laporan hasil penelitian -...

26
LAPORAN HASIL PENELITIAN HIBAH BERSAING IDENTIFIKASI DAN PERAN BURUNG PREDATOR DALAM PENGENDALIAN HAMA ULAT BULU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PALAWIJA Dr. ABDULLAH, S.Pd., M.Pd JALALUDDIN, S.Pd., M.Pd DIAN ASWITA, S.Pd Dibiayai oleh DIPA Kopertis Wilayah – I Tahun Anggaran 2012, dan sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Program Desentralisasi Penelitian Hibah Bersaing Nomor: 47/K1.1.2/KU.2/2012 tanggal 12 Maret 2012 FAKULTAS DAN KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH NOVEMBER, 2012 Bidang Ilmu : MIPA

Upload: vanque

Post on 06-Feb-2018

251 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

LAPORAN HASIL PENELITIANHIBAH BERSAING

IDENTIFIKASI DAN PERAN BURUNG PREDATOR DALAM

PENGENDALIAN HAMA ULAT BULU UNTUK MENINGKATKAN

PRODUKTIVITAS TANAMAN PALAWIJA

Dr. ABDULLAH, S.Pd., M.PdJALALUDDIN, S.Pd., M.Pd

DIAN ASWITA, S.Pd

Dibiayai oleh DIPA Kopertis Wilayah – I Tahun Anggaran 2012, dansesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Dalam Rangka

Pelaksanaan Program Desentralisasi Penelitian Hibah BersaingNomor: 47/K1.1.2/KU.2/2012 tanggal 12 Maret 2012

FAKULTAS DAN KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

NOVEMBER, 2012

Bidang Ilmu : MIPA

Page 2: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

1. Judul Penelitian : Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam

Pengendalian Hama Ulat Bulu untuk Meningkatkan

Produktivitas Tanaman Palawija.

2. Ketua Peneliti

a. Nama lengkap : Dr. Abdullah, S.Pd, M.Si

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIP : 197402051999031001

d. Jabatan Struktural : -

e. Jabatan Fungsional : Lektor

f. Bidang Keahlian : Biologi/Ekologi

g. Fakultas/Jurusan : KIP/Pendidikan Biologi

h. Perguruan Tinggi : Universitas Serambi Mekkah

i. Tim Peneliti

No Nama lengkap Bidang

Keahlian

Fakultas/

Jurusan

Institusi

1 Jalaluddin, S.Pd, M.Pd Ekologi FKIP Biologi Universitas Serambi Mekkah

2 Dian Aswita, S.Pd Ekologi Insecta FKIP Biologi Universitas Serambi Mekkah

3. Pendanaan dan Jangka Waktu Penelitian

a. Jangka waktu penelitian yang diusul : 2 tahun

b. Biaya total yang diusulkan : Rp. 80.000.000,-

c. Biaya yang disetujui tahun I : Rp. 47.000.000,-

Banda Aceh, 20 November 2011

MengetahuiDekan FKIP Ketua Peneliti

Drs. M. Isa Rani, M.Pd Dr. Abdullah, M.SiNIP. 19640206 198903 1 003 NIP.19740205 199903 1 004

MenyetujuiKeyua LP2M

Ir.Lukmanul Hakim, M.PNIP. 19611231 199403 1 006

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR

Page 3: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

RINGKASAN

Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian Hama Ulat Bulu

untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Palawija.

Akhir-akhir ini, serangan hama ulat bulu mulai meningkat dan

mengkhawatirkan berbagai pihak, termasuk pemerhati konservasi dan keseimbangan

ekosistem. Gangguan ulat bulu ini menyebabkan kerugian terhadap manusia, salah

satunya pada sektor pertanian. Kondisi ini menimbulkan prasangka ekoligis tentang

