lap pen bioi angka selesai
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir –akhir ini, para pecinta tanaman khususnya para petani, mulai
mencari solusi baru untuk menyuburkan tanaman mereka di sawah dengan
mengganti pupuk buatan pabrik seperti Urea, Za, Tps, dll. Setelah diteliti lebih
mendalam, ternyata pupuk tersebut memiliki dampak negatif yang cukup
serius, yakni dapat merusak ekosistem alam dan mencemari lingkungan
sekitar tanaman seperti menambah jumlah oksigen di air sungai yang dapat
mengancam kehidupan ikan – ikan disana jika penggunaan pupuk tidak
diserap tanaman dengan baik. Pupuk tersebut juga dapat memacu
pertumbuhan rumput dan tanaman – tanaman hama.
MSG ( Monosodium Glutamat ) diketahui dapat digunakan sebagai pupuk
pada tanaman karena mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman,
khususnya unsur makro seperti C, H, O, dan Na. MSG tidak mencemari
lingkungan karena dibuat dari tetesan tebu ( molasses ) yang merupakan hasil
sampingan gilingan tebu. MSG ( Monosodium Glutamat ) tidak mencemari
tanah air ataupun udara. Kandungan pH tanah juga tetap stabil.
Garam atau NaCl mengandung unsur Na dan Cl yang membantu proses
perkecambahan dan fotosintesis. Peningkatan konsentrasi garam terlarut
dalam tanah akan mengakibatkan tekanan osmotik, jumlah air yang masuk ke
akar tanaman akan berkurang. Sehingga garam kemungkinan dapat
menghambat dalam proses pertumbuhan jika digunakan secara berlebihan.
Penulis terdorong untuk melakukan penelitian terhadap sawi hijau.
Penelitian tersebut bertujuan untuk membuktikan apakah MSG benar-benar
dapat membantu pertumbuhan tanaman dan membuktikan apakah garam
dapat mengakibatkan proses pertumbuhan yang terhambat khususnya pada
sawi hijau. Maka dari itu penulis mengambil sebuah judul “ Pengaruh
Pemberian MSG dan garam dapur terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau
”.
1
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh Monosodium Glutamat dan garam bagi tanaman
sawi hijau ?
2. Bagaimana tingkat kecepatan tumbuh pada tanaman sawi hijau setelah
pemberian Monosodium Glutamat dan garam ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengaruh pemberian Monosodium Glutamat dan garam dapur
bagi pertumbuhan tanaman sawi hijau.
2. Mengetahui perbedaan kecepatan tumbuh pada ketiga percobaan yang
dilakukan.
3. Mencari alternative pupuk yang aman serta sehat bagi manusia dan
lingkungan.
D. Hipotesis
1. Tanaman sawi hijau pada polybag yang disiram dengan larutan
Monosodium Glutamat lebih cepat tumbuh sedangkan yang disiram
dengan larutan garam pertumbuhannya terhambat.
2. Tanaman sawi hijau yang disiram dengan larutan Monosodium Glutamat
lebih hijau dan segar.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
a) Dapat mengetahui pengaruh MSG ( Monosodium Glutamat ) dan
garam dapur terhadap pertumbuhan tanaman sawi hijau.
b) Dapat mengetahui perbedaan kecepatan tumbuh pada ketiga
percobaan.
c) Mengembangkan kemampuan psikomotorik, berpikir analisis dan
obyektif dengan menggunakan konsep dan prinsip Biologi.
d) Memberikan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji
hipotesis melalui penelitian.
2
2. Bagi Sekolah
a) Menambah referensi di perpustakaan.
b) Mampu memenuhi tuntutan kurikulum yang seharusnya diberikan.
c) Memberikan pengalaman yang baru bagi siswa-siswinya.
d) Mengetahui kemampuan siswa-siswinya dalam melakukan penelitian.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan ( growth ), suatu peningkatan ukuran yang prosesnya tak
dapat dibalik, dihasilkan dari pembelahan sel dan pembesaran sel. Melalui
suatu rangkaian pembelahan mitosis, zigot akan menjadi embrio multiseluler
didalam sebuah biji. Setelah perkecambahan mitosis akan dimulai, yang
sebagian besar berpusat pada meristem apikal dekat dengan ujung akar dan
ujung tunas. Akan tetapi pembesaran sel-sel yang baru dibuat inilah yang
bertanggung jawab terhadap peningkatan ukuran sesungguhnya dari suatu
tumbuhan. (Champhell, 2003)
Jika perkembangan hanya sekedar masalah pertumbuhan, maka zigot
akan menjadi sebuah bola sel yang mengembang. Pada kenyataannya,
pertumbuhan disertai dengan morfogenesis, yaitu perkembangan bentuk.
