lampiran surat no. 216/eq.s/iv/2015 tanggal 13 … 1 dari 4 lembaga penilai pengelolaan hutan...

19
Lampiran Surat No. 216/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PHPL Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Ketiga), sebagai berikut: I. Nama LP-PHPL : PT EQUALITY INDONESIA Nomor Akreditasi : LP-PHPL-013-IDN Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710 Telp. : +62251 7550722, 7157103 Fax. : +62251 7550724 Email : [email protected] Website : http://www.equalityindonesia.com Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Ketiga) Terhadap: II. Nama IUPHHK-HA : PT SARANA TRI RASA BHAKTI No. SK IUPHHK-HA : 523/Menhut-II/2009 Luas : ± 35.090 Ha Lokasi : Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara Alamat Kantor : Jl. Yos Sudarso No.12 Tarakan, Kalimantan Utara Telp. (0551) 22281 III. Waktu Pelaksanaan : 17 23 Maret 2015 IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PHPL PREDIKAT LULUS SEHINGGA PT SARANA TRI RASA BHAKTI BERHAK MEMPERTAHANKAN SERTIFIKAT PHPL. Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, 13 April 2015 PT EQUALITY INDONESIA a.n Amin Muchakim, S.Hut Manager Sub Divisi Sertifikasi Hutan

Upload: lynhi

Post on 16-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Lampiran Surat No. 216/EQ.S/IV/2015 tanggal 13 April 2015

PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN

PENILAIAN KINERJA PHPL

Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan

Ketiga), sebagai berikut:

I. Nama LP-PHPL : PT EQUALITY INDONESIA

Nomor Akreditasi : LP-PHPL-013-IDN

Alamat : Jl. Raya Sukaraja 72 Ciater, Bogor 16710

Telp. : +62251 7550722, 7157103

Fax. : +62251 7550724

Email : [email protected]

Website : http://www.equalityindonesia.com

Telah melaksanakan Kegiatan Penilaian Kinerja PHPL (Penilikan Ketiga) Terhadap:

II. Nama IUPHHK-HA : PT SARANA TRI RASA BHAKTI

No. SK IUPHHK-HA : 523/Menhut-II/2009

Luas : ± 35.090 Ha

Lokasi : Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara

Alamat Kantor : Jl. Yos Sudarso No.12 Tarakan, Kalimantan Utara

Telp. (0551) 22281

III. Waktu Pelaksanaan : 17 – 23 Maret 2015

IV. Hasil Penilaian : NILAI AKHIR PENILAIAN KINERJA PHPL PREDIKAT

LULUS SEHINGGA PT SARANA TRI RASA BHAKTI

BERHAK MEMPERTAHANKAN SERTIFIKAT PHPL.

Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.

Bogor, 13 April 2015

PT EQUALITY INDONESIA

a.n Amin Muchakim, S.Hut

Manager Sub Divisi Sertifikasi Hutan

Halaman 1 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Nomor: 004/EQI-KEP.Cert/REV-PHPL/IV/2015

TENTANG

PERUBAHAN SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL)

PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN ALAM (IUPHHK-HA)

PT SARANA TRI RASA BHAKTI DI KABUPATEN MALINAU

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

SK IUPHHK-HA NOMOR: 523/MENHUT-II/2009 TANGGAL 9 SEPTEMBER 2009

DENGAN LUAS ±35.090 HEKTAR

DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA

Menimbang:

a. bahwa sehubungan dengan terbitnya Perdirjen BUK Nomor: P.14/VI-BPPHH/2015 tanggal 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015;

b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Penilaian/Verifikasi

dalam Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) pada PT SARANA TRI RASA BHAKTI sesuai dengan Berita Acara Penyerahan Laporan (EQI-F090) tanggal 2 April

2015;

c. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar Rekomendasi Nomor: 033/EQI-F037 tanggal 2 April 2015 dan Tinjauan Hasil Pemeriksaan

oleh Pengambil Keputusan Nomor: 033.1/EQI-F039 tanggal 6 April 2015 dan pernyataan pemeriksaan yang telah disahkan oleh Pengambil Keputusan;

d. bahwa hasil Pengambilan Keputusan Penilaian Kinerja PHPL bagi PT SARANA TRI RASA

BHAKTI sebagaimana tercantum dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut: 118.1 tanggal 6 April 2015 menunjukkan total

nilai kinerja akhir 10 indikator PHPL berpredikat BAIK dan 12 indikator bernilai SEDANG,

tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai BURUK, serta pemenuhan terhadap Standar Verifikasi Legalitas Kayu adalah MEMENUHI;

e. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf d, sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal

29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015, kepada PT SARANA

TRI RASA BHAKTI telah memenuhi syarat dalam mempertahankan kelanjutan S-PHPL yang telah diterima sebelumnya untuk diberikan Sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari

(S-PHPL).

Mengingat:

1. Undang-Undang Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor: 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor: 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor: 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang; 2. Peraturan Pemerintah Nomor: 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor: 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan

Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor: 3 Tahun 2008 dan Nomor: 16;

4. Peraturan Presiden Nomor: 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik dalam

Kerangka Indonesia National single Window; 5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi

Produk; 6. Pedoman KAN 402 – 2007 – Panduan Interpretasi untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-

2000: Persyaratn Umum Lembaga Sertifikasi Produk;

7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party Certification Systems:

Halaman 2 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

8. ISO/IEC 17065:2012 (SNI ISO/IEC 17065:2012): Persyaratan Sertifikasi untuk Lembaga

Produk, Proses dan Jasa. 9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO-19011-2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen

(Guidelines for Auditing Management Systems);

10. ISO/IEC 17021:2011 (SNI ISO/IEC 17021:2011): Penilaian Kesesuaian Persyaratan Lembaga Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen;

11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor: P.95/Menhut-II/2014

tanggal 12 Juni 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor

P.43/Menhut-II/2014 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi

Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan; 13. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Tanda

V-Legal; 14. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem Informasi

Verifikasi Legalitas Kayu;

15. Pertauran Menteri Kehutanan Nomor: P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu

(SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;

16. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.41/Menhut-II/2014

Tanggal 10 Juni 2014 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari

Hutan Alam Pada Hutan Produksi;

17. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.42/Menhut-II/2014

Tanggal 10 Juni 2014 Tentang Penatausahaan Hasil Hutan Kayu Yang Berasal Dari

Hutan Tanaman Pada Hutan Produksi; 18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan

Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE dalam

kerangka Indonesia National Single Window; 19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor: 97/M-DAG/PER/12/2014 tanggal 24 Desember

2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;

