laporan akuntabilitas kinerja - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/documents/ppid/berkala/c -...

60
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Tahun 2018 Judul Program PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI (5864) (LAKIP) TA 2017

Upload: vankhue

Post on 07-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TKE)

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Tahun 2018

Judul Program

PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI

(5864)

(LAKIP) TA 2017

Page 2: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,
Page 3: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Penjelasan Umum Organisasi 1

1.2 Aspek Strategis Organisasi 7

1.3 Permasalahan Utama (Strategic Issued) 8

BAB II PERENCANAAN KERJA 10

2.1 Rencana Strategis 10

2.2 Keterkaitan Program B2TKE dengan RPJMN 2015-2019 12

2.3 Rencana Kinerja Tahun 2017 13

2.4 Penetapan Kinerja Tahun 2017 14

2.5 Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Tahun 2017 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 17

3.1 Uraian Kegiatan 17

3.2 Tabel Ringkasan 40

3.3 Capaian Kinerja Organisasi 44

3.4 Realisasi Anggaran 55

BAB IV PENUTUP 56

Page 4: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. PENJELASAN UMUM ORGANISASI

1.1.1 Gambaran Umum

Balai Besar Teknologi Konversi E n e r g i (B2TKE) merupakan salah satu pusat unggulan

pengembangan teknologi energi dibawah Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

(BPPT) yang diharapkan mampu berperan untuk mendorong pertumbuhan industri energi

serta penerapan teknologi energi yang efisien, handal dan ramah lingkungan bagi pemecahan

permasalahan nasional.

Pendirian B2TKE diawali dengan terbentuknya Unit Pelaksana Teknis Laboratorium

Sumber daya dan Energi (UPT-LSDE) pada tanggal 24 Februari 1987 berdasarkan surat

keputusan Menristek / Ketua BPPT Nomor: SK/046/KA/BPPT/II/1998 sebagai pusat sumber

daya teknologi konversi dan pemanfaatan energi untuk melayani kebutuhan nasional yang

merupakan hasil kajian BPPT dan Battelle Columbus Laboratories berupa Master Plan for

The Indonesian Energy Institute, Serving The Nation Through Energy Technology.

Pada tanggal 21 April 2004, UPT-LSDE secara resmi berubah nama menjadi Balai Besar

Teknologi Energi (B2TE), berdasarkan surat keputusan Menristek/Kepala BPPT Nomor:

047/Kp/KA/IV/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Teknologi Energi.

Pada tanggal 19 Oktober 2015, Balai Besar Teknologi Energi (B2TE) dan Pusat Teknologi

Konversi dan Konservasi Energi (PTKKE) secara resmi bergabung dengan nama Satuan

Kerja Balai Besar Teknologi Konversi E n e r g i (B2TKE), berdasarkan surat keputusan

Kepala BPPT Nomor: 012/Kp/KA/X/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar

Teknologi Konversi Energi.

1.1.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan

Berdasarkan SK Kepala BPPT Nomor 012/Kp/KA/X/2015, Tentang Organisasi dan Tata

Page 5: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

2

Kerja B2TKE, tanggal 19 Oktober 2015, pada Bab I, pasal 1, 2 dan 3:

a. Kedudukan

Balai Besar Teknologi Konversi Energi, yang selanjutnya disebut B2TKE, adalah

suatu satuan kerja di lingkungan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi yang

berada di bawah koordinasi Deputi Bidang Teknologi Informatika, Energi, dan

Material dan B2TKE dipimpin oleh Kepala.

b. Tugas B2TKE

B2TKE mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis operasional dan atau teknis

penunjang serta pelaksanaan teknologi energi serta melaksanakan pengkajian,

pengujian, pengembangan, penerapan dan penyebarluasan teknologi energi yang

efisien, handal dan berwawasan lingkungan.

c. Fungsi B2TKE

Dalam melaksanakan tugasnya, B2TKE menyelenggarakan fungsi:

1. Pelayanan teknologi di bidang kelistrikan dan konservasi energi;

2. pelaksanaan pengkajian, pengujian, pengembangan, penerapan dan penyebarluasan

teknologi kelistrikan dan konservasi energi;

3. pelaksanaan urusan tata usaha, sumber daya manusia, keuangan dan rumah tangga,

serta pengelolaaan Baron Techno Park; dan

4. pelaksanaan dan penerapan sistem mutu.

1.1.3 Susunan Organisasi

Berdasarkan SK Kepala BPPT Nomor 012/Kp/KA/X/2015, Tentang Organisasi dan Tata

Kerja Balai Besar Teknologi Konversi Energi, Tanggal 19 Oktober 2015, pada Bab II, pasal

4, B2TKE terdiri atas :

1. Bagian Umum;

2. Bidang Layanan Jasa Teknologi;

3. Bidang Teknologi Kelistrikan; dan

4. Bidang Konservasi Energi.

B2TKE, terdiri dari 3 bidang teknis dan 1 bidang / bagian non teknis dengan perincian:

Page 6: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

3

1. Bagian Umum terdiri dari ;

a. Subbagian Tata Usaha, Sumber Daya Manusia dan Rumah Tangga;

Mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kearsipan, pengadaan, perjalanan

dinas, pengembangan pegawai, mutasi, tata-usaha kepegawaian, kesejahteraan

pegawai serta dokumentasi dan urusan protokol, melakukan urusan administrasi

perlengkapan, pengelolaan kendaraan, pemeliharaan sarana dan prasarana, keamanan

dan keselamatan kerja.

b. Subbagian Program dan Keuangan;

Mempunyai tugas koordinasi perencanaan, penyusunan program, pengolahan dan

penyajian data, monitoring, evaluasi dan pelaporan program penganggaran,

perbendaharaan, verifikasi dan pelaporan keuangan.

2. Bidang Layanan Jasa Teknologi,

Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknologi di bidang kelistrikan dan

konservasi energi,

serta menyelenggarakan fungsi :

Pelaksanaan urusan pelayanan jasa teknologi; dan

Pelaksanaan pengelolaan Baron Techno Park.

Bidang Layanan Jasa Teknologi, terdiri dari ;

a. Subbidang Layanan Jasa;

Mempunyai tugas melakukan urusan pelayanan jasa teknologi dan kerjasama di bidang

teknologi energi, pemasaran, pengembangan usaha, urusan legal dan kehumasan,

dokumentasi ilmiah, serta pengembangan sistem informasi.

b. Subbidang Pengelolaan Techno Park Energi

Mempunyai tugas melakukan urusan pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan

prasarana kawasan Baron Techno Park.

3. Bidang Teknologi Kelistrikan;

Mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, pengujian, pengembangan, penerapan dan

difusi, koordinasi kegiatan bidang energi kelistrikan, dan menyelenggarakan fungsi:

Pelaksanaan sistem pembangkitan; dan

Pelaksanaan sistem transmisi dan distribusi kelistrikan.

Page 7: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

4

4. Bidang Konservasi Energi;

Mempunyai tugas melaksanakan pengkajian, pengembangan, penerapan, pengujian,

difusi, dan koordinasi kegiatan di bidang konservasi energi dan menyelenggarakan

fungsi:

Pelaksanaan analisa dan optimasi energi; dan

Pelaksanaan sistem teknologi hemat energi.

Manajemen B2TKE terdiri atas Pejabat Struktural mulai dari Eselon II sampai Eselon IV.

Selain itu dibentuk Manajemen Kendali Mutu (MKM) yang berfungsi melakukan

peningkatan dan pengendalian mutu kegiatan di B2TKE dan bertanggungjawab langsung

kepada Kepala B2TKE. Sejak tanggal 22 April 2008, dibentuk jabatan fungsional

Manajemen Energi yang bertugas antara lain menyusun dan merencanakan program -

program konservasi energi di B2TKE dan melaksanakan penerapannya.

Adapun Struktur Organisasi B2TKE sesuai dengan SK Kepala BPPT Nomor

012/Kp/KA/X/2015, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Teknologi Konversi

Energi, Tanggal 19 Oktober 2015, dapat dilihat pada Gambar 1 di halaman berikut.

Page 8: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

5

Struktur Organisasi B2TKE

(Peraturan Kepala BPPT No. 012/Kp/KA/X/2015, Tanggal 19 Oktober 2015)

Gambar 1.1 Struktur Organisasi B2TKE

Page 9: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

6

1.1.4 Profil Sumber Daya Manusia (SDM)

B2TKE memiliki SDM dengan tingkat pendidikan dari berbagai disiplin ilmu dan bidang

keahlian. Dari total SDM sebanyak 154 orang, tingkat pendidikan S3 sebesar 18 orang; S2

sebesar 37 orang, S1 sebesar 67 orang dan S0 sebesar 32 orang.

Strata 021%

Strata 143%

Strata 224%

Strata 312%

PENDIDIKAN

Gambar 1.2 Sumber Daya Manusia

Page 10: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

7

1.2. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI

1.2.1 UUD 1945

UUD 1945 mengamanatkan:

a. Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi

nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk memajukan peradaban serta

kesejahteraan umat manusia (Pasal 31 ayat (5));

b. Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,

berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek, seni dan budaya,

demi meningkatkan kualitas hidupnya dan kesejahteraan umat manusia (Pasal 28 c

ayat (1)).

Nilai-nilai dalam butir UUD-1945 digunakan sebagai landasan konstitusional dan dasar

hukum dalam menyusun konsepsi pembangunan Iptek nasional.

1.2.2 UU Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan

dan Penerapan (Sisnas P3) Iptek

Undang-undang No.18/2002 menjelaskan mengenai Sisnas P3 Iptek; memberikan

landasan hukum; mengamanatkan penyusunan Jakstranas; mendorong tumbuhnya

Sisnas P3 Iptek; dan mengikat semua pihak, pemerintah pusat, pemda, dan masyarakat

untuk berperan aktif. Nilai-nilai dalam UU. No.18/2002 ini menjadi landasan konsepsional

pembangunan Iptek Nasional.

1.2.3 UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025

Dalam RPJPN disebutkan bahwa pembangunan iptek diarahkan untuk menciptakan dan

menguasai ilmu pengetahuan baik ilmu pengetahuan dasar maupun terapan, dan

mengembangkan ilmu sosial dan humaniora, serta untuk menghasilkan teknologi dan

memanfaatkan teknologi hasil penelitian. Pengembangan, dan perekayasaan bagi

kesejahteraan masyarakat, kemandirian, dan daya saing bangsa melalui peningkatan

kemampuan dan kapasitas iptek senantiasa berpedoman pada nilai agama, nilai budaya,

nilai etika, kearifan lokal, serta memerhatikan sumber daya dan kelestarian fungsi

lingkungan hidup.

Pembangunan iptek diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan dan energi; penciptaan

dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi; penyediaan teknologi transportasi,

kebutuhan teknologi pertahanan, dan teknologi kesehatan; pengembangan teknologi

Page 11: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

8

material maju; serta peningkatan jumlah penemuan dan pemanfaatannya dalam sektor

produksi.

