laporan identifikasi dan klasifikasi kelompok tani tahun 2015

38
LAPORAN IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN KEMAMPUAN /KLASIFIKASI KELOMPOK TANI KEGIATAN PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN PETANI DAN PELAKU AGRIBISNIS DINAS PERTANIAN KOTA SEMARANG TAHUN ANGGARAN 2015 DINAS PERTANIAN KOTA SEMARANG Jl. Kompak No. 2 - 3 Semarang Telp. (024) 6705001. Fax. (024) 672033

Upload: ignasius-dh-purba

Post on 15-Apr-2017

131 views

Category:

Government & Nonprofit


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN

KEMAMPUAN /KLASIFIKASI KELOMPOK TANI KEGIATAN PENYULUHAN DAN PENDAMPINGAN PETANI

DAN PELAKU AGRIBISNIS

DINAS PERTANIAN KOTA SEMARANG

TAHUN ANGGARAN 2015

DINAS PERTANIAN KOTA SEMARANG Jl. Kompak No. 2 - 3 Semarang

Telp. (024) 6705001. Fax. (024) 672033

Page 2: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat ALLAH SWT atas segala nikmat, rahmat, dan hidayah-

Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Identifikasi dan Penilaian

Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015 ini.

Laporan ini kami susun sebagai bentuk pertanggungjawaban kami dalam

melaksanakan Subkegiatan Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi

Kelompok Tani, Kegiatan Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis,

Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Tahun Anggaran 2015, dengan sumber dana

APBD Kota Semarang.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak atas kerja sama

dan bantuannya, sehingga kami dapat melaksanakan kegiatan dan menyusun laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik

dan saran yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan di masa mendatang

dan semoga laporan ini bisa memberikan manfaat. Amin.

Semarang, 30 Oktober 2015

Kepala Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya

selaku Ketua Tim,

ARI PATRIA WIJANARKO, SH.MM. Pembina

NIP. 19561002 199303 2 001

Mengetahui,

Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang

Ir. W.P. RUSDIANA, MP. Pembina Utama Muda

NIP. 19590413 198303 2 004

i

Page 3: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

DAFTAR FOTO ........................................................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ........................................................................ 1

B. DASAR PELAKSANAAN ................................................................. 3

C. TUJUAN.............................................................................................. 4

D. KELUARAN ...................................................................................... 5

E. WAKTU PELAKSANAAN ............................................................... 5

F. PELAKSANA .................................................................................... 6

G. PEMBIAYAAN ................................................................................. 6

BAB II. PENINGKATAN KEMAMPUAN/KLASIFIKASI

KELOMPOK TANI ................................................................................. 7

BAB III HASIL KEGIATAN ............................................................................... 10

BAB IV PEMBAHASAN ...................................................................................... 12

BAB V TINDAK LANJUT ................................................................................... 34

BAB VI PENUTUP ................................................................................................ 37

LAMPIRAN ............................................................................................................. 38

ii

Page 4: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

DAFTAR FOTO

halaman

Foto 1. Rapat bersama PPL dan THL-TBPP untuk persiapan Identifikasi

Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015 .............. 39

Foto 2. Rapat bersama PPL dan THL-TBPP untuk persiapan Identifikasi

Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015 .............. 39

Foto 3. Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani

di Perkumpulan Kelompok Tani Kuncen Farm, Kelurahan Bubakan,

Kecamatan Mijen ....................................................................................... 40

Foto 4. Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani

di Kelompok Tani Rukun Makmur, Kelurahan Cepoko,

Kecamatan Gunungpati .............................................................................. 40

Foto 5. Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani

di Gapoktan Lestari, Kelurahan Polaman, Kecamatan Mijen .................... 41

Foto 6. Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani

di Perkumpulan Kelompok Tani Sumber Rejeki, Kelurahan Purwosari,

Kecamatan Mijen ....................................................................................... 41

iii

Page 5: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Meskipun peran sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan dalam memacu

pertumbuhan ekonomi nasional tidak sebesar sektor industri, namun peran sektor-sektor

ini lebih luas terutama dalam konteks mendistribusikan hasil-hasil pembangunan

utamanya kepada masyarakat miskin di wilayah pedesaan, sehingga sektor pertanian,

perikanan, dan kehutanan tetap dipandang strategis dalam pembangunan nasional,

dimana ketiga sektor tersebut memiliki peranan strategis sebagai penyedia pangan

nasional, penyediaan bahan baku industri, penyedia bioenergi, dan penyerapan tenaga

kerja. Sektor-sektor tersebut berdampak sangat positif pada penurunan tingkat

kemiskinan dan menjaga pelestarian lingkungan. Sejalan dengan hal tersebut,

Kementerian Pertanian Tahun 2005 – 2025 telah menetapkan tujuan akhir pembangunan

pertanian yaitu mewujudkan kesejahteraan masyarakat pertanian melalui sistem

pertanian industrial, berorientasi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat pertanian,

dengan sasaran jangka panjang pembangunan pertanian sebagai berikut :

1. Mewujudkan sistem pertanian industrial yang berdaya saing.

2. Memantapkan ketahanan pangan secara mandiri.

3. Menciptakan kesempatan kerja penuh bagi masyarakat pertanian.

4. Menghapus kemiskinan dari masyarakat pertanian dan meningkatkan pendapatan

petani sebesar US$ 2.500 per kapita per tahun.

Mengacu pada sasaran-sasaran tersebut, maka visi pembangunan pertanian tahun 2025

dirumuskan sebagai berikut :

Terwujudnya Sistem Pertanian Industrial yang Berdaya Saing, Berkeadilan, dan

Berkelanjutan, guna Menjamin Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Masyarakat

Pertanian.

Pembangunan sektor pertanian di masa mendatang diharapkan dapat memberikan

kontribusi yang lebih besar dalam rangka mengurangi kesenjangan sosial dan

memperluas kesempatan kerja dan mampu memanfaatkan segala peluang ekonomi di

dalam era globalisasi daan liberalisasi perdagangan dunia. Untuk mewujudkan harapan

tersebut, diperlukan sumber daya manusia pertanian yang berkualitas dan handal,

profesional, mandiri, berdedikasi tinggi, memiliki etos kerja, moral yangbaik,dan

berwawasan global, sehingga petani mampu mengembangkan usaha tani yang berdaya

saing tinggi dan berkelanjutan.

1

Page 6: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Pemberdayaan petani adalah suatu kondisi yang dapat menumbuhkan

kemandirian petani melalui pemberian kekuatan atau daya.Dengan memberi

kesempatan kepada masyarakat tani untuk secara bebas memilih berbagai alternatif dan

mengambil keputusan sesuai dengan tingkat kesadaran, kemampuan dan

keinginannya.Masyarakat tani juga diberi kesempatan untuk belajar dari keberhasilan

dan kegagalan dalam memberikan respon terhadap perubahan sehingga mampu

mengendalikan masa depannya.

