lap.manajemen
DESCRIPTION
IKKTRANSCRIPT
KETERSEDIAAN ALAT PENUNJANG KERJA
DI KLINIKITA KRAPYAK (APD PLN)
Disusun untuk memenuhi tugas kepanitraan klinik Ilmu Kedokteran Keluarga
OLEH :
SEPTI KUSUMA HANDAYANI (H2A009041)
SHERLYANA MEGA APRIVINTA (H2A009042)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2013
DAFTAR ISI
COVER
1...........................................................................................................................
DAFTAR ISI
2...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
3...........................................................................................................................
1. LATAR BELAKANG
.............................................................................................................................
3...........................................................................................................................
2. TUJUAN DAN MANFAAT
.............................................................................................................................
4...........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
5...........................................................................................................................
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
20.........................................................................................................................
LAMPIRAN
22.........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu
karena tanpa kesehatan yang baik, maka individu tidak akan dapat
melaksanakan aktivitasnya dengan baik. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan setiap orang, maka dibutuhkan fasilitas pelayanan
kesehatan yang menurut UU No 36 Tahun 2009 merupakan suatu alat
dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan,baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang
dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat.
Dewasa ini perkembangan penyelenggaraan fasilitas pelayanan
kesehatan semakin kompleks baik dari segi jumlah, jenis maupun bentuk
pelayanannya. Klinik sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan
dibutuhkan untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang mudah
diakses, terjangkau dan bermutu dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Menurut PERMENKES No 028/MENKES/PER/1/2011 Tentang
Klinik menyatakan bahwa klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan
pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik diselenggarakan oleh lebih dari
satu jenis tenaga kesehatan ( perawat atau bidan ) dan dipimpin oleh seorang
tenaga medis ( dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis ).
Berdasarkan jenis pelayanannya,klinik dibedakan menjadi klinik pratama dan
klinik utama.klinik pratama adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan
medik dasar, sedangkan klinik utama adalah klinik yang menyelenggarakan
pelayanan medik spesialistik atau pelayanan medik dasar dan spesialistik.
Kedua macam klinik tersebut dapat diselenggarakan oleh pemerintah,
pemerintah daerah atau masyarakatKlinik merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang
menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan
oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang
tenaga medis. Tenaga medis adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau
dokter gigi spesialis. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Dalam “Health for All in 2000” WHO memulai program untuk
membuat pelayanan kesehatan primer menjadi salah satu hal yang utama
dalam pengembangan perencanaan pemerintah dimana program tersebut
menitikberatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif. Pelayanan
kesehatan yang komprehensif tersebut sendiri merupakan definisi dokter
keluarga yang dinyatakan oleh WONCA. Sehingga dokter keluarga adalah
dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan yang komprehensif bagi
semua orang yang mencari pelayanan kedokteran dan mengatur pelayanan
oleh provider lain bila diperlukan. Maka dari itu terdapat program yang
dicanangkan oleh pemerintah yaitu pelayanan dokter keluarga. Dokter
Keluarga adalah dokter yang bertanggungjawab melaksanakan pelayanan
kesehatan personal, terpadu, berkesinambungan dan proaktif yang dibutuhkan
oleh pasiennya dalam kaitan sebagai anggota dari satu unit keluarga serta
komunitas tempat pasien itu berada. Perbedaan antara dokter keluarga dengan
dokter umum lainnya adalah lebih diarahkannya kepada pelayanan promotif
dan preventif disamping tidak mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif.
Pelayanan dokter keluarga ini dapat diterapkan di sebuah klinik seperti
pada klinik Klinikita Semarang yang mencoba menerapkan pelayanan
kesehatan dengan berpedoman pada pelayanan dokter keluarga.
FILOSOFI KLINIKITA
Mempermudah orang untuk sehat dengan memperjuangkan manfaat lebih
bagi mitra pemodal, para pelanggan, karyawan dan masyarakat dimanapun
KLINIKITA ada.
