laporan harian pusdalops bnpb selasa, 07 oktober 2009 filec. upaya penanganan ¾ pemerintah pusat 1....

14
. BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B ) JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500 Email : [email protected] Website : http://www.bnpb.go.id LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 Hari Selasa, 06 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Rabu, 07 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut : I. Gempa Bumi di Sumatera A. Kejadian 1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi Tektonik 2. Waktu Kejadian : Rabu, 30 September 2009 pukul 17:16:09 WIB 3. Lokasi Kejadian : Provinsi Sumatera Barat 4. Pusat Gempa : Gempa berkekuatan 7,6 SR dengan pusat gempa dikedalaman 71 Km pada koordinat 0,84 LS–99.65 BT (57 km barat daya Pariaman - SUMBAR). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. 5. Gempa dirasakan : Jakarta II MMI, Pekan Baru II-III MMI, Bukit Tinggi III-IV MMI, Bengkulu III-IV MMI, Tapanuli Selatan III-IV MMI, Muko-Muko III-IV MMI, Sibolga IV MMI, Gunung Sitoli IV MMI, Padang VI-VII MMI, Liwa III-IV MMI, Duri - Riau II-III MMI, Singapura II-III MMI dan Malaysia II-III MMI.

Upload: dotram

Post on 05-Aug-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 fileC. Upaya Penanganan ¾ Pemerintah Pusat 1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu,

.

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36, Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

Email : [email protected] Website : http://www.bnpb.go.id

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Selasa, 07 Oktober 2009

Hari Selasa, 06 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Rabu, 07 Oktober 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporkan informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Gempa Bumi di Sumatera

A. Kejadian 1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi Tektonik 2. Waktu Kejadian : Rabu, 30 September 2009 pukul 17:16:09 WIB 3. Lokasi Kejadian : Provinsi Sumatera Barat 4. Pusat Gempa : Gempa berkekuatan 7,6 SR dengan pusat gempa dikedalaman

71 Km pada koordinat 0,84 LS–99.65 BT (57 km barat daya Pariaman - SUMBAR). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

5. Gempa dirasakan : Jakarta II MMI, Pekan Baru II-III MMI, Bukit Tinggi III-IV MMI, Bengkulu III-IV MMI, Tapanuli Selatan III-IV MMI, Muko-Muko III-IV MMI, Sibolga IV MMI, Gunung Sitoli IV MMI, Padang VI-VII MMI, Liwa III-IV MMI, Duri - Riau II-III MMI, Singapura II-III MMI dan Malaysia II-III MMI.

Page 2: LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 fileC. Upaya Penanganan ¾ Pemerintah Pusat 1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu,

1

B. Kondisi Mutakhir

1. Korban jiwa

Sumber : Satkorlak PB Prov. Sumatera Barat tanggal 6 Oktober 2009 pukul 20.00 WIB

Hilang Meninggal Luka Berat Luka Ringan Mengungsi

1 Kota Padang 4 327 153 398

2 Kota Pariaman 37 74 278

3 Kota Solok 3 2

4 Kota Bukit Tinggi 4

5 Kab Padang Pariaman 237 292 421 555

6 Kab Pesisir Selatan 10 6 19

7 Kab. Pasaman 23

8 Kab. Agam 54 32 82 43

9 Kab. Pasaman Barat 3 5 25 410

10 Kab. Tanah Datar

295 704 745 1.343 410 Total

LokasiNoKorban Jiwa

Page 3: LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 fileC. Upaya Penanganan ¾ Pemerintah Pusat 1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu,

2

2. Kerusakan

RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR RB RS RR

1 Kota Padang 31.656 27.185 31.212 561 377 351 9 10 2 8 2 1 1 130 105 101 11 7 40

2 Kota Pariaman 8.619 1.633 2.073 41 20 15 30 9 9 47 20 21

3 Kab. Solok 65 63 128 4 7 18 1 4 3 28 9 2 2 1 4 7 9 1

Kota Solok 3 2 4

4 Kota Padang Panjang 183 617 2.142 3 4 9 2 1 6 3 5 7 9

5 Kota Bukit Tinggi 180 50

6 Kab Padang Pariaman 44.808 10.924 3.230 196 83 18 86 32 9 2 418 140 13

7 Kab Pesisir Selatan 1347 2877 3715 4 17 4 1 1 3 8 1 1 1 1 1 2 25 11

8 Kab. Pasaman 192 7 740 3 4 1 1 2 1 - 1 6 2 1

9 Kab. Pasaman Barat 3021 2976 2747 21 51 1 1 1 14 17 14

10 Kab. Tanah Datar 24 44 418 5 5 22 1 1 2 6 28

11 Kab. Kep. Mentawai 1 3 1 13 11

12 Kab. Agam 11558 2640 2571 43 11 14 23 4 6 6 2 4 15 1 2 2 49 54 52

Total 101.653 48.967 49.026 887 575 457 38 17 12 153 60 59 27 2 4 4 1 1 28 19 21 659 364 245 11 8 -

Provinsi Sumatera Barat

SekolahLokasiNo

Irigasi IbadahRumah PasarKesehatan Kantor JembatanJalan

Sumber : Satkorlak PB Prov. Sumatera Barat tanggal 5 Oktober 2009 pukul 20.00 WIB.

