lampiran 1: skema pembuatan stok kultur agar...
TRANSCRIPT
85
Lampiran 1: Skema Pembuatan Stok Kultur Agar Miring
Di ambil satu ose lalu dicelupkan ke dalam MRS broth 10 ml
Dihomogenisasi dengan vortex
Di inkubasi pada suhu 300C selama 48 jam
Dihomogenisasi dengan vortex
Di celupkan ujung oose steril pada larutan kultur cair
Digoreskan pada MRS agar miring
Lactobacillus plantarum pada MRS agar miring
Isolat Lactobacillus plantarum dalam MRS broth
Stok kultur agar miring Lactobacillus plantarum
86
Lampiran 2: Skema Uji Ketahanan Lactobacillus plantarum Terhadap pH
Asam
Hasil
Dihomogenisasi dengan vortex
Diinokulasikan sebanyak 1 ml ke dalam 10 ml MRS broth baru
Diinkubasi pada 300C selama 18 jam
Ditumbuhkan dalam MRS agar
Diinkubasi pada suhu 300C selama 24 jam
Dihitung jumlah koloni yang tumbuh
Kultur stok cair Lactobacillus plantarum yang
tumbuh pada MRS broth (300C, 24 jam)
Diinokulasikan sebanyak 1 ml ke dalam 9 ml MRS
broth baru (pH diatur menjadi 2, 3, dan 4 dengan
menambahkan HCl 1 N
Dilakukan kurva pertumbuhan bakteri Lactobacillus
plantarum sebelum perlakuan terhadap uji probiotik
87
Lampiran 3: Skema Uji Ketahanan Lactobacillus plantarum Terhadap
Garam Empedu 0,3 % (b/v)
Dihomogenisasi dengan vortex
Diinokulasikan sebanyak 1 ml ke dalam 10 ml MRSB baru
Diinkubasi pada suhu 300C selama 18 jam
Ditumbuhkan dalam MRSA
Diinkubasi pada suhu 300C selama 24 jam
Dihitung jumlah koloni yang tumbuh
Kultur stok cair bakteri asam laktatyang tumbuh pada
MRS broth (300 C, 24 jam)
Diinokulasikan sebanyak 1 ml ke dalam 9 ml MRSB baru
yang mengandung Oxgall 0,3% (b/v) garam empedu
88
Lampiran 4: Skema Uji Ketahanan Lactobacillus plantarum Terhadap
Bakteri Patogen
a) Langkah ke-1
Dinokulasikan sebanyak 1 oose ke dalam 10 ml NB
Diinkubasi pada suhu 300C selama 24 jam
b) Langkah ke-2
Diinokulasikan sebanyak 1 ml ke dalam 10 ml MRS broth baru
Diinkubasi pada suhu 300C selama 18 jam
c) Langkah ke-3
Diinokulasikan ke dalam NA sebanyak 25 µl secara pour plate
Dituang media NA dan dibiarkan sampai padat
d) Langkah ke-4
Dinokulasikan sebanyak 50 µl di dalam lubang sumuran tersebut
Diinkubasi pada suhu 300C selama 24 jam
Masing-masing kultur bakteri patogen (Escherichia coli,
Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi)
Kultur stok cair Lactobacillus plantarum hasil isolasi dari usus itik
Mojosari yang tumbuh pada MRS broth (300C, 24 jam)
Bakteri patogen (Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan
Salmonella typhi) yang tumbuh dalam NB (300C, 24 jam)
Diukur zona hambat yang terbentuk
Dibuat sumuran (diameter 6 mm) dalam media NA
89
Lampiran 5: Skema Uji Interaksi Lactobacillus plantarum Terhadap Bakteri
Non-Patogen
a) Langkah ke-1
Dinokulasikan sebanyak 1 oose ke dalam 10 ml MRS broth
b) Langkah ke-2
Diinokulasikan sebanyak 1 ml ke dalam 10 ml MRS broth baru
c) Langkah ke-3
Lactobacillus paracasei diinokulasikan ke dalam cawan petri sebanyak 50µl
secara pour plate
Dituang MRS agar dan dibiarkan sampai padat
Diinkubasi pada suhu 300C selama 18 jam
Diinkubasi pada suhu 300C selama 24 jam
Bakteri non-patogen (Lactobacillus paracasei) yang
tumbuh dalam MRS broth (300C, 24 jam)
Kultur stok cair Lactobacillus plantarum hasil isolasi dari
usus itik Mojosari yang tumbuh pada MRS broth (300C,
24 jam)
Kultur bakteri non-patogen (Lactobacillus paracasei)
90
d) Langkah ke-4
Diinokulasikan sebanyak 50 µl kultur Lactobacillus plantarum didalam
lubang sumuran tersebut
Diinkubasi pada suhu 300C selama 24 jam
Diamati dengan hasil kedua koloni bakteri menyatu
Dibuat sumuran (diameter 6 mm) dalam media MRSA
91
Lampiran 6: Data Hasil Uji Probiotik
6.1 Data awal jumlah sel bakteri Lactobacillus plantarum sebelum perlakuan
Jam ke- OD
(optical density)
