lampiran: latihan kerja/tugas · web viewdalam masalah ini kep, sek secara kontinyu mengadakan...

29
MEMBERDAYAKAN GURU BK Kasus: Terdapat Guru BK yang memiiki perilaku bermasalah terutama berkenaan dengan a. Bekerja tanpa program b. Penanganan permasalahan siswa yang tidak efektif. Tugas : Bagaimana mekanisme penanganan di atas dalam upaya meningkatkan keberdayaan peran BK Langkah penanganan : diadakan supervisi yang merupakan suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan guru Kimball Wiles (1961): “Supervisi adalah bantuan dalam perkembangan dari belajar mengajar yang baik”. Dalam hal ini Kepala sekolah dapat berperan memberi bantuan untuk memecahkan permasalahan guru . Memberikan motivasi untuk penyusunan program konseling . Secara preodik kpala sekolah memeriksa program yang disusun oleh guru BK , dengan cara yang tidak membebani guru.

Upload: vuongkhanh

Post on 02-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

MEMBERDAYAKAN GURU BK

Kasus:

Terdapat Guru BK yang memiiki perilaku bermasalah terutama berkenaan

dengan

a. Bekerja tanpa program

b. Penanganan permasalahan siswa yang tidak efektif.

Tugas :Bagaimana mekanisme penanganan di atas dalam upaya meningkatkan

keberdayaan peran BK

Langkah penanganan : diadakan supervisi yang merupakan suatu teknik

pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara

bersama-sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan guru

Kimball Wiles (1961): “Supervisi adalah bantuan dalam perkembangan dari

belajar mengajar yang baik”. Dalam hal ini Kepala sekolah dapat berperan

memberi bantuan untuk memecahkan permasalahan guru . Memberikan

motivasi untuk penyusunan program konseling . Secara preodik kpala sekolah

memeriksa program yang disusun oleh guru BK , dengan cara yang tidak

membebani guru.

Supervisi yang dilakukan adalah supervisi klinis dan supervisi kolegial .

Spervisi klinis dilakukan oleh kepala sekolah , sedangkan supervisi kolegial

dilakukan oleh teman teman guru yang ikut membantu memecahkan

permasalahan dengan tetap berpedoman pada prinsip supervisi .

a. Ilmiah (scientific) berarti:

Sistematis, berarti dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinyu.

Dalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada

Page 2: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

yang ilmiah.

b) Demokratis

Menjunjung tinggi asas musyawarah. Memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat

serta sanggup menerima pendapat orang lain. Kep. Sek selalu menganggap

Guru BK yang bermasalah secara kekeluargaan, dengan rasa kasih sayang .

c) Kooperatif

Maksudnya seluruh staf sekolah dapat bekerja bersama, mengembangkan

usaha bersama dalam “menciptakan” situasi yang lebih baik. Bantuan

terhadap guru BK yang bermasalah juga bekerja sama dengan guru yang lain

dengan tanpa menyinggung perasaannya .

d) Konstruktif dan kreatif

Membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana

di mana tiap orang merasa aman dan dapat mengembangkan potensi-

potensinya. Guru BK yang bermasalah tetap diupayakan aktif secara aman ,

tidak harus merasa tertekan , tetapi tetap aktif menyusun program BK.

1. Mengidentifikasi penyebab masalah2.

oleh H. Burton dan Leo J. Bruckner (1955).Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Kimball Wiles (1961): “Supervisi adalah bantuan dalam perkembangan dari belajar mengajar yang baik”.

Page 3: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

Kimball Wiles (1961) mengatakan bahwa fungsi dasar supervisi ialah memperbaiki situasi belajar mengajar. Telah diuraikan beberapa definisi tentang supervisi pendidikan dengan tinjauan yang berbeda-beda.Ada yang meninjau:a) Supervisi pendidikan sebagai program yang berencana (Adams

dan Dickey).b) Supervisi pendidikan sebagai usaha memimpin guru-guru

dalam jabatan mengajar (Good Carter).c) Supervisi sebagai program in-service education (Alexander dan

Saylor).d) Boardman melihat supervisi sebagai upaya agar sanggup

berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi.e) Mc. Nerney melihat sebagai suatu proses penilaian terus-

menerus menuju pencapaian tujuan pendidikan.f) Burton meninjau usaha supervisi sebagai usaha bersama untuk

mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan belajar murid-murid.

g) Kimbal Wiles beranggapan bahwa faktor manusia yang memiliki kecakapan (skill) sangat penting untuk menciptakan suasana belajar dan mengajar yang lebih baik.

.

2. Tujuan Supervisi PendidikanTujuan supervisi pendidikan ialah memperkembangkan situasi

belajar dan mengajar yang lebih baik. Usaha ke arah perbaikan belajar dan mengajar ditujukan kepada pencapaian tujuan akhir dari pendidikan yaitu pembentukan pribadi anak secara maksimal.Kalau faktof-faktor obyektif dalam situasi belajar di sekolah dianalisis, mak kita akan melihat banyak sekali variabel yang turut menentukan proses belajar mengajar.Usaha memperbaiki variabel-variabel itu ialah dengan jalan membantu guru-guru agar mereka mampu memecahkan persoalan-persoalan yang mereka hadapi. Secara operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan konkrit dari supervisi pendidikan:a) Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.b) Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid-

murid.c) Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber

pengalaman belajar.d) Membantu guru dalam menggunakan metode-metode dan alat-

alat pelajaran modern.e) Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid-

murid.

