laporan after care patient

29
LAPORAN AFTER CARE PATIENT Hemoroid Pembimbing Letkol CKM dr. Dadiya, Sp.B Disusun oleh : Maulana Wasis Waskito 1410221036 Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah Rumah Sakit Tentara dr. Soedjono Magelang

Upload: maulana-wasis

Post on 26-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan after care pasien

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan After Care Patient

LAPORAN AFTER CARE PATIENT

Hemoroid

Pembimbing

Letkol CKM dr. Dadiya, Sp.B

Disusun oleh :

Maulana Wasis Waskito

1410221036

Kepaniteraan Klinik Departemen Bedah

Rumah Sakit Tentara dr. Soedjono Magelang

Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta

2015

LEMBAR PENGESAHAN

Page 2: Laporan After Care Patient

LAPORAN AFTER CARE PATIENT

Hemoroid

Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti Kepaniteraan Klinik di bagian

Departemen Bedah RST dr. Soedjono, Magelang

Telah disetujui

Tanggal : Mei 2015

Disusun oleh :

Maulana Wasis Waskito

1410221036

Fakultas Kedokteran UPN ”Veteran” Jakarta

Magelang, Mei 2015

Pembimbing,

Letkol CKM dr. Dadiya, Sp.B

KATA PENGANTAR

Page 3: Laporan After Care Patient

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat

karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan pembuatan Laporan After Care Patient

yang berjudul “Hemoroid” yang merupakan salah satu syarat dalam mengikuti ujian

kepaniteraan klinik Pendidikan Profesi Dokter di Bagian Ilmu Kesehatan Bedah RST.

Tingkat II dr. Soedjono Magelang

Dalam menyelesaikan tugas ini penulis mengucapkan rasa terima kasih

kepada Letkol CKM dr. Dadiya, Sp.B selaku dokter pembimbing dalam pembuatan

laporan ini dan teman-teman Co-Ass yang telah membantu dalam menyelesaikan

laporan ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak terdapat

kekurangan dan juga masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis mengharap

kritik dan saran dari pembaca.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman pada khususnya dan

semua pihak yang berkepentingan bagi pengembangan ilmu kedokteran pada

umumnya. Amin.

Magelang, Mei 2015

Penulis

BAB I

Page 4: Laporan After Care Patient

PENDAHULUAN

Hemoroid adalah suatu pembengkakan yang tidak wajar di daerah rectal yang

terkadang disertai pendarahan.

Hemoroid dikenal di masyarakat sebagai penyakit wasir atau ambeien

merupakan penyakit yang sering dijumpai dan telah ada sejak jaman dahulu. Namun

masih banyak masyarakat yang belum mengerti bahkan tidak tahu mengenai gejala-

gejala yang timbul dari penyakit ini.

Penelitian menunjukan bahwa ada 1,5 juta resep untuk penyakit hemoroid

setiap tahunnya dan disebutkan pula bahwa dari tahun ke tahun, jumlah penderita

hemoroid yang menjalani rawat inap di rumah sakit semakin berkurang. Berdasarkan

statistik jumlah tindakan hemoroidektomy menurun. Pada tahun 1974 merupakan

puncak dimana hemoroidektomy dilakukan pada sebanyak 117 per 100.000 orang dan

menurun 13 tahun kemudian (1987) yaitu menjadi per 100.000 orang. Angka

kejadiaan hemoroid yang cukup tinggi di masyarakat didukung oleh beberapa hal

diantaranya adalah kebutuhan makan atau kebutuhan eliminasi ( BAB ) masyarakat.

Pada umumnya pasien hemoroid tidak mengetahui pentingnya makanan tinggi serat

dan kebiasaan BAB yang tidak teratur sering mengejan saat BAB.

Penyebab hemoroid antara lain kongesti,peningkatan tekanan intrabdominal

misal karena adanya fibroma uteri, konstipasi, kehamilan, tumor rectum,pekerjaan

yang terlalu lama duduk, penyakit hati kronik serta pengaruh hipertensi portal yang

bisa mengakibatkan terjadinya aliran balik karena peningkatan vena portal dan

sistemik.