Pemberdayaan petani sebagai upaya : (a) meningkatkan kemampuan, (b)

mendorong tumbuhnya kebersamaan, (c) kebebasan memilih dan memutuskan, (d)

membangkitkan kemandirian dan (e) mengurangi ketergantungan serta menciptakan

hubungan yang saling menguntungkan.

Karakteristis manusia yang berkualitas kepribadian mandiri adalah individu

yang memiliki sifat rajin, senang bekerja, sanggup bekerja keras, tekun , gigih,

berdisiplin, berani merebut kesempatan, jujur, mampu bersaing dan mampu pula

bekerjasama , dapat dipercaya dan mempercayai orang lain, mempunyai cita-cita dan

tahu apa yang harus diperbuat untuk mewujudkannya, terbuka pada kritik dan saran-

saran , tidak mudah putus asa.

Pemberdayaan petani dan keluarganya melalui penyelengaraan penyuluhan

pertanian tidak mungkin dilaksanakan dengan pendekatan individual , karena jumlah

dan sebaran petani sangat besar dan luas serta terbatasnya sumberdaya penyuluhan.

Dengan kondisi demikian, penyuluhan pertanian harus dilakukan melalui pendekatan

kelompok. Pendekatan ini akan mendorong petani membentuk kelembagaan tani yang

kuat agar dapat membangun sinergi antar petani, baik dalan proses belajar dan

kerjasama maupun sebagai unit produksi yang merupakan bagian dari usaha taninya.

Penumbuhan dan pembinaan kelompok tani yang dilaksanakan secara

berkesinambungan diarahkan pada upaya peningkatan kemampuan kelompok tani

dalam melaksanakan fungsinya sebagai kelas belajar, wahana kerjasama dan unit

produksi sehingga mampu mengembangkan usaha agribisnis dan menjadi organisasi

petani yang kuat dan mandiri. Salah satu upaya untuk mengetahui sejauh mana

perkembangan kemajuan kelompok tani dalam melaksanakan fungsinya adalah

melakukan identifikasi dan penilaian kemampuan/klasifikasi kelompok tani.

Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani merupakan

suatu upaya pendekatan kelompok dalam penyuluhan untuk meningkatkan efektifitas

dan efisiensi penyelenggaraan penyuluhan, dimana pendekatan kelompok dimaksudkan

untuk mendorong penumbuhan kelembagaan petani (baik kelompok tani maupun

gabungan kelompok tani) dan penumbuhan kelembagaan tersebut diarahkan pada upaya

peningkatan kemampuan belajar, wahana kerja sama, dan unit produksi, sehingga

2

Page 7: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

mampu mengembangkan usaha agribisnis dan mampu mengembangkan kelompok tani

menjadi organisasi yang kuat dan mandiri.

B. DASAR PELAKSANAAN

Adapun dasar pelaksanaan Kegiatan Identifikasi dan Penilaian

Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015 adalah :

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) juncto

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4844);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2009 tentang Pembiayaan, Pembinaan, dan

Pengawasan Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 87, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5018);

3. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 82/Permentan/OT.140/8/2013Tahun 2013

tentang Pedoman Pembinaan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani;

4. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12/2008 Tahun 2008 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Semarang;

5. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2014tentang Anggaran

pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2015 (Lembaran

Daerah Kota Semarang Tahun 2014 Nomor 11);

6. Peraturan Walikota Semarang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas

Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian Kota Semarang;

7. Peraturan Walikota Semarang Nomor 40 Tahun 2014tentang Penjabaran Anggaran

Pendapatan dan belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2015 (Berita

Daerah Kota Semarang Tahun 2014 Nomor 40);

8. Keputusan Walikota Semarang Nomor 910/756/2014 Tahun 2014tentang

Penunjukan Pengguna Anggaran (PA) pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota

Semarang Tahun Anggaran 2015;

9. Keputusan Walikota Semarang Nomor 910/802/2014 Tahun 2014tentang

Penunjukan Kuasa pengguna Anggaran (KPA), Bendahara Penerimaan Pembantu,

dan Bendahara Pengeluaran Pembantu pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota

Semarang Tahun Anggaran 2015;

10. Keputusan Walikota Semarang Nomor 910/6/2015 Tahun 2015 tentang Pelimpahan

Kekuasaan kepada Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan Daerah (SKPKD) sebagai

Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD) Tahun Anggaran 2015;

3

Page 8: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

11. Keputusan Walikota Semarang Nomor 910/9/2015 Tahun 2015 Penunjukan Kepala

SKPD selaku Pengguna Anggaran sebagai Pejabat yang diberi Wewenang

Mengesahkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2015;

12. Keputusan Walikota Semarang Nomor 910/11/2015 Tahun 2015 tentang

Penunjukan Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan di Lingkungan

Pemerintah Kota Semarang Tahun Anggaran 2015;

13. Keputusan Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang Nomor 910/043 Tahun 2015

tentang Penetapan Personil Pengelola Keuangan Dinas Pertanian Kota Semarang

Tahun Anggaran 2015;

14. Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani. Pusat Penyuluhan

Pertanian. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian. Kementerian

Pertanian. 2011.

C. TUJUAN

Tujuan diselenggarakannya Kegiatan Identifikasi dan Penilaian

Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tanidi Kota Semarang Tahun 2015adalah :

1. Menggali informasi tentang kondisi kemampuan masing-masing kelompok tani

sebagai dasar untuk penentuan kelas, dalam rangka pengembangan, penumbuhan,

dan pembinaan kelembagaan petani secara berkesinambungan.

2. Mengarahkan pengembangan, penumbuhan, dan pembinaan kelembagaan petani

tersebut ke arah upaya-upaya peningkatan kemampuan kelompok tani, sehingga

kelompok tani mampu menjalankan fungsinya sebagai kelas belajar, wahana

kerjasama, unit produksi, unit usaha agribisnis, dan organisasi yang kuat dan

mandiri.

D. KELUARAN

Keluaran yang diharapkan dari Kegiatan Identifikasi dan Penilaian

Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015 adalah sebagai berikut :

1. Tersedianya data jumlah kelompok tani di Kota Semarang.

2. Tersedianya acuan bagi petugas untuk mempersiapkan bahan penyusunan materi

dan metode penyuluhan pertanian, yang disesuaikan dengan klasifikasi kelompok

tani.

3. Diketahuinya tingkat kemampuan kelompok tani, sehingga dapat ditetapkan

klasifikasi kelompok tani.

4

Page 9: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

4. Tersedianya bahan pertimbangan bagi penyelenggaraan penyuluhan untuk

merumuskan, menyusun, dan mengalokasikan program/kegiatan pembanguan sektor

pertanian.

5. Tersedianya bahan pertimbangan bagi pemangku kepentingan dalam peningkatan

jejaring kerjasama/kemitraan, dalam rangka penguatan dan pemberdayaan

kelembagaan petani.

6. Tersedianya bahan pertimbangan untuk menetapkan pemberian perhargaan kepada

kelompok tani yang berprestasi.

E. WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani

Tahun 2015 dilaksanakan pada bulan September – Oktober 2015 di lokasi-lokasi

kelompok tani dan di Dinas Pertanian Kota Semarang.

