laporan bulan 1+
DESCRIPTION
laporan ppipTRANSCRIPT
-
1
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN (PPIP)
PROVINSI JAWA TENGAH TA 2013
LAPORAN BULAN KE :
1 (SATU)
PERIODE : 17 JULI 16 AGUSTUS 2013
PEKERJAAN : JASA KONSULTASI PERORANGAN FASILITATOR PEMBERDAYAAN PPIP REGULER 2013
LOKASI : Desa Bakulan Kec. Kemangkon Desa Kemangkon Kec. Kemangkon Desa Majasem Kec. Kemangkon
NOMOR KONTRAK : 101/PKK/Pp.11/Fas-PPIP/2013, tgl : 17 Juli2013
NOMOR SPMK : 101/SPMK/Pp.11/Fas-PPIP/2013, tgl : 17 Juli2013
KABUPATEN : PURBALINGGA
Dilaporkan Oleh :
MOH. FAUZAN HIDAYAT, ST
FASILITATOR TEKNIK PPIP APBN 2013
PROV. JATENG
-
2
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang
Mendukung penanggulangan kemiskinan di daerah perdesaan,
Kementerian Pekerjaan Umum melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya
telah melaksanakan berbagai program. Di antaranya Program Kompensasi
Pengurangan Subsidi - Bahan Bakar Minyak di bidang Infrastruktur
Perdesaan (PKPS-BBM IP) pada tahun 2005, Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP) yang dimulai pada tahun 2007 sampai
saat ini.
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan atau yang lebih
dikenal PPIP berupaya menciptakan dan meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat, baik secara individu maupun kelompok melalui partisipasi
dalam memecahkan berbagai permasalahan yang terkait kemiskinan dan
ketertinggalan desanya sebagai upaya meningkatkan kualitas kehidupan,
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat.
PPIP merupakan program berbasis pemberdayaan di bawah payung
PNPM Mandiri, yang bantuannya meliputi fasilitasi dan memobilisasi
masyarakat dalam melakukan identifikasi permasalahan kemiskinan,
menyusun perencanaan dan melaksanakan pembangunan infrastruktur
desanya.
Lokasi PPIP tersebar di 29 provinsi, dengan sasaran lokasi mengikuti
ketetapan SK Menteri Pekerjaan Umum.
Dalam pelaksanaannya PPIP akan terus meningkatkan kualitas
pemberdayaan masyarakat dan peran stakeholder dalam pelaksanaan
program. Hal-hal tersebut dilakukan melalui:
1. Peningkatan kepekaan dan kesadaran di semua tingkatan melalui
pelaksanaan Public Awareness Campaign (PAC) yang optimal;
-
3
2. Peningkatan kapasitas penyelenggara melalui pelatihan yang akan
diintegrasikan ke dalam system penyelenggaraan program;
3. Pemantauan kinerja yang akan dilakukan secara berjenjang dari tingkat
pusat, propinsi, kabupaten, sampai ke tingkat terendah di desa;
4. Peningkatan partisipasi masyarakat secara aktif dalam pelaksanaan
program khususnya peran serta perempuan dan masyarakat kelompok
miskin, terutama dalam proses pengambilan keputusan;
5. Penilaian kinerja yang dikaitkan dengan system, penghargaan, dan
sanksi bagi penyelenggara program, dari tingkat pusat, propinsi,
kabupaten, sampai ke tingkat desa berdasarkan kinerja dalam
pelaksanaan program; dan
6. Penguatan mekanisme serta implementasi penanganan pengaduan.
Dengan upaya peningkatan tersebut, diharapkan dapat mendorong
keterlibatan masyarakat secara optimal dalam semua tahapan kegiatan,
mulai dari pengorganisasian masyarakat, penyusunan rencana program,
menentukan kegiatan pembangunan infrastruktur perdesaan, serta
pengelolaannya.
I.2. Maksud dan Tujuan
Program ini dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan dan
memperkuat implementasi tatakelola pemerintahan yang baik (good
governance) di tingkat pemerintah.
Sedangkan tujuan PPIP adalah untuk mewujudkan peningkatan
akses masyarakat miskin, hampir miskin, dan kaum perempuan, termasuk
kaum minoritas terhadap pelayanan infrastruktur dasar perdesaan berbasis
pemberdayaan masyarakat dalam tata kelola pemerintahan yang baik.
I.3. Komponen PPIP
-
4
a. Penguatan Kapasitas Masyarakat dalam Perencanaan dan
Pembangunan
Program ini akan mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat,
memberdayakan dan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
memprioritaskan, merancang, melaksanakan, mengelola dan
memantau program-program berbasis komunitas.
b. Peningkatan Pelayanan dasar dan infrastruktur Perdesaan
Implementasi Dana BLM untuk peningkatan infrastruktur fisik, sosial
dan ekonomi yang dilaksanakan sesuai PJM yang telah dirancang
masyarakat.
c. Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Program dan monitoring
evaluasi
Strategi pendampingan, audit kinerja terhadap capaian program
secara menyeluruh dalam meningkatkan daya dukung terhadap tertib
administrasi dan mewujudkan program yang tepat guna dan tepat
sasaran.
I.4. Prinsip dan Pendekatan
Prinsip-prinsip penyelenggaraan PPIP 2013 adalah :
a. Pemilihan kegiatan dilakukan berdasarkan musyawarah desa
(acceptable). Hal ini berlaku baik pada pemilihan lokasi dan penentuan
solusi teknis, penentuan mekanisme pelaksanaan kegiatan dan
pengadaan, maupun pada penetapan mekanisme pengelolaan dan
pemeliharaan infrastruktur perdesaan.
b. Penyelenggaraan dilakukan bersama masyarakat secara terbuka dan
diketahui oleh semua unsure masyarakat (transparent) melalui
penyediaan media komunikasi dan informasi yang akurat dan mudah di
akses oleh masyarakat.
-
5
c. Penyelenggaraan kegiatan harus dapat dipertanggungjawabkan
(accountable), dalam hal ketepatan sasaran, ketepatan waktu,
ketetapan pembiayaan, dan ketetapan mutu pekerjaan.
d. Penyelenggaraan kegiatan dapat memberikan manfaat kepada
masyarakat secara berkelanjutan (sustainable) yang ditandai dengan
adanya pemanfaatan, pemeliharaan dan pengelolaan infrastruktur dan
sarana perdesaan secara mandiri oleh masyarakat agar dapat harmonis
secara sosial, produktif secara ekonomi dan lestari secara lingkungan.
