laporan akuntabilitas kinerja instansi … kalimantan... · hasil pengawasan bpkp dan apip lainnya...
TRANSCRIPT
NOMOR: LKIN - 002/PW15/1/2014
TANGGAL : 07 JANUARI 2014
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LAKIP)
TAHUN 2013
PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
ii
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
KATA PENGANTAR
Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan
akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB)
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Perwakilan BPKP Kalimantan
Tengah sebagai Unit Kerja dari Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP merupakan
bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan
program dan kegiatan yang telah ditetapkan
dalam Rencana Strategis BPKP tahun 2010-2014,
yang selanjutnya dijabarkan setiap tahunnya
dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin).
Rencana Strategis (Renstra) BPKP Tahun 2010-
2014 dirancang mengikuti restrukturisasi
perencanaan dan penganggaran karena demi
keselarasan program dan kegiatan dalam
RPJMN Tahun 2010-2014. Berdasarkan
restrukturisasi program tersebut, program BPKP dalam Renstra mencakup satu
program teknis yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara
dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan dua
program generik yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya BPKP, serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara
BPKP.
Mengikuti peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 di atas, dan
menindaklanjuti Surat Menteri PAN dan RB tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November 2012, program dalam
Renstra BPKP tahun 2010–2014 dimodifikasi dengan menambah perspektif sasaran
strategis beserta Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan maksud agar dapat dilakukan
penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran.
Penyusunan LAKIP telah didukung dengan sistem pengelolaan data kinerja di
lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dengan menggunakan
Sistem Informasi Manajemen Monitoring dan Evaluasi Rencana Kegiatan Tahunan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
iii
(SIM MonevRKT), sedangkan pengelolaan data keuangan didukung dengan Sistem
Akuntansi Instansi (SAI).
LAKIP ini telah membandingkan antara realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah tahun 2013 dengan Tapkin Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
TengahTahun 2013. Hasil pembandingan menunjukkan bahwa rata-rata capaian
kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah telah memuaskan, dengan
tercapainya 8 dari 8 sasaran strategis dan tercapainya 26 dari 26 IKU. Capaian
sebanyak 26 IKU tersebut jika dikaitkan dengan program Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sebanyak 18 dari 18 IKU pada Program Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Intern mencapai predikat memuaskan;
2. Sebanyak 8 dari 8 IKU pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya serta Program Sarana dan Prasarana Aparatur Negara
mencapai predikat memuaskan.
LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2013 juga
menginformasikan perbandingan antara realisasi IKU tahun 2013 dengan tahun 2012
serta target IKU di akhir periode Renstra, tahun 2014.
Selain sebagai media pertanggungjawaban atas mandat yang diemban dan kinerja
yang telah ditetapkan, LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2013 diharapkan dapat menjadi sarana peningkatan pencapaian kinerja.
Palangka Raya, 7 Januari 2014
Kepala Perwakilan
Iskandar Novianto NIP 19631120 198403 1 001
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... iii
RINGKASAN EKSEKUTIF .........................................................................................................v
I. PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG BPKP ..................................................................... 1 B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI ...................................................................................... 3 C. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK ORGANISASI ................................................. 4 D. STRUKTUR ORGANISASI .................................................................................................... 5 E. SISTEMATIKA PENYAJIAN ................................................................................................. 6
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ................................................. 7
A. RENCANA STRATEGIS 2010 – 2014 ................................................................................... 7
1. Pernyataan Visi ..................................................................................................................... 8 2. Pernyataan Misi ..................................................................................................................... 8 3. Tujuan .................................................................................................................................. 13 4. Sasaran Strategis ................................................................................................................. 13 5. Indikator Kinerja Utama ...................................................................................................... 14 6. Program dan Kegiatan ......................................................................................................... 17
B. PERJANJIAN KINERJA 2013 ......................................................................................... 20
III. AKUNTABILITAS KINERJA........................................................................................ 24
A. CAPAIAN KINERJA ............................................................................................................ 24
B. ANALISIS KINERJA ............................................................................................................. 29
Sasaran Strategis 1 .................................................................................................................. 29 Sasaran Strategis 2 .................................................................................................................. 35 Sasaran Strategis 3 .................................................................................................................. 37 Sasaran Strategis 4 .................................................................................................................. 40 Sasaran Strategis 5 .................................................................................................................. 45 Sasaran Strategis 6 .................................................................................................................. 46 Sasaran Strategis 7 .................................................................................................................. 49 Sasaran Strategis 8 .................................................................................................................. 52
IV. PENUTUP ................................................................................................................................ 54
LAMPIRAN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
1
I. PENDAHULUAN
erwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah merupakan Unit Kerja Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Instansi Pemerintah berbentuk Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang memiliki tugas utama membantu Presiden
mengawasi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan Negara dan pembangunan
agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sekaligus memberikan
masukan bagi penyusunan kebijakan yang terkait.
Tugas, fungsi, dan wewenang Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah, aspek
strategis organisasi, kegiatan dan layanan produk, struktur organisasi dan komposisi
pegawai, serta sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2013
lebih lanjut diuraikan sebagai berikut:
A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor S-979/K/SU/2011 tanggal
24 Agustus 2011. Tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
mengalami penyesuaian dari sebelumnya sebagai instansi eselon III menjadi eselon II
berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor
11/K/SU/2013. Berdasarkan Peraturan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah mempunyai tugas pemerintahanan di bidang pengawasan keuangan dan
pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
menyelenggarakan fungsi:
1) Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan.
2) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja, dan
pengurusan barang milik/kekayaan negara.
3) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan
pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah.
4) Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat
strategis dan atau lintas kementerian/lembaga/wilayah.
5) Memberikan sosialisasi dan asistensi pada Pemerintah Daerah dalam rangka
pelaksanaan good governance.
6) Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
7) Pemeriksaan terhadap Badan Usaha Milik Daerah atas permintaan daerah sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PB
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
2
8) Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas
kinerja pada badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku.
9) Pemeriksaan investigatif terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan
negara, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah dan badan-badan
lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap
hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada
instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya.
10) Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta
pengendalian mutu pengawasan.
11) Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.
Dengan diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan
bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan. Menurut PP tersebut, BPKP adalah Auditor Presiden yang bertugas
melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara dan melakukan
pembinaan penyelenggaraan SPIP. Berdasarkan PP tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah mempunyai tugas dan fungsi baru, yaitu melakukan:
1. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatan
tertentu (Pasal 49 ayat 2), meliputi:
a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. Kegiatan kebendaharaan umum Negara berdasarkan penetapan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan
c. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
2. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Pasal 59
ayat 2).
3. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan kepada
Menteri Keuangan kepada Presiden (Pasal 57 ayat 4).
4. Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional dari
hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya (Pasal 54 ayat 3).
Terkait dengan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara, Presiden memperkuat
wewenang BPKP dengan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 2011
tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara.
Selain itu, untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presiden menerbitkan
Inpres Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi, dengan rencana aksi sebagai berikut:
1. Mendiagnosis keandalan sistem pengendalian yang ada;
2. Memperbaiki sistem pengendalian yang lama menjadi system pengendalian baru
yang menekankan pada soft control;
3. Menyusun peraturan sistem pengendalian intern.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
3
B. Aspek Strategis Organisasi
Dalam memenuhi amanah rakyat untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil,
dan makmur, pemerintah telah menetapkan target pembangunan nasional untuk jangka
waktu 20 tahun melalui UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN). Target tersebut kemudian dirinci ke dalam target pembangunan
jangka menengah dan jangka pendek. Target pembangunan jangka pendek, yang berjangka
waktu satu tahun, dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan dalam rangka mengawal pencapaian target rencana
jangka menengah pemerintah, BPKP telah menyusun Rencana Strategis (Renstra)
Tahun 2010-2014. Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, program, dan
kegiatan yang dilakukan dalam tahun 2010-2014 berikut target output dan outcome yang akan
dicapai. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dalam upaya pencapaian target output dan outcome tersebut.
Renstra BPKP Tahun 2010-2014 telah mengalami perubahan yang signifikan diselaraskan
dengan restrukturisasi program yang dilakukan oleh Bappenas dan adanya mandate baru
BPKP seiring dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28 Agustus 2008. Mandat baru yang diemban BPKP
adalah sebagai Auditor Presiden yang memiliki tugas melakukan pengawasan intern
terhadap akuntabilitas keuangan Negara dan sebagai pembina SPIP untuk seluruh instansi
pemerintah. Peran pembina SPIP terkait erat dengan peran pengawasan intern, karena
dengan penguatan SPIP maka pengendalian pelaksanaan kegiatan pemerintahan menjadi
semakin terjaga dari penyimpangan dan penyalahgunaan.
Mandat baru tersebut ditindaklanjuti dengan reposisi dan revitalisasi BPKP sebagaimana
dinyatakan oleh Kepala BPKP dalam Rapat Kerja BPKP pada bulan Desember 2008. BPKP
harus dapat menunjukkan paradigm baru melalui unjuk kerja yang optimal sebagai Auditor
Presiden sehingga peran BPKP semakin nyata dalam membantu pemerintah menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Strategi penguatan (reposisi) BPKP tahun
2010–2014 adalah:
1. Product Differences
Kekuatan BPKP bergantung pada kualitas produk yang dihasilkan. Kualitas produk
BPKP harus bersifat strategis, makro, nasional (lintas sektoral) yang merupakan jiwa
pasal 49 PP Nomor 60 Tahun 2008. Tugas BPKP bersifat spesifik yaitu melakukan
pengawasan atas pengelolaan keuangan negara oleh para pengguna anggaran agar
tercapai tujuan akuntabilitas Presiden dalam menjalankan amanah rakyat.
2. Market Differences
Agar produk BPKP menjadi bernilai, maka harus dikenali dengan baik siapa market
BPKP. BPKP memiliki pasar pengawasan yang jelas, yaitu Presiden sebagai
shareholders utama dan stakeholders birokrasi lain yang terdiri dari eksekutif,
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
4
legislatif, yudikatif, dan badan usaha milik negara/daerah. Banyak pihak yang
sudah terbantu oleh kinerja BPKP dan membutuhkan BPKP.
3. Methodology Differences
Dengan new BPKP perlu terus dikembangkan metodologi pengawasan yang
kontemporer, spesifik, dan membawa manfaat misalnya program evaluations, policy
analysis, forensic audit, performance audit, dan internal control review.
