laporan biologi 2
TRANSCRIPT
LAPORAN BIOLOGI
D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Handi Yo (12)
SMA SANTO PAULUS PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2009/2010
1
MENGUJI KANDUNGAN GULA, PROTEIN, SERTA BAU AMONIA DARI
HASIL PENGURAIAN UREA DALAM URIN
I. Tujuan Pratikum
1. Menentukan kandungan gula, protein dalam urin.
2. Mengetahui bau amonia dari hasil penguraian urea dalam urin
II. Landasan Teori
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang
diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses urinasi. Pengeluaran urin diperlukan untuk membuang
molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk
menjaga homeostasis cairan tubuh.
Secara umum urin berwarna kuning. Urin encer warna
kuning pucat (kuning jernih), urin kental berwarna kuning
pekat, dan urin baru / segar berwarna kuning jernih. Urin yang
didiamkan agak lama akan berwarna kuning keruh. Urin
berbau khas jika dibiarkan agak lama berbau ammonia. Ph
urin berkisar antara 4,8 – 7,5, urin akan menjadi lebih asam
jika mengkonsumsi banyak protein, dan urin akan menjadi
lebih basa jika mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis
urin 1,002 – 1,035.
Secara kimiawi kandungan zat dalan urin diantaranya
adalah sampah nitrogen (ureum, kreatinin dan asam urat),
asam hipurat zat sisa pencernaan sayuran dan buah, badan
keton zat sisa metabolism lemak, ion-ion elektrolit (Na, Cl, K,
Amonium, sulfat, Ca dan Mg), hormone, zat toksin (obat,
vitamin dan zat kimia asing), zat abnormal (protein, glukosa,
sel darah Kristal kapur dsb)
Volume urin normal per hari adalah 900 – 1200 ml,
volume tersebut dipengaruhi banyak faktor diantaranya suhu,
zat-zat diuretika (teh, alcohol, dan kopi), jumlah air minum,
hormon ADH, dan emosi.
Interpretasi warna urin dapat menggambarkan kondisi
kesehatan organ dalam seseorang.
a. Keruh.Kekeruhan pada urin disebabkan adanya partikel
padat pada urin seperti bakteri, sel epithel, lemak, atau
Kristal-kristal mineral.
2
b. Pink, merah muda dan merah. Warna urin seperti ini
biasanya disebabkan oleh efek samping obat-obatan dan
makanan tertentu seperti bluberi dan gula-gula, warna ini
juga bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan di
system urinaria, seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi
ginjal, atau pembengkakkan kelenjar prostat.
c. Coklat muda seperti warna air teh, warna ini merupakan
indicator adanya kerusakan atau gangguan hati seperti
hepatitis atau serosis.
d. Kuning gelap, Warna ini disebabkan banyak mengkonsumsi
vitamin B kompleks yang banyak terdapat dalam minuman
berenergi.
III. Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
1. Tabung reaksi
2. Lampu spiritus
3. Tabung reaksi
4. Penjepit tabung reaksi
5. Pipet
1. Gula / Glukosa
2. Air
3. Larutan Benedict
4. Larutan Biuret
IV. Langkah Kerja
Kegiatan 1 : Menguji kandungan gula, protein dalam urin
1. Ujilah larutan gula dengan larutan Benedict, kocok hingga tercampur
merata, caranya buatlah larutan gula dari 1 sendok makan gula yang
dilarutkan ke dalam setengah gelas air.
2. Masukkan 20 tetes larutan gula itu ke dalam tabung reaksi.
3. Tetesi larutan gula ini dengan 5 tetes larutan Benedict. Kocok hingga
tercampur merata.
4. Jepitlah tabung reaksi dengan penjepit. Panasi ujung tabung reaksi di atas
nyala api spiritus. Pada saat memanaskan harus sebentar-sebentar diangkat
agar tidak hangus (gosong). Jangan sampai mendidih. Pemanasan yang
terlalu panas menyebabkan perubahan warna yang tidak cocok. Waktu
permanasan sekitar 3-5 menit.
5. Amati perubahan warna yang terjadi. Apabila mengandung gula, bahan ini
menunjukkan endapan berwarna merah bata.