3. Kerusakan terparah terlihat di Kota Padang dan Kab. Padang Pariaman baik kerusakan bangunan maupun kerusakan geologi dan longsoran, yang diakibatkan oleh faktor

kedekatan lokasi dengan episentrum, faktor geologi, dan faktor konstruksi bangunan.

4. Kerusakan di Kota Padang banyak terjadi di dataran rendah (kurang dari ± 25 m diatas permukaan laut) yang tersusun oleh endapan alluvial. Lokasi terparah adalah Pecinan. Kerusakan juga terjadi pada bangunan yang mengalami keretakan akibat gempa 2007.

Page 4: LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 fileC. Upaya Penanganan ¾ Pemerintah Pusat 1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu,

C. Upaya Penanganan

Pemerintah Pusat

1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu, 4 Oktober 2009 Pangdam bersama BNPB melakukan peninjauan dan pemantauan melalui udara, sebagi berikut :

a. Kondisi Bandara Rokot Sipora di Pulau Sipora kab. Kep. Mentawai aman, tidak mengalami kerusakan.

b. Pemantauan diatas Ibukota Kab. Kep. Mentawai (Tua Pejat) dan sebagian Pulau Siberut tidak terlihat adanya kerusakan.

c. Dalam perjalanan dari Padang - Tabing - Painan terlihat beberapa kerusakan di Padang, namun selanjutnya tidak terlihat adanya kerusakan.

d. Penerbangan rutin ke Mentawai tetap normal 3 kali dalam 1 minggu.

Selain itu, Pangdam meninjau RS M. Zein dan memberikan bantuan di Painan berupa permakanan.

2. Telah ada 21 Tim SAR dari 19 negara (688 personil) yang mengkaji 31 titik reruntuhan bangunan dan menyatakan sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Untuk itu Tim SAR dalam waktu dekat akan menarik diri dari aktifitas search and rescue dari Padang. Kegiatan rescue dialihkan ke sebelah timur, utara, selatan Kota Padang. Sedangkan tenaga medis masih akan melanjutkan kegiatan pelayanan kesehatan bagi korban bencana.

3. Upaya yang telah dilakukan Departemen/Lembaga antara lain :

a. BNPB memberikan bantuan berupa :

1. Mengirimkan TRC Interdep untuk melakukan penilaian cepat dan koordinasi dengan Pemerintah Prov. Sumatera Barat.

2. Melakukan pendampingan Posko Terpadu. 3. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan bantuan dari Pemerintah Pusat dan

luar negeri. 4. `Memberikan bantuan logistic berupa 10 unit genset, 4.600 lembar

selimut, 20 unit tenda pleton, 30 unit tenda keluarga, 1.000 unit tenda gulung, 100 paket family kit, 100 paket sandang, 100 paket kid ware, 100 paket alat dapur.

b. Departemen Sosial mengirimkan bantuan berupa permakanan sebanyak 3 ton.

1. Mengerahkan Tagana350.orang, mendirikan dapur umum lapangan dan menambah stok permakanan, memberikan pakaian SD 2.000 stel, kaos krah dewasa 1.000 stel, daster 1.000 stel dan matras 30.000 set.

2. Bersama Tagana dari beberapa provinsi (Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Utara, NAD, dan lain-lain) yang berjumlah ± 628 orang dengan peralatan 5 mobil RTU, 3 truck, 2 tenda pleton, 2 unit alat komunikasi, 1 mobil dumlap, 1 mobil L300, 1 mobil UPSK, 2 tandu, obat-obatan ringan, 10 unit tenda regu, dan peralatan dapur umum, telah melakukan operasi khusu fase kritis di Kota Padang, Kota Pariaman, dan Kab. Padang Pariaman.

c. Departemen Kesehatan telah mengirimkan bantuan berupa :

1. Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Barat. 2. Mengerahkan Tim Kesehatan :

• Melakukan pelayanan kesehatan di pos kesehatan puskesmas dan mobil klinik.