VISIKLINIKITA
Layanan Kesehatan yang mempermudah banyak orang untuk sehat
MISI KLINIKITA
1. Selalu bekerja sesuai ajaran Allah dan mengharapkan ridhoNya
2. Menciptakan lingkungan kerja yang baik dan memperlakukan satu sama
lain dengan rasa hormat dan penuh martabat
3. Menciptakan kondisi yang bersahabat dan berani bertanggung jawab apa
yang telah diperbuat
4. Menciptakan pelayanan kesehatan yang memudahkan dan memberikan
pengalaman positif yang sulit untuk dilupakan selayaknya melayani
keluarga sendiri yang sedang butuh bantuan.
5. Selalu mengembangkan pelanggan-pelanggan yang benar-benar puas dan
antusias sepanjang waktu
6. Mengakui bahwa keuntungan adalah penting untuk kesuksesan di masa
yang akan datang
7. Melakukan pengembangan internal dan ekternal secara bertahap dan
berkelanjutan demi kepuasan pelanggan dan anggota keluarga besar
8. Melaksanakan perluasan wilayah sampai semua masyarakat dapat
terlayani dengan pelayanan yang terbaik
9. Memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat dan lingkungan
sekitar.
2. TUJUAN DAN MANFAAT
A. TUJUAN UMUM
Mahasiswa dapat mengetahui manajemen klinik pada klinik yang
menerapakan pelayanan kedokteran keluarga.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Mahasiswa dapat memahami manajemen klinik kedokteran keluarga
secara menyeluruh
2. Mahasiswa dapat memahami manajemen, marketing serta logistik di
Klinikita
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah manajemen yang ada di
Klinikita cabang Krapyak dan menentukan prioritas masalah yang
terdapat di Kliniita Krapyak
4. Mahasiswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah dari
prioritas penyebab masalah yang terpilih di Klinikita Krapyak
5. Mahasiswa mampu melakukan pengambilan keputusan serta
menyusun rencana kegaiatan dari alternatif pemecahan masalah
tersebut.
3. MANFAAT
1. Dapat mengidentifikasi masalah manajemen, menentukan prioritas
masalah serta mencari alternatif pemecahan masalah dari prioritas
masalah yang terdapat di Klinikita Krapyak.
2. Mampu mengambil keputusan serta menyusun rencana kegiatan dari
alternatif pemecahan masalah tersebut.
3. Mengetahui dan mengaplikasikan praktik manajemen pelayanan
kedokteran keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN
1. GAMBARAN UMUM KLINIKITA APD PLN KRAPYAK
Lokasi Klinikita Krapyak di Jalan. Gatot Subroto Telpon/ fax 024-
7624455 Hotline Service 024-70120965-024-70111747 SMS center 08190
4343000.
Lokasi klinik berada di lingkungan APD PLN. Lokasi kurang strategis
dikarenakan jarak antara klinik dengan layanan kesehatan lain cukup dekat.
Layanan kesehatan yang terdekat adalah puskesmas Purwoyosa dan RSUD
Tugurejo. Tingkat perekonomian masyarakat di sekitar klinik yang beragam,
yaitu mulai dari perekonomian yang tinggi, sedang, dan rendah. Pasien
Klinikita Krapyak sebagian besar adalah para pegawai, pensiunan dan
keluarga PLN khususnya yang berada di sekitar wilayah semarang barat,
untuk pasien umum tidak begitu banyak dikarenakan tidak begitu banyak
yang tahu tentang lokasi Klinikita di Krapyak yang menjadi satu dengan
kantor APD PLN.
Marketing :
1. Brosur dan leaflet yang ditempatkan diarea drive thru pembayaran
listrik di APD.
2. Paket observasi panas meliputi : tes widal. Leukosit, trombosit,
hemoglobin, hematokrit, konsultasi dokter, dan hadiah termomeer
raksa @ Rp. 98.000
3. Paket pegal linu : tes gula darah sewaktu, kolesterol, asam urat,
trigliserid, SGOT SGPT, konsultasi, dan hadiah susu kotak 1 liter
@ Rp.129.000
4. Paket mini medical check up dapat ditunggu meliputi gula,
kolesterol, trigliserid, asam urat, BMI, V-fat, konsultasi, dan
hadiah susu kotak 1 liter Rp. 130.000
5. Paket lengkap hanya Rp. 490.00 untuk pemeriksaan perusahaan.
Logistik salah satunya pendistribusian obat dengan tata cara
sebagai berikut :
1. Melihat persediaan obat tiap minggu pagi.
2. Download konsumsi obat 3 minggu yang lalu
3. Dari persediaan obat dan konsumsi obat yang lalu dijadikan
anggaran obat menggunakan rumus yang telah di tentukan sesuai
SOP
4. Untuk 1 minggu kedepan berdasarkan 3 minggu yang lalu
5. Melihat diagnosis 1 minggu yang lalu untuk menentukan anggaran
obat 1 minggu kedepan.