3
6. Kemudian, ujilah urin dengan cara yang sama dimulai dengan langkah
kerja yang kedua. Gantilah larutan gula dengan larutan urin. Sebaiknya
setiap kelompok menguji 2 jenis urin.
Kegiatan 2: Mengetahui bau amonia dari hasil penguraian urea dalam
urin
1. Masukkan 2 mL urin ke dalam tabung reaksi.
2. Panaskan secara tidak langsung 3-5 menit.
3. Ciumlah bau urin yang dipanaskan tersebut.
V. Data Hasil Pegamatan
Tabel Uji Kandungan Gula
Uraian Warna Sebelum
Dipanasi
Warna Setelah
Dipanasi
Larutan gula + Benedict Biru Hijau
Urin 1 + Benedict Hijau keruh Kuning keruh
Urin 2 + Benedict Hijau keruh Kuning keruh
Tabel Uji Kandungan Protein
… + Biuret
Perubahan
Sebelum
ditambahkan
Setelah
ditambahkan
Urin 1 Kuning Hijau kekuningan
Urin 2 Kuning Hijau kekuningan
Tabel Uji Bau Amonia
Jenis Urin Bau sesudah dipanasi
Urin 1 Bau pesing
Urin 2 Bau pesing
VI. Analisis Data Hasil Pengamatan
Kegiatan 1
1. Perubahan warna apakah yang terlihat pada urin sebelum dipanasi dengan
setelah dipanasi di atas lampu spiritus? Mengapa demikian?
2. Jika pada sampel urin yang kalian uji ternyata ditemukan adanya endapan
berwarna merah bata, apa artinya?
4
3. Kira-kira apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh seseorang seandainya
setelah diuji dengan langkah kerja di atas, urinnya ternyata menunjukkan
adanya endapan warna merah bata?
4. Langkah-langkah apa yang perlu dilakukan oleh orang tersebut agar
tubuhnya kembali sehat?
Jawaban :
1. Sebelum dipanasi, warna yang terlihat pada urin adalah warna hijau
keruh, namun setelah dipanasi, warna yang terlihat pada urin adalah
warna kuning keruh. Hal ini dikarenakan terjadi reaksi antara zat pada
urin dan reagen benedict yang ditetesi ke dalam urin, terutama setelah
dipanasi.
2. Jika pada sample urin yang diuji ternyata ditemukan adanay endapan
berwarna merah bata, hal ini berarti bahwa di dalam urin tersebut
terdapat glukosa.
3. Jika seandainya setelah diuji dengan langkah kerja di atas, urin
ternyata menunjukkan adanya endapan berwarna merah bata, hal ini
berarti orang yang diuji urinnya tersebut mengidap penyakit diabetes
mellitus.
4. Supaya tubuhnya kembali sehat, langkah-langkah yang perlu
dilakukan adalah:
a. Rutin berolahraga.
b. Kurangi makan makanan yang mengandung gula yang tinggi.
c. Berobat ke dokter dan mengikuti saran diet ketat yang
dianjurkan dokter ataupun diberikan suntikan insulin.
Kegiatan 2
1. Apakah kegiatan ini ada mencium bau amonia/pesing?
2. Menunjukkan terjadi proses apakah tercium urin yang dipanaskan?
Jawaban :
1. Pada kegiatan ini, ada tercium bau ammonia/pesing.
2. Jika tercium bau ammonia pada urin yang dipanaskan, hal ini
menunjukkan terjadinya proses penguraian urea.
VII. Kesimpulan
Kegiatan 1
1. Untuk menguji adanya kandungan gula dalam urin, kita perlu
mereaksikannya dengan reagen Benedict yang kemudian dipanaskan.
5
2. Uji urin yang menghasilkan warna yang bervariasi tergantung pada kadar
glukosa dalam darah.
3. Untuk menguji adanya kandungan protein dalam urin, kita perlu
mereaksikannya dengan reagen Biuret tanpa perlu melalui proses
pemanasan.
Kegiatan 2
1. Bau pesing yang tercium pada urin merupakan bau ammonia yang
terbentuk akibat proses penguraian urea dalam urin.
2. Proses pemanasan urin bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi
penguraian urea dalam urin.
6