• Mendirikan Rumah Sakit Lapangan. • Menyalurkan bahan dan alat kesehatan untuk pelayanan medis yang

terdiri dari 1.000 buah baju steril, 3 set orthopedic, 1 set bor orthopedic manual dan alat-alat medik lainnya.

• Tim Kesehatan dari PPK Regional Sulawesi Selatan dan DKI Jakarta telah bertugas di RS Djamil.

Page 5: LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 fileC. Upaya Penanganan ¾ Pemerintah Pusat 1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu,

• Tim Kesehatan dari PPK Regional Sumatera Utara telah bertugas Kab. Padang Pariaman dan Kota pariaman.

• Tim Kesehatan dari PPK Regional Sumatera Selatan telah bertugas di RST Rekso Diwiryo.

• Tim Kesehatan dari PPK Regional DKI Jakarta II telah bertugas di ST Rahma Padang.

• Melakukan survelance penyakain potesial wabah. • Melakukan penyenprotan dan desinfektan di Kota Padang.

3. Telah menyalurkan bantuan obat-obatan dan peralatan yang dibawa bersama Tim Kesehatan dari regional masing-masing.

d. Departemen PU telah mengirimkan bantuan :

1. Melakukan upaya pemulihan pelayanan air bersih di Kota Padang dan Kab. Padang Pariaman berupa 5 truk tanki air, 6 IPA mobile, 30 unit hydrant umum, 600 jerigen, 5 pompa alkon, 124 toilet darurat, 200 tenda hunian darurat, 10 unit pompa tangan, 100 meter pipa spiral, 4 reservoir darurat.

2. Akan dikirimkan 3 toilet mobile, 40 hydrant umum, dan 3 genset.

e. Dep. Dalam Negeri

1. Telah mengirimkan surat edaran kepada para Gubernur yang berisi tentang dukungan penanganan bencana gempa bumi untuk Sumatera Barat.

2. Daerah-daerah yang telah membantu diantaranya Riau, Bengkulu, DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

f. Dep. Luar Negeri

1. Telah mengirimkan tim untuk membantu ijin/clearance Bantuan internasional.

2. Keimigrasian, kepabeanan, dan karantina. 3. Bantuan keprotokolan. 4. Bantuan akreditasi media asing. 5. Penghubung/LO antara perwakilan asing dengan BNPB.

g. Dep. Komunikasi dan Informasi

Memfasilitasi Media Center Posko Terpadu penanganan gempa bumi Sumatera Barat untuk melayani masyarakat, wartawan dan relawan dengan fasilitas sebagai berikut : 1. Internet Wireless 2. Fixed Phone 3. Polycom Conference Phone 4. Fasilitas Hot Spot Internet di Pariaman

h. Sektor ESDM

a. Menurunkan Tim Emergency Response Group lengkap dengan dukungan dokter, paramedis dan rescuer, unit mobil rescue dan obat-obatan dibeberapa lokasi yaitu : 1. Hotel Ambacang: PTBA Ombilin, PTBA Tanjung Enim, PT. AIC, PT.

KPC, PT. Newmont Nusa Tenggara, dan PT. Freeport. 2. Koto Tengah: PT. Pertamina 3. Tandikat (longsor): PT. Berau Coal dan PT. Pama Persada.

b. Mengkoordinasikan dan melaksanakan perbaikan utilitas-utilitas dengan

segera dengan hasil sebagai berikut: a. Pemulihan kelistrikan di Kota Padang, trafo telah beroperasi sejumlah

257 unit dari 425 trafo yang ada (81%). b. Pemulihan kelistrikan di Pariaman, sebanyak 88 unit dari 261 unit

trafo telah beroperasi (34%) dimana daerah yang telah pulih adalah Sunur dan Kota Pariaman.

c. Mengupayakan konsinyasi suplai bahan bakar minyak dari daerah sekitar Sumatera Barat yaitu Sibolga, Dumai, dan Pekanbaru, sekitar ± 20 SPBU di Kota Padang dan ± 88 SPBU telah beroperasi diseluruh Sumatera Barat.

d. Memantau perkembangan gempa bumi susulan dan dampak yang

Page 6: LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 fileC. Upaya Penanganan ¾ Pemerintah Pusat 1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu,

ditimbulkan. e. Menyalurkan bantuan berupa sembako, pakaian, ambulance dan obat-

obatan, alat berat, tenda, genset, trafo, jaringan, tower, GI, dan rescue car.

i. TNI memberikan bantuan berupa :

