lampiran new ego
DESCRIPTION
Lampiran New EgoTRANSCRIPT
Lampiran 1
Jadwal Penelitian
Kegiatan Bulan ke- Tahun 2014-2015
11 12 1 2 3 4 5 6 7 8
1. Penyusunan proposal X
2. Ujian proposal X
3. Perbaikan proposal X
4. Pengumpulan data X
5. Pengelolaan data X X
6. Penyusunan laporan akhir
X
7. Ujian Sidang Akhir (UAP)
X
Lampiran 2
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI SUBYEK PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak / Ibu
Calon subyek penelitian
Di Ruang Unit Stroke RS Tk. II dr. Soepraoen Malang
Sebagai syarat tugas akhir mahasiswa Prodi Keperawatan RS. dr.
Soepraoen saya akan melakukan penelitian dengan judul “Gambaran perilaku
perawat terhadap SPO pemasangan infuse untuk mencegah flebitis di Ruang
Unit Stroke RS Tk. II dr. Soepraoen Malang”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menggambarkan perilaku perawat terhadap SPO pemasangan infus untuk
mencegah flebitis di Ruang Unit Stroke RS TK II dr. Soepraoen Malang.
Untuk keperluan tersebut saya mohon kesediaan bapak/ibu/saudara
untuk menjadi subyek dalam penelitian ini. Selanjutnya kami mohon
bapak/ibu/saudara untuk memberikan informasi dengan kejujuran dan apa
adanya. Jawaban bapak/ibu/saudara dijamin kerahasiaannya.
Demikian atas bantuan dan partisipasinya disampaikan terima kasih.
Malang, 2015
Peneliti
Lampiran 3
SURAT PERSETUJUAN MENJADI SUBYEK PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama (inisial) :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
Setelah mendapatkan keterangan secukupnya tentang penelitian
yang berjudul “Gambaran perilaku perawat terhadap SPO pemasangan
infuse untuk mencegah flebitis di Ruang Unit Stroke RS Tk. II dr.
Soepraoen Malang” saya menyatakan (Bersedia / Tidak Bersedia)* untuk
menjadi responden dalam pelaksanaan penelitian
Peneliti
(EGO PRANATA)
Malang, 2015
Responden
( __________________ )
Keterangan :
*) Coret yang tidak perlu
(SPO) STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
Pemasangan Infus RS TK II dr.Soepraoen Malang
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PEMASANGAN INFUS
Pengertian Serangkaian tindakan melukai jaringan kulit dengan menggunakan jarum infus bertujuan untuk tindakan terapi
Tujuan 1. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit2. Memasukkan obat sesuai program terapi3. Memberi nutrisi parenteral4. Memberikan akses intra vena
Kebijakan
Prosedur
1. Menggunakan teknik steril2. Alat infus digunakan secara disposable3. Perlu diperhatikan tanggal kadaluarsa cairan maupun obat
yang akan dimasukkan .
URAIAN TINDAKAN
YA TIDAK
A. Persiapan Alat :
1. Sarung tangan2. Standar infus3. Cairan yang akan diberikan4. Abocath5. Infus set6. Kapas steril / lidi waten steril7. Alkohol 70 % dalam botol
spray 8. Povidone Iodine (Betadine)
dalam botol spray 9. Kassa steril10.Gunting plester11.Plester12.Pengalas13.Bengkok14.Tourniquet
B. Persiapan Pasien dan Lingkungan
1. Perawat telah melakukan pengkajian dan mengetahui masalah pasien.
2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan.
3. Berikan klien posisi supinasi atau semifowler dengan lengan diluruskan.
C. Pelaksanaan
1. Cuci tangan.2. Cek cairan infus yang
digunakan dengan menggunakan prinsip 6 benar medikasi, warna, kejernihan, dan tanggal kadaluarsa.
3. Buka set infus.4. Pasang roller klem selang
infus 2-4 cm dibawah ruang udara, roller klem dialam keadaan off.
5. Buka segel botol cairan infus6. Masukkan ujung set infus
kedalam botol cairan infus tanpa harus menyentuh area steril.
7. Isi ruang udara dengan cara memijit ruang udara sehingga terisi 1/3 sampai ½ bagian.
8. Buka roller klem dan alirkan cairan infus sampai dari ujung selang ke bengkok.
9. Periksa adanya udara disepanjang selang.
10.Pasang kembali roller klem dalam posisi off.
11.Tutup ujung selang dengan penutupnya atau dengan menggunakan jarum + penutup spuit lalu taruh di bak spuit .
12.Menentukan vena yang akan ditusuk.
13.Pasang pengalas.14.Pasang tourniquet.15.Minta klien untuk
mengepalkan tangannya.16.Gunakan sarung tangan steril.17.Pilih vena yang akan
ditusukan (utamakan dari arah distal).
18.Desinfektan area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm dengan menggunakan kapas betadine dilanjutkan dengan kapas alkohol dari arah dalam kearah luar (gerakan sirkular). Jangan menyentuh area yang telah dibersihkan.
19.Tarik kulit kearah distal berlawanan dengan arah penusukkan agar vena semakin terlihat dan tidak berubah posisi. Jangan menyentuh area steril. Menusuk jarum infus/abocath pada vena yang telah ditentukan dengan sudut 20-30 derajat.
20.Jika terlihat darah masuk kedalam kateter abocath maka mengindikasikan posisi kateter abocath sudah masuk ke dalam pembuluh darah vena.
21.Tarik jarum abocath perlahan dan stabilisasi kateter
abocath dengan satu tangan.’22.Masukkan kateter abocath
lebih dalam mengikuti arah pembuluh darah. Hati-hati terhadap tindakan ini karena dapat menyebabkan edema jika pembuluh darah pecah.
23.Lepaskan tourniquet.24.Setelah jarum infus bagian
dalam dikeluarkan, tahan bagian atas vena dengan menekan menggunakan ibu jari tangan agar darah tidak keluar dan hubungkan bagian infus dengan selang infus.
25.Pasang roller klem dalam posisi “on” sehingga cairan infus dapat mengalir melalui slang infus ke arah pembuluh darah. Tetesan cairan infus hanya sebagian maintenance saja.
26.Fiksasi bagian badan kateter abocath dengan plester.
27.Tambahkan fiksasi diatas badan kateter abocath.
28. Berikan desinfektan di area penusukan.
29.Pasang kassa steril diarea penusukan.
30.Fiksasi kembali area penusukan di atas kassa yang dipasang.
31.Fiksasi juga selang infus.32. Atur tetesan infus sesuai
kolaborasi dokter.33.Tulis tanggal dan waktu
pemasangan infus di plester penutup kassa infus.
34.Rapikan pasien dan alat.35.Lepaskan sarung tangan.36.Cuci tangan.
.
D. Evaluasi
1. Tidak terjadi bengkak.2. Tetesan infus lancar
E. Dokumentasi
1. Respon pasien setelah dilakukan tindakan.
2. Jenis cairan, macam obat yang dimasukkan.Waktu pemasangan.
,