1.2.4 Perpres Nomor 2 Tahun 2015 RPJMN 2015-2019

Dalam RPJMN 2015-2019 tentang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dinyatakan

bahwa kebijakan Iptek diarahkan kepada :

a) Dalam rangka peningkatan dukungan iptek bagi daya saing sektor produksi, pada:

Penyelenggaraan Litbang (Riset), Layanan Perekayasaan dan Teknologi, Layanan

Infrastruktur Mutu, Layanan Pengawasan Tenaga Nuklir, Penguatan Kerjasama

Swasta-Pemerintah-Perguruan Tinggi.

b) Dalam rangka peningkatan dukungan iptek bagi keberlanjutan dan pemanfaatan

sumber daya alam maka pembangunan diarahkan pada:

Sumber daya hayati (Bioresources), Sumberdaya Nirhayati, Penginderaan Jauh,

Mitigasi Perubahan Iklim.

c) Dalam rangka penyiapan masyarakat Indonesia menuju kehidupan global yang maju

dan modern, maka pembangunan Iptek diarahkan pada:

Penyelenggaraan riset sosial dan kemanusiaan untuk seluruh wilayah dan masyarakat

Indonesia dengan membentuk 6 simpul (hub) penelitian sosial kemasyarakat di seluruh

Indonesia dengan LIPI sebagai pusatnya.

d) Dalam rangka peningkatan dukungan bagi riset dan pengembangan dasar,

pembangunan iptek diarahkan untuk: Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Iptek,

Pembangunan sarana dan prasarana iptek antara lain revitalisasi Puspiptek,

Pembangunan repositori dan disseminasi informasi iptek, serta Peningkatan jaringan

iptek melalui konsorsium riset.

e) Dalam rangka peningkatan layanan teknologi kepada masyarakat pedesaan,

masyarakat pesisir, dan usaha kecil dan menengah akan dibangun Techno Park dan

Science Centre.

1.3. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)

Dalam menghadapi kondisi lingkungan strategis dan berbagai tantangan global,

Indonesia saat ini masih mengadapi berbagai kendala. Berikut ini adalah tantangan dan

masalah utama di bidang energi:

Page 12: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

9

a. Pembangunan nasional untuk mencapai kesejahteraan memerlukan energi yang

sangat besar. Sehingga ketahanan energi merupakan prasyarat dalam pelaksanaan

pembangunan nasional. Oleh karena itu berbagai permasalahan dalam penyediaan

dan pemanfaatan energi serta pemecahannya merupakan salah satu langkah utama

dalam pembangunan nasional. Sejumlah tantangan di sektor energi yang perlu

ditangani, antara lain adalah: terbatasnya dan tingginya pemakaian sumber daya

energi fosil, terbatasnya infrastruktur penyediaan energi, masih lemahnya industri

nasional di sektor energi, belum optimalnya pemanfaatan energi baru dan

terbarukan serta masih rendahnya tingkat efisiensi pemanfaatan energi nasional.

Kesemuanya itu merupakan persoalan utama yang harus dipecahkan untuk

menjamin ketersediaan energi secara mencukupi untuk pembangunan nasional

jangka panjang.

b. Dengan naiknya harga energi, permintaan jasa pelayanan teknis bidang konversi

energi sudah mulai terasa akhir-akhir ini.

c. Perlu persiapan yang holistik untuk menyambut permintaan tersebut. Pertumbuhan

teknologi EBT di Indonesia cukup pesat dewasa ini;

d. Sesuai dengan sasaran Keppres 05/2006, kontribusi EBT mencapai 17%;

e. Sasaran ketahanan energi 2015-2019 untuk rasio elektrifikasi tahun 2015 sebesar

81,5% dari target 100% pada tahun 2019.

Dalam rangka untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, B2TKE melakukan Inovasi dan

Layanan Teknologi di bidang energi yang meliputi:

a. Inovasi Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Skala Kecil;

b. Kawasan Techno Park Energi (Baron Techno Park);

c. Inovasi Teknologi Smart Grid;

d. Layanan Jasa Teknologi Energi (PNBP)

e. Layanan Perkantoran.

Page 13: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

10

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Renstra B2TKE tahun 2015-2019 disusun dengan memperhatikan perkembangan

lingkungan strategis terakhir serta mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka

Menengah (RPJM) Nasional 2015-2019 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJP) 2005-2025, khususnya Rencana Pembangunan Bidang Iptek. Dalam RPJP 2005-

2025 diamanatkan bahwa Penguasaan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Iptek difokuskan

pada 7 (tujuh) bidang prioritas yaitu : (i) Pembangunan ketahanan pangan, (ii) Penciptaan

dan pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan (iii) Pembangunan teknologi

transportasi, (iv) Penciptaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, (v)

Pengembangan teknologi pertahanan, (vi) Pengembangan teknologi kesehatan dan obat-

obatan, dan (vii) Pengembangan teknologi material maju.

2.1.1 Visi dan Misi BPPT

Dalam menjalankan rencana strategis, BPPT mempunyai visi misi sebagai berikut:

Visi :

Pusat Unggulan Teknologi yang Mengutamakan Inovasi Dan Layanan Teknologi untuk

Meningkatkan Daya Saing dan Kemandirian Bangsa.

Misi :

1. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan

layanan teknologi di bidang kebijakan teknologi;

2. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan

layanan teknologi di bidang teknologi pengembangan sumber daya alam;

3. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan

layanan teknologi di bidang teknologi agroindustri dan bioteknologi;

4. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan

layanan teknologi di bidang teknologi informasi, energi, industri kimia, dan

material;

Page 14: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

11

5. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang menghasilkan inovasi dan

layanan teknologi di bidang teknologi industri rancang bangun dan rekayasa;

6. Melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi

dalam rangka mewujudkan inovasi dan layanan teknologi.

2.1.2 Visi Misi B2TKE

2.1.3 Tujuan

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi B2TKE ke dalam program-program yang akan

dilaksanakan maka tujuan strategis B2TKE adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan dukungan resource sharing dalam biaya operasional penyelenggaraan

Pelayanan Teknologi Energi;

b. Memastikan pengembangan organisasi menuju visi sebagai pusat unggulan teknologi

energy;

c. Memastikan manfaat produk layanan teknologi menuju visi pemanfaatan hasil

rekayasa teknologi secara maksimum;

d. Meningkatkan jumlah hasil rekayasa teknologi yang siap dipasarkan;

e. Mempercepat peningkatan kepakaran SDM B2TKE dalam perekayasaan teknologi

energi yang efisien dan unggul;

f. Meningkatkan penyebarluasan produk dan alih teknologi energi yang efisien;

g. Meningkatkan peran B2TKE untuk intermediasi teknologi energi kepada semua

pemangku kepentingan;

h. Meningkatkan kuantitas dan kualitas advokasi dan konsultansi di bidang teknologi

efisiensi energi untuk meningkatkan daya saing industri;

i. Meningkatkan rekomendasi B2TKE yang digunakan dalam penyusunan kebijakan

pemerintah pusat dan daerah.

2.1.4 Sasaran

Sesuai dengan tujuan strategis yang telah ditetapkan tersebut, B2TKE telah menentukan

sasaran strategis sebagai berikut :

a. Tersedianya SDM B2TKE yang kompeten dalam perekayasaan teknologi energi

yang efisien dan unggul;

b. Tersebarluasnya produk teknologi energi yang efisien, handal dan ramah lingkungan;

Page 15: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

12

c. Terwujudnya peningkatan peran B2TKE dalam intermediasi teknologi energi kepada

semua pemangku kepentingan;

d. Terwujudnya peningkatan kuantitas dan kualitas advokasi dan konsultansi di bidang

teknologi efisiensi energi untuk meningkatkan daya saing industri;

e. Terwujudnya peningkatan rekomendasi B2TKE yang digunakan dalam penyusunan

kebijakan pemerintah pusat dan daerah.

2.2 KETERKAITAN PROGRAM B2TKE DENGAN RPJMN 2015-2019.

Dalam buku I Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019

yang merupakan agenda pembangunan nasional disebutkan bahwa salah satu prakarsa

utama riset di Bidang Energi pada tahun 2015 s/d 2019 adalah pilot plant Pembangkit

Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) skala kecil (100 kW – 5 MW). Sedangkan pada buku

II RPJMN 2015-2019 disebutkan bahwa BPPT melalui kegiatan pengkajian dan penerapan

teknologi energy akan dibangun instalasi PLTP berskala kecil (100 kW – 5 MW) dan

rekomendasi peningkatan kehandalan dan efisiensi dengan teknologi smartgrid.

Dengan mengacu kepada kedua buku RPJMN 2015-2019 diatas, pada tahun 2016 B2TKE

melaksanakan dua program yaitu program pengkajian dan penerapan teknologi konversi

energi dan program dukungan manajemen.

2.2.1 Program Pengkajian dan Penerapan Teknologi Konversi Energi.

Pada Tahun Anggaran 2017 ini B2TKE melaksanakan 4 (empat) kegiatan

inovasi/perekayasaan yaitu Inovasi Teknologi Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi (PLTP)

Skala Kecil, Kawasan Techno Park Energi (Baron Techno Park), Inovasi Teknologi Konservasi

dan Audit Energi, dan Inovasi teknologi Smart Grid.

Selain 4 (empat) kegiatan inovasi tersebut, B2TKE juga melaksanakan kegiatan pelayanan

jasa teknologi energi yang secara garis besar terdiri atas 2 (dua) buah bidang pelayanan

yaitu :

a. Pelayanan Jasa Teknologi Kelistrikan.

b. Pelayanan Jasa Konversi Emergi.

Page 16: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

13

2.2.2 Program Dukungan Manajemen.

Ada dua aktivitas yang termasuk dalam kategori program dukungan manajemen antara

lain penyelenggaraan dan pemeliharaan perkantoran B2TKE dan juga pembayaran gaji

dan tunjangan pegawai selama 12 bulan. Kegiatan penyelenggaraan dan pemeliharaan

perkantoran meliputi :

a. Administrasi perlengkapan yang meliputi pengadaan barang dan jasa;

b. Biaya poliklinik/obat-obatan;

c. Pemeliharaan gedung dan bangunan;

d. Pemeliharaan peralatan laboratorium;

e. Kalibrasi alat ukur;

f. Pemeliharaan alat dan mesin fungsional;

g. Pemeliharaan kendaraan bermotor;

h. Pengelolaan inventaris meliputi pembuatan laporan sesuai Sistem SAI, pendataan

ulang Barang Milik Negara untuk pembuatan DIR, dll.

