identifikasi aves elya
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Zoovetrtebrata
IDENTIFIKASI AVES
Burung Kutilang (Pycnonotus aurigaster)
Nama : Elya Agustina
NIM : 1210702021
Kelompok : 5 (Lima)
Tanggal Praktikum : 10 November 2011
Tanggal Pengumpulan : 17 November 2011
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2011
IDENTIFIKASI AVES
Burung Kutilang (Pycnonotus aurigaster)
1. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenali jenis butung dan
mengamati morfologi burung.
2. Dasar Teori
Burung memiliki ciri khusus antara lain tubuhnya terbungkus bulu,
mempunyai dua pasang anggota gerak (ekstrimitas), anggota anterior
mengalami modifikasi sebagai sayap, sedang sepasang anggota posterior
disesuaikan untuk hinggap dan berenang, masing – masing kaki berjari empat
buah, terbungkus oleh kulit yang menanduk dan bersisik. Bulu adalah ciri
khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh
aves ditutupi oleh bulu. Mulutnya memiliki bagian yang terproyeksi sebagai
paruh atau sudu (cocor) yang terbungkus oleh lapisan zat tanduk. Burung
masa kini tidak memiliki gigi. Ekor mempunyai fungsi yang khusus dalam
menjaga keseimbangan dan mengatur kendali saat terbang (Jasin, 1992).
Gambar 1. Topografi burung (MacKinnon, 1997)
Repirasi dilakukan dengan paru-paru yang kompak dan terhubung
dengan sejumlah kantung – kantung udara (Jasin, 1992). Jantung terdiri dari 2
ruang atrium dan 2 ruang ventrikel yang terpisah secara sempurna dengan
lengkung aorta terletak di sebelah kanan. Saluran pencernaan meliputi
tembolok (crop), lambung kelenjar dan lambung muskulus (gizzard empedu),
dua buah sekum (coecum), usus besar dan kloaka. Fertilisasi internal, pada
burung jantan jarang mempunyai organ intromitten (seperti penis). Bersifat
ovipar dengan telur berkulit keras berupa cangkang (Brontowijoyo, 1989).
Kutilang adalah sejenis burung pengicau dari suku Pycnonotidae. Orang
Sunda menyebutnya cangkurileung, orang Jawa menamainya ketilang atau
genthilang, mengikuti bunyi suaranya yang khas. Dalam bahasa Inggris
burung ini disebut Sooty-headed Bulbul, sementara nama ilmiahnya adalah
Pycnonotus aurigaster; mengacu pada bulu-bulu di sekitar pantatnya yang
berwarna jingga (Coates, 2000).
3. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Alat bedah Kloroform
Bak bedah Jenis aves (burung kutilang)
Kapas
Tissue
Jarum pentul
Pinset
Sarung tangan
Alat tulis
4. Prosedur Kerja
Disiapkan hewan yang digunakan
Hewan amatan dimasukan ke dalam penyungkup dan dibius dengan kloroform
Dilakukan pembedahan, kemudian diamati bentuk dan posisi organ-organ penyusun internal pada aves
Diamati struktur anatomi dengan seksama pada bagian internal (sistema nervosum, sistema pencernaan, sistema urogenital)
Digambar dan diberi keterangan
5. Pengamatan
Gambar 3. Struktur Anatomi eksternal Burung Kutilang
Gambar 3. Struktur Anatomi internal Burung Kutilang
cauda kaki
Dada
Sayap
caput Paruh
Paru-paru
Pita suara
Kerongkongan
Jantung
hati
Lambung
Usus besarUsus halus
cervix
Tabel 1. pengamatan bagian struktur anatomi eksternal burung kutilang
Bagian Gambar Keterangan
Badan badan terdapat caput, cervix, cauda, dan truncus. Ukuran tubuh sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor) sekitar 15 cm.
Bulu Bulu tipis hampir menutupi seluruh tubuhnya. Bulu pada kutilang terdapat pada bagian Tectrices (bulu yang menutupi badan), Rectrices (bulu yang berada pada pangkal ekor), Remiges (bulu pada sayap), Parapterum (bulu yang menutupi daerah bahu).
Warna bulu Sisi atas tubuh (punggung, ekor) berwarna coklat kelabu, sisi bawah (tenggorokan, leher, dada dan perut) putih keabu-abuan. Bagian atas kepala, mulai dari dahi, topi dan jambul, berwarna hitam. Tungging (di muka ekor) nampak jelas berwarna putih, serta penutup pantat berwarna jingga.
Paruh Terdapat 2 lubang hidung pada pangkal paruh. Paruh berwarna hitam, pendek tebal dan runcing berfungsi untuk memecah biji-bijian, memakan serangga kecil, papaya, pisang.
Ekor Bentuk ekor (cauda) bercagak fungsi yang khusus dalam menjaga keseimbangan dan mengatur kendali saat terbang.
Kaki Kaki petengger, berwarna hitam, jari kaki panjang dan semua jari kaki terletak dalam satu bidang datar sesuai fungsinya untuk hinggap atau bertengger di ranting pohon.