dugaan adanya ketidakseimbangan ekosistem. Salah satu faktor pemicu

ketidakseimbangan ekosistem adalah hilangnya burung predator, sehingga

menyebabkan populasi ulat bulu meningkat dan mewabah di sekitar pemukiman

penduduk dan lahan-lahan pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

burung-burung apa saja yang berpotensi menjadi predator bagi hama ulat bulu

tersebut. Pengamatan data lapangan dilakukan di Kawasan Hutan Saree KAbupaten

Aceh Besar Provinsi Aceh selama April s.d Oktober 2012. Metode penelitian

meliputi observasi langsung (direct observation) dengan teknik pengamatan langsung

di lapangan penelitian dan identifikasi sampel di laboratorium. Penelitian ini

menghasilkan bahwa ada 6 jenis burung yang berpotensi sebagai pengendali ulat

bulu dan 20 jenis ulat bulu (survey dan interview stakeholder). Namun demikian,

interaksi antara burung predator dan ulat bulu masih dalam tahapan pengkajian lebih

lanjut, guna memecahkan masalah pemberantasan hama ulat bulu secara biologis.

Page 4: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

PRAKATA

Laporan Hibah Bersaing Tahun 2012 ini merupakan laporan kegiatan

penelitian dengan judul ”Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam

Pengendalian Hama Ulat Bulu untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman

Palawija”. Penelitian ini dilaksanakan di Kawasan Kawasan Hutan Saree Kabupaten

Aceh Besar Provinsi Aceh. Hasil penelitian ini merupakan validasi peran dari burung

predator dalam mengendalikan hama ulat bulu secara biologis, sehingga dapat

mengurangi pemakaian insectisida secara berlebihan.

Penelitian ini dibiayai oleh Direktorat Pendidikan Tinggi, Kementerian

Pendidikan Nasional Universitas Serambi Mekkah, sesuai dengan Surat Perjanjian

Penugasan Dalam Rangka Pelaksanaan Program Hibah Desentralisasi Penelitian

Hibah Bersaing Tahun Anggaran 2012, Nomor: 47/K1.1.2/KU.2/2012, Tanggal 12

Maret 2012. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih setinggi-

tingginya kepada Direktorat Pendidikan Tinggi, Rektor Universitas Serambi Mekkah,

dan semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan di lapangan. Bagi semua

pihak, penulis juga mengharapkan masukan dan kritikan agar laporan ini lebih

sempurna.

Banda Aceh, 20 November 2012

Penulis

Page 5: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN i

A. LAPORAN HASIL PENELITIAN

RINGKASAN DAN SUMMARY ii

PRAKATA iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 7

BAB IV METODE PENELITIAN 8

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 10

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 14

DAFTAR PUSTAKA 15

LAMPIRAN 16

B. DRAFT ARTIKEL ILMIAH 48

PROSIING HASIL SEMINAR 61

C. SINOPSIS PENELITIAN LEBIH LANJUT 63

Page 6: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Jenis-jenis Burung di Kecamatan Lembah Seulawah KabupatenAceh Besar 10

Tabel 5.2 Jenis-Jenis Ulat bulu di Kecamatan Lembah SeulawahKabupaten Aceh Besar 12

Page 7: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Komposisi Jumlah Jenis burung di kecamatan LembahSeulawah Kabupaten Aceh Besar 11

Gambar 2 Komposisi Jumlah Jenis burung Pemangsa Ulat Bulu diKecamatan Lembah Seulawah Kabupaten Aceh Besar 11

Page 8: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto Aktivitas Lapangan 16

Lampiran 2. CV Peneliti 20

Lampiran 3. Buku Catatan Harian Penelitian 32

Lampiran 4. Laporan Keuangan 45

Page 9: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Ekosistem pertanian (agroekosistem) memegang faktor kunci dalam

pemenuhan kebutuhan pangan suatu bangsa. Keanekaragaman hayati (biodiversiy)

yang merupakan semua jenis tanaman, hewan, dan mikroorganisme yang ada dan

berinteraksi dalam suatu ekosistem sangat menentukan tingkat produktivitas

pertanian.