2.3 RENCANA KINERJA TAHUN 2017 Berdasarkan Permen PAN dan RB Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Petunjuk

dan Pelaksanaan Evaluasi AKIP Tahun 2010, disebutkan bahwa komponen

Perencanaan Kinerja mempunyai Sub Komponen Rencana Strategis, Rencana Kinerja

Tahunan dan Penetapan Kinerja. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) disusun berdasarkan

Renstra B2TKE Tahun 2015-2019 seperti tercantum pada sub bab 2.2. Penyusunan RKT

dilakukan dengan mengacu pada PermenPAN dan RB Nomor 29 tahun 2010 yang

mempunyai kolom sasaran strategis, indikator kinerja, dan target. RKT B2TKE secara

ringkas terlihat pada Tabel 2.1.

Page 17: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

14

Tabel 2.1 Rencana Kinerja Tahun 2017

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

Terwujudnya Inovasi

Teknologi Pembangkit

Listrik tenaga Panas Bumi

(PLTP) Skala Kecil

Jumlah Pilot Plant PLTP Skala Kecil yang

beroperasi

1

Terwujudnya Rintisan

Technopark Baron

Jumlah Paket Pembangunan Sarana dan Prasarana

Pendukung Rintisan Technopark Baron

1

Jumlah Paket Pelatihan IPTEK EBT di Rintisan

Technopark Baron 1

Jumlah Layanan Kunjungan Edukasi Rintisan

Technopark Baron 400

Terwujudnya Inovasi

teknologi Smart Grid

Jumlah Prototipe PLTS Smart Grid di Kawasan

PUSPIPTEK 1

Terlaksananya Layanan Jasa

Teknologi Konversi Energi

(PNBP)

Jumlah Layanan Jasa Teknologi Konversi Energi

(PNBP) 1

Terlaksananya Layanan

Perkantoran

Jumlah layanan belanja Pegawai 12

Jumlah operasional dan pemeliharaan perkantoran 12

2.4. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2017

Dokumen Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan

kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja

tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki oleh instansi (pasal 3, PermenPAN

dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instans Pemerintah). PK-B2TKE tahun 2017 secara

jelas terlihat pada Tabel 2.2.

Page 18: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

15

Tabel 2.2 Penetapan Kinerja Tahun 2017

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target

Terwujudnya Inovasi

Teknologi Pembangkit

Listrik tenaga Panas Bumi

(PLTP) Skala Kecil

Jumlah Pilot Plant PLTP Skala Kecil yang

beroperasi

1

Terwujudnya Rintisan

Technopark Baron

Jumlah Paket Pembangunan Sarana dan Prasarana

Pendukung Rintisan Technopark Baron

1

Jumlah Paket Pelatihan IPTEK EBT di Rintisan

Technopark Baron 1

Jumlah Layanan Kunjungan Edukasi Rintisan

Technopark Baron 400

Terwujudnya Inovasi

teknologi Smart Grid

Jumlah Prototipe PLTS Smart Grid di Kawasan

PUSPIPTEK

1

Terlaksananya Layanan Jasa

Teknologi Konversi Energi

(PNBP)

Jumlah Layanan Jasa Teknologi Konversi Energi

(PNBP) 1

Terlaksananya Layanan

Perkantoran

Jumlah layanan belanja Pegawai 12

Jumlah operasional dan pemeliharaan perkantoran 12

Jumlah Total Anggaran : Rp. 57.586.619.000,-

Kegiatan : Pengkajian dan Penerapan Teknologi Konversi Energi.

2.5 RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

Dalam rangka mencapai perjanjian kinerja 2017, B2TKE telah menyusun Rencana aksi

perjanjian kinerja 2017 seperti tabel 2.3.

Page 19: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

16

Tabel 2.3 Rencana Aksi Perjanjia Kinerja Tahun 2017

TAHUNAN

TW I TW 2 TW 3 TW 4

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Terwujudnya Inovasi

Teknologi PLTP Skala

Kecil

Jumlah PLTP Skala Kecil yang

beroperasi1

Beroperasinya

PLTP CT 3 MW

terkoneksi dengan

jaringan PLN

a.Pengoperasian

b. uji koneksi;

c. Intekoneksi

PLTP dg PLN 20

kV

30 50 80 100

Jumlah paket pembangunan

sarana dan prasarana pendukung

Rintisan Technopark Baron

1

Pembangunan

amphiteater,

tempat parkir,

toilet umum, road

track dan

penataan area

pantai pasir putih

a. DED;

b. Tender;

c. Pembangunan

sarana &

prasarana

15 50 80 100

Jumlah paket pelatihan IPTEK

EBT di Rintisan Technopark Baron1

Satu paket

Pelatihan O&M

PLTS

a. Pemasaran;

b. Pelatihan25 75 100

Jumlah layanan kunjungan edukasi

Rintisan Technopark Baron400 400 kunjungan

edukasi BTP

a. Pemasaran;

b. Baron Festival

c. Workshop

25 50 100

Terwujudnya inovasi

teknologi smart grid

Jumlah desain SCADA Smart Grid

di Kawasan PUSPIPTEK1

Desain SCADA

PLTS Smartgrid

10 kV di

PUSPIPTEK

a. Kajian

Smartgrid;

b. Basic Desain

c. DED

d. Instalasi

15 40 75 100

Terlaksananya Layanan

Jasa Teknologi Konversi

Energi (PNBP)

Jumlah layanan jasa teknologi

konversi energi (PNBP)1

Satu paket

layanan PNBP

yang terdiri dari 80

kontrak

a. Pemasaran;

b. Temu Mitra;

c. Pelaksanaan

pekerjaan

25 50 80 100

Jumlah layanan belanja pegawai 12

Pembayaran gaji

pegawai setiap

awal bulan

a. Input data;

b. Pembayaran25 50 75 100

Jumlah operasional dan

pemeliharaan kantor12

Pemeliharaan

perkantoran

selama satu tahun

a. Kajian

bangunan & Lab

b. Perbaikan &

pemeliharaan

25 50 75 100

Terlaksananya layanan

perkantoran

RENCANA KINERJA

SEMESTER I

(%)

SEMESTER II

(%)SASARAN KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA

KEGIATAN

Terwujudnya Rintisan

Technopark Baron

URAIAN

TARGETTARGET

Page 20: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

17

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 URAIAN KEGIATAN

Kegiatan B2TKE ditahun 2017 ini secara garis besarterbagi menjadi 4 jenis kegiatan yaitu

kegiatan DIPA Mengikat, DIPA tidak mengikat, layanan jasa teknologi konversi energi dan

layanan perkantoran.

3.1.1 Kegiatan DIPA Mengikat (Rutin)

Kegiatan DIPA mengikat (rutin) meliputi kegiatan operasional dan pemeliharaan perkantoran

antara lain :

a. Pembayaran gaji pegawai.

b. Pemeliharaan peralatan laboratorium.

c. Pemeliharaan gedung dan bangunan.

d. Pemeliharaan alat dan mesin fungsional.

e. Kalibrasi alat ukur.

f. Pengadaan barang dan jasa.

g. Pengelolaan inventaris meliputi pembuatan laporan sesuai Sistem SAI, pendataan ulang

Barang Milik Negara untuk pembuatan DIR, dll.

h. Pemeliharaan kendaraan bermotor.

i. Biaya poliklinik/obat-obatan.

Target utama kegiatan DIPA mengikat ini adalah pembayaran gaji dan tunjangan karyawan tepat

waktu selama serta penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran B2TKE selama

12 bulan (1 tahun anggaran). Selama tahun 2017, Gaji dan uang makan pegawai selalu

terbayarkan dengan tepat waktu sehingga untuk kegiatan jasa perkantoran ini telah tercapai.

3.1.2 Kegiatan DIPA Tidak Mengikat

3.1.2.1 Inovasi Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Skala Kecil

Benua maritim Nusantara adalah “Ring of Fire” karena kaya akan potensi sumber energi

panas bumi, diakui termasuk yang terbesar didunia, dan kini menjadi prioritas pemerintah

Page 21: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

18

untuk dikembangkan sebagai pengganti pemanfaatan sumber-sumber energi fosil yang

semakin berkurang dan tidak ramah lingkungan.

Faktanya saat ini dari 95% potensi yang telah diketahui sekitar 28 GW lebih, baru sekitar 5%

yang dapat dimanfaatkan untuk listrik, sehingga menjadi sasaran utama percepatan dengan

target yang cukup tinggi untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP)

baru. Namun disisi teknologi, hingga kini seluruh PLTP yang ada merupakan teknologi

impor, dimana tingkat kandungan lokal yang rendah (dibawah 20%), dan belum ada industri

manufaktur nasional yang memproduksi teknologi PLTP untuk memenuhi kebutuhan

nasional yang semakin meningkat.

Upaya melahirkan kapasitas nasional dibidang teknologi pemanfaatan sumber energi panas

bumi seperti PLTP, tentunya akan memberikan manfaat dan keuntungan optimal dan

signifikan bagi perekonomian negara dalam masa-masa mendatang ini.

Pengembangan PLTP Skala Kecil di BPPT merupakan program prioritas nasional dengan 2

kegiatan utama, yaitu:

1. Pengembangan PLTP teknologi binary cycle dengan kapasitas 500 kW.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama PT. Pertamina Geothermal

Energi (PGE) mengembangkan PLTP Binary Cycle kapasitas 500 kW di Lahendong,

Sulawesi Utara. Pengembangan PLTP ini sesuai dengan Rencana Induk Riset Nasional

(RIRN) 2015-2045 dimana riset diarahkan untuk mendukung pembangunan nasional

bertujuan untuk menaikkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebuah

pembangkit. Karakteristik wilayah yang memiliki sumber panas bumi tergolong wilayah

terpencil yang rerata belum teraliri listrik. Potensi ini harus dimanfaatkan untuk

pemerataan dan percepatan pembangunan.

Page 22: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

19

Gambar 3.1 Pilot Plant PLTP 500 kW

Sistem PLTP 500 kW Lahendong merupakan sistem binary cycle pertama yang

diterapkan di Indonesia. PLTP ini memanfaatkan uap panas bumi basah yang tidak bisa

digunakan PLTP konvensional. Selain itu, PLTP ini bisa juga digunakan untuk

memanfaatkan airpanas sisa PLTP konvensional sehingga menambah efisiensi total dan

menambah kapasitas pembangkitan. PLTP ini dapat digunakan sebagai model

pemanfaatan sumur panas bumi dengan uap basah yang menjadi karakteristik kebanyakan

sumber panas bumi di indonesia terutama Sumatera dan Sulawesi.

Gambar 3.2 Pemeriksaan saluran pipa

Page 23: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

20

Pada tahun 2017, BPPT bersama PT. Pertamina Geothermal Energi berhasil

melaksanakan komisioning PLTP 500 kW dan berhasil melakukan uji operasi kontinyu

selama 2 bulan dengan batasan kapasitas 70% dari disain. Pada tahun 2018 diharapkan

Sertifikat Layak Operasi (SLO) bisa tercapai.