F. PELAKSANA

Pelaksana Kegiatan Identifikasi dan Penilaian Kemampuan/Klasifikasi

Kelompok Tani Tahun 2015 adalah Petugas Lapangan, Koordinator Jabatan

Fungsional, dan Seksi Kelembagaan Bidang Penyuluhan dan Pengembangan Sumber

Daya dari Dinas Pertanian Kota Semarang.

5

Page 10: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

BAB II

PENINGKATAN KEMAMPUAN/KLASIFIKASI

KELOMPOK TANI

Klasifikasi kemampuan kelompok tani merupakan pemeringkatan kemampuan

kelompok tani yang terbagi menjadi 4 (empat) kategori :

1. Kelas Pemula (0 – 250).

2. Kelas Lanjut (251 – 500).

3. Kelas Madya (501 – 750).

4. Kelas Utama (751 – 1.000).

Klasifikasi tersebut berdasarkan hasil penilaian menggunakan instrumen sesuai

Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kemampuan Kelompok Tani Nomor

168/Per/SM.170/J/11/2011. Penilaian kemampuan kelompok tani dirumuskan dan

disusun melalui pendekatan aspek manajemen dan aspek kepemimpinan yaitu :

1. Kemampuan merencanakan, dengan nilai maksimal 200.

2. Kemampuan mengorganisasikan, dengan nilai maksimal 100.

3. Kemampuan melaksanakan, dengan nilai maksimal 400.

4. Kemampuan melakukan pengendalian dan pelaporan, dengan nilai maksimal 150.

5. Kemampuan mengembangkan kepemimpinan, dengan nilai maksimal 150.

Aspek-aspek manajemen dan kepemimpinan tersebut dijabarkan melalui

indikator-indikator sebagai berikut :

1. Kemampuan merencanakan, yang terdiri dari :

a. Kelas Belajar :

1) Merencanakan kebutuhan belajar.

2) Merencanakan pertemuan/musyawarah.

b. Wahana Kerjasama :

1) Merencanakan pemanfaatan sumber daya (pelaksanaan rekomendasi

teknologi).

2) Merencanakan kegiatan pelestarian lingkungan.

c. Unit Produksi :

1) Merencanakan definitif kelompok melalui Rencana Definitif Kebutuhan

Kelompok (RDKK) dan rencana kegiatan lainnya.

2) Merencanakan kegiatan usaha tani, berdasarkan analisis usaha, peningkatan

usaha kelompok, dan produk, sesuai permintaan pasar, pengolahan, dan

pemasaran hasil serta penyediaan jasa.

2. Kemampuan mengorganisasikan, yang terdiri dari :

6

Page 11: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

a. Kelas Belajar :

1) Menumbuhkembangkan kedisiplinan kelompok.

2) Menumbuhkembangkan kemauan/motivasi belajar anggota.

b. Wahana Kerjasama, yaitu :

Mengembangkan aturan organisasi kelompok.

c. Unit Produksi, yaitu :

Mengorganisasikan pembagian tugas anggota dan pengurus kelompok tani.

3. Kemampuan melaksanakan, yang terdiri dari :

a. Kelas Belajar :

1) Melaksanakan proses pembelajaran secara kondusif.

2) Melaksanakan pertemuan dengan tertib.

b. Wahana Kerjasama :

1) Melaksanakan kerjasama penyediaan jasa pertanian;

2) Melaksanakan kegiatan pelestarian lingkungan;

3) Melaksanakan pembagian tugas;

4) Menerapkan kedisiplinan kelompok secara taat azas;

5) Melaksanakan dan mentaati kesepakatan anggota;

6) Melaksanakan dan mentaati peraturan/perundangan yang berlaku;

7) Melaksanakan pengadministrasian/pencatatan kegiatan kelompok.

c. Unit Produksi :

1) Melaksanakan pemanfaatan sumberdaya secara optimal;

2) Melaksanakan RDK dan RDKK;

3) Melaksanakan kegiatan usaha tani bersama;

4) Melaksanakan penerapan tekonologi;

5) Melaksanakan pemupukan dan penguatan modal usaha tani;

6) Melasanakan pengembangan fasilitas dan saran kerja;

7) Melaksanakan dan mempertahankan kesinambungan produktivitas.

4. Kemampuan melakukan pengendalian dan pelaporan, yang terdiri dari :

a. Mengevaluasi kegiatan perencanaan.

b. Mengevaluasi kinerja organisasi/kelembagaan.

c. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan kelompok tani.

d. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan.

5. Kemampuan mengembangkan kepemimpinan kelompok tani, yang terdiri dari :

a. Kelas Belajar :

1) Mengembangkan ketrampilan dan keahlian anggota dan pengurus

kelompok tani.

2) Mengembangkan kader-kader pemimpin.

7

Page 12: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

3) Meningkatkan kemampuan anggota untuk melaksanakan hak dan

kewajiban.

b. Wahana Kerjasama :

1) Meningkatkan hubungan kerjasama dalam pengembangan organisasi.

2) Meningkatkan hubungan kerjasama dalam pengembangan usaha tani.

c. Unit Produksi :

1) Mengembangkan usaha kelompok.

2) Meningkatkan hubungan kerjasama dengan mitra usaha.

Dari hasil penilaian kemampuan dan penetapan klasifikasi kelompok tani pada

tahu 2015, jumlah kelompok tani di Kota Semarang adalah 363 kelompok tani dengan

beragam usaha yaitu peternakan, tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan

kehutanan. Kelompok tani tersebut tersebar di 15 kecamatan yaitu Kecamatan

Gunungpati, Tembalang, Mijen, Ngaliyan, Banyumanik, Pedurungan, Genuk, Tugu,

Semarang Barat, Gajahmungkur, Semarang Selatan, Gayamsari, Semarang Tengah,

Semarang Utara, dan Candisari. Di bawah ini adalah hasil penilaian kemapuan

kelompok tani tahun 2015, yang selanjutnya dikelompokkan di dalam kelas-

kelas,yangdiperbandingkan dengan tahun 2014 :

8

Page 13: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

BAB III

HASIL KEGIATAN

Dari hasil identifikasi, jumlah kelompok tani di Kota Semarang pada tahun 2015

adalah 363 kelompok, dengan berbagai jenis usaha yaitu tanaman pangan, hortikultura,

peternakan, perkebunan, kehutanan, dan pengolahan pangan, yang tersebar di 15

kecamatan yaitu Kecamatan Gunungpati, Tembalang, Mijen, Ngaliyan, Banyumanik,

Tugu, Pedurungan, Genuk, Gajahmungkur, Gayamsari, Semarang Tengah, Semarang

Barat, Semarang Utara, Semarang Selatan, dan Candisari. Di bawah ini ialah hasil

penilaian kemampuan kelompok tani pada tahun 2015, dikelompokkan ke dalam kelas-

kelas, yang diperbandingkan dengan hasil penilaian pada tahun 2014 :

Tabel 1.Klasifikasi Kelompok Tani Kota Semarang Tahun 2014 dan 2015.

