lapkas kista ovarium

39
BAB I PENDAHULUAN Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit reproduksi yang banyak menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa dikatatakan adanya pertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau kanker. Perjalanan penyakit yang silent killer atau secara diam-diam menyebabkan banyak wanita yang tidak menyadari bahwa 1

Upload: chaidir-septia-putra

Post on 24-Jan-2016

78 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

kista ovarium

TRANSCRIPT

Page 1: Lapkas Kista Ovarium

BAB I

PENDAHULUAN

Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit reproduksi yang banyak

menyerang wanita. Kista atau tumor merupakan bentuk gangguan yang bisa

dikatatakan adanya pertumbuhan sel-sel otot polos pada ovarium yang jinak.

Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk menjadi tumor ganas atau

kanker. Perjalanan penyakit yang silent killer atau secara diam-diam

menyebabkan banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terserang

kista ovarium dan hanya mengetahui pada saat kista sudah dapat teraba dari luar

atau membesar. Kista ovarium juga dapat berubah menjadi ganas dan berubah

menjadi kanker ovarium. Untuk mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi

kanker ovarium maka seharusnya pendeteksian dini kanker ovarium dengan

pemeriksaan yang lebih lengkap sehingga dengan ini pencegahan terjadinya

keganasan dapat dilakukan.

BAB II

1

Page 2: Lapkas Kista Ovarium

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI

Kista ovarium adalah suatu benjolan yang berada di ovarium yang dapat

mengakibatkan pembesaran pada abdomen bagian bawah dimana pada kehamilan

yang disertai kista ovarium seolah-olah terjadi perlekatan ruang bila kehamilan

mulai membesar (Prawirohardjo, 2009).

Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun besar, kistik maupun

solid, jinak maupun ganas (Wiknjosastro, 2007).

Kista indung telur adalah rongga berbentuk kantong berisi cairan di dalam

jaringan ovarium. Kista ini disebut juga kista fungsional karena terbentuk setelah

telur dilepaskan sewaktu ovulasi (Yatim, 2005).

Kista ovarium (kista indung telur) berarti kantung berisi cairan, normalnya

berukuran kecil, yang terletak di indung telur (ovarium) (Nugroho, 2010).

Kista ovarium adalah kantong berisi cairan atau bahan kental (semi solid) yang

terjadi di ovarium (Maimunah, 2004).

B. ETIOLOGIMenurut Nugroho (2010), kista ovarium disebabkan oleh gangguan

(pembentukan) hormon pada hipotalamus, hipofisis dan ovarium.

Beberapa teori menyebutkan bahwa penyebab tumor adalah bahan

karsinogen seperti:

2

Page 3: Lapkas Kista Ovarium

Rokok, bahan kimia, sisa-sisa pembakaran zat arang, bahan-bahan tambang.

Beberapa factor resiko berekembangnya kisat ovarium, adalah wanita yang

biasanya Memiliki:

a. Riwayat kista terdahulu

b. Siklus haid tidak teratur

c. Perut buncit

d. Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda)

e. Sulit hamil

f. Penderita hipotiroid

C. Patofisiologi

             Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang

disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan

diameter lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture

akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm

dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus

luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila

terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara

gradual akan mengecil selama kehamilan.

3

Page 4: Lapkas Kista Ovarium

            Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista

fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-

kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh

gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional multiple dapat terbentuk

karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang

berlebih. Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan

choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes,

HCG menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi

infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH)

atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi

ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG. Kista neoplasia dapat

tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta

dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua

jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari

epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista

jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous.

Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini

adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel

primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3

lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.15

Endometrioma adalah kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada sindroma

4

Page 5: Lapkas Kista Ovarium

ovari pilokistik, ovarium biasanya terdiri folikel-folikel dengan multipel kistik

berdiameter 2-5 mm, seperti terlihat dalam sonogram.

D. MANIFESTASI KLINIS

Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya

sedikit nyeri yang tidak berbahaya. Tetapi adapun kista yang berkembang menjadi

besar dan menimbulkan nyeri yang tajam. Pemastian penyakit tidak biasa dilihat

dari gejala-gejala saja karena mungkin gejalanya mirip dengan keadaan lain

seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan ektopik (di luar rahim) atau

kanker ovarium.

