laporan kinerja tahun 2019 - bpkp · laporan kinerja deputi pip bidang polhukam pmk tahun 2019 2....
TRANSCRIPT
1
Halaman Judul
20 JANUARI 2020
Nomor: LKj - 6 /D2/01/2020
Deputi Bidang Pengawasan
Instansi Pemerintah Bidang
Politik, Hukum, Keamanan,
Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
LAPORAN
KINERJA TAHUN
2019
Badan Pengawasan
Keuangan dan
Pembangunan
Kata Pengantar i
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Kata Pengantar
engan mengucapkan puji
syukur ke hadirat Allah SWT,
Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2019 Deputi
Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang
Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan (Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK) telah selesai
disusun. LKj Tahun 2019 merupakan media
pelaporan akuntabilitas kinerja realisasi
Rencana Strategis (Renstra) BPKP Tahun
2015–2019 dan Perjanjian Kinerja Tahun
2019. Laporan ini dimaksudkan untuk
menginformasikan pencapaian kinerja
program dan kegiatan yang dilaksanakan
selama Tahun 2019, sebagai
pertanggungjawaban atas pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Kedeputian PIP
Bidang Polhukam PMK.
LKj Tahun 2019 disusun berpedoman
pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah serta memperhatikan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan
D
Kata Pengantar
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK Tahun 2019
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Daftar Isi iii
Bab I Pendahuluan 8
Daftar Isi
Kata Pengantar i
Daftar Isi iii
1
Latar Belakang 1
2 Tugas, Fungsi dan
Wewenang Organisasi
4 Aspek Strategis
Organisasi
i
6 Kegiatan dan Produk
Organisasi
12 Sistematika
Penyajian
13 Bab II Perencanaan
dan Perjanjian Kinerja
13 Rencana Strategis
2015 – 2019
31 Perjanjian
Kinerja 2019
Ringkasan Eksekutif iv
i 34 Bab III Akuntabilitas
Kinerja
34 Ringkasan Capaian
Strategis
Kinerja Lainnya 64
67 Akuntabilitas
Keuangan
i 69 Bab IV Penutup
Ringkasan Eksekutif iv
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Kata Pengantar
ebagai bagian dari BPKP, Deputi
Pengawasan Instansi Pemerintah
Bidang Politik, Hukum, Keamanan,
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Deputi PIP Bidang Polhukam PMK) turut
berperan dalam mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik sebagaimana
diamanatkan dalam RPJMN 2015-2019.
Untuk melaksanakan peran tersebut,
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK telah
menyusun Rencana Strategis 2015-2019
sebagai turunan dari Renstra BPKP 2015-
2019 berisi visi, misi, tujuan, program dan
kegiatan dilengkapi dengan indikator
kinerja dan target yang akan dicapai serta
rencana pendanaan dalam tahun 2015-
2019. Renstra tersebut menjadi acuan
penyusunan Kebijakan Pengawasan dan
Perjanjian Kinerja setiap Tahun.
Laporan Kinerja (LKj) Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK Tahun 2019 merupakan
wujud pertanggungjawaban atas
pelaksanaan target-target kinerja yang
telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja
Sa
Ringkasan Eksekutif
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK Tahun 2019
Ringkasan Eksekutif v
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Tahun 2019, yang mengacu pada Renstra
BPKP dan Renstra Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK Tahun 2015-2019. Sesuai
dengan Renstra dan Perjanjian Kinerja
tersebut, BPKP melaksanakan program
pengawasan intern akuntabilitas keuangan
negara dan pembangunan nasional serta
pembinaan penyelenggaraan sistem
pengendalian intern pemerintah serta
Program dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya.
Keberhasilan program diukur dengan
indikator kinerja hasil (outcome),
sedangkan keberhasilan kegiatan diukur
dengan indikator kinerja keluaran (output).
Pengukuran dan penilaian kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
didukung dengan sistem pengelolaan data
kinerja yang dapat diandalkan yang berisi
database rencana dan realisasi kinerja.
Sistem tersebut diterapkan pada seluruh
unit kerja BPKP, baik pada kantor pusat
maupun perwakilan.
Hasil penilaian atas pelaksanaan
kinerja selama tahun 2019 ditunjukkan
dalam capaian sasaran strategis dan
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dapat
diikhtisarkan sebagai berikut:
URAIAN PROGRAM, SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
CAPAIAN
KINERJA
OUTCOME (%)
URAIAN SATUAN TARGET REALISASI
Tujuan Strategis 1: Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Nasional yang Bersih dan Efektif
Sasaran Strategis 1 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional
1.1. Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Program Prioritas dalam Nawa Cita Skala
1-5
3 3 100
Sasaran Program
Persentase Program Polhukam dan PMK yang memperoleh
Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Program Prioritas dengan level 3
% 100 100 100
Tujuan Strategis 2: Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah
Sasaran Strategis 2 Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Ringkasan Eksekutif vi
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
URAIAN PROGRAM, SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
CAPAIAN
KINERJA
OUTCOME (%)
URAIAN SATUAN TARGET REALISASI
2. 1. Maturitas SPIP K/L (Level 3) % 89 81 91
Sasaran Program
Maturitas SPIP K/L (Level 3) Bidang Polhukam dan PMK % 89 81 91
Maturitas SPIP K/L (Level 2) Bidang Polhukam dan PMK % 9 13 100
Tujuan Strategis 3: Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten
Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
Kementerian/Lembaga/Pemda
3. 1. Kapabilitas APIP K/L (Level 3) % 87 61 70
Sasaran Program
Kapabilitas APIP K/L Bidang Polhukam dan PMK (Level 3) % 87 61 70
Kapabilitas APIP K/L Bidang Polhukam dan PMK (Level 2) % 9 31 100
Pencapaian IKU Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK Tahun Anggaran 2019 yang
menonjol adalah Indeks Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Program Prioritas dalam Nawa Cita sebesar
100,00%. Program pengawasan yang telah
dilakukan terkait pengawalan program
pembangunan nasional meliputi: (1) Proyek
Strategis Nasional (PSN); (2) Program
prioritas nasional yaitu pendidikan,
kesehatan, penanggulangan kemiskinan,
penanggulangan bencana, pertahanan dan
keamanan, dan konektivitas.
Capaian peningkatan efektivitas
penyelenggaraan SPIP mencapai 91% atau
44 K/L dengan maturitas SPIP level 3.
Sedangkan capaian Kinerja yang paling
rendah adalah kapabiltas APIP K/L (Level 3)
sebesar 70% atau 33 K/L. Kondisi
kapabilitas APIP tahun 2019 sebagian
masih berada pada level 2 dan 1.
Rendahnya capaian tersebut dikarenakan:
1. Proses peningkatan kapabilitas APIP
menjadi level 3 memerlukan
pemenuhan substansi yang mendalam
sehingga tidak dapat dicapai dalam
waktu singkat;
Ringkasan Eksekutif vii
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
2. Kelembagaan APIP K/L terbentur pada
strukturnya pada K/L yang
bersangkutan akibat kebijakan
pimpinan atau instansi lain yang terkait
(Kemenpan dan Kemenkeu).
3. Pemenuhan elemen dan indikator
kapabilitas APIP level 3 sangat rigid
dan tergantung pada karakteristik K/L,
sehingga memerlukan penyesuaian-
penyesuaian untuk memenuhinya.
Keseluruhan program dan kegiatan
yang dilaksanakan tersebut menggunakan
sumber daya manusia sebanyak 19.930
Orang Hari (OH) atau 164 % dari rencana
sebesar 12.169 OH dan menyerap dana
sebesar Rp.10.394.398.737,00 atau
mencapai 90,17% dari anggaran sebesar
Rp.11.527.253.000,00.
Pendahuluan 1
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Bab I Pendahuluan
alam rangka mewujudkan
tata kepemerintahan yang
baik (good governance) diperlukan sistem
pertanggungjawaban yang tepat, jelas,
terukur, dan akuntabel. Sistem tersebut
diharapkan dapat mendorong pe-
nyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan secara berdaya guna,
berhasil guna, bersih, dan bertanggung
jawab, serta bebas dari korupsi, kolusi dan
nepotisme. Laporan Kinerja (LKj)
merupakan suatu bentuk pertanggung-
jawaban Instansi Pemerintah dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya,
serta kewenangan pengelolaan sumber
daya dengan didasarkan perencanaan
strategis yang telah ditetapkan.
Secara umum, penyusunan LKj
ditujukan untuk :
1. Mendorong Instansi Pemerintah
melaksanakan good governance,
karena LKj merupakan dasar untuk
mengukur kinerja Instansi Pemerintah
secara transparan, sistemik, dan dapat
dipertanggungjawabkan;
D
Bab I
Pendahuluan
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK Tahun 2019
2 Pendahuluan 2
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
2. Memberikan informasi capain hasil
pengawasan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholders); dan
3. Meningkatkan kepercayaan
masyarakat kepada Instansi
Pemerintah.
A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi
Deputi Bidang Pengawasan Instansi
Pemerintah Bidang Politik, Hukum,
Keamanan, Pembangunan Manusia, dan
Kebudayaan berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang
Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan pasal 14 adalah unsur
pelaksana tugas dan fungsi BPKP di bidang
pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara dan program lintas
sektoral pembangunan nasional pada
instansi pemerintah pusat bidang politik,
hukum, keamanan, pembangunan manusia,
dan kebudayaan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala.
Lebih lanjut, pasal 15 Peraturan
Presiden Nomor 192 Tahun 2014
menyatakan bahwa tugas Deputi Bidang
Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang
Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan adalah
membantu Kepala di bidang pelaksanaan
pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara dan program lintas
sektoral pembangunan nasional pada
instansi pemerintah pusat bidang politik,
hukum, keamanan, pembangunan manusia,
dan kebudayaan.
Dalam melaksanakan tugas, Deputi
Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang
Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan
menyelenggarakan fungsi sebagaimana
diatur pasal 16 sebagai berikut:
a. Pengkajian, perumusan, dan
penyusunan kebijakan teknis
pengawasan, intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara dan
program lintas sektoral pembangunan
nasional pada instansi pemerintah
pusat bidang politik, hukum,
keamanan, pembangunan manusia,
dan kebudayaan;
b. Penyusunan pedoman dan petunjuk
teknis pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara dan
3 Pendahuluan 3
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
program lintas sektoral pembangunan
nasional instansi pemerintah pusat
bidang politik, hukum, keamanan,
pembangunan manusia, dan
kebudayaan;
c. Pengawasan intern terhadap
akuntabilitas penerimaan dan
akuntabilitas pengeluaran keuangan
negara dan program lintas sektoral
pembangunan nasional dan/atau
kegiatan lain yang seluruh atau
sebagian keuangannya dibiayai oleh
anggaran negara dan/atau subsidi
bidang politik, hukum, keamanan,
pembangunan manusia, dan
kebudayaan;
d. Pengawasan intern terhadap
perencanaan dan pelaksanaan
pemanfaatan aset negara pada instansi
pemerintah pusat bidang politik,
hukum, keamanan, pembangunan
manusia, dan kebudayaan;
e. Pengkoordinasian penyelenggaraan
pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara dan
program lintas sektoral pembangunan
nasional pada instansi pemerintah
pusat bidang politik, hukum,
keamanan, pembangunan manusia,
dan kebudayaan;
f. Perumusan kebijakan dan pelaksanaan
pembinaan penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah pada
instansi pemerintah pusat bidang
politik, hukum, keamanan,
pembangunan manusia, dan
kebudayaan;
g. Pembinaan kapabilitas pengawasan
intern pemerintah pada instansi pusat
bidang politik, hukum, keamanan,
pembangunan manusia, dan
kebudayaan;
h. Pelaksanaan kegiatan pengawasan
berdasarkan penugasan Pemerintah di
bidang politik, hukum, keamanan,
pembangunan manusia, dan
kebudayaan;
i. Pemberian asistensi atas reviu laporan
keuangan dan kinerja pada instansi
pemerintah pusat bidang politik,
hukum, keamanan, pembangunan
manusia, dan kebudayaan;
j. Pengawasan terhadap Penerimaan
Negara Bukan Pajak pada instansi
pemerintah pusat dan wajib bayar
bidang politik, hukum, keamanan,
4 Pendahuluan 4
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
pembangunan manusia, dan
kebudayaan;
k. Pelaksanaan analisis, evaluasi dan
pengolahan hasil pengawasan
penyelenggaraan akuntabilitas
keuangan negara dan program lintas
sektoral pembangunan nasional pada
instansi pemerintah pusat bidang
politik, hukum, keamanan,
pembangunan manusia dan
kebudayaan .
B. Aspek Strategis Organisasi
Dalam memenuhi amanah rakyat
untuk mewujudkan Indonesia yang
mandiri, maju, adil, dan makmur,
pemerintah telah menetapkan target
pembangunan nasional untuk jangka waktu
20 tahun melalui UU Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN). Target tersebut
kemudian dirinci ke dalam target
pembangunan jangka menengah dan
jangka pendek. Target pembangunan
jangka menengah, 5 (lima) tahunan,
dituangkan dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Target pembangunan jangka pendek, yang
berjangka waktu 1 (satu) tahun, dituangkan
dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP).
Dalam rangka mengawal pencapaian
target rencana jangka menengah
pemerintah tahun 2015-2019, BPKP
menyusun Rencana Strategis (Renstra)
BPKP periode Tahun 2015-2019. Renstra
BPKP dimaksud memuat visi, misi, tujuan,
sasaran strategis, sasaran program,
program dan kegiatan yang akan dilakukan
selama tahun 2015-2019 beserta target
output dan outcome yang akan dicapai
termasuk penetapan 4 (empat) fokus
pengawasan (strategic issues).
Berdasarkan PP Nomor 60 Tahun
2008 tentang SPIP pasal 59 (2), BPKP
melakukan pembinaan penyelenggaraan
SPIP. Peran sebagai pembina SPIP terkait
erat dengan peran pengawasan intern,
karena dengan penguatan SPIP maka
pengendalian pelaksanaan kegiatan
pemerintahan menjadi semakin terjaga dari
penyimpangan dan penyalahgunaan.
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
menyatakan BPKP menyelenggarakan dua
5 Pendahuluan 5
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
fungsi utama yaitu fungsi pengarahan dan
pengoordinasian pengawasan intern dan
fungsi pengawasan intern.
BPKP harus dapat memberikan unjuk
kerja yang optimal sebagai Auditor Internal
Pemerintah sehingga peran BPKP semakin
nyata dalam membantu pemerintah
meningkatkan akuntabilitas
penyelenggaraan keuangan dan
pembangunan. Strategi pengawasan
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK tahun
2015–2019 sejalan dengan strategi BPKP
secara menyeluruh yaitu:
1. Strategi Eksekutif
Strategi eksekutif diharapkan menjadi
acuan terutama bagi pimpinan BPKP di
pusat maupun daerah untuk membangun
kemitraan dan jejaring pengawasan dan
perencanaan pembangunan nasional.
2. Strategi Operasional
a. Pemfokusan pengawasan intern pada
isu strategis atau program
pembangunan nasional bersifat lintas
–RPJMN;
b. Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi;
c. Peningkatan Kapasitas Pengawasan
Intern yang mendukung Sinergi
Pengawasan Program Pemerintah;
d. Penguatan penerapan SPI/Governance
Program Pemerintah (Wajib, Prioritas
& Pendukung) dan SPI KLPK
(Kementerian, Lembaga, Pemda dan
Korporasi).
3. Penguatan Kapasitas Internal
a. Peningkatan Kompetensi SDM BPKP
dan Ketaatan Terhadap Standar dan
SOP Berbasis Risiko
b. Peningkatan Kapasitas Information
and Communication Technology (ICT)
berbasis BPKP’s Enterprise
Architecture dan Pengawasan’s
Bussiness Architecture
c. Peningkatan Sarana Prasarana
Berdasarkan visi dan strategi
pengawasan yang telah ditetapkan,
Deputi Bidang Pengawasan Instansi
Pemerintah Bidang Politik, Hukum,
Keamanan, Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan, sebagai bagian
integral dari BPKP, diharapkan mampu
mengembangkan peran dan kualitas
kegiatan pengawasan dalam upaya
mengawal pencapaian target rencana
jangka menengah pemerintah tahun
6 Pendahuluan 6
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
2015-2019 secara jangka pendek dan
menjaga proses transformasi
melakukan komunikasi, dan
menyemangati proses transformasi
tersebut secara terus menerus.
C. Kegiatan dan Produk Organisasi
Secara umum kegiatan pengawasan
BPKP adalah sebagai berikut:
1. Pre-emptif
Jenis kegiatan pre-emptif bertujuan
agar auditan menyiapkan infrastruktur yang
diperlukan untuk pengembangan good
governance, pelayanan publik, dan
pemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan
ini adalah berkurangnya penyakit birokrasi
yang bersifat laten.
2. Preventif
Jenis kegiatan preventif mencakup
kegiatan konsultasi manajemen untuk
memecahkan permasalahan kesisteman
yang mempengaruhi penciptaan peringatan
dini (early warning system) atas proses
governance, manajemen risiko, dan
pencegahan KKN, berdasarkan pola
kemitraan dengan unsur-unsur manajemen
pemerintah. Sasarannya adalah
meminimalisasi peluang berlangsungnya
moral hazard di birokrasi.
3. Represif
Jenis kegiatan represif berupa audit
investigatif untuk menjustifikasi
perhitungan kerugian negara atas kasus-
kasus dengan atau tidak ditemukannya
indikasi melawan hukum/tindak pidana
korupsi. Sasarannya adalah terungkap dan
terselesaikannya kasus-kasus
penyimpangan dan perbuatan melawan
hukum.