I.5. Indikator Kinerja Program
Berikut adalah indikator yang mengukur kinerja PPIP:
a. Indikator Dampak Sasaran
Mengurangi kemiskinan dan memperkuat tata pemerintahan daerah di
tingkat lokal dalam PPIP yakni jumlah Kepala Keluarga (KK) miskin
berkurang serta meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan infrastruktur dasar perdesaan meningkat.
b. Indikator Output
Penguatan kapasitas untuk perencanaan dan pembangunan
masyarakat:
1. Pelaksanaan fungsi organisasi-organisasi masyarakat pada seluruh
desa sasaran, dengan keterwakilan perempuan di masing-masing
organisasi sekurang-kurangnya 40 persen;
2. Pelaksanaan rembug-rembug warga sebagai ajang peningkatan
kapasitas kemampuan SDM masyarakat bagi masyarakat desa
sasaran PPIP;
3. Usulan prioritas rencana pembangunan desa untuk desa sasaran
program sudah jelas serta kesetaraan gender terpenuhi dan
berkurangnya masyarakat miskin di desa daerah sasaran;
-
6
4. Perumusan RKM berbasis masyarakat yang dirancang dengan baik
dan disetujui di semua desa sasaran PPIP.
Peningkatan layanan dan infrastruktur desa melalui penyaluran dana
BLM
1. Penyaluran investasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) sebesar
Rp 250 juta per desa telah dilaksanakan di masing-masing desa
sasaran;
2. Infrastruktur yang terbangun memiliki kualitas memadai dan
memiliki fungsi pengaturan Operasional dan Pemeliharaan (O&P).
I.6. Organisasi dan pembagian peran (Pusat, Propinsi, Kabupaten dan Desa)
1. Kelembagaan Struktural Tingkat Pusat
a. Tim Pelaksana Pusat (TPP)
b. Satuan Kerja Tingkat Pusat
2. Kelembagaan Tingkat Provinsi
a. Pemerintah Provinsi
b. Tim Koordinasi/TKPKD Provinsi
c. Tim Pelaksana Provinsi
d. Satuan Kerja Tingkat Provinsi
3. Kelembagaan Tingkat Kabupaten
a. Pemerintah Kabupaten
b. Tim Koordinasi/TKPKD Kabupaten
c. Tim Pelaksana Kabupaten
d. Satuan Kerja Tingkat Kabupaten
4. Kelembagaan Tingkat Desa
a. Pemerintah Desa
b. OMS
-
7
c. KD
d. KPP
I.7. Konsultan Manajemen dan Fasilitator
1. Tenaga Ahli Manajemen Provinsi (TAMPr)
2. Konsultan Manajemen Kabupaten
3. Fasilitator Masyarakat
a. Fasilitator Teknik
b. Fasilitator Pemberdayaan
-
8
I.8. Dasar Pelaksanaan PPIP di Jateng
Pelaksanaan PPIP 2013 Jawa Tengah berdasarkan Keputusan
Menteri Pekerjaan Umum nomor: 131/KPTS/M/2013, Tanggal 1 Juni 2013
perihal penetapan desa sasaran Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Tahun Anggaran 2013.
-
9
Tugas dan fungsi PPK PPIP provinsi Jawa Tengah mengacu pada
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 02/PRT/M/2008, tanggal 11
Pebruari 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Departemen
Pekerjaan Umum yang merupakan kewenangan Pemerintah dan
dilaksanakan sendiri.
I.9. Penjelasan Dana BLM
A. Sumber Dana
Dana untuk PPIP berasal dari:
a. Dana Pemerintah (APBN) untuk membiayai BLM, gaji dan pelatihan
fasilitator serta operasional Satker Provinsi dalam pengendalian dan
pengawasan yang teralokasi di DIPA SNVT di tingkat provinsi.
b. Dana Pemerintah Provinsi (APBD) sebesar 1persen dari total BLM
yang diterima untuk membiayai operasional Tim Pelaksana Provinsi
dalam penyelenggaraan program yang teralokasi di DIPA SKPD di
tingkat provinsi.
c. Dana Pemerintah Kabupaten (APBD) minimal sebesar 5 persen dari
total BLM yang diterima untuk membiayai operasional Satker, Tim
Pelaksana Kabupaten dalam pengendalian dan pengawasan yang
teralokasi di DIPA SKPD di tingkat Kabupaten.
d. Dana swadaya masyarakat untuk mendukung pelaksanaan
musyawarah dan rembug-rembug desa, pemeliharaan dan
pengembangan manfaat infrastruktur yang dibangun melalui PPIP.
B. Penerima Dana BLM
1. Penerima dan BLM untuk pembangunan infrastruktur perdesaan
adalah masyarakat desa yang nama desanya termasuk dalam
daftar Desa Sasaran PPIP 2011 yang ditetapkan oleh Menteri
Pekerjaan Umum.
-
10
2. Jumlah dana untuk tiap desa sasaran ditetapkan sebesar Rp 250
juta. Dana ini sudah termasuk dana operasional OMS sebesar Rp 5
juta untuk melaksanakan persiapan, perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan pelaporan.
I.10. Desa Sasaran Pendampingan
Desa dampingan kami ada tiga yang berada di Kecamatan
Kemangkon, Kabupaten Purbalingga. Ketiganya adalah :
Desa I : Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon
Desa II : Desa Kemangkon, Kecamatan Kemangkon,
Desa III : Desa Majasem, Kecamatan Kemangkon
Lokasi ketiga desa dampingan bisa dilihat pada peta Kecamatan
Kemangkon di bawah ini.
Peta 1. Kecamatan Kemangkon
-
11
BAB II
PROFIL DAN RENCANA KEGIATAN
II.1. Profil Desa
1. Desa Bakulan
a. Letak Geografis
Secara administratif batas Desa Bakulan adalah :
Sebelah utara : Desa Jetis, Kec.Kemangkon dan Sungai
Klawing
-
12
Sebelah timur : Desa Panican, Kec. Kemangkon
Sebelah selatan : Desa Kedunglegok, Kec. Kemangkon
Sebelah barat : Desa Karangkemiri Kec.Kemangkon
Desa Bakulan terbagi dalam tiga dusun, enam Rukun Warga
(RW), dan 14 Rukun Tangga (RT).
b. Aksesibilitas Menuju Desa
Jalan utama menuju Desa Bakulan merupakan jalan
kabupaten. Sedangkan jalan penghubung antar dusun berupa jalan
desa. Jalan utama membentang dari sisi timur ke barat atau
sebaliknya menghubungkan Desa Bakulan, Desa Karangkemiri,
Desa Senon, Desa Bokol, dan Desa Kedungbenda. Kondisi jalan
kabupaten sudah diaspal.
