langkah pendeskripsian mineral optik

6
Laporan Praktikum Mineral Optik Secara Orthoskopik ( Sejajar Nikol ) Untuk Pengamatan orthoskopik sejajar nikol ini, harus dioerhatikan bahwasanya posisi analisator harus dalam posisi tidak dimasukkan ke dalam tubus mikroskop, sehingga akan tampak warna asli mineral. Umumnya yang akan tampak adalah warna mineral dalam kenampakan transparan/colorless dan hanya sedikit mineral-mineral yang memperhatikan warna. Adapun hal-hal yang dapat diamati pada posisi sejajar nikol ini adalah : A. Warna Mineral B. Ukuran Mineral C. Bentuk atau struktur Mineral D. Relief Mineral E. Indeks Bias mineral F. Pleokroisme Mineral A. Warna Mineral Warna Mineral adalah Pencerminan dari daya serap atau absorpsi panjang gelombang tertentu dari cahaya atau sinar yang masuk khususnya mineral-mineral yang transparan anisotropic, B.Ukuran Mineral Ukuran Mineral dapat dinyatakan secara absolute dalam mm atau cm. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan pertolongan okuler yang berskala. Untuk okuler yang biasa digunakan dalam praktikum di jurusan Teknik Geologi Pakuan, ukuran PS 10X Memiliki diameter 7mm,sehingga besarnya Pengukuran Mineral dapat dilakukan secara relative. Dengan patokan bahwa panjang benang silang adalah 7 mm. C. Bentuk Mineral Secara Mikroskopik Dapat dilihat ada dua bentuk mineral yang dapat diamati, yaitu bentuk luar dan bentuk dalam,

Upload: muhamad-kuncoro-bayuaji

Post on 02-Jan-2016

86 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Mineral Optik

TRANSCRIPT

Page 1: Langkah Pendeskripsian Mineral Optik

Laporan Praktikum Mineral Optik Secara Orthoskopik ( Sejajar Nikol )

Untuk Pengamatan orthoskopik sejajar nikol ini, harus dioerhatikan bahwasanya posisi analisator harus dalam posisi tidak dimasukkan ke dalam tubus mikroskop, sehingga akan tampak warna asli mineral. Umumnya yang akan tampak adalah warna mineral dalam kenampakan transparan/colorless dan hanya sedikit mineral-mineral yang memperhatikan warna.

Adapun hal-hal yang dapat diamati pada posisi sejajar nikol ini adalah :A. Warna MineralB. Ukuran MineralC. Bentuk atau struktur MineralD. Relief MineralE. Indeks Bias mineralF. Pleokroisme Mineral

A. Warna MineralWarna Mineral adalah Pencerminan dari daya serap atau absorpsi

panjang gelombang tertentu dari cahaya atau sinar yang masuk khususnya mineral-mineral yang transparan anisotropic,

B.Ukuran MineralUkuran Mineral dapat dinyatakan secara absolute dalam mm atau cm.

Pengukuran ini dapat dilakukan dengan pertolongan okuler yang berskala. Untuk okuler yang biasa digunakan dalam praktikum di jurusan Teknik Geologi Pakuan, ukuran PS 10X Memiliki diameter 7mm,sehingga besarnya Pengukuran Mineral dapat dilakukan secara relative. Dengan patokan bahwa panjang benang silang adalah 7 mm.

C. Bentuk MineralSecara Mikroskopik Dapat dilihat ada dua bentuk mineral yang dapat diamati, yaitu bentuk luar dan bentuk dalam,

D. Relief MineralRelief Merupakan kenampakan yang timbul akibat adanya perbedaan

indeks bias mineral dengan media di sekitarnya. Semakin besar perbedaan indeks biasnya, maka semakin tinggi relief suatu mineral.

E. Indeks Bias MineralSuatu nilai atau konstanta yang menunjukkan perbandingan antara sinus

sudut datang (i) dan sinus sudut bias atau refraksi (r).

Page 2: Langkah Pendeskripsian Mineral Optik

G. Pleokhroik MineralPleokhroik Mineral adalah gejala Perubahan warna yang terjadi dan

tergantung atas posisi sumbu mineral terhadap kedudukan analisator dan polarisator.Jenis pleokhroik :

A. Dikroik : Jika pada perputaran 00-900 atau bergerak dari arah getar polarisator menuju analisator terjadi dua kali perubahan warna.