No.

KECAMATAN

TAHUN 2014 TAHUN 2015 Kelas Pemula

Kelas Lanjut

Kelas Madya

Kelas Utama Jumlah

Kelas Pemula

Kelas Lanjut

Kelas Madya

Kelas Utama Jumlah

1. Gunungpati 69 16 - - 85 76 16 - - 92

2. Tembalang 21 27 3 - 51 19 28 5 - 52

3. Mijen 19 27 7 - 53 20 31 5 - 56

4. Ngaliyan 19 7 - - 26 22 8 - - 30

5. Banyumanik 16 13 - - 29 16 15 2 - 33

6. Pedurungan 12 3 - - 15 12 3 - - 15

7. Genuk 15 3 - - 18 16 3 - - 19

8. Tugu 12 12 1 - 25 12 15 - - 27

9. Smg Barat 5 1 - - 6 5 1 - - 6

10. Gajahmungkur 1 1 - - 2 1 1 - - 2

11. Smg Selatan 1 - - - 1 3 - - - 3

12. Gayamsari - 5 - - 5 - 6 - - 6

13. Smg Tengah 2 - - - 2 3 - - - 3

14. Smg Utara 6 1 - - 7 6 2 - - 8

15. Candisari 9 - - - 9 11 - - - 11

JUMLAH 207 116 11 - 334 222 129 12 - 363 Dari data tersebut di atas, maka terdapat kenaikan dan penurunan jumlah

maupun kelas kelompok yaitu :

1. Kenaikan jumlah kelompok tani : 29 (8,68 %).

2. Kenaikan jumlah kelas pemula : 15 (7,25 %).

3. Penurunan jumlah kelas lanjut : 13 (11,21 %).

4. Penurunan jumlah kelas madya : 1 (9,09 %).

9

Page 14: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

BAB III

PEMBAHASAN

Dari hasil penilaian kemampuan dan penetapan klasifikasi kelompok tani,

terdapat kenaikan dan penurunan jumlah kelas tertentu, yang disebabkan oleh :

1. Terdapat perubahan aspek dan indikator penilaian, dimana aspek dan indikator

penilaian kemampuan kelompok tani tahun 2015 lebih terperinci, yang meliputi :

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan, dan

pengembangan kepemimpinan kelompok tani (Panca Kemampuan Kelompok

Tani/Pakem Poktan) dari fungsi-fungsi kelompok tani, sebagai kelas belajar,

wahana kerja sama, dan unit produksi.

2. Adanya penurunan aktivitas kelompok, di antaranya disebabkan oleh

a. Ketergantungan kelompok terhadap kegiatan/proyek dari pemerintah maupun

dari pihak lain (kemandirian kelompok masih kurang).

b. Keterbatasan kemampuan sumber daya petani, dimana secara uum petani

berusia lanjut dan berpendidikan rendah.

c. Partisipasi dan kekompakan anggota kelompok sebagian relatif rendah.

d. Pengelolaan kegiatan produktif anggota kelompok tani sebagian masih bersifat

individual.

Selama tahun 2015 terjadi dinamika kelompok tani yang diwujudkan dalam 3 (tiga) hal

yaitu :

1. Perubahan Nama Kelompok Tani

Perubahan nama kelompok tani terjadi setelah kelompok tani terdaftar sebagai

bahan hukum yang disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

(Kemenkumham) Republik Indonesia, melalui notaris yang telah ditunjuk.

Kelompok-kelompok tani yang mengalami perubahan nama dapat dilihat pada tabel

di bawah ini :

10

Page 15: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Tabel 2.Perubahan Nama Kelompok Tani.

No. KECAMATAN KELURAHAN NAMA LAMA NAMA BARU

1. Gunungpati Plalangan Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Lestari Lestari Plalangan

Mangunsari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Mekarsari II Mekarsari 02

Kandri Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Tani Muda Tani Muda Mandiri

Mandiri

Pakintelan Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Mitra Makmur I Mitra Makmur Sironjang

Pakintelan

Cepoko Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Vanda Subur Vanda Subur Mundingan

Cepoko

Cepoko Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Rukun Makmur Rukun Makmur Cepoko

Cepoko Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Sido Dadi Sido Dadi Jetis Trawas Cepoko

Gunungpati Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Gunungpati I Gunungpati 01

Gunungpati Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Gunungpati III Gunungpati 03

Gunungpati Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Subur Makmur Subur Makmur Gunungpati

Gunungpati Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Barokah Barokah Gunungpati

Sumurrejo Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Amrih Makmur Amrih Makmur Sumurrejo

2. Tembalang Rowosari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Karya Sejahtera Karya Sejahtera Kedungsari

11

Page 16: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Tabel 2.Perubahan Nama Kelompok Tani (lanjutan).

No. KECAMATAN KELURAHAN NAMA LAMA NAMA BARU

2. Tembalang Rowosari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Sukses Makmur Sukses Makmur Pengkol

Rowosari

Rowosari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Sukamaju Sukamaju Rowosari

3. Mijen Tambangan Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Ayem Tenang Ayem Tenang

Cangkiran Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Sumber Rejeki Sumber Rejeki Cangkiran

Ngadirgo Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Maju Makmur Maju Makmur Ngadirgo

Jatibarang Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Sido Mulyo Sido Mulyo Jatibarang

Purwosari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Mbangun Karso Mbangun Karso

Purwosari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Loh Jinawi Loh Jinawi Gilisari

Purwosari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Sumber Rejeki Sumber Rejeki Purwosari

Purwosari Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Guyub Rukun Guyub Rukun Bentur

Bubakan Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Kuncen Farm Kuncen Farm

Karangmalang Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Ngudi Rahayu Ngudi Rahayu Kedon Dalem

4. Ngaliyan Podorejo Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Sido Makmur I Sido Makmur Pondok Podorejo

Wates Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Sumber Raharjo Sumber Raharjo

12

Page 17: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Tabel 2.Perubahan Nama Kelompok Tani (lanjutan).

No. KECAMATAN KELURAHAN NAMA LAMA NAMA BARU

5. Banyumanik Pudakpayung Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Tani Makmur Tani Makmur Siroto

Pudakpayung Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Lestari Makmur Lestari Makmur Pudakpayung

Pudakpayung Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Muteran Maju Muteran Maju Makmur

Makmur

Tinjomoyo Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Mbanjarsari Mbanjarsari Tinjomoyo

Gedawang Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Puspa Hati Puspa Hati Gedawang

Gedawang Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Bina Mandiri Bina Mandiri Gedawang

Jabungan Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Sidoro Sidoro Jabungan

Jabungan Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Sumber Rejeki Sumber Rejeki Jabungan

6. Pedurungan Pedurungan Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Lor Subur Makmur Subur Makmur Pedurungan Lor

7. Genuk Kudu Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Kudu Makmur Kudu Makmur Kudu

8. Tugu Mangkang Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Wetan Margo Utomo Margo Utomo

Mangkang Wetan

Mangkang Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Kulon Sido Makmur Sido Makmur

Mangkang Kulon

Mangunharjo Kelompok Tani Perkumpulan Kelompok Tani

Rejo Makmur Rejo Makmur Mangunharjo

13

Page 18: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

2. Perubahan Jumlah Kelompok Tani

Perubahan jumlah kelompok tani terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu :

a. Penambahan Jumlah Kelompok Tani

1) Kecamatan Gunungpati

a) Kelurahan Mangunsari

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Sejahtera.

b) Kelurahan Kalisegoro

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Bringin Makmur.

c) Kelurahan Nongkosawit

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Mekar Sari.

d) Kelurahan Gunungpati

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 2 (dua) kelompok yaitu :

• Kelompok Tani Sunan Gunung Jati Ba’alawy Semarang.