Page 4: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

f) Membantu guru dalam hal menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu sendiri.

g) membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.

h) Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang diperolehnya.

i) Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-sumber masyarakat dan seterusnya.

j) Membantu guru agar waktu dan tenaga tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolahnya.

3. Fungsi Supervisi PendidikanAda bermacam-macam tanggapan tentang fungsi supervisi

sesuai dengan definisi yang telah dikemukakan, namun ada suatu general agreement bahwa peranan utama dari supervisi adalah ditujukan kepada “perbaikan pengajaran”. Franseth Jane, berkeyakinan bahwa supervisi akan dapat memberi bantuan terhadap program pendidikan melalui bermacam-macam cara sehingga kualitas kehidupan akan diperbaiki. Sebagaimana Franseth Jane, demikian juga Ayer, Fred E. menganggap fungsi supervisi untuk memelihara program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga ada perbaikan.

Sebagaimana .H. Burton dan Leo J. Bruckner (1955) menjelaskan bahwa fungsi utama dari supervisi modern ialah menilai dan memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi hal belajar, maka Kimball Wiles (1961) lebih tegas lagi mengatakan bahwa fungsi dasar dari supervisi ialah memperbaiki situasi belajar anak-anak.

Makin jauh pembahasan tentang supervisi makin nampak a) Mengkoordinasi semua usaha sekolah.

Perkembangan sekolah makin bertambah luas, usaha-usaha sekolah makin menyebar; perlu ada koordinasi yang baik terhadap semua usaha sekolah.Yang dimaksud dengan usaha-usaha sekolah misalnya:(1) Usaha tiap guru

Ada beberapa guru yang mengajar suatu mata pelajaran yang sama dan tiap guru ingin mengemukakan ide dan caranya ke arah perbaikan pengajaran. Usaha-usaha perseorangan itu perlu dikoordinasikan

(2) Usaha-usaha pertumbuhan jabatanTiap guru ingin tumbuh dalam jabatannya (professional growth) melalui in-service training, extension course, workshop bagi guru-guru, semua usaha itu dapat lancar bila dikoordinasikan secara baik.

b) Memperlengkapi kepemimpinan sekolah.

Page 5: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

Kepemimpinan (leadership) dipandang sebagai suatu ketrampilan (skill). Ketrampilan memerlukan latihan. jadi fungsi supervisi yaitu melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki ketrampilan dalam kepemimpinan sekolah.

c) Memperluas pengalaman guru-guru.Seorang pemimpin dapat berfungsi sebagai pemimpin

pendidikan, bilamana ia dapat membantu memberi pengalaman-pengalaman baru kepada anggota-anggota staff sekolah, sehingga selalu anggota staff makin hari makin bertambah pengalaman dalam hal belajarnya.

d) Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.Perlunya usaha-usaha kreatif bersumber pada pandangan

tentang manusia; ada yang beranggapan bahwa pada manusia selalu ada dorongan untuk “mencipta” dan bertanggungjawab atas segala hasil yang diperolehnya. Demikian juga halnya dengan seorang supervisor wajib bertanya pada dirinya bahwa ia dapat membantu, mendorong, mengembangkan kreatifitas anak-anak, atau orang yang dipimpinnya dan ia sendiri.

e) Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.Perubahan membutuhkan kemungkinan baru dan untuk

mencapai kemajuan lebih lanjut, perlu ada penilaian yang efektif. Penilaian terhadap setiap usaha misalnya, memiliki bahan-bahan pengajaran, buku-buku pengajaran, perpustakaan, cara mengajar, kemajuan murid-muridnya harus bersifat menyeluruh dan kontinyu. Juga penilaian terhadap seluruh program sekolah.

f) Menganalisis situasi belajar dan mengajar.Banyak faktor yang termasuk dalam relasi guru dan murid

(tujuan, alat, lingkungan guru, murid, dan lain-lain). Memperbaiki situasi belajar mengajar berarti memperbaiki semua faktor yang disebut di atas.

Fungsi supervisi yaitu menganalisis faktor-faktor tersebut di atas. Penganalisisan itu membantu memberi pengalaman baru dalam menyusun dan merencanakan langkah-langkah baru pula.

g) Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staff.Pada setiap guru selalu ada potensi dan dorongan untuk

berkembang. Kebanyakan potensi-potensi ini tidak dapat direalisir karena banyak faktor yang mengahalanginya, baik faktor obyektif maupun faktor subyektif. Untuk bertumbuh dalam jabatan, diperlukan kondisi-kondisi obyektif yang memungkinkan pertumbuhan itu.

h) Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.

Dasar mengintegrasikan tujuan dan kemampuan seseorang teletak dan berakar dalam aspek psikologis dari sifat manusia.