Kebanyakan wanita yang memiliki kista ovarium tidak memiliki gejala. Namun

kadang-kadang kista dapat menyebabkan beberapa masalah seperti:

- Tekanan, terasa penuh, atau nyeri di abdomen

- Agak sakit pada bagian belakang bawah dan paha.

- Bermasalah dalam pengeluaran urine secara komplit

- Nyeri selama hubungan seksual.

- Peningkatan berat badan

- Nyeri pada saat menstruasi dan perdarahan abnormal

- Haid tak teratur

- Mual, ingin muntah, atau pergeseran payudara mirip seperti pada saat hamil.

E. KLASIFIKASI

5

Page 6: Lapkas Kista Ovarium

A.Kista non fungsional Suatu kista inklusi serosa terbentuk dari invaginasi pada epitel

permukaan ovarium, yang dilapisi epitel dan berdiameter <1 cm

(Sinclair, 2003: 603).

B. Kista fungsional

1) Kista unilokular atau kista sederhana Kista ini biasanya terbentuk dari folikel praovulasi yang

mengandung oosit. Kista ini bisa memiliki ukuran 4 cm dan menetap

ke siklus selanjutnya. Kista dapat kembali kambuh dan sering terjadi

pada awal maupun akhir masa reproduksi. Lima puluh persen kista

sembuh dalam 60 hari. Nyeri dapat timbul akibat ruptur, torsi, atau

hemoragi (Sinclair, 2003: 603).

2) Kista folikel Menurut Benson dan Pernoll (2008: 574) kista folikel adalah

struktur normal, fisiologis, sementara dan sering kali multiple, yang

berasal dari kegagalan resorbsi cairan folikel dari yang tidak berkembang

sempurna. Paling sering terjadi pada wanita muda yang masih

menstruasi dan merupakan kista yang paling lazim dijumpai dalam

ovarium normal.

Kista folikel biasanya tidak bergejala dan menghilang dengan

spontan dalam waktu <60 hari. Jika muncul gejalaPada pembelahan

ovarium kista korpus luteum memberi gambaran yang khas. Dinding

6

Page 7: Lapkas Kista Ovarium

kista terdiri atas lapisan berwarna kuning, terdiri atas sel-sel luteum yang

berasal dari sel-sel teka.

Kista korpus luteum dapat menimbulkan gangguan haid, berupa

amenorea diikuti oleh perdarahan tidak teratur. Adanya kista dapat pula

menyebabkan rasa berat dibagian bawah. Perdarahan yang berulang

dalam kista dapat menyebabkan ruptur. Rasa nyeri di dalam perut yang

mendadak dengan adanya amenorea sering menimbulkan kesulitan

dalam diagnosis diferensial dengan kehamilan ektopik yang terganggu.

Jika dilakukan operasi, gambaran yang khas kista korpus luteum

memudahkan pembuatan diagnosis.

Penanganan kista korpus luteum ialah menunggu sampai kista hilang

sendiri. Dalam hal dilakukan operasi atas dugaan kehamilan ektopik

terganggu, kista korpus luteum diangkat tanpa mengorbankan ovarium.

3) Kista theka-lutein Kista theka lutein merupakan kista yang berisi cairan bening dan

berwana hitam seperti jerami. Timbulnya kista ini berkitan dengan tumor

ovarium dan terapi hormon (Nugroho, 2010:103).

Kista theka lutein biasanya bilateral, kecil dan lebih jarang

dibandingkan kista folikel atau kista korpus luteum. Kista teka lutein

diisi oleh cairan berwana kekuning-kuningan. Berhubungan dengan

penyakit trofoblastik kehamilan (misalnya mola hidatidosa dan

koriokarsinoma), kehamilan ganda atau kehamilan dengan penyulit

7

Page 8: Lapkas Kista Ovarium

diabetes mellitus atau sensitisasi Rh, penyakit ovarium polikistik

(sindrom Stein-Laventhel) dan pemberian zat perangsang ovulasi

(misalnya klomifen atau terapi hCG). Komplikasi jarang terjadi meliputi

ruptur (dengan perdarahan intraperitoneal) serta torsi ovarium (Benson

dan Pernoll, 2008: 576).

