farmako toksikologi obat new

32
1 dr. Intan Zainafree, MH.Kes. dr. Intan Zainafree, MH.Kes. Jurusan IKM – FIK Jurusan IKM – FIK Universitas Negeri Semarang Universitas Negeri Semarang TOKSIKOLOGI OBAT

Upload: evahida

Post on 06-Sep-2015

256 views

Category:

Documents


41 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

  • *

    dr. Intan Zainafree, MH.Kes.

    Jurusan IKM FIK

    Universitas Negeri Semarang

    TOKSIKOLOGI OBAT

    *

  • *

    ilmu mengenai racun termasuk mendeteksi, mengisolasi, memisahkan dan menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif, cara kerja racun dalam tubuh dan bahan yang digunakan utk menetralkan.

    TOKSIKOLOGI

    KERACUNAN

    TOKSIKOLOGI

    *

  • *

    Obat dan Racun

    terpisah melalui dosis dan cara pemberian

    Obat :

    Adalah bahan atau campuran bahan yang berasal dari hewan, tt-an atau zat kimia yang dapat digunakan untuk mencegah, menghilangkan, mengobati, mendiagnosa ataupun menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit dan juga untuk mempercantik badan.

  • *

    Racun

    Adalah zat atau bahan yang bila masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung ( inhalasi), suntikan dan absorbsi melalui kulit, atau digunakan terhadap organisme hidup dengan dosis relatif besar akan merusak kehidupan atau mengganggu dengan serius satu atau lebih organ atau jaringan

  • *

    Rumah tangga : disinfektan, insektisida

    Pertanian : pestisida

    Medis : narkotika, obat keras dan obat lain

    Industri : logam berat, asam dan basa kuat

    Alam bebas : ganja, jamur, binatang berbisa

    Jenis zat yang berpotensi sebagai racun berasal dari :

    kelainan genetik (primakuin, INH) defisiensi enzim (pada neonatus prematur spt. Kloramfenikol) interaksi obat

    Dasar terjadi keracunan

  • *

    Zat racun diproduksi oleh tumbuhan, hewan atau bakteri.

    Phytotoxins

    Zootoxins

    Bacteriotoxins

    PENYEBAB KERACUNAN

  • *

    Jenis-jenis Toksikologi :

    Toksikologi Deskriptif

    Toksikologi Mekanistik

    Toksikologi Regulatif

    Toksikologi Forensik

    Toksikologi Klinik

    Toksikologi Kerja

    Toksikologi Lingkungan

    Ekotoksikologi

  • *

    Toksikologi Deskriptif

    Melakukan uji toksisitas untuk mendapat informasi yang digunakan untuk mengevaluasi resiko yang timbul oleh bahan kimia terhadap manusia dan lingkungan

    Toksikologi Mekanistik

    Menentukan bagaimana zat kimia menimbulkan efek yang merugikan pada organisme hidup

  • *

    Toksikologi Regulatif

    Menentukan apakah suatu obat mempunyai resiko yang rendah untuk dipakai sebagai tujuan terapi

    Toksikologi Forensik

    Mempelajari aspek hukum kedokteran akibat penggunaan bahan kimia berbahaya dan membantu menegakkan diagnosa pada pemeriksaan postmortem

  • *

    Toksikologi Klinik

    Mempelajari gangguan yang disebabkan substansi toksik, merawat penderita yang keracunan dan menemukan cara baru dalam penanggulangannya

    Toksikologi Kerja

    Mempelajari bahan kimia pada tempat kerja yang membahayakan pekerja dalam proses pembuatan, transportasi, penyimpanan maupun penggunaannya

  • *

    Toksikologi Lingkungan

    Mempelajari dampak zat kimia yang berpotensi merugikan sebagai polutan lingkungan

    Ekotoksikologi

    Mempelajari efek toksik zat kimia terhadap populasi masyarakat

  • *

    Toksikologi Ekperimental :

