laporan akuntabilitas kinerja instansi … kalimantan... · hasil pengawasan bpkp dan apip lainnya...

60
NOMOR: LKIN - 002/PW15/1/2014 TANGGAL : 07 JANUARI 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Upload: hoangminh

Post on 31-Jan-2018

233 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

NOMOR: LKIN - 002/PW15/1/2014

TANGGAL : 07 JANUARI 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

(LAKIP)

TAHUN 2013

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

ii

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

KATA PENGANTAR

Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan

akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB)

Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Perwakilan BPKP Kalimantan

Tengah sebagai Unit Kerja dari Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP merupakan

bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan

program dan kegiatan yang telah ditetapkan

dalam Rencana Strategis BPKP tahun 2010-2014,

yang selanjutnya dijabarkan setiap tahunnya

dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin).

Rencana Strategis (Renstra) BPKP Tahun 2010-

2014 dirancang mengikuti restrukturisasi

perencanaan dan penganggaran karena demi

keselarasan program dan kegiatan dalam

RPJMN Tahun 2010-2014. Berdasarkan

restrukturisasi program tersebut, program BPKP dalam Renstra mencakup satu

program teknis yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara

dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan dua

program generik yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BPKP, serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara

BPKP.

Mengikuti peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 di atas, dan

menindaklanjuti Surat Menteri PAN dan RB tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November 2012, program dalam

Renstra BPKP tahun 2010–2014 dimodifikasi dengan menambah perspektif sasaran

strategis beserta Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan maksud agar dapat dilakukan

penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran.

Penyusunan LAKIP telah didukung dengan sistem pengelolaan data kinerja di

lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dengan menggunakan

Sistem Informasi Manajemen Monitoring dan Evaluasi Rencana Kegiatan Tahunan

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

iii

(SIM MonevRKT), sedangkan pengelolaan data keuangan didukung dengan Sistem

Akuntansi Instansi (SAI).

LAKIP ini telah membandingkan antara realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Tengah tahun 2013 dengan Tapkin Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

TengahTahun 2013. Hasil pembandingan menunjukkan bahwa rata-rata capaian

kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah telah memuaskan, dengan

tercapainya 8 dari 8 sasaran strategis dan tercapainya 26 dari 26 IKU. Capaian

sebanyak 26 IKU tersebut jika dikaitkan dengan program Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Tengah, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sebanyak 18 dari 18 IKU pada Program Pengawasan Intern Akuntabilitas

Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah Intern mencapai predikat memuaskan;

2. Sebanyak 8 dari 8 IKU pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan

Tugas Teknis Lainnya serta Program Sarana dan Prasarana Aparatur Negara

mencapai predikat memuaskan.

LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2013 juga

menginformasikan perbandingan antara realisasi IKU tahun 2013 dengan tahun 2012

serta target IKU di akhir periode Renstra, tahun 2014.

Selain sebagai media pertanggungjawaban atas mandat yang diemban dan kinerja

yang telah ditetapkan, LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun

2013 diharapkan dapat menjadi sarana peningkatan pencapaian kinerja.

Palangka Raya, 7 Januari 2014

Kepala Perwakilan

Iskandar Novianto NIP 19631120 198403 1 001

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... iii

RINGKASAN EKSEKUTIF .........................................................................................................v

I. PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1

A. TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG BPKP ..................................................................... 1 B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI ...................................................................................... 3 C. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK ORGANISASI ................................................. 4 D. STRUKTUR ORGANISASI .................................................................................................... 5 E. SISTEMATIKA PENYAJIAN ................................................................................................. 6

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................................. 7

A. RENCANA STRATEGIS 2010 – 2014 ................................................................................... 7

1. Pernyataan Visi ..................................................................................................................... 8 2. Pernyataan Misi ..................................................................................................................... 8 3. Tujuan .................................................................................................................................. 13 4. Sasaran Strategis ................................................................................................................. 13 5. Indikator Kinerja Utama ...................................................................................................... 14 6. Program dan Kegiatan ......................................................................................................... 17

B. PERJANJIAN KINERJA 2013 ......................................................................................... 20

III. AKUNTABILITAS KINERJA........................................................................................ 24

A. CAPAIAN KINERJA ............................................................................................................ 24

B. ANALISIS KINERJA ............................................................................................................. 29

Sasaran Strategis 1 .................................................................................................................. 29 Sasaran Strategis 2 .................................................................................................................. 35 Sasaran Strategis 3 .................................................................................................................. 37 Sasaran Strategis 4 .................................................................................................................. 40 Sasaran Strategis 5 .................................................................................................................. 45 Sasaran Strategis 6 .................................................................................................................. 46 Sasaran Strategis 7 .................................................................................................................. 49 Sasaran Strategis 8 .................................................................................................................. 52

IV. PENUTUP ................................................................................................................................ 54

LAMPIRAN

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

1

I. PENDAHULUAN

erwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah merupakan Unit Kerja Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instansi Pemerintah berbentuk Lembaga

Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang memiliki tugas utama membantu Presiden

mengawasi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Negara dan pembangunan

agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sekaligus memberikan

masukan bagi penyusunan kebijakan yang terkait.

Tugas, fungsi, dan wewenang Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah, aspek

strategis organisasi, kegiatan dan layanan produk, struktur organisasi dan komposisi

pegawai, serta sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2013

lebih lanjut diuraikan sebagai berikut:

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor S-979/K/SU/2011 tanggal

24 Agustus 2011. Tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah

mengalami penyesuaian dari sebelumnya sebagai instansi eselon III menjadi eselon II

berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor

11/K/SU/2013. Berdasarkan Peraturan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Tengah mempunyai tugas pemerintahanan di bidang pengawasan keuangan dan

pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam

melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah

menyelenggarakan fungsi:

1) Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan.

2) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja, dan

pengurusan barang milik/kekayaan negara.

3) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan

pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah.

4) Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat

strategis dan atau lintas kementerian/lembaga/wilayah.

5) Memberikan sosialisasi dan asistensi pada Pemerintah Daerah dalam rangka

pelaksanaan good governance.

6) Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan

pemerintah daerah.

7) Pemeriksaan terhadap Badan Usaha Milik Daerah atas permintaan daerah sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PB

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

2

8) Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas

kinerja pada badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah, sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku.

9) Pemeriksaan investigatif terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan

negara, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah dan badan-badan

lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap

hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada

instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya.

10) Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta

pengendalian mutu pengawasan.

11) Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.

Dengan diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan

bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas kegiatan penyelenggaraan

pemerintahan. Menurut PP tersebut, BPKP adalah Auditor Presiden yang bertugas

melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara dan melakukan

pembinaan penyelenggaraan SPIP. Berdasarkan PP tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Tengah mempunyai tugas dan fungsi baru, yaitu melakukan:

1. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatan

tertentu (Pasal 49 ayat 2), meliputi:

a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

b. Kegiatan kebendaharaan umum Negara berdasarkan penetapan oleh Menteri

Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan

c. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.

2. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Pasal 59

ayat 2).

3. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan kepada

Menteri Keuangan kepada Presiden (Pasal 57 ayat 4).

4. Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional dari

hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya (Pasal 54 ayat 3).

Terkait dengan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara, Presiden memperkuat

wewenang BPKP dengan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 2011

tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara.

Selain itu, untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presiden menerbitkan

Inpres Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi, dengan rencana aksi sebagai berikut:

1. Mendiagnosis keandalan sistem pengendalian yang ada;

2. Memperbaiki sistem pengendalian yang lama menjadi system pengendalian baru

yang menekankan pada soft control;

3. Menyusun peraturan sistem pengendalian intern.

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

3

B. Aspek Strategis Organisasi

Dalam memenuhi amanah rakyat untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil,

dan makmur, pemerintah telah menetapkan target pembangunan nasional untuk jangka

waktu 20 tahun melalui UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN). Target tersebut kemudian dirinci ke dalam target pembangunan

jangka menengah dan jangka pendek. Target pembangunan jangka pendek, yang berjangka

waktu satu tahun, dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP).

Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan dalam rangka mengawal pencapaian target rencana

jangka menengah pemerintah, BPKP telah menyusun Rencana Strategis (Renstra)

Tahun 2010-2014. Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, program, dan

kegiatan yang dilakukan dalam tahun 2010-2014 berikut target output dan outcome yang akan

dicapai. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sebagai bagian yang tidak

terpisahkan dalam upaya pencapaian target output dan outcome tersebut.

Renstra BPKP Tahun 2010-2014 telah mengalami perubahan yang signifikan diselaraskan

dengan restrukturisasi program yang dilakukan oleh Bappenas dan adanya mandate baru

BPKP seiring dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28 Agustus 2008. Mandat baru yang diemban BPKP

adalah sebagai Auditor Presiden yang memiliki tugas melakukan pengawasan intern

terhadap akuntabilitas keuangan Negara dan sebagai pembina SPIP untuk seluruh instansi

pemerintah. Peran pembina SPIP terkait erat dengan peran pengawasan intern, karena

dengan penguatan SPIP maka pengendalian pelaksanaan kegiatan pemerintahan menjadi

semakin terjaga dari penyimpangan dan penyalahgunaan.

Mandat baru tersebut ditindaklanjuti dengan reposisi dan revitalisasi BPKP sebagaimana

dinyatakan oleh Kepala BPKP dalam Rapat Kerja BPKP pada bulan Desember 2008. BPKP

harus dapat menunjukkan paradigm baru melalui unjuk kerja yang optimal sebagai Auditor

Presiden sehingga peran BPKP semakin nyata dalam membantu pemerintah menyelesaikan

permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Strategi penguatan (reposisi) BPKP tahun

2010–2014 adalah:

1. Product Differences

Kekuatan BPKP bergantung pada kualitas produk yang dihasilkan. Kualitas produk

BPKP harus bersifat strategis, makro, nasional (lintas sektoral) yang merupakan jiwa

pasal 49 PP Nomor 60 Tahun 2008. Tugas BPKP bersifat spesifik yaitu melakukan

pengawasan atas pengelolaan keuangan negara oleh para pengguna anggaran agar

tercapai tujuan akuntabilitas Presiden dalam menjalankan amanah rakyat.

2. Market Differences

Agar produk BPKP menjadi bernilai, maka harus dikenali dengan baik siapa market

BPKP. BPKP memiliki pasar pengawasan yang jelas, yaitu Presiden sebagai

shareholders utama dan stakeholders birokrasi lain yang terdiri dari eksekutif,

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

4

legislatif, yudikatif, dan badan usaha milik negara/daerah. Banyak pihak yang

sudah terbantu oleh kinerja BPKP dan membutuhkan BPKP.

