laporan hasil kegiatan aktualisasi

59
i LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENCIPTAKAN PRODUK KERAJINAN MATA PELAJARAN PRAKARYA KELAS IX DI SMP NEGERI 9 BONTANG Oleh : RIMA RIZKI SHAUMIYANTI, S.Pd NIP. 19850602 201903 2 015 NDH : 30 PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMARINDA 2019

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

i

LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM

MENCIPTAKAN PRODUK KERAJINAN MATA PELAJARAN

PRAKARYA KELAS IX

DI SMP NEGERI 9 BONTANG

Oleh :

RIMA RIZKI SHAUMIYANTI, S.Pd

NIP. 19850602 201903 2 015

NDH : 30

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI

PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN DESENTRALISASI DAN

OTONOMI DAERAH

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMARINDA

2019

Page 2: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

ii

LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI

Judul : Optimalisasi Penggunaan Media Pembelajaran dalam Menciptakan Produk

Kerajinan Mata Pelajaran Prakarya Kelas IX di SMP Negeri 9 Bontang

Nama : Rima Rizki Shaumiyanti, S.Pd

NIP : 19850602 201903 2 015

Jabatan : Guru Prakarya Ahli Pertama

Unit Kerja : SMP Negeri 9 Bontang

NDH : 30

Dinyatakan LAYAK untuk diajukan dalam Seminar Hasil Kegiatan Aktualisasi pada hari Rabu,

tanggal 27 November 2019 di Kampus Puslatbang KDOD LAN Samarinda.

Coach, Mentor,

Radiatun Humairah, S.Psi. Siti Chusuning Khayah, M.Pd

NIP. 19771012 200804 2 001 NIP. 19720617 200604 2 014

Page 3: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

iii

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PNS ANGKATAN VI

Judul : Optimalisasi Penggunaan Media Pembelajaran dalam Menciptakan Produk

Kerajinan Mata Pelajaran Prakarya Kelas IX di SMP Negeri 9 Bontang

Nama : Rima Rizki Shaumiyanti, S.Pd

NIP : 19850602 201903 2 015

Jabatan : Guru Prakarya Ahli Pertama

Unit Kerja : SMP Negeri 9 Bontang

NDH : 30

Telah DISEMINARKAN dalam Seminar Hasil Kegiatan Aktualisasi pada hari Rabu tanggal 27

November 2019 bertempat di Kampus Puslatbang KDOD LAN Samarinda.

Coach, Mentor,

Radiatun Humairah, S.Psi. Siti Chusuning Khayah, M.Pd

NIP. 19771012 200804 2 001 NIP. 19720617 200604 2 014

Penguji,

Ika Retna Ningrum, S.Pd. MPP

NIP. 19850323 200804 2 001

Page 4: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

iv

RINGKASAN RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM

MENCIPTAKAN PRODUK KERAJINAN MATA PELAJARAN PRAKARYA KELAS

IX DI SMP NEGERI 9 BONTANG

Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang strategis dalam kehidupan

bernegara, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu

bangsa. Oleh karena itulah penting bagi ASN memahami dan menjalankan fungsi-fungsi ini

dalam melaksanakan tugas maupun dalam kehidupan kesehariannya. Hal ini sejalan dengan UU

No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjelaskan bahwa ASN memiliki

tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina Kepegawaian sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang

professional dan berkualitas yang mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. ASN yang mampu melaksanakan peran tersebut adalah ASN yang memiliki

kompetensi yang tercermin dari perilakunya, penuh kesetian dan ketaatan pada Negara, bermoral

dan bermental baik, professional, sadar akan tanggungjawabnya sebagai pelayan publik serta

mampu pemersatu bangsa.

Melalui pelatihan dasar CPNS peserta pelatihan dasar diharapkan untuk merancang

kegiatan aktualisasi yang dilatarbelakangi dengan isu-isu mengenai manajemen ASN, pelayanan

publik dan Whole of Government (WoG). Internalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS malalui

aktualisasi (habituasi) pada tempat tugas masing-masing dengan menerapkan inovasi dan

prinsip-prinsip lainnya sehingga kehadiran PNS dapat memberikan kontribusi dalam

penyelesaian masalah di instansi atau unit kerja dan mampu mengaktualisasikan lima nilai dasar

profesi yaitu: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi

(ANEKA).

Dalam identifikasi isu yang terjadi di SMP Negeri 9 Bontang, selain faktor internal

pesera didik sendiri, tidak adanya pendidik yang benar-benar berasal dari program pendidikan

Prakarya menjadi persoalan utama, hal inilah yang menjadi salah satu penyebab kurangnya

motivasi peserta didik tersebut. Berdasarkan uraian diatas, penulis sebagai Calon Pegawai Negeri

Sipil yang sedang mengikuti pelatihan dasar mengambil isu “Kurangnya Motivasi Peserta Didik

dalam Menciptakan Produk Kerajinan Mata Pelajaran Prakarya di SMP Negeri 9 Bontang”.

Untuk menetukan isu yang akan dibahas, maka digunakan alat bantu USG.

Page 5: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat, rahmat dan kasih-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini tepat pada waktunya.

Rancangan Aktualisasi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan Latihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan VI Tahun 2019 Dinas Pendidikan

dan Kebudayaan Kota Bontang yang diselenggarakan di Puslatbang KDOD LAN Samarinda

Penyusunan Racangan Aktualisasi ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan serta

kesulitan-kesulitan. Namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat, dan dorongan serta saran-saran

dari berbagai pihak, khususnya coach dan mentor, segala hambatan dan rintangan serta kesulitan

tersebut teratasi dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan setulus hati

menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dr. Mariman Darto, M.Si selaku Kepala Puslatbang KDOD LAN Samarinda beserta

jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III

2. Pemerintah Kota Bontang

3. Ibu Ika Retna Ningrum, S.Pd. MPP selaku penguji atas saran masukan yang diberikan untuk

perbaikan rancangan aktualisasi ini.

4. Ibu Radiatun Humairah, S.Psi. selaku coach, atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan

bimbingannya dalam membuat rancangan aktualisasi ini.

5. Ibu Siti Chusuning Khayah, M.Pd selaku mentor atas semua dukungan, arahan, motivasi,

dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi.

6. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dan memberikan pengarahan terkait materi

ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.

7. Seluruh Panitia yang telah membantu dan memfasilitasi kegiatan latsar.

8. Segenap dewan guru dan karyawan di SMP Negeri 9 Bontang

9. Abah dan Mama, suami dan anak-anak tercinta serta keluarga besar yang telah mendukung

dan mendoakan selalu sejak awal pendaftaran CPNS hingga sekarang, dan

10. Keluarga besar peserta Latsar Golongan III Angkatan VI tahun 2019 Kota Bontang

Page 6: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

vi

Penulis sadar bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis berharap masukan dari berbagai pihak agar Rancangan Aktualisasi ini

menjadi lebih baik sehingga dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi

nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Samarinda, 26 November 2019

Penulis

Page 7: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

vii

DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN AKTUALISASI………………………………….........ii

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN AKTUALISASI………………………...iii

RINGKASAN KEGIATAN AKTUALISASI……………………………………………………iv

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….....v

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... viiii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………………………...ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

4.1 Latar Belakang ............................................................................................................................... 1

4.2 Tujuan Aktualisasi ......................................................................................................................... 3

4.3 Manfaat Aktualisasi ....................................................................................................................... 3

4.4 Ruang Lingkup ............................................................................................................................... 4

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 9 BONTANG ...................................................... 5

2.1 Profil Sekolah ................................................................................................................................ 5

2.2 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ....................................................................................................... 6

2.3 Struktur Organisasi........................................................................................................................ 8

2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Guru ....................................................................................................... 8

BAB III LANDASAN TEORI...................................................................................................... 12

3.1 Konsep Aktualisasi ...................................................................................................................... 12

3.1.1 Akuntabilitas ....................................................................................................................... 12

3.1.2 Nasionalisme ....................................................................................................................... 12

3.1.3 Etika Publik .......................................................................................................................... 13

3.1.4 Komitmen Mutu .................................................................................................................. 14

3.1.5 Anti Korupsi ......................................................................................................................... 14

3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI ...................................................................................... 15

3.2.1 Whole Of Government ........................................................................................................ 15

3.2.2 Pelayanan Publik ................................................................................................................. 16

3.2.3 Manajemen ASN ................................................................................................................. 18

Page 8: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

viii

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ................................................................................... 19

4.1 Identifikasi Isu ............................................................................................................................. 19

4.2 Analisis Isu ................................................................................................................................... 19

4.3 Isu Terpilih ................................................................................................................................... 20

4.4 Uraian Kegiatan ........................................................................................................................... 21

4.5 RANCANGAN AKTUALISASI ......................................................................................................... 24

4.6 Jadwal Kegiatan........................................................................................................................... 30

BAB V PELAKSANAAN AKTUALISASI ................................................................................ 31

5.1 Membuat Media Pembelajaran………………………………………………………………………………………………… 31

5.2 Membuat KPPK…………………………………………………………………….……………………………………………………..34

5.3 Melakukan Bimbingan…………………………………………………………………………………………………………………37

5.4 Menonton video…………………………………………………………………………..................................................40

5.5 Melakukan penilaian…………………………………………………………………….................................................43

BAB VI PENUTUP ...................................................................................................................... 47

6.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………………… 47

6.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………………..48

6.3 Role Model………………………………………………………………………………………………………………………………….49

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 50

Page 9: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Profil SMP Negeri 9 Bontang ........................................................................................ 5

Tabel 4. 1 Penetapan Kualitas Isu dengan menggunakan Kriteria Kualitas Isu USG .................. 20

Tabel 4. 2 Kegiatan Penyelesaian isu ........................................................................................... 24

Tabel 4. 3 Jadwal Aktualisasi Kegiatan ........................................................................................ 30

Page 10: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

1

BAB I

PENDAHULUAN

4.1 Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan yang strategis dalam kehidupan

bernegara, yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik serta perekat dan pemersatu

bangsa. Oleh karena itulah penting bagi ASN memahami dan menjalankan fungsi-fungsi ini

dalam melaksanakan tugas maupun dalam kehidupan kesehariannya. Hal ini sejalan dengan UU

No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjelaskan bahwa ASN memiliki

tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina Kepegawaian sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; memberikan pelayanan publik yang

professional dan berkualitas yang mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. ASN yang mampu melaksanakan peran tersebut adalah ASN yang memiliki

kompetensi yang tercermin dari perilakunya, penuh kesetian dan ketaatan pada Negara, bermoral

dan bermental baik, professional, sadar akan tanggungjawabnya sebagai pelayan publik serta

mampu pemersatu bangsa.

Untuk membentuk sosok ASN yang professional maka perlu dilaksanakan pembinaan

melalui jalur pendidikan dan pelatihan (Diklat). Berdasarkan Peraturan Kepala LAN Nomor 22

Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan Pelatihan Dasar (Latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil

(CPNS) dan UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN dan merujuk pasal 63 ayat 3 dan 4; Calon

PNS wajib menjalani massa percobaan yang dilaksanakan untuk melalui proses pendidikan dan

pelatihan (Diklat).

