laporan anfistuma digestive

21
LAPORAN ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA SISTEM DIGESTIVE KELOMPOK 3 Anggie Hamdani (1210702004) Cucu Karlina (1210702011) Ervina Rizky Agia (1210702022) Hanna Hanifa (1210702028) Tanggal Praktikum: 1 Oktober 2012 Tanggal Pengumpulan: 8 Oktober 2012 BIOLOGI

Upload: hanna-hanipeh

Post on 13-Feb-2015

57 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Laporan Anfistuma Digestive/pencernaan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Anfistuma Digestive

LAPORAN ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA

SISTEM DIGESTIVE

KELOMPOK 3

Anggie Hamdani (1210702004)

Cucu Karlina (1210702011)

Ervina Rizky Agia (1210702022)

Hanna Hanifa (1210702028)

Tanggal Praktikum: 1 Oktober 2012

Tanggal Pengumpulan: 8 Oktober 2012

BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2012

Page 2: Laporan Anfistuma Digestive

Praktikum 3

Sistem Digestive

I. Pendahuluan

a. Tujuan

Mengetahui organ-organ pencernaan

Menguji kadar kolesterol dan glukosa darah

Menguji protein bahan makanan

b. Dasar Teori

Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar yang berhubungan dengan

proses pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan makanan menjadi sari

makanan yang siap diserap tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas rongga mulut, esofagus,

lambung, usus halus, usus besar (kolon), rektum dan anus.

Rongga mulut dilapisi oleh sel-sel epitelium pipih. Di dalam rongga mulut terdapat lidah,

kelenjar ludah dan gigi. Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa.

Gerakan pada lidah berfungsi untuk membantu mencampur makanan dengan ludah (saliva) dan

mendorong makanan masuk ke esofagus. Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah

tiga pasang. Ketiga pasang kelenjar tersebut menghasilkan satu sampai dua setengah liter ludah

setiap hari. Ludah mengandung enzim amilase (ptialin) yang bekerja pada suasana netral. Enzim

ini berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa. Gigi manusia berfungsi sebagai alat

pencernaan mekanis.

Dari mulut makanan menuju ke esophagus yang dindingnya dilapisi epithelium berlapis

pipih. Faring dan kerongkongan (esofagus) merupakan saluran yang menghubungkan mulut

dengan lambung. Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjnag

dari akhir rongga mulut hingga lambung. Kerongkongan terdiri dari sepertiga otot lurik dan dua

pertiga otot polos. Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung, yaitu bagian saluran

pencernaan yang melebar. Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat rongga badan atau

bagian atas rongga perut. Lambung mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyimpan

makanan, mengaduk makanan.

Page 3: Laporan Anfistuma Digestive

Lambung terdiri atas 3 bagian. Makanan pertama kali masuk melalui lambung melalui

kardiak. Kardiak terletak disebelah atas dekat jantung. Kemudian makanan menuju fundus dan

pilorus. Fundus merupakan bagian yang membulat dan terletak di tengah. Pilorus berdekatan

dengan otot pengunci yang berguna mengatur penyaluran makanan ke usus. Dalam dinding

lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah lambung, dan hormon

gastrin.

Usus adalah saluran tempat mencerna makanan, absorpsi zat makanan, serta tempat

fermentasi dan pembusukan ampas makanan oleh bakteri. Manusia mempunyai 2 macam usus,

yaitu usus halus (insentium) dan usus besar (kolon). Usus halus mempunyai panjang ±8,5 m.

Usus Besar (Kolon) manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang naik (asenden),

melintang (trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu ruang yang

disebut rektum. Rektum bermuara di permukaan tubuh dalam ruang yang disebut anus (Irianto,

2004).

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh

(organ hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di

dalam tubuh, antara lain membentuk dinding sel. Kolesterol Total yang terukur dalam tes

kolesterol bukan hanya jumlah kolesterol baik (HDL) ditambah kolesterol jahat (LDL) tetapi

juga meliputi trigliserida. Bila kadar kolesterol total dalam darah kurang dari 200 mg/dL, artinya

kadar kolesterol masih normal dan sebaiknya dijaga dalam kadar ini. Bila kadar kolesterol total

dalam darah antara 200 mg/dL hingga 239 mg/dL, maka kita harus mulai waspada. Jika sudah di

atas 240 mg/dL, berarti sudah berbahaya (Heartorg, 2012).

