langkah-langkah menyusun kuesioner

Upload: bella-nirwasita

Post on 14-Apr-2018

256 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/27/2019 Langkah-langkah menyusun Kuesioner

    1/7

    ARTIKEI.

    Langkah-langkah MenyusunKuesionerOleh KasnodihardjoPusat Penelitian Ekologi Kesehatan, Badan Litbangkes

    EBELUM membahas tentang bagai-mana sebaiknya menyusun suatu kue-sioner, terlebih dahulu kita telaah ma-

    cam-macam kuesioner yang sering digunakandalam pengumpulan data.

    Ada 3 macam kuesioner/formulir isian yangsering digunakan dalam pengumpulan data,yaitu :1. Formulir isian untuk keperluan adminis-trasi.2. Formulir isian untuk observasi.3. Daftar Pertanyaan (Kuesioner).

    Yang akan kita bahas lebih mendalampada kesempatan ini adalah daftar pertanyaan(kuesioner).

    Daftar pertanyaan adalah suatu saranadalam pengumpulan data untuk memperolehgambaran yang sebenarnya tentang sesuatukeadaan. Kuesioner mempunyai perananpenting sebab di dalamnya mencakup semuatujuan dari survei/penelitian. Di samping sudahtercakupnya tujuan dari surveinya, suatukuesioner yang baik harus juga memenuhipersyaratan sebagai berikut :1. Mudah ditanyakan.2. Mudah dijawab.3. Mudah diproses.

    Pengertian mudah dalam hal ini sangat relatifdan tergantung dari jenis surveinya maupunpetugas yang melakukannya.

    Pengumpulan data menggunakan daftarpertanyaan (kuesioner) biasanya dilakukandengan wawancara. Kuesioner sebenarnyasudah mencakup 2 jenis daftar isian pertamadan ke dua dan sifatnya lebih luas danlengkap. Hal ini disebabkan adanya dialogantara pewawancara (interviewer) denganresponden sehingga memungkinkan didapat-kannya jawaban yang lebih akurat.Masalah-Masalah Dasar

    Masalah penting yang sering timbul daripenggunaan kuesioner dalam suatu survaiadalah adanya variasi dari responden terutamamenyangkut (a) tingkat pendidikan (b)prejudice (c) perbedaan daerah di manaresponden bertempat tinggal (d) latar belakangpekerjaan. Bagaimanapun juga baiknyapemilihan responden (sample) perbedaan-perbedaan individual tetap ada/muncul. Olehsebab itu jauh sebelum menyusun suatuIcuesioner kita harus menyadari hal-hal yangdemikian. Dengan adanya perbedaan/variasidari responden tersebut, mungkin dalampenggunaan kuesioner akan timbul antara lainhal-hal sebagai berikut:

    Media Litbanekes Vol III No. 02/1993 21

  • 7/27/2019 Langkah-langkah menyusun Kuesioner

    2/7

    ARTIKEL1. Responden tidak mengerti pertanyaan:jawaban yang diberikan tidak ada hubung-annya dengan pertanyaan yang diajukan.

    Pewawancara tidak selalu menyadaritentang hal itu, karena nampaknya/pewawancara menganggap masih logis.Barangkali jika pewawancara memahamibenar tentang pertanyaan, dia akanmenyadari tidak relevannya jawabandengan pertanyaan.2. Responden mengerti pertanyaannya, mem-

    punyai informasi (datanya) akan tetapimungkin tidak mengetahui mana informasipenting yang hams diingat. Misalnyapertanyaan tentang " Berapa kali dilaku-kan fogging setahun yang lalu ?"Responden mengetahui pertanyaantersebut tentang fogging akan tetapi tidakmengetahui secara tepat frekwensi- nya ?Seandainya waktu yang ditanyakan adalahsebulan yang lalu mungkin dapat dijawablebih tepat oleh responden.

    3. Responden mengerti pertanyaan,mempunyai informasi tetapi tidak maumenjawab/memberikan informasi yangdimaksud. Hal ini umumnya menyangkutpertanyaan-pertanyaan tentang masalahpribadi misalnya mengenai gaji, pemil ikanmisalnya menyimpan emas atau tidak,mempunyai tabungan di Bank dan lainsebagainya.

    4. Responden mengerti pertanyaannya, maumenjawab tetapi tidak mampu untukmengemukakan. Ada tiga alasan pokokyaitu pertama responden tidak mampumenguraikannya. Ke dua, pertanyaannyakurang tepat diajukan kepada responden.Misalnya responden tidak menanganilangsung tentang pelaksanaan fogging dilapangan, ditanya tentang berapa kalidalam bulan ini telah dilakukan fogging.

