laporan c-organik

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanah merupakan hal yang penting sebagai media tanam bagi tanaman yang tumbuh di atasnya karena akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman itu sendiri, sehingga tanah yang baik memiliki komponen penyusun tanah yang terdiri dari bahan padat seperti bahan organik pada berbagai tingkat pelapukan, termasuk humus dan bahan mineral serta komponen penyusun tanah yang berupa pori diisi oleh air dan udara. Salah satu penyusun komponen tanah tersebut, bahan organik merupakan salah satu bahan yang sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk berkembang dan kandungan bahan organik pada tanah yang ideal adalah sekitar 5%. Bahan organik tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu sebagai gramulator yang berfungsi memperbaiki struktur tanah, penyediaaan unsur hara dan sebagainya, yang mana nantinya akan mempengaruhi seberapa jauh tanaman memberikan hasil produktivitas tinggi. Kandungan bahan organik pada masing-masing horizon merupakan petunjuk besarnya akumulasi bahan organik dalam keadaan lingkungan yang berbeda. Komponen bahan organic yang penting adalah C dan N. bila jumlah C- Organik dalam tanah diketahui, maka kandungan bahan organic tanah juga dapat dihitung. Berdasarkan hal 1 | Ilham Nugroho

Upload: ilham-nugroho

Post on 25-Jul-2015

453 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN C-ORGANIK

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tanah merupakan hal yang penting sebagai media tanam

bagi tanaman yang tumbuh di atasnya karena akan berpengaruh

pada pertumbuhan tanaman itu sendiri, sehingga tanah yang baik

memiliki komponen penyusun tanah yang terdiri dari bahan padat

seperti bahan organik pada berbagai tingkat pelapukan, termasuk

humus dan bahan mineral serta komponen penyusun tanah yang

berupa pori diisi oleh air dan udara.

Salah satu penyusun komponen tanah tersebut, bahan

organik merupakan salah satu bahan yang sangat dibutuhkan

oleh tanaman untuk berkembang dan kandungan bahan organik

pada tanah yang ideal adalah sekitar 5%. Bahan organik tanah

berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu sebagai

gramulator yang berfungsi memperbaiki struktur tanah,

penyediaaan unsur hara dan sebagainya, yang mana nantinya

akan mempengaruhi seberapa jauh tanaman memberikan hasil

produktivitas tinggi.

Kandungan bahan organik pada masing-masing horizon

merupakan petunjuk besarnya akumulasi bahan organik dalam

keadaan lingkungan yang berbeda. Komponen bahan organic

yang penting adalah C dan N. bila jumlah C-Organik dalam tanah

diketahui, maka kandungan bahan organic tanah juga dapat

dihitung. Berdasarkan hal inilah, maka dipandang penting untuk

melaksanakan praktikum bahan organik tanah.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum kali ini adalah

membandingkan kandungan C-Organik dan Bahan Organik pada

sampel tanah lahan semusim dan hutan produksi.

1 | I l h a m N u g r o h o

Page 2: LAPORAN C-ORGANIK

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Bahan Organik dan Bahan Organik Tanah

2.1.1. Bahan Organik

Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa

organik kompleks yang sedang atau telah mengalami proses

dekomposisi, baik berupa humus hasil humifikasi maupun

senyawa-senyawa anorganik hasil mineralisasi dan termasuk

juga mikrobia heterotrofik dan ototrofik yang terlibat dan

berada didalamnya. (AnonymousA,2010)

Bahan organik mencakup semua bahan yang berasal dari

jaringan tanaman dan hewan, baik yang hidup maupun yg

telah mati, pada berbagai fase (stage) dekomposisi.

(AnonymousA,2010)

Bahan organik merupakan bahan-bahan yang dapat

diperbaharui, didaur ulang, dirombak oleh bakteri-bakteri

tanah menjadi unsur yang dapat digunakan oleh tanaman

tanpa mencemari tanah dan air.

(AnonymousB,2010)

2.1.2. Bahan Organik Tanah

Bahan organik tanah merupakan penimbunan dari sisa-sisa

tanaman dan binatang yang sebagian telah mengalami

pelapukan dan pembentukan kembali.