Tuntutan masyarakat akan produk tanaman yang berkualitas, ekonomis, serta

aman dikonsumsi semakin tinggi. Produk tanaman seperti ini dapat diperoleh dengan

menerapkan budidaya tanaman yang sehat, antara lain dengan penggunaan agens

hayati sebagai sumber pengendalian hama dan penyakit. Indonesia merupakan negara

yang dikenal mempunyai sumber kekayaan hayati yang sangat besar, bahkan

merupakan negara kedua di dunia, setelah Brazil (Dibiyantoro, 2005).

Sekitar tiga dasa warsa lalu penggunaan insektisida kimia sintetis merupakan

satu-satunya cara pengendalian hama di lahan pertanian. Tetapi meningkatnya kasus

resistensi hama terhadap insektisida kimia menyebabkan penggunaannya mulai

dikurangi. Di samping itu, penggunaan insektisida kimia sintetis secara terus menerus

menyebabkan faktor mortalitas biotik seperti musuh alami (parasitoid dan predator)

hamamengalami kemusnahan lebih cepat, sehingga tidak dapat berperan sebagai

faktor pengendali hama secara alami.

Isu global yang terjadi saat ini adalah adanya serangan hama ulut bulu di

berbagai tempat. Tidak hanya di perkebunan masyarakat, namun juga menyebar ke

perumahan penduduk. Hal ini terjadi akibat tidak seimbangnya ekosistem.

Menghilangnya burung predator merupakan salah satu faktor yang memicu

meningkatnya hama ulat bulu tersebut. Oleh karena itu teknik pengendalian hayati

perlu digunakan, sehingga tidak mengganggu musuh alaminya.

Page 10: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

Penelitian pengendalian hayati dari berbagai aspek, akhir-akhir ini banyak

dilakukan, tidak saja untuk serangga hama, tetapi juga untuk patogen tanaman dan

gulma. Hal ini karena penggunaan insektisida sebagai satu-satunya pengendalian

andalan petani dapat menyebabkan pengaruh efek samping yang buruk, baik terhadap

hama dan penyakit sasaran itu sendiri, maupun terhadap pekerja, masyarakat dan

lingkungan hidup.

Tulisan ini menginformasikan hasil-hasil penelitian burung predator untuk

pengendalian hama ulat bulu pada perkebunan palawija, sehingga diharapkan dapat

meningkatkan produktivitas tanaman pertanian yang berkualitas dan aman untuk

dikonsumsi masyarakat karena tidak menggunakan insektisida.

1.2 Perumusan Masalah

Ketika banyak dari burung predator mulai menghilang karena perburuan liar,

maka ketidakseimbangan ekosistem akan terjadi sehingga menyebabkan hama ulat

bulu mewabah. Hal ini tentu saja mendorong para petani untuk membasmi hama ulat

bulu dengan menggunakan insectisida kimia. Penggunaan insectisida secara terus

menerus dalam jangka waktu yang panjang akan menyebakan ulat bulu resisten

terhadap insectisida, dan hal ini juga menyebabkan terjadinya pencemaran pada

lingkungan. Untuk itulah perlu adanya cara pengendalian hama secara biologis

sehingga dapat mengurangi dampak negative yang dapat terjadi ketika penggunaan

insectisida.

Page 11: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Burung Predator

Jenis burung sangat banyak dan bervariasi, mulai dari burung kolibri yang

kecil, hingga burung unta yang lebih tinggi dari manusia.Menurut data yang ada

selama ini, diperkirakan terdapat sekitar 8.800-10.200 spesies burung di seluruh

dunia.Dan lebih dari 1.500 jenis (spesies) ada di Indonesia (Anonymous, 2012)

Burung termasuk ke dalam anggota kelompok hewan bertulang belakang

(vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap.Ratusan jenis burung dapat ditemukan di

hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke

puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput,

pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-

masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya.Maka

dikenal berbagai jenis burung yang berbeda-beda warna dan bentuknya.Ada yang

warnanya cerah cemerlang atau hitam legam, yang hijau daun, coklat gelap atau burik

untuk menyamar, dan lain-lain.