6. Daftar anggaran obat dikirim ke Apotek Kalipancur.
7. Dilakukan filterisasi dengan disesuaikan dengan anggaran apotek
yang telah di ACC.
8. Setelah di ACC kemudian dikembalikan ke klinikita yang meminta
obat. Kemudian dibuat seperti struk pembelian.
9. Jika klinik tersebut masih belum mempunyai dana untuk pelunasan
pembiayaan obat maka dilakukan incaso.
10. Pemesanan obat dilakukan hari senin jika belum terpenuhi lanjut
hari kamis.
Lokasi Klinikita Krapyak APD PLN
Denah Klinikita
depan
Tempat parkir Teras Teras Apotek
ApotekR. obat R. Tunggu Front
LineR.
Tung
gu
Tempat parkir Teras Teras Apotek
R. dokter Gigi
Kantor
R. tindakan
R.dokter Umum
KM
Gudang Mushola
Kantor
KM
R. tungguR.
tunggu
Halaman Belakang
Bagan 1. Struktur Organisasi Klinikita Krapyak
Dokter Umum :
1. dr. Sesarin Nur Inayah
Front Line
Ima Witarmi, AMK
Perawat
Ima Witarmi, AMK
Koordinator
Ima Witarmi, AMK
Dokter Umum
dr. Sesarin Nur Inayah
Supervisor
Riky Iswanto, AMK
HRD
Nuryanti, SKM
Direktur
dr. Maulana Adrian S
Bagan 2. Sruktur Organisasi Apotek
2. DAFATAR 10 PENYAKIT TERATAS
Daftar 10 penyakit teratas bulan November 2013 :
1) ISPA
2) Hipertensi
3) Asma
4) Dermatitis kontak alergi
5) Apendisitis
Apoteker
Penanggung jawab Apotek
Mega Aprilia, S.Farm, Apt
Supervisor
Riky Iswanto, AMK
Apoteker Pendamping
Sriatin W, S. Farm, Apt
Apoteker
Penanggung Jawab Klinik
Eka Mardika, S. Farm, Apt
Asisten Apoteker
Wahyuni
Asisten Apoteker
Desy
Asisten Apoteker
Mujiono
6) Vertigo
7) Diare
8) Herpes zooster
9) Dermatitis kontak iritan
10) Bronkitis
3. SUMBER DAYA MANUSIA
Tabel 1. Sumber Daya Manusia Klinikita Krapyak APD PLN
No Tenaga kerja Jumlah1 Dokter umum 12 Perawat 1
4. HASIL ANALISIS MASALAH
Tabel 2. Analisis Masalah
Chance (+)
Internal Chance
(-)
Strength :- Memiliki SDM
ynag berpendidikan cukup tinggi yaitu D3 dan S1
- SDM dapat membina hubungan yang baik dengan sesama rekan maupun dengan pasien
- Memiliki promosi klinik yang menguntungkan pasien sehingga dapat menarik konsumen
- Lokasi yang strategis karena
Weakness :- Sosialisasi
promosi yang kurang
- Kurangnya perhatian pada alat penunjang kerja terutama komputer yang sering mengalami rusak dan mengganggu jalannya pekerjaan.
- Belum tersedianya alat sterilisasi untuk alat medis
berada di lingkungan APD PLN sehingga memudahkan para pegawai untuk melakukan pemeriksaan.
- Untuk paien umum letak klinikita cukup strategis yaitu di daerah pemukiman dan terletak di pinggir jalan raya.
- Manajemen administrasi pasien, obat, pembayaran serta pencatatan rekam medik terprogram dengan baik
Opportunity :- Lokasi klinik yang
berada pada daerah kantor dan dipemukiman padat penduduk.
