lapkes faal

11
PERCOBAAN VI SISTEM PERNAFASAN/RESPIRASI A. Tujuan 1. Untuk memahami proses pernafasan. 2. Untuk mampu mengukur volume pernafasan. B. Dasar Teori Untuk kelangsungan hidupnya manusia butuh bernafas. Sistem pernafasan sangat penting dimana terjadi pertukaran gas oksigen (O2) dan kerbon dioksida (CO2). Salah satu organ yang sangat membuthkan oksigen dan peka tergadap kekurangannya adalah otak (Irianto,2012). Dengan bernafas setiap sel dalam tubuh menerima persediaan oksigennya dan pada saat yang sama melepaskan produk oksidasinya. Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan hydrogen dari jaringan memungkinkan setiap sel melangsungkan sendiri proses metabolismenya, yang berarti pekerjaan selesai dan hasil buangan dalam bentuk karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) dihilangkan.

Upload: reza-julian-darma

Post on 05-Dec-2015

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

FAAL

TRANSCRIPT

Page 1: Lapkes Faal

PERCOBAAN VI

SISTEM PERNAFASAN/RESPIRASI

A. Tujuan

1. Untuk memahami proses pernafasan.

2. Untuk mampu mengukur volume pernafasan.

B. Dasar Teori

Untuk kelangsungan hidupnya manusia butuh bernafas. Sistem

pernafasan sangat penting dimana terjadi pertukaran gas oksigen (O2) dan

kerbon dioksida (CO2). Salah satu organ yang sangat membuthkan oksigen

dan peka tergadap kekurangannya adalah otak (Irianto,2012).

Dengan bernafas setiap sel dalam tubuh menerima persediaan

oksigennya dan pada saat yang sama melepaskan produk oksidasinya.

Oksigen yang bersenyawa dengan karbon dan hydrogen dari jaringan

memungkinkan setiap sel melangsungkan sendiri proses metabolismenya,

yang berarti pekerjaan selesai dan hasil buangan dalam bentuk karbon

dioksida (CO2) dan air (H2O) dihilangkan.

Pernafasan merupakan proses ganda, yaitu terjadinya pertukarang gas

didalam jaringan atau “pernafasan dalam dan didalam paru-paru atau

pernafasan luar”.

(Pearce,2011).

Paru-paru adalah organ pada setiap sistem pernapasan (respirasi) dan

berhubungan dengan sistem peredaran darah (sirkulasi) vertebrata yang

bernafas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari udara dengan

karbon dioksida dari darah. Prosesnya disebut “pernafasan eksternal” atau

bernafas (Luklukaningsih, 2014).

Page 2: Lapkes Faal

Fungsi paru-paru ialah pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida.

Pada pernafasan melalui paru-paru atau pernafasan eksternal oksigen dipungut

melalui hidung dan mulu. Pada waktu bernafas, oksigen masuk melalui trakea

dan pipa bronchial ke alveoli dan dapat berhubungan erat dengan darah

didalam kapiler pulmonalis.

Hanya satu lapos membrane, yaitu membrane alveoli-kapiler, yang

memisahkan oksigen dari darah. Oksigen menembus membrane ini dan

dipungut oleh hemoglobin sel darah merah dan dibawa kejantung. Dari sini

dipompa dadalam arteri kesemua bagian tubuh. Darah meninggalkan paru-

paru pada tekanan oksigen 100 mmHg dan pada tingkat ini hemoglobinnya

95% jenuh akan oksigen.

Dadalam paru-paru, karbon dioksida, salah satu hasil buangan

metabolism, menembus membrane alveolar. Kapiler dari kapiler darah ke

alveoli, dan setelah melalui pipa bronchial dan trakea, dinafaskan keluar

melalui hidung dan mulut.

Empat proses yang berhubungan dengan pernafasan pulmoner atau

pernafasan eksternal :

1. Ventilasi pulmoner, yaitu gerak pernafasan yang menukar udara

dalam alveoli dengan udara luar.

2. Arus darah melalui paru-paru.

3. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian sehingga dalam

jumlah tepat dapat mencapau semua bagian tubuh.

4. Difusi gas yang menembus mebran pemisah alveoli dan kapiler.

CO2 lebih mudah berdifusi daripada oksigen.

Semua proses ini diatur sedemikian sehingga darah yang

meninggalkan paru-paru menerima jumlah tepat CO2 dan O2. Jumlah CO2 itu

tidak dapat dikeluarkan , maka konsentrasinya dalam darah arteri terus

bertambah. Hal ini merangsang pusat pernafasan dalam otak untuk

Page 3: Lapkes Faal

memperbesar kecepatan dan dalamnya proses ernafasan. Penambahan

ventilasi ini mengeluarkan CO2 dan memungut lebih banyak O2.

(Pearce, 2011).

Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O2) yang dibutuhkan

tubuh untuk metabolism sel dan karbondioksida (CO2) yang dihasilkan dari

metabolism tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru.

