laporan akuntabilitas kinerja kedeputian · pdf filemenyusun dokumen rencana kinerja tahun ......

59
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN BIDKOOR KOMINFOTUR TAHUN 2016

Upload: doankiet

Post on 31-Jan-2018

229 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

KEDEPUTIAN BIDKOOR

KOMINFOTUR

TAHUN 2016

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat nikmat kesehatan dan kekuatan sehingga penyusunan Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, lnformasi

dan Aparatur dapat disusun dan diselesaikan. Penyusunan LAKIP ini adalah sebagai

bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi,

lnformasi dan Aparatur (Deputi VII), salah satu unit kerja di bawah Kementerian

Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, yang mempunyai tugas

menyelenggarakan koordinasi dan sinkronisasi perumusan, penetapan, dan

pelaksanaan serta pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang

terkait dengan isu di bidang komunikasi, informasi, dan aparatur.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka setiap Instansi Pemerintah diwajibkan

untuk menyusun dan menyampaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) pada akhir tahun. Penyusunan LAKIP ini berpedoman kepada Permenpan

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja

dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penyusunan LAKIP berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Deputi Bidang

Koordinasi Komunikasi, lnformasi dan Aparatur. Penetapan Renstra tersebut

mempertimbangkan berbagai faktor, khususnya dinamika lingkungan strategis, dan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2016 – 2019, serta kewenangan

yang telah ditetapkan oleh Visi dan Misi organisasi, yaitu koordinator dalam

perencanaan dan perumusan kebijakan nasional di bidang politik, hukum, dan

keamanan. Selain memuat pernyataan visi dan misi organisasi, Renstra juga berisikan

sejumlah Tujuan Strategis, Sasaran Strategis, dan Program yang merupakan bentuk

komitmen untuk dilaksanakan. Demi pencapaian visi tersebut, selanjutnya setiap tahun

disusun Rencana Kinerja sebagai penjabaran dan pemutakhiran dari Renstra. Dalam

hal ini Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, lnformasi dan Aparatur juga telah

menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun (RKT) 2016.

Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 2

Sebagai penjelasan terhadap implementasi dari Renstra maupun RKT maka

disusun dokumen LAKIP. LAKIP Kedeputian Bidkoor Kominfotur tahun 2016,

diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan, baik kepada pimpinan

maupun kepada semua pemangku kepentingan. Selain itu, LAKIP juga diharapkan

dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja untuk tahun-tahun yang akan

datang.

Jakarta, Januari 2017

Deputi Bidang Koordinasi

Komunikasi, informasi dan Aparatur

Warsono

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 3

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3

RINGKASAN EKSEKUTIF .......................................................................................... 4

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 6

B. Tugas dan Fungsi ......................................................................................... 6

C. Organisasi ..................................................................................................... 7

D. Struktur Organisasi .........................................................................................9

BAB II : PERENCANAAN KINERJA

Perjanjian Kinerja............................................................................................ 10

BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja............................................................................................. 12

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja .......................................................... 12

C. Kinerja penunjang ......................................................................................... 28

D. Permasalahan dan tantangan ....................................................................... 37

E. Realisasi Anggaran ....................................................................................... 40

BAB IV : Penutup......................................................................................................... 42

LAMPIRAN I...................................................................................................................43

LAMPIRAN II .................................................................................................................44

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 4

RINGKASAN EKSEKUTIF

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2016

tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Negara dan Lembaga dan Peraturan

Presiden Nomor 43 Tahun 2016 tentang Kementerian Koordinator Bidang Politik,

Hukum dan Keamanan, serta Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan

Keamanan Nomor : Per-4/Menko/Polhukam/10/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kemenko Polhukam, bahwa Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan

Aparatur (Kominfotur) mempunyai tugas membantu Menko Polhukam dalam

mengoordinasikan dan mensinkronisasikan perumusan, penetapan, dan pelaksanaan

serta pengendalian pelaksanaan kebijakan Kementerian/Lembaga yang terkait dengan

isu di bidang komunikasi, informasi, dan aparatur.

Pengukuran capaian hasil koordinasi dan sinkronisasi di bidang komunikasi,

informasi, dan aparatur tahun 2016 sesuai dengan pasal 19 Peraturan Presiden Nomor

29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, diperoleh

melalui pemenuhan berbagai lndikator Kinerja yang dinyatakan dalam bentuk

pernyataan, baik kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian dan

sasaran yang telah ditetapkan.

Dalam melakukan Koordinasi di bidang komunikasi, informasi, dan aparatur yang

dilakukan oleh Deputi Bidkoor Kominfotur tidak dapat dilepaskan dari pencapaian

kinerja Kemenko Polhukam. Melalui koordinasi dan sinkronisasi kebijakan yang

dilakukan, Kedeputian Bidkooor Kominfotur telah mendorong pelaksanaan tugas teknis

yang dilakukan oleh Kementerian/Lembaga terkait agar lebih efektif dan optimal,

melalui rekomendasi kebijakan dan langkah tindak Ianjut yang diberikan.

Adapun capaian pengelolaan di bidang komunikasi, informasi, dan aparatur

ditandai dengan beberapa permasalahan yang berhasil dijembatani. Di bidang

komunikasi dan informasi, Kemenko Polhukam telah mendorong implementasi

Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) di Lembaga

Penyiaran di daerah, mengkoordinasikan dan mendorong K/L terkait untuk segera

mensahkan revisi Undang-Undang Nomor 32 tentang Penyiaran.

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 5

Di Bidang Telekomunikasi dan Informatika Kemenko Polhukam

mengkoordinasikan permasalahan terkait RUU Perubahan UU No 11 Tahun 2008

tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik (ITE), mengkoordinasikan RUU Tata Kelola

e-Gov dengan Kemenkominfo dan KemenPAN RB, selain itu Kemenko Polhukam

melalui Desk Ketahanan dan Keamanan lnformasi Cyber Nasional (DK2|CN) telah

melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan K/L terkait, seperti Kemenkominfo,

Kemenpan dan RB, dan Lemsanneg dalam rangka pembentukan Badan Cyber

Nasional.

Adapun di bidang Tata Kelola Pemerintahan, terdapat sejumlah pencapaian

yang cukup baik seperti: Reformasi Birokrasi di tingkat K/L yang telah mencapai

persentase 100%, terkoordinasi permasalahan 16.000 Bidan PTT yang akan diangkat

untuk menjadi CPNS, pengangkatan tenaga honorer K2, dan terkoordinasinya

permasalahan kesenjangan Tunjangan Kinerja Dosen Perguruan Tinggi Negeri.

Disamping itu Kemenko Polhukam mendorong untuk segera disahkan RPP Manajemen

ASN dan RPP tentang Perangkat Daerah. Sedangkan di bidang peningkatan pelayanan

publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya RPP tentang Ganti Rugi

Pelayanan Publik dan RPP tentang Inovasi Daerah.

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi,

Informasi dan Aparatur (Kominfotur) Tahun 2016 disusun sebagai bentuk

pertanggungjawaban kinerja atas pelaksanaan tugas dan fungsi Kemenko

Polhukam. Amanat penyusunan Laporan Kinerja telah ditetapkan dalam

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah yang mewajibkan bagi setiap Instansi Pemerintah untuk

menyusun dokumen perencanaan strategis berupa Rencana Strategis, Rencana

Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja. Secara

teknis, tata cara penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja berpedoman pada

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi

Nomor 29 tahun 2010.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Deputi Bidang Koordinasi Kominfotur Tahun

2016 memberikan informasi mengenai pencapaian kinerja dalam mencapai

sasaran strategisnya melalui pelaksanaan program dan kegiatan Kemenko

Polhukam TA 2016. Selain wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas

dan fungsi, Laporan Kinerja ini merupakan bentuk akuntabilitas kepada publik,

sesuai dengan tuntutan reformasi birokrasi. Laporan Akuntabilitas Kinerja juga

bermanfaat sebagai alat utama dalam rangka pemantauan, penilaian, evaluasi

dan pengendalian atas kualitas kinerja sekaligus menjadi pendorong perbaikan

kinerja dalam rangka terciptanya tata kelola kepemerintahan yang baik.

