lampiran 1. peta lokasi - repository.ipb.ac.id · 4. cara apa saja yang biasa digunakan dalam...
TRANSCRIPT
Lampiran 1. Peta Lokasi
66
Lampiran 2. Daftar Peserta Program
No. Nama JenisKelamin RT/RW 1 MAI L 04/08 2 JNI L 04/08 3 ASP L 04/08 4 DHW L 04/08 5 AMD L 03/04 6 ABS L 05/05 7 NDN L 05/07 8 MTN L 05/05 9 EDG L 06/08
10 IRW L 04/08 11 SPR L 04/08 12 JJI L 04/08 13 APD L 04/08 14 SKR L 04/08 15 AWG L 03/07 16 HHN L 06/08 17 SBR L 04/08 18 SMS L 05/05 19 AMR L 05/07 20 HCC L 03/07 21 SHD L 02/07 22 DDG L 05/08 23 OHM L 04/07 24 ABN L 05/08 25 ARM P 05/05 26 MSR P 05/05
67
Lampiran 3. Kuesioner
KUESIONER Analisis Program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam
Pembangunan Berkelanjutan
Karateristik Responden 1 Nama Responden 2 Jenis Kelamin 3 Usia
4 Alamat Responden Kampung : RT : RW:
5 Tingkat Pendidikan
a. Tidak Sekolah/Tidak Tamat SD b. Lulus SD c. Lulus SMP d. Lulus SMA e. Kuliah Tapi Tidak Tamat f. Sarjana/Pascasarjana
6 Lama Tinggal di Desa
a. Kurang dari 1 tahun b. 1- 5 tahun c. 5 - 10 tahun d. Lebih dari 10 tahun
7 Mata Pencaharian a. Pertanian (berhenti di sini) b. Bukan Pertanian (lanjut ke pertanyaan selanjutnya)
8 Pekerjaan Sekarang
a. Pengusaha b. Jasa c. Pendidik d. Lainnya .......
Tingkat Peluang Kerja No Pernyataan Ya Tidak 9 Pekerja kebun jarak berasal dari desa 10 Pekerja kebun jarak tidak berasal dari luar desa 11 Lowongan bekerja di kebun jarak diinformasikan secara luas 12 Semua warga desa berhak menjadi pekerja di kebun jarak 13 Pekerja di kebun jarak adalah kaum pria dan wanita
68
No Pernyataan Ya Tidak 14 Keberadaan kebun jarak mengurangi pengangguran yang ada
di desa
15 Perkebunan jarak membuka lowongan pekerjaan setiap saat 16 Perkebunan jarak menetapkan syarat tertentu untuk menjadi
pekerja
Tingkat Peluang Usaha No Pernyataan Ya Tidak 17 Muncul pedagang asongan setelah adanya program
penanaman jarak
18 Muncul toko-toko kelontong setelah adanya program penanaman jarak
19 Muncul pedangang makanan setelah adanya program penanaman jarak
20 Muncul toko pertanian setelah adanya program penanaman jarak
21 Muncul KUD setelah adanya program penanaman jarak Tingkat Kepedulian terhadap Lingkungan No Pernyataan Ya Tidak 22 Penanaman pohon jarak menggunakan sistem pertanian
tumpang sari
23 Jarak tanam antar pohon ialah 40x40 24 Penyiangan pohon jarak dilakukan setiap 1 bulan sekali 25 Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik 26 Pestisida yang digunakan adalah pestisida organik 27 Biji jarak diolah menjadi minyak jarak 28 Minyak jarak diolah menjadi biofuel 29 Bungkil jarak dimanfaatkan sebagai pupuk Tingkat Partisipasi
No Pernyataan Ya Tidak 30 Saya mengetahui tentang rencana program penanaman jarak PT
ITP
31 Saya diikutsertakan oleh pihak PT ITP dalam perencanaan program
32 Saya mengetahui tentang pelaksanaan program penanaman jarak
69
PT ITP 33 Saya ikut terlibat dalam pelaksanaan program penanaman jarak
ini
34 Saya mengetahui tentang evaluasi program penanaman jarak 35 Saya diikutsertakan oleh perusahaan dalam evaluasi program
penanaman jarak
36 Saya dimintai pendapat/saran dalam perencanaan program 37 Saya dapat memberi saran dalam perencanaan program, tetapi
keputusan tetap berada di tangan pihak PT ITP
38 Saya diberitahu informasi-informasi tentang apa yang dilakukan dalam pelaksanaan program penanaman jarak