3. Methodology Differences

Dengan new BPKP perlu terus dikembangkan metodologi pengawasan yang

kontemporer, spesifik, dan membawa manfaat misalnya program evaluations, policy

analysis, forensic audit, performance audit, dan internal control review.

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi

Sesuai dengan Renstra, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan jenis

kegiatan pengawasan sebagai berikut:

1. Pre-emptif

Jenis kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur yang

diperlukan untuk pengembangan good governance, pelayanan publik, dan

pemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan ini adalah berkurangnya penyakit

birokrasi yang bersifat laten.

2. Preventif

Jenis kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untuk

memecahkan permasalahan kesisteman yang memengaruhi penciptaan peringatan

dini (early warning system) atas proses governance, manajemen risiko, dan pencegahan

KKN, berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-unsur manajemen pemerintah.

Sasarannya adalah meminimalisasi peluang berlangsungnya moral hazard di birokrasi.

3. Represif

Jenis kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasi perhitungan

kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidak diketemukannya indikasi

melawan hukum/tindak pidana korupsi. Sasarannya adalah terungkap dan

terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan dan perbuatan melawan hukum.

BPKP telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi pembenahan

manajemen pemerintahan. Selain produk untuk pembinaan penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah menurut PP 60 Tahun 2008, BPKP juga menghasilkan

produk unggulan antara lain:

1. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan;

2. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA);

3. Good Governance di Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Program Peningkatan Kinerja Sektor Korporat (Performance Enhancement Program);

5. Sistem Informasi Akuntansi PDAM;

6. Program Pengembangan Manajemen Risiko Sektor Korporat dan Sektor Publik;

7. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD;

8. Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD berbasis COSO;

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

5

9. Program Anti Korupsi (PAK);

10. Fraud Control Plan (FCP);

11. Management Assessment Center (MAC).

D. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 11

tahun 2013, struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2013

terdiri atas, Kepala Perwakilan yang membawahi satu Kepala Bagian Tata Usaha, empat

Koordinator Kelompok JFA, serta tiga Kepala Sub Bagian.

Gambar 1.1.

Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Prov. Kalimantan Tengah

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah didukung dengan tenaga SDM yang cukup

andal. Posisi pegawai per 31 Desember 2013 berjumlah 58 orang, dengan rincian yang dapat

dilihat pada Tabel 1.1.

KEPALA PERWAKILAN

Iskandar Novianto

KOORDINATORKELOMPOK JFA

Bidang IPP ( Petrus N.)

Bidang APD ( Sukari)

Bidang AN ( Mukhtar D.)

Bidang Investigasi (P. Sinaga)

KEPALA BAGIAN TATA USAHA

Heru Susanto

Kasubbag Kepegawaiandan Prolap

Abdul Karim

Kasubbag Keuangan

Okke Wibawa

Kasubbag Umum

Karlie

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

6

Tabel 1.1.

Posisi Pegawai per 31 Desember2013

Jabatan Jumlah (orang)

Persen

Pejabat Struktural 5 8,62

Pejabat Fungsional Auditor 50 86,21

Widyaiswara - -

Pejabat Fungsional Arsiparis - -

Analis Kepegawaian - -

Pranata Komputer 1 1,72

Dokter -

Perawat -

Pegawai nonstruktural /nonfungsional -

Fungsional Umum 2 3,45

Jumlah 58 100

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

7

E. Sistematika Penyajian

LAKIP Perwakilan BPKP Kalimantan Tengah Tahun 2013 melaporkan pencapaian kinerja

Perwakilan selama tahun 2013. Capaian kinerja 2013 diukur dan dinilai berdasarkan

Penetapan Kinerja (Tapkin) 2013 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Tapkin

sendiri merupakan penjabaran Renstra BPKP Tahun 2010-2014.

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2013 memungkinkan

dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan bagi

perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti ini, sistematika penyajian

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Kalimantan Tengah Tahun 2013 dapat

diilustrasikan dalam Gambar 1.2 berikut.

Gambar 1.2.

Sistematika Penyajian LAKIP BPKP Tahun 2013

Referensi Bab

PENDAHULUAN Bab I

Bab IV PENUTUP

Rencana Strategis

2010-2014

Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja

2013

Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

8

II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

eningkatkan kualitas sistem akuntabilitas selalu menjadi perhatian utama

BPKP. Peningkatan ini terlihat dari penajaman program pada Renstra

2010–2014. Program pada Renstra BPKP periode 2010-2014 berbeda dari

Renstra periode sebelumnya yaitu diselaraskan dengan program yang

direstrukturisasi oleh Bappenas. Berdasarkan restrukturisasi program tersebut,

program BPKP dalam Renstra mencakup satu program teknis yaitu Program

Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan dua program generik yaitu Program

Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP, serta Program

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP.

Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010

tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, BPKP melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan

merekonstruksi Indikator Kinerja Utama, sehingga mulai tahun 2012 ini, dapat

disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis. Perubahan ini sekaligus

menindaklanjuti Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q.

BPKP, tanggal 30 November 2012. Sasaran dalam Renstra BPKP tahun 2010 – 2014

dimodifikasi dengan menambah secara implisit jumlah anggaran dalam perspektif

masing-masing indikator sasaran strategis dengan maksud agar dapat melakukan

penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis.

A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014

Penyusunan Renstra BPKP merupakan salah satu amanat Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Renstra

BPKP merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,

kebijakan, serta program dan kegiatan BPKP dalam rangka melaksanakan tugas pokok

dan fungsinya. Renstra BPKP merupakan bagian dari perencanaan nasional, sehingga

harus sinkron dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) serta mendukung pencapaian program-program prioritas

Pemerintah.

M

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

9

1. Pernyataan Visi

Struktur Renstra BPKP Tahun 2010-2014 mengacu pada restrukturisasi program dan

Pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun 2010-2014

sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan

Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2010

yang diterbitkan pada tanggal 11 Agustus 2010.

Rencana Strategis BPKP Tahun 2010-2014 yang disahkan oleh Kepala BPKP berisi Visi

sebagai berikut:

Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh

segenap jajaran BPKP baik di tingkat pusat maupun tingkat perwakilan. Sebagai

penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi BPKP.

2. Pernyataan Misi

Misi BPKP berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan oleh seluruh unit untuk

mencapai visi BPKP. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan kewenangan yang

telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP semula diatur dalam

Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun

2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata

Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Selanjutnya, dengan

terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,

maka BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama

dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Empat misi BPKP adalah sebagai

berikut:

a. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara

yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN.

b. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah.

c. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional

dan kompeten.

Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan

Terpercaya untuk Mewujudkan Akuntabilitas

Keuangan Negara yang Berkualitas

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

10

d. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi

Presiden/Pemerintah.

Penjelasan masing-masing misi adalah sebagai berikut:

Peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern atas

akuntabilitas keuangan negara dilakukan untuk membantu Presiden selaku shareholder

BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik dan mendorong

upaya pencegahan KKN. Fungsi utama BPKP memberikan assurance terhadap

penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara serta memberikan fungsi

consultancy yaitu pemberian umpan balik sebagai bahan masukan bagi

Presiden/Pemerintah untuk memastikan tercapainya efektivitas kinerja pemerintah

dan pengelolaan keuangan negara berupa rekomendasi perbaikan tata kelola

pemerintahan yang baik.

Mandat BPKP sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara semakin jelas

dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah. Dalam pasal 49 ayat (2) dinyatakan bahwa BPKP melakukan pengawasan

intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:

1) Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;

2) Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri

Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan

3) Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.

Kegiatan yang bersifat lintas sektoral pada dasarnya merupakan kegiatan yang dalam

pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga atau

pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasannya oleh APIP lain.

Pengawasan kegiatan lintas sektoral diharapkan dapat memberikan informasi yang

bersifat makro dan komprehensif atas pelaksanaan program/kegiatan pemerintah

pusat maupun daerah, sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan atau

penentuan kebijakan.

Pengawasan intern terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara diharapkan dapat

memberi masukan dan feedback kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum

Negara (BUN) mengenai pengelolaan BUN yang dilakukan oleh institusi di luar

Kementerian Keuangan, yang secara hukum tidak dapat diawasi oleh APIP selain

BPKP. Peran BPKP dalam mengawasi kegiatan-kegiatan BUN tersebut perlu didukung

dengan penetapan Menteri Keuangan selaku BUN, baik mengenai ruang lingkup

maupun sasaran pengawasannya.

MISI 1

Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas

Keuangan Negara yang Mendukung Tata Kepemerintahan yang

Baik dan Bebas KKN

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

11

Pengawasan atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden merupakan

kegiatan BPKP dalam rangka merespon permasalahan-permasalahan strategis yang

mendesak untuk ditangani (current issues) sesuai dengan perintah Presiden dan

kabinetnya. Pelaksanaan penugasan tersebut merupakan implementasi yang nyata

dari peran BPKP sebagai Auditor Presiden/Pemerintah.

Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, pada pasal 2 dinyatakan bahwa untuk mencapai

pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,

menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan

pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan berpedoman pada

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah seperti diatur dalam PP tersebut. Tanggung

jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI berada di tangan menteri/pimpinan

lembaga, gubernur, dan bupati/walikota di lingkungan masing-masing.

Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan

penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI terhadap seluruh

instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP Nomor

60 Tahun 2008. Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis

BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk

memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden.

Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakup:

1) Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP;

2) Sosialisasi SPIP;

3) Pendidikan dan pelatihan SPIP;

4) Pembimbingan dan konsultansi SPIP; serta

5) Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah.

Kegiatan pembinaan butir 1) sampai dengan butir 4) merupakan rangkaian kegiatan

dalam rangka membina seluruh instansi pemerintah agar dapat menerapkan SPIP.

Kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam lingkup misi kedua ini. Kegiatan

pembinaan penyelenggaraan SPIP diawali dengan penyusunan pedoman-pedoman

terkait dengan SPIP (pedoman umum dan pedoman teknis) yang merupakan panduan

untuk membangun SPIP di seluruh instansi pemerintah. Pedoman tersebut selanjutnya

disosialisasikan agar diperoleh kesamaan persepsi dan pemahaman tentang SPIP. Pada

tahap penerapan SPIP, BPKP siap untuk membimbing dan memberikan konsultasi

kepada seluruh instansi pemerintah.

MISI 2

Membina secara Efektif Penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

12

Kegiatan pada butir 5) lebih spesifik terkait pada peningkatan kemampuan/

kompetensi auditor APIP yang menjadi bagian dari misi ketiga yaitu mengembangkan

kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten.