B. Tugas dan Fungsi

Sesuai dengan Peraturan Menko Polhukam Nomor 04 tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan

Keamanan, Deputi Bidang Koordinasi Kominfotur mempunyai tugas menyiapkan

sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 7

kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan aparatur, dan melakukan fungsi

sebagai berikut:

1. Sinkronisasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan kebijakan di

bidang komunikasi, informasi, dan aparatur;

2. Penyiapan koordinasi perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan

kebijakan di bidang komunikasi, informasi, dan aparatur;

3. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau

kegiatan di bidang komunikasi, informasi, dan aparatur; dan

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang

Politik, Hukum, dan Keamanan.

Untuk mendukung pelaksananaan tugas dan fungsi, Deputi Bidang

Koordinasi Kominfotur mengkoordinasikan Kementerian/Lembaga sebagai

berikut:

1. Kementerian Komunikasi dan lnformasi;

2. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

C. Organisasi

Berdasarkan Peraturan Menko Polhukam Nomor 4 Tahun 2016, Unit

Kerja Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, lnformasi dan Aparatur

(Kominfotur)r, dibantu oleh 5 (lima) Pejabat Eselon II yang terdiri untuk pejabat

setingkat eselon ll terdiri dari :

1. Sekretaris Deputi;

2. Asisten Deputi Koordinasi lnformasi Publik dan Media Massa;

3. Asisen Deputi Koordinasi Telekomunikasi dan lnformatika;

4. Asisten Deputi Koordinasi Tata Kelola Pemerintahan;

5. Asisten Deputi Koordinasi Peningkatan Pelayanan Publik.

Para Asisten Deputi dalam melaksanakan tugasnya masing-masing

dibantu oleh 2 (dua) orang pejabat setingkat eselon Ill (Kepala Bidang).

sedangkan untuk Sekretaris Deputi dibantu oleh Kepala Bagian Program dan

Evaluasi serta Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum.

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 8

Sedangkan di Sekretariat atau Tata Usaha, terdiri dari 4 orang Kasubbag

dan 4 orang staf TU serta 2 orang analis.

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

Struktur Organisasi Kedeputian VII

Deputi VII/Kominfotur

Marsda TNI WarsonoNRP. 505475 Sekretaris Deputi

Marsma TNI AsepChaerudin, M.A.S.S

NRP. 509037

Kabag Program danEvaluasi

Kol. Sus. Drs. DwiBudi HaryantoNRP. 522976

Kasubbag PenyusunanProgram

RM.Riandi J. Sulistyono,M.Si

NIP. 198508072008121001

Kasubbag Pemantauan danEvaluasi

Moh. MuslihNIP. 196608231991031004

Kabag TU dan UmumDrs. Raja SuryaDharma M. M.Si

NIP.195909291995031001

Kasubbag Tata Usaha

Besse Parida, S.AgNIP. 197604272008102001

Kasubbag Umum

Mayor Ckm. Dr. AanWiryadi

NRP. 11960000100765

Sertu Santika NugrahaNRP. 21070393601287

Leana Amalo, S.HNIP. 198301012008102001

Sertu Alien MeimadhonaNRP. 535445

Nur RahmanNIP. 197709052006041009

Asdep Informasi Publikdan Media Massa

Drs. Muztahidin., M.MNIP. 196106151990031001

Asdep Telekomunikasi danInformatika

Dr. Sigit Priyono,G.S.C.,S.Ip., M.Sc

NRP. 505519

Asdep Tata KelolaPemerintahan

Drs. Seger RahadiyonoNIP. 195903151982101001

Asdep PeningkatanPelayanan Publik

Drs. Agung Pratistho, M.SiNIP. 196706251991031001

Kabid Media Massa

Kol.Sus. BebenNurpadilah

NRP. 522979

Kabid InformasiPublik

Drs. SuciptoNIP.

195912101981031008

Kabid Informatika

Kol.Chb. FerdinandM., S.E

NRP. 1900026531265

Kabid Telekomunikasi

Kol. Caj. Benny Y.Pasaka, M.ScNRP. 33296

Kabid Kelembagaandan Ketatalaksanaan

Noor Aras Arief, S.ENIP.

197006251994031001

Kabid SDM danPengawasan Aparatur

SuheriNIP.

196106051981101001

Kabid PeningkatanPelayanan

AdministrasiFitri Prihantini,M.AP

NIP.197210261994032001

Kabid PeningkatanBarang dan Jasa

Johanna Novita. M.APNIP.

197211181995032001

Analis Komunikasi danInformasi Bidang

KehumasanDevinta H. Fauziah, S.I.KomNIP. 199007202014022002

Analis Komunikasi danInformasi Bidang

InformatikaEky Adhiputra, S.Kom

NIP. 198908012014021001

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

BAB ll

PERENCANAAN KINERJA

A. Perjanjian Kinerja 2016

Rencana Kinerja Tahunan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem

Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah merupakan upaya dalam membangun

manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel, dan berorientasi

hasil. Selanjutnya, Penetapan Kinerja disusun sebagai komitmen dari Rencana

Kinerja Tahunan yang harus dicapai oleh instansi pemerintah dalam rangka

meningkatkan efektivitas, akuntabilitas instansi Pemerintah. Kemenko Polhukam

telah menetapkan indikator dan target kinerja yang digunakan sebagai acuan dalam

pengukuran kinerja. Perjanjian Kinerja adalah kontrak kinerja para pejabat atas

kegiatan yang dilaksanakan selama 1 (satu) tahun anggaran beserta target

pencapaiannya. Pada akhir tahun anggaran penetapan kinerja digunakan sebagai

dasar evaluasi kinerja dan penilaian kinerja. Adapun penetapan kinerja Kedeputian

Bidkoor Kominfotur tahun 2016 adalah sebagai berikut :

SASARANSTRATEGIS

INDIKATOR KINERJA TARGET

(1) (2) (3)

Meningkatnya kualitaskoordinasi,sinkronisasi danpengendaliankebijakan di bidangKomunikasi,Informasi, danAparatur;

1.Persentase penyelesaian sengketainformasi publik;

2.Persentase permasalahan bidangTelekomunikasi yang terselesaikan;

3.Persentase permasalahanReformasi Birokrasi yangterselesaikan

4.Persentase meningkatnyaimplementasi pelayanan prima

60%

70%

70%

50%

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 11

B. Anggaran Kegiatan

Anggaran Kegiatan Penyelenggaraan Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi,

Informasi dan Aparatur: Rp 6.468.949.000,- (Enam Miliar Empat Ratus Enam Puluh

Delapan Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Sembilan Ribu Rupiah). Anggaran

tersebut mengalami beberapa kali pemotongan terkait kebijakan Pemerintah dalam

hal efisiensi anggaran, di bawah ini adalah proses pemotongan dan penambahan

anggaran Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur Tahun

2016:

• Pada Bulan Juni 2016 pemotongan anggaran jilid pertama Kedeputian VII

sebesar Rp.1.375.737.000,- .

• Total Anggaran semula Rp 7.548.686.000,- menjadi Rp 6.172.949.000,-

• Pada Bulan Juli 2016 terdapat penambahan anggaran optimalisasi sebesar Rp

1,5 Miliar

• Pada awal September 2016, pemotongan anggaran jilid kedua Kedeputian VII

sebesar Rp 1.000.000.000,-.

• Total penambahan anggaran optimalisasi sebesar Rp 500.000.000,-

Total keseluruhan anggaran Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan

Aparatur Tahun 2016 adalah sebesar Rp Rp 6.468.949.000,- (Enam Miliar Empat

Ratus Enam Puluh Delapan Juta Sembilan Ratus Empat Puluh Sembilan Ribu

Rupiah).