    Pemakaian obat secara kronik (anti hipertensi, obat TBC, kontrasepsi), harus disertai data karsinogenik dan teratogenik dari obat tersebut

    Pemakaian obat dalam waktu pendek (obat cacing), harus memenuhi sarat toksisitas akut

  • *

    Klasifikasi Keracunan

    1. menurut cara terjadinya keracunan

    Keracunan AkutKeracunan Kronis

    2. menurut mula terjadinya keracunan

    Self PoisoningMeracuni diri sendiri

    Attempted SuicideUsaha bunuh diri

    Accidental PoisoningTidak disengaja

    Homicidal PoisoningAkibat pembunuhan

  • *

    NeurotoksikKardiotoksikNefrotoksikHepatotoksik

    3. menurut organ terkena keracunan

    Gol. AlkoholGol. FenolGol. Logam berat

    4. menurut jenis bahan kimia

  • *

    Accidental Poisoning :

    Anak-anak balita

    kebiasaan memasukan benda ke dalam mulut (termasuk obat-obat yang menarik warna dan rasanya, spt. Tablet berlapis gula, warna-warni tablet dan sirup, serta aromanya),minyak tanah dll.

  • *

    Pada anak muda

    biasanya golongan opiat yang disalahgunakan (untuk mencari kesenangan)

    Pada orang dewasa

    golongan barbiturat, gol. Hipnotik & sedatif lain dan Obat nyamuk cair merupakan pilihan utama bagi orang yang mengalami depresi berat untuk bunuh diri

  • *

    Self Poisoning

    Kecelakaan karena kurang hati-hati dalam penggunaan

    Misal: keracunan pestisida atau insektisida

    Keracunan oleh toksin tertentu (biasanya dihasilkan oleh mikroba)

    Misal : Enterotoksin yang dihasilkan oleh kuman stafilokokus

    Toksin botulinum yang yang terdapat dalam makanan kaleng yang sudah rusak karena pengawetan tidak sempurna

  • *

    Keracunan yang disebabkan oleh makanan sehari-hari yang mengandung racun

    Misal : Sianida dalam singkong

    Muskarin pada jamur

    As.Jengkolat pada jengkol penyumbatan tubuli ginjal hematuria dan anuria.

    Keracunan Borax dan Formalin pengawetan makanan seperti bakso, ikan tahu dsb.

  • *

    Tanda / gejala sangat tergantung kepada jenis dan kekuatan kerja racun (potensi) serta tempat kerja (organ sasaran) dari zat racun tersebut.

    Banyak racun yang tidak menimbulkan gejala spesifik,

    Mis. Koma : dapat ditimbulkan oleh keracunan hipnotik, stimulansia, gol. Salisilat, antidepresi dsb.

    Tanda-tanda keracunan

  • *

    Namun ada beberapa bahan kimia yang memberikan tanda/gejala khusus bila terjadi keracunan

    Mis. :

    Gol. Hipnotik : menimbulkan koma dengan tonus dan reflek otot menurun

    Gol. Antikolinergik : menimbulkan gejala midriasis, takikardia, retensi urin,halusinasi kulit merah dan panas

    LIHAT TABEL 52-1 FT U I HAL 833

  • *

    Kesadaran Respirasi Tekanan darah Kejang Pupil mata Jantung Bising usus Dll

    Yang perlu diperhatikan pada permulaan keracunan

  • *

    1. Kesadaran

    Penurunan kesadaran merupakan petunjuk penting tentang beratnya keracunan. Makin dalam koma ,makin berat keracunan dan persentase kematian juga akan bertambah

    Secara toksikologi penurunan kesadaran dibagi atas 4 tingkat

    Tingkat I : Penderita mengantuk ,tapi masih bisa diajak bicara.