fp ∑ sel bakteri
(sel/ml)
0 0,14 1 1,7. 109
1 0,642 1 7,8. 108
3 1,432 1 4,7. 109
4 2,049 1 7,8. 109
6 3,169 1 1,3. 1010
8 3,604 1 1,6. 1010
13 4 1 1,8. 1010
16 11,14 1 5,3. 1010
18 11,75 1 5,6. 1010
24 14,6 1 7,1. 1010
6.2 Data Uji Ketahanan Terhadap pH asam
pH Jumlah awal sel bakteri
(CFU/ml)
Jumlah sel bakteri
(CFU/ml)
2 1. 109 4,3. 10
7
3 1. 109 3,8. 10
9
4 1. 109 2,7. 10
10
6.3 Data Uji Ketahanan Terhadap Garam Empedu 0,3 % (b/v)
Perlakuan Jumlah awal sel bakteri
(CFU/ml)
Jumlah sel bakteri
(CFU/ml)
0,3 % 1. 108 1,2. 10
9
Kontrol 1,4. 109 CFU/ml
2.3 Data Uji Ketahanan Terhadap Bakteri Patogen
Perlakuan Bakteri
patogen
Diameter zona hambat (mm) Rata-rata
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3
Escherichia coli 10 13 15 12,7
Staphylococcus aureus 17 14 9 13,3
Salmonella typhi 9 9 10 9,3
92
Lampiran 7: Gambar Hasil Pengamatan
7.1 Gambar uji interaksi Lactobacillus plantarum dengan Lactobacillus paracasei
7.2 Gambar sel bakteri Lactobacillus plantarum (anak panah) yang diisolasi dari
usus halus itik Mojosari (Anas plathyrinchos) berbentuk batang
7.3 Gambar uji ketahanan Lactobacillus plantarum terhadap pH 2, 3 dan 4
Uji ketahanan L. plantarum
terhadap pH 2 setelah inkubasi
Uji ketahanan L. plantarum
terhadap pH 2 sebelum inkubasi
a
a b
a
Koloni antara L. plantarum (a) dengan L. paracasei (b) menyatu
93
7.4 Gambar uji ketahanan Lactobacillus plantarum terhadap garam empedu 0,3%
(b/v)
Uji ketahanan L. plantarum
terhadap garam empedu sebelum
inkubasi
Uji ketahanan L. plantarum
terhadap garam empedu setelah
inkubasi
Uji ketahanan L. plantarum
terhadap pH 3 sebelum inkubasi
Uji ketahanan L. plantarum
terhadap pH 4 setelah inkubasi
Uji ketahanan L. plantarum
terhadap pH 4 sebelum inkubasi
Uji ketahanan L. plantarum
terhadap pH 3 setelah inkubasi
94
7.5 Gambar uji ketahanan Lactobacillus plantarum terhadap bakteri patogen
7.5.1 Uji Ketahanan Terhadap Escherichia coli (tanda anak panah menunjukkan
zona hambat Lactobacillus plantarum terhadap bakteri uji)
7.5.2 Uji Ketahanan Terhadap Staphylococcus aureus (tanda anak panah
menunjukkan zona hambat Lactobacillus plantarum terhadap bakteri uji)
7.5.3 Uji Ketahanan Terhadap Salmonella typhi (tanda anak panah menunjukkan
zona hambat Lactobacillus plantarum terhadap bakteri uji)
Ulangan 1 Ulangan 3 Ulangan 2
Ulangan 1 Ulangan 3 Ulangan 2
Ulangan 1 Ulangan 2 Ulangan 3
95
Lampiran 8: Komposisi Media
No Media Komposisi gr/l
1 MRSB (deMan Rogosa
Sharpe Broth) Merck GaA,
Germany 100 ml
20 g/l dektrosa
10 g/l pepton
8 g/l beef extract
5 g/l Na-asetat
4 g/l yeast extract
2 g/l dipotasium fosfat
1 g/l tween 80
2 g/l diamonium sitrat
0,2 g/l magnesium sulfat dan
0,05 g/l mangan sulfat
2 MRSA (deMan Rogosa
Sharpe Agar) Merck GaA,
Germany 100 ml
20 g/l dektrosa
10 g/l pepton
8 g/l beef extract
5 g/l Na-asetat
4 g/l yeast extract
2 g/l dipotasium fosfat
1 g/l tween 80
2 g/l diamonium sitrat
0,2 g/l magnesium sulfat dan
0,05 g/l mangan sulfat
14 g/lAgar
3 NB (Nutrient Broth) 1 g/l beef extract
2 g/l yeast extract
5 g/l pepton
5 g/l NaCl
pH 7,4±0,2
4 NA (Nutrient Agar)
1 g/l beef extract
2 g/l yeast extract
5 g/l pepton
5 g/l NaCl
pH 7,4±0,2 serta 0,85% agar
96
Lampiran 9: Alat dan Bahan Penelitian
Autoclave Hot plate Laminar Air Flow
Shaker incubator Timbangan analitik Vortex mixer
Mikropipet 1000 µL dan 200µL
a
a c
b
e
d f
6) a). Rak tabung reaksi,
b. Blue tip, c. Sendok,
d. Gunting, e. Spatula,
f. Penggaris, g. Stirer,
h. Jarum oose,
i. Pipet tetes
5) Peralatan gelas
(a. Gelas ukur, b. Erlenmeyer,
c. Beaker glass, d. Corong,
e. Tabung reaksi, f. Cawan
petri)
a
a b
a d
a
e
a
f
a
g
a h
a i
a
c
97
Colony counter Kulkas penyimpan bahan Isolat Bakteri asam laktat
Bor (sumuran) Spektrofotometer Media MRSA dan MRSB