laporan-aves

29
I. Pendahuluan Kata Aves berasal dari kata Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang Ornis dari bahasa Yunani, dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari burung-burung. Aves adalah hewan yang paling banyak dikenal orang hal tersebut dikarenakan hewan dari kelas aves sangat sering dilihat oleh manusia. Berbicara mengenai aves kita tidak akan terlepas dengan yang namanya bulu. Bulu yang selalu menutupi tubuhnya merupakan hal unik yang dimiliki hewan-hewan kelas aves. Aves juga mampu diternakkan sehingga dapat meningkatkan peluang usaha bagi masyarakat. Aves merupakan satu-satunya kelas dalam kelompok chordata yang cukup unik dengan memiliki bulu dan berbagai macam tipe kaki. Bulu adalah modifikasi dari sisik yang berkembang secara evolusioner dari reptilia. Jantung burung terdiri dari empat ruang dan tergolong hewan berdarah panas. Semua burung menggunakan paruh dan tidak memiliki gigi. Struktur modifikasi untuk terbang meliputi tulang lengkung, rangka apendikular depan berubah menjadi sayap, kantung udara, mata yang lebar, dan cerebellum yang berkembang dengan sangat baik (Campbell, 2000). Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya,

Upload: mesywulandari

Post on 06-Nov-2015

77 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Zoologi Vertebrata

TRANSCRIPT

I. Pendahuluan Kata Aves berasal dari kata Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang Ornis dari bahasa Yunani, dipakai dalam Ornithology berarti ilmu yang mempelajari burung-burung. Aves adalah hewan yang paling banyak dikenal orang hal tersebut dikarenakan hewan dari kelas aves sangat sering dilihat oleh manusia. Berbicara mengenai aves kita tidak akan terlepas dengan yang namanya bulu. Bulu yang selalu menutupi tubuhnya merupakan hal unik yang dimiliki hewan-hewan kelas aves. Aves juga mampu diternakkan sehingga dapat meningkatkan peluang usaha bagi masyarakat.Aves merupakan satu-satunya kelas dalam kelompok chordata yang cukup unik dengan memiliki bulu dan berbagai macam tipe kaki. Bulu adalah modifikasi dari sisik yang berkembang secara evolusioner dari reptilia. Jantung burung terdiri dari empat ruang dan tergolong hewan berdarah panas. Semua burung menggunakan paruh dan tidak memiliki gigi. Struktur modifikasi untuk terbang meliputi tulang lengkung, rangka apendikular depan berubah menjadi sayap, kantung udara, mata yang lebar, dan cerebellum yang berkembang dengan sangat baik (Campbell, 2000).Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah.Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk.Kesemuanya itu menjadikan burung menjadi lebih mudah dan lebih pandai terbang, dan mampu mengunjungi berbagai macam habitat di muka bumi. Ratusan jenis burung dapat ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya.Maka dikenal berbagai jenis burung yang berbeda-beda warna dan bentuknya. Ada yang warnanya cerah cemerlang atau hitam legam, yang hijau daun, coklat gelap atau burik untuk menyamar, dan lain-lain. Ada yang memiliki paruh kuat untuk menyobek daging, mengerkah biji buah yang keras, runcing untuk menombak ikan, pipih untuk menyaring lumpur, lebar untuk menangkap serangga terbang, atau kecil panjang untuk mengisap nektar. Ada yang memiliki cakar tajam untuk mencengkeram mangsa, cakar pemanjat pohon, cakar penggali tanah dan serasah, cakar berselaput untuk berenang, cakar kuat untuk berlari dan merobek perut musuhnya.Karakteristik Umum Aves:1. Tubuh tertutup dengan bulu.2. Terdapat dua pasang anggota gerak, sepasang anterior umumnya mengalami modifikasi menjadi sayap untuk terbang, sepasang di posterior diadaptasikan untuk berjalan, bertengger atau berenang. Kaki berjari empat, tulang kering dan cakar terbungkus sisik dengan kulit yang menanduk.3. Rangka ringan, kuat, osifikasi sempurnan, beberapa tulang berfungsi menimbulkan kekakuan, mulut dengan paruh yang menonjol di seliputi zat tanduk, tidak bergigi pada burung yang hidup sekarang, tengkorak dengan satu occipital condyle yang berartikulasi dengan vertebra leher, leher umunya panjang dan fleksibel, pelvis bersatu pada sejumlah vertebra, tulang dada membesar umumnya dengan bagian tengah membentuk keel (lunas), vertebra ekor sedikit dan mampat kea rah posterior.4. Jantung dengan 4 ruang pompa (2 atrium, 2 ventrikel yang terpisah), hanya ada lengkungan aorta kanan (sisternik), sel darah merah berinti, oval dan biconvex.5. Respirasi dengan paru- paru yang kompak (tersusun rapat) dan sangat efesien melekat ke tulang rusuk dan berhubungan dengan kantung- kantung udara yang berdinding tipis tersebar di antara organ- organ internal dan sebagian didalam rangka, terdapat kotak suara (syrinx) didasar trakea.6. Terdapat dua belas pasang saraf kranialis.7. Ekskresi dengan ginjal metanefros, sampah nitrogen utama berupa asam urat, urin semisolid, tidak ada kantung kemih (kecuali pada Rhea dan burung unta), terdapat system porta renalis.8. Merupakan hewan Homokiloterm9. Fertilisasi internal hewan betina umumnya dengan hanya ovarium dan oviduk sebelah kiri, telur dengan banyak yolk (megalistial/telolisitial ekstrim) ditutupi oleh cangkang yang keras , diinkubasi diluar tubuh, segmentasi meroblastik, terdapat membrane ekstraembrio (amnion, khorion, kantung yolk dan allantois) selama perkembangan di dalam telur, hewan muda yang baru menetas dijaga induknya.

