laporan antara ef efefefefefefe

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan Detail Engineering Desing (DED) yang diharapkan dari pengelohan data ukur dan survey lokasi adalah untuk. menentukan jenis pekerjaan yang sesuai dan mengacu pada standar yang ada. Standard Perencanaan Geometrik yang mengacu pada tata cara perencanaan jalan antar kota No. 038/T/BM/1997 dari Bina arga! tata cara . perencanaan Geomatrik "alan #a$upaten No. U 39/T/BM/1997 dari Bina arga. Standar Perencanaan Perkerasan lentur merujuk pada Petunjuk Perencanaan %a$al Perkerasan dengan etode &nalisa #omponen (S#B'.*. +. ,- /!0D12+ S./*(3 )! &&S%45 Guide 6or Design 56 Pavement Structures ,--+ dan 7oad Design Sistem (7DS). Standar standar inilah yang akan diterapkan dalam menyusun design jalan. untuk Pem$ukaan "alan 7uas topoyo 8 to$adak #a$upaten amuju tengah agar nantinyadapat dijadikan petunjuk pelaksanaan pekerjaanoleh pelaksana! penga9as dan pemimpin kegiatan. Perencanaan ini disesuaikan dengan $entuk geogra6is jalan penghu$ung antar ka$upaten ini. Pentingnya perencanaan ini yang nantinya :akan memperlancar transportasi antara to$adak dan topoyo. 1.2 Survey dan Pengukuran Dalam perencanan Geometrik "alan sedikitnya ada tiga syarat yang harus dilakukan untuk memenuhi syarat perencanaan jalan yan . g sesuai dengan standart perencanaan yang ideal yaitu 2

Upload: kopihitam

Post on 04-Nov-2015

41 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

sdfsdffdfdsf dfdsf egdfswedwe w werewrewr ee fef e efefewfewfewfewfffweeeeeeeeeeeeeeeeeeee eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPerencanaan Detail Engineering Desing (DED) yang diharapkan dari pengelohan data ukur dan survey lokasi adalah untuk. menentukan jenis pekerjaan yang sesuai dan mengacu pada standar yang ada. Standard Perencanaan Geometrik yang mengacu pada tata cara perencanaan jalan antar kota No. 038/T/BM/1997 dari Bina Marga, tata cara . perencanaan Geomatrik Jalan Kabupaten No. U39/T/BM/1997 dari Bina Marga. Standar Perencanaan Perkerasan lentur merujuk pada Petunjuk Perencanaan Tabal Perkerasan dengan Metode Analisa Komponen (SKBI-2.3.26. 1987,UDC:62S.73(02), AASTHO Guide for Design Of Pavement Structures 1996 dan Road Design Sistem (RDS). Standar-standar inilah yang akan diterapkan dalam menyusun design jalan. untuk Pembukaan Jalan Ruas topoyo tobadak Kabupaten Mamuju tengah agar nantinya dapat dijadikan petunjuk pelaksanaan pekerjaan oleh pelaksana, pengawas dan pemimpin kegiatan. Perencanaan ini disesuaikan dengan bentuk geografis jalan penghubung antar kabupaten ini.Pentingnya perencanaan ini yang nantinya "akan memperlancar transportasi antara tobadak dan topoyo.

1.2 Survey dan Pengukuran

Dalam perencanan Geometrik Jalan sedikitnya ada tiga syaratyang harus dilakukan untuk memenuhi syarat perencanaan jalan yan.g sesuai dengan standart perencanaan yang ideal yaitu :

1. Alinemen HorisontalDalam perencanaan jalan penghubung/ poros harus mengikuti alinemen jalan yang telah ada dengan melakukan perbaikan serta penyempurnaan sesuai dengan kondisi jalan yang ada.

2. Perhitungan Super ElevasiUntuk dapat menggambarkan pencapaian kemiringan dari lereng normal kemiringan penuh diperlukan suatu transisi. Untuk mendapatkan kemiringan jalan pada daerah lengkung, diperhitungkan terdapat derajat lengkung pada masing-masing radius rencana.'.3. Alinemen VartikalRencana alinemen vartikal mengikuti jalan perkerasan (Ioging) yang sudah ada dengan melakukan perbaikan landai sesuai rencana.

3.1 PenggambaranPenggambaran disajikan dalam bentuk ukuran kertas ukuran A4 yang diurut sebagai berikut :1. Sketsa Peta Situasi2. Sketsa potongan memanjang3. Sketsa potongan melintang4. Gambar Sarana dan Prasarana Jalan ( Bila ada)

1.3 Lokasi Survey Kegiatan

Penyiapan data untuk lokasi survey pembangunan jalan Ruas tobadak jalan negara bertujuan untuk memberikan akses pada proyek jalan antar kecematan di Kabupaten Mamuju tengah dan seterusnya dapat dilanjutkan nantinya menuju tobadak dalam kecematan. Lokasi survey di mulai dari titik S 04.740 E 11917.490 yang terletak di jalan masuk tobadak yang berakhir pada lokasi STA 7 + 400. Kondisi jalan pada saat ini sangat parah, sehingga pembukaan jalan ini akan sangat membantu memperlancar akses pengiriman hasil bumi dan hutan pada dua lokasi pasar.