Gambar 3.3 Display Kondisi Operasi PLTP binary cycle 500 kW untuk uji operasi

kontinyu selama 2 bulan.

2. Pengembangan PLTP teknologi condensing turbine dengan kapasitas 3 MW.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama PT. Pertamina Geothermal

Energi mengembangkan PLTP skala kecil kapasitas 3 MW di Kamojang, Jawa Barat.

Pengembangan PLTP ini sesuai dengan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2015-

2045 dimana riset diarahkan untuk mendukung pembangunan nasional bertujuan untuk

menaikkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebuah pembangkit. Selain itu,

teknologi yang dikembangkan juga selaras dengan kebijakan Energi Baru Terbarukan

(EBT) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan pengembangan

pembangkit berkapasitas kecil di Indonesia.

Page 24: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

21

Gambar 3.4 Uji-sinkron PLTP 3 MW Kamojang ke Grid PLN yang dihadiri oleh

Menristekdikti.

Gambar 3.5 Contoh Kurva V-P-f Uji Sinkron Stabil pada Voltage Grid di PLTP 3 MW

Kamojang.

Fitur PLTP ini memiliki TKDN lebih dari 70% yang berasal dari plant engineering, detail

equipment design dan control system yang dilakukan oleh BPPT, peralatan utama yang

pengerjaannya dilakukan oleh beberapa pabrikan lokal seperti PT Nusantara Turbin

Propulsi yang memasok steam turbine, PT Boma Bisma Indra (Persero) yang

memfabrikasi condenser, PT Pindad memfabrikasi generator, PT Hamon Indonesia

memasok cooling tower serta instrument dan control yang didesain oleh BPPT.

Page 25: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

22

0.5

1

1.5

2

2.5

3

TURBINFRONTBEARING2016

TURBINREARBEARING2016

GEAR-BOXFRONTBEARING2016

TURBINFRONTBEARING2017

TURBINREARBEARING2017

GEAR-BOXFRONTBEARING2017

VIBRASIm

m/s

Vibrasi Rata-rata

(V)

(H)

(A)

Linear((V))

Linear((H))

Linear((A))

Gambar 3.6 Trend Penurunan Rata-rata Vibrasi sebagai hasil penyempurnaan sistem.

Dari sisi bisnis, PLTP skala kecil ini telah berhasil melampaui tahap pengujian lapangan

dan siap untuk uji durabilitas dan kehandalan. Potensi yang diharapkan adalah

mensubtitusi 300 PLTD di Indonesia Timur. Apabila peralatan pembangkit ini dipatok

pada Rp 70 Milyar, maka ada potensi pasar sebesar Rp. 21 trilyun rupiah berupa order

peralatan mekanik dan peralatan balance of plant lainnya. Hal ini menghidupkan industri

ketenagalistrikan lokal dan menciptakan lapangan kerja. Biaya kapital sebesar Rp. 70

Milyar itu, juga setara dengan biaya pembangkitan listrik sebesar Rp 380/kWh di luar

biaya uap geothermal. Hal ini membuat PLTP skala kecil ini mampu bersaing dengan

pembangkit berbasis fossil.

Perbandingan capaian kinerja kegiatan PLTP skala kecil tahun ini dengan tahun-tahun

sebelumnya dapat dilihat pada table 3.1 dan tabel 3.2.

Page 26: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

23

Tabel 3.1 Perbandingan capaian PLTP binary cycle 500 kW 2012-2017

2012 2013 2014 2015 2016 2017

Dokumen

engineering

design PLTP

binary cycle

1MW

(bekerjasama dg

GFZ Jerman).

Manufaktur pilot

plant PLTP binary

cycle 500 kW

(bekerjasama dg

GFZ Jerman).

Land clearing &

Instalasi pilot plant

PLTP binary cycle

500 kW

Land clearing &

Instalasi pilot plant

PLTP binary cycle

500 kW

- Pengujian

individu

komponen PLTP

binary cycle 500

kW

- Uji Trial I:

kurang berhasil

dan diputuskan

penggantian shaft

Turbin dengan

desain baru.

- Uji operasi kontinyu

selama 2 bulan pada

kapasitas 70% dari

kapasitas disain (Okt-

Nop 2017)

- Commissioning

berhasil dilaksanakan

pada akhir September

2017.

- Fabrikasi & Instalasi

shaft turbin baru

- Jumlah produksi

listrik ke jaringan

listrik hingga

11/11/17 sebesar

lebih dari 120 MWh

Page 27: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

24

Tabel 3.2 Perbandingan capaian PLTP 3 MW Kamojang 2012-2017

2012 2013 2014 2015 2016 2017

- Konstruksi

selesai

- Penyelesaian

Perijinan

(Menteri KLH

& Kehutanan,

Serfikat

K3L/ATT ),

- Disain:

penyelesaian

Sistem I/C,

SOP

- Perubahan Adm

Pelanggan PLN

untuk pasokan

listrik Gedung

& peralatan.

Uji Rolling; Fase

Trial I, beberapa

komponen belum

berfungsi baik:

- Kondensor

Defleksi, dan

locking blade

Turbin lepas ;

- Perbaikan

Kondenser dan

Turbin (10 bln)

Uji Rolling; Fase

Trial II, uji operasi

pada kondisi normal

berhasil dilaksanakan

- Analisa Vibrasi Tim

Lab Getaran ITB,

memberikan profil

operasi turbin yang

lebih jelas,

- Perbaikan SOP,

komponen, dll (5

bln):

- Uji Nominal Speed

dan uji Over-Speed

berhasil

dilaksanakan setelah

dilakukan

penyempurnaan

peralatan terkait

sistem trip.

Uji Beban (dummy-

load) & Sertifikasi

Laik Sinkron,

berhasil

dilaksanakan:

- Kap. max 1 MW,

- perbaikan sistem

oli untuk

Lubs/Vibrasi

- scaling Turbin,

Repair (6 bln)

Uji Sinkron, Sukses

(batas PLN: maks 1

MW):

- Modifikasi SOP,

- Modifikasi Wtr-

Cooler Oil-Cooler

- Modifikasi Supply

Flow Control

- Governor masih

kurang stabil

Page 28: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

25

Realisasi Kinerja pada tahun 2017 sebagai tahap lanjutan dari apa yang telah dihasilkan pada

tahun lalu adalah terlaksananya komisioning PLTP 500 kW dan juga Sinkronisasi PLTP 3 MW

ke jaringan PLN. Sehingga capaian tahun ini telah sesuai dengan target yang diinginkan dalam

target jangka menengah Renstra. Namun adanya penghematan anggaran pada bulan September

2017 yang terutama mengenai seluruh sisa perjalanan dinas mengakibatkan tim pelaksana tidak

bisa mengoperasikan pilot plant PLTP 3 MW di Kamojang Jawa Barat. Kondisi ini

mengakibatkan operasi kontinyu pilot plant PLTP 3 MW dalam rangka memenuhi seluruh

persyaratan Sertifikat Laik Operasi (SLO) belum bisa terlaksana.

Keberhasilancapaian inovasi teknologi PLTP skala kecilpada tahun 2017 ini didukung

beberapa factor antara lain sebagai berikut:

I. BPPT memiliki SDM yang kompeten dalam bidang teknologi pengembangan PLTP

skala kecil.

II. BPPT memiliki teknologi dan fasilitas yang mendukung pengembangan teknologi

pengujian PLTP skala kecil.

III. Dukungan dari pihak manufaktur komponen yang diterapkan pada Pilot Plant.

IV. Dukungan Pusat Layanan Teknologi (Pusyantek) – BPPT berupa biaya perjalanan dinas

untuk pengoperasian PLTP pasca optimasi anggaran BPPT T.A 2017. Selain itu, adanya

kerjasama B2TKE – BPPT dengan GFZ – Jerman juga mendukung tercapainya target

kegiatan ini.

V. Pembelajaran (Lesson Learned) yang diperoleh dari pelaksanaan pengujian yang

berulang sehingga dapat semakin memahami profil dan karakteristik

peralatan/komponen dari sistem PLTP yang sebelumnya belum diketahui secara pasti.

Page 29: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

26

Tabel 3.3 Ringkasan kegiatan Inovasi Teknologi Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi (PLTP)

Skala Kecil.

Sasaran Strategis:

Terwujudnya Inovasi Teknologi Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi (PLTP) Skala Kecil.

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :

Jumlah Pilot Plant PLTP Skala Kecil yang beroperasi.

Penjelasan IKK :

Satu pilot plant PLTP Skala Kecil.

Target :

Sebuah Pilot plant PLTP telah beroperasi dengan kapasitas 500 kW dan dibuktikan dengan

jumlah produksi kWh.

Program / Kegiatan Capaian Kinerja

Outcome/Output Bukti Pendukung

Terwujudnya Inovasi Teknologi

Pembangkit Listrik tenaga Panas

Bumi (PLTP) Skala Kecil

1. PLTP 500 KW LAHENDONG

Commissioning telah berhasil

dilaksanakan pada bulan

Oktober 2017.

Uji operasi kontinyu selama 2

bulan pada kapasitas 70% dari

kapasitas disain sedang

dilakukan oleh BPPT, PGE dan

GFZ-Jerman.

2. PLTP 3M KAMOJANG

Sinkronisasi PLTP 3 MWke

jaringan 20 kV PLN (±10

MWh dg Kapasitas maks 1

MW)

1. Laporan

pengoperasian

PLTP 500 kW.

2. Laporan

sinkronisasi PLTP

3 MW.

3.1.2.2 Kawasan Techno Park Energi (Baron Techno Park)

Baron Tekno Park (BTP) yang didirikan BPPT sejak tahun 2010 merupakan pusat penelitian dan

pengembangan teknologi energi terbarukan yang juga objek eduwisata Energi Baru Terbarukan

(EBT) pertama kali di Indonesia. Kawasan Baron dipilih karena mempunyai potensi Sumber

Daya EBT dan landscape nya yang menarik. Disamping itu, Baron merupakan bagian dari

Page 30: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

27

Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pendidikan dan salah tujuan tujuan wisata favorit di

Indonesia.

Gambar 3.7 Jam Matahari

Gambar 3.8 Amphiteater

Untuk mengantisipasi jumlah pengunjung yang terus berdatangan, pada tahun 2017 telah

dibangun lapangan parkir dengan kapasitas 10 bus pariwisata setara dengan 500 pengunjung,

fasilitas umum dan amphiteater. Untuk lebih memanjakan pengunjung edu-wisata, juga dibuat

beberapa gardu pandang di berbagai posisi strrategis. Dengan fasilitas demo plant EBT yang

terdapat di BTP dan pembangunan infrastruktur, jumlah pengunjung BTP telah melebihi 3.500

orang selama tahun 2017.