    Ke tiga, responden tidak mengetahuijawabannya.Prinsip-Prinsip PembuatanKuesioner

    Pembuatan kuesioner perlu memperhatikanmasalah-masalah yang sering timbulsebagaimana telah diuraikan di atas. Sebagaipedoman disini diuraikan bagaimana sebaiknyasuatu kuesioner yang sedapat mungkinmemenuhi syarat sebagai berikut:1. Jelas. Pada umumnya masalah yang timbulmenyangkut penggunaan kata-katayang tepat supaya respondenmemahami benar pertanyaan yangdiajukan. Ada kalanya hanya karena satukata yang ganjil maka jawabannyaberbeda dan jauh dari yang diharapkan.

    Penggunaan double negative yangmerupakan kesalahan. Diusahakanmenghindari membuat pertanyaanmisalnya : Tidakkah sebaiknya penderitademam berdarah tidak Penggabungan beberapa pertanyaan kedalam satu pertanyaan, misalnya :Mengapa Saudara lebih menyenangi

    cara pemberantasan penyakit demamberdarah melalui PSN dengan mengge-rakan peran serta masyarakat dari padafogging atau abatisasi. Jangan Sampai terdapat pertanyaan yangmengacu ke jawaban sebelumnya tetapitanpa menyebutkan secara jelas yangmana. Oleh karena itu sebaiknya

    pertanyaan-pertanyaan yang merefer kejawaban sebelumnya perlu dicantumkanmisalnya : Sewaktu Saudara melakukanpenyuluhan kepada masyarakat tentangPSN, apakah Saudara mengalami22 Media Litbanekes Vol HI No. 02/1993

  • 7/27/2019 Langkah-langkah menyusun Kuesioner

    3/7

    ARTIKELhambatan dalam rangka menumbuhkanperan serta masyarakat.

    Pertanyaan yang terlalu luas batasannya,misalnya : Beberapa kali Saudaramelakukan supervisi dalam rangkakegiatan program pemberantasan DBDdi Puskesmas ? Di sini batasan waktuterlalu luas, mungkin setahun yang laluatau bahkan 3 bulan yang lalu.Sebaiknya diberikan batasan waktumisalnya : Dalam 3 bulan terakhir iniSaudara berapa kali melakukan supervisidalam rangka program pemberantasanDBD di Puskesmas ?

    2. Membantu ingatan respondenPertanyaan harus dibuat sedemikian rupasehingga memudahkan responden untukmengingat kembali hal-hal yang diperlukanuntuk menjawab suatu pertanyaan. Carayang sering dipakai ialah menggunakan"time line" dengan mengambil suatuperistiwa penting yang mudah diingat olehresponden. Kemudian setahap demi setahapmenuju ke pertanyaan yang betul-betuldiinginkan. Sebagai contoh misalnya inginmenanyakan berapa kali melakukansupervisi selama 3 bulan terakhir ini ?Diikuti dengan perta- nyaan di Puskesmasmana melakukan su- pervisi ? Berapa kalimelakukan supervisi ?

    3. Membuat responden bersedia untuk men-jawabBagaimanapun baiknya suatu kuesionerakan tidak ada artinya kalau respondentidak mau atau menolak untuk memberijawaban. Hal ini bisa terjadi karena susunanpertanyaan ataupun kata-katanya kurangtepat. Usahakan jangan menanyakan hal-halyang sulit atau bersifat sangat pribadi padapermulaan wawancara. Susunlah perta-

    nyaan tentang hal-hal yang sangat mudahdijawab dan kalau bisa menyenangkanresponden. Misalnya dengan pertanyaan"Sudah berapa tahun Saudara tugas dikantor Dinas ini ? Meskipun tidaktercantum dalam kuesioner, interviewerdapat menambahkan dengan pertanyaan "Sudah cukup lama juga dinas di sini ? danseterusnya. Pertanyaan yang sulit yangmemerlukan ingatan sebaiknya ditanyakanmenjelang akhir wawancara.

    4. Menghindari bias.Kadang-kadang responden mengetahuijawaban yang sebenarnya dari suatupertanyaan tetapi dia menolak ataumemberi jawaban yang lain. Paling seringialah tentang income, oleh sebab itu di saatmenanyakan income atau pengeluaransebaiknya meminta ditanyakan jumlahtepatnya tetapi dengan menanyakan dalambentuk "range". Hal lain adalahpenggunaan kata-kata yang agak mulukdan sekaligus mengundang bias misalnya :responden akan memberi jawaban karenaalasan ekonomi. Pada pertanyaan kenapaIbu berobat ke dukun, dari pada menjawabke dukun murah maka kata-kata ekonomilebih disenangi dari pada murah meskipunke duanya mempunyai arti sama. Olehkarena itu dalam pertanyaan "multiplechoice" jawaban-jawabannya hams dipikir-kan agar tidak mengundang bias.