Sesuai dengan tugas, fungsi dan
kewenangan yang ditetapkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
Tentang BPKP, Deputi Bidang Pengawasan
Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum,
Keamanan, Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan telah menghasilkan beberapa
produk unggulan melalui pelaksanaaan
jenis pengawasan pre-emptif dan preventif
yang bermanfaat bagi pembenahan
manajemen pemerintahan yang berfokus
pada empat aspek permasalahan utama
(strategic issues), yaitu:
7 Pendahuluan 7
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
1. Pengawalan pembangunan nasional
(sektor wajib dan prioritas).
2. Peningkatan ruang fiskal.
3. Pengamanan aset Negara.
4. Perbaikan governance system.
D. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan BPKP Nomor 5
Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan tanggal 29 Maret 2019, struktur
organisasi Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
terdiri dari lima Direktorat yaitu:
1. Direktorat Pengawasan Bidang Pertahanan
dan Keamanan;
a. Subdirektorat Pengawasan Bidang
Pertahanan;
b. Subdirektorat Pengawasan Bidang
Keamanan;
c. Subdirektorat Perencanaan, Analisis,
Evaluasi, dan Pelaporan Hasil
Pengawasan Bidang Politik, Hukum,
Keamanan, Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan;
2. Direktorat Pengawasan Bidang Politik dan
Penegakan Hukum;
a. Subdirektorat Pengawasan Bidang
Politik;
b. Subdirektorat Pengawasan Bidang
Penegakan Hukum;
3. Direktorat Pengawasan Bidang Sosial dan
Penanganan Bencana;
a. Subdirektorat Pengawasan Bidang
Perlindungan Sosial;
b. Subdirektorat Pengawasan Bidang
Pemberdayaan Sosial dan
Penanganan Bencana;
4. Direktorat Pengawasan Bidang
Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Kebudayaan;
a. Subdirektorat Pengawasan Bidang
Pendidikan dan Kebudayaan;
b. Subdirektorat Pengawasan Bidang
Agama dan Pemberdayaan
Keluarga;
5. Direktorat Pengawasan Bidang
Pengembangan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Reformasi Birokrasi;
a. Subdirektorat Pengawasan Bidang
Pendidikan Tinggi, Riset, Ilmu
Pengetahuan, dan Teknologi;
b. Subdirektorat Pengawasan Bidang
Reformasi Birokrasi.
8 Pendahuluan 8
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Gambar 1. 1. Struktur Organisasi (existing)
STRUKTUR ORGANISASI DEPUTI BIDANG PIP POLHUKAM & PMK
9 Pendahuluan 9
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
E. Sumber Daya Manusia
Jumlah pegawai Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK per 31 Desember 2019
sebanyak 162 orang. Jika dibandingkan
dengan posisi per 31 Desember 2018
sebanyak 158 orang, maka secara total
terjadi kenaikan jumlah pegawai
sebanyak 4 orang (2,5%).
Dengan terbitnya Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, tugas dan fungsi BPKP
menjadi lebih luas cakupannya. Jumlah
dan jenis kegiatan pengawasan juga
bertambah dan semakin beragam,
sehingga dibutuhkan lebih banyak tenaga
fungsional auditor yang tidak hanya
kompeten di bidang Auditing dan
Akuntansi, tetapi bidang lainnya seperti
Ekonomi Makro, Manajemen atau Hukum.
Perbandingan jumlah pegawai dari tahun
2014 s.d. 2019 dalam bentuk grafik
sebagai berikut:
Gambar 1.2. Data Pegawai 2014 s.d. 2019
0
50
100
150
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan
Struktural Fungsional Auditor Staf/Fungsional Lainnya
10 Pendahuluan 10
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Posisi pegawai tahun 2019 (termasuk yang dipekerjakan di K/L) dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. Berdasarkan golongan
Jumlah pegawai sebanyak 162 orang dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1.1. Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan
Gol Ruang
Jumlah % A B C D E
IV 14 13 12 3 - 42 26%
III 18 45 9 34 - 106 65%
II - - 9 5 - 14 9%
Total 32 58 30 42 - 162
2. Berdasarkan pendidikan
Menurut jenjang pendidikan, pegawai Deputi PIP Bidang Polhukam PMK adalah sebagai
berikut:
Gambar 1.3. Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan
1,27%
29%
46,20%
18%
5,06%
Data Pegawai Berdasar Pendidikan
S3
S2
S1/DIV
D III
SLTA
11 Pendahuluan 11
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
3. Berdasarkan jabatan
Berdasarkan jabatan, kondisi pegawai per 31 Desember 2019 sebagai berikut:
Tabel 1.2 Mutasi Pegawai dalam Tahun 2018-2019
Uraian Posisi
31/12/2018
Mutasi Posisi
31/12/2019 Tambah Kurang
Struktural
– Eselon I 1 0 1 0
– Eselon II 4 1 1 4
– Eselon III 8 3 0 11
Fungsional Auditor
– Auditor Utama 0 1 0 1
– Auditor Madya 25 7 2 30
– Auditor Muda 40 0 13 27
– Auditor Pertama 41 10 0 51
– Auditor Penyelia 12 0 2 10
– Auditor Pelaksana Lanjutan 3 0 1 2
– Auditor Pelaksana 4 4 0 8
Fungsional Lainnya 8 0 3 5
Fungsional Umum 12 1 0 13
Jumlah 158 27 23 162
F. Sistematika Penyajian
Laporan Kinerja Deputi Bidang PIP
Bidang Politik, Hukum, Keamanan,
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Tahun 2019 melaporkan pencapaian
kinerja Deputi Bidang Pengawasan Instansi
Pemerintah Bidang Politik, Hukum,
Keamanan, Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan selama tahun 2019. Capaian
kinerja tahun 2019 diukur dan dinilai
berdasarkan Penetapan/ Perjanjian Kinerja
(Perkin) Tahun 2019 sebagai tolok ukur
keberhasilan tahunan organisasi. Perkin
sendiri merupakan penjabaran Renstra
Deputi Bidang Pengawasan Instansi
Pemerintah Bidang Politik, Hukum,
Keamanan, Pembangunan Manusia dan
12 Pendahuluan 12
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Kebudayaan Tahun 2015-2019.
Selanjutnya, analisis atas capaian kinerja
terhadap rencana kinerja tahun 2019
memungkinkan dilakukannya identifikasi
atas sejumlah celah kinerja (performance
gap) sebagai masukan bagi perbaikan
kinerja di masa datang. Dengan alur pikir
tersebut, sistematika penyajian Laporan
Kinerja Deputi Bidang Pengawasan Instansi
Pemerintah Bidang Politik, Hukum,
Keamanan, Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan Tahun 2019 dapat
diilustrasikan dalam Gambar berikut ini.
Gambar 1. 4 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Deputi Bidang Pengawasan Instansi
Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Tahun 2019
Rencana Strategis Perjanjian Kinerja 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja 13
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Bab II Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
A. Rencana Strategis 2015-2019
encana Strategis (Renstra)
pada dasarnya merupakan
dokumen perencanaan yang bersifat
taktis stratejik yang menjabarkan
strategi pelaksanaan tugas dan fungsi
yang akan dilaksanakan oleh Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK. Rencana
Strategis Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK mengacu pada Rencana Strategis
BPKP yang mencakup visi, misi, tujuan,
serta cara pencapaian tujuan tersebut
melalui program-program tahunan
dengan menciptakan, dan/atau
memberikan manfaat bagi pihak-pihak
yang berkepentingan (stakeholders)
melalui produk yang dihasilkannya.
Dalam rangka memenuhi
kebutuhan stakeholders, Renstra Revisi
BPKP 2015-2019 telah memuat
program-program dan kegiatan-
kegiatan yang telah, dan akan
dilaksanakan oleh Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK. Untuk Tahun Anggaran
2019, telah dilaksanakan program dan
R
Bab II Perencanaan Kinerja dan Perjanjian
Kinerja
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK Tahun 2019
14 14
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
kegiatan sesuai dengan Penetapan
Kinerja 2019 sebanyak satu program
teknis dan satu program dukungan
dengan indikator keberhasilan, yang
mendukung pelaksanaan tugas Deputi
PIP Bidang Polhukam PMK, dan
dijabarkan dalam kegiatan.
Seiring dengan berjalannya
waktu, dan merujuk pada Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, maka BPKP
dan Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
melakukan penajaman tujuan dan
sasaran strategis dan merekonstruksi
Indikator Kinerja Utama, sehingga sejak
tahun 2016, dapat disajikan
akuntabilitas pencapaian sasaran
strategis.
1. Pernyataan Visi
Melalui proses dan tahapan yang
melibatkan berbagai lapisan pegawai
hingga pimpinan tertingginya, Deputi
PIP Bidang Polhukam PMK menetapkan
suatu komitmen untuk mewujudkan
visi Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
ke depan yaitu:
“Auditor Internal Pemerintah RI
Berkelas Dunia untuk Meningkatkan
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan Nasional Bidang
Politik, Hukum, Keamanan,
Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan”
Pernyataan visi ini sekaligus
mengartikan bahwa visi Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK ini telah
konsisten dengan visi Presiden dan
BPKP yang telah berwujud menjadi visi
pembangunan nasional.
Visi Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK diharapkan menjadi acuan bagi
setiap pegawai Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK di semua tingkatan
untuk melaksanakan tugasnya ke satu
arah yang sama yaitu “Terwujudnya
Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berdasarkan Gotong
Royong”. Hal tersebut dapat dibuktikan
15 15
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
dari adanya persinggungan antara
peran Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK dengan beberapa agenda
prioritas Pembangunan Nasional
(NAWA CITA) antara lain agenda kedua
yang isinya adalah membuat
pemerintah selalu hadir dengan
membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya. Dalam lingkup yang lebih
spesifik, mempertimbangkan
perubahan yang dinamis serta tugas
dan fungsi yang dilaksanakannya,
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
mengambil peran penting yang
mengerucut sebagai Auditor Internal
Pemerintah RI yang Selalu Hadir dalam
Membangun Tata Kelola Pemerintahan
yang Bersih, Efektif dan Terpercaya.
2. Pernyataan Misi
Misi merupakan penjabaran
lebih lanjut visi dan berisi pernyataan
tentang apa yang akan dilakukan untuk
mencapai visi.
Misi Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK merupakan pengejawantahan
tugas dan fungsi yang diamanatkan
dalam peraturan perundang-
undangan, yaitu sebagai pelaksana
fungsi pengawasan intern
sebagaimana diamanatkan oleh
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008, Peraturan Presiden Nomor 192
Tahun 2014, serta Instruksi Presiden
Nomor 9 Tahun 2014, Wilayah tugas
dan kewenangan Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK juga dinyatakan dalam
Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002
tentang Komisi Pemberantasan Korupsi
dan Undang Undang Nomor 20 Tahun
1997 tentang Penerimaan Negara
Bukan Pajak. Rumusan misi Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK adalah:
1. Menyelenggarakan Pengawasan
Intern terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional guna
Mendukung Tata Kelola
Pemerintahan yang Bersih dan
Efektif;
16 16
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
2. Membina Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
yang Efektif; dan
3. Mengembangkan Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemerintah
yang Profesional dan Kompeten.
MISI PERTAMA DAN
PENJELASANNYA
Misi pertama Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK yaitu
“Menyelenggarakan Pengawasan
Intern terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional guna
Mendukung Tata Kelola
Pemerintahan yang Bersih dan
Efektif”. Misi ini mengandung dua hal
yaitu tugas dan fungsi Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK serta manfaat
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK.
Tugas dimaksud adalah “Pengawasan
intern terhadap akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan
pembangunan” dan manfaatnya yaitu
“mendukung tata kelola pemerintahan
yang bersih dan efektif.
Misi pertama Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK yaitu
“Menyelenggarakan Pengawasan
Intern terhadap Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional guna
Mendukung Tata Kelola
Pemerintahan yang Bersih dan
Efektif”. Misi ini mengandung dua hal
yaitu tugas dan fungsi Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK serta manfaat
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK.
Tugas dimaksud adalah “Pengawasan
intern terhadap akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan
pembangunan” dan manfaatnya yaitu
“mendukung tata kelola
pemerintahan yang bersih dan
efektif”.
Pengawasan Intern Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan (Tugas dan Fungsi)
1) Akuntabilitas
Pengawasan Intern Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan dalam misi ini akan
bermuara pada pemberian informasi
assurance dan rekomendasi atas
penyelenggaraan akuntabilitas
pengelolaan keuangan Negara dan
17 17
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
pembangunan nasional. Prinsip dari
akuntabilitas adalah kesiapan
pemerintah untuk merespon
pertanyaan (scrutiny) masyarakat dan
stakeholder lainnya tentang
pelaksanaan mandat dan penggunaan
sumber daya yang diamanatkan
kepada penyelenggara pemerintahan.
Akuntabilitas terdiri dari lima dimensi
pengukuran yaitu:
a. Transparency, yaitu organisasi
mengungkapkan fakta mengenai
kinerjanya;
b. Liability, yaitu organisasi berani
menghadapi konsekuensi dari
kinerjanya;
c. Controllability, yaitu organisasi
mengerjakan apa yang diinginkan oleh
prinsipalnya, yaitu DPR, Presiden dan
masyarakat;
d. Responsibility, yaitu organisasi taat
pada peraturan perundang-undangan;
e. Responsiveness, yaitu organisasi
dapat memenuhi harapan yang
sesungguhnya sesuai dengan
permintaan atau kebutuhan.
Pembinaan kapabilitas pengawasan
intern pemerintah pada instansi pusat
bidang politik, hukum, keamanan,
pembangunan manusia, dan
kebudayaan;
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor
192 Tahun 2014, serta peraturan
perundang-undangan lainnya tentang
fungsi pengawasan, Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK menjadi mitra kerja Menteri
dan Kepala Lembaga melalui jasa assurance
dan jasa consultancy. Jasa assurance
mencakup pemberian informasi kepada
Presiden tentang capaian pelaksanaan tugas
dari para mitra kerja Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK tersebut. Sedangkan jasa
consultancy berwujud rekomendasi yang
mempunyai daya ungkit dalam peningkatan
kinerja K/L sebagai mitra kerja Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK. Perwujudan peran
pengawasan intern tersebut sekurang-
kurangnya harus memberikan keyakinan
yang memadai melalui informasi assurance
atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan
efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi
pemerintah dan sasaran pembangunan
nasional. Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
harus berperan aktif dalam memberikan
peringatan dini (early warning system)
terhadap kemungkinan terjadinya
penyimpangan atau kecurangan,
18 18
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
inefektivitas manajemen risiko, kurang
memadainya kualitas proses tata kelola
penyelenggaraan pemerintahan, dan risiko
tidak tercapainya Sasaran Pembangunan
Nasional dalam RPJMN 2015 - 2019.
Kegiatan assurance dan consultancy
mengacu kepada Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008, Peraturan Presiden
Nomor 192 Tahun 2014 dan Instruksi
Presiden Nomor 9 Tahun 2014. Peratuan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 memberi
batasan pengawasan intern sebagai seluruh
proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi
organisasi dalam rangka memberikan
keyakinan yang memadai bahwa kegiatan
telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur
yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien untuk kepentingan pimpinan dalam
mewujudkan tata kepemerintahan yang
baik.
2) Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan
Sebagai auditor internal yang
bertanggung jawab kepada Presiden, BPKP
khususnya Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK melaksanakan fungsi pengawasan
intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan. Dalam
periode sebelumnya fokus pengawasannya
banyak diarahkan pada aspek pengelolaan
keuangan antara lain meliputi: pelaporan
keuangan dan kebijakan fiskal, maka pada
periode 2015 - 2019, sesuai misi ini, sasaran
program pengawasan intern Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK termasuk mengawal
dan mendorong bagaimana program
pembangunan nasional dapat mencapai
tujuannya dengan efektif dan efisien.
3) Pengelolaan Keuangan Negara
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan mengikuti kerangka
APBN. Dalam hal pengelolaan keuangan,
pengawasan intern Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK akan berupaya
meningkatkan kualitas akuntabilitas
Presiden sebagai pemegang kekuasaan
pemerintahan tertinggi di bidang keuangan
dan atau Menteri Keuangan selaku
Bendahara Umum Negara.
Dalam hal pengawasan intern atas
kualitas pelaporan, Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK mendorong mitra kerjanya
untuk memenuhi persyaratan minimal
kualitas laporan keuangan (LK) yang
19 19
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
direpresentasikan oleh opini WTP dari audit
BPK atas LK K/L mitra kerja Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK. Kegiatan
pengawasan intern ini diprioritaskan bagi
K/L yang LK-nya belum mendapatkan opini
WTP dari BPK.
Pengawasan intern atas kualitas
kebijakan fiskal diarahkan baik kepada
penerimaan negara dan belanja negara
termasuk kebijakan yang diterapkan untuk
mengalokasikan belanja negara dan
kebijakan pembiayaan. Dalam kaitan ini
pengawasan intern diarahkan untuk
menghasilkan rekomendasi perbaikan
kebijakan Kebendaharaan Umum Negara
baik dari substansi formulasi maupun
implementasi kebijakan pengelolaan
keuangan negara. Kegiatan pengawasan
atas pengelolaan keuangan negara ini akan
mencakup antara lain kebijakan: (a)
Pengawasan terhadap Peningkatan
Penerimaan Negara untuk meningkatkan
ruang fiskal dan (b) Perencanaan dan
Pelaksanaan Pemanfaatan Aset dan
Kekayaan Negara.
4) Pengelolaan Pembangunan Nasional
Terkait dengan pembangunan
nasional, pengawasan intern dilakukan
secara menyeluruh mengikuti tahapan
pengelolaan keuangan negara, namun
fokus pada implementasi strategi
pembangunan nasional. Strategi
pembangunan nasional membedakan tiga
dimensi pembangunan, yaitu: (1) dimensi
pembangunan manusia yang sifatnya
wajib, (2) dimensi pembangunan sektor
unggulan yang sifatnya prioritas; dan (3)
dimensi pemerataan dan kewilayahan.
Untuk melaksanakan strategi ini perlu
menciptakan kondisi pendukung sebagai
prasyarat minimal yang harus terpenuhi.