II. TujuanMelalui serangkaian kegiatan dalam sesi ini, para mahasiswa diharapkan memperoleh beberapa pengalaman sehubungan dengan tuntutan bagi seorang guru yang siap pakai, baik untuk berhadapan dengan siswa di depan kelas, maupun sebagai pembimbing dalam kegiatan praktikum di laboratorium. Terkait dengan hal tersebut, pengalaman yang diharapkan: 1. Mengenali lebih dekat lagi cirri-ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota dari kelas Aves.2. Membedah, kemudian mengenali dan menggambar topografi organ yang Nampak setelah otot dan tulang yang menjadi dinding tubuh bagian ventral dihilangkan3. Mengenali satu-persatu organ-organ dalam yang dimiliki oleh burung merpati (Calumba livia) yang menjadi wakil Aves sebagai hewan percobaan III. Alat dan Bahan A. Alat :1. Papan seksi2. Dissecting set lengkap 3. KapasB. Bahan:1. Chloroform atau ether2. Dua pasang merpati dewasaIV. Prosedur Kerja :Menyiapkan segala perlengkapan yang diperlukan terlebih dahulu. Untuk membunuh specimen, terlebih dahulu chlorofm atau ether (tergantung mana saja yang tersedia) dimasukkan dengan menggunakan kapas ke dalam toples pembunuh. Satu-persatu spesimen dimasukkan ke dalam toples, kemudian toples ditutup. Tunggu beberapa saat, hingga specimen mati. Setelah specimen mati specimen diambil dan diletakkan di atas papan seksi. Selanjutnya melakukan kegiatan-kegiatan berikut :1. Inspectio : Mengamati anatomi luar dari specimen yang telah dibedah. Organ-organ yang dapat ditemukan pada daerah caput,truncus,cauda, dan juga kedua pasang extremitasnya diamati dengan saksama. Menggaambar anatomi luarnya pada lembar pengamatan yang telah disediakan dan memberi nama bagian-bagiannya. Memperhatikan lokasi bulu-bulu yang melekat pada sayapnya dengan merentangkan salah satu sayap (extremitas eranialis), menggambar dan memberi nama bagian-bagiannya. Membuka mulutnya lebar-lebar, memperhatikan organ-organ yang ada pada cavum oris, kemudian menggambar serta memberi nama bagian-bagiannya. Memilih spesimen bulu sesuai dengan penggolongannya, lalu menggambar morfologinya serat dilengkapi dengan keterangan.2. Sectioning :Meletakkan spesimen sedmikian rupa, sehingga posisi tubuhnya menjadi terlentang. Merentangkan kedua pasang extremitasnya, kemudian mempakunya. Pisau ataupun gunting seksi digunakan untuk melakukan pembelahan. Pemotongan jaringan dilakukan mulai dari bagian abdomen sedikit di anterior cloaca. Dengan mengambil arah potongan agak ke lateral abdomen, kemudian ke anterior hingga memotong costae dan akhirnya sampai pada tulang coracoids. Memotong tulang ini dengan menggunakan gunting. Serta memotong tulang clavicula yang ada di anteriornya. Setelah semua tulang-tulang itu di potong (kiri dan kanan) seluruh tulang dada bersama-sama dengan musculus pectoralisnya diangkat. Hati hati pada saat melakukan pembedahan, jangan sampai memotong organ-organ atau bagian-bagian penting yang akan diamati. Memperhatikan organ-organ dalam yang nampak, kemudian menggambarkannya. Memperhatikan juga saccus pneumaticusnya, yang berupa selaput-selaput tipis berupa udara. Dengan urutan yang sama dengan pengamatan-pengamatan sebelumnya, setiap system organ diangkat, kemudian di menggambarkannya. Sebagai pembanding dan sekaligus pemandu pemahaman, kami melihat lampiran gambar-gambar yang diberikan.

