lampiran tksdl kelompok 2 kelas i

29
LAMPIRAN LAPORAN BESAR PRAKTIKUM TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBERDAYA LAHAN Analisa Degradasi Lahan dan Rekomendasi Tindakan Konservasi Sumber Daya Lahan di Dusun Junggo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Disusun oleh: Kelompok 2 Kelas I Safira Candra J. 125040200111163 Febri Ika C. 125040200111179 Sherly Fitri Van A. 125040200111200 Fikria Nuril Fiddin 125040201111018 Safina Dwi L 125040201111064 Sheila Rezta K. 125040201111065 Yonita Cahya R. 125040201111083

Upload: fikriyahnuril

Post on 03-Oct-2015

255 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Laporan Teknologi konservasi sumber daya lahan

TRANSCRIPT

LAMPIRAN

LAPORAN BESAR PRAKTIKUM

TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBERDAYA LAHAN

Analisa Degradasi Lahan dan Rekomendasi Tindakan Konservasi Sumber Daya Lahan di Dusun Junggo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

Disusun oleh:

Kelompok 2 Kelas I

Safira Candra J.125040200111163

Febri Ika C.125040200111179

Sherly Fitri Van A.125040200111200

Fikria Nuril Fiddin125040201111018

Safina Dwi L125040201111064

Sheila Rezta K.125040201111065

Yonita Cahya R.125040201111083

M. Ihsan125040201111179

Harun Pratama125040200111313

Asisten : Fitri Kusuma WatiPROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2014LAMPIRANLampiran 1. Perhitungan Faktor Erosia. Perhitungan Erosi

Data Tanah Lahan TKSDL Sub Ordo

=Udept

% BOT

=1,72 %

% Pasir

=55 %

% Pasir sangat halus=10 %

% Debu

=30 %

% Liat

=5 %

Permeabilitas

=Cepat (>12,5) Kelas Struktur

= 4 (Massif, kubus, lempeng)1. Erosivitas (R)

Rb

= 10,80 + 4,15 Hb

= 10,80 + 4,15 x 22 cm

= 10,80 + 91,3 = 102,12. Erodibilitas (K)100 K=1,292 {2,1 M1,14(10-4) (12-a)+(b-2)3,25+(c-3)2,5}Keterangan :

K=Erodibilitas tanah

a=% bahan organik tanah

b=kode struktur tanah

c=kode permeabilitas tanah

M=Parameter ukuran butiran tanah = (%debu + %pasir sangat halus) (100 - %liat)

M=(30 + 10) x (100-5)

=40 x 95 = 3800

100 K = 1,292 {2,1 (3800)1,14(10-4) (12-1,72) + (4-2)3,25 + (13-3)2,5}

100 K= 1,292 {2,1(12049,6) x (10-4) x (10,28) + 6,5 + 25}

100 K= 1,292 (2,5) (10,28) + 6,5 + 25100 K= 33,20 + 6,4 + 25

100 K= 64,7

K= 64,7 = 0,647

1003. Length and Slope (LS)

SPL 1SPL 2SPL 3

Panjang Lereng (L)23,55 m32,9 m15,12 m

Kemiringan (S)3 %35 %10 %

Potensi erosie0e2e1

SPL 1

= 0,53 SPL 2

= 3,78 SPL 3

= 0,904. C dan P

SPL 1SPL 2SPL 3

LandcoverWortel + Rumput gajah + RumputWortel + RumputWortel + Rumput

C0,4970,4950,495

P0,50,60,6

5. EDPEDP = = 0,075 cm / tahun = 0,75 mm / tahun X BI/BV

= 0,75 x 10-2 dm / tahun X 1,1 kg / dm3

= 0,825 x 10-2 kg / dm2 / tahun

= 8,25 ton / ha/ tahun

6. Bahaya Erosi

A = R x K x LS x C x P

A1 = 102,1 x 0,647 x 0,53 x 0,497 x 0,5

=8,7 ton / ha/ tahun (Kelas I, sangat ringan)A2=102,1 x 0,647 x 3,78 x 0,495 x 0,6