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 12

BAB Ill

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja

Capaian kinerja merupakan dasar untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

kegiatan, dilakukan dengan cara membandingkan target kinerja ditetapkan untuk

Kedeputian Bidkoor Kominfotur tahun 2016 dengan realisasi kinerja pada setiap dari

indikator Sasaran Strategis yang akan diukur. Secara garis besar, capaian kinerja

Kedeputian Bidkoor Kominfotur pada tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentasi

1 2 3 4 5

Meningkatnya kualitaskoordinasi,sinkronisasi danpengendaliankebijakan di bidangKomunikasi, Informasi,dan Aparatur;

1. Persentasepenyelesaian sengketainformasi publik;

2.Persentasepermasalahan bidangTelekomunikasi yangterselesaikan;

3.PersentasepermasalahanReformasi Birokrasiyang terselesaikan

4.Persentasemeningkatnyaimplementasipelayanan prima

60%

70%

70%

50%

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

Hasil pengukuran Kinerja Kedeputian VII menunjukkan bahwa rata-rata capaian

kinerja dan 1 sasaran strategis yang diukur dengan 4 IKU melalui rekomendasi

kebijakan yang efektif dengan capaian kinerja sebesar 100%.

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 13

1. Penyelesaian Sengketa Informasi Publik

Sengketa informasi publik terjadi karena adanya tindakan pihak Badan Publik

yang tidak memenuhi kewajiban pelayanan informasi publik sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku, yang menimbulkan ketidakpuasan atau

keberatan dari Pengguna Informasi Publik. Kemenko Polhukam melalui

Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur telah

melakukan koordinasi dalam rangka menindaklanjuti sengketa informasi yang

ada di pusat dan daerah melalui rapat koordinasi dengan Komisi Informasi

Pusat dan Komisi Informasi Daerah. Kemenko Polhukam ikut mendorong

Kementerian/Lembaga terkait untuk menyelesaikan kasus sengketa informasi

secara tuntas dan hal tersebut ditindaklanjuti oleh Komisi Informasi Pusat

dengan menyelesaikan sebagian besar sengketa informasi.

Selama Januari s/d Desember 2016, Komisi Informasi Pusat telah menerima

dan meregister permohonan penyelesaian sengketa informasi sebanyak 64

register dengan rincian sebagai berikut :

Periode Jumlah

Januari 5 register

Februari 2 register

Maret 11 register

April 8 register

Mei 7 register

Juni 2 register

Juli 2 register

Agustus 4 register

September 8 register

Oktober 4 register

November 3 register

Desember 8 register

Total 64 Register

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 14

Dari 64 kasus tersebut, sebanyak 38 berasal dari perseorangan dan 26 dari

Badan Hukum, Terdapat satu permohonan yang tidak layak register karena

tidak melengkapi legal standing berupa Akta Notaris, pengesahan Kemenkum

& HAM dan Surat Kuasa yang diajukan oleh pemohon LBH Jakarta selaku

kuasa dari Makmud Murod/ Sri Wahyungsih dengan termohon BPN Jakarta

Barat. Dengan tambahan tersebut maka jelas permohonan penyelesaian

sengketa dari 2010 s/d 2016 sebanyak 2.684 kasus permohonan sengketa.

Rekapitulasi register sengketa yang telah diselesaikan dari Januari -

Desember 2016 sebanyak 54 register sebagai berikut :

Periode Sepakat Putusan Putusan Penetapan Total

Mediasi Ajudikasi Sela Pencabutan

Januari - - - - 0

Februari 1 - - - 1

Maret 1 - - - 1

April 1 - - - 1

Mei - 1 - - 1

Juni - - - 1 1

Juli - 15 4 - 19

Agustus 5 1 - 3 9

September 1 - - 1

Oktober 1 5 - 2 8

November 4 2 4 - 10

Desember - 2 - - -

Jumlah 13 27 8 6 54

Dengan bertambahnya 54 kasus permohonan pada Januari – Desember

2016 maka jumlah permohonan sengketa mencapai 2.684 kasus dari 2.620

kasus pada tahun 2015 dan jumlah penyelesaian sengketa dari 816 menjadi

870, seperti tabel dibawah ini :

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 15

Tahun Jumlah Permohonan Jumlah yang diselesaikan

2010 76 51

2011 419 186

2012 323 237

2013 377 125

2014 1354 123

2015 71 94

2016 64 54

Jumlah 2.683 870

2. Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS)

Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran (SPS)

diharapkan mampu mendorong lembaga penyiaran untuk memperkokoh

integritas nasional, membina jati diri dan mencerdaskan kehidupan bangsa

dalam rangka membangun masyarakat yang demokratis dan berkepribadian.

Pedoman Perilaku Penyiaran memberi arah dan tujuan agar lembaga

penyiaran; menjunjung tinggi dan meningkatkan persatuan dan kesatuan

NKRI, meningkatkan kesadaran terhadap hukum, menghormati prinsip-

prinsip demokrasi dan HAM, serta menghormati dan menjunjung tinggi hak

dan kepentingan publik.

Lembaga penyiaran di Indonesia, baik lembaga penyiaran publik, lembaga

penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas, maupun lembaga

penyiaran lokal belum sepenuhnya memperhatikan penghormatan terhadap

nilai-nilai persatuan, agama, ras, dan antar golongan, penghormatan

terhadap nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan, penghormatan terhadap

etika profesi, penghormatan terhadap hak privasi, dan juga belum

memperhatikan perlindungan terhadap kepentingan publik sebagaimana

pedoman perilaku penyiaran yang telah ditentukan oleh Komisi Penyiaran

Indonesia.

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 16

Kondisi tersebut dimungkinkan karena lembaga penyiaran lebih berorientasi

kepada selera pasar (market oriented) dan cenderung mengejar keuntungan

financial dan kurang memperhatikan tujuan lembaga penyiaran sebagaimana

yang diatur dalam UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Kondisi ini juga

dapat dimungkinkan karena kurang optimalnya pengawasan yang dilakukan

oleh Komisi Penyiaran Indonesia, khususnya Komisi Penyiaran Daerah.

Kemenko Polhukam melalui Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi

dan Aparatur dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah melakukan upaya

maksimal untuk melakukan pemantauan konten siaran lembaga-lembaga

penyiaran yang ada di wilayah Provinsi. Dari hasil koordinasi di beberapa

provinsi dapat diperoleh data sebagai berikut

a. Adanya keterbatasan tenaga pemantauan belum semua mata acara dari

lembaga penyiaran dapat di-cover oleh tim pemantau. Sementara peran

masyarakat yang diharapkan dapat membantu peningkatan mutu konten

siaran melalui sikap kritis dan pengaduannya kepada komisi penyiaran

juga mulai mengalami penurunan. Ini mungkin disebabkan karena

masyarakat mulai apatis melihat kenyataan bahwa Komisi Penyiaran

belum begitu kuat untuk mengubah prilaku pengelola penyiaran untuk

mentaati Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran

(SPS).

b. Menjelang Pilkada semakin banyak lembaga penyiaran partisan yang

tidak netral dan terjadi penyimpangan konten siaran, sehingga banyak

aduan terhadap ketidaknetralan media tersebut ke KPI.

c. Berbagai peringatan yang telah diberikan oleh Komisi Penyiaran terhadap

berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh lembaga penyiaran

mendapatkan respon yang cukup baik, keberadaan Komisi Penyiaran

diakui dan diterima oleh berbagai lembaga penyiaran. Namun demikian itu

tidak menjadi jaminan bahwa lembaga penyiaran menjadi taat dan patuh

pada Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program Siaran

(SPS).

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 17

d. Lembaga Penyiaran Publik baik TVRI maupun RRI terbukti sangat taat

dan patuh pada Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dan Standar Program

Siaran (SPS).

e. Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur

memberikan rekomendasi bahwa KPI dan KPID harus berperan aktif dalam

menyosialisasikan tentang aturan-aturan P3SPS sesuai dengan ketentuan

yang berlaku dan ditindaklanjuti dengan diselenggarakannya Sosialisasi

secara intens tentang P3 SPS oleh KPI di daerah.

3. Revisi terhadap Undang-Undang No 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran

Pada Bulan Agustus 2016, Pemerintah mengeluarkan Rancangan Revisi

Undang-Undang tentang Penyiaran. Meski ditujukan untuk memperbaiki

konten agar undang-undang menjadi lebih demokratis, RUU Penyiaran justru

dianggap beberapa pihak memundurkan demokrasi bagi para pakar dan

pelaku penyiaran.