• Kelompok Tani Tunas Pragolapati Makmur.

e) Kelurahan Cepoko

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 2 (dua) kelompok yaitu :

• Kelompok Tani Jaya Makmur.

• Kelompok Tani Tunas Muda.

f) Kelurahan Sadeng

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Sekeris.

2) Kecamatan Tembalang

Kelurahan Sendangmulyo

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 2 (dua) kelompok yaitu :

• Kelompok Tani Nalutuh Nagari.

• Kelompok Wanita Tani (KWT) Dadapan Makmur.

3) Kecamatan Mijen

a) Kelurahan Ngadirgo

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 5 (lima) kelompok yaitu:

• Kelompok Tani Mugi Waras.

• Kelompok Tani Dewi Sri.

• Kelompok Tani Sido Mulyo.

• Kelompok Tani Tani Makmur.

• KWT Sri Rahayu.

14

Page 19: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

b) Kelurahan Bubakan

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Wanita Tani (KWT) Kuntum Mekar.

4) Kecamatan Ngaliyan

a) Kelurahan Tambakaji

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Perkumpulan Kelompok Tani (PKT) Bina Makmur.

b) Kelurahan Podorejo

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Wanita Tani (KWT) Al Hidayah Utama.

c) Kelurahan Wates

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Tuk Songo.

d) Kelurahan Kalipancur

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Wanita Tani (KWT) Sumber Rejeki. Pada tahun 2014 belum

terdaftar adanya KWT Sumber Rejeki.

5) Kecamatan Banyumanik

a) Kelurahan Ngesrep

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Bukit Sari

b) Kelurahan Pedalangan

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Sayuk Rukun.

c) Kelurahan Sumurboto

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Jamur Srondol. Pada tahun 2014 kelompok ini belum

tercatat dalam identifikasi dan klasifikasi kelompok tani.

d) Kelurahan Padangsari

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Mugi Makmur. Pada tahun 2014 kelompok ini belum

tercatat dalam identifikasi dan klasifikasi kelompok tani.

6) Kecamatan Genuk

Kelurahan Bangetayu Wetan

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 2 (dua) kelompok yaitu :

• Kelompok Tani Sedayu Indah.

• Kelompok Tani Sumber Barokah.

15

Page 20: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Pada tahun 2014 kedua kelompok ini belum tercatat dalam identifikasi

dan klasifikasi kelompok tani.

7) Kecamatan Tugu

Kelurahan Jrakah

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 2 (dua) kelompok yaitu :

• Kelompok Tani Prenjak.

• Kelompok Tani Subur Makmur 2.

8) Kecamatan Semarang Selatan

a) Kelurahan Randusari

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Wonosari Asri. Sebelumnya, pada tahun 2014, belum

ada kelompok tani di Kelurahan Randusari.

b) Kelurahan Pleburan

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Pleburan Indah. Sebelumnya, pada tahun 2014, belum

ada kelompok tani di Kelurahan Pleburan.

9) Kecamatan Gayamsari

Kelurahan Sambirejo

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Mugi Mulyo.

10) Kecamatan Semarang Tengah

Kelurahan Karang Kidul

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Apik. Pada tahun 2014 kelompok ini belum tercatat di

dalam identifikasi dan klasifikasi kelompok tani.

11) Kecamatan Semarang Utara

Kelurahan Tanjung Mas

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Perkumpulan Kelompok Peduli Lingkungan Camar. Pada tahun 2014

kelompok ini belum tercatat di dalam identifikasi dan klasifikasi

kelompok tani.

12) Kecamatan Candisari

a) Kelurahan Jatingaleh

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Melati.

16

Page 21: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

b) Kelurahan Wonotingal

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Waras. Pada tahun 2014 kelompok ini belum tercatat di

dalam identifikasi dan klasifikasi kelompok tani.

b. Pengurangan Jumlah Kelompok Tani

1) Kecamatan Gunungpati

a) Kelurahan Pakintelan

Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Mitra Makmur III.

b) Kelurahan Pongangan

Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Budi Makmur.

c) Kelurahan Sekaran

Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Harapan.

2) Kecamatan Tembalang

Kelurahan Jangli

Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

tidak adanya Kelompok Tani Rejo Mulyo.

3) Kecamatan Mijen

a) Kelurahan Tambangan

Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Tani Langgeng.

b) Kelurahan Polaman

Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Barokah II. Bergabung dengan Kelompok Tani Barokah

I, menjadi Kelompok Tani Barokah.

c) Kelurahan Jatibarang

Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Tani Sido Dadi.

4) Kecamatan Genuk

Kelurahan Banjardowo

Pada tahun 2015 terjadi pengurangan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Wanita Tani (KWT) Tlogobiru Makmur.

17

Page 22: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

c. Penambahan yang diikuti oleh Pengurangan Jumlah Kelompok Tani

1) Kecamatan Gunungpati

a) Kelurahan Sukorejo

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Suka Makmur, namun disertai pengurangan sebesar 1

(satu) kelompok yaitu Kelompok Tani Langgeng II.

b) Kelurahan Sumurrejo

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 4 (empat) kelompok yaitu :

• Perkumpulan Kelompok Tani (PKT) Amrih Makmur Sumurrejo.

• PKT Rukun Sentosa Karangsari.

• Kelompok Tani Subur Sejahtera.

• KWT Guyub Rukun.

namun disertai pengurangan 1 (satu) kelompok yaitu Kelompok Tani

Ngudi Lestari.

2) Kecamatan Mijen

Kelurahan Kedungpane

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Wanita Tani (KWT) Asri 52, namun disertai pengurangan

sebesar 1 (satu) kelompok yaitu Kelompok Tani Sido Makmur.

3) Kecamatan Banyumanik

Kelurahan Pudakpayung

Pada tahun 2015 terjadi penambahan sebesar 1 (satu) kelompok yaitu

Kelompok Tani Ngasem, namun disertai pengurangan sebesar 1 (satu)

kelompok yaitu Kelompok Tani Pucung Makmur.

3. Perubahan Status Kelas Kelompok Tani

Perubahan status kelas kelompok tani terbagi menjadi 5 (lima) yaitu :

a. Kenaikan Status dari Kelas Pemula ke Kelas Lanjut

1) Kecamatan Gunungpati

a) Kelurahan Plalangan

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Kelompok Wanita Tani

(KWT) Mulya Sejahtera, dari nilai 207 (Kelas Pemula) ke nilai 256

(Kelas Lanjut).

b) Kelurahan Cepoko

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Perkumpulan Kelompok

Tani (PKT) Sido Dadi Jetis Trawas Cepoko, dari nilai 223 (Kelas

Pemula) ke nilai 264 (Kelas Lanjut).

