laporan biokim molisch

7
Judul : Reaksi Molisch dan Test Benedict Dasar Teori : Reaksi molisch adalah reaksi penyaring untuk mengetahui adanya senyawaan yang diduga sebagai suatu senyawaan karbohidrat. Reaksi ini menggunakan larutan alfa naftol dalam alcohol 95% sebagai reagens. Test ini untuk identifikasi semua senyawaan yang dapat di dehidrasi (pengawahidratan) ke furfural atau hidroksi metil furfural dengan larutan H 2 SO 4 pekat. Furfural berasal dari dehidrast pentoses dan pentosan, sedangkan hidroksi methylfurfural heksosa dan heksosan. Reaksi yang terjadi : 1. C 5 H 10 O 5 (pentosa) + H 2 SO 4 pekat C 5 H 4 O 2 + 3 H 2 O 2. C 5 H 4 O 2 (furfural) + 2 C 10 H 8 -oH (a-naftol) hasil produk berwarna ungu Pada reaksi benedict, pereaksi benedict dibuat dari CUSO 4 , natrium karbonat dan natrium sitrat (pH 10,5). Reaksi ini untuk menunjukkan sifat mereduksi. Reaksi adalah positif bila warna biru tua pada larutan berubah menjadi kehijauan/kuning atau terjadi endapan berwarna merah bata. Reaksi positif ini berarti gula-gula mmpunyai gugus OH laktol. Warna hijau kekuningan menunjukan adanya sedikit glukosa. Warna kuning keruh menunjukkan adanya kadar glukosa dalam jumlah sedang. Warna merah jingga dengan endapan menunjukkan adanya kadar glukosa dalam 1

Upload: sherlyliyo

Post on 03-Aug-2015

489 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan biokim molisch

Judul :

Reaksi Molisch dan Test Benedict

Dasar Teori :

Reaksi molisch adalah reaksi penyaring untuk mengetahui adanya senyawaan

yang diduga sebagai suatu senyawaan karbohidrat. Reaksi ini menggunakan

larutan alfa naftol dalam alcohol 95% sebagai reagens. Test ini untuk identifikasi

semua senyawaan yang dapat di dehidrasi (pengawahidratan) ke furfural atau

hidroksi metil furfural dengan larutan H2SO4 pekat. Furfural berasal dari

dehidrast pentoses dan pentosan, sedangkan hidroksi methylfurfural heksosa

dan heksosan. Reaksi yang terjadi :

1. C5H10O5 (pentosa) + H2SO4 pekat C5H4O2 + 3 H2O

2. C5H4O2 (furfural) + 2 C10H8-oH (a-naftol) hasil produk berwarna ungu

Pada reaksi benedict, pereaksi benedict dibuat dari CUSO4 , natrium karbonat

dan natrium sitrat (pH 10,5). Reaksi ini untuk menunjukkan sifat mereduksi.

Reaksi adalah positif bila warna biru tua pada larutan berubah menjadi

kehijauan/kuning atau terjadi endapan berwarna merah bata. Reaksi positif ini

berarti gula-gula mmpunyai gugus OH laktol. Warna hijau kekuningan

menunjukan adanya sedikit glukosa. Warna kuning keruh menunjukkan adanya

kadar glukosa dalam jumlah sedang. Warna merah jingga dengan endapan

menunjukkan adanya kadar glukosa dalam jumlah banyak. Adanya endapan yang

beku (banyak sekali endapannya dibandingkan dengan larutannya)

menunjukkan bahwa kadar glukosa sangat banyak (3,5% lebih).

Tujuan :

Untuk melihat adanya kandungan karbohidrat pada berbagai macam larutan dengan

menggunakan reaksi molisch dan test benedict.

1

Page 2: laporan biokim molisch

Alat dan Bahan :

Reaksi Molisch

1. Larutan glukosa

2. Larutan sukrosa

3. Larutan maltosa

4. Larutan arabinosa

5. Larutan amilum 1%

6. Pereaksi molisch

7. H2SO4 pekat

8. Tabung reaksi

9. pipet

Test Benedict

1. Larutan glukosa

2. Larutan sukrosa

3. Larutan maltosa

4. Larutan arabinosa

5. Larutan amilum 1%

6. Laurtan fruktosa

7. Larutan galaktosa

8. Larutan laktosa

9. Larutan benedict

10. Pemanas air yang sudah mendidih

11. Pereaksi molisch

12. Tabung reaksi

13. Pipet

Prosedur Kerja :