Arahan Presiden untuk mewujudkan pengawasan yang terpadu, terarah, dan

memberikan nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan yang

baik, bersih dan kredibel, serta berorientasi pada peningkatan kesejahteraan

masyarakat, dapat tercipta manakala terjadi kerja sama yang sinergis antar-APIP.

Lebih luas lagi, peningkatan kapasitas APIP dilakukan melalui pengawasan secara

bersinergi dengan APIP K/L/Pemda bersama-sama dengan unit pengawasan di DPR

RI dan Kepolisian, termasuk menugaskan secara langsung personel BPKP di

Inspektorat K/L/Pemda.

Efektivitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi memiliki

kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

Penjabaran misi ini merupakan bentuk tanggung jawab BPKP sebagai anggota

komunitas pengawasan, untuk turut serta dalam mengembangkan sistem pengawasan

nasional yang terpadu. Pengembangan sistem pengawasan nasional tentunya

dilakukan bersama-sama, Inspektorat Jenderal Kementerian, Unit Pengawasan LPNK,

Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Satuan Pengawasan Intern (SPI)

BUMN/BUMD/BUL, maupun dengan Instansi Pemerintah lain yang

mengoordinasikan kegiatan pengawasan seperti Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kementerian Dalam Negeri, serta

pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.

Peran BPKP dalam mengembangkan kapasitas APIP (termasuk BPKP) baik dari sisi

SDM, organisasi maupun sistem dan prosedur mencakup:

1) Pembinaan kompetensi APIP, melalui pendidikan dan pelatihan auditor (pasal 59

ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008);

2) Pembinaan jabatan fungsional auditor dan sertifikasi auditor (pasal 51 ayat 2 dan 3

PP Nomor 60 Tahun 2008);

3) Penelitian dan pengembangan sistem dan prosedur pengawasan;

4) Pengembangan kapasitas internal BPKP;

5) Pemeriksaan/pengawasan internal BPKP;

6) Pendukung/fasilitasi pengawasan;

7) Sinergi dengan APIP lain.

MISI 3

Mengembangkan Kapasitas Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

13

Misi ini merupakan aktualisasi peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam rangka

membangun sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang

efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden (President Accountability Systems)

atau yang dikenal sebagai PASs. Sistem ini akan menjadi alat kendali (control) bagi

Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangan

negara, yang berbasis web, online, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang

menampilkan informasi secara utuh (integrated) terkait dengan implementasi

akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi

mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehingga dapat melakukan

tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi dengan rencana

pada saat tertentu.

Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masing-masing

kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untuk menyusun indikator

capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantu Presiden dalam

menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai dengan amanah UUD. Terkait

hal tersebut, BPKP mendorong dibangunnya PASs. Tujuan dari PASs adalah

memberikan solusi terhadap kebuntuan (missing link) proses pelaporan akuntabilitas

pengelolaan keuangan negara, menyinergikan sumber daya informasi antar

kementerian/lembaga (pusat dan daerah) sehingga memungkinkan pertukaran

data/informasi, serta memudahkan Presiden untuk memonitor dan mengendalikan

kemajuan (progress) masing-masing program/agenda Pemerintah.

Pengembangan PASs sinkron dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008

khususnya pasal 54 yang mengamanatkan kepada BPKP untuk menyusun dan

menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan tembusan

kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

3. Tujuan

Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, serta

berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau

implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka

waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam penetapan tujuan, BPKP mengadopsi

konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa modifikasi disesuaikan dengan

karakteristik BPKP sebagai organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektor

privat/bisnis yang berorientasi kepada profit, BPKP memodifikasi Perspektif

Keuangan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Stakeholder dan Perspektif Pelanggan

menjadi Perspektif Manfaat Bagi Auditan/Pengguna Jasa. Dengan menggunakan

MISI 4

Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan

yang Andal bagi Presiden/Pemerintah

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

14

pendekatan strategi berimbang (balanced scorecard) tersebut maka tujuan utama dari

perspektif manfaat bagi pihak stakeholder utama dan manfaat kepada

auditan/pengguna jasa diseimbangkan dengan tujuan pendukung yang berada pada

perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang

berorientasi ke dalam. Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis

sebagai berikut:

1) Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara;

2) Meningkatnya tata pemerintahan yang baik;

3) Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan

kasus yang merugikan keuangan negara;

4) Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah;

5) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional

dan kompeten;

6) Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi

Presiden/Pemerintah.

4. Sasaran Strategis

Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan

secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari

tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan

dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari

tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah untuk tahun 2010-2014 adalah sebagai

berikut:

1) Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD;

2) Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%;

3) Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 300 Instansi Pemerintah

Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75%

BUMN/BUMD;

4) Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%;

5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 70% di K/L/ Pemda;

6) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional

dan kompeten pada 80% K/L/Pemda;

7) Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas

pengelolaan keuangan sebesar 100%.

8) Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan.

Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Tengah untuk tahun 2010-2014 adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

15

5. Indikator Kinerja Utama

Indikator kinerja utama BPKP merupakan indikator kinerja yang berada pada

perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama Perwakilan

BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara

dan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah merupakan

ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Tengah. IKU terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat

outward looking yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang

menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam

pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders

internal Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah. Penetapan indikator

dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-

kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur

keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan

menggunakan indikator keluaran (output).

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

16

Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah

dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1.

Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Prov. Kalimantan Tengah

No. Indikator Kinerja Utama

1

2 Persentase IPP yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

3

Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

4

Persentase jumlah laporan audit atas proyek PHLN yang opini auditnya WTP

Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

5 Persentase masukan yang dimanfaatkan Presiden

6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengembilan keputusan oleh stakeholders

7 BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

8 Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil pengawasan

9 Persentase hasil pengawasan BUN yang dijadikan bahan pengambilan keputusan Menkeu

10 Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima

11 BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik

12 BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik

13 Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi

14 IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mengimplementasikan FCP

15

16

Persentase terselesaikannya kasus HKP, klaim dan eskalasi

17

Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hukum

Hasil LHAI yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang

Sasaran Strategis 3.1: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan Korupsi Menjadi 80%

Tujuan 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara

Sasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD

Sasaran Strategis 1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%

Tujuan 2: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik

Tujuan 3: Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus Yang Merugikan Keuangan Negara

Sasaran Strategis 2.1: Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

17

6. Program dan Kegiatan

Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, Perwakilan BPKP

Provinsi Kalimantan Tengah menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan

dengan program yang ditetapkan oleh BPKP.

Program Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari tiga program,

yaitu:

Tabel 2.1-lanjutan

No. Indikator Kinerja Utama

18 Persentase K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

19

20

Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan

Persentase jumlah pegawai BPKP yang kompeten dan profesional di setiap bidang kompetensi yang dibutuhkan

21 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 22 Tingkat Opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan BPKP

23

24

25

Persepsi publik yang positif terhadap BPKP

Indeks efektivitas pengelolaan aset Tingkat kepuasan penerima layanan

26 Terimplementasinya Sistem Kendali Akuntabilitas Presiden (PASs)

Tujuan 6: Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal bagi Presiden/Pemerintah

Sasaran Strategis 6.1: Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan

Tujuan 4: Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Tujuan 5: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten

Sasaran Strategis 4.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L, Pemda

Sasaran Strategis 5.1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda

Sasaran Strategis 5.2: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

18

Program Teknis

Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan

Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dengan anggaran

sebesar Rp 1.986.018.000,00

Program Generik

1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

dengan anggaran sebesar Rp 3.970.004.000,00;

2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP dengan

anggaran sebesar Rp 256.737.500,00

Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan

Tengah dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP tahun 2013

secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.2

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

19

Tabel 2.2.Program, Sasaran Strategis, dan Kegiat

No. Kegiatan

1 Audit Kinerja dan Audit Interim PPIP

2 Audit Kinerja Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

3 Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis Penyusunan APBD, Asistensi SAKD, dan Asistensi SIMDA Keuangan dan Aset kepada Pemerintah Daerah

4 Audit Keuangan PHLN

5 Audit Operasional Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, dan Bantuan Sosial

6 Monitoring terhadap Rencana Aksi Prioritas Pembangunan Nasional tahun 2013

7 Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis BLUD

8 Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis SAK-ETAP pada PDAM

1 Audit Operasional PNBP

2 Verifikasi dan Validasi Piutang Uang Pengganti Perkara TPK dan Denda Tilang

3 Evaluasi Penyerapan Anggaran pada K/L/Pemda Tahun Anggaran 2013

6 Monitoring DAK dan Dana Penyesuaian Tahun 2012

7 Verifikasi Advance Payment DAK TAhun Anggaran 2013

8 Verifikasi DAK Reimbursement Tahun 2012

1 Audit Kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan

2 Asistensi Implementasi Probity Audit

3 Bimbingan teknis, konsultasi, sosialisasi, asistensi, pendampingan dan kajian mengenai Penerapan GCG dan KPI pada PDAM

4 Asistensi Peningkatan Kapabilitas APIP

5 Asistensi Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah

6 Peningkatan Opini melaui Penyusunan Action Plan atas Temuan Hasil Pemeriksaan BPK

7 Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan PDAM

8 Audit Kinerja PDAM

9 Evaluasi Kinerja BLUD pada Rumah Sakit Umum Daerah 10 Bimtek, konsultasi, asistensi, sosialisasi, pendampingan pada BUMD, atas Sistem

Informasi Akuntansi PDAM 11 Asistensi Penyusunan RKA pada RSUD yang menerapkan BLUD

12 Sosialisasi dan Workshop SAK-ETAP PDAM

1 Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK)

2 Asistensi fraud control plan

3 Audit Investigatif

1. Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD

2. Sasaran Strategis: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

Program 1: Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

4. Sasaran Strategis: Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%

3. Sasaran Strategis: Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan Terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

20

Tabel 2.2-Lanjutan

No. Kegiatan

4 Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara

5 Pemberian Keterangan Ahli

6 Kajian peraturan yang berindikasi KKN

7 Audit penyesuaian harga dan klaim

8 Penyelesaian hambatan pembangunan

1 Penyusunan Pedoman Teknis Penyelenggaraan SPIP

2 Sosialisasi SPIP

3 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP

4 Pembimbingan Teknis dan Konsultansi SPIP

1 Pengiriman pegawai mengikuti berbagai Diklat Teknis,

2 Penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian

3 Keaktifan dalam Rapat Koordinasi Kepegawaian dan JFA

4 Penyusunan dan Konsinyering Laporan Budaya Kerja

5 Keikutsertaan dalam Forum Budaya Kerja

6 Penggurusan Kenaikan Pangkat dan Jabatan

7 Penilaian Angka Kredit dan Penerbitan PAK

1 Penyusunan Laporan – laporan Evaluasi Rencana;

2 Penyusunan RENJA dan TAPKIN;

3 Penyusunan LAKIP;

4 Penyusunan, Koordinasi dalam Penyusunan RKT dan Revisi RKT;

5 Evaluasi Penyerapan Anggaran dan Penyusunan/Rekonsiliasi Laporan Keuangan;

6 Keaktifan dan Forum Kehumasan dan Website;

7 Penyusunan / Rekonsiliasi Laporan Barang Milik Negara;

8 Penerapan SPIP di Kantor Sendiri;

9 Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Gedung/Bangunan yang memadai dalam mendukung kenyamanan bekerja

1 Keikutsertaan dalam Rapat Koordinasi Pranata Komputer

5. Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/ Pemda

7. Sasaran Strategis: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%

Program 2: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP

6. Sasaran strategis Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda

Keaktifan dapal Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Pembahasan Hasil Pengawasan Penggunaan Aplikasi SIM HP dan SIM MONEV dalam pengambilan keputusan

2

3

8. Sasaran Strategis: Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

21

B. PERJANJIAN KINERJA 2013

Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan

melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator

kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini di tahun 2013

disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan

kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk

mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan

dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama

organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen

dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan

dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome.