Melalui mata pelatihan dasar CPNS peserta pelatihan dasar diharapkan untuk merancang

kegiatan aktualisasi yang dilatarbelakangi dengan isu-isu mengenai manajemen ASN, pelayanan

publik dan Whole of Government (WoG). Selanjutnya agar nilai-nilai dasar tersebut dapat

tertanam kuat dalam diri PNS maka dilakukan internalisasi nilai-nilai dasar profesi PNS malalui

aktualisasi (habituasi) pada tempat tugas masing-masing dengan menerapkan inovasi dan

prinsip-prinsip lainnya sehingga kehadiran PNS dapat memberikan kontribusi dalam

penyelesaian masalah di instansi atau unit kerja.

Page 11: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

2

Berdasarkan peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014

tentang pedoman penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan Calon Pegawai Negeri

Sipil Golongan III adalah kompetensi PNS sebagai pelayan masyarakat yang professional

dengan kemampuan mengaktualisasikan lima nilai dasar profesi yaitu: Akuntabilitas,

Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).

Kelima dasar tersebut memiliki indikator-indikator yang perlu untuk diimplementasikan

dalam lingkungan kerjanya. ASN yang mampu memahami nilai-nilai dasar tersebut diharapkan

dapat memperbaiki kinerja dan mengubah karakter Calon Pegawai Negeri Sipil untuk menjadi

pelayan masyarakat yang professional dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa. Selain itu

ASN diharapkan mampu menjadi pionir dalam menggalakkan dan menyukseskan reformasi

birokrasi yang sedang gencar dilakukan oleh instansi-instansi pemerintah.

Dalam kurikulum 2013 terdapat pelajaran Prakarya yang wajib dilaksanakan oleh satuan

pendidikan dari berbagai jenjang, mulai dari jenjang SD, SMP, SMA dan SMK. Melihat

posisinya pada struktur kurikulum yang ada pada kelompok wajib maka pelajaran Prakarya tentu

mempunyai peranan penting dalam mengembangkan potensi peserta didik dalam proses

penyiapan masa depannya.

Tidak adanya pendidik yang benar-benar berasal dari program pendidikan Prakarya

menjadi persoalan utama, sebab belum adanya jurusan yang membuka program studi Prakarya.

Sebagian besar guru Prakarya yang akan menagajar Prakarya adalah guru-guru Teknologi

Informasi (TI), guru kewirausahaan, guru tata boga, guru tata busana, guru kerajinan,

keterampilan, seni budaya, bahkan ada guru IPA yang dapat mengajar Prakarya. Latar belakang

keilmuan yang sangat beragam tersebut menjadi tantangan baru dalam proses pembelajaran.

Selain itu masalah fasilitas, baik sarana/prasarana yang ada di sekolah yang seringkali belum

memadai karena keterbatasan pendanaan.

Prinsip mata pelajaran Prakarya adalah kreativitas, dengan kemampuan kreatif dibantu teknologi

dasar dengan sistem kerja yang akurat akan menghasilkan kompetensi keterampilan tinggi.

Sedangkan prinsip pengembangan materi adalah mendudukkan bahan dan alat sebagai medium

pelatihan kompetensi keterampilan tersebut. Pembelajaran Prakarya tidak mementingkan produk

akhir, tetapi lebih menekankan pada proses pembelajaran dalam mengetahui aneka jenis bahan

yang dapat digunakan, kegunaan dan karakteristik masing-masing bahan, teknik pengolahan

ataupun pembentukan, mengatasi permasalahan dalam proses pembentukan/pengolahan dan

Page 12: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

3

teknik, urutan kerja yang tepat, sikap kerja yang tepat, dengan menerapkan efisiensi secara

benar.

(1) M. Fajar Prasudi.: (2018, 2 Agustus). Bergunakan pelajaran prakarya bagi siswa.(diakses pada 7 Oktober 2019,

pukul 22.45) https://p4tksb.kemdikbud.go.id/index.php/artikel/73-pendidikan/656-bergunakah-pelajaran-prakarya-

bagi-siswa

Selain faktor tidak adanya pendidik yang benar-benar berasal dari program pendidikan

Prakarya yang menjadi persoalan utama, ada beberapa penyebab lain yang berasal dari peserta

didik sendiri yaitu: peserta didik merasa terbebani dengan tugas yang banyak, masalah pribadi,

peserta didik hanya menggemari pelajaran tertentu saja, belum menemukan cara belajar yang

tepat, tidak ada yang menjadi panutan khususnya mata pelajaran prakarya. Hal inilah yang

menyebabkan kurangnya motivasi peserta didik dalam menyelesaikan tugas praktek mata

pelajaran prakarya tersebut. Berdasarkan uraian diatas, penulis sebagai Calon Pegawai Negeri

Sipil yang sedang mengikuti pelatihan dasar mengambil isu “Optimalisasi Penggunaan Media

Pembelajaran dalam Menciptakan Produk Kerajinan Mata Pelajaran Prakarya di SMP Negeri 9

Bontang”.

4.2 Tujuan Aktualisasi

Penulisan laporan aktualisasi ini dibuat dengan tujuan, yaitu sebagai berikut:

a. Mengidentifikasikan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara

(ASN).

b. Mengaktualisasikan nilai ANEKA dalam kegiatan di Sekolah

4.3 Manfaat Aktualisasi

Adapun manfaat dari kegiatan aktualisasi ini, yaitu sebagai berikut:

a. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

Meningkatkan pemahaman dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN sebagai

landasan dalam menjalankan tugas dan fungsinya di unit kerja

Page 13: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

4

b. Bagi Peserta Didik

Diharapkan peserta didik memperoleh pengalaman langsung mengenai kegiatan yang

dilaksanakan dan terdapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam proses

pembelajaran

c. Bagi Satuan Kerja

Sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program kegiatan serat membantu

mengoptimalkan kegiatan yang ada disekolah sesuai dengan Visi, Misi dan Tujuan

Sekolah

d. Bagi Kota Bontang

Memberikan kontribusi secara tidak langsung dalam mewujudkan salah satu Misi Kota

Bontang, yaitu: Menjadikan Kota Bontang sebagai Smart City melalui peningkatan

kualitas SDM.

4.4 Ruang Lingkup

Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu

dan Anti Korupsi (ANEKA) ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

Bontang yang beralamat di Jalan Tari Enggang RT. 15 Kelurahan Guntung Kecamatan

Loktuan Kalimantan Timur.

Page 14: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

5

BAB II

GAMBARAN UMUM

SMP NEGERI 9 BONTANG

2.1 Profil Sekolah

SMP Negeri 9 Bontang terletak di Kelurahan Guntung Kota Bontang, tepatnya di Jalan

Tari Enggang RT. 15 Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang,

Provinsi Kalimantan Timur. Sekolah ini berdiri pada tanggal 6 April 2015 dengan nama SMP

Negeri 9 Bontang, sekolah ini berdiri pada lahan 9.756 meter persegi. Adapun letak SMP

Negeri 9 Bontang sebelah Utara, Selatan, Timur dan Barat berbatasan dengan Kelurahan

Guntung.

Motto

AKRAB (Aktif, Kreatif, Religius, Antusias dan Berbudaya)

Tabel 2. 1 Profil SMP Negeri 9 Bontang

Nama Sekolah SMP Negeri 9 Bontang

NPSN 69899027

Kepala Sekolah Siti Chusuning Khayah, M.Pd

Akreditasi B

Email [email protected]

Rombel 9 Rombel

Jumlah siswa 298 siswa

Laki – laki : 154 siswa

Perempuan : 143 siswa

Jumlah Guru dan Tenaga Kependidikan Guru : 16 Orang

Tenaga Kependidikan : 2 Orang

Page 15: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

6

2.2 Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah

a. Visi Sekolah

Visi adalah suatu gambaran yang ingin dicapai pada masa yang akan datang agar dapat

mencapai fungsi dan pokok tujuan dari tempat itu sendiri. Adapun Visi dari SMP Negeri

9 Bontang adalah : “Unggul Dalam Prestasi, Religius, Sehat, Mandiri dan Berwawasan

Lingkungan”.

b. Misi Sekolah

1. Mengembangkan kemampuan siswa dalam prestasi akademik maupun non

akademik.

2. Mewujudkan warga sekolah yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa serta taat menjalankan syariat agama sesuai keyakinannya masin-masing.

3. Mewujudkan sikap dan perilaku toleran terhadap pemeluk agama.

4. Menciptakan lingkungan dan warga sekolah yang sehat.

5. Menanamkan etika-moral dan jiwa sosial-kebangsaan yang tinggi.

6. Mewujudkan kebiasaan berkomunikasi yang santun, berbudi pekerti luhur,

berestetika dan kinestetika yang tinggi.

7. Mewujudkan hasil lulusan yang sehat jasmani rokhani,berkarakter dan kompetitif

yang mampu bersaing dan berkolaborasi secara global/internasional.

8. Mengembangkan teknologi dan informasi.

9. Menanamkan budaya cinta lingkungan.

c. Tujuan Sekolah

1. Sekolah mampu menghasilkan lulusan yang cerdas, kompetitif, cinta tanah air,

beriman, dan bertakwa dengan kompetensi bertaraf nasional (kerja keras, disiplin,

kreatif)

2. Sekolah mampu menghasilkan kurikulum sekolah (KTSP) dan SKL bertaraf nasional

(kerja keras, semangat kebangsaan).

3. Sekolah mampu menyelesaikan akreditasi nasional dengan nilai A (kerja keras,

disiplin, kreatif).

Page 16: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

7

4. Sekolah mampu menghasilkan proses pembelajaran yang inovatif, kreatif, variatif,

dan berbasis TIK (kerja keras, disiplin, kreatif).

5. Sekolah mampu menghasilkan sarana dan prasarana pendidikan yang relevan,

mutakhir, dan bertaraf nasional (kreatif, tanggung jawab).

6. Sekolah mampu menghasilkan pembiayaan pendidikan memadai, wajar, transparan

dan akuntabel sesuai dengan tuntutan pendidikan yang bertaraf nasional (jujur).

7. Sekolah mampu menghasilkan pendidik dan tenaga kependidikan beretos kerja,

tangguh, profesional, dan memiliki kompetensi bertaraf nasional (rasa ingin tahu,

tanggung jawab, kreatif, kerja keras).

8. Sekolah mampu menyelenggarakan manajemen berbasis sekolah yang kokoh dan

manajemen bertaraf nasional (kerja keras, mandiri, disiplin).

9. Sekolah mampu menghasilkan penilaian pendidikan bertaraf nasional (rasa ingin

tahu, tanggung jawab, kreatif, kerja keras).

10. Sekolah mampu menghasilkan prestasi bidang akademik dan non akademik yang

kompetitif tingkat Kota, Propinsi dan nasional (kerja keras, disiplin, kreatif).

11. Sekolah mampu mengembangkan budaya baca, budaya bersih, budaya takwa, dan

budaya sopan kepada semua komponen sekolah (religius, jujur).

12. Sekolah mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang nyaman, aman, rindang, asri,

dan bersih sesuai dengan wawasan wiyata mandala dalam mendukung pencapaian

prestasi tingkat nasional (peduli lingkungan, cinta tanah air).