4) Sindrom polikistik ovari (Policystic Ovarian Syndrom-PCOS)

Menurut Yatim (2005: 21-22), polikistik ovarium ditemukan pada 5-

10% perempun usia dewasa tua sampai usia menopause, yang timbul

karena gangguan perkembangan folikel ovarium hingga tidak timbul

ovulasi. Penderita polikistik ini juga sering terlihat bulimia, androgen

meningkat dan prolaktin darah juga meningkat (hiperprolaktinemia).

Polikistik ovarium sering dijumpai pada pemeriksaan USG

perempuan usia pertengahan, tetapi bukan berarti tidak normal, mungkin

ini ada kaitannya dengan prevalensi siklus tidak terjadi ovulasi tinggi

pada kelompok usia ini.

Publikasi lain mengemukaan bahwa sindrom polikistik terdapat pada

5-10% perempuan menjelang umur menopause. Kejadian ini berkaitan

dengan gangguan hormone yang mulai terjadi pada kelompok umur

tersebut.

Perempuan yang mengandung polikistik dapat diketahui, antara lain:

a) Darah menstruasi yang keluar sedikit (oligomenorrhea).

8

Page 9: Lapkas Kista Ovarium

b) Tidak keluar darah menstruasi (amenorrhea).

c) Tidak terjadi ovulasi.

d) Mandul.

e) Berjerawat.

F. DIAGNOSA

Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut

bagian bawah dan atau di rongga panggul, maka setelah diteliti

sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi, permukaan, konsistensi, apakah

dapat digerakkan atau tidak), perlulah ditentukan jenis tumor

tersebut. Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba

tersendiri, terpisah dari tumor. Jika tumor ovarium terletak di garis

tengah dalam rongga perut bagian bawah dan tumor itu

konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya adanya kehamilan

atau kandung kemih penuh, sehingga pada anamnesis perlulah

lebih cermat dan disertai pemeriksaan tambahan.

             Di negara-negara berkembang, karena tidak segera

dioperasi tumor ovarium bisa menjadi besar, sehingga mengisi

seluruh rongga perut. Dalam hal ini kadang-kadang sukar untuk

menentukan apakah pembesaran perut disebabkan oleh tumor

atau ascites, akan tetapi dengan pemeriksaan yang dilakukan

9

Page 10: Lapkas Kista Ovarium

dengan teliti, kesukaran ini biasanya dapat diatasi.

              Apabila sudah ditentukan bahwa tumor yang ditemukan

ialah tumor ovarium, maka perlu diketahui apakah tumor itu bersifat

neoplastik atau nonneoplastik. Tumor nonneoplastik akibat

peradangan umumnya dalam anamnesis menunjukkan gejala-

gejala ke arah peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-

tumor akibat peradangan tidak dapat digerakkan karena

perlengketan. Kista nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar,

dan diantaranya pada suatu waktu biasanya menghilang sendiri

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

            Tidak jarang tentang penegakkan diagnosis tidak dapat diperoleh

kepastian sebelum dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat dan

analisis yang tajam dari gejala-gejala yang ditemukan dapat membantu dalam

pembuatan differensial diagnosis.

Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis

adalah :

1. Laparaskopi

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal

dari ovarium atau tidak, serta untuk menentukan sifat-sifat tumor itu.

2. Ultrasonografi

Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor

10

Page 11: Lapkas Kista Ovarium

berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau

solid, dan dapat pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas

dan yang tidak.

3. Foto Rontgen

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya,

pada kista dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor.

4. Parasintesis

Pungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu diperhatikan

bahwa tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonei dengan isi kista

bila dinding kista tertusuk.

H. PENATALAKSANAAN

          Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor

nonneoplastik tidak, jika menghadapi tumor ovarium yang tidak memberikan

gejala/keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak melebihi 5 cm

diameternya, kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista folikel atau kista

korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut mengalami pengecilan secara

spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap untuk menunggu selama

2-3 bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam pertumbuhan

tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor

besar itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan

operatif.