Pada tahun 2013, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra yang telah

dimodifikasi, perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang memuat

26 indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengukur tercapainya delapan

sasaran strategis dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2013

No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2013

1 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD

1 Persentase IPP yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Lap 13

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian

3 Lap

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam

10 Lap

2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Lap 7

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD

5 Lap

Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah

2 Keg

Jumlah sosialisasi dan bimtek tatakelola APIP Daerah

2 Keg

Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah

2 Lap

3 Persentase jumlah laporan audit atas proyek PHLN yang opini auditnya WTP

Lap 11

Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN

11 Lap

4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

Lap 38

Laporan hasil pengawasan lintas 12

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

22

sektor Bidang Perekonomian Lap

Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam

22 Lap

Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah

4 Lap

5 Persentase masukan yang dimanfaatkan Presiden

Lap 12

Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam

6 Lap

Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Derah

6 Lap

6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengembilan keputusan oleh stakeholders

Lap 2

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders Bidang Perekonomian

1 Lap

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Polsoskam

1 Lap

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Keuangan Daerah

0 Lap

7 BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Lap 8

Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKBUMD

8 Lap

2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%

1 Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil pengawasan

Lap 2

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian

1 Lap

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam

1 Lap

2 Persentase hasil pengawasan BUN yang dijadikan bahan pengambilan keputusan Menkeu

Lap 53

Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian

1 Lap

Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam

13 Lap

Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah

39 Lap

3 Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 75%

1 Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima

Lap 10

Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan

10 Lap

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

23

BUMN/BUMD Daerah

2 BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik

Lap 1

Laporan hasil bimtek/asistensi GCG /KPI sektor korporat

1 Lap

3 BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik

Lap 10

Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD

10 Lap

4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan Korupsi Menjadi 80%

1 Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi

Lap 5

Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi

5 Lap

2 IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mengimplementasikan FCP

Lap 1

Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP

1 Lap

3 Persentase terselesaikannya kasus HKP, klaim dan eskalasi

Lap 1

Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim

1 Lap

4 Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hukum

Lap 17

Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik

17 Lap

5 Hasil LHAI yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang

Lap 2

Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi Lainnya

2 Lap

5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L, Pemda

1 Persentase K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

Lap 7

Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan sosialisasi SPIP Bidang Keuangan Daerah

0 Ins

Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan konsultasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah

0 Ins

Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah

7 Lap

6 Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern

1 Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan

Lap 4

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 002

4 Lap

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

24

Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda

2 Persentase jumlah pegawai BPKP yang kompeten dan profesional di setiap bidang kompetensi yang dibutuhkan

Lap 16

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 102

16 Lap

7 Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%

1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

Lap 3

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 101

3 Lap

2 Tingkat Opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan BPKP

Lap 15

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 103

15 Lap

3 Persepsi publik yang positif terhadap BPKP

Lap 4

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 104

4 Lap

4 Indeks efektivitas pengelolaan asset Lap 4 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 105

4 Lap

5 Tingkat kepuasan penerima layanan Jumlah Sarana Prasarana 2 Unit

Gedung / Bangunan 500 M2

8 Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan

1 Terimplementasinya Sistem Kendali Akuntabilitas Presiden (PASs)

Lap 14

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 004

14 Lap

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

25

III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. CAPAIAN KINERJA

engukuran capaian kinerja tahun 2013 merupakan bagian dari

penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Tengah. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang

diperjanjikan tahun 2013 dan membandingkannya dengan target yang

diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2013. Sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang menitikberatkan pada pengukuran pencapaian

tujuan/sasaran strategis, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah

menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator kinerja utama

(IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai signifikan bagi Perwakilan BPKP

Provinsi Kalimantan Tengah dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran

strategis secara langsung.

Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah indikator

output yang tercapai dibagi dengan jumlah yang ditargetkan. Hal ini dilakukan untuk

mendukung perhitungan capaian kinerja sasaran strategis BPKP.

Penghitungan capaian kinerja kegiatan dikelompokkan dalam enam kategori penilaian

sebagai berikut:

Capaian atas 26 IKU yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis secara

ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada

Tabel 3.1 berikut ini:

PPP

Kategori Nilai Angka Interpretasi

AA >85 - 100 Memuaskan

A >75 - 85 Sangat Baik

B >65 - 75 Baik

CC <50 - 65 Cukup Baik

C <30 - 50 Agak Kurang

D 0 - 30 Kurang

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

26

Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama

No Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD

1 Persentase IPP yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Lap 13 26 200

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian

3 Lap 3 100

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam

10 Lap

23 230

2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Lap 7 62 885,71

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD

5 Lap 55

1100

Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah

2 Keg 2 100

Jumlah sosialisasi dan bimtek tatakelola APIP Daerah

2 Keg 3 150

Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah

2 Lap 2 100

3 Persentase jumlah laporan audit atas proyek PHLN yang opini auditnya WTP

Lap 11 11 100

Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN

11 Lap

11 100

4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

Lap 38 43 113,16

Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian

12 Lap

12 100

Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam

22 Lap

23 104,55

Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah

4 Lap 8 200

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

27

5 Persentase masukan yang dimanfaatkan Presiden

Lap 12 43 358,33

Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam

6 Lap 26 433,33

Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Derah

6 Lap 17 283,33

6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengembilan keputusan oleh stakeholders

Lap 2 15 750

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders Bidang Perekonomian

1 Lap 1 100

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Polsoskam

1 Lap 5 500

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Keuangan Daerah

0 Lap 9 -

7 BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Lap 8 14 175

Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKBUMD

8 Lap 14 175

2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%

1 Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil pengawasan

Lap 2 4 200

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian

1 Lap 1 100

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam

1 Lap 3 300

2 Persentase hasil pengawasan BUN yang dijadikan bahan pengambilan keputusan Menkeu

Lap 53 65 122,64

Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian

1 Lap 1 100

Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam

13 Lap

23 176,92

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

28

Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah

39 Lap

41 105,13

3 Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD

1 Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima

Lap 10 21 210

Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidangKeuangan Daerah

10 Lap

21 210

2 BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik

Lap 1 2 200

Laporan hasil bimtek/asistensi GCG /KPI sektor korporat

1 Lap 2 200

3 BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik

Lap 10 21 210

Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD

10 Lap

21 210

4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan Korupsi Menjadi 80%

1 Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi

Lap 5 8 160

Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi

5 Lap 8 160

2 IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mengimplementasikan FCP

Lap 1 1 100

Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP

1 Lap 1 100

3 Persentase terselesaikannya kasus HKP, klaim dan eskalasi

Lap 1 1 100

Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim

1 Lap 1 100

4 Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hokum

Lap 17 56 329,41

Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik

17 Lap

56 329,41

5 Hasil LHAI yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang

Lap 2 16 800

Laporan hasil audit 2 Lap 16 800

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

29

investigasi atas permintaan Instansi Lainnya

5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L, Pemda

1 Persentase K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

Lap 7 3 42,86

Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan sosialisasi SPIP Bidang Keuangan Daerah

0 Ins 2 -

Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan konsultasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah

0 Ins 1 -

Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah

7 Lap 3 42,86

6 Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda

1 Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan

Lap 4 4 100

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 002

4 Lap 4 100

2 Persentase jumlah pegawai BPKP yang kompeten dan profesional di setiap bidang kompetensi yang dibutuhkan

Lap 16 16 100

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 102

16 Lap

16 100

7 Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%

1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

Lap 3 3 100

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 101

3 Lap 3 100

2 Tingkat Opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan BPKP

Lap 15 15 100

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 103

15 Lap

15 100

3 Persepsi publik yang positif terhadap BPKP

Lap 4 4 100

Laporan Dukungan 4 Lap 4 100

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

30

Manajemen Perwakilan - 104

4 Indeks efektivitas pengelolaan asset

Lap 4 4 100

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 105

4 Lap 4 100

5 Tingkat kepuasan penerima layanan

Unit M2

2 500

2 500

100

Jumlah Sarana Prasarana

2 Unit 2 100

Gedung / Bangunan 500 M2

500 100

8 Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan

1 Terimplementasinya Sistem Kendali Akuntabilitas Presiden (PASs)

Lap 14 14 100

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 004

14 Lap

14 100

JUMLAH RATA –RATA CAPAIAN 130,68

Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis berserta realisasi

anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1.

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis,

khususnya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran

strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung

mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan

sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian 2013

dengan capaian 2012 sebagaimana terinci dalam Lampiran 2.

Analisis tentang delapan sasaran strategis yang ditetapkan oleh BPKP sebagai alat

untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai

berikut:

Sasaran Strategis 1:

Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95%

Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah

Meningkatnya kualitas laporan keuangan pemerintah pusat, kementerian/lembaga,

dan pemerintah daerah merupakan tekad BPKP sebagai perwujudan fungsi consulting.

Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran

ini adalah pendekatan yang intensif kepada para mitra kerja BPKP sehingga BPKP

dapat melakukan pendampingan penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

31

sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan

keuangan dapat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan

dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP.

Capaian keberhasilan Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah”pada Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah

diindikasikan oleh tujuh IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas Laporan

Keuangan Kementerian/Lembaga dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.

Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 disajikan

dalam Tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan) 2013 2012

1 Persentase IPP yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Lap 13 200 - -

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian

3 Lap

100 200 (100)

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam

10 Lap

230 150 80

2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Lap 7 885,71 - -

Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD

5 Lap

1100 192 908

Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah

2 Keg

100 50 50

Jumlah sosialisasi dan bimtek tatakelola APIP Daerah

2 Keg

150 - 150

Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah

2 Lap

100 200 (100)

3 Persentase jumlah laporan audit atas proyek PHLN yang opini auditnya WTP

Lap 11 100 - -

Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN

11 Lap

100 93 7

4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders

Lap 38 113,16 - -

Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian

12 Lap

100 8 92

Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam

22 Lap

104,55 100 4,55

Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan

4 Lap

200 - 200

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

32

Daerah

5 Persentase masukan yang dimanfaatkan Presiden

Lap 12 358,33 - -

Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam

6 Lap

433,33 117 316,33

Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Derah

6 Lap

283,33 - 283,33

6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengembilan keputusan oleh stakeholders

Lap 2 750 - -

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders Bidang Perekonomian

1 Lap

100 200 (100)

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Polsoskam

1 Lap

500 - 500

Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Keuangan Daerah

0 Lap

- 133 -

7 BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

Lap 8 175 - -

Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKBUMD

8 Lap

175 100 75

JUMLAH 91 368,89

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel

3.1 terlihat bahwa secara keseluruhan, dengan tujuh IKU, rata-rata capaian sasaran

368,89%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai

berikut:

1. Persentase Instansi Pemerintah Pusat yang Laporan Keuangannya Memperoleh

Opini Minimal WDP

IKU kedua menunjukkan IKU dominan dalam pencapaian sasaran strategis 1 BPKP

adalah “Persentase Instansi Pemerintah Pusat (IPP) yang Laporan Keuangannya

Memperoleh Opini Minimal WDP”dengan target sebesar 80%. Dalam rangka

mendukung IKU tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah proaktif

menjalin kerja sama melalui Memorandum of Understanding (MoU) untuk membantu

pemerintah, antara lain dengan melakukan pendampingan penyusunan laporan

keuangan Satuan Kerja K/Ldi wilayah Provinsi Kalimantan Tengah untuk

meningkatkan kemampuan dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan

SAP.

Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil

bimbingan teknis/asistensi pada saker-satker IPP di wilayah Provinsi Kalimantan

Tengah dibandingkan dengan jumlah target yang ditetapkan.

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

33

Dalam tahun 2013, jumlah laporan hasil bimbingan teknis/asistensi pada saker-

satker IPP di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 26 laporan

atau 200% dari 13 Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012.

Hal ini menunjukkan adanya peningkatan capaian kinerja di tahun 2013.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 59.818.000,00

atau 99,15% dari anggaran sebesar Rp 60.330.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 764 OH atau 182,34% dari rencana sebanyak 419 OH.

2. Persentase Instansi Pemerintah Daerah yang Laporan Keuangannya

Memperoleh Opini Minimal WDP

Selain IPP, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah juga berupaya

mendorong akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah ke arah yang lebih baik

dengan IKU “Persentase Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang Laporan

Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP” dari BPK RI. Keberhasilan

pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah laporan hasil bimbingan

teknis/asistensi pada IPDdi wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dibandingkan

dengan jumlah target yang ditetapkan.

Dalam tahun 2013, jumlah laporan hasil bimbingan teknis/asistensi pada IPD di

wilayah Provinsi Kalimantan Tengahadalah sebanyak 62 laporan atau 885,71% dari

7 target laporan yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012.

Hal ini menunjukkan adanya peningkatan capaian kinerja di tahun 2013.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 115.724.000,00

atau 178,72% dari anggaran sebesar Rp 64.750.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 1.325 OH atau 561.44% dari rencana sebanyak 236 OH.

3. Persentase Jumlah Laporan Audit atas Proyek PHLN yang Opini Auditnya WTP

IKU “Persentase Jumlah Laporan Audit atas Proyek PHLN yang Opini Auditnya

WTP” merupakan IKU lainnya dalam pencapaian Sasaran Strategis 1. IKU ini

diukur dari jumlah seluruh laporan audit keuangan atas proyek Pinjaman dan

Hibah Luar Negeri (PHLN) dibandingkan dengan jumlah laporan hasil

pengawasan atas proyek PHLN yang ditargetkan.

Dalam tahun 2013, jumlah laporan hasil audit keuangan atas proyek Pinjaman dan

Hibah Luar Negeri (PHLN) di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah

sebanyak 11 laporan atau 100% dari 11 Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

34

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp62.180.000,00 atau

66.39% dari anggaran sebesar Rp93.665.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 592 OH atau 91.64% dari rencana sebanyak 646 OH.

Tabel 3.3 Daftar Opini LHP PHLN Tahun 2013

4. Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Dijadikan Bahan Pengambilan

Keputusan oleh Stakeholders

IKU “Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Dijadikan Bahan

Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders” diukur dengan menghitung jumlah

laporan hasil pengawasan program/kegiatan yang melibatkan dua atau lebih

instansi pemerintah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan

membandingkannya dengan jumlah laporan hasil pengawasan yang ditargetkan

oleh Deputi Pengawasan Bidang Perekonomian, Deputi Pengawasan Bidang

Polsoskam dan Deputi Pengawasan Bidang Keuangan Daerah.

Dalam tahun 2013, jumlah laporan hasil laporan pengawasan lintas sektor di

wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 43 laporan atau 113.16 %

dari 38 Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 250.322.000,00

atau 50.37 % dari anggaran sebesar Rp 497.008.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 1.600 OH atau 98.77% dari rencana sebanyak 1.620 OH.

5. Persentase Masukan yang Dimanfaatkan Presiden

IKU “Persentase Masukan yang Dimanfaatkan Presiden”merupakan indikator

pencapaian Sasaran Strategis 1 dalam rangka pelaksanaan tugas BPKP melakukan

pengawasan intern melalui kegiatan pengawasan lainnya berdasarkan penugasan

dari Presiden, sesuai dengan amanat pasal 49 ayat 2 butir c PP 60 Tahun 2008

tentang SPIP.

No. Lender (Grant/Loan) Jumlah Laporan

Opini Audit WTP WDP TMP TW

1. Grant UNDP - - - - -

2. Grant UNICEF - - - - -

3. Loan/Grant Wold Bank 10 10 - - -

4. Loan/Grant ADB 1 1 - 5. Loan JICA - - - - -

6. Loan IDB - - - - -

7. Loan IFAD - - - - -

8. Loan AUSAID - - - - -

Jumlah 11 11 - - -

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

35

Capaian IKU ini diukur berdasarkan persentase jumlah Laporan hasil pengawasan

atas permintaan presiden Bidang Polsoskamdan Bidang Keuangan Daerah

dibandingkan dengan jumlah yang ditargetkan.

Dalam tahun 2013, jumlah Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden

Bidang Polsoskam dan Bidang Keuangan Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan

Tengah adalah sebanyak 43 laporan atau 358.33% dari 12 Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012.

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 106.365.000,00

atau 84.37% dari anggaran sebesar Rp126.067.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 342 OH atau 95% dari rencana sebanyak 360 OH.

6. Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang Dijadikan

Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders

IKU“Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang Dijadikan

Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders” merupakanIKU lainnya untuk

mencapai Sasaran Strategis 1. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Laporan

hasil pengawasan atas permintaan stakeholders Bidang Perekonomian, Bidang

Polsoskam dan Bidang Keuangan Daerah dan membandingkannya dengan jumlah

laporan yang ditargetkan.

Dalam tahun 2013, jumlah Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders

Bidang Perekonomian, Bidang Polsoskam dan Bidang Keuangan Daerah di

wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 15 laporan atau 750% dari 2

Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 38.576.000,00

atau 130% dari anggaran sebesar Rp 29.675.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 564 OH atau 564% dari rencana sebanyak 100 OH.

7. BUMD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP

Sesuai dengan Undang-Undang Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun 2004

Pasal 58 ayat 2, Kepala Daerah selaku pengguna anggaran/barang wajib

menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi: Laporan

Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan, dilampiri

dengan Laporan Keuangan BUMD pada Pemerintah Daerah.

Dengan kondisi kemampuan Sumber Daya Manusia BUMD yang pada umumnya

masih belum memadai, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah berperan

aktif dalam pendampingan penyusunan Laporan Keuangan BUMD agar sesuai

dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu pendampingan ini

dianggap mendukung pencapaian Sasaran Strategis 1 dengan IKU “BUMD yang

Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP”.

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

36

IKU ini diukur dengan menghitung jumlahLaporan hasil bimtek/ asistensi

penyusunan LKBUMD dan membandingkannya dengan jumlah yang ditargetkan.

Dari kegiatan audit keuangan atau asistensi tahun 2013, jumlah Laporan hasil

pengawasan atas permintaan stakeholders Bidang Perekonomian, Bidang Polsoskam

dan Bidang Keuangan Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengahadalah

sebanyak 14 laporan atau 175% dari 8 Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 76.747.000,00

atau 83.37% dari anggaran sebesar Rp 92.052.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 271 OH atau 64.07% dari rencana sebanyak 423 OH.

Sasaran Strategis 2:

Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%

Sasaran Strategis “Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%”

memiliki duaIKU yaitu Persentase Peningkatan Penerimaan Negara dari Hasil

Pengawasan dan Persentase hasil pengawasan BUN yang dijadikan bahan

pengambilan keputusan Menkeu. Secara lengkap, capaian kedua IKU tersebut

disajikan dalam Tabel 3.4. di bawah ini.

Tabel 3.4

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 2

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan) 2013 2012

1 Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil pengawasan

Lap 2 200 0 -

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian

1 Lap 100 0 100

Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam

1 Lap 300 0 300

2 Persentase hasil pengawasan BUN yang dijadikan bahan pengambilan keputusan Menkeu

Lap 53 122.64 - -

Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian

1 Lap 100 43 57

Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam

13 Lap

176.92 280 (103.08)

Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah

39 Lap

105.13 140 (34.87)

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

37

JUMLAH 55 125.45

Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

1. Persentase Peningkatan Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan

Dalam rangka berperan melakukan optimalisasi penerimaan negara, Perwakilan

BPKP Provinsi Kalimantan Tengah menetapkan “Persentase Peningkatan

Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan” sebagai IKU yang dominan dalam

mengindikasikan ketercapaian Sasaran Strategis Tercapainya Optimalisasi

Penerimaan Negara dengan target 75%. Pengawasan atas penerimaan Negara

antara lain untuk mendorong upaya perbaikan sistem manajemen Penerimaan

Negara Bukan Pajak (PNBP) yang transparan dan akuntabel, sehingga penerimaan

yang berasal dari PNBP menjadi meningkat sesuai dengan potensi yang

diharapkan.