C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi
Sesuai dengan Renstra, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah melaksanakan jenis
kegiatan pengawasan sebagai berikut:
1. Pre-emptif
Jenis kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur yang
diperlukan untuk pengembangan good governance, pelayanan publik, dan
pemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan ini adalah berkurangnya penyakit
birokrasi yang bersifat laten.
2. Preventif
Jenis kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untuk
memecahkan permasalahan kesisteman yang memengaruhi penciptaan peringatan
dini (early warning system) atas proses governance, manajemen risiko, dan pencegahan
KKN, berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-unsur manajemen pemerintah.
Sasarannya adalah meminimalisasi peluang berlangsungnya moral hazard di birokrasi.
3. Represif
Jenis kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasi perhitungan
kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidak diketemukannya indikasi
melawan hukum/tindak pidana korupsi. Sasarannya adalah terungkap dan
terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan dan perbuatan melawan hukum.
BPKP telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi pembenahan
manajemen pemerintahan. Selain produk untuk pembinaan penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah menurut PP 60 Tahun 2008, BPKP juga menghasilkan
produk unggulan antara lain:
1. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan;
2. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA);
3. Good Governance di Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Program Peningkatan Kinerja Sektor Korporat (Performance Enhancement Program);
5. Sistem Informasi Akuntansi PDAM;
6. Program Pengembangan Manajemen Risiko Sektor Korporat dan Sektor Publik;
7. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD;
8. Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD berbasis COSO;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
5
9. Program Anti Korupsi (PAK);
10. Fraud Control Plan (FCP);
11. Management Assessment Center (MAC).
D. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 11
tahun 2013, struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2013
terdiri atas, Kepala Perwakilan yang membawahi satu Kepala Bagian Tata Usaha, empat
Koordinator Kelompok JFA, serta tiga Kepala Sub Bagian.
Gambar 1.1.
Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Prov. Kalimantan Tengah
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah didukung dengan tenaga SDM yang cukup
andal. Posisi pegawai per 31 Desember 2013 berjumlah 58 orang, dengan rincian yang dapat
dilihat pada Tabel 1.1.
KEPALA PERWAKILAN
Iskandar Novianto
KOORDINATORKELOMPOK JFA
Bidang IPP ( Petrus N.)
Bidang APD ( Sukari)
Bidang AN ( Mukhtar D.)
Bidang Investigasi (P. Sinaga)
KEPALA BAGIAN TATA USAHA
Heru Susanto
Kasubbag Kepegawaiandan Prolap
Abdul Karim
Kasubbag Keuangan
Okke Wibawa
Kasubbag Umum
Karlie
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
6
Tabel 1.1.
Posisi Pegawai per 31 Desember2013
Jabatan Jumlah (orang)
Persen
Pejabat Struktural 5 8,62
Pejabat Fungsional Auditor 50 86,21
Widyaiswara - -
Pejabat Fungsional Arsiparis - -
Analis Kepegawaian - -
Pranata Komputer 1 1,72
Dokter -
Perawat -
Pegawai nonstruktural /nonfungsional -
Fungsional Umum 2 3,45
Jumlah 58 100
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
7
E. Sistematika Penyajian
LAKIP Perwakilan BPKP Kalimantan Tengah Tahun 2013 melaporkan pencapaian kinerja
Perwakilan selama tahun 2013. Capaian kinerja 2013 diukur dan dinilai berdasarkan
Penetapan Kinerja (Tapkin) 2013 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Tapkin
sendiri merupakan penjabaran Renstra BPKP Tahun 2010-2014.
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2013 memungkinkan
dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan bagi
perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti ini, sistematika penyajian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Kalimantan Tengah Tahun 2013 dapat
diilustrasikan dalam Gambar 1.2 berikut.
Gambar 1.2.
Sistematika Penyajian LAKIP BPKP Tahun 2013
Referensi Bab
PENDAHULUAN Bab I
Bab IV PENUTUP
Rencana Strategis
2010-2014
Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja
2013
Bab II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
8
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
eningkatkan kualitas sistem akuntabilitas selalu menjadi perhatian utama
BPKP. Peningkatan ini terlihat dari penajaman program pada Renstra
2010–2014. Program pada Renstra BPKP periode 2010-2014 berbeda dari
Renstra periode sebelumnya yaitu diselaraskan dengan program yang
direstrukturisasi oleh Bappenas. Berdasarkan restrukturisasi program tersebut,
program BPKP dalam Renstra mencakup satu program teknis yaitu Program
Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan dua program generik yaitu Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP, serta Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP.
Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, BPKP melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan
merekonstruksi Indikator Kinerja Utama, sehingga mulai tahun 2012 ini, dapat
disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis. Perubahan ini sekaligus
menindaklanjuti Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q.
BPKP, tanggal 30 November 2012. Sasaran dalam Renstra BPKP tahun 2010 – 2014
dimodifikasi dengan menambah secara implisit jumlah anggaran dalam perspektif
masing-masing indikator sasaran strategis dengan maksud agar dapat melakukan
penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis.
A. RENCANA STRATEGIS 2010-2014
Penyusunan Renstra BPKP merupakan salah satu amanat Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Renstra
BPKP merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, serta program dan kegiatan BPKP dalam rangka melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya. Renstra BPKP merupakan bagian dari perencanaan nasional, sehingga
harus sinkron dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) serta mendukung pencapaian program-program prioritas
Pemerintah.
M
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
9
1. Pernyataan Visi
Struktur Renstra BPKP Tahun 2010-2014 mengacu pada restrukturisasi program dan
Pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun 2010-2014
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2010
yang diterbitkan pada tanggal 11 Agustus 2010.
Rencana Strategis BPKP Tahun 2010-2014 yang disahkan oleh Kepala BPKP berisi Visi
sebagai berikut:
Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh
segenap jajaran BPKP baik di tingkat pusat maupun tingkat perwakilan. Sebagai
penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi BPKP.
2. Pernyataan Misi
Misi BPKP berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan oleh seluruh unit untuk
mencapai visi BPKP. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan kewenangan yang
telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP semula diatur dalam
Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun
2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Selanjutnya, dengan
terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,
maka BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama
dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Empat misi BPKP adalah sebagai
berikut:
a. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN.
b. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah.
c. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional
dan kompeten.
Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan
Terpercaya untuk Mewujudkan Akuntabilitas
Keuangan Negara yang Berkualitas
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
10
d. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
Presiden/Pemerintah.
Penjelasan masing-masing misi adalah sebagai berikut:
Peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern atas
akuntabilitas keuangan negara dilakukan untuk membantu Presiden selaku shareholder
BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik dan mendorong
upaya pencegahan KKN. Fungsi utama BPKP memberikan assurance terhadap
penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara serta memberikan fungsi
consultancy yaitu pemberian umpan balik sebagai bahan masukan bagi
Presiden/Pemerintah untuk memastikan tercapainya efektivitas kinerja pemerintah
dan pengelolaan keuangan negara berupa rekomendasi perbaikan tata kelola
pemerintahan yang baik.
Mandat BPKP sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara semakin jelas
dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah. Dalam pasal 49 ayat (2) dinyatakan bahwa BPKP melakukan pengawasan
intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:
1) Kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2) Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri
Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan
3) Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden.
Kegiatan yang bersifat lintas sektoral pada dasarnya merupakan kegiatan yang dalam
pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga atau
pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasannya oleh APIP lain.
Pengawasan kegiatan lintas sektoral diharapkan dapat memberikan informasi yang
bersifat makro dan komprehensif atas pelaksanaan program/kegiatan pemerintah
pusat maupun daerah, sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan atau
penentuan kebijakan.
Pengawasan intern terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara diharapkan dapat
memberi masukan dan feedback kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara (BUN) mengenai pengelolaan BUN yang dilakukan oleh institusi di luar
Kementerian Keuangan, yang secara hukum tidak dapat diawasi oleh APIP selain
BPKP. Peran BPKP dalam mengawasi kegiatan-kegiatan BUN tersebut perlu didukung
dengan penetapan Menteri Keuangan selaku BUN, baik mengenai ruang lingkup
maupun sasaran pengawasannya.
MISI 1
Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas
Keuangan Negara yang Mendukung Tata Kepemerintahan yang
Baik dan Bebas KKN
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
11
Pengawasan atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden merupakan
kegiatan BPKP dalam rangka merespon permasalahan-permasalahan strategis yang
mendesak untuk ditangani (current issues) sesuai dengan perintah Presiden dan
kabinetnya. Pelaksanaan penugasan tersebut merupakan implementasi yang nyata
dari peran BPKP sebagai Auditor Presiden/Pemerintah.
Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, pada pasal 2 dinyatakan bahwa untuk mencapai
pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,
menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan
pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan berpedoman pada
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah seperti diatur dalam PP tersebut. Tanggung
jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI berada di tangan menteri/pimpinan
lembaga, gubernur, dan bupati/walikota di lingkungan masing-masing.
Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan
penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI terhadap seluruh
instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP Nomor
60 Tahun 2008. Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis
BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk
memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden.
Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakup:
1) Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP;
2) Sosialisasi SPIP;
3) Pendidikan dan pelatihan SPIP;
4) Pembimbingan dan konsultansi SPIP; serta
5) Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah.
Kegiatan pembinaan butir 1) sampai dengan butir 4) merupakan rangkaian kegiatan
dalam rangka membina seluruh instansi pemerintah agar dapat menerapkan SPIP.
Kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam lingkup misi kedua ini. Kegiatan
pembinaan penyelenggaraan SPIP diawali dengan penyusunan pedoman-pedoman
terkait dengan SPIP (pedoman umum dan pedoman teknis) yang merupakan panduan
untuk membangun SPIP di seluruh instansi pemerintah. Pedoman tersebut selanjutnya
disosialisasikan agar diperoleh kesamaan persepsi dan pemahaman tentang SPIP. Pada
tahap penerapan SPIP, BPKP siap untuk membimbing dan memberikan konsultasi
kepada seluruh instansi pemerintah.
MISI 2
Membina secara Efektif Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
12
Kegiatan pada butir 5) lebih spesifik terkait pada peningkatan kemampuan/
kompetensi auditor APIP yang menjadi bagian dari misi ketiga yaitu mengembangkan
kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten.
Arahan Presiden untuk mewujudkan pengawasan yang terpadu, terarah, dan
memberikan nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan yang
baik, bersih dan kredibel, serta berorientasi pada peningkatan kesejahteraan
masyarakat, dapat tercipta manakala terjadi kerja sama yang sinergis antar-APIP.