20. Perjanjian Kerjasama antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;

21. DPLS 13 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan perubahannya;

22. DPLS 14 Rev.0: Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu

dan perubahannya; 23. Sertifikat Akreditasi Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor: LPPHPL-013-IDN tanggal 1

September 2009 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dengan memenuhi ISO/IEC 17021: 2008 Penilaian Kesesuaian – Persyaratan Lembaga Audit dan Sertifikasi Sistem Manajemen yang

diperpanjang pada tanggal 2 September 2010 dengan masa berlaku sampai dengan 1

September 2014 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.5842/Menhut-VI/BPPHH/2010, tanggal 2 September

2010 yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-

LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI); 24. Sertifikat Akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor: LVLK-006-IDN tanggal

18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai Lembaga

Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO Guide 65:1996 General requirement for bodies operating product certification dengan masa berlaku sampai dengan 17 Agustus

2015 dan pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 tanggal 26 Agustus 2011 yang

diperbaharui dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.6067/Menhut-VI/2012

Halaman 3 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan

Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);

25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal

29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan

Verifikasi Legalitas Kayu (VLK); 26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.5/VI -BPPHH/2013 tanggal

17 September 2013 tentang Pedoman Persetujuan Hak Akses atau Nota Kesepahaman

dalam Penyediaan dan Pelayanan Informasi Verifikasi Legalitas Kayu melalui Portal Sistem Informasi Legalitas Kayu (SILK);

27. Manual EQUALITY Certification beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.

Memperhatikan:

1. Surat PT SARANA TRI RASA BHAKTI melalui No. 017/STB-JKT/III/2014 tanggal 24 Maret 2014 perihal Transfer Sertifikat PHPL an. PT SARANA TRI RASA BHAKTI

2. Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor: 106/EQI-F065/IV/2014 tanggal 8 April 2014

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

PERUBAHAN SERTIFIKAT PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) PADA IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN ALAM (IUPHHK-HA) PT SARANA TRI RASA BHAKTI DI

KABUPATEN MALINAU PROVINSI KALIMANTAN UTARA, SK IUPHHK-HA NOMOR: 523/MENHUT-II/2009 TANGGAL 9 SEPTEMBER 2009 DENGAN LUAS ±35.090 HEKTAR

PERTAMA : PT SARANA TRI RASA BHAKTI (Pemegang Sertifikat) yang telah mendapatkan

Sertifikat Nomor: 021/EQC-PHPL/V/2014 dinyatakan “LULUS” karena tidak terdapat Verifier Dominan yang bernilai BURUK, serta pemenuhan terhadap

Standar Verifikasi Legalitas Kayu adalah MEMENUHI sesuai Peraturan Direktur

Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal 17 Desember 2012.

KEDUA : Pemegang Sertifikat dapat mempertahankan kelanjutan Sertifikat PHPL (S-PHPL) nomor 021/EQC-PHPL/V/2014 yang berlaku mulai 24 Mei 2014

sampai dengan tanggal 1 Maret 2017 selama PT SARANA TRI RASA BHAKTI

(Pemegang Sertifikat) tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal

17 Desember 2012.

KETIGA : Sertifikat nomor 021/EQC-PHPL/V/2014 direvisi menjadi nomor 021.1/EQC-PHPL/IV/2015 dengan masa berlaku mulai 6 April 2015 sampai dengan 1

Maret 2017 karena adanya perubahan peraturan baru dari Perdirjen BUK

P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal 17 Desember 2012 menjadi Perdirjen BUK P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29 Desember 2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015

tanggal 16 Januari 2015. KEEMPAT : Sertifikat dan Logo yang diterbitkan oleh PT EQUALITY Indonesia dapat

dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan publikasi dan promosi di

media cetak, brosur ataupun iklan di televisi sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.

KELIMA : PT EQUALITY Indonesia akan memberikan hak/sublisensi penggunaan Tanda

V-Legal kepada Pemegang Sertifikat melalui “Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban

dan hak Pemegang Sertifikat. KEENAM : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia apabila

terjadi hal-hal yang mempengaruhi kinerja PHPL dan/atau sistem legalitas

Halaman 4 dari 4

Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari LPPHPL – 013 – IDN

kayu, perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan

struktur atau manajemen Pemegang Sertifikat. KETUJUH : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut

terhadap kondisi sebagaimana Diktum KEENAM melalui Penilikan

(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus). KEDELAPAN : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa

berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.

KESEMBILAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;

dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:

a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja

Pemegang Sertifikat; b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi lagi

persyaratan sesuai standar yang berlaku; c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana diktum

KEENAM;

d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan; e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap pengaktifan

sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.

KESEPULUH : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat

temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana

kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).

KESEBELAS : Sertifikat dapat dicabut apabila: a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3

(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;

b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain melakukan penebangan di luar blok yang sudah ditentukan, pelanggaran Hak Azasi

Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu ilegal;

c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya

atau izin usahanya dicabut; d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian

Kerja (Kontrak).

KEDUABELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di: Bogor

Pada Tanggal: 6 April 2015 PT EQUALITY Indonesia

Ir. Agustri Warsono

Direktur Utama

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:

1. Direktur Utama PT SARANA TRI RASA BHAKTI; 2. Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan u.p. Direktur Bina Usaha Hutan Alam di Jakarta;

3. Sekretaris Direktorat Bina Usaha Kehutanan u.p. Kepala Bagian Program dan Pelaporan.

PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

DENGAN PREDIKAT :

B A I KDITETAPKAN DI BOGOR TANGGAL 24 MEI 2014 BERLAKU SAMPAI DENGAN TANGGAL 1 MARET 2017TANGGAL REVISI : 6 APRIL 2015

Ir. AGUSTRI WARSONODirektur Utama

NOMOR : 021.1/EQC-PHPL/IV/2015

DIBERIKAN KEPADA PEMEGANG IUPHHK-HA

PT SARANA TRI RASA BHAKTI

SK IUPHHK-HA : SK.523/Menhut-II/2009TANGGAL : 9 September 2009LUAS : ± 35.090 HektarLOKASI A. KABUPATEN : MALINAU

B. PROVINSI : KALIMANTAN UTARAALAMAT PERUSAHAAN : Jl. Yos Sudarso No.12 Tarakan, Kalimantan Utara

Telp. (0551) 22281

PENILAIAN KINERJA TELAH DILAKSANAKAN OLEH LEMBAGA PENILAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (LP-PHPL) :

PT EQUALITY INDONESIADINYATAKAN MEMENUHI KRITERIA DAN INDIKATOR PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI:

Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014 jo P.1/VI-BPPHH/2015 tentangStandar dan Pedoman Pelaksanaan Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu, Lampiran 1.1 dan Lampiran 2.1