Jarak dari Desa Bakulan ke kantor Kecamatan Kemangkon
sekitar satu kilometer, sedangkan jarak ke kota Purbalingga sekitar
8,5 kilometer.
c. Data Kependudukan
Berdasar data profil desa tahun 2012, jumlah penduduk
Desa Bakulan sebanyak 1.963 jiwa, terdiri dari 977 laki-laki dan 986
perempuan. Jumlah tersebut ada sebanyak 582 kepala keluarga.
Sebagian besar, penduduk Desa Bakulan bekerja sebagai petani
sebanyak 158 orang, buruh tani sebanyak 132 orang, pegawai
negeri sipil (PNS) sebanyak 77 orang dan pensiunan PNS/Polri/TNI
sebanyak 65 orang. Sedangkan sisanya bekerja sebagai peternak
satu orang, anggota TNI empat orang, dan POLRI dua orang.
Penduduk Desa Bakulan sebagian besar memeluk agama
Islam yakni 1.961 jiwa. Tercatat hanya dua orang yang memeluk
agama Kristen.
d. Potensi Desa
-
13
Luas wilayah Desa Bakulan seluas 159, 625 hektare. Dilihat
dari pemanfaatan lahan, sebagian besar berupa tanah kering seluas
22,840 hektare (59,9 persen), yang diperuntukkan tanah
pekarangan atau pemukiman seluas 59, 555 hektare (36 persen),
tegalan seluas 11,145 hektare (6,9 persen), sawah 90,925 hektare
(56,9 persen) dan sisanya berupa perkebunan, dan lahan usaha
perikanan.
Sedangkan potensi infrastruktur Desa Bakulan bisa dilihat
pada di bawah ini :
Tabel. 1
No. Jenis Fisik Volume Satuan
1. Jalan tanah 1.800 Meter
2. Jalan Makadam/sirtu 3.700 Meter
3. Jalan Beton/Paving 1.200 Meter
4. Jalan aspal 1.500 Meter
JUMLAH 8.200 Meter
Sumber : Profil Desa Bakulan
e. Permasalahan Umum
Masalah umum yang dihadapi Pemerintah Desa Bakulan
antara lain :
1. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa masih belum
optimal.
2. Kualitas SDM aparatur pemerintahan desa masih perlu
ditingkatkan sesuai dengan tuntutan dinamika, perubahan dan
kebutuhan masyarakat.
3. Perlu adanya peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan desa untuk menjawab tuntutan reformasi.
4. Kondisi jalan desa menghubungkan antar dusun/RT/RW masih
banyak berupa jalan tanah atau belum pengerasan. Sehingga
-
14
saat hujan menjadi licin atau tergenang sehingga kurang
nyaman digunakan.
2. Desa Kemangkon
a. Letak Geografis
Batas-batas administratif Desa Kemangkon adalah :
Sebelah utara : Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon
Sebelah timur : Sungai Serayu, Kabupaten Banjarnegara
Sebelah selatan : Desa Wirasaba, Kecamatan Kemangkon
Sebelah barat : Desa Kedunglegok, Kecamatan Kemangkon
Secara administratif Desa Kemangkon terbagi dalam dua
dusun, empat rukun warga (RW) dan 11 rukun tangga (RT).
b. Aksesibilitas Menuju Desa
Jalan utama menuju Desa Kemangkon berupa jalan
kabupaten yang sudah diaspal mulus (hotmix). Desa Kemangkon
bisa dituju dari tiga sisi, yakni sisi timur melalui Desa Wirasaba, sisi
utara dari Desa Penican, sisi barat melalui Desa Kedunglegok. Tidak
ada jalan dari sisi selatan karena berbatasan dengan aliran Sungai
Serayu.
Untuk menuju kantor kecamatan, dari Desa Kemangkon
sekitar 1.000 meter, kemudian menuju Kota Purbalingga sekitar 11
kilometer.
c. Data Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Kemangkon sebanyak 4.303 jiwa.
Jumlah tersebut terbagi dalam berbagai tingkatan usai yang bisa
dilihat dari tabel di bawah ini :
-
15
Tabel 2.
No Jenis Pendidikan Jumlah
1. 0 sampai 10 th 520 orang
2. 10 sampai 20 th 753 orang
3. 20 sampai 30 th 751 orang
4. 30 sampai 40 th 770 orang
5. 40 sampai 50 th 582 orang
6. 50 dan seterusnya 927 orang
TOTAL 4.303 orang
Sebagian besar penduduk Desa Kemangkon adalah buruh
tani, buruh industri dan petani. Sebaran penduduk berdasar
matapencaharian bisa dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.
No Jenis Mata Pencaharian
Jumlah Keterangan
1 Petani 355 Orang
2 Buruh Tani 874 Orang
3 Buruh Industri 480 Orang
4 Buruh Bangunan 150 Orang
5 Pengusaha 1 Orang
6 Pedagang 78 Orang
7 Angkutan 8 Orang
8 PNS 81 Orang
9 TNI / POLRI 5 Orang
10 Pensiunan 56 Orang
11 Lain lain 2006 Orang
JUMLAH 4.303 Orang
Sumber : Profile Desa Kemangkon
d. Potensi Desa
Dari pemanfaatan lahan, sebagian besar berupa tanah
kering yaitu seluas 22,840 hektare (59,72 persen), untuk
permukiman seluas 66,579 hektare (50,99 persen), tegalan 3,385
hektare (2,59 persen), sawah 52,72 hektare (40,37 persen) sedang
sisasnya terdiri dari perkebunan, tegalan, lahan usaha perikanan
dan lain-lain.
-
16
Untuk potensi pembangunan infrastruktur jalan bisa dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel.4
No Jenis Fisik Volume Satuan
1 Jalan Tanah 3.150 Meter
2 Jalan Makadam /Sirtu 2.213 Meter
3 Jalan Beton / Paving 450 Meter
4 Jalan aspal 5.312 Meter
JUMLAH 11.125 Meter
Sumber : Profil Desa Kemangkon
e. Permasalahan Umum
Permasalahan Umum yang dihadapi Pemerintah Desa
Kemangkon antaralain :
1. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa masih belum
optimal.
2. Kualitas SDM aparatur pemerintahan desa masih perlu
ditingkatkan sesuai dengan tuntutan dinamika, perubahan dan
kebutuhan masyarakat.