39 Saya dimintai pendapat/saran tentang bagaimana pelaksanaan program penanaman jarak
40 Saya diberitahu informasi, hak dan kewajiban dalam proses evaluasi program penanaman PT ITP
41 Saya dimintai pendapat atau saran seputar proses evaluasi program
42 Saya bisa memberi saran evaluasi program, namun pengambilan keputusan ada pada perusahaan
43 Saya bisa bernegosiasi dan bersama-sama mengatur perencanaan dengan pihak PT ITP
44 Dalam proses perencanaan tersebut, peserta program mendominasinya
45 Peserta program diberi kewenangan dan kebebasan mengatur perencanaan program penanaman jarak
46 Peserta program selanjutnya dapat bernegosiasi dan bersama-sama mengatur pelaksanaan program penanaman jarak dengan pihak PT ITP
47 Peserta program mendominasi keputusan pelaksanaan program terhadap pihak perusahaan
48 Peserta program penanaman jarak diberi kewenangan dan kebebasan dalam melaksanakan program tersebut
49 Sementara proses evaluasi dilaksanakan bersama-sama oleh peserta program dan perusahaan
50 Dalam evaluasi tersebut, para peserta program mendominasi suara dan keputusan-keputusannya
51 Peserta program diberikan kewenangan besar dan kebebasan dalam mengatur evaluasi program penanaman jarak tersebut
70
Persepsi mengenai Tingkat Pencemaran Udara No Pernyataan Ya Tidak 52 Pohon jarak dapat mengurangi polusi udara 53 Polusi udara berkurang setelah adanya pohon jarak
54 Udara menjadi segar setelah adanya pohon jarak Tingkat Keresahan Sosial No Pernyataan Ya Tidak 53 Akibat adanya program penanaman jarak, intensitas protes
warga terhadap perusahaan berkurang
54 Akibat adanya program penanaman jarak, warga membicarakan hal buruk tentang perusahaan
55 Akibat adanya program penanaman jarak, masyarakat tidak mendukung aktivitas perusahaan di desa
56 Akibat adanya program penanaman jarak, masyarakat tidak ikut serta dalam aktivitas perusahaan di desa
71
Lampiran 4. Panduan wawancara mendalam
PEDOMAN WAWANCARA MENALAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DEPARTMENT Informan : Pihak PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Hari/Tanggal Wawancara : Lokasi Wawancara : Nama dan Umur Informan : Jabatan :
1. Bagaimana sejarah PT ITP mulai melaksanakan CSR? Kapan mulai mengimpelementasikan CSR?
2. Berasal dari manakah dana untuk melaksanakan CSR? Berapa persen ana yang dialokasikan? Apakah setiap tahunnya sama ataukah tidak? Mengapa? Bagaimana mekanisme persetujuan dilaksanakan CSR oleh perusahaan?
3. Bagaimana mekanisme survey dalam melaksanakan CSR di suatu tempat? Berapa lama? Dibantu dengan siapa?
4. Cara apa saja yang biasa digunakan dalam mencari kebutuhan masyarakat? Kendala apa saja yang dialami saat hendak melaksanakan CSR di suatu tempat?
5. Program apa saja yang pernah dilakukan oleh perusahaan? Kapan? Apa namanya? Apa saja bentuk programnya? Dimana dan siapa sasarannya?
6. Sektor apa saja yang menjadi prioritas atau sering dilakukan perusahaan dalam menjalankan CSR? Mengapa?
7. Apakah ada pihak yang membantu/bermitra dalam pelaksanaan CSR? Siapa dan mengapa?
8. Apakah masyarakat dilibatkan dalam tahapan-tahapan pelaksanaan CSR? Sampai sejauh mana? Mengapa?
9. Bagaimana mekanisme monitoring dan evaluasi program CSR yang pernah dilaksanakan? Apakah hasil evaluasi dijadikan masukan untuk program berikutnya?