6. Pembahasan
Pada pengamatan aves, praktikan mengamati struktur tubuh burung
kutilang (Pycnonotus aurigaster), pengamatan yang dilakukan yaitu bagian
anatomi eksternal dan anatomi internal burung. Pada bagian ekternal, bagian-
bagian yang diamati meliputi caput, cervix, truncus, cauda, bulu, paruh, kaki,
dan sebagainya. Sedangkan bagian antomi internal yang diamati meliputi
sistema nervosum, sistema pencernaan, sistema urogenital. Berikut deskripsi
dan klasifikasi dari burung kutilang:
a) Anatomi eksternal
Tubuh burung kutilang terdapat caput, cervix, cauda, dan truncus.
Ukuran tubuh sedang, panjang tubuh total (diukur dari ujung paruh hingga
ujung ekor) sekitar 15 cm. Bulu tipis hampir menutupi seluruh tubuhnya.
Bulu pada kutilang terdapat pada bagian Tectrices (bulu yang menutupi
badan), Rectrices (bulu yang berada pada pangkal ekor), Remiges (bulu pada
sayap), Parapterum (bulu yang menutupi daerah bahu). Sisi atas tubuh
(punggung, ekor) berwarna coklat kelabu, sisi bawah (tenggorokan, leher,
dada dan perut) putih keabu-abuan. Bagian atas kepala, mulai dari dahi, topi
dan jambul, berwarna hitam. Tungging (di muka ekor) nampak jelas berwarna
putih, serta penutup pantat berwarna jingga.
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain.
Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal
dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara
embriologis bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat
menutupi epidermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga
terbentuk folikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput
epidermis sebelah luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bungkus
yang halus, sedang epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.
Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak dan
mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses
pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).
Sisi atas tubuh (punggung, ekor) berwarna coklat kelabu, sisi bawah
(tenggorokan, leher, dada dan perut) putih keabu-abuan. Bagian atas kepala,
mulai dari dahi, topi dan jambul, berwarna hitam. Tungging (di muka ekor)
nampak jelas berwarna putih, serta penutup pantat berwarna jingga. Bentuk
ekor (cauda) bercagak fungsi yang khusus dalam menjaga keseimbangan dan
mengatur kendali saat terbang. Kaki petengger, berwarna hitam, jari kaki
panjang dan semua jari kaki terletak dalam satu bidang datar sesuai fungsinya
untuk hinggap atau bertengger di ranting pohon.
b) Anatomi internal
Pada mulut terdapat paruh yang sangat kuat dan berfungsi untuk
mengambil makanan. Makanan yang diambil oleh paruh kemudian masuk
kedalam rongga mulut lalu menuju kerongkongan. Bagian bawah
kerongkongan membesar berupa kantong yang disebut tembolok. Kemudian
masuk ke lambung kelenjar. Disebut lambung kelenjar karena dindingnya
mengandung kelenjar yang menghasilkan getah lambung yang berfungsi
untuk mencerna makan secara kimiawi. Kemudian makan masuk menuju
lambung pengunyah. Disebut lambung pengunyah karena dindingnya
mengandung otot-otot kuat yang berguna untuk menghancurkan makanan.
Didalam hati, empedal sering terdapat batu kecil atau pasir untuk membantu
mencerna makanan secara mekanis. Kemudian,makanan masuk menuju usus
halus. Enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu dialirkan kedalam
usus halus. Hasil pencernaan berupa sari- sari makanan diserap oleh kapiler
darah pada dinding usus halus. Burung mempunyai dua usus buntu yang
terletak antara lambung dan usus. Usus buntu berguna untuk memperluas
daerah penyerapan sari makanan. Sisa makanan didorong ke usus besar
kemudian kedalam poros usus (rektum) dan akhirnya dikeluarkan melalui
kloaka (Brotowidjoyo, 1984).
Mulut / paruh → Kerongkongan → Tembolok → Lambung kelenjar →
Lambung pengunyah → Hati → Pankreas → Usus halus → Usus besar →
Usus buntu → Poros usus (rectum) → Kloaka.
Pada saat respirasi, udara kaya oksigen masuk ke paru-paru. Otot antara
tulang rusuk (interkosta) berkontraksi sehingga tulang rusuk bergerak ke luar
dan tulang dada membesar. Akibatnya tekanan udara dada menjadi kecil
sehingga udara luar yang kaya oksigen akan masuk. Udara yang masuk
sebagian kecil menuju ke paru-paru dan sebagian besar menuju ke kantong
udara sebagai cadangan udara. Dan pada saat ekspirasi : otot interkosta
relaksasi sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula. Akibatnya
rongga dada mengecil dan tekanannya menjadi lebih besar dari pada tekanan
udara luar. Ini menyebabkan udara dari paru-paru yang kaya CO2 ke luar.
Sedangkan pernafasan burung saat terbang adalah pergerakan aktif dari
rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang dada dan tulang rusuk
merupakan pangkal perlekatan otot yang berfungsi untuk terbang. Saat
mengepakan sayap (sayap diangkat ke atas), kantong udara di antara tulang
korakoid terjepit sehingga udara kaya oksigen pada bagian itu masuk ke paru-
paru (Fuad:2009).
