laporan farmako (obat otonom)

Upload: fila-delvia

Post on 14-Jan-2016

58 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

farmako

TRANSCRIPT

Laporan Hasil Praktikum Kelompok

FARMAKODINAMIK OBAT-OBAT OTONOM

I. PendahuluanPada pratikum ini mahasiswa akan mengamati efek berbbagai obat yabg bekerja melalui saraf otonom, baik simpatis maupun para simpatis. Golongan obat otonom banyak digunakan sehari-hari untuk menanggulangi berbagaai macam penyakit.

Pratikum dilakukan dengan disain tersamar ganda- placebo control dimana baik orang percobaan, mahasiswa yang melakukan pengamatan dan instruktur, tidak mengetahui obat apa yang diminum masing-masing orang percobaan, hal ini untuk memastikan tidak ada factor subyektif dan efek placebo reactor, sehingga hasil percobaan lebih obyektif dan akurat menggambarkan efek farmakodinamika obat otonom.II. Tujuan :1. Mampu I mengenal efek farmakodinamik, farmakokinetik, indikasi, kontraindiksi dan efek samping berbagai obat otonom.

2. Mampu menjelaskmar ganda-plasebo control

3. Mampu melakukan dan mengamati efek farmakodinamik obat otonom pada orang percobaan dengan kerjasama kelompok yang baik.

4. Mampu menginformasikan hal-hal yang perlu diketahui pasien sebelum menggunakan obat otonom.III. Alat dan Bahan

Tensimeter

- Gelas Ukur

- Penggaris

- Permen karet

Stetoskop

- Gelas Beaker

- Metronome

Obat-obat : Ekstrak Belladona 30mg, Ephedrin 25 mg, Propanolol 20 mg, Plasebo yang dikemas dalam kapsul yang sama besar dan warnyanya.IV. Cara Kerja:

1. Persiapan : 2 orang percobaan dalam keadaan perut kosong (tidak makan 4 jam sebelumnya), tidak memiliki gangguan ritme jantung, hipertensi, asma dan tukak lambung karena kontraindikasi beberapa obat otonom dalam percobaan ini.

2. Minta orang percobaan (OP) untuk berbaring di atas meja laboratorium dengan tenang

3. Lakukan pengukuran tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi napas, lebar pupil (ukur dalam keadaan sinar yang konstan). Lakukan lagi setelah jeda 5 menit dan ambil nilai rata-ratanya sebagai parameter dasar.

4. Ukur produksi saliva yang dirangsang dengan mengunyah permen karet selama 5 menit, dan di tampung dalam gelas beaker, lalu diukur dengan menggunakan gelas ukur, catat sebagai parameter dasar. (Permen karet dikunyah dan liur boleh ditelan sampai habis rasa manisnya, baru kemudian hasil liur kunyahan berikutnya yang ditampung selama 5 menit.) Bila hasil tampungan banyak busanya, tambahkan 1 ml alcohol 70%, sehingga busa berkurang dan permukaan air liur lebih mudah diukur.

5. Cucilah gelas beaker dan gelas ukur setiap selesai penampungan air liur.

6. Sebelum minum obat, dengan manset tensimeter tetap terikat pada lengan atas (untuk mempermudah dan mempercepat pengukuran), OP diminta untuk berlari ditempat, sesuai bunyi metronome selama 2 menit (kecepatan 120 kali angkat kaki per menit : 60 kaki kanan dan 60 kaki kiri). Kaki harus diangkat cukup tinggi 30 cm dari lantai, sehingga dengan latihan fisik ini tekanan darah sistolik meningkat 35 mmHg dan denyut nadi 30-50/menit

7. Setelah itu OP berbaring dan lakukan pengukuran tekanan darah ,nadi, frekuensi napas, dan catatlah sebagai parameter setelah latihan fisik.

8. OP diminta untuk meminum obat

9. Sambil berbaring lakukan pengukuran tekanan darah, nadi, frekuensi napas, diameter pupil dan volume saliva pada menit ke 20, 40 dan 80.

10. Pada menit ke-80, OP diminta melakukan latihan fisik yang sama dan segera dilakukan pengukuran tekanan darah, frekuensi nadi, dan nadi

11. Catat dan laporkan hasil serta amati gejala yang terjadi pada OP 2 jam berikutnya.

PEMBAHASAN

Ekstrak belladonaEkstrak belladonna merupakan obat golongan anti muskarinik yang menimbulkan efek parasimpatomimetik. Obat ini memiliki efek miosis, peningkatan peristaltic usus, penurunan tekanan darah, dan bronkokonstriksi. Efek samping obat ini adalah takikardia, demam, dan berkurangnya saliva. Kontraindikasi bagi penderita asma.EfedrinEfedrin adalah suatu alkaloid yang terdapat dalam tumbuhan yang di sebut efedra atau ma huang. Merupakan komponen obat herbal sebagai obat pelangsing, penyegar dan pelega napas. Efektif di berikan secara oral, masa kerjanya jauh lebih panjang, efek sentralnya lebih kuat dan di butuhkan dosis yang cukup besar. Merupakan obat yang tua, yang di gunakan sebagai pelega napas dengan kata lain untuk pengontrol asma.