1. Mengerahkan personil sebanyak 1.200 personil TNI AD, 300 personil TNI AL, dan 100 personil TNI AU.

2. Membantu distribusi bantuan dengan mengerahkan Pesawat Hercules, KRI Teluk Cirebon, dan KRI Gilimanuk 531.

3. Bantuan RS Terapung KRI Dr. Suharso. 4. Bantuan yang telah disalurkan berupa 4 koli tenda serba guna, 6 buah

tenda VIP, 40 unit tenda pleton, 25 buah velbed, 40 pak kompor lapangan, dan 40 pak paravin.

j. POLRI memberikan bantuan berupa :

1. Mengerahkan personil sebanyak 1.200 personil untuk membantu pengamanan, SAR, distribusi bantuan, pelayanan kesehatan, dan penanganan darurat lainnya.

2. Membantu distribusi bantuan dengan mengerahkan 3 Pesawat Foker F-50 dan 5 Helicopter.

3. Membantu komunikasi dengan mengaktifkan peralatan Tele Conference yang menghubungkan antara BNPB, Mabes Polri, Posko Terpadu Rumah Dinas Gubernur, dan Polda Sumatera Barat.

k. BASARNAS Medan telah mengirimkan :

Pengerahan personil dan 2 buah helicopter untuk bantuan logistik di Kabupaten Pariaman serta evakuasi.

l. PMI telah nenberikan bantuan berupa :

1. Mendirirkan posko di Pariaman Selatan, Padang Padang Panjang dan Padang Pariaman

2. Menyediakan mobil klinik di 21 desa Pariama Selatan. 3. Pengobatan dan pelayanan primary kepada 600 pasen di Pariaman

Selatan.

m. Tambahan bantuan lainnya :

1. Bantuan melalui Kolin Lamil Tanjung Priuk sebanyak 3 kapal :

− KRI Teluk Cirebon : a. Hari ini, Minggu, 04 Oktober 2009 pukul 12.30 WIB, kapal

teluk Cirebon tcn 543 yang membawa bantuan bencana alam sudah sampai di Padang.

b. 10 tenda serba guna, 5 tenda kesehatan, 7 tenda pleton, 3 tenda dapur, 10 tenda darurat, 300 selimut, 50 kaleng roti kabin, 20 karton susu, 3 genset, 2 motor temple 4 PK, 5 mobil tanki air, 4 IPA, 500 jerigen air, 100 WC darurat, 200 HU, 300 dus korma mesir.

− KRI Gilimanuk 531 : Berangkat pukul 10.45 02 Oktober 2009 dengan membawa

bantuan 2 buldozer, 1 excavator, 4 dumtruck, 1 truck minyak, 13 toolkit tukang kayu, 1 set toolkit tukang listrik, 14 toolkit tuksng batu, 1truk ¼ ton, 3 truck 2/4 ton, 4 HT, 5 teda regu, 10 tenda pleton, 200 velbed, 2 genset 30 KVa, 1 genset 3 KVa, 1 toolkit tukang besi, 2 crane 20 ton, 2 sling, 2 lampu sorot, 6 sling sambungan, 6 klem sling, 1 las potong, 20 pasang sarung tangan, 1 set tacle, 1 traktor, 1 set alat dapur.

− Rencana pemberangkatan KRI Makasar 590 dengan membawa bantuan alat berat, mobil ambulan, obat-obatan dan permakanan.

Page 7: LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 fileC. Upaya Penanganan ¾ Pemerintah Pusat 1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu,

2. Bantuan melalui bandara Halim Perdanakusuma pada tanggal, 4 Oktober 2009 menggunakan Pasawat Hercules 4 sorti berupa tenda pleton 10 unit, tenda regu 71 unit, tenda keluarga 178 unit, tenda gulung 1100 unit, handuk 400 lembar, termos 200 unit, kain kafan 1 bal, selimut 200 lembar, , beras 1,7 ton, aqua 200 dus, mie 1200 bungkus, pempres 120, sarden 310 dus, susu sgm 10 dus, bubur bayi 5 dus, alat komunikasi 25 unit, genset 10 unit, kelambu 3760 lembar, tikar 1125 lembar, sambal 26 dus , sarung 1000 lembar, kidwre 38 paket, kecap 35 dus, minyak goreng 754 kg, obat-obatan 812 kg dan peralatan medical jepang 2.680.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat

a. BPBD Prov. Sumatera Barat a. Menyampaikan arahan secara berkesinambungan melalui RRI b. Melakukan evakuasi korban, memberikan pelayanan kesehatan dan

pengobatan c. Mengerahkan Pemadam Kebakaran dan alat berat baik untuk evakuasi

korban maupun membuka jalur transportasi yang tertutup d. Menyiapkan areal pengungsian e. Membuka Posko Terpadu f. Mendistribusikan bantuan

