laporan farm - sapi perah kumbeng

28
Laporan Farm Unit Sapi Perah Oleh : Ari Fanda (0810612221) kelompok A4 Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang

Upload: jono-lono

Post on 31-Jul-2015

133 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

Laporan Farm

Unit Sapi Perah

Oleh :

Ari Fanda (0810612221)

kelompok A4

Fakultas Peternakan

Universitas Andalas

Padang

2012

Page 2: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya

sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini setelah menjalani farm selama 11 hari di unit

kandang sapi perah. Dan tak lupa shalawat serta salam untuk Nabi Muhammad SAW yang telah

membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Saya juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan

membimbing selama saya menjalani farm di unit kandang sapi perah. Tanpa bantuan mereka,

maka laporan ini tidak dapat dirampungkan.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kami

meminta maaf bila adakesalahan dalam kata-kata maupun penulisan.

Padang , 09 September 2012

Penulis

Page 3: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

PENDAHULUAN

Sapi perah adalah sapi yang khusus dipelihara untuk diambil susunya. Ada beragam jenis

sapi perah unggul yang biasa diternakkan, antara lain sapi shorhorn, frisiean Holstein, jersey,

brown swiss, red Danish dan droughtmaster.

Latar Belakang

Sebagian besar sapi perah yang ada di Indonesia adalah sapi bangsa Fries Holland (FH),

didatangkan dari negara-negara Eropa yang memiliki iklim sedang (temperate) dengan kisaran

suhu rendah berkisar 13 – 18oC (McDowell, 1972), 5-25oC (Jones and Stallings, 1999). Dengan

kondisi asal iklim tersebut, sapi perah FH sangat peka terhadap perubahan iklim mikro terutama

suhu dan kelembaban udara. Apabila sapi FH ditempatkan pada lokasi yang memiliki suhu tinggi

dan kelembaban udara yang tidak mendukung maka sapi tersebut akan mengalami cekaman

panas yang berakibat pada menurunnya produktivitas sehingga potensi genetiknya tidak dapat

tampil secara optimal.

Suhu udara di Indonesia pada umumnya tinggi yaitu antara 24 – 34oC, dan kelembaban

udara juga tinggi yaitu antara 60 - 90%. Hal ini dapat menyebabkan proses penguapan dari tubuh

sapi FH terhambat sehingga sapi mengalami cekaman panas (Wierama, 1990). Tingginya suhu

dan kelembaban udara tersebut disebabkan oleh radiasi matahari yang tinggi, sehingga lokasi

peternakan sapi perah FH di Indonesia akan lebih baik jika berada pada ketinggian di atas 800 m

d.p.l. Selain radiasi, produksi panas hewan yang berupa panas laten dan panas sensibel (Esmay,

1960), tinggi, luas, bahan atap dan bukaan ventilasi yang kurang tepat merupakan penyebab

naiknya suhu dan kelembaban udara dalam kandang sapi perah (Soegijanto, 1999).

Salah satu upaya untuk menurunkan suhu dan kelembaban udara di dalam kandang yaitu

dengan sistem ventilasi agar terjadi pertukaran udara di dalam dan luar kandang dengan baik

sehingga panas dalam kandang dapat diminimalisir. Pada ventilasi alamiah, pertukaran udara

terjadi jika ada perbedaan tekanan melalui bukaan bangunan dan angin. Luas bukaan ventilasi

sangat mempengaruhi pola aliran dan distribusi udara dalam kandang yang dapat menentukan

besarnya distribusi suhu dan kelambaban udara dalam kandang . Untuk memperoleh luas bukaan

Page 4: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

ventilasi (alamiah) yang menghasilkan distribusi suhu dan kelambaban udara dalam kandang

yang baik, diperlukan analisis sifat dan pola aliran serta distribusi udara dalam kandang.

Empat hal yang harus diperhatikan pemberian pakan sapi perah yaitu:

1. ketersediaan bahan harus kontinyu,

2. palatabilitas (tingkat kesukaan sapi)

3. harga pakan

4. produksi susu yang dihasilkan yaitu sapi yang berproduksi tinggi harus diberikan pakan

sesuai dengan kebutuhannya.

