laporan bakso muchlis

Upload: rizal-muhammad

Post on 10-Feb-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 laporan bakso muchlis

    1/8

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Hasil laut mengandung banyak kandungan gizi yang sangat dibutuhkan

    oleh tubuh manusia. Sehingga diperlukanlah penanganan yang khusus bagi

    produk laut seperti ikan setelah ditangkap agar tidak cepat mengalami kerusakan.

    Ini disebabkan karena ikan mudah rusak bila penanganannya tidak tepat setelah

    penangkapan. Cara yang biasa dilakukan untuk mengawetkan atau penanganan

    ikan adalah pendinginan, pembekuan, penggaraman, pengasapan, dan

    pengeringan.

    Salah satu produk olahan dari surimi adalah bakso. Bakso merupakan

    produk lumatan daging yang umumnya berbentuk menyerupai bola. Daging yang

    digunakan dalam pembuatan bakso pun berbagai macam, diantaranya daging sapi,

    daging ikan, daging ayam, dan sebagainya. Sebagai contoh, pembuatan bakso dari

    daging ikan yang sering digunakan oleh Industri Rumah Tangga. Pembuatannya

    yang mudah dan bahan bakunya yaitu daging ikan yang lebih murah.

    Pembuatan bakso ikan, selain berbahan baku daging ikan juga terdapat

    bahan tambahan lainnya seperti tepung tapioka, dan bumbu-bumbu dapur, seperti

    garam, merica, bawang putih, bawang merah, serta putih telur. Pengolahan bakso

    bersifat merubah sifat bahan menjadi produk semi akhir atau produk akhir yang

    mempunyai sifat fisika dan kimiawi yang berbeda dengan keadaan awalnya. Oleh

    karena itu praktikum ini dilakukan untuk mengetahui cara pengolahan bakso dan

  • 7/22/2019 laporan bakso muchlis

    2/8

    mengetahui pengaruh penambahan bahan tambahan terhadap mutu bakso yang

    dihasilkan.

    B. TujuanUntuk mengetahui cara pembuatan bakso dari ikan kakap merah, daging

    sapi dan surimi.

  • 7/22/2019 laporan bakso muchlis

    3/8

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    Bakso adalah daging cacah yang diproses, dapat diklasifikasikan sebagai

    daging direstrukturisasi dan merupakan produk olahan daging yang sangat

    populer.Bakso umumnya diproduksi dengan mengemulsikan daging yang sudah

    dihaluskan dengan pati, garam dan bumbu dan dicetak berbentuk bola, selanjutnya

    dimasak dalam air panas, uap panas atau digoreng (Purnomo, 1990).

    Kualitas bakso dipengaruhi oleh komposisi bahan penyusunnya. Untuk

    menghasilkan bakso dengan kualitas baik harus menggunakan bahan penyusun

    yang tepat dan daging yang digunakan harus baik dan masih segar yaitu dari

    ternak yang baru dipotong. Hal ini berkaitan dengan sifat menahan air daging

    (water holding capacity) yang berperan dalam membentuk tekstur bakso. Semakin

    segar daging yang digunakan semakin bagus kualitas bakso yang dihasilkan.

    Selain itu hendaknya daging tidak banyak berlemak dan tidak banyak berurat.

    Lemak dan urat sebaiknya dipisahkan dulu. Namun untuk membuat bakso urat

    justru digunakan daging yang banyak uratnya, sedang lemak tetap dipisahkan

    (Wibowo, 2006).

    Tepung yang ditambahkan dalam pembuatan bakso berperan penting pada

    produk akhir. Interaksi miofibril dari daging dengan tepung gelatinisasi yaitu

    molekul tepung akan mengisi ruang-ruang matrik miofibril sehingga terbentuk

    struktur gel-gel miofobril yang kokoh (Yulianti, 1999; Hidayati, 2002). Menurut

    McWilliams (1997) pati gelatinisasi dapat menggantikan elastisitas dari protein

  • 7/22/2019 laporan bakso muchlis

    4/8

    otot yang kehilangan elastisitasnya akibat degradasi pada proses rigor mortis.

    Tepung lain yang memiliki kualitas yang hampir sama dengan tapioka adalah

    tepung jagung dan tepung sago, tetapi kedua tepung tersebut menghasilkan tekstur

    bakso yang kurang disukai konsumen dibanding tekstur bakso dengan campuran

    tepung tapioka (Triatmojo et al.1995).

  • 7/22/2019 laporan bakso muchlis

    5/8

    III. PEMBAHASAN

    Bakso adalah produk pangan yang terbuat dari bahan utama daging yang

    dilumatkan, dicampur dengan bahan-bahan lainnya, dibentuk

    bulat-bulatan dan selanjutnya direbus. Berbeda dengan sosis, bakso dibuat tanpa

    mengalami proses curing, pembungkusan maupun pengasapan.