Bantuan

1. Dana a. Tersedia Dana Siap Pakai sebesar Rp. 100 Milyar, telah digunakan untuk

operasional awal penanganan darurat di daerah sebesar Rp. 5 Milyar, dan segera dicairkan kembali sebesar Rp. 20 Milyar.

b. Total bantuan berbentuk dana yang terkumpul sebesar Rp. 13.600.000.000,- (Tiga Belas Milyar Enam Ratus Juta Rupiah) yang bersumber dari : - Satkorlak PB Sumbar : Rp. 400.000.000,- - Gubernur Sumbar : Rp. 400.000.000,- - Gubernur Riau : Rp. 500.000.000,- - Pemerintah Pusat : Rp. 5.000.000.000,- - Sektor ESDM : Rp. 7.300.000.000,- - TOTAL : Rp. 13.600.000.000,-

2. Permakanan dan Logistik BPBD Sumatera Barat

Total bantuan permakanan dan logistik yang telah diterima Satkorlak PB Sumatera Barat hingga Hari Minggu, 04 Oktober 2009 pukul 22.00 WIB sebagai berikut : 10.831 dus mie instant, 1.699 dus air mineral, 40.070 Kg beras, 87 unit tenda, 292 dus ikan kaleng, 130 dus minyak goreng, 1.002 kaleng biskuit, 521 lembar sarung, 1.450 lembar selimut, 101 dus kecap, 97 dus sambal, 106 dus susu kental, 23 unit genset, 53 dus roti kering, 49 kaleng roti kaleng, 350 Kg gula, 10 pak teh, 112 lembar tikar vynil, 55 paket makanan lainnya, 1.230 stel seragam sekolah SD, 170 buah kuali, 4 buah tempat nasi, 117 lembar terpal, 2 buah teko, 200 buah cangkir, 4 buah panci, 25 set kidwear, 25 set foodwear, 115 buah piring, 354 lembar pakaian dewasa, 13 MP ASI, 4 kg garam, 100 dus minuman ringan, 2 dus sabun mandi, 25 bungkus pembalut wanita, dan 2.450 susu bayi.

Page 8: LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 fileC. Upaya Penanganan ¾ Pemerintah Pusat 1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu,

3. Permakanan dan Logistik BPBD Sumatera Barat

• Pengerahan Logistik dan Personil Dalam Negeri (log dlm Kg)

No. Tanggal Logistik (Kg)

Orang Sortie Ket.

1. 1- 10 - 2009 35.940 254 5 - 2. 2- 10- 2009 44.954 566 6 - 3. 3 -10-2009 51.776 321 7 -

Jumlah 132.640 1.181 18 -

Keterangan: a. Barang terdiri dari permakanan, obat-obatan, tenda, genset, sandang, peralatan

dapur, kits wear, family kit, tikar, peralatan dapur, selimut, dan kelambu b. Personil terdiri dari petugas pusat, sukarelawan/LSM, dokter dan paramedis

Tantangan

1. Putusnya komunikasi, terganggunya utilitas, air bersih dan listrik 2. Kerusakan kantor-kantor pemerintah 3. Rush pembelian bahan bakar 4. Pengetahuan masyarakat tentang gempa bumi masih rendah, mudah

terpengaruh isu 5. Belum ada lembaga penanggulangan bencana di daerah seperti yang

diamanatkan UU 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana

Kebutuhan 1. Pompa air dan lampu spot/sorot untuk pencarian/Evakuasi korban tanah longsor

di Kabupaten Pariaman 2. Tenda keluarga dan tenda gulung 3. Generator set 2. Selimut 4. Instalasi penjernih air

Rencana Ke Depan 1. BNPB akan mengirimkan bantuan tambahan sesuai dengan kebutuhan dan

permintaan pemerintah daerah. 2. Melanjutkan upaya Tanggap Darurat 3. Menyusun rencana/skema rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk pemulihan

ekonomi dan infrastruktur yang rusak 4. Segera dilakukan pembersihan puing 5. Sosialisasi DaLA dalam rangka verifikasi data kerusakan dan kerugian 6. Pendataan dan verifikasi 7. Pembentukan Kelompok Masyarakat 8. Pelatihan tukang/mandor dan pendamping 9. Penyiapan Pendanaan 10. Pelaksanaan Perbaikan Rumah

Kebijakan a. Karena tidak ada konsentrasi pengungsian dan untuk mempercepat roda b. perekonomian maka korban bencana akan diberikan Uang Lauk pauk sebesar