Ada yang memiliki paruh kuat untuk menyobek daging, mengerkah biji buah

yang keras, runcing untuk menombak ikan, pipih untuk menyaring lumpur, lebar

untuk menangkap serangga terbang, atau kecil panjang untuk mengisap nektar.Ada

yang memiliki cakar tajam untuk mencengkeram mangsa, cakar pemanjat pohon,

cakar penggali tanah dan serasah, cakar berselaput untuk berenang, cakar kuat untuk

berlari dan merobek perut musuhnya.

2.2 Pesatnya Pertumbuhan Ulat Bulu

Serangan ulat bulu berkembang begitu cepat dari biasanya,hingga dapat

menganggu kehidupan manusia khususnya bagi para petani. Penyebab terjadinya

eksplosi hama ulat bulu bisa ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya :

Page 12: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

a. Fenomena perubahan iklim global yang terjadi beberapa tahun terakhir yang sulit

diprediksi seperti terjadinya hujan terus menerus selama dua tahun terakhir ini

akan menyebabkan meningkatnya kelembaban lingkungan. Apalagi setelah hujan

terus menerus diselingi oleh kondisi panas beberapa hari, hal ini akan sangat

disukai oleh berbagai serangga hama termasuk ulat bulu dan beberapa hama ordo

Lepidoptera (ulat-ulatan) lainnya.

b. Faktor lingkungan biotik, seperti musuh alami hama sudah mulai berkurang,

misalnya burung, parasitoid, dan predator akan berdampak terhadap pertumbuhan

dan perkembangan hama yang tidak terkendali. Keberadaan burung-burung

pemakan ulat sudah mulai agak jarang yang disebabkan bukan saja karena

perburuan, tetapi juga karena sudah terjadi gangguan keseimbangan ekosistem

yang menyebabkan burung-burung tersebut sudah tidak nyaman lagi hidup pada

tempat-tempat tertentu.

c. Hujan yang terus menerus mengakibatkan musuh alami ulat bulu, yakni dari

golongan parasitoid seperti braconid dan apanteles tidak mampu bertahan hidup.

Sehingga, musuh alami itu tidak bisa mengontrol populasi ulat bulu yang semakin

banyak danberkembangbiak dengan cepat.Sebagai contoh kalau parasitoid telur

ulat bulu bekerjamaksimal, maka dari ribuan telur ulat, hanya beberapa telur saja

yang berhasil jadiulat.Ketika musuh alami itu hilang karena hujan, jumlah telur

yang menetas semakinbanyak.Hal inilah kemungkinan salah satu penyebab

terjadinya ledakan populasi.

d. Aspek inang juga berpengaruh terhadap perilaku ulat bulu. Karena ulat bulu

tersebutdengan spesies yang beragam bersifat polyphagus (mamakan banyak jenis

tanaman),hal ini juga akan sangat mempengaruhi cepat berkembangnya populasi

denganketersediaan tanaman inang, baik inang pokok atau inang alternatif. Dalam

hal iniberdasarkan apa yang terjadi di jawa timur mengungkapkan bahwa inang

pokok dariulat bulu tersebut adalah tanaman mangga, namun bisa saja menyerang

tanaman lainapabila inang pokok tidak tersedia secara cukup.

Page 13: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

e. Penanaman suatu jenis tanaman secara terus menerus dengan periode yang

tidakserempak menyebabkan ketersediaan inang bagi berbagai jenis hama

berlimpah. Perludiingat bahwa walaupun yang menjadi hama adalah stadia larva

atau ulat, tapi petanijuga harus dilatih untuk memahami siklus hidup serangga

mulai dari telur, larva,kepompong sampai dewasa (kupu kupu atau ngengat).

f. Kesalahan kontrol, dimana pengamatan yang kita lakukan hanya terfokus

padapengamatan ulat saja, tanpa mengamati keberadaan telur, larva, kepompong

dandewasa. Karena kalau hanya menganggap hanya ulat sajayang perlu

diperhatikan berarti kita sudah terlambat mengantsipasi terjadinyaperkembangan

populasi serangga hama tersebut. Sebab kita sudah kehilanganinformasi mengenai

tiga tahapan perkembangan serangga yaitu telur, kepompong dandewasa,(Yuniar,

2011).