V. Hasil Pengamatan LEMBAR HASIL PRAKTIKUM

JUDUL PRAKTIKUM: AVES

Bagian yang diamati : Morfologi Burung Merpati (Columba livia)

GAMBARKETERANGAN

4321

671110981. Eyes2. Paruh3. Tetrices4. Parapterium5. Ala spuria6. Remiges primer7. Remiges sekunder8. Tail feathers9. Metatarsus10. Toe11. Clow

2.Bagian yang diamati : Morfologi Burung Merpati (Columba livia)

GAMBARKETERANGAN

321

987654

1. Trakhea2. Tembolok yang sudah pecah3. Notocord4. Liver5. Empedu6. Intestine7. Gizzard8. Lungs9. Heart

3. Bagian yang diamati : Morfologi Bulu Columba livia

GAMBARKETERANGAN

654321(a)

(b)

(c)a. Bulu remiges sekunder1. Vexillum2. Rachis3. Umbilicus Superior4. Calamus5. Umbilicus Inferior6. Barbae

b. Bulu di caudalc. Bulu tetrices

VI. PembahasanPada praktikum kali ini kami melakukan pengamatan terhadap kelompok Aves khususnya ordo Columbiformes dengan spesies Columba livia (burung merpati). Adapun klasifikasi ilmiah dari Columba livia adalah sebagai berikut:Kerajaan:Animalia

Filum:Chordata

Kelas:Aves

Ordo:Columbiformes

Famili:Columbidae

Genus:Columba

Spesies:Columba livia

Sumber :

http://www.biologionline.info/2014/08/klasifikasi-merpati-columba-livia.html

Dalam praktikum kali ini kami ingin mengetahui bagaimana morfologi dan anatomi dari hewan kelas Aves khususnya burung merpati. Sebelum melakukan pembedahan kami menyediakan alat dan bahan praktikum yang akan digunakan, selanjutnya kami membius burung merpati yang akan digunakan untuk praktikum dengan chloroform.Berdasarkan hasil pengamatan tubuh dari burung merpati dibedakan atas caput (kepala), cervix (leher) yang biasanya panjang, truncus (badan) dan cauda (ekor). Burung merpati juga mempunyai extremitas anterior dan posterior. Sepasang extremitas anterior yang berupa alae (sayap) yang terlipat seperti huruf Z pada tubuh waktu tidak terbang dan extremitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bagian bawahnya bersisik dan bercakar. Kaki burung merpati mempunyai kulit dengan sisik-sisik tanduk (seperti reptile) jarinya terdapat empat buah dan arahnya 3 ke belakang dan 1 ke depan dan tipe kaki ini disebut Anisodactyl. Mulut mempunyai rostum (paruh) yang terbentuk oleh maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian dalam rostum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedang sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk. Pada atap paruh atas terdapat lubang hidung (nares interna pada sebelah dalam dan nares externa sebelah luar). Seperti yang kita ketahui bahwa paruh yang dimiliki oleh setiap jenis burung berbeda-beda, hal tersebut bergantung dengan tipe makanan dan cara makan dari burung itu sendiri. Burung merpati sendiri mempunyai paruh yang pendek, tebal, dan runcing yang berfungsi untuk memecah biji-bijian seperti padi atau jagung. Organon visus relatif besar dan terletak sebelah lateral pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Pada sudut medial terdapat membrana nictitan yang dapat ditarik untuk menutup mata. Di belakang dan di bawah tiap-tiap mata terdapat lubang telinga yang tersembunyi di bawah bulu khusus.