Page 31: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

28

Gambar 3.9 PLTB dan PLTS di Baron Techno Park

Selain itu, BTP juga telah memfasilitasi beberapa penelitian internasional diantaranya mahasiswa

dari Murdoch University Australia tentang sistem Reverse Osmosis. Sebagai sebuah teknopark,

saat ini juga dilakukan pembinaan inkubasi sebuah usaha bidang edu-wisata berupa stasiun TV

lokal.

Dari sisi pelayanan jasa, BTP telah menyelenggarakan dua kali pelatihan pengoperasian dan

perawatan PLTS untuk industri di tahun 2017.Disamping itu, telah dilakukan workshop

bertemakan status, regulasi dan pemilihan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di

Indonesia yang dihadiri oleh perwakilan pemda dari seluruh Indonesia.

Perbandingan capaian kinerja Baron Techno Park tahun 2017 dengan tahun-tahun sebelumnya

dapat dilihat pada table 3.4.

Tabel 3.4 Perbandingan capaian Pengembangan Baron Techno Park 2016-2017

2016 2017

- 2000 Eduwisata Techno Park EBT.

- Pelatihan pelatihan IPTEK EBT di Baron telah

dilakukan 4 (empat) kali.

- Pembangunan Sarana dan Prasarana

Pendukung BTP meliputi tempat registrasi,

mess karyawan, techno camp, mushala, pagar

jam matahari dan landscaping.

- 3500 eduwisata EBT

- Pelatihan PLTS telah dilakukan 3 kali yaitu pada

bulan April, Sept dan Des 2017.

- Workshop regulasi PLTS yang diikuti seluruh pemda

Indonesia berhasil diadakan di bulan April 2017

- Pembangunan infrastruktur: Ampiteater,

pembangunan tempat parkir, jalan menuju

ampiteater.

Page 32: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

29

Realisasi Kinerja pada tahun 2017 sebagai tahap lanjutan dari apa yang telah dihasilkan pada

tahun lalu adalah hadirnya 3500 eduwisata dan terlaksananya pelatihan PLTS sebanyak 3 kali

dan workshop PLTS yang diikuti oleh perwakilan dari seluruh Pemda di Indonesia. Sehingga

capaian tahun ini telah sesuai dengan target yang diinginkan dalam target jangka menengah

Renstra.

Keberhasilancapaian pengembangan Baron Techno Parkpada tahun 2017 ini didukung

beberapa factor antara lain sebagai berikut:

a) BPPT memiliki SDM yang kompeten dalam bidang teknologi EBT.

b) BPPT memiliki teknologi dan fasilitas yang mendukung pengembangan teknologi EBT.

Dukungan dari pemda DIY dan pemkab Gunung Kidul dalam pengembangan BTP.

Tabel 3.5 Rintisan Technopark Baron

Sasaran Strategis:

Terwujudnya Rintisan Technopark Baron.

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :

a. Jumlah Paket Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Rintisan Technopark

Baron.

b. Jumlah Pelatihan IPTEK EBT di Rintisan Technopark Baron.

c. Jumlah Layanan Kunjungan Edukasi Rintisan Technopark Baron.

Penjelasan IKK :

a. Pembangunan sarana dan prasarana pendukung Rintisan Technopark Baron selesai 100%

dan dibuktikan dengan laporan pembangunan sarana prasarana.

b. Terselenggaranya pelatihan IPTEK EBT di Rintisan Technopark Baron dan dibuktikan

dengan laporan pelatihan.

c. Hadirnya pengunjung edukasi baik dari kalangan pendidikan maupun kalangan peneliti

di BTP dan dibuktikan dengan laporan kunjungan.

Page 33: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

30

Target :

a. Satu paket pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Rintisan Technopark Baron

meliputi Amphitheatre, tempat parker, sanitasi, jalan cor menuju Amphitheatre dan pagar

Musholla telah selesai 100% dan dibuktikan dengan laporan.

b. Telah dilaksanakan satu kali pelatihan IPTEK EBT di Rintisan Technopark Baron dan

dibuktikan dengan laporan.

c. Hadirnya 400 pengunjung Eduwisata Rintisan Technopark Baron dan dibuktikan dengan

adanya daftar pengunjung.

Program / Kegiatan Capaian Kinerja

Outcome/Output Bukti Pendukung

Terwujudnya Rintisan

Technopark Baron.

a. Pembangunan Sarana dan

Prasarana Pendukung BTP

meliputi Amphitheatre, tempat

parker, sanitasi, jalan cor

menuju Amphitheatre dan pagar

Mushollatelah selesai 100%.

b. Telah dilaksanakan 3 (empat)

kali pelatihan IPTEK EBT di

Baron.

c. Hadirnya 3500 pengunjung

Eduwisata Techno Park EBT di

Baron.

a. Laporan

pembangunan

sarana dan

prasarana BTP.

b. Laporan pelatihan

EBT.

c. Laporan kunjungan

Eduwisata BTP.

3.1.2.3 Inovasi Teknologi Smart Grid

a. 1. Uraian Pelaksanaan Kegiatan tahun 2017 dan hasil yang dicapai

BPPT dalam RPJMN 2015-2019, mendapatkan amanat untuk memberikan rekomendasi

penerapan teknologi smart grid untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi system

kelistrikan nasional. Rintisan pembangunan Pilot Plant Smart Micro-grid Sumba

merupakan langkah awal BPPT mengadopsi dan menguasai teknologi ini. Sasaran yang

hendak dicapai adalah didapatkannya sarana yang memadai bagi penerapan teknologi

Page 34: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

31

smart microgrid, dan dicapainya sistem kelistrikan yang optimal dari sumber-sumber

energi terbarukan serta meningkatkan kualitas daya pada grid tersebut. Untuk tahun

anggaran 2017 terdapat dua locus kegiatan yakni melanjutkan optimalisasi Smart Micro-

grid Sumba dan penerapan Smart Grid untuk Smart City di Puspiptek Serpong.

a. Demo Plant Smart Grid for Smart City di kawasan Puspiptek – Serpong.

Inovasi Smart Grid for Smart City dilaksanakan dengan melakukan perekayasaan

beberapa fitur penerapan Smart Grid yang dimodelkan pada gedung energi dan

beberapa gedung lainnya di Kawasan PUSPIPTEK Serpong. Fitur Smart Grid for

Smart City yang akan dikaji dan diterapkan di gedung energi dan beberapa gedung

lainnya di Kawasan PUPIPTEK Serpong adalah antara lain:

Variasi harga (dynamic pricing)

Penurunan losses

Manajemen distribusi atau keandalan sistem

Respon permintaan (demand response)

Pembangkit terdistribusi atau distributed generation (storage system)

Pembangkit terdistribusi atau distributed generation (PV Micro Grid)

Grid Interactive PV System

Smart street lighting

PQ tools (DVR, smart meter)

PQ tools (harmonic, keseimbangan beban, faktor daya)

Mobil listrik (electric vehicle)

SCADA system

Konsep penerapan beberapa fitur Smart Grid dapat dilihat pada gambar 3.10, dan

penerapannya dilakukan secara bertahap. Pada tahap pertama (pada tahun anggaran

2017) dilakukan instalasi sistem PLTS Grid-Interactive 10 kWp, Basic SCADA

System, Sistem Monitoring Cuaca, dan Integrasi Smart Meter (AMI) seperti dapat

dilihat pada gambar 3.11.

Page 35: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

32

PV GRID CONNECTED

20 KV

BATERAI

PV MICROGRID 100 kW

BATERAI

PENERANGAN LUAR GEDUNG

PENERANGAN JALAN POMPA

BEBAN KRITIS

PLN 20 kV

380 V BPPT

KE GEDUNG

SM / PM SM / PM SM / PM SM / PM

SM / PM

SM / PM

SM / PM SM / PM

LT 1 LT 2 LT 3

Fitur Smart Grid:

1. Variasi harga

2. Pencurian listrik

3. Manajemen distirbusi / Kenadalan

4. Respon permintaan

5. Distributed generation Storage

6. Distributed generationMicrogrid

7. PV grid connected

8. Smart street lighting

9. PQ tool (DVR, sag killer)

10. PQ tool (harmonic, keseimbangan beban, dll)

11. Scada sistem

SM / PM

DVR

PQ TOOLS

(Filter Harmonik,

Keseimbangan beban, dll)

Gambar 3.10 Skema Smart Grid for Smart City yang akan

diaplikasikan di Gedung Energi, Puspiptek, Serpong

Gambar 3.11 Sistem PLTS Grid-Interactive 10,0 kW peak

Page 36: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

33

b. Penerapan teknologi EMS di Smart Micro Grid Sumba.

Suatu desain metode baru untuk kestabilan operasi smart micro grid yang melibatkan

PV skala besar dengan teknologi Energy Management System (EMS) seperti pada

demo plant smart grid Sumba sedang diimplementasi secara bekerjasama dengan

perusahaan Jepang Kyudenko.

Pada teknologi yang digunakan sebelumnya, daya output PV selalu mengalami

fluktuasi tergantung dari intensitas penyinaran matahari, kalua sinar matahari tiba-tiba

terhalang oleh awan maka daya output akan hilang dan jaringan akan seperti

mengal;ami peningkatan beban secara tiba-tiba yang dapat mengakibatkan

ketidakstabilan system penyaluran tenaga listrik.

Dengan teknologi EMS ini, daya output yang ditransfer dari PV ke jaringan akan

tetap stabil dalam beberapa waktu tertentu (gambar 3.12). Teknologi ini didukung

oleh kesiapan baterai yang cukup handal untuk menampung energi dan

menyalurkannya ke jaringan. Desain awal dari rencana penerapan tekenologi EMS

pada smart micro grid Sumba dapat dilihat pada gambar 3.13, dan pada gambar 3.14

dapat dilihat desain diagram distribusi listrik penerapan teknologi EMS. Pada gambar

3.15 dapat dilihat pengujian komponen pendukung teknologi EMS pada smart micro

grid Sumba.

Gambar 3.12 Output daya PV yang disalurkan ke jaringan

Page 37: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

34

Gambar 3.13 Desain awal penerapan teknologi EMS

Gambar 3.14 Desain diagram distribusi listrik penerapan teknologi EMS

Page 38: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

35

Gambar 3.15 Pengujian sistem baterai, converter, dan kontrol

teknologi EMS Kyudenko

Kegiatan Smartgrid dimulai tahun 2012 di Sumba dan 2016 di PUSPIPTEK. Perbandingan

capaian kinerja kegiatan smart grid tahun 2017 dengan tahun-tahun sebelumnya dapat dilihat

pada tabel 3.6 dan 3.7.

Tabel 3.6 Capaian kinerja kegiatan Smart Microgrid di kawasan PUSPIPTEK 2016 -2017.