Threat :- Terdapat
pelayanan kesehatan lain disekitar klinik
- Terdapat klinik yang memiliki jam operasional selama 24 jam
Eksternal
Berdasarkan analisis SWOT kami mengambil weakness dan threat sebagai
masalah antara lain :
1. Internal
a. Operasional :
1) Kurangnya perhatian pada alat penunjang kerja terutama komputer
yang sering mengalami rusak dan mengganggu jalannya pekerjaan.
2) Belum tersedianya alat sterilisasi untuk peralatan medis
3) Terdapat klinik lain dengan jam operasional 24 jam
2. Eksternal
a. Marketing :
4) Sosialisasi promosi yang kurang
b. Lingkungan :
5) Terdapat fasilitas kesehatan lain disekitar klinik
5. PRIORITAS MASALAH
Penentuan prioritas masalah menggunakan metode PEARL.
Metode PEARL tersebut terdiri dari beberapa faktor yang saling
menentukan dapat atau tidaknya suatu program dilaksanakan, faktor-
faktor tersebut antara lain :
- Kesesuaian (Propriety)
- Ekonomi murah (Economic)
- Dapat diterima (Acceptability)
- Tersedianya seumber (Resource Availability)
- Legalitas terjamin (Legality)
Tabel 3. Kriteria Prioritas Masalah
Masalah
Kesehatan
P E A R L Total
1 1 1 1 1 1 5
2 1 0 1 1 1 4
3 0 0 1 0 1 2
4 1 1 1 1 1 4
5 1 0 0 0 1 2
Dari kriteria PEARL diatas ditemukan sebuah prioritas masalah
yaitu Kurangnya perhatian pada alat penunjang kerja terutama komputer
yang sering mengalami rusak dan mengganggu jalannya pekerjaan.
6. ANALISIS PENYEBAB MASALAH
Untuk menganalisis penyebab masalah manajemen secara menyeluruh
dilakukan pendekatan sistem yang terdiri dari input, lingkungan, proses,
output, outcome serta dampak. Dengan pola pemecahan masalah
berdasarkan sistem tersebut dapat ditelusuri hal-hal yang berkaitan dengan
masalah tersebut.
Tabel 4. . Daftar kemungkinan penyebab masalah dari pendekatan
sistem
Input ManMoney Tidak adaMethod Kurangnya pengetahuan tentang
pemeliharaan alat penunjang kerja terutama komputer
Machine dan material Hanya ada satu komputer dan printer di klinikita Krapyak APD PLN
Lingkungan Tidak adaProses P1 Kurangnya perencanaan dalam
pemeliharaan alat penunjang kerja (komputer)
P2 Kurangnya pengecekan terhadap alat penunjang kerja (komputer)
P3
7. RENCANA DAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Tabel 5. Alternatif Pemecahan Masalah
No Penyebab Masalah Utama Alternatif Pemecahan Masalah
1 Kurangnya pengetahuan tentang pemeliharaan alat penunjang kerja terutama komputer
Membuat metode yang jelas tentang pemeliharaan alat penunjang kerja terutama komputer
2 Hanya ada satu komputer dan printer di klinikita Krapyak APD PLN
Menambah atau mengganti alat penunjang kerja yang sudah rusak sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan.
3 Kurangnya perencanaan dalam pemeliharaan alat penunjang kerja (komputer)
Membuat rencana kegiatan yang jelas berkaitan dengan pemeliharaan alat penunjang kerja (komputer)
4 Kurangnya pengecekan terhadap alat penunjang kerja (komputer)
Megadakan pengecekan terhadap alat penunjang kerja (komputer) secara berkala.
8. KRITERIA MUTLAK DAN KRITERIA KEINGINAN
Proses pengambilan keputusan menggunakan kriteria mutlak dan
kriteria keinginan. Kriteria mutlak dan kriteria keinginan tersebut adalah :
1. Kriteria mutlak
a. Kegiatan dapat dilakukan oleh semua pihak Klinikita
b. Tersedianya dana yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut
c. Terdapat kebijakan yang jelas berkaitan dengan pemeliharaan,
pengecekan, dan pengadaan alat penunjang kerja yang jelas.
d. Kegiatan tersebut diharapkan dapat mengurangi dan meminimalkan
gangguan akibat kurang optimalnya alat penunjang kerja.