18

Page 23: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

2) Kecamatan Tembalang

a) Kelurahan Rowosari

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Perkumpulan Kelompok

Tani (PKT) Suka Maju Rowosari, dari nilai 163 (Kelas Pemula) ke nilai

326 (Kelas Lanjut).

b) Kelurahan Meteseh

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada :

• Perkumpulan Kelompok Tani (PKT) Teseh Asri, dari nilai 250 (Kelas

Pemula) ke nilai 386 (Kelas Lanjut).

• Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Sari, dari nilai 233 (Kelas

Pemula) ke nilai (Kelas Pemula) ke nilai 396 (Kelas Lanjut).

c) Kelurahan Sendangguwo

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada :

• Kelompok Tani Sinar Harapan, dari nilai 243 (Kelas Pemula) ke

nilai 356 (Kelas Lanjut).

• Kelompok Tani Legoksari Makmur, dari nilai 250 (Kelas Pemula)

ke nilai 366 (Kelas Lanjut).

• Kelompok Tani Karanggawang Sejahtera, dari nilai 250 (Kelas

Pemula) ke nilai 362 (Kelas Lanjut).

3) Kecamatan Mijen

Kelurahan Purwosari

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada :

• Kelompok Tani Sido Makmur, dari nilai 191 (Kelas Pemula) ke nilai

288 (Kelas Lanjut).

• Kelompok Tani Subur Makmur, dari nilai 126 (Kelas Pemula) ke

nilai 257 (Kelas Lanjut).

• Perkumpulan Kelompok Tani (PKT) Sumber Rejeki, dari nilai 204

(Kelas Pemula) ke nilai 491 (Kelas Lanjut).

• Perkumpulan Kelompok Tani (PKT) Guyub Rukun Bentur, dari nilai

152 (Kelas Pemula) ke nilai 265 (Kelas Lanjut).

4) Kecamatan Ngaliyan

Kelurahan Bambankerep

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Kelompok Tani Tegal Sari,

dari nilai 244 (Kelas Pemula) ke nilai 323 (Kelas Lanjut).

5) Kecamatan Banyumanik

a) Kelurahan Srondol Wetan

19

Page 24: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Kelompok Tani Mekar

Asri, dari nilai 200 (Kelas Pemula) ke nilai 285 (Kelas Lanjut).

b) Kelurahan Gedawang

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada :

• Kelompok Tani Kenanga Makmur, dari nilai 235 (Kelas Pemula)

ke nilai 253 (Kelas Lanjut).

• Perkumpulan Kelompok Tani (PKT) Bina Mandiri Gedawang, dari

nilai 244 (Kelas Pemula) ke nilai 286 (Kelas Lanjut).

c) Kelurahan Jabungan

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Perkumpulan Kelompok

Tani (PKT) Sidoro Jabungan, dari nilai 247 (Kelas Pemula) ke nilai 257

(Kelas Lanjut).

6) Kecamatan Tugu

Kelurahan Mangunharjo

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada :

• Kelompok Wanita Tani (KWT) Serba Guna, dari nilai 210 (Kelas

Pemula) ke nilai 305 (Kelas Lanjut).

• Kelompok Tani Kuncup Mekar, dari nilai (Kelas Pemula) ke nilai 286

(Kelas Lanjut).

b. Kenaikan Status dari Kelas Lanjut ke Kelas Madya

1) Kecamatan Tembalang

Kelurahan Tembalang

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Kelompok Tani Cinta

Bunga, dari nilai 455 (Kelas Lanjut) ke nilai 525 (Kelas Madya).

2) Kecamatan Banyumanik

Kelurahan Jabungan

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Kelompok Tani Margo

Utomo, dari nilai 439 (Kelas Lanjut) ke nilai 552 (Kelas Madya).

c. Kenaikan Status dari Kelas Pemula ke Kelas Madya

1) Kecamatan Mijen

Kelurahan Bubakan

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Perkumpulan Kelompok

Tani (PKT) Kuncen Farm, dari nilai 248 (Kelas Pemula) ke nilai 512

(Kelas Madya).

20

Page 25: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

2) Kecamatan Banyumanik

Kelurahan Pudakpayung

Pada tahun 2015 terjadi kenaikan status pada Perkumpulan Kelompok

Tani (PKT) Muteran Maju Makmur, dari nilai 250 (Kelas Pemula) ke

nilai 657 (Kelas Madya).

d. Penurunan Status dari Kelas Lanjut ke Kelas Pemula

1) Kecamatan Gunungpati

a) Kelurahan Ngijo

Pada tahun 2015 terjadi penurunan status pada Kelompok Tani Mitra

Makmur IV, dari nilai 257 (Kelas Lanjut) ke nilai 232 (Kelas Pemula).

b) Kelurahan Plalangan

Pada tahun 2015 terjadi penurunan status pada Kelompok Tani Sidosari,

dari nilai 329 (Kelas Lanjut) ke nilai 152 (Kelas Pemula).

2) Kecamatan Tembalang

Kelurahan Bulusan

Pada tahun 2015 terjadi penurunan status pada :

• Kelompok Tani Sederhana, dari nilai 323 (Kelas Lanjut) ke nilai 90

(Kelas Pemula).

• Kelompok Tani Makmur, dari nilai 320 (Kelas Lanjut) ke nilai 229

(Kelas Pemula).

e. Penurunan Status dari Kelas Madya ke Kelas Lanjut

1) Kecamatan Mijen

a) Kelurahan Tambangan

Pada tahun 2015 terjadi penurunan status pada Kelompok Tani Sidorejo,

dari nilai 512 (Kelas Madya) ke nilai 370 (Kelas Lanjut).

b) Kelurahan Karangmalang

Pada tahun 2015 terjadi penurunan status pada Perkumpulan Kelompok

Tani (PKT) Ngudi Rahayu Kebon Dalem, dari nilai 607 (Kelas Madya)

ke nilai 480 (Kelas Lanjut).

2) Kecamatan Tugu

Kelurahan Mangunharjo

Pada tahun 2015 terjadi penurunan status pada Perkumpulan Kelompok

Tani (PKT) Rejo Makmur Mangunharjo, dari nilai 506 (Kelas Madya) ke

nilai 500 (Kelas Lanjut).

21

Page 26: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Penambahan jumlah, pengurangan jumlah, penambahan yang diikuti oleh pengurangan

jumlah, dan perubahan status kelas kelompok tani dapat dilihat pada tabel-tabel berikut

ini :

Tabel 3.Penambahan Jumlah Kelompok Tani.