Reaksi Molisch

1. Siapkan 5 tabung reaksi.

2. Masukkan 20 tetes ke dalam masing-masing tabung

2

Page 3: laporan biokim molisch

Tabung A : larutan glukosa

Tabung B : larutan sukrosa

Tabung C : larutan maltosa

Tabung D : larutan arabinosa

Tabung E : larutan amilum 1%

3. Teteskan ke dalam masing-masing tabung 1-2 tetes pereaksi molisch

4. Kocok masing-masing tabung secara perlahan-lahan

5. Miringkan masing-masing tabung dan alirkan dengan perlahan-lahan 1ml

H2SO4 pekat melalui dinding tabung

6. Amati perubahan yang terjadi

7. Reaksi (+) bila terjadi, akan terlihat cincin berwarna ungu pada

perbatasan ke-2 cairan tersebut.

Test Benedict

1. Siapkan 8 tabung reaksi.

2. Masukan 20 tetes larutan ke dalam masing-masing tabung

Tabung A : larutan glukosa

Tabung B : larutan fruktosa

Tabung C : larutan galaktosa

Tabung D : larutan arabinosa

Tabung E : larutan sukrosa

Tabung F : larutan laktosa

Tabung G : larutan maltosa

Tabung H : larutan amilum 1%

3. Ke dalam masing-masing tabung, tambahka 2,5 ml larutan benedict.

4. Didihkan masing-masing tabung di bawah api atau masukkan ke dalam

pemanas air yang mendidih selama 5 menit

5. Dinginkan perlahan-lahan

6. Amati perubahan yang terjadi, apakah terjadi endapan dan apakah warna

dari endapan tersebut

7. Reaksi (+) bila terlihat adanya endapan berwarna hijau, kuning, atau

merah.

3

Page 4: laporan biokim molisch

Hasil :

Reaksi molisch

No. Larutan Hasil reaksi keterangan

1. Glukosa Lingkaran ungu pada perbatasan ke-2 Reaksi (+)

2. Sukrosa Lingkaran ungu pada perbatasan ke-2 Reaksi (+)

3. Maltosa Lingkaran ungu pada perbatasan ke-2 Reaksi (+)

4. Arabinosa Lingkaran ungu pada perbatasan ke-2 Reaksi (+)

5. Amilum 1% Lingkaran ungu pada perbatasan ke-2 Reaksi (+)

Test benedict

No. Larutan Warna endapan keterangan

1. glukosa Oren Reaksi (+)

2. Fruktosa Hijau Reaksi (+)

3. Galaktosa Oren Reaksi (+)

4. Arabinosa Oren Reaksi (+)

5. Sukrosa Tidak ada endapan Reaksi (-)

6. Laktosa Oren kemerahan Reaksi (+)

7. Maltosa Hijau oren Reaksi (+)

8. Amilum 1% Tidak ada endapan Reaksi (-)

4

Page 5: laporan biokim molisch

Pembahasan :

Reaksi molisch

Pada reaksi molisch, larutan glukosa, sukrosa, maltosa, arabinosa dan larutan amilum

1% menunjukkan adanya reaksi positif, hal ini bisa terlihat dari adanya cincin

berwarna ungu pada perbatasan ke-2 di masing-masing cairan tersebut. Dengan

adanya reaksi positif, hal ini menunjukkan bahwa semua larutan yang digunakkan

memiliki kandungan glukosa di dalam masing-masing cairan yang digunakkan untuk

test molisch tersebut.

Test benedict

Pada test benedict, larutan glukosa, fruktosa, galaktosa, arabinosa, laktosa, dan

maltosa menunjukkan adanya endapan berwarna, sedangkan untuk larutan sukrosa

dan amilum 1% tidak menunjukkan adanya endapan. Pada larutan yang ada endapan,

hal ini menujukkan bahwa larutan tersebut memiliki kandungan glukosa

(menunjukkan adanya reaksi positif pada masing-masing larutan tersebut). Namun

pada larutan amilum dan sukrosa yang tidak ada endapan, hal ini menunjukkan bahwa

larutan ini tidak bereaksi.

Endapan pada masing-masing larutan memiliki warna yang berbeda-beda. Hal ini

menunjukkan adanya perbedaann derajat gula yang terkandung pada masing-masing

larutan.

Kesimpulan :

Tidak semua larutan mengandung persenyawaan karbohidrat. Ada larutan yang

mengandung gula dan ada yang tidak. Hal ini bisa diuji coba dengan menggunakan

test molisch dan benedict.

5