10. Terkait dengan program sustainable development, mengapa CSR PT ITP membuat program demikian?
11. Apa dampak yang dirasakan setelah adanya program tersebut? Mengapa?
72
PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM Informan : Petani Peserta Program Penanaman Jarak Pagar
Hari/Tanggal Wawancara : Lokasi Wawancara : Nama dan Umur Informan : Jabatan :
1. Kapan pertama kali dilakukan sosialisasi penanaman jarak pagar? Bagaimana caranya?
2. Mengapa dilakukan penanaman jarak pagar? 3. Mengapa Bapak/Ibu mau ikut kegiatan ini? Sejak kapan bergabung? 4. Pada tahap perencanaan, apakah melibatkan masyarakat setempat? Jika tidak,
mengapa? 5. Bagaimana tahap implementasi penanaman jarak pagar? 6. Bagaimana tahap evaluasi penanaman jarak pagar? 7. Bagaimana pandangan petani jarak pagar terhadap PT ITP? 8. Bagaimana caranya agar dapat ikut menanam jarak pagar? 9. Apakah ada supervisi dari pihak CSR PT ITP terhadap penanaman jarak
pagar? 10. Apakah keberadaan jarak pagar sesuai dengan kebutuhan masyarakat Desa
Lulut? 11. Apakah dampak penanaman jarak pagar bagi masyarakat Desa Lulut? 12. Apa harapan Bapak/Ibu dari kegiatan penanaman jarak pagar? 13. Bagaimana kontribusi dan dukungan pemerintah desa terhadap kegiatan ini?
73
Lampiran 5. Dokumentasi
Gambar 1 Buah jarak pagar Gambar 2 Biji jarak yang sudah kering Gambar 3 Mesin pemecah buah jarak Gambar 4 Pohon jarak pagar Gambar 5 Minyak hasil buah jarak Gambar 6 Penanaman secara tumpang sari
74
Gambar 7 Kebun jarak pagar Gambar 8 Persemaian jarak pagar
75
Lampiran 6. Makalah
PROGRAM PENANAMAN JARAK PAGAR OLEH PT ITP
PT ITP ada di Desa Lulut sejak tahun 1973, namun penanaman jarak mulai dilakukan pada tahun 2007 sebagai program penghijauan yang dilakukan oleh PT ITP. Program penanaman jarak oleh PT ITP di lakukan di beberapa desa seperti Desa Lulut, Desa Leuwi Karet dan Desa Tegal Panjang. Desa Lulut yang dijadikan tempat penanaman jarak karena desa ini merupakan desa ring satu untuk PT ITP. Selain itu Lulut menjadi pusat konsentrasi penanaman jarak karena memiliki lahan yang luas dan tanah yang cukup baik. Tujuan awal program ini merupakan penghijauan kembali lahan bekas tambang serta usaha keikutsertaan PT ITP dengan program pemerintah yaitu penanaman jarak.
Lahan penanaman jarak ini sebenarnya adalah Gunung Cise’eng yang ditambang oleh PT ITP. Kemudian lahan bekas tambang ini dijadikan sebagai perkebunan jarak. Sebelum adanya penanaman jarak, tanah tersebut ditanami secara tumpang sari oleh warga. Kemudian dengan adanya program tersebut, masyarakat disosialisasikan dan diberi pengarahan selama dua minggu untuk pengosongan lahan. Sebagai gantinya, masyarakat diberikan kebijaksanaan berupa uang. Pada saat itu, kepala desa juga berpesan kepada pihak perusahaan bahwa apabila tanah ingin diambil, maka setiap orang yang bercocok tanam di tanah perusahaan tersebut tidak boleh diganggu. Hingga pada akhirnya pekerja yang ada di kebun jarak diambil dari lingkungan Desa Lulut dan tidak memakai orang luar. Pekerja di kebun jarak Desa Lulut semuanya adalah bapak-bapak, namun untuk di Desa Tegal Panjang, ibu-ibu pun turut bekerja. Hal ini disebabkan oleh jenis tanah di Desa Lulut yang kurang cocok untuk diolah wanita. Saat sosialisasi pada warga bahwa tempat menanam jarak dapat juga ditanami dengan palawija, namun pada kenyataannya sekarang tidak bisa.