=74,16 ton / ha/ tahun (Kelas III, Sedang)A3=102,1 x 0,647 x 0,90 x 0,495 x 0,6

=17,65 ton / ha/ tahun (Kelas II, Ringan)b. Perhitungan Faktor Erosi dengan Rekomendasi

1. Erosivitas (R)

Rb= 10,80 + 4,15 Hb

= 10,80 + 4,15 x 22 cm

= 10,80 + 91,3 = 102,1

2. Erodibilitas (K)

M=(30 + 10) x (100-5)

=40 x 95 = 3800

100 K = 1,292 {2,1 (3800)1,14(10-4) (12-1,72) + (4-2)3,25 + (13-3)2,5}

100 K= 1,292 {2,1(12049,6) x (10-4) x (10,28) + 6,5 + 25}

100 K= 1,292 (2,5) (10,28) + 6,5 + 25

100 K= 33,20 + 6,4 + 25

100 K= 64,7

K= 64,7/100 = 0,6473. Length and Slope (LS)SPL 1SPL 2SPL 3

Panjang Lereng (L)23,55 m32,9 m15,12 m

Kemiringan (S)3 %35 %10 %

Potensi erosie0e2e1

SPL 1

= 0,53

SPL 2

= 3,78

SPL 3

= 0,90

4. C dan P

SPL 1SPL 2SPL 3

LandcoverWortel + Rumput gajah + RumputWortel + RumputWortel + Rumput

C0,4970,4950,495

P (teras bangku baik)0,040,040,04

5. EDP

EDP = = 0,075 cm / tahun = 0,75 mm / tahun X BI/BV

= 0,75 x 10-2 dm / tahun X 1,1 kg / dm3

= 0,825 x 10-2 kg / dm2 / tahun

= 8,25 ton / ha/ tahun

6. Bahaya Erosi

A = R x K x LS x C x P

A1 = 102,1 x 0,647 x 0,53 x 0,497 x 0,04

=0,69 ton / ha/ tahun (Kelas I, sangat ringan)

A2=102,1 x 0,647 x 3,78 x 0,495 x 0,04

= 4,95 ton / ha/ tahun (Kelas III, Sedang)

A3=102,1 x 0,647 x 0,90 x 0,495 x 0,04

=1,18 ton / ha/ tahun (Kelas II, Ringan)

Perbandingan Bahaya Erosi tanpa Konservasi dan dengan Konservasi

Bahaya ErosiTanpa KonservasiKonservasi

SPL 18,7 ton / ha/ tahun0,69 ton / ha/ tahun

SPL 274,16 ton / ha/ tahun 4,95 ton / ha/ tahun

SPL 317,65 ton / ha/ tahun 1,18 ton / ha/ tahun

Lampiran 2. Input Data USLE1. Input data R (faktor hujan)

2. Nilai R (faktor hujan)

3. Input data K (erodibilitas tanah) Input data tekstur tanah

Input data bahan organik tanah

4. Input data LS

Input panjang lereng SPL1

Input panjang lereng SPL 2

Input data panjang lereng SPL 3

Input data kemiringan lereng SPL 1

Input data kemiringan lereng SPL 2

Input data kemiringan lereng SPL 35. Input Data C dan P

Input data C (manajemen faktor) tanaman wortel

Nilai presentasi tanaman utama

Nilai C (manajemen faktor tanaman ) wortel SPL 1

Nilai C (manajemen faktor tanaman ) wortel SPL 2

Nilai C (manajemen faktor tanaman ) wortel SPL 2

Input data P (faktor praktik konservasi)