Indikator pencapaian sasaran strategi
pembangunan tersebut dituangkan dalam
Sasaran Pokok Pembangunan RPJMN 2015
- 2019.
Dalam APBN 2019, maupun RPJMN
2015-2019 terdapat beberapa program
lintas bidang dimana sasaran pokok
program pembangunan tersebut dirancang
dilaksanakan oleh satu atau lebih K/L.
Dalam hal ini, Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK akan memastikan sejauh mana
program lintas bidang tersebut dijalankan
secara terintegrasi dalam rangka mencapai
tujuan dari program lintas bidang tersebut.
Arah Pengawasan Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK selanjutnya adalah
20 20
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
melaksanakan pemantauan, evaluasi dan
pengawasan sinergis bersama APIP K/L
untuk mengawal pencapaian Sasaran
Program yang bersifat program lintas
bidang dalam RPJMN.
Dengan kebijakan ini, pengawasan
nasional pemerintah diarahkan untuk
melakukan pengawasan keuangan negara
dan pembangunan nasional secara
komprehensif, sinergis dan integratif.
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK bersama
APIP terkait mengawal pencapaian sasaran
pembangunan lintas sektor dalam RPJMN,
APIP mengawal pencapaian sasaran
pembangunan terkait K/L-nya masing-
masing, sedangkan Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK meningkatkan kapabilitas
pengawasan intern APIP.
Pengawasan intern terhadap tahapan
penyelenggaraan kegiatan pembangunan
juga mengikuti fungsi manajerial, mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, sampai dengan
pertanggungjawaban. Pengawasan intern
diarahkan untuk memastikan bahwa
pengendalian intern sebagai proses yang
integral dengan kegiatan utama. Tindakan
manajemen dalam tahapan ini harus
dirancang dan dilakukan secara memadai
yang melibatkan semua pihak untuk
mencapai tujuan kegiatan, dalam kerangka
pengelolaan keuangan negara melalui
pelaksanaan kegiatan secara efisien dan
efektif. Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
berupaya memberi kepastian bahwa
penyelenggaraan pembangunan telah
memenuhi aspek ketaatan, kehematan,
efisiensi, dan efektivitas dalam mencapai
Sasaran Pokok Pembangunan dalam
RPJMN 2015 - 2019.
Fokus pengawasan pada sasaran
pembangunan nasional harus konsisten
dan sejalan dengan amanah pengawasan
yang ditugaskan kepada Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK yaitu program atau
kegiatan yang bersifat lintas sektor. Dengan
melakukan pengawasan intern yang fokus
pada pembangunan nasional dan yang
menjadi prioritas dan perhatian
pemerintah, Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK diharapkan dapat berkontribusi pada
pencapaian tujuan pemerintah dan
pembangunan yaitu peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Tiga Strategi Pembangunan Nasional,
Sembilan Agenda Prioritas (Nawacita) dan
21 21
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
Enam Sasaran Pokok Pembangunan
merupakan sarana untuk mewujudkan
tujuan pemerintah. Dalam program ini
terdapat dua atau lebih K/L yang
bertanggung jawab mengelola keuangan
untuk pembangunan nasional. Masing-
masing dibebankan tanggung jawab untuk
menyukseskan tujuan pembangunan
nasional. Tanggung jawab ini mengikuti
struktur dan birokrasi K/L sesuai dengan
kewenangan masing-masing. Pelaksanaan
kewenangan ini sering menghambat
sinergisitas yang pada akhirnya
menghambat pencapaian tujuan semula.
Kehadiran peran pengawasan intern yang
berkualitas dari Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK diharapkan dapat
menghasilkan rekomendasi untuk
peningkatan kinerja program
pembangunan pusat.
Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih dan
Efektif (Manfaat)
Pengawasan intern terhadap
akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan diselenggarakan untuk
mendukung tata kelola pemerintah yang
bersih dan efektif. Pengawasan intern
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK diarahkan
untuk memastikan bahwa governance
process dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan telah
berjalan secara partisipatif, akuntabel,
transparan dan efektif. Di samping itu,
terdapat struktur organisasi dan mekanisme
yang melibatkan stakeholder kunci dalam
menetapkan dan mengawasi (oversee)
tujuan pemerintah. Masyarakat juga diberi
akses yang cukup terhadap informasi
anggaran dan target pemerintahan dan
pembangunan serta laporan
pertanggungjawaban yang memungkinkan
mereka mengetahui sejauh mana tujuan
pemerintahan dan pembangunan tercapai.
Dengan kerangka transparansi tersebut,
para penyelenggara pemerintahan
menyiapkan diri untuk menjelaskan capaian
targetnya dan menjelaskan jika terjadi
kegagalan, alasan kegagalan pengelolaan
keuangan dan pembangunan atau
menjelaskan ukuran pencapaian efektivitas
pencapaian tujuan dimaksud. Dengan
menjaga partisipasi masyarakat,
transparansi dan akuntabilitas tersebut
diharapkan tercipta tata kelola
pemerintahan yang bersih dan efektif.
22 22
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
MISI KEDUA DAN PENJELASANNYA
Misi kedua Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK yaitu “Membina
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah yang Efektif”. Misi dua
ini terkait erat dengan Misi Satu. Untuk
menjamin pelaksanaan seluruh program
dan kegiatan adalah dalam rangka
mencapai tujuan suatu organisasi,
termasuk organisasi pemerintahan dan
pembangunan, dibutuhkan suatu sistem
pengendalian intern yang dapat memberi
keyakinan yang memadai bahwa kegiatan
berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan
pelaporan keuangan yang handal,
penanganan aset yang aman dan taat
terhadap peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor
60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud
adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut,
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK diberikan
mandat untuk melakukan pembinaan
penyelenggaraan SPIP pada K/L bidang
Polhukam PMK.
Pada periode 2015 – 2019,
pembinaan penyelenggaraan SPIP
diarahkan untuk meningkatkan maturitas
SPIP di tingkat K/L dan diharapkan juga
pada tingkat program (prioritas)
pembangunan nasional. Penyelenggaraan
SPIP K/L menjadi tanggung jawab masing-
masing K/L yang bersangkutan. Sebagai
pembina penyelenggaraan SPIP, maka
seluruh insan pengawasan di Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK diarahkan untuk
meningkatkan kualitas pembinaan dari
sekedar pelaksanaan tugas penyusunan
pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi
pengawal implementasi seluruh elemen
SPIP di seluruh kegiatan utama dan
tindakan manajemen K/L. Hal tersebut
dilakukan dengan membudayakan
pengenalan dan pengendalian risiko oleh
semua personel dan pimpinan dalam
pelaksanaan kegiatan utamanya yang
dituangkan dalam kebijakan dan prosedur
pelaksanaan kegiatan (SOP).
Pengkomunikasian dan evaluasi reguler
terhadap konsistensi kebijakan dan
pelaksanaan kegiatan sesuai SOP
diharapkan menyadarkan personel dan
pimpinan akan pencapaian tujuan
pemerintahan dan pembangunan, yang
pada akhirnya akan meningkatkan
kematangan implementasi SPIP secara
keseluruhan di K/L.
Dengan demikian, misi pembinaan
penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung
23 23
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
dengan misi pertama yaitu pengawasan
intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan guna
mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang bersih dan efektif. Akan tetapi,
terdapat perbedaan karakteristik di antara
keduanya. Misi pertama menyangkut
penggunaan sumber daya pengawasan
untuk penyelenggaraan fungsi
pengawasan keuangan dan pembangunan
(pengawasan fungsional), sedangkan misi
kedua menyangkut penggunaan sumber
daya pengawasan untuk membangun
sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal ini
Sistem Pengendalian Intern. Sistem
pengendalian intern, yang dalam
sejarahnya m bentuk lanjutan dari
pengawasan melekat.
MISI KETIGA DAN PENJELASANNYA
Misi ketiga Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK yaitu “Mengembangkan
Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
yang Profesional dan Kompeten”. Misi ini
juga terkait dengan Misi pertama dan Misi
kedua. Salah satu unsur penting SPIP, yaitu
Lingkungan Pengendalian, mewajibkan
setiap pimpinan instansi pemerintah untuk
membentuk dan memelihara lingkungan
pengendalian yang menimbulkan perilaku
positif dan kondusif untuk menerapkan
budaya pengendalian di lingkungan
organisasinya. Upaya pembentukan budaya
kendali ini antara lain diselenggarakan
melalui perwujudan peran aparat
pengawasan intern pemerintah (APIP) yang
efektif. Untuk mewujudkan peran APIP
sebagai aparat pengawasan intern
diperlukan kapabilitas untuk menjalankan
tugas dan fungsinya.
Melanjutkan pembinaan yang telah
dilaksanakan pada periode sebelumnya,
tugas dan fungsi pengembangan
kapabilitas pengawasan intern tersebut,
sesuai dengan Peraturan Pemerintah 60
Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan
kapabilitas APIP. Kapabilitas APIP diarahkan
untuk peningkatan kapasitas organisasi
APIP maupun peningkatan kompetensi
auditornya. Peningkatan kapabilitas APIP
diarahkan pada peningkatan enam elemen
kapabilitas APIP yaitu (a) peran APIP dalam
organisasi; (b) pola pengembangan auditor
APIP; (c) praktik profesionalisme
pengawasan intern; (d) eksistensi
manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e)
kualitas hubungan Inspektur dengan
pimpinan/atasan dan pimpinan satuan
24 24
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
kerja lainnya; dan (f) struktur tata kelola
APIP termasuk kualitas independensi APIP.
3. Tujuan Strategis
Tujuan merupakan pengejawantahan
visi dan misi yang telah ditetapkan, dan
berorientasi pada operasionalisasi visi dan
misi.
Dalam menyelenggarakan misinya,
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
menetapkan tiga tujuan strategis, yaitu
kondisi yang ingin dicapai oleh Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK pada tahun 2019
yaitu:
1. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih
dan Efektif;
2. Peningkatan Efektivitas
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah; dan
3. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan
Intern Pemerintah yang Profesional
dan Kompeten.
4. Sasaran Strategis
Sasaran strategis merupakan
penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang
dirumuskan secara spesifik dan terukur
untuk dapat dicapai dalam kurun waktu
lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana
tujuan, sasaran strategis merupakan
kondisi yang diharapkan dalam kurun
waktu tertentu; sasaran strategis
merupakan ukuran pencapaian dari tujuan.
Dengan pengertian ini, dan dikaitkan
dengan tujuannya, sasaran strategis
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK untuk
tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut:
1. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional;
2. Meningkatnya Maturitas Sistem
Pengendalian Intern pada
Kementerian/Lembaga dan Program
Prioritas Pembangunan Nasional;
3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan
Intern Pemerintah pada
Kementerian/Lembaga.
25 25
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran
strategis Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
untuk tahun 2015-2019 adalah
sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.
d. Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi;
e. Peningkatan Kapasitas Pengawasan
Intern yang mendukung Sinergi
Pengawasan Program Pemerintah;
f. Penguatan penerapan SPI/Governance
Program Pemerintah (Wajib, Prioritas
& Pendukung) dan SPI KLPK
(Kementerian, Lembaga, Pemda dan
Korporasi).
5. Indikator Kinerja Utama (IKU)
Indikator kinerja utama (IKU) Deputi
PIP Bidang Polhukam PMK merupakan
indikator kinerja yang berada pada
perspektif manfaat bagi stakeholders yang
menunjukkan peran utama Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK dalam pengawasan
akuntabilitas keuangan negara dan
pembinaan penyelenggaraan SPIP.
IKU Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
merupakan ukuran keberhasilan dari
tujuan dan sasaran strategis Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK. Penetapan
indikator dilakukan dengan
mempertimbangkan tujuan dan sasaran
strategis dan kegiatan-kegiatan yang
mendukung tujuan strategis. Indikator ini
digunakan untuk mengukur keberhasilan
sasaran strategis, sedangkan keberhasilan
kegiatan diukur dengan menggunakan
indikator keluaran (output).
Keterkaitan antara Tujuan, Sasaran
Strategis dan Indikator-indikator kinerja
utama pada Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai
berikut:
26 26
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
Tabel 2. 1. Indikator Kinerja Utama Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2015-2019
No Indikator Kinerja Utama (IKU)
Tujuan 1: Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif
Sasaran Strategis 1. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan Nasional
IKU 1 Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Program
Prioritas dalam Nawa Cita
Tujuan 2: Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah
Sasaran Strategis 2. Meningkatnya Maturitas SPIP Instansi Pemerintah Bidang
Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
IKU 2 Level Maturitas SPIP Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan,
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Level 3)
Tujuan 3: Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten.
Sasaran Strategis 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Instansi
Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
IKU 3 Level Kapabilitas APIP Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan,
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Level 3)
Sedangkan terhadap sasaran strategis
dan indikator kinerja utama di atas, Deputi
PIP Bidang Polhukam PMK memiliki target
Tahun 2019 dan cara pengukuran dapat
dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut:
27 27
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
Tabel 2. 2. Target dan Cara Pengukuran Indikator Kinerja Utama
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK Tahun 2019
6. Program dan Kegiatan
BPKP melaksanakan program dan
kegiatan berdasarkan tugas dan fungsinya
sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Program dan kegiatan
selama lima tahun didasarkan pada
mandat yang diperoleh dari Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008,
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun
2014, serta Instruksi Presiden Nomor 9
Tahun 2014. Wilayah tugas dan
kewenangan Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK juga dinyatakan dalam Undang
Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Korupsi dan
Undang Undang Nomor 20 Tahun 1997
tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak.
Penyusunan program dan kegiatan
pada Renstra Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK tahun 2015-2019 mengacu pada
program dan kegiatan yang diterapkan
dalam penyusunan RPJMN tahun 2015-
2019 dan Renstra BPKP tahun 2015-2019.
Program didefinisikan sebagai instrumen
kebijakan yang berisi satu atau lebih
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET CARA PENGUKURAN
SATUAN JUMLAH
1 2 3 4 5
1. Meningkatnya
Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan dan
Pembangunan
Nasional
1.1 Indeks Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan
Program Prioritas dalam
Nawa Cita
Skala
1-5
3 Rata-rata dari skor AP3N
Kegiatan Prioritas Penguatan
Pelaksanaan
Bantuan Tunai Bersyarat;
Kegiatan Prioritas Surveilans,
Imunisasi, dan Karantina
Kesehatan; Kegiatan Prioritas
Penyediaan Layanan Dasar
2. MeningkatnyaMaturi
tas SPIP
2.1 Maturitas SPIP K/L(Level
3)
% 89 Persentase Maturitas SPIP
Level 3 dibandingkan
dengan Populasi K/L
Deputi
3. Meningkatnya
Kapabilitas
Pengawasan Intern
Pemerintah K/L
3.1 Kapabilitas APIP K/L
(Level 3)
% 87 Persentase Level 3 K/L
IACM atas Populasi K/L di
Deputi
28 28
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta
memperoleh alokasi anggaran, dan/atau
kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan
oleh K/L.
Dengan mempertimbangkan re-
strukturisasi program yang dirancang oleh
Bappenas dan Renstra BPKP tahun 2015-
2019, Renstra Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK berisi program, yaitu:
1. Program pengawasan intern
akuntabilitas keuangan negara dan
pembangunan nasional serta
pembinaan penyelenggaraan sistem
pengendalian intern pemerintah
(Program 06);
2. Program dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya
(Program 01).
Program 01 bersifat generik antar K/L
yaitu, Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Deputi
PIP Bidang Polhukam PMK. Program ini
ditujukan untuk memastikan terciptanya
kondisi yang diperlukan dalam
melaksanakan tugas teknis pengawasan
oleh kedeputian. Baik program teknis
pengawasan (Program 06) maupun
program dukungan (Program 01) akan
dilaksanakan dalam bentuk kegiatan-
kegiatan oleh unit kerja atau satuan kerja
di lingkungan BPKP.
Program Teknis Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK adalah tunggal yaitu
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan
Nasional serta Pembinaan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah. Program
tunggal ini konsisten dengan eselonisasi
tunggal di BPKP. Dalam rangka lebih
menyelaraskan seluruh aktivitas sesuai
dengan bidang pengawasan masing-
masing unit kedeputian, program indikatif
dibagikan ke subprogram Pengawasan
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK. Dari
Program Pengawasan Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK hasil restrukturisasi
program dan kegiatan, yaitu Program
Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan
Nasional serta Pembinaan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
dirumuskan 6 subprogram dengan uraian
sebagai berikut:
1. Subprogram Pengawasan Akuntabilitas
Pelaporan Keuangan
29 29
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
Subprogram ini merupakan seluruh
aktivitas pengawasan yang saling
berkaitan baik assurance maupun
consulting yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan di
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah dalam mewujudkan opini atas
Laporan Keuangan.
2. Subprogram Pengawasan
Kebendaharaan Umum Negara
Subprogram ini merupakan seluruh
aktivitas pengawasan yang saling
berkaitan baik assurance dan consulting
yang berkaitan dengan peran Kementerian
Keuangan selaku Bendahara Umum
Negara dan peran K/L dalam pengelolaan
keuangan yang bersifat strategis, antara
lain: penerimaan negara, alokasi anggaran,
pengelolaan aset dan kekayaan negara.
3. Subprogram Pengawasan Pendidikan
dan Kesehatan, serta Fokus
Pembangunan Nasional Lainnya.
Subprogram ini merupakan seluruh
aktivitas pengawasan yang saling
berkaitan baik assurance dan consulting
yang berkaitan dengan pembangunan
yang strategis yang memberikan
aksesibilitas bagi masyarakat atas
beberapa kebutuhan pelayanan dasar dan
pengawasan strategis lainnya yang
berorientasi pada kesejahteraan
masyarakat dan perekonomian rakyat.
4. Subprogram Pembinaan SPIP Program
Prioritas Nasional (Pendidikan dan
Kesehatan serta Fokus Pembangunan
Nasional Lainnya).
