laporan asam borat

6
A. Landasan teori Asidi alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air yang bersifat netral. Netralisasi juga dapat dikatakan sebagai reaksi antara pemberi proton (asam) dengan penerima proton. Metode titrimetri masih digunakan secara luas karena merupakan metode yang tahan, murah, dan mampu memberikan ketepatan yang tinggi. Keterbatasan metode ini adalah bahwa metode titrimetrik kurang spesifik. Dalam analisis titrimetri atau analisis volumetri atau analisis kuantitatif dengan mengukur volume, sejumlah zat yang diselidiki direaksikan dengan larutan baku (standar) yang kadar (konsentrasinya) telah diketahui secara teliti dan reaksinya berlangsung secara kuantitatif. Suatu titrasi yang ideal adalah jika titik akhir titrasi sama dengan titik ekivalen teoritis. Dalam kenyataannya selalu ada perbedaan kecil. Beda ini disebut dengan kesalahan titrasi yang dinyatakan dengan mililiter larutan baku. Oleh karena itu, pemilihan indikator harus dilakukan sedemikian rupa agar kesalahan ini sekecil-kecilnya. Dalam larutan, kadar bahan yang terlarut (solut) dinyatakan dengan konsentrasi. Istilah ini berarti banyaknya massa yang terlarut dihitung sebagai berat (gram) tiap satuan volume (mililiter) atau tiap satuan larutan, sehingga satuan kadar seperti ini adalah gram/mililiter (Rohman, 2007).

Upload: debora-debbie-agustine

Post on 06-Feb-2016

770 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

laporan asam borat asidi alkalimetri

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Asam Borat

A. Landasan teori

Asidi alkalimetri termasuk reaksi netralisasi yakni reaksi antara ion hidrogen yang berasal

dari asam dengan ion hidroksida yang berasal dari basa untuk menghasilkan air yang bersifat

netral. Netralisasi juga dapat dikatakan sebagai reaksi antara pemberi proton (asam) dengan

penerima proton. Metode titrimetri masih digunakan secara luas karena merupakan metode yang

tahan, murah, dan mampu memberikan ketepatan yang tinggi. Keterbatasan metode ini adalah

bahwa metode titrimetrik kurang spesifik. Dalam analisis titrimetri atau analisis volumetri atau

analisis kuantitatif dengan mengukur volume, sejumlah zat yang diselidiki direaksikan dengan

larutan baku (standar) yang kadar (konsentrasinya) telah diketahui secara teliti dan reaksinya

berlangsung secara kuantitatif. Suatu titrasi yang ideal adalah jika titik akhir titrasi sama dengan

titik ekivalen teoritis. Dalam kenyataannya selalu ada perbedaan kecil. Beda ini disebut dengan

kesalahan titrasi yang dinyatakan dengan mililiter larutan baku. Oleh karena itu, pemilihan

indikator harus dilakukan sedemikian rupa agar kesalahan ini sekecil-kecilnya. Dalam larutan,

kadar bahan yang terlarut (solut) dinyatakan dengan konsentrasi. Istilah ini berarti banyaknya

massa yang terlarut dihitung sebagai berat (gram) tiap satuan volume (mililiter) atau tiap satuan

larutan, sehingga satuan kadar seperti ini adalah gram/mililiter (Rohman, 2007).

Asidimetri merupakan penetapan kadar secara kuantitatif terhadap senyawa- senyawa yang

bersifat basa dengan menggunakan baku asam. Sebaliknya, alkalimetri merupakan penetapan

kadar senyawa-senyawa yang bersifat asam dengan menggunakan baku basa. Keasaman

permukaan merupakan jumlah asam total (asam Brønsted dan asam Lewis) pada permukaan

padatan yang dinyatakan sebagai jumlah milimol asam perberat sampel (Widihati, 2008).

Pada analisis titrimetri atau volumetrik, untuk mengetahui saat reaksi sempurna dapat

dipergunakan suatu zat yang disebut indikator. Indikator umumnya adalah senyawa yang

berwarna, dimana senyawa tersebut akan berubah warnanya dengan adanya perubahan pH.

Indikator dapat menanggapi munculnya kelebihan titran dengan adanya perubahan warna.

Indikator berubah warna karena system kromofornya diubah oleh reaksi asam basa (Suirta,

2010).