(AnonymousB,2010)

Bahan organik tanah adalah semua jenis senyawa organik

yang terdapat di dalam tanah, termasuk serasah, fraksi bahan

organic ringan, biomassa mikroorganisme, bahan organik

terlarut di dalam air, dan bahan organic yang stabil atau

humus. (AnonymousC,2010)

2 | I l h a m N u g r o h o

Page 3: LAPORAN C-ORGANIK

Bahan organik tanah: lebih mengacu pd bahan (sisa jaringan

tanaman/hewan) yang telah mengalami

perombakan/dekomposisi baik sebagian/seluruhnya, yg telah

mengalami humifikasi maupun yg belum. (AnonymousA,2010)

Faktor yang Mempengaruhi Bahan Organik Tanah

Diantara sekian banyak faktor yang mempengaruhi

kadar bahan organik dan nitrogen tanah, faktor yang penting

adalah kedalaman tanah, iklim, tekstur tanah dan drainase.

Kedalaman lapisan menentukan kadar bahan organik dan

N. Kadar bahan organik terbanyak ditemukan di lapisan atas

setebal 20 cm (15-20%). Semakin ke bawah kadar bahan

organik semakin berkurang. Hal itu disebabkan akumulasi

bahan organik memang terkonsentrasi di lapisan atas.

Faktor iklim yang berpengaruh adalah suhu dan curah

hujan. Makin ke daerah dingin, kadar bahan organik dan N

makin tinggi. Pada kondisi yang sama kadar bahan organik

dan N bertambah 2 hingga 3 kali tiap suhu tahunan rata-rata

turun 100C. bila kelembaban efektif meningkat, kadar bahan

organik dan N juga bertambah. Hal itu menunjukkan suatu

hambatan kegiatan organisme tanah.

Tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah

liat maka makin tinggi kadar bahan organik dan N tanah, bila

kondisi lainnya sama. Tanah berpasir memungkinkan oksidasi

yang baik sehingga bahan organik cepat habis.

Pada tanah dengan drainase buruk, dimana air berlebih,

oksidasi terhambat karena kondisi aerasi yang buruk. Hal ini

menyebabkan kadar bahan organik dan N tinggi daripada

tanah berdrainase baik. Disamping itu vegetasi penutup tanah

dan adanya kapur dalam tanah juga mempengaruhi kadar

bahan organik tanah. Vegetasi hutan akan berbeda dengan

padang rumput dan tanah pertanian. Faktor-faktor ini saling

berkaitan, sehingga sukar menilainya sendiri.

3 | I l h a m N u g r o h o

Page 4: LAPORAN C-ORGANIK

(AnonymousB,2010)

2.2. Pengaruh BO terhadap sifat-sifat tanah

Bahan organik tanah berpengaruh terhadap sifat-sifat kimia,

fisika, maupun biologi tanah. Fungsi bahan organik di dalam tanah

sangat banyak, baik terhadap sifat fisika, imia, maupun biologi

tanah, antara lain sebagai berikut :

a. Berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap

ketersediaan hara. Bahan organik secara langsung merupakan

sumber hara N, P, S, unsur mikro maupun unsur hara esensial

lainnya. Secara tidak langsung bahan organik membantu

menyediakan unsur hara N melalui fiksasi N2 dengan cara

menyediakan energi bagi bakteri penambat N2, membebaskan

fosfat yang di fiksasi secara kimiawi maupun biologi dan

menyebabkan pengkhelatan unsure mikro sehingga tidak

mudah hilang dari zona perakaran.

b. Membentuk agregat tanah yang lebih baik dan memantapkan

agregat yang telah terbentuk sehingga aerasi, permeabilitas

dan infiltrasi menjadi lebih baik. Akibatnya adalah daya tahan

terhadap erosi akan meningkat.

c. Meningkatkan retensi air yang dibutuhkan bagi pertumbuhan

bahan tanaman

d. Meningkatkan retensi unsure hara melalui peningkatan muatan

di dalam tanah

e. Mengimobilitasi senyawa antropogenik maupun logam berat

yang masuk ke dalam tanah

f. Meningkatkan kapasitas sangga tanah

g. Meningkatkan suhu tanah

h. Mensuplai energi bagi organisme tanah

4 | I l h a m N u g r o h o

Page 5: LAPORAN C-ORGANIK

i. Meningkatkan organisme sporofit dan menekan organisme

parasit bagi tanaman.