Page 17: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

8

2.3 Struktur Organisasi

2.4 Tugas Pokok dan Fungsi Guru

Tugas Pokok adalah tugas yang paling pokok dari sebuah jabatan atau organisasi. Tugas

pokok memberi gambaran tentang ruang lingkup atau kompleksitas jabatan atau organisasi

tersebut. Fungsi adalah perwujudan tugas kepemerintahan di bidang tertentu yang dilaksanakan

dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional. Definisi lain menyebutkan bahwa fungsi

adalah sekelompok aktivitas yang tergolong pada jenis yang sama berdasarkan sifat atau

pelaksanaannya.

Page 18: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

9

Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) adalah sasaran utama atau pekerjaan yang dibebankan

kepada organisasi untuk dicapai dan dilakukan Sebagian pihak menyebutnya sebagai tugas dan

fungsi saja dan menyingkatnya menjadi tusi. Tupoksi merupakan satu kesatuan yang saling

terkait antara tugas pokok dan fungsi. Dalam peraturan perundang-undangan tentang organisasi

dan tata kerja suatu kementerian negara/lembaga sering disebutkan bahwa suatu organisasi

menyelenggarakan fungsi-fungsi dalam rangka melaksanakan sebuah tugas pokok.

Sebagai seorang guru sudah sepatutnyalah selalu ingat akan tugas pokok dan fungsinya,

agar sosok guru senantiasa melekat seiring dengan perubahan jaman yang semakin maju. Dengan

menyadari tugas pokok nya maka ia berhak untuk selalu disebut sebagai guru profesional.

Dibawah ini merupakan uraian tugas pokok dan fungsi guru

1. Membuat program pengajaran ( Silabus, RPP, prota, promes )

2. Menganalisa materi pelajaran

3. Membuat lembar kerja siswa

4. Membuat program harian/jurnal belajar

5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

6. Melaksanakan kegiatan penilaian baik itu ulangan harian,tengah semester atau akhir semester

7. Melaksanakan analisis ulangan, program remedial, pengayaan

8. Mengisi daftar nilai siswa, mengisi raport

9. Melaksanakan bimbingan kelas/konseling

10. Melaksanakan kegiatan bimbingan guru/tutor sebaya apabila telah mengikuti pelatihan

11. Membuat alat bantu mengajar/alat peraga

12. Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum

13. Melaksanakan tugas tertentu di sekolah ( PKS, wali kelas dll )

14. Membuat catatan tentang kemajuan peserta didik

15. Meneliti daftar hadir siswa sebelum proses pembelajaran berlangsung

16. Mengatur kebersihan ruang kelas dan sekitarnya

17. Mengumpulkan angka kredit dan menghitungnya untuk kenaikan pangkat

18. Menumbuhkembangkan sikap menghargai seni

19. Mengikuti kegiatan kurikulum

20. Mengadakan penelitian tindakan kelas

Page 19: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

10

Menurut UU.RI.No.14 th 2005 bab 2 pasal 5 yang berbunyi :

Kedudukan dosen/guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam pasal 3

ayat 1 berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran dosen/guru sebagai agen

pembelajaran,pengembang ilmu pengetahuan,tekhnologi dan seni serta pengabdi kepada

masyarakat berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Adapun Fungsi Guru

sebagai berikut :

1. Sumber Belajar

Mengingat tugas guru sebagai transmisi ilmu,maka di harapkan mampu menguasai materi

yang di ajarkannya.Sebab seorang guru merupakan sumber dari belajarnya.Apa yang tidak

di pahami oleh peserta didik,diharapkan seorang gurulah yang akan membantunya dalam

memecahkan persoalan yang di hadapi.

2. Fasilitator

Sebagai fasilitator seorang guru berperan sebagai pendamping belajar para peserta didiknya

dengan suasana yang menyenangkan. Agar dapat melaksanakan tugas sebagai fasilitator ada

beberapa hal yang harus di pahami guru :

• Memahami berbagai jenis media dan sumber belajar beserta fungsi masing-masimg

media tersebut

• Mempunyai ketrampilan dalam merancang suatu media

• Mampu mengorganisaikan berbagai jenis media serta dapat memanfaatkannya sebagai

sumber belajar

• Mempunyai kemampuan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan peserta didik

3. Pengelolah

Seorang guru sebagai pengelolah pembelajaran berperan dalam menciptakan iklim belajar

yang memungkinkan siswa belajar dengan nyaman.

Sebagai manager,guru memiliki 4 fungsi umum :

• Merencanakan tujuan belajar

• Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar

• Memimpin,meliputi : memotivasi,mendorong dan menstimulasi peserta didik

• Mengawasi segala sesuatu dalam rangka mencapai tujuan

Page 20: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

11

4. Demonstator

Seorang guru dapat mempertunjukkan kepada peserta didik agar memahami dan mengerti

dari setiap pesan yang di sampaikannya.

5. Pembimbing

Setiap peserta didik pada saat lahir telah memiliki potensi-potensi yang kemudian dapat di

tumbuhkembangkan sesuai dengan potensinya.Maka seorang guru berperan dalam

membimbing dan mengarahkannya

6. Motivator

Untuk menghasilkan sistem belajar yang optimal seorang guru di tuntut kreatif dalam

membangkitkan motivati belajar peserta didiknya dengan cara :

• Memperjelas tujuan yang ingin di capai

• Membangkitkan minat peserta didik dalam belajar

• Menciptakan suasana yang menyenangkan

• Memberikan pujian terhadap keberhasilan peserta didik

• Memberi komentar yang mendidik tentang hasil pekerjaan peserta didik

7. Evaluator

Dengan adanya evaluasi seorang guru dapat mengetahui apakah siswanya telah berhasil

sehingga mereka layak untuk diberikan materi yang baru ataukah sebaliknya sehingga

mereka perlu adanya remidi.

Dengan adanya pemahaman tentang pentingnya tugas dan fungsi guru profesional,semoga

guru sekarang tidak terjangkit oleh virus penyakit yang dapat menyerang seorang

guru,melemahkan kualitas guru,dan berdampak negatif pada upaya peningkatan mutu

pendidikan.

Page 21: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

12

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Aktualisasi

Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar ASN ANEKA

sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi, yaitu :

Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (Lembaga

Administrasi Negara, 2015).

3.1.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap unit

organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan

kegiatan kepada atasannya (Modul Akuntabilitas: 2015). Aspek-aspek akuntabilitas antara

lain sebagai berikut :

a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan, ASN harus mampu menjaga hubungan antara

individu/kelompok/institusi dengan Negara dan masyarakat.

b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil, diharapkan menghasilkan perilaku yang

bertanggungjawab, adil dan inovatif

c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, diharapkan mampu menjelaskan terhadap

tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh individu/kelompok/institusi.

d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi, yang berarti dapat dipertanggungjawabkan

dengan penghargaan atau sanksi.

e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja, bertujuan memperbaiki kinerja PNS dalam

memberikan pelayanan kepada masyarakat.

3.1.2 Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah sikap yang meninggikan bangsanya sendiri,

sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas

mencerai beraikan bangsa satu dengan bangsa yang lain. Keadaaan ini sering disebut

Chauvinisme. Sedangkan dalam arti luas nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa

Page 22: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

13

cinta yang wajar terhadap bangsa dan Negara dan sekaligus menghormati bangsa lain (Modul

Nasionalisme: 2015)

Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia

terhadap bangsa dan tanah air yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip

nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa

Indonesia senantiasa menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa

dan Negara diatas kepentingan pribadi atau kepetingan golongan, menujukkan sikap rela

berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara, bangga sebagai bangsa Indonesia dan

bertanah air.

3.1.3 Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus

dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mangacu pada

kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya

dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang

menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan

kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik. (Modul Etika

Publik: 2015).

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN,

yakni sebagai berikut:

a. Memegang teguh nilai-nilai dalam Ideologi Negara Pancasila

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

1945

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif

f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur

g. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik

h. Memilki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya

guna, berhasil guna dan santun

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi

Page 23: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

14

k. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai

m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

n. Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat siem

karir

3.1.4 Komitmen Mutu

Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi pada

kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain:

a. Efektifitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah direncanaka, baik

menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja

b. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaimana

pekerjaan dilaksanakan, sehingga tidak terjadi pemborosan sumber daya, penyalahgunaan

alokasi, penyimpangan prosedur dan mekanisme yang keluar alur

c. Inovasi muncul karna adanya dorongan kebutuhan organisasi/perusahaan untuk

beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi disekitarnya. Perubahan bisa dipicu

antara lain oleh pergeseran selera pasar, peningkatan harapan dan daya beli masyarakat,

pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh

globalisasi, serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

d. Mutu mencerminkan nilai keunggulan produk/jasa yang diberikan kepada pelanggan

(customer) sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, bahkan melampaui harapannya.

Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil

kerja. Mutu juga dapat dijadikan sebagai alat pembeda/pembanding dengan produk/jasa

sejenis lainnya, yang dihasilkan oleh lembaga lain sebagai pesaing (competitors).

3.1.5 Anti Korupsi

Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk memberantas segala

tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperolah

keuntungan pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak

langsun. Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan Negara, suap-menyuap,

pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam

pengadaan dan gratifikasi. Indikator yang ada pada nilai dasar korupsi meliputi :

Page 24: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

15

a. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga mejadi

tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan

menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang yang tidak bertanggungjawab demi mencaai

keuntungan sesaat

b. Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tecapainya target dari suatu

pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materil maupun non

materil (waktu) menjadi lebih kecil

c. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang berwenang jika

mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan

d. Disiplin kegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undang yang mengatur

e. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang lain

f. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma)

g. Tanggungjawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita kerjakan

dalam bentuk apapun

h. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan ikhlas terhadap apa yang

telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita

i. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan

saat memutuskan peristiwa yang terjadi

3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI

Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam mengadapi tantangan-tantangan

global, pemerintah melalui UU Nomer 5 Tahun 2014 tentang ASN telah bertekad untuk

mengelola Aparatur Sipil Negara menjadi semakin professional. Undang-undang ini

merupakan dasar dalam manajemen ASN yang bertujuan untuk membangun aparat sipil

Negara yeng memiliki intergritas, progesional dan netral serta bebas dari intervensi politik

dan dari praktek KKN, serta mampu meyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas

bagi mastarakat.

3.2.1 Whole Of Government

Whole Of Government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah

yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari seluruh sector dalam ruang

Page 25: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

16

lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan kebijakan,

manajemen program dan pelayan publik (Modul WoG: 2017).

Pendekatan Whole Of Government (WoG) dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan

perbedaan kategori hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut :

a. Koordinasi

1. Penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak

2. Dialog atau pertukaran informasi

3. Joint Planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasam sementara

b. Integrasi

1. Joint Working, atau kolaborasi sementara

2. Joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerja besar yang

menajdi urusan utama salah satu pekerja kerjasama

3. Satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, deibentuk sebagai mekanisme

integratif

c. Kedekatan dan Pelibatan

1. Aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar yang

menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama

2. Union, berupa unifikasi resmi, identitas masing-masingmasih Nampak

3. Merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru

3.2.2 Pelayanan Publik

Pelayanan publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala bentuk

pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan daerah dan

dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam pemenuhan

kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan

pelayanan prima adalah :

a. Partisipatif

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat, pemerintah perlu

melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.