Page 2: Laporan Asam Borat

Prinsip :

Titrasi asam-basa atau titrasi acidi-alkalimetri merupakan metode titrimetri merupakan reaksi

antara asam dengan basa. Reaksi ini disebut reaksi netralisasi, yaitu reaksi antara OH - dengan

H+ membentuk molekul air (H2O).

Dasar reaksi

Pemerian

Hablur, serbuk hablur putih atau sisik mengkilap tidak berwarna, kasar, tidak berbau, rasa

agak asam, pahit, kemudian manis.

Kelarutan

Larut dalam 20 bagian air, dalam 3 bagian air mendidih, dalam 16 bagian etanol (95%) P dan

dalam 5 bagian gliserol P.

Penetapan kadar

Larutkan 0,2 gram Asam borat dalam 10 ml air. Tambahkan 40 ml gliserin yang telah

dinetralkan dengan phenolptalein,

B. Alat

Pipet volume

Labu takar

Pengaduk

Beker glass

Erlemeyer

Gelas ukur

Buret

Kaki tiga

Klem

Bahan

NaOH 0,1 N

Page 3: Laporan Asam Borat

Asam oksalat

Asam borat

Aquadet

Gliserin P

Phenol Ptalein

C. Cara kerja

Pembuatan NaOH 0,1 N 100 ml

N = W/BM x 1000/V x valensi

0,1 = W/40 x 1000/100 x 1

W = 0,04 gram

Timbang NaOH 0,04 gram Larutkan dengan aquadest ad 100 ml.

Pembuatan baku primer asam oksalat 0,1 N 50 ml

N = W/BM x 1000/v x valensi

0,1 = W/126,07 1000/50 x 2

W = 0,3152 gram

Timbang asam oksalat 0,3152 gram pada botol tmbang larutkan dengan aquadest

pindahkan ke labu takar 50 ml tambahkan dengan aquadest sampai batas tanda 50 ml.

Pembakuan Larutan NaOH dengan asam oksalat

Baku primer asam oksalat 0,1 N pipet @10 ml dengan pipet volume masukkan

kedalam erlemeyer Tambahkan indicator phenolptalein Titrasi dengan NaOH 0,1 N

Amati perubahan warna sampai merah muda dan hentikan titrasi.

D. Hasil Praktikum

Berat botol kosong = 9,1096

Berat botol + asam oksalat = 9,4355

Berat asam oksalat = 0,3259

Molaritas asam oksalat = 0,3259/126,07 x 1000/50 x2

= 0,1034 M asam oksalat

Pembakuan NaOH dengan asam oksalat

Titrasi V Asam Oksalat M Asam Oksalat V NaOH M NaOH

I 10 ml 0,1034 9,30 0,1112

II 10 ml 0,1034 9,30 0,1112

Page 4: Laporan Asam Borat

III 10 ml 0,1034 9,15 0,1130

Aturan 4d untuk pembakuan

- 0,1112

- 0,1112

- 0,1130

Data yang dicurigai = 0,1130

Rata – rata = 0,1112

d = 0,1112 - 0,1112 = 0

d = 0,1112 - 0,1112 = 0

4d = 0 x 4 = 0

d* = 0,1130 – 0,1112 =0,0018

d* > 4d (0,1130 tidak dimasukkan dalam perhitungan)

Molaritas rata – rata NaOH = 0,1112 M Penetapan Kadar

Titrasi W Asam Borat (gram) V NaOH (ml) M NaOHI 0,3222 8,50 0,1112II 0,3295 11,40 0,1112III 0,3071 7,10 0,1112

Perhitungan Kadar% kadar (I) = 8,50 x 0,1112 x 6,184 X 100%

322,2 x 0,1= 18,14 %

% kadar (II) = 11,40 x 0,1112 x 6,184 x 100%329,5 x 0,1

= 23,79 %% kadar (III) = 7,10 x 0,1112 x 6,184 x 100%

307,1 x 0,1= 15,90 %

Aturan 4d untuk % kadar- 15,90- 18,14

Page 5: Laporan Asam Borat

- 23,79Data yang dicurigai = 23,79Rata – rata = 17,02d = 17,02 – 15,90 = 1,12

= 17,02 – 18,14 = 1,124d = 4 x 1,12 = 4,48d* = 17,02 – 23,79 = 6,77d* > 4d (23,79 tidak dimasukkan kedalam data perhitungan)

Maka, rata – rata persentase kadar = 17,02Kadar sesungguhnya = 16,80 %Penyimpangan = 1,3 %

E. Pembahasan

F. SimpulanG.