2. Kriteria keinginan
Kriteria keinginan meliputi :
a. Efektif
b. Efiisien
c. Mudah dilaksanakan
d. Biaya operasional murah
Bobot kriteria keinginan :
a. Efektif : 50
b. Efisien : 40
c. Mudah dilaksanakan : 30
d. Biaya murah : 20
e. Peran serta masyarakat : 10
Beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut antara lain :
1. Membuat metode yang jelas tentang pemeliharaan alat penunjang kerja
terutama komputer .
2. Menambah atau mengganti alat penunjang kerja yang sudah rusak
sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan.
3. Membuat rencana kegiatan yang jelas berkaitan dengan pemeliharaan alat
penunjang kerja (komputer).
4. Megadakan pengecekan terhadap alat penunjang kerja (komputer) secara
berkala.
Tabel 5. Analisis Masalah Berdasarkan Kriteria Mutlak
Alternatif Kriteria Mutlak L/TLTenaga Dana Sarana Kebijakan Target
1 1 1 1 0 1 TL2 1 1 1 1 1 L3 1 1 1 0 1 TL4 1 1 1 1 1 L
Keterangan :
L : lulus
TL : tidak lulus
Berdasarkan kriteria mutlak didapatkan prioritas alternatif pemecahan
masalah yaitu :
1. Menambah atau mengganti alat penunjang kerja yang sudah rusak
sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan.
2. Mengadakan pengecekan terhadap alat penunjang kerja (komputer) secara
berkala.
Tabel 6. Kriteria Keinginan
Kriteria Bobot Alternatif
1 2
Efektif 50 2x50 2x50
Efisien 40 2x40 2x40
Mudah
dilakukan
30 1x30 2x30
Biaya murah 20 1x20 2x20
Peran serta
masyarakat
10 1x10 2x10
Jumlah 240 300
Berdasarkan kriteria keinginan diatas didapatkan prioritas alternatif
pemecahan masalah yaitu mengadakan pengecekan terhadap alat
penunjang kerja (komputer) secara berkala.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. KESIMPULAN
Setelah dilakukan penelitian dan analisis dari data manajemen KLINIKITA dapat
disimpulkan bahwa manajemen KLINIKITA pada umumnya sudah berjalan baik.
Namun dari hasil pengumpulan data, observasi dan wawancara ditemukan sedikit
masalah di bidang :
1. Marketing
2. Operasional
3. Lingkungan
Berdasarkan hasil penentuan prioritas masalah menggunakan PEARL factor
ditemukan masalah dan harus dicari alternatif pemecahan masalahn yaitu kurangnya
perhatian pada alat-alat penunjang kerja (komputer) sehingga sering menggangu
pekerjaan bila mengalami kerusakan. Alternatif masalah yang disusun untuk
memecahkan keenam masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1. Membuat metode yang jelas tentang pemeliharaan alat penunjang kerja
terutama komputer .
2. Menambah atau mengganti alat penunjang kerja yang sudah rusak
sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan.
3. Membuat rencana kegiatan yang jelas berkaitan dengan pemeliharaan alat
penunjang kerja (komputer).
4. Megadakan pengecekan terhadap alat penunjang kerja (komputer) secara
berkala.
Berdasarkan kriteria mutlak dan keinginan serta inventarisasi konsekuensi maka
dapat ditentukan bahwa penyelasaian masalah yang dapat dilakukan adalah
mengadakan pengecekan terhadap alat penunjang kerja (komputer) secara berkala.
3.2. SARAN
Dalam rangka meningkatkan fungsi klinik sebagai ujung tombak untuk mencapai visi
KLINIKITA “Layanan Kesehatan yang mempermudah banyak orang untuk sehat”
diperlukan manajemen dan quality assurance atau kualitas mutu pelayanan yang baik.
Berdasarkan permasalahan manajemen KLINIKITA cabang APD PLN Krapyak yang
telah didapatkan, kami menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan pelaporan tentang alat-alat penunjang kerja.
2. Menetapkan kebijakan yang disepakati bersama mengenai pengecekan
alat penunjang kerja
3. Pegawai klinikita diharapkan dapat menjalankan sistem yang
ditetapkan manajemen klinikita dalam hal alat penunjang kerj
Lampiran Foto