laporan fix estrus

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada mamalia (non primate) ada birahi, yang datang secara berkala bagi betinanya yang disebut estrus. Karena itu pada kelompok hewan non-primata daur pembiakan sama atau serentak dengan daur estrus (Yatim, 1994) Tiap-tiap alat dari sistem reproduksi mengalami siklus yang serasi dengan alat yang lain dengan sistem tersebut. Siklus itu meliputi siklus ovarium, siklus endometrium, siklus dinding vagina, dan siklus kelenjar susu. Dua jenis siklus yang berbeda ditemukan pada mamalia betina. Manusia dan banyak primata lain mempunyai siklus menstruasi, sementara mamalia lain bukan primata mempunyai siklus estrus. Siklus estrus terdiri dari empat tahap yakni diestrus, proestrus, estrus, dan metestrus (Campbell, 2004). Perubahan yang terjadi dalam siklus estrus dapat diamati dengan cara pembuatan preparat apusan vagina, yang memiliki hubungan antara kondisi vagina dan kondisi organ reproduksi lainnya. Oleh karena itu, dilakukan praktikum siklus estrus ini, yaitu dengan membuat preparat apusan vagina yang dapat digunakan untuk mengetahui tahapan-tahapan siklus estrus pada mencit (Mus musculus). 1.2 Permasalahan

Upload: wahyu-noviarini

Post on 04-Aug-2015

405 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Fix Estrus

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada mamalia (non primate) ada birahi, yang datang secara berkala bagi betinanya

yang disebut estrus. Karena itu pada kelompok hewan non-primata daur pembiakan sama atau

serentak dengan daur estrus (Yatim, 1994)

Tiap-tiap alat dari sistem reproduksi mengalami siklus yang serasi dengan alat yang

lain dengan sistem tersebut. Siklus itu meliputi siklus ovarium, siklus endometrium, siklus

dinding vagina, dan siklus kelenjar susu. Dua jenis siklus yang berbeda ditemukan pada

mamalia betina. Manusia dan banyak primata lain mempunyai siklus menstruasi, sementara

mamalia lain bukan primata mempunyai siklus estrus. Siklus estrus terdiri dari empat tahap

yakni diestrus, proestrus, estrus, dan metestrus (Campbell, 2004).

Perubahan yang terjadi dalam siklus estrus dapat diamati dengan cara pembuatan

preparat apusan vagina, yang memiliki hubungan antara kondisi vagina dan kondisi organ

reproduksi lainnya. Oleh karena itu, dilakukan praktikum siklus estrus ini, yaitu dengan

membuat preparat apusan vagina yang dapat digunakan untuk mengetahui tahapan-tahapan

siklus estrus pada mencit (Mus musculus).

1.2 Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam praktikum kali ini adalah bagaimana cara

menjelaskan tahapan - tahapan siklus estrus pada mencit (Mus musculus)

1.3 Tujuan

Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu menjelaskan tahapan-tahapan siklus

estrus pada mencit (Mus musculus)

1.4 Manfaat

Manfaat dari praktkum ini adalah mampu mengetahui tahapan – tahapan siklus estrus

pada mencit (Mus musculus)

Page 2: Laporan Fix Estrus

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Reproduksi

Reproduksi adalah naluri setiap organisme untuk mneghasilkan keturunan. Ciri setiap

individu ialah bahwa umurnya terbatas dan suatu saat akan mati. Untuk reproduksi perlu

adanya suatu perkawinan. Setelah kawin, terbentuk individu baru yang akan berkembang

menjadi dewasa. Dalam tingkat dewasa inilah setiap makhluk mampu bereproduksi (Yatim,

1994).

Pada kebanyakan vertebrata betina mengalami daur pembiakan yang berlangsung

sekali sampai beberapa kali seahun. Pada mamalia daur itu sering terjadi dan pada primate lain

berlangsung sekali sebulan. Jantan menyesuaikan diri dengan daur pada betina. Dalam

berlangsungnya daur pembiakan atau daur estrus, terjadi perubahan berkala pada bagian alat

kelamin, sehingga dapat dibedakan : Daur ovarium, daur uterus, daur vagina, daur mammae

(Yatim,1994).

