laporan field lab phbs
DESCRIPTION
Laporan Field Lab Perilaku Hidup Bersih SehatTRANSCRIPT
BAB II
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
Pelaksanaan Field Lab dengan topik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kali ini
dilaksanakan di Puskesmas Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan dilakukan
sebanyak tiga kali dengan rincian sebagai berikut :
1. Pertemuan Pertama
Hari/tanggal : Rabu/ 7 Oktober 2015
Waktu : 07.30 – 14.00 WIB
Tempat : Puskesmas Kartasura
Kegiatan : Pengarahan dan kunjungan ke rumah warga
Kegiatan pada pertemuan pertama adalah pengarahan dari dokter Tri
Isponingsih selaku instruktur lapangan dan Ibu Sri Supami, SKM selaku
koordinator PHBS di Puskesmas Kartasura. Pengarahan meliputi kegiatan
yang akan kami lakukan, lokasi, sasaran, waktu, serta bahan yang harus kami
siapkan untuk kunjungan dan penilaian indikator. Lokasi dan sasaran yang
dipilih oleh pihak puskesmas yaitu rumah warga berada di Desa Kentheng
dan Keden, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten
Sukoharjo. Kunjungan ini kami laksanakan setelah kegiatan pengarahan
selesai. Kami dibekali dengan Kartu Rumah PHBS (Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat).
2. Pertemuan Kedua
Hari/tanggal : Rabu/ 28 Oktober 2015
Waktu : 09.00 – 12.15 WIB
Tempat : SMA As-Salam, Surakarta
Kegiatan : Penyuluhan
Kegiatan pada pertemuan kedua adalah penyuluhan ke SMA As-
Salam Boarding School. Sebelum melakukan penyuluhan, kami mendapatkan
tambahan materi berupa pamflet PHBS dari puskesmas. Kemudian, kami
berangkat menuju lokasi penyuluhan pada pukul 08.30 dengan ditemani oleh
dua petugas Puskesmas Kartasura, ternasuk Bu Pami. Setibanya di SMA As-
Salam, kami disambut dan diberi pengarahan oleh Bu Nuryantin, S.Pd selaku
salah satu pembina sekolah tersebut. Target yang telah ditetapkan yaitu 100
anak dari kelas IPA dan IPS. Sistem penyuluhan yaitu dibentuk 10
kelompok. Kami menyebar ke masing-masing kelompok tersebut untuk
menyampaikan materi PHBS dengan topik yang berbeda-beda. Setelah
penyampaian materi PHBS ke kelompok kecil, peserta diminta presentasi di
depan semua kelompok mengenai materi yang sudah didapatkan agar semua
kelompok mendapatkan semua topik materi PHBS. Petugas puskesmas dan
pembimbing sekolah memberikan tanggapan materi di tiap akhir presentasi.
Kegiatan ini berakhir pada jam 12.15.
3. Pertemuan Ketiga
Hari/tanggal : Rabu/4 November 2015
Waktu : 11.00 WIB - selesai
Kegiatan : Presentasi hasil kegiatan pada pertemuan pertama dan
kedua
Tahap ini dilakukan sebagai rangkaian kegiatan Field Lab terakhir.
Pada tahap ini direncanakan beberapa hal yang meliputi pelaporan, evaluasi
kegiatan Field Lab, dan penyerahan laporan kegiatan kepada pihak
puskesmas untuk disetujui atau disahkan.
BAB III
PEMBAHASAN
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah wujud pemberdayaan masyarakat yang
sadar, mau, dan mampu mempraktekan PHBS. Tujuan PHBS adalah untuk
meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemauan masyarakat agar hidup sehat,
serta meningkatkan peran aktif masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha dalam
upaya mewujudkan derajat hidup yang optimal (Dinkes, 2006). Pada kegiatan Field
Lab ini, kami melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi mengenai PHBS pada
2 tatanan, yaitu tatanan sekolah dengan melakukan penyuluhan dan tatanan rumah
tangga dengan melakukan kunjungan.
Dalam kegiatan kunjungan ke rumah warga pada pertemuan pertama, kami
melakukan wawancara dan edukasi kepada warga mengenai PHBS. Kemudian
dilanjutkan dengan mengisi Kartu Rumah PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
serta penempelan kartu tersebut di rumah warga. Kegiatan ini sekaligus
mempersiapkan warga untuk mengikuti perlombaan Lingkungan Bersih Sehat
tingkat Jawa Tengah. Pada kunjungan ini, sebanyak 36 rumah warga telah kami
berikan edukasi mengenai KIA & Gizi, kesehatan lingkungan, gaya hidup, dan upaya
kesahatan masyarakat.
Dari 36 rumah warga yang kami kunjungi, indikator PHBS yang paling
banyak tidak terpenuhi anatara lain :
1) ‘Tidak Merokok’ sebanyak 17 rumah.
Anggota keluarga masih ada yang merokok, baik didalam maupun
diluar rumah. Hal ini menandakan bahwa belum terpenuhinya rumah
bebas rokok, sehingga dibutuhkan edukasi yang bersifat kontinyu
pada anggota keluarga tersebut. Edukasi tersebut berupa bahaya yang
dapat ditimbulkan dengan menjadi perokok aktif maupun pasif.
Dengan ini diharapkan akan memunculkan kesadaran dari anggota
keluarga untuk tiidak merokok baik didalam maupun diluar rumah
sehingga tercapailah rumah bebas rokok.