Efedrin merupakan obat agonis reseptor adrenergic, bekerja merangsang pelepasan neurotransmitter norepinerfin sehingga menimbulkan efek simpatomimetik, seperti peningkatan tekanan darah dan nadi, midriasis, penurunan peristaltic usus dan bronkodilator.

Efek samping dari pemakaian obat ini adalah gangguan iritabilitas, gangguan tidur, penurunan nafsu makan, aritmia dan hipertensi. Obat ini dikontraindikasikan pada penderita penyakit jantung,hipertensi dan diabetes.

Efedrin ini mempunyai efek 1 dan 2.

1 memiliki fungsi:

Meningkatkan jumlah denyut jantung

Meningkatkan kekuatan pompa jantung

Meningkatkan pelepasan renin

2 memiliki fungsi:

Vasodilatasi

Relaksasi GIT dan bronkusPropanololPropanolol adalah obat golongan -blocker nonselektif, yang berfungsi menurunkan tekanan darah.dan merupakan antagonis reseptor - adrenergic. Obat ini diindikasikan untuk hipertensi, aritmia, vibrilasi, takikardia,tremor,varises esophagus, dan infark miokard.obat ini dikontraindikasikan dengan penderita asma,gagal jantung kongestif,bradikardi. Efek samping dari pemakaian obat ini adalah bronkospasme, gagal jantung kongestif, dan infark miokard akut.

PlaseboPlasebo adalah istilah obat yang dibuat tanpa bahan kimia yang kadang hanya berisi cairan garam. Plasebo biasanya berwujud pil, kaplet atau sirup. Walaupun secara kasat mata plasebo sangat mirip obat, tapi isinya ternyata hanya tepung atau gula.Plasebo awalnya digunakan dalam riset obat-obatan sebagai pembanding untuk menguji efek suatu obat. Namun, anehnya, seringkali ditemukan bahwa orang yang minum plasebo ternyata keadaan kesehatannya membaik.Hasil Pengamatan:

OPA: PutriNo Obat: 93 (Ekstrak belladona)

Menit ke-0Menit ke-20Menit ke-40Menit ke-60

Tekanan Darah110/70 mmHg110/70 mmHg100/70 mmHg110/70 mmHg

Nadi70/menit76/menit78/menit75/menit

Frekuensi Napas22/menit20/menit21/menit22/menit

Diameter pupil0,4 mm0,4 mm0,4 mm0,4 mm

Volume Saliva6,5 ml6,5 ml6,5 ml6,5 ml

Lari

Tekanan Darah140/70--100/70

Frekuensi Nadi94/menit--98/menit

Keluhan OP A : mulut kering, pusing.

OP B: SumindahObat No. 97 (Propranolol)Menit ke-0Menit ke-20Menit ke-40Menit ke-60

Tekanan Darah110/80 mmHg100/50 mmHg100/60 mmHg100/70 mmHg

Nadi94/menit90/menit62/menit76/menit

Frekuensi Napas26/menit24/menit24/menit20/menit

Diameter pupil0,4 mm0,4 mm0,4 mm0,4 mm

Volume Saliva11 ml9,5 ml10 ml12,5 ml

Lari

Tekanan Darah160/60--140/50

Frekuensi Nadi110/menit--100/menit

Keluhan OP B : berdebar-debarPembahasanPada OP A meminum obatnya adalah ekstrak belladona karena pada waktu meminum obat sehabis lari timbul mulut terasa kering dan pusing, tapi kami menebak pada OP A obatnya adalah propranolol. Kami menebak obat propranolol, karena melihat tekanan darah pada OP setelah lari pada menit ke 60 justru menurun, padahal dengan melakukan aktivitas fisik tekanan darah seharusnya meningkat lalu mulut kering dan produksi saliva berkurang dirasakan setelah lari pada menit ke 60 bukan pada saat pengukuran dilakukan. Pada OP B meminum obat propanolol karena tekanan darah OP turun dari 160/60 mmHg sampai ke 100/50 mmHg setelah meminum obat sekitar 20 menit. Dugaan kami diperkuat karena keluahan yang dirasakan OP seperti bederbar-debar merupakan efek samping obat propanolol.KesimpulanJadi dengan adanya praktikum farmakodinamik obat-obat otonom ini kami mampu mengenali farmakodinamik, farmakokinetik, indikasi, kontraindikasi dan efek samping berbagai obat-obat otonom khususnya obat yang digunakan dalam praktikum ini, contohnya saja kelompok kami mendapat obat ekstrak belladonna dan propanolol. Setelah praktikum ini kami mampu mengenali berbagai efek samping obat misalnya ekstrak belladonna: mulut OP terasa kering dan pusing, sedangkan propanolol: rasa bedebar-debar. Propranolol yang kerjanya harus dirangsang dengan latihan fisik seperti lari telah terbukti dengan adanya penurunan tekanan darah setelah aktivitas tersebut dilakukan. Namun efek samping obat yang dirasakan individu tidak selalu sama.

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANALaporan Kelompok

FARMAKOLOGIKELOMPOK D1Malisa S.T Nahak (10.2007.003)

Ebed Herbert Ezra Lico (10.2007.168)

I Komang Agus Sudarma (10.2007.216)

Dwita Permatasari (10.2008.214)

Dynastiani (10.2008.143)

Sumindah (10.2008.215)

Putri Chairani (10.2008.219)

Vincensia Priska Priscylla Babay (10.2008.213)