Hemoroid atau “wasir” merupakan pelebaran vena varikosa pada kanalis dan

dibagi menjadi 2 jenis yaitu, hemorroid interna dan eksterna. Kedua jenis hemoroid

ini sangat sering dijumpai dan terjadi sekitar 35% penduduk berusia lebih dari 25

tahun. Walaupun keadaan ini tidak mengancam jiwa, namun dapat menimbulkan

perasaan yang tidak nyaman. Hemoroid atau wasir memang menjadi momok bagi

sebagian orang yang menderitanya. Benjolan didalam anus sangat membuat rasa tidak

nyaman, baik untuk posisi duduk maupun berdiri.

Page 5: Laporan After Care Patient

BAB II

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

Page 6: Laporan After Care Patient

II.1 IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA

II.1.1 Identitas Pasien

Nama : Tn. Irjani Sukarman

Jenis kelamin : Laki-laki

Usia : 60 tahun

Alamat : Batu, RT 2 RW 8, Ngaben, Secang, Magelang

Agama : Islam

Status : Menikah

Pekerjaan : Pensiunan PNS

II.2 PROFIL KELUARGA YANG TINGGAL SATU RUMAH

Tabel 1. Daftar anggota keluarga kandung

Page 7: Laporan After Care Patient

Irjani Sukarma 60 th

Suryani 55th

Dewi 37th Siti 35 th

Sehat Hemoroid

No Nama KedudukanJenis

Kelamin

Usia

(tahun)Pendidikan Pekerjaan Ket

1.Irjani

Sukarman

Kepala

KeluargaLaki-Laki 60 tahun SMA/ sederajat

Pensiunan

PNSHemoroid

2. Suryani Istri Perempuan 55 tahun SMA/ sederajatIbu rumah

tanggaSehat

3. Dewi Anak Kandung Perempuan 37 tahun SMA/sederajatIbu rumah

tanggaSehat

4. Siti Anak Kandung Perempuan 35 tahun SMA/sederajatIbu rumah

tanggaSehat

Diagram 1. Genografi Keuarga

Denah rumah

Page 8: Laporan After Care Patient

Dapur WC

Kamar 3

Ruang tv kamar 2

Ruang tamu Kamar 1

TERAS

II.3 RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH

DILAKUKAN KEPADA PASIEN

II.3.1 Hasil rekam medis pasien :

Keluhan Utama :

BAB berdarah

Keluhan Tambahan :

Benjolan disekitar anus yang bisa dimasukan bila dibantu oleh tangan

Riwayat Penyakit Sekarang :

1 bulan SMRS pasien juga mengeluh keluar darah saat buang air besar,

warna darah merah segar, biasanya menetes dari anus, tidah disertai lendir.

Page 9: Laporan After Care Patient

keluhan tersebut diikuti benjolan yang keluar dari anus, awalnya benjolan bisa

masuk kembali tetapi dalam 2 minggu ini benjolan hanya bisa masuk bila

dibantu oleh tangan. Pasien belum pernah berobat dalam 1 bulan ini.

Pasien mengatakan keluhan pertama kalinya dirasakan sejak 3 tahun

yang lalu, sering keluar darah dari anus dan keluar benjolan, namun hanya

sedikit dan bisa masuk dengan sendirinya. Keluhan tersebut dirasakan hilang

timbul terutama bila makan makanan yang pedas atau tidak makan sayuran.

Pasien mengatakan pernah beberapa kali berobat jika benjolan terus-menerus

keluar dalam beberapa hari.

Gejala ini dirasakan pasien bertambah berat sejak 1 bulan yang lalu dan

mulai mengganggu seiring dengan rasa perih pada saat buang air besar yang

dirasakan pasien.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Tidak ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama

POLA MAKAN

Sehari-hari kurang minum air putih (5 gelas dalam sehari), kurang

konsumsi sayuran, lebih sering makan daging merah dan menyukai makanan

pedas.

POLA KERJA

Jarang olah raga

POLA DEFEKSI

Tidak rutin, 2-3 hari sekali

I. PEMERIKSAAN FISIK

STATUS GENERALIS

Page 10: Laporan After Care Patient

Keadaan umum : Tampak sakit sedang

Kesadaran : Compos mentis

Gizi : Cukup, BB : 70 kg , TB : 166 cm

Tanda vital : Tensi : 120 / 70 mmHg

Nadi : 85 x / menit

RR : 23 x / menit

Suhu : 36,60 C

Kepala : Normocephal

Mata : Pupil isokor, konjungtiva tidak anemis, sklera

tidak ikterik.