Burung kutilang yang diamati memiliki testis menandakan bahwa
burung tersebut merupakan jantan. Pada burung jantan terdapat sepasang
testis terdapat diatas kloaka, sedangkan pada burung betina hanya ada satu
ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan
tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong
penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar
menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat
sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk
ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka.
Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi
sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur. Telur dapat
menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu
pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan
memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru
menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri,
serta perlu dibesarkan dalam saran.
Alat-alat transportasi pada burung kutilang terdiri atas jantung dan
pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi
kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Darah yang banyak mengandung oksigen
yang berasal dari paru-paru tidak bercampur dengan darah yang banyak
mengandung karbondioksida yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran
darah burung merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran
darah kecil dan peredaran darah besar.
Klasifikasi burung kutilang menurut Vieillot (1818) adalah sebagai
berikut:
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Pycnonotidae
Genus : Pycnonotus
Spesies : Pycnonotus aurigaster
Jawab Pertanyaan
1. Tuliskan ciri-ciri burung (penutup tubuh, alat pencernaan, cara reproduksi,
jumlah ruang jantung)!
Jawab:
Ciri penutup tubuhnya adalah hampir semua tubuhnya ditutupi oleh bulu.
Cara reproduksi :
Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri.
Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut
rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang
dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang
bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang
berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma
masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati
kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah
dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.
Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk
akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung
menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak
burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari
makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam saran.
Jumlah ruang jantung
Jumlah ruang jantung pada burung terdiri atas empat ruang yaitu serambi
kiri, serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Darah yang banyak
mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru tidak bercampur dengan
darah yang banyak mengandung karbondioksida yang berasal dari seluruh
tubuh. Peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda yang
terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
2. Jelaskan manfaat burung bagi manusia!
Jawab:
Burung telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia.
Beberapa jenis burung, seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah
didomestikasi sejak lama dan merupakan sumber protein yang penting, daging
maupun telurnya. Di samping itu, orang juga memelihara burung untuk
kesenangan dan perlombaan. Contohnya adalah burung-burung merpati,
perkutut, murai batu dan lain-lain. Burung-burung elang kerap dipelihara pula
untuk gengsi, gagah-gagahan, dan untuk olahraga berburu. Banyak jenis
burung telah semakin langka di alam, karena diburu manusia untuk
kepentingan perdagangan tersebut.
3. Ada berapa jenis tipe kaki dan tipe paruh pada burung?
Jawab:
Paruh
Berdasarkan cara hidup dan makanannya, kaki burung di bedakan beberapa
macam, yaitu :
a) Kaki burung pemanjat, Mempunyai dua jari ke depan dan dua jari ke
belakang, misal : kaki burung pelatuk
b) Kaki burung perenang, Celah antar jari-jarinya terdapat selaput renang,
misal : itik, angka
c) Kaki burung buas atau pencengkram, Mempunyai ukuran pendek dan
cokornya sangat tajam, contoh : kaki burung elang, rajawali, burung
hantu
d) Kaki burung petenger, Mempunyai jari kaki panjang dan semua jari
terletak pada satu bidang datar.
Berbagai macam bentuk paruh pada burung sesuai dengan jenis
makanannya :
a) Paruh Itik, Bentuk paruh itik disesuaikan dengan jenis makanannya yang
lain. Bentuk seperti sisir yang berguna untuk menyaring makanan dari
dalam air dan Lumpur. Contoh : ikan dan katak
b) Paruh burung Pelikan, Pangkal paruh bentuk seperti sisir, fungsinya
untuk menyaring makanan berupa alga dan udang atau ikan kecil.
c) Paruh burung Kolibri, Paruhnya berbentuk kecil, runcing, panjang yang
disesuaikan untuk menghisap madu.
d) Paruh burung Nuri, Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai
dengan makanannya yang berupa biji-bijian.
e) Paruh burung elang, Paruh burung elang benrebntuk runcing dan agak
panjang. Ujung paruh agak membongkok ke bawah. Bentuk paruh seperti
itu cocok untuk merobek daging.
f) Paruh burung pemakan serangga, Bentuk paruh agak terbuka sehingga
sesuai untuk menangkap serangga.
4. Menurut anda apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan bentuk paruh dan
kai pada purung? Jelaskan!
Jawab:
Paruh dan kaki burung sangat berbeda-beda sesuai dengan habitat burung
tersebut berada, makanan, cuaca/ iklim (yang berpengaruh padda tebal dan
tipisnya bulu).
Daftar Pustaka
Brontowijoyo. 1989. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Fuad, Aufa Abdullah. 2009. Materi Lengkap Biologi (Aves). www.blogger.com.
[16 November 2011].
Coates, B.J. and K.D. Bishop. 2000. Panduan lapangan Burung-burung di
Kawasan Wallacea. Bogor : BirdLife IP & Dove Publication.
Jasin, M. 1992. Zoologi Vertebrata. Surabaya: Djambatan.
MacKinnon, J. 1997. Panduan lapangan pengenalan Burung-burung di Jawa dan
Bali. Jogyakarta: Gadjah Mada University Press.