2.3 Pengendalian Hayati Serangga Hama

Agen hayati serangga hama dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan,yaitu

predator, parasitoid dan patogen.

1. Predator : Predator adalah organisme yang memangsa organisme lain.

Diantaranya tergolong serangga, burung, bahkan ada dari golongan mamalia.

2. Parasitoid : parasitoid adalah serangga yang memarasit (hidup dan berkembang

dengan menumpang) serangga lain (yang disebut inang). Parasitoid ada yang

berkembang didalam tubuh inang (endoparasit), dan ada yang berkembang di luar

tubuh inang (ektoparasitoid). Inang yang diparasit dapat berupa telur, larva,

nimfa, pupa atau imago serangga hama.

3. Patogen : patogen adalah organisme mikro yang menginfeksi organisme lain.

Agens hayati patogen yang telah diketahui dan dapat dimanfaatkan untuk

mengendalikan serangga antara lain dari kelompok virus, bakteri, cendawan dan

nematoda.

Page 14: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengidentifikasi jenis burung predator sehingga dapat mengendalikan

hama ulat bulu.

b. Untuk mengurangi polutan pada lingkungan hidup akibat pemakaian

insektisida pemberantas hama hama ulat bulu.

c. Dukungan partisipasi masyarakat terhadap penghentian perburuan burung

secara liar untuk menyelesaikan permasalahan mewabahnya hama ulat bulu.

3.2 Manfaat Penelitian

a. Penelitian ini sebagai salah satu sarana penginformasian kepada petani

tentang potensi burung predator dalam bidang pertanian sehingga dapat

mengurangi pemakaian insektisida yang menimbulkan efek samping yang

buruk, serta dapat meningkatkan produktivitas pertanian yang aman

dikonsumsi.

b. Memberika model pengendalian hama ulat bulu secara biologis.

Page 15: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi penelitian

Pengamatan data lapangan dilakukan di Kawasan Hutan Saree Kabupaten

Aceh Besar, pada bulan April s.d Oktober 2012.

4.2 Teknik Pengumpulan Data

Metode penelitian meliputi observasi langsung (direct observation) dengan

teknik pengamatan langsung di lapangan penelitian dan identifikasi sampel di

laboratorium.

4.2.1 Inventarisasi jenis-jenis hama ulat bulu dan burung serangga

Untuk mengkoleksi hama ulat bulu di lapangan, dilakukan dengan cara

koleksi langsung dengan menggunakan pingset, hama ulat bulu diambil langsung

pada tanaman sampel. Jika ditemukan dalam stadium telur, pupa, atau pun imago,

maka tetap dijadikan sebagai sampel penelitian dan dikoleksi pada kotak terpisah.

Serangga yang diperoleh diambil dan disimpan dalam botol koleksi yang berisilarutan

alkohol 70% dan telah diberi label (hari/tanggal, lokasi, pengambilan ke,alat koleksi)

selanjutnya dibawa ke Laboratoriun Hama danPenyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

Universitas Syiah Kula untuk disortasi dan diidentifikasi.

Untuk mengkoleksi burung di lapangan, dilakukan dengan menggunakan

jaring. Burung yang tertangkap langsung dimasukkan ke dalam kotak penyimpanan.

Selanjutnya dibawa ke laboratorium Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas

Pertanian Universitas Syiah Kula untuk disortasi dan diidentifikasi

Page 16: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

4.2.2 Identifikasi burung pemakan predator di laboratorium

Penelitian di laboratorium dengan cara melakukan pembedahan terhadap burung

yang telah tertangkap di lapangan penelitian. Bagian yang diamati adalah isi lambung

burung-burung tersebut, sehingga diketahui makanan yang dimakan oleh burung

sehingga dapat ditentukan apakah burung tersebut merupakan burung predator atau

bukan.