Embrio yang terbungkus dalam biji memiliki kotiledon dan akar, serta tunas
rudimenter yaitu produk mekanisme morfogenetik yang mulai beroperasi
dengan pembelahan pertama zigot. Setelah benih berkecambah, morfogenesis
terus membentuk sistem akar dan tunas tumbuhan yang sedang tumbuh.
Sebagai contoh, morfogenesis pada ujung tunas akan memantapkan bentuk
daun dan sifat morfologis lainnya.(Champhell, 2003)_Ningtyas Yuniar
Respati
Perkembangan ( development ) merupakan perubahan dalam bentuk dan
kompleksitas yang terjadi selama pertumbuhan. Perkembangan merupakan
proses menuju kedewasaan pada makhluk hidup. Proses ini bersifat kualitatif,
artinya tidak dapat dinyatakan dengan bilangan. Suatu mahluk hidup
dikatakan sudah dewasa apabila alat perkembangbiakannya secara seksual
telah berfungsi, misalnya tumbuhan dikatakan sudah dewasa apabila telah
mampu berbunga. Pertumbuhan dan perkembangan sering juga disebut
morfogenesis. (Slamet, Sri Hidayati, 2007)
4
Organisme multiseluler tersusun atas banyak sel. Pertumbuhan pada
organisme multiseluler melibatkan pembelahan sel. Sel-sel pada organisme
multiseluler yang berdiferensiasi menjadi sel-sel khusus untuk melakukan
fungsi tertentu . Proses pembentukan sel-sel khusus mengakibatkan perubahan
struktur dan biokimia sel. (Slamet, Sri Hidayati, 2007)
Pertumbuhan pada organisme multiseluler diukur pada perubahan
panjang, tinggi, atau berat setiap waktu tertentu ( unit waktu). Pertumbuhan
pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu pertumbuhan primer dan
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer terjadi sebagai hasil pembelahan
sel-sel jaringan meristem primer, sedangkan pertumbuhan sekunder
merupakan hasil aktivitas jaringan meristem sekunder. (Slamet,Sri
Hidayati,2007 ) _Rindoko
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
dibedakan atas faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar yang mempengaruhi
pertumbuhan pada tumbuhan salah satunya adalah makanan. (Sri Maryati,
2006)
Makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk menyintesis
berbagai komponen sel. Nutrien yang dibutuhkan tumbuhan bukan hanya
karbondioksida dan air, tetaapi juga unsur - unsur lainnya. Karbondioksida
diabsorpsi oleh daun, sedangkan air dan mineral diserap oleh akar makanan.
(Sri Maryati, 2006)
Metode kultur hidroponik berhasil mengungkapkan unsur mineral yang
dibutuhkan tumbuhan. Unsur mineral yang diperlukan tumbuhan dalam
jumlah besar disebut makroelemen. Ada sembilan makroelemen atau bahan
organik, karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, fosfor, kalsium, kalium,
dan magnesium. Unsur mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kecil disebut
mikroelemen. Ada delapan mikroelemen, yaitu zat besi ( Fe ), klorin, tembaga,
magnesium, seng, molybdenum, boron, dan nikel. Mikroelemen berfungsi
5
sebagai kofaktor reaksi enzimatik dalam tumbuhan. Pada umumnya,
tumbuhan mendapatkan mineral dari dalam tanah. ( Sri Maryati,
2006 )_Uswatun Khasanah
C. Morfologi Sawi Hijau
Caisim alias Sawi Bakso ( ada juga yang menamakannya Sawi Cina )
merupakan jenis Sawi yang paling banyak dipasarkan dikalangan
konsumen.Tangkai daunya panjang, langsing dan berwarna putih kehijauan.
Daunnya lebar memanjang tipis, dan berwarna hijau. ( Eko Haryanto, 2003 )
_Ningtyas Yuniar Respati
D. Syarat Tumbuh Sawi
Sawi dapat ditanam di mana saja, baik di dataran rendah maupun dataran
tinggi, tetapi yang terbanyak ditanam di dataran rendah. Tanah yang
dikehendaki ialah tanah gembur, banyak mengandung humus (sebue), dan
keadaan pembuangan airnya (drainase) baik dengan pH tanah antara 6-7.Di
Indonesia, tanaman sawi mudah sekali berbunga, hingga penyediaan bibitnya
(bijinya) dapat dilakukan oleh petani sendiri. (Ir. Siswandi, 2006)
Waktu bertanam yang baik ialah pada akhir musim hujan (Maret). Walau
demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau asal diberi air secukupnya.