2.1.1 Daur Ovarium

Dibagi atas fase folikel dan fase lutein. Fase folikel ialah fase ketika folikel de graaf

tumbuh yang diatur oleh hormone FSH dan LH dari hypophysis. Fase lutein diatur oleh

progesteron yang dihasilkan oleh corpus luteum. Produksi progesteron ini sementara

dirangsang oleh LTH dari hypophysis. Ovulasi terjadi antara kedua fase itu. Fase folikel dapat

terjadi tanpa diiringi ovulasi. Tapi fase lutein bagi hewan normal dan fertile bergantung pada

adanya ovulasi (Yatim,1994).

Fase folikel terdiri dari proestrus, estrus dan diestrus. Proestrus ialah periode

pertumbuhan folikel dan dihasilkannya estrogen. Estrogen ini merangsang pertumbuhan

seluler pada alat kelamin tambahan, terutama pada vagina dan uterus. Estrus merupakan

klimaks fase folikel. Pada masa inilah betina siap menerima jantan dan pada saat ini pula

terjadi ovulasi. Kalau terjadi coitus dan pembuahan, estrus diiringi oleh masa hamil. Kalau

tidak terjadi pembuahan, terjadi masa haid. Di masa hamil atau haid berlangsunglah fase

lutein. Pada fase ini corpus luteum dalam ovarium giat menghasilkan progesterone. Pada

kebanyakan mamalia, jika tidak ada kehamilan, ovarium dan alat kelamin tambahan

Page 3: Laporan Fix Estrus

mengalami perubahan berangsur kembali ke suasana istirahat atau tenang yang disebut

diestrus. Beberapa daur estrus memiliki masa metestrus atau anestrus. Ini ialah perpanjangan

masa diestrus yang telah selesai satu daur. Masa istirahat atau masa non-fertil ini berlangsung

1-2 hari, minggu atau sampai bulan. Tikus 1-2 hari, orang 10-15 hari dan anjing 40-50 hari

(Yatim,1994).

2.1.2 Daur Vagina

Dijumpai pada beberapa mamalia, seperti rodentia dan primate. Perubahan ini dapat

terlihat kalau vagina diusap secara tehnik mikroskopis atau disayat. Perubahan itu sesuai

dengan daur estrus, melihat pada susunan sel yang terdapat dari usapan atau sayatan histologis

itu (Yatim,1994).

2.2 Anatomi Dasar Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi memiliki 4 dasar yaitu untuk menghasikan sel telur yang membawa

setengah dari sifat genetik keturunan, untuk menyediakan tempat pembuahan selama

pemberian nutrisi dan perkembangan fetus dan untuk mekanisme kelahiran. Lokasi sistem

reproduksi terletak paralel diatas rektum. Sistem reproduksi dalam terdiri dari ovarium,

oviduct, dan uterus (Shearer, 2008).

2.2.1 Ovarium

Ovarium merupakan organ reproduki yang penting. Terdapat dua ovarium yaitu

sebelah kanan dan kiri. Besarnya sekitar 1,5 inci dengan tebal sekitar 1 inci dan terletak di

dalam suatu membran seperti kantungn ovarian bursa. Ovarium, terdiri atas medula dan

korteks. Dalam medula terdapat pembuluh darah dan sedikit jaringan ikat. Korteks, terdapat

folikel-folikel ovarium yang mengandung oosit. Batas antara kedua bagian itu tidak jelas.

Permukaan luar ovarium dibatasi oleh epitel germinativum yang sebelah dalamnya terdapat

stroma yang membentuk lapisan padat. Ada 2 tipe ovarium, yaitu padat (compacta) dan

berongga (sacculair) (Nurhayati,2004).

2.2.2 Oviduct

Oviduct merupakan bagian anterior dari saluran reproduksi betina. Saluran yang akan

menampung ovum yang berovulasi dan meneruskannya ke uterus. Di saluran ini berlangsung

pula aktivitas yang amat menentukan yaitu pembuahan. Terdiri atas infundibulum yang

Page 4: Laporan Fix Estrus

dilengkapi oleh corong yang disebut ostium tuba abdominale. Dinding saluran terdiri atas

jaringan otot dapat berfungsi untuk memindahkan sel telur atau spermatozoon menuju tempat

pembuahan dengan gerakan peristaltik. Merupakan tempat proses fertilisasi dan pembelahan

zygot (Nurhayati, 2004).