Bagan Alir Penelitian

Page 17: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Jenis-Jenis Burung yang ditemukan pada lokasi penelitian dan berpotensi

sebagai pengendali hama ulat bulu

Hasil pengamatan yang telah dilakukan di Kawasan Hutan Saree Kabupaten

Aceh Besar diperoleh 16 jenis burung dari 9 family (Tabel 4.1). Jumlah ini

didominasi oleh famili Columbidae sebanyak 4 jenis. Dari famili Dicruridae terdapat

1 jenis burung, Hirundinidae terdapat 2 jenis burung, Nectarinidae terdapat 2 jenis,

Picnonotidae 2 jenis dan Turdidae juga 2 jenis burung, sedangkan famili Acripitidae,

Alcedinidae dan Sylviidae masing-masing terdapat 1 jenis burung. Komposisi jumlah

jenis burung seluruh famili dapat dilihat pada grafik 1.

Tabel 5.1 Jenis-jenis Burung di Kawasan Hutan Saree Kabupaten Aceh Besar.

FamiliSpesies/Jenis

KetNama Ilmiah Nama Daerah

1. Acripitidae 1 Ictineatus malayensis Elang Hitam Х2. Alcedinidae 2 Thodirhampus chloris Cekakak Sungai Х3. Columbidae 3 Geopelia stritiata Perkutut Х

4 Streptopelia Chienesis Balam Aceh Х5 Treron capellei Punai Besar Х6 Treron olax Punai kecil Х

4. Dicruridae 7 Dicrucus remifer Srigunting bukit

5. Hirundinidae 8 Delichon dasypus Layang-layang rumah Х9 Hirundo tahitica Layang-layang batu Х

6. Nectarinidae 10 Nectarina Jugularis Burung Madu Sriganti Х11 Antherpes malacensis Burung Madu Kelapa Х

7. Pycnonotidae 12 Picnonotus goiavier Terucuk 13 Pycnonotus zaylanicus Cucak Rawa

8. Sylviidae 14 Abrocopus supercilaris Perenjak kuning 9. Turdidae 15 Copsychus Malabaricus Murai Batu

16 Copsychus saularis Kucica Kampung Sumber : Data Primer 2012.

Ket : x = Bukan Burung Predator Ulat Bulu = Burung Predator Ulat Bulu

Page 18: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

Komposisi Famili Dari Jenis Burung Yang Terdapat Di

Kabupaten Aceh Besar, ditunjukkan pada diagram berikut:

Gambar 1. Komposisi Jumlah Jenis burung di

Kabupaten Aceh Besar

Gambar 2. Komposisi Jumlah Jenis burung Pemangsa Ulat Bulu di

Hutan Saree Kabupaten Aceh Besar.

12%

12%

6%

19%

23%

Komposisi Famili Dari Jenis Burung Yang Terdapat Di Kawasan Hu

Kabupaten Aceh Besar, ditunjukkan pada diagram berikut:

Gambar 1. Komposisi Jumlah Jenis burung di Kawasan H

Kabupaten Aceh Besar

Gambar 2. Komposisi Jumlah Jenis burung Pemangsa Ulat Bulu di

Hutan Saree Kabupaten Aceh Besar.

6% 6%

23%

6%12%

12%

19%

39%

23%

Kawasan Hutan Saree

wasan Hutan Saree

Gambar 2. Komposisi Jumlah Jenis burung Pemangsa Ulat Bulu di Kawasan

Acripitidae

Alcedinidae

Columbidae

Dicruridae

Hirundinidae

Nectarinidae

Pycnonotidae

Sylviidae

Turdidae

Dicruridae

Pycnonotidae

Sylviidae

Turdidae

Page 19: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

5.2 Jenis-Jenis Ulat bulu di Kawasan Hutan Saree Kabupaten Aceh Besar.

Hasil pengamatan yang telah dilakukan di Kawasan Hutan Saree Kabupaten

Aceh Besar diperoleh 20 Jenis Ulat Bulu 7 dari data Primer pengamatan langsung

dan 13 Primer hasil wawancara dengan masyarakat setempat.