Lebih luas lagi, peningkatan kapasitas APIP dilakukan melalui pengawasan secara
bersinergi dengan APIP K/L/Pemda bersama-sama dengan unit pengawasan di DPR
RI dan Kepolisian, termasuk menugaskan secara langsung personel BPKP di
Inspektorat K/L/Pemda.
Efektivitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi memiliki
kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.
Penjabaran misi ini merupakan bentuk tanggung jawab BPKP sebagai anggota
komunitas pengawasan, untuk turut serta dalam mengembangkan sistem pengawasan
nasional yang terpadu. Pengembangan sistem pengawasan nasional tentunya
dilakukan bersama-sama, Inspektorat Jenderal Kementerian, Unit Pengawasan LPNK,
Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Satuan Pengawasan Intern (SPI)
BUMN/BUMD/BUL, maupun dengan Instansi Pemerintah lain yang
mengoordinasikan kegiatan pengawasan seperti Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kementerian Dalam Negeri, serta
pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.
Peran BPKP dalam mengembangkan kapasitas APIP (termasuk BPKP) baik dari sisi
SDM, organisasi maupun sistem dan prosedur mencakup:
1) Pembinaan kompetensi APIP, melalui pendidikan dan pelatihan auditor (pasal 59
ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008);
2) Pembinaan jabatan fungsional auditor dan sertifikasi auditor (pasal 51 ayat 2 dan 3
PP Nomor 60 Tahun 2008);
3) Penelitian dan pengembangan sistem dan prosedur pengawasan;
4) Pengembangan kapasitas internal BPKP;
5) Pemeriksaan/pengawasan internal BPKP;
6) Pendukung/fasilitasi pengawasan;
7) Sinergi dengan APIP lain.
MISI 3
Mengembangkan Kapasitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
13
Misi ini merupakan aktualisasi peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam rangka
membangun sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang
efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden (President Accountability Systems)
atau yang dikenal sebagai PASs. Sistem ini akan menjadi alat kendali (control) bagi
Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangan
negara, yang berbasis web, online, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang
menampilkan informasi secara utuh (integrated) terkait dengan implementasi
akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi
mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehingga dapat melakukan
tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi dengan rencana
pada saat tertentu.
Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masing-masing
kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untuk menyusun indikator
capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantu Presiden dalam
menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai dengan amanah UUD. Terkait
hal tersebut, BPKP mendorong dibangunnya PASs. Tujuan dari PASs adalah
memberikan solusi terhadap kebuntuan (missing link) proses pelaporan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara, menyinergikan sumber daya informasi antar
kementerian/lembaga (pusat dan daerah) sehingga memungkinkan pertukaran
data/informasi, serta memudahkan Presiden untuk memonitor dan mengendalikan
kemajuan (progress) masing-masing program/agenda Pemerintah.
Pengembangan PASs sinkron dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
khususnya pasal 54 yang mengamanatkan kepada BPKP untuk menyusun dan
menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan tembusan
kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
3. Tujuan
Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, serta
berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau
implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam penetapan tujuan, BPKP mengadopsi
konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa modifikasi disesuaikan dengan
karakteristik BPKP sebagai organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektor
privat/bisnis yang berorientasi kepada profit, BPKP memodifikasi Perspektif
Keuangan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Stakeholder dan Perspektif Pelanggan
menjadi Perspektif Manfaat Bagi Auditan/Pengguna Jasa. Dengan menggunakan
MISI 4
Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan
yang Andal bagi Presiden/Pemerintah
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
14
pendekatan strategi berimbang (balanced scorecard) tersebut maka tujuan utama dari
perspektif manfaat bagi pihak stakeholder utama dan manfaat kepada
auditan/pengguna jasa diseimbangkan dengan tujuan pendukung yang berada pada
perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang
berorientasi ke dalam. Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis
sebagai berikut:
1) Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara;
2) Meningkatnya tata pemerintahan yang baik;
3) Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan
kasus yang merugikan keuangan negara;
4) Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah;
5) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional
dan kompeten;
6) Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
Presiden/Pemerintah.
4. Sasaran Strategis
Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan
secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari
tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan
dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari
tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah untuk tahun 2010-2014 adalah sebagai
berikut:
1) Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD;
2) Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%;
3) Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 300 Instansi Pemerintah
Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75%
BUMN/BUMD;
4) Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%;
5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 70% di K/L/ Pemda;
6) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional
dan kompeten pada 80% K/L/Pemda;
7) Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas
pengelolaan keuangan sebesar 100%.
8) Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan.
Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah untuk tahun 2010-2014 adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
15
5. Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja utama BPKP merupakan indikator kinerja yang berada pada
perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara
dan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah merupakan
ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah. IKU terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat
outward looking yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang
menunjukkan peran utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam
pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders
internal Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah. Penetapan indikator
dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-
kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur
keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan
menggunakan indikator keluaran (output).
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
16
Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Prov. Kalimantan Tengah
No. Indikator Kinerja Utama
1
2 Persentase IPP yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
3
Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
4
Persentase jumlah laporan audit atas proyek PHLN yang opini auditnya WTP
Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
5 Persentase masukan yang dimanfaatkan Presiden
6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengembilan keputusan oleh stakeholders
7 BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
8 Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil pengawasan
9 Persentase hasil pengawasan BUN yang dijadikan bahan pengambilan keputusan Menkeu
10 Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima
11 BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik
12 BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik
13 Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi
14 IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mengimplementasikan FCP
15
16
Persentase terselesaikannya kasus HKP, klaim dan eskalasi
17
Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hukum
Hasil LHAI yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang
Sasaran Strategis 3.1: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan Korupsi Menjadi 80%
Tujuan 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara
Sasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD
Sasaran Strategis 1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%
Tujuan 2: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik
Tujuan 3: Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus Yang Merugikan Keuangan Negara
Sasaran Strategis 2.1: Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
17
6. Program dan Kegiatan
Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Tengah menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan
dengan program yang ditetapkan oleh BPKP.
Program Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah terdiri dari tiga program,
yaitu:
Tabel 2.1-lanjutan
No. Indikator Kinerja Utama
18 Persentase K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
19
20
Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan
Persentase jumlah pegawai BPKP yang kompeten dan profesional di setiap bidang kompetensi yang dibutuhkan
21 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 22 Tingkat Opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan BPKP
23
24
25
Persepsi publik yang positif terhadap BPKP
Indeks efektivitas pengelolaan aset Tingkat kepuasan penerima layanan
26 Terimplementasinya Sistem Kendali Akuntabilitas Presiden (PASs)
Tujuan 6: Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal bagi Presiden/Pemerintah
Sasaran Strategis 6.1: Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan
Tujuan 4: Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Tujuan 5: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten
Sasaran Strategis 4.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L, Pemda
Sasaran Strategis 5.1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda
Sasaran Strategis 5.2: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
18
Program Teknis
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dengan anggaran
sebesar Rp 1.986.018.000,00
Program Generik
1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP
dengan anggaran sebesar Rp 3.970.004.000,00;
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP dengan
anggaran sebesar Rp 256.737.500,00
Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan
Tengah dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP tahun 2013
secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.2
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
19
Tabel 2.2.Program, Sasaran Strategis, dan Kegiat
No. Kegiatan
1 Audit Kinerja dan Audit Interim PPIP
2 Audit Kinerja Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
3 Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis Penyusunan APBD, Asistensi SAKD, dan Asistensi SIMDA Keuangan dan Aset kepada Pemerintah Daerah
4 Audit Keuangan PHLN
5 Audit Operasional Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, dan Bantuan Sosial
6 Monitoring terhadap Rencana Aksi Prioritas Pembangunan Nasional tahun 2013
7 Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis BLUD
8 Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis SAK-ETAP pada PDAM
1 Audit Operasional PNBP
2 Verifikasi dan Validasi Piutang Uang Pengganti Perkara TPK dan Denda Tilang
3 Evaluasi Penyerapan Anggaran pada K/L/Pemda Tahun Anggaran 2013
6 Monitoring DAK dan Dana Penyesuaian Tahun 2012
7 Verifikasi Advance Payment DAK TAhun Anggaran 2013
8 Verifikasi DAK Reimbursement Tahun 2012
1 Audit Kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan
2 Asistensi Implementasi Probity Audit
3 Bimbingan teknis, konsultasi, sosialisasi, asistensi, pendampingan dan kajian mengenai Penerapan GCG dan KPI pada PDAM
4 Asistensi Peningkatan Kapabilitas APIP
5 Asistensi Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah
6 Peningkatan Opini melaui Penyusunan Action Plan atas Temuan Hasil Pemeriksaan BPK
7 Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan PDAM
8 Audit Kinerja PDAM
9 Evaluasi Kinerja BLUD pada Rumah Sakit Umum Daerah 10 Bimtek, konsultasi, asistensi, sosialisasi, pendampingan pada BUMD, atas Sistem
Informasi Akuntansi PDAM 11 Asistensi Penyusunan RKA pada RSUD yang menerapkan BLUD
12 Sosialisasi dan Workshop SAK-ETAP PDAM
1 Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK)
2 Asistensi fraud control plan
3 Audit Investigatif
1. Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD
2. Sasaran Strategis: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
Program 1: Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
4. Sasaran Strategis: Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
3. Sasaran Strategis: Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan Terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
20
Tabel 2.2-Lanjutan
No. Kegiatan
4 Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara
5 Pemberian Keterangan Ahli
6 Kajian peraturan yang berindikasi KKN
7 Audit penyesuaian harga dan klaim
8 Penyelesaian hambatan pembangunan
1 Penyusunan Pedoman Teknis Penyelenggaraan SPIP
2 Sosialisasi SPIP
3 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP
4 Pembimbingan Teknis dan Konsultansi SPIP
1 Pengiriman pegawai mengikuti berbagai Diklat Teknis,
2 Penyelenggaraan Administrasi Kepegawaian
3 Keaktifan dalam Rapat Koordinasi Kepegawaian dan JFA
4 Penyusunan dan Konsinyering Laporan Budaya Kerja
5 Keikutsertaan dalam Forum Budaya Kerja
6 Penggurusan Kenaikan Pangkat dan Jabatan
7 Penilaian Angka Kredit dan Penerbitan PAK
1 Penyusunan Laporan – laporan Evaluasi Rencana;
2 Penyusunan RENJA dan TAPKIN;
3 Penyusunan LAKIP;
4 Penyusunan, Koordinasi dalam Penyusunan RKT dan Revisi RKT;
5 Evaluasi Penyerapan Anggaran dan Penyusunan/Rekonsiliasi Laporan Keuangan;
6 Keaktifan dan Forum Kehumasan dan Website;
7 Penyusunan / Rekonsiliasi Laporan Barang Milik Negara;
8 Penerapan SPIP di Kantor Sendiri;
9 Penyediaan Sarana dan Prasarana serta Gedung/Bangunan yang memadai dalam mendukung kenyamanan bekerja
1 Keikutsertaan dalam Rapat Koordinasi Pranata Komputer
5. Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/ Pemda
7. Sasaran Strategis: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%
Program 2: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP
6. Sasaran strategis Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda
Keaktifan dapal Penyelenggaraan Rapat Koordinasi dan Pembahasan Hasil Pengawasan Penggunaan Aplikasi SIM HP dan SIM MONEV dalam pengambilan keputusan
2
3
8. Sasaran Strategis: Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
21
B. PERJANJIAN KINERJA 2013
Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan
melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator
kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini di tahun 2013
disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan
kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan
dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama
organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen
dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan
dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome.