    Bakso berdasarkan nama dagingnya dibedakan atas tiga, yaitu bakso ikan, bakso

    ayam dan bakso sapi (Anonim, 2013)

    Ikan yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan bakso ikan

    haruslah dipilih dari jenis yang memiliki kadar gizi dan kelezatan yang tinggi,

    tidak terlalu amis, dan benar-benar masih segar. Beberapa jenis ikan, baik ikan air

    tawar, air payau ataupun air asin (laut) dapat digunakan sebagai bahan baku

    pembuatan bakso ikan. Adapun beberapa jenis ikan air tawar yang dapat

    digunakan dalam pembuatan bakso ikan, antara lain adalah lele, ikan mas dan nila

    merah. Sedangkan Ikan air payau adalah bandeng, payus, dan mujair (Suprapti,

    2007).

    Perbedaan antara bakso berbahan baku ikan, daging dan surimi yaitu

    terletak pada jenis bahan baku yang digunakan tersebut. Jika pada ikan sebaiknya

    yang digunakan daging ikan yang bewarna putih, supaya mendapatkan hasil bakso

    ikan yang baik, karena warna sangat mempengerahui penampakan dari bakso ikan

    tersebut. Bakso daging sesuai dengan warna daging, yaitu agak gelap, tekstur

  • 7/22/2019 laporan bakso muchlis

    6/8

    padat dan berserat. Bakso surimi berwarna putih dan lembut. Karena pada

    pembuatan surimi daging ikan yang diambil juga bewarna putih.

    Surimi telah mengalami berbagai perlakuan seperti pelumatan dan

    ditambah beberapa bahan pembantu (cryoprotectant) . Sifat utamanya yaitu untuk

    membentuk gel yang kuat melalui perlakuan panas. Maka dari itu ketika

    pembuatan bakso dari surimi tidak kenyal. Sedangkan bakso berbahan ikan kakap

    merah dan dagin sapi teksturnya kenyal, karena tidak dilakukan penyimpanan

    setelah pelumatan dan ditambah bahan-bahan pembantu.

    Penjelasan dari data pengamatan yaitu bahan baku ikan kakap merah

    tekstur kenyal padat, aroma khas ikan, warna putih ikan, rasa enak agak pedas.

    Bahan baku daging sapi tekstur kenyal padat, aroma khas daging, warna choklat,

    rasa enak pedas. Bahan baku surimi tekstur lunak, aroma khas ikan pisang, warna

    putih ikan, rasa hambar agak pedas. Perbadingan dari setiap kelompok bahwa

    bakso ikan, bakso daging dan bakso surimi memiliki tekstur, aroma, warna dan

    rasa yang berbeda.

  • 7/22/2019 laporan bakso muchlis

    7/8

    IV. PENUTUP

    A. Kesimpulan1. Bahan utama untuk pembuatan bakso ikan adalah daging ikan dari

    satu jenis ikan atau campuran daging beberapa jenis ikan.

    2. Perbedaan antara bakso berbahan baku ikan, daging dan surimiyaitu terletak pada jenis bahan baku yang digunakan tersebut.

    3. Jika pada ikan sebaiknya yang digunakan daging ikan yangbewarna putih, supaya mendapatkan hasil bakso ikan yang baik,

    karena warna sangat mempengerahui penampakan dari bakso ikan

    tersebut. Bakso daging sesuai dengan warna daging, yaitu agak

    gelap, tekstur padat dan berserat. Bakso surimi berwarna putih dan

    lembut. Karena pada pembuatan surimi daging ikan yang diambil

    juga bewarna putih.

    4. Tahap proses pembuatan bakso ikan dimulai dari pembuatansurimi, penambahan bahan tambahan (tepung tapioka, garam, gula,

    bawang merah, bawang putih, merica, dan putih telur), pencetakan,

    dan perebusan.

    5. Penambahan rempah-rempah dapat meningkatkan cita rasa, aroma,serta sebagai pengawet alami pada bakso.

    B. Saran

  • 7/22/2019 laporan bakso muchlis

    8/8

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, 2013. Fungsi Tepung Tapioka Pada Bahan Pangan

    http://www.che.itb.ac.id/content.php?content=lab_5&lang=ind. Akses

    tanggal 07 November 2013, Banda Aceh.

    Purnomo, H. 1990. Kajian mutu bakso daging, bakso urat dan bakso aci di daerah

    Bogor. Bogor Agriculture Institute, Bachelor Thesis.

    Wibowo, S. 2006. Pembuatan Bakso Ikan dan Bakso Daging. Penebar Swadaya.

    Jakarta.

    Triatmojo, S., Pertiwiningrum, A.W. and Indrayani, Y. 1995. Physical and

    organoleptic quality of beef meatballs filled with five different fillers.

    Special Edition Buletin Peternakan UGM, Yogyakarta.

    http://www.che.itb.ac.id/content.php?content=lab_5&lang=indhttp://www.che.itb.ac.id/content.php?content=lab_5&lang=ind