PT EQUALITY INDONESIA

Jl. Raya Sukaraja No.72, Bogor-16710

Telp : (0251) 7550722; Fax : (0251) 7550724

Website : http://www.equalityindonesia.com

Email : [email protected]

EQI-F084.3.2/20140813

LEMBAGA PENILAI PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARILP-PHPL – 013 – IDN

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 1 dari 13

(1) Identitas LPPHPL :

a. Nama Lembaga : PT EQUALITY INDONESIA

b. Nomor Akreditasi : LPPHPL- 013-IDN

c. Alamat : Jln. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor

d. Nomor Telepon : 0251-7550722

Nomor Fax : 0251-7550324

E-mail : [email protected]

e. Direktur : Agustri Warsono

f. Tim Audit : Ir. Jubaedi Nu’man (Lead Auditor/ Auditor Prasyarat)

Gangga S Permana, S. Hut (Auditor Produksi)

Marlan, S. Hut (Auditor Ekologi)

Taryadi, S.P (Auditor Sosial)

Rifan Sudiyono, S. Hut (Auditor VLK)

g. Tim Pengambil Keputusan :

: Ir. Agustri Warsono (Ketua Tim Pengambil Keputusan)

Amin Muchakim, S.Hut (Anggota PK Bidang Produksi)

Ir.Muchlis Hidayat (Anggota PK Bidang Ekologi)

Wiyono, S.Hut, M.Si (Anggota PK Bidang Sosial)

(2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin : PT SARANA TRI RASA BHAKTI

b. Nomor & Tanggal SK : SK.523/MENHUT-II/2009 Tanggal 9 September 2009

c. Luas dan Lokasi : ± 35.090 Ha di Kabupaten Malinau Provinsi

Kalimantan Utara

d. Alamat kantor : 1. Jl. Yos Sudarso No. 12 Tarakan, Kalimantan Timur

2. Jl. Kebon Sirih no. 67-69 Jakarta Pusat

e. Nomor telepon : (0551) 22281, (021) 39836450

Nomor Fax : (021) 39836451

E-mail :

f. Pengurus :

Dewan Komisaris :

Komisaris Utama : Juanda Lesmana

Komisaris : Soegwanto

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 2 dari 13

Dewan Direktur :

Direktur Utama : Ir. Gogod D Tujuanto

Direktur Keuangan dan Administrasi : Ir. Hairul Kadri

Direktur Pengelolaan Hutan : Max J. Pantaw

Direktur Pengembangan : Wisnu Ardiansyah, S.Hut

(3) Ringkasan Tahapan:

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Koordinasi dengan Instansi

Kehutanan

10 Maret 2015 Koordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi

Kalimantan Utara yang diwakili oleh staf Bidang

Hutan Tanaman

Koordinasi bertujuan untuk menyampaikan rencana

Penilikan penilaian kinerja PHPL di PT Sarana

Trirasa Bhakti (Auditee) dan minta masukan terkait

dengan kinerja Auditee selama ini

Pertemuan Pembukaan 17 Maret 2015 Pertemuan dilaksanakan di Kantor PT STB di Camp

Sei Langen

Perkenalan anggota Tim Audit, menyampaikan

tujuan dan ruang lingkup penilaian,

menyampaikanjadwal/rencana kerja penilaian,

menyampaikan metodologi dan prosedur penilaian,

serta mengkonfirmasikan kepada Auditee tentang

tanggal, waktu, tempat, dan peserta pertemuan

penutupan.

Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan

BAP

Verifikasi Dokumen dan

Observasi Lapangan

17-23 Maret 2015 Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan

dokumen Auditee dan menganalisis menggunakan

kriteria dan indikator pada Lampiran 1 dan Lampiran

2.1 Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha

Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014.

Untuk menguji kebenaran data, Tim Audit

melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik, dan

menganalisis menggunakan kriteria dan indikator

pada Lampiran 1.1 dan Lampiran 2.1Peraturan

Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor

P.14/VI-BPPHH/2014.

Pertemuan Penutupan 22 Maret 2015 Menyampaikan ucapan terima kasih kepada Auditee

atas bantuan dan kerjasamanya selama penilaian.

Menyampaikan Daftar Periksa PHPL.

Memberitahukan temuan observasi dan

ketidaksesuaian.

Membacakan atau memperlihatkan laporan

ringkasan ketidaksesuaian.

Pertemuan Penutupan diakhiri dengan pembuatan

BAP

Koordinasi dengan Instansi

Kehutanan

23 Maret 2015 Koordinasi dengan Dinas Kehutanan Provinsi

Kalimantan Utara yang diwakili oleh staf Bidang

Hutan Tanaman

Koordinasi bertujuan untuk menyampaikan gambar

hasil kegiatan penilikan di PT Sarana Trirasa Bhakti

(Auditee)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 3 dari 13

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

Pengambilan Keputusan 6 April 2014 Rapat Pengambilan Keputusan (PK) menelaah hasil-

hasil dan kesimpulan penilaian yang telah disampaikan

Tim Auditor untuk menjamin bahwa penilaian telah

dilaksanakan secara efektif dan efisien sesuai dengan

Prosedur PT EQUALITY Indonesia serta mengambil

keputusan mengenai predikat kinerja PHPL Auditee.

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator N ilai Ringkasan Justif ikasi

A. Penilaian Kinerja PHPL

1 . Prasyarat

1.1. Kepastian Kawasan

Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

BAIK (80,00%)

Auditee memiliki dokumen legal dan administrasi

tatabatas TBT No, No. 1213 tahun 1997, No. 1311

Tahun 1998, Berita Acara Tata Batas Kawasan Hutan

Produksi Terbatas Hilir S. Bahau– S. Pujungan tahun

1999 lengkap sesuai dengan tingkat realisasi pelaksanaan tatabatas yang telah dilakukan

Realisasi tatabatas (luar) areal kerja Auditee belum

temu gelang, namun auditee telah melakukan upaya

dengan tersedianya dokumen pedoman tatabatas PT

STB Nomor 02/KUH-2/IUPHHK-HA/2015 yang sudah

disyahkan Kementrian Lingkungan Hidup dan

Kehutanan dan bukti lapangan pemeliharaan batas luar walaupun belum dilaporkan ke instansi terkait.

Terdapat pengakuan dari pihak pemerintah dan

masyarakat terhadap eksistensi areal PT STB dan tidak ada konflik batas.