Struktur buluBulu merupakan hal yang akan selalu menjadi perhatian utama ketika berbicara mengenai hewan-hewan kelas aves. Bulu secara umum berfungsi untuk melindungi badan terhadap cuaca yang tidak cocok dan untuk terbang. Secara umum bulu pada burung dibedakan menjadi 3 berdasarkan susunan anatomisnya :a.PlumaeTerdiri atas bagian- bagian:1. Calamus (quill); tangkai bulu2. Rachis (shaft); lanjutan calamus, menjadi sumbu dari vexillum, didalamnya tak berongga3. Umbilicus inferior, lubang pada pangkal calamus4. Umbilicus superior, lubang pada bagian distal calamus yang melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis.5. Vexillum (vane), terbentuk oleh barbae, ialah suatu cabang kea rah lateral dari rachis.6. Barbulae distal, menuju kearah distal (ujung bulu).7. Burbulae proximal, menuju arah proximal (kea rah pangkal bulu).b.PlumulaeTerdapat pada burung yang masih muda, kadang- kadang juga terdapat pada burung yang sedang mengerami telurnya.Plumulae terdiri atas:1)Calamus (pendek)2)Rachis (agak mereduksi)3)Barbae panjang (fleksible)4)Barbae pendekc.Filoplumae (Hair-feathers)Fungsinya belum diketahui, tumbuh pada seluruh tubuh dengan jarak yang sangat jarang. Mempunyai tangkai yang panjang dan pada puncaknya terdapat beberapa berbae.

Gambar : Morfologi PlumaeSumber : (Suwarsono, 1978)

Pada saat pengamatan morfologi burung merpati dapat diketahui bahwa burung merpati mempunyai beberapa bulu yang menutupi tubuhnya diantaranya adalah remiges primer (bulu yang terdapat pada digiti dan metacarpia), remiges sekunder (bulu yang terdapat di daerah ulna), retrices (bulu-bulu yang terdapat pada ekor), tetrices (bulu-bulu yang menutupi badan), parapterium (bulu-bulu yang terdapat pada daerah bahu antara badan dan sayap), dan juga terdapat ala spuria (bulu-bulu kecil yang melekat pada jari ke II dari extremitas superior). Pada saat pengamatan burung merpati secara anatomi kami dapat melihat organ-organ yang menyusun tubuhnya. Berbeda dengan hewan kelas yang sudah dibahas sebelumnya, organ-organ pada burung merpati sudah nampak dengan jelas. Adapun organ-organ yang dapat kami amati adalah esophagus, trakhea, tembolok (crop), jantung beruang 4 dengan sekat yang sempurna, sepasang paru-paru (pulmo), hati (liver), empedu (bile), proventriculus, ventriculus, pankreas, intestine, sepasang testis, kloaka, dan sepasang ginjal. Seperti halnya pada hewan-hewan kelas lainnya, burung merpati juga mempunyai sistem-sistem organ yang mendukung keberlangsungan hidupnya. Adapun sistem-sistem organ yang dimiliki oleh burung merpati adalah sistem rangka, sistem otot, sistem pencernaan, sistem sisrkulasi, sistem respirasi, sistem saraf, dan sistem urogenital.