Page 6: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

Untuk mencapai suatu tujuan kita harus mengukur/menyadari dahulu kemampuan yang ada pada kita, apakah dengan kemampuan yang ada, tujuan yang dikejar dapat dicapai.

4. Prinsip Supervisi PendidikanSeorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai

supervisor dalam melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi sebagai berikut:a) Ilmiah (scientific) berarti:

(1) Sistematis, berarti dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinyu.

(2) Obyektif artinya data yang didapat berdasarkan pada observasi nyata, bukan tafsiran pribadi.

(3) Menggunakan alat (instrument) yang dapat memberi informasi sebagai umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar-mengajar.

b) DemokratisMenjunjung tinggi asas musyawarah. Memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat serta sanggup menerima pendapat orang lain.

c) KooperatifMaksudnya seluruh staf sekolah dapat bekerja bersama, mengembangkan usaha bersama dalam “menciptakan” situasi belajar mengajar yang lebih baik.

d) Konstruktif dan kreatifMembina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif menciptakan suasana di mana tiap orang merasa aman dan dapat mengembangkan potensi-potensinya.

Bila prinsip-prinsip di atas diterima, maka perlu diubah sikap para pemimpin pendidikan yang hanya memaksa bawahannya, menakut-nakuti dan melumpuhkan kreatifitas dari anggota staf. Sikap korektif harus diganti dengan sikap kreatif yaitu sikap yang menciptakan situasi dan relasi dimana orang merasa aman dan tenang untuk mengembangkan kreatifitasnya.

5. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan1) Teknik yang bersifat individual

Teknik supervisi pendidikan yang bersifat individual antara lain kunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas, dan menilai diri sendiri.a) Perkunjungan ke kelas (classroom visitation)

(1) PengertianPembina atau kepala sekolah datang ke kelas dimana guru sedang mengajar. Ia mengadakan peninjauan terhadap suasana belajar di kelas itu. Perkunjungan ini disebut kunjungan kelas.

Page 7: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

(2) TujuanTujuan kunjungan kelas ialah menolong guru-guru dalam hal pemecahan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Dalam kunjungan kelas yang diutamakan ialah mempelajari sifat dan kualitas cara belajar anak dan bagaimana guru membimbing murid-muridnya.

(3) FungsiKunjungan kelas berfungsi sebagai alat untuk memajukan cara mengajar dan cara belajar dan mengajar yang baru. Perkunjungan juga membantu pertumbuhan profesional baik guru maupun supervisor karena memberi kesempatan untuk meneliti prinsip dan hal belajar mengajar itu sendiri.

(4) Jenis kunjungan kelas(a) Kunjungan tanpa diberitahukan sebelumnya

(unannounced visitation)(b) Kujungan dengan memberitahukan(c) Kunjungan atas dasar undangan guru (visits upon

invitation)Persiapan dan Perencanaan Kelas(1) Persiapan Kunjungan

Persiapan ini terutama dari pihak orang yang akan mengadakan kunjungan (supervisor). Persiapan ini meliputi persiapan mental dan segala alat perlengkapan dengan digunakan untuk kunjungan tersebut.

(2) Hal-hal yang perlu diketahui sebelum kunjungan(a) Hal-hal yang menyangkut keadaan guru, misalnya:

pribadinya, pengetahuannya, keadaan fisik dan mental, serta status sosial, dan lain-lain.

(b) Situasi lingkungan sekitar sekolah yang turut memberi pengaruh.

(c) Keadaan pendidikan dan lingkungan anak-anak di rumah.

(d) Cara-cara menggunakan alat-alat pelajaran.(e) Informasi tentang problema yang dihadapi guru-guru.

Perencanaan tujuan:(a) Mula-mula supervisor menganalisis tugas dan jabatan

guru yang bersangkutan.(b) Menentukan secara jelas kondisi belajar dan mengajar

yang diinginkan.(c) Merumuskan secara jelas tujuan yang akan dicapai

melalui kunjungan kelas itu.Setelah supervisor berada di dalam kelas, maka tugas utama yang dilakukan ialah mengobservasi kelas itu. Yang dimaksud dengan mengobservasi terhadap situasi dimana terdapat hubungan belajar antara guru dan

Page 8: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

murid, guru dengan bahan pelajaran, murid dengan alat-alat pelajaran. Biasanya dalam kunjungan dilakukan observasi kelas.

b) Observasi Kelas (Classroom Observation)Dalam melaksanakan kunjungan, supervisor mengadakan observasi, maksudnya meneliti suasana kelas selama pelajaran berlangsung.(1) Jenis observasi:

(a) Observasi langsung (directed observation)Seorang guru yang sedang mengajar diobservasi langsung oleh supervisor. Ia berada di antara dan bersama-sama dalam kelas.

(b) Observasi tidak langsung (indirect observation)Orang yang mengobservasi dibatasi oleh ruang kaca dimana murid-murid tidak mengetahuinya.