Terdapat perubahan fungsi kawasan sesuai

kepmenhut No. SK 718/Menhut-II/2014 tanggal 29

Agustus 2014 namun revisi RKUPHHK-HA akan

dilaksanakan setelah tatabatas dilaksanakan

mengacu dokumen Rencana Penataan batas Nomor

02/KUH-2/IUPHHK-HA/2015 IUPHHK-HA PT STB yang

telah disyahkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Tidak terdapat penggunaan kawasan di luar sektor

kehutanan di dalam areal kerja Auditee

1.2. Komitmen Pemegang

Izin/Hak Pengelolaan

SEDANG

(77,78%)

Dokumen visi dan misi tersedia, legal dan sesuai

dengan kerangka PHL.

Sosialisasi dilakukan level pemegang izin dan masyarakat setempat serta ada bukti pelaksanaan

Implementasi PHL hanya sebagian yang sesuai dengan visi dan misi PHL.

1.3. Jumlah dan kecukupan

tenaga profesional terlatih dan

tenaga teknis pada seluruh

tingkatan untuk mendukung

pemanfaatan implementasi

penelitian, pendidikan dan

Latihan

SEDANG

(66,67%)

Keberadaan tenaga profesional bidang kehutanan di

lapangan tidak tersedia pada setiap bidang kegiatan

pengelolaan hutan tetapi jumlahnya 64% dari ketentuan yang berlaku

Realisasi peningkatan kompetensi SDM 50% dari rencana sesuai kebutuhan

Dokumen ketenagakerjaan tersedia tetapi tidak

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 4 dari 13

Kriteria/Indikator N ilai Ringkasan Justif ikasi

lengkap.

1.4. Kapasitas dan mekanisme

untuk perencanaan

pelaksanaan pemantauan

periodik, evaluasi dan penyajian

umpan balik mengenai

kemajuan pencapaian

(kegiatan) Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan

SEDANG (75,00%)

Tersedia struktur organisasi dan job description yang

sesuai dengan kerangka PHPL dan telah disahkan oleh Direksi

Perangkat SIM dan tenaga pelaksana ada tetapi tidak maksimal dalam pelaksananya

Organisasi SPI/internal auditor ada, tetapi belum

berjalan dengan efektif untuk mengontrol seluruh tahapan kegiatan.

Terdapat keterlaksanaan sebagian tindak koreksi dan

pencegahan manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi.

1.5. Persetujuan tanpa paksaan

berdasarkan informasi yang

lengkap

BAIK

(80,95%)

Kegiatan RKT yang akan mempengaruhi kepentingan

hak-hak masyarakat setempat telah dikonsultasikan

atas dasar informasi awal yang memadai. Auditee

juga telah diberi izin Melaksanakan Operasional dari

Adat Besar Kec. Pujungan pada tahun 2009 untuk

melaksanakan kegiatan pembalakan kayu, membuat

logpond, Jalan, dll selama tidak bertentangan dengan Peraturan Perundangan yang berlaku

Terdapat persetujuan dalam proses tata batas dari para pihak.

Terdapat persetujuan dalam proses dan pelaksanaan CSR/CD dari sebagian para pihak.

Terdapat persetujuan dalam proses penetapan kawasan lindung dari sebagian para pihak

2. Produksi

2.1. Penataan areal kerja jangka

panjang dalam pengelolaan

hutan lestari

BAIK

(88,89 %)

Terdapat dokumen RKUPHHK yang sudah disetujui

olehpejabat yang berwenang dan disusun berdasarkan

hasil IHMB dan tidak dikenai peringatan terkait

pemenuhan kewajiban RKU namun landscaping areal produksi efektif yang realistis

Penataan areal kerja(blok RKT dan petak sesuai dengan RKUPHHK.

Tanda batas blok dan petak kerja hanya sebagian yang terlihat dengan jelas dilapangan

2.2. Tingkat pemanenan lestari

untuk setiap jenis hasil hutan

kayu utama dan nir kayu pada

setiap tipe ekosistem

SEDANG

(75,00%)

Memiliki data potensi tegakan per tipe ekosistem dari hasil IHMB beserta kelengkapan peta pendukungnya

Hanya memiliki data pengukuran riap tegakan / PUP

untuk sebagian tipe ekosistem yang ada dan belum dianalisis.

Terdapat bukti upaya melakukan analisis data potensi dan riap tegakan selama periode waktu penilaian

2.3. Pelaksanaan penerapan

tahapan sistem silvikultur untuk

menjamin regenerasi hutan

BAIK

(90,48 %)

SOP seluruh tahapan kegiatan sistem silvikultur

tersedia dengan lengkap, dan isinya sesuai dengan pedoman pelaksanaan atau ketentuan teknis.

Terdapat implementasi sebagian SOP tahapan sistem.

Terdapat pohon inti dan pohon yang disisakan (tidak

ditebang) dari jenis-jenis komersial yang tersebar

merata dalam jumlah yang mampu menjamin

terjadinya kelestarian pemanenan hasil pada rotasi ke-2 (≥ 25 batang/Ha).

Terdapat pohon induk jenis komersial yang menjamin

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 5 dari 13

Kriteria/Indikator N ilai Ringkasan Justif ikasi

ketersediaan permudaan tingkat semai dan terdapat

permudaan tingkat tiang dan/atau pancang dari jenis-

jenis komersial yang tersebar merata dalam jumlah

yang mampu menjamin terjadinya kelestarian

pemanenan hasil pada rotasi ke -3 (= 100 batang tiang/Ha.

2.4. Ketersediaan dan

penerapan teknologi tepat guna

untuk pemanfaatan hutan

BAIK

(85.71 %)

Tersedia SOP pemafaatan/pengelolaan hutan ramah

lingkungan untuk seluruh kegiatan pengelolaan hutan, dan isinya sesuai untuk karakteristik kondisi setempat

Terdapat penerapan teknologi ramah lingkungan pada

1-2 tahapan kegiatan pemanenan hasil atau pengelolaan hutan

Tingkat kerusakan tegakan tinggal rata-rata untuk

semua tingkatan permudaan (semai, pancang, tiang, pohon) = 15 %

Faktor Eksploitasi (FE) = 0,63 – 0,69

2.5. Realisasi penebangan

sesuai dengan rencana kerja

penebangan/ pemanenan/

pemanfaatan pada areal

kerjanya

SEDANG

(71.43% )

Terdapat dokumen RKT 2014 dan 2015 secara

lengkap yang disusun berdasarkan RKU dan disahkan secara self approval

Terdapat peta kerja (Peta RKUPHHK dan Peta RKT)

yang menggambarkan areal yang boleh

ditebang/dipanen/dimanfaatkan / ditanam/dipelihara

beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan

lindung yang disahkan self approval namun kesesuaian

antara peta RKT dengan peta RKU tidak sepenuhnya sesuai

Terdapat implementasi peta kerja berupa penandaan

pada sebagian batas blok tebangan/

dipanen/dimanfaatkan/ ditanam/ dipelihara beserta areal yang ditetapkan sebagai kawasan lindung

Realisasi volume tebangan total, kurang dari 70% dari

rencana tebangan tahunan pada lokasi yang sesuai

dengan RKT yang disahkan serta tidak melebihi luas yang direncanakan.