(AnonymousC,2010)

j. Pengaruh Bahan Organik pada Sifat Fisik Tanah

1. stimulan terhadap granulasi tanah

2. memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah

3. menurunkan plastisitas dan kohesi tanah

4. meningkatkan daya tanah menahan air sehingga drainase

tidak berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi

stabil

5. mempengaruhi warna tanah menjadi coklat sampai hitam

6. menetralisir daya rusak butir-butir hujan

7. menghambat erosi, dan mengurangi pelindian

(pencucian/leaching).

(AnonymousA,2010)

k. Pengaruh Bahan Organik terhadap Sifat Kimia Tanah

1. meningkatkan hara tersedia dari proses mineralisasi bagian

bahan organik yang mudah terurai

2. menghasilkan humus tanah yang berperanan secara koloidal

dari senyawa sisa mineralisasi dan senyawa sulit terurai

dalam proses humifikasi

3. meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali

lebih besar ketimbang koloid anorganik

4. menurunkan muatan positif tanah melalui proses

pengkelatan terhadap mineral oksida dan kation Al dan Fe

yang reaktif, sehingga menurunkan fiksasi P tanah, dan

meningkatkan ketersediaan serta efisiensi pemupukan serta

melalui peningkatan pelarutan P oleh asam-asam organik

hasil dekomposisi bahan organik.

(AnonymousA,2010)

l. Pengaruh Bahan Organik terhadap Sifat Biologi Tanah

5 | I l h a m N u g r o h o

Page 6: LAPORAN C-ORGANIK

1. meningkatkan keragaman organisme yang dapat hidup

dalam tanah (makrobia dan mikrobia tanah)

2. meningkatkan populasi organisme tanah (makrobia dan

mikrobia tanah).

(AnonymousA,2010)

2.3. Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap BOT

Menurut Handayani dan Coyne (1995), perubahan

pengelolaan lahan atau peralilhan fungsi lahan dapat

mempengaruhi karakteristik labile C pools dan kualitas tanah

(daya suplai hara dan retensi unsur hara) sebelum kandungan

BOT berubah. Selain itu, variabel C pool labil juga lebih sensitif

untuk mendeteksi perubahan status kualitas tanah dibanding

pengukuran BOT, C-total atau N-total, terutama apabila virgin soil

(sodgrass), sistem olah tanah intensif dan tanpa olah tanah

dibandingkan (Handayani, 1996). Sistem olah tanah minimum dan

tanpa olah tanah selama lebih kurang 10 tahun dapat

mempertahankan atau bahkan meningkatkan C-organik yang

diikuti dengan keanekaragaman mikroflora tanah, aktivitas enzim

tanah serta perbaikan struktur tanah (Carter dan Mele, 1992;

Handayani, 1996). Adanya perbedaan tipe vegetasi pada suatu

lahan (hutan sekunder campuran dan alang- alang usia 10 tahun)

menunjukkan nilai C-total yang relatif sama tetapi apabila dilihat

kandungan pool C-labil cenderung berbeda baik

dalamkomposisimaupunkuantitasnya (Handayani, 1999). Hal ini

memberikan implikasi bahwa penggunaan nilai C-total saja be-

lum dapat mencerminkan status BOT atau kesuburan tanah

biologis secara detail. Pada hal keberadaan dan ketersediaan BOT

sebagai substrat bagi mikroorganisme memegang peranan

penting terutama dalam mengupayakan agar suatu ekosistem

tetap sustainable. Hal ini disebabkan karena ecosystem

sustainabilitysangat tergantung pada kelancaran mekanisme

6 | I l h a m N u g r o h o

Page 7: LAPORAN C-ORGANIK

siklus unsur-unsur hara, khususnya siklus C yang merupakan

pengontrol utama bagi siklus-siklus unsur hara yang lain seperti

N, P, dan S.

(Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 3, No. 2, 2001.

Hal. 75-83)

7 | I l h a m N u g r o h o

Page 8: LAPORAN C-ORGANIK

BAB IIIMETODOLOGI

3.1. Waktu dan tempat

Praktikum C-organik dan bahan organik tanah dilaksanakan

pada hari senin 06 Mei 2010 di Laboratorium Kimia Jurusan Ilmu

Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.

3.2Alat dan bahan

3.2.1. Alat

Labu Enlenmeyer 500 ml

Gelas ukur 20 ml

Timbangan

Pengaduk magnetis

Timbangan analitik

Pipet

3.2.2. Bahan

Sampel tanah hutan produksi dan tanah semusim

Sampel Blanko

Pereaksi

a. Larutan K2Cr2O7 10 ml

b. Larutan H2SO4 20 ml

c. Larutan H2O 200 ml

d. Larutan H3PO4 10 ml

e. Indicator diphenilanin 30 tetes

f. Titrasi fero sulfat Fe2SO4

8 | I l h a m N u g r o h o

Page 9: LAPORAN C-ORGANIK

3.3Langkah Kerja

Sampel tanah ditimbang dengan timbangan analitik dengan besar

0,5gr.

Setelah itu sampel tanah dimasukan kedalam Erlenmeyer,

kemudian tambahkan larutan K2CrO7 sebanyak 10 ml dengan

menggunkan pipet.

Kemudian tambahkan 20ml H2SO4 kedalam Erlenmeyer,lalu di

goyang-goyangkan sampai bereaksi. Dan diamkan selama 15-20

menit agar larutan tersebut tercampur.

Kemudian larutan di encerkan dengan air sebanyak 200ml dan

sesudah itu ditambahkan 10ml H3PO4 85% dan teteskan

difenilamina sebanyak 30 tetes dengan pipet.

Larutan sekarang dapat dititrasi dengan larutan fero sulfat FeSO4

melalui buret menggunakan pengaduk magnetis.

Perhatikan sampai berubah warna

Mencatat volume titrasi Fe2SO4 yang digunakan dan catat hasilnya

Gambar 1. Diagram alir

9 | I l h a m N u g r o h o

Page 10: LAPORAN C-ORGANIK

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Diagram Perbandingan

Hutan Produksi

Lahan semusim -

0.500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

1.80

0.42

3.110

0.724

C-Organik (%)BOT (%)

Gambar 2. Diagram Perbandingan C-Organik dan BOT

4.2. Pembahasan

Pada hutan produksi persentase C-organiknya yaitu 1,804%

dan kandungan bahan organik tanah yaitu 3,11%. Sedangkan

pada lahan semusim, persentase C-organiknya 0,42% dan

kandungan bahan organik tanahnya yaitu 0,724%. Dari hasil

diatas terlihat jelas bahwa kandungan BOT pada hutan produksi

lebih tinggi dibandingkan dengan dengan lahan semusim, hal ini

bisa disebabkan oleh factor penggunaan lahan yang berbeda

sehingga pengolahan yang terjadi pada setiap lahan berbeda

pula. Hutan produksi memilki kandungan bahan organic yang

tinggi karena pada lahan ini, masih banyak terdapat bahan

organic yang berupa sisa-sisa tanaman atau hewan yang telah

melapuk sehingga kandungan BOT ini lebih tinggi dibandingkan

pada lahan semusim.

10 | I l h a m N u g r o h o

Page 11: LAPORAN C-ORGANIK

Menurut Suryono dkk dalam Jurnal “PENGARUH RESIDU

BAHAN ORGANIK DAN KEDALAMAN PENGOLAHAN TANAH

TERHADAP PERTUMBUIIAN DAN HASIL JAHE” menyatakan bahwa

bahan organik tanah adalah bagian dari tanah yang merupakan

sistem komplek dinamis berasal dari sisa-sisa tanaman dan

hewan yang berada di alam tanah dan terus menerus mengalami

dekomposisi karena dipengaruhi faktor biologi, fisika dan kimia.