Buiret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua

mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida

atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu

atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk

asam amino bebas atau dipeptida. Semua asam amino, atau peptida yang mengandung asam-α

amino bebas akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu

(Sudarmaji, 1989).

Kadar gula darah normal (Normoglycaemia) dikatakan sebagai suatu kondisi dimana

kadar glukosa darah yang ada mempunyi resiko kecil untuk dapat berkembang menjadi diabetes

atau menyebabkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah. Kriteria diagnosis untuk

Page 4: Laporan Anfistuma Digestive

gangguan kadar gula darah. Pada ketetapan terakhir yang dikeluarkan oleh WHO (Dalam

petemuan tahun 2005) disepakati bahwa angkanya tidak berubah dari ketetapan sebelumnya

yang dikeluarkan pada tahun 1999, yaitu:

Gula darah puasa:

Normal: < 6,1 mmol/L atau < 110 mg/dL .

Diabetes: ≥ 7,0 mmol/L atau ≥ 126 mg/dL.

Gula darah 2 jam setelah makan:

Normal: < 7,8 mmol/L atau < 140 mg/dL.

Diabetes: ≥11,1 mmol/L atau ≥ 200 mg/dL (Susatyo, 2010).

II. Metode

a. Alat dan Bahan

Alat Bahan

Torso/model tubuh 1 buah Saliva

Pipet tetes 1 buah Larutan Biuret

Plat tetes 1 buah Bahan makanan

Lumpang porselin 1 buah Kapas

Alu porselin 1 buah Alkohol 70%

Alat test digital kolesterol dan glukosa 1 buah

Kit 1 buah

Blood lancet 1 buah

Timbangan badan 1 buah

b. Cara Kerja

Pengamatan Organ-Organ Pencernaan

1 Torso/model manusia diamati

2Digambar organ pencernaan mulai dari mulut sampai anus

3 Digambar susunan gigi dari setiap anggota

Page 5: Laporan Anfistuma Digestive

Test Kolesterol dan Glukosa

Uji Protein

III. Hasil dan Pembahasan

a. Hasil

Gambar Sistem Digestive

1 Ujung jari tangan dibersihkan dengan alkohol 70%

2 Darah diambil dengan blood lancet

3Darah yang keluar diteteskan pada kit test glukosa dan kolesterol

4 Angka yang muncul pada alat test digital diamati

5 Angka yang muncul dicatat

1Semua bahan makanan dilumatkan sedikit dengan menggunakan lumpang alu

2Bahan Makanan yang telah dilumatkan disimpan pada plat tetes

3 Larutan biuret diteteskan pada makanan

4 Diamati perubahan yang terjadi

Gambar 1. Torso/Model Tubuh Manusia

Gigi

Esofagus

Hati

Lambung

Kolon

Usus Halus

Page 6: Laporan Anfistuma Digestive

Table 1. Hasil Pengamatan Kadar Glukosa dan Kolesterol

Nama

Jenis

KelaminUmur

(Tahun)

Berat

Badan

(Kg)

Glukosa

(mg/dL)

Kolesterol

(HDL+LDL)Keterangan

Hariza Perempuan 20 40 102 189 Normal

Dewi Perempuan 19 47 119 199 Normal

Dea Perempuan 19 41 106 147 Normal

Dini Perempuan 21 48 106 165 Normal

Andi Laki-laki 21 53 189 103

Kadar Glukosa =

Tinggi, Kadar

Kolesterol =

Normal

Anggi Laki-laki 21 49 99 217

Kadar Glukosa =

Normal, Kadar

Kolesterol =

Tinggi

Table 2. Hasil Pengamatan Test Protein Dengan Larutan Biuret

No Bahan Makanan Warna Sebelum Warna Sesudah Keterangan

1 Telur Putih Ungu Mengandung protein

2 Tahu Kuning Ungu Mengandung protein

3 Nuget Kuning Ungu Mengandung protein

4 Mie Kuning Biru Tidak mengandung protein

5 Bayam Hijau Hijau Tidak mengandung protein

6 Jelly drink Hijau Kuning Tidak mengandung protein

7 Nasi Putih Biru Tidak mengandung protein

Gambar 2. Pengukuran Kadar Kolesterol

Pad

Gambar 3. Test Protein

Page 7: Laporan Anfistuma Digestive

Gambar Susunan Gigi

Nama: Hanna Hanifa

Umur: 20 Tahun

Rumus Gigi: 3212-3212

(Atas), 3212-3212

(Bawah)