Subprogram ini merupakan seluruh
aktivitas pengawasan yang saling
berkaitan baik assurance maupun
consulting dalam membina terwujudnya
efektivitas SPIP pada program lintas.
5. Subprogram Pembinaan SPIP K/L
Subprogram ini merupakan seluruh
aktivitas pengawasan yang saling
berkaitan baik assurance maupun
consulting dalam membina terwujudnya
efektivitas SPIP pada K/L.
6. Subprogram Pembinaan Kapabilitas
Pengawasan Intern K/L
Subprogram ini merupakan seluruh
aktivitas pengawasan yang saling
berkaitan baik assurance dan consulting
yang berkaitan dengan pembinaan
kapabilitas APIP K/L baik pembinaan
Jabatan Fungsional Auditor maupun tata
kelola APIP.
30 30
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
Dari program dan sub program
tersebut selanjutnya disusun kegiatan-
kegiatan. Kegiatan merupakan bagian dari
program yang dilaksanakan oleh satuan
kerja setingkat eselon 2 yang terdiri dari
sekumpulan tindakan pengerahan sumber
daya berupa personil, barang modal
termasuk peralatan dan teknologi, dana
dan atau kombinasi dari beberapa atau
kesemua jenis sumber daya tersebut
sebagai masukan (input) untuk
menghasilkan keluaran (output) dalam
bentuk barang/jasa.
Untuk menjaga konsistensi
nomenklatur perencanaan dan
penganggaran, kegiatan pengawasan
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
disesuaikan dengan nomenklatur yang
rumusannya mencerminkan tugas dan
fungsi eselon II/satker yang berisi
komponen kegiatan untuk mencapai
keluaran dengan indikator kinerja yang
terukur. Kegiatan dari masing-masing
eselon II teknis akan menghasilkan
rekomendasi sebagai indikator kinerja
pengawasannya. Rekomendasi dihasilkan
melalui pelaksanaan komponen kegiatan,
baik komponen teknis pengawasan
dengan menggunakan berbagai alat
(tools) pengawasan seperti audit, reviu,
evaluasi, pemantauan maupun komponen
yang mendukung langsung kegiatan
seperti penyusunan dan diseminasi
pedoman, pemantauan pelaksanaan
pengawasan, tabulasi dan lain-lain. Selain
itu, terdapat pelaksanaan dukungan
pengawasan meliputi penyiapan kultur
organisasi, penyiapan profesionalisme
SDM, penyiapan SOP pelaksanaan
kegiatan, penyiapan sarana dan prasarana
dan lain-lain yang mendukung secara tidak
langsung kegiatan teknis pengawasan.
Penyediaan sarana dan prasarana
pengawasan juga termasuk di dalamnya.
Konsisten dengan nomenklatur
perencanaan dan penganggaran, terdapat
4 kegiatan pengawasan (program 06) dan
1 kegiatan dukungan manajemen dan
pelaksanaan tugas teknis lainnya (program
01) di lingkungan Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK, yaitu:
1. Pengendalian / Pelaksanaan
Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan
Nasional serta Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP
31 31
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
Kementerian/Lembaga Bidang
Pertahanan dan Keamanan;
2. Pengendalian / Pelaksanaan
Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan
Nasional serta Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP
Kementerian/Lembaga Bidang
Penegakan Hukum dan Sekretariat
Lembaga Tinggi Negara;
3. Pengendalian / Pelaksanaan
Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan
Nasional serta Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP
Kementerian/Lembaga Bidang
Kesejahteraan Rakyat;
4. Pengendalian / Pelaksanaan
Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan
Nasional serta Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP
Kementerian/Lembaga Bidang
Polsoskam Lainnya;
5. Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK.
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Dalam Tahun Anggaran 2019, Deputi
PIP Bidang Polhukam PMK merencanakan
akan melaksanakan program dan kegiatan
sebagaimana tertuang dalam Formulir RKT.
Program dan kegiatan tersebut merupakan
penetapan kinerja program Tahun 2019.
Pada tahun 2019, perjanjian kinerja
disesuaikan dengan Renstra, perjanjian
kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja
yang memuat 3 indikator kinerja utama
yang digunakan untuk mengukur
tercapainya delapan sasaran strategis dapat
dilihat pada Tabel 2.3.
32 32
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
Tabel 2. 3. Perjanjian Kinerja Deputi PIP Bidang Polhukam PMK Tahun 2019
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA
Reff. IKU
Sasaran
Strategis
TARGET 2019
Cara Pengukuran
Satuan Jumlah
1 2 3 4 5 6
1
.
Perbaikan pengelolaan
program Prioritas Nasional
dan Pengelolaan Keuangan
Negara Bidang Polhukam
dan Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
1.1 Persentase Program Polhukam
dan PMK yang memperoleh
Indeks Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Program
Prioritas dengan level 2
1.1 % 100 Level yang sesuai
dengan rata-rata skor
program/ kegiatan/
proyek prioritas yang
diukur indeks AP3N
TA 2019.
2
.
Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP K/L Bidang
Polhukam dan
Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
2.1 Persentase K/L Bidang
Polhukam dan PMK dengan
Maturitas SPIP Level 3
2.1 % 89 Persentase Maturitas
SPIP Level 3
dibandingkan dengan
Populasi K/L Deputi
2.2 Persentase K/L Bidang
Polhukam dan PMK dengan
Maturitas SPIP Level 2
2.1 % 9 Persentase Maturitas
SPIP Level 2
dibandingkan dengan
Populasi K/L Deputi
3 Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern K/L
Bidang Polhukam dan
Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
3.1 Persentase APIP Instansi
Pemerintah (K/L) Bidang
Polhukam dan PMK dengan
Kapabilitas Level 3
3.1 % 87 Persentase Level 3 K/L
IACM atas Populasi
K/L di Deputi
3.2 Persentase APIP Instansi
Pemerintah (K/L) Bidang
Polhukam dan PMK dengan
Kapabilitas Level 2
3.1 % 9 Persentase Level 2 K/L
IACM atas Populasi
K/L di Deputi
Mengacu pada Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008, Penetapan Kinerja
Tahun 2019 Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK, mencakup satu program utama yang
harus diemban dalam pencapaian tujuan
BPKP, yaitu Program Peningkatan
Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur
Negara Melalui Penyelenggaraan
Pemeriksaan dan Pengawasan Bidang
Polhukam PMK serta Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP).
Setiap program dan kegiatan dalam
Renstra kemudian dinyatakan dalam suatu
indikator kinerja yang spesifik, terukur,
dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu.
Hanya dengan indikator kinerja yang
memenuhi kelima karakteristik kualitatif
33 33
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
inilah keberhasilan pencapaian program dan
kegiatan dapat dilakukan. Keberhasilan
program diukur dengan indikator hasil
(outcome), sedangkan keberhasilan
kegiatan diukur dengan menggunakan
indikator keluaran (output). Penetapan
indikator program dilakukan dengan
mempertimbangkan tujuan program dan
kegiatan-kegiatan yang mendukung
program tersebut.
Indikator kinerja utama Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK merupakan indikator
kinerja yang berada pada perspektif
manfaat bagi stakeholders yang
menunjukkan peran utama Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK dalam pengawasan
akuntabilitas keuangan negara dan
pembinaan SPIP. Indikator-indikator kinerja
utama Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
dengan target tahun 2019 seperti Tabel 2.3
di atas.
Akuntabilitas Kinerja 34
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Bab I Pendahuluan
A. Ringkasan Capaian Sasaran Strategis
engukuran capaian kinerja
tahun 2019 merupakan
bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas
kinerja tahunan Deputi PIP Bidang Politik,
Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan (Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK).
Pengukuran kinerja dilakukan
dengan membandingkan realisasi
pelaksanaan tugas Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK Tahun 2019 dengan target
kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen
perjanjian kinerja Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK Tahun 2019. Rumus yang
digunakan untuk menghitung persentase
pencapaian target kinerja sesuai Surat
Sekretaris Utama Nomor S-
2571/SU/01/2019 tanggal 18 November
2019 hal Petunjuk Penyusunan Laporan
Kinerja (LKj) Tahun 2019 terdiri dari dua
jenis, yaitu: terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Rumus bagi IKU yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih
tinggi dari nilai target yang ditetapkan
P
Bab III
Akuntabilitas Kinerja
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK Tahun 2019
353535 Akuntabilitas Kinerja 35
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Persentase Pencapaian Kinerja =Realisasi
Rencana× 100% ……..(Rumus 1)
2. IKU yang menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih kecil dari
nilai target yang ditetapkan, yaitu IKU Maturitas SPIP dan kapabilitas APIP K/L level 2
dilakukan dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Indikator Kinerja Utama Maturitas SPIP dan Kapabilitas APIP di
Lingkungan Deputi Bidang PIP Bidang Polhukam & PMK
Kasus Kondisi
Rumus Capaian Kinerja
yang Digunakan
Realisasi Lv 2 Realisasi Lv 3 Tambahan
1. Tidak mencapai target
(< 100%)
Tidak Mencapai
Target (<100%)
Rumus 1 (Capaian Lv 2
tidak mencapai 100%)
2. Mencapai (melampaui
target (≥ 100%)
Tidak Mencapai
Target (<100%)
Capaian Lv 2 ditetapkan
100% (tidak boleh lebih
dari 100%)
3. Realisasi Lv 2 lebih
kecil dari target (<
100%, karena K/L
target Lv 2 ternyata
naik menjadi Lv 3)
Melampaui target (>
100%)
Level 2+3 = 100%
(tidak ada Level 0/1)
Rumus 2 (Capaian Lv 2
melebihi 100%)
4. Tidak mencapai target
(< 100%)
Mencapai/melampaui
target (≥ 100%)
Level 2+3 ≠ 100%
(masih ada Level
0/1)
Rumus 1 (Capaian Lv 2
tidak mencapai 100%)
5. Realisasi Level 2 lebih
kecil dari target (<
100%)
Melampaui target (≥
100%)
Level 2+3 ≠ 100%
% Real Lv 2+3 ≥ %
target Lv 2+3
Rumus 2 (Capaian Lv 2
melebihi 100%)
6. Mencapai (melampaui
target (≥ 100%)
Mencapai/melampaui
target (≥ 100%)
Rumus 1 (Capaian Lv 2
sama/melebihi 100%)
7. =100% =100% Rumus 1 Capaian = 100%
Berdasarkan hasil pengukuran
kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap
indikator kinerja untuk mengidentifikasi
faktor yang mendukung keberhasilan dan
kendala pencapaian kinerja. Faktor
pendukung keberhasilan dan kendala
yang menghambat pencapaian target
kinerja dicermati dan dipelajari guna
perbaikan pelaksanaan program/kegiatan
di masa yang akan datang.
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 2: 2 × 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 − 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖
𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 × 100%
363636 Akuntabilitas Kinerja 36
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Dalam evaluasi kinerja juga
dilakukan pembandingan kinerja yang
meliputi pembandingan antara realisasi
kinerja dengan target tahun berjalan,
realisasi kinerja tahun berjalan dengan
realisasi tahun lalu, dan pembandingan
lain yang diperlukan.
Selain itu, dalam evaluasi kinerja
dilakukan pula analisis efisiensi dengan
cara membandingkan proporsi capaian
kinerja dengan proporsi penggunaan
sumber daya, baik dana maupun sumber
daya manusia, yang dalam hal ini
direpresentasikan dengan Orang/Hari
(OH). Efisiensi sumber daya terjadi
manakala capaian kinerja output lebih
tinggi dari pada capaian penggunaan
sumber daya, baik dana maupun OH.
Analisis efisiensi dilakukan terpisah antara
sumber daya keuangan dan sumber daya
manusia.
Dalam rencana strategis tahun
2015-2019, BPKP menetapkan tiga tujuan,
yaitu kondisi yang ingin dicapai oleh BPKP
pada tahun 2019, tujuan ini diturunkan
dalam tujuan Deputi Bidang PIP Bidang
Polhukam PMK yaitu:
1) Peningkatan Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih
dan Efektif;
2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggar
aan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah; dan
3) Peningkatan Kapabilitas Pengawasan
Intern Pemerintah yang Profesional
dan Kompeten
Ukuran keberhasilan pencapaian
tujuan Deputi Bidang PIP Bidang
Polhukam PMK, linear dengan ukuran
keberhasilan pencapaian sasaran
strategisnya, oleh karena itu, pengukuran
keberhasilan pencapaian tujuan
menggunakan indikator yang sama
dengan indikator sasaran strategis BPKP.
Realisasi pencapaian sasaran strategis
tahun 2019, secara ringkas diikhtisarkan
capaian kinerja Deputi Bidang PIP Bidang
Polhukam PMK tahun 2019 dalam
Gambar 3.1 sebagai berikut:
373737 Akuntabilitas Kinerja 37
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Gambar 3.1. Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama
Perincian capaian IKU Deputi Bidang PIP Bidang Polhukam dan PMK dapat dilihat pada
Lampiran 1.
1. Capaian Sasaran Strategis
Analisis capaian kinerja dilakukan
terhadap capaian kinerja sasaran
strategis, khususnya terhadap Indikator
Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-
tiap sasaran strategis. Dalam
menyimpulkan keberhasilan atau
ketidakberhasilan pencapaian tujuan
strategis dilakukan dengan mengukur
sasaran strategis yang menjadi indikator
dan terkait langsung dengan pencapaian
tujuan strategis.
Analisis juga dilakukan terhadap IKU
yang tidak secara langsung mendukung
capaian kinerja sasaran namun
berpengaruh terhadap perwujudan
sasaran strategis.
Analisis tentang capaian tiga tujuan
strategis yang dijabarkan dalam tiga
sasaran strategis yang ditetapkan oleh
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
disajikan sebagai berikut:
383838 Akuntabilitas Kinerja 38
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
TUJUAN STRATEGIS 1:
Peningkatan Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan
Efektif
Pengawasan Intern Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Nasional akan bermuara pada pemberian
informasi assurance dan rekomendasi atas
penyelenggaraan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara/daerah dan
pembangunan nasional yang bersih dan
efektif. Prinsip dari akuntabilitas adalah
kesiapan pemerintah untuk merespon
pertanyaan masyarakat dan stakeholder
lainnya tentang pelaksanaan mandat dan
penggunaan sumber daya yang
diamanatkan kepada penyelenggara
pemerintahan.
Tujuan tersebut menggambarkan
peran Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
dalam menjaga akuntabilitas keuangan
negara dan tata kelola kepemerintahan
yang baik, mengalami perbaikan melalui
kegiatan quality assurance ataupun
consulting and assistance.
Tujuan strategis adalah kondisi yang
ingin dicapai dalam periode lebih dari satu
tahun atau pada akhir masa renstra.
Indikator untuk menilai keberhasilan
pencapaian tujuan “Peningkatan Kualitas
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan
Efektif” adalah sasaran strategis
“Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Nasional”.
Analisis terhadap sasaran strategis
yang ditetapkan oleh Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK sebagai alat untuk
mewujudkan tujuan strategis pada awal
masa Renstra, disajikan sebagai berikut:
Sasaran Strategis 1:
Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional
Sasaran strategis “Meningkatnya
Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional”
dilengkapi satu indikator kinerja yaitu
“Indeks Akuntabilitas Pengelolaan
Program Pembangunan Nasional (AP3N)”.
Sasaran strategis Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK merupakan kondisi yang
akan dicapai secara nyata oleh Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK pada tahun 2019
393939 Akuntabilitas Kinerja 39
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
yang mencerminkan pengaruh yang
ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome)
dari program teknis Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK yaitu pengawasan intern
akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara dan pembangunan nasional.
Indeks AP3N merupakan indeks
untuk mengukur kualitas akuntabilitas
pengelolaan program pembangunan
nasional, yaitu apakah pengelolaan
program pembangunan nasional tersebut
telah dilaksanakan secara transparant,
liable, controllable, responsible, dan
responsive. Akuntabilitas pengelolaan
program tersebut diharapkan mampu
mengawal pencapaian tujuan program
secara holistik, terintegrasi dan sinkron.
Instrumen Indeks AP3N diukur secara
berjenjang pada level pelaksana dan level
koordinator yang menjabarkan
karakteristik lintas sektoral dari program.
Kerangka pengukuran Indeks AP3N
terdiri dari tiga komponen yaitu variable,
dimensi, dan indikator dengan ilustrasi
sebagai berikut:
1. Variabel
Variabel menggambarkan pengelolaan
program pembangunan nasional mulai
dari kebijakan sampai dengan
pengawasan. Dari sisi proses,
pengelolaan keuangan negara/daerah
meliputi beberapa variabel yaitu:
kebijakan; perencanaan dan
penganggaran; pelaksanaan dan
penganggaran; pelaksanaan dan
penataausahaan; pelaporan dan
pertanggungjawaban; dan
pengawasan.
2. Dimensi
Dimensi menggambarkan prinsip-
prinsip akuntabilitas yang didasarkan
dari prinsip-prinsip akuntabilitas
menurut Koppel (2005), yaitu:
a. Transparency: Keterbukaan atas
pengelolaan program
b. Liability: Kesediaan untuk
menanggung konsekuensi atas
performa pengelolaan program.
c. Controllability: Kendali atas
pengelolaan program oleh
prinsipal.
d. Responsibility: Regulasi, ketentuan,
dan norma yang menjadi acuan
pertangungjawaban pengelolaan
program.
404040 Akuntabilitas Kinerja 40
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
e. Responsiveness: Adanya atensi atas “needs and desires” dari konstituen program.
3. Indikator
Indikator secara umum merupakan
sesuatu yang dapat memberikan
petunjuk atau keterangan mengenai
pelaksanaan suatu proses. Dalam
konteks instrumen Indeks AP3N,
indikator ini menunjukkan bahwa
pelaku atau pelaksana program
pembangunan telah menetapkan
mekanisme tertentu yang
memungkinkan terwujudnya
akuntabilitas (transparent, liable,
controlable, responsible dan
responsive).