(2) Tujuan observasi:Untuk memperoleh data yang seobyektif mungkin sehingga bahan yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisis kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru-guru dalam usaha memperbaiki hal belajar mengajar.(a) Bagi murid sendiri data yang dianalisis akan dapat

membantu untuk merubah cara-cara mengajar ke arah yang lebih baik.

(b) Bagi murid-murid sudah tentu akan dapat menimbulkan pengaruh positif terhadap kemajuan belajar mereka.

(3) Syarat-syarat untuk memperoleh data dalam observasiHal ini tergantung dari sikap dan cara si pengamat itu sendiri sewaktu mengadakan observasi antara lain:(a) Menciptakan suasana yang wajar (cara masuk kelas),

mengambil tempat di dalam kelas yang tidak menjadi pusat perhatian anak-anak, tidak mencampuri guru yang sedang mengajar, sikap waktu mencatat tidak akan menimbulkan prasangka dari pihak guru.

(b) Harus dapat membedakan mana yang penting untuk dicatat dan mana yang kurang penting.

(c) Bukan melihat kelemahan, melainkan melihat bagaimana memperbaikinya.

(d) Harus diperhatikan kegiatan atau reaksi murid-murid tentang proses belajar.

(4) Kriteria yang dipakai dalam observasiSegala sesuatu yang dikumpulkan dan dicatat haruslah:(a) Bersifat obyektif, bahwa segala sesuatu yang dicatat

adalah data yang sebenarnya tanpa ada pengaruh unsur subyektif dari supervisor.

(b) Apa yang dicatat harus dapat kena sasaran seperti apa yang dimaksud, sehingga data valid.

Page 9: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

(c) Oleh karena itu pencatatan yang tidak tepat, maka data yang diperoleh dengan sendirinya tidak dapat dipercaya. Padahal data yang diperoleh haruslah data yang dapat dipercaya. Dalam observasi kelas sebaiknya hanya mencatat apa yang dilihat, bukan apa yang dipikirkannya.

2) Teknik yang bersifat kelompok a) Diskusi antar pengawas atau pengawas dengan guru/kepala

sekolahUntuk mengadakan diskusi lebih dahulu harus ada sesuatu

yang akan didiskusikan. Bahan diskusi itu biasanya kita sebut dengan istilah masalah.

Masalah yang didiskusikan dapat datang dari pengawas tetapi dapat juga datang dari kepala sekolah dan atau guru. Kalau datangnya dari pengawas, biasanya diperoleh setelah mempelajari data atau informasi yang ia terima. Kalau masalah itu datangnya dari kepala sekolah atau guru tentu diperoleh dari pengalaman mereka sehari-hari.

b) Rapat kerja, lokakarya dan karyawisataDalam arti sempit rapat kerja ini dapat juga berarti Rapat

Guru. Rapat guru biasanya diadakan beberapa kali dalam setahun, misalnya pada awal tahun ajaran baru, pada waktu pemberian rapor semester 1 dan 2, pada kenaikan kelas, pada waktu mempersiapkan UAS dan UAN, pada waktu pelulusan peserta UAN.

Rapat guru yang baik harus dipersiapkan dengan baik pula. Sebagai kepala sekolah rapat guru dapat digunakannya sebagai salah satu teknik supervisi terhadap guru-guru.

Lokakarya, sejenis rapat juga pesertanya tidak hanya dari satu sekolah saja. Pesertanya bisa dari wilayah seorang penilik SD, dapat juga wilayah kecamatan. Oleh karena pesertanya dari satu kecamatan atau lebih, maka pengorganisasiannya harus rapi. Kepanitiaan biasanya terdiri dari dua bagian yaitu: Panitia Pengarah dan Panitia Penyelenggara. Panitia Pengarah bertugas mengarahkan isi materi yang akan dibahas, sedangkan Panitia Penyelenggara bertugas melayani peserta dalam hal: akomodasi, makanan, peralatan. dan sebagainya. Rapat-rapat dalam lokakarya dibagi dalam: rapat pleno dan rapat seksi. Pada akhir dari lokakarya diadakan pleno lagi sebagai penyepakatan.

Karyawisata, dapat pula digunakan sebagai teknik supervisi. Berbeda dengan darmawisata, karyawisata mengadakan perjalanan keluar dengan tujuan untuk belajar. Oleh karena akan keluar di sini perlu pula ada pengorganisasian yang baik. Pada kesempatan inilah antara lain kepala sekolah dapat melaksanakan supervisinya.

c) Penataran

Page 10: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

Penataran adalah salah satu usaha untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan maupun sikap guru. Penataran adalah suatu kegiatan kelompok yang direncanakan dengan sebaik-baiknya.

d) PerpustakaanPembinaan pengetahuan guru maupun kepala sekolah, tidak

terbatas pada petugas-petugas khusus seperti pengawas dan kepala sekolah tetapi dapat juga melalui buku-buku. Oleh karena guru belum dapat membeli buku bagi mereka sendiri, sebaiknya sekolah menyediakan perpustakaan sekolah yang memadai. Perpustakaan sekolah tidak saja memuat buku buku untuk siswa tetapi juga untuk guru. Bahkan bukan saja buku, tetapi juga majalah-majalah pendidikan, buletin-buletin, brosur-brosur, dan sebagainya.