    5. Mudah mengutarakan.Dalam banyak hal responden mengetahuijawabannya hanya saja mengalami kesulitandalam mengutarakan. Dengan bantuangambar atau rangking kala, respondencukup hanya menunjuk jawaban mana yangdimaksud dari pada harus menerangkandengan kata-kata yang sulit. Contohnyaadalah tentang jenis obat yang diminum.

    Media Litbanekes Vol III No. 02/1993 23

  • 7/27/2019 Langkah-langkah menyusun Kuesioner

    4/7

    ARTIKELSebaiknya interviewer membawa berbagaimacam obat misalnya pit, kapsul ataucairan dan warnanya untuk ditunjukkankepada responden. Responden tinggalmemilih atau menunjuk mana yang diatelah minum dan pada harus menerangkanbentuk dan warnanya dengan kata-kata.

    6. Dapat menyaring responden.Penting sekali langkah untuk menyaringresponden sebab kalau tidak pertanyaan-pertanyaan tertentu mungkin tidak bisadijawab karena ditanyakan ke respondenyang salah. Misalnya pertanyaan tentangfrekwensi supervisi yang dilakukan dalamrangka pelaksanaan program pemberantas-an DBD, ditanyakan kepada orang/responden yang tidak pernah melakukansupervisi. Sudah barang tentu yangbersangkutan tidak akan/tidak bisa men-jawab. Oleh sebab itu untuk pertanyaan-pertanyaan khusus yang hanya ditanyakankepada responden tertentu harus didahuluidengan pertanyaan-pertanyaan penyaring.Contoh : Apakah Saudara dalam tahunanggaran ini pernah melakukan supervisidalam kaitannya dengan pelaksanaanprogram pemberantasan DBD ? Bilajawabannya " YA " baru ditanyakanmengenai frekwensi. Sudah berapa kali ?Selanjutnya : Di daerah mana saja ?

    Macam-Macam PertanyaanMacam pertanyaan sangat bergantungpada informasi/data yang diinginkan danresponden dan juga perlu dipikirkan

    bagaimana nanti pengolahannya.1. Free response

    Jenis pertanyaan ini jawabannya tidakterbatas dan terserah kepada responden.Biasanya jenis pertanyaan ini digunakan

    untuk mengenai opini, persepsi atau motiftertentu dan responden. Misalnya :Bagaimana pendapat Saudara tentangprogram pemberantasan DBD ?Pertanyaan seperti ini membolehkanresponden untuk menjawab apa yang diapikir, ketahui dan sebagainya. Kelemahandari jenis pertanyaan semacam ini adalahsulit untuk diolah/ditabulasi berhubungperbedaan-perbedaan interpertasi darijawaban-jawabannya.

    2. Directed response.Berbeda sedikit dengan free response, jenispertanyaan ini sudah sedikit diarahkan, tidakterlalu luas misalnya untuk contohpertanyaan tentang program pemberantasanDBD. Di sini hanya dipilih salah satumetode yaitu PSN. Jawabannya lebihterarah dan lebih mudah untuk dibandingkanantara jawaban dari satu responden kelainnya karena hanya menyangkut masalahyang lebih kecil dan sama.

    3. Multiple choice.Jenis pertanyaan ini jawabannya sudahdisediakan dan responden tinggal memilihsatu jawaban yang sesuai dengan opininya.Misalnya pertanyaan : Bagaimana pendapatSaudara tentang perlu tidaknya pembe-rantasan DBD melibatkan masyarakat ?- Tidak tahu- Tidak perlu- PerluKeuntungan jenis pertanyaan ini ialah tidaksulit menjawabnya karena hanya memilihdan juga mudah dalam pengolahan/tabulasinya. Perlu diingat disini bahwa jenispertanyaan ini baik untuk digunakan kalaukita sudah yakin dan tahu benarkemungkinan jawaban dari pertanyaan yangakan diajukan.

    24 Media Litbanekes Vol III No. 02/1993

  • 7/27/2019 Langkah-langkah menyusun Kuesioner

    5/7

    ARTIKEL4. Check list.