Rp 5.000/Jiwa/hari selama masa tanggap darurat c. Untuk menghilangan trauma sebagai dampak bencana, Pembersihan puing

segera dilakukan d. Rehabilitasi rumah penduduk diberikan waktu paling lambat 6 bulan sedangkan

untuk bangunan kantor dan komersial lainnya ditargetkan selama 1 tahun e. Untuk mempercepat jalannya proses belajar/mengajar maka didirikan sekolah

darurat f. Sementara masyarakat membangun rumah akan menggunakan fasilitas umum

yg berada disekitar permukiman

Page 9: LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 fileC. Upaya Penanganan ¾ Pemerintah Pusat 1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu,

II. PROVINSI JAMBI

A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Gempa Bumi

2. Waktu Kejadian : Kamis, 1 Oktober 2009 pukul 08:52:29 WIB

3. Lokasi Kejadian : Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi

4. Pusat Gempa : Gempa berkekuatan 7,0 SR kedalaman 10 Km pada koordinat 2.44 LS – 101.59 BT (46 KM Tenggara Sungai Penuh - jambi). Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.

B. Kondisi Mutakhir Dampak Bencana

Korban dan kerusakan akibat gempa terjadi di dua kecamatan (Gunung Raya dan Batang Berangin) di Kabupaten Kerinci.

Kab. Kerinci

1. Korban jiwa

- Meninggal : 3 orang

- Luka berat : 12 orang

- Luka ringan : 14 orang

- 1.382 kk / 6.310 jiwa terkena dampak.

Page 10: LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 fileC. Upaya Penanganan ¾ Pemerintah Pusat 1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu,

2. Kerusakan - Rumah : 1.382 unit (59 unit rusak total, 474 rusak berat dan 849

unit rusak ringan) - Tempat Ibadah : 20 unit - Sarana kesehatan : 2 unit - Sarana pendidikan : 11 unit

Kab. Merangin

1. Korban jiwa - Meninggal : Tidak ada - Luka luka-luka : Tidak ada - 127 kk / 722 jiwa terkena dampak

2. Kerusakan - Rumah : 127 unit (3 unit rusak total, 99 rusak berat dan 25 rusak

ringan) - Tempat Ibadah : 4 unit - Sarana pendidikan : 12 unit - Fasilitas umum : 16 unit - Jalan raya ± 30 m terputus.

C. Upaya Penanganan

Gubernur Jambi, Danrem, Kapolda dan unsur Muspida mengunjungi lokasi bencana dan telah memberikan logistik permakanan dan selimut.

Gubernur Jambi memberikan bantuan uang tunai untuk Kab. Kerinci sebesar Rp. 1.000.000.000; (satu miliyar rupiah) dan untuk Kab. Merangin Rp. 300.000.000; ( tiga ratus juta rupiah ).

Provinsi Jambi telah menyalurkan bantuan dari Kab. Sorolangun, Bungo, Tanjung Jabung Barat, Tebo, Merangin, Batanghari, Muaro Jambi, Kota Jambi, dan Sungai penuh.

Telah mendirikan dapur umum dan pelayanan kesehatan.

Dinas PU telah menurunkan alat berat ke lokasi bencana.

Sumber : Kesbang Linmas Prov. Jambi dan Kodim 0417/Krinci

III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan

A. Kondisi Terkini

1. Hari Selasa, 06 Oktober 2009 posko BNPB menerima data informasi adanya titik panas/hotspot yang ada di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Berikut adalah data hotspot / titik panas dan kondisi cuaca secara umum :

Daerah Jumlah Hot

Spot*) Kondisi Cuaca**)

SUMATERA Sumatera Utara 2 Hujan Sedang Riau - Berawan Jambi - Hujan Rinagn Sumatera Selatan

- Hujan Ringan

KALIMANTAN Kalimantan Barat - Hujan Sedang Kalimantan Selatan - Hujan Ringan Kalimantan Tengah 1 Hujan Ringan

Kalimantan Timur 1 Hujan Ringan

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) ** Sumber: Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)

Page 11: LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 fileC. Upaya Penanganan ¾ Pemerintah Pusat 1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu,

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Selasa, 06 Oktober 2009 di beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan dilaporkan sebagai berikut:

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

SUMATERA Medan 7.000 m 7.000 m 6.000 m 6.000 m Pekanbaru 9.000 m 10.000 m 10.000 m 8.000 m Jambi 3.000 m 9.000 m 12.000 m 11.000 m

Palembang 8.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

KALIMANTAN

Pontianak 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Banjarmasin 8.000 m 8.000 m 8.00 m 8.000 m

Palangkaraya 5.000 m 7.000 m 5.000 m 2.000 m

Samarinda 3.000 m 4.000 m 7.000 m 10.000 m

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

3. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 05 – 06 Oktober 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diperkirakan mempunyai : a. Potensi kebakaran Tinggi Wilayah NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Lampung, Babel

Sumsel, Kalteng, Kalbar, Kaltim dan Kalsel. b. Potensi kebakaran Sangat Tinggi di Wilayah Sumatera terdapat di Sumut, Riau,

Sumbar, Sumsel, dan Lampung sedangkan di wilayah Kalimantan terdapat di Kalbar, Kalteng, Kaltim dan Kalsel.

