ringkasaneksekutifnasional (dari hasil pengawasan bpkp dan apip lainnya) sebagaimana tertuang dalam...

60
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pe BADAN P Telp.: (041 RIN aporan Akuntabilitas Provinsi Sulawesi Selatan T yang telah ditetapkan dalam dalam dokumen Penetapan K Hasil penilaian atas pelaks bahwa rata-rata capaian kine atau tergolong Sangat Baik. Hasil konkrit dari peran pe Selatan sebagai Internal Au asistensi/bimbingan teknis an a. Nilai penyelamatan uang dari temuan hasil audit a b. 11 pemda dan provinsi d SAP dengan Opini hasil c. 2 pemda yang diasistens d. 7 pemda dapat menyusu e. 15 Pemerintah Daerah te f. Sebanyak 3 pemda telah g. 5 BUMD kinerjanya mend h. Nilai koreksi penyes Rp79.600.314.194,25 m jika dibandingkan deng Rp16.388.719.800,00. erwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun N PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMB PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELA Jl. Tamalanrea Raya No. 3 BTP, Makassar 11) 590591, 590592 Fa NGKASAN EKSEKUTIF Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perw Tahun 2010 merupakan pertanggungjawaban m Rencana Stratejik Tahun 2010-2014 da Kinerja (Tapkin) tahun 2010. sana Rencana Kinerja BPKP tahun 2010 erja dari 3 program yang telah ditetapkan ada engawasan yang dilakukan Perwakilan BP uditor Presiden melalui kegiatan audit, so ntara lain: g negara sebesar Rp 3.321.714.391,26 dari atas proyek PHLN. dapat menyusun laporan keuangan yang se Audit dari BPK minimal Wajar Dengan Peng si memperoleh penilaian dengan kategori cuk un APBD tepat waktu. elah menerbitkan Peratuan Kepala Daerah te h membentuk Satgas penyelenggaraan SPIP dapatkan predikat baik. suaian harga dan klaim tahun 20 meningkat sebesar Rp63.211.594.394,25 at gan koreksi penyesuaian harga tahun 2 2010 i BANGUNAN ATAN ax.: (0411) 590595 wakilan BPKP n atas kinerja an dijabarkan menunjukkan alah 91,50 % PKP Sulawesi osialisasi dan 193 kejadian esuai dengan gecualian. kup. entang SPIP. P. 010 sebesar tau 385,70 % 2009 sebesar

Upload: others

Post on 11-Feb-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 i

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Jl. Tamalanrea Raya No. 3 BTP, MakassarTelp.: (0411) 590591, 590592 Fax.: (0411) 590595

RRIINNGGKKAASSAANN EEKKSSEEKKUUTTIIFF

aaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 merupakan pertanggungjawaban atas kinerja

yang telah ditetapkan dalam Rencana Stratejik Tahun 2010-2014 dan dijabarkan

dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) tahun 2010.

Hasil penilaian atas pelaksana Rencana Kinerja BPKP tahun 2010 menunjukkan

bahwa rata-rata capaian kinerja dari 3 program yang telah ditetapkan adalah 91,50 %

atau tergolong Sangat Baik.Hasil konkrit dari peran pengawasan yang dilakukan Perwakilan BPKP Sulawesi

Selatan sebagai Internal Auditor Presiden melalui kegiatan audit, sosialisasi dan

asistensi/bimbingan teknis antara lain:

a. Nilai penyelamatan uang negara sebesar Rp 3.321.714.391,26 dari 193 kejadian

dari temuan hasil audit atas proyek PHLN.

b. 11 pemda dan provinsi dapat menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan

SAP dengan Opini hasil Audit dari BPK minimal Wajar Dengan Pengecualian.

c. 2 pemda yang diasistensi memperoleh penilaian dengan kategori cukup.

d. 7 pemda dapat menyusun APBD tepat waktu.

e. 15 Pemerintah Daerah telah menerbitkan Peratuan Kepala Daerah tentang SPIP.

f. Sebanyak 3 pemda telah membentuk Satgas penyelenggaraan SPIP.

g. 5 BUMD kinerjanya mendapatkan predikat baik.

h. Nilai koreksi penyesuaian harga dan klaim tahun 2010 sebesar

Rp79.600.314.194,25 meningkat sebesar Rp63.211.594.394,25 atau 385,70 %

jika dibandingkan dengan koreksi penyesuaian harga tahun 2009 sebesar

Rp16.388.719.800,00.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 i

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Jl. Tamalanrea Raya No. 3 BTP, MakassarTelp.: (0411) 590591, 590592 Fax.: (0411) 590595

RRIINNGGKKAASSAANN EEKKSSEEKKUUTTIIFF

aaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 merupakan pertanggungjawaban atas kinerja

yang telah ditetapkan dalam Rencana Stratejik Tahun 2010-2014 dan dijabarkan

dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) tahun 2010.

Hasil penilaian atas pelaksana Rencana Kinerja BPKP tahun 2010 menunjukkan

bahwa rata-rata capaian kinerja dari 3 program yang telah ditetapkan adalah 91,50 %

atau tergolong Sangat Baik.Hasil konkrit dari peran pengawasan yang dilakukan Perwakilan BPKP Sulawesi

Selatan sebagai Internal Auditor Presiden melalui kegiatan audit, sosialisasi dan

asistensi/bimbingan teknis antara lain:

a. Nilai penyelamatan uang negara sebesar Rp 3.321.714.391,26 dari 193 kejadian

dari temuan hasil audit atas proyek PHLN.

b. 11 pemda dan provinsi dapat menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan

SAP dengan Opini hasil Audit dari BPK minimal Wajar Dengan Pengecualian.

c. 2 pemda yang diasistensi memperoleh penilaian dengan kategori cukup.

d. 7 pemda dapat menyusun APBD tepat waktu.

e. 15 Pemerintah Daerah telah menerbitkan Peratuan Kepala Daerah tentang SPIP.

f. Sebanyak 3 pemda telah membentuk Satgas penyelenggaraan SPIP.

g. 5 BUMD kinerjanya mendapatkan predikat baik.

h. Nilai koreksi penyesuaian harga dan klaim tahun 2010 sebesar

Rp79.600.314.194,25 meningkat sebesar Rp63.211.594.394,25 atau 385,70 %

jika dibandingkan dengan koreksi penyesuaian harga tahun 2009 sebesar

Rp16.388.719.800,00.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 i

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNANPERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Jl. Tamalanrea Raya No. 3 BTP, MakassarTelp.: (0411) 590591, 590592 Fax.: (0411) 590595

RRIINNGGKKAASSAANN EEKKSSEEKKUUTTIIFF

aaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 merupakan pertanggungjawaban atas kinerja

yang telah ditetapkan dalam Rencana Stratejik Tahun 2010-2014 dan dijabarkan

dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) tahun 2010.

Hasil penilaian atas pelaksana Rencana Kinerja BPKP tahun 2010 menunjukkan

bahwa rata-rata capaian kinerja dari 3 program yang telah ditetapkan adalah 91,50 %

atau tergolong Sangat Baik.Hasil konkrit dari peran pengawasan yang dilakukan Perwakilan BPKP Sulawesi

Selatan sebagai Internal Auditor Presiden melalui kegiatan audit, sosialisasi dan

asistensi/bimbingan teknis antara lain:

a. Nilai penyelamatan uang negara sebesar Rp 3.321.714.391,26 dari 193 kejadian

dari temuan hasil audit atas proyek PHLN.

b. 11 pemda dan provinsi dapat menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan

SAP dengan Opini hasil Audit dari BPK minimal Wajar Dengan Pengecualian.

c. 2 pemda yang diasistensi memperoleh penilaian dengan kategori cukup.

d. 7 pemda dapat menyusun APBD tepat waktu.

e. 15 Pemerintah Daerah telah menerbitkan Peratuan Kepala Daerah tentang SPIP.

f. Sebanyak 3 pemda telah membentuk Satgas penyelenggaraan SPIP.

g. 5 BUMD kinerjanya mendapatkan predikat baik.

h. Nilai koreksi penyesuaian harga dan klaim tahun 2010 sebesar

Rp79.600.314.194,25 meningkat sebesar Rp63.211.594.394,25 atau 385,70 %

jika dibandingkan dengan koreksi penyesuaian harga tahun 2009 sebesar

Rp16.388.719.800,00.

Page 2: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 ii

i. Jumlah kerugian keuangan negara dari hasil Audit Investigatif dan Perhitungan

Kerugian Keuangan Negara yang diserahkan ke Instansi Penyidik sebesar

Rp17.356.095.547,17.

Selain itu, keberhasilan lain dalam tahun 2010 berupa penghargaan-penghargaan

yang diperoleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dan pegawainya, yaitu :

a. Peringkat ke-tiga lomba Budaya Kerja BPKP tahun 2009.

b. Terbaik I Pegawai Teladan JFA 2010

c. Perwakilan yang menyampaikan Lakip tercepat.

Keberhasilan ini dicapai berkat dukungan seluruh personil organisasi dan kerjasama

dengan pihak-pihak lain (stakeholder) dalam memberikan layanan yang bersifat

capacity building berdasarkan permintaan pemerintah daerah, instansi penyidik dan

pemangku kepentingan lainnya. Hal ini sejalan dengan perubahan paradigma BPKP

sebagai auditor internal pemerintah yang dapat memberikan jasa konsultasi perbaikan

manajemen, khususnya sebagai auditor yang mendukung akuntabilitas Presiden.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan merupakan

refleksi dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan selama tahun 2010 oleh segenap

jajaran pegawai, untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPKP secara

keseluruhan.

Capaian kinerja yang diperoleh dan dapat dilaksanakan tak luput dengan berbagai

kendala yang dihadapi, oleh karena itu kami akan terus berupaya mengatasi

hambatan untuk lebih meningkatkan kinerja pada masa mendatang.

Makassar, 19 Januari 2011

Kepala Perwakilan,

Wawan RidwanNIP. 19520426 197503 1 001

Page 3: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN EKSEKUTIF ………………………………………… iDAFTAR ISI ………………………………………………… iii

BAB I Pendahuluan ………………………………………… 1A. Gambaran Singkat Organisasi………………… 1

1 Tugas Pokok dan Fungsi ………………….. 12 Struktur Organisasi ………………………… 3

B. Lingkungan Strategis Yang Berpengaruh …… 5C. Sumber Daya …………………………………… 8

1 Sumber Daya Manusia …………………… 82 Sarana Dan Prasarana ……………………. 93 Keuangan ……………………………………. 10

BAB II Perencanaan Kinerja ……………………………… 11A, Pernyataan Visi …………………………………. 11B. Pernyataan Misi ………………………………… 12C. Tujuan Strategis……………………................... 14D. Sasaran Stratejik …………………………………. 14E. Arah Kebijakan Dan Strategi BPKP 15F. Program dan Kegiatan............................ 16G. Target Kinerja Tahun 2010 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ………………………. 18A. Capaian Kinerja 2010 ………………………… 19B. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2010 ………. 19C. Akuntabilitas Keuangan ……………………… 54

Bab IV PENUTUP …………………………………………….. 56

LampiranI Target Program dan Kegiatan Tahun 2010

II Penetapan Kinerja Tahun 2010III Capaian Kinerja Output Tahun 2010IV Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2010

Page 4: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 1

A. Gambaran Singkat Organisasi

erwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Keppres

Nomor : 62 Tahun 2001 dan Keputusan Kepala BPKP Nomor : KEP-

06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 merupakan unit pelaksana BPKP

Pusat di daerah yang bertanggungjawab langsung kepada Kepala BPKP.

Wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan mencakup 2

provinsi yaitu Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari 25 pemerintah

daerah dan Provinsi Sulawesi Barat yang terdiri atas 6 pemerintah daerah.

1. Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas pokok dan fungsi Perwakilan BPKP berdasarkan Surat

Keputusan Kepala BPKP Nomor : KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30

Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP adalah

melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta

penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Perwakilan BPKP

mempunyai fungsi yaitu :

1) Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan.

2) Pengawasan terhadap pengelolaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara dan pengurusan Barang Milik/Kekayaan Negara.

3) Pengawasan terhadap pengelolaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah dan pengurusan Barang Milik/Kekayaan Daerah.

Page 5: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 2

4) Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang

bersifat strategis dan/atau lintas Departemen/Lembaga/Wilayah.

5) Pemberian asistensi Sistem Akuntabilitas Kinerja dan Sistem

Akuntansi Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah.

6) Evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Pusat dan Daerah.

7) Audit terhadap Badan Usaha Milik Negara, Pertamina, Cabang

Usaha Pertamina, Kontraktor Bagi Hasil dan Kontraktor Kerjasama,

badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan

pemerintah, pinjaman bantuan luar negeri yang diterima Pemerintah

Pusat, dan Badan Usaha Milik Daerah atas permintaaan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8) Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara

pada instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara dan badan-

badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, audit

terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian

bantuan audit pada instansi penyidik dan instansi pemerintah

lainnya.

9) Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan

serta pengendalian mutu pengawasan.

10) Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.

Disamping itu sebagai auditor yang bertanggungjawab kepada Presiden

seperti dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008

tentang Sistim Pengendalian Intern Pemerintah, BPKP berperan

mendukung akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan

keuangan negara melalui fungsi :

1). Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas

kegiatan tertentu yang meliputi (Pasal 49) :

Kegiatan yang bersifat lintas sektoral, yaitu kegiatan yang dalam

pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian

Page 6: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 3

negara/lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat

dilakukan pengawasan oleh Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah kementerian negara/lembaga, provinsi, atau

kabupaten/kota karena keterbatasan kewenangan,

Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penerapan

oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN).

Khusus dalam rangka pelaksanaan pengawasan intern atas

kegiatan kebendaharaan umum Negara, Menteri Keuangan

melakukan koordinasi kegiatan yang terkait dengan instansi

pemerintah lainnya,

Kegiatan lain berdasarkan penugasan Presiden.

2). Pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern

pemerintah (Pasal 59),

3). Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum

disampaikan Menteri Keuangan kepada Presiden (Pasal 57 ayat 4),

4). Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat

nasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya)

sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3.

2. Struktur OrganisasiPerwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan memiliki struktur

berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-

286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perwakilan BPKP sebagaimana telah diubah terakhir dengan SK Kepala

BPKP Nomor KEP-713/K/SU/2002, dengan struktur yang terdiri dari

Kepala Perwakilan yang membawahi 1 (satu) Kepala Bagian Tata

Usaha, 4 (empat) Kepala Bidang dan 1 (satu) Kelompok Jabatan

Fungsional. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP dapat dilihat pada

diagram berikut :

Page 7: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 4

Masing-masing Bagian/bidang/kelompok mempunyai tugas sebagai

berikut :

1). Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

rencana dan program pengawasan, urusan kepegawaian, keuangan,

persuratan, urusan dalam, perlengkapan, rumah tangga,

pengelolaan perpustakaan, dan pelaporan hasil pengawasan.

2). Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat mempunyai

tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, pelaksanaan

pengawasan instansi pemerintah pusat, dan pinjaman/bantuan luar

negeri yang diterima pemerintah pusat serta pengawasan

penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintah pusat dan

evaluasi hasil pengawasan.

PPeerrwwaakkiillaann BBPPKKPP

BBaaggiiaann TTaattaa UUssaahhaa

SSuubb.. BBaagg.. PPrrooggrraamm &&PPeellaappoorraann

SSuubb..BBaagg.. KKeeuuaannggaann

SSuubb.. BBaagg..KKeeppeeggaawwaaiiaann

SSuubb..BBaagg.. UUmmuumm

BBiiddaannggIInnvveessttiiggaassii

BBiiddaannggAAkkuunnttaannNNeeggaarraa

BBiiddaannggAAkkuunnttaabbiilliittaassPPeemmeerriinnttaahh

DDaaeerraahh

BBIIDDWWAASSIInnssttaannssii

PPeemmeerriinnttaahhPPuussaatt

KKeelloommppookk JJaabbaattaann FFuunnggssiioonnaall AAuuddiittoorr

Page 8: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 5

3). Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pengawasan

instansi pemerintah daerah atas permintaan daerah serta

pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas, dan

evaluasi hasil pengawasan.

4). Bidang Akuntan Negara mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan pemeriksaan serta

evaluasi pelaksanaan good corporate governance dan laporan

akuntabilitas kinerja badan usaha milik negara, Pertamina, cabang

usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, dan kontrak kerjasama,

badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan

pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan daerah,

serta evaluasi hasil pengawasan.

5). Bidang Investigasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

rencana, program, dan pelaksanaan pemeriksaan terhadap indikasi

penyimpangan yang merugikan negara, badan usaha milik negara,

dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan

pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran

pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi

penyidik dan instansi pemerintah lainnya.

6). Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan

kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Lingkungan Strategis Yang Berpengaruh

Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

(tupoksi), Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan tidak lepas dari

pengaruh lingkungan sebagai berikut :

Page 9: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 6

1. Tuntutan untuk Membangun Kepemerintahan yang Baik.Reformasi yang digulirkan sejak tahun 1998 membawa amanah kepada

pemerintah untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik yang

ditopang oleh tiga pilar yaitu transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas.

Penerapan ketiga prinsip ini dipercaya dapat meningkatkan efisiensi dan

efektifitas penyelenggaraan negara dan dapat mengembalikan

kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Hal tersebut merupakan

spirit bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sulsel sebagai Auditor Presiden

untuk turut aktif dalam rangka mendorong terwujudnya tata

pemerintahan yang baik dan bersih sesuai tuntutan reformasi, baik di

lingkungan instansi pemerintah pusat dan daerah maupun BUMN/D

melalui sosialisasi dan asistensi tentang good government dan good

corporate governance.

2. Tuntutan Masyarakat untuk Terbentuknya Aparatur Yang Bersihdan Bebas dari Praktik-Praktik KKNKesadaran masyarakat akan pentingnya pemberantasan praktik-praktik

korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) semakin meningkat. Hal ini terlihat

dari banyaknya tuntutan atas pengungkapan dan penyelesaian kasus

hukum tindak pidana korupsi. Tuntutan masyarakat tersebut

mempengaruhi tugas dan fungsi Perwakilan BPKP sebagai institusi

pengawasan dalam memerangi KKN. BPKP secara aktif dengan cara

preventif, represif dan edukatif turut berkontribusi dalam pencegahan

dan penanganan tindak pidana korupsi. Hal ini direspons dengan

melakukan audit investigasif dan perhitungan kerugian keuangan

negara/daerah terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan

negara/daerah, audit terhadap hambatan kelancaran pembangunan,

perhitungan klaim/ eskalasi; dan pemberian keterangan ahli pada

instansi penyidik dan pengadilan. Selain itu juga dilakukan sosialisasi

anti korupsi sebagai langkah edukatif dalam mencegah korupsi.

Page 10: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 7

3. Tuntutan Pelaksanaan Otonomi Daerah.Diberlakukannya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah memberikan kewenangan yang lebih

besar pada pemerintah daerah untuk mengelola sumberdaya yang

dimilikinya.

Perubahan kewenangan dari sentralisasi ke desentralisasi membawa

konsekuensi pada pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan

publik yang maksimal guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat

dan daya saing daerah. Perubahan kewenangan ini turut membawa

pengaruh kepada peran BPKP di daerah berkaitan dengan tuntutan

akuntabilitas dan transparansi dalam perencanaan, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban keuangan dan sumber daya daerah. Peran

tersebut diwujudkan dengan pembinaan dan pengawasan terhadap

penyelenggaraan pemerintahan melalui kerjasama pengawasan dan

asistensi pengelolaan keuangan daerah serta pengembangan sumber

daya manusia di pemda.

4. Tuntutan Penerapan dan Pengembangan SPIP.Pemerintah dalam mengelola dan mempertanggunggugatan

(akuntabiltas) pengelolaan keuangan negara membutuhkan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah. Sistem pengendalian intern ini

dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja, transparansi dan

akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Menjadi kewajiban bagi

instansi Pemerintah sesuai amanat UU No Undang-undang Nomor 1

tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan PP No 60 tahun 2008

tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan (SPIP) untuk

menyelenggarakan sistem pengendalian intern. Tuntutan tersebut

direspons dengan membangun sistem pengendalian intern di

lingkungan BPKP sendiri agar dapat menjadi model bagi

pengembangan Sistem Pengendalian Intern Pemerintahan di instansi

Page 11: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 8

lain dan melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP untuk intansi

pemerintah.

C. Sumber Daya

1. Sumber Daya Manusia

Jumlah sumber daya manusia yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Selatan untuk melaksanakan tugas dan fungsi per 31

Desember 2010 sebanyak 179 orang terdiri atas :

No Uraian Jumlah

1 Struktural 9

2 PFA 115

3 Fungsional Lainnya 7

4 Staf TU 48

Jumlah 179

Dalam tahun 2010 terdapat penambahan jumlah pegawai sebanyak 36

orang dan terjadi pengurangan pegawai sebanyak 24 orang karena

adanya SK Mutasi Kepala BPKP Kep-1000/K/2010 dan Kep-

1008/K/2010 tanggal 29 Oktober 2010, meninggal dan pensiun.

Jumlah SDM yang dimiliki belum cukup memadai dari segi kuantitas

untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Perwakilan BPKP yang

kegiatannya semakin meningkat dan beragam untuk memenuhi

kebutuhan pemangku kepentingan.

Salah seorang pejabat struktural (Kepala Bidang IPP) per 1 November

2010 telah memasuki masa pensiun dan sampai dengan tanggal 31

Desember 2010 belum ditetapkan pejabat penggantinya.

Jumlah pegawai tersebut menurut jenjang pendidikan dapat terlihat

pada grafik di bawah ini :

Page 12: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 9

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas Perwakilan

BPKP Provinsi Sulawesi Selatan meliputi; tanah, bangunan, inventaris/

peralatan kantor, kendaraan dinas dan perlengkapan lainnya.

Luas tanah, bangunan dan kendaraan terlihat pada tabel di bawah ini :

No Uraian Jumlah Satuan

1 Tanah 41.292 m2

2 Bangunan 68 unit

3 Kendaraan Dinas 15 Buah

Tanah dan Bangunan yang dimiliki termasuk tanah dan bangunan

Kantor Penghubung Perwakilan BPKP Sulsel di Provinsi Sulawesi Barat.

Sarana dan prasarana tersebut di atas telah cukup memadai guna

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi. Tanah dan bangunan

diperuntukkan sebagai bangunan kantor Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Selatan dan kantor penghubung yang berada di Provinsi

Sulawesi Barat serta rumah dinas. Selain ruang untuk bekerja,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 9

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas Perwakilan

BPKP Provinsi Sulawesi Selatan meliputi; tanah, bangunan, inventaris/

peralatan kantor, kendaraan dinas dan perlengkapan lainnya.

Luas tanah, bangunan dan kendaraan terlihat pada tabel di bawah ini :

No Uraian Jumlah Satuan

1 Tanah 41.292 m2

2 Bangunan 68 unit

3 Kendaraan Dinas 15 Buah

Tanah dan Bangunan yang dimiliki termasuk tanah dan bangunan

Kantor Penghubung Perwakilan BPKP Sulsel di Provinsi Sulawesi Barat.

Sarana dan prasarana tersebut di atas telah cukup memadai guna

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi. Tanah dan bangunan

diperuntukkan sebagai bangunan kantor Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Selatan dan kantor penghubung yang berada di Provinsi

Sulawesi Barat serta rumah dinas. Selain ruang untuk bekerja,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 9

2. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan tugas Perwakilan

BPKP Provinsi Sulawesi Selatan meliputi; tanah, bangunan, inventaris/

peralatan kantor, kendaraan dinas dan perlengkapan lainnya.

Luas tanah, bangunan dan kendaraan terlihat pada tabel di bawah ini :

No Uraian Jumlah Satuan

1 Tanah 41.292 m2

2 Bangunan 68 unit

3 Kendaraan Dinas 15 Buah

Tanah dan Bangunan yang dimiliki termasuk tanah dan bangunan

Kantor Penghubung Perwakilan BPKP Sulsel di Provinsi Sulawesi Barat.

Sarana dan prasarana tersebut di atas telah cukup memadai guna

mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi. Tanah dan bangunan

diperuntukkan sebagai bangunan kantor Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Selatan dan kantor penghubung yang berada di Provinsi

Sulawesi Barat serta rumah dinas. Selain ruang untuk bekerja,

Page 13: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 10

bangunan kantor yang ada telah dilengkapi dengan sarana olah raga,

ruang untuk poliklinik, perpustakaan, arsip, aula, koperasi, sarana

ibadah dan kantin.

3. Keuangan

Dana yang tersedia untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebesar

Rp19.986.098.000,00 bersumber dari DIPA tahun 2010, droping dana

dari pusat dan pemerintah daerah/BUMD/BUMN. Rincian jumlah

anggaran tahun 2010 sebagai berikut:

No Sumber Dana Anggaran (Rp,00)

1. DIPA Perwakilan 17.130.611.000

2. Dropping Pusat 1.884.322.000

3. Pemerintah Daerah/BUMD/BUMN 971.165.000

Jumlah 19.986.098.000

Page 14: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 11

A. PERNYATAAN VISI

Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat

baru sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya

sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya, BPKP dituntut untuk dapat

memberikan informasi yang berharga bagi Presiden dari hasil pengawasan

yang dilakukan dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang

dihadapi pemerintahan. Kontribusi BPKP tersebut dimaksudkan untuk

membantu pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir

yang ingin dicapai BPKP yang merepresentasikan manfaat yang dapat

diberikan BPKP kepada shareholder.