Kemenko Polhukam melalui Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi

dan Aparatur telah berkoordinasi dengan berbagai pihak khususnya

memberikan rekomendasi kepada Komisi I DPR RI untuk segera mensahkan

Revisi UU No 32 tentang Penyiaran, dan rekomendasi telah diterima oleh

Komisi I DPR RI

4. Penyelesaian Permasalahan di Bidang Telekomunikasi & Informatika

Pembentukan Badan Siber Nasional (BASINAS) sudah dalam tahap

penandatanganan R-Perpres oleh Presiden. Disamping itu pencapaian dari

pelaksanaan Desk Cyber Nasional (DCN) pada tahun 2016 adalah sebagai

berikut:

a. Diselenggarakannya Cybersecurity Policy Exercise bersama Belanda

dan Australia di Jakarta;

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 18

b. Salah satu Anggota DCN ditunjuk sebagai Wakil Cyberspace Indonesia

di PBB;

c. DCN ditunjuk sebagai Pendiri dan Ketua Cybersecurity Alliance for

Mutual Progress (CAMP) bersama 43 Negara;

d. DCN sebagai koordinator penyelesaian masalah Slot Satelit Pertahanan;

e. DCN sebagai koordinator dalam investigasi dan perbaikan terkait

pembobolan sistem LPSE yang terjadi secara masif (nasional).

5. Tata Kelola Pemerintahan (Reformasi Birokrasi).

Reformasi birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai

tata kelola pemerintahan yang baik (good govenance) dengan melakukan

pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem penyelenggaraan

pemerintahan. Sejumlah aspek yang menjadi ruang lingkup perubahan dan

pembaharuan tersebut meliputi aspek kelembagaan (organisasi),

ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur.

Reformasi birokrasi merupakan proses yang berkelanjutan dan bukan

pekerjaan yang bisa dilihat hasilnya secara instan. Saat ini pelaksanaannya

telah memasuki tahun keenam sejak adanya Peraturan Presiden Nomor 81

Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010- 2025. Dalam

kurun waktu enam tahun tersebut telah cukup banyak perubahan-perubahan

signfikan yang terkait dengan Tata Kelola Pemerintahan.

Pemantapan koordinasi Tata Kelola Pemerintahan dilaksanakan dalam

rangka untuk memperoleh data-data dan informasi pelaksanaan program

peningkatan koordinasi tata kelola pemerintahan, sebagai bahan untuk

menyusun rekomendasi evaluasi program koordinasi tata kelola

pemerintahan dalam mengatasi masalah untuk mendorong percepatan

reformasi birokrasi dan optimalisasi implementasi PP Nomor 18 Tahun 2016

tentang Perangkat Daerah. Adapun hasil dari pelaksanaan kegiatan

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 19

pemantapan koordinasi program tata kelola pemerintahan, diperoleh

data/informasi sebagai berikut:

a. Dalam kontek percepatan Reformasi Birokrasi berdasarkan Peraturan

Menteri PANRB Nomor 11 Tahun 2015 tentang Road Map RB 2015-2019

Pada umumnya Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota

Dalam telah melakukan upaya pelaksanaan reformasi birokrasi namun

belum terlaksana secara optimal, karena itu. Kemenko Polhukam perlu

mendorong Kemen PANRB dan Kemdagri serta instansi terkait untuk

mencari solusi pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan upaya

percepatan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik sesuai grand

design RB Nasional di tingkat daerah.

b. Implementasi PP Nomor 18 Tahun 2016

Penataan kelembagaan Pemerintah Daerah sesuai amanat PP Nomor 18

Tahun 2016 telah dilakukan oleh seluruh Pemerintah Daerah di tingkat

Provinsi, Kabupaten, dan Kota, namun hasil yang diperoleh (Rancangan

Perda) belum semuanya seperti yang diharapkan yaitu memenuhi prinsip

tepat fungsi dan tepat ukuran, masih ada beberapa daerah yang

organisasinya lebih besar dari sebelumnya. Untuk itu Kemenko

Polhukam perlu mendorong Kemendagri untuk mengimplementasikan

dan memantau perkembangan pelaksanaan PP Nomor 18 tahun 2016

tentang Perangkat Daerah sesuai amanat Undang-Undang Nomor 23

tahun 2014 tentang Pemda, agar penyelenggaraan pemerintah an di

daerah dapat berjalan efektif dan efisien.

c. Perkembangan Reformasi Nasional berdasarkan hasil koordinasi dengan

Kementerian PAN dan RB.

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 20

Target2019

Target2016

Realisasi2016

TargetRKP2017

A Birokrasi Yang Bersih dan Akuntabel

1. Opini WTP atas Laporan Keuangan

a. Kementerian/Lembaga % 95% 65% 87%b. Provinsi % 85% 85% 73%c. Kabupaten % 65%

57%48%

d. Kota % 65% 56%

2. Tingkat Kapabilitas APIP (level 3)

a. Kementerian/Lembaga % 85% 9,09% 40%b. Provinsi % 85% 8,82% 40%c. Kabupaten/Kota % 85% 2,36% 30%

3. Tingkat Kematangan Implementasi SPIP (level 3)

a. Kementerian/Lembaga % 85% 3,41% 45%

b. Provinsi % 85% 8,82% 45%c. Kabupaten/Kota % 85% 3,15% 30%

4. Instansi Pemerintah yang Akuntabel (Skor B atas SAKIP)

a. Kementerian/Lembaga % 85% 70% 82,93% 75%b. Provinsi % 75% 48% 64,71% 57%c. Kabupaten/Kota % 50% 21% 9,03% 31%

5. Penggunaan e-Procurement terhadap Belanja Pengadaan

Penggunaan e-Procurement terhadapBelanja Pengadaan

% 80% 40% 34% 60%

B Birokrasi Yang Efektif dan Efisien

1. Indek Reformasi Birokrasi Rata-Rata Nasionala. Kementerian/Lembaga Skor 1-

10075 66,77 61

b. Provinsi Skor 1-100

60 53,33 40

c. Kabupaten/Kota Skor 1-100

45 56 25

2. Indeks ProfesionalitasASN

Skor 1-100

86 N/A N/A

3. Indeks Government Nasionala. Kementerian/Lembaga Skor 0-

43,4 N/A

b. Provinsi Skor 0-4

N/A

c. Kabupaten/Kota Skor 0-4

N/A

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 21

d. Segera disahkannya Beberapa Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP)

Manajemen ASN. Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan

Aparatur telah mendorong Kementerian Sekretariat Negara untuk

menindaklanjuti proses otentifikasi RPP Manajemen PNS.

6. Peningkatan implementasi pelayanan prima

Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur melaksanakan

koordinasi dalam rangka peningkatan implementasi pelayanan prima dengan

menyelenggarakan Rapat koordinasi dan pemantauan ke beberapa daerah

yang melibatkan Kementerian/Lembaga terkait (Kementerian PAN dan RB,

KSP dan Ombudsman RI).

Beberapa permasalahan yang telah diinventarisasi selama melaksanakan

koordinasi dan pemantauan adalah rendahnya kepatuhan/implementasi

Standar Pelayanan mengakibatkan berbagai jenis maladministrasi berikutnya

yang didominasi oleh perilaku aparatur atau secara sistematis terjadi di

instansi pelayanan publik, misalnya: ketidakjelasan prosedur, ketidakpastian

jangka waktu layanan, pungli, korupsi, ketidakpastian layanan perijinan

C Birokrasi Yang Memiliki Pelayanan Publik Yang berkualitas1. Indeks Integritas Aparatur

Indeks Integritas AparaturSkor 0-10

9

6,24(pusat)4,73(daerah)

2.a. Kementerian/Lembaga % 100% K:

80%L:35%

K: 44%L:66,67%

K: 58%L: 55%

b. Pemerintah Provinsi % 100% 70% 39,39% 54,50%c. PemerintahKabupaten/Kota

% 80% 20% 18,00% 30,50%

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 22

investasi, kesewenang-wenangan secara makro mengakibatkan rendahnya

kualitas pelayanan publik.

Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur berhasil

mengkoordinasikan permasalahan tersebut dengan melibatkan Ombudsman

RI untuk mengevaluasi laporan-laporan pengaduan masyarakat terkait

dugaan maladministrasi kegiatan pelayanan publik yang mengakibatkan

rendahnya pelayanan publik. Berikut data-data laporan pengaduan

masyarakat terkait implementasi pelayanan publik.

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 23

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 24

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 25

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 26

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 27

Beberapa permasalahan lain di bidang Pelayanan Publik yang telah di

koordinasikan Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan Aparatur

dengan Kementerian/Lembaga terkait adalah sebagai berikut:

a) Pengesahan RPP Tentang Ganti Rugi Pelayanan Publik

Pengesahan RPP tentang Ganti Rugi Pelayanan Publik Masih

terkendala dari Kementerian Keuangan tentang bentuk anggaran

disediakan sebelum ada kasus atau setelah ada kasus (tuntutan),

Kemenko Polhukam merekomendasikan untuk segera menyelesaikan

pembahasan RPP tersebut dengan melibatkan Kementerian PAN dan RB,

Kementerian Keuangan dan Ombudsman RI.

b) Standar Pelayanan Publik

Dalam rangka mendukung implementasi Standar Pelayanan Publik maka

ditetapkanlah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survey Kepuasan

Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Berdasarkan pemantauan dan evaluasi Deputi Bidang Koordinasi

Komunikasi, Informasi dan Aparatur di pusat dan daerah melalui Rapat

Koordinasi dan Kunjungan Kerja, diperoleh data bahwa belum semua K/L

dan Pemprov/Kab/Kota melakukan pemangkasan birokrasi melalui

penerapan deregulasi perizinan dan non perizinan khususnya pada

penyelenggaraan PTSP di daerah, sehingga Permenpan-RB nomor

16/2014 tentang pedoman survey kepuasan terhadap penyelenggaraan

pelayanan publik belum sepenuhnya diterapkan.

Adanya permasalahan tersebut Kemenko Polhukam melalu Deputi Bidang

Koordinasi Kominfotur segera mendorong K/L dan Pemprov/Kab/Kota

untuk melaksanakan survey kepuasan masyarakat dan rekomendasi

tersebut ditindak lanjuti dengan dilaksanakannya Survey Kepuasan

Masyarakat di 8 Provinsi (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I.

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 28

Yogyakarta, Jawa Timur, Bengkulu, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan

Tengah).

C. Kinerja penunjang

Selain capaian kinerja yang telah menetapkan sebagai indikator dan target

kinerja yang digunakan sebagai acuan dalam pengukuran kinerja, Kedeputian

Bidkoor Kominfotur juga telah melakukan kinerja penunjang sebagai berikut :

1. RUU RTRI (Radio Televisi Republik Indonesia)

Kehadiran Rancangan Undang-Undang tentang Radio Televisi Republik

Indonesia (RUU RTRI) memiliki kedudukan yang strategis terutama dalam

rangka pengembangan lembaga penyiaran publik di tanah air. RUU RTRI

akan membuat kedudukan RTRI kuat, dasar hukumnya sebagai lembaga

negara penyelenggara penyiaran publik. Selain itu, RUU RTRI akan

membawa dampak pengelolaan SDM dan aset, pengembangan kualitas

program siaran dan akuntabilitas kinerja.

RUU RTRI akan menjadikan kelembagaan penyiaran publik modern yang

sesuai dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan materi penyiaran

publik. Pegawai RTRI akan diisi oleh pegawai professional/SDM kreatif

berstatus sebagai PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja

(PPPK)/non-PNS.

Permasalahannya adalah sampai saat ini RUU RTRI belum disahkan dan

hasil pemantauan Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi dan

Aparatur di daerah adalah terjadinya krisis Sumber Daya Manusia/Pegawai

Penyiaran di RRI dan TVRI, khususnya untuk Pegawai Negeri Sipil yang

diproyeksikan menduduki jabatan struktural.

Untuk menjembatani permasalahan tersebut Kemenko Polhukam melalui

Deputi Bidkoor Kominfotur menyelenggarakan Rapat Koordinasi Eselon I

dengan mengundang Dirjen IKP Kemenkominfo, Kementerian PAN dan RB,

Dirut TVRI dan Dirut RRI. Hasil Rapat Koordinasi merekomendasikan agar

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 29

dibuka kembali penerimaan pegawai penyiaran khusus untuk LPP RRI dan

TVRI serta segera disahkannya Rancangan Undang-Undang RTRI. Sampai

saat ini rekomendasi tersebut belum ditindak lanjuti karena masih dalam

pembahasan di DPR RI.

2. Revisi PP 52 dan 53 Tahun 2000

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengajukan revisi PP

52 dan 53 tahun 2000. Pasal 12 revisi PP 52 tahun 2000 membahas

mengenai network sharing. Dalam revisi PP tersebut dijelaskan aturan

network sharing merupakan kewajiban bagi seluruh operator telekomunikasi

di Indonesia. Selama kapasitas tersedia. Sekilas memang revisi ini akan

memberikan dampak positif terhadap industri telekomunikasi di Indonesia.

Namun beberapa pakar dan forum telekomunikasi menilai revisi beleid yang

tidak diimbangi dengan komitmen pembangunan infrastruktur, tentu akan

menguntungkan operator yang kurang produktif dalam membangun jaringan

infrastrktur. Khususnya operator yang selama ini membangun infrastruktur

di daerah terpencil atau perbatasan.

Kemenko Polhukam melalui Deputi Bidkoor Kominfotur merekomendasikan

kepada Kemenkominfo di dalam Rapat Koordinasi agar proses revisi

ditinjau ulang dan melibatkan stakeholders terkait.

3. Perkembangan Proses Perizinan Google Loon

Hal-hal yang mengemuka dalam rapat sebagai berikut;

a. Perkembangan Proses Perizinan Project Loon yang telah dilengkapi dan

yang masih dalam tahap finalisasi sejauh ini sudah hampir selesai,

seperti:

1) Persyaratan dan perizinan dari Kementerian Komunikasi dan

Informatika telah dilengkapi oleh Project Loon.

2) Proses pengurusan Diplomatic Clearance di Kementerian Luar

Negeri sedang menunggu finalisasi pemilihan agen pelayanan

pesawat terbang (agen terpilih akan bekerja dengan tim dari

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 30

Kementerian Luar Negeri untuk menggunakan sistem aplikasi

online).

b. Proses pengurusan Security Clearance diharapkan segera selesai

mengingat pertemuan untuk membahas persoalan teknis serta

pernyataan Non-Surveillance Statement dengan Asisten Komunikasi

dan Elektronik Panglima TNI (Askomlek) telah dijadwalkan dalam waktu

dekat.

c. Hal lain yang masih diperlukan oleh Project Loon adalah Flight Plan

Approval dari Kementerian Perhubungan.

d. Persetujuan Anggota Dewan International Civil Aviation Organization

(ICAO) :

1) Project Loon telah memiliki dokumen yang menunjukan

persetujuan/pernyataan ICAO bahwa balon Project Loon sudah

sesuai dengan ketentuan ICAO.

2) ICAO sebagai organisasi tidak memberikan pernyataan/sertifikat

serupa karena memiliki tugas utama untuk mengaudit regulator.

3) Project Loon dapat memberikan dokumen yang menunjukan bahwa

uji coba Project Loon telah disetujui di 12 negara anggota dewan

ICAO, yang meliputi: Australia, Brazil, Kanada, Prancis, Amerika

Serikat, Argentina, Bolivia, Meksiko, Norwegia, Portugal, Afrika

Selatan dan Malaysia.

4) Karena memiliki standar keamanan yang tinggi Project Loon telah

disetujui untuk melintasi ruang udara 12 negara anggota dewan

ICAO.