Pada tahun 2013, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra yang telah
dimodifikasi, perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang memuat
26 indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengukur tercapainya delapan
sasaran strategis dapat dilihat pada Tabel 2.3.
Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2013
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Tahun 2013
1 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD
1 Persentase IPP yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
Lap 13
Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian
3 Lap
Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam
10 Lap
2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
Lap 7
Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD
5 Lap
Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah
2 Keg
Jumlah sosialisasi dan bimtek tatakelola APIP Daerah
2 Keg
Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah
2 Lap
3 Persentase jumlah laporan audit atas proyek PHLN yang opini auditnya WTP
Lap 11
Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN
11 Lap
4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
Lap 38
Laporan hasil pengawasan lintas 12
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
22
sektor Bidang Perekonomian Lap
Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam
22 Lap
Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah
4 Lap
5 Persentase masukan yang dimanfaatkan Presiden
Lap 12
Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam
6 Lap
Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Derah
6 Lap
6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengembilan keputusan oleh stakeholders
Lap 2
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders Bidang Perekonomian
1 Lap
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Polsoskam
1 Lap
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Keuangan Daerah
0 Lap
7 BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
Lap 8
Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKBUMD
8 Lap
2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%
1 Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil pengawasan
Lap 2
Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian
1 Lap
Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam
1 Lap
2 Persentase hasil pengawasan BUN yang dijadikan bahan pengambilan keputusan Menkeu
Lap 53
Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian
1 Lap
Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam
13 Lap
Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah
39 Lap
3 Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 75%
1 Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima
Lap 10
Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan
10 Lap
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
23
BUMN/BUMD Daerah
2 BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik
Lap 1
Laporan hasil bimtek/asistensi GCG /KPI sektor korporat
1 Lap
3 BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik
Lap 10
Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
10 Lap
4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan Korupsi Menjadi 80%
1 Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi
Lap 5
Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi
5 Lap
2 IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mengimplementasikan FCP
Lap 1
Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP
1 Lap
3 Persentase terselesaikannya kasus HKP, klaim dan eskalasi
Lap 1
Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim
1 Lap
4 Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hukum
Lap 17
Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
17 Lap
5 Hasil LHAI yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang
Lap 2
Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi Lainnya
2 Lap
5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L, Pemda
1 Persentase K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
Lap 7
Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan sosialisasi SPIP Bidang Keuangan Daerah
0 Ins
Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan konsultasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah
0 Ins
Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah
7 Lap
6 Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern
1 Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan
Lap 4
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 002
4 Lap
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
24
Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda
2 Persentase jumlah pegawai BPKP yang kompeten dan profesional di setiap bidang kompetensi yang dibutuhkan
Lap 16
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 102
16 Lap
7 Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%
1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
Lap 3
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 101
3 Lap
2 Tingkat Opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan BPKP
Lap 15
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 103
15 Lap
3 Persepsi publik yang positif terhadap BPKP
Lap 4
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 104
4 Lap
4 Indeks efektivitas pengelolaan asset Lap 4 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 105
4 Lap
5 Tingkat kepuasan penerima layanan Jumlah Sarana Prasarana 2 Unit
Gedung / Bangunan 500 M2
8 Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan
1 Terimplementasinya Sistem Kendali Akuntabilitas Presiden (PASs)
Lap 14
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 004
14 Lap
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
25
III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
engukuran capaian kinerja tahun 2013 merupakan bagian dari
penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang
diperjanjikan tahun 2013 dan membandingkannya dengan target yang
diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2013. Sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang menitikberatkan pada pengukuran pencapaian
tujuan/sasaran strategis, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator kinerja utama
(IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai signifikan bagi Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Tengah dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran
strategis secara langsung.
Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah indikator
output yang tercapai dibagi dengan jumlah yang ditargetkan. Hal ini dilakukan untuk
mendukung perhitungan capaian kinerja sasaran strategis BPKP.
Penghitungan capaian kinerja kegiatan dikelompokkan dalam enam kategori penilaian
sebagai berikut:
Capaian atas 26 IKU yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis secara
ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada
Tabel 3.1 berikut ini:
PPP
Kategori Nilai Angka Interpretasi
AA >85 - 100 Memuaskan
A >75 - 85 Sangat Baik
B >65 - 75 Baik
CC <50 - 65 Cukup Baik
C <30 - 50 Agak Kurang
D 0 - 30 Kurang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
26
Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama
No Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian (%)
1 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD
1 Persentase IPP yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
Lap 13 26 200
Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian
3 Lap 3 100
Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam
10 Lap
23 230
2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
Lap 7 62 885,71
Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD
5 Lap 55
1100
Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah
2 Keg 2 100
Jumlah sosialisasi dan bimtek tatakelola APIP Daerah
2 Keg 3 150
Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah
2 Lap 2 100
3 Persentase jumlah laporan audit atas proyek PHLN yang opini auditnya WTP
Lap 11 11 100
Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN
11 Lap
11 100
4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
Lap 38 43 113,16
Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian
12 Lap
12 100
Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam
22 Lap
23 104,55
Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah
4 Lap 8 200
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
27
5 Persentase masukan yang dimanfaatkan Presiden
Lap 12 43 358,33
Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam
6 Lap 26 433,33
Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Derah
6 Lap 17 283,33
6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengembilan keputusan oleh stakeholders
Lap 2 15 750
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders Bidang Perekonomian
1 Lap 1 100
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Polsoskam
1 Lap 5 500
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Keuangan Daerah
0 Lap 9 -
7 BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
Lap 8 14 175
Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKBUMD
8 Lap 14 175
2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%
1 Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil pengawasan
Lap 2 4 200
Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian
1 Lap 1 100
Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam
1 Lap 3 300
2 Persentase hasil pengawasan BUN yang dijadikan bahan pengambilan keputusan Menkeu
Lap 53 65 122,64
Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian
1 Lap 1 100
Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam
13 Lap
23 176,92
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
28
Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah
39 Lap
41 105,13
3 Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD
1 Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima
Lap 10 21 210
Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidangKeuangan Daerah
10 Lap
21 210
2 BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik
Lap 1 2 200
Laporan hasil bimtek/asistensi GCG /KPI sektor korporat
1 Lap 2 200
3 BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik
Lap 10 21 210
Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
10 Lap
21 210
4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan Korupsi Menjadi 80%
1 Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi
Lap 5 8 160
Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi
5 Lap 8 160
2 IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mengimplementasikan FCP
Lap 1 1 100
Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP
1 Lap 1 100
3 Persentase terselesaikannya kasus HKP, klaim dan eskalasi
Lap 1 1 100
Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim
1 Lap 1 100
4 Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hokum
Lap 17 56 329,41
Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
17 Lap
56 329,41
5 Hasil LHAI yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang
Lap 2 16 800
Laporan hasil audit 2 Lap 16 800
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
29
investigasi atas permintaan Instansi Lainnya
5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L, Pemda
1 Persentase K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
Lap 7 3 42,86
Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan sosialisasi SPIP Bidang Keuangan Daerah
0 Ins 2 -
Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan konsultasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah
0 Ins 1 -
Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah
7 Lap 3 42,86
6 Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda
1 Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan
Lap 4 4 100
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 002
4 Lap 4 100
2 Persentase jumlah pegawai BPKP yang kompeten dan profesional di setiap bidang kompetensi yang dibutuhkan
Lap 16 16 100
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 102
16 Lap
16 100
7 Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%
1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
Lap 3 3 100
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 101
3 Lap 3 100
2 Tingkat Opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan BPKP
Lap 15 15 100
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 103
15 Lap
15 100
3 Persepsi publik yang positif terhadap BPKP
Lap 4 4 100
Laporan Dukungan 4 Lap 4 100
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
30
Manajemen Perwakilan - 104
4 Indeks efektivitas pengelolaan asset
Lap 4 4 100
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 105
4 Lap 4 100
5 Tingkat kepuasan penerima layanan
Unit M2
2 500
2 500
100
Jumlah Sarana Prasarana
2 Unit 2 100
Gedung / Bangunan 500 M2
500 100
8 Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan
1 Terimplementasinya Sistem Kendali Akuntabilitas Presiden (PASs)
Lap 14 14 100
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 004
14 Lap
14 100
JUMLAH RATA –RATA CAPAIAN 130,68
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis berserta realisasi
anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1.
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis,
khususnya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran
strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung
mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan
sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian 2013
dengan capaian 2012 sebagaimana terinci dalam Lampiran 2.
Analisis tentang delapan sasaran strategis yang ditetapkan oleh BPKP sebagai alat
untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai
berikut:
Sasaran Strategis 1:
Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95%
Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah
Meningkatnya kualitas laporan keuangan pemerintah pusat, kementerian/lembaga,
dan pemerintah daerah merupakan tekad BPKP sebagai perwujudan fungsi consulting.
Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran
ini adalah pendekatan yang intensif kepada para mitra kerja BPKP sehingga BPKP
dapat melakukan pendampingan penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
31
sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan
keuangan dapat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan
dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP.