11

Page 12: Lapkas Kista Ovarium

           Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah

pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang

mengandung tumor, akan tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu

dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya disertai dengan pengangkatan tuba

(salphyngoooforektomi). Jika terdapat keganasan operasi yang lebih tepat ialah

histerektomi dan salphyngoooforektomi bilateral. Akan tetapi pada wanita

muda yang masih ingin mendapat keturunan dan dengan tingkat keganasan

tumor yang rendah, dapat dipertanggungjawabkan untuk mengambil resiko

dengan melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.

12

Page 13: Lapkas Kista Ovarium

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2005. Obstetri patologi dan Ginekologi. Bagian obstetric dan ginekologi

Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung; Elstar Offset Bandung.

F. Gary Cunningham, F. Gant N.(et al), alih bahasa, Andry Hartono, Y. Joko S.(et al).

2005. Obstetri William. Edisi 21. Cetakan pertama. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.. p1036-1037.

Mas Soetomo Joedosepoetro Sutoto. 2005. Tumor Jinak Pada Alat-alat Genital. In :

Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T, editors. Ilmu Kandungan. Edisi

ketiga. Cetakan ketujuh. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo..

p.355-361.

Sutoto, M.S.J. 1994. Tumor Jinak pada Alat-alat Genital, Ilmu Kandungan,Yayasan

Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, p : 346-365

William Helm, C.. 2005. Ovarian Cysts. American College of Obstetricians and

Gynecologists. Available at http://emedicine.com

LAPORAN KASUS

13

Page 14: Lapkas Kista Ovarium

Identitas Pasien

-Nama : Ny.Suryani

-Usia : 40 tahun

-No.RM : 093516

-Alamat : Dusun Barat

-Jenis kelamin : perempuan

-Agama : Islam

-Suku : Aceh

-Kewarganegaraan : Indonesia

-Suami : Tn.Zulkifli

-Tanggal MRS : 06/07/2015

Anamnesa

Keluhan utama : Sakit perut bawah selama 2 hari dan semakin

memberat

Keluhan tambahan : Mual

Telaah : Os baru masuk pada jam 12 wib dengan keluhan

Sakit perut bawah ± 2 hari ini. Memberat hari ini,

Nyeri perut bagian bawah, keluar flek2 darah.

Os mengatakan pernah ke dokter spesialis

Kandungan dan dinyatakan ada tumor ovari.

RPD : DM (-) , HT (-)

RPO : -

14

Page 15: Lapkas Kista Ovarium

Riwayat Alergi Obat : -

3.1 Status Present

KU : Baik anemis : -

Kes : CM sianosis : -

TD : 120/80 mmHg ikterus : -

HR : 78 x/i dyspnue : -

RR : 20 x/i, oedem : -

T : 36,5 o c

Status Obstretikus

Pasien tidak dalam kehamilan.

Diagnosa

Kista ovarium

Penanganan

IVFD (+) RL 20 tts/m

Rencana

Laparatomi

ANALISA KASUS

Pada kasus ini didapatkan seorang ibu umur 40 tahun, datang ke UGD

dengan keluhan Sakit perut bawah ± 2 hari ini. Memberat hari ini, Nyeri perut

bagian bawah, keluar flek2 darah .

15

Page 16: Lapkas Kista Ovarium

Setelah dilakukan pemeriksaan melalui Anamnesis, Pemeriksaan fisik, Dan USG maka

ditegakkan diagnosa kista ovarium , lalu di lakukan penatalaksanaan sebagai berikut:

Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui

tindakan bedah, misal laparatomi, kistektomi atau laparatomi

salpingooforektomi.

Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan

menghilangkan kista.

Perawatan pasca operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista

ovarium adalah serupa dengan perawatan setelah pembedahan abdomen

dengan satu pengecualian penurunan tekanan intra abdomen yang

diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar biasanya mengarah

pada distensi abdomen yang berat. Hal ini dapat dicegah dengan

memberikan gurita abdomen sebagai penyangga.

16