5) Sebagai negara yang sedang sedang berusaha untuk menjadi

anggota dewan ICAO, Indonesia seharusnya dapat turut mengikuti

standar keselamatan udara dan penerbangan dari negara-negara

dewan ICAO yang sudah memberikan persetujuan atau dukungan

untuk Project Loon.

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 31

6) Keputusan untuk tidak menyetujui terlaksananya uji coba Project

Loon dikarenakan faktor keselamatan dapat menimbulkan kontradiksi

dalam pemahaman standar keselamatan.

e. Izin Terbang (Overflight Permission)

1) Kemenkopolhukam telah menerima salinan surat yang dikirim oleh

Menteri Perhubungan kepada Presiden yang berisi kekhawatiran

untuk mengeluarkan izin terbang untuk Project Loon, meliputi :

Ketinggian penerbangan sipil yang terlalu dekat dengan balon

Project Loon, dan balon akan diterbangkan dari luar Indonesia

membuat pemerintah Indonesia tidak dapat dengan mudah

melakukan verifikasi terhadap muatan balon.

2) Alasan mengapa Project Loon mengusulkan untuk meluncurkan dan

mendaratkan balon di luar Indonesia adalah karena dibutuhkannya

peralatan khusus dalam proses peluncuran, izin kerja untuk para ahli

dalam tim Project Loon dan kelengkapan perizinan tambahan lainnya

yang dapat menunda / memperpanjang masa persiapan

pelaksanaan tahap uji coba Project Loon di Indonesia.

3) Alasan penundaan pemberian Flight Plan Approval kepada Project

Loon adalah menjamin dan selalu menjadikan keselamatan publik

sebagai prioritas utama yaitu keselamatan peberbangan.

4) Google bertanggung jawab atas seluruh kerugian jika terjadi akibat

kecelakaan yang disebabkan langsung oleh Project Loon. Sebagai

pendukung, Surat Pernyataan Standar Keamanan dan

Pertanggungjawaban Project Loon telah dikirimkan kepada Menteri

Perhubungan dengan salinan yang ditujukan kepada Menteri

Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya dan Menteri

Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan sebelum rapat

koordinasi kedua ini dilaksanakan.

Dari pelaksanaan rapat koordinasi tersebut dapat disimpulkan hal-hal

sebagai berikut :

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 32

a. Perkembangan Proses Perizinan Project Loon masih dalam tahap

finalisasi.

b. Proses pengurusan Security Clearance untuk membahas persoalan

teknis serta pernyataan Non-Surveillance Statement dengan Asisten

Komunikasi dan Elektronik Panglima TNI (Askomlek) telah dijadwalkan

dalam waktu dekat.

c. Project Loon telah memiliki dokumen yang menunjukan

persetujuan/pernyataan ICAO bahwa balon Project Loon sudah sesuai

dengan ketentuan ICAO.

d. Alasan penundaan pemberian Flight Plan Approval kepada Project

Loon oleh Kementerian Perhubungan adalah untuk menjamin dan

selalu menjadikan keselamatan publik sebagai prioritas utama yaitu

keselamatan peberbangan

e. Google bertanggung jawab atas seluruh kerugian jika terjadi akibat

kecelakaan yang disebabkan langsung oleh Project Loon.

4. Deteksi dini konflik horizontal menggunakan IT di media sosial

Kemeko Polhukam menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD)

membahas Pemanfaatan TIK dalam Deteksi Dini Konflik Horizontal di Media

Sosial, dalam rangka mengantisipasi dampak media sosial yang semakin

berkembang.

Hasil dari FGD tersebut memberikan rekomendasi sebagai berikut:

a. Kemenko Polhukam akan mengadakan rapat untuk mengintegrasikan

sistem peringatan dini konflik yang ada di BNPT, Polri, serta Kominfo,

dan yang akan dibuat oleh Kemendagri, agar masing-masing dapat

saling memberikan informasi dan melakukan deteksi dini dari semua lini

secara cepat.

b. Menetapkan bahwa sistem deteksi dini pusat yang akan dikelola

Kemenko Polhukam masuk dalam crisis centre agar tidak overlapping.

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 33

c. Menetapkan badan yang bertanggung jawab atas kajian konflik di

Indonesia agar bisa membedah tipologi konflik, dan memprediksi pola

konflik yang akan terjadi.

d. Bersinergi dengan LSM dan masyarakat untuk membantu pola

peringatan dini di tingkat komunitas, dan membina masyarakat sesuai

dengan UU penanganan konflik, dalam menangani konflik dengan

sistem peringatan dini.

e. Mengkoordinir Kemenkominfo, BNPT, untuk meningkatkan literasi

media, sosialisasi dan edukasi terkait internet sehat agar masyarakat

juga tahu terkait sanksi hukum, apa yang dikatakan melanggar hukum

dalam menggunakan TIK dan perlu diberikan pemahaman terkait

konflik dan deteksi dini konflik.

f. Memetakan isu-isu konflik, dan mencari stakeholder dalam setiap isu

yang berbeda, serta membangun agenda setting dalam merespon isu

tersbut secara cepat.

g. Mengundang tenaga TIK yang professional untuk mengadakan kajian

khusus tentang teknologi apa saja yang paling tepat dan dibutuhkan

dalam sistem peringatan dini di Indonesia.

h. Mengkoordinir, memonitor dan mengevaluasi Kementerian/ Lembaga

terkait yang memiliki minimal dua kanal-kanal sosial media yang

terverifikasi. Kanal-

i. kanal sosial media harus secara continue dan aktif menyiarkan konten

positif terkait pencegahan konflik.

j. Menyediakan informasi satu pintu yang dibutuhkan oleh masyarakat

ketika momentum konflik terjadi, untuk mendapatkan konten first hand

information dari Kementerian/ Lembaga yang bertanggung jawab.

k. Kominfo merupakan pihak yang bertanggung jawab memproduksi

informasi yang dibutuhkan masyarakat. Pesan yang diproduksi berisi

fakta kejadian, informasi mengenai aspek keamanan dan aspek

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 34

pertolongan yang diberikan pemerintah. Workflow terkait diseminasi

informasi dalam penanganan konflik perlu dibuat dan rutin

disimulasikan.

l. Pemerintah harus memiliki program yang kreatif mengikuti

perkembangan zaman terkait konten ajakan partisipasi publik untuk

pengamanan swadaya lingkungan, tidak menyebarkan pesan yang

sifatnya provokasi, HOAX, serta tidak mudah terhasut isu/pesan yang

tidak bisa dipertanggung jawabkan.

m. Pemerintah harus memiliki sistem verifikasi berita hoax ataupun tidak

yang dapat dilaporkan oleh masyarakat agar tidak melebar isu-isu yang

salah terkait dengan kebijakan pemerintah.

5. Penanganan Bidan Desa PTT menjadi CPNS

Pada tanggal 28 September 2016 Kementerian PAN dan RB telah

menerima kehadiran perwakilan Forum Bidan Desa yang menuntut agar

16.000 Bidan Desa yang telah mendapat rekomendasi dari Gubernur dan

BupatiWalikota dapat diangkat menjadi CPNS.

Pertimbangan untuk merekrut semua Bidan PTT menjadi CPNS karena

sudah memenuhi tiga hal. Selain memiliki SK dari Menteri Kesehatan,

keberadaannya terindentifikasi dan memiliki rekomendasi dari masing-

masing kepala daerah. Selain itu, perjuangan para bidan yang bekerja 24

jam sehari, tidak memikirkan gaji yang kecil dan memperjuangkan serta

menjadi ujung tombak pelaksanaan kebijakan pemerintah mengenai Kartu

Indonesia Sehat (KIS).