Sistem RangkaSecara umum rangka pada burung dibedakan menjadi 2 yaitu eksoskeleton dan endoskeleton. Yang termasuk rangka eksoskeleton pada burung adalah berupa bulu, sisik-sisik pada kaki dan kuku (falcula) (Firman.2012). Sedangkan untuk endoskeleton terdiri dari :a. Sternum (tulang dada), tulang ini melebar pada tepinya terdapat membran dan mempunyai lunas yang lebar disebut carina sterni.b. Costae (tulang rusuk), terbagi menjadi dua bagian yaitu Costae pars sternais, bagian yang berhubungan dengan sternum dan costae pars vertebralis, bagian yang berhubungan dengan vertebrae (tulang belakang).c. Cingulum Anterior (gelang bahu)d. Cingulum posterior (gelang pinggul)e. Columna vertebralis (tulang belakang)f. Extermitas anterior (tulang bagian atas)g. Extermitas posterior (tulang bagian bawah)

Sistem OtotKebanyakan burung memiliki sekitar 175 otot yang berbeda, yang sebagian besar mengontrolsayap,kulitdankaki. Otot terbesar dari seekor burung adalahotot pektoralisatau otot dada yang mengatur gerakansayapdan burung penerbang, berat otot ini sekitar 15 - 25% dari berat tubuhnya. Otot ini memberikan kepakan sayap yang kuat untuk terbang. Otot medialis (bawah) sampaipectoralsadalahsupracoracoideus. Otot ini mengangkat sayap pada saat burung mengepakkan sayap. Kedua otot supracoracoideusdanpectoralsini memiliki berat sekitar 25 - 35% dari keseluruhan berat badan burung. Otot-otot kulit membantu burung pada saat terbang dengan menyesuaikan arah bulu yang melekat pada otot kulit dan membantu burung saat melakukan manuver penerbangan.Bagian tubuh dan ekor hanya memiliki beberapa otot, tetapi otot-otot tersebut sangat kuat dan sangat penting bagi burung.Pygostylemengontrol semua gerakan di bagian ekor dan mengontrol bulu di bagian ekor. Hal ini menjadikan ekor memiliki permukaan yang lebih besar yang membantu menjaga burung di udara (Suwarsono, 1978).

Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan padaColumbia liviaterdiri dari paruh, esophagus, crop, proventriculus, ventriculus, pancreas, intestine dan berakhir pada kloaka. Pada esophagus beberapa burung terjadi perluasan yang disebut crop, sebagai tempat penimbunan bahan makanan sementara dan pelunakan dari crop masuk ke dalam proventriculus dan ventriculus yang disebut gizard, proventriculus menghasilkan cairan lambung, sedang ventriculus berdinding tebal berlapis jaringan epitel keras sebelah dalam yang menghasilkan sekresi. Di dalam gizard sering terdapat kerikil yang berfungsi membantu penggilingan bahan makanan.Pada mulut terdapat paruh yang sangat kuat dan berfungsi untukmengambil makanan. Makanan yang diambil oleh paruh kemudian masukkedalam rongga mulut lalu menuju kerongkongan. Bagian bawah kerongkonganmembesar berupa kantong yang disebut tembolok.Kemudian masuk ke lambung kelenjar (proventriculus). Disebut lambung kelenjar karena dindingnya mengandung kelenjar yangmenghasilkan getah lambung yang berfungsi untuk mencerna makan secarakimiawi. Kemudian makanan masuk menuju lambung pengunyah (ventriculus). Disebut lambungpengunyah karena dindingnya mengandung otot-otot kuat yang berguna untukmenghancurkan makanan. Kemudian, makanan masuk menuju usus halus. Enzim yang dihasilkan olehpankreas dan empedu dialirkan kedalam usus halus. Hasil pencernaan berupa sari-sari makanan diserap oleh kapiler darah pada dinding usus halus. Burung mempunyai dua usus buntu yang terletak antara lambung dan usus. Usus buntu bergunauntuk memperluas daerah penyerapan sari makanan. Sisa makanan didorong ke usus besar kemudian kedalam poros usus (rektum) dan akhirnya dikeluarkan melalui kloaka.Sistematis pencernaan makanan pada burung (Suwarsono, 1978) :

Mulut / paruh Kerongkongan Tembolok Lambung kelenjar Lambung pengunyah Hati Pankreas Usus halus Usus besar Usus buntu Poros usus (rectum) Kloaka

Sistem SirkulasiPada dasarnya sistem peredaran darah pada kelas Aves hampir mirip dengan sistem peredaran darah kelas Mamalia ( manusia ). Sistem peredaran darah pada kelas Aves juga menggunakan peredaran darah ganda dan sistem peredaran darah tertutup. Oleh karena itu, dalam satu kali darah mengalir, darah melewati jantung sebanyak dua kali yaitu saat peredaran darah kecil ( jantung -- paru paru -- jantung ) dan pereradan darah besar ( jantung seluruh tubuh jantung ). Bagian bagian pada jantung ( cardio ) kelas Aves mirip dengan jantung kelas Mamalia yaitu jantung memiliki empat ruang yaitu atrium kanan, atrium kiri, bilik kanan, dan bilik kiri serta terdapat sekat diantara ruang ruang pada jantung yang bentuknya sudah sempurna sehingga darah yang kaya akan oksigen ( O2 ) dan karbon dioksida ( CO2) tidak akan tercampur (Sukiya, 2003).