B. Trikoik :Jika pada perputaran 00-900 dapat terjadi tiga perubahan warna.

Macam Pleokhroik : Pleokhroik kuat/sangat kuat dengan perubahan warna dari coklat muda –

coklat tua, misalnya Biotit, turmalin dan Natrolit Pleokhroik sedang, dengan perubahan warna dari hijau kekuningan – hijau

kecoklatan, misalnya Hornblenda. Pleokhroik lemah, dengan perubahan warna dari hijau muda – hijau

kekuningan, misalnya sebagian kelompok piroksen dan kelompok amfibol.

Page 3: Langkah Pendeskripsian Mineral Optik

Laporan Praktikum Mineral Optik Secara Orthoskopik ( Silang Nikol )

1. Penentuan Bias RangkapYaitu Menentukan warna interferensi dengan standard warna interferensi ( BF

CHART ) Michel – Levy.Contoh :Warna abu-abu gelap, orde I bawah, dengan harga BF = 0.003

Bias rangkap lemah : Orde I Bawah Bias rangkap sedang : Orde I atas – II Bias rangkap kuat : Orde III Bawah – atas Bias rangkap ekstrim : Orde IV atas Mineral yang memperlihatkan bias rangkap adalah mineral yang

anisotrop. Mineral yang tidak memperlihatkan Bias rangkap adalah :

Bersistem Kristal isometric Uniaxial yang disayat basal Mineral isotropic Gelas yang non kristalin (amorf)

2. PENENTUAN ORIENTASI MINERAL“Digunakan untuk mengetahui kedudukan sumbu-sumbu indikatriks di dalam suatu mineral”

Indikatriks ( Fletcher,1981 )“Merupakan bentuk permukaan geometri asli yang secara imaginer tersusun sedemikian rupa, sehingga mewakili arah-arah getaran dan indeks bias gelombang cahaya di dalam suatu medium yang anisotropic.”

Orientasi Length SlowSumbu terpanjang indikatriks getaran sinar lambat (y) sejajar dengan sumbu-c, atau hampir sejajar dengan sumbu-c.Dengan syarat :

Kedudukan (y) indikatrik Vs Sumbu-C = < 450 Kedudukan (y) indikatrik Vs Sumbu-C = 00

Orientasi Length FastSumbu terpanjang indikatrik getaran sinat lambat (y), tegak lurus dengan sumbu-C, atau hamper tegak lurus sumbu-C.Dengan syarat :

Kedudukan (y) indikatrik Vs Sumbu-C = > 450

Kedudukan (y) indikatrik Vs Sumbu-C = 900

Page 4: Langkah Pendeskripsian Mineral Optik

Gejala addisiDicirikan oleh,:

1) Orde bias Rangkap meningkat2) (y) indikatrik mineral sejajar dengan (y) indikatrik komparator3) ά indikatrik mineral sejajar dengan ά indikatrik komparator

Gejala SubstraksiDicirikan oleh,:

1) Orde bias rangkap menurun2) (y) indikatrik mineral tegak lurus dengan (y) indikatrik komparator3) ά indikatrik mineral tegak lurus dengan ά indikatrik komparator

3. PENENTUAN JENIS DAN SUDUT PEMADAMAN

Yaitu Pemadaman atau proses penggelapan adalah perulangan pembiasan yang terjadi dan diperoleh dengan mengubah-ubah posisi mineral terhadap kedudukan analisator dan polarisator. “ jadi pemadaman dapat terjadi apabila sumbu-sumbu indikatrik mineral sejajar atau tegak lurus dengan bidang getar polarisator dan analisator.”

4. PENENTUAN BIAS RANGKAP,ORIENTASI MINERAL DAN SUDUT PEMADAMAN

Letakkan mineral dengan sumbu-C sejajar analisator atau polarisator. (catat = X0 )

Putar meja sayatan searah jarum jam, sampai dijumpai keadaan maksimum gelap. ( Catat = Y0 ).

Putar meja sayatan ke arah yang berlawanan ( kiri ), sampai dijumpai maksimum terang.

Amati bias rangkap mineral. ( Catat ; warna,orde dan harga B-F ) Masukkan komparator dan catat kembali bias rangkap mineralnya, sehingga

akan diketahui jenis orientasinya. Jika orientasinya addisi,maka sudut : C Vs ά = ( y0 – x0 ) = z0.

Sehingga sudut Pemadamannya : C Vs y = ( 900 – z0 ) = a.