Kinerja IKU ini diukur berdasarkan jumlah Laporan hasil pengawasan atas

penerimaan negara Bidang Perekonomian dan Bidang Polsoskam dibandingkan

dengan jumlah yang ditargetkan pada tahun berjalan.

Dari kegiatan audit tahun 2013, jumlah Laporan hasil pengawasan atas penerimaan

negara Bidang Perekonomian dan Bidang Polsoskam di wilayah Provinsi

Kalimantan Tengah adalah sebanyak 4 laporan atau 200% dari 2 Target yang

ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 22.7515.000,00

atau 72.11% dari anggaran sebesar Rp 31.500.000.,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 150 OH atau 217.39% dari rencana sebanyak 69 OH.

2. Persentase Hasil Pengawasan BUN yang Dijadikan Bahan Pengambilan

Keputusan Menteri Keuangan

Pemerintah melalui PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah, pasal 49 ayat 2 butir b. menegaskan bahwa BPKP melakukan

pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatan

Kebendaharaan Umum Negara dengan tujuan untuk memberikan masukan

kepada Menteri Keuangan. Menindaklanjuti amanat tersebut, dalam Renstranya,

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah mendukung IKU berupa

“Persentase Hasil Pengawasan Kebendaharaan Umum Negara yang dijadikan

Bahan Pengambilan Keputusan oleh Menteri Keuangan”.

Capaian IKU ini diukur berdasarkan persentase jumlah Laporan hasil pengawasan

BUN Bidang Perekonomian, Bidang Polsoskam dan Bidang Keuangan Daerah

dibandingkan dengan jumlah laporan yang ditargetkan.

Dari kegiatan audit/reviu / monitoring tahun 2013, jumlah Laporan hasil

pengawasan BUN Bidang Perekonomian, Bidang Polsoskam dan Bidang Keuangan

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

38

Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 65 laporan atau

122.64 % dari 53 Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp318.015.000,00

atau 89.39% dari anggaran sebesar Rp 355.766.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 998 OH atau 109.31% dari rencana sebanyak 913 OH.

Sasaran Strategis 3:

Terselenggaranya SPM pada 300 Instansi Pemerintah Daerah dan

Terselenggaranya Good Governance pada75% Badan Usaha Milik

Negara/Badan Usaha Milik Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah,dijelaskan bahwa pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri

urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah tersebut terdiri atas

urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang

berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara. Adapun urusan pilihan

adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Untuk menjamin akses dan mutu pelayanan

dasar kepada masyarakat secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib,

Pemerintah dan Pemerintahan Daerah menyusun suatu standar yang disebut dengan

Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) adalah struktur

dan proses yang digunakan dan diterapkan organ perusahaan (Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS), dewan komisaris dan direksi) untuk meningkatkan

pencapaian sasaran hasil usaha dan mengoptimalkan nilai perusahaan bagi seluruh

stakeholders, berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha.

BUMN/BUMD karena sebagian besar modalnya merupakan milik pemerintah dan

atau pemerintah daerah berkewajiban menerapkan GCG secara konsisten dan

berkelanjutan.

Sebagai auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam meningkatkan

akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD, Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Tengah perlu mendorong pemerintah daerah di wilayah Provinsi

Kalimantan Tengah untuk menerapkan SPM yang telah ditetapkan Kementerian

Teknis, dan mendorong BUMN/BUMD untuk menerapkan GCG.

Sasaran Strategis “Terselenggaranya SPM pada 300 Instansi Pemerintah Daerah (IPD)

dan terselenggaranya Good Governance pada 75% BUMN/BUMD” diindikasikan oleh

tigaIKU yang terkait langsung dengan IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai

Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima dan BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

39

GCG atau KPI mendapat skor baikdan BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal

predikat baik.

Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012disajikan

dalam Tabel 3.5.

Tabel 3.5

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 3

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan) 2013 2012

1 Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima

Lap 10 210 80 30

Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidangKeuangan Daerah

10 Lap

210 80 30

2 BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik

Lap 1 200 100 100

Laporan hasil bimtek/asistensi GCG /KPI sektor korporat

1 Lap 200 100 100

3 BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik

Lap 10 210 100 110

Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD

10 Lap

210 100 110

JUMLAH 21 209.52

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel

3.1 terlihat bahwa ketiga IKU sasaran strategis tahun 2013 rata-rata capaian sasaran

adalahn 209.52%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah

sebagai berikut:

1. Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai SPM/Pelayanan Prima

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah melakukan pengawasan intern

antara lain melalui audit kinerja dan melaksanakan pendampingan / asistensi.

Oleh karena itu, audit kinerja pelayanan pemda dan bimbingan teknis / asistensi

yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah mendukung

pencapaian Sasaran Strategis 3 dengan IKU “Jumlah IPD yang Melaksanakan

Pelayanan Sesuai SPM/Pelayanan Prima”. IKU ini diukur dengan menghitung

jumlah Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan

Daerah dibandingkan dengan target yang ditetapkan.

Dalam tahun 2013, Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik

bidang Keuangan Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak

21 laporan atau 210% dari 10 Target yang ditetapkan.

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

40

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 168.058.000,00

atau 165.49% dari anggaran sebesar Rp 101.550.000,00dengan menggunakan SDM,

sebanyak 871 OH atau 119.97% dari rencana sebanyak 726 OH.

2. BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI Mendapat Skor Baik

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah berperan melakukan pengawasan

intern melalui pemberian pelayanan jasa manajemen kepada

BUMN/BUMD/BUL/BLUD di bidang GCG dan KPI, dengan harapan dapat

memperbaiki kinerja BUMN/BUMD/BUL/BLUD.

Untuk mengukur manfaat, ditetapkan IKU berupa “BUMN/BUMD/BUL/BLUD

yang GCG atau KPI Mendapat Skor Baik”. IKU ini diukur dengan menghitung

jumlah Laporan hasil bimtek/asistensi GCG /KPI sektor korporat, dibandingkan

dengan jumlah asistensi yang ditargetkan.

Dalam tahun 2013, Laporan hasil bimtek/asistensi GCG /KPI sektor korporat di

wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 2 laporan atau 200% dari 1

Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 19.805.000,00

atau 110.98% dari anggaran sebesar Rp 17.845.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 41 OH atau 58.57% dari rencana sebanyak 70 OH.

3. BUMD yang Kinerjanya Memperoleh Minimal Predikat Baik

Penetapan IKU“Persentase BUMD yang Kinerjanya Memperoleh Minimal Predikat

Baik”, dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan intern yang

dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam

meningkatkan tata kelola BUMD di Kalimantan Tengah.

IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Laporan hasil pengawasan atas kinerja

BUMD dibandingkan dengan target jumlah laporan audit kinerja yang ditetapkan.

Dalam tahun 2013, Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD di wilayah

Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 21 laporan atau 210% dari 10. Target

yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 187.540.000,00

atau 75.98% dari anggaran sebesar Rp 246.829.000,00dengan menggunakan SDM,

sebanyak 494 OH atau 78.04% dari rencana sebanyak 633 OH.

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

41

Sasaran Strategis 4:

Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda,

BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan

Korupsi Menjadi 80%

Perpres Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi jangka

panjang 2012-2025 adalah “Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang Bersih dari Korupsi

dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas”.

Dalam rangka mencapai visi jangka panjang, maka, untuk jangka menengah

pemerintah menetapkan visi jangka menengah 2012-2014 yaitu “Terwujudnya Tata

Kepemerintahan yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Kapasitas Pencegahan

dan Penindakan serta Nilai Budaya yang Berintegritas”.

Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah merancang enam strategi yaitu:

1. Pencegahan tindak pidana korupsi;

2. Penegakan Hukum atas tindak pidana korupsi;

3. Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan;

4. Kerjasama Internasional dan Penyelamatan Aset Hasil Tipikor;

5. Pendidikan dan Budaya Antikorupsi;

6. Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan Pemberantasan Korupsi.

Dalam kaitannya dengan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi, Perwakilan

BPKP Provinsi Kalimantan Tengah perlu mengambil peran dalam mendukung enam

strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut. Hal ini dapat dilakukan

dengan mendorong penerapan sistem pengendalian intern, atau Fraud Control Plan

(FCP). Berkaitan dengan penegakan hukum atas tindak pidana korupsi, Perwakilan

BPKP Provinsi Kalimantan Tengah berperan dalam melakukan audit investigasi,

perhitungan kerugian keuangan Negara, serta sebagai pemberi keterangan ahli pada

kasus tindak pidana korupsi di Kalimantan Tengah.

Sasaran “Meningkatnya Kesadarandan Keterlibatan Kementerian/Lembaga,

Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah Dalam

Upaya Pencegahan” diindikasikan oleh limaIKU yang terkait langsung dengan

kesadaran dan keterlibatan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha

Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya pencegahan dan

pemberantasan korupsi. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan

dengan tahun 2012disajikan dalam Tabel 3.6.

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

42

Tabel 3.6

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 4

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan)

2013 2012

1 Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi

Lap 5 160 - 160

Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi

5 Lap 160 - 160

2 IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mengimplementasikan FCP

Lap 1 100 - 100

Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP

1 Lap 100 - 100

3 Persentase terselesaikannya kasus HKP, klaim dan eskalasi

Lap 1 100 0 100

Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim

1 Lap 100 0 100

4 Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hukum

Lap 17 329.41 89 240.41

Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik

17 Lap

329.41 89 240.41

5 Hasil LHAI yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang

Lap 2 800 - 800

Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi Lainnya

2 Lap 800 - 800

JUMLAH 26 315.38

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel

3.1 terlihat bahwa lima IKU sasaran strategis tahun 2013 rata-rata capaian sasaran

sebesar 315.38 %. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah

sebagai berikut:

1. Pemahaman dan Kepedulian atas Permasalahan Korupsi

Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktik-praktik

penyelenggaraan good governance,BPKP menetapkan suatu IKU berupa

peningkatan pemahaman dan kepedulian publik terhadap permasalahan korupsi.

Keberhasilan IKU diukur dari rata-rata pemahaman dan kepedulian atas

permasalahan korupsi yang dilakukan melalui survei dengan pengisian kuesioner

pada saat melakukan sosialisasi program anti korupsi, forum koordinasi,

penyamaan persepsi, koordinasi hasil pengawasan, pembinaan/quality assurance.