Page 26: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

17

b. Transparan

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara pelayanan

publik harus menyediakan akses bagi warga Negara untuk mengetahui segala hal yang

terkait dengan pelayan publik yang diselnggarakan tersebut.

c. Responsif

Dalam menyelenggarakan pelayanan publik, pemerintah wajib mendengar dan memenuhi

tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik

yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur

dan biaya peyelenggaraan pelaynan.

d. Tidak Diskriminatif

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan anatra

satu warna Negara dengan warga Negara yang lain atas dasar perbedaan identitas warga

Negara.

e. Mudah dan Murah

Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi berbagai

persyaratan untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip

mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang

diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan

malainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.

f. Efektif dan Efisien

Penyelenggaraan pelayanan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang akan

dicapai dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,

tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.

g. Aksesibel

Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau oleh

warga Negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti non-

fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh masyarakat

untuk mendapatlan layanan tersebut.

Page 27: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

18

h. Akuntabel

Semua bentuk peyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan

secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban disini tidak hanya secara formal

kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara

terbuka kepada masyarakat luas melalui media publik.

i. Berkeadilan

Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat melindungi dan

mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan

kelompok yang kuat.

3.2.3 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang

profesonal, memiliki nilai dasar, etika publik, bebas dari intervensi publik, bersih dari

praktek KKN. Manajemen ASN lebih menekankan kepasa pengaturan profesi pegawai

sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul

selaras dengan perkembangan jaman.

Adapun asas-asas manajemen ASN antara lain :

a. Kepastian hukum

b. Profesionalitas

c. Proporsionalitas

d. Keterpaduan

e. Delegasi

f. Netralisasi

g. Akuntabilitas

h. Efektif dan efisien

i. Keterbukaan

j. Non Diskriminatif

k. Persatuan

l. Kesetaran

m. Keadilan

n. Kesejahteraan

Page 28: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

19

BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1 Identifikasi Isu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Isu adalah masalah yang

dikedepankan (untuk ditanggapi dan sebagainya). Isu dapat pula diartikan sebagai salah

suatu fenomena atau kejadian yang dianggap penting atau dapat menarik perhatian orang

banyak, sehingga menjadi bahan yang layak untuk didiskusikan.

Dalam mengidentifikasi dan menetapkan suatu isu dipengaruhi oleh tiga kemampuan,

yaitu:

a. Environmental scanning, peduli terhadap masalah dalam organisasi dan mampu

memetakan hubungan sebab akibat

b. Problem Solving, mampu mencari jalan keluar atau alternative solusi terhadap masalah

c. Analisis, mampu menganalisa kasus, berpikir konseptual dan mampu mengidentifikasi

dampak dan manfaat suatu program atau kebijaksanaan yang diambil.

Berdasarkan identifikasi masalah yang terjadi pada Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

Bontang, penulis menetapkan beberapa isu atau masalah yang menjadi topic yang perlu

diambil tindakan nyata dan kaitannya dengan kedudukan dan peran ASN dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia, yaitu:

1. Kurangnya motivasi peserta didik dalam menciptakan produk kerajinan pada tugas

praktek mata pelajaran Prakarya di SMP Negeri 9 Bontang

2. Rendahnya kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sekolah di SMP Negeri 9

Bontang

4.2 Analisis Isu

Berdasarkan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan proses analisa isu

untuk menentukan isu yang mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusinya.

Untuk itu digunakan metode USG (urgency, Seriousness, Growth). Metode USG

mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan dan perkembangan setiap variable

dengan rentang skor 1-5.

Page 29: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

20

a. Urgency, seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti

b. Seriousness, seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitan dengan akibat yang

ditimbulkan

c. Growth, seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersenut jika tidak

ditangani sebagaimana mestinya

Tabel 4. 1 Penetapan Kualitas Isu dengan menggunakan Kriteria Kualitas Isu USG

NO Identifikasi isu USG

U S G Jumlah

1 Kurangnya motivasi peserta didik dalam

menciptakan produk kerajinan pada tugas

praktek mata pelajaran prakarya di SMP Negeri

9 Bontang

5 5 5 15

2 Rendahnya kepedulian peserta didik terhadap

lingkungan sekolah di SMP Negeri 9 Bontang 5 5 4 14

Keterangan :

5 = sangat besar, 4 = besar, 3 = sedang, 2 = kecil, 1 = sangat kecil

Berdasarkan penentuan kualitas isu dengan analisis USG maka tegambar ranking

tertinggi yang merupakan isu final yang perlu dicarikan pemecahan masalahnya yaitu :

“Kurangnya motivasi peserta didik dalam menciptakan produk kerajinan pada tugas praktek

mata pelajaran prakarya di SMP Negeri 9 Bontang”.

4.3 Isu Terpilih

Berdasarkan analisis isu maka terpilihlah isu yaitu : “Kurangnya motivasi peserta didik

dalam menciptakan produk kerajinan pada tugas praktek mata pelajaran prakarya di SMP

Negeri 9 Bontang”. Selanjutnya dicarikan kegiatan pemecahan masalahnya agar dapat

dilakukan dengan tahapan-tahapan kegiatan dan berkonstribusi bagi sekolah sesuai sengan

motto organisasi yaitu “AKRAB (AKTIF, KREATIF, RELIGIUS, ANTUSIAS,

BERBUDAYA)” serta dapat memberikan penguatan pada nila-nilai organisasi yang

dituangkan dalam rancangan aktualisasi.

Page 30: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

21

4.4 Uraian Kegiatan

Setelah mengetahui isu terpilih selanjutnya mencari kegiatan yang dapat memecahkan

isu tersebut, maka berikut adalah kegiatan yang akan dilakukan:

a. Membuat media pembelajaran berbasis multimedia (PowerPoint) yang menarik

mengenai tahapan dalam pembuatan produk kerajinan

Media pembelajaran menjadi hal yang penting dalam proses belajar mengajar di dalam

kelas, dimana media yng digunakan oleh seorang guru harus dapat menarik perhatian

peserta didik, sehingga apa yang akan disampaikan oleh guru menjadi lebih mudah dan

peserta didik menjadi lebih fokus dalam belajar. Selaian itu peserta didik menjadi lebih

semangat dan termotivasi untuk menyelasaikan tugas mata pelajaran prakarya

khususnya tugas praktek. Media pembelajaran berbasis multimedia ini akan penulis buat

dengan menggunakan PowerPoint yang isinya mengenai tahapan atau proses pembuatan

produk kerajinan dari bahan daur ulang (recycle). Didalam PowerPoint tersebut juga

akan dilengkapi dengan foto-foto dan video cara pembuatan kerajinan tersebut, agar

peserta didik lebih memahami dan termotivasi dalam mengerjakannya.

b. Membuat KPPK (Kartu Progres Produk Kerajinan) untuk peserta didik

Agar proses pembuatan produk kerajinan menjadi lebih mudah dan terarah, dalam

kegiatan kedua ini, penulis akan membuat kartu bimbingan yang digunakan untuk

progres pembuatan produk kerajinan. Kartu ini diberi nama “KPPK” (Kartu Progres

Produk Kerajinan). Kartu ini berfungsi untuk melatih sikap disiplin dan

tanggungjawab peserta didik dalam mengerjakan tugas praktek, sehingga guru dapat

dengan mudah memantau perkembangan atau progres yang telah dicapai pesesta didik.

c. Melakukan bimbingan berbasis pendekatan kelompok secara rutin mengenai

progres pembuatan produk kerajinan

Pada tahap kegiatan yang ketiga ini, penulis melakukan kegiatan bimbingan berbasis

pendekatan secara kelompok secara rutin dan terjadwal mengenai progres pembuatan

produk kerajinan tersebut. Dalam kegiatan ini penulis akan memberikan bimbingan,

arahan dan evaluasi langsung kepada peserta didik sejauh mana proses pembuatan

kerajinan tersebut dibuat, agar peserta didik mengetahui kekurangan atau kendala yang

dihadapi selama pembuatan produk, sehingga produk yang dihasilkan nanti lebih

maksimal dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Page 31: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

22

d. Menonton video di Youtube tentang contoh pembuatan produk kerajinan dan

mengidentifikasi isi video tersebut kemudian membandingkan dengan hasil produk

kerajinan yang telah dibuat

Proses pembelajaran menggunakan atau memanfaatkan media pembelajaran sangat

diperlukan dan sangat penting disisipkan dalam proses belajar mengajar agar peserta

didik semakin memahami dan mengerti tahapan dalam pembuatan produk. Pada

kegiatan keempat ini, penulis akan menyisipkan didalam proses pembelajaran dikelas

yaitu kegiatan menonton video di Youtube tentang contoh pembuatan produk kerajinan

dengan tema yang sama dengan tugas praktek yang peserta didik buat, kemudian

mengidentifikasi isi dari video tersebut dan membandingkan dengan hasil produk yang

telah mereka buat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan semangat dan motivasi

kepada peserta didik agar mampu menyelesaikan tugas praktek yang mereka kerjakan

dan dapat menciptakan karya kerajinan yang kreatif dan inovatif.

e. Melakukan menilaian dan memberikan penghargaan kepada kelompok yang

mendapatkan hasil terbaik dalam pembuatan produk

Pada kegiatan yang kelima ini merupakan kegiatan dimana penulis akan mengumpulkan

semua hasil produk kerajinan yang telah dikerjakan peserta didik dan memberikan

penilaian secara objektif dengan menentukan kriteria penilaian yaitu: ide gagasan,

kretifitas, bentuk dan estetika. Selanjutnya memberikan penghargaan, selain

memberikan nilai sesuai performa masing-masing kelompok juga memberikan

penghargaan berupa: (1) Pujian, merupakan tindakan mengungkapkan persetujuan atau

kekaguman. Pujian dapat meningkatkan harga diri, kemandirian, minat belajar, dan

prestasi belajar peserta didik. Pujian merupakan penghargaan yang paling mudah

dilakukan. Biasanya dilakukan dengan kata-kata seperti yes, bagus, tingkatkan, dan lain-

lain. (2) Penghormatan. Penghargaan ini mengacu pada dua bentuk yaitu penobatan,

dimana peserta didik diumumkan kepada seluruh teman-temannya secara terbuka

sebagai peserta didik yang menciptakan karya kerajinan yang terbaik, bisa dilakukan

didepan teman-teman kelas saja atau didepan seluruh peserta didik di sekolah.

Pemberian kuasa kepada peserta didik, memberikan kesempatan untuk menunjukkan

kepada teman-temannya cara menyelesaikan tugas praktek prakarya agar dapat

menciptakan dan menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif. (3) Tanda

Page 32: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

23

Penghargaan, memberikan lebel harga yang sesuai pada produk yang dihasilkan,

sehingga dapat menjadi peluang untuk peserta didik, misalnya ada Bapak/Ibu guru di

sekolah yang tertarik untuk membeli produk tersebut.

(2) Daniel Yonathan: (2017, 6 Agustus). Reward bagi peserta didik. (diakses pada 8 Oktober 2019, pukul

09.50) https://www.kompasiana.com/atonimeto/54f5eb7fa333118c6d8b4749/reward-kepada-peserta-didik

Dengan rangkaian kegiatan ini diharapkan peserta didik di SMP Negeri 9 Bontang dapat

termotivasi dan berinovasi menjadi peserta didik yang memiliki kontribusi pada Visi dan

Misi Sekolah serta Penguatan pada nilai-nilai sekolah yang sesuai dengan Motto SMP

Negeri 9 Bontang “AKRAB (Aktif, Kreatif, Religius, Antusias dan Berbudaya”.