2) ‘Jaminan Pemeliharaan Kesehatan’ sebanyak 9 rumah
Keikutsertaan anggota keluarga menjadi peserta Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan masih belum seluruhnya. JPK ini dapat
berupa dana sehat, ASKES, Jamkesmas, Jamkesda, Jamsostek, atau
asuransi jiwa.
3) ‘ASI Eksklusif’ dan ‘Aktivitas Fisik’ masing-masing sebanyak 3
rumah
Masih adanya beberapa warga yang memberikan sikap negatif
mengenai ASI eksklusif dikarenakan terbiasanya memberikan
makanan tambahan seperti susu formula dan buah-buahan sebelum
bayi berusia 6 bulan.
Untuk aktivitas fisik, kebanyakan anggota keluarga belum melakukan
aktivitas fisik/berolahraga secara terukur (minimal 30 menit/hari) dan
teratur (dilakukan 3-5 kali seminggu).
Kemudian dari hasil perhitungan total indikator, dapat diklasifikasikan
kriteria PHBS tatanan rumah tangga, yaitu :
1) Sehat Pratama : 0 – 5
2) Sehat Madya : 6 – 10
3) Sehat Utama : 11 – 15
4) Sehat Paripurna : 16
Dari klasifikasi tersebut, sebanyak 14 rumah termasuk dalam kriteria ‘Sehat
Paripurna’, 22 rumah termasuk dalam kriteria ‘Sehat Utama’.
Setelah melakukan kunjungan, kami mendatangi Bank Sampah yang menjadi
salah satu unggulan Desa Kentheng dan Keden. Tugas Bank Sampah tersebuat
adalah memilah sampah menjadi 2 jenis, yaitu organik dan anorganik. Sampah
organik seperti daun, diolah kemudian menjadi pupuk kompos. Sampah anorganik
seperti plastik dan besi, dikumpulkan untuk ditimbang dan dapat diuangkan. Selain
itu, warga Desa Kentheng dan Keden juga memiliki lahan khusus untuk bercocok
tanam yang sekaligus memanfaatkan pupuk kompos yang telah mereka olah.
Kegiatan pertemuan kedua adalah penyuluhan dengan sasaran siswa-siswi
SMA As-Salam. Susunan acara penyuluhan kesehatan ‘Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat’ di SMA As-Salam :
1) Pembukaan dan perkenalan
2) Materi di kelompok kecil
3) Presentasi materi perwakilan kelompok
4) Penutup
Materi yang kami sampaikan mengenai PHBS di sekolah meliputi :
1) Kesehatan Lingkungan
a. Menggunakan air bersih
b. Menggunakan jamban sehat
c. Membuang sampah pada tempatnya
2) Gaya Hidup
a. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
b. Mengonsumsi makanan di warung sekolah atau kantin sehat
c. Melakukan olahraga secara teratur dan terukur di sekolah
d. Melakukan PSN minimal seminggu sekali di sekolah
e. Tidak merokok
f. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan minimal
enam bulan sekali
g. Memotong dan membersihkan kuku
h. Menggosok gigi minimal 2 kali sehari sesudah makan dan
sebelum tidur
3) Upaya Kesehatan Masyarakat
a. Pemanfaatan ruang UKS di sekolah
b. Dokter Kecil / Kader Kesehatan Remaja
c. Dana sehat sekolah
Penyuluhan dimulai pukul 09.00 dan berlangsung sekitar 195 menit
untuk seluruh sesi. Siswa-siswi mengikuti penyuluhan dengan antusias dan
aktif menjawab pertanyaan yang kami berikan. Hal ini ditandai dengan para
siswa yang dapat kembali menyampaikan materi dengan baik.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
1) Pola hidup bersih dan sehat di tatanan sekolah penting dilakukan
untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mencegah timbulnya
penyakit.
2) Kegiatan penyuluhan dan penilaian PHBS dilakukan di dua tempat
yaitu Desa Kentheng dan Keden serta SMA As-Salam.
3) Kegiatan penyuluhan dan penilaian PHBS di Desa Kentheng dan
Keden serta SMA As-Salam berlangsung lancar dan menunjukkan
tanggapan yang baik dari peserta penyuluhan saat disampaikannya
indikator-indikator tatanan rumah tangga dan sekolah.
4) Masalah PHBS yang mendominasi dalam tatanan rumah tangga
adalah masih adanya anggota keluarga yang merokok,dan masih
adanya keluarga yang tidak memiliki jaminan kesehatan.
5) Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik,
guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai
gangguan dan ancaman penyakit.
6) Sekolah dengan PHBS yang baik dapat meningkatkan semangat
proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar peserta
anak didik serta meningkatkan citra sekolah sebagai institusi
pendidikan sehingga mampu menarik minat orang tua dan menjadi
percontohan sekolah sehat bagi sekolah yang lain.
7) Daerah dengan PHBS yang baik dapat meningkatkan citra pemerintah
daerah di bidang kesehatan dan pendidikan.
B. Saran
1) Sebaiknya materi yang telah disampaikan kepada adik-adik SMA As-
Salam dapat disebarluaskan ke seluruh warga sekolah dan
diaplikasikan dalam kehidupan.
2) Sekolah meningkatkan fasilitas untuk memenuhi program PHBS
supaya warga sekolah SMA As-Salam mencapai taraf paripurna.
3) SMA As-Salam mengaktifkan UKS serta Kader Kesehatan Remaja
lebih berperan aktif sehingga tindakan preventif bisa ditingkatkan.