Gambar : Sistem sirkulasiSumber : (Rianty, 2011)Secara umum mekanisme sirkulasi pada burung dapat dilihat di bawah ini:1. Darah yang kaya akan karbon dioksida (CO2) yang berasal dari seluruh tubuh mengalir ke jantung, pada atrium kanan lalu ke ventrikel kanan.2. Dari ventrikel kanan darah dipompa menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis.3. Dari paru paru darah yang kaya oksigen (O2) mengalir menuju ke atrium kiri melalui ventrium kiri untuk dipompa melalui Aorta.4. Dari Aorta darah kaya oksigen (O2) akan diedarkan ke seluruh tubuh.5. Darah mengandung karbon dioksida ( CO2) dari kapiler jaringan tubuh akan dialirkan kembali ke atrium kanan jantung.

Sistem RespirasiSelain paru-paru, burung biasanya memiliki 4 pasang perluasan paru-paru yang disebut pundi-pundi hawa atau kantung udara (saccus pneumaticus) yang menyebar sampai ke perut, leher, dan sayap (Rudi, 2007). Kantung-kantung udara ini terdapat pada pangkal leher (saccus cervicalis), rongga dada (saccus thoracalis anterior dan posterior), antara tulang selangka atau korakoid (saccus interclavicularis), ketiak (saccus axillaris), dan di antara lipatan usus atau rongga perut (saccus abdominalis). Kantung udara berhubungan dengan paru-paru, berselaput tipis, tetapi tidak terjadi difusi udara pernapasan. Adanya kantung udara mengakibatkan, pernapasan pada burung menjadi efisien.Kantung udara memiliki beberapa fungsi berikut:1. Membantu pernapasan, terutama pada waktu terbang, karena menyimpan oksigen cadangan. 2. Membantu mempertahankan suhu badan dengan mencegah hilangnya panas badan secara berlebihan. 3. Membantu memperkeras suara dengan memperbesar ruang siring. 4. Mengatur berat jenis (meringankan) tubuh pada saat burung terbang. Secara umum proses respirasi pada burung dibedakan menjadi 2 yaitu proses respirasi ketika burung istirahat dan proses respirasi ketika burung terbang.Mekanisme respirasi saat burung istirahat

Fase Inspirasitulang rusuk bergerak ke depan volume rongga dada membesar tekanan mengecil udara akan masuk melalui saluran pernapasan. Saat inilah sebagian oksigen masuk ke paru-paru dan O2berdifusi ke dalam darah kapiler, dan sebagian udara dilanjutkan masuk ke dalam katong-kantong udaraFase Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula rongga dada mengecil tekanan membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan udara dalam kantong-kantong hawa bersama-sama keluar melalui paru-paru.

2.Mekanisme respirasi saat burung terbang :

Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat - pundi hawa antar tulang korakoid terjepit - sedangkan pundi hawa ketiak mengembang - akibatnya udara masuk ke pundi hawa ketiak melewati paru-paru, terjadilah inspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2. Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan - pundi hawa ketiak terjepit - sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang - sehingga udara mengalir keluar dari kantong hawa melewati paru-paru sehingga terjadilah ekspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2.