Page 33: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

24

4.5 RANCANGAN AKTUALISASI

Unit kerja : SMP Negeri 9 Bontang

Identifikasi Isu:

1. Kurangnya motivasi peserta didik dalam menciptakan produk kerajinan pada tugas praktek mata pelajaran Prakarya di SMP Negeri 9

Bontang

2. Rendahnya kepedulian peserta didik terhadap lingkungan sekolah di SMP Negeri 9 Bontang

Isu yang diangkat :

Kurangnya motivasi peserta didik dalam menciptakan produk kerajinan pada tugas praktek mata pelajaran Prakarya di SMP Negeri 9

Bontang

Gagasan Pemecahan Isu :

“Optimalisasi Penggunaan Media Pembelajaran dalam Menciptakan Produk Kerajinan Mata Pelajaran Prakarya Kelas IX di SMP Negeri 9

Bontang”.

Tabel 4. 2 Kegiatan Penyelesaian isu

No Kegiatan

Penyelesaian

Tahapan Pelaksanaan

Kegiatan Output Kegiatan

Keterkaitan dengan Nilai-Nilai

Dasar ASN

Kontribusi pada

Visi dan Misi

Sekolah

Penguatan pada

Nilai-Nilai

Sekolah

1. Membuat media

pembelajaran

berbasis multimedia

(Powerpoint) yang

menarik mengenai

tahapan dalam

pembuatan produk

1. Menentukan tema

pembuatan kerajinan

2. Merancang langkah-

langkah pembuatan

kerajinan

3. Menyiapkan alat dan

bahan yang digunakan

Media

Pembelajaran

berbasis

multimedia

(PowerPoint) yang

telah dibuat dan

digunakan pada

1. Akuntabilitas : membuat

PowerPoint yang mudah

dipahami isinya dan

menggunakannya langsung

sebagai media pembelajaran

tersebut di dalam kelas

2. Nasionalisme : semua peserta

Kegiatan

aktualisasi ini turut

berkontribusi

dalam visi dan

misi sekolah,

dimana sesuai

dengan visi SMP

Kegiatan

aktualisasi ini

memperkuat nilai

organisasi yaitu

Aktif, Kreatif dan

Antusias melalui

peningkatan

Page 34: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

25

kerajinan untuk membuat

kerajinan

4. Membuat video

pembuatan kerajinan

5. Memulai proses

pembuatan media

pembelajaran berbasis

(PowerPoint) dengan

menggabungkan

beberapa foto dan video

6. Menggunakan media

pembelajaran berbasis

multimedia

(PowerPoint) dan

metode demonstrasi di

dalam kelas pada

proses pembelajaran

saat proses

pembelajaran di

dalam kelas

Dokumentasi

Kegiatan

didik mendapatkan kesempatan

yang sama dalam melihat media

pembelajaran PowerPoint

3. Etika Publik : media

pembelajaran PowerPoint

dibuat atas karya sendiri, bukan

karya orang lain yang bersifat

ilegal

4. Komitmen Mutu : media

pembelajaran PowerPoint

dibuat dengan memperhatikan

unsur keindahan dan bersifat

memudahkan dalam memahami

isinya

5. Anti Korupsi : pembuatan

media pembelajaran PowerPoint

dilakukan di luar jam mengajar

di dalam kelas

Negeri 9 Bontang

yaitu “unggul

dalam prestasi,

religius, sehat,

mandiri dan

berwawasan

lingkungan”

melalui misi SMP

Negeri 9 Bontang

yaitu

“Mengembangkan

kemampuan siswa

dalam prestasi

akademik maupun

non akademik dan

juga

menggembangkan

teknologi dan

informasi”

sumber daya

manusia.

2. Membuat KPPK

(Kartu Progres

Produk Kerajinan)

1. Menyiapkan alat dan

bahan

2. Menentukan kriteria

Kartu Progres

Produk Kerajinan

(KPPK) yang

1. Akuntabilitas : menyiapkan

sendiri alat dan bahan untuk

pembuatan kartu

Page 35: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

26

untuk peserta didik penilaian didalam

KPPK

3. Membuat dan

mencetak KPPK

4. Membagikan dan

mensosialisasikan cara

pengisian KPPK

kepada peserta didik di

dalam kelas

5. Meminta masing-

masing kelompok untuk

dapat menyimpan

KPPK dengan baik

ditelah dibuat

Dokumentasi

kegiatan

2. Nasionalisme : menentukan

kriteria penilaian sesuai dengan

standar penilaian

3. Etika Publik :

mensosialisasikan pengisian

KPPK dengan sabar dan bahasa

yang santun

4. Komitmen Mutu : membuat

kartu yang menarik dengan cara

pengisian yang jelas

5. Anti Korupsi : menyampaikan

materi pada kegiatan sosialisasi

dengan jelas dan lengkap

3. Melakukan

bimbingan berbasis

pendekatan kelompok

secara rutin mengenai

progres pembuatan

produk kerajinan

1. Menyiapkan kriteria

penilaian

2. Membuat daftar

pertanyaan tentang

kesuliatan yang

dihadapi dalam

pembuatan produk

kerajinan

Terlaksananya

proses

pembimbingan

kepada peserta

didik

Dokumentasi

kegiatan

1. Akuntabilitas : bertanggung

jawab atas bimbingan yang

diberikan sesuai dengan materi

yang telah diajarkan dan

dilakukan secara rutin dan

terjadwal

2. Nasionalisme : bekerjasama

dan saling membantu dalam

Page 36: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

27

3. Mengidentifikasi

kekurangan dan

kelemahan selama

proses pembuatan

produk kerajinan

4. Membuaat daftar hadir

peserta yang telah

melakukan bimbingan

sehingga benar-benar

mengetahui kelompok

mana yang dapat

menghasilkan karya

kerajinan yang baik dan

berkualitas

Daftar Hadir siswa

bimbingan

proses bimbingan

3. Etika Publik : bersikap ramah

dan sabar saat membimbing

peserta didik

4. Komitmen Mutu : membuat

suasana bimbingan yang

menyenangkan

5. Anti Korupsi : melakukan

bimbingan dan menilai sesuai

hasil kerja dan performa

masing-masing kelompok

4. Menonton video di

Youtube tentang

contoh pembuatan

produk kerajinan dan

mengidentifikasi isi

video tersebut

kemudian

1. Menyiapkan video yang

akan digunakan dengan

melakukan pencarian

pada halaman Youtube

2. Menyiapkan sarana

prasarana untuk

menonton (LCD,

Video Youtube

sebagai

pembanding

Dokumentasi

kegiatan

1. Akuntabilitas : menyesuaikan

video yang ditayangkan dengan

tema yang sesuai dengan materi

pembuatan produk

2. Nasionalisme : memastikan

video yang ditayangkan tidak

mengandung nilai yang

Page 37: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

28

membandingkan

dengan hasil produk

kerajinan yang telah

dibuat

proyektor, speaker,

ruang kelas)

3. Menonton video

bersama-sama

4. Mengidentifikasi video

tersebut dengan

melakukan tanya jawab

kepada peserta didik

5. Menuliskan kekurangan

dan kendala yang

dihadapi peserta didik

selama pembuatan

produk

Catatan kendala

yang dihadapi

peserta didik

menyimpang dari nasionalisme

3. Etika Publik : video yang

ditayangkan mencantumkan

sumber

4. Komitmen Mutu : menyiapkan

fasilitas menonton yang layak

(LCD, proyektor, speaker,

ruang kelas)

5. Anti Korupsi : menggunakan

sarana prasarana sesuai

prosedur yang telah ditentukan

5. Melakukan penilaian

dan memberikan

pengahargaan kepada

kelompok yang

mendapatkan hasil

terbaik dalam

pembuatan produk

1. Membuat kriteria

standar penilaian

produk

2. Mengumpulkan semua

hasil produk kerajinan

yang telah dikerjakan

oleh kelompok peserta

didik

Hasil produk

kerajinan peserta

didik

Dokumentasi

kegiatan

1. Akuntabilitas : memberikan

penilaian secara obyektif

terhadap hasil produk setiap

kelompok

2. Nasionalisme : mengapresiasi

hasil produk kerajinan setiap

kelompok dengan adil

3. Etika Publik : menggunakan

Page 38: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

29

3. Melakukan penilaian

terhadap hasil produk

kerajinan yang telah

dikumpulkan

4. Memilih 3 kelompok

dengan nilai terbaik

dari semua hasil

produk kerajinan

5. Memberikan

penghargaan kepada

kelompok yang

memperoleh nilai

terbaik

Daftar Nilai

Label harga

produk

kalimat-kalimat positif selama

proses penilaian

4. Komitmen Mutu : memilih

kelompok terbaik yang

memiliki kreatifitas dan inovasi

dalam menciptakan produk

kerajinan

5. Anti Korupsi : melakukan

penilaian sesuai hasil kerja dan

performa masing-masing

kelompok

Page 39: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

30

4.6 Jadwal Kegiatan

Jadwal aktualisasi kegiatan yang akan dilaksanakan saat habituasi di SMP Negeri 9

Bontang

Tabel 4. 3 Jadwal Aktualisasi Kegiatan

No Kegiatan

Bulan/Minggu

Oktober November

3 4 5 1 2 3

1 Membuat media pembelajaran berbasis

multimedia (PowerPoint) yang menarik

mengenai tahapan dalam pembuatan produk

kerajinan

2 Membuat KPPK (Kartu Progres Produk

Kerajinan) untuk peserta didik

3 Melakukan bimbingan berbasis pendekatan

kelompok secara rutin mengenai progres

pembuatan produk kerajinan

4 Menonton video di Youtube tentang contoh

pembuatan produk kerajinan dan

mengidentifikasi isi video tersebut kemudian

membandingkan dengan hasil produk kerajinan

yang telah dibuat

5 Melakukan penilaian dan memberikan

pengahargaan kepada kelompok yang

mendapatkan hasil terbaik dalam pembuatan

produk

Page 40: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

31

BAB V

PELAKSANAAN AKTUALISASI

Aktualisasi nilai – nilai dasar PNS sebagai guru mata pelajaran Prakarya di SMP Negeri 9

Bontang yang dilaksanakan selama masa habituasi terhitung mulai tanggal 14 Oktober 2019

sampai 22 November 2019. Mengangkat sebuah isu yaitu : Kurangnya motivasi peserta didik

dalam menciptakan produk kerajinan pada tugas praktek mata pelajaran Prakarya di SMP

Negeri 9 Bontang. Adapun kegiatan yang dipilih untuk menyelesaikan isu tersebut antara lain

sebagai berikut:

1. Membuat media pembelajaran berbasis multimedia (PowerPoint) yang menarik mengenai

tahapan dalam pembuatan produk kerajinan

2. Membuat KPPK (Kartu Progres Produk Kerajinan) untuk peserta didik

3. Melakukan bimbingan berbasis pendekatan kelompok secara rutin mengenai progres

pembuatan produk kerajinan

4. Menonton video di Youtube tentang contoh pembuatan produk kerajinan dan

mengidentifikasi isi video tersebut kemudian membandingkan dengan hasil produk kerajinan

yang telah dibuat

5. Melakukan penilaian dan memberikan penghargaan kepada yang mendapatkan hasil terbaik

dalam pembuatan produk

Sebelum melakukan rangkaian kegiatan aktualisasi ini, langkah awal yang dilakukan yaitu

berkonsultasi dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Bontang selaku mentor yang bertujuan

untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang akan dilakukan dan juga meminta masukan dan

saran selama mejalankan kegiatan agar dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil yang

maksimal. Kelima kegiatan aktualisasi ini dapat dilaksanakan dengan lancar karena bantuan

pihak sekolah dan para siswa baik berupa tenaga maupun saran dan prasarana. Hasil kegiatan

diuraikan sebagai berikut:

Page 41: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

32

5.1 Membuat media pembelajaran berbasis multimedia (PowerPoint) yang menarik

mengenai tahapan dalam pembuatan produk kerajinan

a. Kronologi Kegiatan

Media pembelajaran menjadi hal yang penting dalam proses belajar mengajar di

dalam kelas, dimana media yang digunakan oleh seorang guru harus dapat menarik

perhatian peserta didik, sehingga apa yang akan disampaikan oleh guru menjadi lebih

mudah dan peserta didik menjadi lebih fokus dalam belajar. Selaian itu peserta didik

menjadi lebih semangat dan termotivasi untuk menyelasaikan tugas mata pelajaran

prakarya khususnya tugas praktek. Kegiatan ini dilaksanakan mulai hari Senin, 14

Oktober sampai hari Jum’at, 18 Oktober 2019.

b. Tahapan Pelaksanaan kegiatan

Kegiatan membuat media pembelajaran berbasis multimedia (PowerPoint) yang

menarik mengenai tahapan dalam pembuatan produk kerajinan ini dilakukan dengan

tahapan sebagai berikut:

Tahapan yang pertama yaitu menetukan tema pembuatan kerajinan, tema yang

diambil sesuai dengan silabus jenjang SMP kelas 9 yaitu Kompetensi dasar 3.3

menerapkan proses modifikasi karya kerajinan yang memiliki fungsi pakai dan

pengemasan sesuai dengan wilayah setempat dan tema yang diambil adalah kerajinan

fungsi pakai dengan materi pembuatan dompet recycle.

Tahapan yang kedua adalah merancang langkah-

langkah pembuatan kerajinan sesuai dengan tema yang

diambil, mulai dari perencanaan sampai proses

pembuatan. Tahapan yang ketiga adalah menyiapkan

alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kerajian. Sebelum materi ini diberikan

kepada peserta didik, guru terlebih dahulu harus mempraktikkannya agar dapat

diketahui kendala atau kesuliatan yang mungkin

dihadapai peserta didik. Tahapan yang keempat adalah

membuat video pembuatan kerajinan. Video ini nantinya

akan digunakan untuk penunjang pembuatan media

PowerPoint, video berisikan langkah-langkah pembuatan

Page 42: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

33

kerajinan sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami materi yang

diberikan. Tahapan yang kelima adalah memulai proses pembuatan media

pembelajaran berbasis multimedia (PowerPoint) dengan menggabungkan beberapa foto

dan video.

Tahapan yang keenam adalah menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia

(PowerPoint) di dalam kelas pada saat proses

pembelajaran dan dilengkapi dengan metode

demonstrasi. Tahapan ini dilaksanakan pada hari

Jum’at, 18 Oktober 2019, selain menggunakan

media PowerPoint guru juga mendemonstrasikan

langsung dihadapan peserta didik, sehingga peserta didik dapat melihat langsung proses

pembuatannya dan dapat mengikuti secara langsung

setiap langkah yang didemonstrasikan oleh guru.

Hasil / output dari kegiatan ini adalah terciptanya

produk kerajinan, adanya media pembelajaran

berbasis (PowerPoint) yang dapat digunakan selama

KBM dan dokumentasi kegiatan.

c. Aktualisasi nilai-nilai ANEKA

1. Akuntabilitas (Kejelasan)

Memastikan pembuatan PowerPoint dengan isi yang mudah dipahami oleh peserta

didik dan menggunakannya langsung pada saat proses KBM berlangsung.

2. Nasionalisme (Bersikap adil)

Melaksanakan KBM di dalam kelas dan memastikan seluruh peserta didik

mendapatkan kesempatan yang sama dalam melihat media pembelajaran.

Page 43: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

34

3. Etika publik (Kode Etik)

Membuat media pembelajaran berbasis multimedia (PowerPoint) ini dibuat atas

hasil karya sendiri bukan karya orang lain yang bersifat ilegal.

4. Komitmen Mutu (Efektif dan Efisien)

Melaksanakan KBM dengan menggunakan media pembelajaran berbasis

multimedia (PowerPoint) dan memdemostrasikan langsung agar mencapai hasil

praktek yang maksimal.

5. Anti Korupsi (Jujur dan Disiplin)

Sebagai bentuk sikap jujur dan disipin, pembuatan media ini dipersiapkan dan

dilakukan di luar jam mengajar dan di luar tugas yang ada di sekolah.

d. Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan

1. Akuntabilitas

Kurangnya kejelasan isi PowerPoint mengenai langkah pembuatan produk

kerajinan maka dapat mengakibatkan peserta didik tidak dapat memahami materi

yang disampaikan sehingga praktek pembuatan kerajinan dapat terhambat.

2. Nasionalisme

Membeda-bedakan perserta didik dalam proses KBM di dalam kelas dalam hal

melihat dan memanfaatkan media pembelajaran dapat menimbulkan kecemburuan

social diantara mereka.

3. Etika publik

Jika media pembelajaran yang digunakan adalah hasil karya orang lain bukan hasil

karya sendiri, maka harus mencantumkan sumbernya.

4. Komitmen Mutu

Jika guru hanya menyuruh dan tidak ikut berperan secara langsung didalam kelas

pada saat proses KBM maka hasil dan tujuan kegiatan yang ingin dicapai tidak akan

maksimal.

5. Anti Korupsi

Jika dalam proses pembuatan media ini, dipersiapkan dan dilakukan pada saat jam

mengajar dan tugas yang ada di sekolah, maka dapat merugikan peserta didik dan

juga pihak sekolah.

Page 44: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

35

5.2 Membuat KPPK (Kartu Progres Produk Kerajinan) untuk peserta didik

a. Kronologi Kegiatan

Agar proses pembuatan produk kerajinan menjadi lebih mudah dan terarah, maka

akan dibuat kartu yang digunakan untuk kegiatan bimbingan. Kartu ini diberi nama

“KPPK” (Kartu Progres Produk Kerajinan). Kartu ini berfungsi untuk melatih

sikap disiplin dan tanggungjawab peserta didik dalam mengerjakan tugas praktek,

sehingga guru dapat dengan mudah memantau perkembangan atau progres yang telah

dicapai pesesta didik. Kegiatan kedua ini dimulai dengan tahapan persiapan pada hari

Senin tanggal 15 Oktober 2019 sampai tahapan sosialisasi pada hari Jum’at tanggal 25

Oktober 2019.

b. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan membuat KPPK (Kartu Progres Produk Kerajinan) untuk peserta didik

ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

Tahapan yang pertama adalah menyiapkan alat dan

bahan untuk pembuatan KPPK, guru menyiapkan sendiri

alat dan bahan yang dibutuhkan. Kemudian tahapan yang

kedua adalah menentukan kriteria penilaian yang

tercantum didalam KPPK, agar peserta dapat mengetahui

kriteria apasaja yang dinilai dalam pembuatan produk

kerajinan ini. Tahapan yang ketiga adalah membuat dan

mencetak KPPK, pembuatan kartu sudah dirancang agar

mudah disimpan dan dibawa oleh peserta didik. Tahapan

yang keempat adalah membagikan dan mensosialisasikan cara pengisian KPPK kepada

pesesta didik didalam kelas, tahapan ini dilakukan pada saat jam pembelajaran didalam

kelas yaitu hari Jum’at, 25 Oktober 2019. Guru menyampaikan dengan jelas fungsi dan

tujuan dari dibuatnya kartu tersebut, sehingga peserta didik

dapat memahami serta melaksanakannya dengan baik.

Tahapan yang kelima adalah meminta masing-masing

kelompok untuk dapat menyimpan KPPK dengan baik,

karena kartu ini digunakan selama proses pembuatan 1

Page 45: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

36

produk kerajinan disetiap tema atau materi kerajinan yang dibuat. Hasil / output dari

kegiatan ini adalah kartu progres produk kerajinan (KPPK) dan dokumentasi kegiatan.

c. Aktualisasi nilai-niali ANEKA

1. Akuntabilitas (Transparansi)

Guru menyiapkan sendiri semua alat dan bahan untuk pembuatan kartu sebagai

perwujudan nilai akuntabilitas

2. Nasionalisme (Bersikap Netral)

Guru menentukan kriteria penilaian sesuai dengan standar penilaian sebuah produk

kerajinan

3. Etika publik (Sopan Santun)

Pada saat guru mensosialisasikan pengisian KPPK kepada peserta didik dilakukan

dengan sabar dan menggunakan bahasa yang santun agar mudah dimengerti

4. Komitmen Mutu (Inovatif)

Merancang dan membuat kartu yang menarik serta dilengkapi dengan cara

pengisian yang jelas

5. Anti Korupsi (Peduli)

Pada saat menyampaikan materi pada kegiatan sosialisasi dilakukan secara jelas dan

lengkap agar apa yang menjadi tujuan kegiatan ini dapat terlaksana dengan

maksimal dan peserta didik dapat bersemangat untuk menciptakan produk yang

kreatif dan inovatif

d. Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan

1. Akuntabilitas

Jika guru tidak menyiapkan dengan lengkap semua alat dan bahan untuk pembuatan

kartu, maka proses pembelajaran tidak dapat berlangsung dan gagal

2. Nasionalisme

Jika kriteria penilaian tidak ditentukan sesuai dengan standar penilaian sebuah

produk kerajinan, maka guru tidak dapat mengetahui kelompok mana yang dapat

menghasilkan produk terbaik

Page 46: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

37

3. Etika publik

Jika pada saat guru mensosialisasikan pengisian KPPK kepada peserta didik tidak

dilakukan dengan sabar dan tidak menggunakan bahasa yang santun, maka peserta

didik kurang dapat memahami maksud dan tujuan dalam kegiatan ini

4. Komitmen Mutu

KPPK harus dirancang dan dibuat semenarik mungkin serta dilengkapi dengan cara

pengisian yang jelas, jika tidak maka peseta didik tidak akan termotivasi untuk

membuat produk kerajinan ini

5. Anti Korupsi

Jika penyampaikan materi pada kegiatan sosialisasi ini tidak dilakukan dengan

sungguh-sungguh, maka peserta didikpun tidak akan termotivasi untuk menciptakan

produk yang kreatif dan inovatif

5.3 Melakukan bimbingan berbasis pendekatan kelompok secara rutin mengenai progres

pembuatan produk kerajinan

a. Kronologi Kegiatan

Pada tahap kegiatan yang ketiga ini, guru melakukan kegiatan bimbingan berbasis

pendekatan kelompok secara rutin dan terjadwal mengenai progres pembuatan produk

kerajinan tersebut. Dalam kegiatan ini guru akan memberikan perhatian dan bimbingan,

arahan dan evaluasi langsung kepada peserta didik sejauh mana proses pembuatan

kerajinan tersebut dibuat, agar peserta didik mengetahui kekurangan atau kendala yang

dihadapi selama pembuatan produk, dan peserta didik lebih bersemangat dan

termotivasi, sehingga dapat menciptakan produk yang kreatif dan inovatif sesuai

dengan apa yang diharapkan. Kegiatan ketiga ini dimulai pada hari Senin tanggal 28

Oktober 2019 sampai pada hari Selasa tanggal 5 November 2019.

b. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan bimbingan secara rutin mengenai progres pembuatan produk kerajinan

ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

Page 47: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

38

Tahapan yang pertama adalah menyiapkan kriteria

penilaian yang akan menjadi pedoman dalam proses

bimbingan, dengan kriteria ini guru dapat mengetahui

kesulitan yang dihadapi peserta didik. Adapun aspek

penilaian yang digunakan antara lain: persiapan

(perencanaan), pelaksanaan (alat dan bahan, teknik, K3), penyajian (Ide, estetika,

bentuk, kreatifitas).