Sistem respirasi terdiri dari :

1. Saluran napas bagian atas.

2. Saluran napas bagian bawah.

3. Alveoli.

4. Paru-paru.

5. Rongga pleura.

6. Sirkulasi paru.

7. Rongga dan dinding udara.

Paru-paru mamalia bertekstur seperti spons dan bertutupi epithelium,

sehingga permukaan totalnya jauh lebih besar daripada permukaan luar paru-

paru itu sendiri. Paru-paru manusia adalah contoh tipikal paru-paru jenis ini.

Bernafas terutama digerakkan oleh otot diafragma dibawah. Jika otot

ini mengerut, ruang yang menampung paru-paru akan meluas, dan begitu pula

sebaliknya. Tulang rusuk juga dapat meluas dan mengerut sedikut. Akibatnya,

udara yterhirup masuk dan terdorong keluar paru-paru melalui trakea dan tube

bronchial atau bronchi, yang bercabang-cabang dan ujungnya merupakan

alveoli yaitu, yaitu kantung-kantung kecil yang dikelilingi kapiler yang berisi

darah. Disini oksigen dari udara berdifusi kedlaam darah, dan kemudian

dibawa oleh hemoglobin.

Darah teroksogenasi dan jantung mencapai paru-paru melalui arteri

paru-paru dan setelah dioksigenasi, beredar kembalik melalui vena paru-paru.

(Green, 2011).

Page 4: Lapkes Faal

Pernafasan terdiri atas dua bagian, inspirasi dan ekspirasi. Dada

mengembang selama inspirasi, akibat pergerakan diafragma dan otot-otot

interkosta. Ketika diafragma berkontraksi selama inspirasi, ia menjadi dan

lebih rendah dan panjang rongga torasik meningkat. Otot-otot interkosta

eksternal, pada saat kontraksi mengangkat tulang rusuk dan menariknya

keluar, meningkatkan kedalaman rongga toraks. Saat dinding dada bergerak

keatas dan keluar dari pleura parietalis, yang melekat dengan baik pada

dinding dada, pleura tersebut juga ikut terangkat. Pleura viselaris mengikuti

pleura paristalis dan volume interior toraks mengikat. Paru-paru mengembang

untuk mengisi ruang tersebut dan udara diisap kedalam bronkiolus.

Pernafasan dikontrol oleh pusat pernafasan dimedula obiongata.

Akumulasi karbondioksida didalam darah menstimulasi kemoreseptor di

arteri-arteri besar. Impuls dihantarkan oleh saraf vagus dan saraf

glosofaringeus kepusat pernafasan, dari pusat pernafasan oleh saraf tenik ke

diafragma dan oleh saraf interkosta ke otot interkosta. Impuls ini

menyebabkan otot berkontraksi dan terjadilah repirasi (Watson, 2002).

Page 5: Lapkes Faal

C. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Baskom

b. Corong kaca

c. Ember

d. Gelas ukur 50 mL

e. Gelas kimia 1 L

2. Bahan

a. Air

b. Plastik/kresek bening

D. Prosedur Kerja

1. Volume Pernafasan

a. Disiapkan dua ember air (ember pertama lebih kecil) dan lebih tinggi

dari ermber kedua dengan volume lebih dari 5 liter.

b. Disediakan plastik kresek bening dengan volume tidak kurang dari 3

liter.

c. Diisi air ember pertama sampai penuh tapi tidak sampai meluber,

diletakkan didalam ember kdua (ember kedua kosong).

d. Diisi udara pada plastik kresek dan diikat kuat terhadap volume tidak

inspirasi. Dicelupkan plastik kresek yang diikat kuat diair. Pada ember

pertama sampai tenggelam. Dibuat volume tangan yang masuk

kedalam air. Diuukur volume air yang tumpah menggunakan akan

gelas (volume awal). Dihirup udara plastik kresek yang telah diuukur

volumenya dengan cara menarik napas biasa, diukur lagi volume sisa

udara dalam kresek (volume akhir) seperti cara diatas.

e. Dikosongkan dan didekatkan plastik kresek kemulut tanpa dibuka

(untuk menghindari masuknya udara selain udara yang dihembuskan)

terhadap volume tidal ekspirasi, dihembuskan udara pernafasan

Page 6: Lapkes Faal

(napas, biasa bukan napas dalam) kedalam kresek. Diikat kuat plastik

kresek dan diukur volumenya menggunakan air seperti cara pada

bagian (d) volume yang didapat adalah volume tidal ekspirasi.

f. Doukur volume cadangan ekspirasi dengan cara yang mirip dengan

mengukur volume tidal inpirasi, tetapi sukarelawan menghirup udara

secara maksimal.

g. Diukur volume cadangan ekspiraso dengan cara yang mirip dengan

mengukur volume tidal ekspirasi, tetapi sukarelawan menghembuskan

udara secara maksimal.

Page 7: Lapkes Faal

Daftar Pustaka

Green, J.H. 2011. Fisiologi Tubuh Manusia. Binarupa Aksara : Jakarta

Irianto, Koes. 2012. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa. Alfabeta :

Bandung

Luklukaningsih. 2014. Anatomi dan Fisiologi. Erlangga: Jakarta

Pearce, Evelyn C. 2010. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis.

Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Watson, R. 2002. Anatomi dan Fisiologi Untuk Perawat. Buku

Kedokteran EGC: Jakarta