2.6. Tingkat investasi dan

reinvestasi yang memadai dan

memenuhi kebutuhan dalam

pengelolaan hutan,

administrasi, penelitian dan

pengembangan, serta

peningkatan kemampuan

sumber daya manusia

BAIK

(90.48%)

Likuiditas 100- 150%, Solvabilitas 100-150%.

Rentabilitas positif.

Realisasi alokasi dana >80% dari kebutuhan kelola

hutan yang seharusnya berdasarkan laporan

penatausahaan keuangan yang dibuat sesuai dengan

Pedoman Pelaporan Keuangan Pemanfaatan Hutan Produksi (yang telah diaudit oleh akuntan publik)

Alokasi dana untuk seluruh bidang kegiatan kurang proporsional.

Realisasi pendanaan untukkegiatan teknis kehutanan berjalan lancar sesuai dengan tata waktu.

Terealisasi modal untuk kegiatan pembinaan hutan,

perlindungan hutan dan penanaman tanah kosong di areal pemegang izin oleh IUPHHK-HA = 80 %

Realisasi pelaksanaan kegiatan pembinaan hutan (luas dan kualitas tegakan) >80 % dari yang direncanakan.

3. Ekologi

3.1. Keberadaan, kemantapan

dan kondisi kawasan dilindungi

pada setiap tipe hutan

SEDANG

(79,17 %)

Luas total kawasan lindung sesuai dengan kondisi

lapangan dan dokumen AMDAL walaupun rinciannya agak berbeda

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 6 dari 13

Kriteria/Indikator N ilai Ringkasan Justif ikasi

Kawasan lindung yang telah ditata di lapangan mencapai 64 % dari yang seharusnya

Luas kawasan lindung yang berhutan (primer maupun sekunder) lebih dari 95 %

Terdapat pengakuan Kawasan lindung dari sebagian para pihak.

Terdapat laporan pengelolaan yang sesuai dengan ketentuan terhadap sebagian kawasan lindung

3.2. Perlindungan dan

pengamanan hutan

SEDANG

(76,20%)

Tersedia prosedur perlindungan yang mencakup

seluruh jenis gangguan yang ada

Tersedia sarana denganjenis dan fungsi yang sesuai namun jumlahnya kurang memadai

Tersedia SDM perlindungan hutan yang kualifikasinya memadai namun jumlahnya kurang memadai.

Kegiatan perlindungan hutan diimplementasikan

melalui berbagai tindakan tertentu namun belum

mempertimbangkan jenis gangguan dan belum sepenuhnya mengacu pada SOP

3.3. Pengelolaan dan

pemantauan dampak terhadap

tanah dan air akibat

pemanfaatan hutan

SEDANG

(72,73%)

Tersedia prosedur pengelolaan yang mencakup seluruh

dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan

Tersedia sarana pengelolaan dan pemantauan yang

berfungsi dengan baik tetapi jumlahnya kurang memadai

Tersedia personil/SDM pengelolaan dan pemantauan

dampak terhadap tanah dan air tetapi jumlahnya kurang memadai

Tersedia dokumen perencanaan pengelolaan dampak

namun belum diimplementasikan sesuai dengan ketentuan

Tersedia dokumen perencanaan pemantauan dampak

namun belum diimplementasikan sesuai dengan ketentuan

Terdapat indikasi terjadinya dampak terhadap tanah

dan air tetapi ada upaya untuk mengelola dampak sesuai ketentuan

3.4. Identifikasi spesies flora

dan fauna yang dilindungi

dan/atau langka (endangered),

jarang (rare), terancam punah

(threatened) dan endemik

SEDANG

(66.67%)

Tersedia prosedur identifikasi flora dan fauna tetapi

tidak mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau

langka, jarang, terancam punah dan endemic yang terdapat di dalam areal kerja

Terdapat implementasi identifikasi tetapi tidak

mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau

langka, jarang, terancam punah dan endemic yang terdapat di dalam areal kerja

3.5. Pengelolaan flora untuk :

a. Luasan tertentu dari hutan

produksi yang tidak

terganggu, dan bagian yang

tidak rusak.

b. Perlindungan terhadap

species flora dilindungi

dan/atau jarang, langka dan

terancam punah dan

endemic

SEDANG (66.67%)

Tersedia prosedur pengelolaan flora tetapi tidak

mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau

langka, jarang, terancam punah dan endemic yang

terdapat di dalam areal kerja

Terdapat implementasi pengelolaan flora tetapi tidak

mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau

langka, jarang, terancam punah dan endemic yang terdapat di dalam areal kerja

Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian flora

yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 7 dari 13

Kriteria/Indikator N ilai Ringkasan Justif ikasi

punah dan endemic yang terdapat di dalam areal kerja.

3.6. Pengelolaan fauna untuk :

a. Luasan tertentu dari hutan

produksi yang tidak

terganggu, dan bagian yang

tidak rusak.

b. Perlindungan terhadap

species fauna dilindungi

dan/atau jarang, langka dan

terancam punah dan

endemik

SEDANG (66.67%)

Tersedia prosedur pengelolaan fauna tetapi tidak

mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau

langka, jarang, terancam punah dan endemic yang

terdapat di dalam areal kerja

Terdapat implementasi pengelolaan fauna tetapi tidak

mencakup seluruh jenis yang dilindungi dan/atau

langka, jarang, terancam punah dan endemic yang terdapat di dalam areal kerja

Terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian fauna

yang dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemic yang terdapat di dalam areal kerja

4. Sosial

4.1. Kejelasan deliniasi

kawasan operasional

perusahaan/unit manajemen

dengan kawasan masyarakat

hukum adat dan/atau

masyarakat setempat

BAIK

(95,24%)

Auditee telah memiliki dokumen/laporan yang lengkap

tentang pola penguasaan dan pemanfatan SDA/SDH

serta identifikasi hak-hak dasar masyarakat lokal dan rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin

Auditee telah memiliki mekanisme penataan batas

/rekonstruksi batas kawasan secara partisipatif dan konflik batas kawasan yang disepakati para pihak.

Auditee telah memiliki mekanisme mengenai

pengakuan hak- hak dasar masyarakat hukum adat

dan masyarakat setempat dalam perencanaan pemanfataan SDH, yang legal, lengkap dan jelas.

Auditee telah memiliki bukti-bukti tentang luas dan

batas kawasan pemegang izin dengan sebagian

(kawasan yang dimiliki) masyarakat hukum

adat/setempat.