Nama: Cucu Karlina

Umur: 21 Tahun

Rumus Gigi: 3212-3212

(Atas), 3212-3212

(Bawah)

Nama: Ervina R.A

Umur: 20 Tahun

Rumus Gigi: 3212-3212

(Atas), 3212-3212

(Bawah)

b. Pembahasan

Pada praktikum kali ini yaitu mengamati torso/model tubuh manusia khususnya pada system

digestive (pencernaan). Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar yang

berhubungan dengan proses pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi untuk mengolah bahan

makanan menjadi sari makanan yang siap diserap tubuh. Saluran pencernaan terdiri atas rongga

mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar (kolon), rektum dan anus.

Rongga mulut dilapisi oleh sel-sel epitelium pipih. Di dalam rongga mulut terdapat lidah,

kelenjar ludah dan gigi. Lidah tersusun oleh otot lurik yang diselubungi oleh selaput mukosa.

Gerakan pada lidah berfungsi untuk membantu mencampur makanan dengan ludah (saliva) dan

mendorong makanan masuk ke esofagus. Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah yang berjumlah tiga

pasang. Ketiga pasang kelenjar tersebut menghasilkan satu sampai dua setengah liter ludah setiap

hari. Dalam rongga mulut manusia terdapat 3 pasang kelenjar ludah/saliva yaitu: Glandula Parotis

menghasilkan saliva atau ludah. Glandula Sublingualis menghasilkan air dan lendir. Glandula

Submandibularis menghasilkan air dan lender. Ludah mengandung enzim amilase (ptialin) yang

bekerja pada suasana netral. Enzim ini berfungsi mengubah amilum menjadi glukosa.

Gigi manusia berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Gigi bayi pertama kali muncul sesudah

berusia 6 bulan, disebut gigi susu yang berjumlah 20, sebagai berikut: 8 gigi seri (insisivus), untuk

memotong makanan, 4 gigi taring (caninus), untuk mencabik-cabik makanan, 8 gigi geraham untuk

mengunyak makanan. Pada anak usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal dan diganti oleh gigi tetap

Gambar 4. Susunan Gigi Hanna Gambar 5. Susunan Gigi Cucu Gambar 6. Susuna Gigi Ervina

Page 8: Laporan Anfistuma Digestive

yang berjumlah 32. Gigi tetap terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring, 8 gigi geraham depan (premolar),

dan 12 gigi geraham belakang (molar) (Irianto, 2004).

Pada hasil pengamatan rumus gigi menunjukan bahwa semua praktikan telah mencapai

dewasa, maka rumus giginya adalah 3 2 1 2 2 1 2 3 untuk bagian atas, dan 3 2 1 2 2 1 2 3 untuk

bagian bawah. Untuk lebih jelasnya, perhatikan rumus gigi menurut Irianto (2004) berikut ini, jika

disimbolkan: gigi seri= I (Insisor), geraham depan= P (Premolar), gigi taring= C (Caninus),

geraham belakang= M (Molar). Maka rumus gigi:

Anak kecil (gigi susu) M P C I I C P M Manusi Dewasa M P C I I C P M

0 2 1 2 2 1 2 0 3 2 1 2 2 1 2 3

0 2 1 2 2 1 2 0 3 2 1 2 2 1 2 3

Dari mulut makanan menuju ke esophagus yang dindingnya dilapisi epithelium berlapis

pipih. Faring dan kerongkongan (esofagus) merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan

lambung. Faring merupakan bagian yang pendek tempat pertemuan jalur makanan dan udara. Pada

saat makanan berada di dalam faring, langit-langit lunak berotot naik untuk mencegah makanan

masuk ke dalam rongga hidung. Pernapasan akan berhenti sementara. Laring naik dan epiglotis

tertutup untuk mencegah makanan masuk ke dalam laring. Lidah mencegah makanan kembali ke

dalam mulut. Kontraksi otot faring menggerakkan gumpalan makanan (bolus) ke dalam

kerongkongan. Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya sekitar 25 cm, memanjnag dari

akhir rongga mulut hingga lambung. Kerongkongan terdiri dari sepertiga otot lurik dan dua pertiga

otot polos.