4. Skala Pengukuran Indeks AP3N.
Skala pengukuran Indeks AP3N dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.2. Skala Pengukuran Indeks AP3N
Level Skor Predikat
1 0-40 Sangat Kurang
Pengelolaan program pembangunan sangat kurang akuntabilitasnya,
hampir seluruh area memerlukan perbaikan
2 41-55 Kurang Baik
Pengelolaan program pembangunan kurang baik akuntabilitasnya,
banyak area memerlukan perbaikan
3 56-70 Cukup
Pengelolaan program pembangunan cukup akuntabilitasnya, beberapa
area memerlukan perbaikan
4 71-85 Baik
Pengelolaan program pembangunan baik akuntabilitasnya, namun perlu
ada area tertentu yang memerlukan perbaikan
5 86-100 Sangat Baik
Pengelolaan Program pembangunan sangat baik akuntabilitasnya, perlu
dipertahankan atau ditingkatkan
414141 Akuntabilitas Kinerja 41
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Perbandingan target dan realisasi kinerja tahun 2019 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Deputi Bidang PIP Bidang
Polhukam dan PMK
No URAIAN SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA Capaian
Kinerja
%
Uraian Satuan Target Realisasi
1 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional
1) Indeks Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Program
Prioritas dalam Nawa Cita
Skala
1-5
3 3 100%
Sasaran strategis “Meningkatnya
Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional”
dihasilkan melalui pencapaian sasaran
program “Persentase Program Polhukam
dan PMK yang memperoleh Indeks
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Program Prioritas dengan
level “3”.
Realisasi Sasaran Strategis
Meningkatnya Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Program
Prioritas tahun 2015 hingga 2019 terlihat
dalam tabel berikut:
Tabel 3.4 Realiasi Sasaran Strategis di Lingkungan
Deputi Bidang PIP Bidang Polhukam dan PMK
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Satuan Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya
Kualitas
Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan dan
Pembangunan
Nasional
Indeks
Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan dan
Pembangunan
Program
Prioritas dalam
Nawa Cita
% 1 1 2 3 3
424242 Akuntabilitas Kinerja 42
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Penilaian sasaran strategis
Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional menggunakan
indikator kinerja “Indeks Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Program Prioritas dalam Nawa Cita”
dimulai sejak tahun 2017. Realisasi indek
AP3N selalu memenuhi target, bahkan
pada tahun 2018 realisasi indek AP3N
dengan skor “3” dari target sebesar “2”.
Analisis Efisiensi Anggaran dan OH
Realisasi indikator kinerja program
didukung dengan dana sebesar
Rp.6.412.682.651,00 atau 88,44% dari
anggaran sebesar Rp. 7.251.129.000,00 dan
dengan SDM sebanyak 14.992 OH atau
186,10% dari rencana tahun 2019 sebanyak
8.056 OH.
Dari sisi penggunaan dana, indikator
kinerja sasaran program “Persentase
Program Polhukam dan PMK yang
memperoleh Indeks Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Program Prioritas dengan level 3” telah
tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian indikator kinerja tahun 2019
sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan
dengan penyerapan dana sebesar 88,44%.
Dari sisi penggunaan sumber daya
manusia (OH), indikator kinerja indikator
kinerja program “Persentase Program
Polhukam dan PMK yang memperoleh
Indeks Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Program
Prioritas dengan level 3” belum tercapai
secara efisien. Kondisi ini terlihat dari
capaian indikator kinerja tahun 2019
sebesar 100% sedangkan penggunaan OH
sebesar 186,10%.
TUJUAN STRATEGIS 2:
Peningkatan Efektivitas
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah
Tujuan strategis kedua Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK adalah
peningkatan efektivitas penyelenggaraan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Tujuan tersebut menggambarkan peran
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK dalam
menjaga akuntabilitas keuangan negara
dan tata kelola kepemerintahan yang baik,
mengalami perbaikan melalui kegiatan
quality assurance ataupun consulting dan
assistance.
434343 Akuntabilitas Kinerja 43
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Tujuan strategis adalah kondisi yang
ingin dicapai dalam periode lebih dari satu
tahun atau pada akhir masa renstra.
Indikator untuk menilai keberhasilan
pencapaian tujuan “Peningkatan
Efektivitas Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah” adalah
sasaran strategis “meningkatnya maturitas
SPIP”.
Analisis terhadap sasaran strategis
yang ditetapkan oleh Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK sebagai alat untuk
mewujudkan tujuan strategis pada awal
masa Renstra, disajikan sebagai berikut:
Sasaran Strategis 2:
Meningkatnya Maturitas Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya
merupakan tanggung jawab masing-
masing menteri/pimpinan lembaga,
gubernur, dan bupati/walikota. BPKP
sesuai pasal 59 Peraturan Pemerintah
Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
bertanggung jawab melakukan
pembinaan. Pada prinsipnya, pembinaan
SPIP diarahkan agar instansi pemerintah
dapat menyelenggarakan SPIP dalam
rangka mencapai tujuannya melalui
kegiatan yang efektif dan efisien,
keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.
Sasaran strategis merupakan kondisi
yang akan dicapai secara nyata oleh K/L
pada tahun 2019 yang mencerminkan
pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya
hasil (outcome) dari berbagai kegiatan
pembinaan SPIP terhadap K/L bahkan
program prioritas nasional. Secara umum
capaian sasaran strategis peningkatan
maturitas SPIP K/L di lingkungan Deputi
Bidang PIP Bidang Polhukam dan PMK
dapat dilihat pada Gambar 3.2 berikut.
444444 Akuntabilitas Kinerja 44
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Gambar 3.2. Capaian Maturitas SPIP K/L Tahun 2019
Sasaran strategis “Meningkatnya
Maturitas Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah” diindikasikan oleh satu
indikator kinerja yaitu” Persentase Instansi
Pemerintah (K/L) Bidang Polhukam dan
PMK dengan Maturitas SPIP Level 3”.
Tingkat Maturitas SPIP ini merupakan
kerangka kerja yang menunjukkan
karakteristik dasar kematangan
penyelenggaraan SPIP yang terstruktur
dan berkelanjutan yang dapat digunakan
sebagai instrumen evaluatif dan panduan
generik peningkatan efektivitas SPIP.
Semakin tinggi level maturitas
penyelenggaraan SPIP pada K/L,
diharapkan akan semakin baik kualitas
pencapaian tujuan instansi pemerintah
dan semakin berkualitas birokrasi.
Perbandingan target dan realisasi kinerja tahun 2019 sebagai berikut:
Tabel 3. 5 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2019
No. URAIAN SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA Capaian
Kinerja
%
Uraian Satuan Target Realisasi
1. Meningkatnya Maturitas SPIP
1) Maturitas SPIP K/L (Level 3) % 89 81 91%
454545 Akuntabilitas Kinerja 45
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Sasaran strategis “Meningkatnya
Maturitas Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah” dihasilkan melalui pencapaian
sasaran program “Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP K/L Bidang Polhukam,
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan”.
Gambaran tentang kualitas
penyelenggaraan sistem pengendalian
intern pemerintah ditunjukkan oleh tingkat
kematangan/maturitas implementasi
penyelenggaraan SPIP pada K/L dalam
rentang lima tingkat mulai dari tingkat
rintisan, berkembang, tersistem,
terintegrasi hingga optimum. Tingkat
kematangan implementasi penyelenggara-
an SPIP ini menunjukkan upaya
komprehensif suatu instansi (K/L) yang
melibatkan pimpinan dan seluruh pegawai
untuk secara terus-menerus
mengendalikan pencapaian tujuan instansi
dengan memastikan bahwa kegiatan telah
dilaksanakan secara efektif dan efisien,
pelaporan keuangan telah handal, aset
telah dipelihara keamanannya dan
ketaatan pelaksanaan dengan peraturan
perundang-undangan. Penilaian maturitas
dilakukan untuk mencari upaya strategis
dalam mendorong K/L dalam
meningkatkan kualitas SPIP-nya. Realisasi
Sasaran Strategis Peningkatan Maturitas
SPIP tahun 2015 hingga 2019 dapat dilihat
pada Tabel 3.6 berikut:
Tabel 3. 6 Realisasi Sasaran Strategis Peningkatan Maturitas SPIP Periode Tahun 2015-2019
Sasaran
Strategis
Indikator
Kinerja
Satuan Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya
Maturitas SPIP
Persentase
Instansi
Pemerintah (K/L)
Bidang
Polhukam dan
PMK dengan
Maturitas SPIP
Level 3
% 0 1,85 22,22 56 81
464646 Akuntabilitas Kinerja 46
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Tabel diatas menunjukkan Persentase
Instansi Pemerintah (K/L) Bidang Polhukam
dan PMK dengan Maturitas SPIP Level 3
yang selalu meningkat tiap tahunnya. Hal
ini menunjukan bahwa pengendalian
internal pada Instansi Pemerintah yang
semakin membaik dari tahun ke tahun.
Analisis Efisiensi Anggaran dan OH
Realisasi indikator kinerja program
didukung dengan dana sebesar
Rp 2.685.786.928,00 atau 97% dari
anggaran sebesar Rp2.775.135.000,00 dan
dengan SDM sebanyak 1.969 OH atau
134% dari rencana tahun 2019 sebanyak
2.629 OH.
Dari sisi penggunaan dana, indikator
kinerja sasaran program “Persentase K/L
Bidang Polhukam dan PMK dengan
Maturitas SPIP Level 3” belum tercapai
secara efisien. Kondisi ini terlihat dari
capaian indikator kinerja tahun 2019
sebesar 91% lebih rendah dibandingkan
dengan penggunaan dana sebesar 98%.
Untuk indikator kinerja sasaran program
“Persentase K/L Bidang Polhukam dan PMK
dengan Maturitas SPIP Level 2” telah
tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian indikator kinerja tahun 2019
sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan
dengan capaian dana sebesar 67%.
Dari sisi penggunaan sumber daya
manusia (OH), indikator kinerja program
“Persentase K/L Bidang Polhukam dan PMK
dengan Maturitas SPIP Level 3” kurang
tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian indikator kinerja tahun 2019
sebesar 91% lebih rendah dibandingkan
dengan penggunaan OH sebesar 141%.
Untuk indikator kinerja sasaran program
“Persentase K/L Bidang Polhukam dan PMK
dengan Maturitas SPIP Level 2” kurang
tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat
dari capaian indikator kinerja tahun 2019
sebesar 100% lebih rendah dibandingkan
dengan penggunaan OH sebesar 105%.
Penyebab penggunaan dana belum
efisien adalah belum optimalnya proses
pembinaan SPIP yang mengakibatkan
tingkat maturitas SPIP pada
Kementerian/lembaga mitra kerja Deputi
PIP Bidang Polhukam PMK tidak mencapai
level 3.
TUJUAN STRATEGIS 3:
Peningkatan Kapabilitas Pengawasan
Intern Pemerintah Yang Profesional dan
Kompeten
474747 Akuntabilitas Kinerja 47
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Tujuan strategis ketiga Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK adalah
peningkatan Kapabilitas Pengawasan
Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten. Peningkatan kapabilitas
pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten inilah yang
diharapkan tercapai di akhir tahun 2019.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor
60 Tahun 2008 dinyatakan bahwa peran
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP) yang efektif merupakan perwujudan
dari unsur lingkungan pengendalian. Peran
tersebut sekurang-kurangnya harus:
a) memberikan keyakinan yang memadai
atas ketaatan, kehematan, efisiensi,
dan efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah;
b) memberikan peringatan dini dan
meningkatkan efektivitas manajemen
risiko dalam penyelenggaraan tugas
dan fungsi Instansi Pemerintah; dan
c) memelihara dan meningkatkan
kualitas tata kelola penyelenggaraan
tugas dan fungsi Instansi Pemerintah.
Tujuan strategis adalah kondisi yang
ingin dicapai dalam periode lebih dari satu
tahun atau pada akhir masa renstra.
Indikator untuk menilai keberhasilan
pencapaian tujuan “Peningkatan
Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
yang Profesional dan Kompeten” adalah
sasaran strategis “Meningkatnya
Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
Kementerian/Lembaga/Pemda”.
Analisis terhadap sasaran strategis
yang ditetapkan oleh Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK sebagai alat untuk
mewujudkan tujuan strategis pada awal
masa Renstra, disajikan sebagai berikut:
Sasaran Strategis 3:
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan
Intern Pemerintah Kementerian/
Lembaga/Pemda
Permasalahan kapabilitas
pengawasan intern ditunjukkan oleh nilai
kapabilitas APIP menurut framework
Internal Audit-Capability Model (IA-CM).
Sasaran strategis “Meningkatnya
Kapabilitas Pengawasan Intern K/L Bidang
Polhukam dan Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan” merupakan kondisi yang
akan dicapai secara nyata oleh APIP K/L
pada tahun 2019 yang mencerminkan
pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya
484848 Akuntabilitas Kinerja 48
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
hasil (outcome) dari berbagai kegiatan
pembinaan APIP.
Sasaran strategis “Meningkatnya
Kapabilitas Pengawasan Intern K/L Bidang
Polhukam dan Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan” diindikasikan oleh satu
indikator kinerja yaitu ”Persentase APIP
Instansi Pemerintah (K/L) Bidang
Polhukam dan PMK dengan Kapabilitas
Level 3”. Tingkat Kapabilitas APIP ini
merupakan suatu kerangka kerja untuk
memperkuat atau meningkatkan
pengawasan intern melalui langkah-
langkah untuk maju dari tingkat
pengawasan intern yang kurang kuat
menuju kondisi yang kuat, efektif dengan
organisasi yang lebih matang dan
kompleks. Secara umum capaian sasaran
strategis peningkatan maturitas APIP K/L di
lingkungan Deputi Bidang PIP Bidang
Polhukam dan PMK dapat dilihat pada
Gambar 3.3 dan Tabel berikut.
Gambar 3.3. Capaian Kapabilitas APIP Tahun 2019
Target dan Realisasi Kinerja Kapabilitas APIP dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut. Tabel 3. 7 Uraian Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
No URAIAN SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA Capaian
Kinerja
%
Uraian Satuan Target Realisasi
1 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/Pemda
1) Kapabilitas APIP K/L (Level 3) % 87 61 70
494949 Akuntabilitas Kinerja 49
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Sasaran strategis “Meningkatnya
Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
Kementerian/Lembaga/Pemda” dihasilkan
melalui pencapaian sasaran program
“Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan
Intern K/L Bidang Polhukam dan
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan”.
Sasaran program “Meningkatnya
Kapabilitas Pengawasan Intern K/L Bidang
Polhukam dan Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan” dilengkapi dua indikator
kinerja yaitu “Persentase APIP Instansi
Pemerintah (K/L) Bidang Polhukam dan
PMK dengan Kapabilitas Level 3” dan
”Persentase APIP Instansi Pemerintah (K/L)
Bidang Polhukam dan PMK dengan
Kapabilitas Level 2” yang diukur dengan
menghitung persentase APIP yang tingkat
IACM sudah mencapai Level 3 atau level 2
dibandingkan dengan seluruh K/L yang
menjadi mitra Deputi Polhukam PMK.
Realisasi Sasaran Strategis Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
K/L tahun 2015 hingga 2019 terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 3. 8 Realisasi Sasaran Strategis Peningkatan Kapabilitas APIP K/L Periode
tahun 2015-2019
Sasaran Strategis Indikator
Kinerja
Satuan Realisasi
2015 2016 2017 2018 2019
1 2 3 4 5 6 7 8
Meningkatnya
Kapabilitas
Pengawasan
Intern
Pemerintah
K/L/Pemda
Persentase APIP
Instansi
Pemerintah
(K/L) Bidang
Polhukam dan
PMK dengan
Kapabilitas Level
3
% 0 5,56 20,37 43 61
Tabel diatas menunjukkan Persentase
APIP Instansi Pemerintah (K/L) Bidang
Polhukam dan PMK dengan Kapabilitas
APIP yang selalu meningkat tiap tahunnya.
Hal ini menunjukan bahwa tingkat
kapabilitas APIP pada Instansi Pemerintah
yang semakin membaik dari tahun ke
tahun.
505050 Akuntabilitas Kinerja 50
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Analisis Efisiensi Anggaran dan OH
Realisasi indikator kinerja program
“Persentase APIP Instansi Pemerintah (K/L)
Bidang Polhukam dan PMK dengan
Kapabilitas Level 3” didukung dengan dana
sebesar Rp.1.218.297.658,00 atau 89%
dari anggaran tahun 2019 sebesar
Rp.1.372.874.000,00 dan dengan SDM
sebanyak 1.814 OH atau 114% dari rencana
tahun 2019 sebanyak 2.061 OH. Dari sisi
penggunaan dana, indikator kinerja ini
belum efisien karena tercapai 70%
sementara dana yang diserap sebesar 89%.
Sedangkan, dari sisi penggunaan sumber
daya manusia, indikator kurang efisien
karena jumlah OH yang dipakai sebesar
114% sementara kinerjanya hanya tercapai
70%.
Realisasi indikator kinerja program
“Persentase APIP Instansi Pemerintah (K/L)
Bidang Polhukam dan PMK dengan
Kapabilitas Level 2” didukung dengan dana
sebesar Rp.77.631.500,00 atau 61% dari
anggaran tahun 2019 sebesar
Rp.128.115.000,00 dan dengan SDM
sebanyak 248 OH atau 75% dari rencana
tahun 2019 sebanyak 331 OH. Dari sisi
penggunaan dana, indikator kinerja ini
telah efisien karena tercapai 100 %
sementara dana yang diserap hanya
sebesar 61%. Sedangkan, dari sisi
penggunaan sumber daya manusia,
indikator efisien karena jumlah OH yang
dipakai sebesar 75% sementara kinerjanya
telah tercapai 100%.