1.4 Pengelolaan Data SurveyData mentah pengukuran yang diperoleh dari survey lapangan akhir diolah untuk mendapatkan nilai-nilai penting dalam perencanaan jalan. Data tersebut kami lampirkan dan menjadi pedoman dalam penyusunan rencana anggaran serta item pembayaran dalam pekerjaan konstruksi nantinya.Penyusunan data mentah menjadi data real dibuat berdasarkan ketentuan dan standard perencanaan yang berlaku.

BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

2. 1. Letak dan Batas Wilayah

Kabupaten Mamuju tengah merupakan wilayah yang berada dalam lingkup pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat, dengan batas wilayah : Sebelah utara: kabupaten mamuju utara

Sebelah timur: kabupaten mamasa

Sebelah selatan: kabupaten mamuju

Sebelah barat: selat makassar

2.2. Luas Wilayah dan Administrasi Pemerintahan

Luas daerah Kabupaten Mamuju Tengah adalah 3014.37 Km2. Dengan Kota Topoyo sebagai kota kabupaten saat ini.

2.3. Topografi

Kondisi topografi Kabupaten Mamuju Tengah yang terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi dan Pegunungan dengan tingkat kesuburan merata. Sebagian dari daerah Mamuju Tengah merupakan lahan kebun kelapa sawit.2.4. IklimSegitu pula mamuju tengah yang beriklim tropis dengan type A (sangat basah) dimana terdapat 2 (Dua) musim yakni musim kemarau dan hujan, musim hujam lebih dominan terjadi pada bulan November hingga Mei, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan mei. Sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan juni hingga oktober.Suhu udara di daerah-daerah tertentu ditentukan tinggi rendahnya seperti pada tahun 2009 suhu udara maksimun terjadi di stasiun meteorologi Kabupaten Majene, yaitu sebesar 35.4C sedang suhu udara minimum sebesar 21.6C, Sulawesi Barat memiliki kelembaban udara relative tinggi, seperti pada tahun 2009 berkisar antara 76%-83.6%, sedangkan kecepatan angin hampir diseluruh kabupaten disulawesi barat berkisar 3 Km/Jam hingga 8 Km/Jam (Statistik Sui-Bar Dim Angka Thn 2008).

.2.5. Iklim dan Curah Hujan

Persiapan Kabupaten Mamuju Tengah berdasarkan klasifikasiSchmidt dan Ferguson (1951) berikltrn tropis type: A, B1, C1, C2,01 dan E1. Temperatur rata-rata harian berkisar antara 20C sampai34C, terendah pada pagi hari pukul 06.00 - 07.00 dan tertinggi pada siang hari puku113.00 - 14.00. Curah hujan berkisar antara 2.000 sampai lebih dari 4.000 mml tahun, dan secara hidrologis di daerah ini terdapat banyak sungai dan anak sungai yang panjangnya bervariasi. Keberadaan sungai-sungai tersebut sesuai dengan kondisi geografi dan tofografi daerah, yang dapat dimanfaatkan sebagai pengatursuhu, sumber PLTA dan pengairan.

2.6. Penggunaan Tanah

Berdasarkan KepRes No. 32 Tahun 1973 tentang tanah sebagai sumber daya dengan fungsi kawasan budidaya, kawasan non budidaya. Sedangkan dari segi pemanfaatan dikelompokkan sebagai tanah pedesaan, tanah perkotaan.Selanjutnya mengacu pada peraturan mentri Negara agraria/kepala BPN No. 1 Tahun 1997 tentang Pemetaan Penggunaan Tanah Pedesaan dan Perkotaan

2.7. Pemerintahan

Pemerintah Kabupaten Mamuju tengah meliputi 5 (lima) kecamatan, didalam terdapat 56 kelurahan.

2.8. Penduduk

Berdasarkan hasil proyeksi Badan Pusat Statistik Sul-Bar bahwa Sulawesi Barat pada tahun 2007 berjumlah 1.016.663 jiwa dan di kabupaten mamuju tengah adalah 105495 jiwa pada tahun ini.

2.9. Pertanian

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap sensus pertanian 2013, jumlah usaha pertanian di kabuoaten mamuju tengah sebanyak 21265 di kelolah oleh rumah tangga, sebanyak 5 di kelola oleh perusahaan pertanian berbadan hukum dan sebanyak 4 dikelola oleh selain rumah tangga dan perusahaan berbadan hukum.Topoyo, tobadak, dan budong budong merupakan tiga kecematan dengan urutan teratas yang mempunyai jumlah rumah tangga usaha pertanian terbanyak, yaitu masing masing 5137 rumah tangga, 5056 rumah tangga, dan 4645 rumah tangga. Sedangkan kecematan pangale merupakan wilayah yang paling sedikit jumlah rumah tangga usaha pertaniannya, yaitu sebanyak 2510 rumah tangga.

2.10. Perkebunan

Dari berbagai macam tanaman pangan yang ada di Sulawesi Barat beberapa tanaman yang menonjol diantaranya kelapa sawit, kakao,kelapa yang masing-masing memproduksi sebesar 163.714,74 ton, 7.545,41 ton, dan 59.378,74 ton. Tentunya juga tak lepas dari perusahaan swasta yang bergerak dibidang pertanian Dari sekian ton yang dihasilkan.