No. Kecamatan/ Kelurahan

Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani yang

Tambah/Kurang Keterangan

2014 2015

1. Gunungpati 85 93

Mangunsari 9 10 KT Sejahtera tambah

Kalisegoro 2 3 KT Bringin Makmur tambah

Nongkosawit 7 8 KT Mekar Sari tambah

Gunungpati 6 8 KT Sunan Gunung Jati tambah

Ba’alawy Semarang

KT Pragolapati Makmur tambah

Cepoko 7 9 KT Jaya Makmur tambah

KT Tunas Muda tambah

Sadeng 3 4 KT Sekeris tambah

2. Mijen 53 56

Ngadirgo 3 8 KT Mugi Waras tambah

KT Dewi Sri tambah

KT Sido Mulyo tambah

KT Tani Makmur tambah

KWT Sri Rahayu tambah

Bubakan 3 4 KWT Kuntum Mekar tambah

22

Page 27: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Tabel 3.Penambahan Jumlah Kelompok Tani (lanjutan).

No. Kecamatan/ Kelurahan

Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani yang

Tambah/Kurang Keterangan

2014 2015

3. Tembalang 51 52

Sendangmulyo 4 6 KWT Dadapan Makmur tambah

KT Nalutuh Nagari tambah

4. Ngaliyan 26 30

Tambakaji 2 3 PKT Bina Makmur tambah

Podorejo 5 6 KWT Al Hidayah Utama tambah

Wates 8 9 KT Tuk Songo tambah

Kalipancur - 1 KWT Sumber Rejeki tambah

5. Banyumanik 29 33

Ngesrep 4 5 KT Bukit Sari tambah

Pedalangan - 1 KT Sayuk Rukun tambah

Sumurboto - 1 KT Jamur Srondol tambah

Padangsari - 1 KT Mugi Makmur tambah

6. Genuk 18 19

Bangetayu Wetan - 2 KT Sedayu Indah tambah

KT Sumber Barokah tambah

7. Tugu 25 27

Jrakah - 2 KT Prenjak tambah

KT Subur Makmur 2 tambah

8. Semarang Selatan 1 3

Randusari - 1 KT Wonosari Asri tambah

Pleburan - 1 KT Pleburan Indah tambah

9. Gayamsari 5 6

Sambirejo 1 2 KT Mugi Mulyo tambah

10. Semarang Tengah 2 3

Karang Kidul - 1 KT Apik tambah

23

Page 28: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Tabel 3.Penambahan Jumlah Kelompok Tani (lanjutan).

No. Kecamatan/ Kelurahan

Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani yang

Tambah/Kurang Keterangan

2014 2015

11. Semarang Utara 7 8

Tanjung Mas 1 2 Perkumpulan Kelompok tambah

Peduli Lingkungan Camar

12. Candisari 9 11

Jatingaleh 2 3 KT Melati tambah

Wonotingal - 1 KT Waras tambah

Tabel 4.Pengurangan Jumlah Kelompok Tani.

No. Kecamatan/ Kelurahan

Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani yang

Tambah/Kurang Keterangan

2014 2015

1. Gunungpati 85 93

Pakintelan 6 5 KT Mitra Makmur 3 kurang

Pongangan 4 3 KT Budi Makmur kurang

Sekaran 6 5 KWT Tunas Harapan kurang

2. Tembalang 51 52

Jangli 4 3 KT Rejo Mulyo kurang

3. Mijen 53 56

Tambangan 5 4 KT Langgeng kurang

Polaman 3 2 KT Barokah 2 kurang

Jatibarang 4 3 KT Sido Dadi kurang

4. Genuk 18 19

Banjardowo 4 3 KWT Tlogobiru Makmur kurang

24

Page 29: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Tabel 5.Penambahan yang diikuti oleh Pengurangan Jumlah Kelompok Tani.

No. Kecamatan/ Kelurahan

Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani yang

Tambah/Kurang Keterangan

2014 2015

1. Gunungpati 85 93

Sukorejo 4 4 KT Suka Makmur tambah

KT Langgeng 2 kurang

Sumurrejo 8 11 PKT Amrih Makmur tambah

Sumurrejo

PKT Rukun Sentosa tambah

Karangsari

KT Subur Sejahtera tambah

KWT Guyub Rukun tambah

KT Ngudi Lestari kurang

2. Mijen 53 56

Kedungpane 3 3 KWT Asri 52 tambah

KT Sido Makmur kurang

3. Banyumanik 29 33

Pudakpayung 12 12 KT Ngasem tambah

KT Pucung Makmur kurang

25

Page 30: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Tabel 6.Kenaikan Status dari Kelas Pemula ke Kelas Lanjut.

No. Kecamatan/ Kelurahan

Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani Keterangan

2014 2015

1. Gunungpati 85 93

Plalangan 8 8 KWT Mulya Sejahtera naik status

Cepoko 7 9 PKT Sido Dadi Jetis naik status

Trawas

2. Tembalang 51 52

Rowosari 12 12 PKT Suka Maju Rowosari naik status

Meteseh 9 9 PKT Teseh Asri naik status

KWT Tunas Sari naik status

Sendangguwo 5 5 KT Sinar Harapan naik status

KT Legoksari Makmur naik status

KT Karanggawang Sejahtera naik status

3. Mijen 53 56

Purwosari 7 7 KT Sido Makmur naik status

KT Subur Makmur naik status

PKT Sumber Rejeki naik status

PKT Guyub Rukun naik status

4. Ngaliyan 26 30

Bambankerep 2 2 KT Tegal Sari naik status

5. Banyumanik 29 33

Srondol Wetan 2 2 KT Mekar Asri naik status

Gedawang 4 4 KT Kenanga Makmur naik status

PKT Bina Mandiri Gedawang naik status

Jabungan 4 4 PKT Sidoro Jabungan naik status

6. Tugu 25 27

Mangunharjo 6 6 KWT Serba Guna naik status

KT Kuncup Mekar naik status

26

Page 31: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Tabel 7.Kenaikan Status dari Kelas Lanjut ke Kelas Madya.

No. Kecamatan/ Kelurahan

Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani Keterangan

2014 2015

1. Tembalang 51 52

Tembalang 3 3 KT Cinta Bunga naik status

2. Banyumanik 29 33

Jabungan 4 4 KT Margo Utomo naik status

Tabel 8.Kenaikan Status dari Kelas Pemula ke Kelas Madya.

No. Kecamatan/ Kelurahan

Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani Keterangan

2014 2015

1. Mijen 53 56

Bubakan 3 4 PKT Kuncen Farm naik status

2. Banyumanik 29 33

Pudakpayung 12 12 PKT Muteran Maju Makmur naik status

Tabel 9.Penurunan Status dari Kelas Lanjut ke Kelas Pemula.

No. Kecamatan/ Kelurahan

Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani Keterangan

2014 2015

1. Gunungpati 85 93

Ngijo 4 4 KT Mitra Makmur 4 turun status

Plalangan 8 8 KT Sidosari turun status

2. Tembalang 51 52

Bulusan 4 4 KT Sederhana turun status

KT Makmur turun status

27

Page 32: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Tabel 10.Penurunan Status dari Kelas Madya ke Kelas Lanjut.