Capaian keberhasilan Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah”pada Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
diindikasikan oleh tujuh IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 disajikan
dalam Tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.2
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan) 2013 2012
1 Persentase IPP yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
Lap 13 200 - -
Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian
3 Lap
100 200 (100)
Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam
10 Lap
230 150 80
2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
Lap 7 885,71 - -
Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD
5 Lap
1100 192 908
Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah
2 Keg
100 50 50
Jumlah sosialisasi dan bimtek tatakelola APIP Daerah
2 Keg
150 - 150
Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah
2 Lap
100 200 (100)
3 Persentase jumlah laporan audit atas proyek PHLN yang opini auditnya WTP
Lap 11 100 - -
Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN
11 Lap
100 93 7
4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
Lap 38 113,16 - -
Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian
12 Lap
100 8 92
Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam
22 Lap
104,55 100 4,55
Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan
4 Lap
200 - 200
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
32
Daerah
5 Persentase masukan yang dimanfaatkan Presiden
Lap 12 358,33 - -
Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam
6 Lap
433,33 117 316,33
Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Derah
6 Lap
283,33 - 283,33
6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengembilan keputusan oleh stakeholders
Lap 2 750 - -
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders Bidang Perekonomian
1 Lap
100 200 (100)
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Polsoskam
1 Lap
500 - 500
Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Keuangan Daerah
0 Lap
- 133 -
7 BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
Lap 8 175 - -
Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKBUMD
8 Lap
175 100 75
JUMLAH 91 368,89
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel
3.1 terlihat bahwa secara keseluruhan, dengan tujuh IKU, rata-rata capaian sasaran
368,89%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai
berikut:
1. Persentase Instansi Pemerintah Pusat yang Laporan Keuangannya Memperoleh
Opini Minimal WDP
IKU kedua menunjukkan IKU dominan dalam pencapaian sasaran strategis 1 BPKP
adalah “Persentase Instansi Pemerintah Pusat (IPP) yang Laporan Keuangannya
Memperoleh Opini Minimal WDP”dengan target sebesar 80%. Dalam rangka
mendukung IKU tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah proaktif
menjalin kerja sama melalui Memorandum of Understanding (MoU) untuk membantu
pemerintah, antara lain dengan melakukan pendampingan penyusunan laporan
keuangan Satuan Kerja K/Ldi wilayah Provinsi Kalimantan Tengah untuk
meningkatkan kemampuan dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan
SAP.
Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan hasil
bimbingan teknis/asistensi pada saker-satker IPP di wilayah Provinsi Kalimantan
Tengah dibandingkan dengan jumlah target yang ditetapkan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
33
Dalam tahun 2013, jumlah laporan hasil bimbingan teknis/asistensi pada saker-
satker IPP di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 26 laporan
atau 200% dari 13 Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan capaian kinerja di tahun 2013.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 59.818.000,00
atau 99,15% dari anggaran sebesar Rp 60.330.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 764 OH atau 182,34% dari rencana sebanyak 419 OH.
2. Persentase Instansi Pemerintah Daerah yang Laporan Keuangannya
Memperoleh Opini Minimal WDP
Selain IPP, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah juga berupaya
mendorong akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah ke arah yang lebih baik
dengan IKU “Persentase Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang Laporan
Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP” dari BPK RI. Keberhasilan
pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah laporan hasil bimbingan
teknis/asistensi pada IPDdi wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dibandingkan
dengan jumlah target yang ditetapkan.
Dalam tahun 2013, jumlah laporan hasil bimbingan teknis/asistensi pada IPD di
wilayah Provinsi Kalimantan Tengahadalah sebanyak 62 laporan atau 885,71% dari
7 target laporan yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012.
Hal ini menunjukkan adanya peningkatan capaian kinerja di tahun 2013.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 115.724.000,00
atau 178,72% dari anggaran sebesar Rp 64.750.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 1.325 OH atau 561.44% dari rencana sebanyak 236 OH.
3. Persentase Jumlah Laporan Audit atas Proyek PHLN yang Opini Auditnya WTP
IKU “Persentase Jumlah Laporan Audit atas Proyek PHLN yang Opini Auditnya
WTP” merupakan IKU lainnya dalam pencapaian Sasaran Strategis 1. IKU ini
diukur dari jumlah seluruh laporan audit keuangan atas proyek Pinjaman dan
Hibah Luar Negeri (PHLN) dibandingkan dengan jumlah laporan hasil
pengawasan atas proyek PHLN yang ditargetkan.
Dalam tahun 2013, jumlah laporan hasil audit keuangan atas proyek Pinjaman dan
Hibah Luar Negeri (PHLN) di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah
sebanyak 11 laporan atau 100% dari 11 Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
34
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp62.180.000,00 atau
66.39% dari anggaran sebesar Rp93.665.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 592 OH atau 91.64% dari rencana sebanyak 646 OH.
Tabel 3.3 Daftar Opini LHP PHLN Tahun 2013
4. Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Dijadikan Bahan Pengambilan
Keputusan oleh Stakeholders
IKU “Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Dijadikan Bahan
Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders” diukur dengan menghitung jumlah
laporan hasil pengawasan program/kegiatan yang melibatkan dua atau lebih
instansi pemerintah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dan
membandingkannya dengan jumlah laporan hasil pengawasan yang ditargetkan
oleh Deputi Pengawasan Bidang Perekonomian, Deputi Pengawasan Bidang
Polsoskam dan Deputi Pengawasan Bidang Keuangan Daerah.
Dalam tahun 2013, jumlah laporan hasil laporan pengawasan lintas sektor di
wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 43 laporan atau 113.16 %
dari 38 Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 250.322.000,00
atau 50.37 % dari anggaran sebesar Rp 497.008.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 1.600 OH atau 98.77% dari rencana sebanyak 1.620 OH.
5. Persentase Masukan yang Dimanfaatkan Presiden
IKU “Persentase Masukan yang Dimanfaatkan Presiden”merupakan indikator
pencapaian Sasaran Strategis 1 dalam rangka pelaksanaan tugas BPKP melakukan
pengawasan intern melalui kegiatan pengawasan lainnya berdasarkan penugasan
dari Presiden, sesuai dengan amanat pasal 49 ayat 2 butir c PP 60 Tahun 2008
tentang SPIP.
No. Lender (Grant/Loan) Jumlah Laporan
Opini Audit WTP WDP TMP TW
1. Grant UNDP - - - - -
2. Grant UNICEF - - - - -
3. Loan/Grant Wold Bank 10 10 - - -
4. Loan/Grant ADB 1 1 - 5. Loan JICA - - - - -
6. Loan IDB - - - - -
7. Loan IFAD - - - - -
8. Loan AUSAID - - - - -
Jumlah 11 11 - - -
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
35
Capaian IKU ini diukur berdasarkan persentase jumlah Laporan hasil pengawasan
atas permintaan presiden Bidang Polsoskamdan Bidang Keuangan Daerah
dibandingkan dengan jumlah yang ditargetkan.
Dalam tahun 2013, jumlah Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden
Bidang Polsoskam dan Bidang Keuangan Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan
Tengah adalah sebanyak 43 laporan atau 358.33% dari 12 Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 106.365.000,00
atau 84.37% dari anggaran sebesar Rp126.067.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 342 OH atau 95% dari rencana sebanyak 360 OH.
6. Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang Dijadikan
Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders
IKU“Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang Dijadikan
Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders” merupakanIKU lainnya untuk
mencapai Sasaran Strategis 1. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Laporan
hasil pengawasan atas permintaan stakeholders Bidang Perekonomian, Bidang
Polsoskam dan Bidang Keuangan Daerah dan membandingkannya dengan jumlah
laporan yang ditargetkan.
Dalam tahun 2013, jumlah Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholders
Bidang Perekonomian, Bidang Polsoskam dan Bidang Keuangan Daerah di
wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 15 laporan atau 750% dari 2
Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 38.576.000,00
atau 130% dari anggaran sebesar Rp 29.675.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 564 OH atau 564% dari rencana sebanyak 100 OH.
7. BUMD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP
Sesuai dengan Undang-Undang Perbendaharaan Negara Nomor 1 Tahun 2004
Pasal 58 ayat 2, Kepala Daerah selaku pengguna anggaran/barang wajib
menyusun dan menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi: Laporan
Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan, dilampiri
dengan Laporan Keuangan BUMD pada Pemerintah Daerah.
Dengan kondisi kemampuan Sumber Daya Manusia BUMD yang pada umumnya
masih belum memadai, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah berperan
aktif dalam pendampingan penyusunan Laporan Keuangan BUMD agar sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu pendampingan ini
dianggap mendukung pencapaian Sasaran Strategis 1 dengan IKU “BUMD yang
Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP”.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
36
IKU ini diukur dengan menghitung jumlahLaporan hasil bimtek/ asistensi
penyusunan LKBUMD dan membandingkannya dengan jumlah yang ditargetkan.
Dari kegiatan audit keuangan atau asistensi tahun 2013, jumlah Laporan hasil
pengawasan atas permintaan stakeholders Bidang Perekonomian, Bidang Polsoskam
dan Bidang Keuangan Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengahadalah
sebanyak 14 laporan atau 175% dari 8 Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 76.747.000,00
atau 83.37% dari anggaran sebesar Rp 92.052.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 271 OH atau 64.07% dari rencana sebanyak 423 OH.
Sasaran Strategis 2:
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
Sasaran Strategis “Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%”
memiliki duaIKU yaitu Persentase Peningkatan Penerimaan Negara dari Hasil
Pengawasan dan Persentase hasil pengawasan BUN yang dijadikan bahan
pengambilan keputusan Menkeu. Secara lengkap, capaian kedua IKU tersebut
disajikan dalam Tabel 3.4. di bawah ini.
Tabel 3.4
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 2
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan) 2013 2012
1 Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil pengawasan
Lap 2 200 0 -
Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian
1 Lap 100 0 100
Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam
1 Lap 300 0 300
2 Persentase hasil pengawasan BUN yang dijadikan bahan pengambilan keputusan Menkeu
Lap 53 122.64 - -
Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian
1 Lap 100 43 57
Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam
13 Lap
176.92 280 (103.08)
Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah
39 Lap
105.13 140 (34.87)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
37
JUMLAH 55 125.45
Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
1. Persentase Peningkatan Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan
Dalam rangka berperan melakukan optimalisasi penerimaan negara, Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Tengah menetapkan “Persentase Peningkatan
Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan” sebagai IKU yang dominan dalam
mengindikasikan ketercapaian Sasaran Strategis Tercapainya Optimalisasi
Penerimaan Negara dengan target 75%. Pengawasan atas penerimaan Negara
antara lain untuk mendorong upaya perbaikan sistem manajemen Penerimaan
Negara Bukan Pajak (PNBP) yang transparan dan akuntabel, sehingga penerimaan
yang berasal dari PNBP menjadi meningkat sesuai dengan potensi yang
diharapkan.
