laporan aves

17
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Filum chordata memiliki beberapa kelas yang hidup mendominasi kingdom animalia, antara lain adalah kelas aves. Aves merupakan chordata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu. Bulu-bulu ini adalah modifikasi dari sisik yang ditemukan pada reptilia. Selain bulu, morfologi tubuh yang mencolok pada aves adalah alat gerak tubuh depannya berupa sayap yang berfungsi untuk terbang. Sayap pada aves merupakan homolog dari kaki depan pada reptilia dan mamalia yang tersusun atas radius, ulna, humerus, tarsus, dan metatarsus. Aves memiliki  paruh yang kuat dan tidak memiliki gigi memperingan berat tubuh agar dapat terbang. Pencernaan aves dibantu oleh adanya ventrikulus dan proventrikulus yang mampu mencerna makanannya. Aves mengalami banyak pereduksian organ tubuh dan membentuk modifikasi-modifikasi alat tubuh guna mendukung daya terbangnya (Syahrum 1998: 26). Aves adalah hewan vertebrata yang berdarah panas, memiliki bulu yang menutupi seluruh permukaan tubuhnya. Aves merupakan hewan vertebrata yang berkembang biak menghasilkan telur. Karakteristik dari hewan ini adalah  bagian atau batas anggota tubuhnya terlihat dengan jelas atau mudahuntuk dibedakan. Dilihat dari segi makanan dan cara memperolehnya, hewan ini memiliki keanekaragaman dalam hal makanan dan cara memperoleh makanan, ada yang memakan biji-bijian, serangga, sampai pemakan daging, misalnya elang (Radiopoetro 2000: 205). Suara burung berbeda-beda menurut jenisnya, dan ada burung yang

Upload: helen-octa-lentaya

Post on 09-Oct-2015

178 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangFilum chordata memiliki beberapa kelas yang hidup mendominasi kingdom animalia, antara lain adalah kelas aves. Aves merupakan chordata yang tubuhnya ditutupi oleh bulu. Bulu-bulu ini adalah modifikasi dari sisik yang ditemukan pada reptilia. Selain bulu, morfologi tubuh yang mencolok pada aves adalah alat gerak tubuh depannya berupa sayap yang berfungsi untuk terbang. Sayap pada aves merupakan homolog dari kaki depan pada reptilia dan mamalia yang tersusun atas radius, ulna, humerus, tarsus, dan metatarsus. Aves memiliki paruh yang kuat dan tidak memiliki gigi memperingan berat tubuh agar dapat terbang. Pencernaan aves dibantu oleh adanya ventrikulus dan proventrikulus yang mampu mencerna makanannya. Aves mengalami banyak pereduksian organ tubuh dan membentuk modifikasi-modifikasi alat tubuh guna mendukung daya terbangnya (Syahrum 1998: 26).Aves adalah hewan vertebrata yang berdarah panas, memiliki bulu yang menutupi seluruh permukaan tubuhnya. Aves merupakan hewan vertebrata yang berkembang biak menghasilkan telur. Karakteristik dari hewan ini adalah bagian atau batas anggota tubuhnya terlihat dengan jelas atau mudahuntuk dibedakan. Dilihat dari segi makanan dan cara memperolehnya, hewan ini memiliki keanekaragaman dalam hal makanan dan cara memperoleh makanan, ada yang memakan biji-bijian, serangga, sampai pemakan daging, misalnya elang (Radiopoetro 2000: 205).Suara burung berbeda-beda menurut jenisnya, dan ada burung yang menirukan suara, burung bersuara atau bernyanyi untuk mengundang berkumpul, untuk menyatakan daerah sarangnya dan memanggil lawan jenisnya, untuk panggilan antara yang muda dan yang tua, untuk peringatan akan adanya bahaya (Brotowidjoyo 1996: 219).Karakteristik tengkorak dari aves meliputi, tulang-tulang tengkorak yang berfusi kuat, paruh yang mengandung zat tanduk, aves tidak bergigi, bermata besar, kondisi oksipital tunggal. Vertebrata servical berjumlah banyak dan mempunyai persendian heteroselos (berpelana dua). Vertebrae mengalami banyak fusi. Pada kebanyakan burung, vertebrae caudal terkhir berfusi menjadi pigostil, pada burung yang terbang, trulang sternum tersukir, dan ada yang berlunas. Pada sayap terdapt tiga buah jari yang mrupakan benda vestigial dari kapus dan lengan. Pembagian pembuluh dapat didasarkan pada usia dari burtung tersebut (Radiopoetro 2000: 205)Burung mempunyai dua cara pengambilan udara pernapasan, yaitu pernapasan yang dilakukan pada waktu tidak terbang dapat dijelaskan sebagai berikut, perlekatan tulang rusuk pada tulang dada dan tulang belakang tidak secara persendian, sehingga tulang-tulang rusuk bergerak kemuka kearah bawah, rongga dada membesar dan paru-paru mengembang sehingga udara dari luar masuk kedalam paru-paru melalui saluran alat pernapasan. Pada weaktu udara masuk kedalam paru-paru, sebagian dari oksigen udara diambildan sebagian masuk kedalam kantong-kantong udara (Campbell 2000: 112).