Proses penanaman jarak dilakukan oleh para pekerja mulai dari pembersihan lahan, pembuatan lubang, menanam jarak, perawatan serta pemanenan. Setelah itu kemudian buah jarak akan dijemur dan dibersihkan cangkangnya. Setelah dibersihkan, biji akan dipres dan menghasilkan minyak jarak. Selama ini sudah 16 drum yang dihasilkan oleh kebun jarak di Desa Lulut. Sisa cangkang pun masih bisa dimanfaatkan Menurut penelitian, cangkang jarak ini dapat dijadikan sebagai pupuk ataupun untuk pembakaran. Pada awalnya tanaman jarak ini diharapkan dapat menghasilkan dua kg buah per pohonnya selama 30 tahun. Namun ternyata hasil optimal pohon jarak ini hanya terjadi pada tahun pertama dan kedua saja. Setelahnya, hasil buah terus menurun. Tanaman jarak sudah tidak efektif karena tidak tahan dengan cuaca sehingga banyak yang mati. Untuk proses pemberian obat, biasanya
76
obat yang diberikan ialah bubur california, decis dan juga campuran daia dan sepin. Semua bahan-bahan dari pupuk, obat dan saprotan lainnya disediakan langsung oleh PT ITP dengan syarat pemberian proposal.
Upah yang diberikan pada pekerja berkisar antara Rp 140.000,00-Rp 200.000,00. Upah di kebun jarak juga tidak seberapa namun karena keterbatasan usaha maka pekerjaan tersebut tetap diambil. Sebenarnya, tanaman jarak sendiri kurang bermanfaat bagi masyarakat. Setelah adanya penanaman jarak, masyarakat menjadi bekerja serabutan. Padahal sebelumnya, pertanian merupakan komoditas utama Desa Lulut melalui hasil buah-buahan. Selain itu, adanya rasa memiliki tempat ini membuat para petani tetap bekerja di kebun jarak ini. Program jarak ini termasuk dapat mengurangi pengangguran, karena pekerjanya biasa berumur 50 tahun ke atas yang notabene sudah tidak dapat bekerja lagi di luar. Informasi mengenai pekerjaan ini didapat melalui mulut ke mulut. Siapa saja boleh menjadi pekerja asalkan masih sehat. Namun biasanya pekerja yang lebih bertanggung jawab adalah pekerja yang datang sendiri ke kebun ketika dibutuhkan pekerja. Evaluasi dengan pihak perusahaan dilakukan seminggu sekali untuk melaporkan apa saja yang telah dikerjakan dan yang belum serta menentukan apa saja yang akan dilakukan di minggu ke depan. Bentuk protes warga pernah terjadi ketika lapangan bola desa diganti untuk kebun jarak, namun warga telah diberikan kompensasi atas pergantian tersebut. Namun hal tersebut dapat diredam oleh koordinator desa.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 26 Desember 1991. dari pasangan Bobby Wenas dan Budiarti Rahyanto. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari SMAK Sang Timur Jakarta dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk InstitutPertanian Bogor (IPB) melalui jalur Beasiswa Utusan Daerah (BUD) dan diterima di Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia. Selain aktif dalam kegiatan perkuliahan, penulis juga memiliki pengalaman sebagai Asisten Praktikum Matakuliah Dasar-Dasar Komunikasi (2011-2012) dan Matakuliah Psikologi Sosial (2012). Penulis juga pernah menjadi anggota dari Divisi Jurnalistik HIMASIERA (Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-Ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat) pada tahun 2011. Untuk kegiatan kemahasiswaan, penulis aktif dalam Persekutuan Mahasiswa Kristen di Komisi Pelayanan Anak, khususnya untuk Panti Asuhan Bina Harapan.