Auditee telah memperoleh persetujuan para pihak atas

luas dan batas areal kerja IUPHHK dan konflik

mengenai batas kawasan dapat dikelola dengan baik.

4.2. Implementasi

tanggungjawab sosial

perusahaan sesuai dengan

peraturan perundangan yang

berlaku

BAIK

(93,33%)

Auditee memiliki dokumen yang lengkap menyangkut

tanggung jawab sosial Pemegang izin sesuai dengan peraturan perundangan yang relevan

Auditee telah memiliki mekanisme yang lengkap &

legal tentang pemenuhan kewajiban sosial pemegang izin terhadap masyarakat

Auditee telah memiliki bukti-bukti pelaksanaan

kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajibannya

terhadap masyarakat dalam mengelola SDH, namun hanya sebagian.

Auditee telah memiliki bukti yang lengkap tentang

realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial terhadap seluruh masyarakat.

Auditee telah memiliki laporan/dokumen yang lengkap

terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin termasuk ganti rugi.

4.3. Ketersediaan mekanisme

dan implementasi distribusi

manfaat yang adil antar para

Pihak

BAIK

(95,24%)

Auditee telah memiliki data dan informasi yang lengkap

& jelas tentang masyarakat hukum adat dan/ atau

masyarakat setempat yang terlibat, tergantung,

terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH.

Auditee memiliki mekanisme mengenai peningkatan

peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat namun

belum lengkap dan jelas.

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 8 dari 13

Kriteria/Indikator N ilai Ringkasan Justif ikasi

Auditee telah memiliki dokumen rencana pemegang

izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan

aktivitas ekonomi masyarakat yang dilakukan melalui program kelola sosial, yang lengkap dan jelas.

Auditee memiliki bukti implementasi sebagian besar

(100%) kegiatan peran serta dan aktivitas ekonomi

masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat

setempat oleh pemegang izin.

Auditee telah memiliki dokumen / laporan mengenai

pelaksanaan distribusi manfaat kepada para pihak

namun belum lengkap & jelas.

4.4. Keberadaan mekanisme

resolusi konflik yang handal

BAIK

(100,00%)

Auditee telah memiliki mekanisme resolusi konflik yang

lengkap dan jelas.

Di areal kerja Auditee terdapat konfik dan auditee

dapat menunjukan peta konflik (peta identifikasi potensi konflik) yang lengkap dan jelas.

Auditee telah memiliki organisasi, sumberdaya

manusia, dan pendanaan yang cukup baik untuk mengelola konflik.

Auditee memililki dokumen/laporan penanganan konflik yang lengkap dan cukup jelas.

4.5. Perlindungan,

pengembangan dan

peningkatan kesejahteraan

tenaga kerja

SEDANG

(75.00%)

Auditee telah merealisasikan seluruh hubungan

industrial dengan seluruh karyawan

Auditee baru sebagian merealisasikan sebagian besar rencana pengembangan kompetensi.

Auditee telah memiliki dokumen standar jenjang karir

berupa SK Direksi, namun baru sebagian yang telah diimplementasikan.

Auditee telah memiliki dokumen tunjangan

kesejahteraan karyawan dan telah diimplementasikan seluruhnya.

B. Verif ikasi Legalitas Kayu

1.1. Areal unit manajemen

hutan terletak di kawasan hutan

produksi

1.1.1. a. Dokumen legal terkait

perizinan usaha (SK IUPHHK).

Memenuhi Auditee memiliki IUPHHK-HA melalui Surat Keputusan

Menteri Kehutanan Nomor : SK. 523/MENHUT-II/2009

tanggal 9 September 2009 seluas ± 35.090 hektar di Propinsi Kalimantan Timur (saat ini Kalimantan Utara).

1.1.1.b. Bukti pemenuhan

kewajiban Iuran Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu.

(IIUPHHK).

Memenuhi Auditee memiliki dokumen SPP IIUPHHK-HA Nomor

S.1098/VI-BIKPHH/ 2009 tanggal 26 Oktober 2009

yang dikeluarkan oleh Dirjen Bina produksi Kehutanan

dengan iuran sebesar: ± 35.090 Ha X 45/20X Rp.

30.000 = Rp. 2.368.575.000,00.

Auditee telah membayar IIUPHHK yang dibuktikan

dengan surat No. S.676/ BIKPHH-1/2010 yang

menunjukkan bahwa auditee telah membayar

kewajibannya sesuai dengan SPP IUPHHK sebesar Rp.

2.368.575.000,00 yang dibayarkan 2 tahap

(pembayaran I sebesar Rp. 593.000.000,00 dan pembayaran II sebesar Rp. 1.775.575.000,00).

1.1.1.c. Penggunaan kawasan Not Di areal Auditee tidak terdapat Penggunaan kawasan

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 9 dari 13

Kriteria/Indikator N ilai Ringkasan Justif ikasi

yang sah di luar kegiatan

IUPHHK (jika ada).

Aplicable yang sah di luar kegiatan IUPHHK-HA sehingga verifier

ini tidak dapat diterapkan (Not applicable).

2.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan memiliki rencana

penebangan pada areal

tebangan yang disahkan oleh

pejabat yang berwenang

2.1.1.a.

Dokumen RKUPHHK/RPKH,

RKT/Bagan Kerja/RTT beserta

lampirannya yang telah

disahkan oleh pejabat yang

berwenang, meliputi :

1) Dokumen RKU PHHK/RPKH

& lampirannya yang disusun

berdasarkan IHMB/risalah

hutan dan dilaksanakan oleh

Ganis PHPL Timber Cruising

dan/atau Canhut.

2) Dokumen RKT/ RTT yang

disusun berdasarkan

RKU/RPKH dan disahkan oleh

pejabat yang berwenang atau

yang disahkan secara self

approval.

3) Peta rencana penataan areal

kerja yang dibuat oleh Ganis

PHPL Canhut.

Memenuhi Dokumen RKUPHHK telah disahkan oleh Menetri

Kehutanan melalui surat Nomor : SK.4/VI-BUHA/2011,

tanggal 10 Januari 2011, tentang Persetujuan

RKUPHHK-HA pada Hutan Produksi Berbasis IHMB

periode Tahun 2010-2019 an. PT. STB Prov. Kaltim.

Dokumen RKT 2014 telah disahkan oleh Direktur

Utama PT STB dengan Nomor 011/DIR-RKT/STB-

JKT/II/2014 tanggal 26 Februari 2014 pada tanggal

26 Februari 2014 berlaku sejak tanggal ditetapkan

s/d 31 Desember 2014.