2.2.3 Uterus

Uterus merupakan saluran kelanjutan dari oviduk. Menerima ovum dari ovulasi, dan

kalau dibuahi tempat pertumbuhan embryo.

Dinding uterus terdiri atas 3 lapisan yaitu endometrium, myometrium dan perimetrium.

Endometrium, fungsinya adalah untuk menyiapkan dan ikut bekerja untuk proses nidasi dan

ikut membina placenta dari pihak induk. Pada waktu menstruasi, bagian endometrium

mengalami peluruhan. Setelah menstruasi lapisan endometrium menjadi tipis sekali.

Myometrium mempunyai funsi agar uterus dapat berkontraksi (Nurhayati,2004).

2.3 Siklus Estrus

Mamalia betina memiliki dua jenis siklus yang berbeda. Manusia dan banyak primata

lain mempunyai siklus menstruasi, sementara mamalia lain mempunyai siklus estrus. Siklus

ini berdasarkan perubahan berkala pada ovarium, yang terdiri dari 2 fase, yaitu folikel dan

lutein. Fase folikel merupakan fase pembentukan folikel sampai masak, sedangkan fase lutein

adalah fase setelah ovulasi sampai ulangan berikutnya dimulai (Yatim, 1994).

Banyak hewan yang memiliki daur estrus sekali setahun, disebut monoestrus. Terdapat

pada rusa, kijang, harimau, srigala, kucing hutan, dan sebagainya. Ada pula yang memiliki

daur beberapa kali setahun, disebut polyestrus. Daur ini pada umumnya terdapat pada

Rodentia dan hewan yang sudah turun-temurun dipiara, seperti kucing dan anjing. Anjing

memiliki daur 2-3 kali setahun, kucing bisa sampai 4 kali (Yatim, 1994).

Daur estrus, terutama pada polyestrus dapat dibedakan atas tahap : proestrus, estrus,

dan diestrus. Proestrus adalah periode pertumbuhan folikel dan dihasilkannya banyak

estrogen. Estrogen ini merangsang pertumbuhan selluler pada alat kelamin tambahan, terutama

pada vagina dan uterus. Estrus merupakan klimaks fase folikel. Pada masa inilah betina siap

menerima jantan, dan pada saat ini pula terjadi ovulasi (kecuali pada hewan yang memerlukan

rangsangan sexual lebih dulu untuk terjadinya ovulasi). Waktu ini betina jadi birahi atau

panas. Apabila terjadi coitus dan pembuahan, esrtrus diiringi oleh masa hamil. Kalau tidak

Page 5: Laporan Fix Estrus

terjadi pembuahan, terjadi masa haid. Di masa hamil atau haid berlangsunglah fase lutein.

Pada fase ini corpus luteum dalam ovarium giat menghasilkan progesteron.

Ciri-ciri dari fase siklus estrus tersebut adalah sebagai berikut :

Proestrus : terdapat sel epitel biasa

Estrus : terdapat sel menanduk (cornified)

Diestrus : terdapat sel epitel biasa dan banyak lekosit

Matestrus (kalau ada) : terdapat banyak sel epitel menanduk dan lekosit, kemudian juga sel

epitel biasa

(Yatim,1994).

Kebanyakan pada mamalia, jika tiada kehamilan, ovarium dan alat kelamin tambahan

mengalami perubahan berangsur kembali kepada suasana istirahat, tenang, yang disebut

diestrus. Beberapa siklus estrus memiliki masa metestrus atau anestrus. Ini adalah

perpanjangan masa diestrus, yang setelah selesai satu daur estrus tak segera dimulai dengan

proestrus baru daur berikutnya. Masa istirahat atau masa non-fertil ini berlangsung 1-2 hari,

berminggu, atau sampai berbulan. Tikus 1-2 hari, manusia 10-15 hari, dan anjing 40-50 hari

(Yatim, 1994).

Perubahan epitel vagina atau siklus estrus dipengaruhi oleh hormon estrogen, oleh

karena itu produksi hormone estrogen dapat dipantau melalui pemeriksaan perubahan sitologi

ulas vagina (Kusdiantoro,2004).