Perubahan lingkungan strategis tersebut, berpengaruh terhadap harapan

dan arahan organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan. Oleh

karena itu, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan berkomitmen untuk

mengakomodasi dan mengantisipasi hal-hal yang terjadi dan akan terjadi

akibat dari perubahan tersebut. Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan

dalam pernyataan visi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan,

sebagai berikut:

AUDITOR PRESIDEN YANG RESPONSIF, INTERAKTIF DAN

TERPERCAYA UNTUK MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS

KEUANGAN NEGARA YANG BERKUALITAS DI PROVINSI

SULAWESI SELATAN DAN PROVINSI SULAWESI BARAT

Page 15: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 12

B. PERNYATAAN MISIMisi yang ditetapkan untuk mencapai visi Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Selatan tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:

1.

Misi Pertama berkaitan dengan aktualisasi peran Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Selatan sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan

pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara di Provinsi

Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Selain itu, misi ini menegaskan

peran BPKP untuk membantu Presiden selaku shareholder BPKP dalam

mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik dan upaya

pencegahan KKN. Misi ini terkait dengan kegiatan pengawasan intern

pemerintah yang pada hakekatnya bertujuan memberikan nilai tambah

(value added) melalui dua peran utama yaitu aktivitas assurance dan

consulting.

Dengan peran tersebut, fungsi utama Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Selatan adalah memberikan masukan kepada Presiden/ Pemerintah untuk

memastikan tercapainya efektifitas kinerja pemerintah dan pengelolaan

keuangan negara di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Fungsi

lain yang sejalan dengan peran BPKP adalah memberikan rekomendasi

perbaikan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance) dan membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya.

1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitaskeuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yangbaik dan bebas KKN.

2. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalianintern pemerintah.

3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintahyang profesional dan kompeten.

4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusanyang andal bagi presiden/pemerintah

Page 16: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 13

Misi Kedua terkait dengan tugas pembinaan penyelenggaraan SPIP

terhadap seluruh instansi pemerintah yang diamanatkan kepada BPKP

sesuai dengan pasal 50 PP Nomor 60 Tahun 2008. Peran BPKP dalam

pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang langsung

berada di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk memastikan

tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden yang merupakan suatu kesatuan

akumulatif-integratif dari kinerja berbagai Kementerian/Lembaga dan juga

Pemerintah Daerah. Untuk itu perlu dipastikan efektifitas penyelenggaraan

SPIP pada seluruh instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah.

Misi Ketiga ditetapkan dalam rangka perwujudan pengawasan yang

terpadu, terarah, dan memberi nilai tambah yang dapat mendukung

perwujudan kepemerintahan yang baik, bersih dan kredibel, dan

berorientasikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kinerja APIP

yang maksimal dapat diperoleh jika pemberdayaan APIP dijalankan dalam

semangat profesionalitas dan kesetaraan antar APIP. Namun, efektifitas

sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi memiliki

kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya masing-

masing. Oleh karena itu, misi ketiga diperlukan sebagai dasar dalam

menetapkan strategi pemberdayaan, pembelajaran, dan pertumbuhan

kapasitas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan sendiri maupun

kapasitas APIP secara umum di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi

Barat.

Misi Keempat merupakan aktualisasi peran Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Selatan sebagai Auditor Presiden di Provinsi Sulawesi Selatan

dan Sulawesi Barat dalam rangka membangun sistem dukungan

pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu

Sistem Akuntabilitas Presiden (President Accountability Systems) atau

yang dikenal sebagai PASs. PASs adalah alat kendali (control) bagi

Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan

Page 17: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 14

keuangan negara di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, yang

berbasis web, on-line, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang

menampilkan informasi secara utuh (integrated) tentang implementasi

akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan

memperoleh informasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-

time sehingga dapat melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat

perbedaan antara realisasi dengan rencana pada saat tertentu.

C. TUJUAN STRATEGIS

Tujuan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan merupakan

perwujudan visi dan misi yang telah ditetapkan yang berorientasi pada

operasionalisasi visi dan misi tersebut yang akan dicapai atau dihasilkan

dalam kurun waktu sampai lima tahun mendatang . Tujuan strategis

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan berdasarkan Renstra

Perwakilan BPKP Sulsel 2010-2014 adalah sebagai berikut:

D. SASARAN STRATEGISSasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan dan

mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program yang telah

ditetapkan. Sasaran Strategis yang telah dtetapkan dalam Renstra 2010-

2014 sebagai berikut:

TT UU JJ UU AA NN1. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara2. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik3. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan

pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara4. Tercapainya efektifitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern

pemerintah5. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang

profesional dan kompeten6. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang

andal bagi Presiden/pemerintah

Page 18: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 15

Sasaran Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

TUJUAN SASARAN STRATEGISTARGET

2010 2014

1. Meningkatnya kualitas akunta-bilitas keuangan negara

Persentase IPP/IPD yang laporan keuangannyamemperoleh opini minimal WDP dari BPK RI 65% 95%

2. Meningkatnya tata pemerinta-han yang baik

Persentase instansi pemerintah dan BUMN/BUMD yang menerapkan good governance 50% 80%

3. Terciptanya iklim yang men-cegah kecurangan dan memu-dahkan pengungkapan kasusyang merugikan keuanganNegara

Indeks persepsi korupsi 2,8 5

4. Tercapainya efekfivitas penye-lenggaraan SPIP

Persentase K/L dan Pemda yang menye-lenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun2008

20% 70%

5. Meningkatnya kapasitas APIPyang profesional & kompeten

Persentase SDM pengawasan (APIP) yangprofesional dan kompeten 55% 80%

6. Terselenggaranya sistem du-kungan pengambilan keputu-san yang andal bagi Presiden/pemerintah

Tersedianya informasi yang komprehensif dalammendukung pengambilan keputusan Presiden

4Sistem

4Sistem

E. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BPKP

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan menyusun strategi yang

selaras dengan strategi BPKP yaitu menyeimbangkan pemenuhan

kepentingan pihak luar dan pembenahan ke dalam. BPKP mengadopsi

konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa modifikasi

disesuaikan dengan karakteristik organisasi publik.

Empat perspektif yang digunakan untuk menetapkan strategi meliputi:

Manfaat bagi Stakeholder, Manfaat bagi Auditan/Pengguna Jasa, Proses

Internal, dan Pertumbuhan dan Pembelajaran.

Perspektif Manfaat bagi Stakeholder dicapai melalui keberhasilan BPKP

memenuhi ekspektasi auditan maupun pengguna jasa yang diwujudkan

dengan efektifitas rekomendasi hasil kerja BPKP, kepuasan

auditan/pengguna jasa, dan meningkatnya permintaan jasa. Perspektif

manfaat bagi stakeholder dan bagi auditan/pengguna jasa dapat tercapai

jika didukung proses internal yang berkualitas yang diindikasikan dengan:

tercapainya efektifitas penelitian dan pengembangan pengawasan;

terlaksananya pemberian jasa yang berkecukupan, berkualitas, tepat waktu

Page 19: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 16

dengan biaya yang efisien; dan terwujudnya efektifitas komunikasi publik.

Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran terdiri dari tiga modal utama

yaitu modal organisasi (organization capital), modal sumber daya manusia

(human capital), dan modal sistem informasi dan prosedur (information

capital).

Dengan menggunakan keempat perspektif tersebut, Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Selatan menetapkan arah kebijakan dan strategi tahun

2010 - 2014. Arah kebijakan dan strategi tersebut ditetapkan untuk

menjawab tantangan dan permasalahan yang dihadapi BPKP dalam lima

tahun mendatang.

F. PROGRAM DAN KEGIATAN

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan melaksanakan program dan

kegiatan berdasarkan tugas dan fungsi yang diberikan oleh BPKP sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Program dan

kegiatan dalam lima tahun mendatang didasarkan pada mandat yang

diperoleh dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, dan peraturan

perundangan lain seperti Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang

Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Instruksi Presiden Nomor 5

Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Program dan

kegiatan yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

menggambarkan domain BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan

negara yang meliputi 4 C yaitu Capacity Building (expertise), Current

Issues, Clearing House, dan Check and Balance.

Rincian lebih lanjut program dan kegiatan yang dilaksanakan di tahun 2010

dapat dilihat di Lampiran I Rencana Stratejik tahun 2010-2014.

G. TARGET KINERJA TAHUN 2010Untuk dapat mengetahui keberhasilan implementasi Rencana Kinerja tahun

2010, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan telah menetapkan

Page 20: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 17

target untuk masing-masing sasaran yang harus dicapai yang didasarkan

Dokumen Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Selatan

yang telah ditetapkan Kepala BPKP.

Target Kinerja tahun 2010 ditetapkan untuk setiap program yang didukung

oleh penetapan kinerja yang ada pada tingkat kegiatan. Ikhtisar rencana

kinerja di tingkat program dan kegiatan beserta indikatornya untuk tahun

2010 dapat dilihat pada Lampiran II Penetapan Kinerja Tahun 2010.

Page 21: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 18

Keberhasilan program dan kegiatan dilakukan melalui pengukuran keberhasilan

setiap indikator dengan membandingkan antara target dan realisasi. Dalam

pengukuran kinerja untuk mengurangi bias capaian angka yang sangat tinggi

seperti mencapai lebih dari 100%, maka capaian indikator tersebut dibatasi

maksimum sebesar 100 %.

Keberhasilan pencapaian program digolongkan sesuai dengan dalam tabel

sebagai berikut:

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I Capaian > 85% Sangat Baik

II 70% < Capaian < 85% Baik

III 55% < Capaian < 70% Cukup

IV Capaian < 55% Kurang

Dalam tahun 2010 terdapat 3 program kerja yang dilaksanakan. Untuk

pengukuran keberhasilan program dilakukan pembobotan dalam penilaian atas

program sebagai berikut :

No Program Bobot1 Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan

Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SistemPengendalian Intern Pemerintah

80 %

2 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan TugasTeknis Lainnya-BPKP

10 %

3 Peningkatan Sarana dan Prasarana AparaturNegara BPKP

10 %

Jumlah 100 %

Page 22: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 19

A. CAPAIAN KINERJA 2010Sesuai dengan Target Kinerja Tahun 2010, Perencanaan Kinerja Tahun

2009 mencakup pelaksanaan 28 kegiatan dalam 3 Program.

Berdasarkan pengukuran kinerja yang ditetapkan belum semua program

yang ditetapkan dapat dicapai dengan optimal, capaian dari 3 Program

tersebut sebagai berikut ;

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian JumlahProgram

I Capaian > 85% Sangat Baik 3

II 70% < Capaian < 85% Baik -

III 55% < Capaian < 70% Cukup -

IV Capaian < 55% Kurang -

Jumlah 3

Hasil penilaian atas pelaksana Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Selatan tahun 2010 menunjukkan bahwa rata-rata capaian kinerja

dari 3 program yang telah ditetapkan adalah sebesar 91,50 atau tergolong

Sangat Baik yang terinci sebagai berikut:

No Program %Capaian Bobot % Capaian

Tertimbang1 Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan

Negara dan Pembinaan PenyelenggaraanSistem Pengendalian Intern Pemerintah

89,37 80% 71,50

2 Dukungan Manajemen dan PelaksanaanTugas Teknis Lainnya-BPKP

100 10% 10,00

3 Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparatur Negara BPKP

100 10% 10,00

Rata -Rata 91,50

B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2010Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya dari 3 (tiga) program yang

ditetapkan didalam rencana kinerja tahun 2010, 3 program tercapai dengan

kategori capaian sangat baik.

Page 23: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 20

Secara rinci capaian kinerja untuk masing-masing program tersebut dapat

dijelaskan pada bagian berikut ini.

1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danPembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian InternPemerintahProgram Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

memiliki 2 sasaran yaitu :

1). Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern

akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan

SPIP pada Kementerian/ lembaga, pemerintah daerah serta

penyelenggaran SPI pada BUMN/D.

2). Meningkatnya Kementerian/ lembaga dan pemda yang

menyelenggarakan SPIP sesuai ketentuan yang berlaku.