Dokumen RKT 2015 telah disahkan oleh Direktur

Utama PT STB melalui surat Nomor SK 012/DIR-RKT/

STB-JKT/I/2015 tanggal 5 Januari 2014 tanggal 5

Januari 2015 berlaku sejak tanggal ditetapkan s/d 31

Desember 2015.

2.1.1.b.

Peta areal yang tidak boleh

ditebang pada RKT/Bagan

Kerja dan bukti

implementasinya di lapangan.

Memenuhi Auditee memiliki peta lokasi areal yang tidak boleh

ditebang (kawasan lindung) yang tercantum dalam

RKT 2015.. Peta dibuat oleh GANIS PHPL Perencanaan

Hutan dan telah ditandatangani oleh Direktur Utama

PT STB.

Hasil uji petik menunjukan keberadaan kawasan

lindung terbukti di lapangan.

2.1.1.c

Penandaan lokasi blok

tebangan/blok RKT/petak RTT

yang jelas di peta dan terbukti di

lapangan.

Memenuhi Penandaan lokasi blok RKT dipeta berupa bloking

berwarna merah putih dengan batas pinggir berupa

garis tebal putus-putus berwarna merah.

Hasil uji petik dilapangan menunjukan bahwa Blok

RKT di Peta RKT terbukti di lapangan berupa patok

dan plang RKT sedangkan untuk batas petak berupa

patok warna kuning.

2.2. Adanya Rencana Kerja yang

sah

2.2.1.a Dokumen Rencana

Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil

Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa

dalam proses) dengan lampiran-

lampirannya.

Memenuhi Dokumen RKUPHHK telah disahkan oleh Menetri

Kehutanan melalui surat Nomor : SK.4/VI-BUHA/2011,

tanggal 10 Januari 2011, tentang Persetujuan

RKUPHHK-HA pada Hutan Produksi Berbasis IHMB periode Tahun 2010-2019 an. PT. STB Prov. Kaltim.

2.2.1.b.

Kesesuaian lokasi dan volume

pemanfaatan kayu hutan alam

Not

Applicable

PT STB adalah Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu Dalam Hutan Alam Pada Hutan Produksi, sehingga verifier ini tidak diterapkan. (Not Applicable)

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 10 dari 13

Kriteria/Indikator N ilai Ringkasan Justif ikasi

pada areal penyiapan lahan

yang diizinkan untuk

pembangunan hutan tanaman

industri.

3.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan menjamin bahwa

semua kayu yang diangkut dari

Tempat Penimbunan Kayu (TPK)

hutan ke TPK Antara dan dari

TPK Antara ke industri primer

hasil hutan(IPHH)/pasar

mempunyai identitas fisik dan

dokumen yang sah

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang

ditebang/dipanen atau yang

dipanen/dimanfaatkan telah di–

LHP-kan

Memenuhi Dokumen LHP bulan Maret 2014 sd. Pebruari 2015

dibuat oleh Petugas Pembuat LHP, diperiksa dan

disahkan oleh Pejabat Pengesah LHP (P2LHP).

Uji Petik antara LHP dengan Buku Ukur menunjukan

adanya kesesuaian demikian juga dengan uji petik

antara LHP dengan fisik kayu.

3.1.2. Seluruh kayu yang

diangkut keluar areal izin

dilindungi dengan surat

keterangan sahnya hasil hutan

Memenuhi Kayu yang diangkut dari TPn hutan ke TPK Hutan

dilindungi dengan Bond Trip.

Kayu yang diangkut dari TPK hutan ke TPK Antara

dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan

berupa SKSKB. Dan dari TPK Antara menuju industry

dilindungi dengan dokumen angkutan FAKB.

Hasil uji petik persediaan kayu yang tercantum di

LMKB sesuai dengan dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan terkait.

3.1.3. Pembuktian asal usul

kayu bulat (KB) dari Pemegang

Izin/Hak Pengelolaan

IUPHHKHA/ IUPHHK-

HT/IUPHHK-RE/Pemegang Hak

Pengelolaan

Memenuhi Penandaan bontos kayu yang diterapkan oleh

auditee adalah berupa:

- Label barcode berwarna Biru yang berisikan

informasi kode barcode,

- Label merah yang merupakan label intern

perusahaan yang berisikan informasi No petak, No LHC, diameter, panjang, dan jenis kayu,

- Penandaan menggunakan cat warna putih

yang berisikan informasi nomor produksi.

Sistem yang diterapkan oleh auditee adalah

dengan melakukan penandaan pada bontos kayu

dengan 3 cara penandaan, yaitu dnegan tanda cat warna putih, label barcode dan label inter

perusahaan warna merah.

3.1.4. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan mampu

membuktikan adanya catatan

angkutan kayu ke luar TPK

Memenuhi Auditee menerbitkan SKKSB dan FAKB yang dilengkapi

dengan Daftar Kayu Bulat (DKB). SKKSB dan FAKB

diterbitkan oleh petugas yang ditetapkan oleh Dinas

Pertanian dan Kehutanan Provinsi Kaltara dan

perusahaan.

Sehubungan dengan Auditee yang sudah

mengimplementasikan Sistem Informasi

Penatausahaan Hasil Hutan (SI-PUHH) Online, maka

untuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh Pejabat

Penerbit Surat Keterangan Sahnya Kayu Bulat

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 11 dari 13

Kriteria/Indikator N ilai Ringkasan Justif ikasi

(P2SKSKB) tidak dilakukan.

3.2. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah melunasi

kewajiban pungutan pemerintah

yang terkait dengan kayu

3.2.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan menunjukkan bukti

pelunasan Dana Reboisasi (DR)

dan/atau Provisi Sumberdaya

Hutan (PSDH)

Memenuhi SPP PSDH dan DR telah di terbitkan oleh Pejabat

Penagih dari Dinas Kehutanan Kabupaten Malinau

Provinsi Kalimantan Utara.

Penerbitan SPP PSDH dan DR didasarkan pada LHP

yang disahkan oleh P2LHP. Dari semua kayu yang telah

di-LHP-kan, auditee wajib membayar PSDH dan DR

atas kayu yang diproduksi selama periode Maret 2014

s/d Februari 2015.

Auditee telah membayar tagihan PSDH dan DR yang

dibuktikan dengan bukti setor yang dikeluarkan oleh

Bank Mandiri cabang Tarakan, setoran dibayarkan

kepada Bendaharawan Penerima Setoran Murni

PSDH/DR Bank Mandiri Cabang Jakarta Gedung Pusat

Kehutanan.

Pembayaran tariff PSDH dan DR sesuai dengan tariff

yang berlaku dan dapat dibuktikan dengan bukti

pembayaran dari Bank yang ditunjukkan oleh auditee.

