/inadekuatPP : BP: non logis non realis

AP: Asosiasi longgar IP : waham cemburu

Pencerapan : Halusinasi auditorik (+), halusinasi visual (+), ilusi (-)Intelegensi : sesuai tingkat pendidikanDI : Insomnia (+), Raptus (-), Hipobulia (-)Psikomotor : tenang saat pemeriksaan

Status Interna : dbnStatus Neuro : dbn

Diagnosis MultiaksialAxis I : Skizofrenia HebefrenikAxis II : Ciri Kepribadian terbukaAxis III : Tidak adaAxis IV : Stressor tidak ada/putus obatAxis V : GAF sekarang: 40-31

Page 3: Laporan Jaga BANGLI

Laporan Jaga25 Juli 2015

I. Identitas

Nama : Diah Ayuning Tiyas

Umur : 14th

Alamat : Jl. Letda Reta gg 32 no. 25 Denpasar

Pendidikan : SMp

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

II. AnamnesisKeluhan utama : sakit tenggorokan dan sesak serta tidak mau bicaraAutoanamnesis

Pasien datang diantar keluarganya dengan menggunakan baju lengan panjang warna coklat, celana panjang coklat dan jilbab. Pasien mengatakan memiliki keluhan sakit tenggorokan dan sesak. Pasien juga sulit bicara karena menahan sakit tenggorokan. Saat ditanya lebih lanjut pasien tidak mau bicara lagi. Saat ditanya apakah pasien sempat mendengar suara-suara, kata pasien suara itu terdengar tiba-tiba berupa suara perempuan yang menyuruhnya berbuat jahat seperti dusuruh memukul kepala pasien. Saat ditanya lebih lanjut, pasien tidak mau menjawab lagi.

Heteroanamnesis (orang tua pasien)Keluarga datang membawa pasien dengan keluhan tidak kuat dengan kelakuan pasien

yang sering mengeluarkan kata-kata yang tidak enak didengar, bicara sendiri, dan tidak mau minum obat. Ipar pasien mengatakan pasien baru saja keluar dari RSJ 15 hari yang lalu. Setelah sampai di rumah, hanya 1 hari saja pasien nampak baik namun esoknya pasien sudah mulai kumat dan sedikit demi sedikit kondisinya mulai menurun. Pasien mengaku tidak mau minum obat karena sudah lulus juara umum 1 di RSJ, sehingga diberi pulang. Ipar pasien mengaku pasien sering berjalan keluar dan berlari karena ada yang menyuruh pasien juga mengatakan pernah curiga pada iparnya. Selain itu pasien juga sedang berpacaran dengan Guruh Soekarno. Guruh dikatakan sering datang ke rumah. pasien juga sering bergumam sendiri. Dahulu pasien dikatakan memiliki sifat sering memilih teman dan pasien merupakan anak perempuan satu-satunya dari 6 bersaudara dan selalu dimanja. Ayah pasien merupakan pensiunan AL. Dikatakan pasien juga pernah berteriak-teriak kepada pohon. Riwayat penyakit kronis saat ini disangkal. Pasien lahir normal dan tidak ada masalah saat kehamilan. Pasien selalu merawat dirinya sendiri tanpa diberitahu.

Page 4: Laporan Jaga BANGLI

Faktor Pencetus : Putus obatFaktor Keluarga : Tidak adaFungsi kerja/sosial : MenurunRiwayat Napza : Tidak ada

Status PsikiatriKU : Penampilan tidak wajar, kontak verbal dan visual cukupKesadaran : JernihM/A : Alexitima/inadekuatPP : BP: non logis non realis

AP: Asosiasi longgar IP : waham cemburu

Pencerapan : Halusinasi auditorik (+), halusinasi visual (+), ilusi (-)Intelegensi : sesuai tingkat pendidikanDI : Insomnia (+), Raptus (-), Hipobulia (-)Psikomotor : tenang saat pemeriksaan

Status Interna : dbnStatus Neuro : dbn

Diagnosis MultiaksialAxis I : Skizofrenia HebefrenikAxis II : Ciri Kepribadian terbukaAxis III : Tidak adaAxis IV : Stressor tidak ada/putus obatAxis V : GAF sekarang: 40-31