Kinerja IKU ini diukur berdasarkan jumlah Laporan hasil pengawasan atas
penerimaan negara Bidang Perekonomian dan Bidang Polsoskam dibandingkan
dengan jumlah yang ditargetkan pada tahun berjalan.
Dari kegiatan audit tahun 2013, jumlah Laporan hasil pengawasan atas penerimaan
negara Bidang Perekonomian dan Bidang Polsoskam di wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah adalah sebanyak 4 laporan atau 200% dari 2 Target yang
ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 22.7515.000,00
atau 72.11% dari anggaran sebesar Rp 31.500.000.,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 150 OH atau 217.39% dari rencana sebanyak 69 OH.
2. Persentase Hasil Pengawasan BUN yang Dijadikan Bahan Pengambilan
Keputusan Menteri Keuangan
Pemerintah melalui PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, pasal 49 ayat 2 butir b. menegaskan bahwa BPKP melakukan
pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatan
Kebendaharaan Umum Negara dengan tujuan untuk memberikan masukan
kepada Menteri Keuangan. Menindaklanjuti amanat tersebut, dalam Renstranya,
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah mendukung IKU berupa
“Persentase Hasil Pengawasan Kebendaharaan Umum Negara yang dijadikan
Bahan Pengambilan Keputusan oleh Menteri Keuangan”.
Capaian IKU ini diukur berdasarkan persentase jumlah Laporan hasil pengawasan
BUN Bidang Perekonomian, Bidang Polsoskam dan Bidang Keuangan Daerah
dibandingkan dengan jumlah laporan yang ditargetkan.
Dari kegiatan audit/reviu / monitoring tahun 2013, jumlah Laporan hasil
pengawasan BUN Bidang Perekonomian, Bidang Polsoskam dan Bidang Keuangan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
38
Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 65 laporan atau
122.64 % dari 53 Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp318.015.000,00
atau 89.39% dari anggaran sebesar Rp 355.766.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 998 OH atau 109.31% dari rencana sebanyak 913 OH.
Sasaran Strategis 3:
Terselenggaranya SPM pada 300 Instansi Pemerintah Daerah dan
Terselenggaranya Good Governance pada75% Badan Usaha Milik
Negara/Badan Usaha Milik Daerah
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah
Daerah,dijelaskan bahwa pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah tersebut terdiri atas
urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang
berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara. Adapun urusan pilihan
adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Untuk menjamin akses dan mutu pelayanan
dasar kepada masyarakat secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib,
Pemerintah dan Pemerintahan Daerah menyusun suatu standar yang disebut dengan
Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) adalah struktur
dan proses yang digunakan dan diterapkan organ perusahaan (Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), dewan komisaris dan direksi) untuk meningkatkan
pencapaian sasaran hasil usaha dan mengoptimalkan nilai perusahaan bagi seluruh
stakeholders, berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha.
BUMN/BUMD karena sebagian besar modalnya merupakan milik pemerintah dan
atau pemerintah daerah berkewajiban menerapkan GCG secara konsisten dan
berkelanjutan.
Sebagai auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam meningkatkan
akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD, Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah perlu mendorong pemerintah daerah di wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah untuk menerapkan SPM yang telah ditetapkan Kementerian
Teknis, dan mendorong BUMN/BUMD untuk menerapkan GCG.
Sasaran Strategis “Terselenggaranya SPM pada 300 Instansi Pemerintah Daerah (IPD)
dan terselenggaranya Good Governance pada 75% BUMN/BUMD” diindikasikan oleh
tigaIKU yang terkait langsung dengan IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai
Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima dan BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
39
GCG atau KPI mendapat skor baikdan BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal
predikat baik.
Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012disajikan
dalam Tabel 3.5.
Tabel 3.5
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 3
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan) 2013 2012
1 Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima
Lap 10 210 80 30
Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidangKeuangan Daerah
10 Lap
210 80 30
2 BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik
Lap 1 200 100 100
Laporan hasil bimtek/asistensi GCG /KPI sektor korporat
1 Lap 200 100 100
3 BUMD yang kinerjanya memperoleh minimal predikat baik
Lap 10 210 100 110
Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
10 Lap
210 100 110
JUMLAH 21 209.52
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel
3.1 terlihat bahwa ketiga IKU sasaran strategis tahun 2013 rata-rata capaian sasaran
adalahn 209.52%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah
sebagai berikut:
1. Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai SPM/Pelayanan Prima
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah melakukan pengawasan intern
antara lain melalui audit kinerja dan melaksanakan pendampingan / asistensi.
Oleh karena itu, audit kinerja pelayanan pemda dan bimbingan teknis / asistensi
yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah mendukung
pencapaian Sasaran Strategis 3 dengan IKU “Jumlah IPD yang Melaksanakan
Pelayanan Sesuai SPM/Pelayanan Prima”. IKU ini diukur dengan menghitung
jumlah Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan
Daerah dibandingkan dengan target yang ditetapkan.
Dalam tahun 2013, Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik
bidang Keuangan Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak
21 laporan atau 210% dari 10 Target yang ditetapkan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
40
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 168.058.000,00
atau 165.49% dari anggaran sebesar Rp 101.550.000,00dengan menggunakan SDM,
sebanyak 871 OH atau 119.97% dari rencana sebanyak 726 OH.
2. BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI Mendapat Skor Baik
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah berperan melakukan pengawasan
intern melalui pemberian pelayanan jasa manajemen kepada
BUMN/BUMD/BUL/BLUD di bidang GCG dan KPI, dengan harapan dapat
memperbaiki kinerja BUMN/BUMD/BUL/BLUD.
Untuk mengukur manfaat, ditetapkan IKU berupa “BUMN/BUMD/BUL/BLUD
yang GCG atau KPI Mendapat Skor Baik”. IKU ini diukur dengan menghitung
jumlah Laporan hasil bimtek/asistensi GCG /KPI sektor korporat, dibandingkan
dengan jumlah asistensi yang ditargetkan.
Dalam tahun 2013, Laporan hasil bimtek/asistensi GCG /KPI sektor korporat di
wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 2 laporan atau 200% dari 1
Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 19.805.000,00
atau 110.98% dari anggaran sebesar Rp 17.845.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 41 OH atau 58.57% dari rencana sebanyak 70 OH.
3. BUMD yang Kinerjanya Memperoleh Minimal Predikat Baik
Penetapan IKU“Persentase BUMD yang Kinerjanya Memperoleh Minimal Predikat
Baik”, dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan intern yang
dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam
meningkatkan tata kelola BUMD di Kalimantan Tengah.
IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Laporan hasil pengawasan atas kinerja
BUMD dibandingkan dengan target jumlah laporan audit kinerja yang ditetapkan.
Dalam tahun 2013, Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD di wilayah
Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 21 laporan atau 210% dari 10. Target
yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 187.540.000,00
atau 75.98% dari anggaran sebesar Rp 246.829.000,00dengan menggunakan SDM,
sebanyak 494 OH atau 78.04% dari rencana sebanyak 633 OH.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
41
Sasaran Strategis 4:
Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda,
BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Menjadi 80%
Perpres Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi jangka
panjang 2012-2025 adalah “Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang Bersih dari Korupsi
dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas”.
Dalam rangka mencapai visi jangka panjang, maka, untuk jangka menengah
pemerintah menetapkan visi jangka menengah 2012-2014 yaitu “Terwujudnya Tata
Kepemerintahan yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Kapasitas Pencegahan
dan Penindakan serta Nilai Budaya yang Berintegritas”.
Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah merancang enam strategi yaitu:
1. Pencegahan tindak pidana korupsi;
2. Penegakan Hukum atas tindak pidana korupsi;
3. Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan;
4. Kerjasama Internasional dan Penyelamatan Aset Hasil Tipikor;
5. Pendidikan dan Budaya Antikorupsi;
6. Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan Pemberantasan Korupsi.
Dalam kaitannya dengan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi, Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Tengah perlu mengambil peran dalam mendukung enam
strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut. Hal ini dapat dilakukan
dengan mendorong penerapan sistem pengendalian intern, atau Fraud Control Plan
(FCP). Berkaitan dengan penegakan hukum atas tindak pidana korupsi, Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Tengah berperan dalam melakukan audit investigasi,
perhitungan kerugian keuangan Negara, serta sebagai pemberi keterangan ahli pada
kasus tindak pidana korupsi di Kalimantan Tengah.
Sasaran “Meningkatnya Kesadarandan Keterlibatan Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah Dalam
Upaya Pencegahan” diindikasikan oleh limaIKU yang terkait langsung dengan
kesadaran dan keterlibatan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha
Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan
dengan tahun 2012disajikan dalam Tabel 3.6.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
42
Tabel 3.6
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 4
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan)
2013 2012
1 Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi
Lap 5 160 - 160
Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi
5 Lap 160 - 160
2 IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mengimplementasikan FCP
Lap 1 100 - 100
Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP
1 Lap 100 - 100
3 Persentase terselesaikannya kasus HKP, klaim dan eskalasi
Lap 1 100 0 100
Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim
1 Lap 100 0 100
4 Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hukum
Lap 17 329.41 89 240.41
Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
17 Lap
329.41 89 240.41
5 Hasil LHAI yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang
Lap 2 800 - 800
Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi Lainnya
2 Lap 800 - 800
JUMLAH 26 315.38
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel
3.1 terlihat bahwa lima IKU sasaran strategis tahun 2013 rata-rata capaian sasaran
sebesar 315.38 %. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah
sebagai berikut:
1. Pemahaman dan Kepedulian atas Permasalahan Korupsi
Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktik-praktik
penyelenggaraan good governance,BPKP menetapkan suatu IKU berupa
peningkatan pemahaman dan kepedulian publik terhadap permasalahan korupsi.
Keberhasilan IKU diukur dari rata-rata pemahaman dan kepedulian atas
permasalahan korupsi yang dilakukan melalui survei dengan pengisian kuesioner
pada saat melakukan sosialisasi program anti korupsi, forum koordinasi,
penyamaan persepsi, koordinasi hasil pengawasan, pembinaan/quality assurance.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
43
Fokus BPKP dalam kegiatan Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK)
utamanya pada kelompok dunia pendidikan karena BPKP yakin bahwa dunia
pendidikan yang anti korupsi akan menghasilkan generasi muda yang baik dan
menjadi harapan masa depan bangsa Indonesia. Sementara itu, dengan makin
tingginya perhatian Pemerintah kepada dunia pendidikan yang ditandai dengan
kenaikan anggaran, berbagai macam bantuan bagi dunia pendidikan membawa
konsekuensi meningkatnya risiko terjadinya korupsi. Dengan memberikan
pemahaman dan edukasi, BPKP berharap korupsi bisa dicegah, terutama di dunia
pendidikan. Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah berperan aktif dalam
mendukung tercapainya kegiatan Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK)
yang efektif di Kalimantan Tengah.
IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Laporan hasil pengawasan atas kinerja
BUMD dibandingkan dengan target jumlah laporanyang ditetapkan.
Dalam tahun 2013, Laporan hasil sosialisasi masalah korupsidi wilayah Provinsi
Kalimantan Tengah adalah sebanyak 8 laporan atau 160 % dari 5 Target yang
ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 48.244.000,00
atau 198.53% dari anggaran sebesar Rp 24.300.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 84 OH atau 215.38 % dari rencana sebanyak 39 OH.
2. IPP/IPD/BUMN/BUMD Berisiko Fraud yang Mengimplementasikan
Fraud Control Plan (FCP)
IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Laporan hasil bimtek/asistensi
implementasi FCP dibandingkan dengan target jumlah laporan yang ditetapkan.
Dalam tahun 2013, Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP di wilayah
Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 1 laporan atau 100 % dari 1 Target
yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 0,00 atau 0% dari
anggaran sebesar Rp 34.000.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 12 OH
atau 60 % dari rencana sebanyak 20 OH.
3. Persentase Terselesaikannya Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan,
Klaim, dan Penyesuaian Harga
Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), audit penyesuaian harga, dan
audit klaim merupakan bagian dari hambatan/kendala terhadap peningkatan
kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara.
Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus tersebut berkorelasi terhadap pencapaian
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
44
sasaran strategis. Persentase terselesaikannya kasus HKP, penyesuaian harga, dan
klaim ditetapkan sebagai salah satu IKU yang harus dicapai.
Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah Laporan hasil audit investigasi atas
HKP, Eskalasi dan Klaim dibandingkan dengan target jumlah laporan yang
ditetapkan.
Dalam tahun 2013, Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim di
wilayah Provinsi Kalimantan Tengahadalah sebanyak 1 laporan atau 100 % dari 1
Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 0,00 atau 0% dari
anggaran sebesar Rp 16.500.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 51 OH
atau 92.73% dari rencana sebanyak 55 OH.
4. Persentase Penyerahan Kasus kepada Instansi Penegak Hukum
Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas
penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara, antara lain
dengan tertanganinya kasus KKN. Penanganan kasus yang berindikasi KKN yang
dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah menjadi lengkap
setelah dilimpahkan kepada instansi penegak hukum. Dengan demikian,
“Persentase Penyerahan Kasus kepada Instansi Penegak Hukum” menjadi salah
satu IKUPerwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam upaya pencapaian
sasaran strategis.
Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah Laporan hasil audit investigasi,
perhitungan kerugian negara dan pemberian keterangan ahli atas permintaan
Instansi Penyidik dibandingkan dengan jumlah laporan yang ditargetkan selama
tahun berjalan.
Dalam tahun 2013, Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara
dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik di wilayah
Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 56 laporan atau 329.42 % dari 17
Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 159.867.000,00
atau 175 % dari anggaran sebesar Rp 91.355.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 1.227 OH atau 313.01 % dari rencana sebanyak 392 OH.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
45
Tabel 3.7 Realisasi Penyerahan Kasus kepada
Instansi Penegak Hukum
No. Jenis Audit
Laporan diterima
Realisasi diserahkan
ke APH
1. Audit Investigatif 6 6
2. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara 39 39
3. Pemberian Keterangan Ahli 24 24
Jumlah 69 69
5. Hasil Audit Investigasi yang Ditindaklanjuti oleh Instansi Berwenang
Audit investigatif merupakan kegiatan pengungkapan modus terjadinya kerugian
keuangan negara atas pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku untuk
ditindaklanjuti oleh instansi berwenang. Hal ini merupakan bagian dari upaya
pencapaian sasaran strategis terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan
memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara.
Indikator kinerja utama berupa hasil audit investigasi yang ditindaklanjuti oleh
instansi berwenang. Kinerja utama ini dimaksudkan untuk mengukur rekomendasi
non tindak pidana korupsi pada suatu instansi pemerintah/BUMN/BUMD yang
disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi
yang disarankan.
Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah Laporan hasil audit investigasi atas
permintaan Instansi Lainnya dibandingkan dengan target jumlah LHAI yang
ditetapkan.
Dalam tahun 2013, Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi
Lainnya di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 16 laporan atau
800 % dari 2 Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 111.440.000,00
atau 405.24 % dari anggaran sebesar Rp 27.500.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 284 OH atau 149.47 % dari rencana sebanyak 190 OH.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
46
Sasaran Strategis 5:
Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah pada70% Kementerian/Lembaga/Pememerintah
Daerah
Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-masing
menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota. BPKP sesuai pasal 59 PP
Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bertanggung jawab
melakukan pembinaan. Pada prinsipnya, pembinaan SPIP diarahkan agar instansi
pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya melalui
kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Tabel 3.8
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 5
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan) 2013 2012
1 Persentase K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
Lap 7 42.86 93 (50.14)
Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan sosialisasi SPIP Bidang Keuangan Daerah
0 Ins - - -
Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan konsultasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah
0 Ins - - -
Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah
7 Lap
42.86 93 (50.14)
JUMLAH 7 42.86
Sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di Kementerian/Lembaga
dan Pemerintah Daerah” diindikasikan oleh tiga IKU yang terkait langsung dengan
penyelenggaraan SPIP pada seluruh K/L/Pemda. Semakin banyak K/L/Pemda yang
menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, diharapkan akan semakin
baik kualitas pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi.
Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 disajikan
dalam Tabel 3.8.
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel
3.1 terlihat bahwa rata-rata capaian sasaran IKU tahun 2013 sebesar 42.86 %.
Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
1. Persentase K/L/ Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
47
Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah Laporan hasil pembinaan
penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah dibandingkan dengan target
jumlah laporan yang ditetapkan.
Dalam tahun 2013, Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang
Keuangan Daerah di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 3.
laporan atau 42.86% dari 7 Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun
2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 77.414.000,00
atau 83.02 % dari anggaran sebesar Rp 93.247.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 128 OH atau 81.53 % dari rencana sebanyak 157 OH.
Sasaran Strategis 6:
Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
yang Profesional dan Kompeten pada 80%
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah
Pelaksanaan audit intern di lingkungan Instansi Pemerintah dilakukan oleh pejabat
yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat
kompetensi keahlian sebagai auditor. Setiap aparat pengawas intern pemerintah
(APIP) mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran
pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai dengan ketentuan tersebut.
Sebagai organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP adalah kompetensi
dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM), karena faktor manusia yang
mengatur dan menggerakkan jalan organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM yang
memiliki penguasaan teoretis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat
pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku umum dalam
lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional adalah SDM yang mampu
melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya. Keahlian
tersebut perlu terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan, baik melalui program
pendidikan gelar maupun program pendidikan nongelar dengan mengacu pada
dokumen Human Capital Development Plan (HCDP), yang merupakan dokumen
perencanaan pengembangan kompetensi pegawai, yang terkait dengan proses
pelatihan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan pengetahuan,
keahlian, kemampuan, nilai-nilai, dan aset sosial lainnya yang dimiliki pegawai.
Sasaran “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah K/L/Pemda
yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda” diindikasikan oleh dua IKU
yang terkait langsung denganpenerapan JFA, yang bertujuan untuk mengukur
manfaat pembinaan yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah
selaku unit kerja instansi Pembina JFA dalam mewujudkan auditor yang profesional
dan kompeten di lingkungan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) non-BPKP.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
48
Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012disajikan
dalam Tabel 3.9.
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel
3.1 terlihat bahwa IKU sasaran strategis tahun 2012 tercapai 100%. Uraian masing-
masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 6
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan) 2013 2012
1 Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan
Lap 4 100 100 -
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 002
4 Lap
100 100 -
2 Persentase jumlah pegawai BPKP yang kompeten dan profesional di setiap bidang kompetensi yang dibutuhkan
Lap 16 100 100 -
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 102
16 Lap
100 100 -
JUMLAH 20 100
1. Rasio SDM Terdiklat Sesuai Kompetensi terhadap Total Jumlah yang
Dibutuhkan
Indikator kinerja sasaran ini diukur untuk menggambarkan seberapa jauh program
dukungan manajemen mampu memenuhi jumlah kebutuhan SDM yang kompeten
dan dapat mendukung upaya peningkatan kinerja utama Perwakilan BPKP
Provinsi Kalimantan Tengah.
Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah Laporan Dukungan Manajemen
Perwakilan - 002 dibandingkan dengan target jumlah laporan yang ditetapkan.
Dalam tahun 2013, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 002 berupa
pengiriman pegawai untuk mengikuti diklat-diklat teknis adalah sebanyak 4
laporan atau 100% dari 4 Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan
dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 19.000.000,00
atau 100 % dari anggaran sebesar Rp 19.000.0000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 200 OH atau 101.01 % dari rencana sebanyak 198 OH.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
49
2. Persentase Jumlah Pegawai BPKP yang Kompeten dan Profesional di
Setiap Bidang Kompetensi yang Dibutuhkan
Sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan profesional merupakan faktor
penentu keberhasilan organisasi karena faktor manusia inilah yang mengatur dan
menggerakkan jalannya organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM yang
memiliki penguasaan teoretis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat
pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku umum dalam
lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional adalah SDM yang mampu
melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya.
Realisasi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dihitung berdasarkan
jumlah Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 102 dibandingkan dengan
target jumlah laporan yang ditetapkan.
Dalam tahun 2013, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 102 berupa
pengelolaan kepegawaian, pengelolaan JFA, Budaya Kerja dan Penilaian Angka
Kredit adalah sebanyak 16 laporan atau 100 % dari 16 Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan
dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 124.290.000,00
atau 100 % dari anggaran sebesar Rp 124.290.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 147 OH atau 76.56 % dari rencana sebanyak 192 OH.
Sasaran Strategis 7:
Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90%
dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%
Sasaran “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan
Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%” diindikasikan oleh lima IKU
dominanyang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan dan
kualitas pengelolaan keuangan. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013
dibandingkan dengan tahun 2012disajikan dalam Tabel 3.10.