1.2 Tujuan PraktikumPraktikum ini bertujuan mempelajari struktur morfologi anggota kelas Aves.II TINJAUAN PUSTAKA

Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal epidermal), sedangkan hewan lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal. Pada fosil Pterodactyla (reptilian) dan chiropetra (mamalia terbang), sayap berasal dari elemen-elemen tubuh distal. Kaki pada aves digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang (dengan selaput interdigital). Karakteristik tengkorak aves meliptui tulang-tulang tengkorak yang berfusi kuat, paruh berzat tanduk. Aves tidak bergigi, mata besar, kondil oksipetal tunggal, contoh aves, burung, penguin (Sukra 2000: 128).Aves juga adalah satu-satunya vertebrata yang dapat terbang karena memiliki sayap yang jumlahnya sepasang. Sayap ini merupakan modifikasi anterior dari anggota gerak. Eksokleton pada burung antara lain adalah bulu, sisik pada kaki dan kuku. Bulu pada burung berfugsi untuk melindungi badan terhadap cuaca yang tidak cocok dan berfungsi juga untuk terbang. Oleh karena itu bulu pada aves memiliki bentuk tersendiri jika dibandingkan dengan bulu-bulu vertebrata lain. Menurut susunan anatominya, bulu dapat dibedakan ke dalam plumae, plumumae, dan filoplumae. Pada waktu bulu masih muda, kedua umbiculus dilalui oleh pembukuh-pembuluh darah untuk memberi makanan kepada bulu-bulu yang masih muda (Brotowidjoyo 1996: 223).Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk (Syahrum 1998: 29).Sistem makanan pada burung dapat dibedakan menjadi tractus digestivus dan glandula digestoria. Rima oris, baik bagian atas maupun bagian bawah dikelilingi oleh paruh yang menanduk, didalam cavum oris sudah terdpat lingua yang meruncing pada ujungnya. Selain itu pad cavum sudah terdapat glandula salivales dan glandula sublingualis. Tetapi pada burung rawa atau burung yang hidup didaerah berair, tidak memiliki glandula salivales. Pada beberapa spesies yang bersifat graminivora, di dalam salivanya mengandung enzim diastase. Pada dinding paring juga terdapat suatu lubang yang menghubungkan cavum oris, makanan masuk kedalam esophagus. Ingluvies ini berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Epithelium pada ingluvies ini ada yang mengalami modifikasi menjadi semacam kelenjar yang menghasilkan susu setelah bertelur (Radiopoetro 2000: 205).Pernapasan pada burung dapat dibedakan menjadi, pernapasan pada waktu istirahat dan pernapasan pada waktu terbang. Pada waktu terbang, organ yang sangat berfungsi atau memegang peranan yang sangat penting adalah saccus interclavicularis dan saccus axillaries. Apabila sayap diturunkan saccus axilaris terjepit, sehingga saccus interclavicularis menjadi longgar dan sebaliknya apabila sayap diangkat, saccus axillaries membesar sedangkan saccus servicalis mengecil. Suara pada bvurung dihasilkan dari getaran membrane semilunaris. Getaran ini terjadi hasil dari kerja otot-otot. Badan burung terdiri dari caput, servix, truncus dan caudal. Caput relatif kecil dan padanya terdapat rosrum bagian atas, cera adalah suatu tonjolan kulit yang berbulu, padanya antara lain terdapat iris yang berwarna kuning atau jingga kemerah-kemerahan (Brotowidjoyo 1996: 223).Sistem peredaran darah pada aves. Alat-alat transportasi pada burung terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Darah yang banyak mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru tidak bercampur dengan darah yang banyak mengandung karbondioksida yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar (Sukra 2000: 130).Bulu mempunyai 3 tipe, yaitu, bulu kontur (plumae), untuk terbang dan mengandung sebuah baling-baling (vane) yang tersebar dengan pola tertentu yang disebut pteril. Bulu kapas (plumulae), tidak ada vane, mengandung serabut-serabut yang tidak terikat satu dengan lainnya, dan tersebar diseluruh tubuh. Filoplumae, kecil-kecil dengan batang bentuk benang berakhir dengan beberapa serabut, tumbuh di sekitar pangkal bulu kontur. Bulu-bulu itu diganti tiap tahun, sehabis musim perkawinan. Hanya ada sebuah kelenjar yang terdapat pada kulit. Bulu yang menutupi tubuh burung disebut plumae, yang memiliki dua fungsi utama yang sangat penting untuk terbang dan mencegah kehilangan panas tubuh (Radiopoetro 1998: 315).III METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan TempatPraktikum ini dilaksanakan pada Kamis, tanggal 17 April 2014, pukul 13.00 15.00 Bertempat dilaboratorium Zoologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