Tabel 5.2 Jenis-jenis Ulat Bulu di Kawasan Hutan Saree Kabupaten Aceh Besar.

No Nama Daerah Nama Ilmiah Jenis Tumbuhan yangDiserang

Ket

1 Ulat Gatai Perina Sp. 1 Kacang Tanah dan KacangHijau

2 Ulat Gatai (UlatTupai)

Euproctis Sp. Sejenis tanaman yang berbuluSeperti Mentimun, Semangkadan Jenis Labu

3 Ulat Gatai Spilosoma Sp. Cabe Keriting dan Cabe Rawit √4 Ulat Gatai Spodoptera Litura Terong danKacang Panjang √5 Ulat Gatai

(Ulat Miyeuk)Spodoptera Sp. 1 Bunga Kol dan bayam √

6 Ulat Gatai Dasychira Sp. Sirsak dan mangga √

7 Ulat Gatai Orgya australis Ubi jalar, Ketela Gadung √

8 Ulat Gatai Euproctis virguncula Jambu air dan Jambu merah X

9 Ulat Gatai Euproctis Sp. Tumbuhan Pria dan Cabe rawit, X

10 Ulat Gatai Perina Sp. 2 Terong, Gambas, Kacang danPanjang

X

11 Ulat Gatai Amsacta lactinea Jambu Biji, Nangka danAsamJawa

X

12 Ulat Gatai Spilosomalubricipeda

Kacang tanah, Kedelai danKacang Hijau

X

13 Ulat Gatai Amathusiaphidippus

Jambu Biji dan ambu klutuk X

14 Ulat Gatai Euproctischrysorrhoea

Bayam dan sejenisnya X

15 Ulat Gatai Orgyia definita Daun singkong X

16 Ulat Gatai Dasychira Sp. 2 Bunga Matahari dan bawang X

17 Ulat Gatai Euproctisvirguncula

Tanaman Terong dan magga X

18 Ulat Gatai Dasychira inclusa Kangkung, Pepaya dan Mangga X

19 Ulat Gatai Callitearapudibunda

Tanaman Labu dan Mentimun X

Page 20: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

20 Ulat GataiUlat Linceuh

Euclea delphinii Tanaman rambutan, kopi, cacaodan kemiri

X

Keterangan

√ = Data Primer Pengamatan Langsung

X = Data Primer Hasil Wawancara

5.3 Pembahasan

Jumlah jenis hama ulat bulu pada tanaman palawija di Kawasan Hutan Saree

Kabupaten Aceh Besar sangat tinggi. Peningkatan populasi ulat bulu diyakini karena

adanya kerusakan ekosistem. Perubahan iklim dan aktifitas masyarakat ditenggarai

memberi dampak yang besar terhadap kerusakan ekosistem ini. Perubahan kondisi

lingkungan dan menurunnya predator merupakan penyebab peledakan populasi ulat

bulu di Kawasan Hutan Saree Kabupaten Aceh Besar. Keadaan ini tentu saja

memberikan efek buruk bagi sistem pertanian dan perekonomian.

Jumlah jenis burung yang ditemukan pada lokasi penelitian sangat sedikit.

Penurunan populasi burung ini dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya akibat

aktifitas manusia. Dari 16 jenis burung yang ditemukan, hanya ada 6 jenis burung

yang berperan sebagai burung predator. Hal ini tentu saja memberikan dampak

negative bagi keseimbangan ekosistem.

Page 21: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan data penelitian diperoleh 6 jenis burung pemangsa yang

berpotensi sebagai pengendali hayati tanaman palawija.

2. Diperoleh data 6 jenis ulat bulu berdasarkan survey dan 14 ulat bulu

berdasarkan interview masyarakat.

6.2 Saran

Identifikasi peran burung predator untuk mengendalikan hama ulat bulu

membutuhkan kajian yuridis dan sosio cultural lebih lanjut serta dukungan dalam

iplementasinya. Serta perlu adanya penelitian lanjutan mengenai kesusaian habitat

bagi burung.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian Ini Terlaksana Dengan Dukungan Dari Beberapa Pihak Yaitu

Adanya Dukungan Masyarakat Sekitar Lokasi Penelitian Di Hutan Saree Aceh Besar

Dan Dukungan Dana dari Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan

Nasional Universitas Serambi Mekah Dalam Program Desentralisasi Penelitian Hibah

Bersaing Tahun Anggaran 2012.