Telinga : Serumen -/-, sekret -/-, membran timpani tidak tampak

Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), sekret (-),

konka tidak udem dan tidak hiperemis

Mulut : mukosa bibir basah, sianosis tidak ada, faring tidak

hiperemis, tonsil T1 -T1 tenang.

Leher : Bentuk simetris, trakea terletak ditengah,

kelenjar getah bening tidak teraba pembesaran

Thorak : simetris saat statis dan dinamis, retraksi tidak ada

Jantung

Inspeksi : tidak tampak ictus cordis

Palpasi : teraba ictus cordis pada ICS V midclavicula sinistra

Perkusi : batas kanan ICS V linea parasternalis dextra

Batas atas ICS II linea parasternalis sinistra

Batas kiri ICS V midclavicula sinistra

Auskultasi : BJ I-II reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop

Page 11: Laporan After Care Patient

Paru

Inspeksi : simetris saat statis dan dinamis

Palpasi : fremitus taktil kanan=kiri

Perkusi : sonor pada kedua lapang paru

Aulkustasi : suara daras vesikuler, tidak ada suara tambahan.

Abdomen

Inspeksi : datar, simetris, tidak ada benjolan

Auskultasi : bising usus (+) normal

Palpasi : supel, tidak ada nyeri tekan

Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen

Kulit : Tidak ikterik, tidak sinosis, turgor kulit cukup

Ektermitas : Akral hangat, tidak sianosis, tidak udem.

Status Lokalis

Inspeksi

Tampak benjolan diluar anus diameter , warna coklat kemerahan.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium 1 April 2009

Hb : 13,0 g/dl

Ht : 40 %

Eritrosit : 4,4 juta/ul

Leukosit : 9000/ul

Trombosit : 330000/ul

MCV : 91 fl

MCH : 30 pg

MCHC : 33 g/dl

V. RESUME

Page 12: Laporan After Care Patient

Pasien laki-laki usia 63 tahun. Datang dengan keluhan utama perih saat BAB

sejak 5 hari SMRS, keluhan tambahan: darah segar menetes dengan jumlah sedikit

(riwayat BAB berdarah 1 bulan SMRS), benjolan disekitar anus yang hanya bisa

dimasukan dengan bantuan. Pasien sudah merasakan keluhan sejak 3 tahun yang lalu,

namun hilang timbul, pasien kurang konsumsi air putih, sayuran, buah, lebih

menyukai makan daging merah dan makanan pedas.

Pemeriksaan fisik umum : dalam batas normal

Status lokalis : terlihat benjolan disekitar anus dengan permukaan licin

berwarna agak kemerahan dengan diameter 2×1, nyeri tekan

(+) arah jam 7.

VI. DIAGNOSIS KERJA

Hemoroid internal grade III

VII. TERAPI

Non farmakologis

Perubahan life style

Diet tinggi serat,lebih banyak makan buah dan sayur

Hindari mengedan berlebihan, usahakan duduk saat BAB, jangan jongkok

Pola makan teratur

Hemoroidektomi

Page 13: Laporan After Care Patient

II.3.2 Hasil kunjungan rumah pasien :

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 10 Mei 2015

1. Keluhan Utama : Tidak ada keluhan

2. KeluhanTambahan: -

3. Riwayat Penyakit Sekarang: Tidak ada keluhan

4. Riwayat Penyakit Dahulu : (-)

5. Riwayat Penyakit Keluarga: (-)

7. PemeriksaanFisik :

a. Keadaan umum : baik

b. Kesadaran : CM / E4V5M6

c. Tanda Vital

a) Tensi : 120 / 80 mmHg

b) RR : 22 x/menit

c) Nadi : 100x/menit

d) Suhu : 36,5 ºC

STATUS GENERALIS

Kepala/Leher:

- Tidak terlihat ikterik pada kedua sklera kanan dan kiri

- Tidak ada tanda-tanda anemia pada konjungtiva

- Pupil isokor simetris diameter 2 mm / 2 mm

- Tidak terdapat cekung pada mata

- Faring tidak hiperemis

- Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening

Page 14: Laporan After Care Patient

Thoraks:

- Jantung :

o Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat

o Palpasi : Iktus kordis teraba, tidak kuat angkat, terdapat pada

sela iga 5 garis midclavicula

o Perkusi : Redup, batas jantung normal

o Auskultasi : Suara jantung I dan II regular, tidak terdapat gallop

dan murmur

- Paru :

o Inspeksi : Simetris

o Palpasi : Fremitus taktil kanan dan kiri sama

o Perkusi : Sonor

o Auskultasi : Nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas tambahan,

baik berupa rhonki maupun wheezing.

Abdomen:

- Inspeksi : tampak datar, tidak ada sikatriks

- Auskultasi : BU (+) normal

- Palpasi : nyeri tekan (-) hepar dan lien tidak teraba

- Perkusi : tympani (+)

Ekstremitas:

- Tidak ada edema

- kekuatan motorik pada keempat ekstemitas: 5

- Tidak terdapat akral yang dingin

- Tidak terdapat sianosis

Status Lokalis

- Tidak ada darah yang keluar saat BAB, pasien merasa lebih nyaman

setelah dilakukan operasi

Page 15: Laporan After Care Patient

Pembinaan

1. Menjelaskan tentang hemoroid yang dideritanya (definisi, factor pencetus

yang perlu dihindari, pathogenesis, gejala, peran dari terapi)

2. Memberikan edukasi mengenai penyakit tersebut.

Faktor pendukung

Keluarga pasien memahami dengan baik apa yang dijelaskan mengenai

penyakit hemoroid beserta edukasi

Indikator keberhasilan

Keluarga pasien sudah mengetahui factor pencetus dan menghindari factor

pencetus penyakit tersebut.

II.4 IDENTIFIKASI FUNGSI – FUNGSI KELUARGA

II.4.1 Fungsi Biologis

Keluarga tidak memiliki penyakit yang bersifat herediter dan tidak

memiliki penyakit yang menular.

II.4. 2 Fungsi Psikologi

Pasien tinggal bersama suami serta 1orang anaknya.Mereka hidup

rukun dan damai.Komunikasi antar anggota keluarga pun terjalin baik.Apabila

ada masalah, dibicarakan secara musyawarah.

II.4.3 Fungsi Ekonomi

Pasien merupakan warga yang tinggal di kawasan desa Batu, Secang,

Magelang. Pasien sebagai kepala rumah tangga, sedangkan istrinya seorang

ibu rumah tangga. Kesan ekonomi keluarganya cukup.

II.4.4 Fungsi Pendidikan

Page 16: Laporan After Care Patient

Pendidikan terakhir pasien ialah SMA, sedangkan suaminya tamatan

SMA.

II.4.5 Fungsi Religius

Pasien dan keluarga memeluk agama Islam, keluarga menjalankan

ibadah agama secara rutin.

II.4.6.Fungsi Sosial Budaya

Pasien serta keluarga dapat diterima baik di lingkungan rumahnya

II.5 POLA KONSUMSI PASIEN

Frekuensi makan rata–rata pasien setiap harinya 3x/hari dengan variasi

makanan sebagai berikut : nasi, lauk, sayur dan buah. Dalam satu kali makan,

hanya dengan menu nasi, satu macam lauk dan satu macam sayur. Pasien juga

mengkonsumsi buah-buahan seperti pepaya, pisang, dan rambutan.

II.6 IDENTIFIKASI FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KESEHATAN

1. Faktor Perilaku

Saat ini pasien tidak bekerja, sudah pensiun, namun pasien

mengerti mengenai faktor apa saja yang dapat berisiko terjadi hemoroid

2. Faktor Non-Perilaku

Sarana pelayanan kesehatan di sekitar rumah terdapat pada

komplek tempat tinggal pasien berupa pos kesehatan, akan tetapi tidak ada

dokter pada pos kesehatan tersebut, hanya ada perawat. Selain itu tempat

tinggal pasien juga dekat dengan rumah sakit RST Soedjono. Akses

transportasi relatif mudah, pasien pergi ke Rumah Sakit dengan

mengendarai sepeda motor. Untuk masalah pembiayaan kesehatan, pasien

dijamin oleh ASKES.