Keberhasilan Program dan sasaran didukung oleh 26 kegiatan dengan

capaian rata-rata 89,37. Ringkasan capaian kegiatan sebagai berikut :

NoOutput

IndikatorLaporan Capaian

Target Real. % Target1 Laporan hasil pengawasan lintas sektor

Bidang Perekonomian11 32 290,91 100,00

2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensipenyusunan LKKL bidang Perekonomian

12 34 283,33 100,00

3 Laporan hasil pengawasan ataspenerimaan negara Bidang Perekonomian

2 3 150,00 100,00

4 Laporan hasil pengawasan ataspermintaan stakeholder bidangPerekonomian

9 14 155,56 100,00

5 Laporan hasil pengawasan atas ProyekPHLN

113 157 138,94 100,00

6 Laporan hasil pengawasan lintas sektorbidang Polsoskam

76 35 46,05 46,05

7 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensipenyusunan LKKL bidang Polsoskam

10 18 180,00 100,00

8 Laporan hasil pengawasan ataspenerimaan negara bidang Polsoskam

5 1 20,00 20,00

Page 24: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 21

NoOutput

IndikatorLaporan Capaian

Target Real. % Target9 Laporan hasil pengawasan atas

permintaan stakeholder bidang Polsoskam2 15 750,00 100,00

10 Laporan hasil pengawasan BUN bidangKeuangan Daerah

114 126 110,53 100,00

11 Laporan hasil pengawasan ataspermintaan presiden Bidang KeuanganDaerah

2 2 100,00 100,00

12 Laporan hasil bimtek/ asistensipenyusunan LKPD

17 25 147,06 100,00

13 Laporan hasil pengawasan ataspermintaan stakeholder bidang KeuanganDaerah

28 24 85,71 85,71

14 Laporan hasil pengawasan atas kinerjapelayanan publik bidang Keuangan Daerah

36 45 125,00 100,00

15 Laporan dukungan pembinaanpenyelenggaraan SPIP bidang KeuanganDaerah

12 16 133,33 100,00

16 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPIsektor korporat

17 28 164,71 100,00

17 Laporan hasil pengawasan atas kinerjaBUMD

25 41 164,00 100,00

18 Laporan hasil pengawasan ataspermintaan presiden Bidang AkuntanNegara

1 1 100,00 100,00

19 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi 1 1 100,00 100,00

20 Laporan hasil bimtek/asistensiimplementasi FCP

3 1 33,33 33,33

21 Laporan hasil kajian pengawasan 13 5 38,46 38,46

22 Laporan hasil audit investigasi atas HKP,Eskalasi dan Klaim

7 22 314,29 100,00

23 Laporan hasil audit investigasi,perhitungan kerugian negara, danpemberian keterangan ahli ataspermintaan Instansi Penyidik

54 107 198,15 100,00

24 Laporan hasil audit investigasi ataspermintaan Instansi lainnya

2 12 600,00 100,00

25 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapanJFA APIP Daerah

1 1 100,00 100,00

26 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapantatakelola APIP Daerah

1 1 100,00 100,00

Jumlah 574 767 89,37

Page 25: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 22

Capaian untuk masing-masing kegiatan baik output dan OH yang

digunakan dapat dilihat pada lampiran III. Penjelasan atas pelaksanaan

kegiatan sebagai berikut :

1). Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor BidangPerekonomian.Kegiatan yang mendukung capaian dilakukan melalui audit kinerja

Program Peningkatan Ketahanan Pangan yang dilakukan pada 15

Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi

Barat yaitu Kabupaten Pangkep, Barru, Tana Toraja, Enrekang,

Bantaeng, Jeneponto, Bone, Sinjai, Luwu, Luwu Utara, Sidrap,

Pinrang, Maros, Takalar dan Mamuju.

Selain itu terdapat kegiatan non PKPT yaitu Audit atas Kegiatan

Revitalisasi Kakao (Rehabilitasi Sambung Samping) pada Dinas

Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten : Wajo, Luwu

Timur, dan Bone yang mendukung capaian kegiatan ini.

Jumlah output laporan hasil audit sebanyak 32 laporan atau 291%

dari target sebayak 11 laporan. Jumlah realisasi hari penugasan

sebanyak 834 OH atau 143% dari target sebanyak 583 OH.

Hasil audit terhadap pelaksanaan pengawasan Program

Peningkatan Ketahanan Pangan dapat diuraikan sebagai berikut :

Audit kinerja Program Peningkatan Ketahanan Pangan mencakup

kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air, kegiatan Pengolahan dan

Pemasaran Hasil Pertanian dan kegiatan Ketahanan Pangan.

Hasil pengukuran kinerja terhadap capaian Indikator Utama Kinerja

(KPI) yang ditetapkan untuk kegiatan Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Pertanian (P2HP) mencapai 86,54%, kegiatan Ketahanan

Pangan 82,93% dan kegiatan Pengelolaan Lahan dan Air

mencapai 83,36%.

Capaian tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan Program

Peningkatan Ketahanan Pangan Ditjen Pengolahan dan Pemasaran

Page 26: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 23

Hasil Pertanian Tahun 2009 di Provinsi Sulawesi Selatan berhasil

meningkatkan ketersediaan pangan melalui peningkatan produksi

dalam negeri.

2). Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKLBidang Perekonomian.Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian indikator ini

melalui kegiatan:

a. Inventarisasi asset Barang Milik Negara (BMN) pada

Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Dinas Perikanan dan

Kelautan pada 9 Kabupaten dan Povinsi yaitu Kabupaten

Pangkep, Maros, Selayar, Takalar, Polman, Mamuju dan

Majene, Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat .

b. Inventarisasi asset Barang Milik Negara (BMN) pada Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian

Pertanian di Kabupaten Tana Toraja, Barru, Pangkep, Sidrap,

Enrekang, Bulukumba, Sinjai, Bone dan Provinsi Sulawesi Barat.

c. Pendampingan penusunan laporan keuangan pada Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Non Vertikal

Tertentu Kementerian Pekerjaan Umum Kota Palopo, Bone,

Parepare, Polewali Mandar, Majene, dan Provinsi Sulawesi

Selatan.

Jumlah output laporan hasil pelaksanaan kegiatan beserta

kompilasinya sebanyak 34 laporan atau 283% dari target sebesar

12 laporan. Jumlah realisasi hari penugasan sebanyak 878 OH

atau 366% dari jumlah hari yang direncanakan sebanyak 240 OH.

3). Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara BidangPerekonomian.Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai indikator kinerja tersebut

adalah melakukan audit operasional pengelolaan penerimaan

Page 27: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 24

negara di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi,

yaitu pada Kantor Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Makassar,

Balai Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja Makassar dan

Kantor Balai Pelayanan Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja

Indosesia (BP3TKI) Makassar.

Jumlah output laporan terbit dari kegiatan audit tersebut adalah

sebanyak 3 laporan atau 150% dari target sebanyak 2 laporan.

Jumlah realisasi hari penugasan sebanyak 105 OH atau 131% dari

jumlah hari yang direncanakan sebanyak 80 OH.

4). Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan StakeholderBidang Perekonomian.Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian kinerja tersebut

melalui audit kinerja atas Program Pembangunan Infrastruktur

Pedesaan pada Dinas Pekerjaan Umum 10 Kabupaten/ Kota di

Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat yaitu

Kabupaten Bone, Bulukumba, Tana Toraja, Luwu, Luwu Utara,

Luwu Timur, Mamuju, Polewali Mandar, Mamasa dan Kota

Makassar.

Jumlah output laporan terbit sebanyak 14 laporan atau mencapai

156% dari target sebanyak 9 laporan. Jumlah realisasi hari

penugasan sebanyak 388 OH atau 81% dari jumlah hari yang

direncanakan sebanyak 477 OH.

5). Laporan Hasil Pengawasan atas Proyek PHLNKegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung capaian indikator

tersebut adalah melakukan audit terhadap Program Pembangunan

yang dibiayai dari dana PHLN yang bersumber dari Loan IBRD,

Loan JBIC, Loan AusAID dan Loan ADB.

Jumlah realisasi output kinerja adalah sebanyak 157 laporan atau

139% dari target sebanyak 113 laporan. Jumlah realisasi hari

Page 28: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 25

penugasan sebanyak 5.250 OH atau 106% dari jumlah OH yang

direncanakan sebanyak 4.968 OH.

Kegiatan audit PHLN antara lain meliputi :

Audit PNPM IBRD 7505 pada 12 kabupaten dan provinsi yaitu

Kabupaten Bone, Bantaeng, Tana Toraja, Pangkep, Luwu,

Bulukumba, Polewali Mandar, Mamasa, Majene, Mamuju,

Provinsi Sulawesi Selatan, dan Provinsi Sulawesi Barat.

Audit PNPM Mandiri Perkotaan IBRD 7504/IDA 4384 pada

Kabupaten Gowa dan Kota Palopo.

Audit PNPM PISEW pada Kabupaten Jeneponto, Sinjai,

Mamuju, Mamuju Utara, Bone, dan Provinsi Sulawesi Barat.

Audit PNPM LPM pada Kabupaten Mamasa dan Tana Toraja.

Audit IBRD 6427 IND FEATI pada Kabupaten Sinjai, Gowa,

Maros dan Provinsi Sulawesi Selatan.

Audit LMPD IBRD 4731 pada BPN Kabupaten Maros, Takalar,

Gowa, dan Provinsi Sulawesi Selatan.

Audit USRDP IBRD 4786 pada Kabupaten Sidrap dan Kota

Parepare.

Audit IBRD 4740 Second Coral Reef and Management pada

Kabupaten Selayar, Pangkep, dan Provinsi Sulawesi Selatan.

Nilai penyelamatan uang negara sebesar Rp 3.321.714.391,26 dari

193 kejadian dari temuan hasil audit atas proyek PHLN.

6). Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang PolsoskamKegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian tersebut adalah

audit Dana Dekonsentrasi, Audit Kinerja Manajemen Pendidikan,

Evaluasi Bidang Pendidikan, Audit Kinerja Pelayanan Kesehatan,

dan Audit Kinerja Bidang Pendidikan.

Target dan realisasi masing-masing kegiatan tresebut adalah

sebagai berikut :

Page 29: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 26

No Uraian Target Realisasi %1 Audit Dana Dekonsentrasi 7 4 66,672 Audit Kinerja Manajemen

Pendidikan4 4 100,00

3 Evaluasi Bidang Pendidikan 12 6 50,004 Evaluasi Program Utama K/L 1 0 -5 Audit Kinerja Pelayanan

Kesehatan3 6 200,00

6 Audit Kinerja Bidang Pendidikan 49 15 30,61Jumlah 76 35 46,05

(1). Audit Dana DekonsentrasiKegiatan yang mendukung kinerja melalui audit dana

dekonsentrasi.

Audit Dana Dekonsentrasi dilakukukan pada Perpustakaan

Nasional pada Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi

Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat serta Audit pada

Program Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial di Dinas Sosial

Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat.

Jumlah Laporan terbit atas kegiatan ini sebanyak 4 laporan dari

target sebanyak 7 laporan atau mencapai 66,67%.

Target tidak tercapai karena adanya pembatalan oleh unit

rendal pada saat penyesuaian PKPT bulan Juni 2010.

(2). Audit Kinerja Manajemen PendidikanKegiatan yang dilakukan untuk mendukung kinerja adalah

melalui Evaluasi atas Program Pendidikan Tinggi Kementerian

Agama Provinsi Sulawesi Selatan pada STAIN Pare Pare dan

Bone serta UIN Makassar.

Jumlah laporan yang terbit beserta kompilasinya sebanyak 4

laporan dari target 4 laporan atau mencapai 100%.

Page 30: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 27

(3). Evaluasi Bidang PendidikanKegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian kinerja

adalah :

Audit Kinerja Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

pada Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sulawesi

Selatan dan Sulawesi Barat.

Audit Operasional Atas Program Manajemen Pelayanan

Pendidikan Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama

Prov.Sulsel dan Sulawesi Barat.

Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu

Pendidikan dan Tenaga Kependidikan pada Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat.

Jumlah laporan terbit sebanyak 6 laporan dari target 12

laporan atau tercapai 50%.

Target laporan tidak tercapai karena sebanyak 8 PP (termasuk

2 PP non PKPT) kegiatan Evaluasi atas Program Wajib Belajar

Pendidikan Dasar 9 Tahun pada Departemen Agama batal

dilaksanakan yaitu 5 PP telah dibatalkan unit Rendalwas dan 3

PP batal berdasar usulan pembatalan Perwakilan dan telah

mendapat persetujuan pembatalan dari Rendalwas pada saat

penyesuaian PKPT bulan Juni 2010.

(4). Evaluasi Program Utama K/LKegiatan yang direncanakan adalah melalui evaluasi Program

Keluarga Berencana pada BKKBN. Kegiatan ini tidak

terealisasi karena pembatalan oleh unit Rendal pada saat

penyesuaian PKPT bulan Juni 2010.

(5). Audit Kinerja Pelayanan Kesehatan.Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai indikator tersebut

adalah melakukan audit terhadap Program Jaminan Kesehatan

Page 31: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 28

Masyarakat (Jamkesmas) pada 4 (empat) Rumah Sakit Umum

Daerah (RSUD) yaitu, RSUD Kabupaten Maros, RSUD

Kabupaten Pangkep, RSUD Kabupaten Polewali Mandar,

RSUD Kota Palopo dan 2 (dua) Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota, yaitu Dinas Kesehatan Kota Palopo, Dinas

Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar.

Jumlah output dari kegiatan tersebut adalah sebanyak 6

laporan atau 200% dari target sebanyak 3 laporan.