Nilai P pada tanaman wortel

Nilai A pada SPL 1 = 0,0 tan/ha/tahun

Nilai EDP pada SPL 1 = 4,5 ton/ha/tahun

Nilai A (bahaya erosi) pada SPL 2 = 0,01 ton/ha/tahun

Nilai A (bahaya erosi) pada SPL 3 = 0,0 ton/ha/tahun

Perhitungan Nilai A pada SPL 2 dengan pelaksanaan konservasi

Lampiran 3. Data Sosial Ekonomi PetaniNama Petani:Bpk Jumadi

Usia: 45 tahun

Pendidikan Terakhir :SMA

Luas Lahan:0,25 ha

Lama Berusahatani:25 tahun

Komoditas yang ditanam sebelum wortel:kembang kol dan sawi putih

Varietas wortel yang ditanam:Caroline

Penamanan benih menggunakan sistem sebar

Biaya Produksi Usahatani per Satu Kali Musim Tanam ( 3 bulan)NoKebutuhanJumlahBiaya

1Pupuk

Pupuk Kandang7 tonRp 850.000,-

Urea150 kgRp 300.000,-

ZA50 kgRp 75.000,-

Phonska100 kgRp 200.000,-

KCl20 kgRp 50.000,-

2Benih20 kgRp 550.000,-

3Pestisida3LRp 250.000,-

4Tenaga KerjaRp 2.500.000,-

TotalRp 4.775.000,-

Pendapatan Usahatani per Satu Kali Musim Tanam

Pendapatan dari Hasil Produksi= Produksi x Harga Jual

= 2,5 ton x 4000/kg

= Rp 10.000.000,-

Sehingga Pendapatan Bersih Petani dari Usahataninya yaitu:Pendapatan Bersih Petani =Rp 10.000.000,- Rp 4.775.000,-

=Rp 5.225.000,-

Lampiran 4. Gambar LahanGambar Lahan pada Milimeter Blok

Foto Lansekap

Foto Udara Lahan

Lampiran 5. Analisa PermasalahanPermasalahan Lahan :

- Bahaya erosi berada pada kelas sedang

Faktor Penyebab :

1.Jarak Tanam

Tingkat erosi memiliki keterkaitan dengan kerapatan vegetasi. Semakin rapat tajuk, maka erosivitas butir-butir hujan semakin rendah (Utomo,1994). Sebaliknya, apabila tajuk atau jarak vegetasi semakin renggang, maka erosivitas butir-butir hujan semakin tinggi. Pada lahan yang diamati, kerapatan vegetasi dapat dikatakan terlalu renggang sehingga dapat disimpulkan bahwa erosivitas hujan menjadi tinggi. Kondisi tersebut tampak pada SPL 3. Sedangkan pada SPL 1 dan 2 kerapatan vegetasinya masih dapat dikatakan rapat sehingga erosivitas pada SPL 1 dan 2 masih rendah.

(a)(b)(c)

Kondisi kerapatan vegetasi tiap SPL di lahan yang diamati: (a) Kerapatan vegetasi pada SPL 1, (b) Kerapatan vegetasi pada SPL 2, (c) Kerapatan vegetasi pada SPL 3

2.Kelerengan

Pada SPL 2 kelarengannya mencapai 35%, sehingga bahaya erosi lebih tinggi dari pada SPL 1 dan SPL 3. Sehingga perlu diadakannya konservasi pada SPL 2 ini.

(a)(b)(c)

Kelerengan tiap SPL di lahan yang diamati: (a) Kelerengan pada SPL 1, (b) Kelerengan pada SPL 2, (c) Kelerengan pada SPL 3

3.Arah Bedengan

Arah bedeng pada lahan tersebut masih berlawanan dengan kontur atau searah dengan lereng. Sehingga potensi terjadinya erosi akan sangat tinggi. Sutapraja dan Asandhi (1998) mendapatkan bahwa jumlah tanah tererosi pada guludan searah kontur adalah 32,06 ton/ha/tahun, dua kali lebih kecil dibandingkan dengan guludan arah diagonal terhadap kontur yaitu 68,63 ton/ha/tahun.