    Bentuk ini adalah modifikasi dari multiplechoice. Di sini kita diberi kebebasan untukmemilih jawaban sebanyak mungkin.Sebagai contoh dalam hal ini adalahpertanyaan tentang tempat bersarangnyanyamuk penular DBD.- bak mandi- tempayan- banbekas- pot bunga- dan seterusnya.Jawaban responden bisa lebih dari satu danbahkan mungkin semua akan di check yangberarti responden mengetahui di mana sajanyamuk penular DBD dapat bekembangbiak/bersarang.

    5. Ranking Question.Untuk pertanyaan semacam ini respondendiminta untuk mengurutkan jawaban-jawaban yang tersedia sesuai denganpendapat responden. Misalnya : Menurutpendapat Saudara, metode apa yangSaudara paling anggap efektif dan efisienuntuk membe-rantas penyakit demamberdarah ?- Fogging- Fogging dan Abatesasi- Fogging, Abatesasi dan PSNDisini responden cukup memberikanjawaban pertama apa kedua atau ke tiga.

    6. Dichotomous Question.Di sini responden hanya diberikan kebebasanuntuk memilih satu jawaban saja dari duajawaban yang sudah disediakan.Jenis pertanyaan ini banyak menggunakan "Ya dan Tidak ". Misalnya : Apakah Saudaradalam satu bulan terakhir ini melakukansupervisi dalam kaitannya .dengan

    pelaksanaan program pemberantasan DBD ?Jawabannya ialah "Ya" atau "Tidak."

    7. Open End Question.Jenis pertanyaan semacam ini banyakdigunakan dalam kualitatif research.Biasanya pertanyaan dimulai dengan salahsatu subyect dan atas dasar jawabanresponden maka dilanjutkan denganpertanyaan yang disusun sebagai kelanjutandari jawaban tersebut.

    Prosedur Menyiapkan KuesionerDalam menyiapkan kuesioner diperlukan

    urut-urutan pembuatannya secara sistematikdan baik. Beberapa step atau langkah dalampembuatan kuesioner adalah sebagai berikut:1. Dalam perencanaan hams sudah ditentu-

    kan informasi/data apa yang diperlukandan dari sumber mana data tersebut akandiperoleh.

    2. Informasi/data yang ingin diperoleh darisumber tersebut hams di daftar mulai daridata pokok yang diperlukan dan seterus-nya. Umumnya tidak semua data/informasi yang di daftar akhirnya benar-benar diperlukan. Oleh sebab itudata/informasi yang tidak penting perludihilangkan. Hal tersebut harus didasarkanpada kerangka pemikiran semula. Modelatau kerangka dasar pemikiran akanmengarahkan pemikiran kita ke arahhipotesis. Berdasarkan model atauhipotesis kita akan dapat menentukan dataapa yang kita perlukan/perlu kitatanyakan.

    3. Berikutnya kita mencoba mempatkan dinkita dalam posisi orang-orang yang yangakan memberikan tersebut. Apakah dalamposisi tersebut kita mampu memberikan

    Media Litbanekes Vol 111No. 02/1993 25

  • 7/27/2019 Langkah-langkah menyusun Kuesioner

    6/7

    ARTIKEL

    informasi. Hal-hal apa yang kira-kira dapatatau sulit untuk dijawab.4. Berikutnya adalah menentukan urutantopik. Topik mana yang paling baik

    sebagai pembuka wawancara dan manayang baik sebagai penutup dan lainsebagainya. Dalam hal ini bila perlu dapatditentukan pertanyaan- pertanyaan tertentuuntuk tidak ditanyakan pada kelompokresponden tertentu dan lain sebagainya.

    5. Topik-topik/item-itemnya perlu diurut-kan, kemudian baru kita tentukan tipepertanyaan apa yang hams kita gunakanuntuk memperoleh informasi/ data yangkita kehendaki. Apakah multiple choice,free response, check list dan lainnya.

    6. Setelah menentukan kira-kira pertanyaanapa yang akan digunakan, barulah kitatuliskan susunan kata-kata untuk tiappertanyaan. Pertanyaan- pertanyaan iniharus ditulis dengan jelas agar mudahdiketahui apakah pertanyaan- pertanyaantersebut terdiri dari satu elemen atau lebihserta hubungannya dengan pertanyaan-pertanyaan sebelumnya. Penulisanpertanyaan ini biasanya diperbaikiberkali-kali agar baik susunan kata-katanya maupun urutan pertanyaan danbenar-benar telah sesuai dengan tujuandari survainya.

    7. Setelah penulisan pertanyaan selesai,tentukan formatnya. Sediakan ruanganyang cukup untuk jawabannya. Kalau adapertanyaan multiple choice ataupun checklist harus sudah disiapkan kemungkinanjawaban- jawabannya.8. Format kuesioner sudah selesai termasuk

    di dalamnya pertanyaan pertanyaan yangtelah tersusun dan jawaban yangdiperlukan, tetapi kemungkinan masih

    terdapat kejanggalan-kejanggalan baikkata- katanya maupun susunannya. Olehkarena itu setelah format tersebut selesai,kita teliti kembali dan kalau perludiperbaiki lagi.