2016 2017

Desain Smart Micro Grid Teknologi EBT

10 kW PV rooftop di Gedung Energi

PLTS tahap I sebesar 10kW dengan Feature:

pelayanan beban kritis dan prioritizing

demand respond

Tabel 3.7 Capaian kinerja kegiatan Smart Micro Grid Sumba 2012-2017

2012 2013 2014 2015 2016 2017

- Sistem

beropera

si tanpa

VRB

PLTS

dioperasikan

oleh staf PLN

Sistem siap

dioperasikan

PV-diesel

Instalasi PV-

diesel point

to point

access

Pengujian

PV-diesel

point to

point

access.

Disain

system

EMS

UJi coba

teknologi EMS

Page 39: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

36

Realisasi Kinerja pada tahun 2017 sebagai tahap lanjutan dari apa yang telah dihasilkan pada

tahun lalu adalah terlaksananya demo plant baik demo plant smart grid 10 kWp PV di Serpong

maupun demo plant teknologi EMS di Sumba dapat dicapai dengan baik.. Kedua demoplant

tersebut telah sesuai dengan standar yang berlaku secara Nasional dengan tersambungnya

sistem ke jaringan PLN.

Keberhasilan inovasi teknologi Smart Grid didukung dari beberapa factor antara lain sebagai

berikut:

I. BPPT memiliki SDM yang kompeten dalam bidang pengembangan teknologi smart grid.

II. BPPT memiliki teknologi dan fasilitas yang mendukung pengembangan teknologi smart

grid.

III. Dukungan dari pihak manufaktur komponen yang diterapkan pada Pilot Plant.

IV. Pembelajaran (Lesson Learned) yang diperoleh dari pelaksanaan pengujian yang

berulang, sehingga dapat semakin memahami profil dan karakteristik

peralatan/komponen dari teknologi smart grid yang sebelumnya belum diketahui secara

pasti.

Page 40: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

37

Tabel 3.8 Inovasi teknologi Smartgrid

Sasaran Strategis:

Terwujudnya inovasi teknologi Smartgrid.

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :

Prototipe PLTSSmart Grid di Kawasan PUSPIPTEK.

Penjelasan IKK :

Prototipe PLTS Smart Grid di Kawasan PUSPIPTEKtelah 100% selesai dan dibuktikan dengan

laporan.

Target :

Prototipe PLTSSmart Grid di Kawasan PUSPIPTEK.

Program / Kegiatan Capaian Kinerja

Outcome/Output Bukti Pendukung

Terwujudnya Inovasi Teknologi

Smart Grid

Prototipe PLTSSmart Grid 10 kW

di Kawasan PUSPIPTEK telah

100% selesai.

Laporan komisioning

PLTSSmart Grid 10

kW di Kawasan

PUSPIPTEK.

3.1.3 Layanan Jasa Teknologi Energi (PNBP)

Dalam menjalankan tugas dan fungsi berdasarkan SK Ka BPPT No SK No.

012/Kp/KA/X/2015 tanggal 19 Oktober 2015, layanan teknologi yang diberikan oleh

B2TKE terbagi ke dalam dua bidang kompetensi dengan ruang lingkup masing-masing

sebagai berikut :

a. Bidang Teknologi Kelistrikan.

1. Pengujian komponen sistem listrik tenaga fotovoltaik.

2. Perencanaan potensi energi dalam wilayah tertentu.

3. Pelatihan dan konsultasi masalah energi baru dan terbarukan.

4. Pengujian pemakaian energi pada peralatan rumah tangga.

Page 41: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

38

b. Bidang Konversi Energi

1. Audit energi di berbagai industri yang sarat pemakaian energi (baja, gula, pupuk,

kertas dll).

2. Pelatihan dan konsultasi masalah konservasi energi di industri dan bangunan

komersial.

3. Rancang bangun dan pengujian pengering hasil pertanian dan perikanan.

4. Pengujian emisi cerobong industri dan pembangkit.

Pada tahun 2017, B2TKE berhasil melampaui target dengan mengerjakan 117 kontrak kerja

dengan nilai Rp. 4.844.315.000,- (target 80 kontrak senilai Rp. 4.518.465.000,-) untuk

layanan jasa sebagai berikut :

a. Pengujian komponen PLTS di LPKSF

b. Pengujian lampu (input AC) dan energy saver di Lab PERMATA

c. Pelatihan Sistem PLTS

d. FS for Acceleration of Regional Electrification Through CFB Boiler Co-Combustion

With Biomass in North – Sumitomo Heavy Industries

e. Kajian kelayakan untuk pembangunan sistem PLTS Terpusat di Pekanbaru dan

Sorong – PT Gerbang Multindo Nusantara

f. Pemetaan Potensi Energi Angin di Area Sekitar Pembangkit – PT Pembangkitan Jawa

Bali

g. Pengembangan Pemanfaatan Teknologi Energi Surya dalam Upaya Pemenuhan

Kebutuhan Air di Kabupaten Gunungkidul – PPTI Gelombang II Kemenristekdikti

h. Electrostatic Precipitator Test PLTU Bukit Asam Unit #3 dan Unit #4 – PT Truba

Engineering

i. Pekerjaan Jasa Audit Energi - PT Batang Alum Industrie

j. Jasa Audit Energi Unit Boiler, Beban dan Batubara - PT Mikro Laboratorium Asia

k. Kajian Kinerja PLTU Batubara Sebalang 2x100 Mw, Lampung - PT PLN (Persero)

l. Uji Emisi Gas Unit 7 - PT Paiton Energy (IPMOMI)

Page 42: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

39

m. Pendampingan Pengukuran Partikulat di PT. Riau Andalan Pulp and Paper - PT

Eksperta Adi Manusa

n. Kegiatan Capacity Building Auditor Energi di Lingkungan ESDM - PT Konservasi

Energi Solusi Indonesia

Realisasi capaian PNBP tahun 2017 dibandingkan dengan tahun-tahun seblumnya bisa dilihat

pada Gambar 09.

Gambar 3.16 Perbandingan capaian PNBP 2015-2017

Tabel 3.9 Layanan perkantoran

Sasaran Strategis:

Terlaksana layanan perkantoran.

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :

a. Jumlah Layanan Jasa Teknologi Konversi Energi.

b. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

Page 43: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

40

Penjelasan IKK :

a. 1 layanan yang terdiri dari 80 kontrak jasa teknologi konversi energy senilai Rp.

4.518.465.000.

b. Indeks Kepuasan Masyarakat B.

Target :

a. 1 paket layanan jasa teknologi konversi energi.

b. Indeks Kepuasan Masyarakat dengan predikat B (Baik).

Program / Kegiatan Capaian Kinerja

Outcome/Output Bukti Pendukung

Layanan Jasa Teknologi

Konversi Energi (PNBP).

a. Layanan Jasa Teknologi

Konversi Energi (PNBP)

sebanyak 117 kontrak senilai

Rp. 4.844.315.000,-

b. Indeks Kepuasan pelanggan

mencapai predikat B dengan

nilai 80.20.

Daftar layanan jasa

teknologi Konversi

Energi (PNBP).

3.2 TABEL RINGKASAN

Kegiatan B2TKE pada tahun 2017 secara ringkas terlihat pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10 Ringkasan kegiatan B2TKE 2017.

Sasaran Kegiatan:

Terwujudnya inovasi teknologi energi untuk mendukung peningkatan daya saing dan

kemandirian bangsa.

Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) :

1. Jumlah Pilot Plant PLTP Skala Kecil yang beroperasi.

2. Rintisan Technopark Energi Baron.

a. Jumlah Paket Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Rintisan Technopark

Baron.

Page 44: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

41

b. Jumlah Pelatihan IPTEK EBT di Rintisan Technopark Baron.

c. Jumlah Layanan Kunjungan Edukasi Rintisan Technopark Baron.

3. Prototipe PLTSSmart Grid di Kawasan PUSPIPTEK.

4. Layanan Jasa Teknologi Konversi Energi.

a. Jumlah layanan jasa teknologi.

b. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

5. Layanan Perkantoran.

a. Jumlah layanan belanja pegawai.

b. Jumlah operasional dan pemeliharaan perkantoran.

Target :

1. Sebuah pilot plant PLTP Skala Kecil.

2. Rintisan Technopark Baron.

a. Satu paket pembangunan sarana dan prasarana pendukung Rintisan Technopark Baron.

b. Satu Pelatihan Pelatihan IPTEK EBT di Rintisan Technopark Baron.

c. 400 (empat ratus) kunjungan edukasi baik dari kalangan pendidikan maupun kalangan

peneliti di BTP.

3. Prototipe PLTSSmart Grid di Kawasan PUSPIPTEK.

4. Layanan jasa teknologi konversi energy.

a. Satu paket layanan jasa teknologi konversi energy.

b. Indeks Kepuasan Masyarakat B.

5. Layanan Perkantoran

a. 12 bulan layanan belanja pegawai.

b. 12 bulan operasional dan pemeliharaan perkantoran.

Penjelasan Target IKK :

1. Sebuah Pilot plant PLTP telah beroperasi dengan kapasitas 500kW dan dibuktikan dengan

jumlah produksi kWh.

2. RintisanTechnopark Baron.

a. Satu paket pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung Rintisan Technopark Baron

Page 45: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

42

meliputi Amphitheatre, tempat parker, sanitasi, jalan cor menuju Amphitheatre dan pagar

Musholla telah selesai 100% dan dibuktikan dengan laporan.

b. Telah dilaksanakan satu kali pelatihan IPTEK EBT di Rintisan Technopark Baron dan

dibuktikan dengan laporan.

c. Hadirnya 400 pengunjung Eduwisata Rintisan Technopark Barondan dibuktikan dengan

adanya daftar pengunjung.

3. Prototipe PLTSSmart Grid di Kawasan PUSPIPTEKtelah dilakukan komisioning dan

dibuktikan dengan laporan.

4. Layanan jasa teknologi konversi energy

a. Satu paket layanan jasa teknologi konversi energy yang terdiri dari 80 kontrak senilai Rp.

4.518.465.000.

b. Indeks Kepuasan Mayarakat (IKM) yang merupakan Indikator Kepuasan Pelanggan

mencapai predikat B (61 s/d 81).

5. Layanan perkantoran.

a. Pembayaran gaji dan uang makan pegawai selama 12 bulan.

b. Operasional dan pemeliharaan perkantoran selama 12 bulan.

Program / Kegiatan Capaian Kinerja Output Bukti Pendukung

1. Terwujudnya Inovasi

Teknologi Pembangkit Listrik

tenaga Panas Bumi (PLTP)

Skala Kecil

1. PLTP 500 KW

LAHENDONG

Commissioning telah

berhasil dilaksanakan

pada bulan Oktober

2017.

Uji operasi kontinyu

selama 2 bulan pada

kapasitas 70% dari

kapasitas disain

sedang dilakukan oleh

BPPT, PGE dan GFZ-

Jerman.