(a)(b)(c)

Arah bedengan tiap SPL di lahan yang diamati: (a) Arah bedengan pada SPL 1, (b) Arah bedengan pada SPL 2, (c) Arah bedengan pada SPL 3

Lampiran 6. Rekomendasi Konservasi

Konservasi yang direkomendasikan berdasarkan permasalahan di lahan :

1. Perbaikan Jarak Tanam

Untuk memperkecil erosivitas hujan yang terjadi pada lahan yang diamati khususnya pada SPL 3, perlu dilakukan perbaikan jarak tanam wortel. Jarak tanam wortel pada SPL 3 tidak beraturan sebab petani melakukan sistem tebar benih pada saat penanaman dan tidak dilakukan penjarangan atau pemindahan tanaman agar jarak tanamnya lebih rapi sehingga hasilnya kerapatan tanaman terlalu renggang. Untuk itu pada musim tanam selanjutnya perlu dilakukan pengaturan atau perbaikan jarak tanam wortel yaitu 5 x 15 cm tiap lubang tanam. Untuk rincian biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan konservasi ini adalah sebagai berikut:

KebutuhanJumlahHarga per satuanTotal

Benih20 kgRp 27.500,-/kgRp 550.000,-

Tenaga Kerja3 org 3 hariRp 30.000,-/org/hariRp 270.000,-

TotalRp 820.000,-

2. Natural Vegetative Strip (NVS)Untuk mencegah erosi pada lahan yang diamati yang disebabkan oleh kelerengan dengan kriteria bergelombang (10%) pada SPL 3 dan agak curam (35%) pada SPL 2, rekomendasi yang diberikan adalah Natural Vegetative Strip (NVS). Strip rumput adalah barisan rumput dengan lebar 0,5-1 m yang ditanam sejajar garis ketinggian (kontur). Pada tanah yang berteras, rumput ditanam di pinggir (bibir) teras. Rumput yang direkomendasikan adalah rumput akar wangi (Vetiveria zizanoides L. Nash). Tujuan penanaman strip rumput ini adalah untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan dan erosi serta untuk memperkuat bibir teras. Selain itu akar-akar tanaman khususnya untuk tanaman strip dapat juga berperan memperbesar kapasitas infiltrasi tanah, tunjangannya dalam meningkatkan aktivitas biota tanah yang akan memperbaiki porositas, stabilisasi agregat serta sifat kimia tanah. Semakin banyak vegetasi akan semakin banyak daya dukung akar tanaman untuk menekan degradasi lahan (Maridi, 2004).Pemilihan akar wangi sebagai tanaman strip selain untuk penguat bibir teras adalah untuk menambah pendapatan petani. Sebab selain sebagai pakan ternak, akar wangi merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang digunakan untuk bahan baku pembuatan kosmetik (Maridi, 2004). Sehingga selain untuk konservasi lahan, tanaman ini juga memiliki nilai jual yang menguntungkan.

Untuk rincian biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan konservasi ini adalah sebagai berikut:

KebutuhanJumlahHarga per satuanTotal

Bibit23,22 kgRp 6.500,-/kgRp 151.000,-

Tenaga Kerja3 org 2 hariRp 30.000,-/org/hariRp 180.000,-

TotalRp 331.000,-

Penentuan biaya tersebut disesuaikan dengan lebar lahan tiap SPL dan harga bibit akar wangi yang diperoleh dari informasi yang disediakan oleh situs penjualan akar wangi. Berdasarkan informasi yang diperoleh, setiap kilogram bibitnya terdiri atas 75-90 tunas dengan panjang masing-masing tunas 6-10 cm. Apabila ditanam dengan jarak tanam 30x30 cm tiap kilogram bibit dapat digunakan untuk luasan 2-2,5 m2(CV. Karya Barokah, 2014).3. Perbaikan Arah Bedengan Perbaikan bedengan dilakukan pada semua SPL, karena pada semua SPL pengunaan bedengan masih searah dengan lereng atau berlawanan kontur. Sehingga bahaya erosi akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bedengan yang searah kontur. Besarnya erosi pada bedengan searah kontur sebesar 2,3-2,4 t ha-1, jauh lebih kecil dibandingkan dengan erosi pada bedengan searah lereng sepanjang 5 meter dipotong teras gulud mencapai 10,6-15,0 t ha-1 (Erfandi et al. 2002).