3.2 Alat dan BahanAlat yang digunakan adalah alat tulis, baki, dan kertas catatan. Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah beberapa jenis aves antara lain Columba livia, Gallus gallus, Orthotormus sp dan Turnix Susciator.

3.3 Cara KerjaDisiapkan bahan yang akan diamati dan letakkan di atas baki. Amati morfologi yang menjadi cirri khas dari masing-masing bahan, seperti jenis bulu, jenis paruh, jenis kaki dan lainnya. Gambar dalam kertas kerja.

IV HASIL

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh hasil sebagai berikut:a. Morfologi Gallus gallusKlasifikasi :Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: AvesOrdo: GaliformersFamili: PhasianidaeGenus: GallusSpesies: Gallus gallusNama umum: AyamKeterangan : 1. Nares anterioles2. Cera3. Cervix4. Rostrum5. Remiges6. Retrices7. Tetrices8. Parpterum9. Alula siva ala souria10. Ekstrimitas anterior11. Ekstrimitas posterior12. Truncus13. Caudal14. Claw15. Tasometatasus16. Interpad space17. Web18. Metatasus spurDeskripsi :Tubuh aves terdiri dari caput, truncus dan extrimitas. Gallus gallus merupakan salah satu jenis aves yang tidak dapat terbang jauh seperti jenis aves lain seperti Columba livia (burung merpati). Menurut Radiopoetro (2000: 205) bahwa Ayam menunjukkan perbedaan morfologi di antara kedua tipe kelamin (dimorfisme seksual). Ayam jantan (jago, rooster) lebih atraktif, berukuran lebih besar, memiliki jalu panjang, berjengger lebih besar, dan bulu ekornya panjang menjuntai. Ayam betina (babon, hen) relatif kecil, berukuran kecil, jalu pendek atau nyaris tidak kelihatan, berjengger kecil, dan bulu ekor pendek. Gallus gallus tidak bisa terbang jauh karena struktur bulunya umunya tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya, sehingga tidak dapat menopang berat badannya saat terbang.

b. Morfologi Turnix susciatorKlasifikasi :Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: AvesOrdo: GaliformersFamili: PhasianidaeGenus: TurnixSpesies: Turnix susciatorNama umum: Burung PuyuhKeterangan :1. Nares anterioles2. Cera3. Cervix4. Rostrum5. Remiges6. Retrices7. Tetrices8. Parpterum9. Alula siva ala souria10. Ekstrimitas anterior11. Ekstrimitas posterior12. Truncus13. Caudal14. Claw15. Tasometatasus16. Interpad space17. Web18. Metatasus spurDeskripsi :Tunix susciator berukuran kecil, dengan panjang sekitar 25cm, berkaki dan kulit sekitar mata berwarna merah. Menurut Soewarsono (1991: 132) bahwa Turnix susciator jantan dan betina mudah dibedakan. Jantan dewasa memiliki bulu berwarna biru keunguan mengilap, paruh bawah berwarna merah dan dahi berwarna putih dengan jambul tegak seperti bulu sikat berwarna merah. Betina memiliki kepala dan jambul pendek berwarna abu-abu, sayap kecoklatan dan bulu berwarna hijau. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan.

