laporan fl bab 1 napza

3
BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Kesehatan dan pendidikan adalah dua hal yang sangat berpengaruh dan saling berhubungan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk mewujudkan anak-anak sekolah yang sehat, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan suatu sarana yang sangat penting. Peran petugas kesehatan dalam mewujudkan keberhasilan UKS sangatlah penting dengan memberikan pendidikan kesehatan dan upaya kesehatan dasar dalam pelaksanaan program UKS. UKS dilakukan dengan kerjasama dari berbagai sektor yang terlibat seperti petugas kesehatan, petugas sekolah, peserta didik, pemerintah, orang tua murid, dan kalangan lain dalam masyarakat. UKS telah dikukuhkan pelaksanaannya dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan , Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: 0408/U/1984, Nomor: 74/Tn.1984, Nomor: 60 Tahun 1984 tanggal 3 September 1984 tentang Pokok Kebijaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah. Pelaksanaan UKS sangat penting untuk meningkatkan prestasi belajar dan kesehatan peserta didik. Kegiatan UKS harus menitikberatkan pada upaya promotif-preventif, dengan didukung upaya kuratif-rehabilitatif yang proporsional dan bermutu. Pelaksanaan UKS yang bermutu perlu dilaksanakan di semua sekolah, termasuk perguruan agama dan Pondok Pesantren, mulai dari tingkat Taman

Upload: sitha-a-puspitasari

Post on 28-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

n

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN Fl Bab 1 Napza

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Kesehatan dan pendidikan adalah dua hal yang sangat berpengaruh dan saling

berhubungan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

Untuk mewujudkan anak-anak sekolah yang sehat, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

merupakan suatu sarana yang sangat penting. Peran petugas kesehatan dalam

mewujudkan keberhasilan UKS sangatlah penting dengan memberikan pendidikan

kesehatan dan upaya kesehatan dasar dalam pelaksanaan program UKS.

UKS dilakukan dengan kerjasama dari berbagai sektor yang terlibat seperti

petugas kesehatan, petugas sekolah, peserta didik, pemerintah, orang tua murid, dan

kalangan lain dalam masyarakat. UKS telah dikukuhkan pelaksanaannya dalam Surat

Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan , Menteri Kesehatan, Menteri Agama,

dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor: 0408/U/1984, Nomor:

74/Tn.1984, Nomor: 60 Tahun 1984 tanggal 3 September 1984 tentang Pokok

Kebijaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah.

Pelaksanaan UKS sangat penting untuk meningkatkan prestasi belajar dan

kesehatan peserta didik. Kegiatan UKS harus menitikberatkan pada upaya promotif-

preventif, dengan didukung upaya kuratif-rehabilitatif yang proporsional dan bermutu.

Pelaksanaan UKS yang bermutu perlu dilaksanakan di semua sekolah, termasuk

perguruan agama dan Pondok Pesantren, mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak

(TK)/Raudhatul Adfal (RA); Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI); Sekolah

Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs); hingga Sekolah Menengah

Atas (SMA)/ Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah(MA); serta

Sekolah Luar Biasa (SLB) (Depkes, 2013)

Pelaksanaan UKS di tingkat pendidikan menengah (SMP dan SMA) lebih

difokuskan pada tindakan preventif perilako berisiko seperti penyalahgunaan

NAPZA, kehamilan tidak diinginkan, abortus, infeksi menular seksual, kesehatan

reproduksi, gangguan belajar, kecelakaan, dan lain-lain. Perilaku tersebut banyak

kemungkinan dilakukan oleh remaja di tingkat pendidikan menengah karena rasa

ingin tahu yang besar dan akhirnya mencoba hal-hal yang baru.

Mahasiswa kedokteran yang nantinya akan menjadi petugas kesehatan juga

memiliki peran dalam pelaksanaan UKS dan sudah seharusnya memiliki pemahaman

Page 2: LAPORAN Fl Bab 1 Napza

dan pengetahuan tentang program UKS. Hal ini merupakan dasar pelaksanaan

kegiatan Field Lab mahasiswa kedokteran Universitas Sebelas Maret dengan topil

Pembinaan UKS: Kesehatan jiwa, NAPZA, dan gangguan belajar pada tingkat SMP

di Puskesmas Ngadirojo.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa mampu

melakukan Pembinaan UKS: Kesehatan Jiwa, NAPZA (Narkotika Psikotropika, dan

Zat Adiktif), dan Gangguan Belajar. Adapun learning outcome pembelajaran ini

adalah diharap mahasiswa :

1. Mampu mengetahui pelaksanaan UKS di SMP dan SMA di wilayah kerja

Puskesmas.

2. Mampu memberikan masukan dan motivasi untuk meningkatkan pembinaan

dan pengembangan UKS kepada pengelola UKS masing-masing SMP dan

SMA di wilayah kerja Puskesmas.

3. Mampu merinci manajemen program dan prosedur Pembinaan UKS

khususnya tentang pembinaan kesehatan jiwa remaja terutama NAPZA dan

gangguan belajar.

4. Mengkaji dan memberikan pendidikan kesehatan tentang pemnbinaan UKS:

Kesehatan Jiwa (NAPZA: Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif,

hubungannya dengan Gangguan Belajar) kepada pengelola atau sasaran UKS

masing-masing SMP dan SMA di wilayah kerja Puskesmas.

Sumber: Departemen Kesehatan RI. 2012. UKS Merupakan Salah Satu Upaya Meningkatkan

Kualitas SDM yang Sehat, Cerdas, dan Berakhlak. www.depkes.go.id (diakses 24

November 2013)