 2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi estrus

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap estrus adalah histologi dan fungsi

hipotalamus serta hipofisis dalam kaitannya dengan proses reproduksi, terjadinya pubertas

pada hewan betina termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi siklus estrus serta proses

pembentukan sel kelamin (gametogenesis). Selain itu terdapat faktor-faktor lain yang lebih

berpengaruh yaitu hormon (Taw, 2008).

Hormon progesteron dipersiapkan uterus untuk implantasi blatosis, memelihara dan

mengatur organ-organ reproduksi. Corpus luteum pada tikus merupakan sumber progesteron

utama, sehingga kadar hormon progesteron sangat erat kaitannya dengan tingkat ovulasi.

Page 6: Laporan Fix Estrus

Semakin tinggi ovulasi, maka kadar hormon progesteron akan meningkat (Hill, 2006).

Hormon progesteron bervariasi sesuai laju ovulasi (jumlah corpus luteum). Kelenjar

endometrium uterus berfungsi mengeluarkan zat-zat makanan yang berupa susu uterus untuk

menunjang pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kelenjar - kelenjar mensintesa susu

uterus berada dibawah kontrol hormon (Hill, 2006). Pertumbuhan dan perkembangan folikel

primer dirangsang oleh hormon FSH. (Widyawati, 2007).

2.4 Siklus Menstruasi

Menstruasi merupakan pendarahan pada dinding uterus manusia dan mamalia primata

yang disebabkan oleh perubahan yang mendadak. Istilah siklus menstruasi secara spesifik

mengacu pada perubahan yang terjadi dalam uterus. Waktu menstruasi dihitung dari saat

kemunduran endometrium pertama ke saat kemunduran endometrium berikut. Siklus

menstruasi dapat dibedakan menjadi beberapa tingkat, yaitu sebagai berikut : Reperasi (4-6

hari) Proliferasi (7-15 hari), Sekresi (16-28 hari), Menstruasi (1-4 hari) (Sucipto,2008).

Perbandingan antara Siklus Estrus dengan Siklus Menstruasi

Tabel Perbedaan

Siklus Menstruasi Siklus Estrus

Terjadi pada mamalia betina yang sudah

dewasa.

Pada akhir fase terdapat pendarahan.

Siklusnya terjadi kurang lebih 28 hari.

Tahapan siklus menstruasi :

- Reparasi (4 – 6 hari)

- Poliferasi (7 – 15 hari)

- Sekresi (16 – 18 hari)

- Menstruasi (1 – 4 hari)

Hanya terjadi pada non primata.

Pada akhir fase tidak terdapa

pendarahan.

Waktu estrus relatif singkat.

Tahapan siklus estrus :

- Diestrus (2-2,5 hari)

- Proestrus (12 jam)

- Estrus (18 jam)

- Metestrus (6 jam)

Page 7: Laporan Fix Estrus

BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Praktikum

3.1.1 Waktu

Waktu kegiatan praktikum ini adalah hari selasa tanggal 30 Oktober 2012 pukul 06.45

3.1.2 Tempat

Tempat pelaksanaan praktikum ini adalah di laboratorium Zoologi Jurusan Biologi

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah mikroskop, kaca objek, kaca

penutup, dan cutton bud (kecil).

3.2.2 Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah mencit (Mus musculus)

albino betina, NaCl 0,9 % , dan metylen blue 1 %.

3.3 Cara Kerja

Langkah pertama adalah cotton bud yang sudah dibasahi dengan larutan NaCl 0,9 %

diusapkan pada vagina mencit betina. Kemudian cotton bud dioleskan di atas gelas obyek yang

bersih. Larutan ditetesi metylen blue 1% dan dibiarkan 3-5 menit. Kelebihan zat warna biru

dibuang kemudian dibilas dengan air ledeng. Lalu dikeringkan dan diamati di bawah

mikroskop. Setelah itu, gambaran sitologis apusan vagina dan tahap siklus reproduksinya

ditentukan. Betina yang sudah siap kawin disatukan dengan seekor jantan dalam satu kandang

dan diamati sumbat vagina yang terbentuk keesokan harinya.