Kedeputian Bidkoor Kominfotur sesuai dengan tugas dan fungsinya telah

menyelenggarakan rapat koordinasi Tingkat Eselon I dengan mengundang

Kementerian/Lembaga terkait seperti Kementerian PAN & RB, BKN, dan

Kementerian Kesehatan untuk membahas permasalahan ini serta

menghasilkan sejumlah rekomendasi. Dalam rangka program Nawacita,

pemerintah perlu memberikan perhatian khusus kepada para Bidan Desa

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 35

dimaksud, khususnya yang terkait dengan status kepegawaian, pembinaan

karier dan kesejahteraannya, dengan pertimbangan sebagai berikut:

1) Bidan desa masih sangat dibutuhkan untuk ditempatkan di daerah

terpencil dansangat terpencil;

2) Bidan Desa merupakan ujung tombak pelaksanaan program pelayanan

dasar khususnya pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan

kesehatan ibu dan anak serta pelayanan penyakit yang bersifat umum

bagi masyarakat di desa;

3) lmplikasi terhadap resiko fiskal sangat kecil, mengingat anggaran untuk

membayar insentif Bidan Desa melalui Kementerian Kesehatan telah

dianggarkan dalam APBN untuk setiap tahun;

4) Memberikan rasa keadilan dan kemanusiaan terhadap para Bidan Desa

yang telah mengabdi di daerah terpencil dan sangat terpencil guna

memberikan kegairahan kerja yang pada akhirnya diharapkan mampu

menurunkan tingkat kematian ibu dan anak.

Pertimbangan tersebut menjadi dasar Kemenko Polhukam memberikan

rekomendasi kepada Kementerian PAN dan RB untuk segera mengangkat

Bidan PTT menjadi CPNS dengan berkoordinasi dengan K/L terkait.

Rekomendasi tersebut telah ditindaklanjuti dengan diangkatnya Bidan PTT

menjadi CPNS secara bertahap.

6. Tunjangan Kinerja Dosen dan Tenaga Kependidikan pada Perguruan

Tinggi Negeri.

Sampai dengan akhir tahun 2016, terdapat 36 Perguruan Tinggi Swasta

yang statusnya telah berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri baru

(PTNB). Tujuan dialihkannya status perguruan tinggi swasta (PTS) menjadi

perguruan tinggi negeri (PTN), adalah untuk meningkatkan dan

memeratakan akses pendidikan di seluruh penjuru Tanah Air. Rata-rata dari

PTNB tersebut berada di daerah pinggiran dan perbatasan. Adanya PTNB

membuat animo mahasisiwa baru semakin meningkat. Tapi, di sisi lain

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 36

timbul masalah baru, seperti adanya kesenjangan jumlah Tunjangan Kinerja

antara Perguruan Tinggi Negeri yang satu dengan yang lain.

Terkait dengan permasalahan tersebut, Kemenko Polhukam telah

mengkoordinasikan melalui rapat koordinasi bersama sejumlah pihak

terkait. Melalui rapat tersebut, dihasilkan beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

a. Perlu adanya pembahasan lebih lanjut mengenai permasalahan tersebut

oleh KemenristekDikti dan Forum Rektor Bersama;

b. Kemenko Polhukam memberikan rekomendasi dengan mendorong

Kementerian PAN & RB untuk mengadakan rapat antara Kemenristek-

Dikti, BKN dan Kemenkeu dengan para Rektor Universitas Negeri di

seluruh Indonesia untuk membahas tentang Tunjangan Kinerja para

Dosen di PTN;

c. Hasil rekomendasi tersebut telah ditindak lanjuti dengan adanya

penyelenggaraan Rapat Koordinasi antara Kemenristek-Dikti dan Forum

Rektor Bersama dan hasilnya masih dalam pembahasan lebih lanjut.

7. Penanganan Eks Tenaga Honorer Kategori 2 (THK2)

Permasalahan tenaga honorer telah mengemuka sejak tahun 2005.

Kebijakan pengangkatan tenaga honorer menjadi Calon Pegawai Negeri

Sipil telah berakhir pada Desember 2014. Namun kenyataannya masih

terdapat sekitar 439.956 tenaga honorer yang belum diangkat yang terus

menuntut untuk diangkat menjadi CPNS.

Terkait permasalahan ini, Kemenko Polhukam melalui Kedeputian Bidkoor

Kominfotur telah melakukaan koordinasi dengan berbagai pihak tekait demi

mencari solusi masalah tersebut.

Hasil Rapat Kerja Kemenpan RB dengan Komisi ll DPR RI sepakat untuk

mengangkat tenaga honorer kategori ll sejumlah 439.956 orang menjadi

PNS melalui beberapa tahapan.Tahapan pemenuhan pengangkatan tenaga

honorer kategori ll seperti tersebut pada butir pertama, akan dilakukan

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 37

pembicaraan pada rapat kerja berikutnya guna mendengarkan road map

penanganan eks tenaga honorer kategori ll 2016- 2019.

Pengangkatan dari Kementerian PAN-RB, dimulai secara bertahap dari

tahun 2015 sampai dengan paling lambat tahun 2019. Komisi ll DPR RI dan

Kementerian PAN- RB sepakat untuk membicarakan dukungan keuangan

negara bersama dengan Kementerian Keuangan dan menyiapkan landasan

hukum dalam penyelesaian masalah tenaga honorer kategori ll.

Adapun estimasi gaji dan pensiun eks tenaga honorer kategori ll selama 1

tahun, untuk gaji adalah sebesar Rp. 23.815.850.250.600,- dan untuk

pensiun sebesar Rp. 14.725.005.098.400,-. Biaya tersebut menjadi beban

pemerintah pusat (K/L) dan pemerintah daerah (provinsi/kabupaten/kota).

D. Permasalahan dan tantangan

Di dalam pelaksanaan pencapaian kinerja bidang komunikasi, informasi, dan

aparatur, disadari masih dijumpai permasalahan dan tantangan yang harus

dihadapi pada tahun-tahun mendatang, yaitu :

1. Sengketa Informasi:

Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS)

Lembaga penyiaran di Indonesia, baik lembaga penyiaran publik, lembaga

penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas, maupun lembaga

penyiaran lokal belum sepenuhnya memperhatikan penghormatan terhadap

nilai-nilai persatuan, agama, ras, dan antar golongan, penghormatan

terhadap nilai dan norma kesopanan dan kesusilaan, penghormatan terhadap

etika profesi, penghormatan terhadap hak privasi, dan juga belum

memperhatikan perlindungan terhadap kepentingan publik sebagaimana

pedoman perilaku penyiaran yang telah ditentukan oleh Komisi Penyiaran

Indonesia.

Kondisi tersebut dimungkinkan karena lembaga penyiaran lebih berorientasi

kepada selera pasar (market oriented) dan cenderung mengejar keuntungan

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 38

financial dan kurang memperhatikan tujuan lembaga penyiaran sebagaimana

yang diatur dalam UU No. 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Kondisi ini juga

dapat dimungkinkan karena kurang optimalnya pengawasan yang dilakukan

oleh Komisi Penyiaran Indonesia, khususnya Komisi Penyiaran Daerah.

2. Tata Kelola Pemerintahan

RPP Manajemen ASN

Masih tertundanya pengesahan RPP Manajeman ASN yang sudah lebih dari

2 tahun dan saat ini Kemenko Polhukam telah mendorong Kementerian

Sekretariat Negara untuk segera menindaklanjuti proses otentikasi.

3. Peningkatan implementasi pelayanan prima

a. Evaluasi Pemantapan Koordinasi Peningkatan Pelayanan Publik.