2. PLTP 3M

KAMOJANG

Sinkronisasi PLTP 3

1. Laporan pengoperasian

PLTP 500 kW

2. Laporan sinkronisasi

PLTP 3 MW

Page 46: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

43

MWke jaringan 20 kV

PLN (±10 MWh dg

Kapasitas maks 1

MW)

2. Terwujudnya Rintisan

Technopark Baron.

a. Pembangunan Sarana

dan Prasarana

Pendukung BTP

meliputi Amphitheatre,

tempat parker, sanitasi,

jalan cor menuju

Amphitheatre dan pagar

Mushollatelah selesai

100%.

b. Telah dilaksanakan 3

(empat) kali pelatihan

IPTEK EBT di Baron.

c. Hadirnya 3500

pengunjung Eduwisata

Techno Park EBT di

Baron.

a. Laporan pembangunan

sarana dan prasarana

BTP.

b. Laporan pelatihan EBT.

c. Laporan kunjungan

Eduwisata BTP.

3. Terwujudnya Inovasi

Teknologi Smart Grid

Prototipe PLTSSmart Grid

di Kawasan PUSPIPTEK

telah 100% selesai.

Laporan komisioning

PLTSSmart Grid10 kW di

Kawasan PUSPIPTEK.

4. Layanan Jasa Teknologi

Konversi Energi (PNBP).

a. Layanan Jasa

Teknologi Konversi

Energi (PNBP)

sebanyak 117 kontrak

senilai Rp.

4.844.315.000,-

b. Indeks Kepuasan

a. Daftar layanan jasa

teknologiKonversi Energi

(PNBP).

b. IKM

Page 47: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

44

Masyarakat mencapai

predikat B dengan nilai

80.20.

5. Layanan Perkantoran a. Pembayaran gaji dan

uang makan tepat

waktu selama 12 bulan.

b. Operasional dan

pemeliharaan

perkantoran selama 12

bulan.

a. Daftar gaji pegawai.

b. Laporan pemeliharaan

perkantoran.

3.3 CAPAIAN KINERJA BALAI BESAR TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI (B2TKE)

3.3.1 Perbandingan Antara Target dengan Realisasi Kinerja Tahun ini.

Prosentase capaian kinerja dihitung dengan membadingkan antara realisasi kinerja yang dicapai

dan target kinerja yang diterapkan pada dokumen Perjanjian Kinerja (PENKIN) B2TKE TA

2017. Secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Inovasi Teknologi Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi (PLTP Skala Kecil).

Indikator Kinerja Targe

t

Reali-

sasi %

Program/Kegiata

n Mitra

Jumlah Pilot Plant PLTP

Skala Kecil yang

beroperasi.

1 1 100 PPT Konversi

Energi/ Inovasi

teknologi

PLTP Skala

Kecil

PT.

Pertamina

Geothermal

Energy

PT. PLN

Page 48: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

45

b. Kawasan Techno Park Energi (Baron Techno Park).

Indikator Kinerja Targe

t

Reali-

sasi

% Program/Kegiata

n

Mitra

a. Jumlah Paket

Pembangunan Sarana

dan Prasarana

Pendukung Baron

Techno Park.

b. Jumlah Pelatihan

IPTEK EBT di Baron.

c. Jumlah Layanan

Kunjungan Edukasi

Techno Park EBT

Baron.

1

1

400

1

3

3500

100

300

114

PPT Konversi

Energi/ Kawasan

Techno Park

(Baron Techno

Park)

Pemkab.

Gunung

Kidul

Pemprov

DIY

c. Inovasi Teknologi Smart Grid.

Indikator Kinerja Targe

t

Reali-

sasi

% Program/Kegiata

n

Mitra

Jumlah Prototipe

PLTSSmart Grid di

Kawasan PUSPIPTEK

1 1 100 PPT Konversi

Energi/Inovasi

Teknologi Smart

Grid

PT.

PLN

PUSPI

PTEK

KYU

DENKO

Page 49: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

46

d. Layanan Jasa Teknologi KonversiEnergi (PNBP).

Indikator Kinerja Targe

t

Real-

isasi %

Program/Kegiata

n Mitra

Jumlah layanan jasa

teknologi konversi energi

Indeks Kepuasan

Masyarakat

1

B

1

B

100

100

PPT Konversi

Energi/ Layanan

Jasa Teknologi

Energi

PT.

PJB

PT.

AP II

SHI

PT.

Dover

PT.

LEN

PT.

Paiton

Energy

PT.

PLN

(Persero)

e. Layanan Perkantoran

Indikator Kinerja Targe

t

Real-

isasi %

Program/Kegiata

n Mitra

a. Jumlah layanan

belanja pegawai

b. Jumlah operasional

dan pemeliharaan

kantor

12

12

12

12

100

100

PPT Konversi

Energi/ Layanan

perkantoran

Page 50: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

47

3.3.2 Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta capaian Kinerja Tahun ini dengan

tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir.

a. Uraian mengenai realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2017

Inovasi dan layanan teknologi yang diperoleh tahun 2017 adalah sebagai berikut:

1. Sebuah Pilot plant PLTP telah beroperasi dengan kapasitas 500 kW.

2. Kawasan Techno Park Energi (Baron Techno Park).

a. Satu paket pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung BTP meliputi

amphitheater, jalan menuju ampiteater, tempat parker, sarana sanitasi dan pagar

pengaman mushala.

b. 3 kali pelatihan IPTEK EBT di Baron.

c. 3500 pengunjung Eduwisata Techno Park EBT di Baron.

3. Sebuah prototype PLTS smart grid 10 kW di kawasan PUSPIPTEK.

4. Layanan jasa teknologi konversi energy.

a. Satu paket layanan teknologi konversi energy yang terdiri dari 117 kontrak kerja

senilai Rp. 4.844.315.000,-.

b. Indeks Kepuasan Masyarakat B (80.20).

5. Layanan perkantoran.

a. 12 bulan layanan belanja pegawai.

b. 12 bulan layanan operasional dan pemeliharaan perkantoran.

b. Uraian mengenai realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2016

Lima layanan teknologi yang diperoleh tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1. Sebuah Pilot plant PLTP telah beroperasi dengan kapasitas 3 MW.

Page 51: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

48

2. Kawasan Techno Park Energi (Baron Techno Park).

a. Satu paket pembangunan Sarana dan Prasarana Pendukung BTP meliputi tempat

registrasi, mess karyawan, techno camp, mushala, pagar jam matahari dan

landscaping telah selesai 100%.

b. Empat kali pelatihan IPTEK EBT di Baron.

c. 2000 pengunjung Eduwisata Techno Park EBT di Baron.

3. Inovasi dan Layanan Teknologi Konversi dan Audit Energi.

a. Sebuah desain Kogenerasi yang siap diterapkan di PT. Pertamina EP CPP

Gundih.

b. Sebuah prototipe Smart Energy Management Systems (SEMS) terpasang di

Gedung Manajemen BPPT.

c. Rekomendasi audit energi di Gedung Dibaleka II Pemerintah Kota Depok,

Provinsi Jawa Barat.

4. Sebuah desain SCADA smart grid di kawasan PUSPIPTEK.

c. Uraian mengenai realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015

Lima layanan teknologi yang diperoleh tahun 2015 adalah sebagai berikut:

1) Sebuah pengujian baterai litium dilakukan di LPKSF B2TE.

2) Dua buah rekomendasi penghemetan energi ditujukan kepada Kantor Gubernur

Prov. Aceh dan Gd. Rektorat UNM.

3) Sebuah rekomendasi desain sistem kogenerasi yang ditujukan kepada PT. Pertamina

EP area Cepu.

4) Buku PLTU Batubara Superkritikal telah dilaunching pada tanggal 01 Desember

2015.

Page 52: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

49

3.3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Sampai dengan Tahun ini dengan Target Jangka

Menengah yang Terdapat dalam Dokumen Perencanaan Strategis.

a. Uraian mengenai realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2017.

Target B2TKE tahun 2017 terlihat pada dokumen penetapan kinerja tahun 2017 BPPT

yaitu 9 (sembilan ) Inovasi dan layanan teknologikonversi energi. Target tersebut telah

tercapai dengan 2 buah inovasi teknologi (pilot plant PLTP danprototipe Smart Grid);

dan 9 layanan teknologi (3 pelatihan EBT, satu paket sarana dan prasarana pendukung

EBT, satu paket kunjungan eduwisata terdiri dari 3500 pengunjung, satu paket layanan

jasa teknologi konversi energy, IKM B, layanan perkantoran 12 bulan, pemeliharaan

perkantoran 12 bulan ).

b. Uraian mengenai realisasi kinerja sampai dengan tahun 2017.

Arah penyusunan program tahun 2015-2019 di B2TKE adalah mendukung sasaran BPPT

yang mengacu renstra BPPT yaitu Pengembangan Inovasi dan Layanan

Teknologi,peningkatan kemampuan SDM, serta peningkatan fasilitas pendukungnya di

bidang energi kelistrikan yang berbasis pada pemanfaatan konversi energi terbarukan,

dan konservasi energi yang meliputi:

Penguasaan Teknologi PLTP Skala Kecil untuk Subtitusi PLTD dan Peningkatan

TKDN;

Inovasi Teknologi Konservasi dan Audit Energi;

Pengembangan Teknologi Smart Grid;

Pengembangan kawasan Baron Techno Park;

Layanan Jasa Teknologi berupa pengujian peralatan EBT, kelistrikan, konsultasi

dan Studi kelayakan;

Layanan perkantoran.

Pada tahun 2017 ini target B2TKE telah terelasisasi sebagaimana telah disebutkan dalam

point capaian kerja organisasi.