3. Perlu adanya peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan desa untuk menjawab tuntutan reformasi
3. Desa Majasem
a. Letak Geografis
Secara administratif, batas wilayah Desa Majasem adalah :
Sebelah utara : Desa Jetis
Sebelah selatan : Desa Tidu
Sebelah timur : Desa Bajong
Sebelah barat : Desa Panican
-
17
Desa Majasem memiliki luas wilayah 2.19,6 hektare yang
terdiri dari tiga dusun, 18 rukun tangga (RT) dan delapan rukun
warga (RW).
b. Aksesbilitas Desa
Desa Majasem mudah dijangkau menggunakan jalur darat
yang berupa jalan kabupaten. Jalan masuk desa dari sisi barat
melalui pertigaan jalan Panican di dekat Koramil Kemangkon ke
arah timur. Kemudian dari sisi timur bisa diakses melalui Desa
Bajong. Kondisi jalan kabupaten di Desa Majasem berupa jalan
aspal.
Jarak Desa Majasem ke kantor kecamatan tidak terlalu jauh,
sekitar satu kilometer. Kemudian jarak Desa Majasem ke Kota
Purbalingga sekitar delapan kilometer.
c. Data Kependudukan
Berdasarkan profil Desa Majasem, jumlah penduduk desa
sebanyak 4.069 jiwa yang terdiri dari :
Penduduk laki-laki : 2.102 jiwa
Penduduk perempuan : 1.967 jiwa
Kepala keluarga : 1.117 jiwa
d. Potensi Desa
Potensi Desa Majasem adalah di bidang pertanian. Wilayah
Desa Majasem seluas 219,6 hektare yang terdiri dari :
Luas tanah pertanian/sawah : 127,63 hektare
Luas tegalan : 45,34 hektare
Luas pemukiman warga : 42,82 hektare
-
18
Lain-lain (fasilitas umum) : 3,81 hektare
Di bidang infrastruktur jalan, umumnya kondisi jalan
kabupaten di Desa Majasem sudah di aspal. Saat ini, panjang jalan
aspal mencapai 3.000 meter dan jalan makadam sepanjang 1.500
meter. Kondisi jalan desa tersebut saat ini banyak mengalami
kerusakan.
e. Permasalahan Umum
Sama seperti dua desa dampingan yang lain, permasalahan
umum di Desa Majasem memiliki kesamaan. Permasalahan yang
dihadapi antaralain :
1. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa masih belum
optimal.
2. Kualitas SDM aparatur pemerintahan desa masih perlu
ditingkatkan sesuai dengan tuntutan dinamika, perubahan dan
kebutuhan masyarakat.
3. Perlu adanya peningkatan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan desa untuk menjawab tuntutan reformasi.
II.2. Rencana Pelaksanaan Kegiatan
1. Desa Bakulan
a. Jadwal kegiatan di tingkat desa
Sesuai dengan hasil kegiatan bulan Agustus 2013 di Desa
Bakulan, maka tim fasilitator (teknik dan pemberdayaan) menyepakati
adanya jadwal kegiatan bersama Organisasi Masyarakat Setempat
(OMS), Kader Desa (KD), dan Pemerintah Desa sebagai berikut:
Tabel 5. Rencana Kegiatan Tingkat Desa Bakulan, Kec. Kemangkon, Kab
Purbalingga
-
19
Nama Desa
Jenis Kegiatan Waktu PJ Hasil yang
diharapkan
Bakulan
Rembug Warga
17-24 Juli 2013
Kades / Kadus
Peserta paham tentang PPIP, tujuan, prinsip, pendekatan dan struktur organisasi yang ada di PPIP.
Sosialisasi Desa
24 Juli-5 Agustus 2013
Kades
Peserta paham tentang PPIP, tujuan, prinsip, pendekatan dan struktur organisasi yang ada di PPIP.
Musdes I 1-7 Agustus 2013
Kades Terpilihnya OMS & KD
SKS Identifikasi Masalah
12-17 Agustus 2013
OMS & KD
Data identifikasi masalah telah lengkap.
Musdes II 15-19 Agustus 2013
OMS & KD
Adanya kesepakatan rumusan usulan kegiatan yang akan dibiayai PPIP APBN-P 2013. Penyusunan draft PJM dan RKM; gambar desain; RAB.
Musdes III 1-5 September 2013
OMS & KD
Terbentuknya KPP dan Panitia Pengadaan Jasa/Barang.
Pelaksanaan Fisik
9 September-7 Desember 2013
OMS & KD
Terlaksananya pengerjaan fisik sesuai spek dan volume di RAB.
Musdes IV 7-14 Desember 2013
OMS & KD
Pertanggungjawaban OMS diterima seluruh masyarakat
b. Target penyelesaian kegiatan
-
20
Bulan pertama pelaksanaan PPIP menitikberatkan pada tahap
persiapan dan perencanaan. Meliputi pelaksanaan kegiatan rembug
penyiapan warga, sosialisasi desa, dan musyawarah desa (Musdes I).
Keterangan Kepala Desa Bakulan Suwarno, dirinya sudah
melakukan sosialisasi ke warga desa tentang PPIP sebelum fasilitator
datang mendampingi. Hal tersebut memungkinkan dilakukan karena
pihak desa penerima dana PPIP sudah pernah mendapatkan sosialiasasi
di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purbalingga sekitar Mei
2013. Penyampaian informasi awal oleh kepala desa Bakulan dilakukan
melalui pertemuan-pertemuan warga seperti kelompok arisan,
pengajian dan kegiatan sosial di tingkat desa.
Setelah fasilitator datang, kegiatan yang dilakukan adalah
melakukan rembug warga dan sosialiasi program PPIP. Targetnya,
masyarakat paham akan PPIP dan siap melaksanakan sesuai pedoman
dengan ditandatanganinya pakta integritas. Pelaksana kegiatan PPIP di
Desa Bakulan adalah warga desa yang dibentuk dalam keorganisasian
Organisasi Masyarakat Setempat (OMS), Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara (KPP) serta kader desa (KD).
2. Desa Kemangkon
a. Rencana Kegiatan
Sesuai dengan hasil kegiatan bulan Agustus 2013 di Desa
Kemangkon, maka tim fasilitator (teknik dan pemberdayaan)
menyepakati adanya jadwal kegiatan bersama Organisasi Masyarakat
Setempat (OMS), Kader Desa (KD), dan Pemerintah Desa sebagai
berikut:
Tabel 6. Rencana Kegiatan Tingkat Desa Kemangkon, Kec.