(6). Audit Kinerja Bidang PendidikanKegiatan yang dilakukan untuk mencapai indikator adalah

melakukan audit terpadu atas Program Wajib Belajar 9 Tahun

Kegiatan Dana Alokasi Khusus pada Dinas Pendidikan

Kabupaten di 5 (lima) kabupaten, Kegiatan Peningkatan Mutu,

relevansi dan daya saing di 5 (lima) kabupaten, Audit Kinerja

atas Program BOS KITA pada Dinas Pendidikan Kabupaten di

3 (tiga) kabupaten.

Jumlah laporan terbit sebanyak 15 laporan atau sebesar

30,61% dari target sebanyak 49 laporan.

Target tidak tercapai karena sebanyak 38 PP (termasuk 4 PP

non PKPT) yang tidak terealisasi yaitu:

Audit Operasional atas Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun

sebanyak 9 PP.

Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu,

Relevansi dan Daya Saing Wajib Belajar 9 Tahun

sebanyak 12 PP.

Audit Operasional atas Program Peningkatan Mutu SD

sebanyak 17 PP.

Audit Operasional atas ketiga program tersebut dirancang

dalam bentuk Joint Audit dengan segala pembiayaan dan

Page 32: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 29

alokasi pembagian PP merupakan kewenangan Inspektorat

Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional, sehingga PP audit

operasional tersebut pelaksanaannya menjadi uncontrolable.

7). Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKLBidang Polsoskam.Kegiatan yang dilakukan untuk mencapai indikator tersebut berupa

pendampingan penyusunan laporan keuangan Kementerian dan

Lembaga pada Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran

Wilayah (UAPPA-W) pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan

Ham Provinsi Sulawesi Selatan, Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi

Selatan, Satuan Kerja Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan

Kementerian Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi

Sulawesi Selatan, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, KPUD

Provinsi Sulawesi Selatan, Satuan Kerja Dekonsentrasi/Tugas

Pembantuan Kementerian Sosial Provinsi Sulawesi Selatan dan

Provinsi Sulawesi Barat, Satuan Kerja Dekonsentrasi/Tugas

Pembantuan Kementerian Pendidikan Nasional Provinsi Sulawesi

Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat.

Jumlah output laporan hasil pendampingan penyusunan laporan

keuangan Kementerian dan lembaga sebanyak 18 laporan atau

180% dari target sebesar 10 laporan. Jumlah realisasi hari

penugasan sebanyak 546 OH atau 117% dari jumlah OH yang

direncanakan sebanyak 466 OH.

Hasil dari kegiatan tersebut yang dapat dicapai adalah Satuan

Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran tingkat wilayah sebanyak

10 UAPPA-W dapat menyusun Laporan Keuangan Kementerian

dan Lembaga melalui aplikasi (SAKPA dan SIMAK-BMN).

Page 33: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 30

8). Laporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara BidangPolsoskamKegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian indikator kinerja

tersebut adalah melakukan audit terhadap Penerimaan Negara

Bukan Pajak atas pemanfaatan asset pada Embarkasi Haji

Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 dan

semester I Tahun 2010. Output dari kegiatan tersebut adalah 1

(satu) laporan atau 20% dari target sebanyak 5 (lima) laporan

dengan jumlah realisasi penugasan sebanyak 52 OH atau 17% dari

jumlah OH yang direncanakan sebanyak 303 OH.

Target Tidak tercapai karena adanya pembatalan audit PNBP

Kepolisian Negara Republik Indonesia oleh unit Rendal karena

belum ada MOU antara BPKP dengan POLRI di tingkat pusat

sebagai dasar pelaksanaan penugasan

Hasil yang dicapai dari pelaksanaan audit tersebut adalah sebagai

berikut;

a. Target penerimaan PNBP atas pemanfaatan asset pada

Embarkasi Haji Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan

Tahun 2009 dan semester I Tahun 2010 telah dicapai.

Penerimaan PNBP tersebut sebahagian langsung digunakan

untuk membiayai kegiatan operasional BPIH Embarkasi Haji

Makassar dan penerimaan yang tidak digunakan langsung

belum disetorkan ke kas rekening Direktorat Jenderal

Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI,

dengan rincian sebagai berikut :

No PeriodeJumlah (Rp)

Penerimaan PenggunaanLangsung

Sisa(Belum Setor)

1 Tahun Anggaran 2009 7.306.372.630 6.552.404.423 753.968.207

2 Semester I TahunAnggaran 2009

3.028.739.361 2.458.906.494 569.832.867

Jumlah 10.335.111.991 9.011.310.917 1.323.801.074

Page 34: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 31

b. Potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak yang perlu

dioptimalkan pada BPIH Embarkasi Haji Makassar adalah ;

Stiker pas masuk bebas area parker BPAH bagi Jemaah

Haji Kota Makassar sebanyak jumlah jamaah haji Kota

Makassar

Jasa catering kegiatan pada BPAH Embarkasi Makassar

diluar musim haji.

9). Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan StakeholderBidang Polsoskam.Kegiatan yang mendukung kinerja melalui evaluasi pelayanan

Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Evaluasi Pelayanan Publik atas

pembuatan paspor khusus TKI dilakukan pada Kantor Imigrasi

Makassar dan Pare-pare.

Jumlah Laporan terbit atas kegiatan ini sebanyak 2 laporan dari

target sebanyak 2 laporan atau mencapai 100%. Jumlah OH

terpakai 104 OH dengan target 240 OH.

Selain itu terdapat kegiatan lain yang mendukung capaian kinerja

yaitu audit Pengadaan Perumahan dan Pemukiman dengan

dukungan Fasilitas Subsidi Perumahan melalui KPRS/KPRS Mikro

pada 8 BMT, Audit Operasional pada PT BPR Gerbang Masa

Depan Kabupaten Takalar, Survey Pemahaman dan Penggunaan

LPG pada 2 Kabupaten/Kota. di Wilayah Kota Makassar,

Melakukan Monitoring Penyelesaian Proyek Pembangunan Lapas

Parepare dan Rutan Sengkang yang dibiayai APBN-P Kanwil

Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Sul Sel T.A 2010, dan

Evaluasi Dokumen Pengadaan Alat Penelitian Kedokteran pada

Universitas Hasanuddin dan Pengukuran Volume Penimbunan dan

Pematangan Tanah pada Kampus Baru PIP Makassar.

Jumlah Laporan terbit kegiatan tersebut sebanyak 13 laporan dan

dengan realisasi sebanyak 315 OH. Jumlah laporan hasil

Page 35: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 32

pengawasan atas permintaan stakeholder yang terbit 15 laporan

atau mencapai 750% dari target 2 laporan. Jumlah hari penugasan

yang digunakan 49 OH atau sebesar 174,58% dari target 240 OH.

10). Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan DaerahKegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian indikator ini

adalah melalui monitoring pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK)

dan Dana Transfer Lainnya pada 10 Kabupaten dan Provinsi yaitu

Kabupaten Gowa, Takalar, Maros, Jeneponto, Pangkep, Toraja

Utara, Polewali Mandar dan Soppeng serta Provinsi Sulawesi

Selatan dan Sulawesi Barat.

Monitoring dana DAK dan Dana transfer lainnya mencakup 13

bidang meliputi Bidang Infrastruktur Air Minum dan Sanitasi,

Infrastruktur Jalan, Lingkungan Hidup, Pertanian, Perdagangan,

Sarana Prasarana Pedesaan, Kesehatan, Irigasi, Perikanan dan

Kelautan, Keluarga Berencana, Sarana Pemerintahan, Kehutanan,

dan Pendidikan.

Jumlah Laporan hasil pengawasan yang terbit sebanyak 126

laporan dari target laporan 114 laporan atau dengan capaian output

kegiatan sebesar 110,52%. Jumlah OH yang terpakai dalam

kegiatan ini sebanyak 2.252 OH melebihi target sebesar 1.482 OH

atau mencapai 151,95%.

Hasil dari monitoring Dana Alokasi Khusus dan Dana Transfer

Lainya antara lain sebagai berikut:

Pemda tidak melaporkan penyerapan dana DAK/ Dana

Transfer lainnya kepada Menteri Keuangan sesuai ketentuan

yang berlaku.

Hasil Kegiatan belum dapat dimanfaatkan secara optimal

Terdapat alokasi dana DAK digunakan untuk membiayai

kegiatan non DAK.

Pekerjaaan tidak sesuai dengan realisasi fisik

Page 36: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 33

Pemda tidak menyediakan dana pendamping sesuai dengan

ketentuan.

11). Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden BidangKeuangan DaerahKegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung capaian indikator

adalah melalui penyusunan profil Pemerintah Provinsi Sulawesi

Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat.

Laporan hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang

dihasilkan sebanyak 2 buah dan terealisasi sebanyak 2 laporan

sehingga capaian kinerjanya mencapai sebesar 100%. Jumlah OH

yang terpakai dalam kegiatan ini sebanyak 30 OH atau dibawah

target sebesar 60 OH atau mencapai 50%.

Hasil dari Penyusunan Profil Pemda dapat dipergunakan untuk

melihat kondisi capaian pelaksanaan urusan wajib dan pilihan

dalam pelaksanaan otonomi daerah, antara lain Indeks

Pembangunan Manusia (IPM), Tingkat Kesehatan dan Pendidikan,

Jumlah nilai investasi dan dokumen perencanaan yang dimiliki.

12). Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan LKPDKegiatan yang telah dilakukan dalam pencapaian kinerja ini melalui

Bimtek/pendampingan/asistensi dan sosialisasi antara lain

mengenai :

Penerapan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SAKD), Sistem

Informasi Barang Milik Daerah (SIM BMD), Sistem Informasi

Keuangan Daerah (SIMDA).

Penyusunan Sistem dan Prosedur Akuntansi.

Reviu Laporan Keuangan Pemda, Sosialisasi Pengelolaan

Keuangan Daerah dan Inventarisasi Barang Milik Daerah.

Kegiatan yang dilaksanakan antara lain adalah :

Page 37: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 34

Pendampingan reviu Laporan Keuangan Daerah pada

Kabupaten Takalar, Soppeng, Tana Toraja, Luwu Timur,

Jeneponto, dan Luwu Utara.

Asistensi/ Bimtek implementasi SIMDA Gaji pada Kabupaten

Bulukumba, Pangkajene dan Kepulauan dan Wajo

Asistensi/ Bimtek implementasi SIMDA Keuangan pada

Kabupaten Tana Toraja, Luwu Utara, Toraja Utara, Pangkajene

dan Kepulauan dan Provinsi Sulawesi Barat.

Asistensi/Bimtek penyusunan LAKIP pada Kabupaten Tana

Toraja Utara, Enrekang, Tana Toraja, Luwu Utara, Bulukumba,

Bantaeng, Gowa, Pinrang, Soppeng, Luwu Timur, Kota

Parepare dan Palopo

Asistensi /Pendampingan inventarisasi barang milik daerah

pada Kabupaten Gowa, Tana Toraja, Kota Makassar dan

Provinsi Sulawesi Barat.

Asistensi/Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

Pemerintah Kota Palopo.

Asistensi Penyusunan LKPJ LPPD ILPPD tahun 2009 pada

Kabupaten Soppeng

Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Daerah Di Provinsi

Sulawesi Barat, Kota Palopo dan Kabupaten Toraja Utara.

Laporan hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan LKPD yang

dihasilkan terealisasi sebanyak 25 laporan dari target sebanyak 17

laporan sehingga capaian kinerjanya mencapai sebesar 147%.

Jumlah OH yang terpakai dalam kegiatan ini sebanyak 1.226 OH

atau di atas target sebesar 755 OH atau mencapai 162%.

Hasil dari kegiatan tersebut yang dapat dicapai adalah :

Sebanyak 11 Pemda yaitu Kabupaten Takalar, Soppeng, Tana

Toraja, Luwu Timur, Bulukumba, Pangkep, Wajo, Toraja Utara,

Makassar, Gowa dan Provinsi Sulawesi Barat dapat menyusun

Page 38: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 35

Laporan Keuangan sesuai dengan SAP dengan Opini hasil

Audit dari BPK minimal Wajar Dengan Pengecualian.

Sebanyak 2 Pemda yang diasistensi memperoleh penilaian

dengan kategori cukup berdasarkan evaluasi hasil LAKIP yaitu

Kabupaten Enrekang dan Luwu Utara.

Sebanyak 7 Pemda dapat menyusun APBD tepat waktu yaitu

Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Wajo, Luwu Utara,

Toraja Utara, Kota Makassar, Kota Palopo, dan Kota Parepare.

13). Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan StakeholderBidang Keuangan DaerahKegiatan yang mendukung capaian laporan hasil pengawasan atas

permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah adalah Analisis

Kinerja Keuangan Pemda, Evaluasi Penyusunan APBD, Evaluasi

AKIP, Kajian Current Issues dan Kajian Pengawasan Pengadaan

Barang dan Jasa oleh APIP

Jumlah Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder

bidang Keuangan Daerah terbit sebanyak 24 laporan dari target

sebanyak 28 atau mencapai 85,71%. Jumlah OH yang terpakai

dalam kegiatan ini sebanyak 669 OH atau di bawah target sebesar

1.225 OH atau mencapai 54%.

Target dan realisasi dari indikator ini adalah sebagai berikut:

No Keterangan Target Reali. %1 Analisis Kinerja Keuangan Pemda 2 1 50,00

2 Evaluasi Penyusunan APBD 8 9 112,50

3 Evaluasi AKIP 14 10 71,43

4 Kajian Current Issues 1 2 200,00

5 Kajian Pengawasan PengadaanBarang dan Jasa oleh APIP

2 2 100,00

6 Monitoring PAD 1 0 -

Jumlah 28 24 85,71

Page 39: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 36

Penjelasan target dan realisasi masing-masing kegiatan sebagai

berikut:

(1) Analisis Kinerja Keuangan PemdaKegiatan yang dilakukan adalah melakukan penyusunan

analisis terhadap laporan keuangan Pemerintah Kabupaten/

Kota di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.Jumlah Laporan hasil analisis kinerja Keuangan Pemda yang terbit

sebanyak 1 laporan dari target laporan 2 laporan atau dengan

capaian output kegiatan sebesar 50 %. Jumlah OH yang terpakai

dalam kegiatan ini sebanyak 2.252 OH melebihi target sebesar

1.482 OH atau mencapai 151,95%.

Target output kegiatan tidak tercapai karena data laporan

keuangan pemda di wilayah Provinsi Sulawesi Barat tidak

diperoleh sehingga tidak dapat dilakukan analisis laporan

keuangan. Hasil analisis terhadap laporan keuangan Pemda,

sebagai berikut:

Rasio Ketergantungan pendapatan transfer dari pemerintah

pusat terhadap total pendapatan dalam APBD untuk pemda

se-Sulawesi Selatan rata-rata sebesar 90%.

Derajat kemandirian Pemda di Provinsi Sulawesi Selatan

yang merupakan rasio jumlah PAD terhadap pendapatan

transfer dari pemerintah pusat dan provinsi serta pinjaman

daerah masih rendah berkisar 3,35 % sampai dengan

15,71%.

(2) Evaluasi Penyusunan APBDEvaluasi penyusunan APBD dilakukan untuk menganalis

tahapan-tahapan dalam penyusunan APBD dilakukan pada 9

Kabupaten dan Provinsi yaitu Kabupaten Takalar, Mamuju,

Soppeng, Tana Toraja, Jeneponto, Enrekang, Bulukumba,

Sinjai dan Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah Laporan terbit

Page 40: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 37

pada kegiatan ini sebanyak 9 laporan dengan target sebanyak

8 laporan atau tercapai sebesar 112,5%.

Penyebab keterlambatan penyusunan APBD, antara lain :

Keterlambatan penetapan RKPD, KUA dan PPAS.

Pergantian pejabat bupati dan atau pejabat eselon II, III, IV

Keterlambatan musrenbang

Keterlambatan penyerahan renja SKPD ke Bappeda

Pelantikan anggota DPRD yang baru

(3) Evaluasi AKIPKegiatan Evaluasi AKIP dilaksanakan berdasarkan permintaan

Menteri Pendayagunaan Apartur Negara dan Reformasi

Birokrasi, dalam tahun 2010 dilakukan evaluasi terhadap 10

Pemda yaitu Kabupaten Barru, Bone, Takalar, Sidrap, Luwu,

Majene, Enrekang, Luwu Utara, Polewali Mandar dan Kota

Parepare.

Jumlah laporan terbit pada kegiatan ini sebanyak 10 laporan

dari target sebanyak 14 atau mencapai 71,43%. Target

laporan hasil evaluasi LAKIP tidak tercapai karena kebijakan

memperkecil sampling evaluasi yakni +/- 25% dari jumlah

kabupaten/kota yang ada serta beberapa wilayah langsung

dievaluasi Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi.

Hasil evaluasi, implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP) atas 10 pemda yang dievaluasi

dapat dikategorikan sebagai berikut:

No. Kategori Pemda

1 Sangat Baik -2 Baik -3 Cukup 24 Kurang 8

Jumlah 10

Page 41: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 38

(4) Kajian Current IssuesKajian current issues dilaksanakan untuk memetakan

mengenai hasil dan pelaksanaan dari kebijakan yang ada di

daerah. Kajian Curent Issues yang dilakukan adalah kajian

tentang pengaruh Program Pendidikan Gratis terhadap kinerja

bidang Pendidikan pada 2 Kabupaten di Provinsi Sulawesi

Selatan dan kajian atas implementasi SAKIP dan

keterkaitannya dengan SPIP di Provinsi Sulawesi Selatan.

Jumlah Laporan yang terbit atas kegiatan ini sebanyak 2

laporan dan dengan target sebanyak 1 laporan maka capaian

ouput kegiatan ini mencapai 150%.

(5) Kajian Pengawasan Pengadaan Barang dan Jasa oleh APIPKegiatan yang dilaksanakan dalam tahun 2010 untuk

mendukung capaian laporan Kajian Pengawasan Pengadaan

Barang dan Jasa oleh APIP adalah melaksanakan kajian

pelaksanaan pengadaan di Sekolah Polisi Negara Batua dan

kajian pengadaan barang dan jasa pada Politeknik Ilmu

Pelayaran (PIP) Makassar.

Jumlah laporan terbit atas kegiatan ini sebanyak 2 laporan atau

mencapai 100 % dari targetnya sebanyak 2 laporan.

(6) Monitoring PADKegiatan monitoring PAD bertujuan untuk memetakan potensi-

potensi PAD yang dapat ditingkatkan sehingga dapat

mengurangi ketergantungan sumber pembiayaan dari

pemerintah pusat.

Kegiatan monitoring PAD pada pemerintah daerah tidak

terlaksana karena belum ada petunjuk teknis pelaksanaan

Page 42: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 39

kegiatan. Sehingga dengan target 1 laporan capaian kegiatan

adalah sebesar 0%.

14). Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan PublikBidang Keuangan DaerahKegiatan yang mendukung capaian Laporan hasil pengawasan atas

kinerja pelayanan publik bidang keuangan daerah adalah evaluasi

keselarasan RKPD dan RKP serta RPJMD dan RPJMN, evaluasi

Laporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah dan Audit Kinerja

Pelayanan Pemda.

Jumlah laporan yang terbit sebayak 45 laporan dari target 36

laporan atau mencapai 125%. Jumlah OH yang terserap dalam

kegiatan ini sebanyak 1.132 OH atau di bawah target sebesar

1.420 OH atau mencapai 79%.

Target dan realisasi indikator ini, sebagai berikut :

No Keterangan Target Real. %

1 Evaluasi Keselarasan RKPD danRKP serta RPJMD dan RPJMN

6 6 100,00

2 Evaluasi Laporan Penyeleng-garaan Pemerintah Daerah

28 27 96,40

3 Audit Kinerja Pelayanan Pemda 2 12 600,00

Jumlah 36 45 125,00

Penjelasan atas capaian masing-masing kegiatan tersebut sebagai

berikut:

(1) Evaluasi Keselarasan RKPD dan RKP serta RPJMD danRPJMNKegiatan evaluasi Keselarasan RKPD dan RKP serta RPJMD

dan RPJMN dilaksanakan dengan melakukan analisis atas

dukungan Pemerintah Daerah terhadap 11 Prioritas

Pembangunan yang ditetapkan Pemerintah Pusat dilakukan

pada 6 Kabupaten dan Provinsi yaitu Kota Palopo, Kabupaten

Page 43: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 40

Luwu Utara, Polewali Mandar, Mamuju serta Provinsi Sulawesi

Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat.

Jumlah laporan yang terbit pada kegiatan ini sebanyak 6

laporan dengan target sebanyak 6 laporan atau tercapai 100%.

Hasil dari kegiatan antara lain :

RPJMD Pemda belum sepenuhnya mengacu pada 11

prioritas pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam

RPJMN 2010-2014

Perumusan sasaran/program pembangunan yang

dinyatakan dalam dokumen perencanaan tahunan belum

selaras dengan yang dinyatakan dalam dokumen jangka

menengahnya.

Sasaran/program/kegiatan yang ditetapkan dalam

dokumen perencanaan belum seluruhnya dilengkapi

dengan target dan indikator kinerja, baik yang bersifat

jangka menengah, maupun tahunan.

(2) Evaluasi Laporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah(LPPD)Kegiatan evaluasi LPPD dilakukan pada 27 Kabupaten dan

Kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Hasil

evaluasi LPPD, sebagai berikut :

No KategoriPemda

%SulawesiSelatan

SulawesiBarat

Jumlah

1 Sangat Tinggi 2 1 3 11,11

2 Tinggi 21 3 24 88,89

3 Sedang - - - -

4 Rendah - - - -

Jumlah 23 4 27 100,00

Jumlah laporan yang terbit sebanyak 27 laporan dari target 28

laporan atau mencapai 96,42%. Target tidak tercapai karena

Page 44: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 41

Kabupaten Toraja Utara sebagai darah otonom baru tidak

dilakukan evaluasi LPPD tetapi evaluasi daerah otonom baru

(EKDOB).

(3) Audit Kinerja Pelayanan PemdaKegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian kegiatan

ini adalah melaksanakan audit kinerja pelayanan pada 2

kabupaten dan Kota yaitu Kabupaten Pinrang dan Kota

Makassar.

Audit kinerja pelayanan mencakup 6 bidang pelayanan yaitu

kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum, koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah, Ketenagakerjaan, dan Kependudukan

dan Catatan Sipil.

Jumlah laporan terbit pada kegiatan ini sebanyak 12 laporan

dengan target laporan sebanyak 2 laporan maka capaian ouput

kegiatan sebesar 600%. Hasil dari kegiatan antara lain:

Renstra belum memuat indikator kinerja dan targetnya

Target-target SPM belum ditetapkan dalam dokumen

perencanaan

Belum adanya sistem pengumpulan data kinerja

Belum dibuatnya mekanisme pengaduan atas pelayanan

yang menyimpang.

Belum ditetapkannya kompensasi terhadap penerima

layanan apabila pelayanan yang diberikan menyimpang

dari standar

Kurangnya transparansi atas standar pelayanan yang

diberikan yang mencakup prosedur, persyaratan, waktu

dan biaya pelayanan.

Page 45: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 42

15). Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP BidangKeuangan DaerahKegiatan yang mendukung capaian laporan dukungan pembinaan

penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah melalui

sosialisasi dan Bimtek SPIP.

Sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada

penyelenggara pemerintahan tentang sistem pengendalian intern

dan pentingnya membangun sistem pengendalian intern. Pada

tahun 2010 telah dilakukan Sosialisasi SPIP pada 12 Kabupaten

dan Provinsi yaitu Kabupaten Enrekang, Soppeng, Barru, Bone,

Pinrang, Takalar, Bantaeng, Bulukumba, Kota Palopo dan

Parepare serta Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Bimtek SPIP dilaksanakan untuk membantu instansi pemerintah

dalam membangun dan menerapkan SPIP di lingkungan

instansinya dan telah dilaksanakan pada 2 Kabupaten melalui

diagnostic assessment di Kabupaten Sinjai dan Kota Palopo serta

Bimtek Penyusunan Perkada SPIP pada Provinsi Sulawesi Selatan

dan Barat.

Jumlah laporan yang terbit dari kegiatan ini sebanyak 16 laporan

dari target sebanyak 12 laporan atau mencapai 133%. Hasil dari

sosialisasi dan Bimtek SPIP yang telah dilaksanakan, yaitu :

Sebanyak 15 Kabupaten dan Provinsi telah menerbitkan

Peraturan Kepala Daerah tentang SPIP yaitu Kabupaten Sinjai,

Bulukumba, Pinrang, Bone, Gowa, Tana Toraja, Soppeng,

Jeneponto, Luwu Utara, Mamuju dan Kota Makassar, Palopo

dan Parepare serta Provinsi Sulawesi Selatan dan Barat.

Sebanyak 3 Pemda telah membentuk Satgas penyelenggaraan

SPIP yaitu Kabupaten Sinjai, Bone dan Kota Palopo.

Page 46: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 43

16). Jumlah Laporan Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor Korporat.Dalam tahun 2010, realisasi laporan bimtek/asistensi GCG/KPI

sektor korporat sebanyak 28 laporan atau 164,71 % dari target

sebanyak 17 laporan. Jumlah OH yang terserap dalam kegiatan ini

sebanyak 1.355 OH atau melebihi target sebesar 765 OH atau

mencapai 177%.