e) Pertemuan dengan penyelenggara sekolahPenyelenggara sekolah, misalnya pengurus Yayasan

mempunyai peranan dalam meningkatkan pelayanan guru, misalnya dengan menyediakan perpustakaan sekolah yang memadai. Pertemuan pengawas dengan penyelenggara sekolah terutama untuk mendorong mereka membina sekolahnya dengan sebaik-baiknya.

f) Penelitian sederhanaSalah satu cara untuk membina guru dalam profesinya ialah

dengan mengadakan penelitian sederhana. Dengan mengadakan penelitian sederhana, guru dituntut untuk lebih sis ematis dalam bekerja, lebih tekun, lebih bersifat terbuka dan sebagainya.

Dalam melaksanakan penelitian tidak usah yang muluk-muluk, ambil saja misalnya: “Mana yang lebih berhasil menggunakan metode ceramah atau metode diskusi? Hal ini dapat diteliti di dalam kelas. Salah satu contoh lembar observasi yang dapat dipakai dalam penelitian sederhana tentang pembelajaran adalah sebagai berikut:

Page 11: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

Tabel 1:

Lembaran Observasi

No. Aspek-aspek yang diobservasi A B C D E

1. Merumuskan tujuan pelayanan/tujuan pelayanan secara operasional

v

2. Kegiatan belajar murid v

3. Kreativitas murid dalam memecahkan masalah

v

4. Cara mengorganisasikan kegiatan belajar mengajar (metode mengajar)

v

5. Penggunaan alat-alat pelayanan (media pelayanan)

v

6. Penggunaan test:a. Subyektifb. Obyektif

v

7. Pelayaan terhadap murid yang mengalami kesulitan belajar

Rata-rata Jumlah

Tanggal ……………………Yang diamati, Yang mengamati,

(…………………) (…………………)

Page 12: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

Tabel 2:

Activity Checklist Tentang Proses Belajar Mengajar

ya tidakA. Proses mengajar pada umumnya1. Merumuskan tujuan pengajaran sarana operasional v2. Berusaha untuk memenuhi kebutuhan nyata murid v3. Membimbing murid di dalam cara mengemukakan

pendapatv

4. Menolong murid di dalam mengadakan hubungan dan mengubah pengalaman belajar terhadap pengalaman baru dalam tiap mata pelajaran

v

5. Membantu murid dalam mengumpulkan dasar mengorganisasikan materi pelajaran dalam hal belajarnya

v

6. Membantu murid dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh

v

7. Menilai hasil murid v

B. Ketrampilan-ketrampilan khusus dalam mengajar1. Menaruh perhatian pada kebutuhan dan masalah-

masalah pribadi dari muridv

2. Trampil menyeleksi materi pelajaran yang disajikan v3. Trampil dalam mengkomunikasikan pengalaman-

pengalaman belajar muridv

4. Trampil dalam mengajukan pertanyaan v5. Trampil dan menerapkan prosedur dan teknik-teknik

mengajarv

6. Trampil dan menyusun rencana belajar mengajar secara sistematis

v

C. Suasana kelas1. Selalu memelihara disiplin kelas v2. Mempercayakan suatu tanggungjawab kepada murid v3. Memperhatikan keluhan dan usul murid v4. Selalu mengusahakan pembentukan kebiasaan

diantara muridv

5. Mengharga partisipasi murid dalam belajar v6. Menciptakan suasana kelas yang tertib v7. Selalu memelihara lingkungan fisik v

Tujuannya:a. Untuk melihat sampai berapa jauh aktivitas guru maupun murid

dalam proses belajar mengajar. b. Untuk melihat pada bagian-bagian manakah aktifitas guru

Page 13: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

6. Pengawas SD sebagai Supervisor PendidikanPengawas SD sebagai supervisor dibebani peran dan tanggungjawab

memantau, membina, dan memperbaiki proses belajar-mengajar di kelas atau di sekolah. Tanggungjawab ini dalam buku-buku teks dikenal dan dikategorikan sebagai tanggungjawab supervisi. Sebagai unsur pimpinan dalam sistem organisasi persekolahan, kepala sekolah berhadapan langsung dengan unsur pelaksana proses belajar-mengajar, yaitu guru (Lasut, 1989). Dari konsep supervisi sebagai proses membantu guru guna memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran dan kurikulum (Oliva, 1984), terkandung makna bahwa kepala sekolah adalah petugas pimpinan atau supervisor yang membantu guru, secara individual atau kelompok, untuk memperbaiki pengajaran dan kurikulum. Oliva masih menambahkan satu bidang supervisor, yaitu aspek pengembangan guru. Sedangkan Neagly dan Evans (1980) lebih menekankan aspek bantuan itu pada pengajaran guru dan pembelajaran murid, di samping perbaikan kurikulum.