Makanan bergerak dari kerongkongan menuju lambung, yaitu bagian saluran pencernaan

yang melebar. Lambung (ventrikulus) terletak di bawah sekat rongga badan atau bagian atas rongga

perut. Lambung mempunyai beberapa fungsi utama yaitu menyimpan makanan, mengaduk

makanan. Lambung terdiri atas 3 bagian. Makanan pertama kali masuk melalui lambung melalui

kardiak. Kardiak terletak disebelah atas dekat jantung. Kemudian makanan menuju fundus dan

pilorus. Fundus merupakan bagian yang membulat dan terletak di tengah. Pilorus berdekatan

dengan otot pengunci yang berguna mengatur penyaluran makanan ke usus. Dalam dinding

lambung terdapat kelenjar lambung yang menghasilkan lendir, getah lambung, dan hormon gastrin.

Lendir lambung (mukosa) berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam lambung.

Getah lambung, di dalamnya terdapat bahan-bahan sebagai berikut: Asam Klorida (HCl),

merupakan cairang yang dihasilkan oleh sel parietal. Cairan tsb berfungsi untuk membunuh kuman,

Page 9: Laporan Anfistuma Digestive

membuat lingkungan lambung menjadi asam, merangsang sekresi getah usus, dan mengaktifkan

pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin, yaitu enzim protease yang memecah protein menjadi pepton.

Renin, yaitu enzim yang berguna dalam penggumpalan protein susu (kasein). Renin biasanya

dimiliki oleh mamalia berusia muda. Lipase, yaitu enzim yang memecah lemak menjadi asam

lemak dan gliserol. Enzim tsb tidak dihasilkan oleh lambung tetapi oleh kelenjar saliva yang

terakumulasi di dalam lambung. Hormon gastrin merupakan hormon yang merangsang lambung

untuk menyekresi getah lambung.

Usus adalah saluran tempat mencerna makanan, absorpsi zat makanan, serta tempat

fermentasi dan pembusukan ampas makanan oleh bakteri. Manusia mempunyai 2 macam usus,

yaitu usus halus (insentium) dan usus besar (kolon). Usus halus mempunyai panjang ±8,5 m. Pada

dindingnya terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan getah usus, disebut kelenjar Lieberkuhn.

Usus halus terdiri atas 3 bagian, yaitu: Duodenum (usus 12 jari), agian depan usus halus dengan

panjang kira-kira 25 cm, berbentuk U, dan menjadi muara saluran empedu serta pankreas. Jejenum

(usus kosong), bagian kedua usus halus dengan panjang kira-kira 7 m. Ileum (usus penyerapan),

bagian terakhir usus halus dengan panjang kira-kira 1 m.

Usus Besar (Kolon) manusia terbagi menjadi 3 bagian, yaitu bagian yang naik (asenden),

melintang (trasenden), dan turun (desenden). Saluran kolon berakhir pada suatu ruang yang disebut

rektum. Rektum bermuara di permukaan tubuh dalam ruang yang disebut anus. Dalam rektum

terdapat otot yang berfungsi untuk menahan turunnya feses ke anus, disebut katup Houston. Antara

usus halus dan usus besar dipisahkan oleh klep yang disebut ileosekum yang berguna untuk

mencegah makanan agar tidak kembali ke usus halus. Pada ujung ileosekum terdapat apendiks

(umbai cacing; usus buntu). Kolon menyerap kembali air dan garam yang berasal dari zat-zat

buangan dari usus halus. Usus besar mengandung popolasi bakteri. Hasil fermentasi berupa asam

organik, gas metan, dan hidrogen. Sisa proses pencernaan dibuang melalui anus.

Hati dan pankreas merupakan hasil pertumbuhan bagian depan usus yang berkelenjar. Hati

merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar, bobotnya dapat mencapai 2 kg. fungsinya adalah

mengasilkan empedu (bilus), tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah berupa glikogen,

menyerap unsur besi dari darah yang telah rusak, tempat penyimpanan darah, tempat pembentukan

fibrinogen dan heparin, mengubah provitamin A (karoten) menjadi vit. A dan provitamin D

(ergosterol), detoksifikasi (menawarkan sifat racun) obat dan minuman alcohol, tempat

penghancuran sel darah merah. Empedu disimpan dalam kantong empedu sebelum masuk ke usus.