c. Morfologi Orthotormus spKlasifikasi :Kingdom : AnimaliaFilum: ChordataKelas: AvesOrdo: PasseriformesFamili: OrthotormidaeGenus: OrthotormusSpesies: Orthotormus spNama umum : Burung PipitKeterangan :1. Nares anterioles2. Cera3. Cervix4. Rostrum5. Remiges6. Retrices7. Tetrices8. Parpterum9. Alula siva ala souria10. Ekstrimitas anterior11. Ekstrimitas posterior12. Truncus13. CaudalDeskripsi :Orthotormus sp merupakan nama latin dari burung pipit. Burung ini suka bertengger, jari-jari tiga ke depan dan satu ke belakang, biasanya sayap dengan sembilan atau sepuluh primer. Burung yang berukuran kecil ini dengan panjang yaitu 11 cm, berwarna coklat dan kepala putih. Menurut Brotowidjoyo (1996: 223) Orthotormus sp memiliki mahkota yang berwarna putih serta bagian sisi dari kepala dan bagian belakang dari leher berwarna putih kecoklatan. Dagu, kerongkongan dada atas dan bagian tengah dari perut berwarna hitam, setelahnya berwarna coklat pucat

d. Morfologi Columba domesticaKlasifikasi :Kingdom: AnimaliaFilum: ChordataKelas: AvesOrdo: ColumbiformersFamili: ColumbidaeGenus: ColumbaSpesies: Columba domesticaNama umum: Burung daraKeterangan :1. Nares anterioles2. Cera3. Cervix4. Rostrum5. Remiges6. Retrices7. Tetrices8. Parpterum9. Alula siva ala souria10. Ekstrimitas anterior11. Ekstrimitas posterior12. Truncus13. CaudalDeskripsi :Burung dara merupakan burung yang masih satu family dengan burung merpati. Burung ini mempunyai bulu coklat atau putih dan coklat. Burung ini termasuk jenis burung yang dapat terbang jauh, berbeda dengan burung puyuh atau ayam. Menurut Soewarsono (1991: 132) bahwa burung ini berukuran sedang, dengan iris berwarna kuning atau jingga kemerah-merahan, dikelilingi oleh kulit yang berbulu. Pupil, jika dibandingkan dengan besarnya mata relatif besar. Dada dari burung berwarna coklat. Remiges berwarna putih dan retrices berwarna putih kecoklatan. Bulu perut pada burung ini berwarna putih kecoklatan, sedangkan bulu penutup ekor berwarna coklat.

1.

V KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:1. Morfologi aves tubuh dibedakan atas caput (kepala), cervix (leher) yang biasanya panjang, truncus (badan) dan caudal (ekor).2. Turnix susciator dan Gallus gallus tidak dapat terbang jauh karena ukuran bulunya tidak sesuai dengan ukuran tubuhnya.3. Ekstrimitas anterior terdiri dari bagian sayap dorsal.4. Ekstrimitas posterior terdiri dari bagian kaki aves.5. Bulu pada aves berfungsi sebagai pelindung organ dalam, mempertahankan suhu tubuh, menjaga keseimbangan dan kamuflase dari predator.6.

DAFTAR PUSTAKA

Brotowidjoyo. 1996. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga. xii + 349 hlm.Campbell, et all. 2000. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta: Erlangga. xxi + 404 hlm.

Radiopoetro. 1998. Zoologi. Jakarta: Erlangga. vii + 523 hlm.Radiopoetro. 2000. Zoologi. Jakarta: Erlangga. ii + 265 hlm.Soewarsono. 1991. Pengantar Praktikum Zoologi. Yogyakarta: UGMP. xi + 125 hlm.

Sukra. 2000. Jenis-Jenis Aves. Jakarta: PT. Gramedia. vi + 280 hlm.Syahrum. 1998. Hewan Aves. Bandung: Yrama Widya. v + 260 hlm.

LAMPIRAN

Columba domestica Gallus gallus Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi

Turnix susciator Orthotormus sp Sumber : Dokumen Pribadi Sumber : Dokumen Pribadi