Pada luasan lahan 0,25 ha untuk tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 4 orang dengan 2 hari kerja. Untuk rincian biaya yang dibutuhkan dalam kegiatan konservasi ini adalah sebagai berikut:KebutuhanJumlahHarga per satuanTotal

Tenaga Kerja4 org 2 hariRp 30.000,-/org/hariRp 240.000,-

TotalRp 240.000,-

Dari ketiga konservasi yang direkomendasikan, total biaya yang dikeluarkan adalah sebagai berikut:

KonservasiBiaya

Perbaikan Jarak TanamRp 820.000,-

Natural Vegetative Strip (NVS)Rp 331.000,-

Perbaikan Arah BedenganRp 240.000,-

TotalRp 1.391.000,-

Lampiran 7. Analisa Kelayakan Konservasi yang Direkomendasikan

ASPEKANALISA KELAYAKANSTATUS

UsahataniNilai biaya konservasi lebih kecil bila dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan petani untuk produksi satu kali musim tanam (Rp 4.775.000,-) dan juga lebih kecil dari pendapatan petani (Rp 5.225.000,-) sehingga biaya yang dikeluarkan untuk konservasi lahan (Rp 1.391.000,-) masih bisa tertutupi dari hasil pendapatan petani pada musim tanam selanjutnyaBerpotensi

Potensi SDLKawasan Dusun Junggo, Kecamatan Bumiaji berada di wilayah subur dan mendukung konservasi yang direkomendasikanLayak

Budaya MasyarakatMasyarakat mampu berproduksi secara maksimal di lahan yang mereka usahakan secara berkelanjutan. Umumnya hal-hal yang berkaitan dengan produksi sangat diminati oleh masyarakat sehingga konservasi tersebut dapat diterapkan.Berpotensi

Lampiran 8. Dokumentasi

Dokumentasi 1. Lansekap Lahan Pengamatan

Dokumentasi 2. SPL 1Dokumentasi 5. Bak Penampung untuk Irigasi

Dokumentasi 3. SPL 2Dokumentasi 6. Kelerengan Lahan Pengamatan

Dokumentasi 4. SPL 3Dokumentasi 7. Anggota Kelompok 2 Kelas I

DAFTAR PUSTAKA

CV. Karya Barokah. Online. Rumput Vetiver (Akar Wangi). http://karyabarokah.indonetwork.co.id/3642521/rumput-vetiver-akar-wangi.htmErfandi, D., Undang Kurnia, dan O. Sopandi. 2002. Pengendalian erosi dan perubahan sifat fisik tanah pada lahan sayuran berlereng. Hlm. 277-286 dalam Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Pupuk. Buku II. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Bogor, 2002.Maridi. 2004. Pendekatan Vegetatif Dalam Upaya Konservasi Das Bengawan Solo (Studi Kasus di Sub DAS Keduang). Seminar Nasional VIII Pendidikan Biologi.Sutapraja, H., dan Asandhi. 1998. Pengaruh arah guludan, mulsa, dan tumpangsari terhadap pertumbuhan dan hasil kentang serta erosi di dataran tinggi Batur, Jurnal Hortikultura, 8 (1): 1.006-1.013Utomo, Wani Hadi. 1994. Erosi dan Konservasi Tanah. Malang : IKIP Malang.

Nomograf Erodibilitas = 30,1

Jadi hasil perhitungan menggunakan rumus lebih kecil dari pada dengan nomograf

Input data struktur tanah