Page 10: Laporan Anfistuma Digestive

Empedu bersifat basa sehingga menetralkan zat makanan bersifat asam yang keluar dari lambung

serta membuat pH yang baik untuk kerja enzim pankreas dan enzim usus. Empedu juga

mengandung garam empedu yang membantu proses hidrolisis lemak di usus.

Pankreas berfungsi sebagai kelenjar eksokrin, kelenjar endokrin, dan menghasilkan enzim.

Peran pankreas sebagai kelenjar eksokrin adalah menghasilkan getah pankreas yang mengandung

berbagai zat, yaitu Natrium Bikarbonat (NaHCO3) bermanfaat untuk menetralkan keasaman isi

usus dan menaikkan pH-nya menjadi sekitar 8. Amilase pankreas (disakarase) yaitu enzim yang

berperan untuk memecah pati menjadi campuran maltosa dan glukosa. Beberapa jenis amilase

pankreas antara lain: Maltase, berfungsi memecah maltosa menjadi 2 molekul glukosa. Sukrase,

berfungsi memecah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa. Laktase, berfungsi memecah laktosa

menjadi glukosa dan galaktosa. Lipase pankreas (steapsin) yaitu enzim yang menghidrolisis lemak

menjadi campuran asam lemak dan monogliserida. Protease (peptidase) yaitu enzim pemecah

protein. Getah pankreas mengandung 3 jenis protease, yaitu tripsinogen, kimotripsinogen, dan

karboksipeptidase. Nuklease yaitu enzim yang menghidrolisis asam nukleat (ARN dan ADN)

menjadi komponen nukleotida (Irianto, 2004).

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks, yang 80% dihasilkan dari dalam tubuh (organ

hati) dan 20% sisanya dari luar tubuh (zat makanan) untuk bermacam-macam fungsi di dalam

tubuh, antara lain membentuk dinding sel. Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita

makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Tetapi, sejauh pemasukan ini seimbang

dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat. Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu

agar dapat dikirim ke seluruh tubuh perlu dikemas bersama protein menjadi partikel yang disebut

Lipoprotein, yang dapat dianggap sebagai 'pembawa' (carrier) kolesterol dalam darah.

Kolesterol Total yang terukur dalam tes kolesterol bukan hanya jumlah kolesterol baik

(HDL) ditambah kolesterol jahat (LDL) tetapi juga meliputi trigliserida. Bila kadar kolesterol total

dalam darah kurang dari 200 mg/dL, artinya kadar kolesterol masih normal dan sebaiknya dijaga

dalam kadar ini. Bila kadar kolesterol total dalam darah antara 200 mg/dL hingga 239 mg/dL, maka

kita harus mulai waspada. Jika sudah di atas 240 mg/dL, berarti sudah berbahaya. Meskipun total

kolesterol masih rendah, kita masih harus juga memperhatikan perbandingan kadar kolesterol HDL

(High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein).

LDL (Low Density Lipoprotein) adalah pengangkut kolesterol dari hati ke sel-sel. Bila

kolesterol LDL dalam darah berlebihan, kolesterol akan menumpuk di dinding-dinding arteri dan

Page 11: Laporan Anfistuma Digestive

bisa menyebabkan sumbatan arteri (aterosklerosis). Itulah sebabnya LDL disebut juga sebagai

kolesterol jahat. Semakin rendah kadar LDL, semakin rendah pula risiko terkena serangan jantung

dan stroke.

Panduan Kadar LDL

< 100 mg/dL : optimal

100 – 129 mg/dL : mendekati optimal

130 – 159 mg/dL : batas normal tinggi

160 – 189 mg/dL : tinggi

190 mg/dL atau lebih : sangat tinggi

Sebaiknya kadar LDL tetap dijaga pada ambang batas optimal atau kurang dari 100 mg/dL. Jika

kadar LDL dalam darah sudah lebih tinggi dari 160 mg/dL, berarti sudah dalam tahap bahaya dan

harus segera dilakukan perbaikan untuk menurunkan nilainya.