Tahapan yang kedua adalah membuat daftar

pertanyaan tentang kesulitan yang dihadapi dalam

pembuatan produk kerajinan. Pertanyaan ini dapat

digunakan pada tahapan yang ketiga yaitu

mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan selama

proses pembuatan produk kerajinan. Pada

kegiatan bimbingan ini guru menanyakan

kepada peserta didik kendala yang dihadapi

sehingga guru dapat memberikan masukan dan

perbaikan langsung jika terjadi kesalah

terhadap produk kerajinan yang dibuat peserta

didik. Bimbingan dapat dilakukan selam proses

KBM atau diluar jam pelajaran prakarya.

Tahapan yang keempat adalah membuat daftar

hadir peserta yang telah

melakukan bimbingan

sehingga benar-benar dapat

diketahui kelompok mana yang dapat menghasilkan karya

kerajinan yang bagus dan berkualitas daya jual. Hasil / output dari

kegiatan ini adalah terlaksananya proses bimbingan kepada peserta

didik, daftar hadir siswa bimbingan dan dokumentasi kegiatan.

Page 48: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

39

c. Aktualisasi nilai-niali ANEKA

1. Akuntabilitas (Tanggungjawab)

Guru bertanggungjawab atas bimbingan yang diberikan sesuai dengan materi yang

telah diajarkan dan dilakukan secar rutin dan terjadwal

2. Nasionalisme (Gotong Royong)

Melaksanakan kegiatan bimbingan dengan bekerjasama dan saling membantu baik

dengan guru dan siswa hal ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap kebersamaan

kekeluargaan sebagai bentuk perwujudan sila ketiga Pancasila

3. Etika publik (Sikap Ramah)

Menunjukkan sikap ramah dan juga sabar saat membimbing peserta didik, karna

kendala yang dihadapi oleh peserta didik berbeda-beda

4. Komitmen Mutu (Orientasi Mutu)

Guru menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkankan pada saat

bimbingan, agar peseta didik merasa lebih diperhatikan sehingga hasil kerajinan

yang diciptakan dapat maksimal dan peserta didik dapat menyukai mata pelajaran

prakarya

5. Anti Korupsi (Jujur)

Guru melakukan bimbingan dan menilai sesuai dengan hasil pekerjaan dan

performa masing-masing kelompok, karna setiap kelompok menghasilkan produk

yang berbeda-beda

d. Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan

1. Akuntabilitas

Jika guru kurang bertanggungjawab atas bimbingan yang diberikan maka dapat

menimbulkan ketidakjelasan target dan tujuan dilakukan kegiatan ini

2. Nasionalisme

Jika tidak melakukan kerjasama dan tidak saling membantu baik dengan guru dan

siswa maka tugas akan menjadi lebih berat dan kegiatan memakan waktu yang

banyak

Page 49: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

40

3. Etika publik

Jika guru menunjukkan sikap tidak ramah dan tidak bersahabat saat membimbing,

maka peserta didik akan merasa tidak dihargai usaha dan kerja keras mereka dalam

menciptakan produk kerajinan

4. Komitmen Mutu

Jika guru memberikan suasana yang tidak nyaman dan tidak menyenangkankan

pada saat bimbingan, maka peserta didik akan merasa terpaksa melakukan kegiatan

ini sehingga kegiatan tidak terlaksana dengan baik karena peseta didik dari awal

tidak senang dan dapat membuat peserta didik tidak menyukai mata pelajaran

prakarya

5. Anti Korupsi

Jika guru melakukan bimbingan dan menilai hasil karya peserta didik secara

subyektif tidak sesuai dengan hasil pekerjaan dan performa masing-masing

kelompok, maka tidak dapat diketahui kelompok mana yang memiliki performa

yang baik

5.4 Menonton video di Youtube tentang contoh pembuatan produk kerajinan dan

mengidentifikasi isi video tersebut kemudian membandingkan dengan hasil produk

kerajinan yang telah dibuat

a. Kronologi Kegiatan

Proses pembelajaran menggunakan atau memanfaatkan media pembelajaran

sangat diperlukan dan sangat penting disisipkan dalam proses belajar mengajar agar

peserta didik semakin memahami dan mengerti tahapan dalam pembuatan produk. Pada

kegiatan keempat ini, didalam proses pembelajaran dikelas guru akan menyisipkan

kegiatan menonton video di Youtube tentang contoh pembuatan produk kerajinan

dengan tema yang sama dengan materi yang telah peserta didik buat, kemudian

mengidentifikasi isi dari video tersebut dan membandingkan dengan hasil produk yang

telah mereka buat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan semangat dan motivasi

kepada peserta didik agar mampu menyelesaikan tugas praktek yang mereka kerjakan

dan dapat menciptakan karya kerajinan yang kreatif dan inovatif. Kegiatan keempat ini

dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 8 November 2019.

Page 50: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

41

b. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan menonton video di Youtube tentang contoh pembuatan produk kerajinan

kemudian mengidentifikasi dan memandingkan dengan produk yang telah peserta didik

buat ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:

Tahapan yang pertama adalah menyiapkan video

yang akan digunakan dengan melakukan pencarian

pada halaman youtube. Video yang digunakan harus

sesuai dengan materi yang telah didapatkan peserta

didik. (https://youtu.be/eonajlXkiwQ).

Tahapan yang kedua adalah menyiapkan sarana prasarana untuk menonton seperti

laptop, proyektor dan ruang kelas. Kemudian

tahapan yang ketiga adalah menonton video

bersama-sama dengan peserta didik pada saat KBM

berlangsung. Pada tahapan ini peserta didik

memperhatikan dengan seksama video yang sedang

diputar. Tahapan yang keempat adalah

mengidentifkasi video tersebut dan melakukan sesi

tanya jawab. Peserta didik sangat antusias dalam

membandingkan hasil pekerjaan mereka, tenyata

dengan menonton video pembanding mereka

banyak mendapatkan ide atau gagasan untuk

menciptakan produk yang lebih kreatif dan inovatif. Tahapan yang kelima adalah

menuliskan kekurangan dan kendala yang dihadapi selama pembuatan pembuatan

produk yang telah mereka lakukan. Dengan kegiatan ini mereka jauh lebih paham dan

mengerti serta berfikir kreatif bagaimana cara menciptakan produk kerajinan yang

awalnya berasal dari bahan-bahan bekas menjadi produk yang memiliki nilai estetika

dan daya jual yang tinggi. Hasil / output dari kegiatan yang keempat ini adalah video

Youtube yang digunakan untuk menonton, dokumentasi kegiatan, catatan kemdala yang

dihadapi oleh peserta didik selama pembuatan produk.

Page 51: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

42

c. Aktualisasi nilai-niali ANEKA

1. Akuntabilitas (Kejelasan)

Menyesuaikan dan memilih video yang ditayangkan sesuai dengan tema dan materi

yang telah diberikan kepada peserta didik

2. Nasionalisme (Cinta Tanah Air)

Guru memastikan video yang ditayangkan tidak mengandung nilai yang

menyimpang dari nilai nasionalisme

3. Etika publik (Kode Etik)

Guru mencantumkan sumber dari video yang ditayangkan sebagai perwujudan

pelayanan publik yang berkualitas dan relavan

4. Komitmen Mutu (Orientasi Mutu)

Menyiapkan fasilitas yang layak sebagai penunjang kegiatan menonton video ini

sehingga peserta didik merasa nyaman dalam kegiatan ini

5. Anti Korupsi (Jujur dan bertanggungjawab)

Guru meminta izin terlebih dahulu sebelum menggunakan sarana dan prasarana

sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan di sekolah dan bertanggungjawab

sepenuhnya

d. Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan

1. Akuntabilitas

Jika guru tidak menyesuaikan video yang dipilih dan ditayangkan dengan tema dan

materi yang telah diberikan, maka peserta didik akan merasa binggung dan tidaj

dapat mengerjakan tugas dengan benar

2. Nasionalisme

Guru harus berhati-hati dan memastikan video yang ditayangkan benar-benar tidak

mengandung nilai yang menyimpang dari nilai nasionalisme

3. Etika publik

Jika guru tidak mencantumkan sumber dari video yang ditayangkan, maka

perwujudan pelayanan publik yang berkualitas dan relavan tidak berjalan dengan

benar

Page 52: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

43

4. Komitmen Mutu

Jika fasilitas yang digunakan tidak layak untuk kegiatan menonton video ini, maka

peserta didik akan merasa tidak nyaman dan tidak focus dalam kegiatan ini

5. Anti Korupsi

Jika guru tidak meminta ijin terlebih dahulu sebelum menggunakan sarana dan

prasarana, maka guru melanggar prosedur yang telah ditentukan pihak sekolah serta

tidak memiliki rasa tanggungjawab dan tidak mencerminkan seorang ASN yang

baik

5.5 Melakukan penilaian dan memberikan penghargaan kepada yang mendapatkan hasil

terbaik dalam pembuatan produk

a. Kronologi Kegiatan

Pada kegiatan yang kelima ini merupakan kegiatan dimana guru akan

mengumpulkan semua hasil produk kerajinan yang telah dikerjakan peserta didik dan

memberikan penilaian secara objektif dengan menentukan kriteria penilaian yaitu: ide

gagasan, kretifitas, bentuk dan estetika. Selanjutnya memberikan penghargaan, selain

memberikan nilai sesuai performa masing-masing kelompok juga memberikan

penghargaan berupa: pujian, penghormatan, tanda penghormatan. Kegiatan kelima ini

dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 14 November 2019.

b. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan melakukan penilaian dan memberikan penghargaan kepada kelompok

yang mendapatkan hasil terbaik dalam pembuatan produk ini dilakukan dengan tahapan

sebagai berikut:

Tahapan yang pertama adalah

menyiapkan standar penilaian produk kerajinan

sebagai pedoman menilai hasil karya peserta

didik.

Page 53: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

44

Tahapan yang kedua adalah mengumpulkan semua hasil

produk kerajinan yang telah selesaikan oleh seluruh

kelompok tepat pada waktunya. Tahapan yang ketiga

yaitu melakukan penilaian terhadap hasil produk kerajinan

yang telah dikumpulkan dengan

menggunakan pedoman kriteria penilaian yaitu : persiapan

(perencanaan), pelaksanaan (alat dan bahan, teknik, K3),

penyajian (Ide, estetika, bentuk, kreatifitas). Tahapan yang

keempat adalah memilih 3 kelompok dengan nilai terbaik dari

semua hasil produk kerajinan yang telah dikumpulkan. Tahapan

yang kelima adalah memberikan penghargaan kepada kelompok yang memperolah

nilai terbaik. Selain memberikan nilai sesuai dengan performa masing-masing

kelompok, guru juga memberikan penghargaan

berupa: pujian yang dapat meningkatkan harga diri,

kemandirian, minat dan prestasi belajar peserta didik.