Biji-biji disemaikan terlebih dahulu dalam tempat persemaian yang telah
disiapkan media persemaian terdiri atas campuran tanah dan pupuk organik.
Biji ditaburkan dengan hati-hati agar merata, ditutup tanah, dan disiram
dengan hati-hati. Penyiraman sebaiknya dilakukan setiap pagi dan sore.
Setelah berumur 10 hari sejak dipindah, tanaman diberi pupuk urea 1 g/l,
bersamaan dengan saat penyiraman. ( Ir.Siswadi, 2006)_Ahmad Hasanul
‘Aziz
6
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Tempat : Green house SMA N 1 Sidareja.;
B. Metode Kuantitatif : Pengamatan dilakukan dengan cara pengukuran
tinggi tanaman dan jumlah daun pada tanaman Sawi
H Hijau.
C. Alat dan Bahan :
1. Biji Sawi
2. Tanah
3. Air
4. Polybag
5. Pupuk kandang
6. MSG ( Monosodium Glutamat )
7. Garam
8. Neraca
9. Ember
10. Gayung
11. Tabel Pengamatan
12. Alat tulis
D. Cara Kerja :
1. Mencampurkan tanah dengan pupuk.
2. Mengisi polybag dengan tanah yang telah dicampur pupuk kandang.
3. Menyiram tanah dengan air secukupnya.
4. Menanam 3 biji sawi hijau kedalam polybag.
5. Menyirami polybag dengan air setiap hari.
6. Menyirami polybag B dengan air MSG ( Monosodium Glutamat ) dan
polybag C dengan air garamseminggu sekali.
7. Mengamati pertumbuhan biji sawi tiga hari sekali.
8. Mencatat hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Pengamatan
*Ket: Satuan tinggi dalam centimeter (cm)
B. Pembahasan
Pada akhir pengamatan didapatkan suatu hasil yang menyatakan bahwa:
1. Polybag A yang disiram dengan air mengalami pertumbuhan tinggi batang
dan daun yang lebih lambat dibanding polybag B dan polybag C.
2. Polybag B yang disiram dengan larutan MSG (Monosodium Glutamat)
mengalami pertumbuhan tinggi batang lebih cepat dibanding polybag A
dan mengalami pertumbuhan tinggi batang lebih lambat dibanding
8
HARI KE
PENGAMATAN
POT A & B
POT C & D
POT E & F
POT G &H
POT I &J
Air Teh Air Biasa(aquades)
Air Garam
Air Cucian Beras 1
Air Cucian Beras 2
0 JUMLAH DAUN
- - - - -
TINGGI - - - - -1 JUMLAH
DAUNTunas
daun (5 tanama
n)
2 2
TINGGI 2 2 22 JUMLAH
DAUN2 2 2
TINGGI 2,5 2 33 JUMLAH
DAUN3 3 2
TINGGI 3,5 3 44 JUMLAH
DAUN3 4 3
TINGGI 4,5 5 7
Polybag C. Pertumbuhan daunnya lebih cepat dibanding polybag A dan
mengalami pertumbuhan daun yang sama dengan polybag C.
3. Polybag C yang disiram dengan larutan garam dapur mengalami
pertumbuhan tinggi batang yang lebih cepat dibanding polybag A dan
polybag B, dan pertumbuhan daunnya sama dengan polybag B.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan selama 40 hari, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Tanaman sawi hijau pada polybag yang di siram garam dapur tumbuh
paling cepat dan paling subur.
2. Tanaman sawi hijau pada polybag yang di siram air biasa tumbuh
paling lambat dan tidak subur.
9
B. Saran
Dari percobaan yang telah dilakukan, penulis dapat meyampaikan saran
sebagai berikut :
1. Sebaiknya dalam melakukan penyiraman lebih rajin lagi, karena pada
saat libur tanaman jarang di siram.
DAFTAR PUSTAKA
Champell.2003. Biologi Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Haryanto, Eko. 2003. Budidaya Tanaman Sawi Hijau. Jakarta : Putra Nugraha.
Hidayati, Sri, dkk. 2007. Sains Biologi 3. Jakarta : Bumi Aksara.
Maryati, Sri, dkk. 2006. Biologi SMA 3. Jakarta : Erlangga.
Pratiwi. 2007. Biologi SMA jilid 3. Jakarta : Erlangga
Siswandi. 2006. Bertanam Sayuran Secara Vertikultur. Yogyakarta : Citra Aji
Parama.
10
11