    9. Kalau sudah yakin semuanya benar dansesuai dengan yang kita maksudtempatkan kembali din kita sebagairesponden. Dapatkah kita menjawabsemua pertanyaan tersebut dan hitunglahwaktu yang diperlukan. Kalau ternyatawaktu yang diperlukan terlalu lama perludipikirkan kembali apakah ada hal/pertanyaan yang dapat dihilangkan.

    10. Berikutnya adalah menempatkan diri kitasebagai interviewer. Apakah pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah baik danmudah ditanyakan. Apakah bahasanyawajar. Apakah mudah dibaca dan mudahuntuk menuliskan jawabannya.

    ll.Sampai dengan langkah ini semuapekerjaan dilakukan oleh yang berkepen-tingan ataupun instansi. Mungkin menurutpendapat kita semuanya sudah baik tetapiadalah pendapat yang keliru kalau kitaberhenti di sini dan puas dengan yang telahkita capai.

    12. Agar kuesioner lebih baik lagi perludimintakan pendapat/saran dari pihakyang banyak tahu tentang topik/ masalahyang hendak kita survai/teliti.13. Kuesioner kemudian diuji coba di

    lapangan dengan beberapa responden(pretest) untuk mengetahui apakah mudahdigunakan di lapangan atau tidak. Uji cobaini penting untuk penyempurnaan.

    .:>:> V-,-:,f::-:if_ ::.: , .;; : :;.,;'::..,',:ungke halaman 42.,

    26 Media Litbanekes Vol III No. 02/1993

  • 7/27/2019 Langkah-langkah menyusun Kuesioner

    7/7

    LAPORAN SEMINARtanaman obat yang ada di daerahnya ataumenanam TOGA yang sesuai dengan iklimdan tanah didaerahnya.

    Masih banyak diperlukan penelitiantanaman obat yang berkhasiat baik untukdiabetes militus maupun penyakit-penyakitlain.Dalam memilih obat tradisional, perludiperhatikan hal-hal sebagai berikut (1) :

    1. Hanya menggunakan ramuan yang benar-benar diketahui aman dan manfaatnya telahterbukti, baik secara klinis maupun empirik.2. Hanya menggunakan obat-obat tradisionalyang terdaftar di Departemen Kesehatan.3. Menggunakan obat tradisional yang jelaskode produksinya, sehingga diketahuibulan dan tahun pembuatannya.4. Sebelum menggunakan obat, dibaca dahuluaturan pemakaiannya.

    DAFTARPUSTAKA1. Drs.Slamet Soesilo, Sambutan dan pengarahanDltjen. Pengawasan Obat dan Makanan padaSeminar sehari Pengobatan diabetes militus

    dengan obat tradisional tanggal 20 Oktober1993, Ditjen POM Jakarta 1993.

    2. Sidartawan Soegondo dan Supartondo, Kekuatandan Kelemah an obat anti diabetes yangdigunakan sampai soot ini, Pusat PenyuluhanKesehatan Masyarakat Dep.Kes.RI Jakarta1993.

    3. Joko Hargono, Untuk pengobatan diabetes, PusatPenyuluhan Kesehatan Masyarakat Dep.Kes.RIJakarta 1993.

    4. Soenardo, Pengobatan luka bagi penderitadiabetes militus secara tradisional, PusatPenyuluhan Kesehatan Masyarakat. Dep.Kes.RIJakarta 1993

    (Kusnindar Atmosukarto, SKM.Puslit Ekologi Kesehatan)

    Langkah-langkahSambungan dari hal. ...26Berdasarkan pengalaman/hasil uji cobamaka dapat diketahui mana pertanyaanyang perlu direvisi. Ada baiknya setelahdiperbaiki dilakukan uji ciba sekali lagi jikabiaya memungkinkan.

    14. Setelah uji coba, kucsioner siap untukdiperbanyak dan siap untuk digunakandalam penelitian/survai yang sebenarnya.

    DAFTARPUSTAKA1. Singarimbun, Masri ; Sofian Efendi. MetodePenelitian Survai, LP3ES Get I, 1982, PenerbitPT Matahari Bhakli.

    1. Koentjaraningrat. Metode-metode PenelitianMasyarakat, 1992 Penerbit PT Gramedia2. Sungkono, B. Masalah Quesioner

    42