Rincian realisasi dan target terlihat sebagai berikut:

No Indikator Hasil Target Reali. %

1 Bimtek MR 1 0 0,002 Evaluasi GCG 2 2 100,003 Evaluasi KPI 1 3 300,004 Sosialisasi BLUD 2 3 150,005 Sosialisasi Manajemen Aset 6 14 233,336 Sosialisasi SKAI pada BUMD 1 1 100,007 Bimtek Corporate Plan 1 1 100,008 Bimtek Penetapan Kinerja 2 2 100,009 Bimtek Sistem Informasi Akuntansi 1 2 200,00

Jumlah 17 28 164,71

Capaian Indikator keluaran ini dicapai melalui kegiatan :

a. Evaluasi GCG pada PT Pelindo IV (Persero).

b. Evaluasi KPI pada PT Pelindo IV (Persero) dengan bentuk

kegiatan Survey Kepuasan Pelanggan, Pegawai, dan Vendor

dalam rangka Evaluasi Capaian KPI pada PT Pelindo IV

(Persero) Tahun 2009 sebanyak 3 laporan.

c. Sosialisasi BLUD pada RSUD Andi Makassau Parepare, RSUD

Lamadukelleng Kabupaten Wajo, dan RSUD Kabupaten Luwu

Timur sebanyak 3 laporan.

d. Sosialisasi / Manajemen Aset BUMD berupa:

Sosialisasi dan workshop manajemen aset pada PDAM

Kota Palopo sejumlah 2 laporan.

Sosialiasi manajemen aset dalam rangka persiapan RSUD

menjadi Badan Layanan Umum Daerah masing-masing 1

Page 47: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 44

laporan pada RSUD di lingkungan Kota Makasar, RSUD

Daya Kota Makasar, RSUD Kabupaten Bulukumba, RSUD

Kabupaten Bantaeng sebanyak 4 laporan.

Manajemen aset dalam rangka audit clearance aset pada

PT Angkasa Pura II (Persero) di Cabang Makasar, MATSC,

dan Warehousing, sebanyak 3 laporan.

Manajemen aset dalam rangka audit clearance aset pada

PT Pelindo IV (Persero) di Kantor Pusat, Cabang Makasar,

Cabang Unit Terminal Peti Kemas kota Makasar, dan

Cabang Parepare, sebanyak 4 laporan.

Sosialisasi SKAI/SPI pada BUMD berupa sosialisasi sistem

pengendalian intern RSUD dalam rangka persiapan

menjadi Badan Layanan Umum Daerah pada RSUD

Kabupaten Sinjai sebanyak 1 laporan.

e. Bimbingan Teknis Corporate Plan/Business Plan pada RSUD

Pertiwi Makasar dalam rangka persiapan menjadi Badan

Layanan Umum Daerah sebanyak 1 laporan.

f. Bimbingan Teknis Penetapan Kinerja yaitu Bimbingan Teknis

Penyusunan Persyaratan Administratif PPK-BLUD RS pada

RSUD Daya Kota Makasar dan RSUD Lamadukelleng

Kabupaten Wajo sebanyak 2 laporan.

g. Bimbingan Teknis Sistem Informasi Akuntansi yaitu pada

PDAM Kabupaten Gowa dan Divisi Regional X PT Pos

Indonesia (Persero) sebanyak 2 laporan.

Target Bimtek Management Risiko tidak terealisasi karena adanya

permintaan penundaan penugasan dari PT Semen Tonasa sesuai

surat Nomor : 690/ST/HK.00.1/12.31/03-2010 tanggal 9 Maret

2010.

Berdasar hasil evaluasi BUMN/D/BUL/BLU/BLUD/ BHMN yang

GCG dan KPI mendapat skor baik yang mendorong pencapaian

target dan prioritas pembangunan nasional dalam tahun 2009

Page 48: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 45

yaitu Pelindo IV (Persero) dengan 2 jenis kegiatan utama asistensi

penyusunan laporan GCG dan survey kepuasan pelanggan,

pegawai, dan vendor dalam rangka evaluasi capaian KPI .

17). Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja BUMDDalam tahun 2010, pencapaian realisasi laporan hasil pengawasan

atas kinerja BUMD sebanyak 41 laporan atau mencapai hasil

sebesar 164,00% dari target sebesar 25 laporan sebagai berikut:

No Indikator Hasil Target Real. (%)

1 Audit Kinerja BUMD 18 20 111,11

2 Audit Keuangan BUMD 7 21 300,00

Jumlah 25 41 164,00

Jumlah OH yang terserap dalam kegiatan ini sebanyak 1.637 OH

atau melebihi target sebesar 1.446 OH atau mencapai 113%.

Capaian Indikator keluaran program ini dicapai melalui kegiatan :

Audit Kinerja BUMD yang dilakukan pada 16 PDAM di

Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi Barat, PT Bank Sulsel

dan PT BPR Handayani Cipta Sejahtera Kabupaten Wajo

sebanyak 20 laporan.

Audit Keuangan BUMD, dilakukan pada 16 PDAM di Sulawesi

Selatan dan Sulawesi Barat dan pada PT Bank Sulsel

sebanyak 21 laporan.

Kinerja BUMD berdasarkan hasil audit kinerja dapat dikategorikan

sebagai berikut:

No Predikat Jumlah

1 Baik 4

2 Cukup 11

3 Kurang 5

Jumah 20

Page 49: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 46

BUMD yang mendapatkan predikat baik yaitu PDAM Kabupaten

Majene, PDAM Kota Palopo, PDAM Kabupaten Bantaeng dan PT

Bank Sulsel.

Opini atas laporan keuangan berdasarkan hasil audit keuangan

adalah sebagai berikut:

No Opini Jumlah

1 Wajar Tanpa Pengecualian 10

2 Wajar Dengan Pengecualian 10

3 Tidak Memberikan Pendapat 1

Jumlah 21

BUMD yang mendapatkan opini minimal Wajar Tanpa Pengecualian

yaitu pada 8 PDAM di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dan

PT Bank Sulsel untuk laporan keuangan tahun buku 2009 dan 1

(satu) PDAM untuk tahun buku 2008.

Sementara BUMD yang mendapatkan opini minimal Wajar Dengan

Pengecualian yaitu pada 7 PDAM di Sulawesi Selatan dan Sulawesi

Barat untuk laporan keuangan tahun buku 2009 serta 3 PDAM

untuk laporan keuangan tahun buku 2008. Sedangkan Opini Tidak

Memberikan Pendapat pada PDAM Kabupaten Bulukumba tahun

buku 2008.

18). Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden BidangAkuntan NegaraDalam tahun 2010, pencapaian target laporan hasil pengawasan

atas permintaan Presiden Bidang Akuntan Negara sebanyak 1

laporan atau 100% dari target dengan bentuk kegiatan updating

profil RSU/D, BUMN/D dan Badan Usaha Daerah lainnya Provinsi

Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat tahun 2008 dan 2009.

Hasil pemetaan diketahui bahwa jumlah PDAM di Provinsi Sulawesi

Selatan sebanyak 23 PDAM dan di Provinsi Sulawesi Barat

Page 50: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 47

Sebanyak 5 PDAM, cakupan layanan air bersih rata-rata baru

mencapai 43,12 % di wilayah perkotaan. Pada umumnya PDAM

masih merugi karena harga jual air rata-rata masih lebih rendah

dibandingkan dengan harga pokoknya, serta tingkat kehilangan air

masih di atas batas normal kewajaran utamanya karena jaringan

pipa yang sudah tua atau rusak. Sebanyak 30 RSUD di Provinsi

Sulawesi Selatan bari satu RSUD yaitu RSUD Kota Parepare yang

telah menerapkan pola pengelolaan BLUD. Selain itu beberapa

RSUD dan perusahaan daerah lainnya berupaya menjadi PPK

BLUD pada tahun 2011.

19). Laporan Hasil Sosialisasi Program Anti Korupsi.Sosialisasi Program Anti Korupsi bertujuan untuk memberikan

pemahaman kepada masyarakat tentang korupsi, penanganan

korupsi, penyebab dan dampaknya bagi masyarakat. Sosialisasi

program anti korupsi dalam tahun 2010 dilaksanakan di Kota

Parepare ditujukan pada 3 (tiga) fokus grup yaitu tokoh agama,

pendidik (guru) dan pengelola imbal swadaya bidang pendidikan.

Jumlah peserta yang hadir sebanyak 156 orang dari target

sebanyak 150 orang.

Pada setiap akhir sesi sosialisasi telah disampaikan lembar

kuesioner kepada setiap peserta sosialisasi untuk mengetahui

tingkat pemahaman dan kepedulian terhadap program anti korupsi.

Hasil kuesioner tersebut langsung dikirim ke Deputi Investigasi

untuk diolah dan ditabulasi secara nasional.

20). Laporan Hasil Bimbingan Teknis / Asistensi Implementasi FCP.Target laporan kegiatan Bimbingan teknisi/ asistensi implementasi

FCP sebanyak 3 laporan melalui kegiatan diagnostic, implementasi

dan sosialisasi Fraud Controll Plan (FCP). Realisasi dari kegiatan

Page 51: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 48

ini adalah sebanyak 1 laporan atau tercapai sebesar 33,33% dari

target sebanyak 3 laporan.

Kegatan yang tereliasasi adalah sosialisasi FCP sebagai langkah

awal sebelum pelaksanaan implementasinya yang dihadiri 43 orang

staf Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di Sulawesi Selatan dan

Sulawesi Barat.

Kegiatan yang tidak terealisasi yaitu diagnostik dan implementasi

FCP disebabkan rendahnya komitmen dari pimpinan instansi.

21). Laporan Hasil Kajian PengawasanKegiatan yang mendukung capaian output kinerja adalah melalui

kegiatan penyamaan persepsi sebanyak 12 laporan dan kajian

pengawasan sebanyak 1 laporan.

Kegiatan penyamaan persepsi dilakukan melalui kegiatan

komunikasi dan koordinasi bidang Investigasi yang dilaksanakan

setiap bulan dan jumlah laporan yang terbit sebanyak 4 laporan

berupa laporan triwulanan atas pelaksanaan forum komunikasi

kerjasama dalam penanganan kasus penyimpangan yang

berindikasi korupsi. Dalam tahun 2010 telah dilaksanakan

penyamaan persepsi atas 38 kasus berindindikasi TPK yang terdiri

dari 23 kasus yang ditangani Kejaksaan dan 15 kasus yang

ditangani Kepolisian.

Kajian Pengawasan yang dilakukan dalam tahun 2010 adalah

penelaahan atas peraturan yang berindikasi KKN pada Program

Gerhan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat tahun

anggaran 2009.

Jumlah laporan terbit 5 laporan dari target sebanyak 13 laporan

atau mencapai sebesar 38,46%.

Target tidak tercapai karena kegiatan penyamaan persepsi pada

masing-masing unit Rendalwas di Deputi Investigasi dibatalkan

berdasarkan penyesuaian PKPT Juni 2010. Selanjutnya kegiatan

Page 52: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 49

koordinasi pengawasan digabungkan hanya pada 1 unit Rendalwas

di Deputi Investigasi.

22). Laporan Hasil Audit HKP, Klaim dan EskalasiJumlah kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), Klaim

dan eskalasi yang ditangani dalam tahun 2010 dengan realisasi

penyelesaian 22 kasus. Jika dibandingkan dengan target sebesar 7

laporan, maka capaian kinerja indikator ini mencapai 314%. Jumlah

OH yang terserap dalam kegiatan ini sebanyak 739 OH atau

melebihi target sebesar 364 OH atau mencapai 203%.

Dalam tahun tahun 2010 terdapat peningkatan nilai koreksi

penyesuaian harga dan klaim yang signifikan jika dibandingkan

dengan koreksi atas penyesuaian harga dan klaim tahun 2009.

Nilai koreksi penyesuaian harga dan klaim pada tahun 2010

sebesar Rp79.600.314.194,25 atau meningkat sebesar

Rp63.211.594.394,25 atau 385,70 % jika dibandingkan dengan

nilai koreksi penyesuaian harga pada tahun 2009 sebesar

Rp16.388.719.800,00.

Sedangkan jumlah laporan yang diterbitkan tahun 2010 adalah 22

laporan meningkat 16 laporan bila dibandingkan dengan tahun 2009

sebanyak 6 laporan atau meningkat 266,67%.

23). Laporan Hasil Audit Investigatif, Perhitungan KerugianKeuangan Negara (PPKN) dan Pemberian Keterangan Ahli(PKA) atas Permintaan Instansi PenyidikJumlah laporan terbit pada kegiatan ini sebanyak 107 laporan.

