patient education

27
PATIENT EDUCATION Yuni Priyandani Departemen Farmasi Komunitas Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Upload: alunaficha-melody-kirania

Post on 12-Jul-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Patient Education

TRANSCRIPT

Page 1: Patient Education

PATIENT EDUCATION

Yuni PriyandaniDepartemen Farmasi Komunitas

Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Page 2: Patient Education

DEFINISI• Istilah counseling, consulting, dan patient education

seringkali membingungkan perbedaan dalam aktivitas dan pendekatan yang digunakan.

• Counsel didefinisikan sebagai ‘memberikan nasihat’, dengan melibatkan diskusi yang saling menguntungkan dan pertukaran opini.

• To consult berarti meminta nasihat, lebih condong ke menerima nasihat dibanding saling bertukar informasi.

• Education didefinisikan sebagai “pemberian instruksi dan peningkatan ketrampilan dan pengetahuan.”

2

Page 3: Patient Education

DEFINISI

• Patient education adalah aktivitas mendidik dalam lingkup layanan kesehatan berkaitan dengan prosedur pengobatan, penggunaan obat, perawatan dan rehabilitasi.

3

Page 4: Patient Education

Patient Education merupakan bagian dari Health Education

Health Education di definisikan sebagai edukasi yang dirancang untuk menyiapkan, memberdayakan dan mendorong perubahan perilaku seseorang menjadi lebih baik secara sukarela dalam mengelola kesehatannya (Green, 1991)

4

Page 5: Patient Education

Tujuan Patient Education

• Memberikan layanan yang efektif dan efisien • Meningkatkan pemahaman pasien terhadap

status terkini tentang kesehatannya dan apa yang dapat dilakukan untuk menjadi sehat

• Meningkatkan corporate image dari institusi (rumah sakit, apotek, dsb).

5

Page 6: Patient Education

PERILAKU PASIEN

• Rasa sakit → bukan hanya akibat gangguan kondisi biologis tetapi juga menyangkut fenomena sosial dan psikologis.

• Persepsi sakit bersifat individual → dipengaruhi kelas sosial, kebiasaan dan perhatiannya terhadap kesehatan.

• Karakteristik individual (Personality) yang berbeda pada setiap pasien → diperlukan komunikasi yang benar oleh farmasis

6

Page 7: Patient Education

Untuk dapat melakukan Patient Education diperlukan pemahaman tentang :

• Behavioral patient determinants (perilaku pasien)

• Pasient communication (komunikasi dengan pasien)

• Drug education (edukasi obat)• Patient compliance (kepatuhan pasien)

7

Page 8: Patient Education

Translating Drug-Related Needs into Drug Therapy Problems (Cipolle et al, 1998)

Kajian Teori Asuhan Kefarmasian

8

Pharmaceutical care is the responsible provision of drug therapy for the purpose of achieving definite outcomes that improve a patient’s quality of life

(Hepler & Strand, 1990)

Ekspresi pasien terkait Drug-Related Needs

Interpretasi apoteker terkait Drug-Related Needs

Problem terapi obat pasien

Pemahaman pengobatan, tujuan dan cara penggunaan obat (UNDERSTANDING)

Pengobatan sesuai dengan kondisi medis yang diterapi (indication).

1.Kebutuhan terapi obat tambahan2.Terapi obat yang tidak diperlukan

Harapan terhadap hasil pengobatan (EXPECTATIONS)

Pengobatan dengan obat paling efektif yang tersedia (effectiveness)

3.Terapi obat yang tidak efektif 4.Dosis terlalu rendah

Kepedulian terhadap pengobatan (CONCERNS)

Pengobatan aman untuk pasien dan kondisi medis pasien (safety)

5.Reaksi obat tidak diinginkan6.Dosis terlalu tinggi

Perilaku pasien terkait kepatuhan penggunaan obat (BEHAVIOR)

Pasien mampu dan mempunyai kemauan untuk patuh terhadap aturan pemakaian obat (adherence)

7.Pasien tidak patuh

Page 9: Patient Education

Perilaku Sakit

• Kondisi psikis seseorang bersifat kompleks → beberapa perilaku tidak dapat diprediksi secara pasti.

• Faktor psikologis sangat berpengaruh pada hasil pengobatan.

• Pengalaman masa lalu, persepsi, rasa, keyakinan, dan perilaku dapat menyebabkan perbedaan reaksi pasien terhadap penderitaan yang sama

9

Page 10: Patient Education

10 tipe Personality yang dapat diidentifikasi:

1. Demanding patients → banyak permintaan2. Controling patients → tertib3. Emotional patient → mudah marah4. Long suffering patients → menderita lama5. Suspecious patient → penuh curiga6. Superior and special patients → menginginkan

perlakuan khusus

10

Page 11: Patient Education

7. Seclusive patient → menutup diri8. Impulsive patient with a tendency to act out →

mudah tersinggung9. Patient with mood swings → emosi mudah

berubah10. Patient with chronic memory deficits and a

tendency to confusion → pelupa

11

Page 12: Patient Education

Edukasi Obat

• Edukasi obat dilakukan untuk mencegah dan menangani masalah akibat penggunaan obat