Pada umumnya kepala sekolah dipandang sebagai supervisor pengajaran di sekolahnya, karena dialah yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan semua program pengajaran (Lovell dan Wiles, 1983). Karena itu, para guru berharap agar kepala sekolah menggunakan sebagian besar waktunya untuk perbaikan dan peningkatan pengajaran. Untuk itu, Nikerson (dalam Ngugi, 1984) menekankan agar kepala sekolah memiliki kompetensi kepemimpinan pengajaran dalam melaksanakan tugasnya sebagai supervisor. Agar kepala sekolah berhasil dalam perbaikan pengajaran, maka ia perlu memahami dan menggunakan pola pendekatan yang dianggapnya tepat dalam melaksanakan pola pendekatan yang dianggapnya tepat dalam melaksanakan supervisi. Dengan demikian tampak jelas bahwa peranan utama kepala sekolah adalah melaksanakan program instruksional yang efektif melalui penerapan pendekatan supervisi yang dianggapnya sesuai dengan kebutuhan guru (Mantja, 1990).

7. Supervisi Klinis Supervisi klinis pada awalnya dirancang sebagai salah satu model supervisi pada calon guru yang berpraktek mengajar . penekanannya adalah pada ” klinik ” ,yang diwujudkan dalam hubungan tatap muka anatara calon guru dengan supervisor . Supervisi klinis lebih memusatkan perhatiannya pada tingkah laku guru yang aktual di kelas . Archeson dan Gall ( 1980 ) memperkenalkan supervisi klinis sebagai istilah supervisi yang berpusat paa guru di kelas . Pusat perhatian supervisi klinis adalah apa yang dilakukan guru di kelas . Cogan ( 1973 ) menekankan 5 aspek supervisi klinis : (1). Proses supervisi klinis , (2) interaksi antara guru dan murid, (3) performansi guru waktu mengajar ,(4) hubungan guru dengan superviser dan (5) analisis data berdasarkan peristiwa aktual di kelas . Sergiovanni (1991) mengemukakan ada 2 tujuan yang dapat dicapai secara langsung yaitu perbaikan cara guru mengajar di kelas dan peningkatan performansi atau kinerja guru . kKarena itu ia menekankan

Page 14: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

bahwa tujuan supervisi klinis adalah membantu guru untuk memodifikasi pola pengajarannya di kelas yang lebih dapat mereka rasakan sendiri . Berdasarkan konsep dasar supervisi klinis tersebut di atas , karaktristik supervisi klinis sbb :

a. Perbaikan guru dalam mengajarb. Fungsi utama supervisor adalah mengajarkan ketrampilan ketrampilan

kepada guru .c. Fokus supervisi klinis adalah perbaikan cara mengajar dan bukan

megubah kepribadian guru .d. Supervisi klinis didasarkan atan bukti pengamatan di kelas .e. Supervisi klinis merupakan suatu proses memberi dan menerima yang

dinamis , dimana guru dan supervisor mencari pengertian bersama dalam proses pendidikan .

f. Proses supervisi klinis terutama beepusat pada interaksi verbal mengenai analisis proses pembelajaran .

Untuk operasionalisasi praktis , Mantja ( 1994 ) menyusun karaktristik supervisi klinis sbb :a. Implementasi supervisi berlangsung dalam bentuk hubungan tatap

muka antara supervisor dengan guru .b. Kegiatan supervisi terpusat pada ha;l hal; yang menjadi perhatian

guiru dan penampilan aktual di kelas.c. Iklim dan kondisi supervisi dilandasi oleh suasana profesional yang

sehat dan sikap terbuka antara supervisor dan guru .d. Observasi dilakukan dengan cermat dan data yang tercatat secara

mendetail e. Analisis interpretasi dilakukan bersama antara guru dengan supervisorf. Kegiatan supervisi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

mengajar dan profesionalisme guru .g. Hubungan antara guru dengan suopervisor lebih beresifat interaktif

dan demokratik .h. Supervisi bersifat membantu dan bukan bersifat interuktif dan direktif .

8. Supervisi kolegial Supervisi tidak hanya dilakukan oleh seorang pemimpin terhadaop bawahannya saja , tetapi jkuga dapat dilakukan bawahan dengan bawahan . Di lingkungan sekoplah kegiatan supervisi tidak hanya dilakukan kepala sekolah dan pengawas saja , tetapi juga dapat dilakuakan oleh gurui terhadap guru . Dengan deminian supervisi kolegial adalah pemberian bantuan oleh guru terhadap rekan sekerjanya dalam rangka perbaikan proses

Page 15: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

MEMBERDAYAKAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAHDALAM MENANGANI MASALAH

A. Pengertian, Posisi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling1. Pengertian

Bimbingan dan konseling adalah upaya pemberian bantuan kepada peserta didik dengan menciptakan lingkungan perkembangan yang kondusif, dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, supaya peserta didik dapat memahami dirinya sehingga sanggup mengarahkan diri dan dapat ber- tindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan tugas-tugas perkembangan. Upaya bantuan ini dilakukan secara terencana dan sistematis untuk semua peserta didik berdasarkan identifikasi kebutuhan mereka, pendidik, institusi dan harapan orang tua dan dilakukan oleh seorang tenaga profesional bimbingan dan konseling yaitu konselor.