4. Prakiraan penjalaran asap pada level ketinggian 50 meter sampai dengan tanggal 06 Oktober 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Kaltim arahnya menuju Timur Laut sampai ke Kaltim bagian Utara.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

B. Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan

1. Sampai saat ini Tim BNPB tetap berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, LAPAN dan BMKG, BKSDA, Kepala Bandara, TNI AU, BLHD, dan BPPT untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari serta evaluasi rutin terhadap upaya perkembangan TMC yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Agustus 2009.

2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, TNI, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

3. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk menyiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.

4. Dinas Kehutanan Prov. Riau menyiagakan 60 personil kuntuk melakukan pemadaman api.

5. Kodam V Tanjungpura menyiagakan pasukannya guna membantu upaya Pemerintah Daerah memadamkan kebakaran lahan gambut dan pekarangan yang terjadi di Propinsi Kalimantan Tengah. 6 Kodim yang berada di Kabupaten Waringin Timur, Waringin Barat, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito selatan, Barito Utara dan Palangkaraya disiagakan sebanyak 1 pleton yang terdiri dari 30 prajurit TNI. Sebagai Komandan Penanganan Darurat adalah Komandan Korem, dengan posko Bandara Cilik Riwut.

6. Dinas Kehutanan, TNI, POLRI dan Kantor SARNAS Prov. Kalimantan Barat telah melakukan upaya antara lain : - Meningkatkan kegiatan deteksi dini dan menyebarluaskan informasi dari hasil

deteksi dini berupa hotspot (titik panas) ke Kabupaten agar dapat di ambil tindakan yang cepat dalam upaya pengendalian, yakni berupa pemadaman dini (anitial atack).

- Menghimbau kepada para pemegang HPH/HPHTI, agar meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi musim kemarau, berupa mengintensifkan

Page 12: LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 fileC. Upaya Penanganan ¾ Pemerintah Pusat 1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu,

pengawasan/patroli dalam wilayah kerja, penyuluhan serta mensiagakan sarana dan prasarana agar siap dapat dimobilisasi apabila terjadi kebakaran.

- Melakukan penyuluhan dengan memberikan himbauan dengan pemasangan spanduk di Kecamatan Rasau Jaya, Ambawang dan Sei Raya serta mengintensifkan pengawasan/potroli.

- Kasi Ops REM 121 ABW, menyiagakan personil sebanyak 1 SSK untuk membantu Operasi Lapangan dalam rangka pemadaman api.

- Kasi Reskrim Polda Kalimantan Barat menyiagakan 1 unit Helikopter untuk melakukan pemantauan lokasi Kebakaran dan Hotspot / titik panas

- Kantor SARNAS Pontianak menyiagakan Tim Rescue SAR sebanyak 42 orang yang tersebar di Pos Sintete Kab. Sambas, di Pos Kab. Ketapang, serta Shelter SAR Pontianak 30 orang ).

7. Satkorlak PB Prov. Kalteng menggunakan 1 unit pesawat CASA-200 untuk melakukan pemadaman lewat udara, dan saat ini dalam proses perbaikan di Bandara Cilik Riwut.

8. Saat ini di Kalimantan Tengah telah didirikan posko-posko Pasukan Penanggulangan Asap antara lain ; Posko Satkorlak (Bandara Cilik Riwut), Posko Satlak (14 Kabupaten dan Kota), Posko TNI-AU (Pangkalan Bun), Posko Pemda (Palangkaraya), Adpel (Bahaur, Sampit dan Kumai), Pos AL (Sampit dan Kumai), Kodim TNI-AD (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Yonif 631/Atg TNI-AD (masing-masing 1 SSK di Palangkaraya, Sampit dan Muara Teweh), Polri (tersebar di 14 Kabupaten dan Kota), Airud (masing-masing 1 tim di Bahaur, Teluk Sampit dan Kumai), Manggala Agni (6 regu di Palangkaraya, 2 regu di K. Kapuas, 1 regu di P. Pisau dan 1 regu di Sampit), Tim Serbu (2 regu di Pangkalan Bun, 2 regu di Muara Teweh, 20 regu di Palangkaraya dan 5 regu di P. Pisau).