• Edukasi obat ini dilakukan setiap saat

12

Page 13: Patient Education

Prinsip Dasar Edukasi Obat• Dalam konseling dan edukasi pasien dapat

dilakukan dengan berbagai cara dan strategi, tetapi farmasis perlu memahami domain of learning

Knowledge Attitudes Behavior(cognitive) (affective) (psichomotor)

Value FoundationGambar 1. Domains of learning

13

Page 14: Patient Education

• Cognitive merupakan domain dasar → gabungan dari realita dan informasi yang diperoleh. Pengetahuan seseorang dibangun melalui proses penemuan, pemahaman, mengingat dan penekanan berbagai informasi

• Affective merupakan domain kedua → merupakan domain pembentukan sikap : perasaan, keyakinan, persepsi, emosi dan penghargaan

• Keduanya terbentuk melalui proses interaktif

14

Page 15: Patient Education

• Domain ketiga adalah behavior → action, pengambilan keputusan, aktivitas yang dilakukan dikembangkan dari pengetahuan , rasa dan kondisi sosial seseorang

• Value domain of learning tersebut menentukan pemahaman seseorang tentang obat

• Domain of learning juga dipengaruhi oleh educator program

15

Page 16: Patient Education

Berdasarkan pendekatan filosofi klasik, proses pengambilan keputusan melalui dua cara :

1)The Deontological approach focuses yaitu pendekatan lebih kearah proses untuk mengambil keputusan

2)The Teological approach focuses yaitu pendekatan lebih melihat pada hasil dari suatu keputusan

Ketiga domain tersebut sangat dipengaruhi oleh situasi pendidikan

16

Page 17: Patient Education

Program Edukasi Obat

• Meningkatkan pengetahuan tentang obat• Mengubah sikap tentang obat dan

penggunannya• Mengembangkan fungsi sosial, sehingga dapat

menghasilkan keputusan yang lebih baik saat menggunakan obat

• Adanya perubahan dalam penggunaan obat –obatan

• Mengurangi kejadian problem penggunaan obat

17

Page 18: Patient Education

Beberapa cara sebagai pendekatan edukasi obat• Menilai tingkat pengetahuan seseorang dan

memberikan informasi yang relevan• Memberikan konseling dan menganjurkan

kepada seseorang untuk bersikap positif dalam hal control penggunaan obat

• Mengevalusi penggunaan obat dan menetapkan pola penggunaannya agar dicapai hasil yang optimal

18

Page 19: Patient Education

Kepatuhan Pasien

• Kepatuhan didefinisikan sebagai tingkat perilaku seseorang untuk mengikuti saran medis atau saran kesehatan

• Kepatuhan dalam terapi merupakan pertanda perilaku yang positif karena pasien menyadari bahwa kepatuhan dapat menguntungkan dirinya dan outcome yang positif

19

Page 20: Patient Education

• Hal yang menyebabkan ketidakpatuhan : antara lain pasien tidak paham pada instruksi tentang penggunaan obatnya → edukasi terhadap pasien diperlukan.

• Tujuan akhir edukasi pasien adalah pemberian informasi kepada pasien sehingga pasien mengerti akan informasi yang diberikan dan menggunakan obatnya dengan benar

20

Page 21: Patient Education

Metode Edukasi Pasien :

a) Komunikasi oral/ konseling :Komunikasi antara farmasis dengan pasien terkait dengan penggunaan obat cara terbaik dalam edukasi pasien

Diperlukan area khusus untuk berkomunikasi untuk mencegah gangguan dari pihak lain

21

Page 22: Patient Education

b) Komunikasi TertulisDiperlukan untuk melengkapi komunikasi oral, misalnya menyampaikan pesan khusus yang harus diikuti pasien

c) Audiovisual Dapat dilakukan pada situasi tertentu dimana

pasien lebih mudah faham jika pesan dibuat dalam bentuk audiovisual

Misal : pemakaian inhaler, pemakaian insulin

22

Page 23: Patient Education

d). Special Compliance ProgramProgram tertentu yang dirancang untuk meningkatkan kepatuhan pasien.Misalnya : Kemampuan mengelola pengobatan untuk pasien schizophrenia

23

Page 24: Patient Education

Langkah-Langkah Dalam Perencanaan Patient Education

• Mencari informasi tentang issue kesehatan yang dibutuhkan oleh pasien

• Identifikasi kebutuhan pasien• Tentukan edukasi apa yang tepat untuk

kebutuhan pasien• Tetapkan waktu dan tempat dilakukan edukasi• Terapkan siapa yang melakukan edukasi

kepada pasien :dokter, farmasis, perawat

24

Page 25: Patient Education

• Tetapkan metode yang akan digunakan pada edukasi, misalnya : konseling orang ke orang, edukasi kelompok kecil atau kelompok besar

• Tentukan alat bantu edukasi yang diperlukan untuk mendukung program tersebut

• Tetapkan cara evaluasi hasil edukasi baik jangka pendek maupun jangka panjang

25

Page 26: Patient Education

Evaluasi terhadap aktivitas edukasi :

• Sejauh mana edukasi yang dilakukan dianggap cukup

• Sejauh mana pemahaman pasien dan keluarganya dianggap cukup

• Sejauh mana tujuan edukasi dianggap realistis dan tepat waktunya

26

Page 27: Patient Education