II.7 IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH DAN PEKERJAAN

Page 17: Laporan After Care Patient

Status Kesehatan

Perilaku

Yankes

Genetik

Lingkungan

Pasien serta keluarga tinggal di rumah yang terletak di Desa Batu,

Secang, Magelang. Lantai rumah terbuat dari semen, dinding rumah terbuat

dari semen, dan terdapat langit-langit. Terdapat jendela pada tiap kamar dan

sering dibuka sehingga sirkulasi udara di rumah pasien cukup baik.

Pencahayaan juga sudah cukup terang sehingga dapat membaca tulisan

dengan jelas di ruangan tersebut, sumber air berasal dari air sumur. Terdapat

satu kamar mandi dengan luas 3 m2 dan jamban leher angsa. Pembuangan

limbah rumah tangga melalui got yang mengalir disamping rumah, serta

memiliki tempat sampah di depan rumahnya.

DIAGRAM REALITA PADA KELUARGA

Diagram 3. Diagram realita yang ada pada keluarga

II.8.TABEL PERMASALAHAN

Permasalahan Penyelesaian

- Kurangnya pengetahuan pasien dan

keluarga tentang hemoroid

- Pasien tidak mengetahui faktor

risiko dan penyebab hemoroid

Menjelaskan mengenai apa itu

hemoroid

Menjelaskan mengenai faktor

risiko dan penyebab hemoroid

- Pos kesehatan- RST Magelang

Page 18: Laporan After Care Patient

agar pasien bisa melakukan

pencegahan terhadap

hemoroid.

II.9.PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN

Tabel 5. Jadwal pembinaan dan hasil kegiatan

Tanggal Kegiatan yang

dilakukan

Keluarga yang

terlibat

Hasil kegiatan

10 Mei

2015

10 Mei

2015

Menjelaskan tentang

hemoroid yang

dideritanya (definisi,

factor pencetus yang

perlu dihindari,

pathogenesis, gejala,

peran dari terapi)

Memberikan edukasi

untuk mencegah

terjadinya hemoroid

Istri pasien

Istri pasien

Keluarga pasien

mengerti mengenai

hemoroid yang

dideritanya

(definisi, factor

pencetus yang perlu

dihindari,

pathogenesis,

gejala, peran dari

terapi)

Pasien dan keluarga

ingin menerapkan

edukasi yang telah

diberikan

II.10.KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA

Hasil pembinaan keluarga dilakukan pada hariJumat, tanggal 5 Mei 2015 pada

pukul 10.30WIB. Dari pembinaan keluarga tersebut didapatkan hasil sebagai berikut

Page 19: Laporan After Care Patient

a. Tingkat pemahaman

Pemahaman terhadap pembinaan yang dilakukan cukup baik. keluarga

sudah memahami hal-hal yang menyangkut hemoroid serta cara

pengobatannya.

b. Faktor pendukung :

Keluarga pasien dapat memahami dan menangkap penjelasan yang

diberikan. Sikap keluarga pasien kooperatif dan menangkap penjelasan

yang diberikan

c. Indikator keberhasilan

Keluarga pasien mengetahui tentang penyakit pasien meliputi gejala,

penyebab, faktor predisposisi, pencegahan dan penatalaksanaannya.

Page 20: Laporan After Care Patient

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

III.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil binaan keluarga ini adalah pemahaman terhadap

pembinaan yang dilakukan cukup baik, serta sikap seluruh anggota keluarga yang

kooperatif sehingga mempunyai keinginan untuk mengubah perilaku yang tidak baik

bagi kesehatan serta ditemukannya faktor penyulit yang dapat menghambat binaan

yang diberikan.

III.2. Saran

Bagi Keluarga Binaan :

a. Diharapkan kepada pasien menerapkan segala pengetahuan yang didapat dari

pembinaan berupa pengetahuan hemoroid.

b. Disarankan kepada pasien dan keluarga untuk menjaga pola makan yang baik

dan olahraga rutin.

Page 21: Laporan After Care Patient

LAMPIRAN