Kemangkon, Kab Purbalingga
-
21
Nama Desa Jenis
Kegiatan Waktu PJ
Hasil yang diharapkan
Kemangkon
Rembug Warga
17-24 Juli 2013
Kades / Kadus
Peserta paham tentang PPIP, tujuan, prinsip, pendekatan dan struktur organisasi yang ada di PPIP.
Sosialisasi Desa
24 Juli-5 Agustus 2013
Kades
Peserta paham tentang PPIP, tujuan, prinsip, pendekatan dan struktur organisasi yang ada di PPIP.
Musdes I 1-7 Agustus 2013
Kades Terpilihnya OMS & KD
SKS Identifikasi Masalah
12-17 Agustus 2013
OMS & KD
Data identifikasi masalah telah lengkap.
Musdes II 15-19 Agustus 2013
OMS & KD
Adanya kesepakatan rumusan usulan kegiatan yang akan dibiayai PPIP APBN-P 2013. Penyusunan draft PJM dan RKM; gambar desain; RAB.
Musdes III 1-5 September 2013
OMS & KD
Terbentuknya KPP dan Panitia Pengadaan Jasa/Barang.
Pelaksanaan Fisik
9 September-7 Desember 2013
OMS & KD
Terlaksananya pengerjaan fisik sesuai spek dan volume di RAB.
Musdes IV 7-14 Desember 2013
OMS & KD
Pertanggungjawaban OMS diterima seluruh masyarakat
b. Target penyelesaian kegiatan
-
22
Bulan pertama pelaksanaan PPIP menitikberatkan pada tahap
persiapan dan perencanaan. Meliputi pelaksanaan kegiatan rembug
penyiapan warga, sosialisasi desa, dan musyawarah desa (Musdes I).
Keterangan Kepala Desa Kemangkon, Sarengat Amr, dirinya
sudah melakukan sosialisasi ke warga desa tentang PPIP sebelum
fasilitator datang mendampingi. Hal tersebut memungkinkan dilakukan
karena pihak desa penerima dana PPIP sudah pernah mendapatkan
sosialiasasi di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purbalingga
sekitar Mei 2013. Penyampaian informasi awal oleh kepala desa
Kemangkon dilakukan melalui pertemuan-pertemuan warga seperti
kelompok arisan, pengajian dan kegiatan sosial di tingkat desa.
Setelah fasilitator datang, kegiatan yang dilakukan adalah
melakukan rembug warga dan sosialiasi program PPIP. Targetnya,
masyarakat paham akan PPIP dan siap melaksanakan sesuai pedoman
dengan ditandatanganinya pakta integritas. Pelaksana kegiatan PPIP di
Desa Bakulan adalah warga desa yang dibentuk dalam keorganisasian
Organisasi Masyarakat Setempat (OMS), Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara (KPP) serta kader desa (KD).
3. Desa Majasem
a. Rencana Kegiatan
Sesuai dengan hasil kegiatan bulan Agustus 2013 di Desa
Majasem, maka tim fasilitator (teknik dan pemberdayaan) menyepakati
adanya jadwal kegiatan bersama Organisasi Masyarakat Setempat
(OMS), Kader Desa (KD), dan Pemerintah Desa sebagai berikut:
Tabel 7. Rencana dan Jadwal Kegiatan Tingkat Desa Majasem, Kec.
Kemangkon, Kab Purbalingga
Nama Desa
Jenis Kegiatan
Waktu PJ Hasil yang
diharapkan
-
23
Majasem
Rembug Warga
17-24 Juli 2013
Kades / Kadus
Peserta paham tentang PPIP, tujuan, prinsip, pendekatan dan struktur organisasi yang ada di PPIP.
Sosialisasi Desa
24 Juli-5 Agustus 2013
Kades
Peserta paham tentang PPIP, tujuan, prinsip, pendekatan dan struktur organisasi yang ada di PPIP.
Musdes I 1-7 Agustus 2013
Kades Terpilihnya OMS & KD
SKS Identifikasi Masalah
12-17 Agustus 2013
OMS & KD
Data identifikasi masalah telah lengkap.
Musdes II 15-19 Agustus 2013
OMS & KD
Adanya kesepakatan rumusan usulan kegiatan yang akan dibiayai PPIP APBN-P 2013. Penyusunan draft PJM dan RKM; gambar desain; RAB.
Musdes III 1-5 September 2013
OMS & KD
Terbentuknya KPP dan Panitia Pengadaan Jasa/Barang.
Pelaksanaan Fisik
9 September-7 Desember 2013
OMS & KD
Terlaksananya pengerjaan fisik sesuai spek dan volume di RAB.
Musdes IV 7-14 Desember 2013
OMS & KD
Pertanggungjawaban OMS diterima seluruh masyarakat
b. Target Penyelesaian Kegiatan
Bulan pertama pelaksanaan PPIP menitikberatkan pada tahap
persiapan dan perencanaan. Meliputi pelaksanaan kegiatan rembug
penyiapan warga, sosialisasi desa, dan musyawarah desa (Musdes I).
-
24
Keterangan Kepala Desa Majasem Tohar Mukharom, dirinya
sudah melakukan sosialisasi ke warga desa tentang PPIP sebelum
fasilitator datang mendampingi. Hal tersebut memungkinkan dilakukan
karena pihak desa penerima dana PPIP sudah pernah mendapatkan
sosialiasasi di Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Purbalingga
sekitar Mei 2013. Penyampaian informasi awal oleh kepala desa
Majasem dilakukan melalui pertemuan-pertemuan warga seperti
kelompok arisan, pengajian dan kegiatan sosial di tingkat desa.
Setelah fasilitator datang, kegiatan yang dilakukan adalah
melakukan rembug warga dan sosialiasi program PPIP. Targetnya,
masyarakat paham akan PPIP dan siap melaksanakan sesuai pedoman
dengan ditandatanganinya pakta integritas. Pelaksana kegiatan PPIP di
Desa Bakulan adalah warga desa yang dibentuk dalam keorganisasian
Organisasi Masyarakat Setempat (OMS), Kelompok Pemanfaat dan
Pemelihara (KPP) serta kader desa (KD).
BAB III
PENDAMPINGAN PELAKSANAAN
III. 1. Progres Pelaksanaan Kegiata Bulan I di Desa Bakulan
Di Desa Bakulan, Kecamatan Kemangkon tim fasilitator telah
menyelesaikan tahapan kegiatan hingga pelaksanaan Musyawarah Desa
II. Berikut tahapan-tahapan yang sudah dilakukan :
a. Rembug Penyiapan Warga
Rembug warga di Desa Bakulan dilakukan satu kali pada
Kamis, 25 Juli 2013 di rumah Bapak Kurniawan, pelaksana jabatan
sementara (Pjs) Sekretaris Desa (Sekdes) Bakulan. Kegiatan
dilakukan pukul 15.00 hingga pukul 17.00. Jumlah yang hadir saat
-
25
itu sebanyak 33 orang, terdiri dari 26 laki-laki dan tujuh orang
perempuan.