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

43

Fokus BPKP dalam kegiatan Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK)

utamanya pada kelompok dunia pendidikan karena BPKP yakin bahwa dunia

pendidikan yang anti korupsi akan menghasilkan generasi muda yang baik dan

menjadi harapan masa depan bangsa Indonesia. Sementara itu, dengan makin

tingginya perhatian Pemerintah kepada dunia pendidikan yang ditandai dengan

kenaikan anggaran, berbagai macam bantuan bagi dunia pendidikan membawa

konsekuensi meningkatnya risiko terjadinya korupsi. Dengan memberikan

pemahaman dan edukasi, BPKP berharap korupsi bisa dicegah, terutama di dunia

pendidikan. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah berperan aktif dalam

mendukung tercapainya kegiatan Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK)

yang efektif di Kalimantan Tengah.

IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Laporan hasil pengawasan atas kinerja

BUMD dibandingkan dengan target jumlah laporanyang ditetapkan.

Dalam tahun 2013, Laporan hasil sosialisasi masalah korupsidi wilayah Provinsi

Kalimantan Tengah adalah sebanyak 8 laporan atau 160 % dari 5 Target yang

ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 48.244.000,00

atau 198.53% dari anggaran sebesar Rp 24.300.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 84 OH atau 215.38 % dari rencana sebanyak 39 OH.

2. IPP/IPD/BUMN/BUMD Berisiko Fraud yang Mengimplementasikan

Fraud Control Plan (FCP)

IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Laporan hasil bimtek/asistensi

implementasi FCP dibandingkan dengan target jumlah laporan yang ditetapkan.

Dalam tahun 2013, Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP di wilayah

Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 1 laporan atau 100 % dari 1 Target

yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 0,00 atau 0% dari

anggaran sebesar Rp 34.000.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 12 OH

atau 60 % dari rencana sebanyak 20 OH.

3. Persentase Terselesaikannya Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan,

Klaim, dan Penyesuaian Harga

Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), audit penyesuaian harga, dan

audit klaim merupakan bagian dari hambatan/kendala terhadap peningkatan

kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara.

Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus tersebut berkorelasi terhadap pencapaian

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

44

sasaran strategis. Persentase terselesaikannya kasus HKP, penyesuaian harga, dan

klaim ditetapkan sebagai salah satu IKU yang harus dicapai.

Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah Laporan hasil audit investigasi atas

HKP, Eskalasi dan Klaim dibandingkan dengan target jumlah laporan yang

ditetapkan.

Dalam tahun 2013, Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim di

wilayah Provinsi Kalimantan Tengahadalah sebanyak 1 laporan atau 100 % dari 1

Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 0,00 atau 0% dari

anggaran sebesar Rp 16.500.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 51 OH

atau 92.73% dari rencana sebanyak 55 OH.

4. Persentase Penyerahan Kasus kepada Instansi Penegak Hukum

Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas

penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara, antara lain

dengan tertanganinya kasus KKN. Penanganan kasus yang berindikasi KKN yang

dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah menjadi lengkap

setelah dilimpahkan kepada instansi penegak hukum. Dengan demikian,

“Persentase Penyerahan Kasus kepada Instansi Penegak Hukum” menjadi salah

satu IKUPerwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam upaya pencapaian

sasaran strategis.

Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah Laporan hasil audit investigasi,

perhitungan kerugian negara dan pemberian keterangan ahli atas permintaan

Instansi Penyidik dibandingkan dengan jumlah laporan yang ditargetkan selama

tahun berjalan.

Dalam tahun 2013, Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara

dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik di wilayah

Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 56 laporan atau 329.42 % dari 17

Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 159.867.000,00

atau 175 % dari anggaran sebesar Rp 91.355.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 1.227 OH atau 313.01 % dari rencana sebanyak 392 OH.

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

45

Tabel 3.7 Realisasi Penyerahan Kasus kepada

Instansi Penegak Hukum

No. Jenis Audit

Laporan diterima

Realisasi diserahkan

ke APH

1. Audit Investigatif 6 6

2. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara 39 39

3. Pemberian Keterangan Ahli 24 24

Jumlah 69 69

5. Hasil Audit Investigasi yang Ditindaklanjuti oleh Instansi Berwenang

Audit investigatif merupakan kegiatan pengungkapan modus terjadinya kerugian

keuangan negara atas pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku untuk

ditindaklanjuti oleh instansi berwenang. Hal ini merupakan bagian dari upaya

pencapaian sasaran strategis terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan

memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara.

Indikator kinerja utama berupa hasil audit investigasi yang ditindaklanjuti oleh

instansi berwenang. Kinerja utama ini dimaksudkan untuk mengukur rekomendasi

non tindak pidana korupsi pada suatu instansi pemerintah/BUMN/BUMD yang

disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi

yang disarankan.

Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah Laporan hasil audit investigasi atas

permintaan Instansi Lainnya dibandingkan dengan target jumlah LHAI yang

ditetapkan.

Dalam tahun 2013, Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi

Lainnya di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 16 laporan atau

800 % dari 2 Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 111.440.000,00

atau 405.24 % dari anggaran sebesar Rp 27.500.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 284 OH atau 149.47 % dari rencana sebanyak 190 OH.

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

46

Sasaran Strategis 5:

Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah pada70% Kementerian/Lembaga/Pememerintah

Daerah

Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-masing

menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota. BPKP sesuai pasal 59 PP

Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bertanggung jawab

melakukan pembinaan. Pada prinsipnya, pembinaan SPIP diarahkan agar instansi

pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset

negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Tabel 3.8

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 5

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan) 2013 2012

1 Persentase K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

Lap 7 42.86 93 (50.14)

Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan sosialisasi SPIP Bidang Keuangan Daerah

0 Ins - - -

Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan konsultasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah

0 Ins - - -

Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah

7 Lap

42.86 93 (50.14)

JUMLAH 7 42.86

Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di Kementerian/Lembaga

dan Pemerintah Daerah” diindikasikan oleh tiga IKU yang terkait langsung dengan

penyelenggaraan SPIP pada seluruh K/L/Pemda. Semakin banyak K/L/Pemda yang

menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, diharapkan akan semakin

baik kualitas pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi.

Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 disajikan

dalam Tabel 3.8.

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel

3.1 terlihat bahwa rata-rata capaian sasaran IKU tahun 2013 sebesar 42.86 %.

Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

1. Persentase K/L/ Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

47

Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah Laporan hasil pembinaan

penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah dibandingkan dengan target

jumlah laporan yang ditetapkan.

Dalam tahun 2013, Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang

Keuangan Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 3.

laporan atau 42.86% dari 7 Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun

2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 77.414.000,00

atau 83.02 % dari anggaran sebesar Rp 93.247.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 128 OH atau 81.53 % dari rencana sebanyak 157 OH.

Sasaran Strategis 6:

Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

yang Profesional dan Kompeten pada 80%

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah

Pelaksanaan audit intern di lingkungan Instansi Pemerintah dilakukan oleh pejabat

yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat

kompetensi keahlian sebagai auditor. Setiap aparat pengawas intern pemerintah

(APIP) mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran

pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai dengan ketentuan tersebut.

Sebagai organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP adalah kompetensi

dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM), karena faktor manusia yang

mengatur dan menggerakkan jalan organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM yang

memiliki penguasaan teoretis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat

pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku umum dalam

lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional adalah SDM yang mampu

melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya. Keahlian

tersebut perlu terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan, baik melalui program

pendidikan gelar maupun program pendidikan nongelar dengan mengacu pada

dokumen Human Capital Development Plan (HCDP), yang merupakan dokumen

perencanaan pengembangan kompetensi pegawai, yang terkait dengan proses

pelatihan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan pengetahuan,

keahlian, kemampuan, nilai-nilai, dan aset sosial lainnya yang dimiliki pegawai.

Sasaran “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah K/L/Pemda

yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda” diindikasikan oleh dua IKU

yang terkait langsung denganpenerapan JFA, yang bertujuan untuk mengukur

manfaat pembinaan yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah

selaku unit kerja instansi Pembina JFA dalam mewujudkan auditor yang profesional

dan kompeten di lingkungan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) non-BPKP.

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

48

Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012disajikan

dalam Tabel 3.9.

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel

3.1 terlihat bahwa IKU sasaran strategis tahun 2012 tercapai 100%. Uraian masing-

masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.9

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 6

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan) 2013 2012

1 Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan

Lap 4 100 100 -

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 002

4 Lap

100 100 -

2 Persentase jumlah pegawai BPKP yang kompeten dan profesional di setiap bidang kompetensi yang dibutuhkan

Lap 16 100 100 -

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 102

16 Lap

100 100 -

JUMLAH 20 100

1. Rasio SDM Terdiklat Sesuai Kompetensi terhadap Total Jumlah yang

Dibutuhkan

Indikator kinerja sasaran ini diukur untuk menggambarkan seberapa jauh program

dukungan manajemen mampu memenuhi jumlah kebutuhan SDM yang kompeten

dan dapat mendukung upaya peningkatan kinerja utama Perwakilan BPKP

Provinsi Kalimantan Tengah.

Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah Laporan Dukungan Manajemen

Perwakilan - 002 dibandingkan dengan target jumlah laporan yang ditetapkan.

Dalam tahun 2013, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 002 berupa

pengiriman pegawai untuk mengikuti diklat-diklat teknis adalah sebanyak 4

laporan atau 100% dari 4 Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan

dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 19.000.000,00

atau 100 % dari anggaran sebesar Rp 19.000.0000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 200 OH atau 101.01 % dari rencana sebanyak 198 OH.

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

49

2. Persentase Jumlah Pegawai BPKP yang Kompeten dan Profesional di

Setiap Bidang Kompetensi yang Dibutuhkan

Sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan profesional merupakan faktor

penentu keberhasilan organisasi karena faktor manusia inilah yang mengatur dan

menggerakkan jalannya organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM yang

memiliki penguasaan teoretis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat

pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku umum dalam

lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional adalah SDM yang mampu

melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya.

Realisasi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dihitung berdasarkan

jumlah Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 102 dibandingkan dengan

target jumlah laporan yang ditetapkan.

Dalam tahun 2013, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 102 berupa

pengelolaan kepegawaian, pengelolaan JFA, Budaya Kerja dan Penilaian Angka

Kredit adalah sebanyak 16 laporan atau 100 % dari 16 Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan

dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 124.290.000,00

atau 100 % dari anggaran sebesar Rp 124.290.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 147 OH atau 76.56 % dari rencana sebanyak 192 OH.