Page 8: Laporan Fix Estrus

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Tabel Pengamatan

4.2 Pembahasan

Tujuan dari praktikum siklus estrus ini adalah agar mahasiswa mampu menjelaskan

tahapan-tahapan siklus estrus pada mencit (Mus musculus).

Langkah yang dilakukan adalah Pertama-tama cotton bud dibasahi dengan larutan Nacl

0,9% yang bertujuan untuk membasahi dan menghaluskan kapas cotton bud agar agar tidak

menimbulkan rasa sakit pada vagina mencit, selain itu juga bertujuan agar epitel vagina mencit

mudah menempel pada kapas yang telah dibasahi. Selanjutnya cotton bud dioleskan ke dalam

vagina mencit betina bertujuan agar epitel vagina dapat menempel secara merata pada kapas

cotton bud dan diusap satu kali saja supaya tidak terjadi penumpukan pada preparat saat

diamati. Hasil usapan dari cotton bud dibuat preparat apusan. Preparat apusan ditetesi dengen

metylen blue 1% yang bersifat basa untuk mewarnai preparat atau apusan vagina yang bersifat

asam. Metylen blue juga digunakan untuk mewarnai kromosom dan juga jaringan-jaringan

lain (Sucipto, 2008). Setelah itu dibiarkan dan ditunggu selama 3-5 menit, kemudian diangkat,

dibuanag sisa metylen blue, dicuci dengan air secara pelan-pelan agar tidak merusak apusan

vagina dan dikeringanginkan. Kemudian diamati apusan vagina menggunakan mikroskop

dengan perbesaran lemah (100X) dan perbesaran kuat (400X). Kemudian diamati hasil apusan

vagina dan digambar. Dilihat diantara ke empat mencit betina manakah yang mengalami

tahapan siklus estrus, baik diestrus, proestrus, estrus maupun metestrus. Setelah didapatkan

hasilnya, maka mencit betina yang mengalami proestrus atau estrus segera dikawinkan. Tapi

apabila masih dalam tahapan proestrus, maka mencit betina harus ditunggu selama kurang

lebih 12 jam untuk berganti tahapan menjadi estrus. Mencit betina yang mengalami tahapan

diestrus dan metestrus tidak bisa langsung dikawinkan karena pada tahapan diestrus

merupakan masa istirahat atau masa non fertil, sedangkan masa metestrus merupakan

perpanjangan masa diestrus yang setelah 1 daur estrus tak segera dimulai dengan proestrus

baru daur berikut dan pada masa ini juga banyak terdapat leukosit sehingga leukosit

memfagositosis benda-benda asing yang masuk ke dalam rahim. Mencit betina yang sudah

siap kawin segera dimasukan satu kandang dengan mencit jantan. Kemudian keesokan harinya

dilihat sumbatan vaginanya.

Page 9: Laporan Fix Estrus

Dari hasil praktikum yang kelompok 2 lakukan, dapat terlihat bahwa pada mencit

betina ke-1 dan mencit betina ke-2 yang bernama dorsi dan fronti mengalami siklus disetrus.

Hal ini ditandai dengan adanya sel epitel berinti dan sel menanduk pada apusan vaginanya.

Sedangkan pada mencit betina ke-3 yang bernama fronti mengalami siklus metestrus. Pada

mencit 1 dan 2 mengalami fase diestrus ditandai dengan tampaknya sel epitel berinti, sel epitel

menanduk dan leukosit pada apusan vaginanya. Dengan tanda-tanda tersebut berarti pada

mencit betina ke-1 dan ke-2 baru bisa dilakukan perkawinan menunggu 2hari 12 jam yaitu

pada hari kamis malam sampai menunggu mencit dalam keadaan estrus. Sedangkan pada

mencit ke-3 tidak bisa langsung dikawinkan juga karena dalam keadaan metestrus menunggu

selama 2 hari 18 jam tepatnya pada hari jumat pagi. Apabila pada siklus estrusnya berada pada

masa diestrus atau metestrus maka tidak bisa langsung dilakukan perkawinan dikarenakan

pada masa diestrus merupakan masa istirahat atau masa non fertil, sedangkan masa metestrus

merupakan perpanjangan masa diestrus yang setelah 1 daur estrus tak segera dimulai dengan

proestrus baru daur berikut dan pada masa ini juga banyak terdapat leukosit sehingga leukosit

memfagositosis benda-benda asing yang masuk ke dalam rahim.