Pada kegiatan rembug, tim fasilitator menyampaikan :
1. Penjelasan awal mengenai prinsip, pendekatan, mekanisme
program,
2. Penjelasan tentang arti pentingnya partisipasi masyarakat
khsusnya masyarakat miskin dan kaum perempuan
3. Penjelasan tentang peran OMS, KPP dan Kader Desa (KD)
4. Penjelasan tentang Pakta Integritas
Hasil Rembug warga antaralain :
4. Terjaring usulan nama warga untuk mengisi kepengurusan OMS,
KPP dan KD
5. Menyepakati jadwal Sosialiasi Desa (Sosdes) yang akan
dilakukan pada Rabu, 31 Juli 2013 di Balai Desa Bakulan.
b. Sosialisasi dan Pakta Integritas
Setelah melakukan rembug desa, selanjutnya fasilitator
mengadakan sosisalisasi. Kegiatan sosialisasi dilakukan di Balai
Desa Bakulan pada Sabtu, 3 Agustus 2013. Untuk keperluan acara,
pihak desa membagikan 50 undangan. Tercatat warga yang
mengikuti sosialisasi sebanyak 37 orang, terdiri dari dua peserta
perempuan, dan 12 warga miskin.
Sebagai narasumber adalah tim fasilitator yakni M Fauzan
Hidayat ST (Fasilitator Teknik) dan Hanan Wiyoko, S.IP (Fasilitator
Pemberdayaan). Pengantar kegiatan sosialiasi disampaikan oleh
Kepala Desa Bakulan, Suwarno.
Materi atau topik sosialiasi adalah :
1. Penjelasan tujuan, sasaran, pendekatan dan prinsip-prinsip PPIP
2. Penjelasan mekanisme pelaksanaan program
-
26
3. Penjelasan komponen dan kriteria infrastruktur
4. Penjelasan sumber dana dan mekanisme penyaluran dana
5. Penjelasan mengenai peran pelaku tingkat desa (OMS, KPP, dan
KD)
6. Penandatanganan Pakta Integritas
Saat sesi diskusi tanya jawab, salah satu peserta
menanyakan tentang mekanisme pelaksanaan di lapangan: Apakah
program PPIP 2013 ini bisa digunakan untuk pembangunan lebih
dari satu jenis infrastruktur?
Hal ini kemudian dijawab oleh narasumber bahwa dalam
PPIP 2013 semua pemilihan jenis infrastruktur berdasarkan urutan
prioritas sesuai pedoman. Jadi dana PPIP boleh digunakan untuk
lebih dari satu jenis infrastruktur.
Penandatangan Pakta Integritas yang menjadi salah satu
poin penting dalam pelaksanaan Sosialisasi Desa di Bakulan.
Sebelum ditandatangani oleh para pihak maka tim fasilitator selaku
narasumber membacakan maksud dan tujuan dari poin-poin Pakta
Integritas tersebut kepada peserta sosialisasi. Beberapa diantara
peserta merasa optimis dengan program ini karena adanya
penandatanganan Pakta Integritas ini. Diawali oleh Kepala Desa
Bakulan menandatangani Pakta Integritas untuk program PPIP 2013
dan dilanjutkan dengan perwakilan BPD dan tokoh-tokoh
masyarakat setempat.
c. Musyawarah Desa I
Kegiatan Musdes I Desa Bakulan dilakukan pada Minggu, 4
Agustus 2013 diadakan di Balai Desa Bakulan. Undangan yang
disebarkan sekitar 50 orang dan terealisasi peserta hadir kali ini
adalah kurang lebih sejumlah 37 orang terdiri dua perempuan dan
12 masyarakat miskin.
-
27
Penetapan dan pemilihan pengurus OMS dan KPP
menggunakan mekanisme musyawarah mufakat dengan
menampilkan 5 nama warga desa Bakulan yang telah diusulkan
sebelumnya. Hadirin peserta rapat setuju atas wakil-wakil yang
ditawarkan. Selanjutnya, mereka melakukan pemilihan ketua;
sekretaris dan bendahara serta kader desa. Berikut nama-nama
pengurus hasil ketetapan Musdes I.
Tabel. 8
PENGURUS
OMS KPP Kader Desa
Ketua Drs. Hermin Suyono Iis Darusman, S.Pd Drs. Udaya Supardjo
Sekretaris Helmi Mastur Slamet Priyanto
Bendahara Masliah Sukarsim
Anggota 1 Sudiyanto Sanen
Anggota 2 Suryono Sugeng Sudiyono
d. Survey Kampung Sendiri
Setelah Musyawarah Desa I, OMS dan kader desa bersama
fasilitator, perangkat desa melakukan Survey Kampung Sendiri
(SKS). Kegiatan SKS dilakukan pada Senin, 12 Agustus 2013. Kegiatan
yang dilakukan meliputi identifikasi permsalahan serta melakukan
peninjauan lokasi usulan masyarakat desa.
Lokasi yang ditinjau oleh OMS, perangkat desa dan fasilitator
adalah :
1. Jalan tani batas desa antara Bakulan dan Karangkemiri,
Kecamatan Kemangkon. Di tempat ini dilakukan pengukuran sisi
timur jalan yang diusulkan untuk dibanguan talud,
2. Jalan menuju ke makam Desa Bakulan Lor. Lokasi diproyeksikan
untuk pengerjaan rabat beton.
3. Sejumlah lokasi jalan setapak di Dusun I,II, dan III Desa Bakulan
yang direncanakan untuk dilakuka pengerjaan rabat beton.
-
28
Dari hasil identifikasi masalah dan usulan di atas kemudian
ditindaklanjuti untuk dibahas di Musyawarah Desa (Musdes) II.
e. Musyawarah Desa II
Kegiatan Musdes II dilakukan di Balai Desa Bakulan, pada
Kamis 15 Agustus 2013. OMS dan perangkat desa membagikan 60
undangan. Jumlah warga yang hadir sebanyak 42 orang, terdiri
enam orang perempuan dan 15 warga miskin.
Kegiatan Musdes II dipimpin oleh Ketua OMS Desa Bakulan,
Drs. Hermin Suyono dengan narasumber Tim Fasilitator serta
arahan Kades Bakulan, Suwarno.