Sasaran Strategis 7:

Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90%

dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%

Sasaran “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan

Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%” diindikasikan oleh lima IKU

dominanyang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan dan

kualitas pengelolaan keuangan. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013

dibandingkan dengan tahun 2012disajikan dalam Tabel 3.10.

Tabel 3.10

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 7

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan) 2013 2012

1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

Lap 3 100 100 -

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 101

3 Lap

100 100 -

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

50

2 Tingkat Opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan BPKP

Lap 15 100 100 -

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 103

15 Lap

100 100 -

3 Persepsi publik yang positif terhadap BPKP

Lap 4 100 100 -

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 104

4 Lap

100 100 -

4 Indeks efektivitas pengelolaan asset

Lap 4 100 100 -

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 105

4 Lap

100 100 -

5 Tingkat kepuasan penerima layanan

100 100 -

Jumlah Sarana Prasarana 2 Unit

100 100 -

Gedung / Bangunan 500 M2

100 100 -

JUMLAH 26 100 100

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel

3.1 terlihat bahwa kelima IKU sasaran strategis tahun 2013 tercapai 100%. Uraian

masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

1. Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi

Realisasi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dihitung berdasarkan

jumlah Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 101 dibandingkan dengan

target jumlah laporan yang ditetapkan.

Dalam tahun 2013, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 101 berupa

pengelolaan monitoring dan evaluasi RKT melalui aplikasi simonev adalah

sebanyak 3 laporan atau 100 % dari 3 Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan

dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 3.650.243.000,00

atau 97.58% dari anggaran sebesar Rp 3.740.845.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 1.461 OH atau 87.22 % dari rencana sebanyak 1.675 OH.

Realisasi Penugasan pada tahun 2013 sebanyak 204 PP atau mencapai 247.55 % dari

target sebanyak 505 PP.

2. Tingkat Opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan BPKP

Realisasi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dihitung berdasarkan

jumlah Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 103 dibandingkan dengan

target jumlah laporan yang ditetapkan.

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

51

Dalam tahun 2013, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 101 berupa

penyusunan Laporan Keuangan adalah sebanyak 15 laporan atau 100 % dari 15

Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan

dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 93.600.000,00

atau 100% dari anggaran sebesar Rp 93.600.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 278 OH atau 189.12 % dari rencana sebanyak 147 OH.

Keberhasilan kinerja IKU didukung oleh terlaksananya kegiatan pengelolaan

anggaran sesuaidengan sistem akuntansi pemerintah.

3. Persepsi Kepuasan Terhadap Pelayanan Pengelola Kepegawaian dan

Organisasi

Realisasi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dihitung berdasarkan

jumlahLaporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 103 dibandingkan dengan

target jumlah laporan yang ditetapkan.

Dalam tahun 2013, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 104 berupa

kegiatan terkait dengan pengelolaan kehumasan dan website adalah sebanyak 4

laporan atau 100 % dari 4 Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan

dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 13.500.000,00

atau 100 % dari anggaran sebesar Rp 13.500.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 3 OH atau 30 % dari rencana sebanyak 10 OH

4. Indeks Efektivitas Pengelolaan Aset

Realisasi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dihitung berdasarkan

jumlahLaporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 105 dibandingkan dengan

target jumlah laporan yang ditetapkan.

Dalam tahun 2013, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 105 berupa

kegiatan terkait dengan pengelolaan aset adalah sebanyak 4 laporan atau 100 %

dari 4 Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan

dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 90.000.000,00

atau 100 % dari anggaran sebesar Rp 90.000.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 45 OH atau 16.61% dari rencana sebanyak 271 OH

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

52

5. Tingkat Kepuasan Penerima Layanan

Realisasi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dihitung berdasarkan

jumlah ketersediaan sarana prasarana dan gedung/bangunan yang mendukung

kenyamanan pegawai dibandingkan dengan target jumlah saranan prasarana dan

gedung/bangunan yang ditetapkan.

Dalam tahun 2013, jumlah ketersediaan sarana prasarana dan gedung/bangunan

Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 2 unit dan 500 M2

atau 100 % dari Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan

dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 256.737.000,00

atau 98.75% dari anggaran sebesar Rp 260.000.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 80 OH atau 100 % dari rencana sebanyak 80 OH

Sasaran Strategis 8: Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan

Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis pada BPKP terutama dengan terbitnya

PP Nomor 60 Tahun 2008, menegaskan identitas BPKP sebagai Auditor Presiden.

Sehubungan dengan itu, BPKP dituntut untuk memberikan informasi yang berharga

bagi Presiden dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi

pemerintah. Selain itu, BPKP juga harus mampu memberikan informasi untuk

mendukung pengambilan keputusan internal BPKP.

Sasaran strategis ini memiliki dua IKU, di mana satu IKU dominan untuk mengukur

keberhasilan sasaran strategis. Secara lengkap, realisasi IKU Sasaran Strategis pada

tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 disajikan dalam Tabel 3.12 berikut ini:

Tabel 3.12

Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 8

No

Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan) 2013 2013

1 Terimplementasinya Sistem Kendali Akuntabilitas Presiden (PASs)

Lap 14 100 100 -

Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 004

14 Lap

100 100 -

JUMLAH 14 100 100 -

Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel

3.12, terlihat bahwa IKU Sasaran Strategis pada tahun 2013 tercapai 100%. IKU yang

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

53

digunakan untuk mengukur capaian sasaran adalah “Terimplementasinya sistem

informasi untuk mendukung pengambilan keputusan internal (manajemen BPKP)”.

Dengan tersedianya sistem dukungan pengambilan keputusan internal, diharapkan

pencapaian tujuan BPKP berupa “Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan

keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah” dapat terwujud. Capaian IKU

adalah sebagai berikut:

1. Terimplementasinya sistem informasi untuk mendukung pengambilan

keputusan internal (manajemen BPKP)

Realisasi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dihitung berdasarkan

jumlahLaporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 004 dibandingkan dengan

target jumlah laporan yang ditetapkan.

Dalam tahun 2013, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 104 berupa

pengelolaan data hasil pengawasan melalui aplikasi SIM HP dan kegiatan

koordinasi dan pembahasan hasil pemeriksaan adalah sebanyak 14 laporan atau

100 % dari 14 Target yang ditetapkan.

Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan

dengan tahun 2012 .

Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 142.560.000,00

atau 100 % dari anggaran sebesar Rp 142.560.000,00 dengan menggunakan SDM,

sebanyak 87 OH atau 32 % dari rencana sebanyak 272 OH

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

54

IV. PENUTUP

Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP

disampaikan dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam

pelaporan kinerja ini disajikan informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai

evaluasi dan analisis yang memadai sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan

kinerja ke depan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah, di

samping merupakan pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Tengah dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2013, juga

mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa

perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang

meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja,

dan pencapaian sasaran organisasi.

Perbaikan dalam perencanaan kinerja berupa perbaikan kualitas dokumen renstra,

rencana kinerja tahunan, penetapan kinerja, dan indikator kinerja utama. Terhadap

Renstra BPKP 2010-2014 telah ditambahkan sasaran strategis, IKU dan target tahunan

diselaraskan dengan RPJMN. Target-target kinerja jangka menengah dalam renstra

telah dirinci dalam target-target kinerja tahunan dalam rencana kinerja tahunan dan

penetapan kinerja, serta dimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan. Sasaran

strategis telah berorientasi hasil, bukan proses/kegiatan, dan diukur dengan

indikator-indikator kinerja utama yang dominan. Kegiatan yang dirancang telah

selaras dan memiliki hubungan kausalitas dengan sasaran.

Perbaikan dalam pengukuran kinerja berupa perbaikan mekanisme pengumpulan

data kinerja dengan menggunakan teknologi informasi, dan melakukan pengukuran

kinerja melalui pembandingan dengan target tahun berjalan.

Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai kemajuan

pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal maupun eksternal, dan

melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi.

Pencapaian sasaran strategis sebagian besar telah memenuhi target dan termasuk

kategori “Memuaskan” dibandingkan target yang telah ditetapkan dalam tahun 2013.

Realisasi tahun 2013 dari delapan sasaran strategis dengan keseluruhan 26 IKU,

realisasi tahun 2013 dapat yang dirinci sebagai berikut.

Sasaran 1: Dari 7 IKU, sebanyak 7 IKU capaiannya ≥ 100%

Sasaran 2: Dari 2 IKU, sebanyak 2 IKU capaiannya ≥ 100%

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

55

Sasaran 3: Dari 3 IKU, sebanyak 3 IKU capaiannya ≥ 100%

Sasaran 4: Dari 5 IKU, sebanyak 4 IKU capaiannya ≥ 100%

Sasaran 5: Dari 1 IKU, tercapai 42,86%

Sasaran 6: Dari 2 IKU, sebanyak 2 IKU capaiannya ≥ 100%

Sasaran 7: Dari 5 IKU, sebanyak 5 IKU capaiannya ≥ 100%

Sasaran 8: Dari 1 IKU, tercapai 100%

Beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi sebagai

berikut:

1. Pembinaan SPIP pada K/L/Pemda di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah sangat tergantung dengan kesempatan yang diberikan oleh obyek pembinaan (ketersediaan SDM dan waktu pelaksanaan.

2. Hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik menunjukkan bahwa rata-rata nilai

capaian kinerja pelayanan publik masih rendah.

3. Cakupan hasil pengawasan atas kinerja BUMD belum optimal. Masih banyak

BUMD di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yang belum dinilai kinerjanya.

Langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain:

1. Mengkoordinasikan secara dini perihal rencana pembinaan SPIP kepada obyek

pembinaan sehingga diharapkan meningkatnya capaian kinerja pembinaan SPIP.

2. Akan ditingkatkan intensitas dan cakupan asistensi/bimtek kepada unit-unit

pelayanan publik agar hasil penilaian kinerjanya meningkat.

3. Perluasan cakupan pengawasan kinerja BUMD dengan cara menetapkan obyek

pengawasan yang berbeda dengan obyek pengawasan tahun-tahun sebelumnya.

Akhirnya dengan disusun LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara

transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Perwakilan

BPKP Provinsi Kalimantan Tengah, sehingga dapat memberikan umpan balik guna

peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara internal LAKIP ini telah

menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi terhadap

perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga kontribusi Perwakilan BPKP Provinsi

Kalimantan Tengah dalam pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah dapat lebih

dirasakan.

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI … kalimantan... · hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya ... Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013

56

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Jl. Adonis Samad 18 Palangka Raya 73111

Telepon (0536) 3225107, Faksimile ( 0536) 3226664

Email : [email protected]