Page 22: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous.2012. Perkembangan Burung. (http://smartmastering.com/burung.html).

Anonymous.2012. Tanaman Pangan.(http://www.deptan.go.id/pusdatin/statistik/ut_tp.html.

Burnie, D. 1992. Burung-Temukan keindahan Dalam Dunia Burung, SejarahAlamnya, Prilaku Musim dan Rahasia kehidupannya.Jakarta : SeriEyewitnes, P.T. Seksama

Cyccu, Maryani Tobing. 2009. Keanekaragaman Hayati Dan Pengelolaan SeranggaHama Dalam Agroekosistem. (Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetapdalam Bidang Entomologi Pertanian pada Fakultas Pertanian, diucapkan dihadapan Rapat Terbuka Universitas Sumatera Utara Gelanggang Mahasiswa,Kampus USU, 10 Oktober 2009). Medan : Universitas Sumatera Utara.

Dibiyantoro, A, L. H. 2005. Pemanfaatan Biopestisida Untuk Mengendalikan OPTBawang Merah . Makalah Pelatihan Tot Pengembangan Teknologi InovatifBawang Merah. Bandung, 24-29 Agustus 2005. Balitsa Lembang.

Iskandar, J. 1989. Jenis Burung yang Umum di Indonesia. Jakarta : Jambatan

Korlina, Eli. 2011. Pengembangan Dan Pemanfaatan Agens Pengendali Hayati (Aph)Terhadap Hama Dan Penyakit Tanaman. Juranal Suara PerlindunganTanaman, Vol.1.,No.2.,2011

Mackinon, J, 1988. Field Guide Ti the Birds Java and Bali. Yogyakarta : Gajah MadaUniversity Press

Mackinon, J. 1994. Burung-Burung di Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan. PusatLitbang Biologi-Lipi

Prawiradilaga, Dewi M .1990. Potensi Burung Dalam Pengendalian PopulasiSerangga Hama. Jurnal Konservasi, (Media Konservasi ol. 111 (I),September 1990 : 1–7). Suputa. 2011. Ulat Bulu Hama Mangga diProbolinggo. Website Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan. FakultasPertanian UGM. (http://faperta.ugm.ac.id/perlintan2005/berita.html)

Soemadi, W. 1999.Pakan Burung.Jakarta : Penebar Swadaya

Yuniar, Galingging R. 2011. Fenomena Ulat Bulu Sebagai Dampak Perubahan IklimGlobal. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalteng.(http://kalteng.litbang.deptan.go.id/ind/images/data/ulat.pdf).

Page 23: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

LAMPIRAN 1. FOTO KEGIATAN LAPANGAN

Gambar 1. Ulat Bulu yang menyerang tanaman palawija (bunga Kol)

Gambar 2. Tanaman Kacang Hijau, dimana daunnya berlubang-lubang akibat gigitanulat bulu

Page 24: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

Gambar 3. Pengambilan sampel ulat bulu pada salah satu tanaman palwija (tanamanterong)

Gambar 4. Pengamatan terhadap kondisi daun tanaman jagung yang telah diseranghama ulat bulu.

Page 25: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

Gambar 5. Kerusakan habitat burung oleh prilaku manusia

Gambar 6. Kondisi habitat yang tidak menguntungkan bagi kelangsungan hidupburung.

Page 26: LAPORAN HASIL PENELITIAN - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Abdullah/LAPORAN H… · Identifikasi dan Peran Burung Predator dalam Pengendalian

Gambar 7. Hirundo tahitica, merupakan salah satu burung yang ditemukan padalokasi penelitian.

Gambar 8. Dicrurus paradiseus, merupakan salah satu burung yang ditemukan padalokasi penelitian.