Sistem SarafSistem regulasi aves sama seperti sistem regulasi vertebrata lainnya yaitu sistem saraf, endokrin dan indra. Berikut ini merupakan susunan saraf padaburungadalah: Otak dan sumsum belakang.Otak dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:a. Otakbesar. Pada otakbesartidak banyak mempunyai neuron dan bentuknya juga tidak berlipat-lipat.b. Otak kecil. Pada otak kecil mempunyai perkembangan yang berguna sebagai pengatur keseimbangan pada waktu terbang atau melayang-layang.c. Otak tengah. Pada otak tengah mempunyai perkembangan yang berguna sebagai fungsi penglihatan.Sumsum lanjutan.Indra perasa terdapat kuncup-kuncup perasa pada lidah dan atap rongga mulut. Indra ini memungkinkan aves memilih makanannya. Kemampuan memilih makanan ini dibantu oleh reseptor tekanan pada paruh dan lidah. Organon visus relatif besar dan tajam dalam kemampuan observasi. Indra pendengar berupa telinga yang terbagi atas tiga rongga yakni rongga luar, tengah, dan dalam. Kelenjar endokrin terdiri atas: glandulae pituitaria atau hypophysa sebagai the master of glands, terletak pada dasar otak ujung infundibulum: Glandulae thvroidea yang terletak di bawah vena jugularis dekat asal cabang arteri subclavia dan arteri carotis.

Sistem UrogenitalSistem urogenital merupakan gabungan dua sistem oragan yang masih mempunyai keterkaitan satu sama lain, sistem organ yang saling terkait ini contohnya sistem ekskresi dan reproduksi (sistem genital). Alat ekskresi pada burung berupa ren yang mempunyai tipe ginjal metanenfros. Tipe ginjal metanefros merupakan tipe ginjal yang sudah ada badan malphigi. Tiap-tiap ren terbagi atas 4 lobi. Saluran ureter bermuara langsung pada kloaka dan tidak ada kandung kemih. Daerah yang berasal dari arteri renalis akan disaring secara filtratis. Zat-zat yang tidak berguna dalam darah terutama berupa ureum akan dibuang dalam proses filtrasi ini (Jasin, 1992).Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil dan disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka. Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang berupa zat kapur.Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam sarang (Suwarsono, 1978).

VII. SimpulanBerdasarkan hasil praktikum dan penyusunan laporan kelas Aves dapat disimpulkan bahwa burung merpati (Columbia livia) merupakan contoh hewan kelas Aves yang mempunyai bentuk paruh pendek dan langsing dengan cera pada pangkalnya. Burung merpati juga mempunyai ciri khas yaitu adanya ingluvies (tembolok) yang besar. Tubuh dari burung merpati dibagi menjadi 4 bagian utama yaitu caput, cervix, truncus, dan caudal.Organ-organ penyusun tubuh burung merpati sudah dapat terlihat dengan jelas, adapun organ-organ yang dapat diamati secara anatomi adalah esophagus, trakhea, tembolok, jantung (heart), paru-paru (pulmo), hati (liver), empedu (bile), proventriculus, ventriculus, pankreas, intestine, kloaka, ginjal, dan testis.Sistem organ pada burung sudah berkembang dengan sangat baik jika dibandingkan dengan hewan kelas Pisces dan Amphibi dan Reptilia. Adapun sistem organ yang mendukung proses kehidupan burung adalah sistem rangka, otot, pencernaan, respirasi, sirkulasi, urogenital, dan sistem saraf.

DAFTAR PUSTAKA

Artawan, Ketut. 2004. Buku Ajar Zoologi Vertebrata (Bagian 2). Singaraja : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.Campbell, Neil. A. 2000. Biologi Jilid II. Erlangga: Jakarta Firman.2012.Sistem Rangka Pada Aves. Diakses pada laman https://firmanwibi.wordpress.com/2012/10/18/sistem-rangka-pada-aves/Penulis mengunduh pada tanggal 24 April 2015Hermawan, Rudi. 2007. Respirasi Pada Hewan. Diakses pada laman http://www.jurnalskripsi.net/pdf/sistem-respirasi-pada hewan Penulis mengunduh pada tanggal 22 April 2015Rianty. 2011. Pengenalan Aves. Diakses pada laman http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/sistem-pernapasan-pada-burung-aves.html . Penulis mengunduh pada tanggal 22 April 2015Sukiya. 2003. Common Textbook (Edisi Revisi) Biologi Vertebrata. Yogyakarta : FMIPA UNY. Suwarsono, R. 1978: Diktat Assistensi Praktikum Zoologi/Anatomia Comparativa; jur. Anatomi Hewan Fakultas. Biologi UGM. Jogyakarta.