Penyebab pendayagunaan SDM
belum efisien adalah proses peningkatan
kapabilitas APIP menjadi level 3 sangat
mendasar sehingga tidak dapat dicapai
dalam waktu singkat sedangkan dana dan
HP telah dialokasikan secara optimal.
2. Capaian Sasaran Program
Sasaran Program 1: Perbaikan
pengelolaan program Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan
Negara Bidang Polhukam dan
Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
Sasaran program “Perbaikan
pengelolaan program Prioritas Nasional
515151 Akuntabilitas Kinerja 51
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang
Polhukam dan Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan” merupakan perwujudan
peran pengawasan intern oleh BPKP dalam
rangka memberikan keyakinan yang
memadai melalui informasi akuntabilitas
pengelolaan keuangan program prioritas
dalam Nawacita. Sasaran program tersebut
didukung tidak hanya oleh kegiatan
assurance atas ketaatan, kehematan,
efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi
pemerintah dan sasaran pembangunan
nasional, tetapi juga kegiatan consultancy
sebagai pengungkit bagi peningkatan tata
kelola, manajemen risiko, dan proses
pengendalian intern. BPKP bertekad untuk
berperan aktif dalam memberikan
peringatan dini (early warning system)
terhadap kemungkinan terjadinya
penyimpangan atau kecurangan,
inefektivitas manajemen risiko, dan kurang
memadainya kualitas proses tata kelola
penyelenggaraan pemerintahan dan risiko
tidak tercapainya sasaran pembangunan
nasional dalam RPJMN 2015-2019.
Sasaran strategis tersebut didukung
oleh satu sasaran program, yaitu
“Perbaikan pengelolaan program Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan
Negara Bidang Polhukam dan
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan”.
Sasaran program ini dilengkapi satu
indikator kinerja yaitu “Persentase
Program Polhukam dan PMK yang
memperoleh Indeks Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Program Prioritas dengan level 3” yang
diukur dengan menghitung persentase
jumlah program/ kegiatan prioritas
nasional yang memperoleh indeks AP3N
minimal level 3 di Tahun 2019 dengan
jumlah program/kegiatan prioritas yang
diukur indeks AP3N Tahun 2019.
Pengukuran indeks AP3N tahun 2019
dilakukan atas program atau kegiatan
prioritas yang dalam dalam Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) tahun 2019. RKP tahun
2019 sebagaimana dituangkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2018
tentang RKP Tahun 2019, pemerintah
menetapkan 5 prioritas pembangunan
nasional yang dijabarkan dalam 24
program prioritas dan 100 kegiatan
prioritas sebagaimana dalam Lampiran 7.
Untuk menilai hasil pengawalan,
pembinaan, monitoring dan evaluasi atas
525252 Akuntabilitas Kinerja 52
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
program prioritas tersebut, Deputi Bidang
PIP Bidang Polhukam PMK melakukan
pengukuran indeks AP3N pada 2 (dua)
program prioritas, dengan hasil sebagai
berikut:
Tabel 3.9. Hasil pengukuran Indeks AP3N Tahun 2019
No Program Prioritas Skor Skala
1 Program Prioritas Percepatan Pengurangan Kemiskinan
dengan fokus pada Pelaksana Program Keluarga Harapan
pada Kementerian Sosial untuk periode Tahun 2019
70,67 3
2 Program Prioritas Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan
Gizi Masyarakat pada Kegiatan Prioritas Percepatan
Penurunan Stunting
60,92 3
Rata-rata 65,80 3
Skala Cukup
Pengukuran indeks AP3N yang
dilakukan Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK baru dapat dilakukan di level kegiatan
prioritas. Idealnya, pengukuran seyogyanya
dilakukan pada level program prioritas atau
level yang lebih tinggi yaitu prioritas
pembangunan nasional. Realisasi dan
capaian indeks AP3N tahun 2017, 2018 dan
2019 berturut-turut senilai 100%, 150% dan
100% .
Perbandingan realisasi kinerja indeks
AP3N tahun 2019 dengan tahun
sebelumnya dan dengan target akhir
Renstra BPKP tahun 2019, serta
perbandingan capaian kinerja disajikan
dalam Gambar 3.4 sebagai berikut:
535353 Akuntabilitas Kinerja 53
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Gambar 3.5 Perbandingan Kinerja Indeks AP3N
Pencapaian target indeks AP3N
tersebut merupakan hasil dari berbagai
upaya yang telah dilakukan BPKP terkait
pengawalan program pembangunan
nasional yaitu Pelaksanan Percepatan
Penurunan Stunting, dan Pelaksanaan
Program Keluarga Harapan Tahun 2019.
Realisasi dan capaian tahun 2019
tidak dapat dibandingkan dengan realisasi
dan capaian di tahun 2018 dikarenakan
adanya perbedaan sasaran Program
Pembangunan yang dilakukan evaluasi
AP3N.
Realisasi indikator kinerja sasaran
program “Persentase Program Polhukam
dan PMK yang memperoleh Indeks
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Program Prioritas dengan
level 3” tahun 2019 sebesar 100% atau
mencapai 100% dari target periode yang
sama sebesar 100%.
Realisasi sebesar 100%, nilai rata-rata
dari dua kegiatan prioritas yang diukur
indeksnya sebesar 65,81 atau level 3.
Pencapaian realisasi sesuai target
menunjukkan bahwa Deputi PIP Bidang
Polhukam telah berperan aktif dalam
melaksanakan penugasan pengukuran
indeks AP3N.
Dari hasil pengukuran indeks AP3N,
sepuluh indikator yang paling banyak
belum terpenuhi dalam pengelolaan
program prioritas yang akuntabel/ area-
545454 Akuntabilitas Kinerja 54
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
area yang memerlukan perbaikan (area of
improvement) sebagai berikut:
Tabel 3.10. Area of Improvement (AOI) Indeks AP3N Tahun 2019
No Area of Improvement (AOI)
Terjadi pada
Program yang
di ukur Indeks
AP3N
PKH Level Pelaksana
1 Perumusan kebijakan program/kegiatan pembangunan telah
mengakomodasi kebutuhan pemangku kepepentingan
Stunting
2 Adanya kebijakan pengelolaan risiko program/kegiatan
pembangunan pada K/L/P/korporasi
PKH & Stunting
3 Adanya kebijakan yang mengatur penghargaan dan sanksi
atas pencapaian sasaran program pembangunan
PKH & Stunting
4 Perencanaan penganggaran telah didasarkan pada baseline
dan database yang valid dan update
PKH
5 Perencanaan penganggaran program pembangunan jangka
menengah (5 tahunan) pada K/L/P/Korporasi
terintegrasi/sinkron/sinergi secara lintas sektoral
Stunting
6 Adanya perencanaan penganggaran atas pengelolaan risiko
program pembangunan
PKH & Stunting
7 Perencanaan penganggaran program pembangunan telah
mencantumkan klausul tentang penghargaan dan sanksi
Stunting
8 Pelaksanaan Program Pembangunan belum sesuai dengan
perencanaan-penganggaran tahunan
PKH & Stunting
9 Penghargaan dan sanksi diterapkan dalam pelaksanaan
program pembangunan
PKH & Stunting
10 Pelaporan pertanggungjawaban mengungkapkan mengenai
pengelolaan risiko dalam pelaksanaan program
pembangunan
PKH & Stunting
555555 Akuntabilitas Kinerja 55
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Sasaran Program 2: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L Bidang Polhukam,
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Sasaran strategis tersebut didukung
oleh sasaran program “Meningkatnya
Kualitas Penerapan SPIP K/L Bidang
Polhukam, Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan” dilengkapi dua indikator
kinerja yaitu “Persentase K/L Bidang
Polhukam dan PMK dengan Maturitas SPIP
Level 3” dan “Persentase K/L Bidang
Polhukam dan PMK dengan Maturitas SPIP
Level 2” yang diukur dengan menghitung
persentase K/L yang tingkat Maturitas SPIP
sudah mencapai Level 3 dan Level 2
dibandingkan dengan seluruh K/L yang
menjadi mitra Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK. Secara ringkas dapat dilihat dalam
tabel 3.11 berikut:
Tabel 3.11. Sasaran Program Peningkatan Kualitas Penerapan SPIP K/L Tahun 2019
Sasaran Program Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L Bidang Polhukam,
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Uraian Satuan Target Realisasi Capaian %
Persentase K/L Bidang Polhukam dan PMK dengan
Maturitas SPIP Level 3 % 89 81 92
Persentase K/L Bidang Polhukam dan PMK dengan
Maturitas SPIP Level 2 % 9 13 100
Realisasi indikator kinerja sasaran
program “Persentase K/L Bidang Polhukam
dan PMK dengan Maturitas SPIP Level 3”
sampai dengan tahun 2019 sebesar 81%
atau mencapai 92% dari target periode yang
sama sebesar 89%.
Sampai dengan tahun 2019 sebanyak
44 (Empat Puluh Empat) K/L yang memiliki
tingkat maturitas SPIP mencapai level 3 dan
7 K/L yang tingkat maturitas SPIP-nya telah
mencapai level 2 dari total 54 K/L mitra kerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK. Namun
demikian, masih terdapat 3 K/L yang perlu
menjadi perhatian pada tahun 2020 yaitu, 2
K/L dengan maturitas level 1 dan 1 K/L yang
belum dilakukan penilaian. Rincian K/L
pencapaian maturitas SPIP pada tahun 2019
terdapat pada Lampiran 6
Dibandingkan dengan tahun 2018,
Terdapat kenaikan realisasi Persentase
565656 Akuntabilitas Kinerja 56
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Instansi Pemerintah (K/L) Bidang Polhukam
dan PMK dengan Maturitas SPIP Level 3,
dimana tahun 2018 sebesar 56% menjadi
81% pada tahun 2019. Perbandingan
realisasi dan capaian tahun 2019 dengan
2018 dapat dilihat pada lampiran 2.
Dari hasil penilaian maturitas SPIP pada
Kementerian/Lembaga, unsur yang
penerapannya paling rendah adalah unsur
Pemantauan Pengendalian Intern, yang
terdiri atas sub unsur Pemantauan
berkelanjutan dan Evaluasi Terpisah . Lima
subunsur yang nilainya paling
rendah/memerlukan perbaikan (area of
improvement/AOI) sebagai berikut:
Tabel 3.12. Lima AOI Tertinggi Penyelenggaraan SPIP K/L Tahun 2019
No Uraian Unsur Terjadi
pada K/L
1 Evaluasi Terpisah V 16
2 Perwujudan Peran APIP (Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah) yang Efektif
I 15
3 Analisis Risiko II 10
4 Dokumentasi yang Baik atas Sistem Pengendalian Intern (SPI)
serta Transaksi dan Kejadian Penting
III 8
5 Identifikasi Risiko II 7
Sasaran Program 3: Kapabilitas APIP K/L Bidang Polhukam dan PMK Level 3 dan Level 2
Sasaran strategis Kapabilitas APIP K/L yang telah mencapai level 3 didukung dengan 3
sasaran program dengan realisasi dan capaian indikator kinerja sebagai berikut:
URAIAN PROGRAM, SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN
CAPAIAN KINERJA
OUTCOME (%)
URAIAN SATUAN TARGET REALISASI
Sasaran Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L Bidang Polhukam dan
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Uraian Satuan Target Realisasi Capaian %
Persentase APIP Instansi Pemerintah (K/L) Bidang
Polhukam dan PMK dengan Kapabilitas Level 3
% 87 61 70
Persentase APIP Instansi Pemerintah (K/L) Bidang
Polhukam dan PMK dengan Kapabilitas Level 2
% 9 31 100
575757 Akuntabilitas Kinerja 57
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Adapun realisasi per indikator sasaran
program dapat dirinci sebagai berikut:
1. Realisasi indikator “Persentase APIP
Instansi Pemerintah (K/L) Bidang
Polhukam dan PMK dengan Kapabilitas
Level 3” sampai dengan tahun 2019
sebanyak 33 K/L atau sebesar 70% dari
target periode tahun 2019.
2. Realisasi indikator kinerja sasaran
program “Persentase APIP Instansi
Pemerintah (K/L) Bidang Polhukam dan
PMK dengan Kapabilitas Level 2”
sampai dengan tahun 2019 adalah
sebanyak 17 K/L atau sebesar 100% dari
target tahun 2019.
Namun demikian, masih terdapat 5 K/L
yang menjadi fokus dalam peningkatan
kapabilitas APIP pada tahun 2020, yaitu, 4
K/L dengan kapabilitas level 1 dan 1 K/L yang
belum dilakukan penilaian. Rincian K/L
pencapaian kapabilitas APIP pada tahun
2019 terdapat pada Lampiran 6.
Dari hasil penilaian kapabilitas APIP
pada Kementerian/Lembaga, lima area yang
paling banyak belum terpenuhi/memerlukan
perbaikan (area of improvement/AOI)
sebagai berikut:
Tabel 3.13. Lima AOI Tertinggi kapabilitas APIP Kementerian/Lembaga Tahun 2019
NO Uraian Elemen KPA No
Perny.
Jumlah Kejadian
pada APIP K/L
1 Sistem dan prosedur untuk memonitor
dan melaporkan kinerja dan efektivitas
kegiatan APIP
III/Praktik
profesional
2 28 20
2 Sistem dan prosedur untuk
menindaklanjuti pelaksanaan
rekomendasi yang dibuat dalam rangka
meningkatkan efektivitas kegiatan
pengawasan intern, serta kesesuaian
dengan standar.
III/Praktik
profesional
2 29 20
3 Praktik pengawasan telah meningkatkan
kepercayaan pemangku kepentingan..
III/Praktik
profesional
2 30 19
4 PKPT berbasis risiko (berdasar hasil
penilaian risiko auditi)..
III/Praktik
professional
1 21 19
585858 Akuntabilitas Kinerja 58
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
NO Uraian Elemen KPA No
Perny.
Jumlah Kejadian
pada APIP K/L
5 Sistem dan prosedur untuk memonitor
dan melaporkan pelaksanaan program
quality assurance dan perbaikannya
(Quality Assurance and Improvement
Program).
III/Praktik
professional
2 28 18
Hambatan pencapaian target terkait
dengan sasaran strategis dan sasaran
program kapabilitas APIP, antara lain:
1. Proses peningkatan kapabilitas APIP
menjadi level 3 sangat mendasar
sehingga tidak dapat dicapai dalam
waktu singkat;
2. Kelembagaan APIP K/L terbentur pada
strukturnya pada K/L yang bersangkutan
akibat kebijakan pimpinan atau instansi
lain yang terkait (Kemenpan, dan
Kemenkeu).
3. Nilai Tambah Pengawasan Intern Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK
1. Analisis atas Pelaksanaan Belanja
pada Kementerian/Lembaga/
Pemerintah Daerah sampai dengan
Tahun Anggaran 2018 (Tahun IV
RPJMN 2015-2019)
Sejak tahun 2016, BPKP bersinergi
dengan Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah (APIP) pada
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah (K/L/D) telah melakukan
pemantauan pelaksanaan anggaran
belanja pada K/L/D. Data yang
dikumpulkan melalui proses pemantauan
bersama tersebut diharapkan dapat
menjadi informasi yang bermanfaat
dalam proses pengambilan keputusan
yang relevan. Memasuki pertengahan
Tahun Anggaran (TA) 2019 yang
merupakan tahun terakhir RPJMN 2015-
2019, BPKP menggunakan data hasil
pemantauan sebagaimana tersebut di
atas untuk melakukan analisis atas
pelaksanaan anggaran belanja pada
595959 Akuntabilitas Kinerja 59
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
K/L/D sampai dengan TA 2018. Analisis
tersebut dilakukan dalam rangka
mengidentifikasi hal-hal yang perlu
menjadi perhatian bagi pengambilan
kebijakan untuk peningkatan kualitas
belanja pada periode berikutnya.
Analisis yang dilakukan antara lain
terkait dengan: peningkatan kualitas
belanja melalui SPIP dan Kapabilitas APIP;
Capaian Sasaran Pembangunan Bidang
Pendidikan dan Bidang Kesehatan;
Penyaluran Dana Desa dan Penurunan
Kemiskinan di Desa; serta Penyerapan
Belanja pada Akhir Tahun (Triwulan IV).
Berdasarkan hasil analisis, BPKP
memberikan usulan langkah kebijakan
diarahkan untuk mendorong:
1. Peningkatan disiplin pemerintah
daerah dalam proses perencanaan
dan penganggaran untuk
mengalokasikan porsi belanja bidang
kesehatan dan bidang pendidikan
agar memenuhi ketentuan yang
diatur dalam regulasi yang berlaku
2. Penyerapan anggaran K/L/D untuk
triwulan IV agar berada pada kisaran
30-40%, dengan menerapkan pola
distribusi penyerapan anggaran yang
lebih proporsional antar triwulan;
3. Percepatan pemerataan
pembangunan desa di Indonesia,
antara lain melalui peningkatan porsi
alokasi dana desa berbasis afirmasi;
4. Peningkatan kualitas belanja pada
K/L/D melalui: Peningkatan level
maturitas SPIP, terutama dengan
memperkuat implementasi penilaian
risiko; dan Peningkatan level
kapabilitas APIP, terutama melalui
penguatan elemen peran dan layanan
serta elemen pengelolaan SDM.
2. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP
dan Peningkatan Kapabilitas APIP
mendukung Pencapaian Opini WTP
Secara umum, capaian maturitas
SPIP dan kapabilitas APIP K/L
berhubungan positif dengan Opini
Laporan Keuangan K/L mitra Deputi
Bidang PIP Bidang Polhukam PMK.
Berdasarkan hasil pengujian korelasi data
panel antara capaian maturitas SPIP dan
kapabilitas APIP K/L dan Opini Laporan
Keuangan K/L mitra Deputi Bidang PIP
Bidang Polhukam PMK pada tahun 2015-
2019, didapatkan nilai multiple R sebesar
606060 Akuntabilitas Kinerja 60
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
0,2879 (Maturitas SPIP dan Opini Laporan
Keuangan K/L) dan 0,2671 (Kapabilitas
APIP dan Opini Laporan Keuangan).