Page 53: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

50

Gambar 3.17 Peningkatan Capaian Kinerja Outcome /Output Menuju Target Akhir Sesuai Dokumen Renstra

Terwujudnya

inovasi

teknologi

Pembangkit

Listrik Tenaga

Panas Bumi

(PLTP) skala

kecil

Terwujudnya

Rintisan

Technopark

Baron

Terwujudnya

inovasi

teknologi smart

grid

Terlaksananya

layanan jasa

teknologi

konversi energi

(PNBP)

Terlaksananyal

ayanan

perkantoran

1 PLTP skala kecil yang beroperasi

2 paket pelatihan atau sosialisasi IPTEK EBT di

Rintisan Technopark Baron dan 3000 layanan

kunjungan edukasi Rintisan Technopark Baron

1 Prototipe PLTS Smart Grid 90 kW di Kawasan

PUSPIPTEK

1 pengadaan paket pengujian kualitas solar PV

IEC 61215

1 prototipe charging system untuk mobil listrik

layanan jasa teknologi konversi energi (PNBP) dan

Indeks kepuasan masyarakat B

1 PLTP skala kecil yang beroperasi

2 paket pelatihan atau sosialisasi IPTEK EBT di

Rintisan Technopark Baron dan 3000 layanan

kunjungan edukasi Rintisan Technopark Baron

1 Prototipe PLTS Smart Grid 90 kW di Kawasan

PUSPIPTEK

1 pengadaan paket pengujian kualitas solar PV

IEC 61215

1 prototipe charging system untuk mobil listrik

layanan jasa teknologi konversi energi (PNBP) dan

Indeks kepuasan masyarakat B

Page 54: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

51

3.3.4 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan.

a. Ada beberapa faktor pendukung keberhasilan/peningkatan kinerja kegiatan ini

antara lain sebagai berikut:

a) B2TKE memiliki SDM yang kompeten dalam bidang teknologi kelistrikan,

teknologi konversi dan konservasi energi.

b) BPPT memiliki teknologi dan peralatan yang mendukung pengembangan

teknologi bidang teknologi kelistrikan, teknologi konversi dan konservasi

energi.

c) Dukungan mitra kerja yang sangat terbuka dalam memberikan data dan

melakukan kerjasama penelitian.

b. Ada beberapa faktor penyebab kegagalan/penurunan kinerja kegiatan ini

antara lain sebagai berikut:

a) Penghematan anggaran pada masing-masing kegiatan dalam rangka

mengoptimalkan anggaran BPPT TA 2017.

b) Jarak antara tempat penelitian dengan kantor yang relative jauh yaitu di Baron

Techno Park di Yogyakarta, Smart Grid di Sumba, PLTP 500 kW di Manado

dan PLTP 3 MW di Garut sehingga membutuhkan belanja perjalanan dinas

relative besar.

c. Alternatif solusi yang dilakukan, meliputi:

a) Mengusahakan pembiayaan melalui layanan jasa teknologi konversi energy

(PNBP) untuk membiayai kelanjutan kegiatan BTP.

b) Bekerjasama dengan pihak industry, misalnya PLTP 500 kW Lahendong dengan

GFZ Jepang sehingga biaya-biaya perawatan bisa dibebankan ke industry.

c) Melaksanakan kerjasama dengan PUSYANTEK – BPPT untuk pembiayaan

perjalanan dinas ke Garut dalam rangka pengoperasian PLTP 3 MW Kamojang.

3.3.5 Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya.

a. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya manusia:

Pemanfaatan SDM B2TKE tergolong cukup efisien yaitu dengan sejumlah

154personil yang ahli dibidangnya masing-masing. Jumlah ini sesuai dengan output

pekerjaannya yang meliputi pengoperasianpilot plant PLTP 500 kW Lahendong,

Prototipe Smartgrid PV 10 kWp di PUSPIPTEK, pembangunan sarana prasarana

Page 55: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

52

BTP, pelaksanaan 3pelatihan EBT, mendatangkan 3500 eduwisata EBT dan layanan

teknologi konversi energi (PNBP).

b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya keuangan.

Analisa penggunaan sumber daya keuangan dapat dilihat dari tingkat penyerapan

anggaran. Untuk kegiatan B2TKE Tahun Anggaran 2017mempunyai pagu sebesar

Rp.57.586.619.000,-sedangkan realisasi penggunaan anggarannya Rp.

53.733.198.934,-sehingga tingkat penyerapan anggarannya adalah sebagai berikut:

= 93.31 %

Tingkat penyerapan 93.31% tergolong dalam kategoritinggi.Sisa anggaran 6.69%

berupa sisa kontrak dan sisa gaji karyawan yang dikembalikan ke negara.

c. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya laboratorium dan peralatan.

Dalam melakukan kegiatannya, tim memanfaatkan penuh peralatan yang ada di Lab.

B2TKE baik ketika kegiatan di B2TKE maupun di luar B2TKE misalnya ketika

melaksanakan audit energi dan survey lapangan. Oleh sebab itu dapat disimpulkan

bahwa efisiensi penggunaan sumber daya lab dan peralatan tergolong baik.

Page 56: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

53

3.3.6 Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan Pencapaian

Pernyataan Kinerja.

Gambar 3.18 Penunjang keberhasilan Penkin B2TKE 2017.

Inovasi teknologi PLTP Skala kecilpada tahun ini konsentrasi pada PLTP 500 kW Lahendong

yang telah dioperasikan secara kontinu selama dua bulan dan sekarang sedang dipersiapkan

untuk Sertifikat Laik Operasi (SLO).Baron Techno Park melaksanakan pembangunan

infrastruktur pendukung; 3 kali pelatihan EBT dan juga mampu menghadirkan lebih dari

3500 eduwisata dari berbagai elemen masyarakat. Untuk Kegiatan Smartgrid membangun

prototype Smartgrid PLTS 10 kW di Kawasan PUSPIPTEK. Layanan jasa teknologi energi

pada tahun 2017 menjadikan target kontrak sejumlah 80 tercapai.

Penetapan Kinerja:

3 Inovasi & layanan teknologi; 80 kontrak kerja

Inovasi

Teknologi

Pembangkit

Listrik tenaga

Panas Bumi

(PLTP Skala

Kecil)

Kawasan

Techno Park

Energi

(Baron

Techno

Park)

Inovasi

Teknologi

Smart Grid

Layanan

Jasa

Teknologi

Energi

(PNBP)

Page 57: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

54

Gambar 3.19 Rencana/Target per Triwulan dan Indikator Keberhasilan Menuju Target Akhir

Sesuai Dokumen Perjanjian Kinerja.

Terwujudnya

inovasi

teknologi

Pembangkit

Listrik Tenaga

Panas Bumi

(PLTP) skala

kecil

Terwujudnya

Rintisan

Technopark

Baron

Terwujudnya

inovasi

teknologi

smart grid

Terlaksananya

layanan jasa

teknologi

konversi

energi (PNBP)

Terlaksananya

layanan

perkantoran

Pemasangan sistem

PV 10 kWp rooftop

di PUSPIPTEK

Komisioning awal

PLTP 500 kW telah

dilakukan dengan

kapasitas 300 kW

selama 1.5 jam Pengujian

Interkoneksi PLTP 3

MW ke jaringan

20kV PLN hingga

kapasitas 1 MW

Pembangunan

sarana & prasarana

meliputi tempat

parkir dan toilet

Hadirnya 300 Kunjungan

edukasi rintisan Techno

Park Baron

Layanan Jasa

Teknologi Konversi

Energi

Comisioning sistem

PLTS Smart Micro

Grid 10 kWp

Komisioning awal

PLTP 500 kW telah

dilakukan dengan

kapasitas 300 kW

selama 1.5

jamPersiapan

Commissioning

PLTP 500 kW

Pengujian

Interkoneksi PLTP 3

MW ke jaringan

20kV PLN hingga

kapasitas 1 MW

Pembangunan

sarana & prasarana

meliputi

ampiteater, Jalan

cor, tempat parkir

dan toilet

Hadirnya 300

Kunjungan edukasi

rintisan Techno

Park Baron

Layanan Jasa

Teknologi Konversi

Energi

DDED sistem PLTS 10

kWp di Gd. Energi

PUSPIPTEK

PKS B2TKE –

Kyudenko u/

penerapan Tek. EMS

Tender Peralatan Lab

Konservasi Energi

Persiapan

Commissioning PLTP

500 kW

Uji Interkoneksi PLTP

3 MW ke jaringan

20kV PLN

DED pembangunan

sarana & prasarana

Pelatihan

Technoprenuership

100 Kunjungan

edukasi rintisan

Techno Park Baron

Layanan Jasa

Teknologi Konversi

Energi

Proses Lelang

Pengadaan sistem

PV 10 kWp rooftop

selesai

Pengukuran kinerja

PV pada SMG

Sumba untuk

mendukung

penerapan

teknologi EMS

Pengiriman spare

part shaft generator

PLTP 500 kW

Pengujian

Interkoneksi PLTP 3

MW ke jaringan

20kV PLN

Proses lelang

pembangunan

sarana & prasarana

BTP

Pelaksanaan workshop

status, regulasi dan

pemilihan teknologi PLTS

Kunjungan edukasi

rintisan Techno Park

Baron

Layanan Jasa

Teknologi Konversi

Energi

Page 58: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

55

3.4 REALISASI ANGGARAN

Tabel 3.11 Realisasi Aggaran B2TKE 2017

Pagu Anggaran

Awal (Rp)

Pagu Anggaran

Optimasi (Rp)

Pagu Anggaran

Akhir (Rp)

Realisasi

Penggunaan

Anggaran (Rp)

Prosentase

Penggunaan

Anggaran

62.156.297.000,- 4.569.678.000,- 57.586.619.000,- 53.733.198.934,- 93.31%

Keterangan Optimasi Anggaran:

Optimasi Anggaran terjadi beberapa kali baik optimasi untuk nasional maupun optimasi yang

dilakukan BPPT untuk kenaikan tunjangan kinerja TA 2017.

Prosentase Penggunaan Anggaran:

Page 59: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

56

BAB IV. PENUTUP

Dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) B2TKE tahun 2017 ini dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Capaian Kinerja B2TKE ditahun 2017 secara singkat dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Capaian kinerja B2TKE tahun 2017.

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Capaian

Terwujudnya Inovasi

Teknologi Pembangkit

Listrik tenaga Panas Bumi

(PLTP) Skala Kecil

Jumlah Pilot Plant PLTP Skala Kecil yang

beroperasi 1 1

Terwujudnya Rintisan

Technopark Baron

Jumlah Paket Pembangunan Sarana dan

Prasarana Pendukung Rintisan Technopark

Baron

1 1

Jumlah Paket Pelatihan IPTEK EBT di Rintisan

Technopark Baron 1 3

Jumlah Layanan Kunjungan Edukasi Rintisan

Technopark Baron 400 3500

Terwujudnya Inovasi

teknologi Smart Grid

Jumlah Prototipe PLTS Smart Grid di Kawasan

PUSPIPTEK 1 1

Terlaksananya Layanan Jasa

Teknologi Konversi Energi

(PNBP)

Jumlah Layanan Jasa Teknologi Konversi

Energi (PNBP) 1 1

Layanan Perkantoran Jumlah layanan belanja Pegawai 12 12

Jumlah operasional dan pemeliharaan

perkantoran 12 12

Page 60: LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA - b2tke.bppt.go.idb2tke.bppt.go.id/images/Documents/PPID/Berkala/C - LAKIP B2TKE 2017... · berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari iptek,

57

2. Realisasi anggaran B2TKE pada tahun 2017 secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Realisasi anggaran B2TKE 2017.

Pagu Anggaran

Awal (Rp)

Pagu Anggaran

Optimasi (Rp)

Pagu Anggaran

Akhir (Rp)

Realisasi

Penggunaan

Anggaran (Rp)

Prosentase

Penggunaan

Anggaran

62.156.297.000,- 4.569.678.000,- 57.586.619.000,- 53.733.198.934,- 93.31%