    Tingkat II : Penderita sopor,bereaksi dengan rangsangan minimal

    Tingkat III : Penderita sopor-komatus,bereaksi dengan rangsangan maks

    Tingkat IV : penderita koma, tidak ada reaksi sama sekali

  • *

    2. Respirasi.

    Salah satu penyebab kematian pada keracunan adalah terhambatnya aliran nafas oleh sekresi mukus seperti pada keracunan organo pospat

    Depresi pernafasan sering penyebab kematian pada keracunan obat-obat ssp.

    3.Tekanan darah

    Penurunan tekanan darah sering sering terjadi pada keracunan dan dapat pula timbul syok tapi tidak begitu berat, bisa diatasi dengan tindakan sederhana.Syok berat umumnya berhubungan dengan kerusakan pusat vasomotor dan prognosa yang jelek.

  • *

    4. Kejang.

    Kejang merupakan tanda adanya stimulansia pada ssp (mis,amfetamin) ,medula spinalis (striknin), hubungan saraf otot (insektisida organo pospat)

    5.Pupil dan refleks ekstramitas

    6. Bising usus

    Perubahan bising usus menyertai perubahan derajat kesadaran.Pada derajat kesadaran tingkat III ,biasanya bising usus negatif,dan tingkat IV selalu negatif. dapat dipakai untuk pasien yang pura-pura pingsan.

    7. Lain-lain

    Gejala lain seperti gangguan keseimbangan asam basa,air, tanda kerusakan hati dan ginjal,retensi urin ,muntah dan diare dll.

  • *

    Terapi simtomatis,.Mencegah absorbsi selanjutnya dari racunMempercepat pengeluaran racun dari tubuh.

    Terapi intoksikasi

    Secara umum penanggulangan keracunan dengan cara :

  • *

    Hilangkan gejala-gejala keracunan

    Pertahankan fungsi vital

    Bila perlu beri antidotum tertentu bila sudah diketahui jenis racunnya

    Mempercepat ekskresi obat.

    Saliva dan sekret bronkus yang berlebihan sering menyumbat saluran nafas (terutama obat kolinergik). Tindakan pertama :

    Lakukan pembersihan mulut dan jalan nafas, pasien dibaringkan dengan posisi miring bergantian kanan dan kiri.Bila perlu berikan bantuan pernafasan dengan respirator mekanik

    A. Terapi simptomatik

  • *

    B. Pencegahan absorbsi racun

    1. Keracunan melalui kulit :

    lakukan pencucian dengan sabun dan

    air (jangan gunakan pelarut organik)

    2. Keracunan melalui inhalasi :

    segera pindahkan pasien ke tempat

    yang segar dan udaranya bersih

  • *

    3. Keracunan peroral :

    Menimbulkan muntah (korek dinding farings belakang dengan spatel, atau memberikan apomorfin 5-8 mg secara s.c.)Bilas lambung dengan pipa karet berdiameter besar (mengeluarkan tablet yang belum hancur)Pemberian pencahar (meningkatkan peristaltik usus shg penyerapan lebih lama)Pemberian bubur karbon aktif (untuk menyerap obat/racun)
  • *

    C. Mempercepat pengeluaran racun

    Transfusi penggantiDialisis peritonealDiuresis paksaHemodialisis Hemoperfusi
  • *

    Racun yang bekerja lokal seperti zat korosif (asam dan basa kuat), menimbulkan nyeri hebat pada daerah yang terkena racun.Racun yang bekerja sistemik, menyerang organ vital seperti susunan syaraf pusat, jantung, paru-paru, ginjal dan hati yang mempengaruhi seluruh sistem tubuh seperti : narkotik yang menyerang ssp, as.oksalat menyerang kerja jantung, CO dan sianida menyerang sistem pernafasan, merkuri menyerang ginjal.
  • *

    Sampel untuk mengetahui peristiwa keracunan adalah sisa racun, sisa makanan jika racun bercampur bahan makanan, bekas muntahan, urine dan feses. Sampel dari korban adalah darah dan jaringan tubuh (terutama jika korban telah meninggal) seperti lambung dan isi lambung, hati dan organ lain yang diperlukan.
  • *