Multiple R merupakan koefisien korelasi
yang mengukur kekuatan hubungan
linear antara dua variabel. Koefisien
korelasi dapat berupa nilai antara -1 dan
1, dan nilai absolutnya menunjukkan
kekuatan hubungan antara kedua
variabel. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Franczak (2019) dan
Nurillah (2014) yang menyimpulkan
bahwa tata kelola merupakan salah satu
komponen utama, dan berhubungan
positif dengan kualitas laporan keuangan.
3. Audit Tujuan Tertentu (ATT) atas
Dana Jaminan Sosial (DJS)
Kesehatan 2018
Audit diselenggarakan berdasarkan
surat Menteri Keuangan Nomor S-
126/MK.02/2019 tanggal 11 Februari
2019 tentang Permohonan Audit dengan
Tujuan Tertentu atas Aset Dana Jaminan
Sosial Kesehatan yang meliputi Aset Dana
Jaminan Sosial Kesehatan (DJS)
Kesehatan) dan Aset Dana BPJS Kesehatan
Tahun 2018. Audit dengan Tujuan
Tertentu (ATT) atas DJS Kesehatan
mencakup 5 (lima) sistem utama yaitu
sistem kepesertaan; sistem manajemen
iuran dan penagihan piutang; sistem
biaya manfaat jaminan kesehatan
(termasuk strategic purchasing); Sistem
Teknologi Informasi serta Sistem
Pengelolaan Biaya Operasional.
Pelaksanaan audit mencakup Kantor
Pusat dan 13 Kantor Divisi Regional, 126
Kantor Cabang BPJS Kesehatan, 2.507
Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat
Lanjutan (FKRTL) dan 22.791 Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Audit
dilaksanakan oleh BPKP Pusat dan 34
Perwakilan BPKP di seluruh Indonesia
dengan melibatkan 1.745 auditor (tahap I)
dan 1.894 auditor (tahap II), mulai tanggal
17 Desember 2018 sampai dengan 28
Januari 2019 (tahap I) dan 18 Februari
2019 sampai dengan 22 April 2019 (tahap
II).
Beberapa rekomendasi hasil ATT
yang sedang ditindaklanjuti antara lain:
• Reviu berkala (2 tahun) atas kelas
FKRTL yang diselenggarakan bersama
antara Kementerian Kesehatan, BPJS
Kesehatan dan Pemerintah Daerah;
616161 Akuntabilitas Kinerja 61
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
• Penanganan data peserta bermasalah
secara komprehensif yang melibatkan
kerjasama antar Kementerian/
Lembaga terkait, antara lain
Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Kesehatan, Kementerian
Sosial, Kementerian Keuangan,
TNP2K, dan Pemerintah Daerah;
• Penerbitan beberapa regulasi terkait
pelayanan kesehatan, seperti:
penerapan Sistem Rujukan Terpadu,
yang memungkinkan pasien langsung
dirujuk pada FKRTL yang tepat; dan
koordinasi manfaat (Coordination of
Benefit) yang lebih intensif antar
penyedia pembiayaan.
4. Reviu Akuntabilitas Penyeleng-
garaan Pemilu Tahun 2019
Pada tahun 2019 telah dilaksanakan
Pemilihan umum serentak di seluruh
Indonesia untuk memilih presiden dan
wakil presiden, serta anggota dewan
perwakilan rakyat dan dewan perwakilan
rakyat daerah. BPKP dengan melibatkan
perwakilannya di seluruh provinsi
bertugas mengawal dengan melakukan
kegiatan reviu akuntabilitas terkait
keuangan dan kinerja penyelenggaraan
pemilu pada masing-masing 101 satker
KPU dan Bawaslu se-Indonesia. Kegiatan
ini bertujuan memberikan keyakinan
bahwa pertanggungjawaban keuangan
Dana Pemilu Tahun 2019 dan kinerja
penyelenggaraan Pemilu 2019 telah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan didukung bukti yang memadai. Hasil
reviu ini diharapkan dapat memberi
masukan perbaikan bagi pengelolaan
akuntabilitas keuangan dan kinerja
penyelenggaraan Pemilu.
Pokok-pokok rekomendasi hasil
reviu akuntabilitas penyelenggaraan
pemilu, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Masukan terhadap peraturan
/kebijakan yang perlu diperbaiki
seperti Dasar pembebanan anggaran
belanja kegiatan (tarif honor
penyelenggara Pemilu, transport
dalam kota antar kecamatan dan
kelurahan, penggunaan kendaraan
operasional dalam perjalanan dinas
dan Surat Tugas/Surat Keputusan
sebagai dasar pelaksanaan kegiatan).
626262 Akuntabilitas Kinerja 62
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
b. Pemenuhan kelengkapan dokumen
administrasi pertanggungjawaban
keuangan yang memadai
c. Pengembalian kepada Kas negara
atas kelebihan pembayaran
5. Reviu LKJPP
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah, Pasal 31 ayat (3),
menyebutkan bahwa BPKP melakukan
reviu atas Laporan Kinerja Pemerintah
Pusat dalam rangka meyakinkan
keandalan informasi yang disajikan
sebelum disampaikan oleh Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi kepada Menteri
Keuangan. BPKP melakukan Reviu atas
Laporan Kinerja Pemerintah Pusat dengan
berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2015
tentang Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Pemerintah Pusat.
Tujuan reviu adalah meyakinkan
keandalan informasi yang disajikan dalam
Laporan Kinerja Pemerintah Pusat (LKjPP),
sebelum disampaikan kepada Menteri
Keuangan. Keandalan dimaksud meliputi
kesesuaian Laporan Kinerja Pemerintah
Pusat dengan Laporan Kinerja
Kementerian/Lembaga (LKjKL) dan Pedoman
Penyusunan LKjPP.
636363 Akuntabilitas Kinerja 63
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
5. Monitoring Janji Presiden Bersama Kantor Staf Presiden
Monitoring dan evaluasi Janji Presiden
dilaksanakan dengan tujuan untuk
memberikan keyakinan bahwa kemajuan
program prioritas nasional dan rencana aksi
Inpres 9 Tahun 2017 yang dilaporkan oleh
Kementerian/Lembaga sesuai dengan
kondisi lapangan, mengidentifikasi
permasalahan/hambatannya, serta
memfasilitasi debottlenecking pelaksanaan
kegiatan yang mengalami
keterlambatan/hambatan dan penyelesaian
masalah.
Dalam hal ini, BPKP membantu KSP
terkait skill dan experience pada proyek
detail dalam rangka pemantauan rencana
aksi. Lebih jauh lagi, BPKP memiliki
instrumen pengawasan hingga level daerah
yang dapat melaksanakan pemantauan di
lapangan yang dapat membantu KSP dalam
menemukan masalah serta memberikan
rekomendasi.
Adapun sasaran monitoring dan
evaluasi yang dilakukan oleh BPKP pada
tahun 2019, monev yang dilakukan adalah
capaian rencana aksi periode dari B06 dan
B09 Tahun 2019 yang diminta oleh KSP dan
dipilih oleh rendal. Penetapan sampel
disesuaikan dengan kondisi geografis
wilayah kerja Perwakilan BPKP dengan
mempertimbangkan optimalisasi SDM,
waktu, efisiensi biaya, dan efektivitas
pelaksanaan monitoring.
646464 Akuntabilitas Kinerja 64
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Gambar 3. 4 Hasil Monev Rencana Aksi B09 Tahun 2019 Berdasarkan RKP 2019
B. Kinerja Lainnya
1. Kinerja Lain di Luar Perkin
1. Pengawasan atas Penanganan Gempa
di Sulawesi Tengah dan Nusa
Tenggara Barat
Sehubungan dengan terjadinya
gempa di Provinsi Sulawesi Tengah dan
Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun
2019, BPKP melakukan pengawasan yang
bertujuan untuk mengawal akuntabilitas
distribusi bantuan sosial dalam bentuk
Dana Siap Pakai, dan Bantuan Sosial yang
dikelola oleh Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB).
Berdasarkan hasil pengawasan tersebut
dapat didapatkan penambahan ruang
fiskal sebesar lebih dari Rp130 milyar.
2. Pemantauan pengadaan CPNS
BPKP ikut berpartisipasi aktif dalam
pemantauan pengadaan CPNS sebagaimana
diamanahkan dalam Keputusan Menteri
PAN RB Nomor 160 Tahun 2019 tanggal 6
Februari 2019 tentang Panitia Seleksi
Nasional Pengadaan Aparatur Sipil Negara
Tahun 2019. Pemantauan pengadaan CPNS
656565 Akuntabilitas Kinerja 65
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
Tahun 2019 dimulai sejak tahap
pengumuman sampai dengan seleksi
administrasi.
Dalam hal ini, BPKP melakukan
pengawasan berupa pemantauan
berkoordinasi dengan BKN dan Kementerian
PAN RB. Tujuan pemantauan ini adalah
untuk memberikan keyakinan memadai
bahwa pengadaan CPNS Tahun 2019 telah
sesuai dengan Standar Operasional Prosedur
(SOP) dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
666666 Akuntabilitas Kinerja 66
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
3. Reviu Pisah Batas Gedung PTN yang Akan Diselesaikan Pembangunannya Oleh
Kementerian PUPR
Kemenristekdikti telah meminta
kepada BPKP untuk melakukan reviu
terhadap gedung/bangunan yang diusulkan
untuk diselesaikan melalui Kementerian
PUPR. Reviu bertujuan untuk menyajikan
informasi yang dapat memberikan
keyakinan yang memadai (reasonable
assurance) kepada pihak-pihak terkait atas:
1. Lingkup atau batasan tanggung jawab
para pihak sebelum dan setelah
bangunan gedung KDP dilanjutkan
pembangunannya (pisah batas);
2. Identifikasi permasalahan/risiko yang
terkait yang perlu diselesaikan terkait
bangunan gedung KDP;
3. Kesiapan pemanfaatan oleh PTN
setelah bangunan gedung diselesaikan.
Adapun sasaran reviu meliputi:
1. Identifikasi atas dokumentasi terkait
persyaratan penyelesaian pembangun-
an gedung (readiness criteria),
ketersediaan dan kelengkapan
dokumen perencanaan dan pelaksanaan
teknis, perhitungan nilai bangunan
eksisting dan usulan penyelesaian
pembangunan gedungnya serta
pencatatan akuntansinya (KDP);
2. Mengidentifikasi pelaksanaan
penyelesaian pembangunan gedung
telah didukung dengan proses uji
kelayakan teknis penyelesaian
bangunan gedung KDP ; dan
3. Mengidentifikasi kesiapan PTN terkait
pemanfaatan setelah bangunan gedung
KDP diselesaikan.
676767 Akuntabilitas Kinerja 67
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
2. Penghargaan
Penghargaan yang diterima Deputi Bidang Polhukam PMK tahun 2019 yang berasal dari
eksternal adalah penghargaan untuk BPKP antara lain: penghargaan atas pelaksanaan
kegiatan penjaminan kualitas maturitas penyelenggaraan SPIP dari Kementerian Hukum dan
HAM yang diserahkan Menteri Hukum dan HAM kepada Kepala BPKP.
C. Akuntabilitas Keuangan
Dalam rangka mendukung capaian program,
sasaran dan kegiatan tahun 2019 tersebut di
atas, Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
mendapat alokasi anggaran dalam DIPA
tahun 2018 sebesar Rp.12.792.578.000,00,
terdiri dari anggaran Program Pengawasan
Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah sebesar
Rp11.792.578.000,00 dan anggaran Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya BPKP sebesar
Rp1.000.000.000,00. Dari anggaran tersebut
telah direalisasikan sebesar
Rp12.048.524.653,00 atau mencapai 94%
dari anggaran. Realisasi tersebut terdiri dari
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah sebesar
Rp11.064.260.352,00 atau mencapai 94%
dari anggaran dan realisasi Program
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan
Tugas Teknis Lainnya BPKP sebesar Rp.
984.264.301,00 atau mencapai 98%.
Tabel 3. 14 Anggaan dan Realisasi Keuangan Deputi Bidang PIP Bidang Polhukam dan PMK
No Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
1 Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
1.000.000.000 984.264.301 98,03%
686868 Akuntabilitas Kinerja 68
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
No Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) %
2 Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP
11.792.578.000 11.064.260.352 94,04%
Jumlah 12.792.578.000 12.048.524.653 94,18
Penutup 69
Laporan Kinerja
Bab IV Penutup
A. Ringkasan Capaian Sasaran Strategis
erdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), BPKP melakukan (a)
pengawasan intern atas akuntabilitas
keuangan negara dalam kegiatan yang
bersifat lintas sektoral, kegiatan
kebendaharaan umum negara berdasarkan
penetapan oleh Menteri Keuangan selaku
Bendahara Umum Negara dan kegiatan
berdasarkan penugasan oleh presiden, serta
(b) pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Sesuai dengan kondisi umum
penyelenggaraan pemerintahan, sejauh ini,
pelaksanaan tugas BPKP terfokus pada
akuntabilitas pelaporan keuangan baik dari
sisi pengawasan intern maupun dalam
pembinaan SPIP untuk peningkatan kualitas
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara.
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
sebagai unsur pelaksana tugas dan fungsi
BPKP di bidang pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara dan program
lintas sektoral pembangunan nasional pada
instansi pemerintah pusat bidang politik,
hukum, keamanan, pembangunan manusia,
B
Bab IV
Penutup
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK Tahun 2019
70 70 Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
dan kebudayaan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala.
Laporan Kinerja Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK, di samping merupakan
pertanggungjawaban kinerja Deputi PIP
Bidang Polhukam PMK dalam mencapai
tujuan/sasaran strategis tahun 2019, juga
mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP
telah diimplementasikan. Beberapa
perbaikan mendasar telah dilakukan
terhadap seluruh komponen Sistem AKIP
yang meliputi perencanaan kinerja,
pengukuran kinerja, pelaporan kinerja,
evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran
organisasi.
Perbaikan dalam perencanaan kinerja
berupa perbaikan kualitas dokumen renstra,
rencana kinerja tahunan, perjanjian kinerja,
dan indikator kinerja utama (IKU). Terhadap
Renstra Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
2015-2019 telah dilengkapi dengan target
kinerja sasaran strategis, target kinerja
sasaran program, dan target kinerja sasaran
kegiatan. Target-target kinerja jangka
menengah dalam renstra telah dirinci dalam
target-target kinerja tahunan dalam rencana
kinerja tahunan dan penetapan kinerja, serta
dimanfaatkan untuk mengukur
keberhasilan. Sasaran strategis ini
merupakan cermin dari dampak yang
ditimbulkan dari pemanfaatan atau capaian
outcome program yang diselenggarakan,
bukan proses/kegiatan, dan diukur dengan
Indikator Kinerja Sasaran Strategis.
Perbaikan dalam pengukuran kinerja
berupa perbaikan mekanisme pengumpulan
data kinerja dengan menggunakan
teknologi informasi, dan melakukan
pengukuran kinerja melalui pembandingan
dengan target tahun berjalan. Upaya
perbaikan dalam evaluasi kinerja dilakukan
berupa pemantauan mengenai kemajuan
pencapaian kinerja beserta hambatannya
oleh pihak internal maupun eksternal, dan
melaksanakan tindak lanjut atas hasil
evaluasi.
Dari tiga sasaran strategis yang telah
ditetapkan, dua sasaran strategis
“Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Nasional” dan “Meningkatnya Maturitas
SPIP” telah mampu memenuhi target yang
telah ditetapkan, sedangkan satu sasaran
strategis lainnya yaitu “Meningkatnya
Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
K/L” masih perlu ditingkatkan kembali
capaiannya, dengan rincian sebagai berikut:
71 71 Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
1. Sasaran Strategis 1 “Meningkatnya
Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan
Nasional” dilengkapi satu indikator
kinerja yaitu “Indeks Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Program Prioritas
dalam Nawa Cita” diukur dengan
Indeks Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan
Program Prioritas dalam Nawa Cita
tercapai 100%. Dalam rangka
mendukung pencapaian target
tersebut, Deputi PIP Bidang
Polhukam telah melaksanakan
serangkaian pengukuran indeks
AP3N pada dua kegiatan prioritas,
audit operasional, audit kinerja,
evaluasi, monitoring dan evaluasi
probity audit, pendampingan
penyusunan laporan keuangan dan
pendampingan reviu laporan
keuangan pada K/L mitra kerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK;
2. Sasaran Strategis 2 “Meningkatnya
Maturitas Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah” diukur dengan
persentase K/L di lingkungan Deputi
PIP Bidang Polhukam PMK
terealisasi 81% atau 91% dari target
yang ditetapkan. Dalam rangka
mendukung pencapaian target
tersebut, Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK telah melaksanakan
serangkaian penugasan berupa
Evaluasi Maturitas SPIP
Kementerian/Lembaga, Bimtek
penilaian risiko dan Monitoring
tindak lanjut hasil assessment
tingkat maturitas penyelenggaraan
SPIP.
3. Sasaran Strategis 3 “Meningkatnya
Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah Kementerian/Lembaga”
diukur dengan persentase K/L di
Lingkungan Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK yang nilai
kapabilitas APIP pada level 3
terealisasi 61% atau tercapai 70%
dari target. Dalam rangka
mendukung capaian tersebut,
Deputi PIP Bidang Polhukam telah
melaksanakan serangkaian tugas
antara lain evaluasi kapabiltas APIP,
sosialisasi IACM, Focus Group
Disscussion terkait kapabilitas APIP,
bimtek dalam rangka peningkatan
kapabilitas APIP dan join audit.