3. Tujuan Bimbingan KonselingBimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik mencapai tugas-tugas

perkembangan secara optimal sebagai makhluk Tuhan, sosial, dan pribadi. Lebih lanjut tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu dalam mencapai: (a) kebahagiaan hidup pribadi sebagai makhluk Tuhan, (b) kehidupan yang produktif dan efektif dalam masyarakat, (c) hidup bersama dengan individu-individu lain, (d) harmoni antara cita-cita mereka dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan demikian peserta didik dapat menikmati kebahagiaan hidupnya dan dapat memberi sumbangan yang berarti kepada kehidupan masyarakat umumnya

Sehubungan dengan permasalahan tersebut di atas , khususnya pelanggaran pertama tentang pelanggaran disiplin sekolah , maka langkah yang dilakukan oleh konseler sbb :

1. Mendekati secara pribadi dengan rahasia 2.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, peserta didik harus mendapatkan kesempatan untuk: (1) mengenal dan melaksanakan tujuan hidupnya serta merumuskan rencana hidup yang didasarkan atas tujuan itu; (2) mengenal dan memahami kebutuhannya secara realistis; (3) mengenal dan menanggulangi kesulitan-kesulitan sendiri; (4) mengenal dan mengembangkan kemampuannya secara optimal; (5) menggunakan kemampuannya untuk kepentingan pribadi dan untuk kepentingan umum dalam kehidupan bersama; (6) menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan di dalam lingkungannya; (7) mengembangkan segala yang dimilikinya secara tepat dan teratur, sesuai dengan tugas perkembangannya sampai batas optimal.

Page 16: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar peserta didik, dapat: (1) mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin; (2) mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri; (3) mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan; (4) mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya; (5) mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan; (6) memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut.

Bimbingan dan konseling bertujuan membantu peserta didik agar memiliki kompetensi mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin atau mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas perkembangan yang harus dikuasainya sebaik mungkin. Pengembangan potensi meliputi tiga tahapan, yaitu : pemahaman dan kesadaran (awareness), sikap dan penerimaan (accommodation), dan keterampilan atau tindakan (action) melaksanakan tugas-tugas perkembangan.

Kompetensi yang harus dicapai peserta didik sebaiknya didasarkan kepada hasil “needs assessment” yang telah dilakukan. Terkait dengan hal ini, maka hasil atau temuan penelitian yang dilakukan oleh Sunaryo Kartadinata dkk.(2002) melalui Inventori Tugas Perkembangan, dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk merumuskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah mereka mengikuti kegiatan bimbingan dan konseling khususnya untuk jenjang pendidikan SMP, dan SMA/SMK. B. Kompetensi Guru Pembimbing (Konselor) Sekolah

Layanan bimbingan dan konseling merupakan layanan profesional konsekwensinya harus dilakukan secara profesional oleh personil yang memiliki kewenangan dan kemampuan profesional untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling. Kekuatan dan eksistensi suatu profesi muncul dari kepercayaan publik. Masyarakat percaya layanan yang diperlukan dapat diperoleh dari orang yang sebagai orang yang berkompeten untuk memberikan layanan. Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia sebagai organisasi profesi pada bidang bimbingan dan konseling pada kongres ke X di semarang menetapkan Standar Kompetensi Konselor Indonesia. Pengawas perlu mengetahui kompetensi konselor untuk dapat melakukan pembinaan dan pengawasaan sehingga layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan secara profesional

Sebagai suatu keutuhan kompetensi konselor merujuk pada pengusaan konsep, penghayatan dan perwujudan nilai, penampilan pribadi yangbersifat membantu dan ujuk kerja profesional yang akuntabel. Konselor adalah pendidik (UU RI no. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 6) karena itu konselor harus berkompetensi sebagai pendidik. Konselor adalah seorang profesional karenanya layanan bimbingan dan konseling diatur dan

Page 17: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

didasarkan dalam kode etik. Konselor bekerja dalam berbagai seting. Keragaman pekerjaan konselor mengandung maknanya adanya pengetahuan, sikap dan keterampilan bersama yang harus dikuasasi oleh konselor dalam seting manapun.

Pada kapasitas sebagai pendidik, konselor berperan dan berfungsi sebagai pendidik psikologis dengan perangkat pengetahuan dan keterampilan psikologis yang dimilikinya untuk membantu individu mencapai tingkat perkembangan yang lebih tinggi. Sebagai seorang pendidik psikologis seorang konselor harus kompeten dalam hal :

1. Penguasaan konsep dan praksis pendidikan2. Kesadaran dan komitmen etika profesi3. Penguasaan konsep perilaku dan perkembangan individu4. Penguasaan konsep dan praksis asesmen5. Penguasaan konsep da praksis bimbingan dan konseling6. Pengelolaan program bimbingan dan konseling7. Penguasaan konsep dan praksis riset dalam bimbingan dan konseling

. Layanan Dasar Bimbingan1) Pengertian

Layanan dasar bimbingan diartikan sebagai “proses pemberian bantuan kepada semua siswa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal”.