Sumber :Gubernur Prov. Kalbar, Dep. Kehutanan, Dishut Prov. Kalbar, Badan LH Kalteng, TRC BNPB dan Meneg LH.

IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia

Saat ini ada 4 (empat) gunung api yang masih dinyatakan dalam status “Siaga” (Level III) yaitu :

A. Status Gunung Berapi

1. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara

Berdasarkan analisis hasil pemantauan kegempaan dan visual dari 17 Agustus 2009 hingga hari Selasa, 06 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).

2. Gunung Api Anak Krakatau di Kab. Lampung Selatan, Prov. Lampung

Sejak tanggal 6 Mei 2009 hingga hari Selasa, 06 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Krakatau masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).

3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara

Sejak tanggal 5 Agustus 2009 hingga hari Selasa, 06 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).

4. Gunung Api Talang di Kab. Solok, Prov. Sumatera Barat

Sejak tanggal 17 Agustus 2009 hingga hari Selasa, 06 Oktober 2009, pukul 06.00 WIB status kegiatan G. Api Talang masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III).

B. Rekomendasi

1. Masyarakat diharapkan tidak mendaki dan mendekati pulau gunung Anak Krakatau, G ibu, G. Karangetang dan G. Talang dalam radius 2 km dari kawah Gunung

2. Masyarakat di sekitar G. Api Karangetang, G. Anak Krakatau, G Ibu dan G. Talang dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.

3. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan masker (penutup hidung) untuk mengantisipasi dampak hujan abu.

4. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) selalu berkoordinasi

Page 13: LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 fileC. Upaya Penanganan ¾ Pemerintah Pusat 1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu,

dengan BNPB, Satkorlak dan Satlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Miitigasi Bencana Geologi.

V. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Rabu, 07 Oktober 2009 dilaporkan sebagai berikut :

NO L0KASI

C U A C A Pagi

(00.05 – 12.00)

Siang (12.05 – 18.00)

Malam (18.05 – 24.00)

1 Jakarta Pusat Berawan Berawan Berawan 2 Jakarta Utara Berawan Berawan Berawan 3 Jakarta Selatan Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan

4 Jakarta Timur Berawan Berawan dan Hujan Ringan Berawan dan hujan ringan

5 Jakarta Barat Berawan Berawan Berawan dan hujan ringan

6 Kep. Seribu

Berawan dan

Hujan Ringan

Berawan Berawan

7 Bogor Berawan Berawan dan hujan ringan -

sedang Berawan dan hujan ringan

8 Tangerang Berawan Berawan Berawan dan hujan ringan 9 Depok Berawan Berawan dan hujan ringan Berawan dan hujan ringan 10 Bekasi Berawan Berawan Berawan dan Hujan Ringan

Keterangan :

- Hujan Ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari

- Hujan Sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari

- Hujan Lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari

- Hujan Sangat Lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari

Peringatan Dini : Waspada hujan ringan sedang terkadang lebat disertai kilat/ petir dan angin kencang berdurasi singkat pada sore dan malam hari terutama wilayah Bogor.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika VI. Prakiraan Gelombang Tinggi

Prakiraan gelombang tinggi untuk Hari Selasa, 06 Oktober 2009 pukul 19.00 WIB hingga Hari Rabu, 07 Oktober 2009 pukul 07.00 WIB, sebagai berikut :

• 2.0 – 3.0 m : Perairan utara dan barat Aceh, Perairan Nias hingga Mentawai, Perairan Barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah, Laut Arafuru

• 3.0 – 4.0 m : Laut Andaman, Laut Cina Selatan

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Page 14: LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 Oktober 2009 fileC. Upaya Penanganan ¾ Pemerintah Pusat 1. Pariaman: Badan Geologi, Indominco, Vico, PLN Pusat, dan Paiton. Pada Hari Minggu,

VII. Lain – lain

- Telah terjadi gempa bumi tektonik pada hari Selasa, 06 Oktober 2009 pukul 11:30:19 WIB dengan kekuatan 5.3 SR kedalaman 40 km. Pusat gempa berada pada garis koordinat 2.45 LU - 128.97 BT ( 256 km Timur Laut Ternate – Maluku Utara ). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami dan belum diperoleh informasi dampak gempa terhadap lingkungan ataupun korban jiwa.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Pengawas,

Yolak, SE.MM

Jakarta, 07 Oktober 2009 Ketua Kelompok Piket,

Drs. Mahfud