72 72 Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
B. Kelemahan/Hambatan Pencapaian Sasaran Strategis
Pencapaian sasaran strategis Deputi
PIP Bidang Polhukam PMK masih perlu
dioptimalkan. Beberapa kendala dalam
pencapaian sasaran strategis dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
a. Luasnya lingkup penilaian Maturitas
SPIP mengakibatkan proses
peningkatan level maturitas SPIP
menjadi level 3 tidak dapat dicapai
dalam waktu singkat;
b. Kondisi APIP K/L yang antara lain
struktur organisasi, jumlah dan kualitas
SDM menjadi hambatan yang
memerlukan waktu bagi APIP K/L untuk
melakukan perbaikan;
c. Kurangnya jumlah SDM BPKP untuk
memantau dan mendampingi tindak
lanjut dari action plan perbaikan area
of improvement SPIP dan IACM.
C. Langkah-Langkah Perbaikan Kinerja
Langkah-langkah yang direncanakan
akan dilakukan oleh Deputi PIP Bidang
Polhukam PMK pada tahun yang akan
datang dalam rangka meningkatkan
capaian kinerja antara lain adalah:
1. Meningkatkan koordinasi dan sinergi
pengawasan dengan APIP mitra kerja
melalui rapat-rapat koordinasi untuk
mendorong peningkatan level
maturitas SPIP dan kapabilitas APIP;
2. Mengembangkan teknologi
informasi dalam mendukung
kegiatan pengawasan baik yang
bersifat consulting maupun
assurance.;
3. Memantau, mendorong dan
melakukan asistensi pada K/L dalam
melaksanakan tindak lanjut dari
action plan perbaikan area of
improvement SPIP dan IACM
LKj ini diharapkan dapat memberikan
informasi secara transparan kepada seluruh
pihak yang terkait mengenai tugas pokok
dan fungsi Deputi PIP Bidang Polhukam
PMK, sehingga dapat memberikan umpan
balik guna peningkatan kinerja pada tahun-
tahun mendatang. LKj ini merupakan
sarana untuk menilai hasil dari kegiatan
yang telah dilaksanakan, rencana perbaikan
berikutnya dan motivasi dalam
73 73 Perencanaan Kinerja dan Perjanjian Kinerja
Laporan Kinerja
Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
Tahun 2019
peningkatan kinerja organisasi dalam
menghadapi perubahan lingkungan
strategis termasuk tuntutan stakeholders,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan
peran Deputi PIP Bidang Polhukam PMK
khususnya dan BPKP pada umumnya dalam
pembangunan nasional.
---o0o---
Lampiran 1
A. Pengukuran Outcome
Rencana Realisasi % Anggaran Realisasi %
1 4 5 6 7 7 8 9 10 11 12
1. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional
1.1 Skala 1-5 3 3 100% 8.056 14.992 186,10% 7.251.129.000 6.412.682.651 88,44%
2. Meningkatnya Maturitas SPIP
2.1 % 89% 81% 91% 1.555 2.192 141,01% 2.642.026.000 2.596.626.928 98,28%
3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah K/L/Pemda
3.1 % 87% 61% 70% 2.145 2.309 107,67% 1.500.989.000 1.295.929.158 86,34%
10.305.238.737
Rencana Realisasi % Anggaran Realisasi %
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Perbaikan pengelolaan
program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Polhukam, Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
1,1 % 100% 100% 100% 8.056 14.992 186% 7.251.129.000 6.412.682.651 88%
2,1 % 89% 81% 91% 1.555 2.192 141% 2.642.026.000 2.596.626.928 98%
2.2 % 9% 13% 100% 414 437 105% 133.109.000 89.160.000 67%
3,1 % 87% 61% 70% 1.814 2.061 114% 1.372.874.000 1.218.297.658 89%
3,2 % 9% 31% 100% 331 248 75% 128.115.000 77.631.500 61%
Target Realisasi
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Satuan
2 3
Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Program Prioritas dalam Nawa Cita
Persentase Instansi Pemerintah (K/L) Bidang Polhukam dan PMK dengan Maturitas SPIP Level 3
Persentase APIP Instansi Pemerintah (K/L) Bidang Polhukam dan PMK dengan
Realisasi
PROGRAM
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
PROGRAM
Program Pengawasan
Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
Persentase K/L Bidang Polhukam dan PMK dengan Maturitas SPIP Level 3
3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern K/L Bidang Polhukam,
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Persentase APIP Instansi Pemerintah (K/L) Bidang Polhukam dan PMK dengan Kapabilitas Level
3
Persentase APIP Instansi
Pemerintah (K/L) Bidang Polhukam dan PMK dengan Kapabilitas Level
2
Persentase K/L Bidang Polhukam dan PMK dengan Maturitas SPIP
Level 2
2 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L Bidang Polhukam, Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan
Satuan Target
1 2
Persentase Program Polhukam dan
PMK yang memperoleh Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas dengan level 3
SDM (OH) Keuangan (Rp.)
SDM (OH) Keuangan (Rp.)
% Capaian
% Capaian
Lampiran 2
A. Pengukuran Outcome
3 4 5 6 7 8
1. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional
1.1 Skala 1-5 3 3 1 2 150,00%
2. Meningkatnya Maturitas SPIP 2.1 % 57% 81% 24% 56 1,45%
3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
Pemerintah K/L/Pemda
3.1 % 43% 61% 18% 56 1,09%
3 4 5 6 7 8
1 Perbaikan pengelolaan program Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
Bidang Polhukam dan Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
1,1 % 100% 100% 0% 100 1,00%
2,1 % 57% 81% 24% 56 1,45%
2.2 % 33% 13% -20% 44 0,30%
3,1 % 43% 61% 18% 56 1,09%
3,2 % 41% 31% -10% 44 0,70%
PERBANDINGAN REALISASI INDIKATOR KINERJA TAHUN 2019 DENGAN TAHUN 2018
Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan
% Realisasi 2019
terhadap target 2018
Target
2018
% Realisasi 2019
terhadap target 2018
SASARAN PROGRAM
1
SASARAN STRATEGISRealisasi
2018
Realisasi
2019
Kenaikan/
Penurunan
2
Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Program Prioritas dalam Nawa Cita
Persentase Instansi Pemerintah (K/L) Bidang
Polhukam dan PMK dengan Maturitas SPIP Level 3
Target
2018
Kenaikan/
Penurunan
Realisasi
2018
Realisasi
2019
Persentase K/L Bidang Polhukam dan PMK dengan
Maturitas SPIP Level 2Persentase APIP Instansi Pemerintah (K/L) Bidang
Polhukam dan PMK dengan Kapabilitas Level 3Persentase APIP Instansi Pemerintah (K/L) Bidang
Polhukam dan PMK dengan Kapabilitas Level 2
3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern
K/L Bidang Polhukam dan Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Satuan
1 2
Persentase Program Polhukam dan PMK yang
memperoleh Indeks Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Program Prioritas
dengan level 2
Persentase K/L Bidang Polhukam dan PMK dengan
Maturitas SPIP Level 3
Persentase APIP Instansi Pemerintah (K/L) Bidang
Polhukam dan PMK dengan Kapabilitas Level 3
INDIKATOR KINERJA
INDIKATOR KINERJA Satuan
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L
Bidang Polhukam dan Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
2
Lampiran 3
A. Pengukuran Outcome
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. Meningkatnya Kualitas
Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan
Pembangunan Nasional
1.1
Skala 1-5 1 1 2 2 3 1 1 3 3 3 100% 100% 150,00% 150% 100%
2. Meningkatnya Maturitas
SPIP
2.1
% 5 2 29 56 89 0 1,852 22,22 57,41 81 0% 92,59% 76,63% 103% 91%
3. Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern
Pemerintah K/L/Pemda
3.1
% 5 8 21 56 87 0 5,556 20,37 43 61 0% 69,44% 97,00% 77% 70%
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Perbaikan pengelolaan
program Prioritas
Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara Bidang
Polhukam dan
Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
1,1
% 45 50 55 100 NA 59,60 75,31 83,33 100 NA 132% 150,62% 151,51% 100% NA
% NA NA NA NA 100 NA NA NA NA 100 NA NA NA NA 100%
2 Meningkatnya Kualitas
Penerapan SPIP K/L
Bidang Polhukam dan
Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
2,1
% 5 2 29 56 89 0 1,85 22,22 57 81 0% 92,59% 76,63% 103% 91%
% NA NA NA 44 9 NA NA NA 33 13 NA NA NA 75% 100%
3,1
% 5 8 21 56 87 0 5,56 20,37 43 61 0% 69,44% 97,00% 77% 70%
3,2
% 25 51 52 44 9 18,87 51,85 48,15 41 31 75% 101,67% 92,60% 93% 100%
3,3% 70 41 27 NA NA 54,72 38,89 27,78 NA NA 78% 105,15% 102,89% NA NA
PERBANDINGAN REALISASI INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016 DENGAN REALISASI DAN TARGET TAHUN 2015-2019
Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan
Program Pengawasan
Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan
Pembangunan Nasional
serta Pembinaan Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah
Realisasi CapaianProgram
Target Realisasi Capaian
Program
Program Pengawasan
Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan
Pembangunan Nasional
serta Pembinaan Sistem
Pengendalian Intern
Pemerintah
Persentase K/L Bidang
Polhukam dan PMK dengan
Maturitas SPIP Level 3
3 Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern K/L
Bidang Polhukam dan
Pembangunan Manusia
dan Kebudayaan
Persentase APIP Instansi
Pemerintah (K/L) Bidang
Polhukam dan PMK dengan
Kapabilitas Level 3
Persentase APIP Instansi
Pemerintah (K/L) Bidang
Polhukam dan PMK dengan
Kapabilitas Level 2
Kapabilitas APIP K/L Bidang
Polhukam dan PMK (Level 1)
1 2
Persentase Program Polhukam
dan PMK yang memperoleh
Indeks Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Program Prioritas
dengan level 2
Persentase K/L Bidang
Polhukam dan PMK dengan
Maturitas SPIP Level 2
Persentase Program Polhukam
dan PMK yang memperoleh
Indeks Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Program
Prioritas dengan level 3
Kapabilitas APIP K/L (Level 3)
SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA
TargetSASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Satuan
Satuan
2 3
Indeks Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Program Prioritas
dalam Nawa Cita
Maturitas SPIP K/L(Level 3)
Lampiran 4
1 Meningkatnya Kualitas
Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan
Nasional
Pengendalian/Pelaksanaan
Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan
SPIP
Hasil Pengawasan Proyek
Strategis dan Prioritas Presiden
Laporan 65 71 109%
Jumlah Laporan Hasil
pengawasan pembangunan
Prioritas Nasional
Laporan 266 286 108%
Jumlah Laporan Hasil Reviu atas
Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan
Dana Pemilu Tahun 2019
Laporan 4 4 100%
2 Meningkatnya Maturitas SPIP Pengendalian/Pelaksanaan
Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan
SPIP
Jumlah Laporan Hasil Penilaian
kualitas penyelenggaraan SPIP
Laporan 35 36 103%
3 Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern Pemerintah
K/L/Pemda
Pengendalian/Pelaksanaan
Pengawasan Intern Akuntabilitas
Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan
SPIP
Jumlah Laporan Hasil
Peningkatan Kapabilitas APIP
Laporan 28 30 107%
CAPAIAN KINERJA OUTPUT
No. Sasaran Strategis KegiatanIndikator Kinerja
Output/KegiatanSatuan
DEPUTI PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH BIDANG POLITIK, HUKUM, KEAMANAN,
PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2019
Target Realisasi %
Lampiran 5
Satuan Realisasi Satuan Realisasi
1 Meningkatnya Kualitas
Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan
Nasional
Pengendalian/Pelaksanaan
Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan InternLaporan 370 Laporan 286 -84
Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan Intern Asian
Games
Laporan 56 Laporan - -56
Hasil Pengawasan Proyek
Strategis dan Prioritas Presiden Laporan - Laporan 71 71
Jumlah Laporan Hasil Reviu
atas Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan
Dana Pemilu Tahun 2019
Laporan - Laporan 4 4
2 Meningkatnya Maturitas SPIP Pengendalian/Pelaksanaan
Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP
Hasil Asistensi dan Penilaian
untuk Peningkatan level
Maturitas Penyelenggaraan
SPIP
Laporan 54 Laporan 36 -18
3 Meningkatnya Kapabilitas
Pengawasan Intern
Pemerintah K/L/Pemda
Pengendalian/Pelaksanaan
Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP
Hasil Bimtek dan Penilaian
Kapabilitas APIPLaporan 36 Laporan 30 -6
516 427 -89
Kenaikan/
(Penurunan)
TOTAL
PERBANDINGAN REALISASI OUTPUT TAHUN 2019 DENGAN TAHUN 2018
DEPUTI PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH BIDANG POLITIK, HUKUM, KEAMANAN, PEMBANGUNAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
No. Sasaran Strategis Kegiatan Indikator Kinerja OutputRealisasi 2018 Realisasi 2019
Lampiran 6 / 1 - 2
Level/Skor
Maturitas SPIPLevel IACM
DIT 1
1 Kementerian Koord. Bid. Polhukam 3,04 2
2 Kementerian Pertahanan 3,235 3 DC
3 Dewan Ketahanan Nasional 3,02 1
4 Lembaga Ketahanan Nasional 3 2
5 Kepolisian RI 3,187 3 DC
6 Badan Keamanan Laut 2,52 2
7 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme 3 2
8 Badan Siber dan Sandi Negara 3,21 2DC
9 Badan Intelijen Negara 3,68 2DC
DIT 2
1 Kementerian Luar Negeri 3,347 3
2 Sekretariat Majelis Permusyawaratan Rakyat 3,008 2 DC
3 Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah 2,597 2 DC
4 Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat 3,185 3 DC
5 Kementerian Hukum dan HAM 3,309 3
6 Kejaksaan RI - 1
7 Mahkamah Agung 3,322 3
8 Mahkamah Konstitusi 3,000 3
9 Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban 3,031 1
10 Komisi Nasional HAM 3,113 3 DC
11 Komisi Yudisial 3,060 2
12 Komisi Pemberantasan Korupsi 3,582 3
13 Ombudsman RI 3,113 3
14 Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) 2,865 2
15 Komisi Pemilihan Umum (KPU) 3,000 3 DC
16 Badan Narkotika Nasional 3,135 3
17 Badan Pembinaan Ideologi Pancasila - -
DIT 3
1 Kementerian Koordinator Bidang PMK 3,09 3
2 Kementerian Sosial 3,068 3
3 Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2,33 3
4 Kementerian Kesehatan 3,41 3
5 Badan Informasi Geospasial 3 3
6 Badan SAR Nasional 3,19 3DC
7 Badan Pengawas Obat dan Makanan 3 3
DIT 4
1 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 3,03 3 DC
2 Kementerian Kominfo 3,098 3
3 Perpustakan Nasional 3,00 2 DC
4 Kementerian Pemuda dan Olahraga 1,72 2 DC
5 Kementerian Agama 2,15 3
6Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak3,038 2
DAFTAR LEVEL MATURITAS SPIP DAN KAPABILITAS APIP
PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA DI LINGKUNGAN DEPUTI PIP BIDANG POLHUKAM PMK
NO KEMENTERIAN / LEMBAGA
31 Desember 2019
Lampiran 6 / 2 - 2
7 BKKBN 3,285 3
8 Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) 3,14 2
DIT 5
1 Badan Pemeriksa Keuangan 3,43 3
2 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 3,04 3
3 Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 3,02 3
4 Badan Tenaga Nuklir Nasional 3,07 3
5 Laembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional 3,15 3DC
6 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2,53 2 DC
7Kementerian Sekretariat Negara (KSP, BPKK dan
BPKGBK)3,12 3 DC
8 Sekretariat Kabinet 3,16 2
9 Kementerian PAN-RB 3,02 3
10 Lembaga Administrasi Negara (LAN) 3,08 3 DC
11 Badan Kepegawaian Negara (BKN) 2,77 3 DC
12 Badan Standarisasi Nasional 3,05 2
13 Badan Pengawas Tenaga Nuklir 3,08 3 DC
Lampiran 7
NoPrioritas
Pembangunan Nasional
Jumlah Keg. Prioritas
1 1 Percepatan pengurangan kemiskinan 5
2 Peningkatan pelayanan kesehatan dan gizi masyarakat 5
3 Pemerataan layanan pendidikan berkualitas 5
4 Peningkatan akses masyarakat terhadap perumahan dan permukiman layak 3
5 Peningkatan tata kelola layanan dasar 3
2 6 Peningkatan konektivitas dan TIK 5
7 Percepatan pembangunan papua dan papua barat 5
8 Percepatan pembangunan daerah tertinggal dan desa 3
9 Penanggulangan bencana 4
10 Peningkatan sistem logistik 3
3 11 Peningkatan ekspor dan nilai tambah produk pertanian 5
12 Percepatan peningkatan ekspor dan nilai tambah industri pengolahan 4
13 Peningkatan nilai tambah pariwisata dan jasa produktif lainnya 4
14 Percepatan peningkatan keahlian tenaga kerja 4
15 Pengembangan Iptek dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas 4
4 16 Peningkatan produksi dan pemenuhan kebutuhan energi 5
17 Peningkatan produksi, akses dan kualitas konsumsi pangan 5
18 Peningkatan kuantitas, kualitas dan aksesibilitas sumber daya air 4
19 Peningkatan daya dukung sumber daya alam dan daya tampung lingkungan 4
5 20 Kamtibmas dan keamanan siber 5
21 Kesuksesan pemilu 4
22 Pertahanan wilayah nasional 3
23 Kepastian hukum dan reformasi birokrasi 4
24 Efektivitas Diplomasi 4
100JUMLAH
DAFTAR PROGRAM DAN JUMLAH KEGIATAN PRIORITAS RKP 2019
Program Prioritas
Pembangunan Manusia
Pengurangan kesenjangan antarwilayah
Peningkatan nilaitambah ekonomi danpenciptaan lapangankerja
Pemantapan ketahanan energi,pangan dan sumberdaya air
Stabilitas keamanannasional dankesuksesan pemilu