Tabel Hasil Pengamatan

Gambar Foto Gambar Literatur

Preparat Mencit betina ke-1 (Dorsi)

(Perbesaran 100X)

1. Sel Leukosit

Page 10: Laporan Fix Estrus

Preparat mencit betina ke-2 (Caudi)

(Perbesaran 100X)

1. Sel Leukosit

Preparat mencit ke-3 (Fronti)

(Perbesaran 400X)

1. Epitel Berinti

2. Leukosit

3. Sel menanduk

No. Nama Fase Berat Waktu Pengawinan

Page 11: Laporan Fix Estrus

Badan

1 Fronti Metestrus 16,57 g Jum’at,2 Nov 2012 Pukul 07.00 WIB

2 Dorsi Diestrus 17,61 g Kamis,1 Nov 2012 Pukul 21.00 WIB

3 Caudi Diestrus 14,67 g Kamis,1 Nov 2012 Pukul 21.00 WIB

Pada hari Kamis, 1 November 2012 pukul 21.00 WIB, tepatnya 2 hari 12jam setalah

terlihat mencit dalam masa diestrus, maka mencit betina bisa langsung dikawinkan dengan

mencit jantan karena setelah 2 hari 12 jam pasca siklus diestrus, maka siklus akan berubah

menjadi masa estrus. Cara mengkawinkannya adalah dengan mencampur mencit betina dan

jantan dalam satu kandang. Kemudian ditunggu hingga besok apakah sudah ada sumbatan

vagina atau belum. Jika sudah ada, berarti mencit betina sudah dalam keadaan hamil. Pada

proses perkawinan ini, mencit yang dikawinkan hanya 1 yaitu dorsi. Fase apusan vagina pada

dorsi adalah estrus sedangkan pada mencit caudi terlihat fase metestrus. Akhirnya, yang

dikawinkan pada hari itu hanya mencit dorsi, sedangkan untuk mencit caudi, ditunggu lagi

sampai masa estrus yang diperkirakan terjadi pada Sabtu, 3 November 2012 pukul 15.00 WIB.

DISKUSI

Page 12: Laporan Fix Estrus

1. Apabila mencit mengalami fase diluar estrus dan langsung dikawinkan apa yang

terjadi ?

Penyatuan pada saat diestrus atau metestrus tidak akan menghasilkan kehamilan karena

pada masa diestrus merupakan masa istirahat atau masa non fertil, sedangkan masa

metestrus merupakan perpanjangan masa diestrus yang setelah 1 daur estrus tak segera

dimulai dengan proestrus baru daur berikut dan pada masa ini juga banyak terdapat

leukosit sehingga leukosit memfagositosis benda-benda asing yang masuk ke dalam

rahim. Dan apabila masih pada fase proestrus harus ditunggu 12 jam dulu untuk bisa

sampai pada fase estrus. Dan bisa langsung dikawinkan.

2. Mengapa diamati vaginal plague?

Tujuan dari pengamatan vaginal plague atau sumbat vagina adalah untuk mengetahui

kehamilan pada mencit. Sebelum ditentukan umur kehamilannya, terlebih dahulu

ditentukan apakah mencit (Mus musculus) betina tersebut dalam keadaan hamil atau

tidak dengan cara menimbang berat badannya dan dengan melihat adanya sumbat

vagina. Untuk menentukan umur kehamilannya, apabila pada saat dilakukan

pemeriksaan terdapat sumbat vagina berarti kehamilan dihitung pada hari ke-0.

3. Apakah perbedaan siklus menstruasi dengan estrus ?

Siklus Menstruasi Estrus

Terjadi pada mamalia

betina yang sudah dewasa.

Pada akhir fase

terdapat pendarahan.

Siklusnya terjadi

kurang lebih 28 hari.

Tahapan siklus

menstruasi :

- Reparasi (4 – 6 hari)

- Poliferasi (7 – 15

hari)

Hanya terjadi pada non primata.

Pada akhir fase tidak terdapat

pendarahan.