Materi atau topik yang dibawakan adalah :
1. Perumusan prioritas masalah Desa Bakulan
2. Perumusan prioritas kegiatan
3. Pemilihan jenis infrastruktur
4. Perumusan rencana kegiatan untuk penyusunan Rencana
Kegiatan Masyarakat (RKM).
Hasil Musdes II Desa Bakulan adalah menyepakati jenis
infrastruktur yang akan dikerjakan ada dua jenis :
1. Pembangunan rabat beton di jalan desa,
2. Pembangunan talud jalan tani batas desa Bakulan dengan
Karangkemiri.
III. 2. Progres Pelaksanaan Kegiatan Bulan I di Desa Kemangkon
Di Desa Kemangkon, pada bulan pertama (periode 17 Juli-16
Agutus 2013) tim fasilitator telah menyelesaikan tahapan kegiatan
hingga Musyawarah Desa (Musdes I). Berikut tahapan yang sudah
dikerjakan :
a. Rembug Penyiapan Warga
-
29
Rembug penyiapan warga di Desa Kemangkon, Kecamatan
Kemangkon, Kabupaten Purbalingga dilakukan dua kali. Kegiatan
rembug diadakan di rumah Bapak Nurokhman (Kadus I) pada Jumat,
26 Juli 2013 sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu sedang dilakukan
kegiatan pengajian lanjut usia (lansia). Jumlah yang hadir saat itu
sebanyak 35 orang, terdiri dari dua orang perempuan dan 33 orang
laki-laki.
Sedangkan rembug warga kedua dilakukan 31 Juli 2013.
Pada kegiatan rembug, tim fasilitator menyampaikan :
1. Penjelasan awal mengenai prinsip, pendekatan, mekanisme
program,
2. Penjelasan tentang arti pentingnya partisipasi masyarakat
khsusnya masyarakat miskin dan kaum perempuan
3. Penjelasan tentang peran OMS, KPP dan Kader Desa (KD)
4. Penjelasan tentang Pakta Integritas
Hasil Rembug warga antaralain :
1. Terjaring usulan nama warga untuk mengisi kepengurusan OMS,
KPP dan KD
2. Menyepakati jadwal Sosialiasi Desa (Sosdes) yang akan dilakukan
pada Kamis, 1 Agustus 2013 di Balai Desa Kemangkon.
b. Sosialisasi dan Pakta Integritas
Pelaksanaan sosisalisasi PPIP 2013 Desa Kemangkon
dilakukan di kantor desa pada Kamis, 1 Agustus 2013 sekitar pukul
20.30. Perangkat desa membagikan 60 undangan. Jumlah warga
yang hadir sebanyak 40 orang, terdiri 39 laki-laki, satu perempuan
dan 10 masyarakat miskin.
Pembukaan rapat sosialisasi disampaikan oleh Bapak Sukaryo
dan notulis Bapak Ali Hadirin. Tim fasilitator yakni M Fauzan Hidayat,
ST (Fasilitator teknik) dan Hanan Wiyoko, S.IP (Fasilitator
-
30
Pemberdayaan) menempatkan diri selaku narasumber. Kepala Desa
Kemangkon, Sarengat Amr turut memberikan sambutan.
Materi atau topik sosialisasi adalah :
1. Penjelasan tujuan, sasaran, pendekatan dan prinsip-prinsip PPIP
2. Penjelasan mekanisme pelaksanaan program
3. Penjelasan komponen dan kriteria infrastruktur
4. Penjelasan sumber dana dan mekanisme penyaluran dana
5. Penjelasan mengenai peran pelaku tingkat desa (OMS, KPP, dan
KD)
6. Penandatanganan Pakta Integritas
Saat sesi diskusi Tanya jawab, salah satu peserta menanyakan
tentang bagaimana jika OMS dari perangkat desa ikut dilibatkan.
Hal ini kemudian dijawab oleh narasumber bahwa dalam
PPIP 2013 untuk OMS perangkat desa tidak diperbolehkan terlibat
kecuali ikut mengawasi program PPIP 2013 ini. Perangkat desa dapat
dilibatkan pada pembentukan KPP
Penandatangan Pakta Integritas yang menjadi salah satu poin
penting dalam pelaksanaan Sosialisasi Desa di Kemangkon. Sebelum
ditandatangani oleh para pihak maka tim fasilitator selaku
narasumber membacakan maksud dan tujuan dari poin-poin Pakta
Integritas tersebut kepada peserta sosialisasi. Beberapa diantara
peserta merasa optimis dengan program ini karena adanya
penandatanganan Pakta Integritas ini. Diawali oleh Kepala Desa
Kemangkon menandatangani Pakta Integritas untuk program PPIP
2013 dan dilanjutkan dengan perwakilan BPD dan tokoh-tokoh
masyarakat setempat.
c. Musyawarah Desa I
Kegiatan Musdes I Desa Kemangkon dilakukan pada Selasa,
13 Agustus 2013 diadakan di Balai Desa Bakulan. Undangan yang
-
31
disebarkan sekitar 60 orang dan terealisasi peserta hadir kali ini
adalah 50 orang terdiri satu orang perempuan, 49 orang laki-laki dan
11 masyarakat miskin.
Penetapan dan pemilihan pengurus OMS dan KPP
menggunakan mekanisme musyawarah mufakat dengan
menampilkan 5 nama warga desa Bakulan yang telah diusulkan
sebelumnya. Hadirin peserta rapat setuju atas wakil-wakil yang
ditawarkan. Selanjutnya, mereka melakukan pemilihan ketua;
sekretaris dan bendahara serta kader desa. Berikut nama-nama
pengurus hasil ketetapan Musdes I.
Tabel 9
PENGURUS
OMS KPP Kader Desa
Ketua Imam Achmadi Alimi Harjo Sukamto
Sekretaris Akbar Priyadi Setiyono
Bendahara Abdul Khodi Amir Nur Chotomi
Anggota 1 Sutimah Admini
Anggota 2 Parsun Damam Muji Saputra
III. 3. Progres Pelaksanaan Kegiatan Bulan I di Desa Majasem
Di Desa Majasem, tim fasilitator pada periode bulan pertama (17
Juli-16 Agustus) telah menyelesaikan tahapan hingga Musyawarah Desa
(Musdes) I. Berikut ini tahapan pelaksanaan.
a. Rembug Penyiapan Warga
Rembug penyiapan warga di Desa Majasem, Kecamatan
Kemangkon, Kabupaten Purbalingga dilakukan dua kali. Kegiatan
rembug diadakan di rumah Bapak Djaelani pada Rabu, 24 Juli 2013
sekitar pukul 20.30 WIB. Saat itu sedang dilakukan kegiatan arisan.