Page 5: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

TINJAUAN PUSTAKA

Peternakan sapi perah merupakan salah satu bidang yang mampu membangkitkan

perekonomian masyarakat. Namun dari pendekatan ekonomis, usaha itu terlihat kurang

menguntungkan karena pemilikan ternak yang rendah. Hal tersebut disampaikan Prof Dr Ir Sudi

Nurtini SU saat dikukuhkan dalam jabatan guru besar pada Fakultas Peternakan UGM, di Balai

Senat UGM.

Menurutnya, usaha tani sapi perah menguntungkan dan berkelanjutan apabila pemilikan

minimal 5,23 unit ternak atau 6 ekor sapi dan proporsi sapi laktasi 70%. Sementara itu, skala

ekonomis dapat dicapai dengan kepemilikan 10-12 ekor sapi per peternak.

Dalam pidato berjudul ''Insentif Ekonomi Peternakan Sapi Perah Rakyat'', Prof Nurtini

menyebutkan bahwa peternak membutuhkan insentif agar mereka dapat mengembangkan usaha

peternakan sapi perah yang lebih efisien. Dengan hal tersebut, diharapkan pada waktunya akan

memantapkan industri persusuan domestik.

''Peternak sapi perah rakyat masih saja mengalami disinsentif dan jika hal ini dibiarkan

terjadi, maka akan menjadi penghambat pencapaian keberhasilan industri persusuan nasional,''

katanya.

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan insentif ekonomi peternak sapi perah

rakyat adalah dengan perluasan pasar. Dalam praktik pemasaran susu segar, industri pengolahan

susu (IPS) masih dianggap sebagai pasar utama yang seharusnya hanya merupakan pasar

alternatif dari peluang pasar lain yang memiliki kaitan lebih erat dengan kepentingan peternak.

''Masyarakat Indonesia yang lebih memilih susu bubuk dan susu kental manis daripada susu

segar/susu cair merupakan tantangan sekaligus peluang bagi produsen. Terobosan peluang pasar

itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar pasar lebih kompetitif,'' kata wanita kelahiran

Yogyakarta, 25 Desember 1953 itu.

Page 6: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

Pola konsumsi susu masyarakat Indonesia berbeda dengan sejumlah negara maju di

dunia. Masyarakat Indonesia merupakan konsumen susu cair yang sangat kecil. Data Ditjen

Industri Agro dan Kimia menyebutkan pada 2007 konsumsi susu cair Indonesia hanya 18%,

sedangkan negara-negara Eropa hampir 100%, Amerika Serikat 99,7%, India 98%, Thailand

88%, dan China 76,5%.

Sementara itu, menurut data FAO (2011), konsumsi susu Indonesia pada 2007 adalah 7,3

liter/kap/th, lebih rendah dibandingkan dengan sesama negara ASEAN, seperti Malaysia 25

liter/kap/th, Thailand 22,1 liter/kap/th, dan Filipina 18 liter/kap/th.

Upaya perluasan pasar susu segar dapat dilakukan melalui program susu untuk anak sekolah.

Namun, upaya itu harus sinergi dengan upaya peningkatan kualitas susu dengan mengubah

perilaku peternak dan petugas yang menangani pascapanen. Lebih lanjut dikatakannya, Thailand

merupakan salah satu negara di kawasan ASEAN yang dalam penanganan industri persusuan

relatif lebih baik.

Produksi susu Thailand oleh peternak sapi perah skala kecil yang memiliki ternak antara 5-10

ekor dan sekitar 28% dari peternak memiliki lebih dari 20 ekor sapi perah. Populasi sapi perah di

Thailand pada tahun 2009 mencapai 498.000 ekor sapi dengan laktasi 293.000 ekor dan produksi

susu 840.000 ton, sedikit lebih tinggi daripada populasi sapi perah di Indonesia, padahal populasi

penduduk dan luas wilayah Thailand jauh lebih kecil dibandingkan dengan Indonesia.