3.3. Pengangkutan dan

perdagangan antar pulau

3.3.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan yang mengirim

kayu bulat antar pulau memiliki

pengakuan sebagai Pedagang

Kayu Antar Pulau Terdaftar

(PKAPT).

Memenuhi Auditee telah memiliki pengakuan sebagai Pedagang

Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT) yang di terbitkan

oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri,

dengan nomor surat pengakuan PKAPT No.

431/UPP/ PKAPT/Perpanjangan-2/5/2013 Tanggal

13 Mei 2013. Nomer PKAPT 17.09.1.01406 masa

berlaku sampai dengan tanggal 11 Mei 2018

3.3.2. Pengangkutan kayu bulat

yang menggunakan kapal harus

kapal yang berbendera

Indonesia dan memiliki izin yang

sah

Memenuhi Auditee dapat menunjukkan dokumen tentang

identitas kapal yaitu berupa Surat Persetujuan Berlayar

atau Port Clearance dengan No. t.

55/KP.V/2165/VIII/2014 dan No. Reg.

PPK.29/2165/VIII/ UPP.TSR-2014 dengan nama Kapal

TB. Sungai Ahan bendera kebangsaan Republik

Indonesia nama Nahkoda Andi Nurdin yang bertolak

dari Tanjung selor dengan tujuan Tarakan pada tanggal

27 Agustus 2014 yang menarik TK. Kaltara Wahana.

3.4.1 Implementasi Tanda V-

Legal

Not

Aplicable

Verifier ini tidak dapat diterapkan pada auditee atau

Not Applicable karena pada saat dilakukan penilaian,

auditee masih belum melakukan penebangan kayu

dalam blok RKT dan saat ini masih melakukan tahap

PWH. Sehingga penerapan tanda V-Legal pada kayu

maupun dokumen belum bisa diterapkan di lapangan

4.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah memiliki

AMDAL/DPPL/UKL dan UPL &

melaksanakan kewajiban yang

dipersyaratkan dalam dokumen

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 12 dari 13

Kriteria/Indikator N ilai Ringkasan Justif ikasi

lingkungan tersebut

4.1.1. Pemegang Izin/Hak

Pengelolaan telah memiliki

dokumen AMDAL/DPPL/UKL-

UPL meliputi ANDAL, RKL dan

RPL yang telah disahkan sesuai

peraturan yang berlaku meliputi

seluruh areal kerjanya

Memenuhi Dokumen AMDAL telah mendapatkan persetujuan

dari Komisi Pusat AMDAL dengan Nomor 1757/DJ/VI/PA/92 tanggal 12 Juni 1992.

4.1.2. Pemegang izin memiliki

laporan pelaksanaan RKL

dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk

mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan

manfaat sosial.

Memenuhi Dokumen RKL dan RPL yang disusun mengacu

pada dokumen AMDAL dan telah disetujui oleh

Komisi Pusat Amdal Dephut No. 36/DJ-VI/AMDAL/95 tanggal 31 Januari 1995 dan

telah dicap basah/stempel oleh Kemenhut.

Laporan RKL dan RPL dilaksanakan oleh Auditee

sesuai dengan rencana dan dampak penting

yang terjadi di lapangan dan dilaporkan kepada BLH Prov. Kaltara setiap 3 bulan sekali. Bukti

pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan

dampak penting Auditee dituangkan dalam dokumen triwulan.

Hasil pmemeriksaan dokumen auditee dapat

menunjukkan laporan triwulan I, Ii, III dan IV selama Tahun 2014 yang telah dilaporkan ke

BLH yang dibuktikan dengan adanya tanda terima dari BLH

5.1. Pemenuhan ketentuan

Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3)

5.1.1. Prosedur dan

Implementasi K3

Memenuhi Auditee mempunyai pedoman dan prosedur K3

dengan No. Dokumen STB/PL/447.02 tanggal terbit

15 Mei 2012. Dokumen telah direvisi dengan No.

Terbit/revisi A/1 tanggal revisi 29 September 2014

dan didistribusikan pada tanggal 06 Maret 2014.

Personel yang bertanggung jawab tentang K3 adalah

Ir Prikles Pangaribuan yang ditunjuk berdasarkan SK

Direksi No. 021/SK-DIR/PH/STB -TJS/II/2015 tanggal

10 Februari 2015. Adapun uraian tugas dan tanggung jawab P2K3 dicantumkan dalam SOP K3.

Auditee memiliki peralatan K3 sesuai ketentuan dan

berdasarkan observasi lapangan peralatan dalam kondisi baik.

Auditee secara konsisten membuat catatan

kecelakaan kerja meskipun tidak ada kejadian

kecelakaan kerja (NIHIL). Auditee juga membuat dan

merealisasi program K3 untuk menekan kecelakaan kerja.

5.2. Pemenuhan hak-hak

tenaga kerja

5.2.1. Kebebasan berserikat

bagi pekerja

Memenuhi Terdapat surat pernyataan tertulis dari auditee

mengenai kebebasaan berserikat berdasarkan surat

keputusan Direksi Nomor 048/SK-DIR/STB-

JKT/XII/2010. pada tanggal 27 Desember 2010

EQI-F102.1.0/20120126 Halaman 13 dari 13

Kriteria/Indikator N ilai Ringkasan Justif ikasi

tentang Pembentukan dan Menjadi Anggota Serikat Pekerja/Buruh PT STB atau kebebasan berserikat.

5.2.2. Adanya Kesepakatan

Kerja Bersama (KKB) atau

Peraturan Perusahaan (PP)

Memenuhi PP periode 2014-2016 disahkan berdasarkan SK

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Kalimantan Utara No. 32/DSTKT/ SK/X/2014

tanggal 9 Oktober 2014 tentang Pengesahan

peraturan perusahaan masa berlaku sejak tanggal 06

Oktober 2014 s.d. 05 September 2016. SK ini

disampaikan oleh Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Provinsi Kalimantan Utara kepada PT

KPP Group melalui surat No. 560/288/DSTKT-PP/X/2014 tanggal 13 Oktober 2014.

5.2.3. Perusahaan tidak

mempekerjakan anak di bawah

umur

Memenuhi Terdapat tenaga kerja yang masih dibawah umur atau

dibawah usia 18 tahun, namun terdapat pernyataan

dari karyawan yang bersangkutan dan surat

pernyataan dari orangtua serta surat keterangan dari

Kepala Desa bahwa tenaga kerja yang bersangkutan

benar-benar membutuhkan pekerjaan untuk

mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Hasil verifikasi dokumen terdapat 5 karyawan dibawah umur namun telah memenuhi ketentuan.