Jumlah tersebut bila dibandingkan target sebanyak 54 laporan

mencapai sebesar 198,15%. Jumlah OH yang terserap dalam

kegiatan ini sebanyak 1.897 OH atau kurang dari target sebesar

2.354 OH atau mencapai 80%

Rincian realisasi dan target kegiatan sebagai berikut:

Page 53: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 50

No Kegiatan Target Realisasi % Capaian1 AI 13 12 92,3

2 PKKN 21 21 100,0

3 PKA 20 74 370,0

Jumlah 54 107 198,15

Berdasarkan instansi peminta bantuan laporan kegiatan dan audit

investigasi dan perhitungan kerugian keuangan negara yang terbit

dapat dirinci sebagai berikut :

No Keterangan Kepolisian Kejaksaan InstansiPenyidik Lain Jumlah

1 AI 7 5 - 12

2 PPKN 6 15 - 21

Jumlah 13 20 - 33

Jumlah kerugian keuangan negara dari hasil Audit Investigatif dan

Perhitungan Kerugian Keuangan Negara masing-masing adalah

sebesar Rp7.130.243.584,73 dan Rp10.225.851.962,44 atau

seluruhnya sebesar Rp17.356.095.547,17.

Berdasarkan instansi peminta bantuan, nilai kerugian keuangan

negara dapat dirinci sebagai berikut :

No Keterangan Kepolisian Kejaksaan InstansiLain Jumlah

1 AI 5.953.115.784,15 1.177.127.800,58 - 7.130.243.584,73

2 PPKN 2.326.678.099,16 7.899.173.863,28 - 10.225.851.962,44

Jumlah 8.279.793.883,31 9.076.301.663,86 17.356.095.547,17

24). Laporan Hasil Audit Investigatif atas Permintaan InstansiLainnya.Jumlah Laporan Hasil Audit Investigatif atas permintaan instansi

lainnya sebanyak 12 laporan terdiri dari 3 laporan audit investigasi

Page 54: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 51

atas penyaluran subsidi minyak goreng dan 5 laporan evaluasi

ACAP (Anti Corruption Action Plan) dan 5 laporan AI Program

Peningkatan Mutu, Relevansi, Daya Saing Wajar 9 Tahun TA 2008.

Apabila dibandingkan dengan target tahun 2010 sebanyak 2

laporan maka realisasi tahun 2010 mencapai 600% dari target.

Jumlah OH yang terserap dalam kegiatan ini sebanyak 317 OH

atau melebihi target sebesar 158 OH atau mencapai 201%.

25). Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP DaerahKegiatan yang telah dilaksanakan dalam tahun 2010 sebanyak 2

(dua) kali yaitu sosialisasi Peraturan Kepala BPKP Nomor Per

706/K/JF/2009 Tentang Pengangkatan kedalam JFA melalui

Perlakuan Khusus dan Peraturan Kepala BPKP Nomor Per-

707/K/JF/2009 tentang Organisasi dan tata kerja penilaian Angka

Kredit Auditor untuk PFA Inspektorat Provinsi Sulawesi Barat dan

Kabupaten Mamuju di Mamuju dan Sosialisasi Peraturan Kepala

BPKP Nomor Per-12/K/JF/2010 tentang Penyesuaian Angka Kredit

Auditor. Sosialisasi ditujukan untuk Pejabat Fungsional Auditor

pada Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar.

26). Sosialisasi dan Bimtek Penerapan Tatakelola APIP Daerah.Realisasi kegiatan ini sebanyak 1 kali sehingga dibandingkan target

sebanyak 1 laporan capaian kegiatan sebesar 100%.

Kegiatan yang dilakukan untuk mendukung capaian adalah

melaksanakan pemetaan kapabilitas Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP) di Provinsi Sulawesi Selatan.

Hasil pemetaan dipergunakan sebagai dasar penyusunan konsep

pengembangan dan peningkatan peran APIP di masa yang akan

datang.

Hasil pemetaan menunjukkan 18 unit APIP yang dievaluasi rata-

rata berada pada level 1 ( initial) dan Level 2 ( Infrastructure) atau

Page 55: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 52

memiliki tingkat kapabilitas manajemen yang belum dikelola secara

berkesinambungan, lebih banyak tergantung pada usaha-usaha

individu dalam organisasi, belum mengintegrasikan informasi dari

berbagai organisasi dan melakukan perbaikan berkelanjutan dari

dalam dan luar organisasi

2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas TeknisLainnya-BPKPKegiatan yang mendukung capaian ini adalah melalui monitoring dan

evaluasi terhadap pelaksanaan Program Kerja Pengawasan dan

Pembinaan Tahunan (PKP2T) dan hasil pengawasan melalui SIM

Monev RKT dan SIM HP.

Sesuai Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahunan (PKP2T) 2010,

target penugasan pengawasan (PP) sebanyak 582 PP dan terealisasi

sebanyak 770 PP atau mencapai 133,45% terdiri dari 514 PP PKP2T dan 252

PP Non PKP2T.

Temuan hasil pengawasan dalam tahun 2010 sebanyak 806 kejadian

dengan nilai Rp39.627.120.439,66 dan telah ditindaklanjuti sebanyak

222 kejadian (27,54%) dengan nilai Rp22.137.413.559,84 (55,86%)

sehingga saldo temuan yang belum ditindaklanjuti sebanyak 584

kejadian (72,46%) dengan nilai Rp17.489.706.879,82 (44,14%).

Rincian temuan, tindak lanjut dan saldo temuan tahun 2010 sebagai

berikut:

INSTANSITEMUAN TINDAK LANJUT SALDO

KEJ NILAI (Rp) KEJ NILAI (Rp) KEJ NILAI (Rp)

KEMENTERIAN/

LPNK743 22.122.973.880,31 204 6.188.627.796,98 539 15.924.346.083,33

PEMDA 31 2.832.255.424,10 10 2.235.828.306,86 21 596.427.117,24

BUMN 12 13.708.257.456,00 7 13.708.257.456,00 5 ---

BUMD 20 973.633.679,25 1 4.700.000,00 19 968.933.679,25

Total 806 39.627.120.439,66 222 22.137.413.559,84 584 17.489.706.879,82

Page 56: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 53

Saldo temuan yang belum ditindaklanjuti sampai dengan 31 Desember

2010 sebanyak 1.311 kejadian dengan nilai Rp42.316.539.673,05

dengan rincian sebagai berikut:

INSTANSITEMUAN TINDAK LANJUT SALDO

KEJ NILAI (Rp) KEJ NILAI (Rp) KEJ NILAI (Rp)KEMENTERIAN/

LPNK5.999 177.807.970.524,77 4.888 154.155.645.242,33 1.111 23.652.325.282,44

PEMDA 1.694 65.869.600.450,36 1.631 64.396.621.473,22 63 1.472.978.977,14

BUMN 727 179.832.863.474,27 696 174.942.163.143,29 31 5.564.435.264,04

BUMD 491 59.568.963.292,71 385 47.942.163.143,29 106 11.626.800.149,43

Total 8.911 483.079.397.742,12 7.600 440.762.858.069,07 1.311 42.316.539.673,05

Rincian saldo temuan per tahun pelaporan adalah sebagai berikut:

Persentase tindaklanjut hasil pengawasan dalam tahun 2010 adalah

sebesar 30,99% untuk tindak lanjut jumlah kejadian dan sebesar

39,25% untuk tindak lanjut nilai rupiah.

Terdapat faktor internal dan eksternal BPKP yang masih merupakan

hambatan untuk mencapai kinerja yang lebih baik dalam penyelesaian

tindaklanjut hasil pengawasan, yaitu :

Faktor Internal

Perubahan peran dan fungsi BPKP, yaitu kewenangan dalam

melakukan kegiatan audit, semakin berkurang yang berpengaruh

terhadap upaya penyelesaian tindaklanjut hasil pemeriksaan.

TAHUNSaldo

Kej Nilai (Rp)

s.d 2005 10 727.751.818,38

2006 27 275.718.871,26

2007 132 5.158.261.737,71

2008 117 1.521.391.081,09

2009 441 17.143.709.284,69

2010 584 17.489.706.879,82

T o t a l 1.311 42.316.539.673,05

Page 57: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 54

Faktor Eksternal, antara lain :

Adanya perubahan yang terjadi di lingkungan eksternal/auditan

baik kelembagaan, penanggungjawab maupun personilnya.

Kegiatan pemutakhiran temuan pemeriksaan belum terjadwal.

Upaya yang ditempuh untuk mengurangi hambatan tersebut dilakukan

dengan mendorong auditan untuk melakukan tindaklanjut yaitu melalui:

Gelar pengawasan,

Pemutakhiran data tindaklanjut dengan auditan,

Pengiriman Surat Peringatan ke-2 dan ke-3 (SP2/SP3) kepada

auditan,

Mendorong koordinator tindaklanjut untuk melakukan fasilitasi

pertemuan bilateral antara unit-unit pemeriksa BPKP dan auditan.

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur NegaraBPKPKegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung capaian program

adalah melalui pengadaan alat komunikasi dan studio berupa

handycam dan rehabilitasi kantor.

Target kegiatan sebanyak 2 unit dan telah terealisasi sebanyak 2 unit

atau tercapai 100%. Hasil kegitan telah dipergunakan dalam

mendukung pelaksanaan tugas pokok dan memberikan dukungan

dalam kenyamana bekerja.

C. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Dana yang tersedia untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebesar

Rp19.986.098.000,00 dan terealisasi sebesar Rp 19.333.161.000,00 atau

sebesar 96,73 %.

Rincian dari anggaran dan realisasi dana sebagai berikut:

Page 58: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 55

(Rp 000)

No Sumber Dana Anggaran Realisasi %1. DIPA Perwakilan 17.130.611 16.564.775 96,702. Dropping Pusat 1.884.322 1.797.221 95,383. Pemda/BUMD 971.165 971.165 100,00

Jumlah 19.986.098 19.333.161 96,73

Rincian dari anggaran dan realisasi dana masing-masing sebesar

Rp17.130.611.000,00 dan Rp16.564.775.000,00 untuk membiayai kegiatan

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan yang berasal dari DIPA

Perwakilan BPKP dapat dilihat pada lampiran IV.

Dana yang berasal dari Droping BPKP Pusat sebesar Rp1.884.322.000,00

dengan realisasi sebesar Rp1.797.221.000,00 atau sebesar 95,38%

antara lain untuk pembiayaan kegiatan audit PNPM Mandiri, PNPM

Perkotaaan, Program BosS Kita, Sertifikasi Guru dan Program Jamkesmas.

Sementara dana yang berasal dari Pemerintah Daerah/BUMN/D sebesar

Rp971.165.000,00 merupakan dana yang terealisasi untuk pembiayaan

bimbingan teknis dan pendampingan dalam pengelolaan keuangan daerah

atas dasar permintaan pemerinatah daerah sebesar Rp 551.662.000,00

dan sebesar Rp 419.503.000,00 berasal dari BUMN/D untuk pembiayaan

bimbingan teknis dan audit pada BUMN/D.

Page 59: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 56

Evaluasi atas pelaksanaan program dan kegiatan bermanfaat untuk mengetahui

keberhasilan dan kegagalan dalam mendukung tujuan organisasi serta

memberikan masukan dalam perbaikan perencanaan serta pelaksanaan

program dan kegitaan di masa mendatang. Berdasarkan hasil evaluasi

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan dapat mencapai program yang

telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2010 Sulawesi Selatan dengan

baik.

Capaian rata-rata pelaksanaan 3 program dan mencakup 28 kegiatan yang

ditetapkan adalah sebesar 91,50 % tergolong dalam kriteria sangat baik.

Capaian di atas menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Selatan turut berkontribusi dalam melaksanakan pengawasan yang akuntabel,

transparan dan independen sebagaimana visi BPKP.

Namun demikian, dalam tahun 2010 masih terdapat kegiatan yang capaiannya

masih perlu ditingkatkan, sehingga perlu mendapat perhatian lebih lanjut untuk

diperbaiki dalam tahun 2011 yaitu sebagai berikut:

Audit Dana Dekonsentrasi

Audit Penerimaan Bidang Polsoskam

Evaluasi LAKIP

Evaluasi Laporan Penyelenggaran Pemerintahan Daerah

Bimtek dan Penerapan FCP

Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden Bidang Keuangan

Daerah.

Target program-program di atas belum dapat dicapai diantaranya disebabkan

oleh hambatan diluar kendali organisasi yaitu ketergantungan atas permintaan

dari pihak lain.

Page 60: RINGKASANEKSEKUTIFnasional (dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya) sebagaimana tertuang dalam Pasal 54 ayat 3. 2. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2010 57

Beberapa langkah penting untuk memecahan permasalahan di atas yang

sekaligus akan dijadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan untuk

merumuskan Rencana Kinerja Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

Lebih interaktif menjalin kerjasama dengan stakeholder, terutama instansi

pemerintah pusat dan pemerintah daerah dan antar pegawai.

Melakukan evaluasi secara periodik pencapaian outcome dan melakukan

koreksi kegiatan apabila hasil kegiatan kurang optimal.

Meningkatkan kualitas SDM secara berkelanjutan.

Sebagai penutup, kami pimpinan beserta segenap aparat Perwakilan BPKP

Provinsi Sulawesi Selatan berharap LAKIP Tahun 2010 dapat memenuhi

kewajiban ber-akuntabilitas dan dapat digunakan sebagai sumber informasi

dalam pengambilan keputusan.