Page 7: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

KEGIATAN

Senin / 27 Agustus 2012

Jam Kegiatan konsentrat Ampas

tahu

rumput Prod.

susu

keterangan

07.30

s/d

….

Membersihkan

kandang

Memandikan sapi

Memberikan

rumput

Memberikan

konsentrat ( dedak

+ jagung +

bungkil kelapa +

mineral)

Pemerahan dan

pengemasan susu

Memberikan air

minum sapi

Mencuci peralatan

Sapi 1,2,4

dan 5 =

3,5 kg

Baron,bun

ga dan

citra = 2

kg

------- Masing

masing

sapi 5

kg

Sapi 1=

3 liter

Sapi 2=

2,5 liter

*Sapi 1 dan 2

mengalami

sakit kaki

*produksi

susu pada

pagi hari

sebanyak 5,5

liter dari 2

ekor sapi

yang diperah

14.30

s/d

… .

Membersihkan

kandang

Memandikan sapi

Memberikan

konsentrat

Memberikan

rumput

Memberikan air

minum sapi

Sapi 1,2,4

dan 5 =

3,5 kg

Baron,bun

ga dan

citra = 2

kg

------- Masing

masing

sapi 5

kg

Page 8: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

Mencuci peralatan

Penyemprotan

kaki dengan

gusanex

Selasa / 28 Agustus 2012

Jam Kegiatan Konsentrat Ampas

tahu

Rumput Prod.

susu

keterangan

07.00

s/d

….

- membersihkan kandang

- memandikan sapi

- memberi konsentrat

- memberikan rumput

- memberikan air minum

- pemerahan dan

pengemasan

- mencuci peralatan

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3,5

kg

Baron,bunga

dan citra = 2

kg

------- Masing

masing

sapi 5 kg

rumput

Sapi 1=

2,7

liter

Sapi 2=

4,3

liter

Produksi

susu sapi

pada pagi

hari dari 2

ekor sapi

yang diperah

sebanyak 7

liter

- membersihkan

kandang

- memandikan sapi

- memberi konsentrat

- memberikan rumput

- memberikan air minum

- mencuci peralatan

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3,5

kg

Baron,bunga

dan citra = 2

kg

-------- Masing

masing

sapi 5 kg

rumput

Sapi 1=

2,7

liter

Sapi 2=

4,3

liter

Page 9: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

Rabu / 29 Agustus 2012

Jam kegiatan Konsentrat Ampas

tahu

rumput Prod.

susu

keterangan

07.00

s/d

….

KULIAH ------- Sapi 1=

1,4 liter

Sapi 2=

6,6 liter

Produksi

susu sapi

pada pagi

hari dari 2

ekor sapi

yang diperah

adalah

sebanyak 8

liter

14.30 - membersihkan kandang

- memandikan sapi

- memberikan konsentrat

- memberikan hijauan

- memberikan air minum

- mencuci peralatan

Sapi 1,2,4

dan 5 = 5

kg

Baron,

bunga dan

citra = 2

kg

------- Masing

masing

sapi 5

kg

Kamis / 30 Agustus 2012

Jam Kegiatan Konsentrat Ampas

tahu

rumput Prod

susu

keterangan

07.30

s/d

….

KULIAH Sapi 1=

3,5 liter

Sapi 2=

2,5 liter

*sapi no.4

mengalami

siklus

menuju

kelahiran

jam09.3014.30

s/d

- membersihkan kandang Sapi 1,2,4

dan 5 = 5

Rumput

Page 10: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

…. - memandikan sapi

- memberikan konsenrat

- memberikan hijauan

- memberikan air minum

- mencuci peralatan

- menguburkan pedet

yang mati

kg

Baron,

bunga dan

citra = 2

kg

seadanya

*produksi

susu pagi

hari dari 2

ekor sapi

sebanyak 6

liter

*pada jam

10.30 sapi

no.4

melahirkan

dengan

abnormal (5

menit

kemudian

pedet mati

dengan berat

pedet 11 kg)

*pedet

dikuburkan

pada sore

hari d

samping

kandang

Jumat / 31 Agustus 2012

Jam Kegiatan Konsentrat Ampas

tahu

Rumput Prod.

susu

keterangan

Page 11: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

07.00

s/d

….