HDL (High Density Lipoprotein) disebut juga kolesterol baik karena fungsinya mengangkut

kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke hati. Semakin tinggi kadar HDL, semakin baik. Kadar

kolesterol HDL dalam darah kurang dari 40 mg/dL (laki-laki) dan kurang dari 50 mg/dL

(perempuan) termasuk kategori kadar HDL rendah, yang menyebabkan terjadinya peningkatan

risiko terkena sakit jantung. Sedangkan bila kolesterol HDL berada diatas 60 mg/dL, termasuk

kategori tinggi dan dapat memberi proteksi pada penyakit jantung. Karena itu, sebaiknya

pertahankan kadar HDL berada pada 40 – 50 mg/dL bagi laki-laki dan 50 – 60 mg/dL bagi

perempuan.

Trigliserida adalah sejenis lemak dalam darah yang bermanfaat sebagai sumber energi. Bila

seseorang makan dengan jumlah kalori melebihi yang dibutuhkan tubuh, maka kelebihan kalori

tersebut akan disimpan dalam bentuk trigliserida dalam sel-sel lemak. Trigliserida dalam kadar

normal sangat diperlukan tubuh. Sementara itu, kadar trigliserida yang tinggi ditambah dengan

kadar kolesterol HDL rendah dan LDL tinggi adalah faktor yang akan mendorong terjadinya

aterosklerosis yang meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung dan stroke.

Panduan kadar trigliserida

< 150 mg/dL : termasuk normal

150 – 199 mg/dL : batas normal tinggi

Page 12: Laporan Anfistuma Digestive

200 – 499 mg/dL : tinggi

500 mg/dL atau lebih : sangat tinggi (Heartorg, 2012).

Kadar gula darah normal (Normoglycaemia) dikatakan sebagai suatu kondisi dimana kadar

glukosa darah yang ada mempunyi resiko kecil untuk dapat berkembang menjadi diabetes atau

menyebabkan munculnya penyakit jantung dan pembuluh darah. Kriteria diagnosis untuk gangguan

kadar gula darah. Pada ketetapan terakhir yang dikeluarkan oleh WHO (Dalam petemuan tahun

2005) disepakati bahwa angkanya tidak berubah dari ketetapan sebelumnya yang dikeluarkan pada

tahun 1999, yaitu:

Gula darah puasa:

Normal: < 6,1 mmol/L atau < 110 mg/dL .

Diabetes: ≥ 7,0 mmol/L atau ≥ 126 mg/dL.

Gula darah 2 jam setelah makan:

Normal: < 7,8 mmol/L atau < 140 mg/dL.

Diabetes: ≥11,1 mmol/L atau ≥ 200 mg/dL (Susatyo, 2010).

Pada hasil pengamatan kadar glukossa dan kolesterol menunjukan bahwa, semua praktikan

perempuan (tidak dalam keadaan puasa) mempunyai kadar glukosa yang normal (berdasarkan

ketetapan WHO) yaitu kurang dari 140 mgdL. Dan kadar kolesterol juga normal yaitu kurang dari

200 mg/dL. Sedangkan Andi mempunyai kadar glukosa yang tinggi yaitu yaitu lebih dari 140

mg/dL, dan kadar kolesterolnya normal yaitu kurang dari 200 mg/dL. Dan Anggi (dalam keadaan

puasa) memiliki kadar glukosa normal yaitu dibawah 110 mg/dL dan kadae kolesterol yang tinggi

yaitu diatas 200 mg/dL.

Perbedaan kadar kolesterol pada setiap praktikan yang di uji adalah kebanyakan karena

makanan. Tapi selain makanan ada penyebab lain yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol yaitu:

Berat badan, berat badan berlebih tidak hanya mengganggu penampilan tapi lebih banyak efek

buruk kesehatannya. Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan menurunkan HDL

(kolesterol baik). Kurang gerak, tubuh manusia didesain untuk selalu bergerak sehingga sangat

dianjurkan untuk banyak bergerak. Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL (kolesterol jahat)

dan menurunkan HDL (kolesterol baik). Makanan sehari-hari, kolesterol umumnya berasal dari

lemak hewani seperti daging kambing, meski tidak sedikit yang berasal dari lemak nabati seperti