2) TujuanLayanan ini bertujuan untuk membantu semua siswa agar memperoleh

perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh keterampilan dasar hidupnya, atau dengan kata lain membantu siswa agar mereka dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya. Secara rinci tujuan layanan dirumuskan sebagai upaya untuk membantu siswa agar : (1) memiliki kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, sosial budaya dan agama), (2) mampu mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya, (3) mampu menangani atau memenuhi kebutuhan dan masalahnya, dan (4) mampu mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.

3) MateriUntuk mencapai tujuan tersebut, kepada siswa disajikan materi layanan yang

menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Materi

Page 18: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

layanan dasar bimbingan dapat diambil dari berbagai sumber, seperti majalah, buku, dan koran. Materi yang diberikan, disamping masalah yang menyangkut pengembangan sosial-pribadi, dan belajar, juga materi yang dipandang utama bagi siswa SLTP/SLTA, yaitu yang menyangkut karir. Materi-materi tersebut, di antaranya : (a) fungsi agama bagi kehidupan, (b) pemantapan pilihan program studi, (c) keterampilan kerja profesional, (d) kesiapan pribadi (fisik-psikis, jasmaniah-rohaniah) dalam menghadapi pekerjaan, (e) perkembangan dunia kerja, (f) iklim kehidupan dunia kerja, (g) cara melamar pekerjaan, (h) kasus-kasus kriminalitas, (i) bahayanya perkelahian masal (tawuran), dan (j) dampak pergaulan bebas. Materi lainnya yang dapat diberikan kepada para siswa adalah sebagai berikut:

(a) Pengembangan self-esteem.(b) Pengembangan motif berprestasi.(c) Keterampilan pengambilan keputusan. (d) Keterampilan pemecahan masalah.(e) Keterampilan hubungan antar pribadi atau berkomunikasi.(f) Memahami keragaman lintas budaya.(g) Perilaku yang bertanggung jawab.

b. Layanan Responsif1) Pengertian

Layanan responsif merupakan “pemberian bantuan kepada siswa yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan

pertolongan dengan segera”.

2) TujuanTujuan layanan responsif adalah membantu siswa agar dapat memenuhi

kebutuhannya dan memecahkan masalah yang dialaminya atau membantu siswa yang mengalami hambatan, kegagalan dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya.

Tujuan layanan ini dapat juga dikemukakan sebagai upaya untuk mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi siswa yang muncul segera dan dirasakan saat itu, berkenaan dengan masalah sosial-pribadi, karir, dan atau masalah pengembangan pendidikan.

Masalah (gejala masalah) yang mungkin dialami siswa di antaranya : (a) merasa cemas tentang masa depan, (b) merasa rendah hati, (c) berperilaku impulsif (kekanak-

Page 19: Lampiran: Latihan Kerja/Tugas · Web viewDalam masalah ini Kep, sek secara kontinyu mengadakan supervisi kepada guru BK yang bermasalah , dengan menunjukkan cara penyusunan program

kanakan atau melakukan sesuatu tanpa mempertimbangkannya secara matang), (d) membolos dari sekolah, (e) malas belajar, (f) kurang memiliki kebiasaan belajar yang positif, (g) kurang bisa bergaul, (h) prestasi belajar rendah, (i) malas beribadah, (j) masalah pergaulan bebas (free sex), (k) masalah tawuran, (l) manajemen stress, dan (m) masalah dalam keluarga.

Untuk memahami kebutuhan dan masalah siswa dapat ditempuh dengan cara menganalisis data siswa, baik yang bersumber dari inventori tugas-tugas perkembangan (ITP), angket siswa, wawancara, observasi, sosiometri, daftar hadir siswa, leger, psikotes dan daftar masalah siswa atau alat ungkap masalah (AUM).

2) TujuanLayanan perencanaan individual bertujuan untuk membantu siswa agar (1)

memiliki pemahaman tentang diri dan lingkungannya, (2) mampu merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap perkembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir, dan (3) dapat melakukan kegiatan berdasarkan pemahaman, tujuan, dan rencana yang telah dirumuskannya.

Tujuan layanan perencanaan individual ini dapat juga dirumuskan sebagai upaya memfasilitasi siswa untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pendidikan, karir, dan pengembangan sosial-pribadi oleh dirinya sendiri. Isi atau materi perencanaan individual adalah hal-hal yang menjadi kebutuhan siswa untuk memahami secara khusus tentang perkembangan dirinya sendiri. Dengan demikian meskipun perencanaan individual ditujukan untuk memandu seluruh siswa, layanan yang diberikan lebih bersifat individual karena didasarkan atas perencanaan, tujuan dan keputusan yang ditentukan oleh masing-masing siswa. Melalui layanan perencanaan individual, siswa dapat:

(a) Mempersiapkan diri untuk mengikuti pendidikan lanjutan, merencanakan karir, dan mengembangkan kemampuan sosial-pribadi, yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan masyarakatnya.

(b) Menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya dalam rangka pencapaian tujuannya.

(c) Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya.(d) Mengambil keputusan yang merefleksikan perencanaan dirinya.