- membersihkan kandang

- memandikan sapi

- memberi konsentrat

- memberikan rumput

- memberikan air minum

- pemerahan dan

pengemasan susu

- mencuci peralatan

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3,5

kg

Baron,bunga

dan citra = 2

kg

------- Masing

masing

sapi 5 kg

rumput

Sapi 1=

2 L

Sapi 2=

3 L

Sapi 4=

2 L

Sapi 1=

2,7

liter

Sapi 2=

4,3

liter

*Produksi

susu sapi

pada pagi

hari dari 3

ekor sapi

sebanyak 7

liter ( 2 liter

terdiri dari

kolostrum

dari sapi no

4)

- membersihkan

kandang

- memandikan sapi

- memberi konsentrat

- memberikan rumput

- memberikan air minum

- pemerahan pada sapi no

4

- mencuci peralatan

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3,5

kg

Baron,bunga

dan citra = 2

kg

-------- Masing

masing

sapi 5 kg

rumput

Sabtu /1 september 2012

Jam Kegiatan Konsentrat Ampas

tahu

rumput Prod

susu

keterangan

07.00

s/d

….

- membersihkan

kandang

- memandikan sapi

- memberikan konsentrat

- memberikan air minum

- memberikan rumput /

hijauan

- pemerahan dan

pengemasan susu

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3,5

kg

Baron,bunga

dan citra = 2

kg

------- Rumput

seadanya

Sapi 1=

2 liter

Sapi 2=

3 liter

Sapi 4=

6 liter

Produksi

susu pada

pagi hari dari

3 ekor sapi

sebanyak 11

liter.

Page 12: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

- mencuci peralatan

- membersihkan

kandang

- memandikan sapi

- memberikan konsentrat

- memberikan ampas

tahu

- memberikan air minum

- memberikan rumput

- mencuci peralatan

- penyemprotan kaki

dengan gusanex

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3,5

kg

Baron,bunga

dan citra = 2

kg

Sapi

1,2,4 dan

5 = 6 kg

Baron

dan

bunga= 3

kg

Rumput

seadanya

Minggu / 2 september 2012

Jam Kegiatan Konsentrat Ampas

tahu

rumput Prod

susu

keterangan

07.00

s/d

….

- membersihkan

kandang

- memandikan sapi

- memberikan konsentrat

- memberikan rumput

-memberikan air minum

- pemerahan dan

pengemasan susu

- mencuci peralatan

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3,5

kg

Baron,bunga

dan citra = 2

kg

Sapi

1,2,4 dan

5 = 6 kg

Baron

dan

bunga= 3

kg

Rumput

seadanya

Sapi 1=

3 L

Sapi 2=

3 L

Sapi 4=

5 L

Produksi

susu pada

pagi hari

sebanyak 11

liter dari 3

ekor sapi

yang diperah

membersihkan kandang

- memandikan sapi

- memberikan konsentrat

- memberikan rumput

-memberikan air minum

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3,5

kg

Baron,bunga

Sapi

1,2,4 dan

5 = 6 kg

Baron

Sapi 4=

3 L

Page 13: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

- pemerahan pada sapi

no 4

- mencuci peralatan

- menyemprotkan

gusanex pada kaki sapi

dan citra = 2

kg

dan

bunga= 3

kg

Senin / 3 september 2012

Jam Kegiatan Konsentrat Ampas

tahu

rumput Prod

susu

keterangan

07.00

s/d

….