Page 13: Laporan Anfistuma Digestive

santan dan minyak kelapa. Beberapa makanan yang selama ini diyakini sehat seperti telur, juga

banyak mengandung kolesterol. Makanan yang terlalu banyak lemak jenuh bisa menyebabkan

kolesterol tinggi, sehingga disarankan untuk bijak mengonsumsi makanan sehari-hari agar tidak

berlebih. Jenis kelamin dan umur, setelah mencapai usia 20 tahun, kadar kolesterol biasanya

cenderung naik. Pada pria, kadar kolesterol umumnya terus menerus meningkat setelah usia 50

tahun. Pada wanita, kadar kolesterol tinggal akan turun saat menopause, setelah itu kolesterolnya

cenderung tinggi seperti pada pria. Memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau hipotiroidisme

dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Sejarah keluarga, jika salah satu anggota keluarga punya

masalah kolesterol tinggi maka berhati-hatilah karena risiko memiliki kolesterol tinggi juga bisa

terjadi. Merokok dapat menurunkan kolesterol baik, sehingga yang beredar di tubuh hanya

kolesterol jahat. Kolesterol jahat ini jika jika tidak dikendalikan bisa berakibat fatal.

Pada hasil pengamatan uji protein pada bahan makanan yaitu telur, tahu, nugget, bayam, mie

dan jelly drink, menunjukan bahwa telur, tahu, dan nugget mengandung protein. Karena setelah

bahan makanan tersebut ditetesi biuret, warna makanan tersbut berubah menjadi berwarna ungu.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Sudarmaji (1989), bahwa ion Cu2+ dari preaksi biuret dalam

suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptida yang menyusun protein

membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Sedangkan nasi, mie dan jelly drink

tidak mengandung protein. Karena setelah bahan makanan tersebut ditetesi biuret, warna makanan

tersbut tidak berubah menjadi berwarna ungu.

IV. Kesimpulan

Pada hasil pengamatan saluran pencernaan terdiri atas: rongga mulut, esofagus, lambung,

usus halus, usus besar (kolon) rektum dan anus. Pada hasil pengamatan rumus gigi menunjukan

bahwa semua praktikan telah mencapai dewasa, maka rumus giginya adalah 3 2 1 2 2 1 2 3 untuk

bagian atas, dan 3 2 1 2 2 1 2 3 untuk bagian bawah.

Pada hasil pengamatan kadar glukossa dan kolesterol menunjukan bahwa, semua praktikan

perempuan (tidak dalam keadaan puasa) mempunyai kadar glukosa yang normal (berdasarkan

ketetapan WHO) yaitu kurang dari 140 mgdL. Dan kadar kolesterol juga normal yaitu kurang dari

200 mg/dL. Sedangkan Andi mempunyai kadar glukosa yang tinggi yaitu yaitu lebih dari 140

mg/dL, dan kadar kolesterolnya normal yaitu kurang dari 200 mg/dL. Dan Anggi (dalam keadaan

puasa) memiliki kadar glukosa normal yaitu dibawah 110 mg/dL dan kadae kolesterol yang tinggi

Page 14: Laporan Anfistuma Digestive

yaitu diatas 200 mg/dL. Pada hasil pengamatan uji protein pada bahan makanan yaitu telur, tahu,

nugget, bayam, mie dan jelly drink, menunjukan bahwa telur, tahu, dan nugget mengandung

protein. Sedangkan nasi, mie dan jelly drink tidak mengandung protein.

Daftar Pustaka

Irianto, K. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta. Yrama Widya.

Heartorg. 2012. What Your Cholesterol Levels Mean. http://www.heart.org/HEARTORG/Conditions/

Cholesterol/AboutCholesterol/What-Your-Cholesterol-Levels-Mean_UCM_305562_

Article.jsp [Minggu, 7 Oktober 2012]

Sudarmaji, S., dkk. 1989. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Susatyo, J.P. 2010. Memahami Pengukuran Kadar Gula Darah.

http://www.forkom-jerman.org/index.php?

option=com_content&view=article&id=100:memahami-pengukuran-kadar-gula-darah

&catid=38:konsultasi-kesehatan&Itemid=86 [Minggu, 7 Oktober 2012]