Waktu estrus relatif singkat.

Tahapan siklus estrus :

- Diestrus (2-

2,5 hari)

- Proestrus (12

jam)

- Estrus (18

Page 13: Laporan Fix Estrus

- Sekresi (16 – 18 hari)

- Menstruasi (1 – 4

hari)

jam)

- Metestrus (6

jam)

BAB V

KESIMPULAN

Siklus reproduksi pada makhluk hidup ada dua macam, siklus estrus dan siklus

menstruasi. Siklus estrus terjadi pada mamalia non primata sedangkan siklus menstruasi

terjadi pada hewan primata dan pada manusia. Siklus estrus pada tikus dapat dibedakan

menjadi 4 stadium yang dapat diterminasi dengan cara analisis preparat apus vagina. Beberapa

fase yang dapat dibedakan pada siklus estrus adalah : Proestrus, Estrus, Metestrus dan

Diestrus. Siklus estrus adalah siklus kesiapan untuk menerima seks pada Organisme betina.

Siklus estrus dapat digunakan untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk melakukan

perkawinan.ciri dari setiap tahapan adalah pada fase proestrus terdapat sel epitel biasa, fase

estrus terdapat sel menanduk , pada diestrus terdapat sel epitel biasa dan banyak leukosit, pada

fase metestrus terdapat sel epitel biasa dan banyak leukosit.

Page 14: Laporan Fix Estrus

Skema Kerja

_ Diusapkan vaginanya dengan cotton bud yang dibasahi oleh larutan

NaCl 0,9%

_ Dioleskan diatas gelas objek bersih

_ Ditetesi larutan metilen biru 1%

_ Dibiarkan 3-5 menit

_ Dibilas kelebihan warna dengan air ledeng

_ Dikeringkan dan diamati dibawah mikroskop

_ Ditentukan gambaran sitologis apusan vagina dan siklus reprooduksinya

_ Disatukan betina yang sudah siap kawin dengan jantan dalam satu kandang

_ Diamati sumbat vagina yang terbentuk di keesokan harinya

Mus musculus betina

Hasil

Page 15: Laporan Fix Estrus

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N.A, Reece and Mitchell. 2004. Biology Concept and Connection. Ed.5. San

Fransisco: Benjamin Cummings

Hill, Mark. 2006. Estrous Cycle. The University of New South Wales. Sidney. Diakses pada

tanggal 1 November 2012 pukul 00.38 WIB

Kusdiantoro, dkk. 2004. Perbandingan Siklus Estrus, Bobot Uterus dan Periode Bunting Semu

pada Mencit yang Mengalami Autotransplantasi Ovarium di Subkutan dan

Subkapsula Ginjal. Hayati hlm,76-82 vol.11 No.2

Nurhayati,Awik. 2004. Diktat Perkembangan Hewan. ITS press. Surabaya

Shearer, J. K. 2008. Reproductive Anatomy and Physiology of Dairy Cattle. University Of

Florida. Florida.

Spratt, N. T. 1971. Development Biology. Wadsworth Publ Co. Belmont,

California

Sucipto, A. 2008. Kromosom dan Karyotipe. diakses dari www.biologyum.com pada tanggal 1

November 2012 pukul 00.36 WIB

Taw. 2008. Oviduct and Uterus Histology. diakses dari www.siu.edu pada tanggal 1

November 2012 pukul 0039 WIB

Widyawati.P. 2007. Struktur Reprouksi Wanita. diakses dari www.sch.id pada tanggal 1

November 2012 pukul 00.41 WIB

Yatim, Wildan. 1982. Reproduksi dan Embriologi. Bandung. Tarsito.

Page 16: Laporan Fix Estrus

LAPORAN PRAKTIKUM PERKEMBANGAN

HEWAN

SIKLUS ESTRUS

Kelompok : 2

1. Atik Sriningsih 1511100003

2. Suci Triana W. 1511100019

3. Amelia Islamiati 1511100027

4. Selfrina Puri W 1511100040

5. Cholis Muchlisin 1511100067

6. Wahyu Noviarini 1511100075

7. Dian Fitriani 15111000702

JURUSAN B IOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

Page 17: Laporan Fix Estrus

2012