Pemantapan koordinasi Peningkatan Pelayanan Publik dilaksanakan

dalam rangka untuk memperoleh data-data pelaksanaan program

peningkatan Pelayanan Publik sebagai bahan untuk menyusun

rekomendasi evaluasi program Peningkatan Pelayanan Publik dalam

mengatasi masalah pelayanan di bidang barang, jasa dan administrasi

serta pengawasannya dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Adapun

hasil dari pelaksanaan kegiatan pemantapan koordinasi program

Peningkatan Pelayanan Publik, diperoleh data/informasi sebagai berikut :

1) Dalam konteks kelembagaan guna mendukung penyelenggaraan

pelayanan publik yang berkualitas :

Dalam peningkatan kapasitas kelembagaan dan penataan organisasi

berjalan cukup baik, hanya dalam penempatan SDM Aparatur masih

belum tepat fungsi sesuai kompetensi masing-masing pegawai yang

ada, hal ini menjadikan kesan seolah-olah kurang tenaga SDM

Aparatur;

2) Dalam konteks Ketatalaksanaan :

Masih terdapat adanya tumpang tindih regulasi dan kejelasan

kewenangan serta masih belum ditetapkannya 1 Rancangan Perpres

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 39

Tentang Mekanisme dan Ketentuan Pembayaran Ganti Rugi

Pelayanan Publik dari UU Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan

Publik;

3) Dalam kontek Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur

Penyelenggara Pelayanan Publik :

Dalam hal pengawasan, SPIP telah dilibatkan sejak mulai

perencanaan sampai dengan evaluasi program, namun tindak lanjut

dari rekomendasi hasil temuan pengawasan masih terdapat beberapa

hal yang belum dapat ditindaklanjuti sebab menyangkut kebijakan

Pimpinan. Disamping itu, berlangsungnya otonomi daerah ada

beberapa hal seperti tidak adanya transparansi yang kurang sesuai

dengan konsep administrasi pemeritahan, dan pembinaan

kepegawaian kurang berjalan baik, karena para pimpinan daerah

pada umumnya pejabat daerah sekaligus pejabat politik yang dipilih

langsung oleh rakyat yang kurang memahami manajemen birokrasi;

4) Dalam kontek sumber daya manusia penyelenggara pelayanan

publik: Sebagian besar aparatur daerah khususnya pelaksana

pelayanan publik belum merubah paradigma dari dilayani menjadi

melayani dan masih adanya primordial sempit dengan mengutamakan

kekerabatan dan pertemanan;

5) Kesadaran untuk melaksanakan layanan terpadu satu pintu belum

maksimal, ada beberapa dinas-dinas di daerah yang belum

menyerahkan kewenangannya ke kepala PTSP, namun sudah

dilakukan langkah-langkah penyatuan beberapa layanan dalam satu

atap/terpadu satu pintu;

6) Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi :

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam

melaksanakan tugas mulai berlangsung dan semakin meningkat.

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 40

b. Kendala Utama Kualitas Pelayanan Publik :

1) Rendahnya kepatuhan/implementasi Standar Pelayanan

mengakibatkan berbagai jenis maladministrasi berikutnya yang

didominasi oleh perilaku aparatur atau secara sistematis terjadi di

instansi pelayanan publik, misalnya: ketidakjelasan prosedur,

ketidakpastian jangka waktu layanan, pungli, korupsi, ketidakpastian

layanan perijinan investasi, kesewenang-wenangan secara makro

mengakibatkan rendahnya kualitas pelayanan publik.

2) Mengakibatkan ekonomi biaya tinggi, hambatan pertumbuhan

investasi.

3) Pencapaian target RPJPN, RPJMN, RKP yang terkait sektor

pelayanan publik barang, jasa dan administrasi bakal terhambat.

4) Kepercayaan publik terhadap aparatur dan pemerintah menurun yang

berpotensi mengarah pada apatisme publik.

E. Realisasi Penyerapan Anggaran.

Pagu anggaran Kedeputian Bidang Koordinasi Komunikasi, lnformasi, dan

Aparatur T.A 2016 adalah sebesar Rp. 6.468.949.000,-, sedangkan

penyerapannya sebesar Rp. 6.425.337.006,- sehingga sisa anggaran sebesar

Rp. 43.611.994,- atau 99,3 %.

Penanggungjawab Anggaran Realisasi

Asdep Koordinasi Informasi Publik

dan Media Massa

Rp 1.144.770.000,- Rp 1.131.714.298,-

Asdep Koordinasi Telekomunikasi

dan Informatika

Rp 2.819.853.000,- Rp 2.798.541.149,-

Asdep Koordinasi Tata Kelola

Pemerintahan

Rp 788.301.000,- Rp 786.925.040,-

Asdep Koordinasi Peningkatan 1.014.390.000,- Rp 1.007.674.259,-

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 41

Pelayanan Publik

Sekretaris Deputi Rp 701.635.000,- Rp 700.482.260,-

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 42

BAB IV

PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja lnstansi Pemerintah (LAKIP) Kedeputian Bidkoor

Kominfotur, Kemenko Polhukam Tahun 2016 disusun untuk mewujudkan akuntabilitas

kepada pihak-pihak yang memberi amanah dan perwujudan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas dan fungsi serta media untuk menginformasikan capaian kinerja

Kedeputian Bidkoor Kominfotur tahun anggaran 2016. LAKIP Kedeputian Bidkoor

Kominfotur Tahun 2016 ini diharapkan dapat berperan sebagai alat kendali kualitas

kinerja serta alat pendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang transparan

danakuntabel. Pelaporan Kinerja ini menjadi media evaluasi, sekaligus menjadi

instrument untuk melakukan perbaikan yang tepat dan berkesinambungan. Oleh karena

itu, hal terpenting dari pelaporan ini adalah menggali pelajaran untuk pembenahan ke

depan. Keberhasilan pelaksanaan capaian kinerja di bidang komunikasi, informasi dan

aparatur tersebut di atas tidak terlepas dari dukungan, kerja sama dan partisipasi

semua pihak. Kami menyadari bahwa pelaksanaan kinerja Kedeputian Bidkoor

Kominfotur masih menemui beberapa permasalahan dan tantangan yang mensyaratkan

perlunyapeningkatan kualitas kinerja terkait koordinasi dan sinkronisasi yang Iebih

intensif dalam rangka menjawab permasalahan yang ada.

Demikian dan terima kasih.

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 43

LAMPIRAN I

No SS IKU Penanggungjawab Anggaran Realisasi

1 Meningkatnyakualitaskoordinasi,sinkronisasidanpengendaliankebijakan dibidangKomunikasi,Informasi,dan Aparatur;

1. Persentasepenyelesaiansengketa informasipublik;

2.PersentasepermasalahanbidangTelekomunikasiyang terselesaikan;

3.PersentasepermasalahanReformasi Birokrasiyang terselesaikan

4.Persentasemeningkatnyaimplementasipelayanan prima

Asdep KoordinasiInformasi Publikdan Media Massa

Asdep KoordinasiTelekomunikasidan Informatika

Asdep KoordinasiTata KelolaPemerintahan

Asdep KoordinasiPeningkatanPelayanan Publik

Rp 1.144.770.000,-

Rp 2.819.853.000,-

Rp 788.301.000,-

Rp 1.014.390.000,-

Rp 1.131.714.298,-

Rp 2.798.541.149,-

Rp 786.925.040,-

Rp 1.007.674.259,-

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 44

Lampiran II

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 45

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 46

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 47

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 48

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 49

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 50

FOTO KEGIATAN KEDEPUTAN BIDANG KOORDINASI

KOMUNIKASI, INFORMASI DAN APARATUR

FKK Pelayanan Publik, Manado (6/4/2016)

Simposium Nasional tentang Tragedi 1965, Hotel Aryaduta (18/4/2016)

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 51

FKK Tata Kelola Pemerintahan, Lampung (11/5/2016)

Forum Tematik Bakohumas, Mabes TNI (17/5/2016)

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 52

FKK Tata Kelola Pemerintahan, Padang (25/5/2016)

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 53

Hari Pengungsi Dunia, Goethe Institute (20/6/2016)

Seminar Kerjasama Keamanan Cyber Indonesia-Australia (20/7/2016)

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 54

International Meeting on Counter Terrorism, Bali (9/8/2016)

Pelantikan Sesmenko Polhukam (4/10/2016)

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 55

Rakor tentang Pembentukan Satgas Saber Pungli (24/10/2016)

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 56

FKK tentang Keamanan Siber Nasional, Bandung (27/10/2016)

Rakor tentang Pengamanan Domain mil.id (7/11/2016)

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 57

Seminar Kerjasama Keamanan Cyber Indonesia-Korea Selatan (13/12/2016)

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEDEPUTIAN · PDF filemenyusun dokumen Rencana Kinerja Tahun ... tentang lnformasi dan Transaksi Elektronik ... publik Kemenko Polhukam mendorong disahkannya

L A K I P D E P U T I B I D K O O R K O M I N F O T U R T A H U N 2 0 1 6 Page 58