Sumber utama bahan organik tanah adalah tumbuh-tumbuhan. Di

daerah tropika, khususnyaa daerah tropika basah ketersediaan

bahan organik sangat melimpah karena tingginya radiasi matahari

dan curah hujan sehingga terdapat berbagai macam vegetasi

dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan yang tinggi.

Bahan organik mempunyai peranan yang sangat penting dalam

memperbaiki kesuburan tanah baik secara fisika, kimia maupun

biologi tanah. Pemberian bahan organic dapat berfungsi sebagai

pemasok unsur hara dan mempengaruhi kondisi fisika dan biologi

tanah yaitu merangsang granulasi, dan memantapkannya yang

menyebabkan perbaikan struktur tanah, kemampuan menahan air

meningkat, menurunkan plastisitas, kohesi dan sifat buruk tanah

lainnya serta peningkatan aktivitas mikrobia dalam tanah.

Pemberian bahan organik dapat berdampak bertahun-tahun

terhadap kondisi tanah, tergantung pada kemudahannya

terdekomposisi dan senyawa penyusun dari bahan organik

tersebut. Di samping pemberian bahan organik kedalaman

pengolahan tanah juga mempengaruhi kondisi tanah, pengolahan

tanah yang dangkal menyebabkan tanah segera mampat.

Kedalaman pengolahan tanah yang dalam dapat menyebabkan

pembalikan tanah bawah yang unsur-unsur haranya belum

tersedia terangkat ke atas sehingga belum tersedia bagi

tanaman. Kedalaman pengolahan tanah yang optimum mampu

menambah ketersediaan unsur hara bagi tanaman yang tadinya

tidak tersedia menjadi tersedia.

11 | I l h a m N u g r o h o

Page 12: LAPORAN C-ORGANIK

BAB VKESIMPULAN

Dari data yang di peroleh dari hasil praktikum yang kita lakukan

dapat disimpulkan bahwa Bahan Organik Tanah dihutan produksi dan

lahan semusim berbeda. Bahan Organik tanah yang ada di hutan produksi

dan hutan semusim tingkat BOT yang lebih tinggi adalah pada tanah di

hutan produksi sebesar 3,11%. Sedangkan untuk tanah yang ada di hutan

semusim tingkat BOT sangat rendah sebesar 0,724%.

Perbedaan antar BOT pada dua tanah di atas dapat disebabkan oleh

pengruh penggunaan lahan yang berbeda, sehingga menentukan C-

Organik yang ada pada setiap lahan dan menentukan bahan organic tanah

yang ada. Bahan organic tanah pada hutan produksi lebih tinggi,

disebabkan juga oleh masih banyaknya bahan organic yang berada di atas

permukaan tanah hutan produksi yang melapuk atau terurai dan bersatu

dengan tanah disekitarnya sehingga kandungan bahan organic tanah tinggi

dibandingkan dengan lahan semusim.

12 | I l h a m N u g r o h o

Page 13: LAPORAN C-ORGANIK

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous A. http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/. Diakses 13 Mei

2010

Anonymous B.http://lestarimandiri.org/index.php. Diakses 13 Mei

2010

Anonymous C.http://www.damandiri.or.id/file/anisuryaniipbbab2.pdf. Diakses 13 Mei 2010

Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia. Volume 3, No. 2, 2001. Hal. 75-

83

Suryono, M udji Santosa Lily Agustina.1997. PENGARUH RESIDU BAHAN ORGANIK DAN KEDALAMAN PENGOLAHAN TANAH TERHADAP

PERTUMBUIIAN DAN HASIL JAH.E (Zingiber offtcinaIe Rosc)

13 | I l h a m N u g r o h o

Page 14: LAPORAN C-ORGANIK

LAMPIRAN

A. Tabel Hasil Analisis

Sampel Kadar

Air(%)

Volume

Sampel

C-organik BOT

Hutan

produksi

26,423 7 1,804% 3,11%

Lahan

semusim

21,64 9,3 0,42% 0,724%

B. Dokumentasi

14 | I l h a m N u g r o h o

Page 15: LAPORAN C-ORGANIK

15 | I l h a m N u g r o h o