- membersihkan

kandang

- memandikan sapi

- memberikan konsentrat

- memberikan ampas

tahu

- memberikan air minum

- memberikan hijauan

- melakukan pemerahan

dan pengemasan susu

- mencuci peralatan

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3,5

kg

Baron,bunga

dan citra = 2

kg

Sapi

1,2,4 dan

5 = 6 kg

Baron

dan

bunga= 3

kg

Sapi 1=

2,5 liter

Sapi 2=

4 liter

Sapi 4=

4 liter

Sapi 5=

1 liter

Produksi

susu sapi

pada pagi

hari dari 4

ekor sapi

adalah

sebanyak

11,5 liter

- membersihkan

kandang

- memandikan sapi

- memberikan konsentrat

- memberikan ampas

tahu

- memberikan air minum

- memberikan hijauan

- mencuci peralatan

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3,5

kg

Baron,bunga

dan citra = 2

kg

Sapi

1,2,4 dan

5 = 6 kg

Baron

dan

bunga= 3

kg

Page 14: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

Selasa / 4 september 2012

Jam Kegiatan Konsentrat Ampas

tahu

rumput Prod

susu

keterangan

07.00

s/d

….

- membersihkan

kandang

- memandikan sapi

- memberikan konsentrat

- memberikan ampas

tahu

- memberikan air minum

- memberikan hijauan

- melakukan pemerahan

dan pengemasan susu

- mencuci peralatan

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3 kg

Baron,bunga

dan citra = 2

kg

Sapi

1,2,4 dan

5 = 6 kg

Baron

dan

bunga= 3

kg

Sapi 1=

2 liter

Sapi 2=

3 liter

Sapi 4=

5 liter

*produksi

susu sapi

pada pagi

hari adalah

sebanyak 10

liter

*produksi

susu sapi

pada sore

hari dari sapi

no 4

sebanyak 2

liter

14.30

s/d

….

- membersihkan

kandang

- memandikan sapi

- memberikan konsentrat

- memberikan ampas

tahu

- melakukan pemerahan

san pengemasan susu

- memberikan air minum

- memberikan hijauan

- mencuci peralatan

Sapi 1,2,4

dan 5 = 2,5

kg

Baron,bunga

dan citra =

1,5 kg

Sapi

1,2,4 dan

5 = 6 kg

Baron

dan

bunga= 3

kg

Sapi 4=

2 liter

Rabu / 5 september 2012

Jam Kegiatan Konsentrat Ampas

tahu

rumput Prod

susu

keterangan

Page 15: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

07.00

s/d

….

- membersihkan

kandang

- memandikan sapi

- memberikan konsentrat

- memberikan ampas

tahu

- melakukan pemerahan

san pengemasan susu

- memberikan air minum

- memberikan hijauan

- mencuci peralatan

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3 kg

Baron,bunga

dan citra =

1,5 kg

Sapi

1,2,4 dan

5 = 6 kg

Baron

dan

bunga= 3

kg

Sapi 1=

2 L

Sapi 2=

4 L

Sapi 4=

6 L

Sapi 5=

2 L

*Produksi

susu sapi

pada pagi

hari

sebanyak 14

L

- membersihkan

kandang

- memandikan sapi

- memberikan konsentrat

- memberikan ampas

tahu

- memberikan air minum

- memberikan hijauan

- mencuci peralatan

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3 kg

Baron,bunga

dan citra =

1,5 kg

Sapi

1,2,4 dan

5 = 6 kg

Baron

dan

bunga= 3

kg

Kamis / 6 september 2012

Jam Kegiatan Konsentrat Ampas

tahu

rumput Prod

susu

keterangan

07.30

s/d

….

- membersihkan

kandang

- memandikan sapi

- memberikan konsentrat

- memberikan hijuan dan

air minum

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3,5

kg

Baron,bunga

dan citra = 2

------- Rumput

seadanya

Sapi 1=

1 liter

Sapi 2=

4 liter

*produksi

susu sapi

dari 4 ekor

sapi yang

diperah pada

pagi hari

Page 16: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

- pemerahan dan

pengemasan susu

- mencuci peralatan

kg Sapi 4=

7 liter

Sapi 5=

3 liter

sebanyak 15

liter

*produksi

susu sapi

pada sore

hari

sebanyak 2

liter dari sapi

no 4

13.00

s/d

….

Pengolahan dan

pengemasan susu rasa

vanilla dan strawberry

14.30

s/d

….