Tabel 3.10
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 7
No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan) 2013 2012
1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
Lap 3 100 100 -
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 101
3 Lap
100 100 -
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
50
2 Tingkat Opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan BPKP
Lap 15 100 100 -
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 103
15 Lap
100 100 -
3 Persepsi publik yang positif terhadap BPKP
Lap 4 100 100 -
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 104
4 Lap
100 100 -
4 Indeks efektivitas pengelolaan asset
Lap 4 100 100 -
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 105
4 Lap
100 100 -
5 Tingkat kepuasan penerima layanan
100 100 -
Jumlah Sarana Prasarana 2 Unit
100 100 -
Gedung / Bangunan 500 M2
100 100 -
JUMLAH 26 100 100
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel
3.1 terlihat bahwa kelima IKU sasaran strategis tahun 2013 tercapai 100%. Uraian
masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
1. Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi
Realisasi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dihitung berdasarkan
jumlah Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 101 dibandingkan dengan
target jumlah laporan yang ditetapkan.
Dalam tahun 2013, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 101 berupa
pengelolaan monitoring dan evaluasi RKT melalui aplikasi simonev adalah
sebanyak 3 laporan atau 100 % dari 3 Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan
dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 3.650.243.000,00
atau 97.58% dari anggaran sebesar Rp 3.740.845.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 1.461 OH atau 87.22 % dari rencana sebanyak 1.675 OH.
Realisasi Penugasan pada tahun 2013 sebanyak 204 PP atau mencapai 247.55 % dari
target sebanyak 505 PP.
2. Tingkat Opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan BPKP
Realisasi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dihitung berdasarkan
jumlah Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 103 dibandingkan dengan
target jumlah laporan yang ditetapkan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
51
Dalam tahun 2013, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 101 berupa
penyusunan Laporan Keuangan adalah sebanyak 15 laporan atau 100 % dari 15
Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan
dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 93.600.000,00
atau 100% dari anggaran sebesar Rp 93.600.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 278 OH atau 189.12 % dari rencana sebanyak 147 OH.
Keberhasilan kinerja IKU didukung oleh terlaksananya kegiatan pengelolaan
anggaran sesuaidengan sistem akuntansi pemerintah.
3. Persepsi Kepuasan Terhadap Pelayanan Pengelola Kepegawaian dan
Organisasi
Realisasi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dihitung berdasarkan
jumlahLaporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 103 dibandingkan dengan
target jumlah laporan yang ditetapkan.
Dalam tahun 2013, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 104 berupa
kegiatan terkait dengan pengelolaan kehumasan dan website adalah sebanyak 4
laporan atau 100 % dari 4 Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan
dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 13.500.000,00
atau 100 % dari anggaran sebesar Rp 13.500.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 3 OH atau 30 % dari rencana sebanyak 10 OH
4. Indeks Efektivitas Pengelolaan Aset
Realisasi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dihitung berdasarkan
jumlahLaporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 105 dibandingkan dengan
target jumlah laporan yang ditetapkan.
Dalam tahun 2013, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 105 berupa
kegiatan terkait dengan pengelolaan aset adalah sebanyak 4 laporan atau 100 %
dari 4 Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan
dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 90.000.000,00
atau 100 % dari anggaran sebesar Rp 90.000.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 45 OH atau 16.61% dari rencana sebanyak 271 OH
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
52
5. Tingkat Kepuasan Penerima Layanan
Realisasi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dihitung berdasarkan
jumlah ketersediaan sarana prasarana dan gedung/bangunan yang mendukung
kenyamanan pegawai dibandingkan dengan target jumlah saranan prasarana dan
gedung/bangunan yang ditetapkan.
Dalam tahun 2013, jumlah ketersediaan sarana prasarana dan gedung/bangunan
Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah adalah sebanyak 2 unit dan 500 M2
atau 100 % dari Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan
dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 256.737.000,00
atau 98.75% dari anggaran sebesar Rp 260.000.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 80 OH atau 100 % dari rencana sebanyak 80 OH
Sasaran Strategis 8: Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan
Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis pada BPKP terutama dengan terbitnya
PP Nomor 60 Tahun 2008, menegaskan identitas BPKP sebagai Auditor Presiden.
Sehubungan dengan itu, BPKP dituntut untuk memberikan informasi yang berharga
bagi Presiden dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi
pemerintah. Selain itu, BPKP juga harus mampu memberikan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan internal BPKP.
Sasaran strategis ini memiliki dua IKU, di mana satu IKU dominan untuk mengukur
keberhasilan sasaran strategis. Secara lengkap, realisasi IKU Sasaran Strategis pada
tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 disajikan dalam Tabel 3.12 berikut ini:
Tabel 3.12
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 8
No
Indikator Kinerja Utama Satuan Target Kinerja Kenaikan / (Penurunan) 2013 2013
1 Terimplementasinya Sistem Kendali Akuntabilitas Presiden (PASs)
Lap 14 100 100 -
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 004
14 Lap
100 100 -
JUMLAH 14 100 100 -
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel
3.12, terlihat bahwa IKU Sasaran Strategis pada tahun 2013 tercapai 100%. IKU yang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
53
digunakan untuk mengukur capaian sasaran adalah “Terimplementasinya sistem
informasi untuk mendukung pengambilan keputusan internal (manajemen BPKP)”.
Dengan tersedianya sistem dukungan pengambilan keputusan internal, diharapkan
pencapaian tujuan BPKP berupa “Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan
keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah” dapat terwujud. Capaian IKU
adalah sebagai berikut:
1. Terimplementasinya sistem informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan internal (manajemen BPKP)
Realisasi IKU Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dihitung berdasarkan
jumlahLaporan Dukungan Manajemen Perwakilan - 004 dibandingkan dengan
target jumlah laporan yang ditetapkan.
Dalam tahun 2013, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan – 104 berupa
pengelolaan data hasil pengawasan melalui aplikasi SIM HP dan kegiatan
koordinasi dan pembahasan hasil pemeriksaan adalah sebanyak 14 laporan atau
100 % dari 14 Target yang ditetapkan.
Realisasi IKU tahun 2013 tidak mengalami kenaikan/penurunan dibandingkan
dengan tahun 2012 .
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 142.560.000,00
atau 100 % dari anggaran sebesar Rp 142.560.000,00 dengan menggunakan SDM,
sebanyak 87 OH atau 32 % dari rencana sebanyak 272 OH
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
54
IV. PENUTUP
Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP
disampaikan dalam LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam
pelaporan kinerja ini disajikan informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai
evaluasi dan analisis yang memadai sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan
kinerja ke depan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah, di
samping merupakan pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2013, juga
mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa
perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang
meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja,
dan pencapaian sasaran organisasi.
Perbaikan dalam perencanaan kinerja berupa perbaikan kualitas dokumen renstra,
rencana kinerja tahunan, penetapan kinerja, dan indikator kinerja utama. Terhadap
Renstra BPKP 2010-2014 telah ditambahkan sasaran strategis, IKU dan target tahunan
diselaraskan dengan RPJMN. Target-target kinerja jangka menengah dalam renstra
telah dirinci dalam target-target kinerja tahunan dalam rencana kinerja tahunan dan
penetapan kinerja, serta dimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan. Sasaran
strategis telah berorientasi hasil, bukan proses/kegiatan, dan diukur dengan
indikator-indikator kinerja utama yang dominan. Kegiatan yang dirancang telah
selaras dan memiliki hubungan kausalitas dengan sasaran.
Perbaikan dalam pengukuran kinerja berupa perbaikan mekanisme pengumpulan
data kinerja dengan menggunakan teknologi informasi, dan melakukan pengukuran
kinerja melalui pembandingan dengan target tahun berjalan.
Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai kemajuan
pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal maupun eksternal, dan
melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi.
Pencapaian sasaran strategis sebagian besar telah memenuhi target dan termasuk
kategori “Memuaskan” dibandingkan target yang telah ditetapkan dalam tahun 2013.
Realisasi tahun 2013 dari delapan sasaran strategis dengan keseluruhan 26 IKU,
realisasi tahun 2013 dapat yang dirinci sebagai berikut.
Sasaran 1: Dari 7 IKU, sebanyak 7 IKU capaiannya ≥ 100%
Sasaran 2: Dari 2 IKU, sebanyak 2 IKU capaiannya ≥ 100%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
55
Sasaran 3: Dari 3 IKU, sebanyak 3 IKU capaiannya ≥ 100%
Sasaran 4: Dari 5 IKU, sebanyak 4 IKU capaiannya ≥ 100%
Sasaran 5: Dari 1 IKU, tercapai 42,86%
Sasaran 6: Dari 2 IKU, sebanyak 2 IKU capaiannya ≥ 100%
Sasaran 7: Dari 5 IKU, sebanyak 5 IKU capaiannya ≥ 100%
Sasaran 8: Dari 1 IKU, tercapai 100%
Beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi sebagai
berikut:
1. Pembinaan SPIP pada K/L/Pemda di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah sangat tergantung dengan kesempatan yang diberikan oleh obyek pembinaan (ketersediaan SDM dan waktu pelaksanaan.
2. Hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik menunjukkan bahwa rata-rata nilai
capaian kinerja pelayanan publik masih rendah.
3. Cakupan hasil pengawasan atas kinerja BUMD belum optimal. Masih banyak
BUMD di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah yang belum dinilai kinerjanya.
Langkah-langkah yang akan dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain:
1. Mengkoordinasikan secara dini perihal rencana pembinaan SPIP kepada obyek
pembinaan sehingga diharapkan meningkatnya capaian kinerja pembinaan SPIP.
2. Akan ditingkatkan intensitas dan cakupan asistensi/bimtek kepada unit-unit
pelayanan publik agar hasil penilaian kinerjanya meningkat.
3. Perluasan cakupan pengawasan kinerja BUMD dengan cara menetapkan obyek
pengawasan yang berbeda dengan obyek pengawasan tahun-tahun sebelumnya.
Akhirnya dengan disusun LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara
transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Perwakilan
BPKP Provinsi Kalimantan Tengah, sehingga dapat memberikan umpan balik guna
peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara internal LAKIP ini telah
menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi terhadap
perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga kontribusi Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Tengah dalam pembangunan di Provinsi Kalimantan Tengah dapat lebih
dirasakan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI
KALIMANANTAN TENGAH TAHUN 2013
56
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Jl. Adonis Samad 18 Palangka Raya 73111
Telepon (0536) 3225107, Faksimile ( 0536) 3226664
Email : [email protected]