No. Kecamatan/ Kelurahan

Jmlh Kelompok Tani Nama Kelompok Tani Keterangan

2014 2015

1. Mijen 53 56

Tambangan 4 4 KT Mitra Makmur 4 turun status

Karangmalang 8 8 KT Sidosari turun status

2. Tugu 25 27

Mangunharjo 4 4 PKT Rejo Makmur turun status

Mangunharjo

Keterangan :

KT : Kelompok Tani

KWT : Kelompok Wanita Tani

PKT : Perkumpulan Kelompok Tani

28

Page 33: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

BAB IV

TINDAK LANJUT

Peningkatan atau penurunan kemampuan dan kelas kelompok tani merupakan

suatu indikator yang sangat menentukan tingkat kemampuan kelompok tani, dimana

Petugas Pertanian, baik PPL maupun THL-TBPP, dapat melihat secara langsung hasil

dari pendekatan kelompok yang telah dilaksanakan selama tahun 2015, apakah hasil

pendekatan tersebut sudah meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan

penyuluhan atau belum. Di samping terjadi peningkatan atau penurunan kelompok tani,

pendekatan kelompok ini mendorong penumbuhan kapasitas kelembagaan kelompok

tani dan gabungan kelompok tani. Hendaknya Petugas Pertanian, baik PPL maupun

THL-TBPP, memperhatikan kondisi-kondisi sumberdaya alam, sosial-ekonomi, dan

keserasian hubungan antarpetani dalam upaya meningkatkan kemampuan kelompok

tani, serta mampu menanamkan pemikiran positif bagi tiap-tiap anggota kelompok

bahwa segala usaha tani yang telah dilaksanakan benar-benar dapat membuahkan hasil

yang manfaatnya dapat dinikmati oleh masing-masing anggota.

Identifikasi dan Klasifikasi Kemampuan/Klasifikasi Kelompok Tani merupakan

suatu hal yang tidak terlepas dari pengembangan kelompok tani, yang diarahkan pada :

1. Peningkatan kemampuan anggota dalam pengembangan agribisnis

Dalam hal ini, beberapa upaya yang dapat dilakukan Petugas Pertanian adalah :

a. Menciptakan iklim usaha pertanian yang kondusif, sehingga setiap anggota

kelompok tani dapat menumbuhkembangkan usaha tani secara partisipatif.

b. Menumbuhkembangkan kreativitas dan prakarsa anggota kelompok tani,

sehingga setiap peluang usaha, informasi, dan akses permodalan yang tersedia

dapat benar-benar dimanfaatkan oleh anggota.

c. Membantu memperlancar proses identifikasi kebutuhan tani, dimana anggota

kelompok tani nantinya mampu menyusun rencana dan memecahkan

permasalahan yang dihadapi secara mandiri.

d. Mengembangkan kemampuan anggota kelompok tani agar masing-masing

anggota mampu :

1) Menganalisis potensi wilaya dan sumberdaya yang dimiliki untuk

mengembangkan komoditas usaha taninya secara optimal.

2) Menciptakan dan memanfaatkan teknologi yang spesifik lokasi.

3) Mengelola usaha tani secara komersial, berkelanjutan, dan akrab

lingkungan.

29

Page 34: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

2. Peningkatan kemampuan anggota dalam menjalankan fungsinya

Dalam hal ini, beberapa upaya yang dilakukan oleh Petugas Pertanian adalah :

a. Meningkatkan kemampuan masing-masing anggota dalam menciptakan

kelompok tani menjadi kelas belajar, wahana kerjasama, unit produksi.

b. Mengembangkan usaha agribisnis melalui kelompok tani secara profesional dan

mandiri.

Penilaian kemampuan kelompok tani seyogyanya senantiasa dilaksanakan

dengan pendekatan aspek manajemen dan aspek kepemimpinan, yang meliputi

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, pelaporan, dan

pengembangan kepemimpinan kelompok tani. Penilaian yang dilaksanakan terhadap

masing-masing kelompok tani diupayakan semaksimal mungkin bersifat valid

(penilaian sesuai dengan pelaksanaan fungsi kelompok), objektif (penilaian bersifat

transparan dan dapat dipertanggungjawabkan), keterandalan (hasil penilaian tetap sama,

baik dinilai oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun), relevan (penilaian terkait dengan

fungsi kelompok tani), dan efisien (penilaian dilaksanakan secara tertib dan teratur serta

sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan). Penilaian kemampuan dan kelas

kelompok tani bermuara pada pengembangan kelompok tani secara makro. Hal-hal

yang sangat perlu diperhatikan oleh Petugas Pertanian, baik PPL maupun THL-TBPP,

dalam pengembangan kelompok tani ini adalah :

1. Keteraturan dan ketertiban pertemuan/rapat anggota dan rapat pengurus kelompok.

Hendaknya dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan.

2. Ketertiban administrasi kelompok dan konsistensi rencana kerja kelompok.

3. Keserasian hubungan antar anggota kelompok, dimana terdapat jalinan kerja sama

yang berkesinambungan.

4. Kontinuitas kegiatan produksi dari kelompok tani, yang didorong oleh kebutuhan

setiap anggota untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dan untuk meningkatkan

pendapatan anggota.

5. Kemampuan anggota kelompok tani dalam mempertahankan seluruh kegiatan

budidaya pertanian, kegiatan distribusi, dan kegiatan pemasaran produk

pertaniannya.

6. Sosialisasi yang lebih intensif kepada kaum muda di pedesaan di kelurahan-

kelurahan potensial pertanian, untuk menanamkan motivasi yang lebih besar dalam

mengembangkan usaha tani.

30

Page 35: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

BAB V

P E N U T U P

Untuk lebih menunjang kinerja Petugas Pertanian dalam mengembangkan

kemampuan kelompok tani, Dinas Pertanian Kota Semarang selaku instansi terkait yang

langsung mengkoordinasi seluruh kegiatan di sektor pertanian Kota Semarang, sangat

perlu memberikan sosialisai yang lebih intensif kepada para penyuluh, baik Penyuluh

PNS, THL-TBPP, maupun penyuluh swadaya, sehingga kemampuan penyuluhan

pertanian semakin meningkat. Pelatihan-pelatihan yang bermanfaat bagi peningkatan

kemampuan penyuluhan pertanian juga terus dilanjutkan dan ditambah jumlah

pelatihannya setiap tahun. Dan satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah peningkatan

jumlah petugas penyuluh pertanian, sebagai ujung tombak penyuluhan pertanian di Kota

Semarang.

--- 000 ---

31

Page 36: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

L A M P I R A N

32

Page 37: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Foto 1. Rapat bersama PPL dan THL-TBPP untuk Identifikasi dan

Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015.

Foto 2. Rapat bersama PPL dan THL-TBPP untuk Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015.

33

Page 38: Laporan Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015

Foto 3. Rapat bersama PPL dan THL-TBPP untuk Identifikasi dan

Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015.

Foto 4. Rapat bersama PPL dan THL-TBPP untuk Identifikasi dan Klasifikasi Kelompok Tani Tahun 2015.

34