Pemimpin rembug dibawakan oleh tuan rumah, Djaelani
yang juga Kadus 1. Acara dihadiri oleh 36 warga, terdiri dari lima
orang perempuan dan 31 orang laki-laki.
-
32
Kegiatan rembug kedua dilakukan pada Rabu, 31 Juli 2013 di
rumah Bapak Saeful Amir (Kadus II), pada pukul 20.30 hingga 21.30
WIB. Kegiatan dilakukan dalam acara pengajian warga. Jumlah
warga yang hadir dalam kegiatan rembug sebanyak 43 orang,
terdiri empat perempuan dan 39 laki-laki.
Pada kegiatan rembug, tim fasilitator menyampaikan :
1. Penjelasan awal mengenai prinsip, pendekatan, mekanisme
program,
2. Penjelasan tentang arti pentingnya partisipasi masyarakat
khsusnya masyarakat miskin dan kaum perempuan
3. Penjelasan tentang peran OMS, KPP dan Kader Desa (KD)
4. Penjelasan tentang Pakta Integritas
Hasil Rembug warga antaralain :
1. Terjaring usulan nama warga untuk mengisi kepengurusan OMS,
KPP dan KD
2. Menyepakati jadwal Sosialiasi Desa (Sosdes) yang akan
dilakukan pada Jumat, 2 Agustus 2013 di Balai Desa Majasem.
b. Sosialisasi dan Pakta Integritas
Pelaksanaan sosisalisasi PPIP 2013 Desa Majasem dilakukan
di Balai Desa Majasem pada Jumat, 2 Agustus 2013. Tim fasilitator
yakni M Fauzan Hidayat, ST (Fasilitator Teknik) dan Hanan Wiyoko,
S.IP (Fasilitator Pemberdayaan) menempatkan diri selaku
narasumber. Kepala Desa Majasem, Tohar Mukharom turut
memberikan sambutan dan pengarahan.
Materi atau topik sosialiasi adalah :
1. Penjelasan tujuan, sasaran, pendekatan dan prinsip-prinsip PPIP
2. Penjelasan mekanisme pelaksanaan program
3. Penjelasan komponen dan kriteria infrastruktur
4. Penjelasan sumber dana dan mekanisme penyaluran dana
-
33
5. Penjelasan mengenai peran pelaku tingkat desa (OMS, KPP, dan
KD)
6. Penandatanganan Pakta Integritas
Penandatangan Pakta Integritas yang menjadi salah satu
poin penting dalam pelaksanaan Sosialisasi Desa di Majasem.
Sebelum ditandatangani oleh para pihak maka tim fasilitator
membacakan maksud dan tujuan dari poin-poin Pakta Integritas.
Beberapa di antara peserta merasa optimis dengan program ini
karena adanya penandatanganan Pakta Integritas. Diawali oleh
Kepala Desa Majasem, Tohar Mukharom menandatangani Pakta
Integritas untuk program PPIP 2013 dan dilanjutkan dengan
perwakilan BPD dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
c. Musyawarah Desa I
Kegiatan Musdes I Desa Majasem dilakukan pada Rabu, 14
Agustus 2013 diadakan di Balai Desa Majasem. Undangan yang
disebarkan sekitar 70 orang dan terealisasi peserta hadir kali ini
adalah 47 orang terdiri tujuh orang perempuan, 40 orang laki-laki
dan 20 masyarakat miskin.
Penetapan dan pemilihan pengurus OMS dan KPP
menggunakan mekanisme musyawarah mufakat dengan
menampilkan 5 nama warga desa Bakulan yang telah diusulkan
sebelumnya. Hadirin peserta rapat setuju atas wakil-wakil yang
ditawarkan. Selanjutnya, mereka melakukan pemilihan ketua;
sekretaris dan bendahara serta kader desa. Berikut nama-nama
pengurus hasil ketetapan Musdes I.
Tabel 10.
-
34
PENGURUS
OMS KPP Kader Desa
Ketua Pardi Djaelani Amirudin
Sekretaris Surip Pudjorahjono Novi Marifat
Bendahara Findi Novaria Muheimi
Anggota 1 Saeful Yadi Indah Pamuji
Anggota 2 Suyitno Saeful Umar
Anggota 3 - Khotimah
Anggota 4 - Mahnun
-
35
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Analisa Kegiatan
Sampai dengan pelaporan bulan pertama (periode 17 Juli-18
Agustus 2013), tahapan yang sedang berjalan baru sampai tahap
persiapan dan perencanaan. Pada umumnya, tahap awal pelaksanaan
PPIP 2013 di desa dampingan dapat terlaksana dengan baik meskipun
masih ada beberapa kekurangan.
Untuk Desa Bakulan sudah melakukan Musdes I dan II. Sedangkan
di Desa Kemangkon dan Desa Majasem pada bulan pertama baru sampai
tahapan Musdes I. Tim fasilitator menilai keterbatasan waktu menjadi
salah satu faktor yang membuat tahapan program tak berjalan sesuai
ploting waktu di Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL). Diantaranya pada
Agustus 2013 ada moment libur Lebaran selama satu pekan dan setelah
itu disusul pelaksanaan HUT ke-68 Republik Indonesia. Kedua agenda
tersebut membuat sibuk kepala desa dan para perangkat.
IV.2. Kesimpulan
Melihat hasil identifikasi Fasilitator, permasalahan utama
masyarakat dari 3 (tiga) desa di atas sebagian besar adalah masalah
kerusakan infrastruktur jalan merupakan akses utama mobilisasi
masyarakat. Dengan adanya program PPIP 2013 ini semoga dapat
mempermudah dan memperlancar akses usaha (pemasaran, bahan baku,
pertanian) dari desanya menuju jalan utama, dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan dan taraf ekonomi masyarakat, Khususnya di daerah
Kabupaten Purbalingga.
-
36
Lampiran Laporan (pada bulan yang bersangkutan)
1. Catatan Harian Fasilitator (9.1 / 9.2)-ASLI TULISAN TANGAN
2. Rencana Kerja Fasilitator-asli stempel basah
3. Format Monitoring (9.3 ; 9.4 ; 9.5 ; 9.6 ; 9.7; 9.8 dan 9.23)-jika form msh
kosong tidak perlu dilampirkan
4. Time sheet bulanan-copy, yg asli diserahkan terpisah
5. Dokumentasi (copy BA, Daftar Hadir, Notulen, Foto)