- membersihkan

kandang

- memandikan sapi

- memberikan konsentrat

- memberikan hijuan dan

air minum

- pemerahan dan

pengemasan susu

Mencuci peralatan

Sapi 1,2,4

dan 5 = 3,5

kg

Baron,bunga

dan citra = 2

kg

------- Rumput

seadanya

Sapi 4=

2 liter

Page 17: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

PEMBAHASAN

Pemeliharaan sapi perah

1. Sanitasi dan Tindakan Preventif

Pada pemeliharaan secara intensif sapi-sapi dikandangkan sehingga peternak mudah

mengawasinya, sementara pemeliharaan secara ekstensif pengawasannya sulit dilakukan

karena sapi-sapi yang dipelihara dibiarkan hidup bebas. Sapi perah yang dipelihara dalam

naungan (ruangan) memiliki konsepsi produksi yang lebih tinggi (19%) dan produksi

susunya 11% lebih banyak daripada tanpa naungan. Bibit yang sakit segera diobati

karena dan bibit yang menjelang beranak dikering kandangkan selama 1-2 bulan.

2. Perawatan Ternak

Ternak dimandikan 2 hari sekali. Seluruh sapi induk dimandikan setiap hari setelah

kandang dibersihkan dan sebelum pemerahan susu. Kandang harus dibersihkan setiap

hari, kotoran kandang ditempatkan pada penampungan khusus sehingga dapat diolah

menjadi pupuk.

3. Pemberian pakan

Makanan sapi perah terdiri atas :

Hijauan

Berupa rumput rumputan dan kacang kacangan. Jenis rumput yang biasa diberikan pada

sapi perah antara lain rumput gajah, rumput raja, rumput setaria, rumput benggala,

rumput lapangan , rumput BD (brachiaria decumbens). Adapun jenis kacang kacangan

yang d jadikan pakan adalah lamtoro, turi dan gamal.

Konsentrat

Berupa dedak, jagung, bungkil kelapa, mineral

Limbah pertanian

Seperti jerami padi, batang jagung dsb.

Limbah industry

Page 18: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

seperti ampas tahu

Hasil yang diperoleh dari beternak sapi perah

1. Hasil Utama

Hasil utama dari budidaya sapi perah adalah susu yang dihasilkan oleh induk betina.

2. Hasil Tambahan

Selain susu sapi perah juga memberikan hasil lain yaitu daging dan kulit yang berasal

dari sapi yang sudah tidak produktif serta pupuk kandang yang dihasilkan dari kotoran

ternak.

Luka pada ternak sering terjadi akibat perkelahian, kanibal, atau tergores benda tajam. Penyebab

luka yang lain seperti serangan caplak, serangga penggigit, atau perbuatan manusia akiabt

operasi rutin, misal kastrasi, pengecapan dan pemotongan tanduk atau paruh.

Lalat akan semakin banyak, jika terdapat luka pada tubuh ternak. Jenis lalat rumah ( Musca)

yang memakan darah, sering membawa bakteri yang menyebabkan infeksi dan memperlambat

proses penyembuhan. Jenis lalat yang paling merugikan adalah lalat Chrysomia Screw-Worm,

banyak ditemui di Asia, termasuk Indonesia. Lalat ini meletakkan telurnya pada luka di tubuh

Page 19: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

ternak. Telur yang menetas menjadi ulat yang menyebabkan kerusakan, karena ulat-ulat ini

mengeram dan makan di dalam daging seputar luka.

Gusanex diformulasikan secara khusus untuk mengatasi luka, mempercepat penyembuhan dan

mencegah gangguan lalat.

Cara Penggunaan

Bersihkan dulu luka dengan air bersih.

Kocok Gusanex dengan baik, semprotkan dalam posisi tegak dengan jarak 10 cm dari luka dan

semprotkan secara merata hingga basah.

Page 20: Laporan Farm - Sapi Perah Kumbeng

PENUTUP

KESIMPULAN : Farm ini membuat saya dapat mengaplikasikan semua yang di dapat di

bangku kuliah. Mulai dari memberi pakan sapi, memerah sapi, sampai bagaimana mengolah susu

untuk layak di konsumsi.

SARAN : Untuk fasilitas dan peralatan kandang mungkin harus di tambah, soalnya

masih sangat kurang perlengkapan yang ada di kandang.