Penghormatan berupa pengumuman kepada seluruh

peserta didik di dalam kelas sebagai kelompok

terbaik yang menciptakan produk kerajinan yang kreatif dan inovatif agar terciptanya

rasa bangga didalam diri peserta didik, kemudian mengemas dan memberikan lebel

harga sesuai dengan produk yang dihasilkan agar dapat menciptakan jiwa berwirausaha

peserta didik. Kedepannya produk yang

dihasilkan peserta didik ini akan dipamerkan pada

acara-acara yang ada di sekolah. Hasil / output

dari kegiatan yang kelima ini adalah hasil produk

kerajinan, daftar nilai, label harga dan

dokumentasi kegiatan.

c. Aktualisasi nilai-niali ANEKA

1. Akuntabilitas (Konsisten)

Guru melakukan penilaian secara obyektif terhadap hasil produk setiap kelompok

sesuai dengan pedoman penilaian

Page 54: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

45

2. Nasionalisme (Sikap Adil)

Guru mengapresiasikan seluruh hasil karya setiap kelompok dengan adil

3. Etika publik (Sopan Santun)

Guru selalu menggunakan kalimat-kalimat yang positif selama proses penilaian dan

penghargaan

4. Komitmen Mutu (Inovatif)

Memilih kelompok terbaik yang memiliki kreatifitas dan inovasi dalam

menciptakan produk kerajinan

5. Anti Korupsi (Jujur dan Adil)

Melakukan penilaian sesuai dengan hasil kerja dan performa masing-masing

kelompok secara obyektif

d. Dampak jika nilai-nilai ANEKA tidak diterapkan

1. Akuntabilitas

Jika guru melakukan penilaian secara subyektif terhadap hasil produk setiap

kelompok tanpa memperhatikan pedoman penilaian, maka akan timbul rasa tidak

percaya peserta didik terhadap guru

2. Nasionalisme

Membeda-bedakan cara mengapresiasi hasil karya setiap kelompok akan

menimbulkan kecemburuan diantara peserta didik

3. Etika publik

Jika guru menggunakan kalimat yang negatif dan tidak bersahabat saat menilai dan

memberikan penghargaan, maka peserta didik akan merasa tidak dihargai usaha dan

kerja keras mereka dalam menciptakan produk kerajinan

4. Komitmen Mutu

Tidak terwujudnya ide-ide kreatifitas untuk meningkatkan mutu peserta didik dalam

menciptakan produk kerajinan

5. Anti Korupsi (Jujur dan Adil)

Akan timbul rasa tidak suka dari peserta didik baik dengan guru maupun dengan

mata pelajaran prakarya itu sendiri, jika guru melakukan penilaian tidak sesuai

dengan hasil kerja dan performa masing-masing kelompok

Page 55: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

46

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Sekolah dan Penguatan Nilai-Nilai Organisasi

Kegiatan yang dilakukan guru disekolah yaitu mengoptimalkan media

pembelajaran dengan menggunakan media yang menarik, sehingga membuat peserta

didik di SMP Negeri 9 Bontang dapat termotivasi dan berinovasi , sehingga diharapkan

damapt meningkatkan prestasi belajar serta menjadi peserta didik yang memiliki

kontribusi pada Visi dan Misi Sekolah (Unggul dalam Prestasi) serta Penguatan pada

nilai-nilai sekolah yang sesuai dengan Motto SMP Negeri 9 Bontang “AKRAB (Aktif,

Kreatif, Religius, Antusias dan Berbudaya”. Aktif disini adalah siswa dan guru sama-

sama berperan dalam pembelajaran dan siswa aktif melakukan kegiatan yang

menyenangkan tanpa harus terus mencatat pembelajaran. Kreatif adalah guru dituntut

untuk membuat media sekreatif mungkin agar media yang dihasilkan dapat menarik

perhatian siswa. Antusias berarti guru dan peserta didik bersemangat dalam

menggunakan media diharapkan dapat menciptakan ide-ide baru dalam mengembangkan

pembelajaran di sekolah.

Page 56: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

47

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Guru memiliki peran yang penting dalam pendidikan. Dengan menerapkan nilai-nilai

dasar ASN yang terdiri dari ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen

Mutu dan Anti Korupsi) dan diimplementasikan pada 5 kegiatan aktualisasi dalam

mengoptimalisasikan media pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta

semangat dalam menciptakan sebuah produk kerajinan. Kegiatan aktualisasi ini dibuat

sebagai salah satu perwujudan nyata nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugas, yang

diperoleh penulis selama mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan

VI tahun 2019.

Dari kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bontang, penulis

dapat mengambil kesimpulan :

1. Aktualisasi 5 Nilai dasar ASN yaitu ANEKA di SMP Negeri 9 Bontang, dilaksanakan

melalui 5 kegiatan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan oleh penulis sebagai berikut:

a. Membuat media pembelajaran berbasis multimedia (PowerPoint) yang menarik

mengenai tahapan dalam pembuatan produk kerajinan

b. Membuat KPPK (Kartu Progres Produk Kerajinan) untuk peserta didik

c. Melakukan bimbingan berbasis pendekatan kelompok secara rutin mengenai

progres pembuatan produk kerajinan

d. Menonton video di Youtube tentang contoh pembuatan produk kerajinan dan

mengidentifikasi isi video tersebut kemudian membandingkan dengan hasil produk

kerajinan yang telah dibuat

e. Melakukan penilaian dan memberikan penghargaan kepada yang mendapatkan hasil

terbaik dalam pembuatan produk

2. Aktualisasi nilai-nilai dasar ASN sebagai guru di SMP Negeri 9 Bontang yang

dilaksanakan selama masa habituasi terhitung mulai tanggal 14 Oktober 2019 sampai

22 November 2019 terlaksana dengan baik dan lancar walaupun ada beberapa kendala

yang dihadapi. Adapun kendala yang dihadapi adalah bertepatan dengan beberapa

kegiatan yang dilakukan di sekolah antara lain, kegiatan Jum’at kreasi, Deklarasi

Page 57: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

48

Sekolah Ramah Anak, kegiatan lomba memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW,

sehingga mengurangi waktu pelaksanaan habituasi. Strategi yang diterapkan adalah

memindahkan kegiatan dihari lain dengan waktu yang fleksibel dan memaksimalkan

ada waktu tersebut.

3. Terlaksananya kegiatan aktualisasi ini dapat mengatasi isu yang diangkat oleh penulis

yaitu, Kurangnya motivasi peserta didik dalam menciptakan produk kerajinan pada

tugas praktek mata pelajaran Prakarya di SMP Negeri 9 Bontang, sehingga semangat

peserta didik dalam menciptakan produk kerajinan menurun, selama kegiatan

aktualisasi ini berlangsung, peserta didik antusias dalam belajar karena menemukan

kemudahan dalam belajar melalui media pembelajaran yang menarik.

6.2 Saran

Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi yang terintegrasi dalam 5 nilai dasar ASN

yaitu nilai dasar ANEKA di SMP Negeri 9 Bontang, penulis merekomendasikan sebagai

berikut:

1. Diri sendiri

Bagi ASN sendiri diharapkan untuk terus mengembangkan kemampuan dan

kreatifitasnya. Selain itu, ASN diharapkan setiap melakukan kegiatan dengan

menanamkan nilai-nilai dasar ASN, sehingga tidak berhenti ketika pelaksanaan latsar

selesai tetapi terus menerus dan menularkan pada rekan kerjanya.

2. Guru

Sebagai ASN dalam melaksanakan tugas hendaknya secara total dan loyalitas yang

tinggi. Tugas-tugas yang diberikan juga dilaksanakan dengan memegang prinsip nilai-

nilai ANEKA sehingga visi misi organisasi dapat tercapai dengan baik

3. Sekolah

Pihak sekolah hendaknya selalu memberikan dukungan terhadap guru dalam

melaksanakan setiap kegiatan yang bersifat meningkatkan mutu peserta didik, pendidik,

serta kualitas pelayanan pendidikan

4. Orang tua peserta didik

Orang tua peserta didik hendaknya ikut berpartisipasi dalam mengawasi dan

membimbing anaknya ketika berada di lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar

Page 58: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

49

tempat tinggal, baik dalam hal belajar anak maupun dalam aspek sosial anak, sehingga

terjalin kerjasama yang harmonis antara orang tua dan sekolah dalam membangun

karakter dan peningkatan prestasi peserta didik.

5. Komite sekolah dan masyarakat

Komite sekolah dan masyarakat hendaknya dapat bekerjasama dengan baik secara

sinergis dalam mewujudkan pencapaian visi dan misi sekolah.

6.3 Role Model

Peranan adalah suatu perilaku yang diharapkan oleh orang lain dari seseorang yang

menduduki status tertentu. Peranan atau role ada beberapa, salah satunya yaitu model

peranan (role model) adalah seseorang yang memiliki

tingkah lakunya kita contoh, tiru, diikuti. Dalam

kegiatan aktualisasi, yang menjadi role model adalah

Kepala Sekolah SMP Negeri 9 Bontang Ibu Siti

Chusuning Khayah, M.Pd. Alasan beliau dijadikan

role model pada pelaksanaan rencana aktualisasi ini

yaitu karena beliau adalah sosok pemimpin yang

melakukan pendekatan pelayanan publik dan tetap menerapkan nilai dasar ANEKA yang

telah terinternalisasi dalam melaksanakan pekerjaan.

Berdasarkan pengalaman yang telah diceritakan oleh beliau, saya belajar bahwa sebagai

guru tidak hanya pelaksana kebijakan saja, tetapi juga pelayan publik. Guru sebagai

pelayanan publik melaksanakan tugas dengan semaksimal mungkin dengan memastikan

bahwa setiap anak mendapatkan pembelajaan yang maksimal tidak hanya sebatas formalitas.

Guru adalah abdi negara yang tentunya tidak baik jika dalam bekerja selalu

memperhitungkan tenaga yang terkeluarkan dan harus senantiasa melayani. Sebagai

manajemen disekolah, beliau telah berhasil mengkoordinasikan tugas dan fungsi

sebagaimana mestinya.

Page 59: LAPORAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI

50

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan

Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara. Modul Pendidikan dan

Pelatihan Prajabatan Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government. Modul Pendidikan dan Pelatihan

Prajabatan Golongan III: Lembaga Administrasi Negara.

Fajar Prasudi. M: (2018, 2 Agustus). Bergunakan pelajaran prakarya bagi siswa. diakses pada 7

Oktober 2019, pukul 22.45

https://p4tksb.kemdikbud.go.id/index.php/artikel/73-pendidikan/656-bergunakah-pelajaran-

prakarya-bagi-siswa

Daniel Yonathan: (2017, 6 Agustus). Reward bagi peserta didik. (diakses pada 8 Oktober 2019,

pukul 09.50) https://www.kompasiana.com/atonimeto/54f5eb7fa333118c6d8b4749/reward-

kepada-peserta-didik